View
39
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
46
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) metode penelitian kuantitatif merupakan metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah
ditetapkan. Metode penelitian ini dikategorikan sebagai metode ilmiah karena sudah
memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu objektif, rasional, terukur, kongkrit atau empiris
dan sistematis. Selain itu metode penelitian ini dapat disebut juga metode discovery
karena dengan metode penelitian ini dapat dikembangkan dan ditemukan ilmu
pengetahuan baru.
3.2 Operasional Variabel
3.2.1 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau niali dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017).
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yang
variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat atau variabel dependen.
Variabel bebas atau variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
47
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel
terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah kompetensi (Y). Sedangkan variabel terikat dalam penelitia ini
adalah tingkat pendidikan (X1) dan pengalaman kerja (X2) Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini memiliki dimensi dan indikator masing-masing yang
dapat menjabarkan variabel tersebut.
3.2.2 Definisi Operasional
Tabel 3-1 Operasional variabel
Variabel Definisi
Operasional
Dimensi Indikator Ukuran Skala
Tingkat
Pendidik
an (X1)
Tingkat pendidikan adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang secara
sadar dan terencana yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas cara
berpikir dan merupah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik, dimana
tingkah laku yang dimaksud termasuk kedalamnya sikap dan tindakan.
1. Pendidikan
formal.
1.1 Karyawan
merasa
penting
dalam
mengikuti
pendidikan
formal.
1.2 Harapan
pendidikan
.
1.1 Tingkat
pentingnya
mengikuti
pendidikan
formal.
1.2 Tingkat
harapan
pendidikan.
Interval
48
Tabel 3-1 Operasional variabel (lanjutan)
2. Pendidikan
nonformal
2.1 Pelatihan.
2.2 Kelompok
belajar.
2.3 Kemampu
an
linguistik.
2.1 Tingkat
pelatihan.
2.2 Tingkat
kelompok
belajar.
2.3 Tingkat
linguistik.
Interval
3. Minat
belajar
3.1 Keinginan
kuat
belajar.
3.2 Kebutuhan
belajar.
3.3 Passion.
3.1 Tingkat
keinginan
belajar.
3.2 Tingkat
kebutuhan
belajar.
3.3 Tingkat
passion.
Interval
4. Kesesuaia
n jurusan.
4.1 Latar
belakang
pendidikan
.
4.2 Bekal
pendidikan
4.3 Adaptasi.
4.1 Tingkat
latar
belakang
pendidikan
4.2 Tingkat
bekal
pendidikan
4.3 Tingkat
adaptasi.
Interval
Pengala
man
Kerja
(X2)
Pengalaman kerja adalah suatu keahlian dan keterampilan yang dimiliki
oleh seseorang dalam melaksanakan perkerjaan yang dilihat dari berapa
lama seseorang tersebut bekerja, kemampuan menyelesaikan tugasnya,
dan pemahaman serta penguasaan terhadap pekerjaannya.
49
Tabel 3-1 Operasional variabel (lanjutan)
1. Lama
waktu atau
masa kerja.
1.1 Lamanya
bekerja
diperusaha
an.
1.2 Pernah
bekerja di
perusahaa
n sejenis.
1.3 Pernah
bekerja
dalam
bidang
yang sama.
1.1 Tingkat
lamanya
bekerja
diperusahaa
n.
1.2 Tingkat
pernah
bekerja
diperusahaa
n sejenis.
1.3 Tingkat
pernah
bekerja
dibidang
yang sama.
Interval
2. Penguasaa
n dalam
pekerjaan.
2.1 Menguasai
jenis
pekerjaan.
2.2 Menguasai
peralatan
perusahaa
n.
2.3 Menguasai
produk
yang
ditawarkan
.
2.1 Tingkat
jenis
pekerjaan.
2.2 Tingkat
menguasai
peralatan
perusahaan.
2.3 Tingkat
menguasai
produk yang
ditawarkan.
Interval
50
Tabel 3-1 Operasional variabel (lanjutan)
3. Kemampu
an
intelektual.
3.1 Kreativitas
.
3.2 Memiliki
kemampua
n
menganali
sis.
3.1.Tingkat
kreativitas.
3.2 Tingkat
kemampua
n
menganalis
is.
Interval
4. Isu
emosional
.
4.1 Rasa
percaya
diri.
4.2 Rasa
takut
salah.
4.3 Rasa
malu.
4.1 Tingkat
percaya
diri.
4.2 Tingkat
rasa takut
salah.
4.3 Tingkat
rasa malu.
Interval
Kompete
nsi (Y)
Kompetensi merupakan kombinasi yang terdiri dari pengetahuan,
keterampilan dan unsur-unsur lainnya yang dimiliki oleh SDM untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan efektif.
1. Shiddiq 1.1 Kejujuran
dalam
ucapan
ajaran
agama
islam.
1.2 Transpara
nsi.
1.3 Memiliki
keberanian
dalam
menegaka
n
kebenaran.
1.1 Tingkat
kejujuran.
1.2 Tingkat
transparansi
1.3 Tingkat
kebenarian
dalam
menegakan
kebenaran.
Interval
51
Tabel 3-1 Operasional variabel (lanjutan)
2. Amanah 2.1 Memiliki
tanggung
jawab
dalam
melaksana
kan tugas
dan
kewajiban.
2.2 Sikap baik
2.3 Integritas
dan
kredibilita
s.
2.1 Tingkat
tanggung
jawab
dalam
melaksanak
an tugas dan
kewajiban.
2.2 Tingkat
sikap baik
2.3 Tingkat
integritas
dan
kredibilitas.
Interval
3. Fathanah 3.1 Karyawan
memiliki
kemampua
n dalam
menemuka
n peluang
baru.
3.2 Karyawan
mengerti
dan
memahami
tugas serta
tanggung
jawabnya.
3.1 Tingkat
kemampuan
karyawan
dalam
menemukan
peluang
baru.
3.2 Tingkat
mengerti
dan
memahami
tugas serta
tanggung
jawab.
Interval
52
Tabel 3-1 Operasional variabel (lanjutan)
4. Tabligh 4.1 Karyawan
memiliki
kemampua
n
komunikas
i dengan
rekan kerja
dengan
baik.
4.2 Persuasi
4.3 Karyawan
dapat
berkomun
ikasi baik
dengan
nasabah.
4.1 Tingkat
kemampua
n
komunikasi
dengan
rekan kerja.
4.2 Tingkat
persuasi.
4.3 Tingkat
berkomuni
kasi baik
dengan
nasabah.
Interval
3.3 Data
3.3.1 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup dari penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Bank Syariah
Mandiri (persero) Tbk. Cabang Dago Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kompetensi
pada karyawan PT Bank Syariah Mandiri (persero) Tbl. Cabang Dago Bandung.
3.3.2 Jenis dan Sumber Data
3.3.2.1 Jenis Data
53
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut
Sugiyono (2017) data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif
yang diangkakan.
3.3.2.2 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data.
Sedangkan data primer adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (Sugiyono, 2017).
1. Data primer dalam penelitian ini berasal dari kuisiner yang disebarkan kepada
50 orang karyawan PT Bank Syariah Mandiri (persero) Tbk. Cabang Dago
Bandung.
2. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari referensi-referensi yang
berhubungan dengan topik penelitian ini.
3.3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuisiner. Menurut Sugiyono (2015) pengertian kuisioner adalah teknik pengumpulan
data dilakukan denga cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab.
Dalam melakukan pengumpulan data ini ada beberapa tahapan yang dilakukan,
diantaranya:
1. Membagikan kuisiner kepada responden yaitu 50 karyawan PT Bank Syariah
Mandiri (persero) Tbk. Cabang Dago Bandung.
54
2. Mengumpulkan kuisiner yang telah diisi oleh semua responden.
3. Melakukan tabulasi data menggunakan microsoft excel.
4. Melakukan analisis data menggunakan SPSS (Statistical Package for Social
Science).
3.3.4 Skala Pengukuran
Menurut Sugiyono (2015) skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan
sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada di alat ukur,
sehingga apabila alat ukur itu digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala
likert. Skala pengukuran skala likert dibagi menjadi lima, yaitu:
1 : Sangat Setuju (SS)
2 : Setuju (S)
3 : Ragu-ragu (RR)
4 : Tidak Setuju (TS)
5 : Sangat Tidak Setuju (STS)
3.3.5 Populasi dan Sampel
3.3.5.1 Populasi Penelitian
Menurut sugiyono (2017) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek atau subjek yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
55
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan PT Bank Syariah Mandiri
(persero) Tbk. Cabang Dago Bandung.
3.4 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2017) sampel merupakan jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh suatu populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam pengambilan
pada penelitian ini adalah nonprobability sampling, menurut Sugiyono (2017)
nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel. Bagian dari nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu sampling jenuh dengan menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel.
Sampel dari penelitian ini adalah sebanyak 50 orang karyawan PT Bank Syariah
Mandiri (persero) Tbk. Cabang Dago Bandung.
3.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data
3.5.1 Uji Instrumen Penelitian
3.5.1.1 Uji Validitas
Uji Validitas digunakan untuk menguji konstruk yang dilakukan dengan cara
mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor total (Sugiyono, 2017). Uji
validitas ini dilakukan untuk memastikan sejauh mana suatu instrument yang
digunakan untuk mengukur konsep yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Karl Pearson yang kenal
sebagai rumus Product Moment, yaitu:
56
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden
ΣX = jumlah nilai X
ΣY = jumlah nilai Y
ΣXY = jumlah hasil kali nilai X dan Y
ΣX² = jumlah kuadrat nilai X
ΣY² = jumlah kuadrat nilai Y
Untuk memenuhi syarat hasil perhitungan koefisien korelasi Product Moment,
harus minimal 0,3. Apabila hasil kurang daripada itu, maka item dalam instrument
dinyatakan tidak valid (Sugiono, 2017).
3.5.1.2 Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas adalah pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran dengan objek yang sama, akan menghasilkan hasil yang sama
pula (Sugiyono, 2017). Uji reliabilitas akan dilakukan secara bersamaan terhadap
seluruh pertanyaan untuk menguji kebenarannya. Penggunaan uji reliabitias oleh
peneliti adalah untuk menilai konsistensi susunan dan benar baik digunakan dalam
mengukur sehingga menghasilkan data yang valid. Untuk pengujian reliabilitas,
peneliti akan mengukur menggunakan rumus Alpha Chronbach:
57
Keterangan:
ri = instrument reliabilitas
k = jumlah pertanyaan
∑σ2b = jumlah varian butir atau kesalahan
σ2t = varian total
Dalam instumen penelitian dapat dikatakan reliable ketika hasil dari perhitungan
menggunakan rumus Alpha Chronbach memiliki nilai ≥ 0,6 (Sugiyono, 2010).
3.5.2 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif adalah metode statistic yang digunakan untuk
menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul dengan apa
adanya, yang bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umu (Sugiyono,
2017). Analisis statistik deskriptif dalam penelitian ini menggunakan rata-rata (mean),
distribusi frekuensi, dan interval kelas.
Rata-rata (mean)= ∑ (𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑥 𝑓𝑟𝑒𝑘𝑢𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛)
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛𝑑𝑒𝑛
Interval kelas = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
= 5−1
5
= 0,08
58
Berdasarkan perhitungan interval kelas diatas, maka dapat disimpulkan kategori
penilaian sebagi berikut:
Tabel 3-2 Kategori Penilaian
1.0 – 1.08 Sangat tidak baik
1.81 – 2.60 Tidak baik
2.61 – 3.40 Cukup baik
3.41 – 4.20 Baik
4.21 – 5.00 Sangat baik
Sumber: Hasil olahan peneliti
3.5.3 Uji Asumsi Klasik
3.5.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui data sebaran yang telah
didistribusikan normal atau tidak. Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov p-value (α = 0,05) maka dapat ditetapkan
bahwa asumsi normalitas normal atau dapat dipenuhi, rumus Kolmogorov-Smirnov
adalah sebagai berikut:
𝑲𝑫 ∶ 𝟏, 𝟑𝟔 √𝒏𝟏 + 𝒏𝟐
𝒏𝟏 𝒏𝟐
Keterangan:
KD = Jumlah Kolmogorov-Smirnov yang dicari.
n1 = Jumlah sampel yang diperoleh.
n2 = Jumlah sampel yang diharapkan.
59
(Sugiyono, 2013).
Data akan dikatakan normal apabila nilai signifikan lebih besar dari 0,05 pada
(P>0,05). Dan sebaliknya data akan dikatakan tidak normal apabila nilai signifikan
lebih kecil dari 0,05 pada (P<0,05).
3.5.3.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolineritas digunakan dalam penelitian untuk menguji apakah model
suatu regresi ada korelasi atau hubungan antar variabel independent. Korelasi antar
variabel independent tidak boleh terjadi untuk mendapatkan suatu model regresi yang
baik. Pengujian multikolineraritas dapat dilakukan dengan nilai Tolerance atau
Variance Inflation Factor sebagai berikut:
𝑉𝐼𝐹 =1
𝑇𝑜𝑙𝑒𝑟𝑎𝑛𝑐𝑒
Pengambilan keputusan dengan menggunakan nilai Tolerance atau Variance
Inflation Factor memiliki bebertapa kriteria, yaitu:
1. Tolerance < 0,1 atau VIF > 10, maka terdapat multikolineraritas.
2. Tolerance > 0,1 atau VIF < 10, maka tidak terdapat multikolineritas.
3.5.3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi
ketidaksamaan kepengamatan lainnya. Uji heterokedastisitas digunakan dalam
penelitian untuk menguji apakah suatu model regresi telah terjadi ketidaksesuaian
varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Apabila suatu varians
dari residual ke pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas.
60
Sebaliknya, apabila suatu varians dari residual ke pengamatan ke pengamatan lain
berubah maka disebut heterokedastisitas (Ghozali, 2013).
Pengujian heterokedastisitas dalam penelitian ini menggunakan uji Glejser
dengan memiliki kriteria menunjukan nilai apabila:
1. Jika Sig > 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas.
2. Jika Sig < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas.
3.5.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan
antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel
dependen dengan independen (Ghozali, 2013).
Persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah
𝒀 = 𝒂 + 𝒃𝟏𝑿𝟏 + 𝒃𝟐𝑿𝟐 + e
Keterangan:
Y = Kompetensi
a = Konstanta
b1 = Parameter Koefisien Regresi
b2 = Parameter Koefisien Regresi
X1 = Tingkat Pendidikan
X2 = Pengalaman Kerja
e = Error
3.5.5 Uji Koefisien Korelasi
61
Koefisien korelasi adalah bilangan yang menyatakan derajat hubungan antara
variabel yang diteliti, serta dapat menentukan arah dari kedua variabel tersebut. Teknik
korelasi yang digunakan adalah product moment pearson yang bermaksud untuk
mengetahui kekuatan hubungan timbal balik antara dua variabel atau lebih. Hubungan
variabel terdiri menjadi dua macam yaitu hubungan positif dan negatif. Sedangkan
untuk kekuatan hubungan antara dua variabel ditentukan oleh nilai koefisien korelasi
yang berada diantara -1 sampai 1. Rumus koefisien korelasi tersebut adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y.
n = Jumlah periode
Y = Nilai liquiditas
X = Nilai kecukupan modal
Tabel 3-3 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi
No. Interval nilai Tingkat Hubungan
1. 0,00 – 0,199 Sangat lemah
2. 0,20 – 0,399 Lemah
3. 0,40 – 0,599 Cukup
4. 0,60 – 0,799 Kuat
62
Tabel 3-3 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi (lanjutan)
5. 0,80 – 0,100 Sangat kuat
Sumber: Sugiyono (2011:231)
3.5.6 Uji Parsial (t)
Uji t digunakan untuk mengukur secara terpisah apakah variabel bebas
berdampak variabel terikat. Ada dua tahapan untuk uji signifikansi parsial yaitu
meliputi:
1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat.
Hipotesis yang akan diuji dalam pengambilan keputusan
penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
𝐻0 = tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial variabel tingkat
pendidikan terhadap variabel kompetensi.
𝐻𝑎 = terdapat pengaruh yang dignifikan secara parsial variabel tingkat
pendidikan terhadap variabel kompetensi.
𝐻0 = tidak terdapat pengaruh yang dignifikan secara parsial variabel
pengalaman kerja terhadap variabel kompetensi.
𝐻𝑎 = terdapat pengaruh yang dignifikan secara parsial variabel pengalaman
kerja terhadap variabel kompetensi.
2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistika.
63
Menurut Sugyono (2012), kaidah pengujian yang dilakukan dengan
ketentuan sesuai kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis adalah
sebagai berikut:
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎
3.5.7 Uji Simultan (f)
Menurut Siregar (2013) ada beberapa tahap dalam uji simultan yaitu:
1. Membuat hipotesis dalam uraian kalimat.
𝐻0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara
variabel tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap
kompetensi.
𝐻𝑎 = Terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara variabel
tingkat pendidikan dan pengalaman kerja terhadap kompetensi.
2. Membuat hipotesis dalam bentuk model statistika.
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 ≤ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
𝐽𝑖𝑘𝑎 𝑓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑚𝑎𝑘𝑎 𝐻0 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝐻𝑎 𝑑𝑖𝑡𝑜𝑙𝑎𝑘
3.5.8 Uji Koefisien Determinasi (R-Square)
Koefisien determinasi merupakan alat untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi-variasi dependen
(Ghozali, 2012). Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Rumus uji
koefisien determinasi adalah sebagai berikut:
64
𝑅 − 𝑆𝑞𝑢𝑎𝑟𝑒 = (𝑟)2𝑥 100%
3.5.9 Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi adalah peluang kesalahan dalam suatu penelitian yang
ditetapkan oleh seorang peneliti untuk mengambil sebuah keputusan menerima
atau menolak hipotesis nol (H0). Dalam penelitian ini, tingkat signifikansi yang
ditetapkan oleh peneliti sebesar 5%. Hal tersebut berartikan 95% dalam
penelitian ini memiliki keyakinan benar. Jumlah ini biasa diambil dalam
penelitian berupa ilmu pengetahuan sosial karena beranggapan bahwa dengan
tingkat signifikansi 5% telah mewakili hubungan antar variabel.
3.5.10 Waktu dan tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT Bank Syariah Mandiri (persero) Tbk. Cabang
Dago Bandung pada bulan Juli sampai Agustus 2019.
Recommended