View
340
Download
16
Category
Preview:
DESCRIPTION
semoga lebih bermaanfaat
Citation preview
1
STRUKTUR BANGUNAN
Apa itu yang dimaksud sruktur pada bangunan? Hal tersebut akan diurai
secara umum dibawah ini.
Struktur adalah metoda untuk mewujudkan gaya eksternal menjadi
mekanisme pemikulan beban internal sehingga dapat mendukung konsep arsitektural.
Dalam hubunganya/kaitannya dengan arsitektur, struktur akan menjasi factor penentu
dalam hal:
1. Sebagai faktor penentu bentuk, yaitu:
- pertimbangan modular (Fleksibelitas)
- pertimbangan proporsi (estetik)
- pertimbangan bentangan (Efisiensi)
- pertimbangan keamanan (Rigiditas, duktilitas)
2. Sebagai faktor/prinsip pengaturan, yaitu:
- menetapkan hirarki tatanan fisik ruang
- fleksibelitas pengaturan ruang
- watak penyeberan gaya secara logis
- efisiensi penggunaan ruang dan fungsi
Sedangkan beban yang bekerja dan dipikul stuktur adalah sbb:
1. Beban Statis (Stasioner ) yaitu beban yang tidak bergerak, seperti:
- beban bangunan
- beban penghuni
- beban perabot
- beban mesin
2. Beban dinamis/bergerak yaitu bisa diramalkan dalam batas-batas tertentu,
seperti:
- beban angin ialah beban dinamis tetapi dalam analisis diperlukan beban
statis ekuivalen melalui asumsi rata-rata statistik cuaca
2
- beban gempa ialah beban akibat gerakan kulit bumi
- beban kendaraan
- lokomotif
3. Beban Hidup
Beban rancana yang menyatakan anggapan statistic berdasarkan pengalaman
mengenai penggunaannya dimasa depan yang dapat diperkirakan. Yang harus
dipertimbangkan dalam keadaan terburuk adalah: penghuni, perabot, salju,
hujan, angin, gempa, tekanan air.
4. Beban Mati
Berat bahan struktural dan penopang yang tanggap gaya. Rasio beban mati
beban hidup dalam system struktur, menurut presentase beban mati yang
rendah untuk beban hidup yang diperkirakan.
Untuk dapat dimengerti
dapat saya analogikan dengan
gambar disamping.
Stuktur itu seperti sebuah
pohon, dimana akarnya sebagai
pondasi, batang sebagai kolom,
dan daun sebagai atap.
A. Pondasi
Prinsip pondasi:
a. Harus sampai ketanah keras
b. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah
3
Pengertian umum untuk pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang
berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah
permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bangunan yang lainnya
diatasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk menjaga kestabilan bangunan terhadap
berartnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti
tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi
penurunan level melebihi batas yang diizinkan.
Jenis bangunan Penurunan maksimum
Bangunan umum 2,54 cm
Bangunan pabrik 3,81 cm
Gudang 5,08 cm
Pondasi mesin-mesin 0,05 cm
Secara umum, terdapat dua macam
pondasi, yaitu pondasi dangkal (Shallow
foundations) dan pondasi dalam (Deep
foundations). Pondasi dangkat digunakan bila
bangunan berada diatasnya tidak terlalu
besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi
ini juga dapat dipakai untuk bangunan umum
lainnya yang berada diatas tanah yang keras.
Contoh gbr. Pondasi batu kali
Sedangkan fondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada banguanan diatas
tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada banguanan dengan bentangan yang
cukup lebar (jarak antarkolom 6 m) dan bangunan yang bertingkat.yang termasuk
4
didalamnya antara lain pondasi tiang panjang, pondasi sumuran, pondasi borpile dan
lain-lain.
Contoh gbr.
Pondasi tiang pancang
Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunanyang sangat penting, karena
fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, proses pembangunannya harus
memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:
a. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak kebawah
b. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil
c. Tahan terhadap perubahan cuaca
d. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia
Beberapa akibat dari penurunan atau patahnya pondasi, maka akan terjadi:
a. Kerusakan pada dinding, retak-retak, miring dan lain-lain
b. Lantai pecah, retak dan bergelombang
c. Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan yangt lain atau malahan akan
runtuh.
Contoh gbr. Dinding dan lantai retak
5
Bangunan rumah dan gedung lainnya yang dibuat atau direncanakan
mengikuti pedoman teknis ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan. Begitu halnya
dengan struktur fondasi harus mematuhi hal-hal berikut ini.
1) Pondasi harus ditempatkan pada tanah keras.
2) Penampang melintang pondasi harus simetris seperti terlihat pada
Gambar penanmpang melintang pada pondasi batu kali
3) Harus dihindarkan penempatan pondasi pada sebagian tanah keras dan
sebagian tanah lunak.
4) Sangat disarankan menggunakan pondasi menerus, mengikuti panjang
denah bangunan, seperti ditunjukan oleh pada gambar.
Gambar pondasi menerus
6
5) Pondasi dibuat menerus pada kedalaman yang sama, pondasi bertangga
seperti ditunjukan oleh gambar berikut tidak diperkenankan.
Gambarpondasi bertangga yang tidak diperkenankan
6) Bila digunakan pondasi setempat/umpak, maka masing-masing pondasi
setempat tersebut harus diikat satu dengan lainnya secara kaku dengan balok
pengikat.
Gambar detail balok pengikat untuk pondasi umpak
7) Penggunaan pondasi pada kondisi tanah lunak dapat digunakan pondasi pelat
beton atau jenis pondasi alternatif lainnya.
Gambar pondasinplat dari beton bertulang
7
Gambar pondasi rakit darim kayu
8) Untuk rumah panggung ditanah keras yang menggunakan pondasi tiang,
maka masing-masing dari tiang tersebut harus terikat sedemikian rupa satu
sama lainnya dengan silang pengaku, bagian bawah tiang yang berhubungan
dengan tanah diberi telapak dari batu cetak atau batu kali sehingga mampu
memikul beban yang ada diatasnya secara merata. Ukuran batu cetak 25 x
25 cm, tebal 20 cm.
Gambar pondasi tiang ditanah keras
8
Macam-macam pondasi dangkal
a. Pondasi Rollag Bata
Pondasi rollag merupakan pondasi
yang memiliki daya tahan terhadap beban
ringan. Oleh karena itu, pondasi rollag hanya
digunakan untuk pondasi pada teras.
b. Pondasi Batu Kali
Bentuk trapezium dengan tinggi rata-rata 60-80 cm, lebar bagian atas
25-40 cm, dan lebar bagian bawah 80-100 cm.
Pondasi batu kali berfungsi sebagai pondasi lajur, yang menopang
sloof diatasnya. Pada bangunan yang telah memakai pondasi setempat,
sebenarnya tidak perlu lagi menggunankan pondasi batu kali. Namun proses
pembangunan tidak sesuai kriteria seperti pemasangan dinding pada sloof
dengan beton yang belum matang dapat mengakibatkan patahnya sloof.
Untuk meminimalisasi kemungkinan tersebut, maka digunakanlah pondasi
batu kali sebagai penopang sloof.
c. Pondasi Sumuran (cyclop beton)
Pondasi untuk kedalaman
tanah keras 2-6 m di bawah
permukaan tanah. Pondasi sumuran
mempunyai bis beton berdiameter 60,
100, 120, atau 150. B is beton
berdiameter biasanya dibor atau
dikerjakan dengan bor jatuh, sebab
didalamnya tidaka dapat digali.
Jarak pondasi sumuran adalah 4-7 meter. Ujung atas pondasi
sumuran selanjutnya dihubungkan dengan sloof yang menghubungkan
9
antara pondasi sumuran sekaligus menerima beban dinding dan gedung.
Diaplikasikan pada bekas tanah sampah atau tanah berlumpur.
d. Pondasi Foot Plat
Digunakan untuk tanah dengan daya dukung 1.5-2 kg/m2, banguanan 2-4
lantai, kondisi tanah stabil dan
berbahan beton bertulang.
Perbandingan campuran beton 1PC :
3PS : 5KR atau 1PC : 2PS : 3KR,
sedangkan untuk beton kedap air 1PC
: 1.5PS : 2.5KR. Besar diameter
tulang 13- 16 mm dengan jarak
dengan jarak 10-15cm, sedangkan
arah memanjang dipasang tulangan yang membagi berdiameter 6- 8
dengan jarak 20-25 cm. lantai kerja perletakan dipasang beton campuran 1PC
: 3PS : 5KR setebal 6 cm.
1) Talud
Prinsip talud:
Mampu menahan gaya geser
Perbanyak lubang airnya
Lubang pada talub berfungsi
untuk mengalirkan air dalam tanah.
Untuk lubang pada talub digunakan
paralond. Pembesian pada talud diberi
lapisan kedap air. Lapisan kedap ini ada
2 jenis, cair dan pelebaran. Fungsinya
10
supaya tidak kena air, karena kekuatan dan daya tahan beton akan
berkurang jika terkena air.
2) Talut Bronjong
Bronjong banyak digunakan
pada tebing-tebing tanah untuk
menahan tanah agar tidak longsor,
juga tebing untuk mengatasi gerusan
air sungai yang deras.
Macam-Macam Pondasi Dalam
a. Pondasi cerucuk
Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya
diaplikasikan didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana
umumnya dengan jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi
muka air yang cukup
tingggi. Cerucuk dalam
defenisinya adalah
susunan tiang kayu
dengan diameter antara 8
sampai 15 meter yang
dimasukkan atau
ditancapkan secara
vertikal kedalam tanah
yang ditujukan untuk
memperkuat daya
dukung terhadap beban diatasnya. Dalam konstruksinya ujung atas dari
susunan cerucuk disatukan untuk menyatukan kelompok susunan kayu yang
11
disebut dengan kepala cerucuk. Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan
tiang -tiang kayu , matras, kawat pengikat , papan penutup atau balok poer.
Perlunya pemberian pondasi cerucuk didasarkan atas:
1. Daya dukung tanah yang cukup rendah.
2. Kesulitan saat konstruksi, dimana untuk mengerjakan pondasi dalam saat
konstruksi akan mengalami kesulitan oleh ketinggian elevasi muka air
tanah yang cukup tinggi.
Untuk perencanaan kedalaman dan jarak anatara tiang pancang harus
dilakukan berdasarkan pemeriksaan tanah.
Secara konstruksi, pelaksanaan pekerjaan pondasi cerucuk
dapat dibagi atas :
1. Perkuatan tanah dasar, dilakukan penggantian tanah dasar dengan
menimbun tanah baru yang lebih stabil, dilakukan dengan menguruk
tanah pada lokasi yang sudah direncanakan.
2. Penancapan kayu cerucuk, dilakukan dengan menancapkan kayu terhadap
lokasi pondasi yang akan dikerjakan, Pelaksanakan diseuaikan dengan
jarak antar titik kayu dan kedalaman yang direncanakan.
3. Pemasangan kepala cerucuk. Dialakukan dengan menyatukan ujung
kepala kayu yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala
kayu dan dibuat bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi
yang direncanakan.
Kadang dalam hal tertentu, pondasi cerucuk ditanamkan pada
kedalam tertentu dimana sebelumnya kita terlebih dahulu melakukan
penggalian tanah asli sesuai dengan kedalaman yang direncanakan, dan
setelah itu baru dilakukan penancapan kayu cerucuk.
Untuk pelaksanaan pemancangan kayu cerucuk dapat dilakukan
secara manual (tenaga manusia) dan dapat juga dilakukan dengan mekanik
12
atau alat mesin yang sering disebut mesin pancang (back hoe). Pada
prinsipnya kedua cara tersebut adalah melakukan pemberian tekanan ke
kepala kayu pancang sehingga kayu akan tergeser secara vertikal kedalam
tanah yang ditumbukkan.
Secara umum, untuk pondasi cerucuk kayu yang dipergunakan harus
mengikuti persyaratan teknis yaitu :
1. Kayu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 8 – 15 cm,
dimana pada ujung terkecil tidak boleh kurang dari 8 cm dan pada ujung
terbesar tidak melebihi 15 cm
2. Kayu harus dalam bentang yang lurus untuk kemudahan penancapan dan
juga daya dukung yang makin besar.
3. Jenis kayu harus merupakan kayu yang tidak busuk jika terendam air,
kayu tidak dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah
jika ada pembebanan.
b. Pondasi Tiang Bor
Contoh gambar pembesian:
Bentuk Tiang
Bulat
Bentuk ini sangaat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah keras
karena efektif memikul beban. Selain ini tiang ini dapat memikul gaya
lateral yang besar disebabkan momen inersia yang besar.
13
Bentuk Segitiga
Tiang bentuk ini mempunyai
selimut yang besar, oleh
karena itu cocok untuk tiang
yang mengandalkan friksi
(geser)
Bujur Sangkar
Bentuk ini sangat cocok untuk dipancang sampai tanah keras karena
efektif memikul beban.
Bentuk H
Bentuk tiang seperti ini mempunyai selimut yang besar, oleh karena itu
cocok tiang yang mengandalkan friksi (geser)
c. Pondasi Tiang Pancang
Pondasi tiang pancang adalah
suatu konstruksi pondasi yang
mampu menahan gaya orthogonal ke
sumbu tiang dengan jalan menyerap
lenturan. Pondasi tiang pancang
dibuat menjadi satu kesatuan yang
monolit dengan menyatukan pangkal
tiang pancang yang terdapat di bawah
konstruksi dengan tumpuan pondasi.
14
Gambar mobil hammer (pemukul tiang pancang)
Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer.
Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat
menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya
cara pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada
lingkungan sekitar.
Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi
pemancangan harus menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane
berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat
pancang yang menggunakan system hidraulik hammer dengan berat 3 – 7 ton.
Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai
tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah
Keuntungan Dan Kerugian Menurut Teknik Pemasangan
a. Pondasi tiang pancang pabrikan.
Keuntungan:
Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan tidak lebih dari 2 cm.
3) Kwalitas sangat ketat, hasilnya
lebih dapat diandalkan.
4) Pelaksanaan pemancangan
relative cepat, terutama untuk
tiang baja. Walaupun lapisan
antara cukup keras, lapisan
tersebut masih dapat ditembus
sehingga pemancangan ke lapisan
tanah keras masih dapat
dilakukan.
15
Gambar pondasi tiang pancang
5) Persediaannya culup banyak di pabrik sehingga mudah diperoleh,
kecuali jika diperlukan tiang dengan ukuran khusus.
6) Untuk pekerjaan pemancangan yang kecil, biayanya tetap rendah.
7) Daya dukungnya dapat diperkirakan berdasar rumus tiang pancang
sehingga pekerjaankonstruksinya mudah diawasi.
8) Cara pemukulan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung
beban vertical.
Kerugian:
- Karena pekerjaan pemasangannya menimbulkan getaran dan
kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat akan
menimbulkan masalah di sekitarnya.
- Untuk tiang yang panjang, diperlukan persiapan penyambungan
dengan menggunakan pengelasan (untuk tiang pancang beton yang
bagian atas atau bawahnya berkepala baja). Bila pekerjaan
penyambungan tidak baik, akibatnya sangat merugikan.
- Bila pekerjaan pemancangan tidak dilaksanakan dengan baik, kepala
tiang cepat hancur. Sebaiknya pada saat dipukul dengan palu besi,
kepala tiang dilapisi denga kayu.
- Bila pemancangan tidak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah
ditentukan, diperlukan perbaikan khusus.
- Karena tempat penampungan di lapangan dalam banyak hal mutlak
diperlukan maka harus disediakan tempat yang cukup luas.
- Tiang-tiang beton berdiameter besar sangat berat, sehingga sulit
diangkut atau dipasang. Karena itu diperlukan mesinpemancang yang
besar.
- Untuk tiang-tiang pipa baja, diperlukan tiang yang tahan korosi.
16
b. Pondasi Tiang yang Dicor di Tempat
Keuntungan:
- Karena pada saat melaksanakan pekerjaan hanya terjadi getaran dan
keriuhan yang sangat kecil maka pondasi ini cocok untuk pekerjaan
pada daerah yang padat penduduknya.
- Karena tanpa sambungan, dapat dibuat tiang yang lurus dengan
diameter besar dan lebih panjang.
- Diameter tiang ini biasanya lebih besar daripada tiang pracetak atau
pabrikan.
- Daya dukung sstiap tiang lebih besar sehingga beton tumpuan (Pile
cap) dapat dibuat lebih kecil.
- Selain cara pemboran di dalam arah berlawanan dengan putaran jam,
tanah galian dapat diamati secara langsung dan sifat-sifat tanah pada
lapisan antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung
diketahui.
- Pengaruh jelek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.
Kerugian:
- Dalam banyak hal, beton dari tubuh tiang diletakkan di bawah air dn
kualitas tiang yang sudah selesai lebih rendah dari tiang-tiang
pracetak atau pabrikan. Disamping itu, pemeriksaan kualitas hanya
dapat dilakukan secara tidak langsung.
- Ketika beton dituangkan, dikawatirkan adukan beton akan bercampur
dengan reruntuhan tanah. Oleh karena itu, beton harus segera
dituangkan dengan seksama setelah penggalian tanah dilakukan.
17
- Walaupun penetrasi sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap
telah terpenuhi, terkadang tiang pendukung kurang sempurna karena
ada lumpur yang tertimbun di dasar.
- Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton,
maka untuk pekerjaan yang kecil dapat mengakibatkan biaya tinggi.
- Karena pada cara pemasangan tiang yang diputar berlawanan arah
jarum jam menggunakan air maka lapangan akan menjadi kotor.
Untuk setiap cara perlu dipikirkan cara menangani tanah yang telah
dibor atau digali.
B. Sloof
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak diatas pondasi bangunan atau
beton bertulang yang diletakan secara horizontal diatas pondasi. Sloof beton
berfungsi sebagai perata beban yang diterima oleh pondasi. Selain itu, sloof beton
juga berfungi pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah.
Seperti yang ketahui pergeraka tanah bisa terjadi misalnya karena gempa bumi.
Bahkan dinas PU menyebutkan bahwa sloof adalah balok pengikat pondasi. Sebagai
tambahan untuk menyempurnakan system ikatan antara pondasi dan sloof pada
rumah kecil tahan gempa, maka dipasang angker berdiameter 12 dengan 12 dengan
jarak 1.5 m. Namun angka ini mungkin berubah pada bangunan yang lebih besar atau
berlantai banyak.
Contoh gambar pemasangan sloof:
18
Gambar sloof pada pondasi batu kali
Fungsi sloof pada pondasi, yaitu:
a. Sebagai pengikat kolom
b. Meratakan gaya beban dinding kepondasi
c. Menahan gaya beban dinding
d. Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang disalurkan dari pondasi lajur
C. Kolom
SK SNI T-15-1990-03 mendefenisikan kolaom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utanya menyangga beban aksial tekanan vertical dengan bagian
tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.
Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan
gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang
tahan terhadap tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.
Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian
struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada
bangunan.
Kolom merupakan suatu elemen struktur tekanan yang memegang peran
penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan
lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) seluruh struktur
(sudarmoko, 1996)
Pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan
kolom praktis.
- Kolom Utama
Adalah kolom yang funsi utamanya menyangga beban diatasnya. Untuk
rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 meter, hal ini
dimaksudkan agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak terlalu besar, dan
19
apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka seluruh bangunan
harus dihitung. Sedangkan untuk rumah tinngal lantai dua, dimensi kolom yang
dipakai biasnya 20/20 dengan tulang pokok 8 dia 12 mm dengan besi begel dia 8-
10 cm.
Keterangan:
8 dia 12 mm = besi 12 mm dengan jumlah 8 buah
Dia 8-10 cm = besi begel diameter 8 mm dengan jarak 10 cm.
- Kolom Praktis
Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai
pengikat dinding agar stabil. Jarak kolom maksimum 3.5 meter atau pada
pertemuan pasangan bata (sudut-sudut dinding). Dimensi kolom praktis 15/15 cm
dengan tulang beton 4 dia 10 cm dan jarak begel dia 8-10 cm.
Gambar kolom praktis dan kolom utama
Jenis-Jenis Kolom
Menurut Wang (1986) dan Fergusen (1986) jenis-jenis kolom ada tiga yaitu:
20
- Kolom Ikat (Tie Column) adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang
lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang di beri tulangan dengan batang
tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan
sengkang lateral. Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok memanjang
agar tetap kokoh pada tempatnya
- Kolom Spiral (spiral column) menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama
dengan kolom ikat hanya saja pengikat tulangan memanjang adalah tulangan
spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus disepanjang kolom.
Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan terhadap kolom untuk
menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah
kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan
terwujud.
- Kolom Komposit (composite column) - adalah struktur kolom komposit yang
merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang
dengan gelagar baja profil atau pipa dengan atau tanpa diberi batangan tulangan
pokok memanjang.
Selimut Beton dan Jarak Tulangan
21
Selimut beton adalah bagian beton terkecil yang melindungi tulangan. Selimut
beton ini diperlukan untuk:
- Memberikan daya lekat tulangan ke
beton.
- Melindungi tulangan dari korosi.
- Melindungi tulangan dari panas tinggi
jika terjadi kebakaran. (Panas tinggi
dapat menyebabkan
menurun/hilangnya kekuatan baja
tulangan)
Tebal minimum selimut beton
untuk balok adalah :40 mm (SNI beton 2002 pasal 9.7). Sedangkan jarak antara
tulangan di tetapkan seperti gambar berikut.
D. Ring Balk
Ring balok atau ring balk adalah struktur yang diletakkan di atas pasangan
batu dan bata. Fungsi ring balok adalah sebagai tumpuan konstruksi atap dan sebagai
pengikat pasangan dinding batu bata bagian atas agar tidak runtuh. Ring balok yang
umumnya digunakan untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah ring balok
dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.
22
Besi untuk Ring Balok
Dalam merencanakan rumah tinggal sederhana, Anda dapat menggunakan
besi diameter 12 mm untuk tulangan utamanya. Terdiri dari empat buah tulangan, dua
tulangan terletak di atas dan dua di bagian bawah. Diameter begel yang dapat Anda
gunakan yaitu tulangan 8 mm dengan jarak begel 15 cm.
Teknik memasang Ring Balok
Ring balok terletak dibagian atas setelah pasangan dinding batu bata. Berbeda
dengan sloof, ring balok berfungsi sebagai tumpuan konstruksi kuda-kuda dan
pengikat pasangan dinding batu bata bagian atas agar konstruiksinya kuat (tidak
runtuh).
Karena peletakannya dibagian
atas, pemasangan ring balok juga
dikerjakan setelah pekerjaan dinding
batu bata selesai. Anda dapat
menyiapkan tulangan (rangkaian
tulanggan) sebelum pekerjaan dinding
batu bata selesai.
Gambar pemasangan ring balk pada dinding
Peletakan ring balok harus tepat, karena fungsi juga penting sebagai tumpuan
atap. Lakukan pemasangan dengan teliti sebelum melakukan pengecoran, terkadang
terdapat tulangan yang tidak pas ketika diletakkan, hal ini dapat mengakibatkan
bangunan tidak kuat. Untuk bangunan rumah tinggal, ukuran ring balok yang biasa
digunakan yaitu 15/20 yaitu lebar 15 cm tinggi 20 cm. Sedangkan tukang utama yang
dignakan yaitu tulangan dengan diameter 12 mm.
Recommended