13
C. ALAT PEMBAYARAN NON- TUNAI

Alat Pembayaran Nontunai

Embed Size (px)

Citation preview

C. ALAT PEMBAYARAN NON-

TUNAI

• Karena kegiatan ekonomi masyarakat semakinkompleks, maka dibutuhkan sistempembayaran yang lebih mudah, praktis danaman.

Jenis Alat Pembayaran Non-Tunai

a) Kartu Kreditmerupakan alat pembayaran yang diterbitkan oleh pihak bank untuk melakukan pembayaran

barang/jasa yang akan menimbulkan hutang yang harus dilunasi di kemudian hari. Prinsip yang digunakanadalah “ buy now pay later “

b) Automatic Teller Machine (ATM)merupakan kartu yang dapat digunakan untuk melakukan penarikan tunai dan/atau transfer tanpa

melalui teller. Kemudian, bank menerbitkan kartu ATM dan kartu debit menjadi satu guna untukmempermudah pembayaran dan lebih praktis.

c) Cekmerupakan surat perintah untuk menarik atau mengambil uang di rekening bank. Fungsi lainnya

adalah sebagai alat pembayaran. Kelebihannya adalah tidak perlu membawa uang dalam jumlah besar dalamtransaksi.

d) Bilyet Giromerupakan surat perintah dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan

sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan ke rekening penerima yang namanya disebut pada bilyet giro.

e) e-Moneymerupakan alat pembayaran yang diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetorkan terlebih

dahulu. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam satu server/chip dan digunakan untuk proses transaksipembayaran.

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/12/PBI/2009 Tanggal 13 April tentang Uang Elektronik, jenis uang elektronikdikelompokkan menjadi dua, yaitu :

a) Uang Elektronik terdaftar (registered), merupakan uangelektronik yang terdapat data identitas pemegang terdaftarpada penerbit uang elektronik. Batas maksimum nilai uangelektronik yang tersimpan pada chip adalah Rp. 5.000.000,00- dan dapat dipindahtangankan.

b) Uang Elektronik tidak terdaftar (unregistered), merupakanuang elektronik yang data pemegangnya tidak terdaftar padapenerbit uang elektronik. Batas maksimum nilai uangelektronik yang tersimpan pada chip adalah Rp. 1.000.000,00-. Uang jenis ini benar benar seperti uang tunai. Siapapun penemunya bisa memakainya.

PENYELESAIAN TRANSAKSI NON-TUNAI

• Dalam rangka mitigasi risiko pada pembayarannontunai, Bank Indonesia telahmengembangkan sistem penyelesaiantransaksi nontunai. Untuk penyelesaiantransaksi pembayaran nontunaidikelompokkan berdasarkan besar kecilnyanilai transaksi.

Transaksi Nilai Kecil

1. Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang di selenggarakan BI.

2. Instrumen pembayaran elektronik yang di selenggarakan industri (bank/nonbank)

3. Kegiatan usaha pengiriman uang yang diselenggarakan industri (bank/nonbank)

Transaksi Nilai Besar

1. Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)

2. Bank Indonesia Scriples Securities Settlemet(BI-SSS)

MEKANISME PEMBAYARANNONTUNAI

Implikasi dari transaksi pembayarannontunai adalah adanya pihak yang harusmembayar dan pihak yang menerimapembayaran. Pihak yang melakukan transaksidalam sistem pembayaran nontunai biasanyamenggunakan jasa perantara (bank). Sistempembayaran ini harus memperhatikanmekanisme perpindahan uang dengan mendebitrekening pembayar dan mengkredit rekeningsettlement.

Settlement dilakukan dengan dua cara, yaitu net settlement dan gross settlement. Padanet settlement perpindahan nilai uang dilakukanpada setiap akhir periode tertentu denganmenyisihkan neto hak dan kewajiban. Dalamgross settlement perpindahan nilai uangdilakukan setiap ada instruksi dan dilaksanakanserentak.