View
240
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI
BELAJAR MAHASISWA STIKES ‘AISYIYAH SURAKARTA
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEMESTER IV
KARYA TULIS ILMIAH
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Saint Terapan
Rita Marganingrum
R1110025
PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRAK
Rita Marganingrum. R1110025. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan Semester IV. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII Kebidanan semester IV. Metodologi penelitian menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan semester IV yang berjumlah 121 mahasiswa dan sampel yang digunakan berjumlah 93 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Analisa data menggunakan analisis faktor (factor analysis) dengan bantuan komputer SPSS for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor dosen dan ekonomi keluarga memberikan kontribusi sebesar 30,620%, faktor dari diri sendiri (faktor dasar dan bawaan) memberikan kontribusi 14,798 % , faktor pendukung dan perhatian memberikan kontribusi 8,371 %, faktor sosial dan lokasi mampu memberikan kontribusi sebesar 8,215% terhadap motivasi belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi kebidanan semester IV. Kesimpulan faktor dosen dan ekonomi keluarga merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, serta faktor yang paling kecil yaitu faktor sosial dan lokasi. Kata Kunci : Motivasi belajar, Faktor intrinsik, Faktor ekstrinsik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT Rita Marganingrum. R1110025. 2011. An Analysis on the Factors Affecting the Student Learning Motivation in Collage of Health Sciences ‘Aisyiyah Surakarta of Semester IV of DIII Midwifery Study Program Objective of research is to find out the factors affecting the student learning motivation in STIKES ‘Aisyiyah Surakarta of Semester IV of DIII Midwifery Study Program. Method of research employed an analytical observational research type with cross sectional research design. The population of research was the semester III students of Diploma III Midwifery Study Program of STIKES ‘Aisyiyah Surakarta consisting of 121 students, 93 of them were used as the sample. The sampling technique used was simple random sampling technique. The data was collected using questionnaire instrument about the factors affecting the student learning motivation. The data analysis was done using factor analysis with SPSS for Windows software computer help. Result The result of research showed that lecture and economi factor contributed of 30.620%, internal factor (basic and innate factors) contributed of 14.798%, supporting and attention factor contributed of 8.371%, social and location factor of 8.21% to the student learning motivation of Collage of Health Sciences ‘Aisyiyah Surakarta of Semester IV of DIII Midwifery Study Program. Conclusion The conclusion of research was that lecture and economi family factor was the most influential ones on the student learning motivation, and the factors with the lowest effect were social and location factors. Keywords: Learning motivation, Intrinsic factor, Extrinsic factor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
MOTTO
1. Kadang Allah mendatangkan “guruh, petir dan hujan deras”, namun dibalik
semua itu Allah akan mendatangkan pelangi untukmu
2. Sesungguhnya Allah Ta’ala meletakkan kemudahan itu menyertai kesulitan,
karena Allah Ta’ala berfirman ”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu
ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (Alam
Nasyah [94]: 5-6)
3. Berusaha, Berdo’a dan Ber-ikhtiar, niat, nekat, semangat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
PERSEMBAHAN
1. Yang pertama kepada Allah Ta’ala yang telah melimpahkan berkah, rahmah
dan hidayah-Nya yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata selain
berucap syukur kepada-Nya
2. Kepada kedua orang tua ku dan kakak-kakakku sekeluarga yang telah
memberikan do’a, motivasi, semangat baik moril maupun materiil sehingga
dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini
3. Andi Gunawan, S.Kep, yang telah mendo’akan, membantu dan menemani
dalam suka maupun duka
4. Teman-teman DIV Kebidanan transfer Fakultas Kedokteran UNS angkatan
tahun 2010
5. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian KTI ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah dengan judul ”Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Belajar Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII
Kebidanan Semester IV”. Adapun Karya Tulis Ilmiah ini diajukan guna
memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Saint Terapan pada Program
Studi D IV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan serta saran dari berbagai pihak, maka dari itu penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada Bapak/Ibu :
1. Prof. Dr. Rafik Karsidi M. S, Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Dr. Zainal A.A, dr, Sp.P-KR-FINASIM, Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. H. Tri Budi Wiryanto, dr, Sp. OG(K), Ketua Prodi Program Studi D IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Erindra Budi C. S.Kep.Ns, M.Kes., Ketua Tim KTI Program Studi D IV
Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
5. Drs. Suharno, M.Pd., pembimbing pertama yang telah berkenan meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan banyak bimbingan, motivasi,
arahan, masukan dan kepercayaan kepada penulis dari awal hingga akhir
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
6. Ropitasari, S.SiT, M. Kes., pembimbing kedua, yang telah berkenan
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, bimbingan dan dorongan semangat
agar penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
7. Agus Eka N.Y, S.SiT. M.Kes., penguji utama Karya Tulis Ilmiah, terima kasih
telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan bimbingan
dan masukan demi kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.
8. M. Nur Dewi K. S.ST. M.Kes., sekertaris penguji yang telah bersedia
meluangkan waktu dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan saran demi
kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini
9. Kamidah, S.SiT, M.kes., Kepala Prodi Diploma III Kebidanan STIKES
‘Aisyiyah Surakarta yang telah memberikan izin dan kesempatan peneliti
untuk mengadakan penelitian.
10. Semua mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Semester IV
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam
proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
11. Seluruh dosen dan staf STIKES ‘Aisyiyah Surakarta atas kerjasama yang
diberikan selama melakukan penelitian Karya Tulis Ilmiah ini.
12. Bapak dan ibu serta kakak-kakakku yang selalu memberikan doa dan
dukungan moril, spiritual, dan materil dalam menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
13. Semua rekan mahasiswa D IV Transfer Universitas Sebelas Maret yang telah
memberikan dukungan dan bantuan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini,
dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang turut
membantu terselesainya Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
memerlukan penyempurnaan, untuk itu saran dan kritik serta masukan dari semua
pihak dan pembaca sangat penulis harapkan.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb
Surakarta, 5 Agustus 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN VALIDASI ............................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ vii
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Motivasi ....................................................................... 6
1. Pengertian Motivasi .............................................................. 6
2. Lingkaran Motivasi .............................................................. 6
B. Konsep Belajar .......................................................................... 8
1. Teori Belajar ......................................................................... 8
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ......................... 9
C. Konsep Motivasi Belajar ........................................................... 17
1. Pengertian Motivasi Belajar ................................................. 17
2. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ........... 18
3. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah .................................... 21
D. Kerangka Konsep ...................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
A. Jenis dan Desain Penelitian ....................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 25
C. Populasi Penelitian .................................................................... 25
D. Sampel dan Teknik Sampling ................................................... 26
E. Estimasi Besar Sampel .............................................................. 26
F. Kriteria Retriksi ......................................................................... 26
G. Definisi Operasional Variabel ................................................... 27
H. Cara Kerja ................................................................................. 27
I. Rencana Analisa Data ............................................................... 31
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................... 33
B. Karakteristik Responden ........................................................... 33
C. Deskripsi Hasil penelitian ......................................................... 35
1. Menentukan Variabel yang Akan di Analisis ....................... 36
2. Menilai Variabel yang Layak Untuk Analisis Faktor .......... 36
3. Ekstraksi (reduksi data) ........................................................ 37
4. Melakukan Proses Faktoring ................................................ 37
5. Rotasi Faktor dan Interpretasi Faktor (penamaan faktor) .... 41
BAB V PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ........................................................... 42
B. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 44
1. Faktor Dosen dan Ekonomi Keluarga .................................. 44
2. Faktor Dari Diri Sendiri (Faktor dasar dan bawaan) ............ 47
3. Faktor Pendukung dan Perhatian .......................................... 49
4. Faktor Sosial dan Lokasi ...................................................... 51
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 54
B. Saran ..................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Skor Penilaian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Belajar ....................................................................... 29
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Menurut Umur ........................................ 34
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Menurut Jumlah Saudara ........................ 34
Table 4.3. Distribusi Frekuensi Menurut Ada Tidaknya Cacat Fisik ....... 35
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Tinggal
Selama Kuliah ............................................................................ 35
Tabel 4.5. Hasil KMO dan Bartlett’s Test ................................................ 36
Tabel 4.6. Hasil perhitungan MSA (Measure of Sampling Adequacy) ..... 37
Tabel 4.7. Nilai Initial Eigenvalues .......................................................... 38
Tabel 4.8. Nilai Faktor-Faktor yang Terbentuk ........................................ 39
Tabel 4.9. Componen Matrix .................................................................... 39
Tabel 4.10 Rotasi Faktor ............................................................................ 40
Tabel 4.11 Pengelompokan Faktor ............................................................ 41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Motivasi Belajar ...................................................................... 24
Gambar 3.1. Cara Kerja Penelitian. ............................................................. 31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Surat Pernyataan ................................................................. 59
Lampiran 2. Permohonan Izin Penelitian dan Penganbilan Data ............ 60
Lampiran 3. Jawaban Ijin penelitian dan Pengambilan Data .................. 61
Lampiran 4. Kisi-Kisi Kuesioner Sebelum Uji Validitas dan
Reliabilitas .......................................................................... 62
Lampiran 5. Kisi-Kisi Kuesioner Setelah Uji Validitas dan
Reliabilitas .......................................................................... 66
Lampiran 6. Permohonan Menjadi Responden ....................................... 67
Lampiran 7. Persetujuan Menjadi Responden ........................................ 68
Lampiran 8. Kuesioner Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Belajar ................................................................................. 69
Lampiran 9. Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Kuesioner .... 73
Lampiran 10. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Validitas dan Reliabilitas
Kuesioner ............................................................................ 78
Lampiran 11. Tabulasi Hasil Penelitian .................................................... 80
Lampiran 12. Distribusi Frekuensi Data Umum ...................................... 84
Lampiran 13. Data Hasil Penelitian .......................................................... 83
Lampiran 14. Hasil Analisis Faktor ......................................................... 88
Lampiran 15. Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah. ............................ 90
Lampiran 16. Jadwal Penelitian ............................................................... 92
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan zaman sekarang ini terjadi globalisasi pada seluruh
bidang kehidupan manusia, salah satunya yaitu dalam bidang pendidikan.
Pendidikan di era global menjadikan manusia yang global pula yaitu
manusia yang mampu bersaing, menguasai IPTEK serta memiliki jati diri,
sehingga menyebabkan masyarakat semakin rasional dalam hal pendidikan
(Hadi, 2008). Lulusan di perguruan tinggi kelak tidak lagi dipandang dari
gelar yang diperoleh, melainkan kemampuan dalam menguasai ilmu
pengetahuan. Pada kondisi tersebut, perguruan tinggi tidak diukur dari
kemampuan dalam menghasilkan banyaknya lulusan saja, tetapi
kemampuan dalam menghasilkan banyaknya lulusan yang berkualitas
(Huda, 2007).
Hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, seorang mahasiswa
melakukan aktivitas belajar terdorong oleh adanya kebutuhan sehingga
timbul adanya motivasi pada diri mahasiswa untuk mencapai kebutuhan
tersebut. Menurut teori kebutuhan manusia, Maslow berpendapat bahwa
salah satu kebutuhan manusia yaitu kebutuhan akan penghargaan (esteem
needs). Pemenuhan kebutuhan tersebut menjurus pada kepercayaan terhadap
diri sendiri dan harga diri berdasarkan kemampuan dan kemandirian (Sobur,
2010). Jika pendidikan di perguruan tinggi dianggap sebagai kebutuhan
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
akan penghargaan dari orang lain yaitu pencapaian hasil belajar yang
maksimal, maka seseorang akan berusaha untuk mendapatkannya dengan
mengeluarkan kemampuan dan potensi yang dimiliki.
Belajar merupakan cara-cara atau langkah-langkah yang
memungkinkan timbulnya beberapa perubahan serta tercapainya hasil
tertentu. Oleh karena itu belajar memerlukan motivasi, motivasi belajar
merupakan keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan (Winkel,
2004). Dengan motivasi mahasiswa terdorong untuk menguasai bahan
pembelajaran dengan baik. Jika seseorang mampu menguasai bahan
pembelajaran yang baik, maka mahasiswa akan lulus dalam bahan pelajaran
yang baik pula. Rendahnya motivasi belajar dianggap sebagai penyebab dari
rendahnya kualitas lulusan sebuah perguruan tinggi. Hal ini dikhawatirkan
lulusan kurang menguasai ilmu pengetahuan dan hanya sekedar memperoleh
sebuah gelar (Sardiman, 2010). Sehubungan dengan hal itu peran guru atau
dosen sangat penting dalam pemberian ilmu pengetahuan. Menurut Undang-
undang (UU) No.14 tahun 2005 tentang guru dan dosen mensyaratkan dosen
perguruan tinggi minimal S2, namun dari 12 dosen tetap di STIKES
‘Aisyiyah Surakarta masih ada 9 dosen dengan jenjang pendidikan D4
kebidanan.
Dari beberapa hasil penelitian ada beberapa faktor yang berhubungan
dengan motivasi belajar, diantaranya seperti interaksi sosial memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
tingkat hubungan yang kuat dengan persentase sebesar 42,9 % (Syafitri,
2010). Keharmonisan keluarga memiliki tingkat hubungan dalam katagori
sedang dengan persentase sebesar 48,7 % (Fatimah,2007). Peran serta
keluarga memiliki tingkat hubungan dalam kategori rendah dengan
persentase sebesar 34,2 % (Setyorini, 2010), serta dari penelitian Aulia
(2010) di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta bahwa sebanyak 76% mahasiswa
berpendapat bahwa lingkungan belajar di institusi pendidikan tergolong
kurang kondusif, hal itu juga berpengaruh terhadap motivasi belajar
mahasiswa.
Motivasi belajar dapat timbul karena faktor internal (intrinsik) yaitu
kebutuhan, minat dan kesanggupan murid itu sendiri untuk termotivasi
belajar dan faktor eksternal (ekstrinsik) yaitu yang berada pada luar
individu, seperti interaksi sosial, keluarga dan lingkungan belajar yang
kondusif (Uno, 2008). Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
tersebut dapat ditingkatkan dengan cara pengembangan cita-cita,
optimalisasi kemampuan mahasiswa dan kegiatan belajar mengajar dengan
melibatkan berbagai pihak seperti orang tua, guru dan anggota masyarakat
(Mudjiono, 2002).
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti bermaksut mengetahui faktor-
faktor apa saja yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII
Kebidanan semester IV. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat diperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
masukan untuk merumuskan kebijakan serta upaya yang tepat untuk
meningkatkannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka masalah yang dapat
dirumuskan adalah: “Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi
motivasi belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi
DIII Kebidanan semester IV ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan
semester IV.
2. Tujuan Khusus
a. Memperoleh informasi faktor internal yang mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII
Kebidanan semester IV
b. Memperoleh informasi faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII
Kebidanan semester IV
c. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII
Kebidanan semester IV
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Memperoleh tambahan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta
Program Studi DIII Kebidanan semester IV
2. Manfaat Aplikatif
a. Sebagai bahan pertimbangan institusi agar lebih memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dari segi tenaga
pengajar ataupun kondisi lingkungan sekitar guna meningkatkan mutu
pembelajaran.
b. Sebagai masukan bagi mahasiswa untuk lebih memahami pentingnya
motivasi belajar guna mencapai prestasi yang maksimal.
c. Sebagai informasi yang berguna untuk penelitian lebih lanjut tentang
motivasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Motivasi
1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah dorongan mental yang menggerakkan dan
mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi
terkandung adanya keinginan, harapan, kebutuhan, tujuan, sasaran, dan
insentif. Keadaan inilah yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan,
dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar (Mudjiono,2002).
Motivasi merupakan perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya rasa yang dapat menentukan tingkah laku
manusia karena adanya suatu tujuan (Sardiman, 2010).
Motivasi merupakan seluruh proses gerakan, dorongan yang timbul
dalam diri individu yang menimbulkan tingkah laku untuk mencapai
tujuan (Sobur, 2010).
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi
merupakan keadaan dari dalam diri manusia yang dapat menimbulkan
suatu kegiatan atau tingkah laku karena suatu kebutuhan untuk mencapai
tujuan.
2. Lingkaran Motivasi (motivational cycle)
Sudah dijelaskan bahwa motif dalam psikologi mempunyai arti
rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga bagi terjadinya suatu
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
tingkah laku. Karena dilatarbelakangi adanya motif, tingkah laku tersebut
disebut “tingkah laku bermotivasi”. Tingkah laku yang bermotivasi itu
sendiri dapat dirumuskan sebagai “tingkah laku yang dilatarbelakangi oleh
adanya kebutuhan dan diarahkan pencapaian suatu tujuan, agar suatu
kebutuhan terpenuhi dan kehendak terpuaskan.” Dalam perumusan
tersebut, kita lihat beberapa unsur pada tingkah laku yang membentuk
lingkaran motivasi (motivational cycle), seperti digambarkan berikut ini.
Dorongan atau kebutuhan berprestasi adalah sesuatu yang ada dan
dibawa sejak lahir. Kebutuhan untuk berprestasi merupakan hasil dari
mempelajari melalui interaksi dengan lingkungan yang perlu untuk
ditumbuhkan dan dikembangkan baik dalam lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat.
Unsur kedua dari lingkaran motivasi tersebut ialah tingkah laku.
Tingkah laku itu dasarnya ditujukan untuk mencapai tujuan. Unsur
ketiganya yaitu tujuan yang berfungsi untuk memotivasi tingkah laku.
Tujuan juga menentukan seberapa aktif individu akan bertingkah laku.
Jadi dengan adanya suatu kebutuhan yang ada pada diri manusia,
maka ia akan melakukan suatu perbuatan atau tingkah laku untuk
mencapai tujuan (goal). Merujuk pada teori kebutuhan menurut Maslow,
bahwa pada diri manusia terdapat suatu kebutuhan salah satunya adalah
Tingkah Laku Tujuan
Kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
kebutuhan penghargaan (esteem needs) yang didalamnya termasuk juga
kebutuhan untuk berprestasi (needs for achievement) yang juga merupakan
suatu kebutuhan yang dibawa sejak lahir. Oleh karena adanya kebutuhan
atau dorongan tersebut maka seseorang akam melakukan suatu tindakan
untuk mencapai tujuan yang diinginkan, namun semua itu juga
dipenngaruhi oleh faktor lain di luar diri mereka (Sobur, 2010).
B. Konsep Belajar
1. Teori Belajar
Para ahli berusaha merumusakan tentang belajar, diantaranya adalah
perubahan perbuatan sebagai akibat dari pengalaman. Definsi yang singkat
dan sederhana ini tampaknya mencakup segala sesuatu yang diinginkan
dalam pengertian belajar. Dalam pengertian itu disebabkan berbagai faktor
lain dari belajar. Seperti dikutip Sobur (2010) menurut Crow & Crow
menyatakan bahwa belajar adalah memperoleh kebiasaan, pengetahuan
dan sikap. Menurut mereka, hal-hal yang dirumuskan di atas meliputi cara-
cara yang baru guna melakukan suatu upaya memperoleh penyesuaian diri
terhadap situasi yang baru. Berdasarkan beberapa rumusan definisi di atas,
bisa dikemukakan beberapa unsur penting yang menjadi ciri atas
pengertian mengenai belajar, yaitu berikut ini :
a. Situasi belajar mesti bertujuan, dan tujuan-tujuan tersebut diterima, baik
oleh individu maupun masyarakat.
b. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
c. Belajar merupakan perubahan yang terjadi melalui latihan dan
pengalaman.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
aspek-aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan
dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan,
sikap, ataupun kebiasaan.
Pada hakikatnya, belajar adalah suatu proses kejiwaan atau peristiwa
pribadi yang terjadi dalam diri setiap individu dan di dalamnya diperlukan
suatu proses, proses belajar itu sendiri apabila berjalan dengan baik, kelak
akan memberikan hasil, yang kita sebut dengan “hasil belajar”. Belajar
memerlukan motivasi, pemenuhan kebutuhan merupakan motivasi untuk
melakukan sesuatu kegiatan.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar anak atau
individu dapat dibagi dalam dua bagian.
a. Faktor endogen atau disebut juga faktor internal, yakni semua faktor
yang berada dalam diri individu
b. Faktor eksogen atau disebut juga faktor eksternal, yakni semua faktor
yang berada di luar diri individu, misalnya orang tua dan guru, atau
kondisi lingkungan di sekitar individu.
Kedua faktor di atas, dalam banyak hal, acap kali saling berkaitan
dan mempengaruhi satu sama lain.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
a. Faktor Endogen
Faktor endogen atau faktor intrinsik yaitu faktor yang berada
dalam diri individu meliputi dua faktor, yakni faktor fisik dan faktor
psikis.
1) Faktor fisik
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah atau capek, tidak dalam keadaan
cacat jasmani akan menjadi hambatan dalam perkembangan anak,
sehingga anak sulit untuk beraksi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar.
2) Faktor psikologis
Faktor yang kedua dari faktor internal adalah faktor
psikologis. Setiap manusia atau anak didik pada dasarnya
memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda. Beberapa faktor
psikologis yang dapat diuraikan diantaranya meliputi:
a) Faktor intelegensi atau kemampuan
Munadi (2010) menyebutkan bahwa menurut Chaplin
mengartikan intelegensi sebagai kemampuan dalam meghadapi
dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan
efektif, kemampuan memahami pelajaran dengan cepat.
b) Faktor perhatian dan minat
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang
dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
dari lingkungan (Daryanto, 2010). Bagi seorang anak,
mempelajari suatu hal yang menarik perhatian akan lebih
mudah diterima daripada mempelajari hal yang tidak menarik
perhatian (Sobur, 2010).
Minat atau keinginan dan kemauan berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan
yang besar terhadap sesuatu. Jadi para guru/dosen hendaknya
berusaha untuk dapat mengetahui minat para siswanya yang
kemudian mampu untuk menumbuh-kembangkannya.
c) Faktor bakat
Pada dasarnya bakat itu mirip dengan intelegensi. Bakat
setiap orang berbeda-beda. Orang tua terkadang kurang
memperhatikan faktor bakat ini, sehingga mereka memaksakan
kehendaknya utuk menyekolahkan anaknya tanpa mengetahui
terlebih dahulu bakat yang dimiliki anak itu. Pemaksaan ini
tentunya akan berpengaruh terhadap prestasi anak yang
bersangkutan. Bakat ini akan terealisasikan menjadi kecakapan
setelah melalui belajar dan berlatih (Munadi, 2010).
d) Faktor motif
Dalam proses belajar haruslah diperhatikan faktor-faktor
yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik
(Daryanto, 2010). Berhubungan dengan hal itu seorang ahli
psikolog berpendapat bahwa pada setiap orang terdapat virus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
mental yang olehnya disebur “n Ach” singkatan dari need for
achievement artinya kebutuhan untuk memperoleh prestasi
yang gemilang. Virus mental tersebut adalah motif yang
mampu mendorong dirinya untuk berusaha lebih giat guna
memperoleh sukses yang lebih besar. Siswa yang IQ nya tinggi
belum tentu sukses atau sebaliknya. Sehubungan dengan hal
itu tugas para gurulah untuk memotivasi anak didiknya
sehingga ia memiliki daya nalar yang kuat, satu faktor yang
teramat penting dalam proses pembelajaran (Sobur, 2010).
e) Faktor kognitif dan daya nalar
Pembahasan mengenai bab ini meliputi tiga hal, yakni
persepsi, mengingat dan berfikir. Persepsi adalah pengindraan
terhadap suatu kesan yang timbul dalam lingkungannya.
Pengindraan itu dipengaruhi oleh pengalaman, kebiasaan dan
kebutuhan. Ini semua dipengaruhi oleh pengetahuan dan
pengalaman pelajar itu sendiri.
Mengingat adalah suatu aktifitas kognitif, dimana orang
menyadari bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau
atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh melalui
pengalamannya di masa lampau.
Berfikir dibagi menjadi dua macam yaitu berfikir autistik
dan berfikir realistik. Berfikir autistik mugkin lebih tepat
disebut melamun, menghayal. Berfikir realistik disebut juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
nalar ialah berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan
dunia nyata. Usaha pemanfaatan media pembelajaran yang
dilakukan guru bertujuan untuk membawa para siswa pada
pemahaman yang realistik yang dapat merangsang dan
mengembangkan daya nalar para siswa. Dan yang
membedakan para pelajar adalah kadar kekuatan penalarannya
(Munadi, 2010).
b. Faktor Eksogen
Faktor eksogen atau faktor eksternal ini meliputi faktor
keluarga, faktor sekolah dan faktor lingkungan.
1) Faktor keluarga
Keluarga merupakan lembaga sosial terkecil dalam
masyarakat. Keluarga merupakan kelompok sosial pertama dalam
kehidupan manusia dimana tempat belajar dan menyatakan diri
sebagai manusia sosial dalam hubungannya interaksi dengan
kelompoknya dalam hubungan dengan belajar faktor orang tua
tentu saja mempunyai peranan penting. Keadaan keluarga akan
menentukan berhasil tidaknya anak dalam menjalin proses
belajarnya. Ada keluarga miskin, kaya, diliputi suasana tentram dan
damai atau sebaliknya, keluarga yang mempunyai cita-cita tinggi
terhadap anaknya dan ada yang biasa-biasa saja. Kondisi
bermacam-macam itu dengan sendirinya turut menentukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
bagaimana dan sampai mana hakikat belajar yang dicapai oleh
anak. Faktor yang berpengaruh dalam belajar diantaranya adalah :
a) Kondisi ekonomi keluarga
Kondisi ekonomi keluarga sangat besar pengaruhnya
terhadap kelangsungan kehidupan keluarga. Keharmonisan
hubungan antara orang tua dan anak kadang tidak terlepas dari
faktor ekonomi. Namun kadang faktor ekonomi juga dapat
menjadi cambuk untuk mendorong anak untuk lebih berhasil
atau sebaliknya.
b) Hubungan emosional orang tua dan anak
Hubungan emosional antar orang tua dan anak juga
berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak. Dalam suasana
rumah yang selalu ribut dengan pertengkaran akan
mengakibatkan terganggunya ketenangan dan konsentrasi anak,
sehingga anak tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Hubungan
orang tua yang acuh tak acuh kepada anak, terlalu keras
mendidik anak akan dapat menyebabkan “jauh”-nya hubungan
antara orang tua dengan anak. Namun sebaliknya jika terlalu
dekat kadang mengakibatkan anak menjadi selalu “tergantung”.
c) Cara mendidik anak
Biasanya setiap keluarga mempunai cara tersendiri dalam
mendidik anak. Ada yang diktator, demokratis, pendapat anak
diterima oleh orang tua tetapi juga ada yang acuh-tak acuh. Itu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
semua secara langsung maupun tidak langsung akan
berpengaruh terhadap proses belajar.
2) Faktor Sekolah
Faktor lingkungan sekolah ini seperti kurikulum, guru,
pegawai administasi, sarana prasarana, teman sekolah dapat
mempengaruhi semangat belajar seorang anak. Sarana pendidikan
yaitu peralatan atau perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan khususnya proses
belajar mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi, alat-alat
dan media pengajaran. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang
secara tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan atau
pengajaran, seperti taman sekolah, lapangan olah raga (Suharno,
2009).
Dalam belajar di sekolah faktor guru dan cara mengajarnya
merupakan faktor penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian
guru, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru. Menurut
Undang-undang (UU) No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
mensyaratkan dosen perguruan tinggi minimal S2. Dalam UU itu
disebutkan, para pendidik jenjang pendidikan dasar dan menengah
persyaratannya adalah minimal bergelar S1. Sementara, untuk
mendidik di jenjang pendidikan akademis S1, maka sekurang-
kurangnya bergelar strata dua (S2), sedangkan bagi program
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
pascasarjana adalah doktor (S3) dan profesor (Syam, 2008). Selain
itu pengembangan profesi dosen meliputi empat kompetensi, yaitu:
a) Kompetensi pedagogis atau kemampuan dosen mengelola
pembelajaran
b) Kompetensi kepribadian atau standar kewibawaan,
kedewasaan, dan keteladanan
c) Kompetensi profesional atau kemampuan dosen untuk
menguasai metodologi pembelajaran
d) Kompetensi sosial atau kemampuan dosen untuk melakukan
komunikasi sosial, baik dengan mahasiswa maupun
masyarakat luas
Kompetensi tersebut dapat dilihat dengan bagaimana cara guru
mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya. Seorang anak
yang dekat dengan gurunya akan lebih mudah mendengarkan dan
menangkap pelajaran dibandingkan dengan anak yang tidak
senang.
3) Faktor Lingkungan Lain
Anak dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang baik,
memiliki intelegensi yang baik, bersekolah di sekolah yang
memiliki sarana prasarana serta guru yang baik, belum menjamin
anak belajar dengan baik. Masih ada faktor lain yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya, misalnya jarak rumah dan sekolah
yang jauh, diperlukan perjalanan yang jauh dan melelahkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sehingga bisa berakibat mempengaruhi hasil belajar. Selain itu
aktivitas di luar yang terlalu banyak sehingga tidak bisa membagi
waktu belajar juga dapat merugikan anak (Daryanto, 2010).
C. Konsep Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Seseorang akan berhasil dalam belajar jika pada dirinya sendiri ada motivasi
untuk belajar. Dengan motivasi, pelajar dapat mengembangkan aktivitas dan
inisiatif, dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalam melakukan
kegiatan belajar (Sardiman, 2010).
Peserta didik harus memiliki motivasi untuk mengikuti kegiatan
belajar. Karena dengan adanya motivasi dalam belajar, peserta didik akan
mengikuti kegiatan belajar dengan sungguh-sungguh dan dengan senang
hati tanpa adanya paksaan dari siapapun sehingga menjadikan belajar
sebagai suatu kebutuhan untuk berprestasi dengan baik. Seperti yang di
ungkapkan oleh Purwanto (2009) bahwa motivasi belajar merupakan
pendorong dari kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang
dikehendaki, dengan menyeleksi dan memilah kegiatan-kegiatan yang
menunjang atau tidak menunjang bagi pencapaian tujuan tersebut. Maka
sejalan dengan hal tersebut Uno (2008) juga mengungkapkan bahwa
motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar dan harapan akan cita-cita.
Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. Menurut Sardiman
(2010) motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-
intelektual. Peranan yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah,
merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi
kuat, akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
Motivasi sangat penting dalam menentukan kegiatan dalam belajar, karena
seseorang yang mempunyai motivasi akan lebih berhasil daripada yang
tidak mempunyai motivasi (belajarnya kurang), dengan demikian motivasi
harus dikembangkan (Hamalik, 2003)
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi motivasi dalam
belajar adalah mendorong manusia untuk melakukan suatu tugas atau
perbuatan yang serasi guna mencapai tujuan yang dikehendaki dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan
tersebut.
2. Unsur-Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
a. Cita-cita atau aspirasi siswa
Dari segi pembelajaran, penguatan hadiah atau hukuman akan
dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan
menjadi cita-cita.
b. Kemampuan siswa
Pada dasarnya, manusia itu berbeda satu dengan yang lainnya,
salah satu perbedaan itu adalah dalam hal kemampuan. Anak yang
mempunyai kemampuan tinggi tidak berarti tidak akan mengalami
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
kesulitan dalam belajar. Kemungkinan kesulitan tetap ada karena ia
menganggap mudah pelajaran-pelajaran di sekolah, sehingga malas
untuk belajar. Sebaliknya walaupun anak yang memiliki kemampuan
kurang, mungkin dia akan berusaha untuk memahami pelajaran-
pelajaran tersebut agar sama dengan teman yang mempunyai
kemampuan yang tinggi.
c. Kondisi siswa
Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani. Seorang
siswa yang sedang sakit, lapar, atau marah-marah akan mengganggu
perhatian belajar. Sebaliknya seseorang siswa yang sehat, kenyang
dan gembira akan mudah memusatkan perhatian.
d. Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Sebagai
anggota masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh kehidupan
sekitar. Apabila seseorang mendapat masalah yang dapat
menimbulkan kecemasan baginya, maka akan menimbulkan kesulitan
dalam belajar (Hamalik, 2003).
e. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Lingkungan siswa yang berupa lingkungan alam, lingkungan
tempat tinggal, pergaulan, lingkungan budaya siswa berupa televisi,
internet, televisi, film akan mempengaruhi motivasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
f. Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru adalah seorang pendidik profesional. Ia bergaul setiap hari
dengan peserta didik, intensitas pergaulan tersebut mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa. Guru merupakan
pendidik sekaligus pembimbing belajar, oleh karena itu guru
mengupayakan optimalisasi unsur-unsur dinamis yang ada dalam diri
siswa dengan cara memeberikan kesempatan yang cukup untuk
berpartisipasi aktif, memberi semangat, memberi ide, dan meyediakan
situasi belajar yang baik. Guru harus hati-hati dalam pemberian tugas,
karena pemberian tugas yang terlalu sulit dapat mengakibatkan
frustasi sehingga dapat melakukan hal-hal yang tidak wajar sebagai
manifestasi dari frustasi yang terkandung di dalam dirinya, sehingga
sangat penting para guru untuk memperhatian kemampuan siswanya
(Hamalik, 2003).
Upaya tersebut dapat berupa pemberian kesempatan untuk
mengungkapkan hambatan belajar yang dialami, memelihara minat,
kemauan dan semangat belajarnya, meminta kesempatan pada orang
tua untuk memberi kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri,
memanfaatkan media untuk sumber belajar, menggunakan waktu
secara tertib, suasana gembira pada perilaku belajar, memberi rasa
percaya diri pada siswa bahwa ia dapat mengatasi segala rintangan
(Mudjiono,2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3. Bentuk-Bentuk Motivasi di Sekolah
Guru harus hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi
bagi kegiatan belajar para anak didik, sebab mungkin maksudnya memberi
motivasi tetapi justru tidak menguntungkan perkembangan belajar siswa.
Menurut Sardiman (2010) ada beberapa bentuk dan cara untuk
menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah seperti memberi
angka, hadiah, persaingan atau kompetisi, ego-involment, memberi
ulangan, mengetahui hasil, memberi pujian, hukuman, membangkitkan
hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang akan dicapai yang akan
diuraikan seperti berikut ini:
a. Memberi angka
Nilai ujian dan nilai akhir yang angakanya baik merupakan sesuatu
yang biasanya dikejar oleh mahasiswa. Angka-angka yang baik itu bagi
para siswa merupakan motivasi yang kuat.
b. Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu
demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan
menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk
sesuatu pekerjaan tersebut.
c. Saingan / kompetensi
Saingan atau kompetisi dapat dijadikan motivasi untuk mendorong
sisiwa belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
d. Ego-involvement
Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai
prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Penyelesaian tugas
yang baik adalah simbol kebanggaan dan harga dirinya.
e. Memberi ulangan
Para siswa akan menjadi giat belajar apabila mengetahui kalau
akan ada ulangan, oleh karena itu memberi ulangan merupakan sarana
motivasi.
f. Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil belajar yang semakin meningkat maka
motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapan
hasilnya terus meningkat.
g. Pujian
Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik perlu diberikan pujian, pujian ini merupakan motivasi yang
baik. Dengan pujian akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi semangat belajar serta sekaligus membangkitkan harga
diri. Sejalan dengan pendapat Hamalik (2003) bahwa pujian lebih
efektif dari pada hukuman karena hukuman bersifat menghentikan
perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang dilakukan.
Oleh karena itu pujian lebih besar nilainya bagi motivasi belajar. Pujian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
ini dapat berupa verbal maupun nonverbal. Dalam bentul nonverbal
misalnya anggukan kepala, senyuman atau tepukan bahu.
h. Hukuman
Hukuman yang diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat
motivasi. Namun pemberian hukuman yang menimbulkan kecemasan
dan frustasi perlu dihindari karena kecemasan dan frustasi dapat
mengganggu perbuatan belajar sebab akan mengakibatkan pindahnya
perhatian kepada hal lain sehingga kegiatan belajarnya menjadi tidak
efektif (Hamalik, 2003).
i. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak didik itu memang ada
motivasi untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan baik.
j. Membangkitkan minat
Proses belajar akan menjadi lancar kalau ada minat. Cara untuk
membangkitkan minat adalah sebagai berikut:
1) Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.
2) Menghubungkan dengan pengalaman.
3) Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.
4) Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
k. Tujuan yang diakui
Memahami tujuan belajar yang harus dicapai merupakan alat
motivasi yang sangat penting, karena dirasa sangat berguna dan
menguntungkan, maka timbul gairah untuk terus belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
D. Kerangka Konsep
Belajar merupakan suatu perubahan perbuatan baik yang menyangkut
berbagai aspek baik fisik maupun psikis, seperti perubahan pengertian,
pengetahuan, pemecahan suatu masalah, keterampilan, kecakapan, sikap atau
kebiasaan akibat dari pengalaman yang diperoleh dari lingkungan keluarga,
sekolah dan masyarakat. Untuk dapat melaksanakan proses belajar tersebut,
khususnya dalam lingkungan sekolah diperlukan motivasi. Motivasi dan
belajar merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi, namun motivasi dalam belajar dipengaruhi oleh faktor
endogen (intrinsik) yang berasal dari diri sendiri dan faktor eksogen
(ekstrinsik) yang berasal dari lingkungan luar, seperti yang digambarkan
dalam bagan berikut :
Faktor endogen (internal): a. Keadaan tubuh atau fungsi tubuh b. Hasrat dan Keinginan berhasil c. Dorongan kebutuhan belajar d. Bakat dan cita-cita
Faktor eksogen (eksternal): a. Keadaan ekonomi keluarga b. Perhatian orang tua terhadap
pendidikan anaknya c. Hubungan dengan anggota keluarga d. Sarana dan prasarana di institusi
pendidikan e. Penghargaan dan hukuman oleh dosen f. Dosen g. Hubungan antar mahasiswa h. Jarak tempuh ke kampus i. Hubungan dengan teman di rumah
atau di kos dan aktivitas dalam lingkungan tersebut
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Gambar 2.1. Kerangka Konsep Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan observasional analitik yaitu penelitian
yang observasinya bertujuan mencari hubungan antar variabel dengan
melakukan analisis. Desain penelitian atau rancangan penelitian dalam
penelitian ini adalah cross sectional yaitu rancangan penelitian yang
mengukur antar variabel hanya sekali pada saat yang sama (Taufiqurrahman,
2008).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di institusi kebidanan STIKES ‘Aisyiyah
Surakarta Program Studi DIII Kebidanan semester 4 dan dilakukan pada
bulan Februari - Agustus 2011.
C. Populasi Penelitian
1. Populasi Target
Pada penelitian ini populasi target yang digunakan adalah seluruh
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Program Studi DIII Kebidanan Surakarta.
2. Populasi Aktual
Pada penelitian ini populasi aktual adalah mahasiswa di STIKES
‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan semester 4 yaitu
sebanyak 121 mahasiswa.
25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
121 1 + 121 (0,05)2
121 1,3025
D. Sampel dan Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah simple random sampling yaitu proses pemilihan satuan sampling dari
populasi, dimana satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang
sama besar untuk terpilih sebagai sampel (Notoatmodjo, 2005).
E. Estimasi Besar Sampel
Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 121 mahasiswa dan
sampelnya sejumlah 93 responden dengan teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan rumus slovin sebagai berikut:
n = = = = 92,89 (dibulatkan 93)
Keterangan:
N = Besar populasi
n = Besar sampel
d = Tingkat kesalahan (0,05) (Nursalam, 2008)
F. Kriteria Restriksi
1. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakter umum subjek penelitian dari suatu
populasi target yang terjangkau yang akan diteliti. Dalam penelitian ini
kriteria inklusinya adalah mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta
Program Studi DIII Kebidanan semester IV yang bersedia menjadi
responden.
2)(1 dNN
+
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
2. Kriteria Eksklusi
Kriteria eklusi adalah kriteria yang dapat mengeluarkan subjek yang
memenuhi kriteria inklusi karena beberapa sebab. Dalam penelitian ini
yang menjadi kriteria eksklusi adalah mahasiswa yang tidak hadir saat
pengambilan data.
G. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian : faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Definisi Operasional : faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
yaitu sekelompok faktor yang terdiri dari faktor
endogen (internal) dan faktor eksogen (eksternal)
yang bersifat non-intelektual yang dapat
menumbuhkan semangat untuk belajar karena
suatu kebutuhan.
Alat ukur : kuesioner dengan skala likert
Skala pengukurannya : interval
H. Cara Kerja
1. Intervensi
Penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII Kebidanan
semester 4 ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap Persiapan
Meliputi penyusunan proposal termasuk perijinan dan pembuatan
instrumen penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
b. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di STIKES ‘Aisyiyah
Surakarta program studi DIII Kebidanan semester 4 yang meliputi :
1) Menentukan sampel penelitian.
2) Pengumpulan data melalui kuesioner yang dilakukan pada tanggal
21 Juni 2011.
3) Pengolahan Data
Setelah semua data terkumpul, data tersebut diolah dengan
menggunakan SPSS for windows dengan menggunakan teknik
analisa data yaitu analisis faktor dengan langkah – langkah sebagai
berikut :
a) Editing yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk
mengecek kelengkapan dan kebenaran data.
b) coding yaitu memberi kode pada data untuk membedakan
responden.
c) scoring atau memberi skor pada data dilakukan untuk
memberikan nilai terhadap jawaban responden.
d) tabulating yaitu kegiatan memasukkan jumlah skor yang
diperoleh ke dalam tabel - tabel yang telah disediakan.
4) Tahap Penyusunan Laporan
Pada tahap ini membuat laporan Karya Tulis Ilmiah
berdasarkan data yang telah diperoleh dan dilanjutkan dengan
seminar hasil penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. Instrumen
a. Alat Penelitian
Alat ukur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kuesioner. Sebelum kuesioner diberikan kepada responden
terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas di Universitas
Sebelas Maret Surakarta fakultas kedokteran program studi DIV
Kebidanan semester IV pada tanggal 13 Juni 2011 sebanyak 30
mahasiswa. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter atau
indikator yang sudah dibuat oleh peneliti terhadap penelitian yang
akan dilakukan seperti terlihat pada kisi-kisi kuesiner yang terlampir.
Kuesioner ini disusun dengan menggunakan pertanyaan tertutup yang
telah dimodifikasi menjadi 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju yang terbagi menjadi
pernyataan positif dan negatif dengan jenjang nilai antar 1 sampai
dengan 4, seperti pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Skor Penilaian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Jawaban Pernyataan positif Pernyataan negatif Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak setuju 2 3
Sangat Tidak setuju 1 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
b. Uji Validitas dan Reliabilitas
Suatu instrumen dapat dikatakan valid apabila instrumen
tersebut dapat mengukur dengan tepat apa yang hendak diukur.
Dengan kata lain validitas berkaitan dengan ketepatan menggunakan
alat ukur. Dengan instrumen yang valid akan menghasilkan data yang
valid pula, serta reliabiliatas instrumen menunjukkan sejauh mana
suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.
1. Uji Validitas
Teknik yang dipakai untuk mengetahui validitas kuesioner
menggunakan rumus Pearson Product Moment. Item pernyataan
dikatakan valid jika hasil rhitung > rtabel yaitu 0,361 atau angka
signifikansi < 0,05. Dari hasil pengujian didapatkan dari 50
pernyataan terdapat 8 item yang tidak valid dan dikeluarkan dari
kuesioner tersebut yaitu pada nomor 6, 16, 18, 23, 30, 37, 40, 41.
Sehingga ada 42 item pernyataan dalam kuesioner yang dijadikan
alat pengambilan data.
2. Uji Reliabilitas
Teknik yang dipakai untuk mengetahui reliabilitas kuesioner
menggunakan rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Instrumen
memiliki reliabilitas yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh
> 0,60 (Sugiyono, 2007). Dari hasil pengujian didapatkan bahwa
angka koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,911. Ini dikatakan
bahwa instrumen memiliki reliabilitas yang tinggi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Gambar 3.1. Cara Kerja Penelitian
I. Rencana Analisis Data
Metode analisa yang digunakan adalah analisis faktor yaitu salah
satu dari analisis ketergantungan (interdepedensi) antar variabel.
Kegunaan analisis faktor yaitu mereduksi variabel menjadi variabel baru
yang jumlahnya lebih sedikit, mengidentifikasi sejumlah kecil faktor yang
menerangkan beberapa faktor yang mempunyai kemiripan karakter,
sehingga mempermudah hasil interpretasi hasil analisis dan pemetaan
objek berdasarkan karakteristik yang terkandung dalam faktor (Supranto,
Analisis data
Pengolahan data
Uji validitas dan reliabilitas
Editing Coding Skoring Tabulatuing
Analisis faktor
Kuesioner tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah semester 4 yang terpilih menjadi responden
Data
1. Mengajukan ijin penelitian di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta
2. Mencari data primer dengan memberikan kuesioner pada responden
Peneliti
Kuesioner
Responden
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
2004). Analisis ini menggunakan bantuan SPSS for Windows dengan
proses analisis faktor sebagai berikut:
a. Menentukan variabel yang akan di analisis.
b. Menilai variabel yang layak untuk analisis faktor yaitu variabel yang
mempunyai korelasi cukup tinggi dengan variabel lain dengan
menggunakan KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) dan Bartlett Test Of
Sphericity. Pengujian ini digunakan untuk menguji kelayakan
pemakaian analisis faktor. Suatu data atau variabel secara keseluruhan
layak untuk dianalisis lebih lanjutdengan analisis faktor apabila nilai
KMO > 0,5.
c. Ekstraksi yaitu mereduksi data dari beberapa variabel yaitu dengan
pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy). Variabel-variabel
yang mempunyai MSA < 0,5 akan dikeluarkan dari analisis. Nilai-
nilai MSA diperoleh dari Anti-images Matrices yaitu pada angka
korelasi yang bertanda “a” yang berbentuk diagonal dari kiri atas ke
kanan bawah.
d. Melakukan proses faktoring.
e. Melakukan rotasi faktor jika terdapat nilai variabel (nilai
loading/korelasi pada faktor) kurang dari 0,5 pada korelasi component
Matrix. Rotasi ini untuk memperjelas variabel yang masuk dalam
faktor tertentu.
f. Interpretasi faktor yang terbentuk yaitu memberi nama faktor yang
dapat mewakili variabel-variabel (Solimun, 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan disajikan hasil penelitian tentang gambaran umum lokasi
penelitian, karakteristik responden dan deskripsi hasil penelitian.
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) ’Aisyiyah Surakarta
merupakan lembaga pendidikan tinggi milik Pimpinan Daerah ’Aisyiyah
Kota Surakarta. STIKES ’Aisyiyah Surakarta berdiri berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 39/ D/ O/
2005. Pada tahun 1997 SPK ’Aisyiyah Surakarta dikonversi menjadi
Akademi Kebidanan ’Aisyiyah Surakarta dengan SK Men.Kes RI No. HK.
00. 06. 1. 1. 1156. Pada tanggal 8 April 2005 berdirilah Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan (STIKES) ’Aisyiyah Surakarta Pendidikan Tinggi ’Aisyiyah
Surakarta.
B. Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan karakteristik dari mahasiswa
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan semester IV.
Karakteristik responden tersebut berdasarkan usia, jumlah saudara, ada
tidaknya cacat fisik, dan tempat tinggal selama kuliah seperti yang tersaji
dalam tabel berikut ini :
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Menurut Umur
Hasil penelitian terhadap karakteristik mahasiswa semester IV
berdasarkan umur bahwa sebagian besar responden 20 tahun yaitu sebanyak
58 orang (62,4 %).
Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Menurut Jumlah Saudara
Jumlah Saudara Frekuensi (N) Persentase (%) 0 8 8,6
1 27 29,0
2 31 33,3
3 18 19,4
4 5 5,4
5 3 3,2
7 1 1,1
Total 93 100
Hasil penelitian terhadap karakteristik mahasiswa semester IV
berdasarkan jumlah saudara bahwa sebagian besar responden mempunyai 2
saudara yaitu sebanyak 31 orang (43,2 %).
Umur Frekuensi (N) Persentase (%) 18 1 1,1
19 26 28,0
20 58 62,4
21 7 7,5
23 1 1,1
Total 93 100
(Sumber : Data Primer, Juni 2011)
(Sumber : Data Primer, Juni 2011)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Table 4.3. Distribusi Frekuensi Menurut Ada Tidaknya Cacat Fisik
Ada Tidaknya Cacat Fisik Frekuensi (N) Persentase (%) Ada 0 0,0
Tidak ada 93 100,0
Jumlah 93 100
(Sumber : Data Primer, Juni 2011)
Hasil penelitian terhadap karakteristik mahasiswa semester IV
berdasarkan ada tidaknya cacat fisik bahwa semua mahasiswa tidak ada yang
mengalami cacat fisik (100%).
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tempat Tinggal Selama Kuliah
Tempat Tinggal Selama Kuliah Frekuensi (N) Persentase (%) Kos 58 62,4
Rumah 32 34,4
Lain-Lain 3 3,2
Total 93 100
(Sumber : Data Primer, Juni 2011)
Hasil penelitian terhadap karakteristik mahasiswa semester IV
berdasarkan tempat tinggal selama kuliah yaitu sebagian besar kos yaitu
sebanyak 58 orang (57,9 %).
C. Deskripsi Hasil Penelitian
Dalam data hasil penelitian ini akan dibahas proses analisis faktor yaitu
menentukan variabel yang akan dianalisis, menilai variabel yang layak untuk
dianalisis, ekstraksi (reduksi data), melakukan proses faktoring, rotasi faktor,
interpretasi faktor (penamaan faktor) seperti berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
1. Menentukan Variabel yang Akan di Analisis
Dalam penelitian ini, ada 13 variabel yang akan dianalisis. Variabel-
variabel tersebut terdiri atas keadaan tubuh atau fungsi tubuh (I1), hasrat
dan keinginan berhasil (I2), dorongan kebutuhan belajar (I3), Bakat dan
cita-cita (I4), keadaan ekonomi keluarga (E1), perhatian orang tua terhadap
pendidikan anaknya (E2), hubungan dengan anggota keluarga (E3), sarana
dan prasarana di institusi pendidikan (E4), pemberian penghargaan dan
hukuman oleh dosen (E5), dosen (E6), hubungan antar mahasiswa (E7),
jarak tempuh ke kampus (E8), hubungan dengan teman di rumah atau di
tempat kos serta aktivitas di lingkungan tersebut (E9).
2. Menilai Variabel yang Layak Untuk Analisis Faktor
Pengujian variabel yang digunakan adalah uji KMO (Kaiser-Meyer-
Olkin) dan Bartlett Test Of Sphericity. Pengujian ini digunakan untuk
menguji kelayakan pemakaian analisis faktor. Suatu data atau variabel
secara keseluruhan layak untuk dianalisis lebih lanjut dengan analisis
faktor apabila nilai KMO > 0,5 dan angka signifikansi < 0,05. Berdasarkan
hasil perhitungan diperoleh nilai KMO sebesar 0,769 dan angka
signifikansi 0,000. Karena harga KMO > 0,5 dan angka signifikansi < 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa layak dilakukan untuk dilakukan analisis
lebih lanjut seperti pada tabel berikut:
.769
330.315
78
.000
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of SamplingAdequacy.
Approx. Chi-Square
df
Sig.
Bartlett's Test ofSphericity
Tabel 4.5. Hasil KMO dan Bartlett’s Test
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
3. Ekstraksi (reduksi data)
Data dari beberapa variabel dilakukan pengukuran MSA (Measure of
Sampling Adequacy). Variabel-variabel yang mempunyai MSA < 0,5 akan
dikeluarkan dari analisis. Nilai-nilai MSA diperoleh dari Anti-images
Matrices yaitu pada angka korelasi yang bertanda “a” yang berbentuk
diagonal dari kiri atas ke kanan bawah seperti pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Hasil perhitungan MSA (Measure of Sampling Adequacy)
Dari tabel diatas didapatkan angka korelasi yang bertanda “a” (arah
diagonal dari kiri atas ke kanan bawah) bernilai lebih dari 0,5 maka semua
variabel tersebut dapat dianalisis lebih lanjut, karena tidak ada angka
korelasi MSA<0,5 maka tidak ada yang di reduksi atau dikeluarkan dari
variabel-variabel tersebut.
4. Melakukan Proses Faktoring
Untuk menentukan jumlah faktor yang dapat mewakili data dapat
dilihat nilai eigenvalue. Nilai tersebut akan dijadikan dasar dalam
menentukan jumlah faktor yang layak kita perhitungkan untuk diambil
.790a-.145 -.068 -.252 -.052 -.101 .088 -.070 .077 -.020 .175 .012 -.072
-.145 .796a-.476 .059 -.150 -.015 .005 -.142 -.067 .002 -.273 -.077 -.094
-.068 -.476 .752a-.277 .041 -.195 -.014 .184 -.149 -.108 .160 .117 -.046
-.252 .059 -.277 .768a-.172 .046 -.133 .110 -.118 .014 -.184 .109 .054
-.052 -.150 .041 -.172 .841a .184 -.039 -.099 -.104 -.198 .029 -.052 -.164
-.101 -.015 -.195 .046 .184 .791a-.085 -.206 -.018 .003 -.120 -.075 -.174
.088 .005 -.014 -.133 -.039 -.085 .808a-.074 -.068 -.134 -.327 .109 -.072
-.070 -.142 .184 .110 -.099 -.206 -.074 .732a-.274 .095 -.061 -.027 -.129
.077 -.067 -.149 -.118 -.104 -.018 -.068 -.274 .833a-.279 .107 .051 .026
-.020 .002 -.108 .014 -.198 .003 -.134 .095 -.279 .827a-.039 .140 -.255
.175 -.273 .160 -.184 .029 -.120 -.327 -.061 .107 -.039 .570a-.428 .123
.012 -.077 .117 .109 -.052 -.075 .109 -.027 .051 .140 -.428 .593a-.230
-.072 -.094 -.046 .054 -.164 -.174 -.072 -.129 .026 -.255 .123 -.230 .817a
I1
I2
I3
I4
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
Anti-image Correlation
Measures of Sampling Adequacy(MSA)a.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
faktor yang mewakili variabel-variabel yang kita analisis yaitu angka
Initial Eigenvalues ≥ 1 atau keragaman kumulatif (cumulative %) ± 60%,
seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.7. Nilai Initial Eigenvalues
Berdasarkan hasil yang diperoleh, nilai Initial Eigenvalues (λ) ≥ 1
ada 4, sehingga jumlah faktor yang terbentuk dari 13 variabel adalah
sebanyak 4 faktor dan dari faktor-faktor tersebut sudah menjelaskan
keragaman sebesar 62,004 %. Faktor pertama adalah yang paling kuat
mempengaruhi motivasi belajar pada mahasiswa program studi DIII
kebidanan STIKES ‘Aisyiyah semester IV dengan nilai eigenvalues 3,981
dan memberikan kontribusi sebesar 30,620 %. Faktor yang paling lemah
adalah faktor ke 4 dengan nilai eigenvalues 1,068 dan memberikan
kontribusi sebesar 8,215 % seperti pada tabel berikut:
Total Variance Explained
3.981 30.620 30.620 3.981 30.620 30.620
1.924 14.798 45.418 1.924 14.798 45.418
1.088 8.371 53.789 1.088 8.371 53.789
1.068 8.215 62.004 1.068 8.215 62.004
.904 6.953 68.957
.768 5.909 74.866
.694 5.338 80.205
.548 4.215 84.420
.516 3.967 88.387
.477 3.671 92.058
.426 3.278 95.337
.342 2.629 97.966
.264 2.034 100.000
Component1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Total % of VarianceCumulative % Total % of VarianceCumulative %
Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tabel 4.8. Nilai Faktor-Faktor yang Terbentuk
Faktor eigenvalues % of Variance Cummulative 1 3, 981 30,620 30,620
2 1,924 14,798 45,418
3 1,088 8,371 53,789
4 1,068 8,215 62,004
5. Rotasi Faktor dan Interpretasi Faktor (penamaan faktor)
Dari hasil analisis faktor pada tabel component Matrix dilihat nilai
masing-masing variabel pada tiap-tiap faktor (component), jika nilai dari
variabel-variabel (nilai loading/korelasi pada faktor) menunjukkan adanya
overlap (satu variabel menjelaskan lebih dari satu faktor) dan nilainya
kurang dari 0,5 atau dengan kata lain masing-masing variabel belum
maksimal mewakili secara pasti terhadap salah satu faktor, maka perlu
dilakukan rotasi faktor untuk memperjelas variabel yang masuk dalam
faktor tertentu, seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.9. Componen Matrix
.445 -.332 .367 .423
.750 .093 .049 .230
.688 -.353 .005 .311
.553 -.321 -.381 .355
.606 -.124 -.107 -.308
.490 .329 .353 .250
.529 .259 -.502 -.091
.456 .377 .354 -.320
.650 -.222 -.026 -.350
.651 -.241 -.115 -.354
.311 .718 -.398 .195
.106 .772 .081 .126
.624 .160 .337 -.205
I1
I2
I3
I4
E1
E2
E3
E4
E5
E6
E7
E8
E9
1 2 3 4
Component
Extraction Method: Principal Component Analysis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Dari tabel di atas masih terdapat variabel yang overlap dan nilainya
kurang dari 0,5 sehingga kesulitan dalam memasukkan kedalam suatu
faktor, seperti pada data korelasi antara variabel Internal pertama (I1)
dengan masing-masing faktor sebagai berikut:
variabel internal pertama (I1) dengan faktor 1 = 0,445
variabel internal pertama (I1) dengan faktor 2 = 0,332
variabel internal pertama (I1) dengan faktor 3 = 0,367
variabel internal pertama (I1) dengan faktor 4 = 0,423
Dari nilai korelasi tersebut dapat kita lihat nilai korelasi yang paling
besar ada 2 yaitu dengan nilai 0,445 dan 0,423 dan nilai tersebut kurang
dari 0,5 maka variabel internal pertama (I1) kesulitan akan dimasukan
dalam faktor kesatu atau keempat, sehingga perlu dilakukan rotasi matrix.
Hasil dari rotasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3 4
E6 .759 .194 .085 .010
E5 .728 .198 .160 -.032
E1 .663 .159 .131 .084
I3 .359 .751 .046 .009
I1 .030 .717 .214 -.247
I4 .328 .660 -.278 .245
I2 .311 .565 .354 .291
E4 .311 -.082 .682 .100
E9 .416 .177 .605 .031
E2 -.019 .370 .599 .198
E7 -.030 .018 .194 .877
E3 .458 .096 -.009 .623
E8 -.256 -.128 .503 .543
Tabel 4.10 Rotasi Faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Dari tabel rotated component matrix di atas dapat dilihat secara jelas
variabel-variabel yang diwakili pada setiap faktor. Untuk memasukkan
variabel dalam faktor dapat dilihat dari nilai loading atau nilai korelasi
yang paling besar dan nilainya lebih dari 0,5 antara variabel pada tiap-tiap
faktor yang terbentuk dan diberi nama faktor baru untuk mempermudah
penyebutan faktor (Santoso, 2001) yaitu seperti pada tabel berikut :
Tabel 4.11 Pengelompokan Faktor
Faktor Variabel
Nilai loading/nilai korelasi pada
faktor
% nilai
eigenvalue Nama Faktor
1 E6 (Dosen) E5 (Pemberian penghargaan dan hukuman oleh dosen) E1 (Ekonomi keluarga)
0,759 0,728
0,663
75,9 72,8
66,3
3, 981 Faktor dosen dan ekonomi keluarga
2 I3 (Dorongan kebutuhan belajar) I1 (Keadaan tubuh atau fungsi tubuh) I4 (Bakat dan cita-cita) I2 (Hasrat dan keinginan berhasil)
0,751 0,717 0,660 0,565
75,1 71,7 66,0 56,5
1,924 Faktor dari diri sendiri
(faktor dasar dan bawaan)
3 E4 (Sarana dan prasarana di institusi pendidikan) E9 (hubungan dengan teman di rumah atau di tempat kos serta aktivitas di lingkungan tersebut) E2 (perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya)
0,682
0,605
0,599
68,2
60,5
59,9
1,088 Faktor pendukung
dan perhatian
4 E7 (Hubungan antar mahasiswa) E3 (Hubungan dengan anggota keluarga) E8 (jarak tempuh ke kampus)
0,877 0,623
0,543
87,7 62,3
54,3
1,068 Faktor sosial dan
lokasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang karakteristik responden dan deskripsi
hasil penelitian di STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan
semester IV. Berdasarkan hasil analisis, dapat diketahui bahwa dari 13 variabel
yang dianalisis terdiri dari 4 variabel internal dan 9 variabel eksternal dapat
dikelompokan menjadi 4 faktor baru. Dalam melakukan penelitian tidak ada
kendala yang dialami oleh peneliti, namun dalam hal pengawasan responden
dalam menjawab kuesioner, peneliti dibantu oleh observer lain yang sudah diberi
pengarahan terlebih dulu.
A. Karakteristik Responden
1. Umur
Usia awal masa dewasa yaitu pada umur 19-25 tahun, pada masa ini
seseorang sudah memasuki masa dimana dirinya ingin selalu menjadi
pusat perhatian, ingin menonjolkan diri, idealis, mandiri, mempunyai cita-
cita tinggi, bersemangat dan mempunyai energi yang besar (Sobur, 2010).
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden berusia
20 tahun, sehingga pada masa ini sangat tepat untuk memberikan bentuk-
bentuk motivasi baik dari lingkungan keluarga, sekolah maupun
masyarakat.
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Jumlah Saudara
Relasi anak dengan saudaranya atau dengan anggota keluarganya
turut mempengaruhi belajar anak. Relasi yang diliputi kebencian akan
menimbulkan masalah bagi anak, begitu sebaliknya relasi yang penuh
kasih sayang, perhatian akan memberikan motivasi tersendiri untuk belajar
(Daryanto, 2010). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian
besar responden mempunyai dua saudara dalam anggota keluarganya.
Seperti yang diungkapkan oleh Fatimah (2007) dalam penelitiannya bahwa
keharmonisan keluarga juga mempengaruhi motivasi belajar. Untuk itu
diperlukan hubungan yang harmonis antar anggota keluarga agar tercipta
suasana yang nyaman.
3. Ada Tidaknya Cacat Fisik
Dalam belajar kondisi fisiologis seperti lelah, capek ataupun dalam
keadaan cacat fisik juga berpengaruh terhadap motivasi belajar karena
anak sulit untuk beraksi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar
(Sobur, 2010). Namun dari hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
mahasiswa tidak ada yang mengalami cacat fisik. Sehingga tidak ada
hambatan mahasiswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar.
4. Tempat Tinggal Selama Kuliah
Kelelahan ataupun gangguan dalam kesehatan bisa dikarenakan
salah satunya karena jarak tempuh ke tempat kuliah terlalu jauh dan
perjalanan yang relatif cukup lama yang dapat mengganggu dalam proses
belajar mereka (Sobur, 2010). Dari hasil penelitian tempat tinggal selama
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
kuliah yaitu sebagian besar di kos, hal ini memudahkan anak untuk
melakukan proses belajar dan berinteraksi dengan teman kuliahnya.
B. Diskripsi Hasil Penelitian
1. Faktor Dosen dan Ekonomi Keluarga
Faktor dosen dan ekonomi keluarga terdiri ini dari variabel dosen,
sikap dalam menghadapi pemberian penghargaan dan hukuman oleh dosen
serta ekonomi keluarga. Faktor dosen dan ekonomi keluarga ini
merupakan faktor pertama yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan
semester IV. Korelasi tertinggi terletak pada variabel dosen dan korelasi
terendah pada variabel ekonomi keluarga.
Berdasarkan hasil yang didapat tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Mudjiono (2002) bahwa dalam menumbuhkan motivasi
belajar khususnya di institusi pendidikan tidak terlepas dari peran dosen di
kelas sebagai pendidik sekaligus pembimbing belajar, namun dosen harus
hati-hati dalam menumbuhkan dan memberi motivasi bagi kegiatan belajar
para anak didik, sebab mungkin maksudnya memberi motivasi tetapi justru
tidak menguntungkan perkembangan belajar peserta didik, misalnya
dengan pemberian tugas yang terlalu membebankan mereka, sehingga
pendidik perlu mengetahui karakteristik dan kemampuan peserta didik.
Dalam kegiatan belajar mengajar di institusi pendidikan hasil belajar yang
dicapai anak juga dapat dipengaruhi oleh bagaimana sikap dan kepribadian
dosen, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki guru dan bagaimana
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
cara guru mengajarkan pengetahuan itu kepada anak didiknya (Sardiman,
2010). Dari hasil penelitian ini guru atau dosen merupakan variabel yang
paling dominan mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.
Di STIKES ‘Aisyiyah dalam upaya peningkatan tenaga pegawai
dilakukan pembinaan dan pengembangan pegawai yang dilaksanakan
dengan cara mengikutsertakan pegawai/dosen dalam pelatihan-pelatihan
yang menunjang pelaksanaan proses pendidikan atau pengajaran maupun
kegiatan kependidikan lainnya (staff development). Pengembangan tenaga
dosen (faculty development) merupakan bagian inti dari pengembangan
kelembagaan (institutional development) yang juga dapat dilakukan
dengan lokakarya dan seminar di dalam dan diluar kampus, pemberian
penghargaan (rewards) bagi staf pengajar lama sudah lama mengabdi di
Perguruan Tinggi terkait, program bimbingan bagi dosen-dosen muda,
semua ini bertujuan untuk mendayagunakan tenaga kependidikan secara
efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang optimal. Selain upaya
peningkatan dan pengembangan tenaga pegawai dan dosen, perlu juga
upaya dosen dalam meningkatkan motivasi peserta didik untuk lebih giat
belajar. Upaya tersebut salah satunya yaitu pemberian penghargaan dan
hukuman.
Pemberian penghargaan yang diberikan oleh dosen misalnya dengan
pujian karena telah menyelesaikan tugas dengan baik. Pujian yang
diberikan oleh dosen kepada mahasiswa akan memupuk suasana yang
menyenangkan dan mempertinggi semangat belajar serta sekaligus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
membangkitkan harga diri (ego-involvement). Begitu sebaliknya hukuman
yang diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi oleh siswa
(Sardiman, 2010). Dari hasil penelitian di dalam variabel penghargaan dan
hukuman ini merupakan variabel kedua yang mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa. Pemberian hukuman yang dapat menimbulkan
kecemasan dan frustasi perlu dihindari sebab akan mengganggu belajar
peserta didik.
Pemberian penghargaan dan hukuman tidak hanya diberikan oleh
dosen namun juga oleh orang tua. Penghargaan oleh keluarga misalnya
dengan memberikan pujian terhadap prestasi belajar dan hasil belajar,
pemberian hadiah, dan pemenuhan kebutuhan belajar. Namun kadang
orang tua kurang dalam memenuhi kebutuhan belajar mereka, ini
dikarenakan oleh kondisi ekonomi keluarga, dalam hal ini berkaitan
dengan pemenuhan sarana dan prasarana untuk kebutuhan belajar
mahasiswa. Sesuai dengan yang diungkapkan oleh Daryanto (2010) bahwa
kondisi ekonomi keluarga juga berpengaruh terhadap kelangsungan belajar
mereka bahkan kelangsungan pendidikan anak-anaknya. Dari hasil
penelitian kondisi ekonomi keluarga merupakan variabel ketiga yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa. Sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mahmudah (2004) bahwa dukungan keluarga
berpengaruh terhadap motivasi belajar. Dukungan disini dapat berupa
pemenuhan kebutuhan belajar. Namun tidak semua kondisi ekonomi yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
kurang menjadikan anak kurang semangat belajar, kadang dapat menjadi
cambuk untuk mendorong anak untuk lebih berhasil.
2. Faktor Dari Diri Sendiri (Faktor Dasar Dan Bawaan)
Berdasarkan hasil analisis faktor, dari 4 variabel internal tidak ada
variabel yang direduksi atau dikeluarkan dari faktor tersebut. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa penelitian variabel dorongan kebutuhan
belajar, keadaan tubuh atau fungsi tubuh, bakat dan cita-cita, hasrat dan
keinginan berhasil membentuk suatu faktor baru yaitu faktor dari diri
sendiri (faktor dasar dan bawaan). Faktor dari diri sendiri (faktor dasar dan
bawaan) ini merupakan faktor kedua yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan
semester IV. Korelasi tertinggi terletak pada variabel dorongan kebutuhan
belajar dan korelasi terendah pada variabel hasrat dan keinginan berhasil.
Berdasarkan hasil yang didapat tersebut sesuai dengan pendapat Uno
(2008) bahwa motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa
hasrat dan keinginan berhasil, dorongan kebutuhan belajar dan harapan
akan cita-cita yang merupakan kesadaran diri. Sejalan dengan itu
Sardiman (2010) mengungkapkan bahwa peranan yang khas adalah dalam
hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa
yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk
melakukan kegiatan belajar (Sobur, 2010)..
Dari hasil penelitian disapatkan dorongan kebutuhan belajar
merupakan variabel yang paling dominan dari keempat variabel yang lain
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
dalam faktor ini. Dorongan atau keinginan belajar merupakan suatu
kebutuhan, sehingga akan timbul suatu tingkah laku yaitu belajar untuk
mencapai suatu tujuan yang diinginkan, ini sesuai dengan teori motivasi.
Dalam proses belajar, kesehatan juga berpengaruh terhadap motivasi
belajar mahasiswa karena jika keadaan badan kurang sehat maka kurang
bersemangat untuk belajar untuk mencapai cita-cita. Cita-cita timbul
karena adanya suatu bakat yang dimiliki oleh individu tersebut. Bakat
merupakan suatu bawaan yang merupakan suatu kesenangan dalam diri
individu, dari bakat tersebut apabila dilatih akan menimbulkan suatu cita-
cita, ini merupakan suatu keinginan atau kemauan dari individu tersebut
sehingga akan berusaha utuk mewujudkannya, dalam hal ini yaitu dengan
belajar.
Keinginan untuk berhasil juga merupakan pendorong untuk
semangat dalam belajar karena dalam diri manusia terdapat ego-involment
yaitu usaha seseorang untuk menjaga harga dirinya serta salah satu
kebutuhan manusia yang dibawa sejak lahir yaitu need for achievement
yang merupakan kebutuhan untuk berprestasi. Oleh karena itu seseorang
akan terdorong untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dalam hal ini yaitu
dengan belajar. Namun faktor dari dalam diri sendiri ini tidak terlepas dari
pengaruh yang berasal dari lingkungan sekitar.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel dorongan kebutuhan
belajar, kesehatan, bakat dan cita-cita, hasrat dan keinginan berhasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
merupakan faktor kedua yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan semester IV.
3. Faktor Pendukung dan Perhatian
Faktor pendukung dan perhatian terdiri dari variabel sarana dan
prasarana di institusi pendidikan, hubungan dengan teman di rumah atau di
tempat kos serta aktivitas di lingkungan tersebut, perhatian orang tua
terhadap pendidikan anaknya. Faktor ini merupakan faktor ketiga yang
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta
program studi DIII kebidanan semester IV. Korelasi tertinggi terletak pada
variabel sarana dan prasaranan di institusi pendidikan dan korelasi
terendah pada variabel perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya.
Berdasarkan hasil yang di dapat tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan Uno (2010) bahwa lingkungan belajar yang kondusif dan
kegiatan belajar yang menarik mempengaruhi semangat anak untuk
belajar, seperti juga yang diungkapkan Sobur (2010) bahwa sarana
prasarana dalam sekolah bepengaruh terhadap kegiatan belajar mengajar di
lingkungan sekolah. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada
mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima pelajaran dan
menguasainya, maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju
(Slameto, 2003). Dari hasil yang diperoleh sarana dan prasarana
merupakan yang paling dominan dalam faktor ini. Sarana dan prasarana di
STIKES ‘Aisyiyah sudah memenuhi kebutuhan dalam menunjang kegiatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
belajar mengajar seperti laboratorium kesehatan, laboratorium bahasa,
laboratorium komputer dan perpustakaan, ruang audio visual, medical
center, apotik dan sudah dilengkapi dengan fasilitas internet (hot-spot
area). Di perpustakaan sudah tersedia katalog buku, baik manual maupun
elektronik book dan jumlah buku sudah memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Selain dari lingkungan sekolah, peserta didik tidak terlepas dari
lingkungan sekitar yang berupa lingkungan tempat tinggal, pergaulan
sebaya, kehidupan kemasyarakatan. Hal ini juga diungkapkan oleh Syafitri
(2010) bahwa dalam penelitiannya interaksi sosial memiliki hubungan
yang kuat dengan motivasi belajar. Jika terdapat masalah dengan teman
atau lingkungan sekitar, maka semangat dalam belajar juga akan menurun,
sehingga kebersamaan (teamwork) antar mahasiswa sangat diperlukan
seperti adanya organisasi kemahasiswaan yang bergerak dalam berbagai
bidang, misalnya bidang pendidikan, keagamaan, sosial dan olah raga.
Begitu juga jika kita bertempat tinggal dengan lingungan yang
masyarakatnya mempunyai pendidikan yang tinggi dan terpelajar, secara
tidak langsung maka sebagai anggota masyarakat akan menyesuaikan
dengan lingkungan sekitar. Walaupun dengan lingkungan kos misalnya,
jika teman-yang yang ada di lingkungan tersebut ramai, suka bermain dan
sering mengajak untuk pergi bermain atau sekedar pergi keluar, maka
secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap diri individu tersebut.
Selain dari lingkungan masyarakat, dalam kegiatan belajar pasti tidak
terlepas dari peran serta orang tua yang juga mempengaruhi motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
belajar. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa perhatian orang tua
terhadap pendidikan anaknya juga berpengaruh terhadap motivasi belajar
anak. Seperti pada penelitian oleh setyorini (2010) bahwa peran serta
keluarga mempengaruhi motivasi belajar. Dengan memperhatikan anak
dalam hal belajar dan pendidikannya akan membuat anak merasa nyaman
dan akan menumbuhkan mereka untuk semangat belajar, begitu juga
sebaliknya jika orang tua kurang perhatian, maka akan membuat anak
merasa jauh dengan orang tua sehingga akan berpengaruh terhadap proses
belajarnya.
4. Faktor Sosial dan Lokasi
Faktor keempat yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan semester IV
yaitu faktor sosial dan lokasi. Lokasi disini yaitu jarak antara tempat
kuliah dengan tempat tinggal selama kuliah. Faktor ini terdiri dari
hubungan antar mahasiswa, hubungan dengan anggota keluarga, jarak
tempuh ke kampus. Korelasi tertinggi terletak pada variabel teman sekolah
dan korelasi terendah pada variabel jarak dengan sekolah.
Dalam belajar di lingkungan sekolah tentunya sering berinteraksi
dengan teman-teman sekolah yang juga dapat mempengaruhi semangat
belajar seorang anak. Anak yang merasa nyaman dengan teman-teman
disekolahnya, maka akan semangat dalam belajar dan mengikuti kegiatan
belajar mengajar tanpa ada rasa tertekan ataupun beban pikiran karena ada
permasalahan dengan teman sekolahnya. Begitu juga hubungan dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
anggota keluarga berpengaruh terhadap motivasi dalam belajar (Daryanto,
2010). Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatimah (2007)
bahwa keharmonisan keluarga juga berpengaruh terhadap motivasi belajar.
Jika dalam anggota keluarga kadang terdapat kecemburuan terhadap
saudara misalnya kakak atau adik yang lebih pandai atau lebih sukses dan
lebih di senangi oleh orang tuanya, maka hal itu dapat mempengaruhi anak
dalam belajar, semangatnya akan menurun karena merasa minder dengan
saudara kandungnya tersebut. Namun sebaliknya jika ada anggota keluarga
yang lebih pandai atau sukses maka akan menjadi motivasi untuk juga
menjadi orang yang pandai dan sukses. Selain itu yang juga berpengaruh
terhadap motivasi belajar yaitu jarak tempuh ke sekolah, jarak tempuh
yang jauh akan membuat siswa kelelahan, kadang tergesa-gesa karena
takut terlambat bahkan juga dapat menjadi penghalang dalam berinteraksi
dengan teman pada saat ada tugas kuliah yang harus dikerjakan kelompok
ataupun jika ada kegiatan tambahan di sekolah yang membutuhkan waktu
lama. Dengan gangguan-gangguan tersebut akan menjadi penghalang
untuk belajar apabila keadaan fisik lelah.
Dari hasil analisis faktor dan teori yang telah dijelaskan bahwa
motivasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal (endogen) yang berasal
dari dalam diri sendiri dan faktor eksternal (eksogen) yang berasal dari
lingkungan luar baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun lingkungan
sekitar atau masyarakat. Dari keluarga merupakan peran orang tua dan
anggota keluarga untuk mendorong anak agar semangat dalam belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
untuk meraih cita-cita. Dari lingkungan sekolah merupakan tugas dan
kewajiban seorang pendidik untuk menumbuhkan motivasi belajar, namun
juga tidak terlepas dari peran seluruh staf institusi pendidikan. Dari
lingkungan sekitar diperlukan peran serta masyarakat dan teman di
lingkungan sekitar untuk saling mendukung menumbuhkan semangat
belajar. Dari diri kita sendiri harus mempunyai semangat untuk belajar
untuk meraih keinginan dan cita-cita. Dengan memiliki cita-cita atau
keinginan untuk berhasil maka timbul suatu tingkah laku untuk
mewujudkan tujuan itu, dalam hal ini yaitu belajar. Karena belajar
merupakan suatu proses pendewasaan, dari yang tidak tahu menjadi tahu,
dan untuk memperoleh pengetahuan guna kehidupan kita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis faktor dari 13 varibel dan pembahasan
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan semester IV yang
terdiri dari 4 variabel internal dan 9 variabel eksternal membentuk 4 faktor
baru, seperti pada kesimpulan berikut ini:
1. Faktor Internal yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa STIKES
‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan Semester IV
Dari 4 variabel internal tidak ada variabel yang direduksi atau
dikeluarkan dari faktor tersebut. Variabel-variabel tersebut membentuk
suatu faktor baru yaitu faktor dari diri sendiri (faktor dasar dan bawaan).
Faktor ini merupakan faktor kedua yang mempengaruhi motivasi belajar
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan
semester IV.
2. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa
STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan Semester IV
Berdasarkan hasil analisis faktor, dari 9 variabel eksternal
terbentuk 3 faktor baru dan tidak ada variabel yang direduksi atau
dikeluarkan dari faktor eksternal tersebut. Variabel-variabel tersebut
membentuk suatu faktor baru yang mempengaruhi motivasi belajar
54
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi DIII kebidanan
semester IV. Faktor pertama yaitu dosen dan ekonomi keluarga. Faktor
ketiga yaitu faktor pendukung dan perhatian. Faktor keempat yaitu faktor
sosial dan lokasi.
3. Hasil Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi DIII Kebidanan
Semester IV
Dari empat faktor baru yang terbentuk, faktor dosen dan ekonomi
keluarga merupakan faktor yang paling besar mempengaruhi motivasi
belajar mahasiswa STIKES ‘Aisyiyah Surakarta program studi kebidanan
semester IV yang mempunyai nilai eigenvalues 3,981 dan mampu
memberikan kontribusi sebesar 30,620% terhadap faktor tersebut. Serta
faktor yang paling kecil yaitu faktor sosial dan lokasi mempunyai nilai
eigenvalues 1,068 dan mampu memberikan kontribusi sebesar 8,215%
terhadap faktor tersebut.
B. Saran
1. Bagi Institusi Sekolah
Untuk mewujutkan visi dan misi, sekolah diharapkan mampu
untuk mengembangan kelembagaan atau institusi (institutional
development) yang meliputi kerjasama dengan perguruan tinggi dan
instansi lain seperti rumah sakit, pengembangan tenaga kependidikan
(staff development) serta pengembangan tenaga dosen (faculty
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
development) melalui pelatihan, seminar dan kunjungan ke organisasi
lain untuk mengembangkan inisiatif.
2. Bagi Guru / Dosen
Guru sebagai pendidik dan pembimbing diharapkan melanjutkan
pendidikan ke jenjang Strata 2 (S2) bagi yang belum, sertifikasi, serta
mampu melaksanakan proses pembelajaran secara optimal, karena selain
dosen menyampaikan ilmu pengetahuan (transfer of knowladge) juga
transfer of value yaitu menanamkan nilai-nilai dan sikap mental yang
mengantarkan anak didik kearah kedewasaan. Oleh karena itu dosen
perlu memperhatikan bentuk-bentuk motivasi dalam belajar.
3. Bagi Mahasiswa
Siswa diharapkan terus meningkatkan kemampuan akademis baik
teori maupun praktik serta mengembangkan potensi yang ada pada diri
dengan belajar dan berlatih secara sungguh-sungguh, melatih soft skill
dan hard skill, kebersamaan (teamwork) antar mahasiswa, dengan itu
akan timbul motivasi dari diri anak untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Diharapkan untuk lebih mengembangkan lagi faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar dan mengkaji variabel-variabel lain yang
mungkin belum diteliti yang mempengaruhi motivasi belajar.
Recommended