15
 A. Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat 1. Individu Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataa n hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perseorangan. Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi masyarakat (Hartomo, 2004: 64). Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latar belakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus mematangkan nya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi. Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam hubungannya dengan manusia. 2. Keluarga Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri. Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota” “kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Pengertian Keluarga  Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(Menu rut Departemen Kesehatan RI 1998).  Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensia l, enak dan berkehendak bersama-sama memperteg uh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing anggotanya . (Ki Hajar Dewantara)  Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubung an darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan

tugas ISBD

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 1/15

 

A. Pengertian Individu, Keluarga, Dan Masyarakat

1. Individu

Individu berasal dari kata latin individuum yang artinya tidak terbagi. Individu menekankan

penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa dan seberapa mempengaruhi

kehidupan manusia (Abu Ahmadi, 1991: 23). Individu bukan berarti manusia sebagai suatu

keseluruhan yang tidak dapat dibagi, melainkan sebagi kesatuan yang terbatas, yaitu sebagaimanusia perseorangan.

Individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam

lingkungan sosialnya,melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik 

dirinya. Terdapat tiga aspek yang melekat sebagai persepsi terhadap individu, yaitu aspek 

organik jasmaniah, aspek psikis-rohaniah, dan aspek-sosial yang bila terjadi kegoncangan

pada suatu aspek akan membawa akibat pada aspek yang lainnya. Individu dalam tingkah

laku menurut pola pribadinya ada 3 kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif 

kehilangan individualitasnya, kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga memengaruhi

masyarakat (Hartomo, 2004: 64).

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyrakat yang menjadi latarbelakang keberadaanya. Individu berusaha mengambil jarak dan memproses dirinya untuk 

membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan kebiasaan yang sesuai dengan

perilaku yang telah ada pada dirinya.

Manusia sebagai individu salalu berada di tengah-tengah kelompok individu yang sekaligus

mematangkannya untuk menjadi pribadi yang prosesnya memerlukan lingkungan yang dapat

membentuknya pribadinya. Namun tidak semua lingkungan menjadi faktor pendukung

pembentukan pribadi tetapi ada kalanya menjadi penghambat proses pembentukan pribadi.

Pengaruh lingkungan masyarakat terhadap individu dan khususnya terhadap pembentukan

individualitasnya adalah besar, namun sebaliknya individu pun berkemampuan untuk 

mempengaruhi masyarakat. Kemampuan individu merupakan hal yang utama dalam

hubungannya dengan manusia.

2. Keluarga

Keluarga adalah sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan yang

tinggal bersama dan makan dari satu dapur yang tidak terbatas pada orang-orang yang

mempunyai hubungan darah saja, atau seseorang yang mendiami sebagian atau seluruh

bangunan yang mengurus keperluan hidupnya sendiri.

Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta: kula dan warga “kulawarga” yang berarti “anggota”

“kelompok kerabat”. Keluarga adalah lingkungan di mana beberapa orang yang masih

memiliki hubungan darah, bersatu. Keluarga inti ”nuclear family” terdiri dari ayah, ibu, dan

anak-anak mereka.

Pengertian Keluarga

  Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan

beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan.(Menurut Departemen Kesehatan RI 1998).

  Kumpulan beberapa orang yang karena terikat oleh satu turunan lalu mengerti dan

merasa berdiri sebagai satu gabungan yang hakiki,esensial, enak dan berkehendak 

bersama-sama memperteguh gabungan itu untuk memuliakan masing-masing

anggotanya. (Ki Hajar Dewantara)

  Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena hubungan

darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan dan mereka hidupnya dalam suaturumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya masing-masing dan

Page 2: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 2/15

 

menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.(Menurut Salvicion dan Ara

Celis).

Dari pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa keluarga adalah :

  Unit terkecil dari masyarakat  Terdiri atas 2 orang atau lebih

  Adanya ikatan perkawinan atau pertalian darah

  Hidup dalam satu rumah tangga

  Di bawah asuhan seseorang kepala rumah tangga

  Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga

  Setiap anggota keluarga mempunyai peran masing-masing

  Diciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

1.  Peranan Ayah : Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari

nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai

anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta

sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.

2.  Peranan Ibu : Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk 

mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung

dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota

masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagaipencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

3.  Peran Anak : Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat

perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.

Tugas-tugas Keluarga

Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut :

1.  Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.

2.  Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.3.  Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-

masing.

4.  Sosialisasi antar anggota keluarga.

5.  Pengaturan jumlah anggota keluarga.

6.  Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.

7.  Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.

8.  Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.

Fungsi KeluargaAda beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga, sebagai berikut :

Page 3: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 3/15

 

  Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan

menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila

kelak dewasa.

  Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah

bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

  Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak daritindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan

merasa aman.

  Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif 

merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi

dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama

lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

  Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan

mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas

kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada keyakinan lain yang

mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

  Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga

bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur penghasilan itu, sedemikian rupa

sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

  Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus selalu pergi ke

tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang

menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat dilakukan di rumah dengan cara

nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dsb.

  Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan

keturunan sebagai generasi penerus.

  Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina

pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

3. Masyarakat

Dalam bahasa inggris, masyarakat disebut society. Asal kata socius yang berarti kawan.

Adapun kata masyarakat berasal dari bahasa arab yang berarti berkumpul dan bekerja sama.

Adanya saling berkumpul dan bekerjasama ini karena adanya bentuk-bentuk aturan hidup

yang bukan disebabkan oleh manusia sebagai perseorangan, melainkan oleh kekuatan lain

dalam lingkungan sosial yang merupakan kesatuan. Dengan menggunakan pikiran, naluri,

perasaan, keinginan dsb manusia memberi reaksi dan melakukan interaksi dengan

lingkungannya. Pola interaksi sosial dihasilkan oleh hubungan dalm suatu masyarakat.Berikut dibawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli sosiologi :

  menurut Munandar Soelaeman masyarakat merupakan kesatuan sosial yang

mempunyai ikatan-ikatan kasih sayang yang erat. Kesatuan sosial mempunyai

kehidupan jiwa seperti adanya ungkapan jiwa rakyat, kehendak rakyat, kesadaran

masyarakat, dsb.

  menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu

ketegangan organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara

kelompok-kelompok yang terbagi secara ekonomi.

  Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif pribadi-

pribadi yang merupakan anggotanya.

Page 4: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 4/15

 

  Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang

relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu

wilayah tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar

kegiatan di dalam kelompok atau kumpulan manusia tersebut.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan masyarakat adalah :

  Kumpulan sekian banyak individu yang terikat oleh satuan adat, hukum dan

kehidupan bersama

  Kesatuan sosial yang mempunyai hubungan erat

  Kumpulan individu-individu yang mandiri dan hidup berdampingan dalam waktu

yang cukup lama.

B. Hak Dan Kewajiban Individu dalam MasyarakatHak ialah suatu yang merupakan milik atau dapat dimiliki oleh seseorang sebagai manusia.

Hak ini dapat dipenuhi dengan memenuhinya atau dapat juga hilang seandainya pihak yang

berhak merasa rela apabila haknya tidak dipenuhi.

Kewajiban ialah hal-hal yang wajib dilakukan atau diadakan oleh seorang dari luar dirinya

untuk memenuhi hak dari pihak yang lain.Yang dapat menentukan individu memiliki hak dan

kewajiban adalah norma yang dianut, adat istiadat yang mentradisi dan agama yang diyakini.

Ada dua bentuk hak yang sangat mendasar, yang dapat dimiliki oleh individu :

1.  Hak asasi yang bersifat natural, seperti hak untuk hidup, hak untuk merdeka, hak 

untuk mendapatkan kehormatan. Hak-hak tersebut yang menyebabkan manusiamemperoleh kebebasan pada kurun waktu yang panjang

2.  Hak asasi yang bersifat umum, yaitu hak persamaan. Diperlukan seorang individu

dalam kedudukannya sebagai individu dalm suatu masyarakat. Dalam hak persamaan

tidak terdapat sifat diskriminasi golongan, jenis, bahasa, agama, pandangan politik,

asal negara, tingkat sosial, kelahiran.

Adapun kewajiban individu didalam masyarakat adalah melaksanakan apa yang menjadi

kewajibannya dengan cara menghormati hak-hak masyarakat. Jika seseorang memiliki hak 

untuk dihargai, dirinya juga harus menghargai orang lain. Jika seseorang memiliki hak untuk 

hidup tenang, dirinya juga harus menjaga ketenangan, demikian seterusnya.

C. HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT

Individu barulah dikatakan sebagai individu apabila pada perilakunya yang khas dirinya itu

diproyeksikan pada suatu lingkungan sosial yang disebut masyarakat. Satuan-satuan

lingkungan sosial yang mengelilingi individu terdiri dari keluarga, lembaga, komunitas dan

masyarakat.

1. Hubungan individu dengan keluarga

Individu memiliki hubungan yang erat dengan keluarga, yaitu dengan ayah, ibu, kakek,

nenek, paman, bibi, kakak, dan adik. Hubungan ini dapat dilandasi oleh nilai, norma dan

aturan yang melekat pada keluarga yang bersangkutan.

Dengan adanya hubungan keluarga ini, individu pada akhirnya memiliki hak dan kewajibanyang melekat pada dirinya dalam keluarga.

Page 5: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 5/15

 

2. Hubungan individu dengan lembaga

Lembaga diartikan sebagai sekumpulan norma yang secara terus-menerus dilakukan oleh

manusia karena norma-norma itu memberikan keuntungan bagi mereka.

Individu memiliki hubungan yang saling mempengaruhi dengan lembaga yang ada

disekelilingnya. Lingkungan pekerjaan dapat membentuk individu dalam membentuk 

kepribadian. Keindividuan dalam lingkungan pekerjaan dapat berperan sebagai direktur,ketua dan sebagainya. Jika individu bekerja, ia akan dipengaruhi oleh lingkungan

pekerjaannya.

3. Hubungan individu dengan komunitas

Komunitas dapat diartikan sebagai satuan kebersamaan hidup sejumlah orang banyak yang

memiliki teritorial terbatas, memiliki kesamaan terhadap menyukai sesuatu hal dan

keorganisasian tata kehidupan bersama.

Komunitas mencakup individu, keluarga dan lembaga yang saling berhubungan secara

independen.

4. Hubungan individu dengan masyarakat

Hubungan individu dengan masyarakat terletak dalam sikap saling menjungjung hak dan

kewajiban manusia sebagai individu dan manusia sebagai makhluk sosial. Mana yangmenjadi hak individu dan hak masyarakat hendaknya diketahui dengan mendahulukan hak 

masyarakat daripada hak individu. Gotong royong adalah hak masyarakat, sedangkan rekreasi

dengan keluarga, hiburan, shopping adalah hak individu yang semestinya lebih

mengutamakan hak masyarakat.

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa setiap individu, keluarga dan masyarakat

memiliki relasi atau hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Hubungan

yang dilandasi oleh nilai, norma dan aturan-aturan diantara komponen-komponen tersebut.

Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu keluarga dan masyrakat yang

menjadi latar belakang keberadaanya. Begitupun sebaliknya, individu berusaha mengambil

 jarak dan memproses dirinya untuk membentuk perilakunya yang selaras dengan keadaan dan

kebiasaan yang sesuai dengan perilaku yang telah ada pada dirinya. Dan barulah dikatakan

sebagai individu jika individu bisa membaur dengan lingkungan sosialnya yaitu masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

  Wahyu, Ramdani, M.Ag.,M.Si. ISD (Ilmu Sosial Dasar). Pustaka Setia. Bandung :2007

  Soelaeman, M. Munandar. Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial. RefikaAditama. Bandung : 2004

  www.google.com. Pengertian masyarakat. Website: Universitas Guna Darma

Baca Selengkapnya di : PENGERTIAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT |

AF Sahabat Artikel http://abyfarhan7.blogspot.com/2011/12/pengertian-individu-keluarga-

 

dan.html#ixzz1nga6loDL 

Individu berasal dari kata individum (Latin), Yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu

Page 6: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 6/15

 

sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup

yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. 1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang

khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan

hakikat yang sama 2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek 

gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan

keindahan 3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan

merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. 4. Rukun atau

pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu

sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu

manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat

PENGERTIAN PERTUMBUHAN Pertumbuhan (Growth) adalah dapat diartikan sebagai :

Perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan

(Irreversible). Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian tanaman akibatadanya penambahan unsur-unsur struktural yang baru. Peningkatan ukuran tanaman yang

tidak akan kembali sebagai akibat pembelahan dan pembesaran sel.

Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan 

  Pendirian Nativistik yaitu Pertumbuhan individu semata-mata ditentukan oleh faktor-

faktor yang dibawa sejak lahir.

  Pendirian Empiristik dan Envinronmentalistik yaitu Pertumbuhan individu semata-

mata tergantung kepada lingkungan sedangkan dasar tidak berperanan sama sekali.

 Pendirian Konvergensi dan Interaksionisme yaitu Interaksi antara dasar danlinkunagan dapat menentukan pertumbuhan individu.

  Tahap pertumbuhan Individu berdasarkan Psikologi

Fase-fasenya, antara ain :

- masa vital

- masa estetik 

- masa intelektual

- masa sosial

Fungsi  – fungsi Keluarga 

Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan

di dalam atau oleh keluarga itu.

1.  FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi biologis :

a. Meneruskan keturunan

b. Memelihara dan membesarkan anak 

Page 7: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 7/15

 

c. Memenuhi kebutuhan gizi keluarga

d. Memelihara dan merawat anggota keluarga

2. Fungsi Psikologis :

a. Memberikan kasih sayang dan rasa aman

b. Memberikan perhatian di antara anggota keluargac. Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga

d. Memberikan identitas keluarga

3. Fungsi sosialisasi :

a. Membina sosialisasi pada anak 

b. Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak 

c. Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

4. Fungsi ekonomi :

a. Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

b. Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga

c. Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga di masa yang akan datang

(pendidikan, jaminan hari tua)5. Fungsi pendidikan :

a. Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan dan membentuk 

perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya

b. Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang dalam memenuhi

peranannya sebagai orang dewasa

c. Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.

DEFINISI KELUARGA 1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yangbertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan

fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

2. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya

hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,

mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

3. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan

beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam

keadaan saling ketergantungan.Dapat disimpulkan bahwa karakteristik keluarga adalah :

1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau

adopsi

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan

satu sama lain

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial :

suami, istri, anak, kakak dan adik 

4. Mempunyai tujuan : menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan

perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

Page 8: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 8/15

 

1.  Pengertian Masyarakat

Berikut di bawah ini adalah beberapa pengertian masyarakat dari beberapa ahli

sosiologi dunia.

1. Menurut Selo Sumardjan masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan

menghasilkan kebudayaan.

2. Menurut Karl Marx masyarakat adalah suatu struktur yang menderita suatu ketegangan

organisasi atau perkembangan akibat adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang

terbagi secara ekonomi.

3. Menurut Emile Durkheim masyarakat merupakan suau kenyataan objektif pribadi-pribadi

yang merupakan anggotanya.

4. Menurut Paul B. Horton & C. Hunt masyarakat merupakan kumpulan manusia yang relatif 

mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama, tinggal di suatu wilayah

tertentu, mempunyai kebudayaan sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di dalam

kelompok / kumpulan manusia tersebut.\ 

(1) Masyarakat Non Industri Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan

non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary

group) dan kelompok sekunder (secondary group).

 

(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab.

Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka

mengenal lebih dekat, lebih akrab.

dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati.

Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas

tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan

berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.

Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok 

belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Page 9: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 9/15

 

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga

kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian

kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional,

obyektif.

Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian

tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai targetdan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama

disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat

kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian

resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau

lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti

perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi

dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti

yang lazim berlaku pada kelompok resmi.

Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan

serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggotabeserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis

seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).

Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi

kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.

(2) Masyarakat Industri 

Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan

masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung

mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-

masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto,

1982 : 190).Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat

semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara

kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga

menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat

diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai

pada batas-batas tertentu.

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik 

dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi

fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan

bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbulkepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan

Page 10: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 10/15

 

derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai

dengan bertambahnya individualisme.

HUBUNGAN INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT 

  Hubungan individu dengan dirinya sendiri

Hubungan individu dengan diri sendiri terdapat 3 sistem kepribadian, yaitu ID ( ES ), EGO

dan SUPER EGO. Jika EGO gagal menjaga keseimbangan antara dorongan dari ID dan

larangan dari SUPER EGO maka individu akan mengalami konflik batin terus – menerus.

  Hubungan individu dengan keluarga

Hubungan individu dengan keluarga terdiri dari hubungan biologis, psikologis dan social.

  Hubungan individu dengan lembaga

Hubungan individu dengan lembaga terdiri dari nilai – nilai dan norma – norma.

  Hubungan individu dengan komunitas

Hubungan individu dengan komunitas atau sosialisasi terdiri dari penyebaran nilai dan

budaya.

  Hubungan individu dengan masyarakat

Hubungan individu dengan masyarakat sebagai lingkungan makro terdiri dari sifat – sifatmakro ( mencakup komunitas, keluarga, lembaga dan individu ), lebih bersifat abstraksi.

  Hubungan individu dengan nasion atau jiwanya

Nasion adalah suatu jiwa, asas spiritual dan solidaritas yang terbentuk oleh perasaan.

Hubungan individu dan nasionnya itu sendiri merupakan posisi dan peranan yang ada pada

diri sendiri.

SUMBER : 

-http://eko13.wordpress.com/2008/03/18/bimbingan-konseling-keluarga/ -http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html

-sosiologismadapareschool.blogspot.com/…/pengertian-individu.html

-http://www.idonbiu.com/2009/09/pengertian-pertumbuhan.html

-http://organisasi.org/pengertian-masyarakat-unsur-dan-kriteria-masyarakat-dalam-

kehidupan-sosial-antar-manusia

-http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_8859/title_bab-3-individu-keluarga-

dan-masyarakat/  

Ciri-ciri masyarakat

Page 11: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 11/15

 

BAB I PENDAHULUAN Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama

manusia. Dalam masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan

antar aksi. Di dalam masyarakat sebagai suatu lembaga kehidupan manusia berlangsung pulakeseluruhan proses perkembangan kehidupan. Dengan demikian masyarakat dapat diartikan

sebagai wadah atau medan tempat berlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Tetapi

masyarakat dapat pula diartikan sebagai subyek, yakni sebagai perwujudan warga masyarakatdengan semua sifat (watak) dalam suatu gejala dan manifestasi tertentu atau keseluruhan,

sosio-psikologisnya. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat dalam mekanismenya ada

ilmu masyarakat (sosiologi). Pengertian secara sosiologis atau ilmiah ini sesungguhnya sudah

memadai bagi seseorang profesional supaya ia lebih efektif menjalankan fungsinya di dalam

masyarakat, khususnya bagi pendidik. Bahkan bagi setiap warga masyarakat adalah lebih

 baik apabila ia mengenal “masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya. Lebih dari

pada itu, bukanlah seseorang itu adalah warga masyarakat yang sadar atau tidak, selalu

terlibat dengan proses dan mekanisme masyarakat itu. Tiap-tiap pribadi tidak saja menjadi

warga masyarakat secara pasif, melainkan dalam kondisi-kondisi tertentu ia menjadi warga

masyarakat yang aktif. Kedudukan pribadi yang demikian di dalam masyarakat, berlaku

dalam arti, baik masyarakat luas maupun masyarakat terbatas, dalam lingkungan tertentu

adalah suatu kenyataan bahwa kita hidup, bergaul, bekerja, sampai meninggal dunia, di dalam

masyarakat. Masyarakat sebagai lembaga hidup bersama sebagai suatu gemeinschafts,

bahkan tidak dapat dipisahkan

5. (4) daripada warga masyarakatnya dengan segala antar hubungan dan antar aksi yang

berlangsung di dalamnya. Untuk mengerti hakikat masyarakat, bagaimana kedudukan pribadi

(individu), peranan, hak dan kewajiban warga masyarakat kepada masyarakat, bagaimana

hubungan masyarakat dengan pendidikan. BAB II PEMBAHASAN HAKIKAT

MASYARAKAT Masyarakat adalah suatu perwujudan kehidupan bersama manusia. Dalam

masyarakat berlangsung proses kehidupan sosial, proses antar hubungan dan antar aksi.

Dengan demikian masyarakat dapat diartikan sebagai wadah atau medan tempatberlangsungnya antar aksi warga masyarakat itu. Untuk mengerti bentuk dan sifat masyarakat

dalam mekanismenya ada ilmu masyarakat (sosiologi) agar lebih baik apabila ia mengenal“masyarakat” dimana ia menjadi bagian daripadanya, karena tiap-tiap pribadi tidak saja

menjadi warga masyarakat secara pasif. A. PENGERTIAN MASYARAKAT DAN

STRUKTUR SOSIAL Prof. Robert W. Richey dalam bukunya : “Planning for Teaching an

Introduction to Education” membuat batasan masyarakat. Istilah masyarakat dapat diartikan

sebagai suatu kelompok manusia yang hidup bersama di suatu

6. wilayah dengan tata cara berpikir dan bertindak yang relatif. Berdasarkan pengertian ini,

maka pengertian masyarakat (relatif) luas wilayahnya, dan (5) meliputi (relatif) banyak 

anggota atau warganya. Oleh karena jumlahnya yang relatif besar, akan terjadi pula

“masyarakat” di dalam masyarakat tersebut. Ada bermacam-macam faktor yangmenyebabkan terbentuknya “masyarakat” dimaksud. Terjadilah pembedaan-pembedaan yang

dikenal dengan istilah “masyarakat kota”, “masyarakat desa”, “masyarakat pendalaman”, ada

 pula “masyarakat atas”, “masyarakat bawah”, dan sebagainya. Dengan pembedaan seperti ini,

secara implisit dapat dimengerti apa dasar daripada penamaan atau penggolongan itu. Kota

besar misalnya, yang warganya jauh lebih banyak jumlahnya daripada di desa, antar warga

masyarakat dan lebih banyak variasinya. Dengan kata lain, disana lebih heterogen. Kenyataan

menunjukkan bahwa di kota-kota besar hidup manusia dari segala tingkat. Dari pejabat-

pejabat tinggi negara, pengusaha-pengusaha besar, kaum cerdik pandai, sampai buruh-buruh

kecil. Jarak sosial diantara mereka sedemikian rupa, sehingga terbentuklah apa yang dikenal

sebagai kelas sosial. Secara umum kelas sosial di dalam masyarakat ini terbagi atas : kelas

atas (upper class), kelas menengah (middle class) dan kelas bawah (lower class). B.PANDANGAN FILOSOFIS TENTANG HAKIKAT MANUSIA Sejarah perkembangan

Page 12: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 12/15

 

masyarakat adalah sejarah adanya manusia dan peradaban. Jadi, manusia adalah subyek di

dalam masyarakat dan masyarakat pasti dihubungkan dengan fungsi dan kedudukan manusia

di dalam masyarakat. Teori-teori tentang hakikat masyarakat yang berkembang dan dianut

dunia pada umumnya adalah : 1. Teori Atomistic

7. Pada periode masyarakat sebelum terbentuknya negara seperti yang kita kenal sekarang

(pre social state) manusia sebagai pribadi adalah bebas dan independen. Dengan demikianmasyarakat dibentuk atas dasar (6) kehendak bersama, untuk tujuan bersama para individu,

yang kemudian menjadi warga masyarakat itu. Pribadi manusia sebagai individu memiliki

kebebasan, kemerdekaan dan persamaan diantara manusia lainnya. Karena didorong oleh

kesadaran tertentu, mereka secara sukarela membentuk masyarakat, dan masyarakat dalam

bentuknya yang formal ialah negara. Oleh sebab itu masyarakat adalah perwujudan kontrak 

sosial, perjanjian bersama warga masyarakat itu. Berdasarkan asas pandangan atomisme ini

penghargaan kepada pribadi manusia adalah prinsip utama. Artinya setiap praktek tentang

kehidupan di dalam masyarakat selalu diarahkan bagi pembianaan hak-hak asasi manusia,

demi martabat manusia. 2. Teori Organisme Pada dasarnya setiap individu dilahirkan dan

berkembang di dalam masyarakat. Manusia lahir dalam wujud yang serba lemah, lahir dan

bathin. Keadaannya dan perkembangannya amat tergantung (dependent) kepada orang lain,

minimal kepada keluarganya. Kenyataan ini tidak hanya pada masa bayi dan masa kanak-

kanak, bahkan di dalam perkembangan menuju kedewasaan seseorang individu masih

memerlukan bantuan orang lain. Misalnya dalam penyesuaian kelangsungan hidupnya. Oleh

karena itu manusia saling membutuhkan sesamanya demi kelanjutan hidup dan

kesejahteraannya. Prinsip pelaksanaan pola-pola kehidupan di dalam masyarakat menurut

teori organisme ialah :

8. a. Bahwa kekuasaan dan kehendak masyarakat sebagai lembaga di atas hak,

kepentingan, keinginan, cita-cita dan kekuasaan individu. (7) b. Lembaga masyarakat yang

meliputi seluruh bangsa, secara nasional, bersifat totalitas, pendidikan berfungsi mewujudkan

warga negara yang ideal, dan bukan manusia sebagai individu yang ideal. 3. TeoriIntegralistik Menurut teori ini meskipun masyarakat sebagai satu lembaga yang

mencerminkan kebersamaan sebagai satu totalitas, namun tidak dapat diingkari realita

manusia sebagai pribadi. Sebaliknya manusia sebagai pribadi selalu ada dan hidup di dalam

kebersamaan di dalam masyarakat. Jelas bahwa pribadi manusia adalah suatu realita di dalam

masyarakat, seperti halnya masyarakat pun adalah realita diantara bangsa-bangsa di dunia ini

dan komplementatif. Masyarakat ada karena terdiri dari pada individu-individu warga

masyarakat. Dan pribadi manusia, individu- individu dalam masyarakat itu berkembang dan

dipengaruhi oleh masyarakat. Perwujudan masyarakat sebagai lembaga kehidupan sosial

tiada bedanya dengan kehidupan suatu keluarga. Tiap-tiap anggota keluarga adalah warga

yang sadar tentang status dirinya di dalam keluarga itu, sebagaimana ia menyadari tanggung

 jawab dan kewajibannya atas integritas keluarga tersebut. Sewajarnya tidak bertentangandengan kepentingan dan terutama kehormatan dan martabat keluarga. Bahkan kehormatan

keluarga adalah kehormatan anggota keluarga, demikian pula sebaliknya. Pelaksanaan asas-

asas menurut teori integralistik yang dapat penulis samakan dengan teori kekeluargaan adalah

berdasarkan keseimbangan

9. antara hak-hak (asasi) dan kewajiban-kewajiban (asasi). Praktek tata kehidupan sosialberdasarkan kesadaran nilai-nilai, norma-norma sosial yang berlaku dan dijunjung bersama

baik oleh individu sebagai pribadi, maupun oleh masyarakat sebagai lembaga. Kepentingan

dan tujuan hidup individu meskipun amat bersifat pribadi, tak dapat dipertentangkan dengan

(8) kepentingan dan tujuan sosial. Sebab tiap individu menyadari hak dan kewajibannya

masing-masing. Ini berarti bahwa kebebasan (kemerdekaan) dan hak-hak individu dengan

sendirinya dibatasi oleh kemerdekaan dan hak-hak individu lain di dalam masyarakat.Kesadaran atas nilai-nilai asasi demikian berarti merupakan dasar bagi tiap individu untuk 

Page 13: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 13/15

 

melaksanakan fungsi sosialnya secara maksimal. Kesadaran atas hak-hak asasi dan kewajiban

dalam antar hubungan manusia sudah pasti berdasarkan nilai-nilai sosial yang berlaku

berdasarkan norma-norma nilai tertentu. Nilai-nilai itulah sebagai asas normatif. Asas

normatif merupakan dasar terwujudnya harmonis di dalam masyarakat. Tetapi, pelaksanaan

asas normatif ini sudah tentu berbeda dengan yang berlaku di dalam masyarakat yang berlatar

belakang pandangan filosofis atomisme atau organisme. Dalam masyarakat menurut teoriintegralistik, asas kekeluargaan menjadi prinsip kehidupan bersama demi kesejahteraan

bersama, baik individu maupun keseluruhan. Walaupun pada hakekatnya yang diutamakan

adalah keseluruhan warga masyarakat, namun pandangan integralistik tak mengabaikan

individu. Karena realitas yang wajar ialah menghormati pribadi sama dengan menghormati

keseluruhan masyarakat sebagai satu totalitas. C. HUBUNGAN MASYARAKAT DAN

PENDIDIKAN Untuk melaksanakan antar hubungan dan antar aksi di dalam masyarakat tiap

individu memerlukan kesadaran-kesadaran nilai dan kecakapan- kecakapan tertentu. Untuk 

itu pasti diperlukan proses mengetahui, belajar, baik lewat pengalaman sehari-hari maupun

melalui pendidikan formal. Sebagaimana kita ketahui baik melalui ilmu jiwa maupun ilmu

pendidikan,

10. bahwa perkembangan kepribadian manusia ke tingkat kematangan ditentukan pula olehfaktor-faktor tersebut. Sedemikian besar pengaruh masyarakat atau lingkungan keseluruhan

terhadap perkembangan kepribadian diakui oleh teori konvergensi, bahkan lebih-lebih oleh

aliran empirisme dan pragmatisme. (9) Di lain pihak, seseorang mungkin berpendapat bahwa

“pendidikan ialah metode fundamental untuk memajukan dan memperbarui masyarakat” dan

bahwa itu adalah sebagai masalah setiap orang yang berminat dengan pendidikan untuk 

menggunakan sekolah sebagai alat utama dan paling efektif bagi memajukan dan

memperbarui suatu masyarakat”. Karena itu setiap warga masyarakat bercita-cita dan aktif 

berpartisipasi untuk membina pendidikan Sebab pembinaan pendidikan yang ideal adalah

pembinaan atas pribadi warga masyarakat yang ideal pula. Dan ini berarti pembinaan tata

kehidupan sosial yang sejahtera lahir dan bathin. Aspek-aspek kebudayaan di dalammasyarakat seperti ilmu pengetahuan, hukum, nilai-nilai (demokrasi, moral, agama), dan

sebagainya hanya mungkin dimengerti oleh warga masyarakat melalui pendidikan. Bahkan

ilmu-ilmu tersebut sebagai wujud, sistem yang berkembang hanya tumbuh melalui lembaga-

lembaga pendidikan. Hubungan masyarakat dan pendidikan sangat bersifat korelatif, bahkan

“seperti telor dengan ayam.” Masyarakat maju karena pendidikan, dan pendidikan yang maju

hanya akan ditemukan dalam masyarakat yang maju pula, bagaimanapun kita harus

menyadari kedudukan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai masyarakat keseluruhan,

adalah berfungsi sebagai subyek. Manusia sebagai subyek, ialah yang menyadari dirinya

sendiri, untuk apa dan bagaimana ia hidup dan harus hidup. Manusia mampu mengerti, bukan

saja segala sesuatu yang ada di luar dirinya sebagai obyek, bahkan manusia mampu pula

menyadari dirinya sendiri sebagai subyek. Dari kesadaran subyek dengan segala potensi,kondisi dan kepentingannya, manusia mengatur hidupnya, menetapkan cita-citanya sendiri.

11. Oleh karena itu latar belakang filosofis seseorang atas kedudukan individu amat besar

peranannya. Pandangan filosofis teori itu sedemikian besar implikasinya dalam kehidupan

manusia. Dari pandangan filosofis atas masyarakat, atas manusia merupakan titik tolak dalam

seluruh persoalan (10) kehidupan manusia. Dan apabila pandangan tersebut dianalisa lebih

mendalam, berarti titik tolak segala pandangan berawal pada subyek, yakni manusia sendiri,

sebagai pribadi, atau sebagai masyarakat. Dari beberapa dasar pertimbangan di atas, nyatalah

masyarakat harus secara aktif menetapkan asas-asas pendidikan yang tersimpul di dalam

Filsafat Pendidikan masyarakat (bangsa, negara) itu. Untuk pedoman pelaksanaan pendidikan

(nasional) bangsa itu, maka pedoman pelaksanaan pendidikan itu termaktub di dalam

Undang-undang Pendidikan. Akan tetapi Undang-undang Pendidikan adalah pedomanoperasional formal. Sedangkan Filsafat Pendidikan adalah pedoman filosofis-ideal, asas-asas

Page 14: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 14/15

 

normatif yang fundamental yang bersifat tetap, sebagai sumber nilai, sumber cita-cita. Jadi

masyarakat/negara sebagai subyek makro kependidikan wajar menentukan motivasi, tujuan,

lembaga atau keseluruhan sis-tem pendidikan nasionalnya berdasarkan cita karsanya. Inilah

sistem pendidikan nasional berdasarkan filsafat negara bangsa/negara itu (i.e. negara R.I ialah

sistem pendidikan nasional (berdasarkan) Pancasila. Masyarakat Desa dan Kota A.

Pengertian Masyarakat Desa dan kota 12. Masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh

adat istiadat lama. Adat istiadat adalah sesuatu aturan yang sudah mantap dan mencakup

segala konsepsi sistem budaya yang mengatur tindakan atau perbuatan manusia dalam

kehidupan sosial hidup bersama, bekerja sama dan berhubungan erat secara tahan lama,

dengan sifat-sifat yang hampir seragam. (11) Masyarakat modern adalah masyarakat yang

sebagian besar warganya mempunyai orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam

peradaban masa kini. Pada umumnya masyarakat modern tinggal di daerah perkotaan,

sehingga disebut masyarakat kota. Namun tidak semua masyarakat kota tidak dapat disebut

masyarakat modern,sebab orang kota tidak memiliki orientasi ke masa kini, misalnya

gelandangan. B. Ciri-ciri Masyarakat Desa dan Kota a) Ciri-Ciri Masyarakat Desa Adapun

ciri yang menonjol pada masyarakat desa antara lain pada umumnya kehidupannya

tergantung pada alam (bercocok tanam) anggotanya saling mengenal, sifat gotong royong erat

penduduknya sedikit perbedaan penghayatan dalam kehidupan religi lebih kuat. 1.

Lingkungan dan Orientasi Terhadap Alam Desa berhubungan erat dengan alam, ini

disebabkan oleh lokasi geografis di daerah desa petani, realitas alam ini sangat vital

menunjang kehidupannya. Kepercayaan-kepercayaan dan hukum-hukum alam seperti dalam

pola berfikir dan falsafah hidupnya menentukan. 2. dalam Segi Pekerjaan/Mata Pencaharian

13. Umumnya mata pencaharian daerah pedesaan adalah bertani, sedangkan mata

pencaharian berdagang merupakan pekerjaan sekunder sebagian besar penduduknya bertani.

3. Ukuran Komunitas Komunitas pedesaan biasanya lebih kecil dan daerah pedesaan

mempunyai penduduk yang rendah kilo meter perseginya. 4. Kepadatan Penduduknya (12)Kepadatan penduduknya lebih rendah, biasanya kelompok perumahan yang dikelilingi oleh

tanah pertanian udaranya yang segar, bentuk interaksi sosial dalam kelompok sosial

menyebabkan orang tidak terisolasi. 5. Diferensiasi Sosial Pada masyarakat desa yang

homogenitas, derajat diferensiasi atau perbedaan sosial relatif lebih rendah. 6. Pelapisan

Sosial Masyarakat desa kesenjangan antara kelas atas dan kelas bawah tidak terlalu besar. 7.

Pengawasan SosialMasyarakat desa pengawasan sosial pribadi dan ramah tamah disamping

itu kesadaran untuk mentaati norma yang berlaku sebagai alat pengawasan sosial. 8. Pola

Kepemimpinan Menentukan kepemimpinan di daerah cenderung banyak ditentukan oleh

kualitas pribadi dari individu. Disebabkan oleh luasnya kontak tatap muka

14. dan individu lebih banyak saling mengetahui. Misalnya karena kejujuran, kesolehan,

sifat pengorbanannya dan pengalamannya. 9. Dalam Segi Keluarga Rasa persatuan dalammasyarakat desa sangat kuat. Peranan keluarga sangat penting dalam berbagai kehidupan,

baik dalam kehidupan ekonomi, pendidikan, adat istiadat dan agama. 10. Dalam Segi

Pendidikan Pendidikan keluarga mewariskan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat kepada

generasi berikutnya. Sebaliknya, pendidikan sekolah sangat jarang (13) dijumpai kalaupun

ada pendidikan sekolah hanya terbatas pada tingkat dasar. Sebagai pelengkap pendidikan oleh

keluarga atau masyarakat. 11. Dalam Segi Agama fungsi agama mengatur hubungan manusia

dengan yang maha pencipta. Menjalankan perintah dan menjadi larangannya sesuai dengan

aturan agama yang dianut. 12. Dalam Segi Politik Pemimpin yang berdasarkan tradisi atau

berdasarkan nilai-nilai sosial yang mendalam misal : - Kyai - Pendeta - Tokoh adat dan -

Tokoh masyarakat

15. 13. Kesetiakawanan Sosial Kesetiakawanan sosial pada masyarakat desa lebih tinggidisebabkan oleh homogenis masyarakat yang terlihat dalam tolong menolong (gotong

Page 15: tugas ISBD

5/14/2018 tugas ISBD - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/tugas-isbd-55a8228d72018 15/15

 

royong) dan masyarakat. 14. Perilaku Masyarakat Desa Pola kelakuan adalah suatu cara

bertingkah laku yang diciptakan untuk ditiru oleh banyak orang, suatu cara bertindak menjadi

suatu pola bertindak yang tetap melalui proses pergaulan (peniruan) yang dilakukan oleh

banyak orang dalam waktu relatif lama. Sehingga terbentuklah suatu kebiasaan didalam

kehidupan masyarakat luas didapati seperangkat kelakuan sosial karena pergaulan, kelakuan

berpola itu menjadi suatu yang bersifat mekanis tanpa disertai dengan kemauan ataupunkesadaran. (14) Jika bernilai moral yang baik tindakan demikian tidak menimbulkan masalah,

sebaliknya jika negatif menimbulkan masalah dalam masyarakat. Didalam masyarakat desa

tidak ada persaingan, disamping pengaruh norma dan nilai juga adat istiadat yang kuat,

sehingga perubahan sangat lambat. Perilaku yang terikat bersifat status, gambar dan pasif 

mewarnai kehidupan. Kebiasaan-kebiasaan lain dalam aktifitas kehidupan tolong menolong

demikian dalam mengambil keputusan melalui masyarakat sehingga mencapai mufakat

dalam menyelesaikan masalah hukum hal asing lagi. Ciri-ciri Masyarakat Modern/Kota 

Hubungan antar manusia terutama didasarkan atas kepentingan- kepentingan pribadi  

Hubungan dengan masyarakat lain dilakukan secara terbuka dengan suasana yang saling

memepengaruhi

16. Keprcayaan yang kuat akan Ilmu Pengetahuan Teknologi sebagai sarana untuk 

meningkatkan kesejahteraan masyarakat Masyarakatnya tergolong ke dalam macam-

macam profesiyang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan,

keterampilan dan kejuruan Tingkat pendidikan formal pada umumnya tinggi dan merata  

Hukum yang berlaku adalah hukum tertulis yang sangat kompleks Ekonomi hamper

seluruhnya merupakan ekonomi pasar yang didasarkanatas penggunaan uangdan alat-alat

pembayaran lain. (15) PENUTUP Kesimpulan Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan :

1. Bahwa masyarakat desa adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai

oleh adat istiadat. 2. Desa memiliki 3 unsur yaitu : daerah dan letak, penduduk serta tata

kehidupan. 3. Desa mempunyai ciri-ciri pokok kehidupan adalah ketergantungan mereka

terhadap lingkungan alam sekitarnya. Perubahan sosial mendorong munculnya semangat-

semangat untuk menciptakan produk baru , sehinnga terjadilah revolusi industri, dan

kemunculan semangat asketisme intelektual. Kemudian, asketisme intelektual menimbulkan

etos intelektual, dan inilah yang mendorong masyarakat untuk terus berkarya dan terus

menciptakan hal-hal baru guna meningkatkan kemakmuran hidupnya