View
266
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 1/15
A. Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
1. Individu
Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan
penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi
kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu
keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagaimanusia perseorangan.
Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam
lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik
dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek
organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan
pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah
laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif
kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi
masyarakat (Hartomo, 2004: 64).
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latarbelakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk
membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan
perilaku yang telah ada pada dirinya.
Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus
mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat
membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung
pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.
Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan
individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk
mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam
hubungannya dengan manusia.
2. Keluarga
Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang
tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang
mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh
bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota”
“kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan
anak-anak mereka.
Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan
beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).
Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan
merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak
bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing
anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan
darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suaturumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 2/15
menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara
Celis).
Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :
Unit terkecil dari masyarakat Terdiri atas 2 orang atau lebih
Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah
Hidup dalam satu rumah tangga
Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga
Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing
Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari
nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai
anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta
sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2. Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk
mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung
dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota
masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagaipencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
3. Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat
perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
Tugas-tugas Keluarga
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-
masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
8. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi KeluargaAda beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 3/15
Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan
menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila
kelak dewasa.
Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah
bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak daritindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan
merasa aman.
Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif
merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi
dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama
lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan
mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas
kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang
mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga
bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa
sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke
tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang
menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara
nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.
Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan
keturunan sebagai generasi penerus.
Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina
pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
3. Masyarakat
Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan.
Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.
Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup
yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain
dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri,
perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan
lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :
menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang
mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai
kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran
masyarakat, dsb.
menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu
ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara
kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.
Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-
pribadi yang merupakan anggotanya.
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 4/15
Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu
wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar
kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :
Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan
kehidupan bersama
Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat
Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu
yang cukup lama.
B. Hak Dan Kewajiban Individu dalam MasyarakatHak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia.
Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang
berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.
Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya
untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan
kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.
Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :
1. Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak
untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusiamemperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang
2. Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu
dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan
tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik,
asal negara, tingkat sosial, kelahiran.
Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi
kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak
untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk
hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya.
C. HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu
diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan
lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan
masyarakat.
1. Hubungan individu dengan keluarga
Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek,
nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan
aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.
Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajibanyang melekat pada dirinya dalam keluarga.
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 5/15
2. Hubungan individu dengan lembaga
Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh
manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka.
Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada
disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk
kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur,ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan
pekerjaannya.
3. Hubungan individu dengan komunitas
Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang
memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan
keorganisasian tata kehidupan bersama.
Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara
independen.
4. Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan
kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yangmenjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak
masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi
dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih
mengutamakan hak masyarakat.
KESIMPULAN
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat
memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan
yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.
Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang
menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil
jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan
kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan
sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung :2007
Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. RefikaAditama. Bandung : 2004
www.google.com. Pengertian masyarakat. Website: Universitas Guna Darma
Baca Selengkapnya di : PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT |
AF Sahabat Artikel http://abyfarhan7.blogspot.com/2011/12/pengertian-individu-keluarga-
dan.html#ixzz1nga6loDL
Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 6/15
sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup
yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang
khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan
hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek
gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan
keindahan 3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan
merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 4. Rukun atau
pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu
sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu
manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
PENGERTIAN PERTUMBUHAN Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai :
Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan
(Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibatadanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang
tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.
Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-
faktor yang dibawa sejak lahir.
Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-
mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.
Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar danlinkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.
Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi
Fase-fasenya, antara ain :
- masa vital
- masa estetik
- masa intelektual
- masa sosial
Fungsi – fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan
di dalam atau oleh keluarga itu.
1. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi biologis :
a. Meneruskan keturunan
b. Memelihara dan membesarkan anak
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 7/15
c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
d. Memelihara dan merawat anggota keluarga
2. Fungsi Psikologis :
a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman
b. Memberikan perhatian di antara anggota keluargac. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
d. Memberikan identitas keluarga
3. Fungsi sosialisasi :
a. Membina sosialisasi pada anak
b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak
c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
4. Fungsi ekonomi :
a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang
(pendidikan, jaminan hari tua)5. Fungsi pendidikan :
a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk
perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya
b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi
peranannya sebagai orang dewasa
c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
DEFINISI KELUARGA 1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yangbertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.
2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :
Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya
hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,
mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.
3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :
suami, istri, anak, kakak dan adik
4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 8/15
1. Pengertian Masyarakat
Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli
sosiologi dunia.
1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan
menghasilkan kebudayaan.
2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan
organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang
terbagi secara ekonomi.
3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi
yang merupakan anggotanya.
4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif
mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam
kelompok / kumpulan manusia tersebut.\
(1) Masyarakat Non Industri Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan
non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary
group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab.
Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka
mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.
Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas
tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan
berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok
belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
(b) Kelompok sekunder
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 9/15
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga
kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian
kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,
obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian
tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai targetdan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama
disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat
kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian
resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau
lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti
perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi
dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti
yang lazim berlaku pada kelompok resmi.
Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan
serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggotabeserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis
seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi
kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.
(2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan
masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung
mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-
masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto,
1982 : 190).Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat
semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara
kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga
menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat
diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai
pada batas-batas tertentu.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik
dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi
fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbulkepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 10/15
derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai
dengan bertambahnya individualisme.
HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
Hubungan individu dengan dirinya sendiri
Hubungan individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ), EGO
dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID dan
larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus – menerus.
Hubungan individu dengan keluarga
Hubungan individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.
Hubungan individu dengan lembaga
Hubungan individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.
Hubungan individu dengan komunitas
Hubungan individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan
budaya.
Hubungan individu dengan masyarakat
Hubungan individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifatmakro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat abstraksi.
Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya
Nasion adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang terbentuk oleh perasaan.
Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri merupakan posisi dan peranan yang ada pada
diri sendiri.
SUMBER :
-http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/bimbingan-konseling-keluarga/ -http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html
-sosiologismadapareschool.blogspot.com/…/pengertian-individu.html
-http://www.idonbiu.com/2009/09/pengertian-pertumbuhan.html
-http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-
kehidupan-sosial-antar-manusia
-http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8859/title_bab-3-individu-keluarga-
dan-masyarakat/
Ciri-ciri masyarakat
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 11/15
BAB I PENDAHULUAN Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama
manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan
antar aksi. Di dalam masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung pulakeseluruhan proses perkembangan kehidupan. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan
sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Tetapi
masyarakat dapat pula diartikan sebagai subyek, yakni sebagai perwujudan warga masyarakatdengan semua sifat (watak) dalam suatu gejala dan manifestasi tertentu atau keseluruhan,
sosio-psikologisnya. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada
ilmu masyarakat (sosiologi). Pengertian secara sosiologis atau ilmiah ini sesungguhnya sudah
memadai bagi seseorang profesional supaya ia lebih efektif menjalankan fungsinya di dalam
masyarakat, khususnya bagi pendidik. Bahkan bagi setiap warga masyarakat adalah lebih
baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya. Lebih dari
pada itu, bukanlah seseorang itu adalah warga masyarakat yang sadar atau tidak, selalu
terlibat dengan proses dan mekanisme masyarakat itu. Tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi
warga masyarakat secara pasif, melainkan dalam kondisi-kondisi tertentu ia menjadi warga
masyarakat yang aktif. Kedudukan pribadi yang demikian di dalam masyarakat, berlaku
dalam arti, baik masyarakat luas maupun masyarakat terbatas, dalam lingkungan tertentu
adalah suatu kenyataan bahwa kita hidup, bergaul, bekerja, sampai meninggal dunia, di dalam
masyarakat. Masyarakat sebagai lembaga hidup bersama sebagai suatu gemeinschafts,
bahkan tidak dapat dipisahkan
5. (4) daripada warga masyarakatnya dengan segala antar hubungan dan antar aksi yang
berlangsung di dalamnya. Untuk mengerti hakikat masyarakat, bagaimana kedudukan pribadi
(individu), peranan, hak dan kewajiban warga masyarakat kepada masyarakat, bagaimana
hubungan masyarakat dengan pendidikan. BAB II PEMBAHASAN HAKIKAT
MASYARAKAT Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam
masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar aksi.
Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempatberlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat
dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi) agar lebih baik apabila ia mengenal“masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya, karena tiap-tiap pribadi tidak saja
menjadi warga masyarakat secara pasif. A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN
STRUKTUR SOSIAL Prof. Robert W. Richey dalam bukunya : “Planning for Teaching an
Introduction to Education” membuat batasan masyarakat. Istilah masyarakat dapat diartikan
sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu
6. wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang relatif. Berdasarkan pengertian ini,
maka pengertian masyarakat (relatif) luas wilayahnya, dan (5) meliputi (relatif) banyak
anggota atau warganya. Oleh karena jumlahnya yang relatif besar, akan terjadi pula
“masyarakat” di dalam masyarakat tersebut. Ada bermacam-macam faktor yangmenyebabkan terbentuknya “masyarakat” dimaksud. Terjadilah pembedaan-pembedaan yang
dikenal dengan istilah “masyarakat kota”, “masyarakat desa”, “masyarakat pendalaman”, ada
pula “masyarakat atas”, “masyarakat bawah”, dan sebagainya. Dengan pembedaan seperti ini,
secara implisit dapat dimengerti apa dasar daripada penamaan atau penggolongan itu. Kota
besar misalnya, yang warganya jauh lebih banyak jumlahnya daripada di desa, antar warga
masyarakat dan lebih banyak variasinya. Dengan kata lain, disana lebih heterogen. Kenyataan
menunjukkan bahwa di kota-kota besar hidup manusia dari segala tingkat. Dari pejabat-
pejabat tinggi negara, pengusaha-pengusaha besar, kaum cerdik pandai, sampai buruh-buruh
kecil. Jarak sosial diantara mereka sedemikian rupa, sehingga terbentuklah apa yang dikenal
sebagai kelas sosial. Secara umum kelas sosial di dalam masyarakat ini terbagi atas : kelas
atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class). B.PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT MANUSIA Sejarah perkembangan
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 12/15
masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban. Jadi, manusia adalah subyek di
dalam masyarakat dan masyarakat pasti dihubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia
di dalam masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan dianut
dunia pada umumnya adalah : 1. Teori Atomistic
7. Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang kita kenal sekarang
(pre social state) manusia sebagai pribadi adalah bebas dan independen. Dengan demikianmasyarakat dibentuk atas dasar (6) kehendak bersama, untuk tujuan bersama para individu,
yang kemudian menjadi warga masyarakat itu. Pribadi manusia sebagai individu memiliki
kebebasan, kemerdekaan dan persamaan diantara manusia lainnya. Karena didorong oleh
kesadaran tertentu, mereka secara sukarela membentuk masyarakat, dan masyarakat dalam
bentuknya yang formal ialah negara. Oleh sebab itu masyarakat adalah perwujudan kontrak
sosial, perjanjian bersama warga masyarakat itu. Berdasarkan asas pandangan atomisme ini
penghargaan kepada pribadi manusia adalah prinsip utama. Artinya setiap praktek tentang
kehidupan di dalam masyarakat selalu diarahkan bagi pembianaan hak-hak asasi manusia,
demi martabat manusia. 2. Teori Organisme Pada dasarnya setiap individu dilahirkan dan
berkembang di dalam masyarakat. Manusia lahir dalam wujud yang serba lemah, lahir dan
bathin. Keadaannya dan perkembangannya amat tergantung (dependent) kepada orang lain,
minimal kepada keluarganya. Kenyataan ini tidak hanya pada masa bayi dan masa kanak-
kanak, bahkan di dalam perkembangan menuju kedewasaan seseorang individu masih
memerlukan bantuan orang lain. Misalnya dalam penyesuaian kelangsungan hidupnya. Oleh
karena itu manusia saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan hidup dan
kesejahteraannya. Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat menurut
teori organisme ialah :
8. a. Bahwa kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas hak,
kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu. (7) b. Lembaga masyarakat yang
meliputi seluruh bangsa, secara nasional, bersifat totalitas, pendidikan berfungsi mewujudkan
warga negara yang ideal, dan bukan manusia sebagai individu yang ideal. 3. TeoriIntegralistik Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang
mencerminkan kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat diingkari realita
manusia sebagai pribadi. Sebaliknya manusia sebagai pribadi selalu ada dan hidup di dalam
kebersamaan di dalam masyarakat. Jelas bahwa pribadi manusia adalah suatu realita di dalam
masyarakat, seperti halnya masyarakat pun adalah realita diantara bangsa-bangsa di dunia ini
dan komplementatif. Masyarakat ada karena terdiri dari pada individu-individu warga
masyarakat. Dan pribadi manusia, individu- individu dalam masyarakat itu berkembang dan
dipengaruhi oleh masyarakat. Perwujudan masyarakat sebagai lembaga kehidupan sosial
tiada bedanya dengan kehidupan suatu keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga adalah warga
yang sadar tentang status dirinya di dalam keluarga itu, sebagaimana ia menyadari tanggung
jawab dan kewajibannya atas integritas keluarga tersebut. Sewajarnya tidak bertentangandengan kepentingan dan terutama kehormatan dan martabat keluarga. Bahkan kehormatan
keluarga adalah kehormatan anggota keluarga, demikian pula sebaliknya. Pelaksanaan asas-
asas menurut teori integralistik yang dapat penulis samakan dengan teori kekeluargaan adalah
berdasarkan keseimbangan
9. antara hak-hak (asasi) dan kewajiban-kewajiban (asasi). Praktek tata kehidupan sosialberdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial yang berlaku dan dijunjung bersama
baik oleh individu sebagai pribadi, maupun oleh masyarakat sebagai lembaga. Kepentingan
dan tujuan hidup individu meskipun amat bersifat pribadi, tak dapat dipertentangkan dengan
(8) kepentingan dan tujuan sosial. Sebab tiap individu menyadari hak dan kewajibannya
masing-masing. Ini berarti bahwa kebebasan (kemerdekaan) dan hak-hak individu dengan
sendirinya dibatasi oleh kemerdekaan dan hak-hak individu lain di dalam masyarakat.Kesadaran atas nilai-nilai asasi demikian berarti merupakan dasar bagi tiap individu untuk
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 13/15
melaksanakan fungsi sosialnya secara maksimal. Kesadaran atas hak-hak asasi dan kewajiban
dalam antar hubungan manusia sudah pasti berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku
berdasarkan norma-norma nilai tertentu. Nilai-nilai itulah sebagai asas normatif. Asas
normatif merupakan dasar terwujudnya harmonis di dalam masyarakat. Tetapi, pelaksanaan
asas normatif ini sudah tentu berbeda dengan yang berlaku di dalam masyarakat yang berlatar
belakang pandangan filosofis atomisme atau organisme. Dalam masyarakat menurut teoriintegralistik, asas kekeluargaan menjadi prinsip kehidupan bersama demi kesejahteraan
bersama, baik individu maupun keseluruhan. Walaupun pada hakekatnya yang diutamakan
adalah keseluruhan warga masyarakat, namun pandangan integralistik tak mengabaikan
individu. Karena realitas yang wajar ialah menghormati pribadi sama dengan menghormati
keseluruhan masyarakat sebagai satu totalitas. C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN
PENDIDIKAN Untuk melaksanakan antar hubungan dan antar aksi di dalam masyarakat tiap
individu memerlukan kesadaran-kesadaran nilai dan kecakapan- kecakapan tertentu. Untuk
itu pasti diperlukan proses mengetahui, belajar, baik lewat pengalaman sehari-hari maupun
melalui pendidikan formal. Sebagaimana kita ketahui baik melalui ilmu jiwa maupun ilmu
pendidikan,
10. bahwa perkembangan kepribadian manusia ke tingkat kematangan ditentukan pula olehfaktor-faktor tersebut. Sedemikian besar pengaruh masyarakat atau lingkungan keseluruhan
terhadap perkembangan kepribadian diakui oleh teori konvergensi, bahkan lebih-lebih oleh
aliran empirisme dan pragmatisme. (9) Di lain pihak, seseorang mungkin berpendapat bahwa
“pendidikan ialah metode fundamental untuk memajukan dan memperbarui masyarakat” dan
bahwa itu adalah sebagai masalah setiap orang yang berminat dengan pendidikan untuk
menggunakan sekolah sebagai alat utama dan paling efektif bagi memajukan dan
memperbarui suatu masyarakat”. Karena itu setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif
berpartisipasi untuk membina pendidikan Sebab pembinaan pendidikan yang ideal adalah
pembinaan atas pribadi warga masyarakat yang ideal pula. Dan ini berarti pembinaan tata
kehidupan sosial yang sejahtera lahir dan bathin. Aspek-aspek kebudayaan di dalammasyarakat seperti ilmu pengetahuan, hukum, nilai-nilai (demokrasi, moral, agama), dan
sebagainya hanya mungkin dimengerti oleh warga masyarakat melalui pendidikan. Bahkan
ilmu-ilmu tersebut sebagai wujud, sistem yang berkembang hanya tumbuh melalui lembaga-
lembaga pendidikan. Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan
“seperti telor dengan ayam.” Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan yang maju
hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula, bagaimanapun kita harus
menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat keseluruhan,
adalah berfungsi sebagai subyek. Manusia sebagai subyek, ialah yang menyadari dirinya
sendiri, untuk apa dan bagaimana ia hidup dan harus hidup. Manusia mampu mengerti, bukan
saja segala sesuatu yang ada di luar dirinya sebagai obyek, bahkan manusia mampu pula
menyadari dirinya sendiri sebagai subyek. Dari kesadaran subyek dengan segala potensi,kondisi dan kepentingannya, manusia mengatur hidupnya, menetapkan cita-citanya sendiri.
11. Oleh karena itu latar belakang filosofis seseorang atas kedudukan individu amat besar
peranannya. Pandangan filosofis teori itu sedemikian besar implikasinya dalam kehidupan
manusia. Dari pandangan filosofis atas masyarakat, atas manusia merupakan titik tolak dalam
seluruh persoalan (10) kehidupan manusia. Dan apabila pandangan tersebut dianalisa lebih
mendalam, berarti titik tolak segala pandangan berawal pada subyek, yakni manusia sendiri,
sebagai pribadi, atau sebagai masyarakat. Dari beberapa dasar pertimbangan di atas, nyatalah
masyarakat harus secara aktif menetapkan asas-asas pendidikan yang tersimpul di dalam
Filsafat Pendidikan masyarakat (bangsa, negara) itu. Untuk pedoman pelaksanaan pendidikan
(nasional) bangsa itu, maka pedoman pelaksanaan pendidikan itu termaktub di dalam
Undang-undang Pendidikan. Akan tetapi Undang-undang Pendidikan adalah pedomanoperasional formal. Sedangkan Filsafat Pendidikan adalah pedoman filosofis-ideal, asas-asas
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 14/15
normatif yang fundamental yang bersifat tetap, sebagai sumber nilai, sumber cita-cita. Jadi
masyarakat/negara sebagai subyek makro kependidikan wajar menentukan motivasi, tujuan,
lembaga atau keseluruhan sis-tem pendidikan nasionalnya berdasarkan cita karsanya. Inilah
sistem pendidikan nasional berdasarkan filsafat negara bangsa/negara itu (i.e. negara R.I ialah
sistem pendidikan nasional (berdasarkan) Pancasila. Masyarakat Desa dan Kota A.
Pengertian Masyarakat Desa dan kota 12. Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh
adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup
segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam
kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama,
dengan sifat-sifat yang hampir seragam. (11) Masyarakat modern adalah masyarakat yang
sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam
peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan,
sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut
masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya
gelandangan. B. Ciri-ciri Masyarakat Desa dan Kota a) Ciri-Ciri Masyarakat Desa Adapun
ciri yang menonjol pada masyarakat desa antara lain pada umumnya kehidupannya
tergantung pada alam (bercocok tanam) anggotanya saling mengenal, sifat gotong royong erat
penduduknya sedikit perbedaan penghayatan dalam kehidupan religi lebih kuat. 1.
Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam Desa berhubungan erat dengan alam, ini
disebabkan oleh lokasi geografis di daerah desa petani, realitas alam ini sangat vital
menunjang kehidupannya. Kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam seperti dalam
pola berfikir dan falsafah hidupnya menentukan. 2. dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian
13. Umumnya mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani, sedangkan mata
pencaharian berdagang merupakan pekerjaan sekunder sebagian besar penduduknya bertani.
3. Ukuran Komunitas Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dan daerah pedesaan
mempunyai penduduk yang rendah kilo meter perseginya. 4. Kepadatan Penduduknya (12)Kepadatan penduduknya lebih rendah, biasanya kelompok perumahan yang dikelilingi oleh
tanah pertanian udaranya yang segar, bentuk interaksi sosial dalam kelompok sosial
menyebabkan orang tidak terisolasi. 5. Diferensiasi Sosial Pada masyarakat desa yang
homogenitas, derajat diferensiasi atau perbedaan sosial relatif lebih rendah. 6. Pelapisan
Sosial Masyarakat desa kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tidak terlalu besar. 7.
Pengawasan SosialMasyarakat desa pengawasan sosial pribadi dan ramah tamah disamping
itu kesadaran untuk mentaati norma yang berlaku sebagai alat pengawasan sosial. 8. Pola
Kepemimpinan Menentukan kepemimpinan di daerah cenderung banyak ditentukan oleh
kualitas pribadi dari individu. Disebabkan oleh luasnya kontak tatap muka
14. dan individu lebih banyak saling mengetahui. Misalnya karena kejujuran, kesolehan,
sifat pengorbanannya dan pengalamannya. 9. Dalam Segi Keluarga Rasa persatuan dalammasyarakat desa sangat kuat. Peranan keluarga sangat penting dalam berbagai kehidupan,
baik dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, adat istiadat dan agama. 10. Dalam Segi
Pendidikan Pendidikan keluarga mewariskan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat kepada
generasi berikutnya. Sebaliknya, pendidikan sekolah sangat jarang (13) dijumpai kalaupun
ada pendidikan sekolah hanya terbatas pada tingkat dasar. Sebagai pelengkap pendidikan oleh
keluarga atau masyarakat. 11. Dalam Segi Agama fungsi agama mengatur hubungan manusia
dengan yang maha pencipta. Menjalankan perintah dan menjadi larangannya sesuai dengan
aturan agama yang dianut. 12. Dalam Segi Politik Pemimpin yang berdasarkan tradisi atau
berdasarkan nilai-nilai sosial yang mendalam misal : - Kyai - Pendeta - Tokoh adat dan -
Tokoh masyarakat
15. 13. Kesetiakawanan Sosial Kesetiakawanan sosial pada masyarakat desa lebih tinggidisebabkan oleh homogenis masyarakat yang terlihat dalam tolong menolong (gotong
5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 15/15
royong) dan masyarakat. 14. Perilaku Masyarakat Desa Pola kelakuan adalah suatu cara
bertingkah laku yang diciptakan untuk ditiru oleh banyak orang, suatu cara bertindak menjadi
suatu pola bertindak yang tetap melalui proses pergaulan (peniruan) yang dilakukan oleh
banyak orang dalam waktu relatif lama. Sehingga terbentuklah suatu kebiasaan didalam
kehidupan masyarakat luas didapati seperangkat kelakuan sosial karena pergaulan, kelakuan
berpola itu menjadi suatu yang bersifat mekanis tanpa disertai dengan kemauan ataupunkesadaran. (14) Jika bernilai moral yang baik tindakan demikian tidak menimbulkan masalah,
sebaliknya jika negatif menimbulkan masalah dalam masyarakat. Didalam masyarakat desa
tidak ada persaingan, disamping pengaruh norma dan nilai juga adat istiadat yang kuat,
sehingga perubahan sangat lambat. Perilaku yang terikat bersifat status, gambar dan pasif
mewarnai kehidupan. Kebiasaan-kebiasaan lain dalam aktifitas kehidupan tolong menolong
demikian dalam mengambil keputusan melalui masyarakat sehingga mencapai mufakat
dalam menyelesaikan masalah hukum hal asing lagi. Ciri-ciri Masyarakat Modern/Kota
Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan- kepentingan pribadi
Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana yang saling
memepengaruhi
16. Keprcayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-
macam profesiyang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan,
keterampilan dan kejuruan Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata
Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks Ekonomi hamper
seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkanatas penggunaan uangdan alat-alat
pembayaran lain. (15) PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan :
1. Bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai
oleh adat istiadat. 2. Desa memiliki 3 unsur yaitu : daerah dan letak, penduduk serta tata
kehidupan. 3. Desa mempunyai ciri-ciri pokok kehidupan adalah ketergantungan mereka
terhadap lingkungan alam sekitarnya. Perubahan sosial mendorong munculnya semangat-
semangat untuk menciptakan produk baru , sehinnga terjadilah revolusi industri, dan
kemunculan semangat asketisme intelektual. Kemudian, asketisme intelektual menimbulkan
etos intelektual, dan inilah yang mendorong masyarakat untuk terus berkarya dan terus
menciptakan hal-hal baru guna meningkatkan kemakmuran hidupnya
Recommended