Komplikasi Katarak Pasca Operasi

Preview:

DESCRIPTION

Slide Referat Mata Komplikasi Katarak Pasca Operasi

Citation preview

Neng NurmalasariJessica Sonya

Gian Oktavianto

KOMPLIKASI KATARAK PASCA OPERASI

Katarak• Setiap keadaan kekeruhan pada lensa• Dapat terjadi akibat:• Hidrasi (penambahan cairan) lensa• Denaturasi protein lensa• Atau terjadi akibat kedua-duanya • Penatalaksanaan pembedahan

Indikasi• Indikasi optik• Penurunan visus hingga mengganggu kegiatan sehari-hari• Indikasi medis • Katarak hipermatur • Glaukoma sekunder • Uveitis sekunder • Dislokasi/subluksasio lensa• Benda asing intra-lentikular • Retinopati diabetika • Ablasio retina • Indikasi kosmetik

Jenis Operasi Katarak• Extra capsular cataract extraction (ECCE)• Intra capsular cataract extraction (ICCE)• Small incision cataract surgery (SICS) • Phacoemulsification

Komplikasi• Prolaps koprus vitreum• Iridodialisis• Hifema• Perdarahan eksplusif

• Edema kornea• Decemet fold• Deomprsi kornea• Kekeruhan kapsul posterior• Residual lens material• Prolaps iris• Hifema• Galukoma sekunder• Iridosiklitis• Endoftalmitis• Epithelial ingrowth• Ablasi retina• Edema makular kristaloid.

Intra Operasi Pasca Operasi

Hifema• Bisa berasal dari insisi kornea-skleral, korpus siliaris atau vaskularisasi iris yang abnormal.• Pendarahan kauterisasi• Irigasi buffered saline solution dilakukan sebelum ekstraksi lensa.• Pendarahan iris normal jarang terjadi, biasanya timbul bila terdapat rubeosis iridis, uveitis heterokromik dan iridosiklitis.

Hifema• Dapat terjadi 1-3 hari setelah operasi.• Biasanya hilang spontan dalam waktu 7-10 hari.• Bila perdarahan cukup banyak dapat menimbulkan galukoma sekunder dan corneal staining.• TIO harus diturunkan dengan pemberian asetozolamid 250 mg 4 kali sehari, serta parasentesis dengan aspirasi irigasi.

Iridodialisis• Dapat terjadi pada waktu memperlebar luka operasi, iridektomi atau ekstraksi lensa.• Perbaikan harus dilakukan segera dengan menjahit iris perifer pada luka.

Vitreous Prolapse• Dapat menyebabkan keratopati bulosa, epithelial dan stromal downgrowth, prolaps iris, uveitis, glaukoma, ablasi retina, edema makular kistoid, kekeruhan korpus vitreum, endoftalmitis dan neuritis optik.• Vitrektomi anterior sampai segmen anterior bebas dari korpus vitreum.

Perdarahan Ekspulsif• Jarang terjadi• Dapat menimbulkan ekspulsi dari lensa, vitreus, uvea. • Segera dilakukan tamponade atau penekanan pada bola mata dan luka ditutup dengan rapat. • Bila pendarahan sudah berhenti, luka dibuka kembali dan dilakukan vitrektomi.• Sklerotomi posterior (4-6 mm posterior dari limbus) untuk drainase.

Edema Kornea• Bisa terjadi pada epitel atau stroma yang diakibatkan trauma mekanik, inflamasi dan peningkatan TIO.• Biasanya akan tereabsorbsi sempurna 4-6 minggu setelah operasi.• Edema menetap bila disebabkan perlekatan vitreus pada endotel kornea.

Descement Fold• Keadaan ini paling sering disebabkan oleh trauma operasi pada endotel kornea.• Pencegahannya adalah penggunaan cairan viskoelastik untuk melindungi kornea.• Pada umumnya akan menghilang spontan beberapa hari setelah operasi.

Kekeruhan Kapsul Posterior• Penyebab tersering penurunan visus setelah ECCE.• Penyebabnya adalah:• Plak subskapsular posterior• Fibrosis kapsular karena perlekatan sisa kortek pada kapsul

posterior• Akibat proliferasi epitel lensa pada kapsul posterior di tempat

aposisi kapsul anterior dengan kapsul posterior.

Residual Lens Material• Bila material yang tertinggal sedikit akan diresobsi secara spontan, bila banyak, perlu dilakukan aspirasi Bisa menimbulkan uveitis anterior kronik dan galukoma sekunder.• Apabila yang tertinggal potongan nukleus yang besar dan keras dapat merusak endotel kornea ekspresi atau irigasi nukleus.

Prolaps Iris• Sering terjadi 1 -5 hari setelah operasi.• Penyebab tersering adalah jahitan yang longgar, dapat juga terjadi karena komplikasi prolaps viterus selama operasi.• Memerlukan penanganan (jahitan ulang) untuk menghindari timbulnya komplikasi seperti penyembuhan luka yang lama, epithelial downgrowth, konjungtivitis kronis, endoftalmitis, edema makular kistoid, dan kadang optalmia simpatika.

Dekompresi Iris• Penyebab tersering edema kornea menetap yang diakibatkan perlekatan vitreus atau hialoid yang intak pada endotel kornea. • Pemberian agen hiperosmotik sistemik akan menimbulkan dehidrasi vitreus sehingga dapat melepaskan perlekatan

Glaukoma Sekunder• Peningkatan TIO ringan bisa timbul 24-48 jam setelah operasi, tidak memerlukan terapi spesifik.• Peningkatan TIO yang berlangsung lama dapat disebabkan oleh hifema, blok pupil sinekia posterior perifer karena pendangkalan COA, epithelial ingrowth.• Penanganannya medikamentosa• Agent hiperosmotik sistemik• Dilatasi pupil maksimum dengan atropin 4% dan fenilferin

10%• Aspirasi akuos humor/vitreus posterior

Endoftalmitis• Bisa akut atau kronik• Akut: timbul 2-5 hari pascaoperasi. Kronik: bbrp bulan~tahun pascaop• Ditandai dengan rasa nyeri, penurunan visus, injeksi siliar, kemosis dan hipopion. • Endoftalmitis kronis ditandai dengan reaksi inflamasi kronis atau uveitia (granulomatous) dan penurunan visus.

Epitelial Ingrowth• Jarang terjadi• Masuknnya epitel konjungtiva melalui defek luka. • Dapat menyebabkan glaukoma karena el-sel epitel masuk segmen anterior dan trabekular meshwork. • Faktor predisposisi adalah flap konjungtiva fornix-base, penyembuhan luka yang tidak baik dan prolaps iris. • Gejala: uveitis anterior pasca operasi menetap, fistula (50% kasus), membran transparan dengan tepi berlipat pada bagian superior endotel kornea, pupil distorsi dan membran pupilar. • Penanganan: cryodestruction sel epitel dan eksisi epitel yang terlihat pada iris dan vitreus anterior.

Ablasi Retina• Mekanisme terjadinya belum diketahui pasti• Predisposisi: prolaps vitreus, miopia tinggi, perlekatan vitreal retinal dan degenerasi latis. • Tanda khas pada afakia: adanya tear kecil berbentuk U yang pertama kali mengenai makula.

Edema Makular Kistoid• sering merupakan penyebab penurunan visus setelah operasi katarak yang tidak terjadi komplikasi. • Pada pemeriksaan fluorecent angiography, tampak gambaran flower petal. Mata bisa tampak normal atau mudah iritasi dan fotofobia. • Sebagian besar kasus akan menghilang spontan dalam waktu 6 bulan dan tidak memerlukan terapi spesifik.

Astigmatisma Pascaoperasi• Karena dilakukan penjahitan• Pengangkatan jahitan biasanya menyelesaikan masalah ini

Opasifikasi Kapsul Posterior• 20% pasien kejernihan kapsul posteriornya berkurang pada beberapa bulan setelah pembedahan ketika sel epitel residu bermigrasi melalui permukaannya. • Penglihatan menjadi kabur dan mungkin didapatkan rasa silau. • Dapat dibuat satu lubang kecil pada kapsul dengan laser neodymium yttrium (ndYAG) sebagai prosedur klinis rawat jalan.

Terlepasnya Jahitan• Jika jahitan nilon halus tidak diangkat setelah pembedahan maka jahitan dapat terlepas dalam beberapa bulan atau tahun setelah pembedahan dan mengakibatkan iritasi atau infeksi.• Gejala hilang dengan pengangkatan jahitan.

TERIMA KASIH

Recommended