Management of Various Mandibular Condyle Fractures 1

Preview:

Citation preview

MANAGEMENT OF VARIOUS MANDIBULAR CONDYLE

FRACTURES

Masykur Rahmat

• Mandibular condyle

eliptical shape mediolateral (13-25 mm) anteroposte. (6 – 16 mm) Various dimensions between

individuals & between the right and left sides in an individual.

PROBLEMATIKA FRAKTUR KONDILUS 1.Insidensi tertinggi karena sering terjadi fraktur indirect2.Sering tidak terdiagnosis3.Dampaknya langsung mengenai gigi geligi4.Komplikasi : open bite, deviasi artikulasi, problem TMJ, trismus, mal oklusi.5.Bila tidak tertangani dapat menimbulkan ankylosis terutama pada anak

INSIDENSI

-Fraktur mandibula : 65-70% Fraktur Oral Maksilofasial (OMF)-Fraktur mandibula saja : 50 %Fraktur Kondilus :

-Banyak penulis melaporkan sekitar 26 – 57 % dari fraktur mandibula- Male : Female = 3 : 1- 66 % px dengan fraktur kondilus juga menderita fraktur korpus/angulus mandibula- 84 % adalah unilatral

Silvennoinen :-14% intrakapsuler-24% condylar neck-62% subcondylar

Insidensi tertinggi terjadi pada umur 20 – 39 th

ETIOLOGI :

-Kecelakaan lalu lintas (mobil, motor dan sepeda)-Perkelahian-Kecelakaan kerja-Kekerasan rumah tangga-Trauma olah raga

Etiologi dan Insidensi berbeda tergantung waktu, lokasi dan lama studi

KLASIFIKASI

Syarat ideal :

-Menjelaskan posisi anatomis fraktur secara mudah dan jelas-Menjelaskan derajat dislokasi dan displacement fraktur-Dapat membantu operator menentukan rencana dan prognosis perawatan

Rowe dan Killey (1955) :

-Fraktur intrakapsular-Fraktur ekstrakapsular-Fraktur dengan lesi pada diskus dan struktur TMJ

Digman dan Natvig (1964) :

-Fraktur kondilus tinggi : garis fraktur terdapat diatas atau satu level dengan lokasi insersi dari M.pterygoid lateralis-Fraktur kondilus intermediate : garis fraktur terdapat dibawah lokasi insersi M.pterygoid lateralis-Fraktur kondilus tinggi : garis fraktur terdapat dibawah sigmoid notch dan berjalan menuju ramus mandibula

Lindahl ( 1977 ) :

1.Ketinggian fraktur :-kepala kondilus-leher kondilus-subkondilus

2.Deviasi dan displacement :- Deviasi dengan overlapping ke medial- Deviasi ke lateral- Displacement tanpa overlapping- Fraktur fissural tanpa deviasi

3.Relasi antara kepala kondilus dan fossa :- Tanpa dislokasi- Dislokasi minimal/ moderat / parah

4.Arah garis fraktur :- horisontal/vertikal/kompresi

Spiessl dan Schroll (1972) :

A.Fraktur tanpa dislokasiB.Fraktur leher kondilus rendah dengan displacementC.Fraktur leher kondilus tinggi dengan displacementD.Fraktur leher kondilus dengan dislokasiE.Fraktur leher kondilus tinggi dengan dislokasiF.Fraktur kapitulum /intrakapsular

Schwenzer dan Ehrenfeld :

1.Berdasarkan ketinggian : ( Kapitulum , kondilus dan subkondilus)2.Berdasarkan derajat dislokasi :

- D1 : tanpa dislokasi- D2 : dislokasi dengan kontak antar fragmen- D3 : dislokasi tanpa kontak antar fragmen, akan tetapi

terdapat overlapping tulang (dislocation ad latum cum contractione)

- D4 : dislokasi tanpa kontak antar fragmen same sekali3.Berdasarkan derajat luksasi :

- L1 : tanpa luksasi(hubungan kondilus-fossa normal)- L2 : subluksasi (kontak antara kapitulum dan fossa tidak

fisiologis)- L3 : luksasi total

DIAGNOSIS :

-Tanda-tanda klinis : sakit pada daerah sendi rahang, sakit jika bagian dagu ditekan, pembengkakan, open bite anterior, kontak prematur posterior, sakit saat membuka mulut, perdarahan dari telinga, deviasi artikulasi, open bite posterior unilatral,

! Hati- hati : CSF Leaking

PEMERIKSAAN RADIOGRAFIS :

-OPG- Mandibula PA- Waters position- MSCT Scan – Rekonstruksi 3 D-MRI

Mandibula PA Waters / Sinus Maksilaris Oksipito Mental

SEJARAH PERAWATAN FRAKTUR KONDILUS

-Perthes (1924) : Bedah kondilus pertama-Wassmund (1927) : Pertama kali Osteosintesis kondilus

Saat itu seringkali infeksi dan nekrosis (Antibiotika ?) Terapi konservatif lebih dianjurkan jaringan ikat diantara fragmen tulang remodelling kondilus dan adanya organ organ yang sangat rawan disekitar condylus

MILESTONE : Fleming (1941) Penilisin

-AO (Arbeitsgemeinschaft für Osteosynthesefrage) 1960 : Miniplat-Robinson, Yoon , Snell dan Doot (1960) : Miniplat pada fraktur kondilus-Petzel, Eckelt, Gerber : Lag screw-Rasse (1993) : Plat terdegradasi -- > ????

Terapi Konservatif (fungsional) Vs Terapi Operatif

Fakta : 40 % reposisi belum dapat tercapai sempurna

Tujuan terapi fraktur kondilus :

-Pergerakan mandibula tanpa rasa sakit kesemua arah-Oklusi dan artikulasi yang baik-Simetri mandibula dan wajah-Buka mulut tanpa rasa sakit (Interinsisal 40 mm)-Keadaan TMJ stabil

TERAPI KONSERVATIF :

-Tidak ada resiko kerusakan syaraf, perdarahan dan infeksi-Waktu perawatan lama-Oral hygiene jelek-Penurunan berat badan-Tidak dapat melakukan reposisi sempurna

TERAPI OPERATIF :

-Resiko kerusakan syaraf, perdarahan dan infeksi-Waktu perawatan singkat-Comfort pasien-Reposisi sempurna / direct vision-Teknik tinggi

Terapi Fraktur Kondilus

Tertutup / Closed reduction Open reduction

Pasif Aktif

-Analgetik-Diet Lunak-Fisioterapi

-Traksi Elastik/IMW-Alat Ortho-Fisioterapi

-ORIF-Fisioterapi

Joos U, Kleinheinz J. Therapy of condylar neck fractures. Int J Oral Maxillofac Surg.1998, 247

Anak- anak hingga 12 tahun

Displacement minimal / tidak ada

Perawatan pasif closed

Re Evaluasi

Displacement / dislokasi

Perawatan aktif closed

Re Evaluasi Open reduction

Fisioterapi Fisioterapi

Kontrol rutin dan berkala

TERAPI KONSERVATIF -FUNGSIONAL INDIKASI :- Fraktur condylar neck pada anak < 12 th-Fraktur high condylar tanpa dislokasi-Fraktur intra kapsuler-Resiko anastesi yang jelek

Hypomochlion ( baji ):

-Dipasang pada gigi posterior-Mengurangi pemendekan sendi rahang-Bahan resin komposit-Diharapkan terjadi kompensasi dentoalveolar

TERAPI OPERATIF

Indikasi :Absolute :-Displacment kemedial-Tidak terjadi oklusi bila dirawat dengan konservatif-Invasi adannya benda asing-Dislokasi ke latral ekstrakapsuler

Relative : :-Fraktur bilateral pada edentulous-Kontra indikasi IMW karena alasan medik-Fraktur condyle bilateral yang berhubungan dengan pan facial fraktur

Akses Operasi : -Intraoral (Endoskopi)-Ekstraoral

Akses Tahun Penulis

Preaurikular 1925,1934 Lindemann, Nieden

Preaurikular /retrotrageal 1944 Dingmann

Endaural/transtrageal 1954,1956 Rongetti, Davidson

Aurikular (hingga temporal) 1992 Rasse

Retroaurikular 1920,1931 Bockenheimer, Axhausen

Intraoral 1964 Steinhauser

Submandibular Risdon

Retromandibular

BAHAN OSTEOSINTESIS :

-Miniplate titanium 2.0 (1 atau 2 plate), Straight 4-5 hole-Miniplate bahan terdegradasi-Lag Screw

Delta Plate TCP Plate

FIKSASI DAN OSTEOSINTESIS EKSTRAKORPORAL

KESIMPULAN :

-Penentuan Diagnosis secara tepat -Prinsip terapi trauma (ABCDE), Primary survey, secondary survey-Penentuan Indikasi secara tepat (Konservatif atau Operatif ??)-Informed consent !!-Kontrol rutin jangka panjang, Rö OPG

KOMPETENSI : Sp BEDAH MULUT DAN MAKSILOFASIAL

TIPS :

-Teknik operasi, anatomi (N.VII)-Alat dan Instrument yang baik-Bahan Osteosintesis -Ahli anestesi berpengalaman

GOOD RESULT COMES FROM GOOD EXPERIENCE

GOOD EXPERIENCE COMES FROM BAD RESULT

Tampilan video

Recommended