Preskas Meningioma Saraf

Preview:

DESCRIPTION

presentasi kasus

Citation preview

PRESENTASI KASUSMeningioma

Oleh:Meilinda Rosa Dewi G1A211002Leti Indah Oktaviani G1A211003Putri Fiskha 1110221064

Pembimbing :Dr. Agus Budi Setiawan, Sp. BS  

 SMF ILMU BEDAH

RSUD Prof. DR. MARGONO SOEKARJOPURWOKERTO

2012

Otak dilindungitengkorak (struktur keras) dan selaput durameter (kaku) mengurangi kemungkinan pengembangan jaringan otak

Di dalam rongga tengkorak : otak,darah dan pembuluh darah, cairan serebrospinalis

Tekanan intrakranial : jumlah total dari tekanan yang mewakili volume jaringan otak, volume darah intrakranial dan cairan serebrospinalis

salah satu faktor ↑ tidak dapat dikompensasi o/ kedua faktor lain tekanan tinggi intrakranial.

Otak dilindungitengkorak (struktur keras) dan selaput durameter (kaku) mengurangi kemungkinan pengembangan jaringan otak

Di dalam rongga tengkorak : otak,darah dan pembuluh darah, cairan serebrospinalis

Tekanan intrakranial : jumlah total dari tekanan yang mewakili volume jaringan otak, volume darah intrakranial dan cairan serebrospinalis

salah satu faktor ↑ tidak dapat dikompensasi o/ kedua faktor lain tekanan tinggi intrakranial.

Pendahuluan

↑ TIK secara, trias : nyeri kepala, muntah proyektil dan papil edem

Etiologi ↑ TIK: Volume intrakranial yang meninggi : tumor

serebri, infark yang luas, trauma, perdarahan, abses, hematoma ekstraserebral, dan acute brain swelling

Dari faktor pembuluh darah: ↑ tek vena krn kegagalan jantung/ krn obstruksi mediastinal superior

Obstruksi aliran dan absorpsi cairan serebrospinalis hidrosefalus

↑ TIK secara, trias : nyeri kepala, muntah proyektil dan papil edem

Etiologi ↑ TIK: Volume intrakranial yang meninggi : tumor

serebri, infark yang luas, trauma, perdarahan, abses, hematoma ekstraserebral, dan acute brain swelling

Dari faktor pembuluh darah: ↑ tek vena krn kegagalan jantung/ krn obstruksi mediastinal superior

Obstruksi aliran dan absorpsi cairan serebrospinalis hidrosefalus

Di Amerika 35.000 kasus baru dari tumor otak/tahun

Di Indonesia : Insiden tumor otak pd anak-anak dekade 1, dewasa puncak : 40-65 tahun

Diagnosa tumor otak ditegakkan : pemeriksaan klinis (sulit) dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi.

gejala klinis tergantung dari : lokasi tumor, kec pertumbuhan masa tumor, cepatnya timbul gejala ↑ TIK, efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak

Di Amerika 35.000 kasus baru dari tumor otak/tahun

Di Indonesia : Insiden tumor otak pd anak-anak dekade 1, dewasa puncak : 40-65 tahun

Diagnosa tumor otak ditegakkan : pemeriksaan klinis (sulit) dan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi.

gejala klinis tergantung dari : lokasi tumor, kec pertumbuhan masa tumor, cepatnya timbul gejala ↑ TIK, efek dari masa tumor kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak

Meningioma : tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis.

Meningioma : di otak maupun medulla spinalis Meningioma, jinak (benign) >> malignan (10 % ) predileksi : di ruang kranium supratentorial ialah

daerah parasagitalis Yang terletak di krista sphenoid, parasellar, dan baso-

frontal gepeng atau kecil bundar meningioma infratentorial>> di samping medial os

petrosum di dekat sudut serebelopontin meningioma spinalis >> VT.4 sampai VT.8

Meningioma : tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis.

Meningioma : di otak maupun medulla spinalis Meningioma, jinak (benign) >> malignan (10 % ) predileksi : di ruang kranium supratentorial ialah

daerah parasagitalis Yang terletak di krista sphenoid, parasellar, dan baso-

frontal gepeng atau kecil bundar meningioma infratentorial>> di samping medial os

petrosum di dekat sudut serebelopontin meningioma spinalis >> VT.4 sampai VT.8

DEFINISI

20% dari semua neoplasma intrakranial dan 12 % dari semua tumor medulla spinalis

Meningioma biasanya jinak bisa kambuh setelah diangkat

Meningioma : neoplasma intrakranial terbanyak ke 2

Wanita >> laki-laki, terutama 40-60 tahun

20% dari semua neoplasma intrakranial dan 12 % dari semua tumor medulla spinalis

Meningioma biasanya jinak bisa kambuh setelah diangkat

Meningioma : neoplasma intrakranial terbanyak ke 2

Wanita >> laki-laki, terutama 40-60 tahun

Epidemiologi dan Insidensi

Di antara 40% - 80% dari meningiomas berisi kromosom 22 yang abnormal (tidak aktif) pada lokus gen neurofibromatosis 2 (NF2) merupakan gen supresor tumor pada 22Q12

Pasien dengan NF2 dan beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain berkembang jd meningioma multiple, <<usia muda.

Meningioma sering memiliki salinan tambahan dari platelet diturunkan faktor pertumbuhan (PDGFR) dan epidermis reseptor faktor pertumbuhan (EGFR) memberikan kontribusi pd pertumbuhan tumor

Sebelumnya radiasi ke kepala, riwayat payudara kanker, atau neurofibromatosis tipe 2 faktor resiko risiko u/ mengembangkan meningioma

Beberapa meningioma memiliki reseptor yang berinteraksi dgn hormon progesteron, androgen, dan estrogen

Di antara 40% - 80% dari meningiomas berisi kromosom 22 yang abnormal (tidak aktif) pada lokus gen neurofibromatosis 2 (NF2) merupakan gen supresor tumor pada 22Q12

Pasien dengan NF2 dan beberapa non-NF2 sindrom familial yang lain berkembang jd meningioma multiple, <<usia muda.

Meningioma sering memiliki salinan tambahan dari platelet diturunkan faktor pertumbuhan (PDGFR) dan epidermis reseptor faktor pertumbuhan (EGFR) memberikan kontribusi pd pertumbuhan tumor

Sebelumnya radiasi ke kepala, riwayat payudara kanker, atau neurofibromatosis tipe 2 faktor resiko risiko u/ mengembangkan meningioma

Beberapa meningioma memiliki reseptor yang berinteraksi dgn hormon progesteron, androgen, dan estrogen

Etiologi

AnatomiAnatomi

Patofisiologi Patofisiologi

Seperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum diketahui dari meningioma.

Tumor otak yang tergolong jinak ini secara histopatologis berasal dari sel pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang mengalami granulasi dan perubahan bentuk.

Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas.

Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral.

Seperti banyak kasus neoplasma lainnya, masih banyak hal yang belum diketahui dari meningioma.

Tumor otak yang tergolong jinak ini secara histopatologis berasal dari sel pembungkus arakhnoid (arakhnoid cap cells) yang mengalami granulasi dan perubahan bentuk.

Patofisiologi terjadinya meningioma sampai saat ini masih belum jelas.

Kaskade eikosanoid diduga memainkan peranan dalam tumorogenesis dan perkembangan edema peritumoral.

WHO , diklasifikasikan melalui tipe sel dan derajat pada hasil biopsi :

Grade I tumbuh lambat, tidak menimbulkan gejala, mungkin pertumbuhannya sangat baikdiobservasi dengan MRI secara periodiktx: tindakan bedah >> observasi yang berkelanjutan

Grade II (meningioma atypical)tumbuh >> grade I , angka kekambuhan >>tx: Pembedahan terapi radiasi setelah pembedahan

Grade III (meningioma malignan/ anaplastik)berkembang sangat agresif<1 % dari seluruh meningiomatx: Pembedahan terapi radiasi jika terjadi kemoterapi

WHO , diklasifikasikan melalui tipe sel dan derajat pada hasil biopsi :

Grade I tumbuh lambat, tidak menimbulkan gejala, mungkin pertumbuhannya sangat baikdiobservasi dengan MRI secara periodiktx: tindakan bedah >> observasi yang berkelanjutan

Grade II (meningioma atypical)tumbuh >> grade I , angka kekambuhan >>tx: Pembedahan terapi radiasi setelah pembedahan

Grade III (meningioma malignan/ anaplastik)berkembang sangat agresif<1 % dari seluruh meningiomatx: Pembedahan terapi radiasi jika terjadi kemoterapi

Klasifikasi

1. Meningioma falx dan parasagital (25% dari kasus meningioma)

2. Meningioma Convexitas (20%)3. Meningioma Sphenoid (20%), wanita>>4. Meningioma Olfactorius (10%)5. Meningioma fossa posterior (10%)6. Meningioma suprasellar (10%)7. Spinal meningioma (kurang dari 10%), lebih

banyak pd wanita 40 -70 tahun, terjadi pd medulla spinalis setinggi thorax , menekan spinal cord, menyebabkan gejala seperti nyeri radikuler di sekeliling dinding dada, gangguan kencing, dan nyeri tungkai

8. Meningioma Intraorbital (kurang dari 10%)9. Meningioma Intraventrikular (2%)

1. Meningioma falx dan parasagital (25% dari kasus meningioma)

2. Meningioma Convexitas (20%)3. Meningioma Sphenoid (20%), wanita>>4. Meningioma Olfactorius (10%)5. Meningioma fossa posterior (10%)6. Meningioma suprasellar (10%)7. Spinal meningioma (kurang dari 10%), lebih

banyak pd wanita 40 -70 tahun, terjadi pd medulla spinalis setinggi thorax , menekan spinal cord, menyebabkan gejala seperti nyeri radikuler di sekeliling dinding dada, gangguan kencing, dan nyeri tungkai

8. Meningioma Intraorbital (kurang dari 10%)9. Meningioma Intraventrikular (2%)

Klasifikasi berdasarkan Lokasi

Gejala meningioma : umum (disebabkan oleh tekanan tumor pada otak dan medulla spinalis) dan khusus (disebabkan oleh terganggunya fungsi normal dari bagian khusus dari otak atau tekanan pada nervus atau pembuluh darah)

Gejala umumnya seperti : Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk

saat beraktifitas atau pada pagi hari. Perubahan mental Kejang Mual muntah Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Gejala meningioma : umum (disebabkan oleh tekanan tumor pada otak dan medulla spinalis) dan khusus (disebabkan oleh terganggunya fungsi normal dari bagian khusus dari otak atau tekanan pada nervus atau pembuluh darah)

Gejala umumnya seperti : Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk

saat beraktifitas atau pada pagi hari. Perubahan mental Kejang Mual muntah Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Diagnosa

Gejala dapat pula spesifik: Meningioma falx dan parasagittal : nyeri tungkai Meningioma Convexitas : kejang, sakit kepala, defisit

neurologis fokal, perubahan status mental Meningioma Sphenoid : kurangnya sensibilitas wajah,

gangguan lapangan pandang, kebutaan, dan penglihatan ganda.

Meningioma Olfactorius : kurangnya kepekaan penciuman, masalah visus

Meningioma fossa posterior : nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan spasme otot-otot wajah, berkurangnya pendengaran, gangguan menelan, gangguan gaya berjalan, dll

Gejala dapat pula spesifik: Meningioma falx dan parasagittal : nyeri tungkai Meningioma Convexitas : kejang, sakit kepala, defisit

neurologis fokal, perubahan status mental Meningioma Sphenoid : kurangnya sensibilitas wajah,

gangguan lapangan pandang, kebutaan, dan penglihatan ganda.

Meningioma Olfactorius : kurangnya kepekaan penciuman, masalah visus

Meningioma fossa posterior : nyeri tajam pada wajah, mati rasa, dan spasme otot-otot wajah, berkurangnya pendengaran, gangguan menelan, gangguan gaya berjalan, dll

Diagnosa

Foto polos Computed tomography (CT scan) Magnetic Resonance Imaging (MRI) Ultrasonography (USG) Angiografi

Foto polos Computed tomography (CT scan) Magnetic Resonance Imaging (MRI) Ultrasonography (USG) Angiografi

pemeriksaan Radiologi

Penatalaksanaan tergantung dari lokasi dan ukuran tumor

Terapi meningioma : reseksi operatif pilihan pertama

faktor yang mempengaruhi operasi removal massa : lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya dan atau radioterapi.

Penatalaksanaan tergantung dari lokasi dan ukuran tumor

Terapi meningioma : reseksi operatif pilihan pertama

faktor yang mempengaruhi operasi removal massa : lokasi tumor, ukuran dan konsistensi, vaskularisasi dan pengaruh terhadap sel saraf, dan pada kasus rekurensi, riwayat operasi sebelumnya dan atau radioterapi.

Penatalaksanaan

Klasifikasi Simptom dari ukuran reseksi pada meningioma intracranial :

Grade I : Reseksi total tumor, perlekatan dural dan tulang abnormal

Grade II : Reseksi total tumor, koagulasi dari perlekatan dura

Grade III : Reseksi total tumor, tanpa reseksi atau koagulasi dari perlekatan dura atau mungkin perluasan ekstradural ( misalnya sinus yang terserang atau tulang yang hiperostotik)

Grade IV : Reseksi parsial tumor Grade V : Dekompresi sederhana (biopsy)

Klasifikasi Simptom dari ukuran reseksi pada meningioma intracranial :

Grade I : Reseksi total tumor, perlekatan dural dan tulang abnormal

Grade II : Reseksi total tumor, koagulasi dari perlekatan dura

Grade III : Reseksi total tumor, tanpa reseksi atau koagulasi dari perlekatan dura atau mungkin perluasan ekstradural ( misalnya sinus yang terserang atau tulang yang hiperostotik)

Grade IV : Reseksi parsial tumor Grade V : Dekompresi sederhana (biopsy)

Penatalaksanaan

Terapi lain:

Radioterapi Radiasi Stereotaktik Kemoterapi

Terapi lain:

Radioterapi Radiasi Stereotaktik Kemoterapi

Penatalaksanaan

umumnya prognosa meningiomabaik, pengangkatan tumor yang sempurna penyembuhan yang permanen

Survival pd dewasa >> anak-anak, survival rate lima tahun 75%

Pada anak-anak perubahan menjadi keganasan >> dan dapat menjadi sangat besar, >10% meningioma akan mengalami keganasan dan kekambuhannya tinggi

Angka kematian meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan, dengan kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli bedah angka kematian post operasi <<

Sebabkematian menurut laporan-laporan : perdarahan dan edema otak.

umumnya prognosa meningiomabaik, pengangkatan tumor yang sempurna penyembuhan yang permanen

Survival pd dewasa >> anak-anak, survival rate lima tahun 75%

Pada anak-anak perubahan menjadi keganasan >> dan dapat menjadi sangat besar, >10% meningioma akan mengalami keganasan dan kekambuhannya tinggi

Angka kematian meningioma sebelum operasi jarang dilaporkan, dengan kemajuan teknik dan pengalaman operasi para ahli bedah angka kematian post operasi <<

Sebabkematian menurut laporan-laporan : perdarahan dan edema otak.

Prognosa

IDENTITAS

Nama : Ny. F

Umur : 30 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Buruh

Alamat : KR Klesem 2/1

Datang ke RSMS : 21 September 2012 pukul 09.15

Anamnesis : 25 September 2012 pukul 07.00

No.CM : 792491

KELUHAN UTAMA

Tangan kiri gemetar dan Kepala terasa sakit Tangan kiri gemetar dan Kepala terasa sakit

KELUHAN TAMBAHAN

Pandangan buram Pandangan buram

Riwayat Penyakit Sekarang

- Pasien datang ke poli bedah saraf dengan keluhan tangan kiri gemetar dan kepala terasa sakit sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan pasien, belakangan ini semakin memberat.

- Pasien mengaku awalnya tangan kiri yang gemetar terjadi hilang timbul, tetapi belakangan ini terjadi terus-menerus dan tidak bisa berhenti

- sedangkan sakit kepala yang dirasakan awalnya keluhan sakit kepala bisa diatasi dengan minum obat warung, tetapi setelah beberapa jam keluhan timbul lagi, tetapi sekarang sakit kepala sama sekali tidak bisa diatasi walaupun hanya sementara

Riwayat Penyakit Sekarang

- Pasien datang ke poli bedah saraf dengan keluhan tangan kiri gemetar dan kepala terasa sakit sejak 1 tahun yang lalu. Keluhan yang dirasakan pasien, belakangan ini semakin memberat.

- Pasien mengaku awalnya tangan kiri yang gemetar terjadi hilang timbul, tetapi belakangan ini terjadi terus-menerus dan tidak bisa berhenti

- sedangkan sakit kepala yang dirasakan awalnya keluhan sakit kepala bisa diatasi dengan minum obat warung, tetapi setelah beberapa jam keluhan timbul lagi, tetapi sekarang sakit kepala sama sekali tidak bisa diatasi walaupun hanya sementara

ANAMNESA

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengaku hal ini sangat mengganggu aktivitas, bahkan seringkali pasien terbangun dari tidurnya hanya karena rasa sakitnya tersebut

Pasien juga merasakan pandangannya menjadi kabur sejak beberapa bulan yang lalu.

Selama ini, pasien hanya berobat ke puskesmas karena pasien menyangka ini hanya keluhan biasa.

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien mengaku hal ini sangat mengganggu aktivitas, bahkan seringkali pasien terbangun dari tidurnya hanya karena rasa sakitnya tersebut

Pasien juga merasakan pandangannya menjadi kabur sejak beberapa bulan yang lalu.

Selama ini, pasien hanya berobat ke puskesmas karena pasien menyangka ini hanya keluhan biasa.

ANAMNESA

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit dengan keluhan yang sama disangkal Riwayat sakit jantung disangkal Riwayat darah tinggi disangkal Riwayat alergi obat disangkal Riwayat trauma dikepala sebelumnya disangkal Riwayat operasi disangkal

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat sakit dengan keluhan yang sama disangkal Riwayat sakit jantung disangkal Riwayat darah tinggi disangkal Riwayat alergi obat disangkal Riwayat trauma dikepala sebelumnya disangkal Riwayat operasi disangkal

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat anggota keluarga lain dengan keluhan

yang sama disangkal

Riwayat Sosial EkonomiPasien bekerja sebagai buruh Pasien mengkonsumsi obat-obatan warung.

Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat anggota keluarga lain dengan keluhan

yang sama disangkal

Riwayat Sosial EkonomiPasien bekerja sebagai buruh Pasien mengkonsumsi obat-obatan warung.

Kepala : Simetris, mesocephal, rambut tidak mudah dicabut.

Mata : Ptosis (+), konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik

Hidung : Discharge (-),deviasi septum nasi (-)

Telinga : Simetris kanan kiri, discharge (-) Mulut : Sianosis (-), lidah kotor (-) Leher : Trakea di tengah, Pembesaran

kelenjar tiroid (-), paratiroid (-),dan kelenjar limfe (-)

Status GeneralisStatus Generalis

Thorak Jantung

Inspeksi : Ictus Cordis tidak tampak Palpasi: Ictus Cordis tidak teraba Perkusi:

Batas kanan atas ICS II LPS dextra Batas kanan bawah ICS IV LPS dextra Batas kiri atas ICS II LPS sinistra Batas kiri bawah ICS V LMC sinistra

Auskultasi : S1 > S2 di apeks reguler, bising (-), gallop (-)

Paru-paru Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-), tidak ada

benjolan Palpasi: Vokal fremitus kanan = kiri, nyeri tekan (-) Perkusi: Sonor di seluruh lapang paru

Batas paru-hepar ICS VI LMC dextra Batas paru-lambung kiri depan di ICS VII LMC sinistra

Auskultasi : Suara dasar vesikuler, suara tambahan ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

Abdomen Inspeksi : Datar Auskultasi : Bising usus (+) normal Palpasi : Supel, kembung (-),

defense muscular (-), nyeri tekan (+) di suprapubik, Hepar/Lien tdk teraba

Perkusi : Timpani di seluruh lapang abdomen, asites (-), nyeri ketok CVA (-/-)

Ekstremitas Superior dan InferiorLook : Tremor (+), Deformitas tidak ada,

bengkak tidak ada.Feel : Nyeri tekan tidak ada, krepitasi

tidak ada.Move : gerak pasif dan aktif tidak

terhambat.

Glasgow Coma Scale : E4M6V5

Refleks cahaya : +/+ normal, Pupil bulat, isokor,

3mm/3mm Meningeal sign : kaku kuduk (-), kernig

(-), brudzinksi (-) KM : Superior 5/5 Inferior 5/5 Sensorik : Superior N/N Inferior N/N

Glasgow Coma Scale : E4M6V5

Refleks cahaya : +/+ normal, Pupil bulat, isokor,

3mm/3mm Meningeal sign : kaku kuduk (-), kernig

(-), brudzinksi (-) KM : Superior 5/5 Inferior 5/5 Sensorik : Superior N/N Inferior N/N

Status NeurologisStatus Neurologis

Trofi : Superior eutrofi/eutrofi Inferior

eutrofi/eutrofi Reflek Fisiologis : Superior + N/ +N Inferior + N/ +N Reflek Patologi : Superior -/- Inferior -/-

Trofi : Superior eutrofi/eutrofi Inferior

eutrofi/eutrofi Reflek Fisiologis : Superior + N/ +N Inferior + N/ +N Reflek Patologi : Superior -/- Inferior -/-

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

Darah : Hb, Hematokrit, Angka Leukosit, Angka Trombosit, Angka Eritrosit, Hitung jenis leukosit, Elektrolit darah (Natrium, Kalsium, Fosfat dan Clorida), Faal Ginjal (Ureum, Kreatinin), Asam urat, Kolesterol Total, Faal Hepar (SGOT, SGPT), Gula darah.

Darah : Hb, Hematokrit, Angka Leukosit, Angka Trombosit, Angka Eritrosit, Hitung jenis leukosit, Elektrolit darah (Natrium, Kalsium, Fosfat dan Clorida), Faal Ginjal (Ureum, Kreatinin), Asam urat, Kolesterol Total, Faal Hepar (SGOT, SGPT), Gula darah.

Pemeriksaan Ct scan kepala dengan kontras tgl 2 Agustus 2012 :

Tampak masa isodens pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal dextra ukuran (59,9 x 55,4 x 60,8)mm, disertai erosi tulang di dekatnya (+) mendesak jaringan cerebri sekitarnya (+) perifocal udema (+). Pada pemeriksaan kontras enchance (+) kuat.

Kesimpulan : massa pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal

dextra ukuran (59,9x55,4x60,8)mm, enhance (+) kuat pada pemberian kontras, erosi tulang (+) e.c meningioma.

struktur mediana, sistem ventricel terdesak ke sinistra e.c pendesakan oleh lesi no.1

gyrii dan sulcii agak menyempit/mengabur e.c edema cerebri

Pemeriksaan Ct scan kepala dengan kontras tgl 2 Agustus 2012 :

Tampak masa isodens pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal dextra ukuran (59,9 x 55,4 x 60,8)mm, disertai erosi tulang di dekatnya (+) mendesak jaringan cerebri sekitarnya (+) perifocal udema (+). Pada pemeriksaan kontras enchance (+) kuat.

Kesimpulan : massa pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal

dextra ukuran (59,9x55,4x60,8)mm, enhance (+) kuat pada pemberian kontras, erosi tulang (+) e.c meningioma.

struktur mediana, sistem ventricel terdesak ke sinistra e.c pendesakan oleh lesi no.1

gyrii dan sulcii agak menyempit/mengabur e.c edema cerebri

Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Penunjang

Pasien datang ke poli bedah saraf dengan keluhan tangan kiri gemetar dan kepala terasa sakit sejak 1 tahun yang lalu.

Pasien mengaku awalnya tangan kiri yang gemetar terjadi hilang timbul, tetapi belakangan ini terjadi terus-menerus dan tidak bisa berhenti

keluhan sakit kepala bisa diatasi dengan minum obat warung, tetapi setelah beberapa jam keluhan timbul lagi, tetapi sekarang sakit kepala sama sekali tidak bisa diatasi walaupun hanya sementara.

Pasien mengaku hal ini sangat mengganggu aktivitas, bahkan seringkali pasien terbangun dari tidurnya hanya karena rasa sakitnya tersebut

Pasien juga merasakan pandangannya menjadi kabur sejak beberapa bulan yang lalu.

Selama ini, pasien hanya berobat ke puskesmas karena pasien menyangka ini hanya keluhan biasa

Pasien datang ke poli bedah saraf dengan keluhan tangan kiri gemetar dan kepala terasa sakit sejak 1 tahun yang lalu.

Pasien mengaku awalnya tangan kiri yang gemetar terjadi hilang timbul, tetapi belakangan ini terjadi terus-menerus dan tidak bisa berhenti

keluhan sakit kepala bisa diatasi dengan minum obat warung, tetapi setelah beberapa jam keluhan timbul lagi, tetapi sekarang sakit kepala sama sekali tidak bisa diatasi walaupun hanya sementara.

Pasien mengaku hal ini sangat mengganggu aktivitas, bahkan seringkali pasien terbangun dari tidurnya hanya karena rasa sakitnya tersebut

Pasien juga merasakan pandangannya menjadi kabur sejak beberapa bulan yang lalu.

Selama ini, pasien hanya berobat ke puskesmas karena pasien menyangka ini hanya keluhan biasa

RINGKASAN ANAMNESIS RINGKASAN ANAMNESIS

Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan kecuali pada pemeriksaan mata didapatkan ptosis dan ekstremitas superior kiri terdapat tremor.

Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan kecuali pada pemeriksaan mata didapatkan ptosis dan ekstremitas superior kiri terdapat tremor.

Pemeriksaan Ct scan kepala dengan kontras tgl 2 Agustus 2012 :

Tampak masa isodens pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal dextra ukuran (59,9 x 55,4 x 60,8)mm, disertai erosi tulang di dekatnya (+) mendesak jaringan cerebri sekitarnya (+) perifocal udema (+). Pada pemeriksaan kontras enchance (+) kuat.

Kesimpulan : massa pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal

dextra ukuran (59,9x55,4x60,8)mm, enhance (+) kuat pada pemberian kontras, erosi tulang (+) e.c meningioma.

struktur mediana, sistem ventricel terdesak ke sinistra e.c pendesakan oleh lesi no.1

gyrii dan sulcii agak menyempit/mengabur e.c edema cerebri

Pemeriksaan Ct scan kepala dengan kontras tgl 2 Agustus 2012 :

Tampak masa isodens pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal dextra ukuran (59,9 x 55,4 x 60,8)mm, disertai erosi tulang di dekatnya (+) mendesak jaringan cerebri sekitarnya (+) perifocal udema (+). Pada pemeriksaan kontras enchance (+) kuat.

Kesimpulan : massa pada proyeksi lobus fronto-temporo-parietal

dextra ukuran (59,9x55,4x60,8)mm, enhance (+) kuat pada pemberian kontras, erosi tulang (+) e.c meningioma.

struktur mediana, sistem ventricel terdesak ke sinistra e.c pendesakan oleh lesi no.1

gyrii dan sulcii agak menyempit/mengabur e.c edema cerebri

DIAGNOSIS

Tumor Serebri suspek meningioma sphenoid dextra

PROGNOSISPROGNOSIS

Meningioma adalah tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya

Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma

.

Meningioma adalah tumor pada meningens, yang merupakan selaput pelindung yang melindungi otak dan medulla spinalis. Meningioma dapat timbul pada tempat manapun di bagian otak maupun medulla spinalis, tetapi, umumnya terjadi di hemisfer otak di semua lobusnya

Para ahli tidak memastikan apa penyebab tumor meningioma, namun beberapa teori telah diteliti dan sebagian besar menyetujui bahwa kromoson yang jelek yang meyebabkan timbulnya meningioma

.

Kesimpulan Kesimpulan

Gejala umumnya seperti Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari, Perubahan mental, Kejang, Mual muntah, Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Penatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu sendiri. Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan pertama.

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor yang sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen

Gejala umumnya seperti Sakit kepala, dapat berat atau bertambah buruk saat beraktifitas atau pada pagi hari, Perubahan mental, Kejang, Mual muntah, Perubahan visus, misalnya pandangan kabur.

Penatalaksanaan meningioma tergantung dari lokasi dan ukuran tumor itu sendiri. Terapi meningioma masih menempatkan reseksi operatif sebagai pilihan pertama.

Pada umumnya prognosa meningioma adalah baik, karena pengangkatan tumor yang sempurna akan memberikan penyembuhan yang permanen

Kesimpulan Kesimpulan