Penggunaan Obat Pada Anak-Anak

Preview:

DESCRIPTION

Tugas Mata Kuliah Farmasi Klinik Pendidikan Apotker Farmasi UNHAS 2015/2016

Citation preview

PENGGUNAAN OBAT PADA ANAK-ANAK

Kelompok 5Farmasi Klinik

PENDAHULUAN

• Pravalensi• Penggunaan obat “off label”• Penyebab efek samping yang tidak diinginkan• Perbedaan farmakokinetik dan

farmakodinamik pada anak-anak dan dewasa

PERBEDAAN FARMAKOKINETIK PADA ANAK-ANAK

• Absorbsi Obat : Absorbsi obat oral, Absorbsi obat secara Intramuscular, Absorbsi obat rektal dan Absorbsi transdermal.

• Distribusi Obat : Komposisi Tubuh , Lemak tubuh, Ikatan Obat pada Protein Plasma

• Metabolisme : Fase I dan Fase II• Ekskresi : filtrasi glomerular, dan tubular

sekresi

Absorbsi Obat :

• faktor yang mempengarui absorbsi obat:• Pengaruh pH difusi pasif dan

waktu pengosongan lambung, flora norma,

• Infant(bayi) :pH 6-8, tetapi dalam 24 jam menjadi 1-3, sedangkan pada bayi yang premature mengalami:

pH

Acid labil drug, (ex, penicilin dan derivatnya, week acid (ex, luminal)

Wktu pengosongan lambung

Gastroretentif dari dewasa

NB: terjadi selama 4 bulan

Flora Normal

• Bayi premature lahir dalam kondisi steril • Bayi normal, awalnya steril, tetapi kolonisasi

terjadi dalam waktu beberapa hari

Efektivitas obat yang bergantung pada activasi dan degradasi oleh mikro

• Sintesis vit K, sulfasalsin, levedopa, digoksin

INTRAMUSCULAR SITES• berbeda pada bayi premature daripada bayi

normal, Massa otot, kontraksi otot lemah, dan pembuluh darah yang belum matangsehingga aliran darah lebih tidak menentu ke dan dari otot.

Absorbsi luminal dan diazepam

• Selain itu, kekurangan ini dimanfaatkan untuk administrasi obat “berkelanjutan”.• Ex, di UK neonate diberikan i.m

phytonadione, sehingga memberikan efek “sustained”, hingga bayi mampu memenuhi “dietary intake” vit.K • Juga untuk penggunaan antibiotik untuk

“delay”absorbsi sistemik.

TRANSDERMAL DRUG ABSORPTION

• Rute transdermal memberikan beberapa keuntungan absrbsi pada bayi daripada dewasa, peningkatan ini sebagai akibat, ratio luas permukaan kulit, 3x dari dewasa, juga stratum korneum yang lebih tipis, hidrasi episermis yang lebih baik, juga greater perfusion. Akibanya memyebabkan rasio toksisitas obat meningkat

Hexachlorophene pada bak mandi bayi

• Seizure, sehingga dikontraindiaksikan

Povidone Iodine

• Thyroid dysfungtion

RECTAL DRUG ABSORPTION• Rute rectal pada pediatrik lebih banyak dipilih,

karena banyak obat yang diabsorbsi baik lewat rute ini, tetapi kekurangannya waktu kontak yang kurang akibat kontraksi rektal yang berlebih, sehingga gel dan larutan lebih dipilih, karena tidak membutuhkan waktu yang lama untuk di absorbsi, seperti gel rektal diazepam, digunakan untuk mengontrol seizure, ketika menunggu penanganan emergency. Rectal PCT.

Drug Distribution• Perubahan terjadi ketika 1 tahun kehidupan• Body Water : Prematur 85% dari bobot badan, newborn:

70-80%, bayi 1 tahun: 60-65%, setelah satu tahun 50-60 % hingga konstan. Extracellurar fluid menurun dari 40-45% menjadi 20-25 %, sedangkan intrasellular tetap.

• BODY FAT : prematur 1-2%, bayi 10-15%, 1 tahun menajdi 20-25 % dan mendekati dewasa.

• PROTEIN BINDING :ikatan protein plasma pada neonate berkurang akibat dari berkurangnya sirkulasi albumin dan α1-acid glycoprotein, begitu pula berkurangnya affinitas binding.

Akibatnya:Distribusi obat Hidrofil :

• Aminoglikosida, linezoid

Distribusi obat lifofil

• Amphotericin, amiodarone, benzodiazepin, digoxin

Dosis obat akibat berat badan

Kompetitif binding affinity albumin :

Metabolism• PHASE I DRUG METABOLISM : oxidation, reduction, hydroxylation, and hydrolysis

Premature : CYP3A7

Neonate : CYP3A7 50% 1 bulan pertama

CYP34A dari 1 bulan-1thn :eritromisin

CYP2D6 dan pada dewasa 1-5%: atomoxetine

CYP2C9 50 % hingga puberty : half-life of phenytoin in premature75 hours, neonate and 8 hours in a 2-week-old

CYP2C19 10% to 20% that of adults at birth.

• PHASE II DRUG METABOLISM : glucuronidation, sulfation, and acetylation, also undergo change throughout childhood

uridine 5’-diphosphate glucuronosyltransferase (UGT) 1-2 thn dari dewasa

• chloramphenicol “gray baby syndrome

The mechanism for this toxic effect was later found tobe reduced activity of UGT2B7, the primary enzyme responsiblefor chloramphenicol metabolism, that allowed accumulation ofthe parent compound.

Elimination• Seperti hati, ginjal juga belum mengalami perkembangan yang baik

ketika baru lahir,• GLOMERULAR FILTRATION : neonates (GFR) 2 -4 mL/minute/1.73 m2• premature infants, 0.6–0.8 mL/minute/1.73 m2• 2 weeks of life, 20 to 40 mL/minute/1.73 m2• increases to 80 to 110 mL/minute/1.73 m by 6 months of age and

continues to increase in a linear manner• until it approaches adult values of 100 to 120 mL/minute/1.73 m2 by

1 year of age• Akibatnya dari peningkatan GFR adalah penggunaan dosis terutama

pada obat yang di ekskresikan lewat ginjal, seperti aminoglikosida dan vancomycin

Tubular Secretion

Setelah kelahiran

• Eliminasi T1/2 penisilin, cephalosporins, furosemide, and digoxin

1 tahun kehidupan

Perbedaan farmakodinamik pediatrik

• Perubahan pendewasaan dapat mempengaruhi perubahan konformasi reseptor, densitas dan afinitas, begitu pula signal transduction, yang menyebabkan perbedaan yang signifikan terhadap respon tubuh terhadap beberapa terapi. Sebagai contoh, infuse dopamine 20 mcg/kg/menit menghasilkan peningkatan kontraksibilitas miokardial dan peningkatan tahanan vascular sistemu pada sebagian besar anak-anak dan dewasa, tetapi lain halnya pada infants tidak memberikan secara signifikan perubahan pada respon kardiovaskular.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terapi pediatrik

• Administrasi Obat pada Anak : Obat oral, Rute Rektal, Rute Parenteral,Rute Pernapasan,

• Pencegahan Kesalahan Obat

MEDICATION DOSING IN CHILDRENPerbedaan Farmakokinetik dan farmakodinamik

Dasar pemilihan dosis pada pediatric : BB

mg/kg/day or mcg/kg/dose

Umur digunakan terutama pada neonate

PREVENTING MEDICATION ERRORSIN CHILDREN

Cairan, Elektrolit dan Nutrisi pada Pediatrik

• Keseimbangan cairan dan elektrolit pada anak yang sehat dikendalikan oleh mekanisme system saraf dan hormonal yang memungkinkan masuknya berbagai cairan, mineral, dan zat gizi yang relatif tidak teratur. Bila kehilangan melalui kulit, saluran cerna, dan saluran kecing tidak meningkat, kebutuhan dasar yang memadai. Kehilangan cairan abnormal melaui saluran cerna, ginjal, atau kulit bila tidak diganti, menimbulkan akibat dehidrasi, gangguan elektrolit dan/atau ketidakseimbangan asam-basa.

Case 1

Case 2

Human Milk Feeding

Produksi colostrum

Transitional Produced

Mature Human Milk Produced

3 fase dalam produksi susu manusia

Common Pediatric Illnesses

• Penyakit Kulit : diaper Rash• Febrile Seizures (kejang demam)• Cough and Cold (batuk pilek)• Constipation• Vomiting and Diarrhea• GASTROESOPHAGEAL REFLUX• COMMON PEDIATRIC INFECTIONS: Acute

Otitis Media

Oral Medications

Ear, Nose, and Eye Drops

Diaper Rash

• Terjadi sebanyak 35% bayi,• Akibat dari beberapa faktor : iritasi bahan kimia,

gesekan, dan bakteri• Terjadi di bagian diaper• Selain itu juga disebabkan keringat di diaper dan pH

diaper.• Terapi : 1% clotrimazole or 2% miconazole cream

applied to the inflamed area four times daily until it has resolved. Nystatin (100,000 units/g) ointment can be applied, but often is not as effective as the imidazole

Preventif

• Membersihkan kotoran dan urin pada diaper dan bokong balita, mengganti popoknya, dapat digunakan “wipes”yang mengandung alkohol

• Menggunakan agen protectif seperti ZnO atau petrolatum untuk menghasilkan barrier mencegah iritasi dan menjaga kelembaban.

• Menggunakan powder yang mengandung corn starch atau talk untuk mengecah gesekan.

Fever• Apabila terjadi kenaikan suhu pada axillary

>37,5o C• Biasanya tidak di awali dengan gejala, anak2 <

2 bulan dengan indikasi demam, membutuhkan perhatian lebih (blood culture),

• Dalam situasi ini ank2 diberikan antibiotik, sementara menunggu hasil labnya.

Febrile Seizures

• Terjadi 2-4% anak2 6 bln-5thn yang mempunyai suhu tubuh >38o

• Etiologi dan patogenesis UNKNOW• Salah satu faktornya adalah predispotion

genetik dari keluarganya• Ada 2 jenis : simple (durasi 15 menit)

kompleks ( longger)

Treatment• Acetaminophen adalah lini pertama untuk ank2

yang menderita demam dengan dosis oral dan rectal 10-15 mg/kgBB tiap 4-6 jam dengan dosis maks 90 mg/kg/day

• Ibuprofen 5 to 10 mg/kg/dose (50 to 100 mg) orally every 6 to 8 hours as needed to a maximum of 40 mg/kg/day

• Ibuprofen telah dilaporakan menyebabkan gagal ginjal pada ank2.

Sekian dan terima kasih

Recommended