New Gagal Ginjal Kronik

Preview:

DESCRIPTION

interna

Citation preview

Gagal Ginjal Kronik

Oleh :Yonatan Rubenta Kusuma, S.Ked09700335

Pembimbing:dr Sahid Suparasa, Sp. PD, FINASIM

Definisi

Keadaan klinis karena penurunan fungsi ginjal secara progresif dan menetap akibat kerusakan nefron, ≥ 3 bulan

Kriteria

1. Kerusakan ginjal yg terjadi ≥ 3 bln kelainan struktural dan fungsional, dengan

atau tanpa penurunan LFG :- kelainan histopatologi- tanda kerusakan ginjalkelainan komposisi darah dan urin, atau radiologi

2. GFR < 60 ml/menit/1,73 m2 selama 3 bln, dengan atau tanpa kerusakan ginjal

Etiologi

- Sistemik : -Diabetes Melitus- Hipertensi- Nefrotoxic agent- Autoimun

-Lokal : - infeksi, ISK, GNA - Batu Saluran kemih - Keganasan - Kista renal

Faktor resiko

Epidemiologi

• Di Amerika Serikat, diperkirakan 100 kasus perjuta penduduk pertahun, dan meningkat sekitar 8% tiap tahunnya

• Di negara berkembang, insiden diperkirakan sekitar 40-60 kasus perjuta penduduk per tahun.

Stadium

• Rumus Cockroft-Goult untuk orang dewasa :Klirens Creatinin= (140 – umur) x berat badan x (0,85 jika wanita)

72 x kreatinin serum

Stadium Deskripsi GFR(ml/mnt/1,73m2

1 Kerusakan ginjal dgn GFR normal atau meningkat ≥90

2 Kerusakan ginjal dengan penurunan GFR ringan 60-89

3 Penurunan GFR sedang 30-59

4 Penurunan GFR berat 15-29

5 Gagal ginjal <15 atau dialisis

PatogenesisPenyakit dasar

Penurunan massa ginjalPeningkatan tekanan dan aliran kapiler

glomerulus hiperfiltrasi nefron hipertrofi sklerosis jaringan ikatGFR menurun Gagal ginjal

PatofisiologiGGK

Gangguan sekresi-ekskresi gangguan hormonal Elektrolit produksi urin produksi hormon degradasi & ekskresi hormon H+ Na+ K+ Ca2+ phospat eritopoetin Protaglandin PTH insulin hiperphospatemia Anemia Asam lambung hipoglikemia hiperparatioroidisme hiponatremi hiperkalemi hipokalsemia pruritus hipergastrinemia

penurunan otot lemah osteoporosis kesadaran kelainan mental reflek berkurang non-elektrolit gangguan ritme jantung protein

urea kreatinin Asam urat albumin

Asidosis metabolik fetor uremikum dermatitis uremikum hiperurikemia

hipoalbuminemia ensefalopati uremikum urea frost krystal pada sendi oedema pruritus

Patofisiologis-Overload syndrom gangguan ekskresi pada

tubulus distalis-Anoreksia, mual , muntah : gangguan

metabolisme protein di usus terbentuknya amonia

-cegukan : uremiareflek saraf frenikus dan vagus di diafragma

Patofisiologi-Hemolisis : masa hidup eritrosit berkurang

akibat suasana toksik uremia-Ganguan fungsi leukosit : fagositosis

berkurangsepsis-Hipertensi penimbunan cairan dan garam dan

peningkatan renin angiotensin-aldosteron- Osteodistrofi renal

Diagnosis1. Gejala klinis2. Laboratorium :

a. Sesuai penyakit dasarb. Penurunan fungsi ginjalc. Kelainan biokimiawi darahd. Kelainan urinalisis

3. Gambaran radiologis- Rontgen abdomen-Pielografi intravena-USG - CT scan-Renografi

4. Biopsi dan histopatologi ginjal

Komplikasi

1. Ensefalopati uremikum2. Retinopati3. Overload syndrom4. Hipergastrinemia5. Gangguan serum eletrolit6. Sepsis7. Gangguan sistem endokrin

Penatalaksanaan

1. Terapi penyakit dasar2. Restriksi cairan3. Diet tinggi kalori, rendah/cukup protein dan

garam. protein: 0,6-08 g/KgBB4. Terapi komplikasi

Rencana Tatalaksan Penyakit Ginjal Kronik Sesuai dengan Derajatnya

Stadium LFG(ml/mnt/1,73m2 Rencana Tatalaksana

1 > 90 Terapi penyakit dasar, kondisi komorbid evaluasi pemburukan (progression) Fungsi ginjal, memperkecil resiko kardiovaskuler

2 60-89 Menghambat pemburukan (progression) fungsi ginjal

3 30-59 Evaluasi dan terapi komplikasi

4 15-29 Persiapan untuk terapi pengganti ginjal

5 <15 Terapi Pengganti Ginjal

Penatalaksanaan

1. Kontrol Tekanan darah :- ACE-inhibitor/ ARB

2. Pada DM , kontrol gula darah

3. Pada anemia : transfusi WB/PRC sampai HB ≥ 10

Penatalaksanaan4. Asidosis metabolik

- Natrium bikarbonatmengikat H+ dalam intravaskuler25-100 ml 8,4% (NaHCO3 ) drip 100 cc langsung atau 100 cc cairan kristaloid

Penatalaksanaan

5. Overload syndrome- restriksi cairan : PZ 7 tts/mnt- Diuretik : Furosemide 2x 40mg- hindari K+ sparing diuretik : thiazide

Penatalaksanaan

6.Hipergastrinemia- H2 blocker ranitidine 2x 1 amp

- PPI omeprazole- misoprastol analog prostaglandin

hindari golongan antasida

Penatalaksanaan

7. Hiperkalemi- Diet rendah kalium : hindari pisang, jeruk, tomat-hindari K+ sparring diuretik- D40 dan insulin 2-4 IU- Natrium Bikarbonat : 25-100 ml 8,4%- Ca gluconas : 10-20 ml 10% IV mencegah K+ berlebihan di otot jantung mempertahankan depolarisasi jantung

Penatalaksanaan

8. Refrakter - GGK+komplikasi tidak tertangani dengan pengobatan konservatif 2-3 x24jam- indikasi Hemodialisis selain ensefalopati uremikum

Penatalaksanaan9. Terapi pengganti ginjal a. Hemodialisis

indikasi : BUN > 100 mg% Kreatinin > 7-10 mg% K+ > 7

Indikasi absolut : -ensefalopati uremikum, - -overload

syndrome yang tidak responsif dengan diuretik, -hipertensi refrakter- muntah persisten

Penatalaksanaan

• Hemodialysis –Menggunakan filter

mekanik untuk menghilangkan kotoran dari sistem darah

–Pada dasarnya menggantikan ginjal dengan mesin

–Dialisis biasanya terjadi beberapa kali per minggu.

penatalaksanaan

b.Dialisis peritoneal - Menggunakan rongga

perut sebagai filter

Penatalaksanaanc. Transplantasi Ginjal• Ginjal cangkok (kidney transplant) dapat

mengambil alih seluruh (100%) faal.• Kualitas hidup normal kembali• Masa hidup (survival rate) lebih lama• Komplikasi (biasanya dapat diantisipasi)

Transplantasi

Prognosis

Dubia ad malam, kecuali dilakukan transplantasi ginjal

Terima Kasih