REFERAT skabies

Preview:

DESCRIPTION

REFERAT skabies

Citation preview

Riry Ambarsary0610094

REFERAT“Skabies”

Pembimbing : dr. Prawindra I., SpKK. MKes

Definisi

• penyakit kulit infestasi dan sensitisasi tungau Sarcoptes scabiei varietas hominis.

• the itch, seven year itch , gudik, kudis, buduk

• Masa inkubasi 6-8 minggu

• Skabies endemik di daerah tropis dan subtropis

• Anak-anak >>>• Pria > wanita• Sosioekonomi rendah• Aktif secara seksual

Epidemiologi

• Sarcoptes scabiei var. hominis filum Arthropoda

• Kecil, oval, punggung cembung, perut rata, translusen, berwarna putih kotor, dan tidak bermata

• Ukuran betina lebih kecil dari jantan

Etiologi

• Dewasa 4 psg kaki –2 psg kaki di depan untuk melekat –2 psg kaki kedua :• betina berakhir dengan rambut• jantan pasangan kaki ketiga berakhir

dengan rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.

• Bergerak kecepatan 2,5 cm/menit dipermukaan kulit

• sosial-ekonomi yang rendah• kondisi perang• kepadatan penghuni yang tinggi• tingkat hygiene yang buruk,• kurangnya pengetahuan• kesalahan dalam diagnosis• penatalaksanaan skabies

Faktor Predisposisi

Siklus Hidup

• Kelainan kulit tidak hanya oleh tungau skabies oleh penderita sendiri akibat garukan.

• Gatal sensitisasi terhadap ekskresi sekret tungau sebulan setelah infestasi kelainan kulit menyerupai dermatitis papula, vesikel, urtika dan lain-lain.

• Dengan garukan erosi, ekskoriasi krusta, dan infeksi sekunder.

Patogenesis

• Sarcoptes scabiei enzim protease menembus stratum korneum menghancurkan jar.kulit kunikulus atau terowongan yang berbentuk linier

• Skibala, telur, dan tungau Reaksi hipersensitivitas tipe IV

Transmisi

• 4 tanda kardinal :–Pruritus nokturna –Menyerang manusia secara kelompok –Adanya terowongan (kunikulus)–Menemukan tungau

Manifestasi Klinik

Diagnosis menemukan 2 dari 4 tanda kardinal

• Tempat predileksinya stratum korneum tipis sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mamae (wanita), umbilikus, bokong, genitalia eksterna (pria), dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang telapak tangan dan telapak kaki.

a. Skabies pada orang bersih b. Skabies in cognito c. Skabies yang ditularkan melalui hewan d. Skabies Nodul e. Skabies pada bayi dan anakf. Skabies Norwegian atau Crusted scabies

Jenis Skabies

1. Anamnesis• Biodata• Keluhan utama• Riwayat penyakit sekarang• Riwayat penyakit terdahulu• Riwayat penyakit keluarga • Psikososial• Pola kehidupan sehari-hari

Diagnosis

2. Pemeriksaan Fisik– Terowongan garis hitam, lurus, berkelok, atau

terputus-putus, berbentuk benang– Papula, urtika, ekskoriasi , lesi-lesi sekunder yang

disebabkan sensitisasi terhadap parasit, serta ditemukan eksantem

– Terlihat infeksi bakteri sekunder impetiginasi dan furunkulosis.

• Kerokan kulit• Pengambilan tungau dengan jarum• Epidermal shave biopsy• Kuretasi terowongan (kuret dermal)• Tes tinta Burrow

Pemeriksaan Penunjang

a. Dermatitis atopikb. Dermatitis kontak alergic. Impetigo d. Gigitan serangga

Diagnosis Banding

• Umum :– Menjaga kebersihan dan mandi teratur setiap hari– Semua pakaian, sprei, dan handuk yang telah

digunakan harus dicuci secara teratur, bila perlu direndam dengan air panas

– Anggota keluarga yang beresiko tinggi untuk tertular terutama bayi dan anak-anak harus dijaga kebersihannya dan hindari kontak langsung

– Tingkatkan kebersihan lingkungan maupun perorangan dan tingkatkan status gizi

Penatalaksanaan

• Khusus :– Syarat obat yang ideal :• Harus efektif terhadap semua stadium tungau. • Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak

toksik. • Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak

atau mewarnai pakaian • Mudah diperoleh dan harganya murah.

1. Belerang endap (sulfur presipitatum) kadar 4-20%

• salep atau krim

• Kekurangan berbau dan mengotori pakaian,

kadang iritasi.

• Dapat dipakai bayi berumur < 2 tahun dan

selama kehamilan atau menyusui.

Anti Skabies Topikal

2. Emulsi benzil-benzoas (20-25%)• Efektif terhadap semua stadium• Diberikan setiap malam selama tiga hari. • Sulit diperoleh• Sering memberi iritasi, dan kadang-kadang

makin gatal setelah dipakai.

3. Gama benzena heksa klorida (gameksan=gammexane) kadar 1% • Dalam krim atau lotion• Obat pilihan efektif terhadap semua stadium• Mudah digunakan, jarang memberi iritasi. • Pemberiannya cukup sekali masih ada gejala

diulangi seminggu kemudian• Cara pemakaiannya dioleskan dan dibiarkan selama 8

jam. • Efek samping toksik pada sistem saraf pusat. • Tidak digunakan bayi, anak kecil, wanita

hamil/menyusui, penderita yang pernah mengalami kejang atau penyakit neurologi lainnya.

4. Krotamiton 10% • krim atau lotion • obat pilihan dua efek anti skabies dan anti gatal. • Kualitas dibawah permetrin• Efektivitasnya setara dengan benzyl benzoate atau sulfur. • Harus dijauhkan dari mata, mulut, dan uretra.

5. Permetrin kadar 5% • Dalam krim• Kurang toksik dibandingkan gameksan, efektifitasnya

sama• Aplikasi hanya sekali dan dihapus setelah 10 jam

belum sembuh diulangi setelah seminggu. • Sebaiknya tidak digunakan bayi berumur < 2 bulan

atau pada wanita hamil dan menyusui. • Efek samping sering rasa terbakar . Jarang

dermatitis kontak, dengan derajat ringan sampai sedang.

• Impetiginisasi sekunder komplikasi umum • Limfangitis dan septikemia berkembang

skabies yang berkrusta• Glomerulonefritis pasca streptokokus dari

skabies yang diinduksi pyodermas streptokokus pyogenes.

Komplikasi

• Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat, serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi (antara lain higiene) memberikan prognosis baik.

Prognosis

Terima kasih….