Herniasi Nukleus Pulposus

Preview:

DESCRIPTION

hhhh

Citation preview

Herniasi Nukleus Pulposus

Pembimbing: dr. Haidar Nasution

Identifikasi

• Nama : Tn.K• Umur : 40 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Agama : Islam• Alamat : Jl. Sultan Agung No.515• No.Rekam Medik : 851235

Anamnesa (11 November 2014)• Keluhan utama : Nyeri punggung kanan bawah

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada punggung kanan bawah sejak dua bulan yang lalu. Nyeri tajam dan terlokalisir di pinggang bawah serta tidak mengganggu aktivitas pasien. Sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit, nyeri dirasakan semakin memberat, menjalar mulai dari bokong, paha kanan bagian belakang, tungkai bawah hingga ujung jari-jari kaki kanan. Nyeri dirasakan semakin memberat saat pasien melakukan perubahan posisi ( tidur ke duduk atau duduk ke berdiri), saat batuk, mengedan, dan bersin. Nyeri dirasakan berkurang dengan posisi berbaring disertai posisi kaki ditekuk. Selain itu, terasa kesemutan yang menjalar dari betis hingga jari-jari kaki kanan. Kesemutan mulai dialami sejak 3 hari yang lalu.

Pasien tidak mengalami gangguan dalam buang air kecil atau buang air besar. Pasien menyangkal pernah kecelakaan atau mengalami trauma didaerah punggung.

• Riwayat Penyakit Terdahulu– Riwayat penyakit yang sama disangkal– Riwayat Penyakit Darah tinggi disangkal– Riwayat Penyakit Kencing Manis disangkal– Riwayat Jatuh atau kecelakaan disangkal– Riwayat Operasi disangkal

• Riwayat Penyakit Keluarga– Anggota keluarga tidak ada yang mengalami penyakit dan keluhan

yang sama• Riwayat Sosial Ekonomi

– Penderita ada seorang buruh bangunan dengan kebiasaan sering mengangkat berat.

Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Sedang• Kesadaran : Compos Mentis• TD : 130/80• N :86 x /menit, isi

penuh,regular• RR : 22 x/menit• S : 36,7 °C

Status Generalis

• Kepala– Simetris ,mesosephal , rambut hitam.

• Mata– Konjugtiva anemis (-/-), sclera ikterik (-/-), reflek cahaya

(+) N, pupil isokhor (+/+) , oedema periorbita (-/-), exopthalmus (-/-)

• Hidung – Discharge (-), deviasi septum (-), nafas cuping hidung (-)

• Telinga– Discharge (-/-), deformitas (-/-)

• Mulut– Bibir kering (-), pucat (-), lidah kotor (-), sianosis (-)

• Leher– Kelenjar thyroid tidak membesar, kelenjar limf tidak membesar,

tidak ada deviasi trakhea• Thorak• Jantung

– InspeksiIctus cordis tampak pada SIC V, 2 jari medial LMC sinistra– PalpasiIctus cordis teraba pada SIC V, 2 jari medial LMC sinistra, tidak kuat angkat

• Perkusi– Batas kiri atas SIC II LPS sinistra– Batas kiri bawah SIC V LMC sinistra– Batas kanan atas SIC II LPS dextra– Batas kanan bawah SIC IV LPS dextra

• Auskultasi– S1>S2 reguler, bising (-), gallop (-), murmur (-)

Paru-paru• Inspeksi– simetris, retraksi (-/-), ketinggalan gerak (-/-)

• Palpasi– fokal fremitus kanan = kiri

• Perkusi– Paru kanan sonor = paru kiri

• Auskultasi– suara dasar vesikuler, suara tambahan whezzing (-/-),

Ronkhi (-/-)

Abdomen• Inspeksi– datar, luka operasi (-), darm contur (-)

• Palpasi– supel, nyeri tekan (-), tak teraba massa, hepar lien tidak

teraba• Perkusi– tymphani di seluruh lapang abdomen

• Auskultasi– Bising usus (+) N

Ekstremitas. • Superior– edema (-/-), reflek fisiologis (+/+)N, reflek

patologis (-/-)• Inferior– edema (-/-), reflek fisiologis (↓/+)N, reflek

patologis (-/-)

Status Lokalis

Punggung belakang• Inspeksi– simetris, tidak tampak massa atau tanda-tanda

radang. Saat berjalan membungkuk dan miring ke sisi tungkai yang nyeri dengan fleksi di sendi panggul dan lutut, serta kaki yang berjingkat (antalgic gait)

• Palpasi– nyeri saat disentuh dan dimiringkan

• Tes Laseque (Straight Leg Raising Test = SLRT) pada tungkai kiri didapatkan nyeri di punggung bawah kanan. Tes laseque pada tungkai kanan didapatkan nyeri pada punggung bawah kanan.

• Gangguan sensibilitas, pada bagian medial dari ibu jari kaki (L5).

• Gangguan motoris, penderita tidak dapat dorsofleksi, terutama ibu jari kaki (L5)

Diagnosa

Herniasi Nukleus Pulposus

Diagnosis Banding

• Spondilosis• Spondilitis• Spinal Stenosis

Pemeriksaan Penunjang

• Lab darah lengkap• Urin• Foto X-ray tulang belakang• Myelogram • CT scan • MRI • EMG

Tatalaksana

• Non medikamentosa– Tirah baring – Kompres panas – Fisioterapi– Edukasi posisi dan aktivitas misalnya agar tidak

mengangkat benda berat dengan cara yang salah, tidur dengan alas keras atau landasan papan.

– Pemakaian korset lumbal

• Medikamentosa– Analgetika : NSAID (ibuprofen, aspirin)

Prognosis

• Dubia ad bonam

Tinjauan Pustaka

Definisi

Keadaan dimana terjadi penonjolan pada diskus intervertebralis ke dalam kanalis vertebralis (protrusi diskus) atau ruptur pada diskus vebrata yang diakibatkan oleh menonjolnya nukleus pulposus yang menekan anulus fibrosus yang menyebabkan kompresi pada syaraf, terutama banyak terjadi di daerah lumbal dan servikal sehingga menimbulkan adanya gangguan neurologi (nyeri punggung) yang didahului oleh perubahan degeneratif pada proses penuaan

Etiologi

• Hernia nukleus pulposus dapat disebabkan oleh beberapa hal berikut :– Degenerasi diskus intervertebralis– Trauma minor pada pasien tua dengan degenerasi– Trauma berat atau terjatuh– Mengangkat atau menarik benda berat

Faktor Risiko

• Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi :– Umur: makin bertambah umur risiko makin tinggi– Jenis kelamin: laki-laki lebih banyak dari wanita– Riawayat cedera punggung atau HNP sebelumnya

• Faktor risiko yang dapat dimodifikasi : – Pekerjaan dan aktivitas: duduk yang terlalu lama, mengangkat atau

menarik barang-barang berat, sering membungkuk atau gerakan memutar pada punggung, latihan fisik yang berat, paparan pada vibrasi yang konstan seperti supir.

– Olahraga yang tidak teratur, mulai latihan setelah lama tidak berlatih, latihan yang berat dalam jangka waktu yang lama.

– Merokok. Nikotin dan racun-racun lain dapat mengganggu kemampuan diskus untuk menyerap nutrien yang diperlukan dari dalam darah.

– Berat badan berlebihan, terutama beban ekstra di daerah perut dapat menyebabkan strain pada punggung bawah

– Batuk lama dan berulang

Manifestasi Klinis

• Nyeri punggung bawah.• Nyeri daerah bokong.• Rasa kaku atau tertarik pada punggung bawah.• Nyeri yang menjalar atau seperti rasa kesetrum dan dapat

disertai baal, yang dirasakan dari bokong menjalar ke daerah paha, betis bahkan sampai kaki

• Rasa nyeri sering ditimbulkan setelah melakukan aktifitas yang berlebihan

• Rasa nyeri juga sering diprovokasi karena mengangkat barang yang berat, batuk, bersin akibat bertambahnya tekanan intratekal

Gambaran Radiologi

• Anamnesis – Mula timbul nyeri:– Sifat nyeri– Lokasi nyeri– Hal-hal yang meringankan atau memprovokasi

nyeri

Pemeriksaan Fisik

• Inspeksi :– Keterbatasan gerak pada salah satu sisi atau arah.– Fleksi ke depan (forward flexion) secara khas akan

menyebabkan nyeri pada tungkai bila ada HNP– Lokasi dari HNP biasanya dapat ditentukan bila

pasien disuruh membungkuk ke depan ke lateral kanan dan kiri. Fleksi ke depan, ke suatu sisi atau ke lateral yang meyebabkan nyeri pada tungkai yang ipsilateral menandakan adanya HNP pada sisi yang sama

• Palpasi :– Adanya nyeri (tenderness) pada kulit bisa

menunjukkan adanya kemungkinan suatu keadaan psikologis di bawahnya (psychological overlay).

– Kadang-kadang bisa ditentukan letak segmen yang menyebabkan nyeri dengan menekan pada ruangan intervertebralis atau dengan jalan menggerakkan ke kanan ke kiri prosesus spinosus sambil melihat respons pasien

• Tes untuk meregangkan saraf ischiadikus (tes laseque, tesbragard, tes Sicard)

• Tes untuk menaikkan tekanan intratekal (tes Nafzigger, tes Valsava)

• Tes Patrick dan Tes Contra Patrick• Tes Distraksi dan Tes Kompresi.

Terapi

• NSAID• Muscle Relaxant tidak dianjurkan

Rehabilitasi

• High frequency current ( HFC CFM)• Traksi Mekanik • Bugnet Exercises• Bugnet exercises (terapi tahanan sikap)– metode pengobatan berdasarkan kesanggupan dan

kecenderungan manusia untuk mempertahankan sikap badan melawan kekuatan dari luar. Kemampuan mempertahankan sikap tubuh melibatkan aktivitas sensomotorik dan mekanisme refleks sikap. Aktivitas motorik terapi ini bersifat umum yang diikuti oleh fungsi sensorik untuk bereaksi mempertahankan sikap tubuh

• Pembedahan : merupakan tindakan yang paling jarang di lakukan. Pada umumnya dilakukan bila nyeri karena tonjolan discus ( hernia nucleus pulposus – HNP). Bila nyeri tidak teratasi dan kelemahan tungkai beranjak memburuk, karena tekanan pada saraf

Pencegahan

• Latihan punggung setiap hari• Berhati-hati saat mengangkat• Lindungi punggung saat duduk dan berdiri• Tetaplah aktif dan hidup sehat

Recommended