PEMBAYARAN NONTUNAI KEMENTERIAN AGAMA - … non tunai/Bahan materi... · Transaksi non tunai untuk...

Preview:

Citation preview

IMPLEMENTASI TRANSAKSI PEMBAYARAN NONTUNAI KEMENTERIAN

AGAMA

1

SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

BIRO KEUANGAN DAN BMN

19671231 198903 1 018

Aceh Utara, 17 Agustus 1967

Tajur Kec. Ciledug Kota Tangerang

Kabag. Akauntansi dan Pelaporan

Keuangan Kemenag

1. S1 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Jakarta

2. S2 Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Jakarta

1. Bendahara rutin (2001 – 2004) 2. Kasubbag Laporan PNBP (2004 s/d awal 2006) 3. Bendahara Tim Pengelola dan NR alokasi kantor pusat (2004 s/d

2007) 4. Kasubbag Pembinaan PNBP Umum dan BLU ( 24 Mei 2006 s/d

21Feb2011) 5. Kasubbag Aklap Keuangan Kemenag Wil. I 6. LO BPK-RI 7. Sekretaris UPZ

Hp. 081 29 29 55 04

Email :

agus_blu@yahoo.com

Email :

aklap.birokeuangan@gmail.co

m

3

Proses Bisnis Penggunaan Anggaran

Proses Bisnis Transaksi Pembayaran Nontunai

Laporan Transaksi Pembayaran Nontunai

Pokok Pembahasan

LATAR BELAKANG Percepatan implementasi transaksi non tunai di seluruh Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah sebagai salah satu aksi dalam Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017

Pelaksanaan inisiatif strategis dalam Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan yakni implementasi sistem pembayaran secara elektronik dengan saluran pembayaran yang modern, antara lain pendebetan rekening Bendahara secara elektronik.

Mempertegas kedudukan Bendahara dalam struktur organisasi suatu instansi pemerintah.

Penyesuaian persyaratan pengangkatan Bendahara dengan Peraturan Presiden nomor 7 tahun 2016 tentang Sertifikasi Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN.

1

2

3

4 4

5

1. PMK Nomor 11/PMK.05/2016 tentang Penyaluran Gaji Melalui Rekening Pegawai Negeri Sipil/Prajurit Tentara Nasional Indonesia/Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia Pada Bank Umum Secara Terpusat

2. Bab V Pasal 14 Ayat (3) :

“ Pengajuan SPM Gaji lebih dari 1 (satu) Bank Umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2), harus terdiri dari Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah”

PROSES BISNIS PENGGUNAAN ANGGARAN

A. RENCANA PENARIKAN DANA

Rencana penarikan dana bagian dari kontrak kinerja keuangan yang diamanahkan kepada KPA untuk memudahkan PPK membuat jadwal pelaksanaan kegiatan sesuai dengan kebutuhan riil yang berdampak pada pola penyerapan anggaran yang teratur dan terarah agar terhindar dari pola penyerapan anggaran yang tidak ideal (cenderung menumpuk di akhir tahun anggaran)

Rencana Penarikan Dana

B. PENJADWALAN

Jadwal pelaksanaan kegiatan dibuat berdasarkan rencana penarikan dana yang merupakan salah satu indikator capaian keberhasilan dalam pelaksanaan anggaran melalui transaksi pembayaran nontunai

PENJADWALAN

C. MEKANISME PEMBAYARAN

1. Mekanisme Pembayaran APBN melalui Bendahara Umum Negara (BUN) sebagaimana diatur didalam PMK 190/PMK.05/2012 bahwa proses tersebut melalui SPP, SPM dan SP2D;

2. Transaksi pembayaran dilakukan melalui BUN kepada pihak penerima;

3. Transaksi pembayaran dilakukan melalui Bendahara satuan kerja, sumber dari UP/TUP dan LS Bendahara, sebagai berikut:

a. kepada rekening penerima secara langsung

LANJUTAN

b. dalam hal Bendahara tidak dapat membayarkan kepada penerima secara langsung karena penerima tidak memiliki rekening, PPK dapat memerintahkan kepada Bendahara untuk membayarkan kepada penerima melalui rekening perantara/penanggungjawab kegiatan dengan persyaratan:

1) surat pernyataan bermaterai dari penerima.

2) kuitansi yang ditandatangani oleh penerima

c. kebenaran atas transaksi nontunai pada poin b diatas merupakan tanggung jawab pelaksana kegiatan.

PROSES BISNIS TRANSAKSI

PEMBAYARAN NONTUNAI

A. REGISTRASI LAYANAN PERBANKAN

SECARA ELEKTRONIK

1. Pimpinan satuan kerja melakukan pendaftaran electronic banking berupa Cash Management System dan/atau kartu debit pada bank umum tempat satuan kerja membuka rekening pengeluaran/rekening penerimaan tempat pengelolaan APBN;

2. Pimpinan satuan kerja memfasilitasi untuk membuka rekening pegawai sebagai penerima transaksi pembayaran nontunai pada bank tertentu dengan catatan tidak ada saldo awal di rekening yang bersangkutan.

B. DOKUMEN PEMBAYARAN

1. Sumber UP/TUP yang terdiri dari SPBy oleh PPK, Kuitansi, Nama dan Nomor rekening penerima, Jumlah Pembayaran dan Potongan Pajak

2. Sumber LS kepada Bendahara Pengeluaran

a. Daftar Nama dan Nomor rekening penerima;

b. Jumlah Pembayran;

c. Potongan Pajak;

d. Daftar Rincian penggunaan LS Bendahara Pengeluaran;

e. ADK Keperluan Transfer ;

C. TRANSAKSI PEMBAYARAN

1. Bilyet giro, yang hanya bisa dilakukan pada jam kerja;

1. Electronic-banking yaitu internet banking berupa Cash Management System dan/atau kartu debit, yang bisa dilakukan di luar jam kerja;

2. Dalam hal pihak bank mengenakan biaya akibat transaksi nontunai antar bank, maka biaya transaksi tersebut dapat dibebankan kepada APBN pada akun belanja operasional kantor 521111;

3. Untuk meminimalisir biaya yang muncul akibat transaksi nontunai, diupayakan agar rekening penerima/rekening tujuan yang akan ditransaksikan, pada bank yang sama dengan rekening bendahara satuan kerja;

4. Dalam rangka kemudahan untuk mengetahui transaksi nontunai yang masuk kedalam rekening penerima, kepada seluruh penerima/pegawai agar melakukan pendaftaran notifikasi melalui SMS dan/atau notifikasi melalui internet.

D. WAKTU PEMBAYARAN NONTUNAI

1. Pembayaran dilaksanakan setelah prestasi kerja/pelaksanaan

kegiatan:

a) PPK segera melakukan pencairan anggaran kepada BUN melalui LS kepada pihak ketiga dan/atau LS bendahara pengeluaran maksimal 15 hari kerja setelah prestasi kerja tercapai/pelaksanaan kegiatan selesai.

b) Bendahara pengeluaran segera melakukan pemindahbukuan atau transfer kepada masing-masing rekening penerima setelah bendahara pengeluaran menerima dana LS dari BUN.

LANJUTAN 2.Pembayaran dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan:

a. PPK segera melakukan pencairan anggaran kepada BUN melalui LS bendahara pengeluaran maksimal 5 hari kerja sebelum pelaksanaan kegiatan.

b. Bendahara pengeluaran segera melakukan pemindahbukuan atau transfer kepada masing-masing rekening penerima setelah bendahara

pengeluaran menerima dana LS dari BUN.

KETENTUAN KHUSUS • Rekening Penerimaan yang berfungsi menampung dana

penerimaan negara bukan pajak (PNBP), bendahara melimpahkan dana tersebut kepada Kas Negara secara nontunai, atas perintah kepala satuan kerja kepada pihak bank dan/atau melalui Cash Management System.

• Rekening Pengelolaan Kas BLU yang berfungsi menampung penerimaan dan pengeluaran BLU, bendahara mentransaksikan dana pada rekening secara nontunai melalui electronic banking berupa Cash Management System dan/atau kartu debit.

LAPORAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NONTUNAI

LAPORAN TRANSAKSI PEMBAYARAN NONTUNAI

A. BUKTI PEMBAYARAN

Penerima nontunai wajib memperoleh bukti transfer atau pemindahbukuan ke rekening penerima paling lambat 5 hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan/prestasi pekerjaan, dengan format sebagaimana pada Lampiran X. Bukti transfer disampaikan oleh Bendahara melalui penanggung jawab kegiatan.

B. BUKTI PEMOTONGAN PAJAK

Perhitungan pemotongan pajak dilakukan sebagaimana peraturan perundang-undangan. Bukti pemotongan pajak disampaikan oleh Bendahara melalui penanggung jawab kegiatan kepada penerima paling lambat 5 hari kerja setelah pelaksanaan kegiatan/prestasi pekerjaan.

C. BUKTI PENGEMBALIAN BELANJA

Penyetoran pengembalian belanja dapat dilakukan melalui loket maupun electronic banking (e-banking).

31

Meningkatkan Transparansi

Transaksi non tunai dapat dimonitor setiap saat dan darimana saja menggunakan sistem TI modern

TRANSAKSI NON TUNAI MENJADI KEBUTUHAN

DI ERA MODERN

Meningkatkan Akuntabilitas

Meningkatkan Keamanan Meningkatkan

Kecepatan

Meningkatkan Literasi Keuangan

Setiap transaksi otomatis akan tercatat kedalam sistem sehingga akan menghasilkan informasi yang lebih akuntabel dan

Transaksi dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja tidak terbatas pada ruang dan waktu

Sesuai dengan kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan keuangan inklusif

Tidak terdapat resiko keamanan atas penyimpanan uang tunai serta dapat meminimalisir terjadinya moral hazard

32

e - PaymentOrder

e -TransferOrder

EFT

Deposit (Paper)

EFT

EFT

Invoice (Paper)

Tax Payer

/Non Tax

PayerCommercial Bank

Revenue

Acoounts (>3.000)

Bank of Indonesia

Treasury Single

Account (3)

Bank of Indonesia

Investment Accounts

(3)

Head of

Operational Bank

Directorate of

Cash Management

177 Local

Treasury Offices

Deposit (Paper)

EFT

Commercial Bank

Other Acoounts

Suppliers

Employees

Local Government

Surplus/Deficit

Account

Others

Escrow

Account

Special Account (152)

Imprest

Fund

Spending Unit

Payment

Account

Foreign Representatives

Lender

Treasury Dealing Room

Back Office

Middle Office

Front Office

Market

TDR

Account

Investment

Host to Host

Commercial Bank

Operational Bank III

Accounts

Commercial Bank

Operational Bank II

Accounts

Settlement

Settlement

Asset Liability Management- Macro Analysis - Risk Mgt- Cash Planning - Invest Strategy

mpn

Picture taken from SPAN presentation

INTERKONEKSI SISTEM PEMBAYARAN

KEMENKEU – BI – BANK UMUM

TRANSAKSI NON TUNAI UNTUK BENDAHARA SATKER

33

TRANSAKSI NON TUNAI UNTUK BENDAHARA SATKER

Picture taken from Sosialisasi PMK Nomor 230/PMK.05/2016

Pengeluaran Negara Penerimaan Negara

Transaksi non tunai untuk Bendahara Penerimaan/Pengeluaran sudah di fasilitasi melalui PMK 230/PMK.05/2016 baik untuk transaksi yang menyebabkan Pengeluaran Negara maupun Penerimaan Negara...

GAMBARAN UMUM

Cek/Bilyet Giro

1. Cek/Bilyet Giro; 2. Internet Banking; 3. Kartu Debit.

Sarana Pembayaran/Pendebitan Rekening Bendahara

Semula

Menjadi

35

Kewenangan Pendebitan Rekening

Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening Bendahara Penerimaan: 1

Pejabat yang bertugas melakukan pemungutan penerimaan negara; dan

Bendahara Penerimaan

Pejabat yang berwenang melakukan pendebitan rekening Bendahara Pengeluaran/Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP): 2

Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)/Pejabat Pemegang Komitmen atas nama KPA; dan

Bendahara Pengeluaran/BPP 36

Penyediaan Internet Banking dan Kartu Debit serta Konsekuensi Biaya

Biaya yang timbul akibat penggunaan internet banking dan kartu debit dibebankan pada DIPA Kantor/Satker berkenaan.

Layanan internet banking dan kartu debit disediakan oleh Bank Umum.

2

1

Biaya langsung didebit dari rekening yang bersangkutan.

Biaya ditagihkan tersendiri.

atau

37

38

MEKANISME PEMBAYARAN SECARA KONVENSIONAL

SPBy

CEK

Tarik Tunai

Bayar Tunai

Bilyet Giro

Transfer ke Rekening Penerima

39

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PEMBAYARAN SECARA KONVENSIONAL

Kelebihan:

Bendahara telah terbiasa menatausahakan bukti fisik pembayaran (hardcopy)

Tidak terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi

Pembayaran terhambat jika pejabat yang berwenang tidak berada di tempat

Terdapat risiko keamanan, misal: uang hilang, dicuri atau dirampok

Peluang terjadinya moral hazard lebih besar

Kelemahan:

1

2

1

2

3

Diperlukan penatausahaan bukti fisik pembayaran 4 40

PENDEBITAN REKENING MELALUI INTERNET BANKING

41

FITUR MINIMAL INTERNET BANKING YANG DIPERLUKAN OLEH BENDAHARA

Monitoring Mutasi Transaksi dan Saldo Rekening

Mencetak rekening koran.

Transfer ke rekening penerima: - Pada bank yang sama - Antar bank melalui SKN atau RTGS - Antar bank melalui jaringan online

Penyetoran pajak atau PNBP melalui MPN G2

1

2

3

4

Pembayaran langganan daya dan jasa: air, listrik, telepon 5 42

REGISTRASI INTERNET BANKING

Mengisi formulir pendaftaran ke Bank Umum tempat rekening dibuka dengan melengkapi data-data antara lain:

a. Data pemohon (KPA/Kepala Satker), antara lain: nama, alamat, nomor telepon seluler dan alamat email.

b. Data rekening yang akan didaftarkan, antara lain: nomor rekening, nama rekening, dan jenis rekening.

(Sesuai persyaratan yang berlaku pada masing-masing Bank Umum)

43

Catatan: Dalam rangka memperlancar proses regitrasi dan penggunaan internet banking, Bank Umum diminta memberikan edukasi kepada Bendahara/PPK Satker yang menjadi mitra kerja/nasabahnya

44

Registrasi Internet Banking

Approval

Transaksi oleh

KPA/PPK

Penerima

Pembayaran

Rekam

Transaksi oleh

BP/BPP

Rekening

Bendahara

Pengeluara

n/ BPP

MEKANISME PEMBAYARAN DENGAN INTERNET BANKING

45

SPBy oleh

PPK

Approval

Transaksi

Kas

Negara

Pembuatan

Kode Billing

Rek. Bend.

Penerimaan/

Pengeluaran/

BPP

MEKANISME PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN INTERNET BANKING

46

Rekam

Transaksi

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENDEBITAN REKENING MELALUI INTERNET BANKING

Kelebihan:

Tidak terdapat risiko keamanan atas penyimpanan uang tunai

Transaksi dapat dilakukan meskipun pejabat yang berwenang tidak berada di tempat

Terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi

Terdapat risiko mengalami cyber crime, misal: rekening diretas (hacked) atau penyalahgunaan password

Kelemahan:

1

2

1

2

Peluang terjadinya moral hazard dapat diminimalisasi 3

Bukti transaksi tersimpan dalam sistem internet banking 4

Transaksi dapat dilakukan sepanjang hari (24 jam) 5

47

PENGGUNAAN KARTU DEBIT

48

FITUR MINIMAL KARTU DEBIT YANG DIPERLUKAN OLEH BENDAHARA

Transfer ke rekening penerima: - Pada bank yang sama - Antar bank melalui SKN atau RTGS - Antar bank melalui jaringan online

Penyetoran pajak atau PNBP melalui MPN G2

1

2

3 Pembayaran belanja APBN baik melalui ATM maupun EDC yang telah memperoleh persetujuan PPK

Catatan: Kartu Debit hanya diperuntukkan bagi rekening Bendahara Pengeluaran/BPP

49

Rek. Bend.

Pengeluaran

/ BPP

SPPR oleh

KPA/PPK

ATM oleh

BP/BPP Brankas

MEKANISME PENARIKAN UANG TUNAI DENGAN KARTU DEBIT

SPPR: Surat Perintah Pendebitan Rekening

50

SPBy dan

SPPR oleh

KPA/PPK

ATM/EDC

oleh BP/BPP Penerima

Pembayaran

MEKANISME PENDEBITAN REKENING DENGAN KARTU DEBIT

Rek. Bend.

Pengeluaran

/BPP

51

Pembuatan

Kode Billing

ATM/EDC

oleh

BP/BPP

MEKANISME PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DENGAN KARTU DEBIT

Kas

Negara

Rek. Bend.

Pengeluaran

/ BPP

SPPR oleh

KPA/PPK

52

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENDEBITAN REKENING MELALUI KARTU DEBIT

Kelebihan:

Transaksi dapat dilakukan sepanjang hari (24 jam)

Peluang terjadinya moral hazard dapat diminimalisasi

Terdapat tambahan biaya bulanan dan biaya transaksi

Terdapat peluang penyalahgunaan password, dan penarikan uang tunai atau pembayaran sebelum terbitnya SPPR

Kelemahan:

1

2

1

2

Meminimalisasi pembayaran secara tunai 3

53

B

A

N

K

U

M

U

M

54

RUANG LINGKUP NOTA KESEPAHAMAN INI MELIPUTI :

• PENYALURAN DANA APBN KEPADA SATUAN KERJA / PIHAK

KETIGA;

• PEMBERIAN FASILITAS PEMBIAYAAN DAN GARANSI BANK

BAGI PIHAK KETIGA;

• PEMBERIAN FASILITAS PEMBIAYAAN PEGAWAI;

• PENYIMPANAN DAN PENGELOLAAN DANA MELALUI CASH

MANAGEMENT SYSTEM;

• PEMBAYARAN GAJI PEGAWAI;

• LAYANAN PRODUK DAN JASA PERBANKAN LAINNYA.

56

Recommended