View
226
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
vbnm
Citation preview
LOGO
GENDER, KEKUASAAN & KESEHATAN REPRODUKSIGENDER, KEKUASAAN &
KESEHATAN REPRODUKSI
www.themegallery.com
ArismanWidyaiswara BKKBN Prropinsi DIY
Disajikan pada Temu Ilmiah Widyaiswara & Penelititanggal 28 Februari 2009 di BKKBN Propinsi DIY
www.themegallery.com
GENDER
Adalah pandangan masyarakat tentangperbedaan peran, fungsi & tanggung jawabantara perempuan dan atau laki – laki yang merupakan hasil konstruksi sosial budaya dandapat berubah dan atau diubah sesuaidengan perkembangan zaman.
www.themegallery.com
Secara sederhana perbedaan gender telahmelahirkan perbedaan peran, sifat dan fungsi yang terpola sebagai berikut :
1. Konstruksi biologis dari ciri primer,sekunder,maskulin
2. Konstruksi sosial dari peran citra baku3. Konstruksi agama dari keyakinan kitab suci agama.
www.themegallery.com
Marginalisasi
Sub OrdinasiStereotipy
Double Burden
Violence
DiskriminasiGender
www.themegallery.com
KEKUASAAN
Adalah kemampuan seseorang atau kelompokuntuk mempengaruhi tingkah laku orang ataukelompok lain sesuai dengan keinginan daripelaku (Miriam Budiardjo, 2002)
Adalah merupakan kemampuan mempengaruhipihak lain untuk berfikir dan berprilaku sesuaikehendak yang mempengaruhi (Ramlan Surbakti, 1992)
www.themegallery.com
Positif :1. Anugerah Tuhan2. Pemegang
kekuasaantertinggi
3. Mempengaruhi & merubah
4. Bersungguh-sungguh
5. Tanpa paksaan
Kekuasaan
Negatif :1. Sifat/watak
seseorang2. Pemegang
kekuasaan3. Arogan,egois, apatis4. Mempengaruhi &
merubah5. Ada paksaan
www.themegallery.com
KESEHATAN REPRODUKSI
Adalah suatu keadaan sehat fisik, mental dansosial budaya yang utuh ( bukan hanya bebasdari penyakit atau cacat saja) dalam segalaaspek yang berhubungan dengan sistem, fungsi dan proses reproduksi (ICPD1994)
www.themegallery.com
ParipurnaParipurna
KB
Kesjtrn,KIA
PMS, HIV AIDS
Kespro Lansia KRR
KESEHATAN REPRODUKSI
E
SE N
S
I
A
L
B
CA
DE
www.themegallery.com
KB / Keluarga BerencanaA
Keluarga Berencana dalam hal ini adalah penggunaanalat kontrasepsi. Seperti kita ketahui selama ini adaanggapan bahwa KB adalah identik dengan urusanperempuan.
Hal ini juga menunjukkan adanya budaya kuasa dalampengambilan keputusan untuk ber-KB
Dari peserta KB aktif sebanyak 425.960 peserta, peserta KB wanita sebanyak 402.017 ( 94,38% )sedangkan peserta KB pria sebanyak 23.943 (5,62 %).
www.themegallery.com
Faktor penyebab kesenjangan :
1. Lingkungan sosial budaya yang menganggap bahwaKB urusan perempuan, bukan urusan pria/suami.
2. Pelaksanaan program KB yg sasarannya cenderungdiarahkan kepada kaum perempuan.
3. Terbatasnya tempat pelayanan KB pria.4. Rendahnya pengetahuan pria tentang KB.5. Terbatasnya informasi KB bagi pria serta informasi
tentang hak reproduksi bagi pria/suami danperempuan/istri.
6. Sangat terbatasnya jenis kontrasepsi pria.7. Kurang berminatnya penyedia pelayanan pada KB
pria.
www.themegallery.com
Kesejahteraan, Kesehatan Ibu Anak
Upaya peningkatan derajat kesehatan ibu, bayi( kesehatan ibu & bayi baru lahir ) dan anakdipengaruhi oleh kesadaran dalam perawatan danpengasuhan anak.Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh faktorkesehatan kesehatan, antara lain :1. Perdarahan saat melahirkan2. Eklamsia.3. Infeksi.4. Persalinan macet.5. Keguguran.Sedangkan faktor non kesehatan antara lain kurangnyapengetahuan ibu yang berkaitan dengan kesehatantermasuk pola makan dan kebersihan diri.
B
www.themegallery.com
Isu kesenjangan gender antara lain :1, Perempuan / istri kurang mendapatkan asupan gizi.2. Peristiwa kemhamilan dianggap sebagai peristiwa
biasa.
Faktor penyebab kesenjangan antara lain :1. Budaya yg masih membedakan pemberian makanan
kepada anggota keluarga.2. Masih kurangnya pengetahuan suami dan anggota
keluarga tentang perencanaan kehamilan.3. Perempuan kurang memperoleh informasi dan
pelayanan yg memadai karena alasan ekonomimaupun waktu
4. Status dan posisi perempuan yg masih dianggap lebihrendah dan tidak mempunyai posisi tawar yg kuatdalam pengambilan keputusan.
www.themegallery.com
Sementara itu tahun 2008, kasus gizi buruk mencapai 0,94 persen dan 2.254 berstatus kurang gizi. Dari total tersebut, 56,39 persen berasal dari keluarga miskin, 29,50 persenkarena penyakit penyerta dan 12,82 persen karena polaasuh orangtua yang salah.Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY dr Bondan Agus Suyanto SE MA, Senin (11/8) di BalaiPelatihan Kesehatan (Bapelkes) Yogya. Karena itu Bondanmengatakan, untuk menekan tingginya angka kematian ibuhamil dan balita akibat gizi buruk, diperlukan langkahoptimal dari berbagai pihak.
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0808/12/kesra04.html
www.themegallery.com
Khusus masalah aborsi, walaupun pemerintah telahmelarang tapi pada kenyataannya masih banyak aborsiyang dilakukan secara ilegal dan secara diam – diam dantidak aman misalnya dengan menggunakan jamu-jamuan, pijat, nanas dan lain lain.Hal ini akan berpengaruh dan berakibat pada kesehatanibu juga akan dapat menyebabkan kematian ibu.
WHO : keguguran atau aborsi tidak aman 750.000 s/d1,5 juta.
Dr.Biran Afandi,SPOG : 2,3 jt / thn.Aborsi > 60 % dilakukan pasangan suami istri.
www.themegallery.com
Angka kematian Bayi (AKB) pada bayi usia < 1 thn.
1971 => 145 / 1000 kelahiran.1990 => 71 / 1000 ,, .2000 => 44 / 1000 ,, .2006 => 25 / 1000 ,, .
Menurut WHO (dlm pertemuan Menkes Asia 8-11 Sept.08), AKB Asean tertinggi dari 37 Juta kelahiranAKB 1.3 juta, dari Kompas.com.
DIY : beberapa thn terakhir kematian bayi menurun dari24 kasus menjadi 17 kasus dan balita dari 30 kasusmenjadi 19 kasus meninggal karena gizi buruk(Sinar Harapan Agustus 2008)
www.themegallery.com
PMS, HIV AIDSDari berbagai jenis PMS yang dikenal, dampak yang sangatberat dirasakan oleh perempuan, yaitu berupa rasa sakit yghebat pada kemaluan, panggul dan vagina, sampai padakomplikasi dengan akibat kemandulan, kehamilan diluarkandungan serta kanker mulut rahim.
Faktor penyebab kesenjangan gender :1. Pengetahuan suami/istri tentang PMS, HIV AIDS masih
rendah2. Rendahnya kesadaran suami/pria akan perilaku seksual sehat.3. Adanya kecenderungan kelompok masyarakat/budaya
yg membolehkan suami melakukan apa saja. 4. Suami/pria sering tidak mau disalahkan, termasuk dalam
penularan PMS, HIV AIDS karena sikap egois & dominan pria.
C
www.themegallery.com
Infertilitas :
Adalah suatu keadaan dimana pasangan yg telah menikahdan ingin punya anak tetapi tidak dapat mewujutkannya karenaada masalah kesehatan reproduksi, baik pada suami maupunistri atau keduanya.
1. Infertilitas primer2. Infertilitas sekunder3. Infertilitas idiopatik
Informasi menunjukkan penyebab infertilitas 40% pria, 40%wanita dan 20% kedua belah pihak.
www.themegallery.com
Kesenjangan gender :
Dalam kasus infertilitas, istri menjadi pihak pertama yang disalahkan, ada kecenderungan orang yang diminta olehkeluarga untuk memeriksakan diri adalah istri.
1. Norma dalam masyarakat bahwa ketidaksuburandisebabkan oleh pihak istri.
2. Superioritas suami ( merasa “jantan” ) sehingga dianggapselalu mampu memberi keturunan.
3. Infertilitas diindentik dengan mandul.4. Dominasi suami/pria ( budaya kuasa )dalam pengambilan
keputusan keluarga, termasuk perintah ,memeriksakan diri.5. Pengetahuan suami tentang infertilitas terbatas
www.themegallery.com
Seringkali pihak suami/pria yang mengalami infertilitas, yang disebabkan oleh perilaku sendiri antara lain :
1. Merokok.2. Penggunaan Napza.3. Minum minuman keras/beralkohol.4. Adanya penyakit yg disebabkan karena sering melakukan
hubungan seks sebelum menikah.
hal itu tanpa disadari sehingga sering menyebabkan menurun-nya kualitas dan kuantitas sperma.
Padahal seorang laki – laki secara normal akan mengeluarkansebanyak antara 2 – 6 cc sperma dan setiap cc mengandung20 juta ekor spermatozoa.
www.themegallery.com
Kesehatan Reproduksi RemajaD
Banyak orang dewasa dan tokoh pemuda tidak siapmembantu remaja menghadapi masa pubertas, akibatnyaremaja tidak memiliki cukup pengetahuan dan keterampilanuntuk menghadapi perubahan, gejolak dan masalah yang seringtimbul pada masa remaja.Hal ini dapat menyebabkan remaja sering terjebak dalammasalah fisik, psikologis dan emosional yang kadang-kadang sering merugikan seperti stres, depresi, KTD, penyakit dan infeksi menular seksual.Menurut WHO batasan usia remaja 10 – 19 thnBerdasarkan UN ( PBB ) batasan usia remaja 15 – 24 thn.BKKBN menggunakan batasan usia remaja 10 – 24 thn
www.themegallery.com
Mengapa kesehatan reproduksi dianggap penting :
1. Untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran remajatentang kesehatan reproduksi.
2. Mempersiapkan remaja menghadapi dan melewati masapubertas yang sering cukup berat.
3. Melindungi anak dan remaja dari berbagai resikokesehatan reproduksi seperti IMS, HIV AIDS sertakehamilan tidak diinginkan (KTD).
www.themegallery.com
Sumber Masalah Kesehatan Reproduksi
1. Seks dengan sembarang orang2. Seks tanpa alat pengaman (kondom)3. Melakukan hubungan seksual saat perempuan sedang haid4. Seks tidak normal, misalnya seks anal (melalui dubur)5. Oral seks dengan penderita gonore, menyebabkan faringitis
gonore (gonore pada kerongkongan)6. Seks pada usia terlalu muda, bisa mengakibatkan kanker
serviks7. Perilaku hidup tidak sehat dapat mendatangkan penyakit
(tekanan darah tinggi, jantung koroner, diabetes melitus) yang dapat memicu disfungsi ereksi (DE)
8. Kehidupan seks menimbulkan trauma psikologis juga faktor pemicu DE
www.themegallery.com
Resiko yang sering dihadapi remaja :
1. Pornografi.2. Tekanan sebaya ( Peer Pressure ).3. Narkoba atau NAPZA.4. Masalah pacaran.5. Kehamilan Tidak Diinginkan.
Dalam banyak kasus kehamilan remaja yg masih sekolah(SMP dan SMA) yang jadi korban perempuan ( pihakyang disalahkan ) dan mereka dikeluarkan dari sekolahsementara yang laki – laki masih bisa sekolah walaupunharus pindah.
6. Infeksi Menular Seksual dan HIV AIDS.
www.themegallery.com
Lembar fakta yang diterbitkan oleh PKBI, United Nations Population Fund (UNFPA) dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) menyebutkan bahwa setiap tahun terdapat sekitar 15 jutaremaja berusia 15-19 tahun melahirkan.
Setiap tahun, masih menurut lembar fakta tersebut, sekitar 2,3 jutakasus aborsi juga terjadi di Indonesia dan 20 persennya dilakukanoleh remaja.
www.themegallery.com
Faktor penyebab kesenjangan Gender antara lain :
1. Peran orangtua yang dominan.2. Orangtua merasa malu bila anak perempuan terlambat
menikah.3. Faktor ekonomi.4. UU perkawinan No. 1 thn 1974, yang mebolehkan anak
perempuan menikah pada usia 16 th dan laki – laki 19 thn.
www.themegallery.com
KESEHATAN REPRODUKSI LANSIAE
Lansia atau Lanjut usia, menurut :
WHO : Pra lansia 45 – 54 thn.Lansia 55 – 64 thn.Aging people 65 thn ke atas.
BKKBN 60 thn keatas.
UU Kepegawaian 56 thn ( batas usia pensiun )
Departemen Sosial 55 thn ke atas.
www.themegallery.com
www.themegallery.com
MENOPAUSEMenopause diartikan sebagai titik awal berakhirnyahaid o/k pengaruh hormon ovarium
Peri menopause : pre menopause, menopause danpasca
Usia menopause :
+ 49 tahun (John Freind, th.1729)+ 51 tahun (Oldenhave, th 1987)+ 51 th (International Health Foundattion)
www.themegallery.com
Keluhan – keluhan :
Gejolak panas Sakit kepalaHot Flushes/Flashes Panas dari dada ke atasSukar Tidur Nyucuk-nyucuk di punggungJantung berdebar Pegel linuLibido menurun Keringat dingin
Gangguan psikis :
Sulit tidur Mudah cemburuSulit konsentrasi Mudah marahMudah tersinggung
www.themegallery.com
Banyak masyarakat yang belum siap menghadapi menopausesehingga sering mengalami depresi, marah – marah, uring-uringan dan tidak mau lagi melayani suami.
Ada anggapan masyarakat di jawa, perempuan kalau sudahmenopause menganggap tugas sebagai istri sudah selesai.
Sementara di pihak laki – laki masih menginginkan adanyahubungan sex, sebagai akibatnya penyaluran hasrat seksualtersebut dilakukan di luar rumah.
Recommended