View
1.940
Download
4
Category
Preview:
DESCRIPTION
Psikologi sosial selain merupakan ilmu teoretik juga merupakan ilmu terapan. Bidang terapan psikologi sosial tidak hanya terbatas pada hubungan antara dua orang saja namun mencakup berbagai perilaku sosial lainnya, seperti perilaku massa, perilaku menolong, dsb. Oleh sebab itu, dengan mempelajari psikologi sosial maka manusia akan memahami dasar-dasar pengertian tentang gejala-gejala kejiwaan dan perilaku individu dalam situasi sosial sehingga mempermudah dalam mendekati masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan dan pengarahan kepada suatu tujuan yang sebaik-baiknya. Dengan bantuan psikologi sosial, manusia dapat memecahkan suatu problema sosial secara tepat secara sistematis.
Citation preview
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
PENERAPAN TEORI PSIKOLOGI SOSIAL
YUNITA HATIBIE
I. Pendahuluan
Seorang anak kelas 2 Sekolah Dasar pulang ke rumah dan
mengatakan kepada ibunya; “Ma, Ririn dapat nilai delapan diulangan
matematika!” Diluar dugaan Ririn, ibunya tidak bergembira, malah menjawab;
“Aaah, jika nilainya delapan ditunjukkan kemama. Coba kalau nilainya jelek
pasti disembunyikan”.
Sedih sekali hati Ririn mendengar jawaban ibunya. Ririn tidak
mengerti mengapa ibunya tidak bangga, malah menuduhnya. Dipihak lain,
Ibunya Ririn tidak mengerti mengapa tiba-tiba Ririn dapat memperoleh nilai
delapan sebab ibu Ririn sudah sering diundang guru anaknya karena nilai-
nilai ulangan anaknya selalu jelek.
Saling ketidakmengertian antara Ririn dan ibunya tersebut
merupakan salah satu perilaku yang dicoba untuk dipelajari dalam psikologi
sosial. Psikologi sosial mempelajari perilaku manusia dalam kaitanya dengan
lingkungan sosialnya agar dapat diterangkan mengapa seseorang
berperilaku secara tertentu dalam situasi sosial tertentu (misalnya, tentang
hubungan antara Ririn dan ibunya), membuat peramalan-peramalan tentang
kapan akan terjadinya perilaku tertentu itu dan bagaimana mengubah atau
mempengaruhi perilaku itu sehingga dapat lebih sesuai dengan yang
1
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
diharapkan dan mencapai keadaan yang lebih menyenangkan atau
memuaskan untuk semua pihak (misalnya, hubungan yang lebih baik antara
Ririn dan ibunya).
Jadi, psikologi sosial selain merupakan ilmu teoretik juga merupakan ilmu
terapan. Bidang terapan psikologi sosial tidak hanya terbatas pada
hubungan antara dua orang saja namun mencakup berbagai perilaku sosial
lainnya, seperti perilaku massa, perilaku menolong, dsb.
Oleh sebab itu, dengan mempelajari psikologi sosial maka manusia akan
memahami dasar-dasar pengertian tentang gejala-gejala kejiwaan dan
perilaku individu dalam situasi sosial sehingga mempermudah dalam
mendekati masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan dan
pengarahan kepada suatu tujuan yang sebaik-baiknya. Dengan bantuan
psikologi sosial, manusia dapat memecahkan suatu problema sosial secara
tepat secara sistematis.
Sejak tahun 1930, psikologi sosial merupakan pengetahuan yang
berkembang pesat sehingga pokok-pokok dan hasil-hasil penelitiannya
semakin meluas dan mendalam. Psikologi sosial juga merupakan suatu
cabang ilmu pengetahuan psikologi yang membahas manusia sebagai
anggota masyarakat, meninjau interaksi manusia dalam kelompok,
bagaimana hubungan manusia satu dengan yang lainnya dalam kelompok
tersebut, dsb.
2
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
II. Pembahasan Penerapan Teori-Teori Psikologi Sosial
Orientasi Psikoanalisa
Psikoanalisis dikemukakan pertama kali oleh Sigmund Wred, memang
merupakan teori yang kontroversial karena orientasinya sangat individual.
Namun tidak dapat dipungkiri memiliki kaitan erat dalam psikologi sosial dan
mampu menjelaskan beberapa gejala sosial yang mendasari sifat sosial
budaya.
Menurut Freud dalam Sarwono (2002; 56), dasar perilaku manusia
adalah insting yang bertempat dalam alam ketidaksadaran. Ketidaksadaran
adalah ciri utama psikoanalisis.
Sigmund Freud bukanlah satu-satunya orang yang mengajukan
pandangan psikoanalisis. Tokoh-tokoh lain seperti Sullivan, Adler, Fromm
dan Horney juga turut mengemukakan teori-teori yang dikenal sebagai
neoanalitis.
Teori-teori yang yang akan dikemukakan dalam makalah ini semuanya
berasal dari teori nonanalisis tersebut yakni:
1. Bion (1948-1951) : Teori Psikodinamika Dari Fungsi Kelompok
Pandangan teori ini menyatakan kelompok ternyata bukan sekedar
individu, merupakan suatu satuan dengan dinamika dan emosi tersendiri
yang memiliki kebutuhan dan motif (id), Tujuan dan mekanisme (ego) dan
keterbatasan (superego).
3
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Contoh teori psikodinamika dari fungsi kelompok adalah naluri agresif
pada para pejuang jihad yang didorong oleh id yang hanya merengek dan
meminta terus agar mencari kesenangan agar hasrat-hasratnya selalu
dipenuhi. Tetapi ego melihat realitas sebelum memenuhi permintaan id.
Sebagai contoh pada pasukan jihad Pakistan yang mempertanyakan dalam
diri mereka sendiri apakah pasukannya lebih kuat dari pihak musuh? Dsb dan
akan mempertimbangkan super ego yang pada gilirannya selalu
mempertimbangkan norma/nilai yang telah terserap dalam diri sendiri. seperti
contoh jangan membunuh orang yang lemah. Dsb.
2. Bennis & Sheppard (1956) : Teori Perkembangan Kelompok
Kedua ahli ini menguraikan proses pengembangan kelompok terjadi
dalam interaksi antara individu yang berada dalam suatu situasi latihan
(training) yang bertujuan untuk mengekspresikan motivasi individu dalam
berinteraksi dengan individu lainnya sehingga mencapai kesepahaman
situasi kelompok dalam suatu bentuk komunikasi yang valid.
Sebagai contoh, suatu perusahaan membangun gugus baru untuk
menangani community development dalam rangka mengembangkan
corporate social responsibility demi peningkatan citra perusahaan dimata
publik sebagai suatu lembaga bisnis yang peduli terhadap problem
masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengambil
beberapa staf yang diberi amanah menjalankan community development.
Training pun dilakukan terhadap staff agar staf tersebut paham akan tugas
4
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
yang diembannya,paham terhadap situasi kelompok, sehingga mereka
mampu mengekspresikan dorongan-dorongannya untuk membangun suatu
lembaga yang solid.
3. Schutz (1955-1958) : Fundamental Interpersonal Relations
Orientation
Pondasi orientasi hubungan antar pribadi ini mengemukakan bahwa
setiap orang mengorientasikan dirinya pada orang lain dengan cara yang
khas yang mempengaruhi hubungan antar pribadi.
Sebagai contohnya dalam hubungan teman sekelas. Sebenarnya
seorang mahasiswa tidak setuju dengan perlakuan dari teman sekelasnya.
Akan tetapi, ketidaksetujuan itu tidak ditampakkan karena dia berupaya agar
hubungan dengan teman tetap harmonis.
4. Sarnoff (1960) : Teori Sikap Sosial
Sarnoff dalam Suyono (2008; 32) mengemukakan bahwa sikap dapat
berfungsi sebagai cara mempertahankan ego dari ancaman bahaya, baik
yang datang dari luar maupun dari dalam dirinya. Sikap sosial dipengaruhi
oleh motif berbentuk rangsang yang bias menimbulkan ketegangan. Proses
ini akan membuat sikap menjadi selaras dengan motif tu bisa tidak selaras
dengan motif. Sikap dapat berfungsi sebagai pertahanan ego dan
memungkinkan rasionalisasi.
Sebagai contoh, seorang istri yang sebenarnya tidak setuju dengan
berbagai perilaku suaminya yang terkadang membuat hatinya sakit.
5
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Sebenarnya motif terdalam dari dirinya ingin mengutarakan
ketidaksetujuannya pada suami, tetapi demi menjaga keharmonisan rumah
tangga dan tidak mau bertengkar dengan suaminya (rasionalisasi), dia
seolah-olah setuju dengan segala tindakan yang dilakukan oleh suaminya.
Sikap persetujuannya terhadap suaminya bertolak belakang dengan motif
dalam dirinya yang sesungguhnya ingin protes pada suaminya.
Orientasi Lapangan
Sebutan lain dari orientasi lapangan adalah teori psikodinamika. Tokoh
yang mempeloporinya diantaranya adalah Kurt Lewin, Tolman (1932), Whler
(1940), Lashley (1929) dan Brunswik (1949). Orientasi ini merupakan
pengaruh dari psikologi gestalt yang berprinsip bahwa bagian atau elemen
kejiwaan itu tidak berdiri sendiri, tetapi terorganisasikan dalam satu kesatuan
yang bersifat konstruktif dan dinamis berdasarkan hubungan satu dengan
yang lainnya.
Adapaun teori-teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan situasi
atau gejala sosial diantaranya adalah sbb:
1. Teori hubungan interpersonal (Heider 1958)
Interaksi antara individu dengan individu yang lain yang dipengaruhi
oleh berbagai elemen yang menyertainya yakni mengamati orang lain; orang
lain sebagai pengamat; analisis tindakan sederhana; kausalitas personal dari
6
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
interpersonal; hasrat; sentimen; keharusan dan nilai; permintaan dan
perintah; keuntungan dan kerugian; serta pengalaman.
Sebagai contoh, Dalam gambar dibawah ini dapat dijelaskan adanya
interaksi antara individu dengan individu yang lain.
2. Teori kekuasaan sosial (French 1959)
Adanya saling mempengaruhi antar anggota satu kelompok sehingga
terjadi keseimbangan semu yakni tergantung pengaruh sosial dari anggota
yang berada dalam suatu kelompok. Orang yang memiliki pengaruh sosial
yang kuat akan memiliki kekuasaan yang besar dalam suatu kelompok.
Sebagai contoh, dalam gambar dibawah ini seorang kepala suku
mampu mengumpulkan masyarakatnya untuk mengambil gambar dengan
mahasiswa yang melaksanakan program turun lapangan.
7
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
3. Teori kekuasaan (Cartwirght 1951)
Kekuasaan berkaitan dengan kekuasaan sosial (yang dijabarkan
sebagai kekuasaan yang dikaitkan dengan perilaku sosial), pelaku (yakni
orang yang menjalani perilaku untuk melakukan tindakan kekuasaan), ruang
(tempat yang berupa kedudukan dalam suatu organisasi), hubungan
langsung (perpindahan dari satu kekuasaan kekekuasaan lain dalam suatu
organisasi), dasar motif sebagai energi yang menggerakkan seseorang
menggenggam kekuasaan, besaran (jumlah yang dimiliki oleh individu) dan
waktu (sejauhmana dan berapa lama berlangsungnya suatu peristiwa yang
berhubungan dengan kekuasaan tersebut. Sebagai contoh seseorang
anggota partai yang terpilih menjadi pemimpin pemerintahan.
4. Teori kerjasama dan persaingan (Deutsch 1949)
Teori ini digunakan untuk menganalisis suatu kelompok kecil apabila
masing-masing anggota kelompok itu dapat menembus wilayah antar
kelompok, dan persaingan akan terjadi apabila masing-masing kelompok
tidak berhasil menembus wilayah antar kelompok. Sebagai contoh
sekelompok mahasiswa yang mengunjungi suku Badui untuk mengadakan
komunikasi dan penelitian.
Orientasi Faktor Penguat
Orientasi faktor penguat merupakan bagian dari aliran behaviorisme.
Tokoh-tokohnya adalah J.B. Watson, L.P.Pavlov, dan E.L. Thorndike.
8
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Orientasi ini mengusung teori rangsang balas (stimulus respons theory) yang
esensinya menjelaskan bahwa setiap tingkah laku memiliki hakekat
tanggapan atau balasan terhadap rangsangan.
Adapun teori-teori dalam faktor penguat yang dapat dijadikan untuk
menjelaskan gejala sosial adalah:
1. Teori belajar sosial dan tiruan (Dollard & Miller)
Perilaku pada dasarnya merupakan hasil dari proses belajar atau
dengan kata lain dapat dipelajari. Dalam memahami perilaku manusia
tersebut perlu mengetahui prinsip-prinsip belajar yakni dorongan; isyarat;
tingkah laku balas; ganjaran; tingkah laku sama; tingkah laku tergantung; dan
tingkah laku salinan. Sebagai contoh tingkah laku yang ditunjukkan seorang
pria pada temannya dalam gambar dibawah ini yang menunjukkan adanya
stimulus dan respons.
2. Teori proses pengganti (Bandura & walters)
Bandura dan Walters dalan Suyono (2008; 47) menjelaskan bahwa ada
tiga macam pengaruh tingkah laku model pada tingkah laku peniru yakni efek
9
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
modeling; menghambat (inhibition) dan menghapus hambatan disinhibition;
dan efek kemudahan. Sebagai contoh Cara berpakaian yang digunakan oleh
kedua pemuda dalam gambar dibawah ini merupakan tiruan akan cara
berpakaian para orang tuanya dan masyarakat dilingkungannya.
3. Teori jual beli dengan penguat sosial (Humans, Thibault & Kelly,
Adams & Rommey)
Teori jual beli dengan penguat sosial terdiri atas teori tingkah laku sosial
dasar; teori hasil interaksi; dan teori fungsional dari interaksi otoriter. Sebagai
contoh, Hubungan dua orang bersaudara yang terjalin baik yang
menghasilkan keuntungan bagi kedua belah pihak.
10
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Orientasi Kognitif
Orientasi kognitif mempunyai konsep dasar yang mempelajari konsep,
berpikir, dan membangun pengetahuan. Adapun teori-teori dalam orientasi
kognitif adalah sebagai berikut:
1. Teori kognitif (Krech & Crutchfiled)
Teori ini mengungkapkan bahwa tingkah laku manusia adalah aktif;
dunia sosial digambarkan sebagai lingkungan yang dipersepsikan oleh orang
bersangkutan; merupakan re-organisasi kognitif yang mencakup belajar,
berpikir, pemecahan masalah, lupa dan perubahan psikologik; dan adanya
perubahan struktur kognitif yang dipengaruhi oleh kapasitas biologi dari
individu, prinsip-prinsip organisasi, kondisi yang menghasilkan struktur asli,
kebutuhan dan emosi. Sebagai contoh dalam gambar dibawah ini terlihat
jelas bagaimana manusia berinteraksi aktif dilingkungan sosialnya.
11
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
2. Teori konsistensi kognitif (Heider, Newcomb, Tannembaum, Festinger)
Teori konsistensi kognitif berpijak pada kognisi yang berupa
pengetahuan dan kesadaran yang tidak konsisten dengan kognisi-kognisi lain
menimbulkan kondisi yang tidak menyenangkan sehingga menimbulkan
tingkah laku untuk menyeimbangkan atau berusaha konsisten dengan
kognisi.
Saat anda melihat gambar ini, dalam diri anda terjadi ketidakkonsistesan
dengan pengetahuan anda. Anda berpikir, apakah pria ini dalam kesulitan
12
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
dan membutuhkan pertolongan?. Untuk menyeimbangkan kognisi anda,
maka anda mencoba mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi dengan pria
ini melalui pengamatan. Ketika anda tahu bahwa pria ini tidak dalam kesulitan
dan sengaja menyeberang sungai untuk mengawal kayu-kayu tersebut, maka
dalam diri anda terjadi keseimbangan kognisi dan kondisi anda menjadi
merasa nyaman.
Teori-teori transorientasional
Yang termasuk dalam teori ini adalah sebagai berikut:
1. Teori perbandingan sosial (Festinger)
Teori ini menjelaskan bahwa proses saling mempengaruhi dan bersaing
dalam interaksi sosial terjadi karena adanya kebutuhan menilai diri sendiri
dengan membandingkan pada orang lain. Contoh dalam gambar dibawah ini
menunjukan bagaimana ekspresi seseorang yang sedang melakukan
penilaian dan perbandingan apakah penampilannya sudah pantas dalam
berbusana dan berpenampilan dibandingkan dengan teman-teman akrabnya.
2. Teori interferensi korespondensi (Jones & David)
13
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Teori ini berkaitan dengan penarikan kesimpulan yang diambil oleh
pengamat yang berasal dari hasil pengamatannya terhadap orang lain.
Proses yang berlangsung dari inferensi korespondensi adalah pengamat
mengawali pengamatan pada tindakan nyata yang dilakukan oleh orang lain.
Selanjutnya, pengamat mengambil kesimpulan berdasarkan pengetahuan
yang dimilikinya dan menimbulkan intensi seseorang untuk berperilaku.
Seperti contoh dalam gambar dibawah ini, presenter telah melakukan
pengamatan terhadap Ibu Sri. Berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya
ternyata Ibu Sri memiliki kepribadian baik, ceria, dan santun. Berdasarkan
hasil kesimpulan tersebut, presenter memiliki hasrat untuk mendekati Ibu Sri
untuk dijadikan teman akrabnya.
3. Teori atribusi eksternal (Kelly)
Seseorang dalam menganalisis objek yang ada diluar dirinya
menggunakan sebanyak mungkin faktor dari lingkungan melalui diferensiasi
14
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
atau distingsi; konsistensi dalam waktu; konsistensi dalam cara dan
konsesus.
Sebagai contoh, seseorang yang suka menonton program televisi MTV
dan tidak suka menonton program televisi lainnya. Jika dia memiliki waktu dia
akan menonton program tersebut dimanapun dia berada dan ternyata bukan
hanya dia sendiri yang menyukai program tersebut, tetapi orang lain pada
umumnya juga menyukai program tersebut.
4. Teori penilaian sosial (Sherif & Hovland)
Proses psikologi yang mendasari adanya sikap dan perubahan sikap
dalam komunikasi. Dalam menilai seseorang atau objek digunakan
diskriminasi atau kategorisasi yang didasarkan pada pengalaman internal
individu tersebut sehingga menimbulkan efek yang dinamakan asimilasi yaitu
suatu penilaian yang mendekati patokan dan efek lain yang dinamakan
kontras yaitu penilaian yang menjauhi patokan
Sebagai contoh kampanye pemilihan presiden melalui iklan atau debat
kandidat yang ditayangkan ditelevisi. Dengan demikian, pemilih mencari
berbagai perbedaan yang menonjol (diskriminasi) dan mencari ciri-ciri yang
terbaik (kategorisasi) diantara calon presiden berdasarkan pengetahuan atau
pengalaman yang sudah dimiliki oleh calon pemilih. Apabila pemilih sudah
menemukan perbedaan yang mencolok dan sudah mengkategorisasikan satu
calon presiden yang dinilai terbaik, maka dia akan memiliki sifat positif
terhadap calon presiden tersebut. Disamping itu, terjadi perubahan sikap
15
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
dalam diri pemilih yang tidak suka menjadi suka pada calon presiden yang
sudah dievaluasinya. Sikap positif itu merupakan sikap yang kuat dan
cenderung sesuai dengan sikapnya saat pemilihan tiba.
III. Penutup
Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat dijelaskan dalam kajian
penerapan psikologi sosial penerapan psikologi sosial bukan hanya
mempelajari tentang perilaku manusia dan berusaha menjelaskan mengapa
dan bagaimana suatu perilaku terjadi namun juga berusaha mengubah
perilaku melalui intervensi psikologi, misalnya melalui penelitian psikologi,
konseling, terapi, tes, dan bimbingan. Sehingga penerapan psikologi sosial
tidak hanya membutuhkan ilmu pengetahuan tetapi juga keterampilan, sikap
dan nilai-nilai tertentu (Gale & Chapman, dalam Sarwono (2001; 225)
Psikologi sosial juga merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan
psikologi yang membahas manusia sebagai anggota masyarakat, meninjau
interaksi manusia dalam kelompok, bagaimana hubungan manusia satu
dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut, dsb.
Jadi, Psikologi sosial selain merupakan ilmu teoretik juga merupakan
ilmu terapan. Bidang terapan psikologi sosial tidak hanya terbatas pada
hubungan antara dua orang saja namun mencakup berbagai perilaku sosial
lainnya, seperti perilaku massa, perilaku menolong, dsb.
16
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Dengan mempelajari psikologi sosial maka manusia akan memahami
dasar-dasar pengertian tentang gejala-gejala kejiwaan dan perilaku individu
dalam situasi sosial sehingga mempermudah dalam mendekati masyarakat
untuk mengadakan perubahan-perubahan dan pengarahan kepada suatu
tujuan yang sebaik-baiknya.
Dengan bantuan psikologi sosial, manusia dapat memecahkan suatu
problema sosial secara tepat secara sistematis.
Saran
Teruslah memperkaya dan belajar menggunakan teori psikologi sosial
untuk menjelaskan perilaku individu yang berakibat terhadap situasi sosial
atau situasi sosial yang berpengaruh pada individu. Keseriusan anda untuk
terus meningkatkan kemampuan menggunakan teori psikologi sosial dalam
menjelaskan problem-problem masyarakat, akan membuat pisau analisis
anda semakin tajam saat mengamati persoalan-persoalan yang terjadi
dilapangan.
Bagi teman-teman sekelas, jadikanlah ini menjadi suatu inspirasi dalam
melaksanakan kegiatan penelitian kedepan.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, Drs., H., 2007. Psikologi Sosial Jakarta: Rineka Cipta
17
Psnerapan Psikologi SosialYunita Hatibie4/12/20234:48:28 PM
Sarwono, W., S. 1987. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Rajawali Pers
…………………2002. Psikologi Sosial (Individu dan Teori-Teori Psikologi
Sosial. Jakarta: Balai Pustaka
…………………2001. Psikologi Sosial (Psikologi Kelompok dan Psikologi
Terapan)
Jakarta: Balai Pustaka
Suyono, W.., S. 2008. Pengantar Psikologi Sosial I. Jogjakarta: Media
Jogjakarta.
11/12/2008 Yunita Hatibie 7316060132 36
18
Recommended