Penanganan Awal Preeklampsia Berat Dan Eklampsia - NEW 1

Preview:

DESCRIPTION

Neurologi

Citation preview

Ambartyas Niken WIntern 008

RSUD Kabupaten Karimun

Pendahuluan

Terdapat lima tipe hipertensi yang menjadi komplikasi dari kehamilan, yaitu: Hipertensi gestasional Preeklampsia Eklampsia Preeklampsia yang superimposed

terhadap hipertensi kronis Hipertensi kronis

Definisi

Preklampsia: hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria• Proteinuria

– Pada pemeriksaan kualitatif > +1– Pada pemeriksaan kuantitatif (24

jam) > 0,3 g/liter urin• Edema pada ekstrimitas atau

mata

Etiologi Etiologi

Masih belum diketahui secara pasti Terdapat faktor predisposisi :

1. Primigravida, terutama primigravida muda

2. Diabetes mellitus3. Mola hidatidosa4. Kehamilan multipel5. Usia > 35 tahun6. Obesitas7. Riwayat hipertensi kronis

Klasifikasi

Pre-eklampsia ringan Pre-eklampsia berat

Pre-eklampsia Ringan (PER)

Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg sampai ≤ 160/110 mmHg

Proteinuria ≥ 300 mg/24 jam jumlah urine atau dipstick ≥ 1+

Edema local pada tungkai tidak dimasukkan dalam kriteria diagnostik kecuali edema anasarka.

Tatalaksana PER

Rawat Jalan Istirahat (berbaring/tidur miring) Diet cukup protein, rendah

karbohidrat, lemak, garam Kunjungan ulang tiap 1 minggu

Rawat Inap Pada kehamilan preterm ( < 37 minggu)

Bila tekanan darah mencapai normal selama perawatan persalinan ditunggu sampai aterm

Bila tekanan darah turun tapi belum mencapai normal persalinan pada usia kehamilan 37 minggu

Pada kehamilan aterm ( > 37 minggu ) Persalinan ditunggu spontan Dapat dipertimbangkan induksi

Pre-eklampsia Berat

Preeklampsia dengan tekanan darah sistolik >= 160 mmHg dan tekanan darah diastolik >= 110 mmHg disertai proteinuria lebih 5 g/24 jam

Kriteria Preeklampsia BeratDitemukan satu atau lebih gejala berikut: Tekanan darah sistolik >= 160 mmHg dan tekanan

darah diastolik >= 110 mmHg Proteinuria lebih dari 5 g/24 jam atau 4+ dalam

pemeriksaan kualitatif Oliguria (< 500 cc / 24 jam) Kreatinin plasma meningkat Gangguan visus dan serebral: penurunan

kesadaran, nyeri kepala, skotoma, pandangan kabur Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas

abdomen Edema paru dan sianosis Hemolisis mikroangiopatik Trombositopenia berat (< 100.000 sel/mm3) Gangguan fungsi hepar Pertumbuhan janin intrauterin terhambat Sindrom HELLP

Tatalaksana Preeklampsia Berat Sikap terhadap penyakit

Monitoring di rumah sakit untuk rawat inap

Pemberian obat anti kejang Pemberian antihipertensi Pengelolaan cairan Pelayanan suportif

Sikap terhadap kehamilan Aktif Konservatif

Penanganan Penyakit

Monitoring di Rumah Sakit dan Pengelolaan Cairan

Dianjurkan tirah baring miring ke sisi kiri

Risiko tinggi terjadi edema paru dan oligouria (hipovolemia, vasopasme, kerusakan sel endotel, penurunan gradien tekanan onkotik)

Monitoring balans cairan

Pemberian Obat Anti Kejang (1) Magnesium sulfat (MgSO4)

Loading dose: initial dose 4 gram IV (40% dalam 10 cc) selama 15 menit

Maintenance dose: infus 6 gram dalam larutan Ringer/ 6 jam; atau diberikan 4 atau 5 gram IM, selanjutnya maintenance dose diberikan 4 gram IM tiap 4-6 jam

Pemberian Obat Anti Kejang (2) Syarat pemberian MgSO4

Harus tersedia Ca glukonas 10% 1 g (10% dalam 10 cc) diberikan IV 3 menit

Refleks patella kuat Frekuensi pernapasan 16 kali/menit Produksi urin ≥ 30 cc dalam 1 jam

sebelumnya ( 0,5 cc/Kg bb/jam ) Pemberian MgSO4 dihentikan apabila

Tanda-tanda intoksikasi Setelah 24 jam pascapersalinan atau 24 jam

setelah kejang terakhir

Pemberian Antihipertensi (1) Cut off pemberian antihipertensi

Penurunan awal 25% dari tekanan sistolik dan mencapai < 160/105 atau MAP < 125

Antihipertensi Nifedipin 10-20 mg po, diulangi setelah

30 menit maks 120 mg dalam 24 jam

Penanganan Kehamilan

Tatalaksana Konservatif

Indikasi: kehamilan preterm <= 37 minggu tanpa impending eclampsia dengan keadaan janin baik

Observasi dan evaluasi kehamilan, kehamilan tidak diakhiri

Pemberian MgSO4 dihentikan hingga mencapai tanda preeklampsia ringan selambatnya 24 jam

Bila lebih dari 24 jam tanpa perbaikan, dinyatakan gagal pengobatan dan diterminasi

Tatalaksana Aktif Indikasi perawatan aktif (agresif)

Terminasi KehamilanTerminasi Kehamilan

Preeklampsia ringan dengan kehamilan lebih dari cukup bulan

Preeklampsia dengan hipertensi dan atau proteinuria menetap selama 10-14 hari dan janin sudah cukup matur

Preeklampsia berat Eklampsia

Daftar Pustaka

Fakultas Kedokteran Univeresitas Padjadjaran. 2005: Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. Editor: Prof.Sulaiman S, dr.,SpOG (K); Prof.DR.Djamhoer M, dr.,MSPH,SpOG(K); Prof.DR.Firman F W, dr.,SpOG(K). Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kelompok Kerja Penyusunan Pedoman Pengelolaan Hipertensi Dalam Kehamilan di Indonesia. Pedoman Pengelolaan Hipertensi Dalam Kehamilan di Indonesia. Edisi kedua. Himpunan Kedokteran Feto Maternal POGI, 2005.

Krisnadi.S.R., dkk. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin. Edisi pertama. Bagian Obstetri Ginekologi FK UNPAD/RS. Dr. Hasan Sadikin. Bandung, 2005.

Prawiroharjo, Sarwono. Ilmu kebidanan. Edisi ke-4. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. 2009

Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Gilstrap LC,Wenstrom KD. Williams obstetrics. Edisi ke-23. New York: Mc-Graw Hill Companies. 2010

Risk for Recurrence of Pre-eclampsia in the Subsequent Pregnancy (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24551666 )

Pre-eclampsia rates in the United States, 1980-2010: age-period-cohort analysis (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24201165)

Risk factors of pre-eclampsia/eclampsia and its adverse outcomes in low- and middle-income countries: a WHO secondary analysis (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/24657964)

TERIMA KASIH

Recommended