View
240
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
SKRIPSI
disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
oleh
WINDI WINANDARI
1401412166
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016
ii
iii
iv
v
MOTO DAN PERSEMBAHAN
MOTO
“Education and innovation begins in the classroom.” Pendidikan dan inovasi
berawal dari ruang kelas. (Nancy Pelosi)
“Motivation is a energy change within the person characterized by affective
arousal and anticipatory goal reactions.” Motivasi adalah suatu perubahan energi
di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
untuk mencapai tujuan. (McDonald)
PERSEMBAHAN
Tanpa mengurangi rasa syukur penulis
kepada Allah SWT, karya tulis ini penulis
persembahkan untuk:
1. Orang tua tercinta (Bapak Tupardji dan Ibu
Isniatun) terimakasih atas doa, semangat,
dukungan dan kasih sayang yang selalu
menyertai setiap langkahku.
2. Almamaterku PGSD UNNES.
vi
PRAKATA
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat diberi kemudahan dan
kelancaran untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Iklim
Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal”. Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti menyadari bahwa penulisan
skripsi telah melibatkan berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati
peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuannya. Ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang
yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menuntut ilmu di
Universitas Negeri Semarang.
2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Semarang yang telah memberikan izin melasanakan penelitian.
3. Drs. Isa Ansori. M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang
telah memberikan bantuan pelayanan khususnya dalam memperlancar
penyelesaian skripsi ini.
4. Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd., Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Sri Susilaningsih, M. Pd., Dosen Pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran selama penyusunan skripsi ini.
6. Dr. Sri Sulistyorini, M. Pd., Dosen Penguji Utama yang telah menguji skripsi
ini dan memberikan masukan yang membangun.
7. Segenap dosen jurusan PGSD FIP UNNES yang telah membekali ilmu yang
bermanfaat.
8. Seluruh Kepala Sekolah Dasar Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal yang telah memberikan izin melaksanakan penelitian.
vii
9. Seluruh guru kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal yang telah membantu peneliti dalam melaksanakan
penelitian.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusuan skripsi yang tidak dapat
peneliti sebutkan satu per satu.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu
pengetahuan dan pelaksanaan pembelajaran di SD.
Semarang, 22 Agustus 2016
Peneliti
viii
ABSTRAK
Windi Winandari. 2016. Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar
Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Skripsi.
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan,
Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. A. Zaenal Abidin, M. Pd.
II. Dra. Sri Susilaningsih, M. Pd.
Penciptaan iklim kelas yang positif merupakan keharusan bagi
terbangunnya proses belajar yang baik. Iklim kelas diarahkan untuk mewujudkan
suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar dapat memotivasi peserta
didik untuk dapat belajar dengan baik sesuai dengan perkembangan dan
kemampuannya. Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam
belajar karena dengan adanya motivasi akan menentukan arah siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan
motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sejumlah 279 siswa. Sampel penelitian ini
100 siswa, diambil dengan menggunakan teknik proportional random sampling.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
angket, observasi, wawancara dan dokumentasi. Uji instrumen dilakukan dengan
uji validitas dan uji reliabilitas. Teknik analisis data yang digunakan adalah
analisis deskriptif dan analisis korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan iklim kelas termasuk dalam kategori baik
dengan skor rata-rata 75,64 dan motivasi belajar termasuk dalam tinggi dengan
skor rata-rata 79,36. Berdasarkan hasil hipotesis (product moment) diperoleh
angka indeks korelasi ( ) sebesar 0,622 yang berarti ada korelasi atau
hubungan antar kedua variabel yang termasuk kategori koefisien korelasi kuat.
Simpulan penelitian ini adalah ada hubungan yang signifikan antara iklim
kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang
menunjukkan > ( 0,622 > 0,195). Saran bagi guru diharapkan
mampu menciptakan iklim kelas yang positif, dengan begitu akan memotivasi
siswa dalam belajar.
Kata kunci: hubungan; iklim kelas; motivasi belajar
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ v
PRAKATA ................................................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................. viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ix
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Maasalah ....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 7
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 7
1.1.Manfaat Penelitian ................................................................................. 8
1.1.1 Manfaat Teoretis .............................................................................. 8
1.1.2 Manfaat Praktis ................................................................................ 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA .................................................................... 9
2.1 Kajian Teori .......................................................................................... 9
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajran ..................................................... 9
2.1.1.1 Belajar .............................................................................................. 9
2.1.1.1.1 Proses Belajar .............................................................................. 10
2.1.1.1.2 Unsur-Unsur Belajar .................................................................... 11
2.1.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ................................ 12
2.1.1.2 Pembelajaran .................................................................................... 14
2.1.1.2.1 Ciri-Ciri Pembelajaran ................................................................. 15
2.1.1.2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran ......................................... 15
2.1.2 Iklim Kelas ....................................................................................... 17
x
2.1.2.1 Macam-Macam Iklim Kelas ............................................................. 18
2.1.2.2 Tipe-Tipe Iklim Kelas ...................................................................... 21
2.1.2.3 Ciri-Ciri Iklim Kelas ........................................................................ 22
2.1.2.4 Faktor yang Diperhatikan dalam Menciptakan Iklim Kelas
yang Positif ....................................................................................... 22
2.1.2.5 Menciptakan Iklim Kelas yang Positif ............................................. 24
2.1.2.6 Manfaat Iklim Kelas yang Positif ..................................................... 25
2.1.2.7 Indikator Iklim Kelas ....................................................................... 27
2.1.3 Motivasi Belajar ............................................................................... 28
2.1.3.1 Ciri-Ciri Motivasi Belajar ................................................................ 29
2.1.3.2 Macam-Macam Motivasi Belajar ..................................................... 30
2.1.3.3 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar ...................................................... 31
2.1.3.4 Fungsi Motivasi ................................................................................ 34
2.1.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ...................... 35
2.1.3.6 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar ...................................................... 36
2.1.3.7 Indikator Motivasi Belajar ............................................................... 39
2.1.4 Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar ..................... 40
2.2 Kajian Empiris ...................................................................................... 41
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 44
2.4 Hipotesis ............................................................................................... 46
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 47
3.1 Jenis dan Desaian Penelitian .................................................................. 47
3.2 Prosedur Penelitian................................................................................. 48
3.3 Subjek, Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 48
3.3.1 Subjek Penelitian ................................................................................ 48
3.3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................ 48
3.3.3 Waktu Penelitian ................................................................................. 49
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................. 49
3.4.1 Populasi Penelitian.............................................................................. 49
3.4.2 Sampel Penelitian ............................................................................... 50
3.5 Variabel Penelitian ................................................................................. 52
xi
3.5.1.1 Variabel Bebas ................................................................................. 52
3.5.1.2 Variabel Terikat ............................................................................... 52
3.6 Definisi Operasional............................................................................... 52
3.6.1 Iklim Kelas.......................................................................................... 52
3.6.2 Motivasi Belajar.................................................................................. 53
3.7 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 53
3.7.1 Kuesioner (Angket) ............................................................................ 53
3.7.2 Wawancara ......................................................................................... 54
3.7.3 Observasi ............................................................................................ 55
3.7.4 Dokumentasi ....................................................................................... 55
3.8 Uji Coba Instrumen, Validitas, Reliabilitas ........................................... 55
3.8.1 Uji Coba Instrumen............................................................................. 55
3.8.2 Validitas .............................................................................................. 57
3.8.3 Reliabilitas ......................................................................................... 60
3.9 Analisis Data .......................................................................................... 61
3.9.1 Analisis Data Deskriptif .................................................................... 61
3.9.2 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 63
3.9.2.1 Uji Normalitas .................................................................................. 63
3.9.2.2 Uji Linieritas .................................................................................... 64
3.9.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis) ............................................................ 64
3.9.3.1 Uji Hipotesis .................................................................................... 64
3.9.3.2 Uji Signifikansi ................................................................................ 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................... 66
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 66
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian ........................................... 66
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Iklim Kelas ........................................................ 66
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar ................................................ 75
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis ......................................................................... 85
4.1.2.1 Uji Normalitas .................................................................................. 85
4.1.2.2 Uji Linieritas .................................................................................... 87
4.1.3 Uji Analisis Akhir ............................................................................... 88
xii
4.1.3.1 Uji Hipotesis ..................................................................................... 88
4.1.3.2 Uji Signifikansi ................................................................................ 89
4.2 Pembahasan ........................................................................................... 89
4.2.1 Pemaknaan Temuan ............................................................................ 89
4.2.1.1 Deskripsi Hasil Analisis Iklim Kelas ............................................... 89
4.2.1.2 Deskripsi Hasil Analisis Motivasi Belajar ....................................... 93
4.2.1.3 Hasil Analisis Hubungan Antara Iklim Kelas dengan
Motivasi Belajar ............................................................................... 96
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian ................................................................... 99
4.2.2.1 Implikasi Teoretis ............................................................................. 99
4.2.2.2 Implikasi Praktis ............................................................................... 100
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis ......................................................................... 101
BAB V PENUTUP ...................................................................................... 102
5.1 Simpulan ................................................................................................ 102
5.2 Saran ....................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 105
LAMPIRAN ................................................................................................. 108
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi Penelitian ...................................................................... 50
Tabel 3.2 Sampel Penelitian ....................................................................... 51
Tabel 3.3 Hasil Uji Coba Validitas Instrumen ............................................ 58
Tabel 3.4 Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen ........................................ 61
Tabel 3.5 Kriteria Iklim Kelas dan Motivasi Belajar .................................. 62
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Angket Iklim Kelas SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal .......... 67
Tabel 4.2 Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal .......... 68
Tabel 4.3 Hasil Observasi Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ........................................... 70
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Angket Suasana Pembelajaran
di dalam Kelas ............................................................................ 71
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Angket Hubungan Interaksi
Antar Warga Kelas ...................................................................... 72
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Angket Lingkungan Fisik ......................... 73
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Angket Aktivitas Pelajaran ........................ 74
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Angket Sarana dan Prasarana
atau Fasilitas Pembelajaran ......................................................... 75
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal .......... 76
Tabel 4.10 Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal .......... 77
Tabel 4.11 Hasil Observasi Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ........................................... 79
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Hasrat dan
Keinginan Berhasil ..................................................................... 80
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Dorongan dan
Kebutuhan dalam Belajar ............................................................ 81
xiv
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Harapan dan
Cita-Cita Masa Depan ................................................................. 82
Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Penghargaan
dalam Belajar .............................................................................. 83
Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Kegiatan yang Menarik
dalam Belajar .............................................................................. 84
Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Angket Indikator Lingkungan Belajar
yang Kondusif ............................................................................. 85
Tabel 4.18 One Sample Kolmogorov-Smirnov Test ...................................... 86
Tabel 4.19 Test for Linearity ........................................................................ 87
Tabel 4.20 Pearson Correlations Test .......................................................... 88
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir .................................................... 46
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................. 47
Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Angket Iklim Kelas ................... 67
Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas .................... 69
Gambar 4.3 Diagram Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar............ 77
Gambar 4.4 Diagram Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar ............ 78
Gambar 4.5 Grafik Normal P-P Plot ....................................................... 86
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Wawancara Pra Penelitian .......................................... 108
Lampiran 2 Kisi-Kisi Angket Uji Coba .................................................. 110
Lampiran 3 Angket Uji Coba .................................................................. 112
Lampiran 4 Lembar Hasil Uji Coba Angket Angket .............................. 119
Lampiran 5 Daftar Responden Uji Coba ................................................. 121
Lampiran 6 Tabulasi Data Uji Coba Angket Iklim Kelas ....................... 122
Lampiran 7 Tabulasi Data Uji Coba Angket Motivasi Belajar ............... 123
Lampiran 8 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Iklim Kelas ........... 124
Lampiran 9 Hasil Uji Reliabilitas Uji Coba Angket Motivasi Belajar ... 125
Lampiran 10 Kisi-Kisi Angket Penelitian ................................................. 126
Lampiran 11 Angket Penelitian ................................................................. 128
Lampiran 12 Lembar Hasil Angket Penelitian .......................................... 134
Lampiran 13 Daftar Responden Sampel Penelitian .................................. 136
Lampiran 14 Tabulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket
Iklim Kelas ........................................................................... 139
Lampiran 15 Hasil Analisis Deskriptif Iklim Kelas Per Indikator ............ 142
Lampiran 16 Tabulasi Data Hasil Analisis Deskriptif Angket
Motivasi Belajar ................................................................... 144
Lampiran 17 Hasil Analisis Deskriptif Motivasi Belajar Per Indikator .... 147
Lampiran 18 Kisi-Kisi Lembar Observasi ................................................ 149
Lampiran 19 Lembar Observasi ................................................................ 150
Lampiran 20 Lembar Hasil Observasi ...................................................... 154
Lampiran 21 Tabulasi Data Hasil Observasi Iklim Kelas ......................... 155
Lampiran 22 Hasil Observasi Iklim Kelas Per Indikator .......................... 156
Lampiran 23 Tabulasi Data Hasil Observasi Motivasi Belajar ................. 157
Lampiran 24 Hasil Observasi Motivasi Belajar Per Indikator .................. 158
Lampiran 25 Kisi-Kisi Wawancara Guru .................................................. 159
Lampiran 26 Lembar Wawancara Guru .................................................... 160
Lampiran 27 Hasil Wawancara Guru ........................................................ 162
xvii
Lampiran 28 Kisi-Kisi Wawancara Siswa ................................................ 164
Lampiran 29 Lembar Wawancara Siswa .................................................. 165
Lampiran 30 Hasil Wawancara Siswa ...................................................... 167
Lampiran 31 Hasil Uji Normalitas ............................................................ 169
Lampiran 32 Hasil Uji Linieritas .............................................................. 170
Lampiran 33 Hasil Uji Hipotesis ............................................................... 171
Lampiran 34 Surat Keputusan ................................................................... 172
Lampiran 35 Surat Izin Penelitian ............................................................. 173
Lampiran 36 Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ............................ 182
Lampiran 37 Dokumentasi Penelitian ....................................................... 191
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi setiap orang yang
tidak dapat ditinggalkan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.
Pendidikan sebaiknya diselenggarakan secara efektif dan efesien guna
mempersiapkan proses pembangunan yang berkualitas. Menurut Undang-Undang
No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara (Sisdiknas, 2011: 3).
Pendidikan yang berlangsung di sekolah tidak dapat dipisahkan dengan
proses pembelajaran. Pembelajaran menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003
pasal 1 ayat 20 adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar (Sisdiknas, 2011: 5).
Pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif dan efektif merupakan
keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Pada hakikatnya
lingkungan mempengaruhi kemampuan konsentrasi siswa untuk belajar. Jika
siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka mampu menggunakan
kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik.
2
Ardi (2014: 71) menjelaskan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang
positif di dalam kelas, guru harus memperhatikan pola interaksi, baik antara
dirinya dengan murid maupun antar sesama murid. Dengan, lingkungan kelas
yang positif akan mendorong anak didik untuk bersemangat menjalani kegiatan
belajar.
Pembangunan lingkungan belajar yang positif di kelas, maka perlu
menciptakan iklim kelas yang tepat. Iklim kelas menurut Muijs (dalam Prajitno,
2008: 165) adalah sebuah konsep yang luas, mencakup mood (suasana perasaan)
atau atmosfer yang diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang
ditetapkan, cara guru berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik
dikelola.
Peranan guru di dalam kelas haruslah mampu menciptakan iklim kelas
yang menarik, aman, nyaman dan keberadaannya di tengah-tengah siswa mampu
mencairkan suasana, kebosanan, kejenuhan siswa saat dalam pembelajaran. Iklim
kelas yang tidak kondusif akan berdampak negatif terhadap proses pembelajaran
dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa akan merasa gelisah, resah,
bosan dan jenuh. Sebaliknya dengan iklim kelas yang kondusif dan menarik dapat
dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran, dan proses pembelajaran yang
dilakukan menyenangkan bagi peserta didik.
Novan (2013: 65) menjelaskan bahwa iklim kelas diarahkan untuk
mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar dapat
memotivasi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik sesuai dengan
perkembangan dan kemampuannya. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif
3
maka akan mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
kelas. Dan iklim kelas yang kondusif akan memacu siswa untuk bersemangat
dalam belajar sehingga pembelajaran akan lebih berkualitas.
Iklim kelas yang positif dan kondusif diharapkan mampu memotivasi
belajar siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam
pembelajaran. Menurut Uno (2015: 23) motivasi belajar dapat ditimbulkan karena
faktor instrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan
belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya
penghargaan lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang
menarik.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, menurut
Dimyati (2009: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan
aktivitas seseorang. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, karena
jika seseorang tidak memiliki motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan
berlangsung secara efektif.
Sehubungan dengan hal tersebut ada tiga fungsi motivasi menurut
Sardiman (2014: 85) yaitu: (1) mendorong manusia untuk berbuat, motivasi
merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan; (2)
menentukan arah perbuatan, motivasi memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan tujuannya; (3) menyeleksi perbuatan, yakni menentukan
perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan.
4
Sedangkan menurut Uno (2015: 27) ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain dalam (1) menentukan hal-
hal yang dapat dijadikan penguat belajar; (2) memperjelas tujuan belajar yang
hendak dicapai; (3) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar; (4)
menentukan ketekunan belajar.
Adanya motivasi akan mendorong peserta didik untuk berprestasi dalam
belajar. Namun kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat
rendah, hal ini ditunjukkan dari data Batlibang (2003) bahwa dari sebanyak
146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan sekolah saja yang mendapat
pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918
SMP di Indonesia ternyata juga hanya delapan sekolah yang mendapat pengakuan
dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA
ternyata hanya tujuh sekolah saja yang mendapat pengakuan dalam kategori The
Diploma Program (DP). Diperkuat dengan hasil survei dari Program for
International Student Assessment (PISA) tahun 2012 tentang pendidikan dan
kemampuan siswa sekolah. Peringkat siswa Indonesia berada pada posisi 64 dari
65 negara.
Selaras dengan keadaan yang ada, berdasarkan hasil observasi dan
wawancara yang peneliti lakukan sebelumnya di SD Negeri Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal diketahui bahwa iklim kelas adalah sebagai berikut: (1)
suasana pembelajaran masih belum cukup kondusif, karena dalam pembelajaran
masih ada siswa yang gaduh, berbicara dengan teman lainnya dan kurang
memperhatikan guru saat menjelaskan; (2) rata-rata luas ruang kelas masih kurang
5
jika dibanding dengan jumlah siswa yang banyak; (3) ketersedian media dan alat
peraga masih kurang; (4) guru biasanya hanya menggunakan alat peraga secara
tradisional belum semua sekolah menggunakan teknologi seperti LCD. Selain itu,
dari segi positifnya adalah kebersihan kelas sudah mulai terjaga, karena
kebersihan kelas termasuk salah satu indikasi untuk menciptakan iklim kelas yang
positif dan terjalinnya hubungan yang baik antara guru dengan siswa dan siswa
dengan siswa membuat suasana pembelajaran menjadi lebih harmonis dan
menyenangkan.
Sedangkan untuk motivasi belajar siswa diketahui bahwa, (1) masih
banyaknya siswa yang kurang berani untuk bertanya; (2) dalam pembelajaran
guru masih sering menunjuk-nunjuk siswa agar siswa berani bertanya atau
menjawab pertanyaan dari guru; (3) masih selalu ada siswa yang tidak
mengerjakan PR atau hanya mengerjakan PR hanya untuk menggugurkan
tanggung jawabnya agar tidak mendapat hukuman; (4) di dalam kelas saat
pembelajaran juga ada siswa yang melamun, tidur, dan berbicara dengan teman
lainnya; (5) kurangnya kesadaran siswa dalam belajar, karena siswa masih kurang
bisa memahami bacaan yang ada, daya serap siswa masih rendah, dibuktikan
dengan siswa masih susah untuk menangkap materi yang diberikan oleh guru,
dalam pembelajaran juga siswa sangat mudah melupakan materi yang sudah
diberikan sehingga guru harus sering kali mengulang-ulang materi tersebut.
Sesuai akar permasalahan yang ada, diduga iklim kelas merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah. Untuk itu perlu
diciptakannya iklim kelas yang kondusif, sehingga siswa akan berkonsentrasi
6
dalam belajar dan dapat meningkatkan motivasi belajarnya. Karena dengan
adanya motivasi akan mendorong siswa untuk berprestasi dalam belajar.
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh Ratih Endang Palupi pada
tahun 2014 dengan judul “Hubungan Keterampilan Guru dalam Mengelola Kelas
dengan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasi di Sekolah Dasar Negeri Harapan
Jaya XV Bekasi Utara)”. Dari hasil perhitungan melalui SPSS didapat nilai rxy
product moment sebesar 0,606 yang berarti H1 diterima dengan koefisien
determinasi (R2) sebesar 36,7% menunjukkan angka kontribusi dari keterampilan
guru dalam mengelola kelas terhadap motivasi belajar siswa. Sedangkan 63,3%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan
demikian terdapat hubungan yang signifikan antara keterampilan guru dalam
mengelola kelas dengan motivasi belajar siswa. Berdasarkan pemaparan di atas,
dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai suasana kelas yang kondusif penting
bagi guru untuk selalu meningkatkan keterampilannya serta kreativitasnya.
Karena hal ini akan mempengaruhi motivasi belajar siswa serta proses
pembelajaran di kelas.
Penelitian lain yang mendukung adalah penelitian yang dilakukan oleh
Agustin, dkk pada tahun 2013 yang berjudul “Hubungan Pendekatan Manajemen
Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa”. Hasil dari penelitian ini adalah
pelaksanaan pendekatan manajemen kelas di SD Negeri Karangwidoro 01 Malang
sudah baik, yang berarti guru kelas II sampai dengan kelas V telah melaksanakan
pendekatan manajemen kelas yaitu pendekatan pengubahan tingkah laku,
pendekatan penciptaan iklim sosio–emosional dan pendekatan proses kelompok.
7
Namun dari ketiga pendekatan tersebut pendekatan pengubahan tingkah laku yang
memiliki korelasi paling tinggi dengan motivasi belajar siswa, disusul dengan
pendekatan sosio-emosional dan proses kelompok. Tingkat motivasi belajar siswa
kelas II sampai dengan kelas V di SD Negeri Karangwidoro 01 Malang adalah
sangat tinggi. Berdasarkan hasil analisis didapat nilai r hitung sebesar 0,702
dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 untuk r tabel dengan jumlah responden 111
dengan tingkat kepercayaan 95% atau tingkat kesalahan 5 % didapatkan r tabel
sebesar 0,187 hal ini dapat diartikan jika nilai r hitung 0,702 > r tabel 0,187 maka
terdapat hubungan antara pelaksanaan manajemen kelas dengan motivasi belajar
siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka peneliti akan mengkaji
masalah tersebut dengan melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara
Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal”.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut.
Adakah hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal?
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut.
8
Untuk mengetahui adakah hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan
motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat baik secara teoretis
maupun secara praktis. Manfaatnya adalah sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis
1.4.1.1 Sebagai bahan acuan untuk mengkaji dan menganalisis hubungan
iklim kelas dengan motivasi belajar siswa.
1.4.1.2 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang teori-teori yang
berhubungan dengan iklim kelas dengan motivasi belajar siswa.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Peneliti
Penelitian ini merupakan sarana penelitian untuk menerapkan ilmu
pengetahuan yang didapat selama perkuliahan dan untuk memperluas
pengetahuan tentang iklim kelas untuk meningkatkan motivasi belajar siswa.
1.4.2.2 Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
untuk guru dalam menciptakan iklim kelas yang baik bagi peserta didik agar
peserta didik semakin termotivasi untuk belajar sehingga tujuan pembelajaran
dapat tercapai.
1.4.2.3 Bagi Siswa
Memberikan pemahaman dan pengetahuan mengenai pentingnya motivasi
belajar dengan iklim kelas yang kondusif.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 KAJIAN TEORI
2.1.1 Hakikat Belajar dan Pembelajaran
2.1.1.1 Belajar
Belajar menurut Susanto (2013: 4) adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dan sadar yang bertujuan untuk memperoleh suatu
konsep, pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa
maupun bertindak.
Sardiman (2014: 20) menjelaskan bahwa belajar merupakan perubahan
tingkah laku atau penampilan, dan serangkaian kegiatan misalnya dengan
membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Hamdani (2011: 21) mendefinisikan belajar sebagai perubahan tingkah
laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Belajar akan lebih baik jika
subjek belajar mengalami atau melakukannya. Jadi, tidak bersifat verbalistik
namun berupa rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh
lingkungan.
Sedangkan menurut Dimyati (2009: 18) belajar merupakan proses internal
yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah seluruh mental
yang meliputi ranah-ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
10
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, peneliti mengasumsikan bahwa
belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan individu untuk memperoleh
perubahan perilaku melalui pengalamannya sendiri yang diperoleh dari interaksi
dengan lingkungannya. Suatu proses belajar bersifat relatif permanen karena
meliputi tiga ranah, yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
2.1.1.1.1 Proses Belajar
Menurut Bruner (dalam Nasution, 2013:9) dalam proses belajar dapat
dibedakan tiga fase atau episode, yaitu:
1). Informasi
Dalam tiap pelajaran kita peroleh sejumlah informasi, ada yang menambah
pengetahuan yang telah kita miliki, ada yang memperhalus dan memperdalamnya,
ada pula informasi yang bertentangan dengan apa yang telah kita ketahui
sebelumnya, misalnya bahwa tidak ada energi yang lenyap.
2). Transformasi
Informasi itu harus dianalisis, diubah atau ditransformasi ke dalam bentuk
yang lebih abstrak atau konseptual agar dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih
luas. Dalam hal ini bantuan guru sangat diperlukan.
3). Evaluasi
Kemudian dinilai hingga manakah pengetahuan yang diperoleh dan
ditransformasi itu dapat dimanfaatkan untuk memahami gejala-gejala lain.
Dalam proses belajar selalu terdapat ketiga fase/episode tersebut, yang
menjadi masalah ialah berapa banyak informasi diperlukan agar dapat
ditransformasi. Jangka waktu setiap episode tidak selalu sama, hal ini dikarenakan
11
juga bergantung pada hasil yang diharapkan, motivasi belajar siswa, minat.
Keinginan untuk mengetahui dan dorongan untuk menemukan diri.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks. Proses itu sendiri sulit diamati,
namun perbuatan atau tindakan belajar dapat diamati berdasarkan perubahan
tingkah laku yang dihasilkan oleh tindakan tersebut. Pada proses belajar terdapat
unsur-unsur yang mempengaruhinya.
2.1.1.1.2 Unsur-Unsur Belajar
Menurut Hamalik (2014: 50-52) unsur-unsur yang terkait dengan proses
belajar adalah.
1). Motivasi Siswa
Motivasi adalah dorongan yang menyebabkan terjadi suatu perbuatan atau
tindakan tertentu.
2). Bahan Belajar
Bahan belajar merupakan suatu unsur belajar yang penting mendapat
perhatian oleh guru.
3). Alat Bantu Belajar
Alat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk
membantu siswa melakukan perbuatan belajar, sehingga kegiatan belajar menjadi
lebih efesien dan efektif.
4). Suasana Belajar
Suasana belajar penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang
menyenangkan dapat menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana yang
12
kacau, ramai, tak tenang, dan banyak gangguan sudah tentu tidak menunjang
kegiatan belajar yang efektif.
5). Kondisi Subjek Belajar
Kondisi subjek belajar turut menentukan kegiatan dan keberhasilan
belajar.
Kelima unsur inilah yang bersifat dinamis, sering berubah, menguat atau
melemah sehingga dapat mempengaruhi proses belajar. Oleh karena itu, proses
belajar juga dipengaruhi oleh bebrapa faktor.
2.1.1.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Slameto (2013:54) menggolongkan faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar menjadi dua, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1). Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu, meliputi faktor
jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor kelelahan.
a. Faktor Jasmaniah
Faktor jasmaniah terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh. Kesehatan
seseorang berpengaruh terhadap belajarnya. Dan keadaan cacat tubuh juga
mempengaruhi belajar, sehingga siswa yang cacat belajarnya juga terganggu.
b. Faktor Psikologis
Ada tujuh faktor yang tergolong ke dalam faktor psikologis yang
mempengaruhi belajar. Faktor-faktor tersebut adalah intelegensi, perhatian, minat,
bakat, motif, kematangan dan kesiapan.
13
c. Faktor Kelelahan
Terdapat dua macam faktor kelelahan yaitu kelelahan jasmani dan
kelelahan rohani (bersifat psikis). Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah
lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
Sedangkan kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan,
sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
2). Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor ekstern
dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan
faktor masyarakat.
a. Faktor Keluarga
Siswa yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara
orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga dan
keadaan ekonomi keluarga.
b. Faktor Sekolah
Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah,
alat pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode
belajar dan tugas rumah.
c. Faktor Masyarakat
Kegiatan yang mempengaruhi belajar siswa dalam masyarakat adalah
kegiatan siswa dalam masyarakat, media masa, teman bergaul, bentuk kehidupan
masyarakat.
14
Faktor-faktor tersebut sangatlah mempengaruhi dalam proses belajar.
Proses belajar di sekolah tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pembelajaran.
2.1.1.2 Pembelajaran
Menurut peneliti secara umum pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan guru sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih baik.
Pembelajaran adalah suatu proses interaksi yang dilakukan guru dengan peserta
didik untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal ini juga diperkuat oleh pengertian dari beberapa ahli. Pembelajaran
menurut Hamdani (2011: 71) adalah upaya guru menciptakan iklim dan pelayanan
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat, dan kebutuhan siswa yang amat
beragam agar terjadi interaksi optimal anatara guru dan siswa serta antar siswa.
Menurut Hamalik (2014: 57) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur
yang saling mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran.
Rifai’i (2012: 159) menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan
proses komunikasi anatara pendidik dengan peserta didik, atau antar peserata
didik. Dalam proses komunikasi dapat dilakukan secara verbal (lisan), dan dapat
pula secara nonverbal, seperti penggunaan media komputer dalam pembelajaran.
Proses pembelajaran sangatlah kompleks. Pembelajaran merupakan suatu
proses penyampaian pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya agar
terjadi perubahan tingkah laku. Untuk memahami lebih lanjut proses
pembelajaran maka perlu memahami juga ciri-ciri pembelajaran.
15
2.1.1.2.1 Ciri-Ciri Pembelajaran
Menurut Hamalik (2014: 65) ada tiga ciri khas yang terkandung dalam
sistem pembelajaran, ialah.
1). Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan
unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
2). Kesalingtergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. Tiap unsur bersifat
esensial dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem
pembelajaran.
3). Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Tujuan utama sistem pembelajaran agar siswa belajar. Tugas seorang
perancang sistem ialah mengorganisasi tenaga, material, dan prosedur agar
siswa belajar secara efesien dan efektif.
Seperti yang telah dikemukakan bahwa ciri-ciri pembelajaran meliputi
rencana, kesalingtergantungan, tujuan. Dalam berbagai pembelajaran juga
melibatkan komponen-komponen yang perlu dipersiapkan untuk menunjang
terjadinya suatu pembelajaran.
2.1.1.2.2 Komponen-Komponen Pembelajaran
Menurut Hamdani (2011: 48) apabila pembelajaran ditinjau dari
pendekatan sistem, dalam prosesnya akan melibatkan berbagai komponen sebagai
berikut.
16
1). Tujuan
Tujuan secara eksplisit diupayakan melalui kegiatan pembelajaran
instructional effect, biasanya berupa pengetahuan dan keterampilan atau sikap
yang dirumuskan secara eksplisit dalam tujuan pembelajaran.
2). Subjek Belajar
Dalam sistem pembelajaran merupakan komponen utama karena berperan
sebagai subjek sekaligus objek.
3). Materi Pelajaran
Materi pelajaran merupakan komponen utama dalam proses pembelajaran
karena materi pelajaran akan memberi warna dan bentuk dari kegiatan
pembelajaran.
4). Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran merupakan pola umum mewujudkan proses
pembelajaran yang diyakini efektivitasnya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
5). Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah alat atau wahana yang digunakan guru dalam
proses pembelajaran untuk membantu penyampaian pesan pembelajaran. Media
pembelajaran berfungsi meningkatkan peranan strategi pembelajaran.
6). Penunjang
Penunjang dalam sistem pembelajaran adalah fasilitas belajar, sumber
belajar, alat pelajaran, bahan pelajaran, dan semacamnya. Penunjang berfungsi
memperlancar, melengkapi dan mempermudah terjadinya proses pembelajaran.
17
Komponen-komponen pembelajaran tersebut akan sangat menunjang
terjadinya pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan adanya komponen
tersebut dalam proses pembelajaran mengharuskan peserta didik untuk
berinteraksi dengan lingkungan belajar. Untuk menciptakan lingkungan belajar
yang tepat memerlukan adanya iklim kelas.
2.1.2 Iklim Kelas
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diungkapkan bahwa iklim
merupakan keadaan hawa (suhu, kelembaban, awan, hujan, dan sinar matahari)
pada suatu daerah dalam jangka waktu yang agak lama. Selain itu, iklim juga
diartikan sebagai suasana. Kemudian, kelas secara sederhana dapat diartikan
sebagai sebuah tempat atau ruangan tempat guru mengajar dan peseta didik
belajar. Dengan demikian, di dalam kelas itulah kegiatan belajar mengajar
biasanya berlangsung (Novan, 2013: 185).
Hoy dan Miskell dalam Tarmidi (2006: 3) mengatakan bahwa iklim
merupakan kualitas dari lingkungan (kelas) yang terus menerus dialami oleh guru-
guru, mempengaruhi tingkah laku, dan berdasar pada persepsi kolektif tingkah
laku mereka.
Iklim kelas menurut Muijs (dalam Prajitno, 2008: 165) adalah sebuah
konsep yang luas, yang mencakup mood (suasana perasaan) atau atmosfer yang
diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan, cara guru
berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik dikelola. Selanjutnya
Tarmidi (2006: 3) menyatakan bahwa iklim kelas adalah segala situasi yang
muncul akibat hubungan antara guru dengan peserta didik atau hubungan antar
18
peserta didik yang menjadi ciri khusus dari kelas dan mempengaruhi proses
belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar di kelas terjadi interaksi antara guru
dengan peserta didik serta antar peserta didik lainnya. Keberhasilan kegiatan
belajar mengajar di kelas sangat dipengaruhi beberapa faktor, mulai dari faktor
guru dan peserta didik itu sendiri, sarana prasarana atau fasilitas penunjang
kegiatan belajar mengajar maupun suasana di dalam kelas tersebut.
Dari beberapa pengertian ahli tersebut, peneliti mengasumsikan bahwa
iklim kelas adalah suasana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran yang
muncul karena adanya interaksi antara guru dengan peserta didik serta peserta
didik lainnya di dalam kelas yang mempengaruhi kegiatan belajar mengajar.
Untuk mengetahui mengenai iklim kelas, iklim kelas dibedakan menjadi
bermacam-macam.
2.1.2.1 Macam-Macam Iklim Kelas
Nasution (2013: 119) mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga macam
iklim kelas.
2.1.2.1.1 Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang Otoriter
Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung di dalam kelas, guru yang
otoriter akan menggunakan kekuasaan atau kewenangannya untuk mencapai
tujuan kegiatan belajar mengajar yang telah ditentukan. Tidak jarang dengan
kekuasaan atau kewenangannya guru memberikan hukuman kepada peserta didik
yang mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Dengan ancaman dan juga
hukuman, guru memaksakan kepada peserta didiknya untuk menguasai materi
19
pelajaran yang dianggapnya penting sebagai bahan ulangan dan ujian. Memang
upaya guru tersebut menjadikan suasana kelas tenang, akan tetapi suasana hati
peserta didik menjadi tidak tenang karena berada di bawah tekanan guru yang
oteoriter.
2.1.2.1.2 Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang Permisif
Suasana kelas dengan sikap guru yang permisif ini ditandai dengan
membiarkan peserta didik berkembang dalam kebebasan tanpa banyak tekanan,
ancaman, larangan, perintah, atau paksaan. Kegiatan belajar mengajar di dalam
kelas selalu dibuat menyenangkan. Guru tidak menonjolkan dirinya dan berada di
belakang untuk memberi bantuan bila dibutuhkan. Sikap ini mengutamakan
perkembangan pribadi peserta didik khususnya dalam aspek emosional, agar
peserta didik bebas dari kegoncangan jiwa dan menjadi peserta didik yang dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan kelasnya.
2.1.2.1.3 Iklim Kelas dengan Sikap Guru yang Nyata (Riil)
Suasana kelas dengan sikap guru yang nyata atau riil ini ditandai dengan
pemberian kebebasan kepada peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar di
kelas diiringi dengan kegiatan pengendalian terhadapnya. Peserta didik diberi
kebebasan untuk belajar sesuai dengan tipe belajarnya serta kemampuan dan
minatnya tanpa diawasi dan diatur dengan ketat. Di lain pihak, peserta didik diberi
tugas sesuai dengan petunjuk dan pengawasan guru.
Dreikurs dan Leron Grey dalam Novan (2013: 188) yang menggunakan
pendekatan sosio-emosional kelas juga mengemukakan bahwa ada tiga jenis
suasana kelas yang dihadapi oleh peserta didik setiap harinya.
20
2.1.2.1.1. Suasana Kelas Autokrasi
Dalam suasana kelas autokrasi ini guru lebih banyak menerapkan perintah
dan larangan, menggunakan kekerasan, penekanan, persaingan, hukuman dan
ancaman untuk mengawasi perilaku peserta didik selama mengikuti kegiatan
belajar mengajar di kelas. Dominan guru pada kelas autokrasi ini sangatlah
menonjol sehingga jalannya kegiatan belajar mengajar cenderung berpusat pada
guru (teacher oriented).
2.1.2.1.2. Suasana Kelas Laissez-Faire
Pada suasana kelas ini guru sedikit bahkan sama sekali tidak
memperlihatkan kegiatannya atau kepemimpinannya serta banyak memberikan
kebebasan kepada peserta didiknya. Guru melepaskan tanggung jawab kepada
masing-masing peserta didiknya untuk melakukan tugas belajarnya. Dalam
suasana kelas ini kegiatan belajar mengajar lebih didominasi oleh peserta didik
(student oriented).
2.1.2.1.3. Suasana Kelas yang Demokratis
Dalam suasana kelas yang demokratis ini guru memperlakukan peserta
didiknya sebagai individu yang dapat bertanggung jawab, berharga, mampu
mengambil keputusan, dan dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Manfaat
yang dapat diperoleh dari suasana kelas yang demokratis ini adalah tumbuhnya
rasa percaya diri, saling menerima dan percaya satu sama lain, baik antara guru
dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Guru membimbing,
mengembangkan, dan membagi tanggung jawab untuk semua warga kelas
termasuk guru itu sendiri.
21
Berdasarkan macam-macam iklim kelas yang telah dikemukakan, cara
terbaik untuk membentuk iklim kelas yang baik adalah dengan melibatkan peserta
didik dalam pembelajaran. Dengan memberikan wewenang kepada perta didik di
kelas akan mendorong mereka untuk memiliki tanggung jawab atas
lingkungannya. Untuk itu iklim kelas diklasifikasikan menjadi beberapa tipe.
2.1.2.2 Tipe-Tipe Iklim Kelas
Borich (dalam Prajitno, 2008: 172) mendefinisikan tiga iklim kelas yang
dapat digunakan guru pada pelajaran-pelajaran yang berbeda, yakni tipe kelas
kompetitif, kooperatif, dan individualistik.
Di kelas yang kompetitif, siswa saling berkompetisi untuk memberikan
jawaban yang benar atau untuk mencapai sebuah standar yang ditetapkan oleh
guru. Di dalam pelajaran seluruh kelas, bentuknya dapat berupa siswa berlomba-
lomba untuk bisa mendapatkan giliran untuk memberikan jawaban yang benar.
Iklim kompetitif dapat memotivasi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi
murid.
Di kelas kooperatif, siswa terlibat di dalam dialog yang dipantau guru.
Mereka diizinkan berdiskusi dan mengemukakan ide-idenya sendiri, tetapi guru
menyela mereka untuk membantu mempertajam diskusinya dan
mengklarifikasikan ide-ide mereka, dan mendorong pengunaan tingkat berpikir
yang lebih tinggi dan kreatif. Tipe iklim ini lebih efektif untuk kerja kelompok,
dimana siswa dapat bekerjasama dengan mendiskusikan sebuah topik atau
menyelesaikan berbagai masalah dimana semua siswa diberi kesempatan untuk
memberikan kontribusi.
22
Tipe yang terakhir adalah tipe individualistik. Di dalam tipe kelas ini
penekanan terletak pada siswa yang menyelesaikan pekerjaannya secara mandiri
dan menguji dirinya sendiri. Siswa akan menyelesaikan tugasnya dengan dipantau
oleh guru, dan didorong untuk memberikan jawaban yang dianggap “benar” atau
“salah”. Jadi, peran siswa adalah menyelesaikan tugas itu dengan sebaik-baiknya,
sedangkan peran guru adalah menentukan pekerjaan untuk siswa dan memastikan
bahwa siswa membuat kemajuan ke arah penyelesaiannya.
Selain dibedakan menjadi tipe-tipe, iklim kelas juga memiliki ciri-ciri
tersendiri.
2.1.2.3 Ciri-Ciri Iklim Kelas
Menurut Jaap Scheerens dalam Ikbal (2013: 92) ciri-ciri iklim kelas dalam
komponen-komponen yang dilakukan sekolah efektif yaitu.
1). Hubungan di dalam kelas terjalin dengan baik.
2). Dikodifikasikan dan terpajangnya tata tertib bagi para peserta didik di ruang
kelas dan di lingkungan sekolah secara umum yang setiap saat dapat dilihat
peserta didik.
3). Pendidik mengajar dengan baik.
4). Semua pengguna kelas merasakan kepuasan terhadap iklim kelas yang ada.
Untuk menciptakan iklim kelas yang positif perlu diperhatikan adanya
faktor-faktor yang mempengaruhinya.
2.1.2.4 Faktor yang diperhatikan dalam Menciptakan Iklim Kelas yang Positif
Lingkungan belajar dapat mempengaruhi aktivitas belajar. Maka untuk itu
perlu mengkondisikan lingkungan belajar yang menyenangkan, seperti
23
temperatur, sirkulasi udara, tempat duduk, pencahayaan dan sebagainya yang
perlu diperhatikan dalam penataan ruang belajar.
Menurut Rifa’i (2012: 176) ada empat faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif adalah sebagai
berikut.
2.1.2.4.1 Persiapan Sarana dan Kegiatan Belajar
Pemberitahuan kegiatan belajar yang disampaikan kepada siswa akan
memberikan dampak positif terhadap iklim belajar. Dalam kegiatan awal
pembelajaran, siswa perlu dilibatkan di dalam berbagai kegiatan, misalnya ikut
serta menyiapkan sarana belajar seperti penempatan OHP, LCD, komputer dan
sejenisnya.
2.1.2.4.2 Pengaturan Fisik
Sebelum kegiatan belajar dimulai, lingkungan fisik hendaknya ditata
sehingga tampak menyenangkan. Misalnya, penataan meja kursi, letak papan tulis
atau letak OHP, pengaturan suhu dan udara ruangan.
2.1.2.4.3 Pembukaan Pembelajaran
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh pendidik dalam menciptakan
iklim yang kondusif. Misalnya, dalam kegiatan diskusi, pembukaan pembelajaran
dijadikan forum untuk berkenalan antara pendidik dengan siswa. Pendidik
memberikan orientasi mengenai tujuan dan rencana kegiatan yang akan dilakukan
siswa.
24
2.1.2.4.5 Membangun Suasana Kebersamaan
Membangun kebersamaan siswa di dalam kelompok adalah gampang-
gampang susah. Apabila pendidik mampu memfasilitasi peserta didik untuk
membangun kebersamaan dengan prakarsa diri, berarti dia telah memperoleh
keberhasilan awal di dalam melaksanakan pembelajaran.
Faktor-faktor tersebut sangat diperhatikan agar dapat tercapainya kelas
yang kondusif. Setelah memperhatikan faktor yang harus diperhatikan, maka
dilanjutkan cara untuk menciptakan iklim kelas yang positif.
2.1.2.5 Menciptakan Iklim Kelas yang Positif
Dalam menciptakan lingkungan yang positif di dalam kelas, guru harus
memperhatikan pola interaksi, baik antara dirinya dengan siswa maupun antar
sesama siswa. Sebab, lingkungan kelas yang positif akan mendorong siswa
bersemangat menjalani kegiatan belajar. Selain itu, diperlukan komunikasi yang
efektif melengkapi satu sama lain, agar guru dan siswa sama-sama berperan aktif.
Untuk menciptakan iklim yang positif di dalam lingkungan kelas menurut
Ardi (2014: 72), guru dapat menerapkan beberapa cara. Pertama, berbicara
dengan tenang dan sopan terhadap siswa. Sebab, pilihan kata secara lisan
mengindikasi keadaan manusia yang sebenarnya. Saat siswa merasa frustasi atau
terancam, guru harus merespon dengan tenang dan sopan. Hal tersebut akan
berdampak positif berupa membuat siswa merasa lebih tenang.
Kedua, saling memberi informasi satu sama lain, baik guru ke siswa atau
sebaliknya. Dengan kata lain, informasi tidak boleh hanya dimonopoli oleh salah
satu pihak. Melalui sikap saling memberi informasi, setiap siswa secara bersama-
25
sama merasa memiliki ruang kelas. Oleh karena itu, setiap informasi harus
dipastikan menjangkau seluruh siswa. Bahkan, guru dapat melakukan komunikasi
secara personal dengan siswa.
Ketiga, memiliki sikap berbaik sangka terhadap siswa. Tidak jarang guru
lebih sering mengingat kelakuan negatif dari siswa. Hal tersebut berakibat guru
sering memberikan komentar buruk terhadap siswa. Sebenarnya, pernyataan
negatif boleh jadi perlu diungkapkan apabila hal itu dapat membantu siswa
mengubah sikapnya. Akan tetapi, kenyataan yang sering terjadi justru sebaliknya.
Pernyataan negatif tidak hanya menyakiti siswa, tetapi juga menciptakan
lingkungan yang jauh dari kondusif. Sebab, siswa cenderung mencontoh ucapan
serta perilaku lingkungan sekitarnya.
Membangun iklim kelas yang positif sangat membantu siswa dalam
memahami proses pembelajaran. Rasa tenang dan nyaman di dalam kelas
membuat siswa senang dalam menerima materi pelajaran. Keuntungan tersebut
tidak hanya dirasakan oleh siswa saja, tetapi juga guru. Untuk itu iklim kelas
sangatlah bermanfaat dalam pembelajaran.
2.1.2.6 Manfaat Iklim Kelas yang Positif
Iklim kelas yang positif memberi peluang dalam mencapai hasil kegiatan
belajar menngajar secara optimal. Menurut Novan (2013: 190) iklim kelas yang
kondusif dapat memberikan sumbangan positif berikut ini:
1). Peserta didik merasa betah di kelas sehingga angka bolos sekolah dapat
diminimalisasi.
26
2). Peserta didik antusias belajar di kelas. Antusiasme peserta didik tersebut
dapat memotivasi mereka dalam belajar sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar.
3). Dengan iklim kelas yang kondusif, peserta didik akan mematuhi segala tata
tertib kelas secara sukarela tanpa ada paksaan dari pihak lain, khususnya
guru.
4). Iklim kelas yang kondusif dapat menciptakan hubungan yang hangat dan
harmonis antara guru dengan peserta didik dan juga antar peserta didik.
Keharmonisan tersebut dapat menjadikan mereka merasa berada di dalam
sebuah keluarga dalam satu rumah, bukan di dalam sebuah kelas.
5). Suasana kelas yang kondusif menjadikan guru bersemangat dan energik saat
mengajar. Dengan semangat tersebut, guru dapat melaksanakan kegiatan
belajar mengajar dengan maksimal.
6). Suasana kelas yang kondusif ditandai dengan keaktifan peserta didik di dalam
kelas saat kegiatan belajar mengajar berlangsung dan hal itu dapat
menjadikan kegiatan belajar mengajar berjalan dengan efektif pula.
7). Iklim kelas yang kondusif memudahkan guru dalam melakukan transformasi
pengetahuan dan trasformasi nilai kepada peserta didiknya.
8). Iklim kelas yang kondusif dapat memunculkan kesiapan belajar lebih kuat
bagi peserta didik.
Iklim kelas yang positif sangat bermanfaat dalam pembelajaran sehingga
pembelajaran akan tercapai dengan optimal. Dengan adanya iklim kelas yang
positif akan membuat siswa merasa nyaman berada di dalam kelas. Iklim kelas
27
dapat dikatakan sudah tercapai apabila sudah memenuhi indikator yang telah
ditetapkan.
2.1.2.7 Indikator Iklim Kelas
Menurut Jaap Scheerens dalam Ikbal (2013: 92) ciri-ciri iklim kelas dalam
komponen-komponen yang dilakukan sekolah efektif adalah sebagai berikut.
1). Hubungan di dalam kelas terjalin dengan baik.
2). Dikodifikasikan dan terpajangnya tata tertib bagi para peserta didik di ruang
kelas dan di lingkungan sekolah secara umum yang setiap saat dapat dilihat
peserta didik.
3). Pendidik mengajar dengan baik.
4). Semua pengguna kelas merasakan kepuasan terhadap iklim kelas yang ada.
Rifa’i (2012: 176) menyebutkan ada empat faktor utama yang perlu
diperhatikan dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, yaitu: (1)
persiapan sarana dan kegiatan belajar; (2) pengaturan fisik; (3) pembukaan
pelajaran; (4) membangun suasana kebersamaan.
Menurut Muijs (2008: 165) iklim kelas adalah sebuah konsep yang luas,
yang mencakup mood (suasana perasaan) atau atmosfer yang diciptakan oleh guru
kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan, cara guru berinteraksi dengan murid,
dan bagaimana lingkungan fisik dikelola.
Berdasarkan beberapa aspek tersebut, peneliti menetapkan indikator iklim
kelas dalam penelitian ini adalah: (1) suasana pembelajaran di dalam kelas; (2)
hubungan interaksi antar warga kelas (guru dengan siswa dan siswa dengan
28
siswa); (3) lingkungan fisik; (4) aktivitas pelajaran; (5) sarana dan prasarana atau
fasilitas pembelajaran.
Iklim kelas yang kondusif apabila telah memenuhi kelima indikator
tersebut. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif diharapkan mampu
memotivasi belajar siswa.
2.1.3 Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan
yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak
atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat
diinterpretasikan dalam tingkah laku berupa ranngsangan, dorongan, atau
pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu (Uno, 2015: 3).
Menurut McDonald dalam Sardiman (2014: 73) motivasi adalah
perubahan energi pada diri seseorang yang ditandai dengan munculnya perasaan
dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang
dikemukan McDonald, terkandung tiga elemen/ciri pokok dalam motivasi, yaitu:
(1) motivasi mengawali terjadinya perubahan energi; (2) motivasi ditandai dengan
adanya perasaan; dan (3) motivasi dirangsang karena adanya tujuan.
Dengan ke tiga elemen di atas, Sardiman (2014: 74) menjelaskan bahwa
motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri
manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan
juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu dan semua ini
didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.
29
Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, menurut
Dimyati (2009: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan
aktivitas seseorang.
Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak
memiliki motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara
efektif.
Dari beberapa pengertian di atas, peneliti mengartikan motivasi belajar
sebagai daya penggerak atau suatu dorongan yang berasal dari diri individu untuk
mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan belajar. Berdasarkan pengertian dari
motivasi belajar yang telah dikemukakan tersebut, motivasi belajar mempunyai
beberapa ciri-ciri.
2.1.3.1 Ciri-Ciri Motivasi Belajar
Sardiman (2014: 83) menyatakan bahwa motivasi yang ada pada diri setiap
orang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1). Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang
lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2). Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3). Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4). Lebih senang bekerja mandiri.
5). Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis,
berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
6). Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).
30
7). Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.
8). Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Apabila seseorang memiliki ciri-ciri seperti di atas, berarti orang itu selalu
memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi seperti itu akan sangat
penting dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan
berhasil baik, kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam memecahkan
berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Selain ciri-ciri, motivasi juga
bervariasi.
2.1.3.2 Macam-Macam Motivasi Belajar
Macam atau jenis motivasi dapat dilihat dari berbagai sudut pandang.
Namun secara umum motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik.
2.1.3.2.1 Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
Motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.
Dorongan yang menggerakkan itu bersumber pada suatu kebutuhan,
kebutuhan yang berisikan keharusan. Jadi motivasi itu muncul dari kesadaran diri
sendiri dengan tujuan secara esensial, bukan sekedar simbol dan seremonial
(Sardiman, 2014: 89).
31
2.1.3.2.2 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik juga dikatakan sebagai bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan
dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar motivasi ekstrinsik tetap penting. Sebab
kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah, dan juga mungkin
komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada yang kurang
menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik (Sardiman, 2014:
91).
Berdasarkan penjelasan tersebut motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri
seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar
diri seseorang.
Di dalam kegiatan pembelajaran peranan motivasi baik intrinsik maupun
ekstrinsik sangat diperlukan. Dengan motivasi siswa dapat mengembangkan
aktivitas dan inisiatifnya, untuk itu terdapat beberapa bentuk untuk menumbuhkan
motivasi belajar siswa.
2.1.3.3 Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Ada beberapa bentuk dan cara menumbuhkan motivasi belajar dalam
kegiatan belajar di sekolah menurut Sardiman (2014: 92), yaitu.
32
2.1.3.3.1 Memberi Angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya.
Sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai raport
yang angkanya yang baik.
2.1.3.3.2 Hadiah
Hadiah dapat dikatakan sebagai motivasi. Misalnya guru menjanjikan
hadiah bagi siswanya yang berhasil mencapai angka standar, atau berhasil
menjawab pertanyaan.
2.1.3.3.3 Saingan/Kompetisi
Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong semangat belajar siswa. Persaingan, baik individu maupun kelompok
dapat meningkatkan prestasi belajar.
2.1.3.3.4 Ego-Involvement
Guru harus menumbuhkan kesadaran pada siswanya agar merasakan
dan menyadari betapa pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan
yang harus diselesaikan. Sehingga siswa akan berusaha dengan segenap tenaga
untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
2.1.3.3.5 Memberi Ulangan
Siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan.
Sehingga memberi ulangan merupakan sarana motivasi.
2.1.3.3.6 Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaannya, akan mendorong siswa agar lebih
giat lagi dalam belajar. Semakin mengetahui bahwa hasil belajar meningkat,
33
maka ada motivasi diri siswa untuk belajar dengan harapan hasilnya terus
meningkat.
2.1.3.3.7 Pujian
Pujian adalah bentuk motivasi yang baik dan positif akan memupuk
suasana yang menyenangkan dan meningkatkan gairah belajar.
2.1.3.3.8 Hukuman
Hukuman tidak selamanya berdampak negatif jika diberikan pada saat
yang tepat dengan alasan yang jelas, dan dengan jenis hukuman yang logis sesuai
dengan kesalahannya. Hukuman yang demikian akan menjadikan siswa
menyadari kesalahannya dan memunculkan gairah untuk mengubahnya dan
meningkatkan prestasi belajarnya.
2.1.3.3.9 Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar merupakan sesuatu yang muncul dalam diri siswa,
yang mengakibatkan siswa mau belajar lebih giat lagi.
2.1.3.3.10 Minat
Minat merupakan instrumen motivasi yang kedua setelah kebutuhan.
Proses belajar akan berjalan dengan baik jika dilandasi minat untuk belajar.
2.1.3.3.11 Tujuan yang diakui
Tujuan yang diakui dan diterima dengan baik oleh siswa merupakan
instrumen motivasi yang sangat penting. Sebab, dengan memahami tujuan yang
harus dicapai, maka akan timbul gairah untuk terus belajar dengan giat dan
bersungguh-sungguh.
34
Motivasi dianggap sangat penting dalam upaya belajar dan pembelajaran
dilihat dari segi fungsi dan nilainya atau manfaatnya.
2.1.3.4 Fungsi Motivasi
Menurut Hamalik (2014: 108) fungsi motivasi adalah sebagai berikut.
1). Mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan. Tanpa motivasi tidak
akan timbul suatu perbuatan misalnya belajar.
2). Motivasi berfungsi sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
3). Motivasi berfungsi sebagai penggerak, artinya menggerakkan tingkah laku
seseorang. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya
suatu pekerjaan.
Selain itu Sardiman (2014: 85) juga menyebutkan tiga fungsi motivasi
sebagai berikut.
1). Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2). Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
3). Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfat bagi tujuan tersebut.
35
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi. Seseorang melakukan usaha karena adanya motivasi. Dengan adanya
motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil atau prestasi belajar
yang baik pula. Motivasi belajar juga dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
memperlancar kegiatan belajar.
2.1.3.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
Menurut Rifa’i (2012: 137) terdapat enam faktor yang dapat
mempengaruhi motivasi belajar. Keenam faktor tersebut adalah sebagai berikut.
2.1.3.5.1 Sikap
Sikap merupakan kombinasi dari konsep, informasi, dan emosi yang
dihasilkan di dalam predisposisin untuk merespon orang, kelompok, gagasan,
peristiwa, atau objek tertentu secara menyenangkan atau tidak menyenangkan.
2.1.3.5.2 Kebutuhan
Kebutuhan merupakan kondisi yang dialami oleh individu sebagai suatu
kekuatan internal yang memandu peserta didik untuk mencapai tujuan.
2.1.3.5.3 Rangsangan
Rangsangan merupakan perubahan di dalam persepsi atau pengalaman
dengan lingkungan yang membuat seseorang bersifat aktif.
2.1.3.5.4 Afeksi
Konsep afeksi berkaitan dengan pengalaman emosional kecemasan,
kepedulian, dan pemilikan dari individu atau kelompok pada waktu belajar.
36
2.1.3.5.5 Kompetensi
Manusia pada dasarnya memiliki keinginan untuk memperoleh kompetensi
dari lingkungannya. Teori kompetensi mengasumsikan bahwa peserta didik secara
alamiah berusaha keras untuk berinteraksi dengan lingkungannya secara efektif.
Peserta didik secara intrinsik termotivasi untuk menguasai lingkungan dan
mengerjakan tugas-tugas secara berhasil agar menjadi puas.
2.1.3.5.6 Penguatan
Salah satu hukum psikologi paling fundamental adalah prinsip penguatan
(reinforcement). Penguatan merupakan peristiwa yang mempertahankan atau
meningkatkan kemungkinan respon.
Untuk mendorong motivasi belajar siswa, khususnya di sekolah haruslah
memperhatikan prinsip-prinsip motivasi belajar.
2.1.3.6 Prinsip-Prinsip Motivasi Belajar
Kenneth H. Hoover dalam Hamalik (2014: 114-116) mengemukakan
prinsip-prinsip motivasi belajar sebagai berikut.
1). Pujian lebih efektif daripada hukuman. Hukuman bersifat menghentikan
suatu perbuatan, sedangkan pujian bersifat menghargai apa yang telah
dilakukan.
2). Siswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) yang perlu
mendapat kepuasan. Siswa yang dapat memenuhi kebutuhannya secara efektif
melalui kegiatan-kegiatan belajar hanya memerlukan sedikit bantuan dalam
motivasi belajar.
37
3). Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif daripada
motivasi yang berasal dari luar. Motivasi dari dalam memberi kepuasan
kepada individu sesuai dengan ukuran yang ada dalam diri siswa itu sendiri.
4). Tingkah laku (perbuatan) yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu
dilakukan penguatan (reinforcement). Penguatan perlu dilakukan pada setiap
tingkat pengalaman belajar.
5). Motivasi sudah menjalar kepada orang lain. Guru yang berminat dan antusias
dapat mempengaruhi siswa, sehingga berminat dan antusias pula, yang pada
gilirannya akan mendorong motivasi rekan-rekannya, terutama dalam kelas
bersangkutan.
6). Pemahaman yang jelas terhadap tujuan-tujuan akan merangsang motivasi
belajar. Apabila siswa telah menyadari tujuan belajar dan pembelajaran yang
hendak dicapainya, maka perbuatan belajar kea rah tujuan tersebut akan
meningkat, karena daya dorongnya menjadi lebih besar.
7). Tugas-tugas yang dibebankan oleh diri sendiri akan menimbulkan minat yang
lebih besar untuk melaksanakannya daripada tugas-tugas yang dipaksakan
dari luar. Guru perlu memberi kesempatan kepada siswa menemukan dan
memecahkan masalah sendiri berdasarkan minat dan keinginannya, dan
bukan dipaksakan oleh guru sendiri.
8). Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif
untuk merangsang minat belajar. Dorongan berupa pujian, penghargaan oleh
guru terhadap keberhasilan siswa dalam belajar dapat merangsang minat dan
motivasi belajar yang lebih aktif.
38
9). Teknik dan prosedur pembelajaran yang bervariasi adalah efektif untuk
memelihara minat siswa. Strategi pembelajaran yang dilaksanakan secara
bervariasi dapat menciptakan suasana yang menantang dan menyenangkan
bagi siswa, sehingga mendorong motivasi belajar.
10). Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan
pembelajaran. Minat khusus itu mudah ditransferkan menjadi minat untuk
mempelajari bidang studi atau dihubungkan dengan masalah tertentu dalam
bidang studi.
11). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk merangsang minat belajar bagi siswa
yang lamban, ternyata tidak bermakna bagi siswa yang tergolong pandai,
karena adanya perbedaan tingkat kemampuan.
12). Kecemasan dan frustasi yang lemah kadang-kadang dapat membantu siswa
belajar menjadi lebih baik. Keadaan emosi yang lemah dapat mendorong
perbuatan yang lebih energik.
13). Kecemasan yang serius akan menyebabkan kesulitan belajar, dan
mengganggu perbuatan belajar siswa, karena perhatiannya akan terarah pada
hal lain. Akibatnya, kegiatan belajarnya menjadi tidak efektif.
14). Tugas-tugas yang terlampau sulit dikerjakan dapat menyebabkan frustasi
pada siswa, bahkan dapat mengakibatkan demoralisasi dalam belajar, yakni
perbutan yang tidak wajar (misal: mencontoh).
15). Masing-masing siswa memiliki kadar emosi yang berbeda satu dengan yang
lainnya.
39
16). Pengaruh kelompok umumnya lebih efektif dalam motivasi belajar
dibandingkan dengan paksaan orang dewasa. Guru yang membimbing siswa
belajar hendaknya mengarahkan siswa ke arah nilai-nilai kelompok, sehingga
mereka belajar lebih efektif.
17). Motivasi yang kuat erat hubungannya dengan kreativitas. Dengan strategi
pembelajaran tertentu, motivasi belajar dapat ditunjukkan ke arah kegiatan-
kegiatan kreatif.
Untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran, maka setiap siswa haruslah
mempunyai motivasi dalam belajar. Siswa dapat dikatakan memiliki motivasi
belajar yang tinggi apabila sudah mencapai indikator yang sudah ditetapkan oleh
peneliti.
2.1.3.7 Indikator Motivasi Belajar
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan indikator dari Uno (2015: 23)
sebagai indikator dari motivasi belajar. Indikator motivasi belajar sebagai berikut:
(1) hasrat dan keinginan berhasil; (2) dorongan dan kebutuhan dalam belajar; (3)
harapan dan cita-cita masa depan; (4) penghargaan dalam belajar; (5) kegiatan
yang menarik dalam belajar; (6) lingkungan belajar yang kondusif.
Dalam kegiatan belajar, motivasi sangat diperlukan karena jika dalam diri
siswa tidak ada motivasi maka aktivitas belajar tidak akan berlangsung optimal.
Salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa di sekolah adalah
penciptaan iklim kelas yang kondusif. Dengan demikian iklim kelas dan motivasi
belajar memiliki hubungan yang penting dalam proses tercapainya tujuan
pembelajaran.
40
2.1.4 Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar
Proses pembelajaran di sekolah salah satunya dapat dipengaruhi oleh iklim
kelas. Iklim kelas yang kondusif akan berpengaruh pada motivasi belajar siswa.
Menurut Uno (2015: 33) motivasi belajar dengan baik dapat dikembangkan,
diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan perkataan lain, melalui
pengaruh lingkungan. Artinya, lingkungan belajar yang baik dengan cara
penciptaan iklim kelas yang kondusif cenderung akan membuat siswa menjadi
nyaman, senang, dan tenang belajar didalam kelas sehingga akan memacu
semangat siswa dalam belajar.
Kegiatan pembelajaran di sekolah dasar biasanya hampir seluruhnya
dilakukan di dalam kelas. Maka untuk menciptakan iklim kelas yang kondusif di
dalam kelas, haruslah memperhatikan suasana yang ada dalam kelas, pola
interaksi antar warga kelas, baik antara guru dengan siswa maupun siswa dengan
siswa. Selain itu sarana dan prasarana atau faslitas dalam kelas juga harus
diperhatikan. Apabila kelas pengap, padat, kurang pertukaran udara, dan cuaca
yang panas akan menyebabkan kurangnya perhatian siswa terhadap terhadap
pembelajaran yang diberikan oleh guru, sehingga motivasi belajar siswa menjadi
menurun.
Uno (2015: 36) menyatakan bahwa pemahaman iklim dan suasana sekolah
merupakan pendorong kemudahan bagi siswa. Oleh karena itu apabila penciptaan
iklim kelas tidak kondusif akan mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun
karena siswa merasa bosan berada dalam kelas. Hal ini berakibat mengganggu
41
jalannya proses pembelajaran. Tentunya dengan adanya iklim kelas yang positif
akan meningkatkan motivasi belajar siswa di dalam kelas.
2.2 KAJIAN EMPIRIS
Beberapa penelitian yang mendukung penelitian ini adalah sebagai berikut.
1). Penelitian yang dilakukan oleh Muhiddinur Kamal pada tahun 2013 yang
berjudul “Strategi Active Knowledge Sharing dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa SD/MI”. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa
pembelajaran dengan menggunakan strategi active knowledge sharing
berdampak positif pada peningkatan motivasi belajar siswa, artinya
pembelajaran dengan menggunakan strategi active knowledge sharing mampu
meningkatkan motivasi belajar dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Strategi pembelajaran ini memberikan kesempatan belajar
lebih luas dan suasana kondusif kepada siswa untuk memperoleh,
mengembangkan pengetahuan, sikap, sehingga dengan sendirinya motivasi
belajar siswa dapat meningkat dalam pembelajaran.
2). Penelitian yang dilakukan oleh Misyanto pada tahun 2015 dengan judul
“Pengaruh Manajemen Kelas dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Matematika”. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh langsung
antara manajemen kelas terhadap hasil belajar matematika sebesar 0,324,
terdapat pengaruh langsung antara motivasi belajar terhadap hasil belajar
matematika sebesar 0,350, dan terdapat pengaruh langsung antara manejemen
kelas terhadap motivasi belajar sebesar 0,496. Guru yang memiliki
kemampuan manajemen kelas tinggi umumnya mampu berfikir secara kritis,
42
karena guru akan berpikir bagaimana cara mengelola kelas yang kondusif
bagi peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Peserta didik akan
merasakan kenyamanan dalam belajar dan akan menumbuhkan motivasi
belajarnya.
3). Penelitian yang dilakukan oleh Haditya Saputra pada tahun 2013 yang
berjudul “Studi tentang Kemampuan Berkomunikasi Guru dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Kegiatan Belajar Mengajar di
SDN 017 Kota Samarinda”. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa
kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan
pembelajaran, kemampuan guru untuk tampil bergairah dan bersungguh-
sungguh dalam kegiatan pembelajaran, dan kemampuan guru untuk
mengelola interaksi dalam kegiatan pembelajaran sudah terbilang baik
sehingga secara tidak langsung telah mampu untuk menjadi daya pendorong
bagi siswa untuk mengikuti pelajaran dan mendorong terciptanya suasana
kelas yang kondusif.
4). Penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kelas terhadap Motivasi
Sikap Siswa untuk Pelajaran Matematika” yang dilakukan oleh Joice, dkk
pada tahun 2013. Hasil uji korelasi menunjukkan ada hubungan positif yang
signifikan antara lingkungan kelas dengan sikap siswa terhadap matematika
(r=0,359, p<0,01. Lingkungan kelas dapat digunakan untuk memprediksi
sikap siswa terhadap matematika dengan persamaan regresi Y = 48,916 +
0,229 X ± 23,023. Hasil penelitian menunjukkan lingkungan kelas memiliki
43
pengaruh yang signifikan terhadap sikap siswa terhadap matematika,
meskipun tidak besar.
5). Penelitian yang dilakukan oleh Nicole Good tahun 2015 dengan judul
“Creating a Positive Emotional Climate in an Elementary School Classroom”.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa guru tidak menggunakan strategi
yang sama. Mereka dapat dibagi menjadi empat kategori tertentu, berdasarkan
hasil wawancara guru sangat penting untuk menciptakan iklim kelas positif di
kelas dengan siswa setiap hari.
6). Penelitian yang dilakukan oleh Slavica Sevkusic, Sonja Andelkovic dan
Vladeta Milin tahun 2014 yang berjudul “Classroom Climate In Serbia: The
Perspective of Primary School Teachers”. Hasil yang diperoleh menunjukkan
bahwa guru di Serbia sangat menghargai pentingnya semua yang diteliti
dalam aspek iklim kelas dan percaya bahwa mereka adalah faktor utama
dalam menciptakan iklim kelas yang positif. Juga, itu menunjukkan bahwa
gender guru dan tingkat pengajaran adalah penentu yang paling penting dari
kualitas iklim kelas.
7). Penelitian yang dilakukan oleh Sulaiman pada tahun 2015 yang berjudul
“Classroom Management and The Implications to Quality Of Learning (A
Study About Classroom Climate at Madrasah Aliyah In Aceh, Indonesia)”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengelolaan kondisi fisik kelas
belum efektif, sementara pengelolaan kelas non-fisik (sosio-emosional)
menunjukkan efektif. Selain itu, kemampuan guru untuk interaksi pendidikan
di kelas menunjukkan tidak optimal. Strategi untuk membangun iklim kelas
44
dalam menciptakan pembelajaran yang efektif di Aceh pada Madrasah Aliyah
berpengaruh pada kualitas pembelajaran dan kepuasan studi (iklim).
2.3 KERANGKA BERPIKIR
Menurut Sugiyono (2015: 92) kerangka berpikir merupakan sintesa
tentang hubungan antara variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,
selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa
tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel
tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.
Belajar merupakan serangkaian proses yang dilakukan individu untuk
memperoleh perubahan perilaku melalui pengalamannya sendiri yang diperoleh
dari interaksi dengan lingkungannya. Pengorganisasian lingkungan belajar yang
kondusif dan efektif merupakan keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang
baik. Pada hakikatnya lingkungan mempengaruhi kemampuan konsentrasi siswa
untuk belajar. Jika siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka
mampu menggunakan kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik.
Pembangunan lingkungan belajar yang positif di kelas, maka perlu
menciptakan iklim kelas yang tepat. Iklim kelas yang kondusif adalah suasana
atau keadaan yang mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar di kelas. Dengan adanya iklim kelas yang kondusif akan memacu siswa
untuk bersemangat dalam belajar sehingga belajar akan terasa lebih
menyenangkan.
45
Suatu kelas dikatakan memiliki iklim kelas yang baik apabila telah
mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut adalah: (1) suasana
pemebelajaran di dalam kelas; (2) hubungan interaksi antar warga kelas; (3)
lingkungan fisik; (4) aktivitas pelajaran; (5) sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran. Iklim kelas yang kondusif diharapkan mampu memotivasi belajar
siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam
pembelajaran.
Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Inti dari
motivasi adalah mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan
belajar, motivasi sangat diperlukan, karena jika seseorang tidak memiliki
motivasi, kegiatan aktivitas belajar tidak akan berlangsung secara efektif.
Seorang siswa dapat dikatakan memiliki motivasi belajar yang tinggi
apabila sudah mencapai indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut adalah:
(1) hasrat dan keinginan berhasil; (2) dorongan dan kebutuhan dalan belajar; (3)
harapan dan cita-cita masa depan; (4) penghargaan dalam belajar; (5) kegiatan
yang menarik dalam belajar; (6) lingkungan belajar yang kondusif.
Berdasarkan pernyataan di atas peneliti memastikan apabila iklim kelas
baik, maka motivasi belajar siswa akan tinggi. Namun sebaliknya apabila iklim
kelas kurang, maka motivasi belajar siswa akan rendah pula.
Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka berpikir
penelitian tentang hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar sebagai
berikut.
46
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir
2.4 HIPOTESIS
Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berpikir tersebut, maka peneliti
merumuskan hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.
Ha = ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Ho = tidak ada hubunganyang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi
belajar siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
Motivasi Belajar
1. hasrat dan keinginan
berhasil
2. dorongan dan kebutuhan
dalam belajar
3. harapan dan cita-cita masa
depan
4. penghargaan dalam
belajar
5. kegiatan yang menarik
dalam belajar
6. lingkungan belajar yang
kondusif.
Iklim Kelas
1. suasana pembelajaran di
dalam kelas
2. hubungan interaksi antar
warga kelas (guru dengan
siswa dan siswa dengan
siswa)
3. lingkungan fisik
4. aktivitas pelajaran
5. sarana dan prasarana atau
fasilitas pembelajaran.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 JENIS DAN DESAIN PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasi. Menurut Mahmud (2011:
103) penelitian korelasi berkaitan dengan pengumpulan data untuk menentukan
ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel atau lebih dan tingkat
hubungannya.
Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2015:
14).
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian untuk mengetahui
hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Pada penelitian ini
terdapat satu variabel bebas (independen) dan satu variabel terikat (dependen).
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Iklim Kelas (X) Motivasi Belajar (Y)
48
3.2 PROSEDUR PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti merencanakan langkah-langkah yang
diharapkan dapat menunjang kelancaran penelitian, langkah-langkah tersebut
adalah:
1). Menentukan lokasi yang akan digunakan sebagai tempat penelitian.
2). Mengidentifikasi masalah-masalah yang ada di lokasi penelitian.
3). Membuat batasan dan rumusan masalah.
4). Membuat kisi-kisi instrumen masing-masing variabel dan mengembangkan
instrumen berdasarkan kerangka teori yang sudah ditentukan.
5). Melakukan uji coba instrumen untuk menguji validitas dan reliabilitas
instrumen.
6). Setelah instrumen valid dan reliabel, maka dilakukan penelitian dengan
memberikan angket kepada responden.
7). Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian yang diperoleh dari
pengumpulan data dengan teknik analisis data yang telah ditentukan untuk
menguji hipotesis.
3.3 SUBJEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
3.3.1 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V di SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
3.3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di delapan SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal dengan rincian sebagai berikut.
49
1). SD Negeri 01 Campurejo
2). SD Negeri 02 Campurejo
3). SD Negeri 01 Tampingan
4). SD Negeri 02 Tampingan
5). SD Negeri 01 Ngabean
6). SD Negeri 02 Ngabean
7). SD Negeri 03 Ngabean
8). SD Negeri Karangmanggis
3.3.3 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2015: 117) adalah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Sedangkan menurut Mahmud (2011: 154) populasi adalah totalitas dari semua
objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang
akan diteliti.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal Tahun ajaran 2015/2016
yang berjumlah 279 siswa dengan rincian sebagai berikut.
50
Tabel 3.1
Populasi Penelitian
No. Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. SDN 01 Campurejo 41
2. SDN 02 Campurejo 58
3. SDN 01 Tampingan 39
4. SDN 02 Tampingan 23
5. SDN 01 Ngabean 25
6. SDN 02 Ngabean 45
7. SDN 03 Ngabean 20
8. SDN Karangmanggis 28
Jumlah 279
Sumber: SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Tahun ajaran 2015/2016.
3.4.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Menurut Darmawan (2014: 143)
menyatakan jika ukuran ukuran populasinya sekitar 100 orang, sampelnya paling
sedikit 30% dari total populasi. Sedangkan menurut Musfiqon (2012: 91), jika
populasi melebihi 100 orang maka boleh dilakukan pengambila sampel dengan
menyesuaikan besarnya populasi yaitu berkisar antara 20-30% dari total populasi.
Dengan demikian dalam penelitian ini ukuran sampel yang diambil adalah 35%
dari total populasi. Dari perhitungan tersebut didapat sampel yang berjumlah 100
siswa.
Teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan teknik Proportional
Random Sampling. Menurut Arikunto (2013: 182), proportional artinya
pengambilan sampel dilakukan dengan menyeleksi setiap unit sampling yang
sesuai, tiap kelas ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek
51
dari setiap kelas. Random artinya menganggap semua subjek memiliki hak yang
sama dalam memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.
Perhitungan sampel dari setiap sekolah menggunakan rumus sebagai
berikut.
ni =
x n
Sumber: Riduwan (2015: 29)
Keterangan:
Ni = jumlah sampel menurut stratum
n = jumlah sampel seluruhnya
Ni = jumlah proporsi menurut sampel
N = jumlah populasi seluruhnya
Tabel 3.2
Sampel Penelitian
No. Nama Sekolah Jumlah Siswa
1. SDN 01 Campurejo
2. SDN 02 Campurejo
3. SDN 01 Tampingan
4. SDN 02 Tampingan
5. SDN 01 Ngabean
6. SDN 02 Ngabean
7. SDN 03 Ngabean
8. SDN Karangmanggis
Jumlah 100
Sumber: Hasil perhitungan dengan teknik proportional random sampling
52
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Sugiyono (2015: 61) variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan
penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
3.5.1 Variabel Bebas
Variabel bebas (variabel independen) adalah variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/terikat
(Sugiyono, 2015: 61). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklim kelas (X).
3.5.2 Variabel Terikat
Variabel terikat (variabel dependen) adalah variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015: 61).
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi belajar (Y).
3.6 DEFINISI OPERASIONAL
Di dalam penelitian ini definisi operasional digunakan untuk memberikan
batasan pengertian-pengertian mengenai variabel-variabel yang digunakan,
meliputi iklim kelas dan motivasi belajar siswa.
3.6.1 Iklim Kelas
Iklim kelas adalah suasana yang mendukung pelaksanaan pembelajaran
yang muncul karena adanyanya interaksi antara guru dengan peserta didik serta
peserta didik lainnya di dalam kelas yang mempengaruhi kegiatan belajar
mengajar. Berikut ini adalah indikator dari iklim kelas.
53
a. Suasana pembelajaran di dalam kelas.
b. Hubungan interaksi antar warga kelas.
c. Lingkungan fisik.
d. Aktivitas pelajaran.
e. Sarana dan prasarana atau fasilitas.
3.6.2 Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah daya penggerak atau suatu dorongan yang berasal
dari diri individu untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan belajar. Indikator
dari motivasi belajar adalah sebagai berikut.
a. Hasrat dan keinginan berhasil.
b. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar.
c. Harapan dan cita-cita masa depan.
d. Penghargaan dalam belajar.
e. Kegiatan yang menarik dalam belajar.
f. Lingkungan belajar yang kondusif.
3.7 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket
sebagai teknik pengumpulan data yang utama, sedangkan wawancara, observasi
dan dokumentasi sebagai data pendukung.
3.7.1 Kuesioner (Angket)
Sugiyono (2015: 199) menyatakan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Sedangkan menurut
54
Mahmud (2011: 177) angket adalah teknik pengumpulan data dengan
menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden.
Penelitian ini menggunakan skala Linkert, skala Linkert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
fenomena sosial. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan
data dari variabel iklim kelas dan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
3.7.2 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan kepada responden dan mencatat atau merekam jawaban
responden (Mahmud, 2011: 173). Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2015: 194).
Pada penelitian ini menggunakan wawancara tidak terstruktur, wawancara
tidak terstruktur adalah wawancara bebas di mana peneliti tidak menggunakan
pedoman wawancara yang telah tersusun sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-
garis besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2015: 197). Penelitian
ini menggunakan teknik observasi untuk mengumpulkan informasi dari guru dan
siswa yang berkaitan dengan iklim kelas dan motivasi belajar siswa.
55
3.7.3 Observasi
Observasi merupakan teknik pengamatan dan pencatatan sistematis dari
fenomena-fenomena yang diselidiki. Observasi dilakukan untuk menemukan data
dan informasi dari gejala atau fenomena (kejadian atau peristiwa) secara
sistematis dan didasarkan pada tujuan penyelidikan yang telah dirumuskan
(Mahmud, 2011: 168). Penelitian ini menggunakan teknik observasi untuk
mengamati keadaan iklim kelas dan motivasi belajar siswa di dalam kelas.
3.7.4 Dokumentasi
Menurut Sukmadinata (2015: 221) studi dokumenter merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik. Sedangkan Mahmud
(2011: 183) teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data yang
berupa data sekunder (data yang dikumpulkan orang lain).
Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mendapatkan
gambar yang berkaitan dengan iklim kelas dan motivasi belajar siswa.
3.8 UJI COBA INSTRUMEN, VALIDITAS, RELIABILITAS
3.8.1 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen ini dilakukan sebelum angket diberikan kepada
responden. Tujuan dari uji coba instrumen ini adalah untuk menghindari
pertanyaan-pertanyaan yang kurang jelas, menghilangkan kata-kata yang sulit
dipahami responden, sehingga dapat digunakan untuk mempertimbangkan
penambahan atau pengurangan item pertanyaan dalam angket. Uji coba instrumen
56
dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen sehingga dapat
diketahui kelayakannya.
Purwanto (2012: 110) menyatakan bahwa peserta uji coba instrumen dapat
dilakukan terhadap sampel lain dari populasi yang tidak menjadi sampel
penelitian, kelompok di luar populasi yang mempunyai karakteristik mendekati
responden penelitian, atau peserta uji coba sekaligus menjadi responden
penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sampel lain dari populasi
yang tidak menjadi sampel penelitian sebagai peserta uji coba instrumen. Uji
coba instrumen dilakukan di SD Negeri 1 Boja dengan jumlah 35 responden.
Instrumen penelitian menurut Widoyoko (2015: 51) adalah alat bantu yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara
melakukan pengkuran. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen non
tes berupa angket atau kuesioner.
Angket pada penelitian ini bersifat tertutup dan berbentuk butir-butir
pertanyaan menggunakan bentuk pilihan ganda. Responden diminta untuk
memberikan jawaban dengan memberi tanda (X) pada pilihan dari alternatif
jawaban yang ditentukan. Skala pengkuran yang digunakan yaitu skala Linkert.
Skala Linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala Linkert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item
instrumen yang berupa pertanyaan-pertanyaan. Adapun alternatif jawaban yang
57
digunakan yaitu selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah dengan pedoman
pemberian skor sebagai berikut.
1). Apabila pertanyaan dibuat positif diberi skor sebagai berikut.
Jawaban setuju diberi skor 4
Jawaban sering diberi skor 3
Jawaban kadang-kadang diberi skor 2
Jawaban tidak pernah diberi skor 1
2). Apabila pertanyaan dibuat negatif diberi skor sebagai berikut.
Jawaban setuju diberi skor 1
Jawaban sering diberi skor 2
Jawaban kadang-kadang diberi skor 3
Jawaban tidak pernah diberi skor 4
3.8.2 Validitas
Menurut Sugiyono (2015: 173) valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang valid
berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Rumus korelasi Product Moment dari Pearson tersebut adalah sebagai berikut
(Sugiyono, 2014: 228):
∑ ∑ ∑
√[ ∑ (∑ )] [ ∑ (∑ ) ]
Keterangan :
rxy = koefisien korelasi antara x dan y
X = skor butir
Y = skor total
58
N = ukuran data
Dari rumus tersebut didapat harga rhitung kemudian dicocokan dengan rtabel
untuk mengetahui item soal valid dan tidak valid. Jika rhitung sama dengan atau
lebih besar dari rtabel dengan taraf signifikan 5% maka item valid. Sebaliknya jika
rhitung lebih kecil dari rtabel maka item tidak valid.
Sebelum instrumen digunakan harus diuji cobakan terlebih dahulu. Data
dari uji coba kemudian ditabulasikan untuk memperoleh skor guna menghitung
hasil uji coba. Dalam penelitian ini perhitungan validitas hasil uji coba instrumen
peneliti menggunakan program SPSS versi 16.
Dari perhitungan dengan program SPSS 16, dari 30 soal uji coba variabel
iklim kelas, diperoleh soal yang valid sebanyak 22 dan yang tidak valid sebanyak
8 soal. Sedangkan untuk variabel motivasi belajar, dari 30 soal yang diuji cobakan
sebanyak 23 soal dikatakan valid dan 7 soal tidak valid.
Tabel 3.3
Hasil Uji Coba Validitas Instrumen
Variabel Butir r hitung r tabel Keterangan
Iklim Kelas
1 0,434 0,334 Valid
2 0,100 0,334 Tidak valid
3 0,456 0,334 Valid
4 0,535 0,334 Valid
5 0,421 0,334 Valid
6 0,671 0,334 Valid
7 -0,126 0,334 Tidak valid
8 0,462 0,334 Valid
9 0,480 0,334 Valid
10 0,449 0,334 Valid
11 0,568 0,334 Valid
12 0,280 0,334 Tidak valid
13 0,517 0,334 Valid
14 0,612 0,334 Valid
15 0,467 0,334 Valid
59
16 0,689 0,334 Valid
17 0,544 0,334 Valid
18 0,231 0,334 Tidak valid
19 0,487 0,334 Valid
20 0,512 0,334 Valid
21 0,510 0,334 Valid
22 0,534 0,334 Valid
23 0,064 0,334 Tidak valid
24 0,546 0,334 Valid
25 0,141 0,334 Tidak valid
26 0,251 0,334 Tidak valid
27 0,444 0,334 Valid
28 0,703 0,334 Valid
29 0,590 0,334 Valid
30 0,180 0,334 Tidak valid
Motivasi Belajar
1 0,796 0,334 Valid
2 0,495 0,334 Valid
3 0,164 0,334 Tidak valid
4 0,602 0,334 Valid
5 0,424 0,334 Valid
6 0,604 0,334 Valid
7 0,548 0,334 Valid
8 0,463 0,334 Valid
9 0,492 0,334 Valid
10 0,478 0,334 Valid
11 0,292 0,334 Tidak valid
12 0,513 0,334 Valid
13 0,517 0,334 Valid
14 0,457 0,334 Valid
15 0,653 0,334 Valid
16 0,066 0,334 Tidak valid
17 0,137 0,334 Tidak valid
18 0,488 0,334 Valid
19 0,427 0,334 Valid
20 0,471 0,334 Valid
21 0,536 0,334 Valid
22 0,500 0,334 Valid
23 0,495 0,334 Valid
24 0,504 0,334 Valid
25 0,219 0,334 Tidak valid
26 0,320 0,334 Tidak valid
27 0,588 0,334 Valid
28 0,159 0,334 Tidak valid
29 0,463 0,334 Valid
60
30 0,543 0,334 Valid
Sumber: Hasil penelitian pengolahan data tahun 2016
3.8.3 Reliabilitas
Reliabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil
pengukuran. Menurut Sugiyono (2015: 173) instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
akan menghasilkan data yang sama. Untuk memperoleh reliabilitas digunakan
rumus Alpha Cronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2010: 178-196):
r11 =
2
2
11
t
b
k
k
Keterangan :
r11 = Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b = Jumlah variansi skor butir soal ke-i
i = 1, 2, 3, 4, …n
2
t = Variansi total
Dengan kriteria:
Jika r11 ≥ rtabel maka reliabel
Jika r11 ≤ rtabel maka tidak reliabel
Uji reliabilitas dapat dihitung dengan menggunakan program SPSS versi
16 dengan memilih menu Analyze, kemudian pilih sub menu Scale, lalu pilih
Reliability Analysis. Hasil analisis tersebut diperoleh melalui Cronbach’s Alpha.
61
Tabel 3.4
Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen
Variabel Cronbach’s Alpha r tabel Keterangan
Iklim Kelas 0,726 0,334 Reliabel
Motivasi Belajar 0,729 0,334 Reliabel
Sumber: Hasil penelitian pengolahan data tahun 2016
3.9 ANALISIS DATA
Pada penelitian ini, analisis data yang digunakan adalah analisis data
deskriptif, uji prasyarat analisis, dan uji hipotesis atau uji analisis akhir.
3.9.1 Analisis Data Deskriptif
Metode ini digunakan untuk mendiskripsikan masing-masing variabel
yang ada dalam penelitian ini yaitu iklim kelas dan motivasi belajar siswa.
Langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
1. Membuat tabel distribusi jawaban
2. Menentukan skor jawaban responden
3. Melakukan tabulasi data
4. Memasukkan ke dalam rumus deskriptif sebagai berikut.
Skor =
x 100
Keterangan:
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah nilai total
5. Skor yang diperoleh dikonsultasikan dengan tabel kriteria. Langkah-langkah
membuat tabel kriteria adalah sebagai berikut.
62
a. Iklim Kelas
Skor maksimum =
x 100 = 100
Skor minimum =
x 100 = 25
Rentang skor = 100 – 25 = 75
Interval skor = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19)
b. Motivasi Belajar
Skor maksimum =
x 100 = 100
Skor minimum =
x 100 = 25
Rentang skor = 100 – 25 = 75
Interval skor = 75 : 4 = 18,75 (dibulatkan 19)
Tabel 3.5
Kriteria Iklim Kelas dan Motivasi Belajar
Interval Skor Kriteria
Iklim Kelas Motivasi Belajar
82 – 100 Sangat baik Sangat tinggi
63 – 81 Baik Tinggi
44 – 62 Cukup Sedang
25 – 43 Kurang Rendah
6. Menghitung rata-rata skor
X =
63
Keterangan:
X = rata-rata
Ʃx = jumlah semua skor
n = banyaknya sampel (siswa)
7. Menentukan kesimpulan
Setelah mendapatkan skor rata-rata, hasil dari skor rata-rata tersebut
dikonsultasikan pada tabel kriteria.
Langkah-langkah analisis data deskriptif tersebut digunakan untuk
mendeskripsikan data angket iklim kelas dan motivasi belajar. Selain itu, langkah
tersebut juga digunakan untuk menganalisis data hasil observasi yang digunakan
sebagai data pendukung dalam penelitian ini.
3.9.2 Uji Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
normalitas dan uji linieritas.
3.9.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan sebelum uji hipotesis. Menurut Sugiyono (2015:
241) uji normalitas digunakan untuk memastikan data setiap variabel yang
dianalisis berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis
dilakukan, maka terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data.
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program SPSS versi 16. Data
dikatakan normal jika sig > α, untuk taraf signifikan (α) 5%. Jika signifikansi
64
lebih dari 0,05, maka data berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikansi
kurang dari 0,05, maka data berdistribusi tidak normal (Priyatno, 2014:79)
3.9.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Dalam perhitungan uji linieritas
ini peneliti menggunakan program SPSS versi 16. Dua variabel dikatakan
mempunyai hubungan yang linier, apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05
(Priyatno, 2014: 79).
3.9.3 Analisis Akhir (Uji Hipotesis)
Analisis akhir dalam penelitian ini menggunakan uji hipotesis, koefisien
determinasi dan uji signifikansi.
3.9.3.1 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara iklim kelas
dengan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan
teknik korelasi Product Moment.
∑ ∑ ∑
√[ ∑ (∑ )] [ ∑ (∑ ) ]
(Awalludin 2008: 3-15)
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi product moment
X = angka mentah untuk variabel X
Y = angka mentah untuk variabel Y
XY = product dari X dan Y
65
∑ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
Dengan ketentuan r tidak lebih dari harga ( ). Apabila nilai r =
-1 artinya korelasi negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi; dan r = 1
berarti korelasinya sangat kuat.
3.9.3.2 Uji Signifikansi
Uji signifikansi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
yang signifikan atau tidak antara variabel X dengan variabel Y. Signifikan artinya
nyata atau berarti bahwa hubungan yang terjadi dapat diberlakukan untuk populasi
(Priyatno, 2014: 127). Uji signifikansi korelasi product moment dapat langsung
dikonsultasikan pada product moment (Sugiyono, 2015: 258) dengan
ketentuan sebagai berikut.
Jika thitung ttabel, maka hipotesis diterima, artinya signifikan.
Jika thitung ttabel, maka hipotesis ditolak, artinya tidak signifikan.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 HASIL PENELITIAN
4.1.1 Analisis Deskriptif Data Hasil Penelitian
Analisis deskriptif ini digunakan untuk mendeskripsikan data-data dari
masing-masing variabel penelitian yaitu variabel bebas (X) dan varibel terikat (Y).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklim kelas sedangkan variabel terikat
adalah motivasi belajar pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
4.1.1.1 Analisis Deskriptif Iklim Kelas
Iklim kelas merupakan suasana yang mendukung pelaksanaan
pembelajaran yang muncul karena adanya interaksi antara guru dengan peserta
didik serta peserta didik lainnya di dalam kelas yang mempengaruhi kegiatan
belajar mengajar sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi siswa dalam belajar.
Dengan adanya iklim kelas dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
dan menyenangkan sehingga siswa akan merasa betah dan antusias dalam belajar.
Berdasarkan hasil penelitian untuk variabel iklim kelas, dari hasil data
angket diperoleh skor rata-rata sebesar 75,64 yang termasuk dalam kategori baik.
Secara lebih rinci penggolongan hasil angket iklim kelas diperoleh data sebagai
berikut.
67
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Angket Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 20 20%
75,64 63 – 81 Baik 77 77%
44 – 62 Cukup 3 3%
25 – 43 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100% Baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Terlihat dari tabel 4.1 berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa
sebanyak 20 siswa (20%) menyatakan bahwa iklim kelas termasuk dalam kategori
sangat baik, 77 siswa (77%) termasuk dalam kategori baik, dan 3 siswa (3%)
termasuk kategori cukup. Sehingga dapat diasumsikan bahwa iklim kelas pada
siswa kelas V SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal termasuk dalam kategori baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
diagram sebagai berikut.
Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Angket Iklim Kelas
20%
77%
3% 0%
Iklim Kelas
sangat baik
baik
cukup
kurang
68
Diagram persentase hasil angket iklim kelas tersebut menunjukkan bahwa
sebagian besar siswa berasumsi iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik.
Secara lebih rinci berikut ini adalah hasil angket iklim kelas pada setiap
indikatornya.
Tabel 4.2
Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator Skor
Rata-Rata Kategori
1 Suasana pembelajaran di dalam
kelas 76,20 Baik
2 Hubungan interaksi antar warga
kelas 82,13 Sangat Baik
3 Lingkungan fisik 75,45 Baik
4 Aktivitas pelajaran 84,40 Sangat Baik
5 Sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran 51,75 Cukup
Skor Rata-Rata Keseluruhan 75,64
Kategori Baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.2 menunjukkan hasil angket iklim kelas pada siswa kelas V SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal setiap
indikatornya. Terlihat pada indikator suasana pembelajaran di dalam kelas
menunjukkan skor rata-rata sebesar 76,20 yang termasuk dalam kategori baik.
Indikator hubungan interaksi antar warga kelas menunjukkan skor rata-rata
sebesar 82,13 termasuk kategori sangat baik. Indikator lingkungan fisik
menunjukkan skor rata-rata sebesar 75,45 termasuk kategori baik. Indikator
aktivitas pelajaran menunjukkan skor rata-rata sebesar 84,40 termasuk kategori
sangat baik. Dan indikator sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
69
menunjukkan skor rata-rata sebesar 57,75 termasuk kategori cukup. Gambaran
tentang skor rata-rata angket iklim kelas pada siswa kelas V SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal setiap indikatornya dapat dilihat
dalam diagram sebagai berikut.
Gambar 4.2 Diagram Skor Rata-Rata Angket Iklim Kelas
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi iklim kelas pada siswa kelas
V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamata Boja Kabupaten Kendal yang
dilakukan oleh peneliti. Hasil observasi menunjukkan bahwa iklim kelas termasuk
kategori baik dengan skor rata-rata sebesar 70,31, untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
76.2 82.13 75.45
84.4
51.75
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Suasana
pembelajaran di
dalam kelas
Hubungan
interaksi antar
warga kelas
Lingkungan fisik Aktivitas
pelajaran
Sarana dan
prasarana atau
fasilitas
pembelajaran
Diagram Skor Rata-Rata
Angket Iklim Kelas
70
Tabel 4.3
Hasil Observasi Iklim Kelas SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No. Indikator Skor
Rata-Rata Kategori
1 Suasana pembelajaran di dalam
kelas 70,31 Baik
2 Hubungan interaksi antar warga
kelas 82,81 Sangat baik
3 Lingkungan fisik 64,06 Baik
4 Aktivitas pelajaran 71,88 Baik
5 Sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran 62,50 Cukup
Skor Rata-Rata Keseluruhan 70,31
Kategori Baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa indikator yang memiliki skor
rata-rata tertinggi adalah indikator hubungan interaksi antar warga kelas dengan
rata-rata sebesar 82,81 yang termasuk kategori sangat baik. Sedangkan indikator
yang memiliki skor rata-rata terendah adalah indikator sarana dan prasarana atau
fasilitas pembelajaran dengan rata-rata sebesar 62,50 yang termasuk kategori
cukup.
Secara lebih rinci analisis deskriptif dari setiap indikator meliputi suasana
pembelajaran di dalam kelas, hubungan interaksi antar warga kelas, lingkungan
fisik, aktivitas pelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran.
Penjelasan analisis deskriptif tiap-tiap indikator diuraikan sebagai berikut.
4.1.1.1.1 Suasana Pembelajaran di dalam Kelas
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator suasana
pembelajaran di dalam kelas menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 76,20
yang termasuk dalam kategori baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang
71
indikator suasana pembelajaran di dalam kelas dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Angket Suasana Pembelajaran di dalam Kelas
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 32 32%
76,20 63 – 81 Baik 58 58%
44 – 62 Cukup 10 10%
25 – 43 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100% Baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.4 menunjukkan sebanyak 32 siswa (32%) menyatakan bahwa
suasana pembelajaran di dalam kelas termasuk dalam kategori sangat baik, 58
siswa (58%) termasuk kategori baik, dan 10 siswa (10%) termasuk kategori
cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal senang dan nyaman
belajar di dalam kelas.
Data ini juga didukung dengan hasil observasi yang menunjukan bahwa
suasana pembelajaran di dalam kelas memiliki skor rata-rata sebesar 70,31 yang
termasuk dalam kategori baik terlihat pada tabel 4.3.
4.1.1.1.2 Hubungan Interaksi Antar Warga Kelas
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator hubungan
interaksi antar warga kelas diperoleh skor rata-rata angket sebesar 82,13 termasuk
dalam kategori sangat baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator
hubungan interaksi antar warga kelas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
72
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Angket Hubungan Interaksi Antar Warga Kelas
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 47 47%
82,13 63 – 81 Baik 43 43%
44 – 62 Cukup 9 9%
25 – 43 Kurang 1 1%
Jumlah 100 100% Sangat baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.5 menunjukkan sebanyak 47 siswa (47%) menyatakan bahwa
hubungan interaksi antar warga kelas termasuk dalam kategori sangat baik, 43
siswa (43%) termasuk kategori baik, 9 siswa (9%) termasuk kategori cukup, 1
siswa (1%) untuk kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata
siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
saat pembelajaran dapat berinteraksi dengan dengan guru maupun teman dan antar
siswa saling rukun.
Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi
yang menunjukan skor rata-rata sebesar 82,81 hubungan interaksi antar warga
kelas termasuk kategori sangat baik terlihat pada tabel 4.3.
4.1.1.1.3 Lingkungan Fisik
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator lingkungan fisik
diperoleh skor rata-rata angket sebesar 75,45 termasuk dalam kategori baik.
Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator lingkungan fisik dapat
dilihat pada tabel sebagai berikut.
73
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Angket Lingkungan Fisik
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 29 29%
75,45 63 – 81 Baik 60 60%
44 – 62 Cukup 10 10%
25 – 43 Kurang 1% 1%
Jumlah 100 100% Baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.6 menunjukkan sebanyak 29 siswa (29%) menyatakan bahwa
lingkungan fisik termasuk dalam kategori sangat baik, 60 siswa (60%) termasuk
kategori baik, 10 siswa (10%) termasuk kategori cukup, dan 1 siswa (1%) untuk
kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V
SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal ruang kelas
sudah bersih dan ada pengaturan variasi tempat duduk.
Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi
yang menunjukan bahwa skor rata-rata sebesar 64,06, lingkungan fisik termasuk
kategori baik terlihat pada tabel 4.3.
4.1.1.1.4 Aktivitas Pelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator aktivitas
pelajaran diperoleh skor rata-rata angket sebesar 84,40 termasuk dalam kategori
sangat baik. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator aktivitas
pelajaran dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
74
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Angket Aktivitas Pelajaran
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 63 63%
84,40 63 – 81 Baik 31 31%
44 – 62 Cukup 6 6%
25 – 43 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100% Sangat baik
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.7 sebanyak 63 siswa (63%) menganggap bahwa aktivitas pelajaran
termasuk dalam kategori sangat baik, 31 siswa (31%) termasuk kategori baik, dan
6 siswa (6%) termasuk kategori cukup. Kategori tersebut mengindikasi bahwa
rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal aktivitas pelajaran dalam kelas sangat baik. Guru memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa setelah menjelaskan materi pelajaran.
Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi
yang menunjukan bahwa skor rata-rata sebesar 71,88, aktivitas pelajaran termasuk
kategori baik terlihat pada tabel 4.3.
4.1.1.1.5 Sarana dan Prasarana atau Fasilitas Pembelajaran
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator sarana dan
prasarana atau fasilitas pembelajaran diperoleh skor rata-rata angket sebesar 51,75
termasuk dalam kategori cukup. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang
indikator sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut.
75
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Angket Sarana dan Prasarana
atau Fasilitas Pembelajaran
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat baik 7 7%
51,75 63 – 81 Baik 25 25%
44 – 62 Cukup 21 21%
25 – 43 Kurang 47 47%
Jumlah 100 100% Cukup
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.8 menunjukkan sebanyak 7 siswa (7%) menyatakan bahwa sarana
dan prasarana atau fasilitas pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik, 25
siswa (25%) termasuk kategori baik, 21 siswa (21%) termasuk kategori cukup,
dan 47 siswa (47%) untuk kategori kurang. Kategori tersebut mengindikasi bahwa
rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal menganggap fasilitas pembelajaran cukup lengkap. Dalam
pembelajaran sudah menggunakan alat peraga namun belum semua fasilitas
memadai.
Data ini juga didukung dengan data yang diperoleh dari hasil observasi
yang menunjukan bahwa skor rata-rata sebesar 62,50, sarana dan prasarana atau
fasilitas pembelajaran termasuk dalam kategori cukup terlihat pada tabel 4.3.
4.1.1.2 Analisis Deskriptif Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan daya penggerak atau suatu dorongan yang
berasal dari diri individu untuk mencapai tujuan tertentu dalam kegiatan belajar.
Motivasi belajar merupakan salah satu faktor penting dalam belajar karena dengan
adanya motivasi akan menentukan arah siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang sudah ditetapkan.
76
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk variabel motivasi belajar,
dari hasil data angket diperoleh skor rata-rata sebesar 79,36 termasuk dalam
kategori tinggi. Secara lebih rinci penggolongan hasil angket motivasi belajar
diperoleh data sebagai berikut.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Angket Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 37 37%
79,36 63 – 81 Tinggi 62 62%
44 – 62 Cukup 1 1%
25 – 43 Rendah 0 0%
Jumlah 100 100% Tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Terlihat dari tabel 4.9 berdasarkan hasil angket menunjukkan bahwa
sebanyak 37 siswa (37%) menyatakan bahwa motivasi belajar termasuk dalam
kategori sangat tinggi, 62 siswa (62%) termasuk dalam kategori tinggi, dan 1
siswa (1%) termasuk kategori cukup. Sehingga dapat diasumsikan bahwa motivasi
belajar siswa kelas V SD Negeri di Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada diagram sebagai berikut.
77
Gambar 4.3 Diagram Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar
Diagram persentase hasil angket motivasi belajar tersebut menunjukkan
bahwa sebagian besar siswa berasumsi motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal termasuk kategori tinggi.
Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 4.10
Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No Indikator Skor
Rata-Rata Kategori
1. Hasrat dan keinginan berhasil 82,25 Sangat Tinggi
2. Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar 84,00 Sangat Tinggi
3. Harapan dan cita-cita masa depan 84,88 Sangat Tinggi
4. Penghargaan dalam belajar 79,67 Tinggi
5. Kegiatan yang menarik dalam
belajar 68,13 Tinggi
6. Lingkungan belajar yang kondusif 75,08 Tinggi
Skor Rata-Rata Keseluruhan 79,36
Kategori Tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.10 menunjukkan hasil angket motivasi belajar siswa kelas V SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal pada setiap
indikatornya. Pada indikator hasrat dan keinginan berhasil menunjukkan skor rata-
37%
62%
1% 0%
Motivasi Belajar
sangat tinggi
tinggi
cukup
rendah
78
rata sebesar 82,25 dengan kategori sangat tinggi. Indikator dorongan dan
kebutuhan dalam belajar menunjukkan skor rata-rata sebesar 84,00 dengan
kategori sangat tinggi. Indikator harapan dan cita-cita masa depan menunjukkan
skor rata-rata sebesar 84,88 dengan kategori sangat tinggi. Indikator penghargaan
dalam belajar menunjukkan skor rata-rata sebesar 79,88 dengan kategori tinggi.
Indikator kegiatan yang menarik dalam belajar menunjukkan skor rata-rata
sebesar 68,13 dengan kategori tinggi, dan indikator lingkungan belajar yang
kondusif menunjukkan skor rata-rata sebesar 75 dengan kategori cukup.
Gambaran tentang hasil angket motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal setiap indikatornya dapat dilihat
dalam diagram frekuensi sebagai berikut.
Gambar 4.4 Diagram Skor Rata-Rata Angket Motivasi Belajar
82.25 84 84.88 79.67
68.13 75.08
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
Hasrat dan
keinginan
berhasil
Dorongan dan
kebutuhan
dalam belajar
Harapan dan
cita-cita masa
depan
Penghargaan
dalam belajar
Kegiatan yang
menarik dalam
belajar
Lingkungan
belajar yang
kondusif
Diagram Skor Rata-Rata
Angket Motivasi Belajar
79
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi motivasi belajar siswa kelas
V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal yang
dilakukan peneliti, hasil observasi menunjukkan bahwa motivasi belajar termasuk
dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata sebesar 74,38. Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.11
Hasil Observasi Motivasi Belajar SD Negeri Gugus Ahmad Yani
Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
No Indikator Skor
Rata-Rata Kategori
1. Hasrat dan keinginan berhasil 82,81 Sangat tinggi
2. Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar 73,96 Tinggi
3. Harapan dan cita-cita masa depan 75,00 Tinggi
4. Penghargaan dalam belajar 65,63 Tinggi
5. Kegiatan yang menarik dalam
belajar 67,19 Tinggi
6. Lingkungan belajar yang kondusif 81,25 Tinggi
Skor Rata-Rata Keseluruhan 74,38
Kategori Tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa indikator yang memiliki
skor rata-rata tertinggi adalah indikator hasrat ingin berhasil dengan rata-rata
82,81 yang termasuk kategori sangat tinggi. Sedangkan indikator yang memiliki
skor rata-rata terendah adalah indikator penghargaan dalam belajar dengan rata-
rata 65,63 yang termasuk kategori tinggi.
Secara lebih rinci analisis deskriptif dari setiap indikator meliputi hasrat
dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan cita-
cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik dalam
80
belajar, lingkungan belajar yang kondusif. Penjelasan analisis deskriptif tiap-tiap
indikator diuraikan sebagai berikut.
4.1.1.2.1 Hasrat dan Keinginan Berhasil
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator hasrat dan
keinginan berhasil diperoleh skor rata-rata angket sebesar 82,25 yang termasuk
dalam kategori sangat tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang
indikator hasrat dan keinginan berhasil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.12
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Hasrat dan Keinginan Berhasil
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 46 46%
82,25 63 – 81 Tinggi 41 41%
44 – 62 Cukup 13 13%
25 – 43 Rendah 0 0%
Jumlah 100 100% Sangat tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.12 menunjukkan sebanyak 46 siswa (46%) menyatakan bahwa
hasrat dan keinginan berhasil termasuk dalam kategori sangat tinggi, 41 siswa
(41%) termasuk kategori tinggi, dan 13 siswa (13%) termasuk kategori cukup.
Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sangat rajin belajar untuk
mendapatkan nilai yang bagus.
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor
rata-rata sebesar 82,81, hasrat dan keinginan berhasil termasuk dalam kategori
sangat tinggi yang telihat pada tabel 4.11.
81
4.1.1.2.2 Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator dorongan dan
kebutuhan dalam belajar diperoleh skor rata-rata angket sebesar 84 yang termasuk
dalam kategori sangat tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang
indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 4.13
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Dorongan dan
Kebutuhan dalam Belajar
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 54 54%
84,00 63 – 81 Tinggi 44 44%
44 – 62 Cukup 2 2%
25 – 43 Rendah 0 0%
Jumlah 100 100% Sangat tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.13 menunjukkan sebanyak 54 siswa (54%) menyatakan dorongan
dan kebutuhan dalam belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 44 siswa
(44%) termasuk kategori tinggi, dan 2 siswa (2%) termasuk kategori cukup.
Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus
Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal selalu mengerjakan tugas dan
PR.
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor
rata-rata sebesar 73,96, dorongan dan kebutuhan dalam belajar termasuk dalam
kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11.
82
4.1.1.2.3 Harapan dan Cita-Cita Masa Depan
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator harapan dan cita-
cita masa depan diperoleh skor rata-rata angket sebesar 84,88 yang termasuk
dalam kategori sangat tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang
indikator harapan dan cita-cita masa depan dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 4.14
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Harapan dan
Cita-Cita Masa Depan
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 56 56%
84,88 63 – 81 Tinggi 38 38%
44 – 62 Cukup 6 6%
25 – 43 Rendah 0 0%
Jumlah 100 100% Sangat tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.14 menunjukkan sebanyak 56 siswa (56%) menyatakan harapan
dan cita-cita masa depan termasuk dalam kategori sangat tinggi, 38 siswa (38% )
termasuk kategori tinggi, dan 6 siswa (6%) termasuk kategori cukup. Kategori
tersebut mengindikasi bahwa rata-rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad
Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal sangat memiliki harapan dan cita-cita
masa depan.
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor
rata-rata sebesar 75, harapan dan cita-cita masa depan termasuk dalam kategori
tinggi terlihat pada tabel 4.11.
83
4.1.1.2.4 Penghargaan dalam Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator penghargaan
dalam belajar diperoleh skor rata-rata angket sebesar 79,88 yang termasuk dalam
kategori tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator
penghargaan dalam belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.15
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Penghargaan dalam Belajar
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 55 55%
79,88 63 – 81 Tinggi 33 33%
44 – 62 Cukup 10 10%
25 – 43 Rendah 2 2%
Jumlah 100 100% Tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.15 menunjukkan sebanyak 55 siswa (55%) menyatakan
penghargaan dalam belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 33 siswa (33%)
termasuk kategori tinggi, 10 siswa (10%) termasuk kategori cukup, dan 2 siswa
(2%) termasuk kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-rata
siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
senang apabila mendapat reward dari guru.
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor
rata-rata sebesar 65,63, penghargaan dalam belajar termasuk kategori tinggi
terlihat pada tabel 4.11.
4.1.1.2.5 Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator kegiatan yang
menarik dalam belajar diperoleh skor rata-rata angket sebesar 68,13 yang
84
termasuk kategori tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator
kegiatan yang menarik dalam belajar dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 4.16
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Kegiatan yang Menarik dalam Belajar
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 11 11%
68,13 63 – 81 Tinggi 47 47%
44 – 62 Cukup 37 37%
25 – 43 Rendah 5 5%
Jumlah 100 100% Tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.16 menunjukkan sebanyak 11 siswa (11%) menyatakan kegiatan
yang menarik dalam belajar termasuk dalam kategori sangat tinggi, 47 siswa
(47%) termasuk kategori tinggi, 37 siswa (37%) termasuk kategori cukup, dan 5
siswa (5%) termasuk kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-
rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal menganggap pembelajaran di dalam kelas sering menarik.
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor
rata-rata sebesar 67,19, kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk dalam
kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11.
4.1.1.2.6 Lingkungan Belajar yang Kondusif
Berdasarkan hasil perhitungan deskriptif untuk indikator lingkungan
belajar yang kondusif diperoleh skor rata-rata angket sebesar 75,08 yang termasuk
dalam kategori tinggi. Ditinjau dari hasil angket, gambaran tentang indikator
lingkungan belajar yang kondusif dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
85
Tabel 4.17
Distribusi Frekuensi Angket Indikator Lingkungan Belajar yang Kondusif
Interval Skor Kategori Frekuensi % Skor
Rata-rata
82 – 100 Sangat tinggi 37 37%
75,08 63 – 81 Tinggi 49 49%
44 – 62 Cukup 12 12%
25 – 43 Rendah 2 2%
Jumlah 100 100% Tinggi
Sumber: hasil pengolahan data penelitian tahun 2016
Tabel 4.17 menunjukkan sebanyak 37 siswa (37%) menyatakan
lingkungan belajar yang kondusif termasuk dalam kategori sangat tinggi, 49 siswa
(49%) termasuk kategori tinggi, 12 siswa (12%) termasuk kategori cukup, dan 2
siswa (2%) termasuk kategori rendah. Kategori tersebut mengindikasi bahwa rata-
rata siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal menganggap pembelajaran di dalam kelas tenang dan tertib.
Data ini juga diperkuat dengan hasil observasi yang mununjukkan skor
rata-rata sebesar 81,25, lingkungan belajar yang kondusif termasuk dalam
kategori tinggi terlihat pada tabel 4.11.
4.1.2 Uji Prasyarat Analisis
4.1.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk memastikan data setiap variabel yang
dianalisis berdistribusi normal. Pada penelitian ini untuk menguji normalitas
menggunakan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov Test dengan bantuan program
SPSS versi 16. Untuk hasil lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
86
Tabel 4.18
One Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
iklim kelas motivasi belajar
N 100 100
Normal Parametersa Mean 66.56 73.01
Std. Deviation 6.373 7.103
Most Extreme
Differences
Absolute .087 .057
Positive .087 .057
Negative -.072 -.043
Kolmogorov-Smirnov Z .867 .565
Asymp. Sig. (2-tailed) .440 .907
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh asymp signifikansi (2-tailed)
untuk iklim kelas sebesar 0,440 dan motivasi belajar sebesar 0,907. Keduanya
memiliki nilai asymp sig. > 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Berikut
adalah gambaran pola berdistribusi normal.
Gambar 4.5 Grafik Normal P-P Plot
87
Pada grafik P-P Plot terlihat keberadaan titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis histogram menuju pola distribusi normal.
4.1.2.2 Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan. Dalam perhitungan uji linieritas
ini peneliti menggunakan Test for Linearity dengan bantuan program SPSS versi
16. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linier, apabila nilai
signifikansinya kurang dari 0,05. Berdasarkan data hasil penelitian, diperoleh
signifikansi sebesar 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai signigikansinya
kurang dari 0,05 yang berarti data linier. Untuk hasil selengkapnya dapat dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.19
Test for Linearity
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Motivasi
Belajar * Iklim
Kelas
Between
Groups
(Combine
d)
2531.79
6 26 97.377 2.886 .000
Linearity 1931.09
8 1
1931.09
8
57.23
1 .000
Deviation
from
Linearity
600.698 25 24.028 .712 .828
Within Groups 2463.19
4 73 33.742
Total 4994.99
0 99
88
4.1.4 Uji Analisis Akhir
4.1.4.1 Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk menguji hubungan antara iklim kelas
dengan motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini uji hipotesis menggunakan
teknik analisis Pearson atau korelasi Product Moment dengan bantuan program
SPSS versi 16. Dengan analisis korelasi Pearson atau Product Moment
didapatkan koefesien korelasi ( ) untuk mengetahui hubungan antar
variabel. Besarnya angka indeks korelasi berkisar antara -1,00 sampai dengan
1,00. Bila tidak ada korelasi maka angka indeks korelasi menunjukkan angka 0.
Berdasarkan data hasil penelitian diperoleh angka indeks korelasi ( ) sebesar
0,622 yang berarti ada korelasi atau hubungan antar kedua variabel. Untuk hasil
yang lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.20
Pearson Correlations Test
Correlations
IKLIM
KELAS
MOTIVASI
BELAJAR
IKLIM KELAS Pearson Correlation 1 .622**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
MOTIVASI BELAJAR Pearson Correlation .622**
1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
89
4.1.4.3 Uji Signifikansi
Uji signifikansi digunakan untuk menguji hubungan variabel X dengan
variabel Y signifikan atau tidak dengan mengkonsultasikan pada
product moment. Apabila lebih kecil dari , maka Ho diterima dan Ha
ditolak, artinya tidak signifikan. Tetapi sebaliknya bila lebih besar dari
( ) maka Ha diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan perhitungan data hasil penelitian diperoleh sebesar
0,622 untuk jumlah responden (N) 100. Apabila dilihat pada product
moment untuk jumlah responden (N) 100, didapat sebesar 0,195 pada taraf
signifikan 5% dan 0,256 pada taraf signifikan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa
lebih besar dari baik pada taraf signifikan 5% maupun 1%, maka
hubungan antara variabel iklim kelas dengan variabel motivasi belajar adalah
signifikan.
4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Pemaknaan Temuan
Pemaknaan temuan didasarkan dari hasil pengumpulan data yang
dilakukan peneliti berupa hasil pengisian angket, observasi dan wawancara.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan tujuan untuk menguji
hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar yang dilakukan pada siswa
kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecmatan Boja Kabupaten Kendal.
4.2.1.1 Deskripsi Hasil Analisis Iklim Kelas
Pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif dan efektif merupakan
keharusan bagi terbangunnya proses belajar yang baik. Salah satu cara
90
pengorganisasian lingkungan belajar yang kondusif adalah dengan menciptakan
iklim kelas yang tepat. Iklim kelas menurut Muijs (dalam Prajitno, 2008: 165)
adalah sebuah konsep yang luas, mencakup mood (suasana perasaan) atau
atmosfer yang diciptakan oleh guru kelas melalui aturan-aturan yang ditetapkan,
cara guru berinteraksi dengan murid, dan bagaimana lingkungan fisik dikelola.
Pada hakikatnya iklim kelas mempengaruhi konsentrasi siswa untuk
belajar. Jika siswa dapat memaksimalkan konsentrasinya, maka mereka mampu
menggunakan kemampuannya untuk menyerap materi ajar dengan baik. Untuk itu
penciptaan iklim kelas yang positif dan kondusif merupakan suatu keharusan bagi
terbangunnya proses belajar yang baik.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data angket iklim kelas, secara
kesuluruhan siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal menunjukkan skor rata-rata sebesar 75,64. Dari jumlah
responden 100 siswa terdapat 32 siswa (32%) yang menganggap iklim kelas
termasuk kategori sangat baik, kategori baik sebanyak 58 siswa (58%), kategori
cukup sebanyak 10 siswa (10%). Data tersebut menunjukkan rata-rata iklim kelas
pada siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal termasuk kategori baik. Data ini juga diperkuat dari hasil observasi yang
menunjukkan bahwa secara kesuluruhan iklim kelas termasuk kategori baik
dengan skor rata-rata sebesar 70,31. Data ini juga didukung dengan hasil
wawancara yang dilakukan oleh guru dan siswa yang menyatakan bahwa sudah
tercipta iklim kelas yang positif.
91
Novan (2013: 65) menjelaskan bahwa iklim kelas diarahkan untuk
mewujudkan suasana kelas yang kondusif dan menyenangkan agar dapat
memotivasi peserta didik untuk dapat belajar dengan baik sesuai dengan
perkembangan dan kemampuannya. Berdasarkan hasil analisis deskriptif,
indikator suasana pembelajaran di dalam kelas menunjukkan kategori baik dengan
skor rata-rata angket sebesar 76,20. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata
observasi sebesar 70,31 dan hasil wawancara yang berarti bahwa suasana
pembelajaran tenang, nyaman, dan dapat terkendali. Meskipun menurut guru,
kelas dapat dikatakan kondusif hanya pada jam-jam awal saja, namun secara
keseluruhan suasana kelas masih dapat terkendali.
Ardi (2014: 71) menjelaskan bahwa untuk menciptakan lingkungan yang
positif di dalam kelas, guru harus memperhatikan pola interaksi, baik antara
dirinya dengan murid maupun antar sesama murid. Dengan, lingkungan kelas
yang positif akan mendorong anak didik untuk bersemangat menjalani kegiatan
belajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif, indikator hubungan interaksi antar
warga kelas menunjukkan skor rata-rata angket sebesar 82,13. Data ini diperkuat
dengan skor rata-rata observasi sebesar 82,81 dan hasil wawancara. Dalam hal
hubungan interaksi antar warga kelas termasuk kategori sangat baik yang ditandai
dengan tingkat keakraban yang terjadi antara siswa dengan siswa, siswa dengan
guru sudah baik. Di dalam kelas siswa dan guru berusaha terbuka dan peduli
dengan sesama sehingga di dalam kelas sudah terjalin interaksi yang sangat baik.
Menurut Ardi (2014: 15) penataan segala sesuatu di dalam kelas dapat
mempengaruhi jalannya komunikasi di dalam kelas. Sebab, pengaturan
92
lingkungan fisik merupakan titik mula yang logis dalam pembelajaran. Oleh sebab
itu, menata ruangan menjadi pekerjaan yang harus dilakukan oleh setiap guru
sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil analisis deskriptif,
indikator lingkungan fisik menunjukkan kategori baik dengan skor rata-rata
angket sebesar 75,45. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar
64,06 dan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa terdapat pengaturan tempat
duduk untuk siswa, kebersihan kelas sudah mulai terjaga, karena setiap hari siswa
melaksanakan piket membersihkan kelas, dan ruang kelas sudah tertata dengan
rapi.
Pada indikator aktivitas pelajaran menunjukkan kategori sangat baik
dengan skor rata-rata angket sebesar 84,40. Data ini diperkuat dengan skor rata-
rata observasi sebesar 71,88 dan hasil wawancara. Aktivitas pelajaran yang terjadi
di dalam kelas menunjukkan bahwa hampir semua siswa aktif dalam
pembelajaran, mereka berani mengajukan pertanyaan ataupun berpendapat. Hal
ini juga didukung oleh Slameto (2013: 36) dalam proses pembelajaran, guru perlu
menimbulkan aktivitas siswa dalam berpikir maupun berbuat. Penerimaan
pelajaran jika dengan aktivitas siswa sendiri, kesan itu tidak akan berlalu begitu
saja, tetapi dipikirkan, diolah kemudian dikeluarkan lagi dalam bentuk yang
berbeda. Bila siswa menjadi partisipasi yang aktif, maka akan memiliki
ilmu/pengetahuan itu dengan baik.
Indikator sarana prasarana atau fasilitas pembelajaran menunjukkan
kategori cukup dengan skor rata-rata angket sebesar 51,75. Data ini diperkuat
dengan skor rata-rata observasi sebesar 62,50 dan hasil wawancara. Dalam hal
93
sarana prasarana atau fasilitas pembelajaran, siswa dan guru masih merasa belum
semua fasilitas di kelas terpenuhi, namun sudah dapat menunjang pembelajaran di
dalam kelas dan saat pembelajaran beberapa guru sudah menggunaka media atau
alat peraga yang sesuai dengan materi untuk menunjang pembelajaran. Menurut
guru dan siswa buku penunjang materi pelajaran masih sangat kurang.
4.2.1.2 Deskripsi Hasil Analisis Motivasi Belajar
Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar, menurut
Dimyati (2009: 42) motivasi adalah tenaga yang menggerakan dan mengarahkan
aktivitas seseorang. Inti dari motivasi adalah mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar motivasi sangat diperlukan, karena
jika seseorang tidak memiliki motivasi kegiatan aktivitas belajar tidak akan
berlangsung secara efektif.
Motivasi belajar merupakan dorongan dari proses belajar dengan tujuan
untuk mendapatkan hasil yang baik. Motivasi merupakan syarat mutlak untuk
belajar, serta memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau
semangat belajar.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dari data angket motivasi belajar
secara kesuluruhan siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal menunjukkan skor rata-rata sebesar 79,36. Dari jumlah
responden 100 siswa terdapat 37 siswa (37%) yang menganggap motivasi belajar
termasuk kategori sangat tinggi, kategori tinggi sebanyak 62 siswa (62%),
kategori sedang sebanyak 1 siswa (1%). Data tersebut menunjukkan motivasi
belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
94
Kendal memiliki kategori tinggi. Data ini juga diperkuat dari hasil observasi yang
menunjukkan bahwa secara kesuluruhan motivasi belajar termasuk kategori tinggi
dengan skor rata-rata sebesar 74,38. Data ini juga didukung dengan hasil
wawancara yang dilakukan oleh guru dan siswa yang menyatakan bahwa motivasi
siswa tinggi sesuai dengan harapan guru, sudah ada keinginan dalam diri siswa
untuk belajar.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif tiap indikator menunjukkan bahwa
indikator hasrat dan keinginan berhasil menunjukkan skor rata-rata angket sebesar
82,25. Data ini diperkuat dengan skor rata-rata observasi sebesar 82,81 dan hasil
wawancara. Dalam hal hasrat dan keinginan berhasil termasuk kategori sangat
tinggi yang ditandai dengan sebagian besar siswa menyatakan bahwa sudah giat
belajar untuk mendapatkan nilai yang bagus. Ada keinginan dari dalam diri siswa
untuk meningkatkan nilainya dan mendapatkan nilai yang memuaskan.
Indikator dorongan dan kebutuhan belajar termasuk kategori sangat tinggi,
dengan skor rata-rata angket sebesar 84. Data ini didukung dengan skor rata-rata
observasi sebesar 73,96 dan hasil wawancara. Dalam hal dorongan dan kebutuhan
belajar sebagian besar siswa menyadari bahwa belajar penting untuk masa depan.
Hal ini ditunjukkan dengan siswa tekun mengerjakan tugas-tugas dari guru, dan
bersemangat mengikuti pembelajaran di dalam kelas. Hal ini sesuai dengan
Sardiman (2014: 75) yang menjelaskan bahwa dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar
95
dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek belajar tercapai.
Pada indikator harapan dan cita-cita masa depan juga termasuk kategori
sangat tinggi dengan skor rata-rata angket sebesar 84,88. Data ini dikerkuat
dengan skor rata-rata observasi sebesar 75 dan hasil wawancara. Dalam hal
harapan dan cita-cita masa depan siswa yang menyatakan bahwa mereka ingin
melanjutkan ke sekolah favorit dan sebagian besar siswa sudah mulai berusaha
mewujudkan dengan rajin belajar.
Indikator penghargaan dalam belajar menunjukkan skor rata-rata angket
sebesar 79,88 yang termasuk kategori tinggi. Data ini diperkuat dengan skor rata-
rata observasi sebesar 65,63 dan hasil wawancara. Dalam hal penghargaan dalam
belajar hal ini ditunjukkan dengan guru memberikan penghargaan atau reward
kepada siswa berupa pujian atau barang. Siswa merasa bersemangat dan senang
apabila diberikan penghargaan atau reward setelah mereka mampu menyelesaikan
tugas. Menurut Sardiman (2014: 94) pujian adalah bentuk reinforcement yang
positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Apabila ada siswa yang
sukses dan berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, perlu diberikan pujian.
Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang menyenangkan dan
mempertinggi gairah belajar serta akan membangkitkan harga diri.
Indikator kegiatan yang menarik dalam belajar termasuk kategori tinggi
dengan skor rata-rata angket sebesar 68,13. Data ini dikerkuat dengan skor rata-
rata observasi sebesar 67,19 dan hasil wawancara. Dalam hal kegiatan yang
menarik dalam belajar, siswa merasa tertarik dalam pembelajaran apabila
96
menggunakan media atau alat peraga, dan cara mengajar guru juga sangat penting
dalam menarik perhatian siswa.
Indikator lingkungan belajar yang kondusif menunjukkan skor rata-rata
angket sebesar 75,08 dengan kategori tinggi. Data ini dikerkuat dengan skor rata-
rata observasi sebesar 81,25 dan hasil wawancara. Dalam hal lingkungan belajar
yang kondusif, sudah menunjukkan lingkungan belajar yang tenang dan nyaman
meskipun masih ada beberapa anak yang mengobrol dalam pembelajaran. Hal ini
sesuai dengan Hamalik (2014: 52) yang menjelaskan bahwa suasana belajar
penting artinya bagi kegiatan belajar. Suasana yang menyenangkan dapat
menumbuhkan kegairahan belajar, sedangkan suasana yang kacau, ramai, tak
tenang dan banyak gangguan pasti tidak menunjang kegiatan belajar mengajar
yang efektif. Karena itu, guru dan siswa senantiasa dituntut agar menciptakan
suasana lingkungan belajar yang baik dan menyenangkan, menantang dan
menggairahkan. Hal ini berarti bahwa suasana belajar turut menentukan motivasi,
kegiatan, keberhasilan belajar siswa.
4.2.1.3 Hasil Analisis Hubungan antara Iklim Kelas dengan Motivasi Belajar
Hasil analisis hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar dengan
menggunakan uji korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS versi
16. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi product moment diperoleh nilai
sebesar 0,622 dengan sebesar 0,195 pada taraf signifikan 5% dan
0,256 pada taraf signifikan 1%. Hal ini menunjukkan bahwa > yang
berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel iklim kelas dengan variabel
motivasi belajar.
97
Berdasarkan tabel interprestasi terhadap koefisien korelasi (Sugiyono,
2012: 231) munujukkan bahwa tingkat hubungan antara iklim kelas dan motivasi
belajar termasuk dalam tingkat hubungan yang kuat karena terletak pada rentang
nilai r = 0,60 – 0,799. Hubungan antara iklim kelas dengan motivasi belajar
bersifat positif atau searah, hal ini terlihat dari nilai r = 0,622 bernilai positif dan
signifikan.
Hubungan yang signifikan ini diartikan bahwa semakin baik iklim kelas
yang ada dengan ditunjukkan suasana pembelajaran di dalam kelas, hubungan
interaksi antar warga kelas, lingkungan fisik, aktivitas pembelajaran, sarana dan
prasarana atau fasilitas pembelajaran, maka hal ini akan mewujudkan iklim kelas
yang kondusif. Iklim kelas yang kondusif akan mendorong dan menguatkan
motivasi belajar siswa, sehingga membuat motivasi belajar siswa menjadi tinggi.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan
kebutuhan belajar, harapan dan cita-cita masa depan, penghargaa dalam belajar,
kegiatan yang menrik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif.
Iklim kelas yang bersifat positif akan menimbulkan ketertarikan siswa
untuk melakukan kegiatan belajar. Hal ini juga didukung oleh Muhtadi (2005: 1)
dalam jurnalnya yang berjudul Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Climate)
yang Kondusif dan Berkualitas dalam Proses Pembelajaran bahwa suatu proses
pembelajaran di sekolah yang penting bukan saja materi yang diajarkan atau pun
siapa yang mengajarkan, melainkan bagaimana materi tersebut diajarkan. Yang
terpenting adalah bagaimana guru menciptakan iklim kelas dalam proses
pembelajaran tersebut. Iklim kelas sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa,
98
hal ini berarti bahwa timbul motivasi dalam diri siswa yang bertujuan dalam
kegiatan belajar. Motivasi siswa tersebut kemudian akan mendorong siswa untuk
melakukan usaha-usaha yang optimal dan mengarahkan siswa untuk selalu
berusaha dalam belajar.
Menurut Uno (2015: 33) motivasi belajar dengan baik dapat
dikembangkan, diperbaiki, atau diubah melalui belajar dan latihan, dengan
perkataan lain, melalui pengaruh lingkungan. Artinya, lingkungan belajar yang
baik dengan cara penciptaan iklim kelas yang kondusif cenderung akan membuat
siswa menjadi nyaman, senang, dan tenang belajar didalam kelas sehingga akan
memacu semangat siswa dalam belajar. Maka dalam penelitian ini menunjukkan
bahwa iklim kelas ikut turut andil dalam menentukan motivasi siswa sehingga
siswa lebih bersemangat dalam belajar. Semakin baik iklim kelas maka akan
semakin tinggi motivasi belajar pada siswa. Sebaliknya, semakin kurang iklim
kelas maka akan semakin rendah motivasi belajar pada siswa.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian yang dilakukan oleh Utami
dan Makmuroh tahun 2014 dengan judul “Hubungan Iklim Kelas dengan Motivasi
Belajar Siswa Kelas XI IS-4 SMA Negeri 1 Singaparna Tasikmalaya”.
Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh korelasi antara iklim kelas dengan
motivasi belajar sebesar ρ = 0,841. Menurut tabel Guilford (Subino, 1987)
korelasi tersebut termasuk ke dalam kriteria derajat korelasi yang cukup berarti.
Hal ini menunjukkan ada hubungan yang tinggi antara iklim kelas dengan
motivasi belajar siswa.
99
Berdasarkan penelitian ini, dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri
Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal.
4.2.2 Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian ini telah menununjukkan bahwa iklim kelas mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Dengan demikian, semakin baik iklim kelas maka akan
semakin tinggi motivasi belajar siswa. Sebaliknya, semakin kurang iklim kelas
maka semakin rendah motivasi belajar siswa. Maka dalam pembelajaran perlu
diciptakannya iklim kelas yang positif dan kondusif sehingga pembelajaran akan
menyenangkan dan memotivasi siswa dalam belajar. Dengan begitu akan lebih
mudah dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil penelitian ini memberikan beberapa implikasi, antara lain: (1)
implikasi teoretis, (2) implikasi praktis, dan (3) impilkasi pedagogis. Ketiga
implikasi hasil penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
4.2.2.1 Implikasi Teoretis
Hasil peneitian ini secara teori dapat memperkuat teori yang sudah ada
bahwa penciptaan iklim kelas yang positif sangatlah diperlukan dalam
pembelajaran. Penciptaan iklim kelas ini meliputi suasana pembelajaran di dalam
kelas, hubungan interaksi antar warga kelas, lingkungan fisik, aktivitas
pembelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran. Dengan adanya
iklim kelas yang positif maka akan mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di kelas. Iklim kelas yang positif diharapkan mampu memotivasi
100
belajar siswa di kelas karena motivasi belajar menentukan keberhasilan dalam
pembelajaran.
Motivasi belajar dapat ditimbulkan oleh faktor intrinsi dan ekstrinsik.
Salah satu faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan lingkungan belajar
yang kondusif, dalam hal ini diartikan sebagai iklim kelas. Hal ini ditunjukkan
dengan adanya hasrat dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan belajar,
harapan dan cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang
menarik dalam belajar, dan lingkungan belajar yang kondusif. Dengan adanya
motivasi belajar akan mendorong siswa untuk berprestasi dalam belajar.
4.2.2.2 Implikasi Praktis
Berdasarkan analisis data ditemukan adanya hubungan antara iklim kelas
dengan motivasi belajar siswa. Peranan guru di dalam kelas haruslah mampu
menciptakan iklim kelas yang menarik, aman, nyaman dan keberadaannya di
tengah-tengah siswa mampu mencairkan suasana, kebosanan, kejenuhan siswa
saat dalam pembelajaran. Iklim kelas yang tidak kondusif akan berdampak negatif
terhadap proses pembelajaran dan sulitnya tercapai tujuan pembelajaran, siswa
akan merasa gelisah, resah, bosan dan jenuh. Sebaliknya dengan iklim kelas yang
positif dan menarik dapat dengan mudah mencapai tujuan pembelajaran, dan
proses pembelajaran yang dilakukan menyenangkan bagi peserta didik. Oleh
karena itu guru harus mampu menciptakan iklim kelas yang positif agar siswa
termotivasi dalam belajar.
Guru perlu memahami pentingnya motivasi belajar. Dengan adanya
motivasi belajar akan memudahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
101
sudah ditetapkan. Oleh karena itu guru harus mampu memunculkan motivasi
belajar siswa, salah satu caranya dengan penciptaan iklim kelas yang positif dan
menarik.
4.2.2.3 Implikasi Pedagogis
Perlunya diadakan sosialisasi, workshop, seminar, dan pelatihan di bidang
pendidikan bagi guru-guru untuk menambah pengetahuan dan wawasannya untuk
penciptaan iklim kelas yang dapat menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi dalam belajar. Dengan demikian, guru akan dapat
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam praktik di sekolah
agar pembelajaran berjalan lebih efektif.
102
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut.
1. Iklim kelas siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja
Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori baik dengan skor rata-rata
sebesar 75,64. Iklim kelas dalam kategori baik karena telah memenuhi
indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
suasana pembelajaran di dalam kelas, hubungan interaksi antar warga kelas,
lingkungan fisik, aktivitas pelajaran, sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran.
2. Motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan
Boja Kabupaten Kendal termasuk dalam kategori tinggi dengan skor rata-rata
79,36. Motivasi belajar dalam kategori tinggi karena telah memenuhi
indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi hasrat
dan keinginan berhasil, dorongan dan kebutuhan dalam belajar, harapan dan
cita-cita masa depan, penghargaan dalam belajar, kegiatan yang menarik
dalam belajar, lingkungan belajar yang kondusif.
3. Ada hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar
siswa kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten
Kendal, yang ditunjukkan dengan uji hipotesis yang menunjukkan >
103
( 0,622 > 0,195). Dengan demikian, hipotesis “ada hubungan yang
signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar siswa kelas V SD
Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal” diterima.
Hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan motivasi belajar
menunjukkan bahwa semakin baik iklim kelas maka akan semakin tinggi
motivasi belajar siswa.
5.2 SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, saran yang dapat
peneliti berikan dalam penelitian ini sebagai berikut:
5.2.1 Bagi guru
Guru diharapkan mampu menciptakan iklim kelas yang positif. Dengan
adanya iklim kelas yang positif maka akan mampu menarik perhatian
siswa dan siswa tidak akan mudah bosan sehingga siswa akan semakin
termotivasi dalam belajar.
5.2.2 Bagi siswa
Siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi belajar yang sudah ada.
Siswa harus memperhatikan penjelasan guru setiap pembelajaran
pembelajaran berlangsung, dan siswa harus mengerjakan setiap tugas yang
diberikan oleh guru. Dengan adanya motivasi yang tinggi akan mendorong
siswa untuk semakin berprestasi lebih baik
104
5.2.3 Bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor-faktor lain yang
mempengaruhi motivasi belajar selain iklim sekolah, sehingga dapat
diketahui kontribusi yang diberikan untuk motivasi belajar.
105
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, N. Setyanto. 2014. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar.
Yogyakarta: Diva Press.
Ardy, Novan Wiyani. 2013. Manajemen Kelas Teori dan Aplikasi untuk
Menciptakan Kelas yang Kondusif. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
Awalludin. 2008. Statistika Pendidikan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.
Berlian, Ikbal. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi.
Jakarta: Esensi.
Darmawan, Deni. 2014. Metode Penelitian Kuatitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Endang, Ratih Palupi, dkk. 2014. Hubungan Keterampilan Guru dalam
Mengelola Kelas dengan Motivasi Belajar Siswa. Pedagogik: Vol. II No.
2.
Good, Nicole. 2015. Creating a Positive Emotional Climate in an Elementary
School Classroom. Master's Theses and Capstone Projects. Paper 186.
Hamalik, Oemar. 2014. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Kamal, Muhiddinur. 2013. Strategi Active Knowledge Sharing dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SD/MI. Jurnal Tarbiyah al-Awlad,
Volume IV, Edisi 1.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia
Misyanto. 2015. Pengaruh Manajemen Kelas dan Motivasi Belajar terhadap
Hasil Belajar Matematika. Anterior Jurnal: Vol. 14 No. 2.
Muhtadi, Ali. 2005. Menciptakan Iklim Kelas (Classroom Climate) yang
Kondusif dan Berkualitas dalam Proses Pembelajaran. Jurnal.
106
Musfiqon. 2012. Panduan Lengkap Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakaraya.
Nasution. 2013. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.
Novita, Joice, dkk. 2013. Pengaruh Lingkungan Kelas terhadap Sikap Siswa
untuk Pelajaran Matematika. Humanitas: Vol. X No. 1.
Prajitno, Helly Soetjipto, dkk. 2008. Effective Teaching Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pratiwi, Utami Ningrum, dkk. 2014. Hubungan Iklim Kelas dengan Motivasi
Belajar Siswa Kelas XI IS-4 SMA Negeri 1 Singaparna Tasikmalaya.
Psikologi: Gelombang 2 ISSN 2460-6448.
Priyatno, Dwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data. Yogyakarta: CV. Andi Offset
Purwanto. 2012. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2015. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rifa’i Ahmad dan Chatarina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang:
UNNES Press.
Sa’adah, Agustin. 2013. Hubungan Pendekatan Manajemen Kelas dengan
Motivasi Belajar Siswa. Manajemen Pendidikan: Vol. 24 No. 2 ISSN
0852-1921.
Saputra, Haditya. 2013. Studi tentang Kemampuan Berkomunikasi Guru dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Kegiatan Belajar Mengajar di
SDN 017 Kota Samarinda. eJournal Ilmu Komunikasi: Vol. 1 No. 1 ISSN
290-300.
Sardiman, A. M. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo.
Sevkusic, Slavica, dkk. 2014. Classroom Climate In Serbia: The Perspective of
Primary School Teachers. Vol. 46 No. 2 ISSN 0579-6431.
Slameto. 2013. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sugiyono. 2014. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
107
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sulaiman. 2015. Classroom Management and The Implications to Quality Of
Learning (A Study About Classroom Climate at Madrasah Aliyah In Aceh,
Indonesia). Peuradeun: Vol. 3 No. 3 ISSN 2338-8617.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Tarmidi. 2006. “Iklim Kelas dan Motivasi Belajar”. Skripsi. Fakultas Kedokteran
USU.
Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. 2011. Jakarta: Diperbanyak oleh Sinar Grafika
Uno, Hamzah. 2015. Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Widoyoko, Eko Putro. 2015. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
LAMPIRAN
108
Lampiran 1
HASIL WAWANCARA PRA PENELITIAN
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan beberapa
guru kelas V SD Negeri Gugus Ahmad Yani Kecamatan Boja Kabupaten Kendal
dapat diketahui berbagai permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran
diantaranya yaitu, suasana pembelajaran di dalam kelas belum cukup kondusif.
Masih ada siswa yang gaduh, berbicara dengan teman lainnya dan kurang
memperhatikan guru saat menjelaskan bahkan ada juga yang tidur di dalam kelas.
Menurut guru suasana pembalajaran dapat dikatakan kondusif hanya pada jam-
jam awal pembelajaran saja. Dalam pembelajaran guru juga belum optimal dalam
menggunakan multimetode, guru lebih sering menggunakan metode ceramah. Hal
ini yang menyebabkan siswa merasa bosan di dalam kelas. Guru belum
sepenuhnya melibatkan interaksi dengan siswa selama berlangsungnya
pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran setiap harinya, keaktifan siswa sudah cukup.
Pembelajaran sudah dapat berlangsung komunikatif dua arah. Namun guru lebih
sering menunjuk siswa agar siswa berani untuk berpendapat atau menyelesaikan
tugas. Tingkat kedisiplinan dan motivasi siswa masih kurang, hal ini ditunjukkan
dengan guru selalu memberikan PR agar siswa mau belajar di rumah. Karena jika
tidak diberikan PR siswa tidak akan belajar. Namun kenyataannya masih selalu
ada siswa yang tidak mengerjakan PR atau hanya mengerjakan PR hanya untuk
menggugurkan tanggung jawabnya agar tidak mendapat hukuman. Kesadaran
siswa untuk belajar masih kurang karena siswa masih kurang bisa memahami
bacaan yang ada, daya serap siswa masih rendah, dibuktikan dengan siswa masih
susah untuk menangkap materi yang diberikan oleh guru, dalam pembelajaran
juga siswa sangat mudah melupakan materi yang sudah diberikan sehingga guru
harus sering kali mengulang-ulang materi tersebut.
109
Selain itu terdapat masalah mengenai fasilitas/sarana dan prasarana dalam
pembelajaran. Menurut guru fasilitas yang ada belum lengkap, terkadang guru
harus mempersiapkan sendiri menggunakan barang pribadi. Dilihat dari ruang
kelasnya masih kurang luas jika dibanding dengan jumlah siswa yang banyak.
Pencahayaan serta sirkulasi udara di dalam kelas masih kurang. Buku penunjang
juga masih dangkal hanya menggunakan buku BSE.
Guru Kelas V
Rikanah, S. Pd.
NIP 19600716 198201 2 005
110
Lampiran 2
KISI-KISI ANGKET UJI COBA
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No. Variabel Indikator Deskriptor No. Soal Jumlah
1. Iklim Kelas
Suasana pembelajaran di dalam
kelas
Kenyamanan saat belajar 1, 2, 3 3
Ketertiban di dalam kelas 4, 5, 6 3
Hubungan interaksi antar warga
kelas
Hubungan siswa dengan siswa 7, 8, 10 3
Hubungan siswa dengan guru 9, 11, 12 3
Lingkungan fisik
Kebersihan di dalam kelas 13, 15 2
Pengaturan tempat duduk 14 1
Keadaan di dalam kelas 16, 17, 18 3
Aktivitas pelajaran
Menggunakan metode mengajar 19, 20, 21,
23 4
Kedisiplinan di dalam kelas 22, 24 2
Sarana dan prasarana atau
fasilitas pembelajaran
Kelengkapan fasilitas
pembelajaran 25, 26, 27 3
Adanya alat peraga dan media
pembelajaran 28, 29, 30 3
2. Motivasi
Belajar
Hasrat dan keinginan berhasil
Kesadaran dalam belajar 1, 2 2
Keinginan untuk meningkatkan
prestasi belajar 3, 4, 5 3
Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar
Ketekunan dalam belajar 6, 7, 9 3
Kesiapan mengikuti
pembelajaran 8, 10 2
111
Harapan dan cita-cita masa depan
Cita-cita setelah lulus 11, 12, 13 3
Menggunakan kesempatan di
luar jam pelajaran 14, 15 2
Penghargaan dalam belajar
Adanya pemberian reward oleh
guru 16, 17 2
Adamya pemberian hukuman
oleh guru 18, 19, 20 3
Kegiatan yang menarik dalam
belajar
Menarik perhatian dengan alat
peraga/media 22 1
Membangkitkan semangat
dengan hal-hal menyenangkan 21, 23 2
Menarik perhatian dengan
pertanyaan 24, 25 2
Lingkungan belajar yang
kondusif
Kebersihan dan kenyamanan di
dalam kelas 27, 29, 30 3
Keadaan lingkungan kelas 26, 28 2
112
Lampiran 3
ANGKET UJI COBA
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Nama :
No. presensi :
Sekolah :
Petunjuk pengisian!
1. Tulislah identitas
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatmu dengan memberi
tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d.
A. Iklim Kelas
1. Apakah kamu senang belajar di dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Apakah kamu nyaman belajar di dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Apakah ruang kelasmu bising saat pembelajaran berlangsung?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Apakah saat pembelajaran kamu berbicara atau mengobrol dengan teman?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah kamu memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
113
6. Apakah guru membiarkan kegaduhan di dalam kelas saat pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah kamu acuh (tidak peduli) terhadap teman yang mengalami kesulitan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah kamu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Apakah kamu mendengarkan nasihat dari guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Apakah kamu bertengkar dengan teman sekelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Apakah kamu senang apabila guru memberikan tugas untuk kerja kelompok?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Apakah kamu susah berkomunikasi dengan guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah ruang kelasmu bersih dan rapi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Dalam proses pembelajaran, apakah guru mengatur variasi tempat duduk
siswa (berpindah-pindah)?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Apakah kamu melaksanakan piket agar kelas tetap bersih?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
114
16. Apakah kamu terganggu jika keadaan cuaca panas saat pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Apakah ruang kelasmu gelap karena kurang pencahayaan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah kelasmu pengap karena kurang sirkulasi udara?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Apakah guru mengajar dengan menjelaskan materi pelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Dalam pembelajaran, apakah guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Dalam pembelajaran, apakah guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan
siswa?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Apakah kamu terlambat masuk ke dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Apakah saat menjelaskan materi pelajaran guru hanya berbicara sambil duduk
saja saat menjelaskan materi pelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
24. Apakah guru membiarkan siswa yang melanggar aturan kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Apakah kamu dapat bergerak bebas di dalam kelas karena kelas yang luas?
115
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
26. Apakah buku pelajaranmu masih kurang menunjang pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
27. Apakah di dalam kelasmu sejuk karena terdapat kipas angin?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
28. Apakah saat pembelajaran guru menggunakan alat peraga?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
29. Apakah saat pembelajaran di dalam kelas menggunakan LCD?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
30. Apakah saat pembelajaran, guru menyesuaikan media pembelajaran yang
digunakan dengan materi yang diajarkan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
B. Motivasi Belajar
1. Apakah kamu giat belajar untuk menjadi juara kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Apakah kamu rajin belajar agar mendapat nilai yang bagus?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Apakah kamu mempunyai keinginan untuk mencapai prestasi yang tinggi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
116
4. Apakah kamu malas berprestasi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah kamu sudah puas jika nilaimu tidak meningkat?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Apakah kamu menyadari belajar itu penting untuk masa depan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah kamu lebih senang belajar daripada bermain?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah kamu mengerjakan PR yang diberikan guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Apakah kamu acuh (tidak peduli) jika nilaimu turun?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Apakah kamu malas mengikuti pelajaran di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Apakah kamu ingin menjadi orang sukses?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Apakah kamu ingin masuk SMP favorit setelah lulus dari SD?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah kamu belajar sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
117
14. Apakah kamu bosan belajar untuk mencapai cita-cita?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Apakah kamu menggunakan waktu luang untuk bermain daripada belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Apakah guru suka memuji sehingga kamu menjadi semangat dalam belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Apakah guru memberikan penghargaan atau hadiah jika kamu mendapat nilai
tertinggi di kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah guru marah jika kamu sulit memahami pelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Apakah kamu mendapat hukuman dari guru jika tidak mengerjakan tugas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Apakah malas mengikuti pembelajaran karena sikap guru yang terlalu tegas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Apakah saat pembelajaran membosankan guru membangkitkan semangat
dengan yel-yel atau permainan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Apakah guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran sehingga kamu
belajar dengan antusias?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
118
23. Apakah kamu bersemangat saat pembelajaran karena gurunya
menyenangkan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
24. Apakah guru akan marah jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
25. Apakah guru tidak peduli saat kamu merasa bosan dalam pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
26. Apakah kamu senang belajar di dalam kelas jika sarana belajarnya lengkap?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
27. Apakah lingkungan kelasmu bersih sehingga kamu semangat untuk belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
28. Apakah kamu susah bergerak di dalam kelas karena kelas sempit?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
29. Apakah kamu merasa tidak nyaman berada di dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
30. Apakah banyak sampah berserakan di kelas sehingga banyak nyamuk?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
119
Lampiran 4
LEMBAR HASIL UJI COBA ANGKET
120
121
Lampiran 5
DAFTAR RESPONDEN UJI COBA ANGKET
No. Kode Nama Siswa Nama Sekolah
1 U-1 AM SD Negeri 01 Boja
2 U-2 AA SD Negeri 01 Boja
3 U-3 AD SD Negeri 01 Boja
4 U-4 AZ SD Negeri 01 Boja
5 U-5 AF SD Negeri 01 Boja
6 U-6 BZ SD Negeri 01 Boja
7 U-7 DA SD Negeri 01 Boja
8 U-8 DT SD Negeri 01 Boja
9 U-9 DR SD Negeri 01 Boja
10 U-10 DL SD Negeri 01 Boja
11 U-11 DI SD Negeri 01 Boja
12 U-12 FM SD Negeri 01 Boja
13 U-13 HJ SD Negeri 01 Boja
14 U-14 IZ SD Negeri 01 Boja
15 U-15 JN SD Negeri 01 Boja
16 U-16 KD SD Negeri 01 Boja
17 U-17 LW SD Negeri 01 Boja
18 U-18 LA SD Negeri 01 Boja
19 U-19 FD SD Negeri 01 Boja
20 U-20 MR SD Negeri 01 Boja
21 U-21 NY SD Negeri 01 Boja
22 U-22 NW SD Negeri 01 Boja
23 U-23 NA SD Negeri 01 Boja
24 U-24 NH SD Negeri 01 Boja
25 U-25 NS SD Negeri 01 Boja
26 U-26 NF SD Negeri 01 Boja
27 U-27 OA SD Negeri 01 Boja
28 U-28 RY SD Negeri 01 Boja
29 U-29 RH SD Negeri 01 Boja
30 U-30 SE SD Negeri 01 Boja
31 U-31 ST SD Negeri 01 Boja
32 U-32 TP SD Negeri 01 Boja
33 U-33 VA SD Negeri 01 Boja
34 U-34 AV SD Negeri 01 Boja
35 U-35 FM SD Negeri 01 Boja
122
Lampiran 6
TABULASI DATA UJI COBA ANGKET IKLIM KELAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 U-1 4 3 2 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 4 2 2 4 93
2 U-2 4 4 1 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 104
3 U-3 4 4 1 2 3 3 4 2 2 1 4 3 2 2 4 1 4 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 1 2 3 84
4 U-4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 98
5 U-5 4 4 1 2 3 3 4 3 4 2 2 4 2 2 2 1 4 3 4 4 3 2 3 4 2 4 3 1 2 3 85
6 U-6 3 3 1 3 3 4 3 1 2 4 4 3 1 2 2 1 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 2 2 81
7 U-7 4 4 2 2 3 2 4 3 4 3 2 3 1 3 2 1 1 3 4 4 2 4 3 2 2 4 3 1 2 3 81
8 U-8 4 4 2 2 3 2 4 2 3 1 4 3 2 3 2 1 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 3 1 2 3 86
9 U-9 4 4 1 2 3 2 4 2 4 1 2 3 2 2 3 1 3 4 3 2 2 3 3 4 2 2 3 1 1 3 76
10 U-10 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 2 2 93
11 U-11 3 2 1 2 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 87
12 U-12 2 3 1 3 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 97
13 U-13 4 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 103
14 U-14 2 4 1 2 3 2 4 2 3 2 3 4 2 4 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 2 2 3 1 1 3 75
15 U-15 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 2 3 106
16 U-16 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 4 3 4 2 4 3 2 2 2 93
17 U-17 2 2 2 2 4 3 3 3 2 3 4 2 2 4 4 1 3 2 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 2 4 85
18 U-18 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 4 2 2 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 2 3 94
19 U-19 4 4 2 3 4 4 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 98
20 U-20 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 103
21 U-21 3 2 1 2 3 4 3 4 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 87
22 U-22 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 3 98
23 U-23 4 3 2 2 4 4 4 3 4 2 4 2 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 4 100
24 U-24 2 4 1 2 3 4 3 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 4 2 1 3 2 2 2 87
25 U-25 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 4 94
26 U-26 3 3 1 3 2 2 4 3 4 3 2 4 1 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 3 89
27 U-27 4 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 2 2 4 100
28 U-28 1 4 1 2 3 2 4 1 2 1 3 2 2 3 3 1 4 4 2 3 2 2 4 4 4 2 2 1 1 3 73
29 U-29 2 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 4 2 1 3 2 2 2 93
30 U-30 4 4 2 2 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 3 2 4 2 2 4 98
31 U-31 4 4 1 3 4 4 3 2 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 1 3 4 3 3 4 99
32 U-32 2 4 1 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 2 4 3 1 3 4 2 1 4 2 2 2 89
33 U-33 4 4 1 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 2 2 103
34 U-34 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 2 2 3 102
35 U-35 4 4 3 2 2 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 1 4 2 2 4 98
113 126 56 87 113 121 119 106 123 94 130 110 73 129 121 83 122 124 126 133 112 121 110 130 86 107 117 66 68 106 3232
0,43385319 0,100117016 0,456302554 0,5351099 0,420747184 0,67078788 -0,1257225 0,4622418 0,4803251 0,44874366 0,56817881 0,2796475 0,5172294 0,61195778 0,46677966 0,6887515 0,5443209 0,23136303 0,4868111 0,5119155 0,510003535 0,5336425 0,06441976 0,5455668 0,1408401 0,25097164 0,44403477 0,7027503 0,590203051 0,179631
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid tidak valid
Skor
Rxy
rtabel
ket
Butir Soal No Responden
123
Lampiran 7
TABULASI DATA UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 U-1 2 2 4 3 4 4 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 3 2 2 4 2 4 3 2 85
2 U-2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 108
3 U-3 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 1 4 1 3 1 2 2 4 3 3 2 4 3 2 87
4 U-4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 4 2 4 3 4 100
5 U-5 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 1 4 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 2 2 87
6 U-6 2 3 4 3 1 4 2 3 3 2 4 4 4 3 2 4 2 4 2 3 4 3 3 4 3 3 1 1 1 4 86
7 U-7 2 3 4 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 3 2 2 82
8 U-8 2 3 4 2 1 3 3 3 4 3 4 4 4 2 2 3 1 2 1 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 2 75
9 U-9 2 3 4 2 1 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 1 3 1 3 1 2 2 2 3 3 2 3 4 2 80
10 U-10 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 3 3 92
11 U-11 2 2 4 3 3 4 2 4 3 2 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 3 88
12 U-12 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 3 96
13 U-13 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 2 95
14 U-14 2 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 1 2 1 3 1 1 2 3 3 4 2 4 1 2 75
15 U-15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 3 3 4 108
16 U-16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 3 4 3 3 97
17 U-17 2 2 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 2 3 1 4 1 3 3 3 1 2 4 2 1 3 2 3 3 3 84
18 U-18 3 3 4 4 1 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 1 2 3 4 3 4 2 4 3 4 97
19 U-19 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 3 4 4 3 2 3 3 4 4 3 3 3 4 104
20 U-20 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 4 2 4 2 3 3 3 92
21 U-21 2 2 4 3 3 4 2 3 2 3 4 4 2 3 3 3 1 3 3 3 1 2 2 3 3 4 2 4 3 3 84
22 U-22 3 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 3 1 2 3 3 1 4 2 3 3 3 88
23 U-23 4 3 4 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 4 4 2 97
24 U-24 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 3 2 91
25 U-25 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 1 3 1 3 1 2 3 4 3 4 2 4 2 3 90
26 U-26 2 2 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 2 1 3 3 3 1 2 2 4 1 4 2 4 3 3 88
27 U-27 2 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 1 3 1 4 1 2 3 4 3 2 1 4 3 2 83
28 U-28 2 3 4 2 2 2 3 4 2 3 4 3 1 2 1 3 1 2 1 3 1 1 2 2 3 2 2 4 2 2 69
29 U-29 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 1 2 2 4 1 4 2 4 3 3 93
30 U-30 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 1 2 3 4 3 3 3 4 4 2 97
31 U-31 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 1 3 3 4 3 4 2 4 3 2 98
32 U-32 2 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 1 3 1 3 1 2 2 4 3 4 2 4 3 3 90
33 U-33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 1 3 1 3 2 2 3 4 3 4 2 4 3 3 98
34 U-34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 2 98
35 U-35 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 1 3 3 3 1 2 2 2 2 4 2 4 3 2 87
94 101 130 117 109 128 103 128 127 107 131 131 119 116 96 97 44 105 66 107 50 69 87 118 94 123 73 123 96 93
0,7961481 0,4950637 0,16354544 0,6021884 0,4239338 0,60433198 0,5484497 0,4634528 0,4919351 0,4776602 0,2918492 0,5127658 0,5174955 0,4568508 0,65313 0,06602756 0,13746283 0,4879882 0,4274593 0,4712625 0,536195 0,4999578 0,49455367 0,5041428 0,21941031 0,31982681 0,5883125 0,1594854 0,4625922 0,54288684
0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334 0,334
valid valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid valid valid valid valid valid valid tidak valid tidak valid valid tidak valid valid validket
No RespondenButir Soal
Skor
Rxy
rtabel
124
Lampiran 8
HASIL UJI RELIABILITAS
UJI COBA ANGKET IKLIM KELAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
125
Lampiran 9
HASIL UJI RELIABILITAS
UJI COBA ANGKET MOTIVASI BELAJAR
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 35 100.0
Excludeda 0 .0
Total 35 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
126
Lampiran 10
KISI-KISI ANGKET PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No. Variabel Indikator Deskriptor No. Soal Jumlah
1. Iklim Kelas
Suasana pembelajaran di dalam
kelas
Kenyamanan saat belajar 1, 2 2
Ketertiban di dalam kelas 3, 4, 5 3
Hubungan interaksi antar warga
kelas
Hubungan siswa dengan siswa 6, 8 2
Hubungan siswa dengan guru 7, 9 2
Lingkungan fisik
Kebersihan di dalam kelas 10, 12 2
Pengaturan tempat duduk 11 1
Keadaan di dalam kelas 13, 14 2
Aktivitas pelajaran
Menggunakan metode
mengajar
15, 16,
17 3
Kedisiplinan di dalam kelas 18, 19 2
Sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran
Kelengkapan fasilitas
pembelajaran 20 1
Adanya alat peraga dan media
pembelajaran 21, 22 2
2. Motivasi
Belajar
Hasrat dan keinginan berhasil
Kesadaran dalam belajar 1, 2 2
Keinginan untuk meningkatkan
prestasi belajar 3, 4 2
Dorongan dan kebutuhan dalam
belajar
Ketekunan dalam belajar 5, 6, 8 3
Kesiapan mengikuti
pembelajaran 7, 9 2
127
Harapan dan cita-cita masa depan
Cita-cita setelah lulus 10, 11 2
Menggunakan kesempatan di
luar jam pelajaran 12, 13 2
Penghargaan dalam belajar
Adanya pemberian reward
oleh guru 16 1
Adamya pemberian hukuman
oleh guru 14, 15 2
Kegiatan yang menarik dalam
belajar
Menarik perhatian dengan alat
peraga/media 18 1
Membangkitkan semangat
dengan hal-hal menyenangkan 17, 19 2
Menarik perhatian dengan
pertanyaan 20 1
Lingkungan belajar yang kondusif
Kebersihan dan kenyamanan di
dalam kelas 22, 23 2
Keadaan lingkungan kelas 21 1
128
Lampiran 11
ANGKET PENELITIAN
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Nama :
No. presensi :
Sekolah :
Petunjuk pengisian!
1. Tulislah identitas
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti
3. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pendapatmu dengan memberi
tanda silang (X) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d.
A. Iklim Kelas
1. Apakah kamu senang belajar di dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
2. Apakah ruang kelasmu bising saat pembelajaran berlangsung?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Apakah saat pembelajaran kamu berbicara atau mengobrol dengan teman?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Apakah kamu memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
129
5. Apakah guru membiarkan kegaduhan di dalam kelas saat pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Apakah kamu menjalin hubungan yang baik dengan teman sekelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah kamu mendengarkan nasihat dari guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah kamu bertengkar dengan teman sekelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Apakah kamu senang apabila guru memberikan tugas untuk kerja kelompok?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Apakah ruang kelasmu bersih dan rapi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Dalam proses pembelajaran, apakah guru mengatur variasi tempat duduk
siswa (berpindah-pindah)?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
12. Apakah kamu melaksanakan piket agar kelas tetap bersih?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah kamu terganggu jika keadaan cuaca panas saat pembelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah ruang kelasmu gelap karena kurang pencahayaan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
130
15. Apakah guru mengajar dengan menjelaskan materi pelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Dalam pembelajaran, apakah guru memberikan kesempatan bertanya kepada
siswa?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Dalam pembelajaran, apakah guru melakukan diskusi, tanya jawab dengan
siswa?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah kamu terlambat masuk ke dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Apakah guru membiarkan siswa yang melanggar aturan kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Apakah di dalam kelasmu sejuk karena terdapat kipas angin?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
21. Apakah saat pembelajaran guru menggunakan alat peraga?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Apakah saat pembelajaran di dalam kelas menggunakan LCD?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
B. Motivasi Belajar
1. Apakah kamu giat belajar untuk menjadi juara kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
131
2. Apakah kamu rajin belajar agar mendapat nilai yang bagus?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
3. Apakah kamu malas berprestasi?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
4. Apakah kamu sudah puas jika nilaimu tidak meningkat?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
5. Apakah kamu menyadari belajar itu penting untuk masa depan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
6. Apakah kamu lebih senang belajar daripada bermain?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
7. Apakah kamu mengerjakan PR yang diberikan guru?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
8. Apakah kamu acuh (tidak peduli) jika nilaimu turun?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
9. Apakah kamu malas mengikuti pelajaran di sekolah?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
10. Apakah kamu ingin masuk SMP favorit setelah lulus dari SD?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
11. Apakah kamu belajar sungguh-sungguh untuk mencapai cita-cita?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
132
12. Apakah kamu bosan belajar untuk mencapai cita-cita?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
13. Apakah kamu menggunakan waktu luang untuk bermain daripada belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
14. Apakah guru marah jika kamu sulit memahami pelajaran?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
15. Apakah kamu mendapat hukuman dari guru jika tidak mengerjakan tugas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
16. Apakah kamu malas mengikuti pembelajaran karena sikap guru yang terlalu
tegas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
17. Apakah saat pembelajaran membosankan guru membangkitkan semangat
dengan yel-yel atau permainan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
18. Apakah guru menggunakan alat peraga dalam pembelajaran sehingga kamu
belajar dengan antusias?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
19. Apakah kamu bersemangat saat pembelajaran karena gurunya
menyenangkan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
20. Apakah guru akan marah jika kamu tidak bisa menjawab pertanyaan?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
133
21. Apakah lingkungan kelasmu bersih sehingga kamu semangat untuk belajar?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
22. Apakah kamu merasa tidak nyaman berada di dalam kelas?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
23. Apakah banyak sampah berserakan di kelas sehingga banyak nyamuk?
a. Selalu c. Kadang-kadang
b. Sering d. Tidak pernah
134
Lampiran 12
LEMBAR HASIL ANGKET PENELITIAN
135
136
Lampiran 13
DAFTAR RESPONDEN SAMPEL PENELITIAN
No. Kode Nama Siswa Asal Sekolah
1 R-1 IA SDN 01 Campurejo
2 R-2 RS SDN 01 Campurejo
3 R-3 FY SDN 01 Campurejo
4 R-4 BS SDN 01 Campurejo
5 R-5 NN SDN 01 Campurejo
6 R-6 LR SDN 01 Campurejo
7 R-7 MH SDN 01 Campurejo
8 R-8 SR SDN 01 Campurejo
9 R-9 NH SDN 01 Campurejo
10 R-10 AN SDN 01 Campurejo
11 R-11 IP SDN 01 Campurejo
12 R-12 FD SDN 01 Campurejo
13 R-13 SY SDN 01 Campurejo
14 R-14 ZR SDN 01 Campurejo
15 R-15 TR SDN 01 Campurejo
16 R-16 DP SDN 02 Campurejo
17 R-17 AK SDN 02 Campurejo
18 R-18 NZ SDN 02 Campurejo
19 R-19 LR SDN 02 Campurejo
20 R-20 DE SDN 02 Campurejo
21 R-21 PK SDN 02 Campurejo
22 R-22 YA SDN 02 Campurejo
23 R-23 AS SDN 02 Campurejo
24 R-24 AD SDN 02 Campurejo
25 R-25 DL SDN 02 Campurejo
26 R-26 EN SDN 02 Campurejo
27 R-27 GR SDN 02 Campurejo
28 R-28 LA SDN 02 Campurejo
29 R-29 NP SDN 02 Campurejo
30 R-30 OP SDN 02 Campurejo
31 R-31 SV SDN 02 Campurejo
32 R-32 BN SDN 02 Campurejo
33 R-33 AA SDN 02 Campurejo
34 R-34 EA SDN 02 Campurejo
35 R-35 AW SDN 02 Campurejo
36 R-36 MP SDN 02 Campurejo
37 R-37 IA SDN 01 Tampingan
38 R-38 DA SDN 01 Tampingan
39 R-39 RA SDN 01 Tampingan
40 R-40 KP SDN 01 Tampingan
137
41 R-41 AB SDN 01 Tampingan
42 R-42 RS SDN 01 Tampingan
43 R-43 MI SDN 01 Tampingan
44 R-44 DW SDN 01 Tampingan
45 R-45 DA SDN 01 Tampingan
46 R-46 AR SDN 01 Tampingan
47 R-47 AN SDN 01 Tampingan
48 R-48 AH SDN 01 Tampingan
49 R-49 AY SDN 01 Tampingan
50 R-50 LK SDN 01 Tampingan
51 R-51 SB SDN 02 Tampingan
52 R-52 DV SDN 02 Tampingan
53 R-53 RF SDN 02 Tampingan
54 R-54 AP SDN 02 Tampingan
55 R-55 AA SDN 02 Tampingan
56 R-56 LU SDN 02 Tampingan
57 R-57 RY SDN 02 Tampingan
58 R-58 FS SDN 02 Tampingan
59 R-59 MR SDN 01 Ngabean
60 R-60 AF SDN 01 Ngabean
61 R-61 NC SDN 01 Ngabean
62 R-62 BF SDN 01 Ngabean
63 R-63 DA SDN 01 Ngabean
64 R-64 FA SDN 01 Ngabean
65 R-65 IM SDN 01 Ngabean
66 R-66 KR SDN 01 Ngabean
67 R-67 UM SDN 01 Ngabean
68 R-68 AA SDN 02 Ngabean
69 R-69 AS SDN 02 Ngabean
70 R-70 AN SDN 02 Ngabean
71 R-71 AW SDN 02 Ngabean
72 R-72 EI SDN 02 Ngabean
73 R-73 FY SDN 02 Ngabean
74 R-74 MH SDN 02 Ngabean
75 R-75 RF SDN 02 Ngabean
76 R-76 FR SDN 02 Ngabean
77 R-77 AN SDN 02 Ngabean
78 R-78 MI SDN 02 Ngabean
79 R-79 DR SDN 02 Ngabean
80 R-80 ME SDN 02 Ngabean
81 R-81 NH SDN 02 Ngabean
82 R-82 NL SDN 02 Ngabean
83 R-83 YA SDN 02 Ngabean
84 R-84 AF SDN 03 Ngabean
138
85 R-85 RA SDN 03 Ngabean
86 R-86 DS SDN 03 Ngabean
87 R-87 IP SDN 03 Ngabean
88 R-88 RA SDN 03 Ngabean
89 R-89 MG SDN 03 Ngabean
90 R-90 HW SDN 03 Ngabean
91 R-91 RI SDN Karangmanggis
92 R-92 VA SDN Karangmanggis
93 R-93 NA SDN Karangmanggis
94 R-94 TL SDN Karangmanggis
95 R-95 EW SDN Karangmanggis
96 R-96 WD SDN Karangmanggis
97 R-97 TH SDN Karangmanggis
98 R-98 AQ SDN Karangmanggis
99 R-99 MR SDN Karangmanggis
100 R-100 BS SDN Karangmanggis
139
Lampiran 14
TABULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET IKLIM KELAS
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
1. R-1 3 1 3 3 3 3 4 3 4 2 1 4 3 3 3 4 4 4 1 3 3 3 65 73,86 Baik
2. R-2 3 1 3 3 4 4 4 3 4 1 1 4 1 4 4 4 3 3 4 3 3 2 66 75,00 Baik
3. R-3 4 1 3 3 3 3 4 4 4 2 1 2 2 4 4 4 3 2 4 4 3 2 66 75,00 Baik
4. R-4 4 2 2 2 3 2 4 3 4 2 1 4 3 4 4 3 1 4 4 4 2 2 64 72,73 Baik
5. R-5 2 1 3 4 1 4 4 3 3 2 1 4 4 3 2 3 2 4 3 4 2 2 61 69,32 Baik
6. R-6 4 2 1 4 1 4 4 3 3 2 1 1 4 4 4 2 2 2 2 4 4 4 62 70,45 Baik
7. R-7 3 1 2 3 2 4 4 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 66 75,00 Baik
8. R-8 3 1 3 4 2 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 72 81,82 Baik
9. R-9 3 1 2 3 4 1 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 64 72,73 Baik
10. R-10 2 3 3 2 3 3 2 2 4 3 2 1 2 4 4 3 2 4 4 2 3 4 62 70,45 Baik
11. R-11 3 1 3 2 2 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 65 73,86 Baik
12. R-12 4 1 3 3 3 3 4 3 4 2 1 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 2 69 78,41 Baik
13. R-13 2 4 3 3 2 3 3 4 2 2 1 2 2 3 4 4 4 3 1 4 3 2 61 69,32 Baik
14. R-14 2 1 3 3 1 2 3 4 2 2 2 3 3 4 2 4 4 4 4 4 2 2 61 69,32 Baik
15. R-15 3 2 1 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 3 69 78,41 Baik
16. R-16 4 2 3 4 4 1 4 2 4 4 2 3 4 4 4 4 1 4 4 1 3 1 67 76,14 Baik
17. R-17 3 2 2 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 1 2 1 69 78,41 Baik
18. R-18 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 4 1 2 1 70 79,55 Baik
19. R-19 3 2 1 3 3 2 4 2 4 2 2 4 2 4 4 4 4 2 4 1 3 1 61 69,32 Baik
20. R-20 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 1 4 3 3 4 4 3 4 4 1 3 1 65 73,86 Baik
21. R-21 4 2 2 1 3 4 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 3 4 3 2 1 65 73,86 Baik
22. R-22 2 2 2 3 4 4 2 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 4 1 1 1 60 68,18 Baik
23. R-23 2 3 3 2 4 4 3 3 4 2 1 4 3 4 4 4 2 4 3 1 2 1 63 71,59 Baik
24. R-24 4 3 3 4 3 1 4 4 4 3 2 4 3 4 4 3 2 4 4 2 2 2 69 78,41 Baik
25. R-25 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 1 76 86,36 Sangat Baik
26. R-26 2 1 3 3 1 1 4 3 4 2 2 4 1 4 4 3 2 4 4 1 1 1 55 62,50 Cukup
27. R-27 3 4 3 4 2 1 3 1 2 2 1 1 1 2 2 3 1 2 3 4 2 1 48 54,55 Cukup
28. R-28 3 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 2 2 4 4 2 1 1 64 72,73 Baik
29. R-29 2 2 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 1 1 1 59 67,05 Baik
30. R-30 3 2 3 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 1 2 2 3 4 1 2 1 62 70,45 Baik
KategoriNomer Soal
No Responden Total Skor
140
31. R-31 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 1 1 1 71 80,68 Baik
32. R-32 4 1 1 4 4 3 4 2 3 2 4 3 1 4 4 1 4 4 4 1 1 1 60 68,18 Baik
33. R-33 2 2 3 4 4 2 3 3 4 2 2 4 3 4 4 2 2 4 4 1 2 1 62 70,45 Baik
34. R-34 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 1 2 2 69 78,41 Baik
35. R-35 3 1 3 2 4 4 2 4 3 2 1 3 4 3 3 3 3 4 4 1 2 1 60 68,18 Baik
36. R-36 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 4 4 2 2 2 75 85,23 Sangat Baik
37. R-37 4 3 2 4 4 4 4 3 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 76 86,36 Sangat Baik
38. R-38 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 3 3 1 3 4 68 77,27 Baik
39. R-39 4 3 2 4 4 2 4 3 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 75 85,23 Sangat Baik
40. R-40 4 2 3 2 4 4 4 3 2 1 1 2 4 4 4 3 2 3 3 1 4 4 64 72,73 Baik
41. R-41 3 4 3 2 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 1 3 4 1 3 3 69 78,41 Baik
42. R-42 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 4 4 4 3 3 4 1 2 2 61 69,32 Baik
43. R-43 2 3 3 2 4 2 2 3 2 3 2 2 4 4 4 2 1 3 4 1 2 2 57 64,77 Baik
44. R-44 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 1 3 3 61 69,32 Baik
45. R-45 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 2 4 4 1 4 4 74 84,09 Sangat Baik
46. R-46 2 2 3 4 4 3 4 4 2 2 1 2 3 4 4 3 2 4 4 1 2 3 63 71,59 Baik
47. R-47 4 2 3 4 4 1 4 4 4 2 2 3 3 4 4 3 4 4 4 1 2 4 70 79,55 Baik
48. R-48 3 1 3 4 1 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 4 68 77,27 Baik
49. R-49 4 2 3 3 4 4 3 4 3 3 1 3 4 4 3 1 1 4 4 1 3 4 66 75,00 Baik
50. R-50 4 2 3 3 4 2 3 3 2 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 1 2 4 67 76,14 Baik
51. R-51 4 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 1 1 2 1 64 72,73 Baik
52. R-52 4 3 2 3 1 3 2 3 1 2 3 4 3 3 4 3 2 4 4 1 2 1 58 65,91 Baik
53. R-53 4 3 3 4 3 1 3 1 4 2 2 4 3 4 4 2 3 4 2 3 4 2 65 73,86 Baik
54. R-54 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 1 3 4 4 2 4 77 87,50 Sangat Baik
55. R-55 4 3 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 4 4 2 1 4 4 1 1 1 68 77,27 Baik
56. R-56 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 1 2 2 63 71,59 Baik
57. R-57 4 3 3 2 4 4 2 3 2 3 1 4 4 4 4 1 1 4 2 1 1 1 58 65,91 Baik
58. R-58 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 1 2 2 73 82,95 Sangat Baik
59. R-59 3 2 3 3 4 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 4 4 1 2 1 63 71,59 Baik
60. R-60 2 3 3 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 3 1 69 78,41 Baik
61. R-61 4 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 4 2 2 2 1 4 3 1 2 1 51 57,95 Cukup
62. R-62 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 1 4 3 2 3 3 1 2 1 62 70,45 Baik
63. R-63 2 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 3 2 3 4 4 3 3 4 1 2 1 62 70,45 Baik
64. R-64 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 1 2 1 62 70,45 Baik
65. R-65 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 4 4 3 3 2 2 4 4 1 2 2 62 70,45 Baik
66. R-66 3 2 2 4 3 4 4 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 4 1 1 1 63 71,59 Baik
67. R-67 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 4 3 2 4 4 1 2 1 60 68,18 Baik
68. R-68 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 80 90,91 Sangat Baik
69. R-69 4 3 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 79 89,77 Sangat Baik
70. R-70 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 80 90,91 Sangat Baik
141
71. R-71 4 3 2 3 4 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 2 73 82,95 Sangat Baik
72. R-72 2 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 3 4 2 2 1 3 4 4 1 2 65 73,86 Baik
73. R-73 4 3 3 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 2 76 86,36 Sangat Baik
74. R-74 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 4 2 2 4 4 3 2 2 68 77,27 Baik
75. R-75 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 1 71 80,68 Baik
76. R-76 3 3 3 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 1 1 65 73,86 Baik
77. R-77 4 4 3 3 1 2 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 3 2 1 67 76,14 Baik
78. R-78 4 2 4 4 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 78 88,64 Sangat Baik
79. R-79 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 1 77 87,50 Sangat Baik
80. R-80 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 1 2 75 85,23 Sangat Baik
81. R-81 4 2 3 4 4 4 4 3 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 74 84,09 Sangat Baik
82. R-82 4 3 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 2 77 87,50 Sangat Baik
83. R-83 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 1 3 4 3 4 1 3 71 80,68 Baik
84. R-84 4 2 3 4 3 2 4 3 2 2 2 4 2 3 4 4 3 3 4 1 3 1 63 71,59 Baik
85. R-85 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 76 86,36 Sangat Baik
86. R-86 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 2 4 4 1 4 1 75 85,23 Sangat Baik
87. R-87 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 1 4 2 76 86,36 Sangat Baik
88. R-88 3 2 3 4 4 2 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 1 3 3 1 2 2 61 69,32 Baik
89. R-89 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 4 3 2 4 1 2 2 67 76,14 Baik
90. R-90 3 2 2 3 4 3 4 3 2 3 1 4 4 1 4 4 2 2 4 1 2 2 60 68,18 Baik
91. R-91 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 1 70 79,55 Baik
92. R-92 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 4 3 1 2 1 71 80,68 Baik
93. R-93 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 1 70 79,55 Baik
94. R-94 3 2 3 4 4 4 4 3 2 3 2 3 4 2 4 2 3 4 4 1 2 1 64 72,73 Baik
95. R-95 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 1 1 1 58 65,91 Baik
96. R-96 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 3 1 2 1 71 80,68 Baik
97. R-97 2 3 3 2 4 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 1 2 1 68 77,27 Baik
98. R-98 2 3 3 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 2 4 4 2 3 1 67 76,14 Baik
99. R-99 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 4 1 2 2 60 68,18 Baik
100. R-100 3 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 1 2 1 61 69,32 Baik
6656
66,56 75,64 Baik
Jumlah
Rata-Rata
142
Lampiran 15
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF IKLIM KELAS PER INDIKATOR
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
1. R-1 13 65,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 13 65,00 Baik 16 80,00 Baik 9 75,00 Baik
2. R-2 14 70,00 Baik 15 93,75 Sangat Baik 11 55,00 Cukup 18 90,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
3. R-3 14 70,00 Baik 15 93,75 Sangat Baik 11 55,00 Cukup 17 85,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
4. R-4 13 65,00 Baik 13 81,25 Baik 14 70,00 Baik 16 80,00 Baik 8 66,67 Baik
5. R-5 11 55,00 Cukup 14 87,50 Sangat Baik 14 70,00 Baik 14 70,00 Baik 8 66,67 Baik
6. R-6 12 60,00 Cukup 14 87,50 Sangat Baik 12 60,00 Cukup 12 60,00 Cukup 12 100,00 Sangat Baik
7. R-7 11 55,00 Cukup 13 81,25 Baik 15 75,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
8. R-8 13 65,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
9. R-9 13 65,00 Baik 9 56,25 Cukup 15 75,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
10. R-10 13 65,00 Baik 11 68,75 Baik 12 60,00 Cukup 17 85,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
11. R-11 11 55,00 Cukup 14 87,50 Sangat Baik 13 65,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
12. R-12 14 70,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 14 70,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
13. R-13 14 70,00 Baik 12 75,00 Baik 10 50,00 Cukup 16 80,00 Baik 9 75,00 Baik
14. R-14 10 50,00 Cukup 11 68,75 Baik 14 70,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
15. R-15 13 65,00 Baik 10 62,50 Cukup 18 90,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
16. R-16 17 85,00 Sangat Baik 11 68,75 Baik 17 85,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
17. R-17 15 75,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
18. R-18 15 75,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
19. R-19 12 60,00 Cukup 12 75,00 Baik 14 70,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
20. R-20 14 70,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 13 65,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
21. R-21 12 60,00 Cukup 13 81,25 Baik 15 75,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
22. R-22 13 65,00 Baik 12 75,00 Baik 14 70,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 3 25,00 Kurang
23. R-23 14 70,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 14 70,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
24. R-24 17 85,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 16 80,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
25. R-25 16 80,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 7 58,33 Cukup
26. R-26 10 50,00 Cukup 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 3 25,00 Kurang
27. R-27 16 80,00 Baik 7 43,75 Kurang 7 35,00 Kurang 11 55,00 Cukup 7 58,33 Cukup
28. R-28 15 75,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 15 75,00 Baik 16 80,00 Baik 4 33,33 Kurang
29. R-29 11 55,00 Cukup 12 75,00 Baik 14 70,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 3 25,00 Kurang
30. R-30 15 75,00 Baik 15 93,75 Sangat Baik 16 80,00 Baik 12 60,00 Cukup 4 33,33 Kurang
31. R-31 17 85,00 Sangat Baik 16 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 3 25,00 Kurang
32. R-32 14 70,00 Baik 12 75,00 Baik 14 70,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 3 25,00 Kurang
33. R-33 15 75,00 Baik 12 75,00 Baik 15 75,00 Baik 16 80,00 Baik 4 33,33 Kurang
34. R-34 17 85,00 Sangat Baik 14 87,50 Sangat Baik 16 80,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
35. R-35 13 65,00 Baik 13 81,25 Baik 13 65,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
36. R-36 18 90,00 Sangat Baik 16 100,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
37. R-37 17 85,00 Sangat Baik 14 87,50 Sangat Baik 16 80,00 Baik 20 100,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
38. R-38 17 85,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 14 70,00 Baik 16 80,00 Baik 8 66,67 Baik
39. R-39 17 85,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 16 80,00 Baik 20 100,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
40. R-40 15 75,00 Baik 13 81,25 Baik 12 60,00 Cukup 15 75,00 Baik 9 75,00 Baik
41. R-41 16 80,00 Baik 13 81,25 Baik 18 90,00 Sangat Baik 15 75,00 Baik 7 58,33 Cukup
42. R-42 13 65,00 Baik 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
43. R-43 14 70,00 Baik 9 56,25 Cukup 15 75,00 Baik 14 70,00 Baik 5 41,67 Kurang
44. R-44 16 80,00 Baik 10 62,50 Cukup 13 65,00 Baik 15 75,00 Baik 7 58,33 Cukup
45. R-45 18 90,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 15 75,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
Total Skor Kategori Total Skor Kategori
Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5
Total Skor Kategori Total Skor KategoriTotal Skor Kategori
Indikator 1
No Responden
143
46. R-46 15 75,00 Baik 13 81,25 Baik 12 60,00 Cukup 17 85,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
47. R-47 17 85,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 14 70,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 7 58,33 Cukup
48. R-48 12 60,00 Cukup 13 81,25 Baik 17 85,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 7 58,33 Cukup
49. R-49 16 80,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 15 75,00 Baik 13 65,00 Baik 8 66,67 Baik
50. R-50 16 80,00 Baik 10 62,50 Cukup 15 75,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 7 58,33 Cukup
51. R-51 18 90,00 Sangat Baik 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
52. R-52 13 65,00 Baik 9 56,25 Cukup 15 75,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
53. R-53 17 85,00 Sangat Baik 9 56,25 Cukup 15 75,00 Baik 15 75,00 Baik 9 75,00 Baik
54. R-54 18 90,00 Sangat Baik 16 100,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 10 83,33 Sangat Baik
55. R-55 19 95,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 16 80,00 Baik 15 75,00 Baik 3 25,00 Kurang
56. R-56 15 75,00 Baik 11 68,75 Baik 14 70,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
57. R-57 16 80,00 Baik 11 68,75 Baik 16 80,00 Baik 12 60,00 Cukup 3 25,00 Kurang
58. R-58 17 85,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
59. R-59 15 75,00 Baik 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 19 95,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
60. R-60 16 80,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 14 70,00 Baik 20 100,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
61. R-61 14 70,00 Baik 9 56,25 Cukup 12 60,00 Cukup 12 60,00 Cukup 4 33,33 Kurang
62. R-62 17 85,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 13 65,00 Baik 15 75,00 Baik 4 33,33 Kurang
63. R-63 14 70,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 12 60,00 Cukup 18 90,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
64. R-64 15 75,00 Baik 11 68,75 Baik 16 80,00 Baik 16 80,00 Baik 4 33,33 Kurang
65. R-65 15 75,00 Baik 12 75,00 Baik 15 75,00 Baik 15 75,00 Baik 5 41,67 Kurang
66. R-66 14 70,00 Baik 15 93,75 Sangat Baik 15 75,00 Baik 16 80,00 Baik 3 25,00 Kurang
67. R-67 14 70,00 Baik 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
68. R-68 18 90,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 19 95,00 Sangat Baik 20 100,00 Sangat Baik 10 83,33 Sangat Baik
69. R-69 18 90,00 Sangat Baik 14 87,50 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 10 83,33 Sangat Baik
70. R-70 18 90,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 19 95,00 Sangat Baik 20 100,00 Sangat Baik 10 83,33 Sangat Baik
71. R-71 16 80,00 Baik 12 75,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 10 83,33 Sangat Baik
72. R-72 15 75,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 12 60,00 Cukup 7 58,33 Cukup
73. R-73 16 80,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 8 66,67 Baik
74. R-74 17 85,00 Sangat Baik 12 75,00 Baik 16 80,00 Baik 16 80,00 Baik 7 58,33 Cukup
75. R-75 16 80,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 7 58,33 Cukup
76. R-76 13 65,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 5 41,67 Kurang
77. R-77 15 75,00 Baik 13 81,25 Baik 18 90,00 Sangat Baik 15 75,00 Baik 6 50,00 Cukup
78. R-78 18 90,00 Sangat Baik 12 75,00 Baik 20 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 12 100,00 Sangat Baik
79. R-79 20 100,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 7 58,33 Cukup
80. R-80 17 85,00 Sangat Baik 16 100,00 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 7 58,33 Cukup
81. R-81 17 85,00 Sangat Baik 13 81,25 Baik 18 90,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
82. R-82 18 90,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 9 75,00 Baik
83. R-83 16 80,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 19 95,00 Sangat Baik 14 70,00 Baik 8 66,67 Baik
84. R-84 16 80,00 Baik 11 68,75 Baik 13 65,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
85. R-85 17 85,00 Sangat Baik 16 100,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 20 100,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
86. R-86 19 95,00 Sangat Baik 16 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
87. R-87 19 95,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 15 75,00 Baik 20 100,00 Sangat Baik 7 58,33 Cukup
88. R-88 16 80,00 Baik 9 56,25 Cukup 18 90,00 Sangat Baik 13 65,00 Baik 5 41,67 Kurang
89. R-89 15 75,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 14 70,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 5 41,67 Kurang
90. R-90 14 70,00 Baik 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 16 80,00 Baik 5 41,67 Kurang
91. R-91 16 80,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
92. R-92 18 90,00 Sangat Baik 14 87,50 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
93. R-93 16 80,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 16 80,00 Baik 18 90,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
94. R-94 16 80,00 Baik 13 81,25 Baik 14 70,00 Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
95. R-95 15 75,00 Baik 13 81,25 Baik 12 60,00 Cukup 15 75,00 Baik 3 25,00 Kurang
96. R-96 17 85,00 Sangat Baik 15 93,75 Sangat Baik 18 90,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
97. R-97 14 70,00 Baik 16 100,00 Sangat Baik 14 70,00 Baik 20 100,00 Sangat Baik 4 33,33 Kurang
98. R-98 13 65,00 Baik 14 87,50 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 17 85,00 Sangat Baik 6 50,00 Cukup
99. R-99 17 85,00 Sangat Baik 12 75,00 Baik 13 65,00 Baik 13 65,00 Baik 5 41,67 Kurang
100. R-100 17 85,00 Sangat Baik 14 87,50 Sangat Baik 13 65,00 Baik 13 65,00 Baik 4 33,33 Kurang
1524 1314 1509 1688 621
15,24 76,20 Baik 13,14 82,13 Sangat Baik 15,09 75,45 Baik 16,88 84,40 Sangat Baik 6,21 51,75 Cukup
Jumlah
Rata-Rata
144
Lampiran 16
TABULASI DATA HASIL ANALISIS DESKRIPTIF ANGKET MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1. R-1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3 4 4 3 2 4 76 82,61 Sangat Tinggi
2. R-2 2 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 4 4 4 2 4 1 74 80,43 Tinggi
3. R-3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 3 3 4 4 2 2 77 83,70 Sangat Tinggi
4. R-4 2 2 3 1 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 1 2 2 4 2 3 3 65 70,65 Tinggi
5. R-5 3 2 4 3 4 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 4 1 2 2 4 3 4 4 68 73,91 Tinggi
6. R-6 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 4 4 4 1 1 3 4 4 4 1 4 1 1 65 70,65 Tinggi
7. R-7 2 3 4 2 4 2 2 4 2 2 4 3 2 3 3 3 2 2 4 2 2 3 3 63 68,48 Tinggi
8. R-8 2 3 4 2 4 2 2 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 4 2 4 3 3 71 77,17 Tinggi
9. R-9 2 2 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 3 4 2 4 1 2 3 4 2 3 3 67 72,83 Tinggi
10. R-10 1 2 3 2 2 2 2 3 3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 4 4 3 3 2 66 71,74 Tinggi
11. R-11 3 4 4 4 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 3 2 69 75,00 Tinggi
12. R-12 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 1 4 1 2 4 4 1 1 1 68 73,91 Tinggi
13. R-13 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2 3 2 64 69,57 Tinggi
14. R-14 2 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 1 2 3 2 2 2 4 2 3 3 68 73,91 Tinggi
15. R-15 3 2 2 2 4 2 3 2 4 4 3 3 1 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 68 73,91 Tinggi
16. R-16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 91 98,91 Sangat Tinggi
17. R-17 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 1 2 4 4 2 3 4 77 83,70 Sangat Tinggi
18. R-18 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 4 3 82 89,13 Sangat Tinggi
19. R-19 2 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 1 2 3 2 3 3 2 3 3 3 60 65,22 Tinggi
20. R-20 2 2 4 4 2 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 1 3 4 3 2 3 3 69 75,00 Tinggi
21. R-21 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 1 4 2 2 4 1 3 3 2 3 1 2 58 63,04 Tinggi
22. R-22 2 2 3 3 4 2 4 3 1 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 66 71,74 Tinggi
23. R-23 2 2 4 3 2 2 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 4 63 68,48 Tinggi
24. R-24 2 2 4 3 4 2 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 3 2 1 4 71 77,17 Tinggi
25. R-25 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 2 3 1 4 1 4 4 1 4 2 4 75 81,52 Tinggi
26. R-26 4 2 4 4 4 2 3 3 4 1 4 3 2 3 3 4 1 1 4 3 2 2 2 65 70,65 Tinggi
27. R-27 4 2 2 3 3 1 4 2 4 3 2 1 2 2 2 3 4 1 3 1 1 3 1 54 58,70 Sedang
28. R-28 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 1 1 4 3 2 4 3 76 82,61 Sangat Tinggi
29. R-29 2 2 4 2 2 1 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 3 1 3 4 70 76,09 Tinggi
30. R-30 3 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 3 3 4 1 2 3 3 2 4 4 75 81,52 Tinggi
KategoriNo RespondenNomer Soal
Total Skor
145
31. R-31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 1 1 2 3 3 4 2 77 83,70 Sangat Tinggi
32. R-32 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 1 1 4 2 3 2 70 76,09 Tinggi
33. R-33 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 2 3 4 2 3 3 77 83,70 Sangat Tinggi
34. R-34 1 2 3 3 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 1 2 4 3 3 4 4 72 78,26 Tinggi
35. R-35 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 4 2 4 4 77 83,70 Sangat Tinggi
36. R-36 2 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 2 4 3 4 4 3 78 84,78 Sangat Tinggi
37. R-37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 90 97,83 Sangat Tinggi
38. R-38 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 3 3 79 85,87 Sangat Tinggi
39. R-39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 89 96,74 Sangat Tinggi
40. R-40 1 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 2 2 3 1 4 4 3 2 2 2 70 76,09 Tinggi
41. R-41 4 4 4 4 4 1 3 1 4 4 4 4 1 2 1 2 4 3 3 4 3 4 4 72 78,26 Tinggi
42. R-42 2 2 2 4 3 2 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 4 3 3 4 66 71,74 Tinggi
43. R-43 2 2 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 4 71 77,17 Tinggi
44. R-44 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 69 75,00 Tinggi
45. R-45 4 4 1 3 4 2 2 3 3 4 4 3 1 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 72 78,26 Tinggi
46. R-46 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 2 3 3 3 3 74 80,43 Tinggi
47. R-47 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 3 4 2 2 4 4 78 84,78 Sangat Tinggi
48. R-48 4 4 4 4 4 3 4 1 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 77 83,70 Sangat Tinggi
49. R-49 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 1 4 4 78 84,78 Sangat Tinggi
50. R-50 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 2 4 4 2 3 3 79 85,87 Sangat Tinggi
51. R-51 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 3 3 82 89,13 Sangat Tinggi
52. R-52 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 2 4 4 2 1 3 76 82,61 Sangat Tinggi
53. R-53 4 1 4 3 3 2 3 4 3 4 2 2 2 4 1 4 1 2 3 3 2 4 1 62 67,39 Tinggi
54. R-54 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 1 1 4 4 1 1 3 2 4 4 4 74 80,43 Tinggi
55. R-55 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 4 2 4 4 75 81,52 Tinggi
56. R-56 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 1 3 2 2 3 4 2 3 3 66 71,74 Tinggi
57. R-57 2 2 2 3 4 2 3 3 2 4 2 1 1 3 2 4 2 1 4 4 2 2 4 59 64,13 Tinggi
58. R-58 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 1 2 4 4 4 3 3 79 85,87 Sangat Tinggi
59. R-59 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 2 4 3 3 3 3 78 84,78 Sangat Tinggi
60. R-60 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 2 3 3 81 88,04 Sangat Tinggi
61. R-61 2 2 3 3 2 2 2 4 3 1 2 4 4 3 4 3 2 1 2 3 2 4 4 62 67,39 Tinggi
62. R-62 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 3 4 2 3 4 75 81,52 Tinggi
63. R-63 3 3 4 4 3 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 1 2 3 3 2 3 3 72 78,26 Tinggi
64. R-64 2 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 1 2 3 3 2 2 3 71 77,17 Tinggi
65. R-65 2 4 4 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 69 75,00 Tinggi
66. R-66 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 1 1 2 3 2 3 3 71 77,17 Tinggi
67. R-67 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 4 72 78,26 Tinggi
68. R-68 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 81 88,04 Sangat Tinggi
69. R-69 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 1 4 3 2 4 2 4 4 4 80 86,96 Sangat Tinggi
70. R-70 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 2 2 4 4 4 4 4 84 91,30 Sangat Tinggi
146
71. R-71 3 3 4 3 1 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 1 4 2 3 2 4 3 69 75,00 Tinggi
72. R-72 2 2 3 4 3 2 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 74 80,43 Tinggi
73. R-73 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 2 1 2 4 1 4 2 2 4 3 4 4 3 74 80,43 Tinggi
74. R-74 3 3 4 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 4 2 3 4 72 78,26 Tinggi
75. R-75 3 3 4 4 3 2 2 4 4 2 3 4 3 4 2 4 1 2 4 4 3 4 4 73 79,35 Tinggi
76. R-76 2 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 1 2 2 3 4 2 3 4 4 4 2 4 69 75,00 Tinggi
77. R-77 3 3 4 1 3 4 2 4 4 3 3 1 1 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4 70 76,09 Tinggi
78. R-78 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 3 4 4 4 82 89,13 Sangat Tinggi
79. R-79 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 81 88,04 Sangat Tinggi
80. R-80 4 4 3 2 4 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 4 3 2 4 77 83,70 Sangat Tinggi
81. R-81 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 1 2 3 4 3 4 4 76 82,61 Sangat Tinggi
82. R-82 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 4 77 83,70 Sangat Tinggi
83. R-83 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 3 3 1 3 3 4 2 4 4 77 83,70 Sangat Tinggi
84. R-84 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 1 3 4 3 2 3 3 79 85,87 Sangat Tinggi
85. R-85 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 88 95,65 Sangat Tinggi
86. R-86 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 90 97,83 Sangat Tinggi
87. R-87 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 80 86,96 Sangat Tinggi
88. R-88 3 2 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 2 1 4 2 3 3 72 78,26 Tinggi
89. R-89 2 3 2 1 4 1 2 1 3 4 4 4 2 3 3 4 1 3 4 4 2 3 3 63 68,48 Tinggi
90. R-90 2 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 1 2 2 1 4 2 2 4 3 3 4 2 67 72,83 Tinggi
91. R-91 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 4 4 2 3 3 80 86,96 Sangat Tinggi
92. R-92 3 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 1 3 4 4 2 4 4 75 81,52 Tinggi
93. R-93 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 1 4 1 2 4 4 3 3 3 80 86,96 Sangat Tinggi
94. R-94 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 1 2 4 4 3 3 4 71 77,17 Tinggi
95. R-95 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 1 2 1 4 2 4 3 73 79,35 Tinggi
96. R-96 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 1 1 4 3 4 3 4 75 81,52 Tinggi
97. R-97 2 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 4 2 2 3 3 66 71,74 Tinggi
98. R-98 2 2 3 4 4 2 2 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 4 3 2 3 3 67 72,83 Tinggi
99. R-99 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 69 75,00 Tinggi
100. R-100 4 2 3 4 3 2 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 4 70 76,09 Tinggi
7301
73,01 79,36 Tinggi
Jumlah
Rata-Rata
147
Lampiran 17
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF MOTIVASI BELAJAR
PER INDIKATOR SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
1. R-1 16 100,00 Sangat Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 8 66,67 Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi
2. R-2 12 75,00 Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 7 58,33 Sedang
3. R-3 13 81,25 Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
4. R-4 8 50,00 Sedang 18 90,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi 9 56,25 Sedang 8 66,67 Tinggi
5. R-5 12 75,00 Tinggi 14 70,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 11 91,67 Sangat Tinggi
6. R-6 11 68,75 Tinggi 14 70,00 Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 5 41,67 Rendah 13 81,25 Tinggi 6 50,00 Sedang
7. R-7 11 68,75 Tinggi 14 70,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi 10 62,50 Sedang 8 66,67 Tinggi
8. R-8 11 68,75 Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
9. R-9 11 68,75 Tinggi 15 75,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 8 66,67 Tinggi
10. R-10 8 50,00 Sedang 12 60,00 Sedang 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi
11. R-11 15 93,75 Sangat Tinggi 13 65,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 7 58,33 Sedang
12. R-12 13 81,25 Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 3 25,00 Rendah
13. R-13 10 62,50 Sedang 13 65,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 7 58,33 Sedang
14. R-14 13 81,25 Tinggi 16 80,00 Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 6 50,00 Sedang 10 62,50 Sedang 8 66,67 Tinggi
15. R-15 9 56,25 Sedang 15 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi
16. R-16 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi
17. R-17 14 87,50 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
18. R-18 16 100,00 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi
19. R-19 9 56,25 Sedang 14 70,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 6 50,00 Sedang 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi
20. R-20 12 75,00 Tinggi 16 80,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
21. R-21 11 68,75 Tinggi 13 65,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi 9 56,25 Sedang 6 50,00 Sedang
22. R-22 10 62,50 Sedang 14 70,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 8 66,67 Tinggi 12 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi
23. R-23 11 68,75 Tinggi 13 65,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi 8 50,00 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
24. R-24 11 68,75 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 7 58,33 Sedang
25. R-25 16 100,00 Sangat Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi 10 62,50 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
26. R-26 14 87,50 Sangat Tinggi 16 80,00 Tinggi 10 62,50 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 6 50,00 Sedang
27. R-27 11 68,75 Tinggi 14 70,00 Tinggi 8 50,00 Sedang 7 58,33 Sedang 9 56,25 Sedang 5 41,67 Rendah
28. R-28 15 93,75 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 9 56,25 Sedang 9 75,00 Tinggi
29. R-29 10 62,50 Sedang 14 70,00 Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi
30. R-30 14 87,50 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
31. R-31 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 7 43,75 Rendah 9 75,00 Tinggi
32. R-32 13 81,25 Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 7 43,75 Rendah 7 58,33 Sedang
33. R-33 15 93,75 Sangat Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 8 66,67 Tinggi
34. R-34 9 56,25 Sedang 17 85,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 10 62,50 Sedang 11 91,67 Sangat Tinggi
35. R-35 16 100,00 Sangat Tinggi 16 80,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
36. R-36 13 81,25 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 11 91,67 Sangat Tinggi
37. R-37 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi
38. R-38 16 100,00 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 8 66,67 Tinggi
39. R-39 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi
40. R-40 12 75,00 Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 7 58,33 Sedang 12 75,00 Tinggi 6 50,00 Sedang
41. R-41 16 100,00 Sangat Tinggi 13 65,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 5 41,67 Rendah 14 87,50 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi
42. R-42 10 62,50 Sedang 16 80,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi 11 68,75 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
43. R-43 12 75,00 Tinggi 15 75,00 Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
44. R-44 13 81,25 Tinggi 14 70,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
45. R-45 12 75,00 Tinggi 14 70,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi
Total Skor Kategori
Indikator 6
Total Skor Kategori
Indikator 5
Total Skor Kategori Total Skor Kategori Total Skor KategoriNo Responden
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Total Skor Kategori
148
46. R-46 16 100,00 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 7 58,33 Sedang 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi
47. R-47 14 87,50 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
48. R-48 16 100,00 Sangat Tinggi 14 70,00 Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi
49. R-49 14 87,50 Sangat Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi
50. R-50 15 93,75 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 8 66,67 Tinggi
51. R-51 15 93,75 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi
52. R-52 14 87,50 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 6 50,00 Sedang
53. R-53 12 75,00 Tinggi 15 75,00 Tinggi 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi 9 56,25 Sedang 7 58,33 Sedang
54. R-54 15 93,75 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi 7 43,75 Rendah 12 100,00 Sangat Tinggi
55. R-55 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 6 50,00 Sedang 7 43,75 Rendah 10 83,33 Sangat Tinggi
56. R-56 13 81,25 Tinggi 14 70,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 7 58,33 Sedang 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
57. R-57 9 56,25 Sedang 14 70,00 Tinggi 8 50,00 Sedang 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
58. R-58 16 100,00 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
59. R-59 14 87,50 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi
60. R-60 13 81,25 Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 8 66,67 Tinggi
61. R-61 10 62,50 Sedang 13 65,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 8 50,00 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
62. R-62 12 75,00 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 9 75,00 Tinggi
63. R-63 14 87,50 Sangat Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 8 66,67 Tinggi
64. R-64 13 81,25 Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 7 58,33 Sedang
65. R-65 13 81,25 Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 9 56,25 Sedang 8 66,67 Tinggi
66. R-66 13 81,25 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 7 43,75 Rendah 8 66,67 Tinggi
67. R-67 13 81,25 Tinggi 15 75,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
68. R-68 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi
69. R-69 15 93,75 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi
70. R-70 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi
71. R-71 13 81,25 Tinggi 15 75,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi
72. R-72 11 68,75 Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi
73. R-73 15 93,75 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi
74. R-74 14 87,50 Sangat Tinggi 16 80,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi
75. R-75 14 87,50 Sangat Tinggi 15 75,00 Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi
76. R-76 10 62,50 Sedang 16 80,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
77. R-77 11 68,75 Tinggi 17 85,00 Sangat Tinggi 8 50,00 Sedang 12 100,00 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
78. R-78 13 81,25 Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 12 100,00 Sangat Tinggi
79. R-79 16 100,00 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi
80. R-80 13 81,25 Tinggi 16 80,00 Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
81. R-81 16 100,00 Sangat Tinggi 15 75,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 10 62,50 Sedang 11 91,67 Sangat Tinggi
82. R-82 14 87,50 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
83. R-83 14 87,50 Sangat Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
84. R-84 15 93,75 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
85. R-85 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
86. R-86 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 12 100,00 Sangat Tinggi
87. R-87 15 93,75 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 13 81,25 Tinggi 9 75,00 Tinggi
88. R-88 12 75,00 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 8 50,00 Sedang 8 66,67 Tinggi
89. R-89 8 50,00 Sedang 11 55,00 Sedang 14 87,50 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 12 75,00 Tinggi 8 66,67 Tinggi
90. R-90 11 68,75 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 11 68,75 Tinggi 7 58,33 Sedang 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
91. R-91 16 100,00 Sangat Tinggi 20 100,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
92. R-92 15 93,75 Sangat Tinggi 15 75,00 Tinggi 15 93,75 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi 12 75,00 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
93. R-93 16 100,00 Sangat Tinggi 19 95,00 Sangat Tinggi 16 100,00 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 11 68,75 Tinggi 9 75,00 Tinggi
94. R-94 12 75,00 Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 8 66,67 Tinggi 11 68,75 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi
95. R-95 13 81,25 Tinggi 18 90,00 Sangat Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 8 50,00 Sedang 9 75,00 Tinggi
96. R-96 16 100,00 Sangat Tinggi 16 80,00 Tinggi 13 81,25 Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 9 56,25 Sedang 11 91,67 Sangat Tinggi
97. R-97 11 68,75 Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 7 58,33 Sedang 10 62,50 Sedang 8 66,67 Tinggi
98. R-98 11 68,75 Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 7 58,33 Sedang 11 68,75 Tinggi 8 66,67 Tinggi
99. R-99 11 68,75 Tinggi 16 80,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 9 56,25 Sedang 10 83,33 Sangat Tinggi
100. R-100 13 81,25 Tinggi 15 75,00 Tinggi 14 87,50 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 10 62,50 Sedang 9 75,00 Tinggi
1316 8225,00 1680 8400,00 1358 8487,50 956 7966,67 1090 6812,50 901 7508,33
13,16 82,25 Sangat Tinggi 16,8 84,00 Sangat Tinggi 13,58 84,88 Sangat Tinggi 9,56 79,67 Tinggi 10,9 68,13 Tinggi 9,01 75,08 Tinggi
Jumlah
Rata-Rata
149
Lampiran 18
KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No. Variabel Indikator No. Item Jumlah
1. Iklim Kelas
Suasana pembelajaran di dalam kelas 1, 2 2
Hubungan interaksi antar warga kelas 3, 4 2
Lingkungan fisik 5, 6 2
Aktivitas pelajaran 7, 8 2
Sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran 9, 10 2
2. Motivasi
Belajar
Hasrat dan keinginan berhasil 1, 2 2
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3, 4, 7 3
Harapan dan cita-cita masa depan 5 1
Penghargaan dalam belajar 6 1
Kegiatan yang menarik dalam belajar 8, 9 2
Lingkungan belajar yang kondusif 10 1
150
Lampiran 19
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Petunjuk!
1. Bacalah dengan cermat kriteria pengamatan yang ada
2. Berilah tanda check (√) pada kolom yang sesuai dengan kriteria pengamatan
selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian dilakukan berdasarkan
pengamatan.
3. Skala penilaian untuk masing-masing kriteria pengamatan sebagai berikut:
1 = kurang
2 = cukup
3 = baik
4 = baik sekali
Nama SD :
Kelas :
Hari/Tanggal :
A. Lembar Observasi Iklim Kelas
Kriteria Pengamatan Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Suasana kelas cukup
kondusif dalam proses
pembelajaran.
2. Saat pembelajaran siswa
memperhatikan penjelasan
dari guru.
3. Ada interaksi antara siswa
151
dengan siswa dan siswa
dengan guru.
4. Guru tanggap membantu
siswa ketika ada siswa yang
mengalami kesulitan.
5. Ruang luas, bersih dan rapi
sehingga siswa senang
belajar didalam kelas.
6. Kelas terasa nyaman karena
terang dan tidak pengap.
7. Guru mendorong siswa
untuk berpartisipasi aktif
dalam kegiatan
pembelajaran.
8. Ada usaha guru untuk
menarik kembali perhatian
siswa ketika kelas mulai
gaduh.
9. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses
pembelajaran.
10. Dalam pembelajaran semua
siswa sudah menggunakan
buku-buku penunjang.
152
B. Lembar Observasi Motivasi Belajar
Kriteria Pengamatan Skor Keterangan
1 2 3 4
1. Siswa aktif memperhatikan
penjelasan guru.
2. Setiap ada tugas dari guru,
siswa langsung
mengerjakan.
3. Siswa mencatat materi atau
penjelasan dari guru yang
tidak ada di buku pelajaran.
4. Siswa tekun mengerjakan
tugas yang diberikan guru.
5. Siswa mampu menguasai
materi yang diberikan guru.
6. Guru memberikan reward
(pujian) untuk siswa.
7. Siswa berani
menyampaikan pendapat
dalam pembelajaran.
8. Jika kelas sudah terasa
membosankan guru
membangkitkan semangat
siswa (misal dengan
menggunakan yel-yel atau
permaianan).
9. Siswa bersemangat
mengikuti pembelajaran
karena guru yang
menyenangkan.
153
10. Guru menggunakan alat
peraga atau media
pembelajaran pendukung
materi ajar yang diberikan.
Kendal, 2016
Observer
(.....................................)
154
Lampiran 20
LEMBAR HASIL OBSERVASI
155
Lampiran 21
TABULASI DATA HASIL OBSERVASI IKLIM KELAS
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN
BOJA KABUPATEN KENDAL
No Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. CM01 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 29 72,50 Baik
2. CM02 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 28 70,00 Baik
3. TM01 2 3 4 3 2 3 4 2 3 2 28 70,00 Baik
4. TM02 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 28 70,00 Baik
5. NB01 2 2 3 2 2 1 3 2 2 2 21 52,50 Cukup
6. NB02 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 35 87,50 Sangat Baik
7. NB03 4 4 4 4 4 3 3 3 1 3 33 82,50 Sangat Baik
8. KGS 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 23 57,50 Cukup
225
28,125 70,31 Baik
Jumlah
Rata-Rata
Butir SoalTotal Skor Kategori
156
Lampiran 22
HASIL OBSERVASI IKLIM KELAS PER INDIKATOR
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
1. CM01 4 50,00 Cukup 6 75,00 Baik 5 62,50 Cukup 6 75,00 Baik 8 100,00 Sangat Baik
2. CM02 5 62,50 Cukup 7 87,50 Sangat Baik 6 75,00 Baik 5 62,50 Cukup 5 62,50 Cukup
3. TM01 5 62,50 Cukup 7 87,50 Sangat Baik 5 62,50 Cukup 6 75,00 Baik 5 62,50 Cukup
4. TM02 7 87,50 Sangat Baik 7 87,50 Sangat Baik 4 50,00 Cukup 6 75,00 Baik 4 50,00 Cukup
5. NB01 4 50,00 Cukup 5 62,50 Cukup 3 37,50 Kurang 5 62,50 Cukup 4 50,00 Cukup
6. NB02 8 100,00 Sangat Baik 7 87,50 Sangat Baik 7 87,50 Sangat Baik 7 87,50 Sangat Baik 6 75,00 Baik
7. NB03 8 100,00 Sangat Baik 8 100,00 Sangat Baik 7 87,50 Sangat Baik 6 75,00 Baik 4 50,00 Cukup
8. KGS 4 50,00 Cukup 6 75,00 Baik 4 50,00 Cukup 5 62,50 Cukup 4 50,00 Cukup
45 53 41 46 40
5,625 70,31 Baik 6,625 82,81 Sangat Baik 5,125 64,06 Baik 5,75 71,88 Baik 5 62,50 Cukup
Total Skor Kategori
Jumlah
Rata-Rata
Indikator 5
Total Skor Kategori Total Skor Kategori Total Skor KategoriNo Responden
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Total Skor Kategori
157
Lampiran 23
TABULASI DATA HASIL OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI
KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No Kode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. CM01 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 30 75,00 Tinggi
2. CM02 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 30 75,00 Tinggi
3. TM01 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 25 62,50 Sedang
4. TM02 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 33 82,50 Sangat Tinggi
5. NB01 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 24 60,00 Sedang
6. NB02 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 33 82,50 Sangat Tinggi
7. NB03 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 35 87,50 Sangat Tinggi
8. KGS 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 28 70,00 Tinggi
238
29,75 74,38 Tinggi
Jumlah
Rata-Rata
Butir SoalTotal Skor Kategori
158
Lampiran 24
HASIL OBSERVASI MOTIVASI BELAJAR PER INDIKATOR
SISWA KELAS V SD NEGERI GUGUS AHMAD YANI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
1. CM01 6 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi 2 50,00 Sedang 6 75,00 Tinggi 4 100,00 Sangat Tinggi
2. CM02 6 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi 5 62,50 Sedang 4 100,00 Sangat Tinggi
3. TM01 6 75,00 Tinggi 6 50,00 Sedang 3 75,00 Tinggi 2 50,00 Sedang 4 50,00 Sedang 4 100,00 Sangat Tinggi
4. TM02 7 87,50 Sangat Tinggi 11 91,67 Sangat Tinggi 3 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi 6 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi
5. NB01 6 75,00 Tinggi 8 66,67 Tinggi 2 50,00 Sedang 2 50,00 Sedang 4 50,00 Sedang 2 50,00 Sedang
6. NB02 8 100,00 Sangat Tinggi 9 75,00 Tinggi 4 100,00 Sangat Tinggi 3 75,00 Tinggi 6 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi
7. NB03 8 100,00 Sangat Tinggi 10 83,33 Sangat Tinggi 3 75,00 Tinggi 4 100,00 Sangat Tinggi 7 87,50 Sangat Tinggi 3 75,00 Tinggi
8. KGS 6 75,00 Tinggi 9 75,00 Tinggi 3 75,00 Tinggi 2 50,00 Sedang 5 62,50 Sedang 3 75,00 Tinggi
53 71 24 21 43 26
6,625 82,81 Sangat Tinggi 8,875 73,96 Tinggi 3 75,00 Tinggi 2,625 65,63 Tinggi 5,375 67,19 Tinggi 3,25 81,25 Tinggi
Jumlah
Rata-Rata
Total Skor Kategori
Indikator 6
Total Skor Kategori
Indikator 5
Total Skor Kategori Total Skor Kategori Total Skor KategoriNo Responden
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Total Skor Kategori
159
Lampiran 25
KISI-KISI WAWANCARA GURU
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No. Variabel Indikator No. Item Jumlah
1. Iklim Kelas
Suasana pembelajaran di dalam kelas 1 1
Hubungan interaksi antar warga kelas 2, 3 2
Lingkungan fisik 4, 5 2
Aktivitas pelajaran 6, 7 2
Sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran 8, 9 2
2. Motivasi
Belajar
Hasrat dan keinginan berhasil 10 1
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 11 1
Harapan dan cita-cita masa depan 12 1
Penghargaan dalam belajar 13 1
Kegiatan yang menarik dalam belajar 14 1
Lingkungan belajar yang kondusif 15 1
160
Lampiran 26
LEMBAR WAWANCARA GURU
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Narasumber :
Nama SD :
Hari/Tanggal :
Daftar Pertanyaan
1. Bagaimanakah pendapat Bapak/Ibu terhadap suasana pembelajaran di dalam
kelas? Dan apakah pembelajaran sudah berlangsung dengan tertib, tenang dan
bisa dikatakan kondusif?
2. Bagaimanakan interaksi antara guru dengan siswa? Apakah sudah dapat
berjalan dengan baik? Dan apakah saat pembelajaran sudah dapat melakukan
komunikasi dua arah?
3. Apakah dalam pembelajaran siswa sudah mampu diajak untuk kerja
kelompok? Bagaimanakah dengan kekompakan siswa dalam mengerjakan
tugas yang diberikan?
4. Apakah Bapak/Ibu melakukan pengaturan variasi tempat duduk siswa? Jika
iya, kapan siswa melakukan pengaturan variasi tempat duduk tersebut?
5. Bagaimanakah kebersihan di dalam kelas? Apakah siswa selalu melakukan
piket? Jika tidak melakukan piket apakah ada sanksi/hukuman yang
diberikan?
6. Bagaimana cara mengajar yang Bapak/Ibu lakukan? Apakah sudah
menggunakan berbagai metode mengajar?
7. Apakah setelah menjelaskan materi pelajaran, Bapak/Ibu selalu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya? Apakah dalam pembelajaran
siswa aktif? Apakah jika mengalami kesulitan siswa sudah berani bertanya
kepada guru?
161
8. Apakah dalam mengajar Bapak/Ibu sudah menggunakan media atau alat
peraga untuk menunjang materi ajar?
9. Apakah menurut Bapak/Ibu fasilitas belajar di kelas saat ini sudah terpenuhi
dengan baik?
10. Apakah menurut Bapak/Ibu siswa sudah giat/rajin belajar untuk mendapatkan
nilai yang bagus?
11. Apakah siswa selalu mengerjakan PR dan tugas-tugas lain yang diberikan?
12. Apakah semua siswa bercita-cita ingin melanjutkan ke SMP favorit? Dan
apakah mereka sudah mulai terlihat bersungguh-sungguh untuk mewujudkan
dengan belajar lebih tekun?
13. Apakah Bapak/Ibu memberikan pengahargaan kepada siswa jika mereka telah
berhasil melakukan sesuatu dengan benar? Penghargaan seperti apa yang
diberikan?
14. Bagaimana cara Bapak/Ibu untuk menarik perhatian siswa dalam
pembelajaran?
15. Apakah menurut Bapak/Ibu siswa sudah merasa senang dan antusias dalam
pembelajaran selama ini?
162
Lampiran 27
HASIL WAWANCARA GURU
163
164
Lampiran 28
KISI-KISI WAWANCARA SISWA
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
No. Variabel Indikator No. Item Jumlah
1. Iklim Kelas
Suasana pembelajaran di dalam kelas 1, 2 2
Hubungan interaksi antar warga kelas 3, 4 2
Lingkungan fisik 5, 6 2
Aktivitas pelajaran 7, 8 2
Sarana dan prasarana atau fasilitas
pembelajaran 9 1
2. Motivasi
Belajar
Hasrat dan keinginan berhasil 10 1
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 11 1
Harapan dan cita-cita masa depan 12 1
Penghargaan dalam belajar 13 1
Kegiatan yang menarik dalam belajar 14 1
Lingkungan belajar yang kondusif 15 1
165
Lampiran 29
LEMBAR WAWANCARA SISWA
HUBUNGAN ANTARA IKLIM KELAS DENGAN
MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI
DI KECAMATAN BOJA KABUPATEN KENDAL
Narasumber :
Nama SD :
Hari/Tanggal :
Daftar Pertanyaan
1. Apakah kamu senang dan nyaman mengikuti pembelajaran di dalam kelas?
2. Apakah saat pembelajaran kamu sering mengobrol dengan teman lainnya dan
tidak memperhatikan penjelasan guru?
3. Apakah kamu hafal semua nama teman di kelasmu?
4. Apakah kamu pernah bertengkar dengan temanmu?
5. Apakah kamu selalu menjaga kebersihan dalam kelas? Apakah kamu selalu
melakukan piket kelas?
6. Apakah posisi tempat dudukmu berpindah-pindah? Berapa hari/minggu sekali
kamu berpindah tempat duduk?
7. Apakah guru menggunakan metode mengajar yang bervariasi? Metode seperti
apakah yang paling kamu sukai?
8. Apakah setelah menjelaskan materi guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya?
9. Apakah saat pembelajaran guru menggunakan media/alat peraga?
10. Apakah kamu rajin dan giat belajar agar menjadi juara kelas?
11. Apakah kamu selalu mengerjakan PR dan tugas yang diberikan guru?
12. Apakah setelah lulus dari SD kamu ingin melanjutkan ke SMP favorit?
13. Apakah guru pernah memberikan penghargaan kepada siswa jika siswa
mendapat nilai tertinggi?
166
14. Apakah yang membuatmu merasa tertarik dan senang saat mengikuti
pembelajaran di dalam kelas?
15. Apakah kamu senang jika fasilitas di dalam kelasmu lengkap?
167
Lampiran 30
HASIL WAWANCARA SISWA
168
169
Lampiran 31
HASIL UJI NORMALITAS
Uji Normalitas dengan uji Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
iklim kelas
motivasi
belajar
N 100 100
Normal Parametersa Mean 66.56 73.01
Std. Deviation 6.373 7.103
Most Extreme
Differences
Absolute .087 .057
Positive .087 .057
Negative -.072 -.043
Kolmogorov-Smirnov Z .867 .565
Asymp. Sig. (2-tailed) .440 .907
a. Test distribution is Normal.
Uji Normalitas dengan Grafik P-P Plot
170
Lampiran 32
HASIL UJI LINIERITAS
ANOVA Table
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
Motivasi
Belajar * Iklim
Kelas
Between
Groups
(Combine
d)
2531.79
6 26 97.377 2.886 .000
Linearity 1931.09
8 1
1931.09
8
57.23
1 .000
Deviation
from
Linearity
600.698 25 24.028 .712 .828
Within Groups 2463.19
4 73 33.742
Total 4994.99
0 99
171
Lampiran 33
HASIL UJI HIPOTESIS
Correlations
IKLIM
KELAS
MOTIVASI
BELAJAR
IKLIM KELAS Pearson
Correlation 1 .622
**
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
MOTIVASI
BELAJAR
Pearson
Correlation .622
** 1
Sig. (2-tailed) .000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
172
Lampiran 34
SURAT KEPUTUSAN
173
Lampiran 35
SURAT IZIN PENELITIAN
174
175
176
177
178
179
180
181
182
Lampiran 36
SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PENELITIAN
183
184
185
186
187
188
189
190
191
Lampiran 37
DOKUMENTASI PENELITIAN
Gambar 1. Suasana pembelajaran di dalam kelas
Gambar 2. Hubungan interaksi antar warga kelas
Gambar 3. Lingkungan fisik
192
Gambar 4. Aktivitas pelajaran
Gambar 5. Sarana dan prasarana atau fasilitas pembelajaran
Gambar 6. Hasrat dan keinginan berhasil
193
Gambar 7. Dorongan dan kebutuhan dalam belajar
Gambar 8. Harapan dan cita-cita masa depan
Gambar 9. Penghargaan dalam belajar
194
Gambar 10. Kegiatan yang menarik dalam belajar
Gambar 11. Lingkungan belajar yang kondusif
Gambar 12. Wawancara dengan guru dan siswa
Recommended