View
244
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
i
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM
PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
IRENE SEPTILYA WAHYU INDAH AYUDIANY
NIM: 061334044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2010
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Ku persembahkan karya ini kepada :
Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugrah
Yang telah diberikan kepada penyusun
Papa dan Mama, terimakasih atas cinta
dan kasih sayangnya selama ini,
kupersembahkan baktiku untuk membalas semua
pengorbanan kalian yang tak ternilai harganya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kejarlah cita-citamu untuk memperoleh apa
yang kamu inginkan
Jangan takut untuk mencoba
dan jangan takut akan kegagalan yang menghadang
karena kegagalan bukan akhir dari segalanya
untuk memperoleh kesuksesan,
Teruslah berusaha selagi masih mampu
dan masih mau untuk memperjuangkannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,
kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana
layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 25 Agustus 2010
Irene Septilya W. I. A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Irene Septilya Wahyu Indah Ayudiany
Nomor Mahasiswa : 061334044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA”. Dengan demikian saya
memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk
pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di
Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari
saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal : 25 Agustus 2010
Yang menyatakan
Irene Septilya Wahyu Indah Ayudiany
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Irene Septilya W. I. A. Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2010
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi dengan pokok bahasan konsumsi dan investasi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XB, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.
Berdasarkan hasil analisis penelitian pada siklus I dapat disimpulkan sebagai berikut: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XB. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan post test. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 1,81 atau 26%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 5,20 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 7,01. Peningkatan nilai siswa ini telah melampaui target yang ditetapkan. Pada awal penelitian, target yang ditetapkan sebesar 20%. Jadi bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan ada selisih sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XB SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) IN THE ECONOMICS
TO IMPROVE STUDENTS’ ACHIEVEMENT OF LEARNING A Case Study on the First Grade of One Stella Duce Senior High School
Yogyakarta
Irene Septilya W. I. A. Sanata Dharma University
Yogyakarta 2010
This research aims to know how the achievement of the students on learning economics with the main topic of discussion was the consumption and the investment through the implementation of cooperative learning model type Teams Games Tournaments (TGT).
This research was done at the students of XB, One Stella Duce Senior High School of Yogyakarta. The main components of the cooperative learning type TGT were material presentation, group sharing, games, tournament, and the appreciation to the group. The implementation of this classroom action research was done in one cycle which consisted of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The data collection were done by using observation sheets of the teachers’ activities, observation sheets of the students, observation sheets of the class activities, observation sheets of the teachers’ activities in teaching-learning process, the instruments of the class observation, observation sheets of the students’ activities on the group, and the instruments of the reflection. The data which were obtained were analyzed by using descriptive and comparative analysis.
Based on the analysis, the result of the research in the first cycle, can be concluded as follows: the implementation of the cooperative learning model type TGT can improve the students’ of XB achievement on learning economics. It can be seen from the grades which the students reach on the pre test and post test. On the average, the improvement of the class grades was 1,81 or 26 %. On the pre test, the students’ score on the class reached on the average of 5,20, whereas the students’ score after the post test became 7,01. The students’ grades improvement has been exceeded the determined target. On the early research, the determined target was in the amount of 20 %. So, if it is compared with the determined target, there is difference in the amount of 6 %. It shows that the implementation of the cooperative learning model type TGT on the economics study in this research has been able to improve the achievement of the students of XB One Stella Duce Senior High School of Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES
TURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA”.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus
selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran
dalam memberikan bimbingan, memberikan nasehat, memberikan kritik, dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;
7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah
membantu kelancaran proses belajar selama ini;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
8. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini;
9. Ibu L. Gunawati Sintadewi, S.Pd. selaku guru mitra dalam penelitian
tindakan kelas ini;
10. Siswi-siswi kelas X-B SMA Stella Duce 1 Yogyakarta selaku subjek dalam
penelitian ini;
11. Seluruh keluargaku: kedua orang tuaku Bapak Soedarminto, S.IP dan Ibu
Dra. Yulita Indriyani, serta adik-adikku tercinta Geovany dan Cicilia, terima
kasih atas doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral yang telah
diberikan selama ini;
12. Keluarga besar om Yusuf Budiono, tante Emilia Indraswari, Wulan, dan
Satria terima kasih atas bantuan, dukungan, serta doanya;
13. Masku Renatus Sigit terkasih terima kasih untuk waktu dan perhatian yang
selalu diberikan untuk menemani hari-hariku selama ini, untuk segala
kesabaran dan pengertianmu dalam menghadapi aku, bantuan, semangat,
serta doa yang telah kamu berikan selama ini;
14. Sahabat-sahabatku tersayang Galih, Djinonk, Niken, dan Ninin, terima kasih
atas segala bantuan, dukungan, doa, semangat, fasilitas dan akomodasi yang
telah diberikan, keceriaan, tawa, senyum kalian serta tempatku berbagi dan
berkeluh kesah. Kalian adalah keluarga keduaku di kampus;
15. Teman-teman yang telah banyak membantu dan mau direpotkan, Tyo,
Wahyu, Dety, Pristi, Dwi Setya, Yosafat, Ardi Eka, Rara, Mbak Wati, Johan,
Andre, Mas Eka, Mas Adi, Siera, Devi, Ajeng, Yunita, Alvian, Mas Angga,
Adit, dan seluruh teman-teman PAK angkatan 2006 yang tidak bisa
disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita
lewati selama empat tahun lebih serta kenangan indah yang telah kita ukir
bersama-sama di Universitas Sanata Dharma tercinta ini;
16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Penulis
Irene Septilya W. I. A.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv
HALAMAN MOTTO......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS......................................... vii
ABSTRAK........................................................................................................... viii
ABSTRACT.......................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR........................................................................................ x
DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Batasan Masalah................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah................................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 7
A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK).......................................................... 7
B. Metode Teams Games Tournament (TGT)........................................... 11
C. Prestasi Belajar...................................................................................... 16
D. Mata Pelajaran Ekonomi....................................................................... 20
E. Kerangka Teoretik................................................................................. 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 26
A. Jenis Penelitian...................................................................................... 26
B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 26
C. Subjek dan Objek Penelitian................................................................. 27
D. Prosedur Penelitian............................................................................... 27
E. Instrumen Penelitian............................................................................. 34
F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 37
G. Teknik Analisis Data............................................................................. 39
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH................................................... 41
A. Sejarah, Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce
1 Yogyakarta......................................................................................... 41
B. Sistem Pendidikan Satuan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta................. 44
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.......... 45
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1
Yogyakarta ........................................................................................... 47
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1
Yogyakarta............................................................................................ 52
F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1
Yogyakarta............................................................................................ 56
G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA
Stella Duce 1 Yogyakarta..................................................................... 59
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan.......................................................... 62
I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah................................ 65
J. Hubungan Antara Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1
Yogyakarta dengan Instansi Lain ........................................................ 65
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan......................................... 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN………………..…… 72
A. Deskripsi Penelitian ………………………………………………….. 72
1. Observasi Pra Penelitian…..……………………………………… 72
a. Observasi Guru……………………………………………….. 73
b. Observasi Siswa………………………………………………. 77
c. Observasi Kelas………………………………………………. 79
2. Siklus Pertama……………………………………………………. 84
a. Perencanaan……………………………………………….….. 85
b. Tindakan ………………………………………………...…… 88
c. Observasi………………………………………………...…… 91
d. Refleksi……………………………………………………….. 96
B. A
nalisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT....................... 100
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN..................... 104
A. Kesimpulan ........................................................................................... 104
B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 104
C. Saran...................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 107
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar
Siswa pada Siklus I dan Siklus II...................................................... 40
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru......................................... 75
Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa........................................ 78
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran...................................... 80
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I............................................................. 91
Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I............................... 94
Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas............................................................. 95
Tabel 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Metode TGT................................................................................ 96
Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT...................................................................................... 98
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.................................................... 101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas..................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru............................................... 109
Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa.............................................. 110
Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas.............................................. 111
Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses
Pembelajaran................................................................................ 112
Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas...................................................... 114
Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam
Kelompok.................................................................................... 116
Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Metode TGT.................................................. 117
Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran
dan Metode TGT........................................................................ 118
Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran............................................ 119
Lampiran 10 Soal Pre Test............................................................................... 125
Lampiran 11 Soal Post Test.............................................................................. 129
Lampiran 12 Lembar Penilaian Kelompok....................................................... 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran yang mendorong peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar
pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan jaman. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk
meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Untuk mencapai tujuan pendidikan, dibutuhkan suatu lembaga pendidikan
sebagai wahana yang berfungsi bagi peserta didiknya supaya menjadi manusia
yang berilmu, bermoral dan berketerampilan.
Sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan kemudian
diperbaharui dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa dituntut
untuk dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang sudah ditetapkan dalam
setiap jenjang pendidikan. Kompetensi merupakan kebulatan pengetahuan,
sikap dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Untuk mencapai kompetensi itu,
penekanan dalam pembelajaran adalah terciptanya atau ditingkatkannya
serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi aneka
tantangan kehidupannya. Orientasi pembelajaran bukan pada aspek
pengetahuan dan target materi yang cenderung verbalistis dan kurang
memiliki daya serap semata tetapi lebih pada aspek penguasaan kompetensi.
Peneliti sebagai calon guru dan pelaku pendidikan harus membekali
peserta didik dengan kecakapan hidup yang merupakan hasil dari suatu
pengalaman belajar. Hal demikian disebabkan di lapangan banyak sekali
kendala-kendala yang menyebabkan output kita jauh dari harapan. Jangankan
siswa memiliki keterampilan yang bisa ditunjukan sebagai hasil dari belajar,
untuk menguasai konsepnya saja mereka mengalami kesulitan. Banyak faktor
yang menyebabkan hasil belajar para siswa rendah, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri
siswa, diantaranya motivasi belajar, minat, cara belajar, intelegensi, kebiasaan,
rasa percaya diri. Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri
siswa, seperti guru sebagai pembina belajar, strategi pembelajaran, sarana dan
prasarana, kurikulum dan lingkungan.
Dari masalah-masalah yang terungkap jelas bahwa rendahnya hasil
belajar siswa bukan hanya disebabkan faktor guru sebagai penyampai
pelajaran, tetapi juga dari siswa sebagai subjek pembelajaran. Oleh karena itu
perlu ditemukan strategi baru dalam pembelajaran yang mengutamakan
penguasaan kompetensi yang berpusat pada siswa (focus on learnes),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memberikan pelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan
mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa. Di sinilah guru
dituntut untuk merancang kegiatan yang akhirnya mampu mengembangkan
kompetensi, ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa. Strategi
pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya untuk mata pelajaran ekonomi.
Ada berbagai model pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru
untuk tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi juga
pemberian kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik agar mereka dapat
belajar dalam suasana menyenangkan, gembira, penuh semangat akan
membangkitakan rasa ingin tahunya sehingga tumbuh minat dan motivasinya
untuk belajar. Dengan memotivasi belajar yang tinggi pasti akan besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang mereka capai. Berdasarkan kenyataan
tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian tentang peningkatan hasil belajar
melalui penerapan metode belajar kooperatif yang berbasiskan permainan
(game).
Bentuk pembelajaran kooperatif yang paling tua dan yang cukup
menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran Teams Games
Tournaments (TGT). Metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode
pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di dalam suatu kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas
seluruh siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
di dalamnya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan
(Slavin, 1995:84). Dengan penerapan metode TGT ini, diharapkan siswa dapat
termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan
dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran ini pada dasarnya
merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen
(tinggi, rendah, sedang). Keaktifan siswa dalam kelompok tersebut dapat
menimbulkan kerja sama dan saling membantu dengan siswa lainnya dalam
tugas-tugas terstruktur dimana guru bertindak sebagai fasilitator.
Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeyakinan bahwa metode
pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa di kelas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk
melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam
Pembelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”,
yang akan dilakukan pada siswa kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada
berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran
kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam
proses pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:
bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode
kooperatif tipe TGT.
E. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :
1. Bagi Guru
Dengan adanya penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran
kooperatif ini, dapat memberikan masukan untuk para guru agar guru
tersebut kreatif dalam menerapkan metode-metode pembelajaran sehingga
diharapkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas berlangsung tidak
monoton dan tidak menimbulkan kebosanan.
2. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan dan menerapkan metode
pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar yang sesuai
dengan tuntutan pendidikan saat ini yaitu yang berpusat pada siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Bagi Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian
selanjutnya berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas
pengajaran di lapangan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik
pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar
mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan
lain-lain) atau pun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai
hal-hal yang terjadi di dalam kelas.
Arikunto (2008:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan
definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut:
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data ke informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.
Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9):
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Di dalam modul Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas, secara
singkat PTK dapat didefinisikan sebagai (T. Raka Joni, 1998:5):
Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, mempersalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
Sementara menurut Susilo (2007:16), PTK merupakan suatu penelitian yang
dilakukan oleh peneliti atau guru di tempat di mana dia mengajar, dengan
menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses
dalam suatu kegiatan pembelajaran.
Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sesungguhnya PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap
kritis guru terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang
berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas
pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil
yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang
berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
2. Prinsip Dasar PTK
PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh
guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Wijaya Kusumah, 2009:17):
a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan
sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis
yang dirumuskan ikut meyakinkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.
e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.
f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).
3. Tahapan Pelaksanaan PTK
Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui
prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Wijaya Kusumah,
2009:25):
a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui
masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah
b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari
guru berupa solusi tindakan sebelumnya c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap
proses pelaksanaannya d. Refleksi (Reflecting)
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat
pada siklus berikut ini (Arikunto, 2008:16):
Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
4. Tujuan PTK dilakukan
Menurut Susilo dalam buku Panduan Penelitian Tindakan Kelas
(2007:17), tujuan PTK dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.
b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta didik dan konteks pembelajaran di kelas.
c. Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.
d. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalah actual yang dihadapi sehari-hari.
e. Adapun tujuan penyerta PTK yang dapat dicapai adalah terjadinya proses pelatihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK
Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK
yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara
lain (Susilo, 2007:18):
a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi
guru e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk
meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.
B. Metode Teams Games Tournaments (TGT)
1. Tipe Pembelajaran Kooperatif
Penelitian–penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai
aplikasi dari pembelajaran kooperatif dikelas baru dimulai pada tahun 1970-
an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah sering
digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep penting dalam
pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab
individu, dan kesempatan sukses yang sama. Dalam hal ini tim tidak
bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang tidak mungkin, karena
semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria pada minggu-minggu dalam
pembelajaran. Yang dimaksud dengan tanggung jawab individu di sini
adalah kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individu dari semua
anggota tim. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan sukses yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
sama adalah semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara
meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya.
Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya
adalah (Slavin, 1995:4):
a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)
Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.
b. Teams Games Tournaments (TGT)
Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
c. Jigsaw
Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.
d. Learning Together
Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.
e. Group Investigation
Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.
2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments ( TGT)
Metode pembelajaran Teams Games Tournaments atau yang biasa
disebut dengan TGT merupakan salah satu metode pembelajaran
kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan
semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu
kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis
kelamin, tingkat kepandaian dan lain–lainnya. Dan perbedaan tersebut
kadang kala juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam
metode TGT masalah ini dapat diminimalisir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau
metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan
aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan
peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.
Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di
mana kelompoknya tediri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga
masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat
diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk
melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.
Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin,
1995:84-88):
a. Penyajian Kelas
Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya.
b. Kelompok (team)
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament.
c. Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament mingguan.
d. Turnamen (Tournament)
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.
e. Penghargaan Kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.
C. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap
seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Zainal Arifin, 1988:3). Belajar
adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (W.S Winkel,
1991:16). Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang
terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya
yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu
tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan,
kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Belajar merupakan
suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di
dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895)
adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan
antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo,
1995:13).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan
nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru. Keberhasilan dalam
kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang
diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.
Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan
mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang
kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari
pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan
dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar.
Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat
digolongkan menjadi dua yaitu (Dimyati dan Mujiono, 1999:236-254):
a. Faktor internal 1) Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi.
3) Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.
4) Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperoleh ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga lebih bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumusan matematika.
5) Menyimpan perolehan hasil belajar Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara memperoleh pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang pendek (hasil belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar tetap dimiliki siswa). Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan sebenarnya tidak berarti semua proses tersebut berjalan lancar, akibatnya proses penggunaan hasil belajar terganggu.
6) Menggali hasil belajar yang tersimpan Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses pengaktifan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali, atau mengkaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar.
7) Kemampuan berprestasi Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
8) Rasa percaya diri siswa Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian ”perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.
9) Intelegensi dan keberhasilan belajar Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.
10) Kebiasaan belajar Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, bergaya sok menggurui atau bergaya minta ”belas kasih” tanpa belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri.
11) Cita-cita siswa Cita-cita sebagai motivasi intrinsik perlu didikan yang harus dimulai sejak sekolah dasar. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi siswa.
b. Faktor eksternal 1) Guru sebagai pembina siswa belajar
Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar yang merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru pengajar, guru bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah. Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi: pembangunan hubungan baik dengan siswa, menggairahkan minat, perhatian dan memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat, mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, melaporkan hasil belajar kepada orang tua/wali siswa.
2) Prasarana dan sarana pembelajaran Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya sarana dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
prasarana otomatis bisa menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar dengan baik.
3) Kebijakan penilaian Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru adalah pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.
4) Lingkungan sosial siswa di sekolah Lingkungan dimana siswa tinggal yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan siswa. Siswa yang berada di lingkungan yang dikondisikan untuk belajar, misalnya dibuat jam belajar malam antara jam 19.00-21.00, maka siswa akan terdorong untuk belajar. Sementara siswa yang berada di lingkungan yang tidak peduli pada pendidikan, maka siswa akan menjadi malas untuk belajar.
5) Kurikulum sekolah Program pembelajaran di sekolah mendasarkan pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan dan disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan kurikulum dapat mempengaruhi tujuan yang akan dicapai, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan masalah bagi guru, siswa maupun elemen-elemen dalam sekolah dan juga orang tua siswa.
D. Mata Pelajaran Ekonomi
Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan
dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang serta jasa.
Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu oikos yang berarti
keluarga rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan atau aturan
hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga
atau manajemen rumah tangga. Menurut Fajar (2002:128), ekonomi
merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang perilaku dan tindakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan
kegiatan produksi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi.
Sedangkan menurut http://www.snapdrive.net/files/582099/ekonomi.pdf,
ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan
sumberdaya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi. Jadi secara garis besar dapat disimpulkan
bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas
dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan
itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Fungsi dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah
mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, yaitu upaya
manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam
meningkatkan kesejahteraan dengan cara mengenal berbagai kenyataan
dan peristiwa-peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta
terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang ada pada masyarakat.
Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut
(http://www.snapdrive.net/files/582099/ekonomi.pdf):
1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi
3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, dan manajemen yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara
4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional
Mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan
kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di
lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, yang meliputi
aspek-aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian
kerja, perkoperasian, kewirausahaan, manajemen, dan akuntansi.
E. Kerangka Teoretik
Saat ini banyak dijumpai guru yang belum melakukan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya. Padahal
banyak masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran berlangsung
yang dapat diperbaiki melalui bentuk PTK. Permasalahan yang
kompleks di dalam kelas ternyata sulit untuk dipecahkan oleh guru
karena banyak guru yang belum mengenal apa itu PTK. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan guru belum melakukan PTK dalam proses
pembelajaran di kelas. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu karena
kurang dipahaminya profesi keguruan oleh guru, guru malas membaca,
guru malas menulis, kurangnya rasa kepekaan dan sensitifitas guru
terhadap waktu, guru sering terjebak ke dalam rutinitas kerja, kurangnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
daya kreatifitas dan inovasi seorang guru, guru malas meneliti, serta
guru kurang memahami PTK.
Mc. Niff (1992:9) memandang PTK sebagai bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat
dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar.
PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh
masyarakat/kelompok dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan
kolaboratif antara peneliti dan kelompok tersebut. PTK tersebut
biasanya dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara
merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan kolaboratif
dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja seorang guru,
sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
PTK dapat diterapkan dalam bentuk strategi pembelajaran yang
berpusat pada siswa dan penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya
pada mata pelajaran ekonomi. Strategi yang dapat diterapkan di dalam
PTK adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif
merupakan salah satu metode alternatif yang dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah.
Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe metode
pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh
siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1995:84). Dalam pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1)
presentasi kelas berupa penyampaian materi kepada siswa; (2)
pembagian kelompok/tim untuk mendalami materi; (3) games yang
dirancang untuk pembelajaran dalam bentuk permainan yang
menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk menciptakan
kompetisi yang sehat antar siswa; dan (5) penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan prestasi terbaik.
Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja
sama dan kebersamaan dalam kelompok. Masing-masing kelompok
memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan penghargaan yang
terbaik. Untuk mendapatkannya, masing-masing individu harus
menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada prinsipnya dalam
pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan oleh
keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab
individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat
memahami materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka
harus terlibat secara aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kepada
kelompok terbaik diharapkan dapat memicu masing-masing anggota
kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat sehingga hasil belajar
siswa di sekolah dapat meningkat.
Hasil belajar merupakan proses perubahan individu yang belajar.
Perubahan ini tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga
membentuk kecakapan, sikap dan pengertian, penguasaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
penghargaan dalam diri individu yang belajar. Hasil belajar adalah
kemampuan peserta didik yang diperoleh melalui proses pembelajaran
yang memerlukan waktu, dan terjadi perubahan pada diri orang yang
belajar sesuai dengan tujuan belajar. Hasil belajar tersebut dapat
ditingkatkan dengan dipahaminya dan diterapkannya metode
pembelajaran tipe TGT. Dengan demikian penerapan metode
pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat berguna dalam upaya
meningkatkan prestasi belajar siswa-siswanya di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas,
yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan
tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin
inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil
terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44).
Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang
memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan
dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan
untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk
meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada
tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi siswa dalam
belajar.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Jalan Sabirin
No.1 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari-Mei 2010.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Stella Duce I
Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitiannya adalah peningkatan prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran
kooperatif tipe TGT .
D. Prosedur Penelitian
1. Kegiatan Pra Penelitian
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu
mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan
terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode TGT.
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi
awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru,
observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan
observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga
mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah
mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian
di dalam kelas setelah menggunakan metode TGT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus.
Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.
a. Siklus pertama
Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali
pertemuan atau tatap muka di kelas meliputi sebagai berikut:
1) Perencanaan
Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa
penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi
sebagai berikut:
a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa
untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya
dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-
kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa
perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT, materi presentasi, soal-soal latihan, lembar jawab
siswa dan lembar observasi.
b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :
(1) Lembar observasi kegiatan guru
(2) Lembar observasi kegiatan siswa
(3) Lembar observasi kegiatan kelas
(4) Instrumen refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
2) Tindakan
Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan, dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
a) Penyajian Kelas
Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan
diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini
dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau
metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam
penyajian kelas ini adalah siswa harus benar–benar
memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan
materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam
kelompok nantinya.
b) Kelompok (team)
Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota
kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan
tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan
membantu teman satu kelompok menguasai materi
pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok
dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap
yang harus diperhatikan siswa agar kerjasama dalam
kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi
berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama
bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara
bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam
kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu
kepada guru karena mungkin dari salah satu teman
kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.
Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh
salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan
dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang
siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis
kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk
lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan
lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar
bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau
tournament.
c) Permainan
Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman
siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar
kelompok. Game dapat berisi pertanyaan–pertanyaan
bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui
sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan
materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu
pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kemapuan masing-masing dan teman di dalam
kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu
anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban
siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament
mingguan.
d) Turnamen (Tournament)
Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi
pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa
melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini
berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa
mendapatkan nilai yang terbaik.
Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar
anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru
menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen
yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja
turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan
oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini
berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di
meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu
(pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah
disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai
dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang
sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab
pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang
lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang
telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak
menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat
nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan
kelompok.
e) Penghargaan kelompok
Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam
turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan
sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang
ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat
ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan
menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar
permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor
rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian
penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing
secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan
tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar
prestasi belajarnya dapat meningkat.
Guru juga melakukan pre-test sebelum
diterapkannya metode TGT dan melakukan post-test setelah
diterapkannya metode TGT di dalam pembelajaran, untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
mengetahui adanya tingkat perubahan atau kenaikan
prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya
metode TGT dalam pembelajaran ekonomi di dalam kelas.
3) Observasi
Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di
dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak
dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana
proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan
interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan bagaimana
kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya peningkatan
prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa
setelah TGT selesai di terapkan. Pengamatan juga direkam
dengan menggunakan video camcorder.
4) Refleksi
Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan
penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar
siswa. Refleksi dilakukan sebanyak dua kali. Refleksi yang
pertama dilakukan segera setelah suatu pertemuan berakhir,
digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan
dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan
dalam pertemuan berikutnya. Refleksi yang kedua
dilaksanakan pada akhir siklus pertama, digunakan untuk
mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuia dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis,
peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan
keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing
fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru
untuk penyempurnaan tindakan pada pertemuan berikutnya.
b. Siklus kedua
Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada
dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan
adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan
berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
E. Instrumen Penelitian
Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:
1. Instrumen pra penelitian
a. Pengamatan terhadap guru (Observing Teachers)
Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk
mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan
di kelas, misalnya tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap
lingkungan kelas. Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah
catatan anekdotal. Catatan anekdotal ini memuat deskripsi rinci dan
lugas peristiwa yang terjadi di kelas (catatan anekdotal, lampiran
1).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
b. Pengamatan terhadap kelas (Observing Classrooms)
Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan
terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini
sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik
pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan
ini dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam
menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di
kelas. Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang
lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan manajemen kelas (catatan
anekdotal, lampiran 3).
c. Pengamatan terhadap siswa (Observing Students)
Pengamatan atau observasi terhadap perilaku siswa dapat
mengungkapkan berbagai hal menarik. Masing-masing individu
siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum
pembelajaran dimulai, saat berlangsungnya pembelajaran, dan
sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada tiap individu juga
dapat diamati, dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum
dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan seusai
tindakan diberikan (catatan anekdotal, lampiran 2).
2. Siklus pertama
a. Perencanaan
Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi
keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan
khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per
siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali
terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang
direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran,
metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan
materi pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal ini
kurang lebih hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu
kegiatan belajar mengajar. Biasanya perencanaan dimasukkan ke
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga dapat
dimasukkan ke dalam silabus mata pelajaran ekonomi (lampiran 9).
b. Tindakan
Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif
tipe TGT yang telah direncanakan. Strategi apa yang digunakan,
materi apa yang akan diajarkan atau dibahas. Guru melakukan
inovasi dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka
meningkatkan kualitas pendidikan. Instrumen yang dibutuhkan
dalam tahap tindakan adalah penilaian tentang tingkat prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi yang akan diukur dari
hasil belajar siswa (lampiran 4 dan lampiran 5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Observasi
Pengamatan atau observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti
atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada
saat mengobservasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa
atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Seperti mengenai kinerja
guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau
pembahasan materi yang diajarkan (lampiran 6).
d. Refleksi
Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah
perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi
yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait
dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Dengan demikian refleksi
dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil
observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan
(replanning) selanjutnya ditentukan (lampiran 7 dan lampiran 8).
F. Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam
pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang
dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
1. Observasi
Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif
dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat
dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar, cek),
catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas,
penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau
pemetaan kelas (cf. Mills, 2004:19 dalam Wijaya Kusumah, 2009:52).
Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya
perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah
satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data
kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.
2. Wawancara
Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk
melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara
kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara digunakan untuk
mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat, atau
wawasan. Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur.
Wawancara hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman
wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap. Jika
dianggap masih ada informasi yang kurang, dapat pula dilakukan
secara bebas. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan
dengan aktivitas belajar siswa serta pandangan dari guru dan siswa
terhadap metode TGT yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
3. Metode Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui
sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang
diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data
siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk
mengetahui perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa di dalam
proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif
yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala
yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses
pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe
TGT sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.
2. Analisis Komparatif
Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya
pada masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. Dari
berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana
perubahan tingkat hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat
perkembangan prestasi belajar siswa dalam penelitian tindakan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
menggunakan pre test dan post test. Berikut adalah tabel analisis
perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa mulai pra
penelitian, siklus I, siklus II:
Tabel 3.1
Indikator Keberhasilan Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar
Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Indikator keberhasilan No Nama Siswa Pra
Penelitian Target Siklus I Siklus II
1.
2.
3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
GAMBARAN UMUM SEKOLAH
A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1
Yogyakarta
1. Sejarah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Dengan dicabutnya peraturan pemerintah Balatentara Jepang yang
melarang pihak swasta menyelenggarakan pendidikan pada bulan Mei
1945, para Suster Carolus Borromeus serta para Suster Fransiskanes di
Yogyakarta mendirikan Sekolah Menengan Katolik (SMK) di Bintaran
dan Dagen Yogyakarta.
Untuk menampung murid-murid lulusan SMK tersebut, pada
tahun 1948 dibukalah SMA Katolik pada petang hari yang
diselenggarakan oleh Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia
(AMKRI) yang sekarang menjadi SMU Santo Thomas. Disaksikan oleh
wakil dari Kementerian Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia, pada tanggal 19 Agustus 1948 dengan resmi dibukalah Sekolah
Menengah Atas Kanisius Yogyakarta.
SMA Kanisius Yogyakarta untuk sementara dipimpin oleh Romo
B. Dumarno, SJ, dengan Santo Johanes De Britto sebagai pelindung.
Berhubung dengan terjadinya agresi Belanda ke ibu kota Republik
Indonesia, pada tanggal 19 Desember 1948 sekolah terpaksa ditutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Pada tanggal 1 Maret 1949 SGA K putra-putri di gedung pastoran
Kiduloji, dengan guru-guru SMA K, dipimpin oleh Romo H. Loef, SJ.
Mulai 1 April 1949 bagian putri dipimpin oleh Suster Catharina, CB
menempati gedung code 4. Sejak Agustus 1949 berlangsunglah kegiatan
belajar-mengajar di Jalan Sumbing 1. Nama pelindung SMA K dan SGA
K ini adalah STELLA DUCE, yang berarti Bintang Pembimbing yaitu
Bunda Maria.
Tanggal 5 Desember 1949 SMA K menjadi sekolah bersubsidi.
Kepala Sekolah diganti Ir. D. Wakidi dan Kepala SGA K Suster Maria
Joana, CB. Tanggal 1 Maret 1950 Kepala Sekolah SMA K putra kembali
ke Romo R. Van Thiel, SJ sedangkan SMA K putri kembali ke Suster
Catharina, CB setelah mereka diterima menjadi warga negara Indonesia.
Tahun 1954 Suster Dra. Bernardina, CB mulai memimpin SMA K
Stella Duce selama 10 tahun, sampai tahun 1964. Tahun 1973 SGA dan
SPSA pindah ke Trenggono sehingga ruang kelas di Jalan Sabirin
seluruhnya dapat digunakan SMA. Pada tahun 1973 pimpinan sekolah
pindah tangan ke Suster Xaverius, CB. Pada tanggal 1 Januari 1976
pimpinan sekolah berpindah tangan lagi dari Suster Xaverius, CB kepada
Ibu C. Hartini. Tahun 1987 ibu C. Hartini digantikan oleh Suster
Rosalima, CB.
Pada tahun 1989 semu SPG dihapus dan SPG Stella Duce menjadi
SMA. Nama SMA Stalla Duce menjadi SMA Stella Duce 1. Tanggal 1
April 1996 kedudukan Kepala Sekolah SMA Stella Duce diganti oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Suster Dra. Floriana, CB. Sejak berlakunya kurikulum 1994, nama SMA
diganti SMU. Sejak 1994 SMA Stella Duce berubah menjadi SMU Stella
Duce 1. Sejak April 2004 SMU berubah menjadi SMA dan kedudukan
Kepala Sekolah telah diganti oleh Bapak A. Ganjar Raharja, MA. Mulai
tahun 2006 kedudukan Kepala sekolah dipegang oleh Suster Petra, CB,
S.Pd.
2. Visi Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan yang berasas
iman Katolik mendidik dan mengembangkan manusia, khususnya remaja
putri, dengan kesederhanaan yang kreatif dalam suasana kondusif menjadi
manusia berkepribadian utuh yang berbela rasa dan peduli terhadap
lingkungan.
3. Misi Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki misi yaitu:
a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya
perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, dan santun;
b. Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, terbuka, kritis,
kreatif, inovatif, mandiri, peduli terhadap lingkungan, dan bertanggung
jawab;
c. Membangun keunggulan kompetensi dalam Berbahasa, Ilmu Sosial,
Matematika dan Ilmu Alam yang berbasis penguasaan teknologi;
d. Membangun sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani
sekolah, masyarakat, gereja, bangsa dan negara;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
e. Terus-menerus meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan
bersama.
4. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah
mendidik putri-putri remaja lulusan SMP agar:
a. Menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang
hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin,
berbela rasa, dan santun;
b. Menjadi pelajar yang kontekstual, terbuka, kritis, kreatif, inovatif,
mandiri, peduli terhadap lingkungan, dan bertanggung jawab;
c. Menjadi manusia unggul dalam kompetensi Bebahasa, Ilmu Sosial,
Matematika, dan Ilmu Alam yang berbasis penguasaan tekhnologi
melalui peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan Sumber Daya
Manusia;
d. Memiliki sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani
sekolah, masyarakat, gereja, bangsa dan negara;
e. Menjadi manusia yang siap melanjutkan ke perguruan tinggi dan
mempunyai sikap profesional serta sejahtera dalam hidupnya.
B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 tahun 1990 lama pendidikan
Sekolah Menengah Umum adalah 3 tahun. Sistem semester telah diterapkan
kembali pada tahun ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu semester gasal dan
semester genap.
C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
Kurikulum yang digunakan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan menerapkan RSBI
(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) untuk kelas X.
Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun pelajaran
2009/2010 yaitu:
STRUKTUR KURIKULUM
SMA STELLA DUCE I YOGYAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2009/2010
KELAS XI KELAS XII NO. KOMPONEN KLS
X BHS IPA (3)
IPS (4) BHS IPA
(4) IPS (3)
JML
A. MATA PELAJARAN
1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 48
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2 2 2 2 2 2 2 48
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 96
4. Bahasa Inggris 4 6 4 5 6 4 5 107
5. Matematika 5 4 5 4 4 5 4 111
6. Fisika 3 5 5 59
7. Biologi 3 5 5 59
8. Kimia 3 5 5 59
9. Sejarah 1 2 1 3 2 1 3 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
10. Geografi 1 3 3 29
11. Ekonomi 3 6 6 66
12. Sosiologi 2 4 4 44
13. Sastra Indonesia 5 5 10
14. Bahasa Asing
• Bahasa Jepang
• Bahasa Jerman 6
6
12
15. Antropologi 2 2 4
16. Seni Budaya
• Seni Musik 1 1 1 1 2 2 2 32
• Seni Tari 1 1 1 1 16
17. PenJasKes 2 2 2 2 2 2 2 48
18. Teknologi Informasi dan Komunikasi **)
2 2 2 2 2 2 2 48
19. Keterampilan / Bahasa Asing Lain
a. Ketrampilan
• Tata Boga 2 16
b. Bahasa Asing
• Bahasa Mandarin 2 2 4
• Bahasa Jepang 2 2 2 2 28
B. MUATAN LOKAL
1. Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa
2 16
2. Tata Boga 2 2 2 16
3. English Conversation 2 2 2 16
4. Pendidikan Nilai (BK)/ Remidial
1 1 1 1 1 1 1 24
C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)
Jumlah 44 44 44 44 44 44 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
KETERANGAN :
*) Kegiatan Pengembangan Diri senilai dengan 2 jam pelajaran.
**) Jadwal kelas X sebagian pada sore hari.
D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
1. Struktur Organisasi Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan
Tarakanita yang dikelola oleh para Suster dari tarekat Carolus Borromeus
(CB). Sekolah ini memiliki pegawai yang cukup mendukung, seperti
karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. Untuk saat ini,
SMA Stella Duce 1 dipimpin oleh Sr. Petra, CB., S.Pd.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Struktur organisasi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yaitu:
2. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur
a. Kepala Sekolah
Kepala sekolah: Sr. Petra, CB., S. Pd.
Tugas-tugas yang diemban Kepala Sekolah sangat banyak dan
berat, yaitu menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan,
mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melakukan
DINAS PENDIDIKAN
DAN PENGAJARAN
YAYASAN TARAKANITA
KEPALA SEKOLAH
KOORDINATOR TATA USAHA
WAKASEK Ur
KESISWAAN
WAKASEK Ur
KURIKULUM
WAKASEK Ur SARANA
DAN PRASARANA
WAKASEK Ur
HUMAS
KOORDINATOR BIMBINGAN
DAN KONSELING
GURU-
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
pengawasan, melaksanakan evaluasi kegiatan, menentukan kebijakan,
mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses
pembelajaran, mengatur administrasi (kantor, siswa, pegawai,
perlengkapan, keuangan), mengatur OSIS, dan mengatur hubungan
sekolah dengan masyarakat.
b. Wakil Kepala Sekolah
1. Kesiswaan
Wakasek Kesiswaan: Antonius Haryanto, S. Pd.
Kesiswaan merupakan salah satu bidang pelayanan
akademis, yang bertugas menangani atau mengatur semua hal yang
berkaitan dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah
dengan tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur
dan aman. Di samping mengatur siswa dalam kegiatan belajarnya,
urusan kesiswaan juga bertugas membangun sikap mental yang
baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.
Tugas Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan lain
seperti urusan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, Urusan
Kurikulum, Wali Kelas dll. Semuanya berjalan secara sinergi demi
tercapainya tujuan pembelajaran.
2. Kurikulum
Wakasek Kurikulum: Dra, F. Ina Dharmawati
Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
• Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru, tugas
pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan UAS/UN,
kriteria persyaratan naik kelas atau lulus/tidak lulus dan laporan
pengajaran secara berkala.
• Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program
pelajaran, menyediakan daftar buku acuan dan siswa serta
menyusun laporan secara berkala.
3. Sarana dan Prasarana
Wakasek Sarana dan Prasarana: Dra. M. Yulianti
a. Tugas pembagian Sarana dan Prasarana adalah untuk
merencanakan/optimalisasi penggunaan ruang/fasilitas yang
sudah dimiliki sekolah, pembangunan gedung beserta
perlengkapannya, belanja kebutuhan sekolah, inventarisasi
barang sekaligus pemeliharaannya.
b. Sedangkan tugas lain adalah menyusun program kesejahteraan
pegawai dan melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan.
Semua tugas dikoordinasikan dengan bagian lain yang terkait
agar dapat terlaksana dengan lancar.
4. Humas
Wakasek Humas: Drs. Y. Yanie Lishartanto
Tugas utama bagian Humas SMA Stella Duce 1
Yogyakarta adalah membangun komunikasi yang harmonis dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
komunitas pendukung, misalnya instansi pemerintah, perguruan
tinggi, orang tua, gereja, kepolisian, dan lain-lain.
c. Tata Usaha
Tugas Tata Usaha antara lain:
• Melayani pembayaran SPP/UU/UAN/UAS
• Pembukuan
• Penggajian guru dan karyawan
• Menyusun program tata usaha sekolah
• Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah
• Menyusun perlengkapan sekolah
• Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah, menilai hasil
kerja staf-stafnya.
d. Bimbingan dan Konseling
Koordinator Bimbingan dan Konseling: Victoria Rez Naryanti, S. Psi.
Bimbingan konseling di sekolah merupakan pemberian bantuan
kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi dengan mengenal
lingkungannya serta dapat merencanakan masa depannya.
Sasaran layanan BK adalah siswa usia remaja, karena pada masa-
masa ini banyak terjadi perubahan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan
dan perkembangan fisik serta psikis. Karena itu, BK bertujuan
membimbing dan mendampingi siswa dalam mengatasi gejolak yang
terjadi di dalam dirinya serta membantu dan mengarahkan siswa dalam
melihat dunia luar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
e. Dewan Guru
Guru selaku pelaksana pembelajaran mengemban tugas
membuat program pembelajaran, membuat satuan pembelajaran,
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, meneliti daftar hadir siswa,
membuat catatan kemajuan siswa, dan mengelola kelas.
E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1
Yogyakarta
Sumber daya manusia di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta saat ini
berjumlah 82 orang, yang terdiri dari seorang Kepala Sekolah, 59 tenaga
edukatif dan 23 tenaga non edukatif, dengan rincian sebagai berikut:
DAFTAR NAMA TENAGA EDUKATIF
SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA
No Nama Mengajar Mata
Pelajaran
Status
Kepegawaian
1. Sr. Petra, CB., S. Pd. Kepala
Sekolah/Matematika GT
2. A. Ganjar Rahardjo, MA Fisika PNS
3. Drs. Bambang Nurdjoko Pendidikan Jasmani PNS
Dra. M. Yulianti Bimbingan Konseling PNS
5. Drs. A. Rumadi Bhs. Indonesia GT
6. Drs. A. M. Suprobo Eko Putranto Sejarah GT
7. Drs. P. Ari Kriswardana Biologi GT
8. Drs. Ig. Pramono Sejarah GT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
9. M. B. Nanik Winarti, S. Pd. Kewarganegaraan GT
10. Dra. F. Ina Dharmawanti Matematika GT
11. Linus Karyanto, S. Pd., M. Si. Fisika GT
12. R. Gunawan Susilowarno, S. Pd. Biologi GT
13. Antonius Haryanto, S. Pd. Fisika GT
14. Drs. Y. Yanie Lishartanto Geografi GT
15. Drs. Petrus Boidi Matematika GT
16. Agustina Maryanti, S. Ag. Agama Katolik GT
17. Damianus, S. Pd. Agama Katolik GT
18. L. Joko Sunarno, S. Si. Matematika GT
19. Dra. Bernadetta Ediningsih Bhs. Indonesia GT
20. Sr. Yosefa Tri Retnaningsih, CB., S. P. Bimbingan Konseling GT
21. Th. Indriati, S. Pd. Bhs. Inggris GT
22. Ag. Vista Elprina Gaudiawati, S. Pd. Ekonomi GT
23. Fr. Awan Tyaswati, S. Pd. Bhs. Inggris GT
24. A. Agus Arjatmoko, S. Pd. Pendidikan Jasmani GT
25. Fransiska Sudewi, S. Pd. Kimia GT
26. C. Wiwit Ary Astuti, S. Si. Matematika GT
27. Endang Murjiatun, S. Si. Geografi/Sosiologi GT
28. Victoria Rez Naryanti, S. Psi. Bimbingan Konseling GT
29. Lucia Gunawanti Sintadewi, S. Pd. Ekonomi GT
30. Catarina Tricahyanti, S. Ant. Sosiologi/Antropologi GT
31. C. Heri Sulistyawan, S. Pd. Matematika GT
32. E. Fransiska Setiawati Gunawan, S. Pd. Bhs. Inggris GT
33. M. Junandar Usman, S. T., M. M. Kimia GT
34. Danny Anggoro, S., S. S. Kewarganegaraan GTT
35. Sr. Maria Erna, CB Bimbingan Konseling GT
36. Theresia Yuniaryani, S. Pd. Bhs. Indonesia GTT
37. Veronica Josri Utami, S.Pd. Bimbingan Konseling GTT
38. Ni Putu Hindriani C Bahasa Jerman GTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
39. Evi Pramudiarti Puspitasari, S. E. Bhs. Jepang GTT
40. Thomas Aryo Indrastiono, S. T. Seni Musik (Seni
Budaya) GTT
41. Maria Denok Dewi Wulandari PS., S.
Pd. Seni Tari (Seni Budaya) GTT
42. Meiliana Jumiarti Sianturi, S. Kom. Teknik Informatika dan
Komunikasi GTT
43. Ch. Ambar Palupi, S. T. Teknik Informatika dan
Komunikasi GTT
44. Oktavianus Teguh Prayitno, S. T. Teknik Informatika dan
Komunikasi GTT
45. Daniel Dian Permana, S. T. Kimia GTT
46. Artha Nugraheni, S. Si. Biologi GTT
47. Rita Ike Lisdiana, S. Pd. Tata Boga GTT
48 Liong Djoeng Lin Bahasa Mandarin GTT
49. Ch. Budi Rahayu, S. Pd. Tata Boga GTT
50. Natalia Ari Pratiwi, S. Pd. Ekonomi GTT
51. T. Sunu Widodo Seni Musik (Seni Budaya) GTT
52. Sweet Suzi Maria, S. Pd. Bhs. Inggris GTT
53. Ag. Prastyono, S. Pd. Bhs. Indonesia GTT
54. Wasono, S. Pd. Bhs. Jawa GTT
55. Posman Lumban Raja, S. Pd. Bhs. Jepang GTT
56. Agustinus Arum Eka Nugroho Seni Budaya (Musik) GTT
57. Yohanes Nurcahyo Wisnu Aji, S. Pd. Bahasa Indonesia GTT
58. Bernadeta Ajeng Setia Pratami, S.Pd. Bahasa Inggris GTT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
DAFTAR NAMA TENAGA NONEDUKATIF
SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA
No Nama Karyawan Bidang Status
Kepegawaian
1. Endang Widayanti Tata Usaha PT
2. Ag. Sumarni Tata Usaha PT
3. P. Agus Supardal Perpustakaan PT
4. F. X. Haryanto Tata Usaha PT
5. A. Hari Wantoro Perpustakaan PT
6. Bimo Sukatno Tata Usaha PT
7. V. Sukaptinah Perpustakaan PT
8. Christiana Tur Setyowati Tata Usaha PT
9. Y. Wuryantoko Laboran IPA PT
10. A. Puji Purnama Perpustakaan PT
11. R. B. Wasijan Administrasi BK PT
12. Sugino UKS PT
13. Dwiantara Pribadi Sumandana Tata Usaha PT
14. Fr. Suwarti Laboran IPA PT
15. Anna Dyah Prabandaru, S. Pd. Pesuruh PT
16. M. M. Tri Wiranti Pesuruh PT
17. Sri Mulatsih Pesuruh PT
18. Yustina Wiwin Yuni Riyanti Satpam PT
19. L. Suyono Pesuruh PT
20. Slamet Sukardi Tata Usaha PTT
21. Yusup Dedy Sunarto Tata Usaha PTT
Keterangan:
GT : Guru Tetap
GTT : Guru Tidak Tetap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PT : Pegawai Tetap
PTT : Pegawai Tidak Tetap
F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
1. Jumlah peserta didik
Seluruh peserta didik SMA Stella Duce berjenis kelamin
perempuan. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010
seluruhnya ada 813 siswa yang terdiri atas 264 siswa kelas X, 277 siswa
kelas XI, dan 272 siswa kelas XII.
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki 24 kelas terdiri atas 8
kelas untuk kelas X, 8 kelas untuk kelas XI (3 kelas untuk program IPA, 4
kelas untuk program IPS, dan 1 kelas untuk program Bahasa), dan 8 kelas
untuk kelas XII (4 kelas untuk program IPA, 3 kelas untuk program IPS,
dan 1 kelas untuk program Bahasa).
Tabel Keadaan Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun
pelajaran 2009/2010:
Kelas X XA XB XC XD XE XF XG XH
Jumlah siswi 33 32 34 34 33 32 33 33
Kelas XI XI
IA1
XI
IA2
XI
IA3
XI
IS 1
XI
IS2
XI
IS3
XI
IS4
XI
BHS
Jumlah siswi 38 40 39 32 32 33 33 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Kelas XII XII
IA1
XII
IA2
XII
IA3
XII
IA4
XII
IS1
XII
IS2
XII
IS3
XII
BHS
Jumlah siswi 34 34 33 32 38 38 39 24
2. Kenaikan dan Kelulusan Siswa
Berikut ini adalah tabel persentase kenaikan dan kelulusan siswi
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 1990/1991 sampai
dengan tahun ajaran 2008/2009:
PERSENTASE KENAIKAN DAN KELULUSAN
SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA
Kelas X Kelas XI Kelas XII
Tahun Jml.
Siswi
Tidak
Naik %
Jml.
Siswi
Tidak
Naik % Jml.Siswi
Tidak
Naik %
1990/1991 315 6 98.1 318 14 95.6 334 5 98.5
1991/1992 319 14 95.6 319 20 93.7 304 4 98.7
1992/1993 314 9 97.1 324 9 97.2 295 2 99.3
1993/1994 314 7 97.8 316 9 97.2 311 7 97.7
1994/1995 315 11 96.5 316 0 100.0 308 0 100.0
1995/1996 318 7 97.8 302 1 99.7 314 0 100.0
1996/1997 316 8 97.5 316 7 97.8 299 0 100.0
1997/1998 316 3 99.1 309 0 100.0 304 0 100.0
1998/1999 332 8 97.6 312 10 96.8 308 0 100.0
1999/2000 331 14 95.8 330 11 96.7 301 0 100.0
2000/2001 322 8 97.5 326 6 98.2 317 0 100.0
2001/2002 327 7 97.9 311 13 95.8 316 1 99.7
2002/2003 301 4 98.7 3331 0 100.0 291 0 100.0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2003/2004 315 4 98.7 292 0 100.0 321 0 100.0
2004/2005 294 5 98.3 339 8 97.6 288 0 100.0
2005/2006 292 6 97.9 295 3 99.0 330 0 100.0
2006/2007 300 4 98.7 287 0 100.0 282 0 100.0
2007/2008 285 4 98.6 288 2 99.3 287 0 100.0
2008/2009 283 3 98.9 279 2 99.3 279 6 97.8
G. Kondisi Fisik, Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah
Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Sabirin No. 1
Yogyakarta mempunyai bangunan seluas 3208 m2 dengan luas tanah 5245 m2.
Di atas tanah tersebut dibangun 70 unit ruang, yang terdiri dari 24 ruang kelas,
1 ruang guru, 5 laboratorium, ruang praktek tata boga, kantin, ruang tata usaha
dan lain-lain.
1. Ruang Kelas
Jumlah ruang kelas untuk kelas X, XI, XII masing-masing delapan kelas,
jumlah seluruhnya 24 kelas dengan fasilitas:
a. Luas per ruang 64 m2
b. Meja dan kursi terpisah
c. Penerangan cukup
d. Kipas angin gantung
e. Papan tulis dan almari tempat inventaris kelas
2. Laboratorium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
SMA Stella Duce 1 memiliki 5 laboratorium antara lain:
a. Laboratorium Kimia
b. Laboratorium Fisika
Laboratorium ini dilengkapi dengan ruang gelap untuk praktik
mengenai sifat-sifat cahaya.
c. Laboratorium Biologi
d. Laboratorium Bahasa dan Audio Visual
Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti master
control Yamaha, radiotape, 2 buah TV berwarna 29” serta komputer
multimedia dan 50 booth lengkap dengan headset.
e. Laboratorium Komputer
Laboratorium Komputer ini memiliki 23 unit komputer yang
terhubung dengan server.
3. Usaha Kesehatan Sekolah
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari usaha kesehatan
masyarakat yang dipusatkan di Puskesmas. UKS Stella Duce 1 Yogyakarta
mempunyai fasilitas yang cukup memadai, yakni:
a. 1 ruang administrasi, 1 ruang periksa
b. I ruang istirahat dengan 4 tempat tidur
c. Obat-obatan dengan jumlah cukup
4. Kantor
Ruang kantor terdiri dari:
a. Kantor Kepala Sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Kantor Wakil Kepala Sekolah
c. Kantor Guru
d. Kantor Tata Usaha
e. Kantor BP
5. Alat Penunjang pendidikan
Alat penunjang pendidikan meliputi:
a. Peta
b. Jadwal pelajaran
c. Gambar pahlawan
d. Papan pengumuman
e. Papan presensi
6. Lapangan Olahraga dan Aula
Lapangan olahraga terdiri dari 4 tempat, antara lain:
a. Lapangan basket
b. Lapangan voli
c. Aula
d. Lapangan kecil berpasir untuk lompat jauh
7. Perpustakaan
Perpustakaan SMA Stella Duce 1 adalah salah satu penunjang yang cukup
penting bagi pembelajaran. Para siswa dapat membeli buku paket dan
meminjam bacaan-bacaan penunjang buku paket di perpustakaan.
8. Kantin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Kantin SMA Stella Duce cukup memenuhi kebutuhan para siswi. Kantin
ini dikelola oleh pihak sekolah dengan para karyawan di dalamnya dan
didukung oleh unit pelayanan yang menyediakan jenis makanan yang
beragam yang cukup terjaga kebersihannya.
9. Parkir Kendaraan
Guru, karyawan dan siswi memiliki tempat parkir tersendiri yang nyaman
dan aman dan cukup terlindung.
H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Untuk menunjang proses belajar mengajar di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta, maka sekolah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendidikan
yang mendukung kegiatan pembelajaran antara lain:
1. Tenaga Pengajar (Guru)
Pengajaran di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta diberikan oleh guru
sesuai dengan keahliannya dan terseleksi. Dalam perekrutan guru dan
karyawan, sekolah tidak dapat menerima secara langsung tenaga kerja,
melainkan melalui Yayasan Tarakanita. Tenaga kerja yang akan bekerja
sebagai guru dan karyawan ditentukan dan kemudian diseleksi oleh
yayasan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Untuk meningkatkan kualitas pengajar, maka tenaga pengajar
diwajibkan mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan
pelatihan dan seminar. Evaluasi terhadap kualitas pengajaran terus
menerus dilakukan baik secara kelembagaan (supervisi) maupun secara
perorangan (refleksi). Di samping itu, secara rutin sekolah dan Yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tarakanita mengadakan kegiatan pembinaan terhadap guru khususnya
pembinaan dalam hal kualitas dan keteladanan guru.
2. Sumber Belajar
Sumber belajar meliputi:
a. Perpustakaan
Ruang perpustakaan dilengkapi dengan (a) almari dan rak buku, (b)
meja dan kursi petugas perpustakaan, (c) meja dan kursi pembaca, (d)
almari kotak katalog, (e) koleksi buku-buku bacaan, (f) buku pelajaran,
(g) koran, (h) majalah, (i) kliping, (j) papan struktur organisasi
perpustakaan, (k) tenpat koran, dan (l) media televisi.
Untuk data buku-buku yang berada di perpustakaan SMA
Stella Duce I Yogyakarta dapat di kelompokan menurut jenisnya,
yaitu :
No Jenis Buku Jumlah Judul
Jumlah Eksemplar
1 Pelajaran siswa 211 18.738 2 Pegangan guru 1.361 2.482 3 Informasi 4.999 7.553 4 Referensi 529 865 5 Bacaan berbahasa Indonesia 3.072 4.589 6 Bacaan berbahasa Inggris 591 663 7 Bacaan informasi 66 78
Jumlah 10.829 34.968 Jenis buku tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu
buku non fiksi dengan jumlah judul 1.572 yang terdiri dari 21.220
eksemplar dan buku fiksi dengan jumlah judul 9.257 yang terdiri dari
13.748 eksemplar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
b. Laboratorium
Laboratorium terdiri dari (a) laboratorium fisika, (b)
laboratorium kimia, (c) laboratorium komputer, (d) laboratorium
biologi. Ruang laboratorium dilengkapi dengan (a) peralatan praktek,
(b) meja dan kursi, (c) bahan-bahan praktikum, (d) almari untuk
menyimpan alat-alat dan bahan praktikum, dan (e) papan tulis.
c. Buku paket
d. Alat musik
3. Fasilitas Ruang
Fasilitas ruang-ruang yang dimiliki SMA Stella Duce 1 adalah (a)
aula, (b) UKS, (c) kantin, (d) tempat parkir siswa maupun guru dan
karyawan, (e) ruang penyimpanan alat-alat olahraga, (f) ruang kesenian,
(g) ruang fotokopi, (h) ruang doa, (i) kamar mandi/WC, (j) ruang-ruang
kelas, dan (k) kantor-kantor.
4. Fasilitas di dalam Ruang Kelas
Setiap ruang kelas dilengkapi dengan (a) papan tulis dan kapur tulis, (b)
penggaris dan jangka, (c) meja dan kursi guru, (d) meja dan kursi siswa,
(e) hiasan dinding, (f) denah tempat duduk, (g) jam dinding, (h) salib, (i)
kalender, (j) almari siswa dan (k) loudspeaker.
5. Kantor
Ruang kantor terdiri dari (a) kantor Kepala Sekolah, (b) kantor Wakil
Kepala Sekolah, (c) kantor guru, (d) kantor Tata Usaha, dan (e) kantor BP.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
6. Alat Penunjang Pendidikan
Alat penunjang pendidikan meliputi (a) peta, (b) jadwal pelajaran, (c)
gambar pahlawan, (d) papan pengumuman, dan (e) papan presensi.
7. Olahraga
SMA Stella Duce I Yogyakarta juga menyediakan fasilitas olahraga yaitu
berupa lapangan basket, lapangan voli, dan aula.
8. Asrama
Yayasan Tarakanita menyediakn asrama yang berada di kompleks sekolah
bagi siswi yang membutuhkan. Asrama ini dikelola oleh suster-suster CB
sehingga pendampingan belajar dan pengembangan kepribadian siswi
cukup terjamin. Terdapat dua asrama yang tersedia untuk siswi, yaitu
Asrama Jalan Supadi dan Asrama di Jalan Samirono.
I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah
Majelis/Dewan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dipegang secara
langsung oleh Yayasan Tarakanita yang membawahi kepala sekolah dan tim
wakil kepala sekolah yang meliputi wakil kepala sekolah bidang kurikulum,
bidang kesiswaan, bidang sarana-prasarana dan bidang hubungan masyarakat.
J. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
dengan Instansi Lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Hubungan antara SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan instansi lain
meliputi:
a. Hubungan Sekolah dengan Kanwil
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memberikan laporan pertanggungjawaban
pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Kanwil.
b. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/Wali Murid
Hubungan kerjasama SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan orang tua
siswa atau wali murid sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerjasama ini,
pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui perkembangan siswa
tersebut selama menempuh pendidikan di SMA.
c. Hubungan antar Sekolah
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain
yang sederajat dalam berbagai bentuk kerja sama antara lain kerjasama
dalam bidang olahraga, kesenian, lomba mata pelajaran dan kegiatan
lainnya.
d. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar
Hubungan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar
tampak dalam komunikasi yang intensif dengan pemilik kost tempat siswi
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tinggal. Bentuk hubungan lain yaitu
melibatkan masyarakat sekitar dalam hal keamanan pada saat sekolah
meyelenggarakan acara yang melibatkan pihak luar sekolah. Selain itu,
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga berusaha menjaga hubungan baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dengan masyarakat sekitar, diantaranya dengan melibatkan diri dalam
kegiatan yang diadakan oleh warga di sekitar sekolah. Contohnya pada
hari ulang tahun SMA Stella Duce 1, pihak sekolah yang diwakili
beberapa guru pamong, pengurus OSIS, dan pengurus kelas mengadakan
bakti sosial kepada tukang–tukang becak yang biasa mangkal di daerah
sekitar sekolah.
e. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai berbagai
perguruan tinggi dalam hal expo perguruan tinggi yang diadakan oleh
pihak sekolah saat Career Day, penerimaan mahasiswa baru oleh
perguruan-perguruan tinggi, penelitian dan pelayanan psikotes.
K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah,
SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memberlakukan kurikulum yang sesuai
dengan ketentuan pemerintah serta kurikulum pengembangan berupa program-
program khusus yang memuat materi yang dipandang berguna untuk persiapan
pendidikan di perguruan tinggi maupun dalam kehidupan wanita di kemudian
hari. Program-program tersebut meliputi:
1. Pengembangan Bidang intelektual
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Hal ini dilakukan agar para siswi dapat memaksimalkan
kemampuan mereka dan mampu berkembang secara penuh dan optimal
sehingga dapat memberikan mereka bekal untuk masuk ke perguruan
tinggi.
a. Matrikulasi
Program ini diberikan kepada siwi kelas XII pada setiap awal bulan
yang bertujuan untuk mengingat kembali materi-materi yang telah
dipelajari di kelas XI dan XII.
b. Remidial
Siswi yang nilai ulangannya dirasa kurang atau tidak memenuhi
standar ketuntasan belajar harus mengikuti remidi.
c. Bimbingan penjurusan
Program pembimbingan jurusan meliputi pelayanan psikotes (bekerja
sama dengan Universitas Sanata Dharma), konsultasi penjurusan bagi
siswi kelas X dan konsultasi pemilihan jurusan di perguruan tinggi.
d. Bimbingan Persiapan UN
Program ini berupa pemberian pelatihan khusus bagi siswi kelas XII
dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional.
2. Pengembangan Bidang Kerohanian
Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pendampingan
kepada para siswi agar kehidupan rohaninya berkembang dan tetap
terpelihara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
a. Rekoleksi
Rekoleksi diadakan setahun sekali dan diberikan kepada siswi kelas X
dan XI secara berjenjang dengan mengangkat tema tertentu yang
berhubungan dengam kehidupan rohani siswi.
b. Retret
Retret dikhususkan bagi siswi kelas XII dengan kelompok-kelompok
kecil (tiap-tiap kelas).
c. Misa Kudus
Misa kudus diadakan setiap Jumat pertama dan pada saat
acara/perayaan khusus (misal pada misa awal semester dan misa HUT
SMA Stella Duce 1.
3. Pengembangan Bidang Sosial
Program ini ditujukan untuk memberikan bekal yang cukup bagi
para siswi untuk dapat beradaptasi dengan masyarakat sekitar dan menjadi
anggota masyarakat yang berkualitas.
Program pengembangan meliputi:
a. Kaderisasi
Ini adalah program pelatihan kepemimpinan dan kepekaan sosial untuk
menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh dan siap menjadi
pemimpin. Kegiatan ini dilaksanakan untuk siswi kelas X dalam waktu
3 hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Live-in
Ini merupakan program tinggal di lingkungan masyarakat dengan
tujuan mempelajari kehidupan masyarakat dan belajar bermasyarakat.
Kegiatan ini diberikan kepada siswi kelas XI dan dilaksanakan selama
7 sampai 10 hari.
c. Jaringan Komunikasi
Jaringan komunikasi adalah kegiatan pembekalan akhir pada siswi
yang berupa penambahan pengetahuan dan wawasan tentang
bagaimana mengaktualisasi semangat kader dalam kehidupan setelah
SMA. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswi kelas XII dan
dilaksanakan selama 3 hari.
d. Bakti sosial
Kegiatan ini merupakan kegiatan pencarian dan penggalangan dana
untuk kegiatan sosial seperti mengadakan bazar, kunjungan ke panti
asuhan dan solidaritas bencana alam. Ini dilakukan untuk menambah
rasa solidaritas antara sesama manusia.
4. Pengembangan Bidang Kepribadian
Untuk memaksimalkan perkembangan kepribadian siswa agar
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional siswa maka, kegiatan
pengembangan kepribadian ini pun dilakukan, misalnya:
a. Konsultasi pribadi
b. Bimbingan klasikal
c. Tes kemampuan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
d. Tes seleksi perguruan tinggi
e. Ceramah kepribadian, seksualitas dan narkoba
f. Pemantauan prestasi akademik
5. Pengembangan Bidang Minat dan Bakat
Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada para siswi untuk
mengembangkan minat dan bakatnya sehingga para siswi dapat
mengoptimalkan kemampuan yang dia miliki. Program ini antara lain:
a. OSIS
b. Ekstrakurikuler: voli, renang, basket, PMR, English Club, biola,
karawitan, fotografi, paduan suara, pleton ini dan lain-lain.
c. Jurnalistik
Konsentrasi pengembangannya adalah pada bakat khusus penulisan
baik penulisan untuk media massa maupun penulisan pada berbagai
perlombaan. Kegiatannya meliputi: pelatihan jurnalistik, fotografi,
penerbitan majalah sekolah, dan penulisan-penulisan lain untuk
perlombaan. Kegiatan jurnalistik SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
diwadahi dalam klub MESRA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
BAB V
HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT) dalam pembelajaran
ekonomi ini telah dilaksanakan pada siswa kelas X-B, SMA Stella Duce 1
Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan observasi terlebih dahulu
pada tanggal 29 Maret 2010 pada jam ke-7. Adapun tujuan dari observasi
ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar
di kelas X-B SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Setelah observasi, PTK
dilaksanakan dalam satu siklus karena tujuan penelitian ini telah tercapai
dalam satu siklus tersebut. PTK dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2010
pada pukul 07.45 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB. Penerapan PTK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
berdasarkan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Senin, 29 Maret
2010 pada saat jam pelajaran ke-7 (pukul 12.00 – 12.45). Guru mitra
dalam penelitian ini adalah Ibu L. Gunawati Sintadewi, S.Pd sebagai
guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas XB pada tahun ajaran
2009-2010 sebanyak 32 siswa yang semuanya berjenis kelamin
perempuan. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi
pendahuluan ini adalah membahas tentang Produk Domestik Bruto
(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan
Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN). Dalam
observasi pendahuluan ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru,
siswa, dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan:
a. Observasi guru (observing teacher)
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a, hal
131). Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan
kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa.
Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti
kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan peneliti di
kelas XB. Setelah itu guru melakukan presensi terhadap siswa satu
per satu. Setelah presensi, guru mengulas kembali materi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan
disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan
siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk
mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga
merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan
dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran
dengan berdasarkan metode ceramah. Selesai menyampaikan
materi pembelajaran, guru membahas pekerjaan rumah yang telah
diberikan kepada para siswa pada pertemuan sebelumnya.
Pekerjaan rumah tersebut dibahas dengan meminta siswa satu per
satu secara bergantian untuk maju ke depan kelas mengerjakan
soal-soal latihan di papan tulis. Selama proses pembahasan ini,
guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk
merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya
beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi
siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada
siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka bercerita
sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Guru memang
telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran
yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi
yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir
pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan soal-soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada pertemuan
selanjutnya.
Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap
perilaku atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar
berlangsung:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
b. Observasi siswa (observing student)
Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam
catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa (lampiran 2a, hal
133). Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu
mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah
mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang
materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang
memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang
kurang fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat
siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan
temannya, main handphone, dll. Pada pembelajaran ini, siswa
cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh
dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang
digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan
pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal
latihan dan membahas PR yang telah diberikan pada pertemuan
sebelumnya. Satu per satu siswa yang ditunjuk oleh guru secara
bergantian maju ke depan untuk menuliskan jawaban atas
pekerjaan rumah mereka dan kemudian dicocokkan. Tetapi, tidak
semua siswa menanggapi dengan antusias jawaban siswa atas soal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
yang dituliskan teman mereka di papan tulis. Hal-hal tersebut
menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan
akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan
siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal
latihan. Dengan kata lain tidak ada kegiatan yang menarik selama
proses pembelajaran. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti
proses pembelajaran √ Ada beberapa
siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan penjelasan guru
√ Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru.
3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.
√ Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembelajaran
4 Siswa mencatat hal-hal penting
√
5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik
√ Kebanyakan siswa tidak mengerjakan tugas sendiri, tetapi meminta bantuan teman yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
c. Observasi kelas (observing classroom)
Secara fisik ruang kelas XB cukup memadai untuk proses
belajar mengajar, hanya saja ruangan kelas masih dirasakan kurang
luas. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard,
papan tulis, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa,
papan pengumuman, sebuah sound, dan almari. Selain itu, di dalam
kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan kelas.
Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang memadai agar
sirkulasi udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga
sudah cukup baik. Sedangkan untuk tata letak kelas, masih ada
sedikit kekurangan. Ruang kelas yang kurang luas menyebabkan
meja antara siswa yang satu dengan yang lain terlalu dekat. Hal ini
membuat ruang gerak siswa kurang leluasa. Lingkungan kelas
sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Selain itu, suara
kendaraan yang lalu lalang di jalan juga tidak begitu mengganggu
aktivitas yang ada di kelas. Suasana serta aktivitas kelas selama
proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil
observasi kegiatan kelas (lampiran 3a, hal 135).
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal
ini terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti
pembelajaran. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di
depan kelas. Hanya saja setelah guru meminta siswa mengerjakan
soal ada beberapa siswa asyik berbicara dengan teman-temannya di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
luar materi pembelajaran. Selesai siswa mengerjakan, guru tidak
memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil kerja mereka
baik secara verbal maupun non verbal. Tidak adanya kegiatan yang
menarik selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan
kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya pengawasan oleh
guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah tidur-tiduran di
dalam kelas. Namun demikian, guru cukup bijaksana dengan
memberikan teguran apabila sikap siswa sudah melampaui batas.
Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas dan
kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian
keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran
√ Papan tulis, meja kursi, almari
2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran
√ Hanya pada awal pembelajaran
3. Siswa membuat kegaduhan √ Pada saat latihan
soal 4. Siswa mengerjakan soal
latihan di depan kelas √
Secara bergantian maju mengerjakan soal di papan tulis.
5. Guru memberikan penghargaan √
6. Ada kegiatan menarik dalam belajar √
7 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
8. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan
√
Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan
suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa
selama pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan
metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal saja. Peneliti menduga
bahwa pemilihan metode guru tersebut membuat guru lebih dapat
menghemat waktu dan juga mudah dalam menyampaikan materi yang
diajarkan. Kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa
cenderung akan lebih cepat merasa bosan sehingga akan mencari
kesibukan sendiri seperti ngobrol dengan temannya, sibuk dengan
barang-barang yang dimainkannya, main handphone, dll yang
membuat perhatian mereka terpecah belah sehingga memicu suasana
kelas menjadi kurang kondusif dan menghambat proses kegiatan
belajar mengajar. Pada saat latihan soal, jika siswa mengalami
kesulitan dalam mengerjakan latihan soal tersebut, guru meminta siswa
untuk tidak sungkan-sungkan bertanya dan jika perlu berdiskusi
dengan temannya. Hal ini bertujuan agar siswa bisa bekerja sama
dengan baik dan juga bisa mempermudah dalam mengerjakan latihan
soal tersebut. Secara keseluruhan, terlihat bahwa peranan guru lebih
dominan dibanding dengan siswa, peran aktif siswa dalam
pembelajaran sangat kurang. Idealnya untuk saat ini dalam suatu
kegiatan belajar mengajar, siswa lebih berperan aktif dalam memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya baik itu dalam hal
bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dll.
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa
permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya pemahaman
serta keterlibatan dari siswa selama proses pembelajaran. Hal ini
terlihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan
pendapat, mengerjakan tugas, dan interaksi dalam diskusi dirasa masih
kurang. Peneliti menduga bahwa akar permasalahan tersebut terlihat
dari beberapa aspek yang diantaranya adalah kecenderungan siswa
dalam mengikuti pelajaran menggunakan metode yang kurang
bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang
menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa tidak
berani untuk bertanya, mengemukakan ide/pendapatnya, berdiskusi
dengan baik, kurangnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa.
Dampaknya hasil-hasil belajar siswa kurang memuaskan. Dari
berbagai permasalahan tersebut, alternatif pemecahan masalah tersebut
adalah perlunya menciptakan suatu proses pembelajaran yang
bervariasi, dapat lebih menggali pemahaman siswa, melatih mental
siswa untuk lebih berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri,
lebih bertanggung jawab, dan tentunya yang mendorong terciptanya
suasana pembelajaran yang harmonis baik antara guru dengan siswa
maupun antar siswa. Maka dari itu, guru diharapkan mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
menerapkan suatu metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi.
Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh
guru dimana masing-masing metode pembelajaran memiliki langkah-
langkah yang berbeda-beda.
Berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut, selanjutnya guru
dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan suatu metode alternatif
selain metode ceramah, latihan soal, dan tanya jawab, juga ditambah
dengan menerapkan metode yang lebih bervariasi yaitu metode
kooperatif tipe TGT. Dalam metode ini tugas guru bertindak sebagai
fasilitator terutama ketika jalannya diskusi, games dan turnamen. Jadi
siswa berkesempatan lebih berperan aktif karena dengan metode TGT
siswa bisa bekerja sama dengan siswa yang lain di dalam kelompok.
Selama jalannya diskusi dalam permainan (games) juga berbeda
dengan diskusi yang biasanya. Jika dalam diskusi pada umumnya
siswa hanya membahas suatu masalah di dalam kelompok yang
kemudian hasil diskusinya tersebut dicatat dan jika perlu dilanjutkan
dengan presentasi, tetapi disini siswa diharapkan dapat menggunakan
kreatifitas masing-masing untuk dapat menggali pemahamannya.
Sekilas siswa memang terlibat aktif di dalam diskusi, namun jika
dilihat lebih mendalam hanya beberapa siswa yang aktif dan sungguh-
sungguh. Berbeda dengan diskusi dalam metode TGT, dalam metode
ini siswa dibagi dalam kelompok untuk permainan (games) dan
turnamen. Dalam sesi permainan siswa dituntut untuk bisa berdiskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
dengan menggali kreatifitas masing-masing. Pada sesi turnamen juga
siswa diharapkan bisa bekerja sama dengan baik serta dapat
menumbuhkan persaingan secara sehat antar kelompok selama
jalannya turnamen.
Dengan menerapkan metode ini siswa diharapkan untuk dapat
lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih
berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan
mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Dengan demikian
secara tidak langsung siswa harus terdorong untuk dapat memahami
materi yang didapatnya. Di sini tugas guru adalah sebagai fasilitator
dimana mendampingi siswa terlebih jika siswa menemui kesulitan.
Dengan menerapkan metode ini tidak menutup kemungkinan suasana
yang tadinya kurang kondusif dan kurang antusias dari siswa akan
menimbulkan suasana yang lebih antusias, hidup, kondusif serta
bervariasi.
2. Siklus pertama
Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Mei 2010 pada
pukul 07.45 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB yaitu pada jam
kedua sampai dengan ketiga. Materi yang dipelajari pada siklus
pertama ini adalah pokok bahasan konsumsi dan investasi. Guru mitra
yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu L. Gunawati Sintadewi,
S.Pd selaku guru bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas
X-B pada tahun ajaran 2009-2010 saat ini adalah 32 siswa. Dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
jumlah siswa tersebut, seluruh siswa hadir pada siklus pertama ini.
Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games
Tournamens (TGT ) pada siklus pertama.
a. Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan
pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-
langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I.
1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang
karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan
kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya
menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-
kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya
tersebut siswa dibagi menjadi tiga ranking yaitu siswa dengan
prestasi atau nilai akademik tinggi, siswa dengan prestasi
sedang, dan siswa dengan prestasi rendah. Dari hasil
pembagian kelompok tersebut terbentuk lima kelompok
dengan kemampuan akademik yang beragam. Lima kelompok
yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5.
2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran
yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup:
Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi pembelajaran,
Lembar Kerja Siswa, meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini
disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan
pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
materi ajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali
pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-
langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses
pembelajaran. Hal ini akan membantu guru selama
melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada
lampiran 9 halaman 117.
b) Materi pembelajaran
Materi pelajaran ini adalah memahami konsumsi dan
investasi. Materi yang disampaikan berupa penjelasan
secara garis besar saja mulai dari pengertian konsumsi,
tabungan, dan investasi, serta bagaimana penggunaan
fungsi-fungsi tersebut secara matematis dalam analisis
ekonomi.
c) Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa di sini yaitu daftar pertanyaan soal-soal
latihan berupa pre test dan post test yang berguna untuk
membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah
dilaksanakannya siklus 1. Dapat dilihat pada lampiran 10
halaman 122 dan lampiran 11 halaman 126.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
d) Meja turnamen
Jumlah meja turnamen ada lima buah. Jumlah meja
turnamen ini sesuai dengan jumlah kelompok yang
dibentuk. Masing-masing meja disusun berjajar dan
dilengkapi dengan papan nama kelompok.
e) Hadiah
Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok
yang mendapatkan skor terbaik pada saat turnamen
dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa makanan kecil
dan bolpoint.
3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan
data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:
a) Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada
saat pembelajaran berlangsung (lampiran 1b, hal 137).
b) Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada
saat mengikuti pembelajaran (lampiran 2b, hal 139).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
c) Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk
mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas
pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 3b, hal 141).
d) Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor yang
diperoleh kelompok dalam permainan dan turnamen
(lampiran 12, hal 130).
b. Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran
kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-
langkah pada tahap ini sebagai berikut:
1) Presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu mengulas
kembali materi pembelajaran berkaitan tentang pemahaman
akan konsumsi dan investasi. Penyampaian materi
pembelajaran dalam waktu ± 5 menit. Dalam pengulasan
kembali materi pembelajaran ini guru menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab.
2) Membagi siswa dalam kelompok
Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk
adalah 5 kelompok siswa dengan anggota 6-7 orang. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama
kelompok berikut anggota-anggotanya. Kemudian guru
mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul
dengan kelompoknya dan segera menempati meja yang telah
diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan
aturan main dan tata tertib pembelajaran kooperatif tipe TGT
yang akan dilakukan.
3) Permainan (games)
Permainan (games) pada siklus pertama ini diberi nama make a
match. Pada permainan ini siswa pada tiap kelompok diminta
untuk memilih nomor urut mengerjakan soal dengan cara
memasang call card. Setiap call card bertuliskan dua nomor
yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di
depan kelas. Contoh: nomor urut 1 dan 7, artinya akan
mengerjakan soal pada urutan pertama dan pada urutan ketujuh.
Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor
urutnya maju ke depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal
adalah menjodohkan. Soal dan jawaban tersedia dalam kotak
kardus di kursi yang telah disediakan. Siswa menempel soal
dan jawaban pada kertas kuarto di papan tulis sesuai dengan
nomor kelompoknya. Guru akan memanggil nomor urut siswa
yang akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan soal
diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dengan tanda peluit dua kali. Ada 12 buah soal dengan waktu
pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit.
4) Turnamen
Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.
Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama cerdas cermat.
Pada sesi turnamen ini siswa diminta untuk mengecek uang-
uangan yang telah tersedia di meja setiap kelompok. Jumlah
uang-uangan 12 lembar dengan nilai total Rp 150.000,00. Uang
tersebut akan dipergunakan oleh kelompok secara bebas
sebagai taruhan untuk setiap jawaban. Sebelum soal dibacakan
oleh guru, uang taruhan kelompok harus diletakkan pada
tempat taruhan. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik di
tempat yang telah disediakan. Pengerjaan soal akan dimulai
dengan tanda bunyi peluit satu kali dan diakhiri dengan bunyi
peluit dua kali. Berdasarkan instruksi guru, kelompok harus
menunjukkan jawaban pekerjaan kepada guru dengan cara
mengangkat jawaban yang telah dituliskan dalam lembar yang
telah disediakan. Guru akan menyatakan bahwa jawaban
kelompok benar atau salah. Jika jawaban kelompok salah maka
nilai kelompok akan berkurang sebesar jumlah yang
ditaruhkan. Sedangkan jika jawaban benar maka nilai
kelompok akan bertambah sebesar jumlah yang ditaruhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
5) Penghargaan kelompok
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games
maupun turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan
penjumlahan skor jawaban dan ranking. Berdasarkan ranking
tersebut ditentukan juara I,II, dan III. Pada siklus pertama ini,
juara I adalah kelompok 1 dengan jumlah skor 133.050, juara II
adalah kelompok 2 dengan jumlah skor 90.040, dan juara III
adalah kelompok 5 dengan jumlah skor 79.070. Masing-masing
juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.
c. Observasi
Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini
dapat dipaparkan sebagai berikut:
1) Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus
pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak1. Guru menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.
√
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
√
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu
mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik.
Dalam siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu
menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif
tipe TGT, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk
bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa untuk
belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat
berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru
mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah,
guru melakukan evaluasi proses pembelajaran melalui games
dan turnamen yang menjadi bagian dari pembelajaran
kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siwa untuk aktif dalam
games maupun turnamen, guru mengamati setiap kelompok
dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika siswa
mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi hasil
belajar melalui pre test dan post test (lampiran 4a, hal 143).
2) Pengamatan terhadap siswa
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus
pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I
No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada
materi diskusi dalam kelompok. √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan
tugas. √
4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
√
Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh
perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Dalam permainan
maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan
pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Ketika
mereka ada kesulitan dalam pembelajaran, mereka mengajukan
pertanyaan yang ada kaitannya dengan pembelajaran. Dan
ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab
pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat
dari teman lainnya (lampiran 6a, hal 147).
3) Pengamatan terhadap kelas
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada
siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.
√
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran
berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif
dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat mendukung proses
pembelajaran ke arah yang lebih baik. Selain itu dari tabel
tersebut menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran tipe
TGT akan mendukung suasana pembelajaran menjadi lebih
baik (lampiran 5a, hal 145).
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan
penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode
pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi
segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada
akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan pada guru mitra maupun
pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:
1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.7 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Sudah cukup baik, variatif, dan lengkap.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa dapat berpartisipasi dengan aktif, dan adanya kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
antar anggota dalam kelompok. Kerjasama antar anggota juga cukup kompak.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Masalah waktu dan ruangan yang agak terbatas.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa menjadi lebih cepat paham akan materi dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Persiapan media dan perangkat pembelajaran yang lebih matang, dibutuhkan waktu yang agak lebih lama, serta setting tempat.
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Ya, siswa sangat berminat.
Tabel 5.7 menunjukkan kesan guru mitra terhadap
perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif
tipe TGT setelah melakukan serangkaian proses belajar
mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.
Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah
diterapkan secara umum sudah cukup bagus dan lengkap, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
masih butuh persiapan yang lebih matang lagi. Selain itu
kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu dan setting
tempat. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu siswa
dapat menjadi lebih aktif dan antusias ketika pembelajaran
berlangsung sehingga mereka menjadi tidak bosan (lampiran
7a, hal 148)
2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT
Tabel 5.8 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda
terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
Seru,
menyenangkan dan
tidak
membosankan,
menarik.
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
Semuanya dituntut
aktif di sini,
kerjasama
kelompok harus
kompak, asyik,
suasana menjadi
lebih hidup.
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
Berminat, agar pembelajaran tidak monoton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Dapat bekerjasama
dengan baik dan
saling percaya antar
anggota kelompok,
belajar jadi tidak
membosankan,
lebih cepat jelas
dan paham.
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Lebih mengerti dan
memahami materi,
menjadi tidak
mengantuk saat
pelajaran, jadi lebih
aktif dan tambah
wawasan.
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
Beda pendapat
dalam kelompok,
waktu terlalu
singkat.
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Permainan
diperbanyak, waktu
ditambah lebih
lama, percaya satu
sama lain,
kekompakan di
dalam kelompok,
soal terlalu sulit.
Tabel 5.8 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat
dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif
tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak
monoton. Selain itu mereka menjadi lebih cepat memahami
materi yang sedang diajarkan. Hal-hal yang masih perlu
diperbaiki yaitu media yang lebih menarik lagi dan pembuatan
media yang tidak membingungkan siswa, serta soal agar
disesuaikan dengan kemampuan siswa (lampiran 8a, hal 149)
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah
Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan
peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada
masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua dalam penerapan
metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari berbagai tahapan tersebut
kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa.
Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam
penelitian tindakan ini menggunakan pre test dan post test. Berikut adalah
tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa
pada siklus I:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
No Nama Pre-
test
Post-
test Selisih
Peningkatan
pemahaman
1. Adelia Chandra C. 5,3 6,7 1,4 21%
2. Adelina Sally Y. 6 7,3 1,3 18%
3. Agatria Fatdia Lase 6 8 2 25%
4. Angela Lintang M. 6 6,7 0,7 10%
5. Aniela Evodie N. A. 6 6,7 0,7 10%
6. Anthonia Jessy P. 6,7 8 1,3 16%
7. Christina Wahyudi 4,7 7,3 2,6 36%
8. Christy Madya Putri 6 6 0 0%
9. Dea Novita Cahyawati 4,7 6,7 2 30%
10. Dyah Ratnasari A. 6,7 6,7 0 0%
11. Ersalina Tresnawati 4,7 7,3 2,6 36%
12. Eva Yosephine A. 5,3 7,3 2 27%
13. Faradhita Fidaswari 4 6 2 33%
14. Genoveva Innocentia 4,7 8 3,3 41%
15. Lovian Chaterine C. 4,7 5,3 0,6 11%
16. Lucia Dian A. 4,7 6,7 2 30%
17. Lucia Ratri A. 5,3 7,3 2 27%
18. Maria Keishia A. 6 8 2 25%
19. Marisa Stella O. 5,3 6 0,7 12%
20. Meilina 5,3 6,7 1,4 21%
21. Olga Aurora N. 4 6,7 2,7 40%
22. Phyca Cintya A. 5,3 6,7 1,4 21%
23. Sabina Wulung R. 3,3 6 2,7 45%
24. Sanca Bening R. 5,3 8 2,7 34%
25. Stefani Adriani B. 4,7 7,3 2,6 36%
26. Stefani Vidia G. 6 7,3 1,3 18%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
27. Sylvia Soegianto 4,7 7,3 2,6 36%
28. Vanessa Julia Tei S. 6,7 8,7 2 23%
29. Venny Claudia H. 4 6,7 2,7 40%
30. Yohana Yekti Piwi 4,7 6,7 2 30%
31. Yohanetta Mutiara D. 4,7 6,7 2 30%
32. Yulia Resti Lina 4,7 7,3 2,6 36%
Rata-rata 5,20 7,01 1,81 26%
Tabel 5.9 menunjukkan hasil komparasi peningkatan prestasi
belajar siswa menggunakan pre test dan post test dalam penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama. Dari 32 orang
siswa di kelas XB, ada 30 orang siswa yang mengalami peningkatan dan
ada 2 orang siswa yang nilainya tetap atau tidak ada perubahan.
Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata-rata peningkatan nilai kelas
adalah 1,81 atau 26%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas
mencapai 5,20 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik
menjadi 7,01.
Peningkatan prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh
penggunaan metode yang tepat. Metode kooperatif tipe TGT yang
diterapkan dalam pembelajaran ini mampu meningkatkan partisipasi siswa
dalam mengikuti pembelajaran. Penerapan metode yang menarik dengan
adanya permainan dan turnamen juga membuat para siswa menjadi tidak
bosan dan menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena adanya variasi
pembelajaran. Dengan adanya permainan dan turnamen akan mendorong
siswa untuk bersaing dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
akan bekerja sama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor
tertinggi. Dengan begitu siswa menjadi lebih memiliki kebutuhan akan
belajar dan menjadi lebih terdorong untuk berprestasi setelah
diterapkannya metode pembelajaran ini. Hal tersebut tampak dengan
capaian skor yang didapatkan tiap-tiap kelompok pada saat permainan
maupun turnamen. Selain itu tiap-tiap kelompok bersaing untuk
mendapatkan skor yang tertinggi karena adanya pemberian penghargaan
atas hasil kerja mereka pada saat permainan dan turnamen. Dengan
demikian menunjukkan bahwa dengan adanya penghargaan pada hasil
belajar akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di
kelas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kooperatif tipe
TGT ini dapat membantu siswa kelas XB SMA Stella Duce 1 Yogyakarta
untuk meningkatkan prestasi belajar mereka di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
BAB VI
KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Stella Duce 1
Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar
siswa kelas XB. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai
yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan post test. Rata-rata
peningkatan nilai kelas adalah 1,81 atau 26%. Pada saat pre test rata-rata
skor siswa dalam kelas mencapai 5,20 sedangkan rata-rata skor siswa
setelah post test naik menjadi 7,01. Peningkatan nilai siswa ini telah
melampaui target yang ditetapkan. Pada awal penelitian, target yang
ditetapkan sebesar 20%. Jadi bila dibandingkan dengan target yang
ditetapkan ada selisih sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi
dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas
XB SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.
B. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
1. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam
skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga
penerapan metode pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru.
2. Adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan tindakan karena
kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti
dalam menjelaskan instruksi atau langkah-langkah dalam permainan
sehingga pada waktu permainan ada beberapa siswa yang terlihat
bingung.
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran
yang ditunjukan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini:
1. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu secara efektif
dan efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu
yang berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan
sehingga bukan hanya sebagai rencana tetapi dalam implementasinya
kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran
kooperatif tipe Teams Games Turnaments (TGT) dalam pembelajaran
ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat berjalan
dengan tertib dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
2. Perlu adanya komunikasi yang baik antara peneliti dengan guru mitra
sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi dan untuk menghindari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
adanya penyimpangan pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah
ditetapkan.
3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan
dengan media, perangkat, serta prosedur pembelajaran yang digunakan
untuk menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Hopkins. 1993. A Teacher’s Guide To Classroom Research. Buckingham: Open University Press.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Jakarta: Balai Pustaka.
Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.
Masidjo, Ign. 1991. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.
Yogyakarta: Penerbit-Percetakan Kanisius. Masidjo, Ign. 1995. Pengukuran dan Penilaian Prestasi Belajar di Sekolah.
Yogyakarta: IKIP Universitas Sanata Dharma. Mahmud, M. Dimyati. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.
McNiff, Jean. 1992. Action Research; Principles and Practice. London: Routledge.
Mudjiono, M. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon.
Slavin, R. E. 2009. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa
Media. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book
Publisher. Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Winkel, W. S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:
Gramedia.
Winkel, W. S. 1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 1
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, ..... Januari 2010
Guru Observer
(………………….) (.........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 2
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, …. Januari 2010
Guru Observer
(………………) (……………….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 3
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat :
Tanggal dan waktu observasi :
Lamanya observasi :
Orang dan atau peristiwa yang diamati :
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :
Yogyakarta, .... Januari 2010
Guru Observer
(........................) (...........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
Tabel Aktivitas Guru
No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
Yogyakarta, ….Januari 2010
Guru Observer
(.......................) (......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Lampiran 5
Instrumen Pengamatan Kelas
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas.
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Yogyakarta, ….Januari 2010
Guru Observer
(.........................) (........................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 6
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok.
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran.
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.
Yogyakarta, ….Januari 2010
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 7
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan
Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen
pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.
7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?
Yogyakarta, ….Januari 2010
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 8
Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda terhadap
komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?
2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)
3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?
4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?
7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Yogyakarta, ….Januari 2010
Guru Observer
(........................) (.......................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Sekolah : SMA STELLA DUCE 1 Yogyakarta
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X / 2
Tahun Pelajaran : 2009 / 2010
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi : Memahami konsumsi dan investasi.
B. Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi
.......tabungan.
2. Mendeskripsikan kurva permintaan investasi.
C. Indikator : 1. Menggunakan fungsi konsumsi dan cara
menggambarkan.
2. Menggunakan fungsi tabungan dan cara
menggambarkan.
3. Memberi contoh beberapa penggunaan fungsi
matematis dan statistik dalam analisis ekonomi.
D. Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik mampu menggunakan fungsi
konsumsi dan cara menggambarkannya.
2. Peserta didik mampu menggunakan fungsi
tabungan dan cara menggambarkannya.
3. Peserta didik mampu mendeskripsikan
pengertian investasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
4. Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi
investasi.
5. Peserta didik mampu mendeskripsikan kurva
permintaan investasi.
E. Materi Ajar :
1. Pengertian konsumsi dan tabungan
Konsumsi merupakan penggunaan barang-barang dan jasa-jasa
oleh konsumen secara langsung dan yang terakhir guna memenuhi
kebutuhan hidupnya. Faktor utama yang mampu mempengaruhi besar
kecilnya konsumsi adalah pendapatan. Tetapi juga ada beberapa faktor
lain yang memengaruhi besar kecilnya pengeluaran konsumsi. Adapun
faktor-faktor tersebut antara lain: social prestise, demonstration effect,
kebanggaan, ketamakan, dan expected income.
Tabungan atau saving merupakan sisa daripada pendapatan setelah
dikurangi konsumsi.
2. Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan
Pada ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan pada dua kategori
penggunaan yaitu konsomsi dan saving.
a. Fungsi konsumsi
Menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional.
Keterangan: C = konsumsi a = konsumsi otonom
b = hasrat mengkonsumsi marginal atau MPC = ∆S/∆Y Y = pendapatan
C = a + b Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Dalam perekonomian suatu negara kita ketahui bahwa harga-
harga barang dan jasa yang ditawarkan produsen tidak stabil.
Apabila diperkirakan suatu harga akan naik maka konsumen akan
membeli barang itu dengan pendapatan yang tetap. Sebaliknya
bilamana harga diperkirakan turun, maka konsumen tidak akan
cepat-cepat membeli barang tetapi berusaha menunda
pembeliannya hingga harga barang itu lebih rendah lagi. Hal ini
akan memengaruhi pergeseran kurva konsumsi.
b. Fungsi tabungan
Menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan nasional.
Keterangan: S = tabungan a = tabungan otonom b = MPS = ∆S/∆Y Y = pendapatan
3. Pengertian investasi
Investasi merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk membeli
barang modal atau peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk
mengganti atau menambah barang modal yang digunakan untuk
memproduksi barang di masa yang akan datang.
4. Peranan investasi dalam perekonomian
Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-
menerusmeningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,
meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran
masyarakat. Peranannya ini bersumber dari tiga fungsi penting dari
kegiatan investasi dalam perekonomian. Adapun fungsi investasi dalam
perekonomian yaitu sebagai berikut:
S = -a + (1-b) Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
a. Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran
agregat.
b. Investasi mampu menambah barang modal.
c. Investasi mampu memajukan teknologi.
5. Fungsi permintaan investasi
Permintaan akan investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga.
Keterangan: = investasi i = tingkat bunga p = proporsi I terhadap i Permintaan akan investasi berbanding terbalik dengan tingkat
bunga. Jika tingkat bunga tinggi maka masyarakat akan lebih senang
menyimpan uangnya di bank daripada diinvestasikan. Hal ini
dikarenakan masyarakat mempunyai harapan bahwa akan mendapatkan
bunga bank yang lebih besar daripada hasil harapan dari
menginvestasikan uangnya atau menanamkan modal. Tingginya bunga
mencerminkan pula mahalnya kredit, sehingga mengurangi minat untuk
berinvestasi bagi masyarakat yang memiliki modal. Sebaliknya, hal ini
juga terjadi jika tingkat bunga rendah. Masyarakat akan lebih senang
menginvestasikan uangnya daripada menyimpan di bank sebab bunga
yang akan diperoleh lebih kecil. Sedangkan tingkat bunga itu tergantung
dari kesenangan orang untuk menanam uang dan jumlah uang yang ada.
F. Metode Pembelajaran :
Metode pembelajaran Kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi, games,
turnamen, dan penghargaan kelompok).
I = - pi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
G. Strategi Pembelajaran :
Kegiatan Alokasi
Waktu
Metode Media
A. Pendahuluan
Guru membuka dan memulai
pelajaran dengan salam.
5 menit
B. Kegiatan Inti
1) Guru melakukan pre test.
2) Guru membagi siswa dalam
kelompok-kelompok kecil.
3) Guru mengawasi jalannya games
make a match.
4) Guru membahas materi diskusi.
5) Guru menjelaskan dan memimpin
jalannya turnamen.
(Cerdas cermat)
6) Guru memilih kelompok yang
terbaik.
15 menit
5 menit
15 menit
10 menit
15 menit
5 menit
Games
Turnamen
Penghargaan
kelompok
Soal latihan
Bendera
kelompok
Soal latihan,
kertas asturo,
papan tulis,
kotak kardus,
peluit, stop
watch
Uang-uangan,
kotak kardus,
kertas, peluit,
stop watch
Hadiah
C. Penutup
1) Guru melakukan post test.
2) Guru menutup pembelajaran dan
membagikan lembar refleksi.
15 menit
5 menit
Soal latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
H. Sumber Pembelajaran :
1. Indrastuti. 2007. Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas X SMA/MA 1.
Jakarta: Sinar Grafika.
2. Sukwiyati, Hj. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Bandung: Yudhistira.
I. Evaluasi :
• Soal : Terlampir
• Pedoman penilaian : Menjawab benar skor 1
Menjawab salah skor 0
• Kunci jawaban : Terlampir
Yogyakarta, 23 Maret 2010
Guru Mata Pelajaran
L. Gunawati Sintadewi, S.Pd
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 10
NAMA :
NO :
Soal Pre Test
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban (a, b, c, d, e) dengan benar. (Waktu mengerjakan 15 menit) 1. Balas jasa yang diterima rumah tangga dibelanjakan untuk memenuhi ….
a. kewajiban d. pendapatan b. keinginan e. balas jasa c. konsumsi
2. Dalam circular flow, yang diserahkan rumah tangga ke perusahaan adalah
…. a. pendapatan d. upah b. faktor produksi e. pendapatan domestik c. faktor konsumsi
3. Pendapatan yang dibelanjakan oleh rumah tangga disebut ….
a. pendapatan nasional d. pendapatan disposibel b. pendapatan regional e. pendapatan domestik c. pendapatan per kapita
4. Saat rumah tangga tidak memiliki pendapatan yang disposibel, yang
digunakan untuk memenuhi konsumsi adalah .… a. pajak d. utang b. bunga e. upah c. kekayaan/tabungan masa lalu
5. Saat pendapatan naik, konsumsi juga naik, tetapi tidak sebesar kenaikan
pendapatan. Sisa pendapatan tersebut digunakan untuk …. a. tabungan d. upah b. pajak e. gaji c. bunga
6. Bila tambahan kenaikan konsumsi dibandingkan dengan tambahan
kenaikan pendapatan disposibel akan diperoleh …. a. APC d. MPC b. APS e. MPC dan MPS c. MPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
7. Bila terjadi kenaikan pendapatan disposibel, kecenderungan menabung rata-rata juga akan naik. Hal ini disebabkan oleh …. a. jumlah tabungan menurun d. jumlah konsumsi meningkat b. jumlah konsumsi menurun e. jumlah tabungan dan konsumsi
meningkat c. jumlah tabungan meningkat
8. Orang yang telah kaya dan memiliki banyak kekayaan cenderung ….
a. memperbesar tabungan d. mengurangi konsumsi b. mengurangi tabungan e. mengurangi tabungan dan
konsumsi c. memperbanyak konsumsi
9. Pengaruh suku bunga terhadap tabungan dan konsumsi adalah ….
a. Semakin rendah tingkat bunga, semakin tinggi tabungan dan konsumsi b. Semakin rendah tingkat bunga, semakin rendah tabungan dan
konsumsi c. Semakin tinggi tingkat bunga, tabungan tetap, konsumsi meningkat d. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin banyak tabungan dan makin
sedikit konsumsi e. Semakin tinggi tingkat bunga, konsumsi semakin tinggi
10. Pengertian investasi adalah ….
a. Membeli saham di saat harganya murah dan menjualnya di saat harga tinggi
b. Membeli valuta asing di saat harga rendah dan menjual di saat harga tinggi
c. Bertransaksi di bursa berjangka d. Membeli instrumen dari vatif e. Pembelian berbagai jenis barang dan modal atau mesin-mesin produksi
11. Faktor penting penentu investasi adalah ….
a. keadaan perekonomian d. keuntungan pengusaha b. perkembangan teknologi e. pendapatan nasional c. tingkat kekuatannya yang akan diperoleh
12. V = merupakan rumus ….
a. nilai yang akan datang d. nilai konsumsi b. nilai sekarang e. nilai keuntungan c. nilai tabungan
13. Bila nilai sekarang dan pendapatan di masa depan lebih kecil daripada
nilai sekarang modal yang diinvestasikan, maka investasi tersebut …. a. dipertimbangkan d. diakui b. ditolak e. dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
c. diterima
14. Bila nilai yang akan datang lebih kecil daripada nilai hasil yang diharapkan, maka investasi …. a. diterima d. dilaksanakan b. ditolak e. diragukan c. diakui
15. kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal
dengan jumlah modal yang diinvestasikan disebut …. a. kurva investasi d. kurva tabungan b. kurva MEI e. kurva suku bunga c. kurva konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
JAWABAN: 1. C 2. B 3. D 4. C 5. A 6. A 7. C 8. C 9. D 10. E 11. C 12. B 13. B 14. B 15. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 11
NAMA :
NO :
Soal Post Test
Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban (a, b, c, d, e) dengan benar. (Waktu mengerjakan 15 menit) 1. Balas jasa yang diterima rumah tangga dibelanjakan untuk memenuhi ….
a. kewajiban d. pendapatan b. keinginan e. balas jasa c. konsumsi
2. Dalam circular flow, yang diserahkan rumah tangga ke perusahaan adalah
…. a. pendapatan d. upah b. faktor produksi e. pendapatan domestik c. faktor konsumsi
3. Pendapatan yang dibelanjakan oleh rumah tangga disebut ….
a. pendapatan nasional d. pendapatan disposibel b. pendapatan regional e. pendapatan domestik c. pendapatan per kapita
4. Saat rumah tangga tidak memiliki pendapatan yang disposibel, yang
digunakan untuk memenuhi konsumsi adalah .… a. pajak d. utang b. bunga e. upah c. kekayaan/tabungan masa lalu
5. Saat pendapatan naik, konsumsi juga naik, tetapi tidak sebesar kenaikan
pendapatan. Sisa pendapatan tersebut digunakan untuk …. a. tabungan d. upah b. pajak e. gaji c. bunga
6. Bila tambahan kenaikan konsumsi dibandingkan dengan tambahan
kenaikan pendapatan disposibel akan diperoleh …. a. APC d. MPC b. APS e. MPC dan MPS c. MPS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
7. Bila terjadi kenaikan pendapatan disposibel, kecenderungan menabung rata-rata juga akan naik. Hal ini disebabkan oleh …. a. jumlah tabungan menurun d. jumlah konsumsi meningkat b. jumlah konsumsi menurun e. jumlah tabungan dan konsumsi
meningkat c. jumlah tabungan meningkat
8. Orang yang telah kaya dan memiliki banyak kekayaan cenderung ….
a. memperbesar tabungan d. mengurangi konsumsi b. mengurangi tabungan e. mengurangi tabungan dan
konsumsi c. memperbanyak konsumsi
9. Pengaruh suku bunga terhadap tabungan dan konsumsi adalah ….
a. Semakin rendah tingkat bunga, semakin tinggi tabungan dan konsumsi b. Semakin rendah tingkat bunga, semakin rendah tabungan dan
konsumsi c. Semakin tinggi tingkat bunga, tabungan tetap, konsumsi meningkat d. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin banyak tabungan dan makin
sedikit konsumsi e. Semakin tinggi tingkat bunga, konsumsi semakin tinggi
10. Pengertian investasi adalah ….
a. Membeli saham di saat harganya murah dan menjualnya di saat harga tinggi
b. Membeli valuta asing di saat harga rendah dan menjual di saat harga tinggi
c. Bertransaksi di bursa berjangka d. Membeli instrumen dari vatif e. Pembelian berbagai jenis barang dan modal atau mesin-mesin produksi
11. Faktor penting penentu investasi adalah ….
a. keadaan perekonomian d. keuntungan pengusaha b. perkembangan teknologi e. pendapatan nasional c. tingkat kekuatannya yang akan diperoleh
12. V = merupakan rumus ….
a. nilai yang akan datang d. nilai konsumsi b. nilai sekarang e. nilai keuntungan c. nilai tabungan
13. Bila nilai sekarang dan pendapatan di masa depan lebih kecil daripada
nilai sekarang modal yang diinvestasikan, maka investasi tersebut …. a. dipertimbangkan d. diakui b. ditolak e. dilaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
c. diterima
14. Bila nilai yang akan datang lebih kecil daripada nilai hasil yang diharapkan, maka investasi …. a. diterima d. dilaksanakan b. ditolak e. diragukan c. diakui
15. kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal
dengan jumlah modal yang diinvestasikan disebut …. a. kurva investasi d. kurva tabungan b. kurva MEI e. kurva suku bunga c. kurva konsumsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
JAWABAN: 1. C 2. B 3. D 4. C 5. A 6. A 7. C 8. C 9. D 10. E 11. C 12. B 13. B 14. B 15. B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 12
FORMAT SKOR KELOMPOK
SKOR Keterangan
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V
Games
Turnamen:
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Soal 7
Soal 8
Soal 9
Soal 10
Soal 11
Soal 12
TOTAL
JUARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 1a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.
Tanggal dan waktu observasi : Senin, 29 Maret 2010 jam ke-7
Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2
Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,
mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan
pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan
maksud kedatangan peneliti di kelas XB. Setelah itu guru melakukan presensi
terhadap siswa satu per satu. Setelah presensi, guru mengulas kembali materi
sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari
itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru
dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga
merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari.
Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan berdasarkan
metode ceramah. Selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru membahas
pekerjaan rumah yang telah diberikan kepada para siswa pada pertemuan
sebelumnya. Pekerjaan rumah tersebut dibahas dengan meminta siswa satu per
satu secara bergantian untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal-soal latihan di
papan tulis. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-
pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut.
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup
banyak dari mereka bercerita sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas.
Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran
yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah
dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru
mengucapkan salam penutup dan soal-soal yang belum sempat dibahas akan
dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.
Yogyakarta, 29 Maret 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 2a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.
Tanggal dan waktu observasi : Senin, 29 Maret 2010 jam ke-7
Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2
Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan
diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak
penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada
yang memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang
fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan
kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone, dll. Pada
pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa
jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan
guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa
untuk mengerjakan soal-soal latihan dan membahas PR yang telah diberikan pada
pertemuan sebelumnya. Satu per satu siswa yang ditunjuk oleh guru secara
bergantian maju ke depan untuk menuliskan jawaban atas pekerjaan rumah
mereka dan kemudian dicocokkan. Tetapi, tidak semua siswa menanggapi dengan
antusias jawaban siswa atas soal yang dituliskan teman mereka di papan tulis.
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan
dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan. Dengan kata lain tidak ada
kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran.
Yogyakarta, 29 Maret 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran 3a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.
Tanggal dan waktu observasi : Senin, 29 Maret 2010 jam ke-7
Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2
Secara fisik ruang kelas XB cukup memadai untuk proses belajar
mengajar, hanya saja ruangan kelas masih dirasakan kurang luas. Fasilitas yang
disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, papan tulis, meja guru, kursi guru,
kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman, sebuah sound, dan almari.
Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan kelas.
Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang memadai agar sirkulasi udara ke dalam
kelas lancar. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik. Sedangkan untuk tata
letak kelas, masih ada sedikit kekurangan. Ruang kelas yang kurang luas
menyebabkan meja antara siswa yang satu dengan yang lain terlalu dekat. Hal ini
membuat ruang gerak siswa kurang leluasa. Lingkungan kelas sudah cukup
kondusif untuk pembelajaran. Selain itu, suara kendaraan yang lalu lalang di jalan
juga tidak begitu mengganggu aktivitas yang ada di kelas.
Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat
bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Guru meminta
siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hanya saja setelah guru meminta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
siswa mengerjakan soal ada beberapa siswa asyik berbicara dengan teman-
temannya di luar materi pembelajaran. Selesai siswa mengerjakan, guru tidak
memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil kerja mereka baik secara verbal
maupun non verbal. Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses
pembelajaran yang dapat membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar dan
kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah
tidur-tiduran di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup bijaksana dengan
memberikan teguran apabila sikap siswa sudah melampaui batas. Pada akhir
pembelajaran guru tidak memberikan tugas dan kesimpulan, guru hanya
mengucapkan salam.
Yogyakarta, 29 Maret 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran 1b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.
Tanggal dan waktu observasi : Rabu, 5 Mei 2010 pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2
Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa. Sesudah itu guru memeriksa kesiapan siswa dan mengabsen
kehadiran siswa. Guru juga menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan
diterapkan pada proses pembelajaran pada hari itu. Pada awal pembelajaran, guru
sedikit mengulas materi pembelajaran pada minggu lalu dengan melakukan tanya
jawab dengan siswa. Kemudian guru melakukan pre test kepada siswa untuk
membandingkan tingkat kenaikan prestasi belajar siswa pada saat sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Sesudah melaksanakan pre test, kemudian guru membagikan handout yang
berisi prosedur dan tata tertib permainan serta turnamen kepada siswa dan
menjelaskan langkah-langkah permainan tersebut. Metode permainan yang
digunakan yaitu make a match. Guru memimpin dan mengawasi jalannya
permainan. Sesudah permainan berakhir, guru dan siswa membahas soal
permainan dengan diskusi bersama. Berikutnya adalah sesi turnamen. Pada sesi
ini guru juga terlebih dahulu menyampaikan aturan-aturan yang berlaku dalam
turnamen. Metode turnamen yang digunakan yaitu cerdas cermat. Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
memimpin dan mengawasi jalannya turnamen. Setelah turnamen berakhir, guru
dan siswa membahas soal turnamen dengan diskusi bersama. Pembelajaran
kemudian ditutup dengan diadakannya post test oleh guru untuk membandingkan
tingkat prestasi belajar siswa pada saat pre test dan post test. Sesudah itu guru
membagikan lembar refleksi kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan
pembelajaran pada hari ini. Guru juga memilih kelompok yang terbaik, kelompok
dengan skor tertinggi dan akan mendapatkan penghargaan atau hadiah berupa
makanan kecil.
Yogyakarta, 5 Mei 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 2b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.
Tanggal dan waktu observasi : Rabu, 5 Mei 2010 pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2
Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa
menanggapi sapaan guru dan juga menjawab guru ketika diabsen. Pada hari itu
seluruh siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian siswa mendengarkan
penjelasan guru tentang prosedur pembelajaran yang akan digunakan pada hari
itu. Setelah siswa terlihat siap untuk menerima pelajaran, guru kemudian memulai
pembelajaran. Guru sedikit mengulas meteri pembelajaran pada pertemuan
sebelumnya dan melakukan tanya jawab dengan siswa. Kemudian guru
melaksanakan pre test dan seluruh siswa mengerjakan soal pre test yang telah
dibagikan oleh guru dengan tenang. Setelah pre test berakhir, siswa
mendengarkan penjelasan dari guru dan menyimak handout yang telah dibagikan
oleh guru tentang langkah-langkah dan peraturan-peraturan yang harus diikuti
oleh masing-masing kelompok. Ketika permainan berlangsung siswa sangat
antusias dan bersemangat dalam mengikuti permainan ini. Hal itu dikarenakan
siswa merasa senang dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak
merasa bosan . Siswa dalam kelompok masing-masing maju ke depan kelas satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
per satu secara bergantian untuk menyelesaikan soal make a match dalam tiap
kelompok. Setelah permainan berakhir, siswa dan guru membahas soal
permainan dengan cara berdiskusi bersama. Pada saat turnamen terlihat sekali
bahwa para siswa juga sangat siap untuk mengikuti turnamen tersebut. Hal itu
terlihat pada saat pembacaan soal, semua siswa dalam masing-masing kelompok
melaksanakan diskusi dan bekerjasama dengan baik agar mereka bisa menjawab
pertanyaan dalam turnamen cerdas cermat tersebut dengan tepat dan benar
sehingga mereka tidak kehilangan uang taruhan kelompok. Guru dan siswa juga
membahas soal turnamen dengan berdiskusi bersama setelah turnamen berakhir.
Yogyakarta, 5 Mei 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 3b
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS
(Catatan Anekdotal)
Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.
Tanggal dan waktu observasi : Rabu, 5 Mei 2010 pukul 07.45 WIB
Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)
Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd
Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2
Secara umum kondisi kelas pada dasarnya sudah cukup mendukung dalam
proses pembelajaran. Fasilitas yang tersedia di dalam kelas juga sangat menunjang
karena dilengkapi dengan peralatan-peralatan seperti meja siswa, kursi siswa,
meja guru, kursi guru, almari, whiteboard, sebuah sound, papan pengumuman,
dan juga buku-buku pelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar. Suasana kelas
pada pembelajaran hari ini juga cukup mendukung dalam proses pembelajaran.
Pada hari ini seluruh siswa juga hadir untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran
mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat permainan dan turnamen
terkadang ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya
perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Siswa-siswa berperan secara aktif
dalam pembelajaran hari ini dan masing-masing kelompok saling bersaing dengan
kelompok lainnya untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga
kegiatan pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan
suasana kelas menjadi lebih hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Yogyakarta, 5 Mei 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 4a
LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES
PEMBELAJARAN
Hari/tanggal : Rabu, 5 Mei 2010
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XB
Observer : Irene Septilya W. I. A.
Aktivitas Guru Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif
tipe TGT. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.
√
3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.
√
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.
√
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.
√
10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
√
14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.
√
17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.
√
19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
√
Yogyakarta, 5 Mei 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 5a
INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS
Hari/tanggal : Rabu, 5 Mei 2010
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XB
Observer : Irene Septilya W. I. A.
Instrumen Pengamatan Kelas Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki
kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.
√
3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
√
4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.
√
6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.
√
8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.
√
9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.
√
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat
dipahami dengan jelas. √
13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.
√
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.
√
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Yogyakarta, 5 Mei 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 6a
Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok
Hari/tanggal : Rabu, 5 Mei 2010
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas : XB
Observer : Irene Septilya W. I. A.
Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi
dalam kelompok. √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan
pembelajaran. √
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.
√
6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √
Yogyakarta, 5 Mei 2010
Guru Observer
(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 12a
JUMLAH SKOR KELOMPOK
SKOR Keterangan
Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V
Games 50 40 60 50 70
Turnamen: 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000
Soal 1 + 5.000 - 2.000 + 1.000 + 5.000 + 2.000
Soal 2 - 2.000 - 1.000 - 2.000 - 2.000 - 5.000
Soal 3 - 10.000 - 2.000 - 5.000 - 10.000 - 1.000
Soal 4 + 2.000 + 5.000 + 10.000 + 5.000 + 2.000
Soal 5 + 1.000 + 10.000 + 2.000 + 1.000 + 5.000
Soal 6 - 5.000 - 5.000 + 5.000 + 2.000 - 10.000
Soal 7 + 20.000 - 10.000 - 20.000 - 20.000 - 5.000
Soal 8 + 10.000 - 20.000 - 20.000 + 20.000 - 10.000
Soal 9 + 20.000 + 5.000 + 10.000 + 20.000 - 20.000
Soal 10 + 20.000 - 20.000 - 20.000 - 10.000 - 20.000
Soal 11 + 50.000 + 20.000 - 50.000 - 50.000 + 50.000
Soal 12 + 5.000 + 50.000 + 5.000 + 5.000 + 20.000
TOTAL 133.050 90.040 23.060 58.050 79.070
JUARA I II V IV 111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Pembagian Kelompok
Kelompok 1: Kelompok 2:
1. Adelia Chandra Carolina 1. Adelina Sally Yosgiarso
2. Anthonia Jessy Perwirasari 2. Christina Wahyudi
3. Ersalina Tresnawati Naryanto 3. Eva Yosephine Anindita
4. Lucia Dian Anggraini 4. Lucia Ratri Ardhanaswari
5. Olga Aurora Nandiswara 5. Phyca Cintya Anggiarti
6. Stefani Vidia Gorreti 6. Sylvia Soegianto
7. Yohanetta Mutiara Detyantari O. 7. Yulia Resti Lina
Kelompok 3: Kelompok 4:
1. Agatria Fatdia Lase 1. Angela Lintang Maharani
2. Christy Madya Putri 2. Dea Novita Cahyawati
3. Faradhita Fidaswari 3. Genoveva Innocentia S.
4. Maria Keishia Angelina 4. Marisa Stella Octavia
5. Sabina Wulung Rarasati 5. Sanca Bening Riangganis
6. Vanessa Julia Tei Seran 6. Venny Claudia Hermanto
Kelompok 5:
1. Aniela Evodie Nadia Allokendek
2. Dyah Ratnasari Anggoroningsih
3. Lovian Catherine Christy
4. Meilina
5. Stefani Adriani Bintoro
6. Yohana Yekti Piwi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
SKENARIO PEMBELAJARAN
NO Kegiatan Guru Waktu
1. Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam yang
dilanjutkan dengan penyampaian SK dan KD.
5 menit
2. Guru membagikan soal pre test dan mengumpulkannya
kembali setelah pre test selesai dilakukan.
15 menit
3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok
berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat sebelumnya
dan meminta siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-
masing di tempat yang telah ditentukan. (daftar kelompok
terlampir)
2 menit
4. Games: make a match
Guru membacakan prosedur dan aturan permainan dan
memimpin jalannya permainan.
18 menit
5. Guru bersama dengan siswa membahas soal dan
jawabannya.
10 menit
6. Turnamen: cerdas cermat
Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen dan
memimpin jalannya turnamen.
15 menit
7. Guru membagikan soal post test dan mengumpulkannya
kemmbali setelah post test selesai dilakukan.
15 menit
8. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan
membagikan lembar refleksi
5 menit
9. Guru memilih kelompok yang terbaik
Guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi
dengan menjumlahkan skor yang telah diperoleh pada
waktu games dan turnamen.
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PROSEDUR GAMES MAKE A MATCH
1. Siswa pada tiap kelompok diminta untuk memilih nomor urut mengerjakan
soal dengan cara memasang call card. Setiap call card bertuliskan dua nomor
yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di depan kelas.
Contoh: nomor urut 1 dan 7, artinya akan mengerjakan soal pada urutan
pertama dan pada urutan ketujuh.
2. Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor urutnya maju ke
depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal adalah menjodohkan. Soal dan
jawaban tersedia dalam kotak kardus di kursi yang telah disediakan.
3. Siswa menempel soal dan jawaban pada kertas kuarto di papan tulis sesuai
dengan nomor kelompoknya.
4. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang akan mengerjakan soal di depan
kelas.
5. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri
dengan tanda peluit dua kali.
6. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit.
PERATURAN - PERATURAN
A. Selama permainan berlangsung semua siswa dilarang berkomunikasi atau
berdiskusi apapun dengan siapapun.
B. Saat siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, siswa lain diminta
untuk tetap berada di tempat duduknya masing-masing.
C. Setiap siswa harus bergantian maju ke depan kelas untuk menjodohkan soal
dan jawabannya sesuai dengan nomor urutnya masing-masing.
D. Jika siswa telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis maka siswa
harus tetap berada di depan kelas sampai dengan peluit tanda selesai
dibunyikan.
E. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan
sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PROSEDUR TURNAMEN CERDAS CERMAT
1. Siswa diminta untuk mengecek uang-uangan yang telah tersedia di meja setiap
kelompok. Jumlah uang-uangan 12 lembar dengan nilai total Rp 150.000,00.
Uang tersebut akan dipergunakan oleh kelompok secara bebas sebagai taruhan
untuk setiap jawaban.
2. Sebelum soal dibacakan, uang taruhan kelompok harus diletakkan pada tempat
taruhan.
3. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik. Pengerjaan soal akan dimulai dengan
tanda bunyi peluit satu kali dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali.
4. Berdasarkan instruksi guru, kelompok harus menunjukkan jawaban pekerjaan
kepada guru dengan cara mengangkat jawaban yang telah dituliskan dalam
lembar yang telah disediakan.
5. Guru akan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah.
6. Jika jawaban kelompok salah maka nilai kelompok akan berkurang sebesar
jumlah yang ditaruhkan. Sedangkan jika jawaban benar maka nilai kelompok
akan bertambah sebesar jumlah yang ditaruhkan.
PERATURAN - PERATURAN
A. Uang yang telah ditaruhkan tidak boleh ditarik kembali atau diganti dengan
jumlah taruhan yang berbeda.
B. Siswa dilarang berdiskusi maupun berkomunikasi apapun dengan siapapun.
Komunikasi antar anggota kelompok dilakukan secara tertulis.
C. Guru hanya akan membacakan soal sebanyak satu kali dan tidak akan
melakukan pengulangan lagi, maka perhatikan dan dengarkanlah pertanyaan
dari guru dengan baik.
D. Sebelum peluit tanda dimulainya pengerjaan soal dibunyikan, kelompok
dilarang menuliskan jawabannya terlebih dahulu. Sesudah peluit tanda selesai
pengerjaan soal dibunyikan, kelompok sudah tidak diperkenankan untuk
mengerjakan lagi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
E. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan
sanksi berupa pengurangan skor sebesar 15 untuk pertanyaan yang sedang
diajukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
SOAL MAKE A MATCH
Soal =
1. Perbandingan antara peningkatan dalam konsumsi akibat suatu
peningkatan dalam pendapatan. (….)
2. Apabila permintaan suatu investasi ditunjukkan oleh I = 250 – 500 i,
berapa besarnya investasi pada saat bunga bank berlaku setinggi 12 %?
(….)
3. S = - a + (1 – b) Y. (….)
4. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh dan tingkat suku
bunga. (….)
5. Fungsi yang menunjukkan hubungan antara besar tabungan dengan besar
pendapatan. (….)
6. Mampu menambah barang modal, salah satu komponen dari pengeluaran
agregat, mampu memajukan teknologi. (….)
7. Fungsi yang menunjukkan hubungan antara besar konsumsi dengan besar
tabungan. (….)
8. Y = C + S. (….)
9. Tingkat keuntungan yang tertinggi yang diharapkan dari sebuah marginal
modal. (….)
10. Perkiraan penghasilan yang akan diterima di masa yang akan datang. (….)
11. Diketahui fungsi konsumsi C = 10 + 0,60 Y. Jika pendapatan nasional
sebesar 60, berapa besarnya tabungan? (….)
12. Keinginan untuk meniru orang lain yang memiliki pendapatan lebih besar
darinya. (….)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Pilihan Jawaban =
a. Fungsi tabungan dalam persamaan linear
b. Expected income
c. S = Y – C
= 60 – {10 + 0,60(60)}
= 60 – 46
= 14
d. Fungsi konsumsi dalam persamaan linear
e. Marginal efficiency of capital (MEC)
f. MPS
g. Fungsi konsumsi
h. I = 250 – 500 (0,12)
= 190
i. Fungsi investasi dalam persamaan linear
j. MPC
k. Demonstration effect
l. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi
m. Rumus umum
pendapatan nasional
n. Fungsi tabungan
o. S = Y – C
= Y – (30 + 0,8Y)
= Y – 30 – 0,8Y
= -30 + 0,2Y
S = 20
20 = -30 + 0,2Y
50 = 0,2Y
Y = 250
C = Y – S
= 250 – 20
= 230
p. Peranan investasi dalam perekonomian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Jawaban=
1. MPC
2. I = 250 – 500 (0,12)
= 190
3. Fungsi tabungan dalam persamaan linear
4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi
5. Fungsi tabungan
6. Peranan investasi dalam perekonomian
7. Fungsi konsumsi
8. Rumus umum pendapatan nasional
9. Marginal efficiency of capital (MEC)
10. Expected income
11. S = Y – C
= 60 – {10 + 0,60(60)}
= 60 – 46
= 14
12. Demonstration effect
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
SOAL CERDAS CERMAT
1. Bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan
dinamakan ….
2. Bunga yang berlaku pada waktu itu atau pasar saat investasi itu diadakan
dinamakan ….
3. Kondisi investasi yang selalu mengalami kenaikan dan penurunan yang
sangat besar disebut ….
4. Secara umum fungsi konsumsi dapat dirumuskan dengan persamaan yaitu
….
5. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi adalah ….
6. Kegiatan produsen untuk meningkatkan produksi dengan membeli barang-
barang modal dinamakan ….
7. Fungsi permintaan akan investasi dapat dirumuskan dengan persamaan
yaitu ….
8. Keinginan untuk meniru orang lain yang memiliki pendapatan lebih besar
darinya dinamakan ….
9. Pada ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan pada dua kategori
penggunaan yaitu …. dan ….
10. Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan
pendapatan disposibel (∆ disebut ….
11. Apabila permintaan suatu investasi ditunjukkan oleh I = 400 – 700 i.
Berapa besarnya investasi pada saat tingkat bunga bank yang berlaku
setinggi 14% ….
12. Bagian pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi disebut ….
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
JAWABAN:
1. Konsumsi
2. Tingkat bunga
3. Volatile
4. C = a + b Y
5. Pendapatan
6. Investasi
7. I = – pi
8. Demonstration effect
9. Konsumsi dan tabungan
10. Kecenderungan menabung marginal (MPS)
11. I = 400 – 700 (0,14)
= 302
12. Saving/tabungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran
1. Metode apa yang biasanya sering ibu gunakan dalam pembelajaran di
kelas?
2. Mengapa ibu menggunakan metode tersebut?
3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil
belajar siswa di kelas? Mengapa?
4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut?
5. Kendala apa saja yang dihadapi?
6. Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan?
7. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini?
Mengapa begitu?
8. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut?
9. Hal-hal apa saja yang sudah ibu lakukan?
10. Hal-hal apa saja yang belum ibu lakukan?
11. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Wawancara Terhadap Siswa
1. Metode apa yang biasanya sering ibu Sinta gunakan dalam pembelajaran
di kelas?
2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran
menggunakan metode tersebut?
3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode
tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Recommended