33
1 STRUKTUR BANGUNAN Apa itu yang dimaksud sruktur pada bangunan? Hal tersebut akan diurai secara umum dibawah ini. Struktur adalah metoda untuk mewujudkan gaya eksternal menjadi mekanisme pemikulan beban internal sehingga dapat mendukung konsep arsitektural. Dalam hubunganya/kaitannya dengan arsitektur, struktur akan menjasi factor penentu dalam hal: 1. Sebagai faktor penentu bentuk, yaitu: - pertimbangan modular (Fleksibelitas) - pertimbangan proporsi (estetik) - pertimbangan bentangan (Efisiensi) - pertimbangan keamanan (Rigiditas, duktilitas) 2. Sebagai faktor/prinsip pengaturan, yaitu: - menetapkan hirarki tatanan fisik ruang - fleksibelitas pengaturan ruang - watak penyeberan gaya secara logis - efisiensi penggunaan ruang dan fungsi Sedangkan beban yang bekerja dan dipikul stuktur adalah sbb: 1. Beban Statis (Stasioner ) yaitu beban yang tidak bergerak, seperti: - beban bangunan

STRUKTUR BANGUNAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semoga lebih bermaanfaat

Citation preview

1

STRUKTUR BANGUNAN

Apa itu yang dimaksud sruktur pada bangunan? Hal tersebut akan diurai

secara umum dibawah ini.

Struktur adalah metoda untuk mewujudkan gaya eksternal menjadi

mekanisme pemikulan beban internal sehingga dapat mendukung konsep arsitektural.

Dalam hubunganya/kaitannya dengan arsitektur, struktur akan menjasi factor penentu

dalam hal:

1. Sebagai faktor penentu bentuk, yaitu:

- pertimbangan modular (Fleksibelitas)

- pertimbangan proporsi (estetik)

- pertimbangan bentangan (Efisiensi)

- pertimbangan keamanan (Rigiditas, duktilitas)

2. Sebagai faktor/prinsip pengaturan, yaitu:

- menetapkan hirarki tatanan fisik ruang

- fleksibelitas pengaturan ruang

- watak penyeberan gaya secara logis

- efisiensi penggunaan ruang dan fungsi

Sedangkan beban yang bekerja dan dipikul stuktur adalah sbb:

1. Beban Statis (Stasioner ) yaitu beban yang tidak bergerak, seperti:

- beban bangunan

- beban penghuni

- beban perabot

- beban mesin

2. Beban dinamis/bergerak yaitu bisa diramalkan dalam batas-batas tertentu,

seperti:

- beban angin ialah beban dinamis tetapi dalam analisis diperlukan beban

statis ekuivalen melalui asumsi rata-rata statistik cuaca

2

- beban gempa ialah beban akibat gerakan kulit bumi

- beban kendaraan

- lokomotif

3. Beban Hidup

Beban rancana yang menyatakan anggapan statistic berdasarkan pengalaman

mengenai penggunaannya dimasa depan yang dapat diperkirakan. Yang harus

dipertimbangkan dalam keadaan terburuk adalah: penghuni, perabot, salju,

hujan, angin, gempa, tekanan air.

4. Beban Mati

Berat bahan struktural dan penopang yang tanggap gaya. Rasio beban mati

beban hidup dalam system struktur, menurut presentase beban mati yang

rendah untuk beban hidup yang diperkirakan.

Untuk dapat dimengerti

dapat saya analogikan dengan

gambar disamping.

Stuktur itu seperti sebuah

pohon, dimana akarnya sebagai

pondasi, batang sebagai kolom,

dan daun sebagai atap.

A. Pondasi

Prinsip pondasi:

a. Harus sampai ketanah keras

b. Apabila tidak ada tanah keras harus ada pemadatan tanah/perbaikan tanah

3

Pengertian umum untuk pondasi adalah struktur bagian bawah bangunan yang

berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah

permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bangunan yang lainnya

diatasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk menjaga kestabilan bangunan terhadap

berartnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti

tekanan angin, gempa bumi dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi

penurunan level melebihi batas yang diizinkan.

Jenis bangunan Penurunan maksimum

Bangunan umum 2,54 cm

Bangunan pabrik 3,81 cm

Gudang 5,08 cm

Pondasi mesin-mesin 0,05 cm

Secara umum, terdapat dua macam

pondasi, yaitu pondasi dangkal (Shallow

foundations) dan pondasi dalam (Deep

foundations). Pondasi dangkat digunakan bila

bangunan berada diatasnya tidak terlalu

besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi

ini juga dapat dipakai untuk bangunan umum

lainnya yang berada diatas tanah yang keras.

Contoh gbr. Pondasi batu kali

Sedangkan fondasi dalam adalah pondasi yang dipakai pada banguanan diatas

tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada banguanan dengan bentangan yang

cukup lebar (jarak antarkolom 6 m) dan bangunan yang bertingkat.yang termasuk

4

didalamnya antara lain pondasi tiang panjang, pondasi sumuran, pondasi borpile dan

lain-lain.

Contoh gbr.

Pondasi tiang pancang

Pondasi merupakan bagian struktur dari bangunanyang sangat penting, karena

fungsinya adalah menopang bangunan diatasnya, proses pembangunannya harus

memenuhi persyaratan utama sebagai berikut:

a. Cukup kuat menahan muatan geser akibat muatan tegak kebawah

b. Dapat menyesuaikan pergerakan tanah yang tidak stabil

c. Tahan terhadap perubahan cuaca

d. Tahan terhadap pengaruh bahan kimia

Beberapa akibat dari penurunan atau patahnya pondasi, maka akan terjadi:

a. Kerusakan pada dinding, retak-retak, miring dan lain-lain

b. Lantai pecah, retak dan bergelombang

c. Penurunan atap dan bagian-bagian bangunan yangt lain atau malahan akan

runtuh.

Contoh gbr. Dinding dan lantai retak

5

Bangunan rumah dan gedung lainnya yang dibuat atau direncanakan

mengikuti pedoman teknis ini harus mengikuti ketentuan-ketentuan. Begitu halnya

dengan struktur fondasi harus mematuhi hal-hal berikut ini.

1) Pondasi harus ditempatkan pada tanah keras.

2) Penampang melintang pondasi harus simetris seperti terlihat pada

Gambar penanmpang melintang pada pondasi batu kali

3) Harus dihindarkan penempatan pondasi pada sebagian tanah keras dan

sebagian tanah lunak.

4) Sangat disarankan menggunakan pondasi menerus, mengikuti panjang

denah bangunan, seperti ditunjukan oleh pada gambar.

Gambar pondasi menerus

6

5) Pondasi dibuat menerus pada kedalaman yang sama, pondasi bertangga

seperti ditunjukan oleh gambar berikut tidak diperkenankan.

Gambarpondasi bertangga yang tidak diperkenankan

6) Bila digunakan pondasi setempat/umpak, maka masing-masing pondasi

setempat tersebut harus diikat satu dengan lainnya secara kaku dengan balok

pengikat.

Gambar detail balok pengikat untuk pondasi umpak

7) Penggunaan pondasi pada kondisi tanah lunak dapat digunakan pondasi pelat

beton atau jenis pondasi alternatif lainnya.

Gambar pondasinplat dari beton bertulang

7

Gambar pondasi rakit darim kayu

8) Untuk rumah panggung ditanah keras yang menggunakan pondasi tiang,

maka masing-masing dari tiang tersebut harus terikat sedemikian rupa satu

sama lainnya dengan silang pengaku, bagian bawah tiang yang berhubungan

dengan tanah diberi telapak dari batu cetak atau batu kali sehingga mampu

memikul beban yang ada diatasnya secara merata. Ukuran batu cetak 25 x

25 cm, tebal 20 cm.

Gambar pondasi tiang ditanah keras

8

Macam-macam pondasi dangkal

a. Pondasi Rollag Bata

Pondasi rollag merupakan pondasi

yang memiliki daya tahan terhadap beban

ringan. Oleh karena itu, pondasi rollag hanya

digunakan untuk pondasi pada teras.

b. Pondasi Batu Kali

Bentuk trapezium dengan tinggi rata-rata 60-80 cm, lebar bagian atas

25-40 cm, dan lebar bagian bawah 80-100 cm.

Pondasi batu kali berfungsi sebagai pondasi lajur, yang menopang

sloof diatasnya. Pada bangunan yang telah memakai pondasi setempat,

sebenarnya tidak perlu lagi menggunankan pondasi batu kali. Namun proses

pembangunan tidak sesuai kriteria seperti pemasangan dinding pada sloof

dengan beton yang belum matang dapat mengakibatkan patahnya sloof.

Untuk meminimalisasi kemungkinan tersebut, maka digunakanlah pondasi

batu kali sebagai penopang sloof.

c. Pondasi Sumuran (cyclop beton)

Pondasi untuk kedalaman

tanah keras 2-6 m di bawah

permukaan tanah. Pondasi sumuran

mempunyai bis beton berdiameter 60,

100, 120, atau 150. B is beton

berdiameter biasanya dibor atau

dikerjakan dengan bor jatuh, sebab

didalamnya tidaka dapat digali.

Jarak pondasi sumuran adalah 4-7 meter. Ujung atas pondasi

sumuran selanjutnya dihubungkan dengan sloof yang menghubungkan

9

antara pondasi sumuran sekaligus menerima beban dinding dan gedung.

Diaplikasikan pada bekas tanah sampah atau tanah berlumpur.

d. Pondasi Foot Plat

Digunakan untuk tanah dengan daya dukung 1.5-2 kg/m2, banguanan 2-4

lantai, kondisi tanah stabil dan

berbahan beton bertulang.

Perbandingan campuran beton 1PC :

3PS : 5KR atau 1PC : 2PS : 3KR,

sedangkan untuk beton kedap air 1PC

: 1.5PS : 2.5KR. Besar diameter

tulang 13- 16 mm dengan jarak

dengan jarak 10-15cm, sedangkan

arah memanjang dipasang tulangan yang membagi berdiameter 6- 8

dengan jarak 20-25 cm. lantai kerja perletakan dipasang beton campuran 1PC

: 3PS : 5KR setebal 6 cm.

1) Talud

Prinsip talud:

Mampu menahan gaya geser

Perbanyak lubang airnya

Lubang pada talub berfungsi

untuk mengalirkan air dalam tanah.

Untuk lubang pada talub digunakan

paralond. Pembesian pada talud diberi

lapisan kedap air. Lapisan kedap ini ada

2 jenis, cair dan pelebaran. Fungsinya

10

supaya tidak kena air, karena kekuatan dan daya tahan beton akan

berkurang jika terkena air.

2) Talut Bronjong

Bronjong banyak digunakan

pada tebing-tebing tanah untuk

menahan tanah agar tidak longsor,

juga tebing untuk mengatasi gerusan

air sungai yang deras.

Macam-Macam Pondasi Dalam

a. Pondasi cerucuk

Pondasi Cerucuk adalah salah satu jenis pondasi yang biasanya

diaplikasikan didaerah dengan kondisi tanah yang kurang stabil dimana

umumnya dengan jenis tanah lumpur ataupun tanah gambut dengan elevasi

muka air yang cukup

tingggi.  Cerucuk dalam

defenisinya  adalah

susunan tiang kayu

dengan diameter antara 8

sampai 15 meter yang

dimasukkan atau

ditancapkan secara

vertikal kedalam tanah

yang ditujukan untuk

memperkuat daya

dukung terhadap beban diatasnya.  Dalam konstruksinya ujung atas dari

susunan cerucuk disatukan untuk menyatukan kelompok susunan kayu yang

11

disebut dengan kepala cerucuk. Kepala cerucuk dapat berupa pengapit dan

tiang -tiang kayu , matras, kawat pengikat , papan penutup atau balok poer.

Perlunya pemberian pondasi cerucuk didasarkan atas:

1. Daya dukung tanah yang cukup rendah.

2. Kesulitan saat konstruksi, dimana untuk mengerjakan pondasi dalam saat

konstruksi akan mengalami kesulitan oleh ketinggian elevasi muka air

tanah yang cukup tinggi.

Untuk perencanaan kedalaman dan jarak anatara tiang pancang harus

dilakukan berdasarkan pemeriksaan tanah.

Secara konstruksi, pelaksanaan pekerjaan  pondasi cerucuk 

dapat dibagi atas :

1. Perkuatan tanah dasar, dilakukan penggantian tanah dasar dengan

menimbun tanah baru yang lebih stabil, dilakukan dengan menguruk

tanah pada lokasi yang sudah direncanakan.

2. Penancapan kayu cerucuk, dilakukan dengan menancapkan kayu terhadap

lokasi pondasi yang akan dikerjakan, Pelaksanakan diseuaikan dengan

jarak antar titik kayu dan kedalaman yang direncanakan.

3. Pemasangan kepala cerucuk. Dialakukan dengan menyatukan ujung

kepala kayu yang sudah ditanamkan dengan membuat ikatan antar kepala

kayu dan dibuat bidang datar sebagai penempatan pondasi konstruksi

yang direncanakan.

Kadang dalam hal tertentu, pondasi cerucuk ditanamkan pada

kedalam tertentu dimana sebelumnya kita terlebih dahulu melakukan

penggalian tanah asli sesuai dengan kedalaman yang direncanakan,  dan

setelah itu baru dilakukan penancapan kayu cerucuk.

Untuk pelaksanaan pemancangan kayu cerucuk dapat dilakukan

secara manual (tenaga manusia) dan dapat juga dilakukan dengan mekanik

12

atau alat mesin yang sering disebut mesin pancang (back hoe). Pada

prinsipnya kedua cara tersebut adalah melakukan pemberian tekanan ke

kepala kayu pancang sehingga kayu akan tergeser secara vertikal kedalam

tanah yang ditumbukkan.

Secara umum, untuk pondasi cerucuk kayu yang dipergunakan harus

mengikuti persyaratan teknis yaitu :

1. Kayu harus mempunyai diameter yang seragam yaitu antara 8 – 15 cm,

dimana pada ujung terkecil tidak boleh kurang dari 8 cm dan pada ujung

terbesar tidak melebihi 15 cm

2. Kayu harus dalam bentang yang lurus  untuk kemudahan penancapan dan

juga daya dukung yang makin besar.

3. Jenis kayu harus merupakan kayu yang tidak busuk jika terendam air,

kayu tidak dalam kondisi busuk dan tidak dalam keadaan mudah patah

jika ada pembebanan.

b. Pondasi Tiang Bor

Contoh gambar pembesian:

Bentuk Tiang

Bulat

Bentuk ini sangaat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah keras

karena efektif memikul beban. Selain ini tiang ini dapat memikul gaya

lateral yang besar disebabkan momen inersia yang besar.

13

Bentuk Segitiga

Tiang bentuk ini mempunyai

selimut yang besar, oleh

karena itu cocok untuk tiang

yang mengandalkan friksi

(geser)

Bujur Sangkar

Bentuk ini sangat cocok untuk dipancang sampai tanah keras karena

efektif memikul beban.

Bentuk H

Bentuk tiang seperti ini mempunyai selimut yang besar, oleh karena itu

cocok tiang yang mengandalkan friksi (geser)

c. Pondasi Tiang Pancang

Pondasi tiang pancang adalah

suatu konstruksi pondasi yang

mampu menahan gaya orthogonal ke

sumbu tiang dengan jalan menyerap

lenturan. Pondasi tiang pancang

dibuat menjadi satu kesatuan yang

monolit dengan menyatukan pangkal

tiang pancang yang terdapat di bawah

konstruksi dengan tumpuan pondasi.

14

Gambar mobil hammer (pemukul tiang pancang)

Pelaksanaan pekerjaan pemancangan menggunakan diesel hammer.

Sistem kerja diesel Hammer adalah dengan pemukulan sehingga dapat

menimbulkan suara keras dan getaran pada daerah sekitar. Itulah sebabnya

cara pemancangan pondasi ini menjadi permasalahan tersendiri pada

lingkungan sekitar.

Permasalahan lain adalah cara membawa diesel hammer kelokasi

pemancangan harus menggunakan truk tronton yang memiliki crane. Crane

berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan. Namun saat ini sudah ada alat

pancang yang menggunakan system hidraulik hammer dengan berat 3 – 7 ton.

Pekerjaan pemukulan tiang pancang dihentikan dan dianggap telah mencapai

tanah keras jika pada 10 kali pukulan terakhir, tiang pancang masuk ke tanah

Keuntungan Dan Kerugian Menurut Teknik Pemasangan

a. Pondasi tiang pancang pabrikan.

Keuntungan:

Karena tiang dibuat di pabrik dan pemeriksaan tidak lebih dari 2 cm.

3) Kwalitas sangat ketat, hasilnya

lebih dapat diandalkan.

4) Pelaksanaan pemancangan

relative cepat, terutama untuk

tiang baja. Walaupun lapisan

antara cukup keras, lapisan

tersebut masih dapat ditembus

sehingga pemancangan ke lapisan

tanah keras masih dapat

dilakukan.

15

Gambar pondasi tiang pancang

5) Persediaannya culup banyak di pabrik sehingga mudah diperoleh,

kecuali jika diperlukan tiang dengan ukuran khusus.

6) Untuk pekerjaan pemancangan yang kecil, biayanya tetap rendah.

7) Daya dukungnya dapat diperkirakan berdasar rumus tiang pancang

sehingga pekerjaankonstruksinya mudah diawasi.

8) Cara pemukulan sangat cocok untuk mempertahankan daya dukung

beban vertical.

Kerugian:

- Karena pekerjaan pemasangannya menimbulkan getaran dan

kegaduhan maka pada daerah yang berpenduduk padat akan

menimbulkan masalah di sekitarnya.

- Untuk tiang yang panjang, diperlukan persiapan penyambungan

dengan menggunakan pengelasan (untuk tiang pancang beton yang

bagian atas atau bawahnya berkepala baja). Bila pekerjaan

penyambungan tidak baik, akibatnya sangat merugikan.

- Bila pekerjaan pemancangan tidak dilaksanakan dengan baik, kepala

tiang cepat hancur. Sebaiknya pada saat dipukul dengan palu besi,

kepala tiang dilapisi denga kayu.

- Bila pemancangan tidak dapat dihentikan pada kedalaman yang telah

ditentukan, diperlukan perbaikan khusus.

- Karena tempat penampungan di lapangan dalam banyak hal mutlak

diperlukan maka harus disediakan  tempat yang cukup luas.

- Tiang-tiang beton berdiameter besar sangat berat, sehingga sulit

diangkut atau dipasang. Karena itu diperlukan mesinpemancang yang

besar.

- Untuk tiang-tiang pipa baja, diperlukan tiang yang tahan korosi.

16

b. Pondasi Tiang yang Dicor di Tempat

Keuntungan:

- Karena pada saat melaksanakan pekerjaan hanya terjadi getaran dan

keriuhan yang sangat kecil maka pondasi ini cocok untuk pekerjaan

pada daerah yang padat penduduknya.

- Karena tanpa sambungan, dapat dibuat tiang yang lurus dengan

diameter besar dan lebih panjang.

- Diameter tiang ini biasanya lebih besar daripada tiang pracetak atau

pabrikan.

- Daya dukung sstiap tiang lebih besar sehingga beton tumpuan (Pile

cap) dapat dibuat lebih kecil.

- Selain cara pemboran di dalam arah berlawanan dengan putaran jam,

tanah galian dapat diamati secara langsung dan sifat-sifat tanah pada

lapisan antara atau pada tanah pendukung pondasi dapat langsung

diketahui.

- Pengaruh jelek terhadap bangunan di dekatnya cukup kecil.

Kerugian:

- Dalam banyak hal, beton dari tubuh tiang diletakkan di bawah air dn

kualitas tiang yang sudah selesai lebih rendah dari tiang-tiang

pracetak atau pabrikan. Disamping itu, pemeriksaan kualitas hanya

dapat dilakukan secara tidak langsung.

- Ketika beton dituangkan, dikawatirkan adukan beton akan bercampur

dengan reruntuhan tanah. Oleh karena itu, beton harus segera

dituangkan dengan seksama setelah penggalian tanah dilakukan.

17

- Walaupun penetrasi sampai ke tanah pendukung pondasi dianggap

telah terpenuhi, terkadang tiang pendukung kurang sempurna karena

ada lumpur yang tertimbun di dasar.

- Karena diameter tiang cukup besar dan memerlukan banyak beton,

maka untuk pekerjaan yang kecil dapat mengakibatkan biaya tinggi.

- Karena pada cara pemasangan tiang yang diputar berlawanan arah

jarum jam menggunakan air maka lapangan akan menjadi kotor.

Untuk setiap cara perlu dipikirkan cara menangani tanah yang telah

dibor atau digali.

B. Sloof

Sloof adalah struktur bangunan yang terletak diatas pondasi bangunan atau

beton bertulang yang diletakan secara horizontal diatas pondasi. Sloof beton

berfungsi sebagai perata beban yang diterima oleh pondasi. Selain itu, sloof beton

juga berfungi pengunci dinding agar tidak roboh apabila terjadi pergerakan tanah.

Seperti yang ketahui pergeraka tanah bisa terjadi misalnya karena gempa bumi.

Bahkan dinas PU menyebutkan bahwa sloof adalah balok pengikat pondasi. Sebagai

tambahan untuk menyempurnakan system ikatan antara pondasi dan sloof pada

rumah kecil tahan gempa, maka dipasang angker berdiameter 12 dengan 12 dengan

jarak 1.5 m. Namun angka ini mungkin berubah pada bangunan yang lebih besar atau

berlantai banyak.

Contoh gambar pemasangan sloof:

18

Gambar sloof pada pondasi batu kali

Fungsi sloof pada pondasi, yaitu:

a. Sebagai pengikat kolom

b. Meratakan gaya beban dinding kepondasi

c. Menahan gaya beban dinding

d. Sebagai balok penahan gaya reaksi tanah yang disalurkan dari pondasi lajur

C. Kolom

SK SNI T-15-1990-03 mendefenisikan kolaom adalah komponen struktur

bangunan yang tugas utanya menyangga beban aksial tekanan vertical dengan bagian

tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral.

Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan

gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan. Besi adalah material yang

tahan terhadap tarikan, sedangkan beton adalah material yang tahan tekanan.

Gabungan kedua material ini dalam struktur beton memungkinkan kolom atau bagian

struktural lain seperti sloof dan balok bisa menahan gaya tekan dan gaya tarik pada

bangunan.

Kolom merupakan suatu elemen struktur tekanan yang memegang peran

penting dari suatu bangunan, sehingga keruntuhan pada suatu kolom merupakan

lokasi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) seluruh struktur

(sudarmoko, 1996)

Pada bangunan sederhana bentuk kolom ada dua jenis yaitu kolom utama dan

kolom praktis.

- Kolom Utama

Adalah kolom yang funsi utamanya menyangga beban diatasnya. Untuk

rumah tinggal disarankan jarak kolom utama adalah 3.5 meter, hal ini

dimaksudkan agar dimensi balok untuk menopang lantai tidak terlalu besar, dan

19

apabila jarak antara kolom dibuat lebih dari 3.5 meter, maka seluruh bangunan

harus dihitung. Sedangkan untuk rumah tinngal lantai dua, dimensi kolom yang

dipakai biasnya 20/20 dengan tulang pokok 8 dia 12 mm dengan besi begel dia 8-

10 cm.

Keterangan:

8 dia 12 mm = besi 12 mm dengan jumlah 8 buah

Dia 8-10 cm = besi begel diameter 8 mm dengan jarak 10 cm.

- Kolom Praktis

Adalah kolom yang berfungsi membantu kolom utama dan juga sebagai

pengikat dinding agar stabil. Jarak kolom maksimum 3.5 meter atau pada

pertemuan pasangan bata (sudut-sudut dinding). Dimensi kolom praktis 15/15 cm

dengan tulang beton 4 dia 10 cm dan jarak begel dia 8-10 cm.

Gambar kolom praktis dan kolom utama

Jenis-Jenis Kolom

Menurut Wang (1986) dan Fergusen (1986) jenis-jenis kolom ada tiga yaitu:

20

- Kolom Ikat (Tie Column) adalah kolom yang menggunakan pengikat sengkang

lateral. Kolom ini merupakan kolom beton yang di beri tulangan dengan batang

tulangan pokok memanjang yang pada jarak spasi tertentu diikat dengan

sengkang lateral. Tulangan ini berfungsi memegang tulangan pokok memanjang

agar tetap kokoh pada tempatnya

- Kolom Spiral (spiral column) menggunakan pengikat spiral. Bentuknya sama

dengan kolom ikat hanya saja pengikat tulangan memanjang adalah tulangan

spiral yang dililitkan keliling membentuk heliks menerus disepanjang kolom.

Fungsi dari tulangan spiral adalah memberi kemampuan terhadap kolom untuk

menyerap deformasi cukup besar sebelum runtuh, sehingga mampu mencegah

kehancuran seluruh struktur sebelum proses redistribusi momen dan tegangan

terwujud.

- Kolom Komposit (composite column) - adalah struktur kolom komposit yang

merupakan komponen struktur tekan yang diperkuat pada arah memanjang

dengan gelagar baja profil atau pipa dengan atau tanpa diberi batangan tulangan

pokok memanjang.

Selimut Beton dan Jarak Tulangan

21

Selimut beton adalah bagian beton terkecil yang melindungi tulangan. Selimut

beton ini diperlukan untuk:

- Memberikan daya lekat tulangan ke

beton.

- Melindungi tulangan dari korosi.

- Melindungi tulangan dari panas tinggi

jika terjadi kebakaran. (Panas tinggi

dapat menyebabkan

menurun/hilangnya kekuatan baja

tulangan)

Tebal minimum selimut beton

untuk balok adalah :40 mm (SNI beton 2002 pasal 9.7). Sedangkan jarak antara

tulangan di tetapkan seperti gambar berikut.

D. Ring Balk

Ring balok atau ring balk adalah struktur yang diletakkan di atas pasangan

batu dan bata. Fungsi ring balok adalah sebagai tumpuan konstruksi atap dan sebagai

pengikat pasangan dinding batu bata bagian atas agar tidak runtuh. Ring balok yang

umumnya digunakan untuk bangunan rumah tinggal sederhana adalah ring balok

dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm.

22

Besi untuk Ring Balok

Dalam merencanakan rumah tinggal sederhana, Anda dapat menggunakan

besi diameter 12 mm untuk tulangan utamanya. Terdiri dari empat buah tulangan, dua

tulangan terletak di atas dan dua di bagian bawah. Diameter begel yang dapat Anda

gunakan yaitu tulangan 8 mm dengan jarak begel 15 cm.

Teknik memasang Ring Balok

Ring balok terletak dibagian atas setelah pasangan dinding batu bata. Berbeda

dengan sloof, ring balok berfungsi sebagai tumpuan konstruksi kuda-kuda dan

pengikat pasangan dinding batu bata bagian atas agar konstruiksinya kuat (tidak

runtuh).

Karena peletakannya dibagian

atas, pemasangan ring balok juga

dikerjakan setelah pekerjaan dinding

batu bata selesai. Anda dapat

menyiapkan tulangan (rangkaian

tulanggan) sebelum pekerjaan dinding

batu bata selesai.

Gambar pemasangan ring balk pada dinding

Peletakan ring balok harus tepat, karena fungsi juga penting sebagai tumpuan

atap. Lakukan pemasangan dengan teliti sebelum melakukan pengecoran, terkadang

terdapat tulangan yang tidak pas ketika diletakkan, hal ini dapat mengakibatkan

bangunan tidak kuat. Untuk bangunan rumah tinggal, ukuran ring balok yang biasa

digunakan yaitu 15/20 yaitu lebar 15 cm tinggi 20 cm. Sedangkan tukang utama yang

dignakan yaitu tulangan dengan diameter 12 mm.

23