Upload
merlyn-rumthe
View
79
Download
13
Embed Size (px)
DESCRIPTION
PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA MASA KEHAMILAN DENGAN ADANYA PROTEINURIA. KOMPLIKASI DARI PREEKLAMPSIA DAPAT MENYEBABKAN EKLAMPSIA.
Citation preview
PREEKLAMPSIA + EKLAMPSIA + HELLP SYNDROM
Merlyn Chr Rumthe
IDENTITAS PASIEN• Nama : Ny. HR• Umur : 42 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• No. RM : 01-06-74• Alamat : Kebun Cengkeh• Gol. Darah : A• Berat badan : 85 kg• Tinggi badan : 157 cm• Tanggal MRS : 29 Agustus 2015• Tanggal Masuk ICU : 29 Agustus 2015• Tanggal Keluar ICU : -• Agama : Islam• Suku/Bangsa : Indonesia• Bangsal/Kamar : IRD
EVALUASI PRA ANASTESI
Keluhan utama Kejang
Riwayat Penyakit sekarang
Pasien datang ke UGD RSUD M. Haulussy pada tanggal 29 Agustus 2015 dengan keluhan kejang G2P1AO hamil 9 bulan. di rumah kejang 3x, rsu alfatah 1x, haulussy 1x. riwayat trauma disangkal, OP. SC 11 thn yang lalu.
2) Pemeriksaan Fisik• Status Gizi : Kesan Cukup.• Keadaan Psikis : Kesan Baik.
B1 : A: bebas; B: spontan RR: 28x/m reguler; Inspeksi: pergerakan dada simetris ki=ka; Auskultasi: suara napas vesikuler ki=ka; SpO2: 100%
B2 :Akral hangat, kering, merah; TD: 169/96 mmHg; N: 100x/m reguler; S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-).
B3 : Sadar, pupil isokor, refleks cahaya +/+.
B4 : BAK via kateter.B5 : Inspeksi: sikatriks (-), Palpasi: NT(+), Auskultasi: BU (-)B6 : Fraktur (-), oedem (-).
• Riwayat Penyakit DahuluHT pada kehamilan
• Riwayat Penyakit KeluargaRiwayat DM : (-)Riwayat HT : (-)
• Riwayat Operasi & AnestesiPost sc anak I
• Riwayat AlergiTidak ada
• Riwayat Obat-ObatanNifedipin
Laboratorium (29/08/2015): (05:47 WIT)•Hb: 12,6 g/dL•Ht: 39.0%•WBC: 14,5 103/mm3
•Trombosit: 70ribu/mm3
•Gol darah : A
(Darah lisis (kimia))
Laboratorium (29/08/2015): (18:33WIT)
•Hb: 9,6 g/Dl•RBC: 3,73 x 106/mm3
•Ht: 29,3%•WBC: 36,1 103/mm3
•Trombosit: 49ribu/mm3
PEMERIKSAAN HEMATOLOGI
PAREMETER HASIL NILAI NORMAL
Ureum 40 10-50 mg/dl
creatinin 1.2 0.7-1.2 mg/dl
Cholesterol total 272 <200 mg/dl
SGOT 351 <33 U/L
SGPT 759 <50 U/L
Bilirun
• Total 2.5 <1.5 mg/dl
• Direct 1.2 <0.5 mg/dl
• Indirect 1.3 <1.1 mg/dl
DIAGNOSIS• Bedah : G2P1A0 eklamsia + Hellp syndrom• Anastesi : PS ASA III
Planning :• Pro Sectio cesaria tanggal 29/8/2015• Stop masukan oral• Puasa sejak 6-8 jam sebelum oprasi• GA Intubasi
PRE-OPERATIF (10/8/2015)
• Diagnosa Pra BedahG2P1A0 eklamsia + Hellp syndrom.• Jenis Pembedahan: Sectio Cesaria• Jenis Anestesi : Anastesi General (Intubasi)• Posisi: Supine.• Lama Anestesi:10.04 WIT - 12.00
• Lama Operasi: 10.09 WIT - 11.14 WIT.• Premedikasi : -
Operasi selesai 11.14
Operasi mulai 10.04
Anestesi 10.04
Bupivacain 20 mg
• Pasien diberikan fentanil 120 mg• Atrakurium 30 mg• Recofol 120 mg
POST OPERATIF• Pasien masuk ruang pemulihan (Recovery Room) pukul 11.33 WIT.• Keluhan pasien: mual (-), muntah (-), pusing (-), nyeri (-).
• Pemeriksaan Fisik:• B1: Airway bebas, napas menggunakan facemask 10LPM, RR: 28
x/m, Rh (-), Wh (-).• B2: Akral hangat, kering, merah, nadi: 135x/m, TD: 158/93 mmHg,
S1S2 reguler, murmur (-), gallop (-). • B3: GCS tidak dapat diukur karena efek sedasi masih ada, pupil
isokor, refleks cahaya +/+.• B4: BAK via cateter berwarna merah kehitaman urin berwarna
merah 1750cc/hri ( 29/08/2015)• B5: BU (-)• B6: edema (-).
TERAPI• Awasi TTV.• Baring dengan posisi Head Up 30°.• Puasa 1x24 jam• paracetamol 1g/8 jam/IV.• Tramadol 100 mg/8jam/IV• Dexamethason 2 amp/bolus IV, lanjutkan sampai dgn 2x1 ampl.• Ranitidin 50g/12jam IV• As. Traneksamat 3x250g/IV• Citicolin 3x250mg• Fueosemid 2x1ampl• Cek darah post transfusi, lapor dr. anestesi• Takar urin /24 jam• Lain-lain sesuai terapi obstetri. • Cek urin, bila >50cc/jam lanjutkan MgSo4, bila <50cc/jam hentikan
pemberian MgSo4
DISKUSI
GA-INTUBASI
Indikasi:•Bedah ekstremitas bawah•Bedah panggul•Tindakan sekitar rectum perineum•Bedah obstetik-ginekologi•Bedah urologi•Bedah abdomen bawah•Pada bedah abdomen atas dan bawah pediatrik biasanya dikombinasikan dengan anestesia umum ringan
• Hipertensi dalam kehamilan terbagi atas 4, yakni:
NO JENIS HIPERTENSI Tanda-gejalah
1. Hipertensi Kronik
(tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg yang diukur setelah beristirahat selama 5-10 menit dalam posisi duduk) yang telah didiagnosis sebelum kehamilan terjadi atau hipertensi yang timbul sebelum mencapai usia kehamilan 20 minggu.
2. Preeklamsia-Eklamsia
peningkatan tekanan darah yang baru timbul setelah usia kehamilan mencapai 20 minggu, disertai dengan penambahan berat badan ibu yang cepat akibat tubuh membengkak dan pada pemeriksaan laboratorium dijumpai protein di dalam air seni (proteinuria). Eklamsia: preeklamsia yang disertai dengan kejang.
3. Preeklamsia Superimposedpreeklamsia yang terjadi pada perempuan hamil yang telah menderita hipertensi sebelum hamil.
4. Hipertensi Gestasional
hipertensi pada kehamilan yang timbul pada trimester akhir kehamilan, namun tanpa disertai gejala dan tanda preeklamsia, bersifat sementara dan tekanan darah kembali normal setelah melahirkan (postpartum). Hipertensi gestasional berkaitan dengan timbulnya hipertensi kronik suatu saat di masa yang akan datang.
PREEKLAMPSIA• Preeklampsia adalah hipertensi yang timbul setelah usia
kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria (Angsar MD, 2009).
Preeklampsia ringan adalah sindrom spesifik kehamilan
berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan
aktivasi endotel.
Preeklampsia berat adalah preeklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥ 110
mmHg disertai proteinuria lebih dari 5 gr/24 jam
1. Angsar, MD 2009, ‘Hipertensi dalam kehamilan’, dalam Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirodrdjo, edk 4, eds. T Rachimhadhi & Wiknjosastro GH, Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
2. Cunningham, FG, Leveno, KJ, Bloom, SL, Hauth, JC, Gilstrap, L & Wenstrom, KD 2005, Williams Obstetrics, 22th edn, McGraw-Hill, New York.
PERBEDAAN PREEKLAMPSIA RINGAN dan BERAT
Preeklampsia Ringan
• Tekanan darah sistolik antara 140-160 mmHg dan tekanan darah.• Diastolik 90-110 mmHg• Proteinuria minimal (<
2g/L/24 jam)• Tidak disertai gangguan
fungsi organ
Preeklampsia Berat
• Tekanan darah sistolik > 160 mmHg atau tekanan darah diastolik > 110 mmHg
• Proteinuria (> 5 g/L/24 jam) atau positif 3 atau 4 pada pemeriksaan kuantitatif
• Bisa disertai dengan :a. Oliguria (urine ≤ 400 mL/24jam)b. Keluhan serebral, gangguan penglihatanc. Nyeri abdomen pada kuadran kanan atas
atau daerahepigastriumd. Gangguan fungsi hati dengan
hiperbilirubinemiae. Edema pulmonum, sianosisf. Gangguan perkembangan intrauterineg. Microangiopathic hemolytic anemia,
trombositopenia
PATOFISIOLOGI
Lindheimer, M. D., Roberts, J. M., Cunningham, G. C. & Chesley, L. in Chesley's Hypertensive Disorders in Pregnancy (eds Lindheimer, M. D., Roberts, J. M. &
Cunningham, G. C.), 1–24 (Elsevier, 2009).
EKLAMPSIA• Istilah eklampsia berasal dari bahasa Yunani dan berarti "halilintar«
• Secara defenisi eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang tonik klonik disusul dengan koma.
Menurut saat timbulnya, eklampsia dibagi atas:
Eklampsia Antepartum (eklampsia gravidarum), yaitu eklampsia yang terjadi sebelum masa persalinan 4-50%
Eklampsia Intrapartum (eklampsia parturientum), yaitu eklampsia yang terjadi pada saat persalinan 4-40%
Eklampsia Postpartum (eklampsia puerperium), yaitu eklampsia yang terjadi setelah persalinan 4-10%
Tanda dan Gejalah• Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya
preeklampsia.
• Konvulsi eklampsia dibagi dalam 4 tingkat, yakni :1.Stadium Invasi (tingkat awal atau aura)2.Stadium kejang tonik3.Stadium kejang klonik4.Stadium koma
PROGNOSIS• Kriteria Eden adalah kriteria untuk menentukan prognosis
eklampsia. Kriteria Eden antara lain:
1. koma yang lama (prolonged coma)2. nadi diatas 1203. suhu 39,4°C atau lebih4. tekanan darah di atas 200 mmHg5. konvulsi lebih dari 10 kali6. proteinuria 10 g atau lebih7. tidak ada edema, edema menghilang
Bila tidak ada atau hanya satu kriteria di atas, eklampsia masuk ke kelas ringan; bila dijumpai 2 atau lebih masuk ke kelas berat dan prognosis akan lebih buruk.
HELLP SYNDROME• “HELLP syndrome“ dari singkatan hemolysis, elevated
liver enzyme, low platelets yang artinya adalah hemolisis dan peningkatan fungsi hepar, trombositopenia.
• Sindroma HELLP dapat timbul pada pertengahan kehamilan trimester dua sampai beberapa hari setelah melahirkan
KLASIFIKASI
Klasifikasi Sindroma HELLP berdasarkan klasifikasi Missisippi,terdiri dari :1.kelas I : jumlah trombosit ≤ 50.000/mm32.kelas II : jumlah trombosit > 50.000 - 100.000/mm33.kelas III : jumlah trombosit > 100.000 - 150.000/mm3 LDH > 600 iu/l, AST dan ALT > 40 iu/l
TATALAKSANA
Protokol manajemen sindroma HELLP:1.Penanganan dimulai sebagaimana penanganan pada PE berat.2.Adanya Sindroma HELLP bukan merupakan indikasi untuk segera melakukan terminasi kehamilan. Stabilisasi ibu adalah prioritas utama
• Kasus ini Digunakan GA-Intubasi anestesi oleh memiliki potensi untuk memberikan kondisi operasi yang baik sesuai kondisi pasien guna mencegah terjadinya perdarahan.
• Untuk mengantisipasi non-koperatif, premedikasi : Ranitidin 50 mg 1 amp. Odancentron 4 mg 1 amp