Trauma Akibat Petir

Preview:

DESCRIPTION

copc

Citation preview

Trauma akibat petir

• Petir terjadi karena adanya loncatan arus listrik yang tinggi yang tegangannya dapat mencapai 10 mega Volt dengan kuat arus sekitar 100.000 A ke tanah.

• Luka-luka karena sambaran petir merupakan luka-luka gabungan akibat listrik, panas dan ledakan udara

Terdapat beberapa definisi dari petir, antara lain

• Fenomena alam yang merupakan Pelepasan muatan elektrostatis yang berasal dari badai guntur

• Pelepasan muatan ini disertai dengan pancaran cahaya dan radiasi elektromagnetik lainnya

• Arus listrik yang melewati saluran pelepasan muatan tadi dengan cepat memanaskan udara dan berkembang sebagai plasma yang menimbulkan gelombang bunyi yang bergetar ( guntur ) di atmosfir

EPIDEMIOLOGI

• Selama 40 tahun terakhir, petir secara konsisten menjadi penyebab kematian terbesar kedua di Amerika Serikat yang berkaitan dengan badai, dengan 45-50 orang korban meninggal setiap tahunnya.

• Dari 2000-2006, perkiraan kematian pertahun yang berkaitan dengan serangan petir adalah 0,2 per juta orang

TIPE MEKANISME DARI SAMBARAN PETIR

1. Serangan langsung ( sekitar 3-5% dari cedera)2. Percikan dari objek lain yang tersambar petir ( sekitar 30% dari cedera)3. Kontak tegangan karena menyentuh objek yang tersambar ( sekitar 1-

2% dari cedera)4. Efek penyebaran energi sambaran petir melalui permukaan bumi

(tanah) , dimana jarak antara korban dengan sumber petirnya jauh ( sekitar 40-50% dari cedera)

5. Energi petir dari langit yang tidak berhasil terhubung dengan energy petir yang berasal dari permukaan bumi untuk melengkapi sebuah saluran petir ( sekitar 20-25% dari cedera)

6. Trauma tumpul jika seseorang terlempar dan barotrauma bila korban berada cukup dekat dari petir

• Serangan petir secara langsung biasanya terjadi kepada korban yang berada di luar. Meskipun tidak selalu fatal, serangan langsung berhubungan dengan morbiditas tinggi karena mereka sering melibatkan kepala

• Penyebab umumnya , korban terkena lucutan sambaran dari obyek yang tersambar pertama kali.

• Jenis serangan ini terjadi, misalnya, ketika seseorang mencari tempat berlindung di bawah pohon, tenda piknik, atau benda lain yang disambar petir. Sebagian dari petir dapat melompat dari objek yang tersambar ke korban.

• Sambaran juga terjadi dari orang ke orang ketika beberapa orang berdiri dekat bersama-sama

• Cedera kontak terjadi ketika seseorang menyentuh sebuah objek baik secara langsung tersambar oleh petir, seperti pipa ledeng dalam ruangan atau memanfaatkan kabel telepon, pagar besi

• Petir juga dapat mengakibatkan arus tanah yang menyebabkan korban massal di ladang atau daerah terbuka lainnya. Hal ini dikarenakan terdapatnya perbedaan potensial listrik antara kaki manusia dengan permukaan tanah yang dapat menyebabkan aliran listrik secara radial dari permukaan tanah

PATOFISIOLOGI• IElektron mengalir secara abnormal melalui tubuh menghasilkan cedera

dengan atau kematian melalui depolarisasi otot dan saraf, inisiasi abnormal irama elektrik pada jantung dan otak, atau menghasilkan luka bakar elektrik internal maupuneksternal melalui panas dan pembentukan pori di membran sel.

• Arus yang melalui otak penurunan kesadaran segera karena depolarisasi saraf otak.

• Arus AC dapatmenghasilkan fibrilasi ventrikel jika jalurnya melalui dada.

• Aliran listrik yang lamamembuat kerusakan iskemik otak terutama yang diikuti gangguan nafas. Seluruhaliran dapat mengakibatkan mionekrosis, mioglobinemia, dan mioglobinuria dan berbagai komplikasi. Selain itu dapat juga mengakibatkan luka bakar

Faktor yang mempengaruhi efek listrik terhadap tubuh

• a. Jenis / macam aliran listrik• b.Tegangan / voltage• c. Tahanan / resistance• d. Kuat arus / intensitas /amperage• e. Adanya hubungan dengan bumi / earthing• f. Lamanya waktu kontak dengan konduktor• g. Aliran arus listrik (path of current)

a. Jenis / macam aliran listrik

• Arus searah (DC) dan arus bolak-balik (AC). Banyak kematian akibat sengatan arus listrik AC dengan tegangan 220 volt. Suatu arus AC dengan intensitas 70-80mA dapat menimbulkan kematian, sedangkan arus DC dengan intensitas 250 mA masih dapat ditolerir tanpa menimbulkan kerusakan.

b. Tegangan / voltage

• Tegangan yang paling rendah yang sudah dapat menimbulkan kematian manusia adalah 50 volt

• Kematian akibat aliran listrik tegangan rendah terutama oleh karena terjadinya fibrilasi ventrikel, sementara itu pada tegangan tinggi disebabkan oleh karena trauma elektrotermis.

c. Tahanan / resistance

• Tahanan tubuh bervariasi pada masing-masing jaringan, ditentukan perbedaankandungan air pada jaringan tersebut. Tahanan yang terbesar terdapat pada kulittubuh, akan menurun besarnya pada tulang, lemak, urat saraf, otot, darah dancairan tubuh. Tahanan kulit rata-rata 500-10.000 ohm

d. Kuat arus / intensitas /amperage

• Adalah kekuatan arus (intensitas arus) yang dapat mendeposit berat tertentu perak dari larutan perak nitrat perdetik. Satuannya : ampere. Arus yang di atas 60mA dan berlangsung lebih dari 1 detik dapat menimbulkan fibrilasi ventrikel

mA Efek

1,0 Sensasi, ambang arus

1,5 Rasa yang jelas, persepsi arus

2,0 Tangan mati rasa

4,0 Parestesia lengan bawah

15,0 Kontraksi otot-otot fleksor mencegah terlepas dari aliran listrik

40,0 Kehilangan kesadaran

75-100 Fibrilasi ventrikel

kuat arus sebesar 30 mA adalah batas ketahanan seseorang, pada 40 mA dapat menimbulkan hilangnya kesadaran dan kematian akan terjadi pada kuat arus 100 mA atau lebih

E. Adanya hubungan dengan bumi / earthing

• Sehubungan dengan faktor tahanan, maka orang yang berdiri pada tanah yang basah tanpa alas kaki, akan lebih berbahaya daripada orang yang berdiri dengan mengggunakan alas sepatu yang kering, karena pada keadaan pertama tahanannya rendah.

f. Lamanya waktu kontak dengan konduktor

• .Dengan tegangan yang rendah akan terjadi spasme otot-otot sehingga korban malah menggenggam konduktor.

• Akibatnya arus listrik akan mengalir lebih lama sehingga korban jatuh dalam keadaan syok yang mematikan Sedangkan pada tegangan tinggi, korban segera terlempar atau melepaskan konduktor atau sumber listrik yang tersentuh, karena akibat arus listrik dengan tegangan tinggi tersebut dapat menyebabkan timbulnya kontraksi otot, termasuk otot yang tersentuh aliran listrik tersebut.

g. Aliran arus listrik (path of current)

• Adalah tempat-tempat pada tubuh yang dilalui oleh arus listrik sejak masuk sampai meninggalkan tubuh. Letak titik masuk arus listrik (point of entry) & letak titik keluar bervariasi sehingga efek dari arus listrik tersebut bervariasi dari ringan sampai berat. Arus listrik masuk dari sebelah kiri bagian tubuh lebih berbahaya daripada jika masuk dari sebelah kanan. Bahaya terbesar bisa timbul jika jantung atau otak berada dalam posisi aliran listrik tersebut. Bumi dianggap sebagai kutub negatif. Orang yang tanpa alas kaki lebih berbahaya kalau terkena aliran listrik,alas kaki dapat berfungsi sebagai isolator, terutama yang terbuat dari karet

Manifestasi klinis

• Seseorang yang disambar petir pada tubuhnya terdapat kelainan yang disebabkan oleh faktor arus listrik, faktor panas dan faktor ledakan

Luka akibat petir

Efek listrik akibat sambaran petir ada 3:

Current mark / electrik mark / electrik burn• Efek ini termasuk salah satu tanda utama luka listrik

(elektrical burn)

Aborescent markings• Tanda ini berupa gambaran seperti pohon gundul tanpa

daun akibat terjadinya vasodilatasi vena pada kulit korban sebagai reaksi dari persentuhan antara kulit dengan petir. Tanda ini akan hilang sendiri setelah beberapa jam

Magnetisasi• Logam yang terkena sambaran petir akan berubah menjadi

magnet. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik(electrical burn)

Efek panas akibat sambaran petir ada 2

Luka bakar sampai hangus. • Rambut, pakaianm sepatu, bahkan

seluruh tubuh korban dapat terbakar atau hangus.

Metalisasi.• Logam yang dikenakan korban akan

meleleh seperti perhiasan dan komponen arloji. Arloji korban akan berhenti dimana tanda ini dapat kita gunakan untuk menentukan saat kematian korban. Efek ini juga termasuk salah satu tanda luka listrik (electrical burn).

Efek ledakan

• Efek terjadi akibat perpindahan volume udara yang cepat dan ekstrim.

• Setelah kilat menyambar, udara setempat menjadi vakum lalu terisi oleh udara kembali sehingga menimbulkan suara menggelegar / ledakan.

• Akibat pemindahan udara ini, pakaian korban koyak, korban terlontar sehingga terdapat luka akibat persentuhan dengan benda tumpul, misalnya abrasi, kontusi, patah tulang tengkorak, epidural / subdural bleeding.

Indikasi cedera akibat petir dicatat pada pemeriksaan fisik meliputi:

• Dingin, pulseless ekstremitas - tanda ketidakstabilan vasomotor• Kebingungan, amnesia, kelumpuhan, dan kehilangan kesadaran• Gangguan pendengaran sementara atau pecah membran

timpani - Disebabkan oleh gelombang kejut concussive• Hipotensi - Biasanya dari ketidakstabilan vasomotor dan

spasme pembuluh darah • Paresis lama atau kelumpuhan ekstremitas – Mengindikasikan

kemungkinan cedera tulang belakang• Dilatasi pupil - Biasanya akibat dari gangguan otonom

sementara, cedera kepala yang tidak serius.

Manifestasi klinik akibat sambaran petir

kardiorespirasi • Henti jantung dan henti nafas . Petir dapat mengakibatkan jantung

ke periode asistole, yang mana jantung sering pulih spontan pada keadaan ini.

neurologis• Efek langsung dari arus listrik dari sambaran petir pada SSP adalah

tingkat kesadaran yang berubah yang bervariasi dari disorientasi dengan amnesia retrograde hingga hilangnya kesadaran.

Kulit• ferning, suatu pola perubahan warna kulit terlihat di beberapa

badan setelah sambaran petir. Temuan dapat ditemukan baik pada korban hidup maupun korban meninggal

jenis luka bakar yang disebabkan oleh petir

• Luka bakar linear terjadi pada area yang lembab pada tubuh, seperti di bawah payudara dan di linea midaxillaris

• Luka bakar punctuate biasanya multiple, seperti gambaran puntung rokok kecil (small cigarette-like), diskret, melingkar karena petir mengenai kulit yang kering

muskuloskeletal• trauma mekanis atau oleh bagian dari arus listrik

mata dan adneksa• Petir dapat melukai mata dan adneksa nya. Hampir setiap jenis cedera mata telah

dilaporkan dengan cedera petir, termasuk katarak, lubang makula, pemisahan retina, dan iritis Katarak mungkin. Gangguan sistem saraf otonom menyebabkan pupil melebar dan non-reaktif. Ini reaksi terhadap sambaran petir biasanya jangka pendek dan tidak boleh digunakan sebagai indikator kematian otak pada pasien yang telah terluka oleh petir.

Telinga• 2 mekanisme yaitu Efek langsung dan ledakan• seperti tinnitus dan gejala syaraf lainnya termasuk pusing dan Perforasi membran

timpani

Ekstremitas• Sambaran petir dapat menyebabkan vasospasme sementara hingga berat yang

menyebabkan ekstremitas korban menjadi dingin, membiru, berbintik-bintik, nadi teraba melemah

Sebab kematian karena arus listrik yaitu:

• Fibrilasi ventrikel• Paralisis respiratorik• Paralisis pusat nafas

Pemeriksaan luar

• Electrical MarkTerbentuk di daerah tempat masuk aliran listrik. Berbentuk bundar atau oval dengan bagian yang datar dan rendah di tengah, dikeliilingi oleh kulit yang menimbul

Joule Burn/ Endogenous Burn

Ini terjadi bilamana kontak antara tubuh dengan benda yang mengandung arus listrik cukup lama. Pada bagian tengah yang dangkal dan pucat pada electric mark dapat menjadi hitam hangus terbakar

Exogenous Burn

• Ini terjadi bila tubuh manusia terkena benda yang berarus listrik dengan tegangan tinggi, yang sudah mengandung panas, misalnya: tegangan di atas 330 volt.

PDNo Bagian Perubahan yang Ditemui1 Ventrikel III-IV Perdarahan kecil

2

Paru Edema Kongesti Pada tegangan tinggi puncak lobus paru bisa

terbakar dan ditemukan pneumotorak3 Organ visera Kongesti 4 Gastro intestinal Perdarahan mukosa5 Hati Lesi yang tidak khas

6Skeletal Terbentuk butiran-butiran kalsium fosfat yang

menyerupai mutiara (pearl like bodies)7 Otot Putus karena ada perubahan hialin

8Perikar, pleura, konjungtiva

Bintik-bintik perdarahan

9 Vaskuler Nekrosis