View
92
Download
1
Category
Preview:
DESCRIPTION
kesan penglihatan
Citation preview
FISIOLOGI Kesan Penglihatan
DEPARTEMEN FISIOLOGIFK UNIMAL
2010
Mata
Ibarat kamera fotografis Mempunyai suatu sistem lensa, suatu
sistem tingkap (lubang lensa) yang berubah- ubah, dan suatu retina yang dapat disamakan dengan film
MATA
Struktur Mata:1. Internal2. Eksternal
STRUKTUR INTERNAL Diameter bola
mata : kurang lebih 2,5 cm.
Terletak pada bagian anterior orbit.
Terdiri dari :
1. Lapisan Luar.
2. Lapisan Tengah.
3. Lapisan Dalam.
A. Lapisan Luar Merupakan
lapisan fibrous yang menyangga mata, terdiri dari : Sklera dan Kornea.
B. Lapisan Tengah
Uvea, lapisan kedua dari bola mata, merupakan lapisan bervaskuler dan berpigmen.
Lapisan ini berisi : Koroid, Badan siliar dan Iris.
KOROID Membran coklat tua, terletak antara sklera dan
retina. Bagian terbesar dari lapisan tengah, dilapisi oleh
sebagian besar sklera. Berisi banyak pembuluh darah yang menyuplai
nutrien ke retina dan badan vitreus. Mencegah refleksi internal cahaya.
BADAN (KORPUS) SILIARE Menghubungkan koroid
dengan iris. Pada permukaan dalam
korpus siliare terdapat prosesus siliaris yang menghasilkan akueos humor melalui proses dialisis dan sekresi.
Prosesus ini banyak mengandung pembuluh darah dan serabut saraf.
IRIS Perpanjangan korpus siliare ke
anterior dan merupakan bagian mata yang berwarna serta menampakkan karakteristik biru, hijau, hazel, abu-abu atau cokelat.
Pupil→Terletak didepan lensa, di belakang kornea, dan membentuk lingkaran terbuka
Saat individu terjaga, ukuran pupil bervariasi sesuai jumlah cahaya yang masuk.
Iris membagi secara parsial ruang yang berisi akueous humor antara kornea dan lensa menjadi 2 bagian yaitu: Kamera Anterior dan Kamera Posterior.
Bagian akar iris melekat pada permukaan badan silier.
Pada titik perlekatan ini iris relatif tipis sehingga dapat robek karena trauma pada mata.
Fungsi iris: mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata.
C. Lapisan Dalam RETINA Struktur tipis, halus dan
bening tempat serat-serat saraf optik didistribusikan.
Melapisi bagian dalam 2/3 posterior dinding bola mata.
Secara eksternal dibatasi oleh koroid dan sklera.
Retina Berisi pembuluh darah
yang menyuplai nutrisi ke jaringan retina dan dua kelas fotoreseptor yang disebut rhod (batang) dan cones (kerucut).
RHOD :
1. Merupakan reseptor untuk penglihatan malam / ditempat gelap
2. Digunakan apabila intensitas cahaya rendah dan memberikan gambaran abu-abu.
3. Sangat banyak di bagian depan retina.
4. Mengubah rangsang cahaya menjadi impuls listrik yang berjalan sepanjang serabut saraf sensoris menuju daerah penglihatan di otak.
Untuk fungsi ini diperlukan Untuk fungsi ini diperlukan rodopsinrodopsin (suatu (suatu senyawa yang tersusun atas protein dan senyawa yang tersusun atas protein dan pigmen karotena).pigmen karotena).
Bila terpapar cahaya, senyawa ini akan Bila terpapar cahaya, senyawa ini akan pecah dan pigmen diubah menjadi vitamin A.pecah dan pigmen diubah menjadi vitamin A.
Pada Pada keadaan gelapkeadaan gelap,, rodopsinrodopsin diresintesis diresintesis dari vitamin A dan protein, menyebabkan dari vitamin A dan protein, menyebabkan kepekaan kepekaan rhodrhod meningkat dan disertai adanya meningkat dan disertai adanya pelebaran pupil (memungkinkan lebih banyak pelebaran pupil (memungkinkan lebih banyak cahaya yang masuk ke dalam mata) cahaya yang masuk ke dalam mata) menyebabkan seseorang dapat beradaptasi menyebabkan seseorang dapat beradaptasi pada keadaan gelap.pada keadaan gelap.
Adaptasi terhadap Adaptasi terhadap cahaya terang cahaya terang disebabkan disebabkan oleh oleh pemecahan rodopsin pemecahan rodopsin yang menyebabkan yang menyebabkan pengurangan kepekaan pengurangan kepekaan rhodrhod disertai dengan disertai dengan pengecilan pupil yang pengecilan pupil yang membatasi banyaknya membatasi banyaknya cahaya yang memasuki mata.cahaya yang memasuki mata.
CONE : Merupakan reseptor untuk penglihatan
pada cahaya terang dan penglihatan warna
Pada sel kerucut juga ditemukan zat fotokimia lain yang hampir sama seperti rodopsin
Terdapat kurang lebih 110 – 125 juta Terdapat kurang lebih 110 – 125 juta rhod dan kurang lebih 6,5 juta cone rhod dan kurang lebih 6,5 juta cone pada satu retina.pada satu retina.
FUNDUS OPTIK Terletak pada bagian
posterior mata. Didalamnya terdapat diskus
optikus yang merupakan daerah berwarna putih merah muda-krem pada retina.
Diskus optik kadang-kadang disebut sebagai titik buta (blind spot) karena hanya mengandung serabut saraf tanpa sel-sel fotoreseptor dan tidak sensitif terhadap sinar.
Pada bagian lateral dan temporal diskus optik terdapat area kecil, oval, merah muda kekuningan yang disebut makula lutea (bintik kuning) berdiameter 1 mm, merupakan daerah yang paling jelas untuk melihat.
Bagian sentral makula yang agak ke dalam disebut fovea sentralis tempat terjadi pandangan akut terbesar. Jika bagian ini rusak, tajam penglihatan (acuity) berkurang dan dapat terjadi kebutaan sentral.
MEDIA REFRAKTIF Jalannya gelombang cahaya ke retina akan melalui
struktur dengan kepadatan yang bervariasi, meliputi: Kornea, Akueos humor, Lensa, dan Vitreus Humour.
Setiap struktur menyebabkan gelombang cahaya membias atau refraksi sampai beberapa derajat. Struktur ini disebut media refraktif mamedia refraktif mata.
KORNEA Lapisan padat dan transparan, bersambung dengan
sklera, menempati 1/6 bagian anterior mata.
AKUEOS HUMOR Cairan jernih yang mengisi ruang anterior
dan posterior mata.
LENSA Struktur sirkuler, lunak dan
bikonveks, avaskular, tidak berwarna dan hampir transparan sempurna.
Tebalnya sekitar 4 mm dan diameter 9 mm, terletak di belakang iris, di depan badan vitreus.
Lensa terdiri dari 3 lapisan :1. Kapsul pada bagian luar, berfungsi
mengubah bentuk lensa dan melindungi substansi lensa dari badan vitreus dan akueos humor.
2. Korteks.3. Nukleus pada bagian dalam.
Lensa membiaskan sinar yang masuk melalui pupil agar dapat difokuskan atau jatuh ke retina.
Kurvatura permukaan lensa bervariasi yang memungkinkan individu berfokus pada objek dekat atau jauh.
Proses perubahan kecembungan lensa untuk mengubah jarak fokus ini disebut “akomodasi”.
Akomodasi dimungkinkan karena adanya zonula atau ligamen suspensorium yang mengelilingi lensa yang dikendalikan oleh muskulus siliaris.
Bila muskulus siliaris berkontraksi, ligamen suspensorium mengalami relaksasi dan menambah kelengkungan lensa.
Tidak ada serat nyeri, pembuluh darah atau saraf di lensa.
Sifat fisik lensa bervariasi, bergantung pada umur: 1. Pada fetus, lensa hampir sferis dan agak lunak.2. Pada dewasa permukaan anterior kurang cembung
dibanding posterior dan substansi lensa menjadi lebih keras.
3. Pada umur 40-an lensa bertambah besar dan lebih pipih, berwarna kekuningan dan menjadi lebih keras. Perubahan ini bertanggung jawab pada terjadinya presbiopia.
BADAN VITREUS Berisi zat gelatinosa yang memenuhi ruang vitreus,
ruang antara lensa dan retina. Bagian depannya berbentuk corong untuk ditempati
oleh lensa dan dikelilingi oleh membran hialoidea.
Apabila membran hialoidea pecah karena trauma atau operasi maka badan vitreus akan keluar. Bila badan vitreus keluar, maka bola mata akan mengerut.
Badan gelatinosa mengisi 4/5 bagian dari volume bola mata dan menjalarkan sinar serta memberikan bentuk pada mata posterior.
Berisi 99% air dan 1% komponen kolagen dan asam hialuronat yang memberikan bentuk dan konsistensi mirip jel pada vitreus karena kemampuannya mengikat banyak air.
Tidak mengandung pembuluh darah, tetapi mendapatkan nutrisi dari jaringan di sekitarnya.
Struktur eksternal
Os Orbita Otot mata Kelopak mata Bulu mata Alis mata
Mekanisme penglihatan
LINTASAN VISUAL
Adalah: Lintasan yang dilalui impuls
sejak terbentuknya bayangan di
retina hingga kesadaran mengenal
objek yang dilihat.
Retina N II chiasma opticum tractus opticum corpus geniculatum
lat. radiasio opt. cortex visual (area
17) kesadaran melihat.
Organisasi Neural Retina
A. Sel- sel Bipolar Terletak pada daerah perifer retina Berfungsi sebagai penghantar utama
isyarat penglihatan dari sel batang dan kerucut ke sel ganglion. (merupakan sel perangsang merangsang ganglion)
B. Sel- sel Horizontal Terletak pada lapisan nuklear pada retina
Lanjutan Sel- sel Horozontal…
Berfungsi dalam meningkatkan kontras pada lapangan pandang
Berperan penting dalam membantu membedakan warna
C. Sel- sel Amakrin Terletak pada lapisan nuklear dalam Berfungsi dalam mendeteksi perubahan yang
seketika di dalam kesan visual.
Fungsi korteks penglihatan primer Kemampuan sistem penglihatan untuk
mengetahui susunan ruang pandangan penglihatan – yaitu , untuk mendeteksi bentuk objek, kecemerlangan masing- masing bagian objek, pembuatan bayangan, dan sebagainya – tergantung pada fungsi korteks penglihatan primer.
Penghantaran informasi penglihatan ke daerah korteks cerebri lain Isyarat dari korteks penglihatan primer,
diproyeksi ke lateral pada korteks occipitalis ke area asosiasi penglihatan ( juga dinamai area penglihatan sekunder) yang merupakan tempat untuk pengolahan tambahan bagi informasi penglihatan.
Manusia yg menderita lesi destruksi pada daerah asosiasi penglihatan, mengalami kesukaran dalam jenis persepsi penglihatan tertentu dan mempelajari penglihatan.
Fusi bayangan penglihatan Untuk membuat persepsi penglihatan lebih
berarti dan untuk membantu persepsi, bayangan penglihatan pada kedua mata dalam keadaan normal mengadakan fusi satu sama lain pada titik- titik yang sesuai dari kedua retina.
Dibutuhkan 3 jenis fusi: Fusi lateral, fusi vertikal, dan fusi torsional ( rotasi yang sama pada kedua mata sekitar aksis optiknya).
Pengaturan Apertura pupil Perangsangan saraf parasimpatis
merangsang sfingter pupil, karena itu mengurangi apertura pupil, hal ini dinamakan miosis.
Sebaliknya, perangsangan saraf simpatis merangsang serabut- serabut radial iris dan menyebabkan dilatasi pupil, yang dinamakan midriasis.
Lanjutan….
Bila cahaya disinarkan pupil mengecil Refleks Pupil. Fungsi untuk membantu mata mengadakan adaptasi secara cepat terhadap perubahan keadaan cahaya.
Adanya peran nukleus Edinger Wesphal
Perangsangan nukleus Edinger Wesphal (keadaan terang) sfingter pupil miosis
Penghambatan nukleus Edinger Wesphal (keadaan gelap)sfingter pupil midriasis
Emetropia
Pada mata normal Bila Muskulus siliaris sama sekali
berelaksasi, berkas cahaya sejajar dari benda jauh berada dalam fokus tajam pada retina
Beberapa penyakit akibat gangguan fisiologis pada mata
A. Presbiopia Pada orang tua, >50 tahun Lensa kehilangan sifat elastisnya dan
menjadi keras Daya akomodasi menurun Mata tetap terfokus secara permanen
pada suatu jarak yg konstan
B. Hipermetropia Disebabkan terlalu pendeknya bola mata. Bayangan terbentuk di belakang retina Lihat dekat kabur, lihat jauh terang Koreksi dengan
lensa (+)/
cembung
C. Miopia
Disebabkan terlalu panjangnya bola mata Terlalu besarnya kekuatan sistem lensa mata Bayangan terbentuk di depan retina Lihat jauh kabur, lihat dekat terang Koreksi dengan lensa (-)/ cekung
Miopia
Miopia
D. ASTIGMATISMA :
Mata menghasilkan suatu bayangan
dengan titik atau garis fokus
multipel (banyak).
Penyebab:
- Bentuk yang irreguler pada kornea
- Tidak ratany permukaan lensa
o Koreksi : Dengan lensa silindris
E. Katarak
Terutama timbul pada orang tua Lensa keruh hantaran cahaya
menjadi kabur penglihatan kabur Terapi: pembedahan
Mata normal
Katarak
Katarak
F. Rabun Senja / Niktalopia Terjadi pada keadaan defisiensi vitamin A yang
berat. Penurunan kepekaan sel batang dan sel kerucut Terjadi gangguan pembentukan rodopsin Disebut buta senja karena pada waktu malam
jumlah cahaya yang resesia terlalu sedikit untuk memungkinkan penglihatan yang memadai, meskipun disiang hari tersedia cukup cahaya untuk merangsang sel batang dan kerucut, meskipun zat fotokimia ini berkurang.
G. Buta warna
Disebabkan tidak adanya sekelompok sel kerucut (cone) yang berfungsi untuk menerima warna tertentu.
Misal: Buta warna merah- hijau, buta warna biru.
Pemeriksaan dengan kartu Tes Stilling dan Ishihara
Coba test….., angka berapakah ini?
TERIMA KASIHTERIMA KASIH
Recommended