Konsultasi dan Rujukan - PSPK...Tujuan Mahasiswa mampu menjelaskan: 1. Perbedaan rujukan medis dan...

Preview:

Citation preview

DALAM DOKTERPRAKTEK KELUARGA

Konsultasi dan Rujukan

Tujuan

Mahasiswa mampu menjelaskan:

1. Perbedaan rujukan medis dan rujukankesehatan

2. Perbedaan konsultasi dan rujukan3. Pembagian wewenang dan tanggungjawab

dalam konsultasi dan rujukan

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

Berkomunikasi dengan sejawat

Memberi informasi yang tepat kepada sejawattentang kondisi pasien baik secara lisan, tertulis,atau elektronik pada saat yang diperlukan demikepentingan pasien maupun ilmu kedokteran

Berkomunikasi dengan sejawat …

Menulis surat rujukan dan laporan penangananpasien dengan benar, demi kepentingan pasienmaupun ilmu kedokteran • Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif

dan jelas demi kepentingan pasien maupun ilmukedokteran

Konsultasi & Rujukan

Konsultasi ad. upaya meminta bantuanprofesional penanganan suatu kasus penyakit yangsedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokterlainnyayang lebih ahli

Rujukan ad. upaya melimpahkan wewenang dantanggungjawab penanganan kasus penyakit yangsedang ditangani oleh seorang dokter kepada dokterlain yang sesuai

Rujukan Medis

Pelimpahan wewenang dan tanggung jawabuntuk masalah kedokteran

Tujuan: untuk menyembuhkan penyakitdan atau memulihkan status kesehatanpasien

Rujukan Kesehatan

Pelimpahan wewenang &tanggungjawab untuk masalahkesehatan masyarakat Tujuan: untuk meningkatkan derajat

kesehatan dan ataupun mencegahpenyakit yang ada di masyarakat

Karakteristikkonsultasi dan rujukan

1. Ruang lingkup kegiatan,

konsultasi memintakan bantuan profesionaldari pihak ketiga. Rujukan, melimpahkanwewenang dan tanggung jawab penanganankasus penyakit yang sedang dihadapi kepadapihak ketiga

definisi dari rujukan medik

rujukan medik adalah upaya kesehatan yangberorientasi kepada kepentingan penderita,bertujuan untuk memperoleh pemecahan masalahbaik untuk keperluan diagnostik, pengobatanmaupun pengelolaan penderita selanjutnya

Karakteristikkonsultasi & rujukan…

2. Kemampuan dokter, konsultasi ditujukankepada dokter yang lebih ahli dan atau yang lebihpengalaman. Pada rujukan hal ini tidak mutlak

3. Wewenang dan tanggung jawab,konsultasi wewenang dan tanggung jawab tetappada dokter yang meminta konsultasi. Padarujukan sebaliknya.

Manfaat konsultasi & rujukan

1 . Meningkatkan pengetahuan danketerampilan (bila sistemnya berjalansesuai dengan yang

seharusnya)2. Kebutuhan dan tuntutan kesehatan

pasien akan terpenuhi(terbentuk team work)

Tata carakonsultasi dan rujukan

Dasar: kepatuhan thd kode etik profesi ygtelah disepakati bersama, dan sistemkesehatan terutama sub sistem pembiayaankesehatan yang berlaku

Konsultasi (McWhinney, 1981):a. Penjelasan lengkap kepada pasien alasan

untuk konsultasi

Tata cara konsultasi(McWhinney, 1981):

b. Berkomunikasi secara langsungdengan dokter konsultan (surat, formkhusus, catatan di rekam medis,formal/ informal lewat telfon

c. Keterangan lengkap tentang pasiend. Konsultan bersedia memberikan

konsultasi

Pembagianwewenang & tanggungjawab

1. Interval referral,Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab

penderita sepenuhnya kepada dokterkonsultan untuk jangka waktu tertentu,dan selama jangka waktu tersebut doktertsb tidak ikut menanganinya

Pembagianwewenang & tanggungjawab…

2. Collateral referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan

penderita hanya untuk satu masalah kedokterankhusus saja

3. Cross referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan penderita

sepenuhnya kepada dokter lain untuk selamanya

4, Split referral, menyerahkan wewenang dan tanggungjawab penanganan

penderita sepenuhnya kepada beberapa dokterkonsultan, dan selama jangka waktu pelimpahanwewenang dan tanggungjawab tersebut dokterpemberi rujukan tidak ikut campur.

Rujukan medik dapat dilakukan terhadap apasaja

Rujukan medik dapat dilakukan terhadap :

Penderita Penderita dikirim oleh perujuk kepada konsultan,

atau apabila penderita tidak dapat dikirim makaperujuk meminta kesediaan konsultan untukbersama-sama memeriksanya.

Bahan pemeriksaan Dapat berupa jaringan tubuh (hasil insisi, ekstirpasi,

biopsi, maupun reseksi), darah, serum, tinja, airseni, secret, serta cairan tubuh yang lain.

Berbentuk Rujukan medik

Rujukan medik dapat berupa pengetahuan,ketrampilan, maupun sikap yang dapatdilaksanakan secara lisan maupun tertulis.

Rujukan medik lisan :

Dokter perujuk dan konsultan melakukanpemeriksaan bersama Dokter perujuk memberiketerangan selengkapnya serta mengemukakanapa yang akan diinginkannya (kesulitan /masalah)Kemudian keduanya mendiskusikan hasil

pemeriksaan di tempat tersendiriBila ada perselisihan pendapat, jangan sampai

menggoncangkan kepercayaan penderitaterhadap dokter perujuk

Rujukan medik tertulis Rujukan ditulis dalam amplop tertutup diajukan

oleh dokter perujuk kepada konsultan disertaiketerangan yang cukup Dalam hal rujukan penderita, maka konsultan

mengirim kembali penderita tersebut disertaipendapat dan anjuran tertulis pula Bila dikehendaki oleh dokter perujuk, konsultan

dapat melakukan pengelolaan atau pengobatanpenderita sampai sembuh

Konsultan tidak dibenarkan memberitahukankepada penderita secara langsung maupun tidaklangsung tentang kekeliruan yang mungkin dibuatoleh dokter perujuk terhadap penderita Pendapat dan anjuran konsultan dapat berupa

pendapat final atau anjuran untuk melakukanpemeriksaan lebih lanjut (laboratorik, EKG,radiologik, atau penunjang lain)

Bagaimana arah rujukan medik yang benar ?

Dari dokter umum kepada dokter spesialis Permasalahan yang dihadapi oleh dokter umum

diharapkan untuk dapat dipecahkan oleh dokter spesialissesuai dengan bidangnya.Dari dokter spesialis tertentu kepada

dokter spesialis lain Selain untuk keperluan diagnostik, rujukan demikian

biasanya bertujuan untuk memperoleh konfirmasitentang kemungkinan adanya komplikasi-komplikasiyang dapat terjadi dalam ruang lingkup bidang keahliandi luar spesialisasi dokter perujuk.

Dari dokter spesialis kepada dokter umum (di daerah tempattinggal penderita)

Rujukan medik ini paling jarang terjadi, biasanyadilakukan oleh dokter spesialis atas permintanpenderita dengan pertimbangan kesulitantransportasi karena tempat tinggal penderita sangatjauh dari dokter spesialis tersebut. Tentunya tidaksemua tindakan dapat dirujuk ke bawah mengingatfasilitas, kemampuan, dan kewenangan yang adapada dokter umum tersebut.

Sikap apa yang tidak dibenarkan terjadi dalamrujukan medik ?

Dari dokter perujuk :

Tidak mencantumkan keterangan secaralengkapMelakukan rujukan karena malas

menanganinyaMelakukan rujukan untuk mengalihkan

tanggung jawab atas resiko yang tidakmenyenangkan

Melakukan rujukan karena menginginkanimbalanMelakukan rujukan setelah keadaan penderita

cukup parahDalam hal merujuk bahan pemeriksaan, tidak

mempedulikan persiapan penderita danprosedur “sampling” secara luas (pengambilan,penampungan, pengawetan dan pengiriman)

Dari konsultan :

Tidak memberikan jawaban konsul dengansebenarnya karena takut anjuran atau tindakannyaditiru oleh dokter perujukBekerjasama dengan dokter lain di luar

kepentingan penderita (menganjurkan rujukandengan janji imbalan)Walau tidak diminta, mengambil alih pengelolaan

penderita seterusnya (tidak mengirim kembalipenderita kepada dokter perujuk)

Mencela tindakan dokter perujuk / terdahuludi hadapan penderitaMencela hasil pemeriksaan (yang mungkin

tidak sesuai dengan keadaan klinis) di hadapanpenderita atau keluarganya

Apakah manfaat konsultasi dan rujukan ?

Pengetahuan dan ketrampilan dokterlebih meningkat

hasil adanya bantuan bantuan professional dari dokterlainnya yang lebih berpengalaman dan atau yang lebihahli pada pelayanan konsultasi.

mempelajari dengan pelbagai tindakan kedokteran yangtelah dilakukan oleh dokter lainnya pada pelayananrujukan.

akan dapat dilakukan apabila dokter tempat merujuk,setelah selesai melakukan tindakan kedokteran, merujukkembali pasien tersebut ke dokter yang melakukanrujukan.

Kebutuhan dan tuntutan kesehatanpasien lebih terpenuhi

menghasilkan kerjasama yang baik antar banyak dokter,maka pada konsultasi dan rujukan tersebut telahterbentuk semacam tim kerja, yang peranannya jelaslebih positif dalam upaya pemenuhan kebutuhan dantuntutan kesehatan pasien yang sangat bervariasi.

pelbagai keterbatasan pelayanan kedokteran yangdiselenggarakan oleh seorang dokter akan dapat lebihdilengkapi, yang dampaknya jelas akan sangat besarterhadap pemenuhan kebutuhan dan tuntutan kesehatanpasien.

Alhamdulillah

Recommended