193
i PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh: IRENE SEPTILYA WAHYU INDAH AYUDIANY NIM: 061334044 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

i

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM

PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:

IRENE SEPTILYA WAHYU INDAH AYUDIANY

NIM: 061334044

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

iv

PERSEMBAHAN

Ku persembahkan karya ini kepada :

Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugrah

Yang telah diberikan kepada penyusun

Papa dan Mama, terimakasih atas cinta

dan kasih sayangnya selama ini,

kupersembahkan baktiku untuk membalas semua

pengorbanan kalian yang tak ternilai harganya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

v

MOTTO

Kejarlah cita-citamu untuk memperoleh apa

yang kamu inginkan

Jangan takut untuk mencoba

dan jangan takut akan kegagalan yang menghadang

karena kegagalan bukan akhir dari segalanya

untuk memperoleh kesuksesan,

Teruslah berusaha selagi masih mampu

dan masih mau untuk memperjuangkannya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

merupakan karya asli saya yang tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana

layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Agustus 2010

Irene Septilya W. I. A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

vii

LEMBAR PERYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Irene Septilya Wahyu Indah Ayudiany

Nomor Mahasiswa : 061334044

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA”. Dengan demikian saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk

menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk

pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 25 Agustus 2010

Yang menyatakan

Irene Septilya Wahyu Indah Ayudiany

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

viii

ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Irene Septilya W. I. A. Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peningkatan

prestasi belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi dengan pokok bahasan konsumsi dan investasi melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XB, SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Komponen-komponen utama dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah presentasi materi, pembagian kelompok, games, turnamen, dan penghargaan kepada kelompok. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam satu siklus yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan lembar observasi kegiatan guru, lembar observasi kegiatan siswa, lembar observasi kegiatan kelas, lembar observasi kegiatan guru dalam proses pembelajaran, instrumen pengamatan kelas, lembar observasi kegiatan belajar siswa dalam kelompok, dan instrumen refleksi. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif dan analisis komparatif.

Berdasarkan hasil analisis penelitian pada siklus I dapat disimpulkan sebagai berikut: penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XB. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan post test. Rata-rata peningkatan nilai kelas adalah 1,81 atau 26%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 5,20 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 7,01. Peningkatan nilai siswa ini telah melampaui target yang ditetapkan. Pada awal penelitian, target yang ditetapkan sebesar 20%. Jadi bila dibandingkan dengan target yang ditetapkan ada selisih sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XB SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

ix

ABSTRACT

THE IMPLEMENTATION OF COOPERATIVE LEARNING MODEL TYPE TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) IN THE ECONOMICS

TO IMPROVE STUDENTS’ ACHIEVEMENT OF LEARNING A Case Study on the First Grade of One Stella Duce Senior High School

Yogyakarta

Irene Septilya W. I. A. Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims to know how the achievement of the students on learning economics with the main topic of discussion was the consumption and the investment through the implementation of cooperative learning model type Teams Games Tournaments (TGT).

This research was done at the students of XB, One Stella Duce Senior High School of Yogyakarta. The main components of the cooperative learning type TGT were material presentation, group sharing, games, tournament, and the appreciation to the group. The implementation of this classroom action research was done in one cycle which consisted of four stages, namely planning, action, observation, and reflection. The data collection were done by using observation sheets of the teachers’ activities, observation sheets of the students, observation sheets of the class activities, observation sheets of the teachers’ activities in teaching-learning process, the instruments of the class observation, observation sheets of the students’ activities on the group, and the instruments of the reflection. The data which were obtained were analyzed by using descriptive and comparative analysis.

Based on the analysis, the result of the research in the first cycle, can be concluded as follows: the implementation of the cooperative learning model type TGT can improve the students’ of XB achievement on learning economics. It can be seen from the grades which the students reach on the pre test and post test. On the average, the improvement of the class grades was 1,81 or 26 %. On the pre test, the students’ score on the class reached on the average of 5,20, whereas the students’ score after the post test became 7,01. The students’ grades improvement has been exceeded the determined target. On the early research, the determined target was in the amount of 20 %. So, if it is compared with the determined target, there is difference in the amount of 6 %. It shows that the implementation of the cooperative learning model type TGT on the economics study in this research has been able to improve the achievement of the students of XB One Stella Duce Senior High School of Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”PENERAPAN

MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TURNAMENT (TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA”.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,

oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta; sekaligus

selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikiran

dalam memberikan bimbingan, memberikan nasehat, memberikan kritik, dan

saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

5. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan

kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

6. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan

tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;

7. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah

membantu kelancaran proses belajar selama ini;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xi

8. SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, yang telah memberikan izin dalam

pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini;

9. Ibu L. Gunawati Sintadewi, S.Pd. selaku guru mitra dalam penelitian

tindakan kelas ini;

10. Siswi-siswi kelas X-B SMA Stella Duce 1 Yogyakarta selaku subjek dalam

penelitian ini;

11. Seluruh keluargaku: kedua orang tuaku Bapak Soedarminto, S.IP dan Ibu

Dra. Yulita Indriyani, serta adik-adikku tercinta Geovany dan Cicilia, terima

kasih atas doa, semangat, dukungan materiil, dan dukungan moral yang telah

diberikan selama ini;

12. Keluarga besar om Yusuf Budiono, tante Emilia Indraswari, Wulan, dan

Satria terima kasih atas bantuan, dukungan, serta doanya;

13. Masku Renatus Sigit terkasih terima kasih untuk waktu dan perhatian yang

selalu diberikan untuk menemani hari-hariku selama ini, untuk segala

kesabaran dan pengertianmu dalam menghadapi aku, bantuan, semangat,

serta doa yang telah kamu berikan selama ini;

14. Sahabat-sahabatku tersayang Galih, Djinonk, Niken, dan Ninin, terima kasih

atas segala bantuan, dukungan, doa, semangat, fasilitas dan akomodasi yang

telah diberikan, keceriaan, tawa, senyum kalian serta tempatku berbagi dan

berkeluh kesah. Kalian adalah keluarga keduaku di kampus;

15. Teman-teman yang telah banyak membantu dan mau direpotkan, Tyo,

Wahyu, Dety, Pristi, Dwi Setya, Yosafat, Ardi Eka, Rara, Mbak Wati, Johan,

Andre, Mas Eka, Mas Adi, Siera, Devi, Ajeng, Yunita, Alvian, Mas Angga,

Adit, dan seluruh teman-teman PAK angkatan 2006 yang tidak bisa

disebutkan satu per satu. Terima kasih atas kebersamaan yang telah kita

lewati selama empat tahun lebih serta kenangan indah yang telah kita ukir

bersama-sama di Universitas Sanata Dharma tercinta ini;

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xii

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua

pihak yang berkepentingan.

Penulis

Irene Septilya W. I. A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS......................................... vii

ABSTRAK........................................................................................................... viii

ABSTRACT.......................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR........................................................................................ x

DAFTAR ISI....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR......................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1

B. Batasan Masalah................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah................................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5

E. Manfaat Penelitian................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................................... 7

A. Penelitian Tindakan Kelas (PTK).......................................................... 7

B. Metode Teams Games Tournament (TGT)........................................... 11

C. Prestasi Belajar...................................................................................... 16

D. Mata Pelajaran Ekonomi....................................................................... 20

E. Kerangka Teoretik................................................................................. 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xiv

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 26

A. Jenis Penelitian...................................................................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................ 26

C. Subjek dan Objek Penelitian................................................................. 27

D. Prosedur Penelitian............................................................................... 27

E. Instrumen Penelitian............................................................................. 34

F. Teknik Pengumpulan Data.................................................................... 37

G. Teknik Analisis Data............................................................................. 39

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH................................................... 41

A. Sejarah, Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce

1 Yogyakarta......................................................................................... 41

B. Sistem Pendidikan Satuan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta................. 44

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.......... 45

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta ........................................................................................... 47

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta............................................................................................ 52

F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta............................................................................................ 56

G. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA

Stella Duce 1 Yogyakarta..................................................................... 59

H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan.......................................................... 62

I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah................................ 65

J. Hubungan Antara Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta dengan Instansi Lain ........................................................ 65

K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan......................................... 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xv

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN………………..…… 72

A. Deskripsi Penelitian ………………………………………………….. 72

1. Observasi Pra Penelitian…..……………………………………… 72

a. Observasi Guru……………………………………………….. 73

b. Observasi Siswa………………………………………………. 77

c. Observasi Kelas………………………………………………. 79

2. Siklus Pertama……………………………………………………. 84

a. Perencanaan……………………………………………….….. 85

b. Tindakan ………………………………………………...…… 88

c. Observasi………………………………………………...…… 91

d. Refleksi……………………………………………………….. 96

B. A

nalisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT....................... 100

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN..................... 104

A. Kesimpulan ........................................................................................... 104

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................ 104

C. Saran...................................................................................................... 105

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 107

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Indikator Keberhasilan Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar

Siswa pada Siklus I dan Siklus II...................................................... 40

Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru......................................... 75

Tabel 5.2 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Siswa........................................ 78

Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran...................................... 80

Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I............................................................. 91

Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I............................... 94

Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas............................................................. 95

Tabel 5.7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Metode TGT................................................................................ 96

Tabel 5.8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT...................................................................................... 98

Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa.................................................... 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas..................................................... 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi Kegiatan Guru............................................... 109

Lampiran 2 Lembar Observasi Kegiatan Siswa.............................................. 110

Lampiran 3 Lembar Observasi Kegiatan Kelas.............................................. 111

Lampiran 4 Lembar Observasi Kegiatan Guru dalam Proses

Pembelajaran................................................................................ 112

Lampiran 5 Instrumen Pengamatan Kelas...................................................... 114

Lampiran 6 Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam

Kelompok.................................................................................... 116

Lampiran 7 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen

Pembelajaran dan Metode TGT.................................................. 117

Lampiran 8 Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran

dan Metode TGT........................................................................ 118

Lampiran 9 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran............................................ 119

Lampiran 10 Soal Pre Test............................................................................... 125

Lampiran 11 Soal Post Test.............................................................................. 129

Lampiran 12 Lembar Penilaian Kelompok....................................................... 133

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran yang mendorong peserta didik secara

aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memilki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar

pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap

tuntutan perubahan jaman. Tujuan pendidikan itu sendiri adalah untuk

meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Untuk mencapai tujuan pendidikan, dibutuhkan suatu lembaga pendidikan

sebagai wahana yang berfungsi bagi peserta didiknya supaya menjadi manusia

yang berilmu, bermoral dan berketerampilan.

Sejak diberlakukannya Kurikulum Berbasis Kompetensi dan kemudian

diperbaharui dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, siswa dituntut

untuk dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang sudah ditetapkan dalam

setiap jenjang pendidikan. Kompetensi merupakan kebulatan pengetahuan,

sikap dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan, ditunjukkan atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

2

ditampilkan oleh siswa sebagai hasil belajar. Untuk mencapai kompetensi itu,

penekanan dalam pembelajaran adalah terciptanya atau ditingkatkannya

serangkaian kemampuan dan potensi siswa agar bisa mengantisipasi aneka

tantangan kehidupannya. Orientasi pembelajaran bukan pada aspek

pengetahuan dan target materi yang cenderung verbalistis dan kurang

memiliki daya serap semata tetapi lebih pada aspek penguasaan kompetensi.

Peneliti sebagai calon guru dan pelaku pendidikan harus membekali

peserta didik dengan kecakapan hidup yang merupakan hasil dari suatu

pengalaman belajar. Hal demikian disebabkan di lapangan banyak sekali

kendala-kendala yang menyebabkan output kita jauh dari harapan. Jangankan

siswa memiliki keterampilan yang bisa ditunjukan sebagai hasil dari belajar,

untuk menguasai konsepnya saja mereka mengalami kesulitan. Banyak faktor

yang menyebabkan hasil belajar para siswa rendah, baik faktor internal

maupun faktor eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang terdapat dalam diri

siswa, diantaranya motivasi belajar, minat, cara belajar, intelegensi, kebiasaan,

rasa percaya diri. Faktor eksternal adalah faktor yang terdapat di luar diri

siswa, seperti guru sebagai pembina belajar, strategi pembelajaran, sarana dan

prasarana, kurikulum dan lingkungan.

Dari masalah-masalah yang terungkap jelas bahwa rendahnya hasil

belajar siswa bukan hanya disebabkan faktor guru sebagai penyampai

pelajaran, tetapi juga dari siswa sebagai subjek pembelajaran. Oleh karena itu

perlu ditemukan strategi baru dalam pembelajaran yang mengutamakan

penguasaan kompetensi yang berpusat pada siswa (focus on learnes),

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

3

memberikan pelajaran dan pengalaman belajar yang relevan dan

mengembangkan mental yang kaya dan kuat pada siswa. Di sinilah guru

dituntut untuk merancang kegiatan yang akhirnya mampu mengembangkan

kompetensi, ranah kognitif, afektif, maupun psikomotorik siswa. Strategi

pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan suasana belajar yang

menyenangkan sangat diperlukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

khususnya untuk mata pelajaran ekonomi.

Ada berbagai model pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru

untuk tidak hanya menyampaikan informasi kepada peserta didik, tetapi juga

pemberian kemudahan belajar kepada seluruh peserta didik agar mereka dapat

belajar dalam suasana menyenangkan, gembira, penuh semangat akan

membangkitakan rasa ingin tahunya sehingga tumbuh minat dan motivasinya

untuk belajar. Dengan memotivasi belajar yang tinggi pasti akan besar

pengaruhnya terhadap hasil belajar yang mereka capai. Berdasarkan kenyataan

tersebut di atas, perlu dilakukan penelitian tentang peningkatan hasil belajar

melalui penerapan metode belajar kooperatif yang berbasiskan permainan

(game).

Bentuk pembelajaran kooperatif yang paling tua dan yang cukup

menarik untuk digunakan adalah metode pembelajaran Teams Games

Tournaments (TGT). Metode pembelajaran ini merupakan salah satu metode

pembelajaran yang relatif mudah untuk diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar di dalam suatu kelas. Pembelajaran tipe ini melibatkan aktivitas

seluruh siswa tanpa membedakan status, peran siswa sebagai tutor sebaya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

4

di dalamnya mengandung unsur permainan yang sangat menyenangkan

(Slavin, 1995:84). Dengan penerapan metode TGT ini, diharapkan siswa dapat

termotivasi untuk mengikuti proses belajar mengajar, meningkatkan keaktifan

dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran ini pada dasarnya

merupakan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bekerja sama dalam suatu kelompok kecil dengan kemampuan yang heterogen

(tinggi, rendah, sedang). Keaktifan siswa dalam kelompok tersebut dapat

menimbulkan kerja sama dan saling membantu dengan siswa lainnya dalam

tugas-tugas terstruktur dimana guru bertindak sebagai fasilitator.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeyakinan bahwa metode

pembelajaran kooperatif tipe TGT ini dapat digunakan untuk meningkatkan

prestasi belajar siswa di kelas. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk

melakukan suatu penelitian tindakan kelas dengan judul ”Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) dalam

Pembelajaran Ekonomi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa”,

yang akan dilakukan pada siswa kelas X SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Penerapan metode pembelajaran kooperatif bisa dilakukan pada

berbagai tipe, tetapi dalam penelitian ini hanya membatasi pada pembelajaran

kooperatif tipe TGT untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di dalam

proses pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

5

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan:

bagaimana penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe TGT untuk

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran ekonomi?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode

kooperatif tipe TGT.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi :

1. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian dengan menggunakan metode pembelajaran

kooperatif ini, dapat memberikan masukan untuk para guru agar guru

tersebut kreatif dalam menerapkan metode-metode pembelajaran sehingga

diharapkan kegiatan pembelajaran di dalam kelas berlangsung tidak

monoton dan tidak menimbulkan kebosanan.

2. Bagi Peneliti

Sebagai calon guru, peneliti dapat memanfaatkan dan menerapkan metode

pembelajaran kooperatif dalam proses belajar mengajar yang sesuai

dengan tuntutan pendidikan saat ini yaitu yang berpusat pada siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

6

3. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian

selanjutnya berkaitan dengan terapan strategi pembelajaran dan aktivitas

pengajaran di lapangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (action

research) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar

mengajar yang terjadi di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan

lain-lain) atau pun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai

hal-hal yang terjadi di dalam kelas.

Arikunto (2008:2) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan

definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas sebagai berikut:

a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data ke informasi yang bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.

c. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Sedangkan menurut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama (2009:9):

PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan berpartisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

8

Di dalam modul Konsep Dasar Penelitian Tindakan Kelas, secara

singkat PTK dapat didefinisikan sebagai (T. Raka Joni, 1998:5):

Suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, mempersalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi di mana praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.

Sementara menurut Susilo (2007:16), PTK merupakan suatu penelitian yang

dilakukan oleh peneliti atau guru di tempat di mana dia mengajar, dengan

menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses

dalam suatu kegiatan pembelajaran.

Dari beberapa pengertian PTK di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

sesungguhnya PTK merupakan implementasi dari kreativitas dan sikap

kritis guru terhadap apa yang sehari-hari diamatinya dan pengalaman yang

berhubungan dengan profesinya untuk menghasilkan suatu kualitas

pembelajaran yang lebih baik dari sebelumnya sehingga mencapai hasil

yang optimal. Masalah PTK harus berawal dari guru itu sendiri yang

berkeinginan memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajarannya di

sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

2. Prinsip Dasar PTK

PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh

guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya (Wijaya Kusumah, 2009:17):

a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar. b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan

sehingga mengganggu proses pembelajaran. c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliable sehingga hipotesis

yang dirumuskan ikut meyakinkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

9

d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya.

e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata krama organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi.

f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan (perlu kerja sama antara guru dan dosen).

3. Tahapan Pelaksanaan PTK

Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui

prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu (Wijaya Kusumah,

2009:25):

a. Perencanaan (Planning) Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui

masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah

b. Tindakan (Acting) Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari

guru berupa solusi tindakan sebelumnya c. Pengamatan (Observing) Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap

proses pelaksanaannya d. Refleksi (Reflecting)

Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

10

Adapun model untuk masing-masing tahap dalam PTK dapat dilihat

pada siklus berikut ini (Arikunto, 2008:16):

Gambar 2.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas

4. Tujuan PTK dilakukan

Menurut Susilo dalam buku Panduan Penelitian Tindakan Kelas

(2007:17), tujuan PTK dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tujuan utama PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.

b. Perbaikan dan peningkatan pelayanan profesional guru kepada peserta didik dan konteks pembelajaran di kelas.

c. Mendapatkan pengalaman tentang ketrampilan praktik dalam proses pembelajaran secara reflektif, dan bukan untuk mendapatkan ilmu baru.

d. Pengembangan kemampuan dan ketrampilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas dalam rangka mengatasi permasalah actual yang dihadapi sehari-hari.

e. Adapun tujuan penyerta PTK yang dapat dicapai adalah terjadinya proses pelatihan dalam jabatan selama proses penelitian itu berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

11

5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK

Banyak manfaat yang dapat diperoleh dari dilaksanakannya PTK

yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara

lain (Susilo, 2007:18):

a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik d. Akan terciptanya peluang yang luas terhadap terciptanya karya tulis bagi

guru e. Karya tulis ilmiah semakin di perlukan guru di masa depan untuk

meningkatkan kariernya dan dalam rangka membuat rancangan PTK yang lebih berbobot sambil mengajar di kelas.

B. Metode Teams Games Tournaments (TGT)

1. Tipe Pembelajaran Kooperatif

Penelitian–penelitian yang dilakukan oleh beberapa ahli mengenai

aplikasi dari pembelajaran kooperatif dikelas baru dimulai pada tahun 1970-

an. Salah satu hasil penelitian tersebut yang sekarang ini sudah sering

digunakan adalah metode pembelajaran tim siswa. Konsep penting dalam

pembelajaran tim siswa ini adalah penghargaan bagi tim, tanggung jawab

individu, dan kesempatan sukses yang sama. Dalam hal ini tim tidak

bersaing untuk mendapatkan penghargaan yang tidak mungkin, karena

semua anggota tim bisa saja mencapai kriteria pada minggu-minggu dalam

pembelajaran. Yang dimaksud dengan tanggung jawab individu di sini

adalah kesuksesan tim bergantung pada pembelajaran individu dari semua

anggota tim. Sedangkan yang dimaksud dengan kesempatan sukses yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

12

sama adalah semua siswa memberi kontribusi kepada timnya dengan cara

meningkatkan kinerja mereka dari yang sebelumnya.

Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif yang diantaranya

adalah (Slavin, 1995:4):

a. Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Dalam STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 orang. Guru memulai pelajaran dengan mempresentasikan sebuah materi yang kemudian siswa bekerja dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan materi tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis secara individual tentang materi ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.

b. Teams Games Tournaments (TGT)

Model TGT hampir sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.

c. Jigsaw

Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

13

bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.

d. Learning Together

Siswa melakukan presentasi bahan mata pelajaran, setelah itu siswa dalam kelompok heterogen terdiri 4 sampai 5 orang mengerjakan satu lembar kerja. Guru menilai hasil kerja kelompok. Siswa kemudian secara individual mengerjakan kuis yang dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individual.

e. Group Investigation

Tiap-tiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran dan kemudian menjelaskan materi itu kepada semua siswa di kelas. Siswa diharapkan menerima tanggung jawab yang besar untuk menentukan apa yang akan dipelajari, mengorganisasi kelompok mereka sendiri bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikan hasil belajar mereka kepada seluruh kelas.

2. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments ( TGT)

Metode pembelajaran Teams Games Tournaments atau yang biasa

disebut dengan TGT merupakan salah satu metode pembelajaran

kooperatif yang mudah untuk diterapkan, hal ini karena melibatkan

semua siswa di dalam kelas. Seperti yang kita ketahui di dalam suatu

kelas pasti akan ada banyak perbedaan baik itu masalah ras, agama, jenis

kelamin, tingkat kepandaian dan lain–lainnya. Dan perbedaan tersebut

kadang kala juga mampu menimbulkan masalah di kelas. Namun dalam

metode TGT masalah ini dapat diminimalisir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

14

Pembelajaran kooperatif model TGT adalah salah satu tipe atau

metode pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan

aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan

peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan.

Dalam TGT siswa diminta untuk bekerja di dalam kelompok, di

mana kelompoknya tediri dari berbagai unsur yang berbeda sehingga

masalah-masalah yang disebabkan karena adanya perbedaan dapat

diatasi. Dalam model TGT ini siswa juga diharapkan mampu untuk

melatih tanggung jawab, kerja sama dan persaingan yang sehat.

Lima komponen utama dalam komponen dalam TGT yaitu (Slavin,

1995:84-88):

a. Penyajian Kelas

Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam penyajian kelas ini adalah siswa harus benar – benar memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam kelompok nantinya.

b. Kelompok (team)

Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan membantu teman satu kelompok menguasai materi pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap yang harus diperhatikan siswa agar kerja sama dalam kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara bersama-sama, jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

15

ada suatu pertanyaan di dalam kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu kepada guru karena mungkin dari salah satu teman kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau tournament.

c. Permainan

Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar kelompok. Games dapat berisi pertanyaan–pertanyaan bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan kemampuan masing-masing dan teman di dalam kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament mingguan.

d. Turnamen (Tournament)

Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa mendapatkan nilai yang terbaik. Turnamen merupakan suatu pertandingan antar anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu (pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang lain dalam satu meja turnamen sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

16

dengan urutan yang telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan kelompok.

e. Penghargaan Kelompok

Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar prestasi belajarnya dapat meningkat.

C. Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah kemampuan, keterampilan dan sikap

seseorang dalam menyelesaikan suatu hal (Zainal Arifin, 1988:3). Belajar

adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap (W.S Winkel,

1991:16). Belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang

terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya

yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu

tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan,

kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang. Belajar merupakan

suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi di

dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

17

Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895)

adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran. Lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka

yang diberikan guru. Kegiatan pengukuran prestasi belajar siswa dilakukan

antara lain melalui ulangan, ujian, tugas, dan sebagainya (Masidjo,

1995:13).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan

nilai/angka hasil tes yang diberikan oleh guru. Keberhasilan dalam

kegiatan yang disebut belajar akan tampak dalam prestasi belajar yang

diraihnya. Prestasi belajar dapat diketahui dari hasil evaluasi belajarnya.

Usaha untuk mengevaluasi hasil belajar, biasanya dilakukan dengan

mengadakan pengukuran dalam bentuk tertulis, lisan maupun praktik yang

kemudian diberi skor yang biasanya berwujud angka. Hasil dari

pengukuran ini merupakan informasi-informasi atau data yang diwujudkan

dalam bentuk angka-angka yang disebut prestasi belajar.

Faktor–faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa dapat

digolongkan menjadi dua yaitu (Dimyati dan Mujiono, 1999:236-254):

a. Faktor internal 1) Sikap terhadap belajar

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian tentang sesuatu, mengakibatkan terjadinya sikap menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

18

2) Motivasi belajar Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar. Motivasi ini dapat menjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajar akan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajar akan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada diri siswa perlu diperkuat terus menerus agar siswa memiliki hasil belajar yang baik, yang pada akhirnya semakin meningkatkan motivasi berprestasi.

3) Konsentrasi belajar Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran yang tertuju pada isi bahan belajar maupun proses memperolehnya. Untuk memperkuat perhatian pada pelajaran, guru perlu menggunakan bermacam-macam strategi belajar mengajar, dan memperhitungkan waktu belajar serta selingan istirahat.

4) Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperoleh ajaran yang dikembangkan di berbagai mata pelajaran, sehingga lebih bermakna bagi siswa. Isi bahan belajar berupa pengetahuan, nilai kesusilaan, nilai agama, kesenian, serta keterampilan mental dan jasmani. Cara memperoleh ajaran berupa bagaimana menggunakan kamus, daftar logaritma, atau rumusan matematika.

5) Menyimpan perolehan hasil belajar Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara memperoleh pesan. Kemampuan menyimpan tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang pendek (hasil belajar cepat dilupakan) dan waktu yang lama (hasil belajar tetap dimiliki siswa). Proses belajar terdiri dari proses penerimaan, pengolahan, dan pengaktifan yang berupa penguatan serta pembangkitan kembali untuk dipergunakan. Dalam kehidupan sebenarnya tidak berarti semua proses tersebut berjalan lancar, akibatnya proses penggunaan hasil belajar terganggu.

6) Menggali hasil belajar yang tersimpan Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses pengaktifan pesan yang telah diterima. Dalam hal pesan baru, maka siswa akan memperkuat pesan dengan cara mempelajari kembali, atau mengkaitkannya dengan bahan lama. Dalam hal pesan lama, maka siswa akan memanggil atau membangkitkan pesan dan pengalaman lama untuk suatu unjuk hasil belajar.

7) Kemampuan berprestasi Kemampuan berprestasi merupakan suatu puncak proses belajar yang membuktikan keberhasilan belajar dalam memecahkan tugas-tugas belajar atau mentransfer hasil belajar. Kemampuan berprestasi terpengaruh oleh proses penerimaan, pengaktifan, prapengolahan, serta pemanggilan untuk pembangkitan pesan dan pengalaman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

19

8) Rasa percaya diri siswa Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil. Dari segi perkembangan, rasa percaya diri dapat timbul berkat adanya pengakuan dari lingkungan. Dalam proses belajar diketahui bahwa unjuk prestasi merupakan tahap pembuktian ”perwujudan diri” yang diakui oleh guru dan rekan sejawat siswa. Makin sering berhasil menyelesaikan tugas, maka semakin memperoleh pengakuan umum, dan selanjutnya rasa percaya diri semakin kuat.

9) Intelegensi dan keberhasilan belajar Intelegensi adalah suatu kecakapan global atau rangkuman kecakapan untuk dapat bertindak terarah, berpikir secara baik, dan bergaul dengan lingkungan secara efisien. Kecakapan tersebut menjadi aktual bila siswa memecahkan masalah dalam belajar atau kehidupan sehari-hari.

10) Kebiasaan belajar Dalam kegiatan sehari-hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan belajar tersebut antara lain: belajar pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan kesempatan belajar, bersekolah hanya untuk bergengsi, bergaya sok menggurui atau bergaya minta ”belas kasih” tanpa belajar. Kebiasaan-kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidak mengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat diperbaiki dengan pembinaan disiplin membelajarkan diri.

11) Cita-cita siswa Cita-cita sebagai motivasi intrinsik perlu didikan yang harus dimulai sejak sekolah dasar. Cita-cita merupakan wujud eksplorasi dan emansipasi siswa.

b. Faktor eksternal 1) Guru sebagai pembina siswa belajar

Guru adalah pengajar yang mendidik. Ia tidak hanya mengajar bidang studi yang sesuai dengan keahliannya, tetapi juga menjadi pendidik generasi muda bangsanya. Sebagai pendidik, ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya berkenaan dengan kebangkitan belajar yang merupakan wujud emansipasi diri siswa. Sebagai guru pengajar, guru bertugas mengelola kegiatan belajar siswa di sekolah. Adapun tugas pengelolaan pembelajaran siswa meliputi: pembangunan hubungan baik dengan siswa, menggairahkan minat, perhatian dan memperkuat motivasi belajar untuk berprestasi, mengorganisasi belajar, melaksanakan pendekatan pembelajaran secara tepat, mengevaluasi hasil belajar secara jujur dan obyektif, melaporkan hasil belajar kepada orang tua/wali siswa.

2) Prasarana dan sarana pembelajaran Lengkapnya prasarana dan sarana pembelajaran merupakan kondisi pembelajaran yang baik. Hal ini tidak berarti lengkapnya sarana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

20

prasarana otomatis bisa menentukan jaminan terselenggaranya proses belajar dengan baik.

3) Kebijakan penilaian Penilaian adalah penentuan sampai sesuatu dipandang berharga, bermutu, atau bernilai. Ukuran tentang hal itu berharga, bermutu, atau bernilai datang dari orang lain. Dalam penilaian hasil belajar, maka penentu keberhasilan belajar tersebut adalah guru. Guru adalah pemegang kunci pembelajaran. Guru menyusun desain pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.

4) Lingkungan sosial siswa di sekolah Lingkungan dimana siswa tinggal yang dapat berpengaruh terhadap kehidupan siswa. Siswa yang berada di lingkungan yang dikondisikan untuk belajar, misalnya dibuat jam belajar malam antara jam 19.00-21.00, maka siswa akan terdorong untuk belajar. Sementara siswa yang berada di lingkungan yang tidak peduli pada pendidikan, maka siswa akan menjadi malas untuk belajar.

5) Kurikulum sekolah Program pembelajaran di sekolah mendasarkan pada suatu kurikulum. Kurikulum yang diberlakukan sekolah adalah kurikulum yang disahkan oleh pemerintah, atau suatu kurikulum yang disahkan oleh suatu yayasan pendidikan dan disusun berdasarkan kemajuan masyarakat. Perubahan kurikulum dapat mempengaruhi tujuan yang akan dicapai, isi pendidikan, kegiatan belajar mengajar dan evaluasi pembelajaran. Perubahan kurikulum dapat menimbulkan masalah bagi guru, siswa maupun elemen-elemen dalam sekolah dan juga orang tua siswa.

D. Mata Pelajaran Ekonomi

Ekonomi adalah sistem aktivitas manusia yang berhubungan

dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang serta jasa.

Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani yaitu oikos yang berarti

keluarga rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan atau aturan

hukum, dan secara garis besar diartikan sebagai aturan rumah tangga

atau manajemen rumah tangga. Menurut Fajar (2002:128), ekonomi

merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang perilaku dan tindakan

manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang banyak, bervariasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

21

dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui pilihan-pilihan

kegiatan produksi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi.

Sedangkan menurut http://www.snapdrive.net/files/582099/ekonomi.pdf,

ekonomi merupakan ilmu tentang perilaku dan tindakan manusia untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya yang bervariasi dan berkembang dengan

sumberdaya yang ada melalui pilihan-pilihan kegiatan produksi,

distribusi, dan konsumsi. Jadi secara garis besar dapat disimpulkan

bahwa ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam

memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah

adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas

dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan

itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.

Fungsi dari mata pelajaran ekonomi di SMA adalah

mengembangkan kemampuan siswa untuk berekonomi, yaitu upaya

manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup di masyarakat dalam

meningkatkan kesejahteraan dengan cara mengenal berbagai kenyataan

dan peristiwa-peristiwa ekonomi, memahami konsep dan teori serta

terlatih dalam memecahkan masalah ekonomi yang ada pada masyarakat.

Mata pelajaran Ekonomi bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut

(http://www.snapdrive.net/files/582099/ekonomi.pdf):

1. Memahami sejumlah konsep ekonomi untuk mengkaitkan peristiwa dan masalah ekonomi dengan kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi dilingkungan individu, rumah tangga, masyarakat, dan negara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

22

2. Menampilkan sikap ingin tahu terhadap sejumlah konsep ekonomi yang diperlukan untuk mendalami ilmu ekonomi

3. Membentuk sikap bijak, rasional dan bertanggungjawab dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan ilmu ekonomi, dan manajemen yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyarakat, dan negara

4. Membuat keputusan yang bertanggungjawab mengenai nilai-nilai sosial ekonomi dalam masyarakat yang majemuk, baik dalam skala nasional maupun internasional

Mata pelajaran ekonomi mencakup perilaku ekonomi dan

kesejahteraan yang berkaitan dengan masalah ekonomi yang terjadi di

lingkungan kehidupan terdekat hingga lingkungan terjauh, yang meliputi

aspek-aspek perekonomian, ketergantungan, spesialisasi dan pembagian

kerja, perkoperasian, kewirausahaan, manajemen, dan akuntansi.

E. Kerangka Teoretik

Saat ini banyak dijumpai guru yang belum melakukan Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) di dalam proses pembelajarannya. Padahal

banyak masalah yang timbul pada saat proses pembelajaran berlangsung

yang dapat diperbaiki melalui bentuk PTK. Permasalahan yang

kompleks di dalam kelas ternyata sulit untuk dipecahkan oleh guru

karena banyak guru yang belum mengenal apa itu PTK. Ada beberapa

faktor yang menyebabkan guru belum melakukan PTK dalam proses

pembelajaran di kelas. Faktor-faktor tersebut antara lain yaitu karena

kurang dipahaminya profesi keguruan oleh guru, guru malas membaca,

guru malas menulis, kurangnya rasa kepekaan dan sensitifitas guru

terhadap waktu, guru sering terjebak ke dalam rutinitas kerja, kurangnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

23

daya kreatifitas dan inovasi seorang guru, guru malas meneliti, serta

guru kurang memahami PTK.

Mc. Niff (1992:9) memandang PTK sebagai bentuk penelitian

reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat

dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan keahlian mengajar.

PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh

masyarakat/kelompok dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan

kolaboratif antara peneliti dan kelompok tersebut. PTK tersebut

biasanya dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara

merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan kolaboratif

dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki kinerja seorang guru,

sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.

PTK dapat diterapkan dalam bentuk strategi pembelajaran yang

berpusat pada siswa dan penciptaan suasana belajar yang

menyenangkan untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya

pada mata pelajaran ekonomi. Strategi yang dapat diterapkan di dalam

PTK adalah model pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif

merupakan salah satu metode alternatif yang dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa di dalam proses pembelajaran di sekolah.

Teams Games Tournaments (TGT) adalah salah satu tipe metode

pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan seluruh

siswa tanpa ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan yang menyenangkan (Slavin,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

24

1995:84). Dalam pembelajaran ini terdapat lima komponen yaitu: (1)

presentasi kelas berupa penyampaian materi kepada siswa; (2)

pembagian kelompok/tim untuk mendalami materi; (3) games yang

dirancang untuk pembelajaran dalam bentuk permainan yang

menyenangkan; (4) turnamen yang bertujuan untuk menciptakan

kompetisi yang sehat antar siswa; dan (5) penghargaan bagi kelompok

yang mendapatkan prestasi terbaik.

Pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini sangat ditekankan kerja

sama dan kebersamaan dalam kelompok. Masing-masing kelompok

memiliki tujuan yang sama yaitu mendapatkan penghargaan yang

terbaik. Untuk mendapatkannya, masing-masing individu harus

menyumbangkan nilai yang terbaik karena pada prinsipnya dalam

pembelajaran kooperatif, keberhasilan kelompok ditentukan oleh

keberhasilan individu sebagai anggota kelompok. Tanggung jawab

individu juga sangat diperlukan dalam kelompok. Untuk dapat

memahami materi dan mengerjakan soal-soal dengan baik, mereka

harus terlibat secara aktif dalam kelompok. Adanya penghargaan kepada

kelompok terbaik diharapkan dapat memicu masing-masing anggota

kelompok memiliki motivasi belajar yang kuat sehingga hasil belajar

siswa di sekolah dapat meningkat.

Hasil belajar merupakan proses perubahan individu yang belajar.

Perubahan ini tidak hanya mengenai pengetahuan tetapi juga

membentuk kecakapan, sikap dan pengertian, penguasaan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

25

penghargaan dalam diri individu yang belajar. Hasil belajar adalah

kemampuan peserta didik yang diperoleh melalui proses pembelajaran

yang memerlukan waktu, dan terjadi perubahan pada diri orang yang

belajar sesuai dengan tujuan belajar. Hasil belajar tersebut dapat

ditingkatkan dengan dipahaminya dan diterapkannya metode

pembelajaran tipe TGT. Dengan demikian penerapan metode

pembelajaran tipe TGT diharapkan dapat berguna dalam upaya

meningkatkan prestasi belajar siswa-siswanya di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

26

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas,

yaitu penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan

tindakan substantif yaitu suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin

inkuiri, atau usaha seseorang untuk memahami apa yang terjadi, sambil

terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan (Hopkins, 1993:44).

Penelitian ini merupakan salah satu strategi pemecahan masalah yang

memanfaatkan tindakan nyata dan proses pengembangan, kemampuan

dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Penelitian ini dimaksudkan

untuk memberikan informasi bagaimana tindakan yang tepat untuk

meningkatkan keaktifan siswa. Sehingga penelitian ini difokuskan pada

tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan prestasi siswa dalam

belajar.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah SMA Stella Duce 1 Yogyakarta, Jalan Sabirin

No.1 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan bulan Januari-Mei 2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

27

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian

Subyek dari penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Stella Duce I

Yogyakarta.

2. Obyek penelitian

Obyek penelitiannya adalah peningkatan prestasi belajar siswa pada

mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran

kooperatif tipe TGT .

D. Prosedur Penelitian

1. Kegiatan Pra Penelitian

Sebelum mengadakan penelitian, peneliti terlebih dahulu

mengawali dengan kegiatan pra-penelitian. Kegiatan ini dilakukan

terhadap pembelajaran di kelas sebelum menggunakan metode TGT.

Kegiatan yang dilakukan yaitu mengadakan observasi terhadap situasi

awal di dalam kelas yang mencakup observasi kegiatan guru,

observasi kelas, dan observasi terhadap siswa. Selain dengan

observasi, guna mendukung data yang diperoleh peneliti juga

mengadakan wawancara terhadap guru dan siswa. Setelah

mengadakan kegiatan pra-penelitian, peneliti mengadakan penelitian

di dalam kelas setelah menggunakan metode TGT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

28

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam dua siklus.

Masing-masing siklus terdiri dari empat langkah.

a. Siklus pertama

Kegiatan dalam siklus pertama dilaksanakan dalam satu kali

pertemuan atau tatap muka di kelas meliputi sebagai berikut:

1) Perencanaan

Pada tahap ini, dilakukan penyusunan rencana tindakan berupa

penyiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT, yang meliputi

sebagai berikut:

a) Peneliti dan guru menggali data awal karakteristik siswa

untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuannya

dan membagi siswa secara heterogen menjadi kelompok-

kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Beberapa

perangkat yang disiapkan dalam tahap ini adalah: rencana

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT, materi presentasi, soal-soal latihan, lembar jawab

siswa dan lembar observasi.

b) Peneliti menyusun instrumen pengumpulan data, meliputi :

(1) Lembar observasi kegiatan guru

(2) Lembar observasi kegiatan siswa

(3) Lembar observasi kegiatan kelas

(4) Instrumen refleksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

29

2) Tindakan

Pada tahap ini, dilaksanakan implementasi pembelajaran

kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan, dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

a) Penyajian Kelas

Sebelum melakukan games, dalam awal pembelajaran akan

diawali guru menjelaskan materi. Penjelasan materi ini

dapat dilakukan dengan metode ceramah, diskusi atau

metode yang lainnya. Yang harus ditekankan dalam

penyajian kelas ini adalah siswa harus benar–benar

memahami materi yang disampaikan oleh guru. Penguasaan

materi ini akan membantu siswa untuk bekerja dalam

kelompok nantinya.

b) Kelompok (team)

Di dalam kegiatan kelompok masing-masing anggota

kelompok bertugas mempelajari materi atau menyelesaikan

tugas yang diberikan oleh guru pada lembar latihan dan

membantu teman satu kelompok menguasai materi

pembelajaran tersebut. Sebelum kegiatan belajar kelompok

dimulai, guru terlebih dahulu menjelaskan beberapa sikap

yang harus diperhatikan siswa agar kerjasama dalam

kelompok berjalan dengan lancar. Pada saat diskusi

berlangsung, seluruh anggota sebaiknya berbicara dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

30

suara yang pelan, tidak boleh meninggalkan tugas selama

bekerja dalam kelompok, mendiskusikan tugas secara

bersama-sama, jika ada suatu pertanyaan di dalam

kelompok tersebut, sebaiknya jangan ditanyakan dahulu

kepada guru karena mungkin dari salah satu teman

kelompok ada yang bisa menjawab pertanyaan tersebut.

Setelah itu, jika pertanyaan tidak bisa terjawabkan oleh

salah satu teman kelompok, baru bisa meminta penjelasan

dari guru. Kelompok biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang

siswa yang anggotanya heterogen dilihat dari prestasi, jenis

kelamin dan ras atau etnik. Fungsi kelompok adalah untuk

lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan

lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar

bekerja dengan baik dan optimal pada saat game atau

tournament.

c) Permainan

Permainan ini dirancang untuk mengetahui pemahaman

siswa setelah mengikuti presentasi kelas dan belajar

kelompok. Game dapat berisi pertanyaan–pertanyaan

bernomor yang dirancang oleh guru untuk mengetahui

sejauh mana penguasaan materi oleh siswa sesuai dengan

materi yang diajarkan. Siswa dapat mengambil salah satu

pertanyaan bernomor dan menjawabnya sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

31

kemapuan masing-masing dan teman di dalam

kelompoknya tidak diperkenankan untuk membantu

anggota kelompok yang sedang mengerjakan. Jawaban

siswa yang benar akan dikumpulkan untuk tournament

mingguan.

d) Turnamen (Tournament)

Turnamen biasanya dilakukan pada akhir materi

pembelajaran yang sedang dibahas dan setelah siswa

melakukan belajar dalam kelompok. Turnamen ini

berfungsi untuk mengetahui kelompok mana yang bisa

mendapatkan nilai yang terbaik.

Turnamen disini merupakan suatu pertandingan antar

anggota-anggota yang berbeda. Pada awal turnamen, guru

menugaskan siswa untuk pindah pada suatu meja turnamen

yang sudah ditentukan sebelumnya, penentuan meja

turnamen dalam penelitian ini didasarkan pada pengamatan

oleh guru kelas dan hasil dari tes sebelumnya. Kegiatan ini

berlangsung sebagai berikut: para siswa yang berada di

meja turnamen secara bergantian mengambil nomor kartu

(pengambilan nomor kartu berdasarkan urutan yang telah

disepakati bersama) dan menjawab pertanyaan sesuai

dengan nomor kartu yaitu pertanyaan-pertanyaan yang

sesuai dengan materi yang telah dipelajari. Apabila ada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

32

siswa yang mengambil nomor kartu tidak bisa menjawab

pertanyaan, maka pertanyaan bisa dilempar ke teman yang

lain dalam satu meja turnamen sesuai dengan urutan yang

telah disepakati, dan yang menjawab dengan benar berhak

menyimpan kartu tersebut. Kartu yang telah didapat

nantinya yang akan dijadikan skor untuk penghargaan

kelompok.

e) Penghargaan kelompok

Guru akan mengumumkan kelompok yang menang dalam

turnamen, dan masing–masing team akan mendapatkan

sertifikat atau skor apabila memenuhi standar yang

ditentukan. Pemberian penghargaan tiap kelompok dapat

ditentukan berdasarkan skor kelompok yang didapat dengan

menjumlahkan poin yang didapat pada skor lembar

permainan setiap anggotanya, dan kemudian dicari skor

rata-ratanya. Yang harus ditekankan dalam pemberian

penghargaan di sini bukan mendorong siswa untuk bersaing

secara tidak sehat, akan tetapi pemberian penghargaan

tersebut adalah untuk memotivasi belajar siswa agar

prestasi belajarnya dapat meningkat.

Guru juga melakukan pre-test sebelum

diterapkannya metode TGT dan melakukan post-test setelah

diterapkannya metode TGT di dalam pembelajaran, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

33

mengetahui adanya tingkat perubahan atau kenaikan

prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah diterapkannya

metode TGT dalam pembelajaran ekonomi di dalam kelas.

3) Observasi

Tahap ini, dilaksanakan bersamaan dengan tahap tindakan. Di

dalam tahap ini peneliti mengadakan pengamatan atas dampak

dan hasil dari pelaksanaan tindakan, yaitu meliputi bagaimana

proses pembelajaran itu berlangsung, keterlibatan dan

interaksi siswa dalam kegiatan pembelajaran, dan bagaimana

kondisi kelas. Untuk dapat mengetahui adanya peningkatan

prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa

setelah TGT selesai di terapkan. Pengamatan juga direkam

dengan menggunakan video camcorder.

4) Refleksi

Pada tahap ini, dilaksanakan analisis, pemaknaan dan

penyimpulan hasil observasi terhadap hasil prestasi belajar

siswa. Refleksi dilakukan sebanyak dua kali. Refleksi yang

pertama dilakukan segera setelah suatu pertemuan berakhir,

digunakan untuk mengidentifikasi kekurangan-kekurangan

dalam pembelajaran dan pemecahannya untuk perbaikan

dalam pertemuan berikutnya. Refleksi yang kedua

dilaksanakan pada akhir siklus pertama, digunakan untuk

mengetahui apakah target yang ditetapkan sesuia dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

34

indikator keberhasilan tindakan telah tercapai. Secara teknis,

peneliti melakukan self-reflection dahulu terkait dengan

keterampilan kooperatif siswa dalam kegiatan masing-masing

fase, kemudian dilakukan refleksi dan diskusi bersama guru

untuk penyempurnaan tindakan pada pertemuan berikutnya.

b. Siklus kedua

Tahap-tahap dan kegiatan-kegiatan pada siklus kedua pada

dasarnya sama dengan siklus pertama, hanya yang membedakan

adalah tindakannya. Pada siklus kedua ini tindakan ditentukan

berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.

E. Instrumen Penelitian

Beberapa instrumen yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:

1. Instrumen pra penelitian

a. Pengamatan terhadap guru (Observing Teachers)

Pengamatan merupakan alat yang terbukti efektif untuk

mempelajari tentang metode dan strategi yang diimplementasikan

di kelas, misalnya tentang organisasi kelas, respon siswa terhadap

lingkungan kelas. Salah satu bentuk instrumen pengamatan adalah

catatan anekdotal. Catatan anekdotal ini memuat deskripsi rinci dan

lugas peristiwa yang terjadi di kelas (catatan anekdotal, lampiran

1).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

35

b. Pengamatan terhadap kelas (Observing Classrooms)

Catatan anekdotal dapat dilengkapi sambil melakukan pengamatan

terhadap segala kejadian yang terjadi di kelas. Pengamatan ini

sangat bermanfaat karena dapat mengungkapkan praktik-praktik

pembelajaran yang menarik di kelas. Di samping itu, pengamatan

ini dapat menunjukkan strategi yang digunakan guru dalam

menangani kendala dan hambatan pembelajaran yang terjadi di

kelas. Catatan anekdotal kelas meliputi deskripsi tentang

lingkungan fisik kelas, tata letaknya, dan manajemen kelas (catatan

anekdotal, lampiran 3).

c. Pengamatan terhadap siswa (Observing Students)

Pengamatan atau observasi terhadap perilaku siswa dapat

mengungkapkan berbagai hal menarik. Masing-masing individu

siswa dapat diamati secara individual atau berkelompok sebelum

pembelajaran dimulai, saat berlangsungnya pembelajaran, dan

sesudah usai pembelajaran. Perubahan pada tiap individu juga

dapat diamati, dalam kurun waktu tertentu, mulai dari sebelum

dilakukan tindakan, saat tindakan diimplementasikan, dan seusai

tindakan diberikan (catatan anekdotal, lampiran 2).

2. Siklus pertama

a. Perencanaan

Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu

perencanaan umum dan perencanaan khusus. Perencanaan umum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

36

dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi

keseluruhan aspek yang terkait PTK. Sementara itu, perencanaan

khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus per

siklus. Oleh karenanya dalam perencanaan khusus ini tiap kali

terdapat perencanaan ulang (replanning). Hal-hal yang

direncanakan diantaranya terkait dengan pendekatan pembelajaran,

metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media dan

materi pembelajaran, dan sebagainya. Perencanaan dalam hal ini

kurang lebih hampir sama dengan apabila kita menyiapkan suatu

kegiatan belajar mengajar. Biasanya perencanaan dimasukkan ke

dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan juga dapat

dimasukkan ke dalam silabus mata pelajaran ekonomi (lampiran 9).

b. Tindakan

Tindakan ini merupakan implementasi pembelajaran kooperatif

tipe TGT yang telah direncanakan. Strategi apa yang digunakan,

materi apa yang akan diajarkan atau dibahas. Guru melakukan

inovasi dalam proses pembelajaran di kelas dalam rangka

meningkatkan kualitas pendidikan. Instrumen yang dibutuhkan

dalam tahap tindakan adalah penilaian tentang tingkat prestasi

belajar siswa dalam pembelajaran ekonomi yang akan diukur dari

hasil belajar siswa (lampiran 4 dan lampiran 5).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

37

c. Observasi

Pengamatan atau observasi dapat dilakukan sendiri oleh peneliti

atau kolaborator, yang memang diberi tugas untuk hal itu. Pada

saat mengobservasi pengamat haruslah mencatat semua peristiwa

atau hal yang terjadi di kelas penelitian. Seperti mengenai kinerja

guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa, penyajian atau

pembahasan materi yang diajarkan (lampiran 6).

d. Refleksi

Pada prinsipnya yang dimaksud dengan istilah refleksi adalah

perbuatan merenung atau memikirkan sesuatu atau upaya evaluasi

yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait

dengan suatu PTK yang dilaksanakan. Dengan demikian refleksi

dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil

observasi. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan

(replanning) selanjutnya ditentukan (lampiran 7 dan lampiran 8).

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian bersumber dari interaksi guru dan siswa dalam

pembelajaran dan berupa data tindakan belajar atau perilaku belajar yang

dihasilkan dari tindakan yang mengajar. Pengumpulan data dilakukan

dengan cara sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

38

1. Observasi

Pengamatan partisipatif dilakukan oleh orang yang terlibat secara aktif

dalam proses pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini dapat

dilaksanakan dengan pedoman pengamatan (format, daftar, cek),

catatan lapangan, jurnal harian, observasi aktivitas di kelas,

penggambaran interaksi dalam kelas, alat perekam elektronik, atau

pemetaan kelas (cf. Mills, 2004:19 dalam Wijaya Kusumah, 2009:52).

Pengamatan sangat cocok untuk merekam data kualitatif, misalnya

perilaku, aktivitas, dan proses lainnya. Catatan lapangan sebagai salah

satu wujud dari pengamatan dapat digunakan untuk mencatat data

kualitatif, kasus istimewa, atau untuk melukiskan suatu proses.

2. Wawancara

Untuk memperoleh data dan informasi yang lebih rinci dan untuk

melengkapi data hasil observasi, peneliti dapat melakukan wawancara

kepada guru, siswa, atau kepala sekolah. Wawancara digunakan untuk

mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat, atau

wawasan. Wawancara dapat dilakukan secara bebas atau terstruktur.

Wawancara hendaknya dilakukan dengan mempergunakan pedoman

wawancara agar semua informasi dapat diperoleh secara lengkap. Jika

dianggap masih ada informasi yang kurang, dapat pula dilakukan

secara bebas. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data berkaitan

dengan aktivitas belajar siswa serta pandangan dari guru dan siswa

terhadap metode TGT yang diterapkan dalam pembelajaran ekonomi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

39

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi merupakan metode untuk memperoleh atau mengetahui

sesuatu dengan buku-buku, arsip yang berhubungan dengan yang

diteliti. Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekolah, data

siswa, hasil belajar siswa serta rekaman proses tindakan penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data yang dilakukan secara deskriptif dan komparatif untuk

mengetahui perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa di dalam

proses pembelajaran, meliputi dua hal sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif

yaitu dengan pemaparan (deskripsi) data/informasi tentang suatu gejala

yang diamati dalam proses pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran, dan tingkat keberhasilan dari metode kooperatif tipe

TGT sebagaimana adanya dalam bentuk paparan naratif maupun tabel.

2. Analisis Komparatif

Analisis komparatif dilakukan untuk melihat perkembangan

peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya

pada masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua. Dari

berbagai tahapan tersebut kemudian dibandingkan bagaimana

perubahan tingkat hasil belajar siswa. Untuk mengukur tingkat

perkembangan prestasi belajar siswa dalam penelitian tindakan ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

40

menggunakan pre test dan post test. Berikut adalah tabel analisis

perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa mulai pra

penelitian, siklus I, siklus II:

Tabel 3.1

Indikator Keberhasilan Tingkat Perkembangan Prestasi Belajar

Siswa pada Siklus I dan Siklus II

Indikator keberhasilan No Nama Siswa Pra

Penelitian Target Siklus I Siklus II

1.

2.

3.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

41

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah, Visi, Misi dan Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta

1. Sejarah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Dengan dicabutnya peraturan pemerintah Balatentara Jepang yang

melarang pihak swasta menyelenggarakan pendidikan pada bulan Mei

1945, para Suster Carolus Borromeus serta para Suster Fransiskanes di

Yogyakarta mendirikan Sekolah Menengan Katolik (SMK) di Bintaran

dan Dagen Yogyakarta.

Untuk menampung murid-murid lulusan SMK tersebut, pada

tahun 1948 dibukalah SMA Katolik pada petang hari yang

diselenggarakan oleh Angkatan Muda Katolik Republik Indonesia

(AMKRI) yang sekarang menjadi SMU Santo Thomas. Disaksikan oleh

wakil dari Kementerian Pengajaran Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia, pada tanggal 19 Agustus 1948 dengan resmi dibukalah Sekolah

Menengah Atas Kanisius Yogyakarta.

SMA Kanisius Yogyakarta untuk sementara dipimpin oleh Romo

B. Dumarno, SJ, dengan Santo Johanes De Britto sebagai pelindung.

Berhubung dengan terjadinya agresi Belanda ke ibu kota Republik

Indonesia, pada tanggal 19 Desember 1948 sekolah terpaksa ditutup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

42

Pada tanggal 1 Maret 1949 SGA K putra-putri di gedung pastoran

Kiduloji, dengan guru-guru SMA K, dipimpin oleh Romo H. Loef, SJ.

Mulai 1 April 1949 bagian putri dipimpin oleh Suster Catharina, CB

menempati gedung code 4. Sejak Agustus 1949 berlangsunglah kegiatan

belajar-mengajar di Jalan Sumbing 1. Nama pelindung SMA K dan SGA

K ini adalah STELLA DUCE, yang berarti Bintang Pembimbing yaitu

Bunda Maria.

Tanggal 5 Desember 1949 SMA K menjadi sekolah bersubsidi.

Kepala Sekolah diganti Ir. D. Wakidi dan Kepala SGA K Suster Maria

Joana, CB. Tanggal 1 Maret 1950 Kepala Sekolah SMA K putra kembali

ke Romo R. Van Thiel, SJ sedangkan SMA K putri kembali ke Suster

Catharina, CB setelah mereka diterima menjadi warga negara Indonesia.

Tahun 1954 Suster Dra. Bernardina, CB mulai memimpin SMA K

Stella Duce selama 10 tahun, sampai tahun 1964. Tahun 1973 SGA dan

SPSA pindah ke Trenggono sehingga ruang kelas di Jalan Sabirin

seluruhnya dapat digunakan SMA. Pada tahun 1973 pimpinan sekolah

pindah tangan ke Suster Xaverius, CB. Pada tanggal 1 Januari 1976

pimpinan sekolah berpindah tangan lagi dari Suster Xaverius, CB kepada

Ibu C. Hartini. Tahun 1987 ibu C. Hartini digantikan oleh Suster

Rosalima, CB.

Pada tahun 1989 semu SPG dihapus dan SPG Stella Duce menjadi

SMA. Nama SMA Stalla Duce menjadi SMA Stella Duce 1. Tanggal 1

April 1996 kedudukan Kepala Sekolah SMA Stella Duce diganti oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

43

Suster Dra. Floriana, CB. Sejak berlakunya kurikulum 1994, nama SMA

diganti SMU. Sejak 1994 SMA Stella Duce berubah menjadi SMU Stella

Duce 1. Sejak April 2004 SMU berubah menjadi SMA dan kedudukan

Kepala Sekolah telah diganti oleh Bapak A. Ganjar Raharja, MA. Mulai

tahun 2006 kedudukan Kepala sekolah dipegang oleh Suster Petra, CB,

S.Pd.

2. Visi Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta sebagai lembaga pendidikan yang berasas

iman Katolik mendidik dan mengembangkan manusia, khususnya remaja

putri, dengan kesederhanaan yang kreatif dalam suasana kondusif menjadi

manusia berkepribadian utuh yang berbela rasa dan peduli terhadap

lingkungan.

3. Misi Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki misi yaitu:

a. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki, khususnya

perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin, berbela rasa, dan santun;

b. Melaksanakan proses pendidikan yang kontekstual, terbuka, kritis,

kreatif, inovatif, mandiri, peduli terhadap lingkungan, dan bertanggung

jawab;

c. Membangun keunggulan kompetensi dalam Berbahasa, Ilmu Sosial,

Matematika dan Ilmu Alam yang berbasis penguasaan teknologi;

d. Membangun sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani

sekolah, masyarakat, gereja, bangsa dan negara;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

44

e. Terus-menerus meningkatkan profesionalitas dan kesejahteraan

bersama.

4. Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Tujuan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah

mendidik putri-putri remaja lulusan SMP agar:

a. Menjadi manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan yang

hakiki, khususnya perempuan yang beriman, jujur, adil, disiplin,

berbela rasa, dan santun;

b. Menjadi pelajar yang kontekstual, terbuka, kritis, kreatif, inovatif,

mandiri, peduli terhadap lingkungan, dan bertanggung jawab;

c. Menjadi manusia unggul dalam kompetensi Bebahasa, Ilmu Sosial,

Matematika, dan Ilmu Alam yang berbasis penguasaan tekhnologi

melalui peningkatan profesionalitas dan kesejahteraan Sumber Daya

Manusia;

d. Memiliki sikap ikut handarbeni, hangrungkebi, dan hangrasawani

sekolah, masyarakat, gereja, bangsa dan negara;

e. Menjadi manusia yang siap melanjutkan ke perguruan tinggi dan

mempunyai sikap profesional serta sejahtera dalam hidupnya.

B. Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Sesuai dengan bunyi pasal 15 PP No. 29 tahun 1990 lama pendidikan

Sekolah Menengah Umum adalah 3 tahun. Sistem semester telah diterapkan

kembali pada tahun ajaran 2002/2003 sampai sekarang. Dalam sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

45

semester ini, 1 tahun ajaran terdiri dari 2 penggalan yaitu semester gasal dan

semester genap.

C. Kurikulum Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

Kurikulum yang digunakan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta adalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), dengan menerapkan RSBI

(Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) untuk kelas X.

Struktur Kurikulum SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun pelajaran

2009/2010 yaitu:

STRUKTUR KURIKULUM

SMA STELLA DUCE I YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KELAS XI KELAS XII NO. KOMPONEN KLS

X BHS IPA (3)

IPS (4) BHS IPA

(4) IPS (3)

JML

A. MATA PELAJARAN

1. Pendidikan Agama 2 2 2 2 2 2 2 48

2. Pendidikan Kewarganegaraan

2 2 2 2 2 2 2 48

3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4 4 96

4. Bahasa Inggris 4 6 4 5 6 4 5 107

5. Matematika 5 4 5 4 4 5 4 111

6. Fisika 3 5 5 59

7. Biologi 3 5 5 59

8. Kimia 3 5 5 59

9. Sejarah 1 2 1 3 2 1 3 40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

46

10. Geografi 1 3 3 29

11. Ekonomi 3 6 6 66

12. Sosiologi 2 4 4 44

13. Sastra Indonesia 5 5 10

14. Bahasa Asing

• Bahasa Jepang

• Bahasa Jerman 6

6

12

15. Antropologi 2 2 4

16. Seni Budaya

• Seni Musik 1 1 1 1 2 2 2 32

• Seni Tari 1 1 1 1 16

17. PenJasKes 2 2 2 2 2 2 2 48

18. Teknologi Informasi dan Komunikasi **)

2 2 2 2 2 2 2 48

19. Keterampilan / Bahasa Asing Lain

a. Ketrampilan

• Tata Boga 2 16

b. Bahasa Asing

• Bahasa Mandarin 2 2 4

• Bahasa Jepang 2 2 2 2 28

B. MUATAN LOKAL

1. Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa

2 16

2. Tata Boga 2 2 2 16

3. English Conversation 2 2 2 16

4. Pendidikan Nilai (BK)/ Remidial

1 1 1 1 1 1 1 24

C. PENGEMBANGAN DIRI 2 *) 2 *) 2 *) 2 *) 2 *) 2 *) 2 *)

Jumlah 44 44 44 44 44 44 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

47

 KETERANGAN :

*) Kegiatan Pengembangan Diri senilai dengan 2 jam pelajaran.

**) Jadwal kelas X sebagian pada sore hari.

D. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1. Struktur Organisasi Sekolah

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bernaung di bawah Yayasan

Tarakanita yang dikelola oleh para Suster dari tarekat Carolus Borromeus

(CB). Sekolah ini memiliki pegawai yang cukup mendukung, seperti

karyawan dan guru yang profesional dalam bidangnya. Untuk saat ini,

SMA Stella Duce 1 dipimpin oleh Sr. Petra, CB., S.Pd.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

48

Struktur organisasi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yaitu:

2. Wewenang dan Tanggung Jawab Masing-Masing Unsur

a. Kepala Sekolah

Kepala sekolah: Sr. Petra, CB., S. Pd.

Tugas-tugas yang diemban Kepala Sekolah sangat banyak dan

berat, yaitu menyusun perencanaan, mengorganisasikan kegiatan,

mengarahkan kegiatan, mengkoordinasikan kegiatan, melakukan

DINAS PENDIDIKAN

DAN PENGAJARAN

YAYASAN TARAKANITA

KEPALA SEKOLAH

KOORDINATOR TATA USAHA

WAKASEK Ur

KESISWAAN

WAKASEK Ur

KURIKULUM

WAKASEK Ur SARANA

DAN PRASARANA

WAKASEK Ur

HUMAS

KOORDINATOR BIMBINGAN

DAN KONSELING

GURU-

SISWA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

49

pengawasan, melaksanakan evaluasi kegiatan, menentukan kebijakan,

mengadakan rapat, mengambil keputusan, mengatur proses

pembelajaran, mengatur administrasi (kantor, siswa, pegawai,

perlengkapan, keuangan), mengatur OSIS, dan mengatur hubungan

sekolah dengan masyarakat.

b. Wakil Kepala Sekolah

1. Kesiswaan

Wakasek Kesiswaan: Antonius Haryanto, S. Pd.

Kesiswaan merupakan salah satu bidang pelayanan

akademis, yang bertugas menangani atau mengatur semua hal yang

berkaitan dengan siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah

dengan tujuan terciptanya situasi pembelajaran yang tertib, teratur

dan aman. Di samping mengatur siswa dalam kegiatan belajarnya,

urusan kesiswaan juga bertugas membangun sikap mental yang

baik pada diri anak didik, melalui pembinaan kedisiplinan.

Tugas Kesiswaan juga berkaitan erat dengan urusan lain

seperti urusan Ekstrakurikuler, Bimbingan Konseling, Urusan

Kurikulum, Wali Kelas dll. Semuanya berjalan secara sinergi demi

tercapainya tujuan pembelajaran.

2. Kurikulum

Wakasek Kurikulum: Dra, F. Ina Dharmawati

Tugas-tugasnya adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

50

• Menyusun program pembelajaran, pembagian tugas guru, tugas

pelajaran, jadwal evaluasi belajar, pelaksanaan UAS/UN,

kriteria persyaratan naik kelas atau lulus/tidak lulus dan laporan

pengajaran secara berkala.

• Mengkoordinasikan dan mengarahkan penyusunan program

pelajaran, menyediakan daftar buku acuan dan siswa serta

menyusun laporan secara berkala.

3. Sarana dan Prasarana

Wakasek Sarana dan Prasarana: Dra. M. Yulianti

a. Tugas pembagian Sarana dan Prasarana adalah untuk

merencanakan/optimalisasi penggunaan ruang/fasilitas yang

sudah dimiliki sekolah, pembangunan gedung beserta

perlengkapannya, belanja kebutuhan sekolah, inventarisasi

barang sekaligus pemeliharaannya.

b. Sedangkan tugas lain adalah menyusun program kesejahteraan

pegawai dan melaksanakan tugas-tugas kerumahtanggaan.

Semua tugas dikoordinasikan dengan bagian lain yang terkait

agar dapat terlaksana dengan lancar.

4. Humas

Wakasek Humas: Drs. Y. Yanie Lishartanto

Tugas utama bagian Humas SMA Stella Duce 1

Yogyakarta adalah membangun komunikasi yang harmonis dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

51

komunitas pendukung, misalnya instansi pemerintah, perguruan

tinggi, orang tua, gereja, kepolisian, dan lain-lain.

c. Tata Usaha

Tugas Tata Usaha antara lain:

• Melayani pembayaran SPP/UU/UAN/UAS

• Pembukuan

• Penggajian guru dan karyawan

• Menyusun program tata usaha sekolah

• Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah

• Menyusun perlengkapan sekolah

• Menyusun dan menyajikan data statistik sekolah, menilai hasil

kerja staf-stafnya.

d. Bimbingan dan Konseling

Koordinator Bimbingan dan Konseling: Victoria Rez Naryanti, S. Psi.

Bimbingan konseling di sekolah merupakan pemberian bantuan

kepada siswa dalam upaya menemukan pribadi dengan mengenal

lingkungannya serta dapat merencanakan masa depannya.

Sasaran layanan BK adalah siswa usia remaja, karena pada masa-

masa ini banyak terjadi perubahan yang ditimbulkan oleh pertumbuhan

dan perkembangan fisik serta psikis. Karena itu, BK bertujuan

membimbing dan mendampingi siswa dalam mengatasi gejolak yang

terjadi di dalam dirinya serta membantu dan mengarahkan siswa dalam

melihat dunia luar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

52

e. Dewan Guru

Guru selaku pelaksana pembelajaran mengemban tugas

membuat program pembelajaran, membuat satuan pembelajaran,

melaksanakan kegiatan belajar-mengajar, meneliti daftar hadir siswa,

membuat catatan kemajuan siswa, dan mengelola kelas.

E. Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1

Yogyakarta

Sumber daya manusia di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta saat ini

berjumlah 82 orang, yang terdiri dari seorang Kepala Sekolah, 59 tenaga

edukatif dan 23 tenaga non edukatif, dengan rincian sebagai berikut:

DAFTAR NAMA TENAGA EDUKATIF

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

No Nama Mengajar Mata

Pelajaran

Status

Kepegawaian

1. Sr. Petra, CB., S. Pd. Kepala

Sekolah/Matematika GT

2. A. Ganjar Rahardjo, MA Fisika PNS

3. Drs. Bambang Nurdjoko Pendidikan Jasmani PNS

Dra. M. Yulianti Bimbingan Konseling PNS

5. Drs. A. Rumadi Bhs. Indonesia GT

6. Drs. A. M. Suprobo Eko Putranto Sejarah GT

7. Drs. P. Ari Kriswardana Biologi GT

8. Drs. Ig. Pramono Sejarah GT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

53

9. M. B. Nanik Winarti, S. Pd. Kewarganegaraan GT

10. Dra. F. Ina Dharmawanti Matematika GT

11. Linus Karyanto, S. Pd., M. Si. Fisika GT

12. R. Gunawan Susilowarno, S. Pd. Biologi GT

13. Antonius Haryanto, S. Pd. Fisika GT

14. Drs. Y. Yanie Lishartanto Geografi GT

15. Drs. Petrus Boidi Matematika GT

16. Agustina Maryanti, S. Ag. Agama Katolik GT

17. Damianus, S. Pd. Agama Katolik GT

18. L. Joko Sunarno, S. Si. Matematika GT

19. Dra. Bernadetta Ediningsih Bhs. Indonesia GT

20. Sr. Yosefa Tri Retnaningsih, CB., S. P. Bimbingan Konseling GT

21. Th. Indriati, S. Pd. Bhs. Inggris GT

22. Ag. Vista Elprina Gaudiawati, S. Pd. Ekonomi GT

23. Fr. Awan Tyaswati, S. Pd. Bhs. Inggris GT

24. A. Agus Arjatmoko, S. Pd. Pendidikan Jasmani GT

25. Fransiska Sudewi, S. Pd. Kimia GT

26. C. Wiwit Ary Astuti, S. Si. Matematika GT

27. Endang Murjiatun, S. Si. Geografi/Sosiologi GT

28. Victoria Rez Naryanti, S. Psi. Bimbingan Konseling GT

29. Lucia Gunawanti Sintadewi, S. Pd. Ekonomi GT

30. Catarina Tricahyanti, S. Ant. Sosiologi/Antropologi GT

31. C. Heri Sulistyawan, S. Pd. Matematika GT

32. E. Fransiska Setiawati Gunawan, S. Pd. Bhs. Inggris GT

33. M. Junandar Usman, S. T., M. M. Kimia GT

34. Danny Anggoro, S., S. S. Kewarganegaraan GTT

35. Sr. Maria Erna, CB Bimbingan Konseling GT

36. Theresia Yuniaryani, S. Pd. Bhs. Indonesia GTT

37. Veronica Josri Utami, S.Pd. Bimbingan Konseling GTT

38. Ni Putu Hindriani C Bahasa Jerman GTT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

54

39. Evi Pramudiarti Puspitasari, S. E. Bhs. Jepang GTT

40. Thomas Aryo Indrastiono, S. T. Seni Musik (Seni

Budaya) GTT

41. Maria Denok Dewi Wulandari PS., S.

Pd. Seni Tari (Seni Budaya) GTT

42. Meiliana Jumiarti Sianturi, S. Kom. Teknik Informatika dan

Komunikasi GTT

43. Ch. Ambar Palupi, S. T. Teknik Informatika dan

Komunikasi GTT

44. Oktavianus Teguh Prayitno, S. T. Teknik Informatika dan

Komunikasi GTT

45. Daniel Dian Permana, S. T. Kimia GTT

46. Artha Nugraheni, S. Si. Biologi GTT

47. Rita Ike Lisdiana, S. Pd. Tata Boga GTT

48 Liong Djoeng Lin Bahasa Mandarin GTT

49. Ch. Budi Rahayu, S. Pd. Tata Boga GTT

50. Natalia Ari Pratiwi, S. Pd. Ekonomi GTT

51. T. Sunu Widodo Seni Musik (Seni Budaya) GTT

52. Sweet Suzi Maria, S. Pd. Bhs. Inggris GTT

53. Ag. Prastyono, S. Pd. Bhs. Indonesia GTT

54. Wasono, S. Pd. Bhs. Jawa GTT

55. Posman Lumban Raja, S. Pd. Bhs. Jepang GTT

56. Agustinus Arum Eka Nugroho Seni Budaya (Musik) GTT

57. Yohanes Nurcahyo Wisnu Aji, S. Pd. Bahasa Indonesia GTT

58. Bernadeta Ajeng Setia Pratami, S.Pd. Bahasa Inggris GTT

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

55

DAFTAR NAMA TENAGA NONEDUKATIF

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

No Nama Karyawan Bidang Status

Kepegawaian

1. Endang Widayanti Tata Usaha PT

2. Ag. Sumarni Tata Usaha PT

3. P. Agus Supardal Perpustakaan PT

4. F. X. Haryanto Tata Usaha PT

5. A. Hari Wantoro Perpustakaan PT

6. Bimo Sukatno Tata Usaha PT

7. V. Sukaptinah Perpustakaan PT

8. Christiana Tur Setyowati Tata Usaha PT

9. Y. Wuryantoko Laboran IPA PT

10. A. Puji Purnama Perpustakaan PT

11. R. B. Wasijan Administrasi BK PT

12. Sugino UKS PT

13. Dwiantara Pribadi Sumandana Tata Usaha PT

14. Fr. Suwarti Laboran IPA PT

15. Anna Dyah Prabandaru, S. Pd. Pesuruh PT

16. M. M. Tri Wiranti Pesuruh PT

17. Sri Mulatsih Pesuruh PT

18. Yustina Wiwin Yuni Riyanti Satpam PT

19. L. Suyono Pesuruh PT

20. Slamet Sukardi Tata Usaha PTT

21. Yusup Dedy Sunarto Tata Usaha PTT

Keterangan:

GT : Guru Tetap

GTT : Guru Tidak Tetap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

56

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PT : Pegawai Tetap

PTT : Pegawai Tidak Tetap

F. Siswa Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

1. Jumlah peserta didik

Seluruh peserta didik SMA Stella Duce berjenis kelamin

perempuan. Jumlah peserta didik pada tahun pelajaran 2009/2010

seluruhnya ada 813 siswa yang terdiri atas 264 siswa kelas X, 277 siswa

kelas XI, dan 272 siswa kelas XII.

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki 24 kelas terdiri atas 8

kelas untuk kelas X, 8 kelas untuk kelas XI (3 kelas untuk program IPA, 4

kelas untuk program IPS, dan 1 kelas untuk program Bahasa), dan 8 kelas

untuk kelas XII (4 kelas untuk program IPA, 3 kelas untuk program IPS,

dan 1 kelas untuk program Bahasa).

Tabel Keadaan Siswi SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tahun

pelajaran 2009/2010:

Kelas X XA XB XC XD XE XF XG XH

Jumlah siswi 33 32 34 34 33 32 33 33

Kelas XI XI

IA1

XI

IA2

XI

IA3

XI

IS 1

XI

IS2

XI

IS3

XI

IS4

XI

BHS

Jumlah siswi 38 40 39 32 32 33 33 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

57

Kelas XII XII

IA1

XII

IA2

XII

IA3

XII

IA4

XII

IS1

XII

IS2

XII

IS3

XII

BHS

Jumlah siswi 34 34 33 32 38 38 39 24

2. Kenaikan dan Kelulusan Siswa

Berikut ini adalah tabel persentase kenaikan dan kelulusan siswi

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta pada tahun ajaran 1990/1991 sampai

dengan tahun ajaran 2008/2009:

PERSENTASE KENAIKAN DAN KELULUSAN

SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA

Kelas X Kelas XI Kelas XII

Tahun Jml.

Siswi

Tidak

Naik %

Jml.

Siswi

Tidak

Naik % Jml.Siswi

Tidak

Naik %

1990/1991 315 6 98.1 318 14 95.6 334 5 98.5

1991/1992 319 14 95.6 319 20 93.7 304 4 98.7

1992/1993 314 9 97.1 324 9 97.2 295 2 99.3

1993/1994 314 7 97.8 316 9 97.2 311 7 97.7

1994/1995 315 11 96.5 316 0 100.0 308 0 100.0

1995/1996 318 7 97.8 302 1 99.7 314 0 100.0

1996/1997 316 8 97.5 316 7 97.8 299 0 100.0

1997/1998 316 3 99.1 309 0 100.0 304 0 100.0

1998/1999 332 8 97.6 312 10 96.8 308 0 100.0

1999/2000 331 14 95.8 330 11 96.7 301 0 100.0

2000/2001 322 8 97.5 326 6 98.2 317 0 100.0

2001/2002 327 7 97.9 311 13 95.8 316 1 99.7

2002/2003 301 4 98.7 3331 0 100.0 291 0 100.0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

58

2003/2004 315 4 98.7 292 0 100.0 321 0 100.0

2004/2005 294 5 98.3 339 8 97.6 288 0 100.0

2005/2006 292 6 97.9 295 3 99.0 330 0 100.0

2006/2007 300 4 98.7 287 0 100.0 282 0 100.0

2007/2008 285 4 98.6 288 2 99.3 287 0 100.0

2008/2009 283 3 98.9 279 2 99.3 279 6 97.8

G. Kondisi Fisik, Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah

Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Sabirin No. 1

Yogyakarta mempunyai bangunan seluas 3208 m2 dengan luas tanah 5245 m2.

Di atas tanah tersebut dibangun 70 unit ruang, yang terdiri dari 24 ruang kelas,

1 ruang guru, 5 laboratorium, ruang praktek tata boga, kantin, ruang tata usaha

dan lain-lain.

1. Ruang Kelas

Jumlah ruang kelas untuk kelas X, XI, XII masing-masing delapan kelas,

jumlah seluruhnya 24 kelas dengan fasilitas:

a. Luas per ruang 64 m2

b. Meja dan kursi terpisah

c. Penerangan cukup

d. Kipas angin gantung

e. Papan tulis dan almari tempat inventaris kelas

2. Laboratorium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

59

SMA Stella Duce 1 memiliki 5 laboratorium antara lain:

a. Laboratorium Kimia

b. Laboratorium Fisika

Laboratorium ini dilengkapi dengan ruang gelap untuk praktik

mengenai sifat-sifat cahaya.

c. Laboratorium Biologi

d. Laboratorium Bahasa dan Audio Visual

Laboratorium ini dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas seperti master

control Yamaha, radiotape, 2 buah TV berwarna 29” serta komputer

multimedia dan 50 booth lengkap dengan headset.

e. Laboratorium Komputer

Laboratorium Komputer ini memiliki 23 unit komputer yang

terhubung dengan server.

3. Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) merupakan bagian dari usaha kesehatan

masyarakat yang dipusatkan di Puskesmas. UKS Stella Duce 1 Yogyakarta

mempunyai fasilitas yang cukup memadai, yakni:

a. 1 ruang administrasi, 1 ruang periksa

b. I ruang istirahat dengan 4 tempat tidur

c. Obat-obatan dengan jumlah cukup

4. Kantor

Ruang kantor terdiri dari:

a. Kantor Kepala Sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

60

b. Kantor Wakil Kepala Sekolah

c. Kantor Guru

d. Kantor Tata Usaha

e. Kantor BP

5. Alat Penunjang pendidikan

Alat penunjang pendidikan meliputi:

a. Peta

b. Jadwal pelajaran

c. Gambar pahlawan

d. Papan pengumuman

e. Papan presensi

6. Lapangan Olahraga dan Aula

Lapangan olahraga terdiri dari 4 tempat, antara lain:

a. Lapangan basket

b. Lapangan voli

c. Aula

d. Lapangan kecil berpasir untuk lompat jauh

7. Perpustakaan

Perpustakaan SMA Stella Duce 1 adalah salah satu penunjang yang cukup

penting bagi pembelajaran. Para siswa dapat membeli buku paket dan

meminjam bacaan-bacaan penunjang buku paket di perpustakaan.

8. Kantin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

61

Kantin SMA Stella Duce cukup memenuhi kebutuhan para siswi. Kantin

ini dikelola oleh pihak sekolah dengan para karyawan di dalamnya dan

didukung oleh unit pelayanan yang menyediakan jenis makanan yang

beragam yang cukup terjaga kebersihannya.

9. Parkir Kendaraan

Guru, karyawan dan siswi memiliki tempat parkir tersendiri yang nyaman

dan aman dan cukup terlindung.

H. Fasilitas Pendidikan dan Latihan

Untuk menunjang proses belajar mengajar di SMA Stella Duce 1

Yogyakarta, maka sekolah dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas pendidikan

yang mendukung kegiatan pembelajaran antara lain:

1. Tenaga Pengajar (Guru)

Pengajaran di SMA Stella Duce 1 Yogyakarta diberikan oleh guru

sesuai dengan keahliannya dan terseleksi. Dalam perekrutan guru dan

karyawan, sekolah tidak dapat menerima secara langsung tenaga kerja,

melainkan melalui Yayasan Tarakanita. Tenaga kerja yang akan bekerja

sebagai guru dan karyawan ditentukan dan kemudian diseleksi oleh

yayasan sesuai dengan kebutuhan sekolah.

Untuk meningkatkan kualitas pengajar, maka tenaga pengajar

diwajibkan mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kegiatan

pelatihan dan seminar. Evaluasi terhadap kualitas pengajaran terus

menerus dilakukan baik secara kelembagaan (supervisi) maupun secara

perorangan (refleksi). Di samping itu, secara rutin sekolah dan Yayasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

62

Tarakanita mengadakan kegiatan pembinaan terhadap guru khususnya

pembinaan dalam hal kualitas dan keteladanan guru.

2. Sumber Belajar

Sumber belajar meliputi:

a. Perpustakaan

Ruang perpustakaan dilengkapi dengan (a) almari dan rak buku, (b)

meja dan kursi petugas perpustakaan, (c) meja dan kursi pembaca, (d)

almari kotak katalog, (e) koleksi buku-buku bacaan, (f) buku pelajaran,

(g) koran, (h) majalah, (i) kliping, (j) papan struktur organisasi

perpustakaan, (k) tenpat koran, dan (l) media televisi.

Untuk data buku-buku yang berada di perpustakaan SMA

Stella Duce I Yogyakarta dapat di kelompokan menurut jenisnya,

yaitu :

No Jenis Buku Jumlah Judul

Jumlah Eksemplar

1 Pelajaran siswa 211 18.738 2 Pegangan guru 1.361 2.482 3 Informasi 4.999 7.553 4 Referensi 529 865 5 Bacaan berbahasa Indonesia 3.072 4.589 6 Bacaan berbahasa Inggris 591 663 7 Bacaan informasi 66 78

Jumlah 10.829 34.968 Jenis buku tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu

buku non fiksi dengan jumlah judul 1.572 yang terdiri dari 21.220

eksemplar dan buku fiksi dengan jumlah judul 9.257 yang terdiri dari

13.748 eksemplar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

63

b. Laboratorium

Laboratorium terdiri dari (a) laboratorium fisika, (b)

laboratorium kimia, (c) laboratorium komputer, (d) laboratorium

biologi. Ruang laboratorium dilengkapi dengan (a) peralatan praktek,

(b) meja dan kursi, (c) bahan-bahan praktikum, (d) almari untuk

menyimpan alat-alat dan bahan praktikum, dan (e) papan tulis.

c. Buku paket

d. Alat musik

3. Fasilitas Ruang

Fasilitas ruang-ruang yang dimiliki SMA Stella Duce 1 adalah (a)

aula, (b) UKS, (c) kantin, (d) tempat parkir siswa maupun guru dan

karyawan, (e) ruang penyimpanan alat-alat olahraga, (f) ruang kesenian,

(g) ruang fotokopi, (h) ruang doa, (i) kamar mandi/WC, (j) ruang-ruang

kelas, dan (k) kantor-kantor.

4. Fasilitas di dalam Ruang Kelas

Setiap ruang kelas dilengkapi dengan (a) papan tulis dan kapur tulis, (b)

penggaris dan jangka, (c) meja dan kursi guru, (d) meja dan kursi siswa,

(e) hiasan dinding, (f) denah tempat duduk, (g) jam dinding, (h) salib, (i)

kalender, (j) almari siswa dan (k) loudspeaker.

5. Kantor

Ruang kantor terdiri dari (a) kantor Kepala Sekolah, (b) kantor Wakil

Kepala Sekolah, (c) kantor guru, (d) kantor Tata Usaha, dan (e) kantor BP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

64

6. Alat Penunjang Pendidikan

Alat penunjang pendidikan meliputi (a) peta, (b) jadwal pelajaran, (c)

gambar pahlawan, (d) papan pengumuman, dan (e) papan presensi.

7. Olahraga

SMA Stella Duce I Yogyakarta juga menyediakan fasilitas olahraga yaitu

berupa lapangan basket, lapangan voli, dan aula.

8. Asrama

Yayasan Tarakanita menyediakn asrama yang berada di kompleks sekolah

bagi siswi yang membutuhkan. Asrama ini dikelola oleh suster-suster CB

sehingga pendampingan belajar dan pengembangan kepribadian siswi

cukup terjamin. Terdapat dua asrama yang tersedia untuk siswi, yaitu

Asrama Jalan Supadi dan Asrama di Jalan Samirono.

I. Majelis Sekolah/Dewan Sekolah/Komite Sekolah

Majelis/Dewan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dipegang secara

langsung oleh Yayasan Tarakanita yang membawahi kepala sekolah dan tim

wakil kepala sekolah yang meliputi wakil kepala sekolah bidang kurikulum,

bidang kesiswaan, bidang sarana-prasarana dan bidang hubungan masyarakat.

J. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

dengan Instansi Lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

65

Hubungan antara SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan instansi lain

meliputi:

a. Hubungan Sekolah dengan Kanwil

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memberikan laporan pertanggungjawaban

pelaksanaan pembelajaran di sekolah secara rutin kepada pihak Kanwil.

b. Hubungan Sekolah dengan Orang Tua/Wali Murid

Hubungan kerjasama SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan orang tua

siswa atau wali murid sangat penting karena bertujuan untuk mewujudkan

tercapainya tujuan pendidikan bagi siswa. Dengan adanya kerjasama ini,

pihak sekolah dan orang tua siswa mengetahui perkembangan siswa

tersebut selama menempuh pendidikan di SMA.

c. Hubungan antar Sekolah

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memiliki hubungan dengan sekolah lain

yang sederajat dalam berbagai bentuk kerja sama antara lain kerjasama

dalam bidang olahraga, kesenian, lomba mata pelajaran dan kegiatan

lainnya.

d. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat Sekitar

Hubungan SMA Stella Duce 1 Yogyakarta dengan masyarakat sekitar

tampak dalam komunikasi yang intensif dengan pemilik kost tempat siswi

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta tinggal. Bentuk hubungan lain yaitu

melibatkan masyarakat sekitar dalam hal keamanan pada saat sekolah

meyelenggarakan acara yang melibatkan pihak luar sekolah. Selain itu,

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta juga berusaha menjaga hubungan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

66

dengan masyarakat sekitar, diantaranya dengan melibatkan diri dalam

kegiatan yang diadakan oleh warga di sekitar sekolah. Contohnya pada

hari ulang tahun SMA Stella Duce 1, pihak sekolah yang diwakili

beberapa guru pamong, pengurus OSIS, dan pengurus kelas mengadakan

bakti sosial kepada tukang–tukang becak yang biasa mangkal di daerah

sekitar sekolah.

e. Hubungan Sekolah dengan Perguruan Tinggi

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta bekerja sama dengan berbagai berbagai

perguruan tinggi dalam hal expo perguruan tinggi yang diadakan oleh

pihak sekolah saat Career Day, penerimaan mahasiswa baru oleh

perguruan-perguruan tinggi, penelitian dan pelayanan psikotes.

K. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan

Untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan oleh sekolah,

SMA Stella Duce 1 Yogyakarta memberlakukan kurikulum yang sesuai

dengan ketentuan pemerintah serta kurikulum pengembangan berupa program-

program khusus yang memuat materi yang dipandang berguna untuk persiapan

pendidikan di perguruan tinggi maupun dalam kehidupan wanita di kemudian

hari. Program-program tersebut meliputi:

1. Pengembangan Bidang intelektual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

67

Hal ini dilakukan agar para siswi dapat memaksimalkan

kemampuan mereka dan mampu berkembang secara penuh dan optimal

sehingga dapat memberikan mereka bekal untuk masuk ke perguruan

tinggi.

a. Matrikulasi

Program ini diberikan kepada siwi kelas XII pada setiap awal bulan

yang bertujuan untuk mengingat kembali materi-materi yang telah

dipelajari di kelas XI dan XII.

b. Remidial

Siswi yang nilai ulangannya dirasa kurang atau tidak memenuhi

standar ketuntasan belajar harus mengikuti remidi.

c. Bimbingan penjurusan

Program pembimbingan jurusan meliputi pelayanan psikotes (bekerja

sama dengan Universitas Sanata Dharma), konsultasi penjurusan bagi

siswi kelas X dan konsultasi pemilihan jurusan di perguruan tinggi.

d. Bimbingan Persiapan UN

Program ini berupa pemberian pelatihan khusus bagi siswi kelas XII

dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional.

2. Pengembangan Bidang Kerohanian

Tujuan dari program ini adalah untuk memberikan pendampingan

kepada para siswi agar kehidupan rohaninya berkembang dan tetap

terpelihara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

68

a. Rekoleksi

Rekoleksi diadakan setahun sekali dan diberikan kepada siswi kelas X

dan XI secara berjenjang dengan mengangkat tema tertentu yang

berhubungan dengam kehidupan rohani siswi.

b. Retret

Retret dikhususkan bagi siswi kelas XII dengan kelompok-kelompok

kecil (tiap-tiap kelas).

c. Misa Kudus

Misa kudus diadakan setiap Jumat pertama dan pada saat

acara/perayaan khusus (misal pada misa awal semester dan misa HUT

SMA Stella Duce 1.

3. Pengembangan Bidang Sosial

Program ini ditujukan untuk memberikan bekal yang cukup bagi

para siswi untuk dapat beradaptasi dengan masyarakat sekitar dan menjadi

anggota masyarakat yang berkualitas.

Program pengembangan meliputi:

a. Kaderisasi

Ini adalah program pelatihan kepemimpinan dan kepekaan sosial untuk

menciptakan pribadi-pribadi yang tangguh dan siap menjadi

pemimpin. Kegiatan ini dilaksanakan untuk siswi kelas X dalam waktu

3 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

69

b. Live-in

Ini merupakan program tinggal di lingkungan masyarakat dengan

tujuan mempelajari kehidupan masyarakat dan belajar bermasyarakat.

Kegiatan ini diberikan kepada siswi kelas XI dan dilaksanakan selama

7 sampai 10 hari.

c. Jaringan Komunikasi

Jaringan komunikasi adalah kegiatan pembekalan akhir pada siswi

yang berupa penambahan pengetahuan dan wawasan tentang

bagaimana mengaktualisasi semangat kader dalam kehidupan setelah

SMA. Kegiatan ini diperuntukkan bagi siswi kelas XII dan

dilaksanakan selama 3 hari.

d. Bakti sosial

Kegiatan ini merupakan kegiatan pencarian dan penggalangan dana

untuk kegiatan sosial seperti mengadakan bazar, kunjungan ke panti

asuhan dan solidaritas bencana alam. Ini dilakukan untuk menambah

rasa solidaritas antara sesama manusia.

4. Pengembangan Bidang Kepribadian

Untuk memaksimalkan perkembangan kepribadian siswa agar

kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional siswa maka, kegiatan

pengembangan kepribadian ini pun dilakukan, misalnya:

a. Konsultasi pribadi

b. Bimbingan klasikal

c. Tes kemampuan dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

70

d. Tes seleksi perguruan tinggi

e. Ceramah kepribadian, seksualitas dan narkoba

f. Pemantauan prestasi akademik

5. Pengembangan Bidang Minat dan Bakat

Tujuannya untuk memberikan kesempatan kepada para siswi untuk

mengembangkan minat dan bakatnya sehingga para siswi dapat

mengoptimalkan kemampuan yang dia miliki. Program ini antara lain:

a. OSIS

b. Ekstrakurikuler: voli, renang, basket, PMR, English Club, biola,

karawitan, fotografi, paduan suara, pleton ini dan lain-lain.

c. Jurnalistik

Konsentrasi pengembangannya adalah pada bakat khusus penulisan

baik penulisan untuk media massa maupun penulisan pada berbagai

perlombaan. Kegiatannya meliputi: pelatihan jurnalistik, fotografi,

penerbitan majalah sekolah, dan penulisan-penulisan lain untuk

perlombaan. Kegiatan jurnalistik SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

diwadahi dalam klub MESRA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

71

BAB V

HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas (PTK) dengan metode pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournamens (TGT) dalam pembelajaran

ekonomi ini telah dilaksanakan pada siswa kelas X-B, SMA Stella Duce 1

Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan observasi terlebih dahulu

pada tanggal 29 Maret 2010 pada jam ke-7. Adapun tujuan dari observasi

ini adalah untuk mengetahui kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar

di kelas X-B SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. Setelah observasi, PTK

dilaksanakan dalam satu siklus karena tujuan penelitian ini telah tercapai

dalam satu siklus tersebut. PTK dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2010

pada pukul 07.45 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB. Penerapan PTK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

72

berdasarkan model pembelajaran kooperatif dalam penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Observasi pra penelitian

Observasi pendahuluan dilaksanakan pada hari Senin, 29 Maret

2010 pada saat jam pelajaran ke-7 (pukul 12.00 – 12.45). Guru mitra

dalam penelitian ini adalah Ibu L. Gunawati Sintadewi, S.Pd sebagai

guru bidang studi ekonomi. Jumlah siswa kelas XB pada tahun ajaran

2009-2010 sebanyak 32 siswa yang semuanya berjenis kelamin

perempuan. Adapun materi yang dipelajari pada saat observasi

pendahuluan ini adalah membahas tentang Produk Domestik Bruto

(PDB), Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan

Nasional Bruto (PNB), dan Pendapatan Nasional (PN). Dalam

observasi pendahuluan ini, ada tiga hal yang diobservasi yaitu guru,

siswa, dan kelas. Berikut dapat diuraikan hasil observasi pendahuluan:

a. Observasi guru (observing teacher)

Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam

catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru (lampiran 1a, hal

131). Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan

kelas, mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa.

Sebelum melanjutkan pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti

kepada siswa dan menyampaikan maksud kedatangan peneliti di

kelas XB. Setelah itu guru melakukan presensi terhadap siswa satu

per satu. Setelah presensi, guru mengulas kembali materi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

73

sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan

disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan

siswa. Hal ini dilakukan oleh guru dengan tujuan untuk

mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga

merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan

dipelajari. Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran

dengan berdasarkan metode ceramah. Selesai menyampaikan

materi pembelajaran, guru membahas pekerjaan rumah yang telah

diberikan kepada para siswa pada pertemuan sebelumnya.

Pekerjaan rumah tersebut dibahas dengan meminta siswa satu per

satu secara bergantian untuk maju ke depan kelas mengerjakan

soal-soal latihan di papan tulis. Selama proses pembahasan ini,

guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa untuk

merangsang pengetahuan mereka. Namun demikian hanya

beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi

siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung sehingga ada

siswa yang terlihat bosan. Cukup banyak dari mereka bercerita

sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas. Guru memang

telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran

yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi

yang rendah dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir

pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan soal-soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

74

yang belum sempat dibahas akan dilanjutkan pada pertemuan

selanjutnya.

Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap

perilaku atau aktivitas guru selama proses belajar mengajar

berlangsung:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

77

b. Observasi siswa (observing student)

Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam

catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa (lampiran 2a, hal

133). Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu

mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah

mempersiapkan diri, siswa menyimak penjelasan guru tentang

materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada yang

memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang

kurang fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat

siswa yang sibuk dengan kegiatannya sendiri, ngobrol dengan

temannya, main handphone, dll. Pada pembelajaran ini, siswa

cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa jenuh

dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang

digunakan guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan

pembelajaran, guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal

latihan dan membahas PR yang telah diberikan pada pertemuan

sebelumnya. Satu per satu siswa yang ditunjuk oleh guru secara

bergantian maju ke depan untuk menuliskan jawaban atas

pekerjaan rumah mereka dan kemudian dicocokkan. Tetapi, tidak

semua siswa menanggapi dengan antusias jawaban siswa atas soal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

78

yang dituliskan teman mereka di papan tulis. Hal-hal tersebut

menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan

akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan

siswa merasa bosan dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal

latihan. Dengan kata lain tidak ada kegiatan yang menarik selama

proses pembelajaran. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa

No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti

proses pembelajaran √ Ada beberapa

siswa yang tidak siap mengikuti pembelajaran.

2 Siswa memperhatikan penjelasan guru

√ Hanya sebagian siswa saja yang memperhatikan penjelasan guru.

3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran.

√ Tidak semua siswa menanggapi pembahasan pembelajaran

4 Siswa mencatat hal-hal penting

5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik

√ Kebanyakan siswa tidak mengerjakan tugas sendiri, tetapi meminta bantuan teman yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

79

c. Observasi kelas (observing classroom)

Secara fisik ruang kelas XB cukup memadai untuk proses

belajar mengajar, hanya saja ruangan kelas masih dirasakan kurang

luas. Fasilitas yang disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard,

papan tulis, meja guru, kursi guru, kursi siswa, meja untuk siswa,

papan pengumuman, sebuah sound, dan almari. Selain itu, di dalam

kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan kelas.

Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang memadai agar

sirkulasi udara ke dalam kelas lancar. Pencahayaan kelas juga

sudah cukup baik. Sedangkan untuk tata letak kelas, masih ada

sedikit kekurangan. Ruang kelas yang kurang luas menyebabkan

meja antara siswa yang satu dengan yang lain terlalu dekat. Hal ini

membuat ruang gerak siswa kurang leluasa. Lingkungan kelas

sudah cukup kondusif untuk pembelajaran. Selain itu, suara

kendaraan yang lalu lalang di jalan juga tidak begitu mengganggu

aktivitas yang ada di kelas. Suasana serta aktivitas kelas selama

proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil

observasi kegiatan kelas (lampiran 3a, hal 135).

Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal

ini terlihat bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti

pembelajaran. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal di

depan kelas. Hanya saja setelah guru meminta siswa mengerjakan

soal ada beberapa siswa asyik berbicara dengan teman-temannya di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

80

luar materi pembelajaran. Selesai siswa mengerjakan, guru tidak

memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil kerja mereka

baik secara verbal maupun non verbal. Tidak adanya kegiatan yang

menarik selama proses pembelajaran yang dapat membangkitkan

kebutuhan siswa dalam belajar dan kurangnya pengawasan oleh

guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah tidur-tiduran di

dalam kelas. Namun demikian, guru cukup bijaksana dengan

memberikan teguran apabila sikap siswa sudah melampaui batas.

Pada akhir pembelajaran guru tidak memberikan tugas dan

kesimpulan, guru hanya mengucapkan salam. Dari rangkaian

keadaan kelas tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran

No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1. Fasilitas di dalam kelas

mendukung proses pembelajaran

√ Papan tulis, meja kursi, almari

2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran

√ Hanya pada awal pembelajaran

3. Siswa membuat kegaduhan √ Pada saat latihan

soal 4. Siswa mengerjakan soal

latihan di depan kelas √

Secara bergantian maju mengerjakan soal di papan tulis.

5. Guru memberikan penghargaan √

6. Ada kegiatan menarik dalam belajar √

7 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

81

8. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan

Berdasarkan hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan

suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa

selama pembelajaran berlangsung guru cenderung hanya menggunakan

metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal saja. Peneliti menduga

bahwa pemilihan metode guru tersebut membuat guru lebih dapat

menghemat waktu dan juga mudah dalam menyampaikan materi yang

diajarkan. Kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa

cenderung akan lebih cepat merasa bosan sehingga akan mencari

kesibukan sendiri seperti ngobrol dengan temannya, sibuk dengan

barang-barang yang dimainkannya, main handphone, dll yang

membuat perhatian mereka terpecah belah sehingga memicu suasana

kelas menjadi kurang kondusif dan menghambat proses kegiatan

belajar mengajar. Pada saat latihan soal, jika siswa mengalami

kesulitan dalam mengerjakan latihan soal tersebut, guru meminta siswa

untuk tidak sungkan-sungkan bertanya dan jika perlu berdiskusi

dengan temannya. Hal ini bertujuan agar siswa bisa bekerja sama

dengan baik dan juga bisa mempermudah dalam mengerjakan latihan

soal tersebut. Secara keseluruhan, terlihat bahwa peranan guru lebih

dominan dibanding dengan siswa, peran aktif siswa dalam

pembelajaran sangat kurang. Idealnya untuk saat ini dalam suatu

kegiatan belajar mengajar, siswa lebih berperan aktif dalam memahami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

82

pengetahuan dengan kemampuan yang dimilikinya baik itu dalam hal

bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dll.

Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan bahwa

permasalahan pembelajaran yang terjadi adalah rendahnya pemahaman

serta keterlibatan dari siswa selama proses pembelajaran. Hal ini

terlihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung

baik dalam hal bertanya, menjawab pertanyaan, mengemukakan

pendapat, mengerjakan tugas, dan interaksi dalam diskusi dirasa masih

kurang. Peneliti menduga bahwa akar permasalahan tersebut terlihat

dari beberapa aspek yang diantaranya adalah kecenderungan siswa

dalam mengikuti pelajaran menggunakan metode yang kurang

bervariasi sehingga semangat untuk belajar kurang, guru kurang

menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga siswa tidak

berani untuk bertanya, mengemukakan ide/pendapatnya, berdiskusi

dengan baik, kurangnya interaksi yang baik antara guru dengan siswa.

Dampaknya hasil-hasil belajar siswa kurang memuaskan. Dari

berbagai permasalahan tersebut, alternatif pemecahan masalah tersebut

adalah perlunya menciptakan suatu proses pembelajaran yang

bervariasi, dapat lebih menggali pemahaman siswa, melatih mental

siswa untuk lebih berani mengungkapkan sesuatu, lebih percaya diri,

lebih bertanggung jawab, dan tentunya yang mendorong terciptanya

suasana pembelajaran yang harmonis baik antara guru dengan siswa

maupun antar siswa. Maka dari itu, guru diharapkan mampu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

83

menerapkan suatu metode pembelajaran yang berbeda dan bervariasi.

Terdapat beberapa metode pembelajaran yang dapat diterapkan oleh

guru dimana masing-masing metode pembelajaran memiliki langkah-

langkah yang berbeda-beda.

Berdasarkan kondisi pembelajaran tersebut, selanjutnya guru

dan peneliti berkolaborasi untuk menerapkan suatu metode alternatif

selain metode ceramah, latihan soal, dan tanya jawab, juga ditambah

dengan menerapkan metode yang lebih bervariasi yaitu metode

kooperatif tipe TGT. Dalam metode ini tugas guru bertindak sebagai

fasilitator terutama ketika jalannya diskusi, games dan turnamen. Jadi

siswa berkesempatan lebih berperan aktif karena dengan metode TGT

siswa bisa bekerja sama dengan siswa yang lain di dalam kelompok.

Selama jalannya diskusi dalam permainan (games) juga berbeda

dengan diskusi yang biasanya. Jika dalam diskusi pada umumnya

siswa hanya membahas suatu masalah di dalam kelompok yang

kemudian hasil diskusinya tersebut dicatat dan jika perlu dilanjutkan

dengan presentasi, tetapi disini siswa diharapkan dapat menggunakan

kreatifitas masing-masing untuk dapat menggali pemahamannya.

Sekilas siswa memang terlibat aktif di dalam diskusi, namun jika

dilihat lebih mendalam hanya beberapa siswa yang aktif dan sungguh-

sungguh. Berbeda dengan diskusi dalam metode TGT, dalam metode

ini siswa dibagi dalam kelompok untuk permainan (games) dan

turnamen. Dalam sesi permainan siswa dituntut untuk bisa berdiskusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

84

dengan menggali kreatifitas masing-masing. Pada sesi turnamen juga

siswa diharapkan bisa bekerja sama dengan baik serta dapat

menumbuhkan persaingan secara sehat antar kelompok selama

jalannya turnamen.

Dengan menerapkan metode ini siswa diharapkan untuk dapat

lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran serta dapat lebih

berani untuk bertanya, mengungkapkan pendapatnya, dan

mengungkapkan kesulitan yang mereka hadapi. Dengan demikian

secara tidak langsung siswa harus terdorong untuk dapat memahami

materi yang didapatnya. Di sini tugas guru adalah sebagai fasilitator

dimana mendampingi siswa terlebih jika siswa menemui kesulitan.

Dengan menerapkan metode ini tidak menutup kemungkinan suasana

yang tadinya kurang kondusif dan kurang antusias dari siswa akan

menimbulkan suasana yang lebih antusias, hidup, kondusif serta

bervariasi.

2. Siklus pertama

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 5 Mei 2010 pada

pukul 07.45 WIB sampai dengan pukul 09.15 WIB yaitu pada jam

kedua sampai dengan ketiga. Materi yang dipelajari pada siklus

pertama ini adalah pokok bahasan konsumsi dan investasi. Guru mitra

yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu L. Gunawati Sintadewi,

S.Pd selaku guru bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas

X-B pada tahun ajaran 2009-2010 saat ini adalah 32 siswa. Dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

85

jumlah siswa tersebut, seluruh siswa hadir pada siklus pertama ini.

Berikut ini diuraikan penerapan metode kooperatif tipe Teams Games

Tournamens (TGT ) pada siklus pertama.

a. Perencanaan

Dalam tahap ini dilakukan persiapan dan perencanaan

pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini disajikan langkah-

langkah perencanaan yang diterapkan pada siklus I.

1) Peneliti dan guru mitra menggali data awal tentang

karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan

kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut selanjutnya

menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-

kelompok yang heterogen. Berdasarkan prestasi akademiknya

tersebut siswa dibagi menjadi tiga ranking yaitu siswa dengan

prestasi atau nilai akademik tinggi, siswa dengan prestasi

sedang, dan siswa dengan prestasi rendah. Dari hasil

pembagian kelompok tersebut terbentuk lima kelompok

dengan kemampuan akademik yang beragam. Lima kelompok

yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5.

2) Peneliti kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran mencakup:

Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP), materi pembelajaran,

Lembar Kerja Siswa, meja turnamen, dan hadiah. Berikut ini

disajikan uraian masing-masing perangkat pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

86

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Peneliti membuat RPP yang berisi tentang standar

kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan

pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,

materi ajar, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk satu kali

pertemuan. RPP menguraikan secara detail langkah-

langkah kegiatan yang akan dilaksanakan selama proses

pembelajaran. Hal ini akan membantu guru selama

melaksanakan pembelajaran. RPP dapat dilihat pada

lampiran 9 halaman 117.

b) Materi pembelajaran

Materi pelajaran ini adalah memahami konsumsi dan

investasi. Materi yang disampaikan berupa penjelasan

secara garis besar saja mulai dari pengertian konsumsi,

tabungan, dan investasi, serta bagaimana penggunaan

fungsi-fungsi tersebut secara matematis dalam analisis

ekonomi.

c) Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa di sini yaitu daftar pertanyaan soal-soal

latihan berupa pre test dan post test yang berguna untuk

membandingkan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah

dilaksanakannya siklus 1. Dapat dilihat pada lampiran 10

halaman 122 dan lampiran 11 halaman 126.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

87

d) Meja turnamen

Jumlah meja turnamen ada lima buah. Jumlah meja

turnamen ini sesuai dengan jumlah kelompok yang

dibentuk. Masing-masing meja disusun berjajar dan

dilengkapi dengan papan nama kelompok.

e) Hadiah

Hadiah dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok

yang mendapatkan skor terbaik pada saat turnamen

dilaksanakan. Hadiah yang diberikan berupa makanan kecil

dan bolpoint.

3) Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan

data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari:

a) Lembar observasi kegiatan guru

Lembar observasi kegiatan guru ini digunakan untuk

mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru pada

saat pembelajaran berlangsung (lampiran 1b, hal 137).

b) Lembar observasi kegiatan siswa

Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk

mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan siswa pada

saat mengikuti pembelajaran (lampiran 2b, hal 139).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

88

c) Lembar observasi kegiatan kelas

Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk

mengetahui kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas

pada saat pembelajaran berlangsung (lampiran 3b, hal 141).

d) Lembar penilaian kelompok

Lembar penilaian kelompok ini mencakup daftar skor yang

diperoleh kelompok dalam permainan dan turnamen

(lampiran 12, hal 130).

b. Tindakan

Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan pembelajaran

kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-

langkah pada tahap ini sebagai berikut:

1) Presentasi kelas

Pada awal pembelajaran, guru terlebih dahulu mengulas

kembali materi pembelajaran berkaitan tentang pemahaman

akan konsumsi dan investasi. Penyampaian materi

pembelajaran dalam waktu ± 5 menit. Dalam pengulasan

kembali materi pembelajaran ini guru menggunakan metode

ceramah dan tanya jawab.

2) Membagi siswa dalam kelompok

Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal

perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk

adalah 5 kelompok siswa dengan anggota 6-7 orang. Pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

89

tahap ini guru hanya menyebutkan kembali nama-nama

kelompok berikut anggota-anggotanya. Kemudian guru

mempersilahkan masing-masing siswa untuk berkumpul

dengan kelompoknya dan segera menempati meja yang telah

diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan

aturan main dan tata tertib pembelajaran kooperatif tipe TGT

yang akan dilakukan.

3) Permainan (games)

Permainan (games) pada siklus pertama ini diberi nama make a

match. Pada permainan ini siswa pada tiap kelompok diminta

untuk memilih nomor urut mengerjakan soal dengan cara

memasang call card. Setiap call card bertuliskan dua nomor

yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di

depan kelas. Contoh: nomor urut 1 dan 7, artinya akan

mengerjakan soal pada urutan pertama dan pada urutan ketujuh.

Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor

urutnya maju ke depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal

adalah menjodohkan. Soal dan jawaban tersedia dalam kotak

kardus di kursi yang telah disediakan. Siswa menempel soal

dan jawaban pada kertas kuarto di papan tulis sesuai dengan

nomor kelompoknya. Guru akan memanggil nomor urut siswa

yang akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan soal

diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

90

dengan tanda peluit dua kali. Ada 12 buah soal dengan waktu

pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit.

4) Turnamen

Turnamen dilakukan setelah permainan selesai dilaksanakan.

Turnamen pada siklus pertama ini diberi nama cerdas cermat.

Pada sesi turnamen ini siswa diminta untuk mengecek uang-

uangan yang telah tersedia di meja setiap kelompok. Jumlah

uang-uangan 12 lembar dengan nilai total Rp 150.000,00. Uang

tersebut akan dipergunakan oleh kelompok secara bebas

sebagai taruhan untuk setiap jawaban. Sebelum soal dibacakan

oleh guru, uang taruhan kelompok harus diletakkan pada

tempat taruhan. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik di

tempat yang telah disediakan. Pengerjaan soal akan dimulai

dengan tanda bunyi peluit satu kali dan diakhiri dengan bunyi

peluit dua kali. Berdasarkan instruksi guru, kelompok harus

menunjukkan jawaban pekerjaan kepada guru dengan cara

mengangkat jawaban yang telah dituliskan dalam lembar yang

telah disediakan. Guru akan menyatakan bahwa jawaban

kelompok benar atau salah. Jika jawaban kelompok salah maka

nilai kelompok akan berkurang sebesar jumlah yang

ditaruhkan. Sedangkan jika jawaban benar maka nilai

kelompok akan bertambah sebesar jumlah yang ditaruhkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

91

5) Penghargaan kelompok

Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games

maupun turnamen dicatat. Pada tahap akhir dilakukan

penjumlahan skor jawaban dan ranking. Berdasarkan ranking

tersebut ditentukan juara I,II, dan III. Pada siklus pertama ini,

juara I adalah kelompok 1 dengan jumlah skor 133.050, juara II

adalah kelompok 2 dengan jumlah skor 90.040, dan juara III

adalah kelompok 5 dengan jumlah skor 79.070. Masing-masing

juara akan mendapatkan hadiah berupa makanan ringan.

c. Observasi

Hasil pengamatan (observasi) dalam penelitian tindakan kelas ini

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1) Pengamatan terhadap guru

Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pada siklus

pertama. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada

siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:

Tabel 5.4 Aktivitas Guru Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak1. Guru menjelaskan pembelajaran

kooperatif tipe TGT. √

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

92

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

93

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.

19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu

mengelola pembelajaran koperatif tipe TGT dengan baik.

Dalam siklus pertama ini dapat kita lihat bahwa guru mampu

menjelaskan dan mengorganisasikan pembelajaran kooperatif

tipe TGT, guru memberikan kesempatan pada siswa untuk

bekerja sama dalam kelompok, guru memotivasi siwa untuk

belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru dapat

berinteraksi dengan baik dengan seluruh siswa, guru

mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah,

guru melakukan evaluasi proses pembelajaran melalui games

dan turnamen yang menjadi bagian dari pembelajaran

kooperatif tipe TGT, guru memotivasi siwa untuk aktif dalam

games maupun turnamen, guru mengamati setiap kelompok

dalam mengerjakan soal dan membantu siswa ketika siswa

mengalami kesulitan, guru juga mengadakan evaluasi hasil

belajar melalui pre test dan post test (lampiran 4a, hal 143).

2) Pengamatan terhadap siswa

Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada siklus

pertama disajikan dalam tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

94

Tabel 5.5 Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I

No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada

materi diskusi dalam kelompok. √

2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan

tugas. √

4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran.

5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.

6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.

Tabel 5.5 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran, seluruh

perhatian siswa tertuju pada materi pelajaran. Dalam permainan

maupun turnamen, seluruh siswa saling bertukar pikiran dan

pendapat serta berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. Ketika

mereka ada kesulitan dalam pembelajaran, mereka mengajukan

pertanyaan yang ada kaitannya dengan pembelajaran. Dan

ketika guru atau teman lain bertanya, mereka menjawab

pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.

Selain itu mereka juga dapat menghargai saran dan pendapat

dari teman lainnya (lampiran 6a, hal 147).

3) Pengamatan terhadap kelas

Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada

siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

95

Tabel 5.6 Instrumen Pengamatan Kelas

No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang

memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi.

12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran

berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

96

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa suasana kelas cukup kondusif

dalam proses pembelajaran dan hal ini dapat mendukung proses

pembelajaran ke arah yang lebih baik. Selain itu dari tabel

tersebut menunjukkan bahwa dengan metode pembelajaran tipe

TGT akan mendukung suasana pembelajaran menjadi lebih

baik (lampiran 5a, hal 145).

d. Refleksi

Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi, pemaknaan, dan

penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode

pembelajaran TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi

segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada

akhir siklus pertama. Refleksi dilakukan pada guru mitra maupun

pada siswa. Berikut ini dipaparkan hasil refleksi siklus pertama:

1) Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.7 Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT

No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap

komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan.

Sudah cukup baik, variatif, dan lengkap.

2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Siswa dapat berpartisipasi dengan aktif, dan adanya kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

97

antar anggota dalam kelompok. Kerjasama antar anggota juga cukup kompak.

3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Masalah waktu dan ruangan yang agak terbatas.

4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Siswa menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.

Siswa menjadi lebih cepat paham akan materi dan siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.

6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.

Persiapan media dan perangkat pembelajaran yang lebih matang, dibutuhkan waktu yang agak lebih lama, serta setting tempat.

7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?

Ya, siswa sangat berminat.

Tabel 5.7 menunjukkan kesan guru mitra terhadap

perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT setelah melakukan serangkaian proses belajar

mengajar dengan perangkat pembelajaran yang dikembangkan.

Kesan guru tentang komponen pembelajaran yang telah

diterapkan secara umum sudah cukup bagus dan lengkap, tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

98

masih butuh persiapan yang lebih matang lagi. Selain itu

kendala yang dihadapi berkaitan dengan waktu dan setting

tempat. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu siswa

dapat menjadi lebih aktif dan antusias ketika pembelajaran

berlangsung sehingga mereka menjadi tidak bosan (lampiran

7a, hal 148)

2) Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT

Tabel 5.8 Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT

No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda

terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?

Seru,

menyenangkan dan

tidak

membosankan,

menarik.

2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)

Semuanya dituntut

aktif di sini,

kerjasama

kelompok harus

kompak, asyik,

suasana menjadi

lebih hidup.

3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?

Berminat, agar pembelajaran tidak monoton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

99

4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?

Dapat bekerjasama

dengan baik dan

saling percaya antar

anggota kelompok,

belajar jadi tidak

membosankan,

lebih cepat jelas

dan paham.

5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?

Lebih mengerti dan

memahami materi,

menjadi tidak

mengantuk saat

pelajaran, jadi lebih

aktif dan tambah

wawasan.

6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?

Beda pendapat

dalam kelompok,

waktu terlalu

singkat.

7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?

Permainan

diperbanyak, waktu

ditambah lebih

lama, percaya satu

sama lain,

kekompakan di

dalam kelompok,

soal terlalu sulit.

Tabel 5.8 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat

dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

100

secara umum yaitu mereka menikmati pembelajaran kooperatif

tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi tidak

monoton. Selain itu mereka menjadi lebih cepat memahami

materi yang sedang diajarkan. Hal-hal yang masih perlu

diperbaiki yaitu media yang lebih menarik lagi dan pembuatan

media yang tidak membingungkan siswa, serta soal agar

disesuaikan dengan kemampuan siswa (lampiran 8a, hal 149)

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah

Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan

peningkatan prestasi belajar siswa dari waktu ke waktu khususnya pada

masa pra penelitian, siklus pertama, dan siklus kedua dalam penerapan

metode pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari berbagai tahapan tersebut

kemudian dibandingkan bagaimana perubahan tingkat hasil belajar siswa.

Untuk mengukur tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam

penelitian tindakan ini menggunakan pre test dan post test. Berikut adalah

tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa

pada siklus I:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

101

Tabel 5.9 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa

No Nama Pre-

test

Post-

test Selisih

Peningkatan

pemahaman

1. Adelia Chandra C. 5,3 6,7 1,4 21%

2. Adelina Sally Y. 6 7,3 1,3 18%

3. Agatria Fatdia Lase 6 8 2 25%

4. Angela Lintang M. 6 6,7 0,7 10%

5. Aniela Evodie N. A. 6 6,7 0,7 10%

6. Anthonia Jessy P. 6,7 8 1,3 16%

7. Christina Wahyudi 4,7 7,3 2,6 36%

8. Christy Madya Putri 6 6 0 0%

9. Dea Novita Cahyawati 4,7 6,7 2 30%

10. Dyah Ratnasari A. 6,7 6,7 0 0%

11. Ersalina Tresnawati 4,7 7,3 2,6 36%

12. Eva Yosephine A. 5,3 7,3 2 27%

13. Faradhita Fidaswari 4 6 2 33%

14. Genoveva Innocentia 4,7 8 3,3 41%

15. Lovian Chaterine C. 4,7 5,3 0,6 11%

16. Lucia Dian A. 4,7 6,7 2 30%

17. Lucia Ratri A. 5,3 7,3 2 27%

18. Maria Keishia A. 6 8 2 25%

19. Marisa Stella O. 5,3 6 0,7 12%

20. Meilina 5,3 6,7 1,4 21%

21. Olga Aurora N. 4 6,7 2,7 40%

22. Phyca Cintya A. 5,3 6,7 1,4 21%

23. Sabina Wulung R. 3,3 6 2,7 45%

24. Sanca Bening R. 5,3 8 2,7 34%

25. Stefani Adriani B. 4,7 7,3 2,6 36%

26. Stefani Vidia G. 6 7,3 1,3 18%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

102

27. Sylvia Soegianto 4,7 7,3 2,6 36%

28. Vanessa Julia Tei S. 6,7 8,7 2 23%

29. Venny Claudia H. 4 6,7 2,7 40%

30. Yohana Yekti Piwi 4,7 6,7 2 30%

31. Yohanetta Mutiara D. 4,7 6,7 2 30%

32. Yulia Resti Lina 4,7 7,3 2,6 36%

Rata-rata 5,20 7,01 1,81 26%

Tabel 5.9 menunjukkan hasil komparasi peningkatan prestasi

belajar siswa menggunakan pre test dan post test dalam penerapan

pembelajaran kooperatif tipe TGT pada siklus pertama. Dari 32 orang

siswa di kelas XB, ada 30 orang siswa yang mengalami peningkatan dan

ada 2 orang siswa yang nilainya tetap atau tidak ada perubahan.

Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata-rata peningkatan nilai kelas

adalah 1,81 atau 26%. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas

mencapai 5,20 sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik

menjadi 7,01.

Peningkatan prestasi belajar siswa dapat disebabkan oleh

penggunaan metode yang tepat. Metode kooperatif tipe TGT yang

diterapkan dalam pembelajaran ini mampu meningkatkan partisipasi siswa

dalam mengikuti pembelajaran. Penerapan metode yang menarik dengan

adanya permainan dan turnamen juga membuat para siswa menjadi tidak

bosan dan menjadi lebih bersemangat untuk belajar karena adanya variasi

pembelajaran. Dengan adanya permainan dan turnamen akan mendorong

siswa untuk bersaing dengan kelompok lain. Masing-masing kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

103

akan bekerja sama untuk mendapatkan keberhasilan dengan mencapai skor

tertinggi. Dengan begitu siswa menjadi lebih memiliki kebutuhan akan

belajar dan menjadi lebih terdorong untuk berprestasi setelah

diterapkannya metode pembelajaran ini. Hal tersebut tampak dengan

capaian skor yang didapatkan tiap-tiap kelompok pada saat permainan

maupun turnamen. Selain itu tiap-tiap kelompok bersaing untuk

mendapatkan skor yang tertinggi karena adanya pemberian penghargaan

atas hasil kerja mereka pada saat permainan dan turnamen. Dengan

demikian menunjukkan bahwa dengan adanya penghargaan pada hasil

belajar akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di

kelas.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan metode kooperatif tipe

TGT ini dapat membantu siswa kelas XB SMA Stella Duce 1 Yogyakarta

untuk meningkatkan prestasi belajar mereka di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

104

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMA Stella Duce 1

Yogyakarta dapat diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan hasil belajar

siswa kelas XB. Peningkatan hasil belajar siswa tersebut tampak dari nilai

yang dicapai oleh siswa pada waktu pre test dan post test. Rata-rata

peningkatan nilai kelas adalah 1,81 atau 26%. Pada saat pre test rata-rata

skor siswa dalam kelas mencapai 5,20 sedangkan rata-rata skor siswa

setelah post test naik menjadi 7,01. Peningkatan nilai siswa ini telah

melampaui target yang ditetapkan. Pada awal penelitian, target yang

ditetapkan sebesar 20%. Jadi bila dibandingkan dengan target yang

ditetapkan ada selisih sebesar 6%. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran Ekonomi

dalam penelitian ini sudah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

XB SMA Stella Duce 1 Yogyakarta.

B. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

105

1. Adanya ketidaksesuaian antara alokasi waktu yang sudah dibuat dalam

skenario pembelajaran dengan implementasi yang sebenarnya sehingga

penerapan metode pembelajaran ini menjadi berkesan terburu-buru.

2. Adanya perbedaan persepsi dalam pelaksanaan tindakan karena

kurangnya komunikasi yang efektif antara guru mitra dan peneliti

dalam menjelaskan instruksi atau langkah-langkah dalam permainan

sehingga pada waktu permainan ada beberapa siswa yang terlihat

bingung.

C. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa saran

yang ditunjukan pada pihak yang terkait dalam penelitian ini:

1. Pentingnya perencanaan dan penyusunan alokasi waktu secara efektif

dan efisien dalam pembelajaran untuk menghindari penggunaan waktu

yang berlebihan dan menggunakan waktu sesuai dengan kebutuhan

sehingga bukan hanya sebagai rencana tetapi dalam implementasinya

kegiatan pembelajaran yang diterapkan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Turnaments (TGT) dalam pembelajaran

ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa juga dapat berjalan

dengan tertib dan lancar sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

2. Perlu adanya komunikasi yang baik antara peneliti dengan guru mitra

sehingga tidak terjadi perbedaan persepsi dan untuk menghindari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

106

adanya penyimpangan pelaksanaan tindakan dari rencana yang telah

ditetapkan.

3. Pentingnya persiapan-persiapan secara matang dan maksimal berkaitan

dengan media, perangkat, serta prosedur pembelajaran yang digunakan

untuk menghindari kesalahan-kesalahan selama proses pembelajaran

berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

107

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Hopkins. 1993. A Teacher’s Guide To Classroom Research. Buckingham: Open University Press.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1991. Jakarta: Balai Pustaka.

Kusumah, W. dan Dedi Dwitagama. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Indeks.

Masidjo, Ign. 1991. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Penerbit-Percetakan Kanisius. Masidjo, Ign. 1995. Pengukuran dan Penilaian Prestasi Belajar di Sekolah.

Yogyakarta: IKIP Universitas Sanata Dharma. Mahmud, M. Dimyati. 1989. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Depdikbud.

McNiff, Jean. 1992. Action Research; Principles and Practice. London: Routledge.

Mudjiono, M. Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Slavin, R.E. 1995. Cooperative Learning: Theory, Research, and Practice (2nd ed.). Boston: Allyn and Bacon.

Slavin, R. E. 2009. Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek. Bandung: Nusa

Media. Solihatin, Etin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning: Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Susilo. 2007. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book

Publisher. Uno, Hamzah. 2007. Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Winkel, W. S. 1983. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta:

Gramedia.

Winkel, W. S. 1989. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

108

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

109

Lampiran 1

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Yogyakarta, ..... Januari 2010

Guru Observer

(………………….) (.........................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

110

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Yogyakarta, …. Januari 2010

Guru Observer

(………………) (……………….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

111

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat :

Tanggal dan waktu observasi :

Lamanya observasi :

Orang dan atau peristiwa yang diamati :

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek :

Yogyakarta, .... Januari 2010

Guru Observer

(........................) (...........................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

112

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

Tabel Aktivitas Guru

No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe

TGT.

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

113

harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.

19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.

Yogyakarta, ….Januari 2010

Guru Observer

(.......................) (......................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

114

Lampiran 5

Instrumen Pengamatan Kelas

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas.

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

115

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Yogyakarta, ….Januari 2010

Guru Observer

(.........................) (........................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

116

Lampiran 6

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok

Hari/tanggal :

Mata Pelajaran :

Kelas :

Observer :

No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok.

2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran.

5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.

6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya.

Yogyakarta, ….Januari 2010

Guru Observer

(........................) (.......................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

117

Lampiran 7

Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan

Metode TGT

No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen

pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan.

2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.

5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.

6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT.

7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas?

Yogyakarta, ….Januari 2010

Guru Observer

(........................) (.......................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

118

Lampiran 8

Instrumen Refleksi

Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT

No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda terhadap

komponen pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan?

2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? (Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi)

3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti?

4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?

5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?

6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut?

7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT?

Yogyakarta, ….Januari 2010

Guru Observer

(........................) (.......................)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

119

Lampiran 9

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA STELLA DUCE 1 Yogyakarta

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas / Semester : X / 2

Tahun Pelajaran : 2009 / 2010

Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Standar Kompetensi : Memahami konsumsi dan investasi.

B. Kompetensi Dasar : 1. Mendeskripsikan fungsi konsumsi dan fungsi

.......tabungan.

2. Mendeskripsikan kurva permintaan investasi.

C. Indikator : 1. Menggunakan fungsi konsumsi dan cara

menggambarkan.

2. Menggunakan fungsi tabungan dan cara

menggambarkan.

3. Memberi contoh beberapa penggunaan fungsi

matematis dan statistik dalam analisis ekonomi.

D. Tujuan Pembelajaran : 1. Peserta didik mampu menggunakan fungsi

konsumsi dan cara menggambarkannya.

2. Peserta didik mampu menggunakan fungsi

tabungan dan cara menggambarkannya.

3. Peserta didik mampu mendeskripsikan

pengertian investasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

120

4. Peserta didik mampu mendeskripsikan fungsi

investasi.

5. Peserta didik mampu mendeskripsikan kurva

permintaan investasi.

E. Materi Ajar :

1. Pengertian konsumsi dan tabungan

Konsumsi merupakan penggunaan barang-barang dan jasa-jasa

oleh konsumen secara langsung dan yang terakhir guna memenuhi

kebutuhan hidupnya. Faktor utama yang mampu mempengaruhi besar

kecilnya konsumsi adalah pendapatan. Tetapi juga ada beberapa faktor

lain yang memengaruhi besar kecilnya pengeluaran konsumsi. Adapun

faktor-faktor tersebut antara lain: social prestise, demonstration effect,

kebanggaan, ketamakan, dan expected income.

Tabungan atau saving merupakan sisa daripada pendapatan setelah

dikurangi konsumsi.

2. Fungsi konsumsi dan fungsi tabungan

Pada ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara

keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan pada dua kategori

penggunaan yaitu konsomsi dan saving.

a. Fungsi konsumsi

Menjelaskan hubungan antara konsumsi dan pendapatan nasional.

Keterangan: C = konsumsi a = konsumsi otonom

b = hasrat mengkonsumsi marginal atau MPC = ∆S/∆Y Y = pendapatan

C = a + b Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

121

Dalam perekonomian suatu negara kita ketahui bahwa harga-

harga barang dan jasa yang ditawarkan produsen tidak stabil.

Apabila diperkirakan suatu harga akan naik maka konsumen akan

membeli barang itu dengan pendapatan yang tetap. Sebaliknya

bilamana harga diperkirakan turun, maka konsumen tidak akan

cepat-cepat membeli barang tetapi berusaha menunda

pembeliannya hingga harga barang itu lebih rendah lagi. Hal ini

akan memengaruhi pergeseran kurva konsumsi.

b. Fungsi tabungan

Menjelaskan hubungan antara tabungan dan pendapatan nasional.

Keterangan: S = tabungan a = tabungan otonom b = MPS = ∆S/∆Y Y = pendapatan

3. Pengertian investasi

Investasi merupakan pengeluaran-pengeluaran untuk membeli

barang modal atau peralatan-peralatan produksi dengan tujuan untuk

mengganti atau menambah barang modal yang digunakan untuk

memproduksi barang di masa yang akan datang.

4. Peranan investasi dalam perekonomian

Kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-

menerusmeningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja,

meningkatkan pendapatan nasional dan meningkatkan taraf kemakmuran

masyarakat. Peranannya ini bersumber dari tiga fungsi penting dari

kegiatan investasi dalam perekonomian. Adapun fungsi investasi dalam

perekonomian yaitu sebagai berikut:

S = -a + (1-b) Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

122

a. Investasi merupakan salah satu komponen dari pengeluaran

agregat.

b. Investasi mampu menambah barang modal.

c. Investasi mampu memajukan teknologi.

5. Fungsi permintaan investasi

Permintaan akan investasi merupakan fungsi dari tingkat bunga.

Keterangan: = investasi i = tingkat bunga p = proporsi I terhadap i Permintaan akan investasi berbanding terbalik dengan tingkat

bunga. Jika tingkat bunga tinggi maka masyarakat akan lebih senang

menyimpan uangnya di bank daripada diinvestasikan. Hal ini

dikarenakan masyarakat mempunyai harapan bahwa akan mendapatkan

bunga bank yang lebih besar daripada hasil harapan dari

menginvestasikan uangnya atau menanamkan modal. Tingginya bunga

mencerminkan pula mahalnya kredit, sehingga mengurangi minat untuk

berinvestasi bagi masyarakat yang memiliki modal. Sebaliknya, hal ini

juga terjadi jika tingkat bunga rendah. Masyarakat akan lebih senang

menginvestasikan uangnya daripada menyimpan di bank sebab bunga

yang akan diperoleh lebih kecil. Sedangkan tingkat bunga itu tergantung

dari kesenangan orang untuk menanam uang dan jumlah uang yang ada.

F. Metode Pembelajaran :

Metode pembelajaran Kooperatif tipe TGT (presentasi, diskusi, games,

turnamen, dan penghargaan kelompok).

I = - pi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

123

G. Strategi Pembelajaran :

Kegiatan Alokasi

Waktu

Metode Media

A. Pendahuluan

Guru membuka dan memulai

pelajaran dengan salam.

5 menit

B. Kegiatan Inti

1) Guru melakukan pre test.

2) Guru membagi siswa dalam

kelompok-kelompok kecil.

3) Guru mengawasi jalannya games

make a match.

4) Guru membahas materi diskusi.

5) Guru menjelaskan dan memimpin

jalannya turnamen.

(Cerdas cermat)

6) Guru memilih kelompok yang

terbaik.

15 menit

5 menit

15 menit

10 menit

15 menit

5 menit

Games

Turnamen

Penghargaan

kelompok

Soal latihan

Bendera

kelompok

Soal latihan,

kertas asturo,

papan tulis,

kotak kardus,

peluit, stop

watch

Uang-uangan,

kotak kardus,

kertas, peluit,

stop watch

Hadiah

C. Penutup

1) Guru melakukan post test.

2) Guru menutup pembelajaran dan

membagikan lembar refleksi.

15 menit

5 menit

Soal latihan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

124

H. Sumber Pembelajaran :

1. Indrastuti. 2007. Pengetahuan Sosial Ekonomi Kelas X SMA/MA 1.

Jakarta: Sinar Grafika.

2. Sukwiyati, Hj. 2006. Ekonomi SMA Kelas X. Bandung: Yudhistira.

I. Evaluasi :

• Soal : Terlampir

• Pedoman penilaian : Menjawab benar skor 1

Menjawab salah skor 0

• Kunci jawaban : Terlampir

Yogyakarta, 23 Maret 2010

Guru Mata Pelajaran

L. Gunawati Sintadewi, S.Pd

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

125

Lampiran 10

NAMA :

NO :

Soal Pre Test

Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban (a, b, c, d, e) dengan benar. (Waktu mengerjakan 15 menit) 1. Balas jasa yang diterima rumah tangga dibelanjakan untuk memenuhi ….

a. kewajiban d. pendapatan b. keinginan e. balas jasa c. konsumsi

2. Dalam circular flow, yang diserahkan rumah tangga ke perusahaan adalah

…. a. pendapatan d. upah b. faktor produksi e. pendapatan domestik c. faktor konsumsi

3. Pendapatan yang dibelanjakan oleh rumah tangga disebut ….

a. pendapatan nasional d. pendapatan disposibel b. pendapatan regional e. pendapatan domestik c. pendapatan per kapita

4. Saat rumah tangga tidak memiliki pendapatan yang disposibel, yang

digunakan untuk memenuhi konsumsi adalah .… a. pajak d. utang b. bunga e. upah c. kekayaan/tabungan masa lalu

5. Saat pendapatan naik, konsumsi juga naik, tetapi tidak sebesar kenaikan

pendapatan. Sisa pendapatan tersebut digunakan untuk …. a. tabungan d. upah b. pajak e. gaji c. bunga

6. Bila tambahan kenaikan konsumsi dibandingkan dengan tambahan

kenaikan pendapatan disposibel akan diperoleh …. a. APC d. MPC b. APS e. MPC dan MPS c. MPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

126

7. Bila terjadi kenaikan pendapatan disposibel, kecenderungan menabung rata-rata juga akan naik. Hal ini disebabkan oleh …. a. jumlah tabungan menurun d. jumlah konsumsi meningkat b. jumlah konsumsi menurun e. jumlah tabungan dan konsumsi

meningkat c. jumlah tabungan meningkat

8. Orang yang telah kaya dan memiliki banyak kekayaan cenderung ….

a. memperbesar tabungan d. mengurangi konsumsi b. mengurangi tabungan e. mengurangi tabungan dan

konsumsi c. memperbanyak konsumsi

9. Pengaruh suku bunga terhadap tabungan dan konsumsi adalah ….

a. Semakin rendah tingkat bunga, semakin tinggi tabungan dan konsumsi b. Semakin rendah tingkat bunga, semakin rendah tabungan dan

konsumsi c. Semakin tinggi tingkat bunga, tabungan tetap, konsumsi meningkat d. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin banyak tabungan dan makin

sedikit konsumsi e. Semakin tinggi tingkat bunga, konsumsi semakin tinggi

10. Pengertian investasi adalah ….

a. Membeli saham di saat harganya murah dan menjualnya di saat harga tinggi

b. Membeli valuta asing di saat harga rendah dan menjual di saat harga tinggi

c. Bertransaksi di bursa berjangka d. Membeli instrumen dari vatif e. Pembelian berbagai jenis barang dan modal atau mesin-mesin produksi

11. Faktor penting penentu investasi adalah ….

a. keadaan perekonomian d. keuntungan pengusaha b. perkembangan teknologi e. pendapatan nasional c. tingkat kekuatannya yang akan diperoleh

12. V = merupakan rumus ….

a. nilai yang akan datang d. nilai konsumsi b. nilai sekarang e. nilai keuntungan c. nilai tabungan

13. Bila nilai sekarang dan pendapatan di masa depan lebih kecil daripada

nilai sekarang modal yang diinvestasikan, maka investasi tersebut …. a. dipertimbangkan d. diakui b. ditolak e. dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

127

c. diterima

14. Bila nilai yang akan datang lebih kecil daripada nilai hasil yang diharapkan, maka investasi …. a. diterima d. dilaksanakan b. ditolak e. diragukan c. diakui

15. kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal

dengan jumlah modal yang diinvestasikan disebut …. a. kurva investasi d. kurva tabungan b. kurva MEI e. kurva suku bunga c. kurva konsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

128

JAWABAN: 1. C 2. B 3. D 4. C 5. A 6. A 7. C 8. C 9. D 10. E 11. C 12. B 13. B 14. B 15. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

129

Lampiran 11

NAMA :

NO :

Soal Post Test

Kerjakan soal berikut ini dengan memberi tanda silang (X) pada setiap pilihan jawaban (a, b, c, d, e) dengan benar. (Waktu mengerjakan 15 menit) 1. Balas jasa yang diterima rumah tangga dibelanjakan untuk memenuhi ….

a. kewajiban d. pendapatan b. keinginan e. balas jasa c. konsumsi

2. Dalam circular flow, yang diserahkan rumah tangga ke perusahaan adalah

…. a. pendapatan d. upah b. faktor produksi e. pendapatan domestik c. faktor konsumsi

3. Pendapatan yang dibelanjakan oleh rumah tangga disebut ….

a. pendapatan nasional d. pendapatan disposibel b. pendapatan regional e. pendapatan domestik c. pendapatan per kapita

4. Saat rumah tangga tidak memiliki pendapatan yang disposibel, yang

digunakan untuk memenuhi konsumsi adalah .… a. pajak d. utang b. bunga e. upah c. kekayaan/tabungan masa lalu

5. Saat pendapatan naik, konsumsi juga naik, tetapi tidak sebesar kenaikan

pendapatan. Sisa pendapatan tersebut digunakan untuk …. a. tabungan d. upah b. pajak e. gaji c. bunga

6. Bila tambahan kenaikan konsumsi dibandingkan dengan tambahan

kenaikan pendapatan disposibel akan diperoleh …. a. APC d. MPC b. APS e. MPC dan MPS c. MPS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

130

7. Bila terjadi kenaikan pendapatan disposibel, kecenderungan menabung rata-rata juga akan naik. Hal ini disebabkan oleh …. a. jumlah tabungan menurun d. jumlah konsumsi meningkat b. jumlah konsumsi menurun e. jumlah tabungan dan konsumsi

meningkat c. jumlah tabungan meningkat

8. Orang yang telah kaya dan memiliki banyak kekayaan cenderung ….

a. memperbesar tabungan d. mengurangi konsumsi b. mengurangi tabungan e. mengurangi tabungan dan

konsumsi c. memperbanyak konsumsi

9. Pengaruh suku bunga terhadap tabungan dan konsumsi adalah ….

a. Semakin rendah tingkat bunga, semakin tinggi tabungan dan konsumsi b. Semakin rendah tingkat bunga, semakin rendah tabungan dan

konsumsi c. Semakin tinggi tingkat bunga, tabungan tetap, konsumsi meningkat d. Semakin tinggi tingkat bunga, semakin banyak tabungan dan makin

sedikit konsumsi e. Semakin tinggi tingkat bunga, konsumsi semakin tinggi

10. Pengertian investasi adalah ….

a. Membeli saham di saat harganya murah dan menjualnya di saat harga tinggi

b. Membeli valuta asing di saat harga rendah dan menjual di saat harga tinggi

c. Bertransaksi di bursa berjangka d. Membeli instrumen dari vatif e. Pembelian berbagai jenis barang dan modal atau mesin-mesin produksi

11. Faktor penting penentu investasi adalah ….

a. keadaan perekonomian d. keuntungan pengusaha b. perkembangan teknologi e. pendapatan nasional c. tingkat kekuatannya yang akan diperoleh

12. V = merupakan rumus ….

a. nilai yang akan datang d. nilai konsumsi b. nilai sekarang e. nilai keuntungan c. nilai tabungan

13. Bila nilai sekarang dan pendapatan di masa depan lebih kecil daripada

nilai sekarang modal yang diinvestasikan, maka investasi tersebut …. a. dipertimbangkan d. diakui b. ditolak e. dilaksanakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

131

c. diterima

14. Bila nilai yang akan datang lebih kecil daripada nilai hasil yang diharapkan, maka investasi …. a. diterima d. dilaksanakan b. ditolak e. diragukan c. diakui

15. kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal

dengan jumlah modal yang diinvestasikan disebut …. a. kurva investasi d. kurva tabungan b. kurva MEI e. kurva suku bunga c. kurva konsumsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

132

JAWABAN: 1. C 2. B 3. D 4. C 5. A 6. A 7. C 8. C 9. D 10. E 11. C 12. B 13. B 14. B 15. B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

133

Lampiran 12

FORMAT SKOR KELOMPOK

SKOR Keterangan

Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V

Games

Turnamen:

Soal 1

Soal 2

Soal 3

Soal 4

Soal 5

Soal 6

Soal 7

Soal 8

Soal 9

Soal 10

Soal 11

Soal 12

TOTAL

JUARA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

134

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

135

Lampiran 1a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.

Tanggal dan waktu observasi : Senin, 29 Maret 2010 jam ke-7

Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2

Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas,

mengucapkan salam, dan memeriksa kesiapan siswa. Sebelum melanjutkan

pembelajaran, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan

maksud kedatangan peneliti di kelas XB. Setelah itu guru melakukan presensi

terhadap siswa satu per satu. Setelah presensi, guru mengulas kembali materi

sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari

itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru

dengan tujuan untuk mengingatkan kembali pembelajaran yang telah lalu dan juga

merangsang perhatian siswa untuk memasuki materi yang akan dipelajari.

Selanjutnya guru masuk ke dalam materi pembelajaran dengan berdasarkan

metode ceramah. Selesai menyampaikan materi pembelajaran, guru membahas

pekerjaan rumah yang telah diberikan kepada para siswa pada pertemuan

sebelumnya. Pekerjaan rumah tersebut dibahas dengan meminta siswa satu per

satu secara bergantian untuk maju ke depan kelas mengerjakan soal-soal latihan di

papan tulis. Selama proses pembahasan ini, guru memberikan pertanyaan-

pertanyaan kepada siswa untuk merangsang pengetahuan mereka. Namun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

136

demikian hanya beberapa siswa yang mau menjawab pertanyaan guru tersebut.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa guru kurang memotivasi siswa pada saat

proses pembelajaran berlangsung sehingga ada siswa yang terlihat bosan. Cukup

banyak dari mereka bercerita sendiri-sendiri dengan temannya di dalam kelas.

Guru memang telah berusaha mengaktifkan siswa, namun proses pembelajaran

yang cenderung monoton menyebabkan siswa memiliki motivasi yang rendah

dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, guru

mengucapkan salam penutup dan soal-soal yang belum sempat dibahas akan

dilanjutkan pada pertemuan selanjutnya.

Yogyakarta, 29 Maret 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

137

Lampiran 2a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.

Tanggal dan waktu observasi : Senin, 29 Maret 2010 jam ke-7

Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2

Sebelum memasuki pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan

diri untuk mengikuti pembelajaran. Setelah mempersiapkan diri, siswa menyimak

penjelasan guru tentang materi yang diajarkan. Pada saat penjelasan materi, ada

yang memang mendengarkan penjelasan dengan baik dan adapula yang kurang

fokus terhadap materi yang diajarkan, misalnya terdapat siswa yang sibuk dengan

kegiatannya sendiri, ngobrol dengan temannya, main handphone, dll. Pada

pembelajaran ini, siswa cenderung pasif. Disini terlihat jelas bahwa siswa merasa

jenuh dengan proses pembelajaran dengan menggunakan metode yang digunakan

guru dalam pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa

untuk mengerjakan soal-soal latihan dan membahas PR yang telah diberikan pada

pertemuan sebelumnya. Satu per satu siswa yang ditunjuk oleh guru secara

bergantian maju ke depan untuk menuliskan jawaban atas pekerjaan rumah

mereka dan kemudian dicocokkan. Tetapi, tidak semua siswa menanggapi dengan

antusias jawaban siswa atas soal yang dituliskan teman mereka di papan tulis.

Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa tidak memiliki hasrat dan kebutuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

138

akan belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini dikarenakan siswa merasa bosan

dengan kegiatan rutin mengerjakan soal-soal latihan. Dengan kata lain tidak ada

kegiatan yang menarik selama proses pembelajaran.

Yogyakarta, 29 Maret 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

139

Lampiran 3a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.

Tanggal dan waktu observasi : Senin, 29 Maret 2010 jam ke-7

Lamanya observasi : 45 menit (1 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2

Secara fisik ruang kelas XB cukup memadai untuk proses belajar

mengajar, hanya saja ruangan kelas masih dirasakan kurang luas. Fasilitas yang

disediakan di kelas tersebut adalah whiteboard, papan tulis, meja guru, kursi guru,

kursi siswa, meja untuk siswa, papan pengumuman, sebuah sound, dan almari.

Selain itu, di dalam kelas juga disediakan buku untuk mencatat kemajuan kelas.

Dalam ruang kelas tersedia ventilasi yang memadai agar sirkulasi udara ke dalam

kelas lancar. Pencahayaan kelas juga sudah cukup baik. Sedangkan untuk tata

letak kelas, masih ada sedikit kekurangan. Ruang kelas yang kurang luas

menyebabkan meja antara siswa yang satu dengan yang lain terlalu dekat. Hal ini

membuat ruang gerak siswa kurang leluasa. Lingkungan kelas sudah cukup

kondusif untuk pembelajaran. Selain itu, suara kendaraan yang lalu lalang di jalan

juga tidak begitu mengganggu aktivitas yang ada di kelas.

Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat

bahwa hampir seluruh siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Guru meminta

siswa untuk mengerjakan soal di depan kelas. Hanya saja setelah guru meminta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

140

siswa mengerjakan soal ada beberapa siswa asyik berbicara dengan teman-

temannya di luar materi pembelajaran. Selesai siswa mengerjakan, guru tidak

memberikan penghargaan kepada siswa atas hasil kerja mereka baik secara verbal

maupun non verbal. Tidak adanya kegiatan yang menarik selama proses

pembelajaran yang dapat membangkitkan kebutuhan siswa dalam belajar dan

kurangnya pengawasan oleh guru menjadikan ada beberapa siswa yang malah

tidur-tiduran di dalam kelas. Namun demikian, guru cukup bijaksana dengan

memberikan teguran apabila sikap siswa sudah melampaui batas. Pada akhir

pembelajaran guru tidak memberikan tugas dan kesimpulan, guru hanya

mengucapkan salam.

Yogyakarta, 29 Maret 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

141

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

142

Lampiran 1b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.

Tanggal dan waktu observasi : Rabu, 5 Mei 2010 pukul 07.45 WIB

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2

Guru membuka dan memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam

kepada siswa. Sesudah itu guru memeriksa kesiapan siswa dan mengabsen

kehadiran siswa. Guru juga menjelaskan prosedur pembelajaran yang akan

diterapkan pada proses pembelajaran pada hari itu. Pada awal pembelajaran, guru

sedikit mengulas materi pembelajaran pada minggu lalu dengan melakukan tanya

jawab dengan siswa. Kemudian guru melakukan pre test kepada siswa untuk

membandingkan tingkat kenaikan prestasi belajar siswa pada saat sebelum dan

sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

TGT. Sesudah melaksanakan pre test, kemudian guru membagikan handout yang

berisi prosedur dan tata tertib permainan serta turnamen kepada siswa dan

menjelaskan langkah-langkah permainan tersebut. Metode permainan yang

digunakan yaitu make a match. Guru memimpin dan mengawasi jalannya

permainan. Sesudah permainan berakhir, guru dan siswa membahas soal

permainan dengan diskusi bersama. Berikutnya adalah sesi turnamen. Pada sesi

ini guru juga terlebih dahulu menyampaikan aturan-aturan yang berlaku dalam

turnamen. Metode turnamen yang digunakan yaitu cerdas cermat. Guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

143

memimpin dan mengawasi jalannya turnamen. Setelah turnamen berakhir, guru

dan siswa membahas soal turnamen dengan diskusi bersama. Pembelajaran

kemudian ditutup dengan diadakannya post test oleh guru untuk membandingkan

tingkat prestasi belajar siswa pada saat pre test dan post test. Sesudah itu guru

membagikan lembar refleksi kepada siswa untuk merefleksikan kegiatan

pembelajaran pada hari ini. Guru juga memilih kelompok yang terbaik, kelompok

dengan skor tertinggi dan akan mendapatkan penghargaan atau hadiah berupa

makanan kecil.

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

144

Lampiran 2b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN SISWA

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.

Tanggal dan waktu observasi : Rabu, 5 Mei 2010 pukul 07.45 WIB

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2

Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran. Siswa

menanggapi sapaan guru dan juga menjawab guru ketika diabsen. Pada hari itu

seluruh siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran. Kemudian siswa mendengarkan

penjelasan guru tentang prosedur pembelajaran yang akan digunakan pada hari

itu. Setelah siswa terlihat siap untuk menerima pelajaran, guru kemudian memulai

pembelajaran. Guru sedikit mengulas meteri pembelajaran pada pertemuan

sebelumnya dan melakukan tanya jawab dengan siswa. Kemudian guru

melaksanakan pre test dan seluruh siswa mengerjakan soal pre test yang telah

dibagikan oleh guru dengan tenang. Setelah pre test berakhir, siswa

mendengarkan penjelasan dari guru dan menyimak handout yang telah dibagikan

oleh guru tentang langkah-langkah dan peraturan-peraturan yang harus diikuti

oleh masing-masing kelompok. Ketika permainan berlangsung siswa sangat

antusias dan bersemangat dalam mengikuti permainan ini. Hal itu dikarenakan

siswa merasa senang dengan metode yang diberikan sehingga mereka tidak

merasa bosan . Siswa dalam kelompok masing-masing maju ke depan kelas satu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

145

per satu secara bergantian untuk menyelesaikan soal make a match dalam tiap

kelompok. Setelah permainan berakhir, siswa dan guru membahas soal

permainan dengan cara berdiskusi bersama. Pada saat turnamen terlihat sekali

bahwa para siswa juga sangat siap untuk mengikuti turnamen tersebut. Hal itu

terlihat pada saat pembacaan soal, semua siswa dalam masing-masing kelompok

melaksanakan diskusi dan bekerjasama dengan baik agar mereka bisa menjawab

pertanyaan dalam turnamen cerdas cermat tersebut dengan tepat dan benar

sehingga mereka tidak kehilangan uang taruhan kelompok. Guru dan siswa juga

membahas soal turnamen dengan berdiskusi bersama setelah turnamen berakhir.

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

146

Lampiran 3b

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN KELAS

(Catatan Anekdotal)

Nama pengamat : Irene Septilya Wahyu Indah A.

Tanggal dan waktu observasi : Rabu, 5 Mei 2010 pukul 07.45 WIB

Lamanya observasi : 90 menit (2 jam pelajaran)

Orang dan atau peristiwa yang diamati : Ibu L. Gunawati Sintadewi, S. Pd

Tingkat kelas (semester) dan atau subyek : XB semester 2

Secara umum kondisi kelas pada dasarnya sudah cukup mendukung dalam

proses pembelajaran. Fasilitas yang tersedia di dalam kelas juga sangat menunjang

karena dilengkapi dengan peralatan-peralatan seperti meja siswa, kursi siswa,

meja guru, kursi guru, almari, whiteboard, sebuah sound, papan pengumuman,

dan juga buku-buku pelajaran yang digunakan sebagai bahan ajar. Suasana kelas

pada pembelajaran hari ini juga cukup mendukung dalam proses pembelajaran.

Pada hari ini seluruh siswa juga hadir untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

Seluruh siswa terlihat antusias dan senang dalam mengikuti proses pembelajaran

mulai dari awal hingga akhir pelajaran. Pada saat permainan dan turnamen

terkadang ada sedikit keramaian yang terjadi dalam kelompok karena adanya

perbedaan pendapat antar anggota kelompok. Siswa-siswa berperan secara aktif

dalam pembelajaran hari ini dan masing-masing kelompok saling bersaing dengan

kelompok lainnya untuk dapat menjawab soal dengan baik dan benar sehingga

kegiatan pembelajaran menjadi semakin menarik, tidak membosankan, dan

suasana kelas menjadi lebih hidup.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

147

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

148

Lampiran 4a

LEMBAR OBSERVASI KEGIATAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

Hari/tanggal : Rabu, 5 Mei 2010

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XB

Observer : Irene Septilya W. I. A.

Aktivitas Guru Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif

tipe TGT. √

2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas.

3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas.

4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT.

5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.

6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan.

7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.

8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.

9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan.

10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri.

11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

149

12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.

13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.

14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.

15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.

16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran.

17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen.

18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik.

19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

150

Lampiran 5a

INSTRUMEN PENGAMATAN KELAS

Hari/tanggal : Rabu, 5 Mei 2010

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XB

Observer : Irene Septilya W. I. A.

Instrumen Pengamatan Kelas Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki

kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.

2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa.

3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.

4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas (sekolah).

5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat (malas) serta membuat kegaduhan di dalam kelas.

6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.

7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya.

8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT.

9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.

10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan.

11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat

dipahami dengan jelas. √

13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.

14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit.

15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

151

16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

152

Lampiran 6a

Lembar Observasi Kegiatan Belajar Siswa dalam Kelompok

Hari/tanggal : Rabu, 5 Mei 2010

Mata Pelajaran : Ekonomi

Kelas : XB

Observer : Irene Septilya W. I. A.

Perilaku Siswa Saat Pembelajaran Pada Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi

dalam kelompok. √

2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan

pembelajaran. √

5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan.

6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √

Yogyakarta, 5 Mei 2010

Guru Observer

(L. Gunawati Sintadewi, S. Pd) (Irene Septilya W.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

159

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

161

Lampiran 12a

JUMLAH SKOR KELOMPOK

SKOR Keterangan

Kel I Kel II Kel III Kel IV Kel V

Games 50 40 60 50 70

Turnamen: 150.000 150.000 150.000 150.000 150.000

Soal 1 + 5.000 - 2.000 + 1.000 + 5.000 + 2.000

Soal 2 - 2.000 - 1.000 - 2.000 - 2.000 - 5.000

Soal 3 - 10.000 - 2.000 - 5.000 - 10.000 - 1.000

Soal 4 + 2.000 + 5.000 + 10.000 + 5.000 + 2.000

Soal 5 + 1.000 + 10.000 + 2.000 + 1.000 + 5.000

Soal 6 - 5.000 - 5.000 + 5.000 + 2.000 - 10.000

Soal 7 + 20.000 - 10.000 - 20.000 - 20.000 - 5.000

Soal 8 + 10.000 - 20.000 - 20.000 + 20.000 - 10.000

Soal 9 + 20.000 + 5.000 + 10.000 + 20.000 - 20.000

Soal 10 + 20.000 - 20.000 - 20.000 - 10.000 - 20.000

Soal 11 + 50.000 + 20.000 - 50.000 - 50.000 + 50.000

Soal 12 + 5.000 + 50.000 + 5.000 + 5.000 + 20.000

TOTAL 133.050 90.040 23.060 58.050 79.070

JUARA I II V IV 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

163

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

164

Pembagian Kelompok

Kelompok 1: Kelompok 2:

1. Adelia Chandra Carolina 1. Adelina Sally Yosgiarso

2. Anthonia Jessy Perwirasari 2. Christina Wahyudi

3. Ersalina Tresnawati Naryanto 3. Eva Yosephine Anindita

4. Lucia Dian Anggraini 4. Lucia Ratri Ardhanaswari

5. Olga Aurora Nandiswara 5. Phyca Cintya Anggiarti

6. Stefani Vidia Gorreti 6. Sylvia Soegianto

7. Yohanetta Mutiara Detyantari O. 7. Yulia Resti Lina

Kelompok 3: Kelompok 4:

1. Agatria Fatdia Lase 1. Angela Lintang Maharani

2. Christy Madya Putri 2. Dea Novita Cahyawati

3. Faradhita Fidaswari 3. Genoveva Innocentia S.

4. Maria Keishia Angelina 4. Marisa Stella Octavia

5. Sabina Wulung Rarasati 5. Sanca Bening Riangganis

6. Vanessa Julia Tei Seran 6. Venny Claudia Hermanto

Kelompok 5:

1. Aniela Evodie Nadia Allokendek

2. Dyah Ratnasari Anggoroningsih

3. Lovian Catherine Christy

4. Meilina

5. Stefani Adriani Bintoro

6. Yohana Yekti Piwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

165

SKENARIO PEMBELAJARAN

NO Kegiatan Guru Waktu

1. Guru membuka dan memulai pelajaran dengan salam yang

dilanjutkan dengan penyampaian SK dan KD.

5 menit

2. Guru membagikan soal pre test dan mengumpulkannya

kembali setelah pre test selesai dilakukan.

15 menit

3. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok

berdasarkan daftar kelompok yang telah dibuat sebelumnya

dan meminta siswa berkumpul dalam kelompoknya masing-

masing di tempat yang telah ditentukan. (daftar kelompok

terlampir)

2 menit

4. Games: make a match

Guru membacakan prosedur dan aturan permainan dan

memimpin jalannya permainan.

18 menit

5. Guru bersama dengan siswa membahas soal dan

jawabannya.

10 menit

6. Turnamen: cerdas cermat

Guru membacakan prosedur dan aturan turnamen dan

memimpin jalannya turnamen.

15 menit

7. Guru membagikan soal post test dan mengumpulkannya

kemmbali setelah post test selesai dilakukan.

15 menit

8. Guru menutup pelajaran dengan salam penutup dan

membagikan lembar refleksi

5 menit

9. Guru memilih kelompok yang terbaik

Guru mengumumkan kelompok yang memiliki skor tertinggi

dengan menjumlahkan skor yang telah diperoleh pada

waktu games dan turnamen.

5 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

166

PROSEDUR GAMES MAKE A MATCH

1. Siswa pada tiap kelompok diminta untuk memilih nomor urut mengerjakan

soal dengan cara memasang call card. Setiap call card bertuliskan dua nomor

yang menunjukkan urutan mengerjakan soal yang berada di depan kelas.

Contoh: nomor urut 1 dan 7, artinya akan mengerjakan soal pada urutan

pertama dan pada urutan ketujuh.

2. Satu per satu siswa dalam kelompok berdasarkan nomor urutnya maju ke

depan kelas mengerjakan soal. Bentuk soal adalah menjodohkan. Soal dan

jawaban tersedia dalam kotak kardus di kursi yang telah disediakan.

3. Siswa menempel soal dan jawaban pada kertas kuarto di papan tulis sesuai

dengan nomor kelompoknya.

4. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang akan mengerjakan soal di depan

kelas.

5. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri

dengan tanda peluit dua kali.

6. Waktu pengerjaan untuk setiap soal adalah satu menit.

PERATURAN - PERATURAN

A. Selama permainan berlangsung semua siswa dilarang berkomunikasi atau

berdiskusi apapun dengan siapapun.

B. Saat siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal, siswa lain diminta

untuk tetap berada di tempat duduknya masing-masing.

C. Setiap siswa harus bergantian maju ke depan kelas untuk menjodohkan soal

dan jawabannya sesuai dengan nomor urutnya masing-masing.

D. Jika siswa telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu habis maka siswa

harus tetap berada di depan kelas sampai dengan peluit tanda selesai

dibunyikan.

E. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan

sanksi berupa pengurangan nilai sebesar 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

167

PROSEDUR TURNAMEN CERDAS CERMAT

1. Siswa diminta untuk mengecek uang-uangan yang telah tersedia di meja setiap

kelompok. Jumlah uang-uangan 12 lembar dengan nilai total Rp 150.000,00.

Uang tersebut akan dipergunakan oleh kelompok secara bebas sebagai taruhan

untuk setiap jawaban.

2. Sebelum soal dibacakan, uang taruhan kelompok harus diletakkan pada tempat

taruhan.

3. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik. Pengerjaan soal akan dimulai dengan

tanda bunyi peluit satu kali dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali.

4. Berdasarkan instruksi guru, kelompok harus menunjukkan jawaban pekerjaan

kepada guru dengan cara mengangkat jawaban yang telah dituliskan dalam

lembar yang telah disediakan.

5. Guru akan menyatakan bahwa jawaban kelompok benar atau salah.

6. Jika jawaban kelompok salah maka nilai kelompok akan berkurang sebesar

jumlah yang ditaruhkan. Sedangkan jika jawaban benar maka nilai kelompok

akan bertambah sebesar jumlah yang ditaruhkan.

PERATURAN - PERATURAN

A. Uang yang telah ditaruhkan tidak boleh ditarik kembali atau diganti dengan

jumlah taruhan yang berbeda.

B. Siswa dilarang berdiskusi maupun berkomunikasi apapun dengan siapapun.

Komunikasi antar anggota kelompok dilakukan secara tertulis.

C. Guru hanya akan membacakan soal sebanyak satu kali dan tidak akan

melakukan pengulangan lagi, maka perhatikan dan dengarkanlah pertanyaan

dari guru dengan baik.

D. Sebelum peluit tanda dimulainya pengerjaan soal dibunyikan, kelompok

dilarang menuliskan jawabannya terlebih dahulu. Sesudah peluit tanda selesai

pengerjaan soal dibunyikan, kelompok sudah tidak diperkenankan untuk

mengerjakan lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

168

E. Bila peraturan-peraturan di atas dilanggar, maka kelompok akan mendapatkan

sanksi berupa pengurangan skor sebesar 15 untuk pertanyaan yang sedang

diajukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

169

SOAL MAKE A MATCH

Soal =

1. Perbandingan antara peningkatan dalam konsumsi akibat suatu

peningkatan dalam pendapatan. (….)

2. Apabila permintaan suatu investasi ditunjukkan oleh I = 250 – 500 i,

berapa besarnya investasi pada saat bunga bank berlaku setinggi 12 %?

(….)

3. S = - a + (1 – b) Y. (….)

4. Tingkat keuntungan yang diramalkan akan diperoleh dan tingkat suku

bunga. (….)

5. Fungsi yang menunjukkan hubungan antara besar tabungan dengan besar

pendapatan. (….)

6. Mampu menambah barang modal, salah satu komponen dari pengeluaran

agregat, mampu memajukan teknologi. (….)

7. Fungsi yang menunjukkan hubungan antara besar konsumsi dengan besar

tabungan. (….)

8. Y = C + S. (….)

9. Tingkat keuntungan yang tertinggi yang diharapkan dari sebuah marginal

modal. (….)

10. Perkiraan penghasilan yang akan diterima di masa yang akan datang. (….)

11. Diketahui fungsi konsumsi C = 10 + 0,60 Y. Jika pendapatan nasional

sebesar 60, berapa besarnya tabungan? (….)

12. Keinginan untuk meniru orang lain yang memiliki pendapatan lebih besar

darinya. (….)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

170

Pilihan Jawaban =

a. Fungsi tabungan dalam persamaan linear

b. Expected income

c. S = Y – C

= 60 – {10 + 0,60(60)}

= 60 – 46

= 14

d. Fungsi konsumsi dalam persamaan linear

e. Marginal efficiency of capital (MEC)

f. MPS

g. Fungsi konsumsi

h. I = 250 – 500 (0,12)

= 190

i. Fungsi investasi dalam persamaan linear

j. MPC

k. Demonstration effect

l. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi

m. Rumus umum

pendapatan nasional

n. Fungsi tabungan

o. S = Y – C

= Y – (30 + 0,8Y)

= Y – 30 – 0,8Y

= -30 + 0,2Y

S = 20

20 = -30 + 0,2Y

50 = 0,2Y

Y = 250

C = Y – S

= 250 – 20

= 230

p. Peranan investasi dalam perekonomian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

171

Jawaban=

1. MPC

2. I = 250 – 500 (0,12)

= 190

3. Fungsi tabungan dalam persamaan linear

4. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi investasi

5. Fungsi tabungan

6. Peranan investasi dalam perekonomian

7. Fungsi konsumsi

8. Rumus umum pendapatan nasional

9. Marginal efficiency of capital (MEC)

10. Expected income

11. S = Y – C

= 60 – {10 + 0,60(60)}

= 60 – 46

= 14

12. Demonstration effect

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

172

SOAL CERDAS CERMAT

1. Bagian pendapatan yang dibelanjakan untuk memenuhi kebutuhan

dinamakan ….

2. Bunga yang berlaku pada waktu itu atau pasar saat investasi itu diadakan

dinamakan ….

3. Kondisi investasi yang selalu mengalami kenaikan dan penurunan yang

sangat besar disebut ….

4. Secara umum fungsi konsumsi dapat dirumuskan dengan persamaan yaitu

….

5. Faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya konsumsi adalah ….

6. Kegiatan produsen untuk meningkatkan produksi dengan membeli barang-

barang modal dinamakan ….

7. Fungsi permintaan akan investasi dapat dirumuskan dengan persamaan

yaitu ….

8. Keinginan untuk meniru orang lain yang memiliki pendapatan lebih besar

darinya dinamakan ….

9. Pada ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara

keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan pada dua kategori

penggunaan yaitu …. dan ….

10. Perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan

pendapatan disposibel (∆ disebut ….

11. Apabila permintaan suatu investasi ditunjukkan oleh I = 400 – 700 i.

Berapa besarnya investasi pada saat tingkat bunga bank yang berlaku

setinggi 14% ….

12. Bagian pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi disebut ….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

173

JAWABAN:

1. Konsumsi

2. Tingkat bunga

3. Volatile

4. C = a + b Y

5. Pendapatan

6. Investasi

7. I = – pi

8. Demonstration effect

9. Konsumsi dan tabungan

10. Kecenderungan menabung marginal (MPS)

11. I = 400 – 700 (0,14)

= 302

12. Saving/tabungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

174

Wawancara Terhadap Guru Mata Pelajaran

1. Metode apa yang biasanya sering ibu gunakan dalam pembelajaran di

kelas?

2. Mengapa ibu menggunakan metode tersebut?

3. Apakah metode tersebut sudah cukup efektif untuk meningkatkan hasil

belajar siswa di kelas? Mengapa?

4. Sejauh mana keberhasilan metode tersebut?

5. Kendala apa saja yang dihadapi?

6. Hal-hal apa saja yang masih perlu diperbaiki dan ditingkatkan?

7. Persoalan-persoalan apa saja yang biasanya muncul dalam materi ini?

Mengapa begitu?

8. Apa sebab-sebab munculnya persoalan tersebut?

9. Hal-hal apa saja yang sudah ibu lakukan?

10. Hal-hal apa saja yang belum ibu lakukan?

11. Hal-hal apa saja yang masih perlu untuk diperbaiki?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: PENERAPAN MODEL PEMBELAJ ARAN KOOPERATIF TIPE … · i penerapan model pembelaj aran kooperatif tipe teams games tournaments (tgt) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi

175

Wawancara Terhadap Siswa

1. Metode apa yang biasanya sering ibu Sinta gunakan dalam pembelajaran

di kelas?

2. Bagaimana pendapat dan kesan anda terkait dengan pembelajaran

menggunakan metode tersebut?

3. Apakah anda sudah paham tentang materi ini menggunakan metode

tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI