View
259
Download
0
Category
Preview:
DESCRIPTION
hjg
Citation preview
Semarang, 9 April 2014
Lampiran : 3 (tiga) eksemplar
Perihal : Permohonan Ethical Clearance.
Kepada Yth : Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Di Semarang
Sehubungan dibutuhkannya Ethical Clearance untuk penelitian
kami dengan
Judul : Analisis Program “ Behavior Based Safety “ Terhadap
Pengetahuan, Sikap, dan Praktek “ Medical Waste Management”
Perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.
Peneliti : Arif Pandega Putera Nagara
Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No. 1 A Ungaran 50511
Kabupaten Semarang
No.Telp/HP : 085726934753
Maka dengan ini disampaikan permohonan Surat Ethical
Clearance untuk penelitian tersebut.
Atas perhatian dan bantuannya disampaikan banyak terima
kasih.
Pemohon,
Arif Pandega P.N.
25010311400105
Tembusan Yth :
1. Ketua Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP
2. Arsip
PROTOKOL PENELITIAN
KOMISI ETIK PENELITIAN KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
Sekretariat : Lantai 2 Dekanat FKM UNDIP
Jl. Prof.Soedarto, SH. Tembalang Semarang
Telp/Fax : (024) 7460044
1. Nama Peneliti Utama : Arif Pandega Putera Nagara
2. Judul Penelitian : Analisis Program “ Behavior Based Safety “
Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Praktek “ Medical Waste Management”
Perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.
3. Subjek : Perawat Ruangan Rumah Sakit Ken Saras
4. Perkiraan waktu yang akan digunakan menyelesaikan subjek : 2 minggu.
5. Ringkasan usulan penelitian, latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian:
RINGKASAN
A. Latar belakang .
Sebagai Institusi pelayanan kesehatan, Rumah sakit tidak hanya
menghasilkan sampah biasa, namun juga menghasilkan berbagai macam
limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Dengan banyaknya masyarakat
menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan oleh karenanya diperlukan
pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
(K3RS).
Sebagian limbah medis rumah sakit termasuk kedalam kategori limbah
berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius sangat penting untuk
dikelola secara benar. Limbah medis berbahaya yang berupa limbah kimiawi,
limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan wadah bertekanan masih
banyak yang belum dikelola dengan baik. Sedangkan limbah infeksius
merupakan limbah yang bisa menjadi sumber penyebaran penyakit baik kepada
SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien ataupun masyarakat
di sekitar lingkungan Rumah Sakit. Beberapa risiko kesehatan yang mungkin
ditimbulkan akibat keberadaan rumah sakit antara lain penyakit menular.
Pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 yang dikeluarkan
Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit di Indonesia
pada waktu itu mencapai 1.372 unit.. Pengelolaan limbah medis yang berasal
dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan maupun laboratorium medis di
Indonesia masih di bawah standar. Bahkan banyak rumah sakit yang membuang
dan mengolah limbah medis tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sehingga akan meningkatkan resiko penularan penyakit akibat limbah tersebut.
Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh dr Joseph tahun 2005-
2007 mencatat bahwa angka KAK NSI mencapai 38-73 % dari total petugas
kesehatan.Sehingga perlu adanya upaya promosi untuk meningkatkan
pengetahuan kesadaran dan perilaku petugas kesehatan mengenai pengelolaan
limbah medis yang aman dan mengurangi resiko tertularnya suatu penyakit yang
didapatkan dari limbah medis tersebut. Mempromosikan perilaku aman di tempat
kerja merupakan bagian penting dari manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja dan merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan
kerja.
Program behavior based safety digunakan untuk menggambarkan
program yang berfokus pada perilaku pekerja sebagai salah satu penyebab
terjadinya kecelakaan kerja untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja. Program behavior based safety akan mengidentifikasi
pekerja yang berperilaku tidak aman kemudian mengarahkan pekerja tersebut
untuk berperilaku aman pada saat bekerja.
Rumah Sakit Ken Saras yang letaknya di Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang dirintis pembangunannya semenjak tahun 2007 dengan
ijin dari Bupati Semarang nomor 648/049761/2009 dan diresmikan pada tahun
2010. Memiliki tempat 200 tempat tidur dengan 6 ruangan yaitu Topas, Opal,
Emerald, safir,intan dan Diamond. Dimana jumlah perawat ruangan sebanyak 65
orang.
Dengan demikian Rumah Sakit Ken Saras masih sangat baru sehingga
masih terus berbenah diri dalam berbagai aspek managemen Rumah Sakit.
Data pasien rawat inap di Rumah sakit ini terjadi peningkatan setiap tahunnya,
data terakhir tahun 2012 jumlah pasien rawat inap sebanyak 3036 pasien
dengan data tiap bulannya terdiri atas januari ; 206, Februari ; 162, Maret ; 211,
April ; 196, Mei ; 255, Juni ; 239, Juli ; 268, Agustus ; 231, September ; 303,
Oktober ; 310, November ; 394, Desember ; 419, oleh karenanya sistem K3RS
terus disempurnakan untuk menunjang kesehatan dan keselamatan kerja baik
bagi pasiennya maupun karyawannya.
Namun dari pengamatan peneliti, selama bertugas di RS Kensaras
selama lebih dari 2 tahun semenjak saya mulai bekerja dari tahun 2010 sampai
sekarang, ada tiga permasalahan a) pengetahuan, b) kesadaran dan c) perilaku
petugas kesehatan mengenai pengelolaan limbah medis yang aman dan
mengurangi resiko tertularnya suatu penyakit yang didapatkan dari limbah medis
Rumah Sakit Ken Saras tersebut masih dibawah standar. Masih banyak perawat
yang membuang limbah medis pada tempat yang tidak sesuai, mencampur
antara limbah medis dengan limbah non medis. Bahkan masih ditemukan limbah
benda tajam tidak di buang pada tempat khusus benda tajam.
Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul thesis
Analisis Program Behavior Based Safety Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan ,
Sikap dan Praktek Medical Waste Management perawat di Rumah Sakit Ken
Saras Kabupaten Semarang.
B. Rumusan Masalah
Rumah Sakit Ken Saras merupakan instalasi yang masih sangat baru
sehingga K3RS masih sangat perlu dikembangkan dan di sosialisasikan kepada
seluruh karyawan Rumah Sakit. Peningkatan pengetahuan dan perilaku akan
kesadaran pengelolaan limbah medis masih sangat perlu dikarenakan masih
banyak perawat yang belum memahami pengelolaan sampah medis yang
seharusnya sudah menjadi kebiasaan dalam mengelola limbah medis dengan
benar.
Berdasarkan masalah yang ada, selanjutnya perumusan masalah disini
dapat diajukan sebagai pertanyaan penelitian sebagai berikut : Apakah program
”Behaviour Based Safety” berpengaruh terhadap “ Medical Waste Management”
pada tenaga perawat ruangan di Rumah Sakit Ken Saras?
C.Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh “Behavior Based Safety Program”
Terhadap “Medical Waste Management” Pada tenaga perawat ruangan
Diamond di Rumah Sakit Ken Saras.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan Terhadap “Medical Waste
Management” Pada tenaga perawat ruangan Diamond di Rumah Sakit
Ken Saras.
b. Untuk mengetahui peningkatan sikap Terhadap “Medical Waste
Management” Pada tenaga perawat ruangan Diamond di Rumah Sakit
Ken Saras.
c. Untuk mengetahui peningkatan Persepsi “Medical Waste
Management” Pada tenaga perawat ruangan Diamond di Rumah Sakit
Ken Saras.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Merupakan suatu informasi yang dapat dipergunakan sebagai data
pembanding bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang sejenis.
2. Bagi Magister Pasca Sarjana promosi kesehatan
Menambah kepustakaan dan wawasan keilmuan di bidang Kesehatan
dan Keselamatan kerja di rumah sakit khususnya di bidang pengelolaan
limbah medis dan Behavior Based Safety.
3. Bagi Rumah Sakit Ken Saras
a. Memberikan pengetahuan kepada tenaga perawat mengenai
manajemen limbah medis di Rumah Sakit yang aman dan mengikuti
standar dan akan dikembangkan kepada seluruh instalasi di Rumah
Sakit Ken Saras.
b. Memberikan informasi kepada manajemen rumah sakit mengenai
pentingnya penerapan Behavior Based Safety Program di seluruh
instalasi Rumah Sakit Ken Saras.
4. Bagi penulis
Merupakan sarana bagi penulis untuk melatih diri dalam mengetahui
cara dan proses berpikir ilmiah serta praktis sebagai penerapan ilmu
pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan di Program magister
promosi kesehatan.
6. Masalah Etika : (bagaimana pendapat saudara mengenai etika penelitian
yang mungkin timbul)
Penelitian ini menerapkan etika penelitian sesuai ketentuan yang sudah
disepakati oleh informan penelitian secara ilmiah, antara lain :
- Menggunakan lembar kesediaan responden (informed consent)
- Nama dan alamat informan tidak dipublikasikan
- Pengumpulan data dilakukan melalui Kuisoner, Checklist dan kartu
observasi tanpa ada pemaksaan dan dilakukan pada tempat yang
sudah disepakati bersama.
7. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, apakah percobaan binatang
juga dilakukan?
- Tidak
8. Prosedur perlakuan : frekuensi, interval dan jumlah perlakuan yang akan
diberikan, termasuk dosis dan pemberian obat.
- Tidak ada perlakuan terhadap responden, hanya melakukan pengisian
kuisoner, checklist observasi dan kartu observasi.
9. Bahaya langsung dan tidak langsung yang mungkin terjadi, segera atau
perlahan-lahan dan bagaimana cara pencegahannya
- Tidak ada bahaya yang ditimbulkan
10. Pengalaman formal (peneliti sendiri atau orang lain) mengenai perlakuan
yang akan dilakukan :
- Tidak ada perlakuan pada subjek penelitian
11. Bila penelitian ini dilakukan pada penderita, tunjukkan keuntungan-
keuntungannya :
- Penelitian ini tidak dilakukan pada penderita, tetapi pada perawat
ruangan Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang, dimana hasil
penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan perilaku yang baik dalam
pengelolaan limbah medis yang sampai saat ini masih belum baik.
12. Bagaimana cara pemilihan penderita atau sukarelawan sehat ?
- Pemilihan responden dilakukan dengan menggunakan teknik purposif
random sampling dari seluruh populasi perawat ruangan yang
bekerja di Rumah Sakit Ken Saras.
13. Bila penelitian ini dikerjakan pada manusia, jelaskan hubungan antara
responden dengan peneliti :
- Peneliti saat ini sedang menempuh pendidikan di Program Studi
Magister Promosi Kesehatan Pascasarjana UNDIP Semarang,
konsentrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).Peneliti juga
bekerja sebagai dokter mitra di Rumah Sakit yang di teliti.
- Responden adalah perawat ruangan yang melakukan pelayanan di
Rumah Sakit Ken Saras di Kabupaten Semarang.
- Terdapat hubungan antara responden dan peneliti, yaitu sama sama
karyawan Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.
14. Bila penelitian ini dikerjakan pada penderita, jelaskan cara diagnosis dan
nama dokter yang bertanggung jawab mengobati :
- Tidak ada
15. Jelaskan registrasi yang dilakukan selama studi, termasuk penilaian efek
samping dan komplikasi yang mungkin terjadi :
- Tidak ada
16. Bila penelitian dilakukan pada manusia, jelaskan bagaimana cara
menjelaskan dan mengajak untuk berpartisipasi :
- Responden diberi pengertian tentang maksud dan tujuan, serta
manfaat penelitian.
- Responden diberi penjelasan bahwa peneliti akan merahasiakan
identitas responden dan kesediaan responden sangat penting bagi
keberlangsungan penelitian ini. Kemudian ditawarkan tentang hak dan
kewajiban peneliti dan responden.
17. Bila penelitian dilakukan pada manusia, berapa banyak efek samping
yang mungkin dan cara mengatasinya :
- Tidak ada efek samping
18. Bila penelitian dilakukan pada manusia, apakah subjek diasuransikan ?
- Tidak, karena tidak berisiko/ tidak membahayakan.
19. Bentuk insentif bagi responden :
- Barang souvenir seharga Rp.20.000 dan door price bagi yang
menerapkan program terbaik
20. Penelitian akan dilaksanakan : Bulan April s.d Mei 2014
Semarang,9 April 2014
Peneliti
Arif Pandega Putera Nagara
25010311400125
Telah diperiksa dan setuju untuk dilakukan penelitian :
Reviewer Komisi Etik Penelitian Kesehatan FKM UNDIP
Ketua,
Prof.Dr.dr.Soeharyo Hadisaputro,SpPD
(……………………………..........……)
PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN
(INFORMED CONSENT)
Bapak/Ibu Yth.
Saya mahasiswa dari program Studi Magister promosi Kesehatan
Pascasarjana UNDIP Semarang Konsentrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3), akan melakukan penelitian tentang Analisis Program Behavior Based
Safety Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan , Sikap dan Praktek Medical Waste
Management perawat di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.
Sebagai gambaran penelitian ini :
1. Latar belakang penelitian :
Sebagai Institusi pelayanan kesehatan, Rumah sakit tidak hanya
menghasilkan sampah biasa, namun juga menghasilkan berbagai
macam limbah yang berupa benda cair, padat dan gas. Dengan
banyaknya masyarakat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan oleh
karenanya diperlukan pengelolaan program Kesehatan dan Keselamatan
Kerja di Rumah Sakit (K3RS).
Sebagian limbah medis rumah sakit termasuk kedalam kategori limbah
berbahaya dan sebagian lagi termasuk kategori infeksius sangat penting
untuk dikelola secara benar. Limbah medis berbahaya yang berupa
limbah kimiawi, limbah farmasi, logam berat, limbah genotoxic dan
wadah bertekanan masih banyak yang belum dikelola dengan baik.
Sedangkan limbah infeksius merupakan limbah yang bisa menjadi
sumber penyebaran penyakit baik kepada SDM Rumah Sakit, pasien,
pengunjung/pengantar pasien ataupun masyarakat di sekitar lingkungan
Rumah Sakit. Beberapa risiko kesehatan yang mungkin ditimbulkan
akibat keberadaan rumah sakit antara lain penyakit menular.
Pada Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008 yang dikeluarkan
Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa jumlah rumah sakit di
Indonesia pada waktu itu mencapai 1.372 unit.. Pengelolaan limbah
medis yang berasal dari rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan
maupun laboratorium medis di Indonesia masih di bawah standar.
Bahkan banyak rumah sakit yang membuang dan mengolah limbah
medis tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sehingga akan
meningkatkan resiko penularan penyakit akibat limbah tersebut.
Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh dr Joseph tahun 2005-2007
mencatat bahwa angka KAK NSI mencapai 38-73 % dari total petugas
kesehatan.Sehingga perlu adanya upaya promosi untuk meningkatkan
pengetahuan kesadaran dan perilaku petugas kesehatan mengenai
pengelolaan limbah medis yang aman dan mengurangi resiko tertularnya
suatu penyakit yang didapatkan dari limbah medis tersebut.
Mempromosikan perilaku aman di tempat kerja merupakan bagian
penting dari manajemen keselamatan dan kesehatan kerja dan
merupakan salah satu cara untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Program behavior based safety digunakan untuk menggambarkan
program yang berfokus pada perilaku pekerja sebagai salah satu
penyebab terjadinya kecelakaan kerja untuk mencegah terjadinya
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Program behavior based
safety akan mengidentifikasi pekerja yang berperilaku tidak aman
kemudian mengarahkan pekerja tersebut untuk berperilaku aman pada
saat bekerja.
Rumah Sakit Ken Saras yang letaknya di Kecamatan Bergas,
Kabupaten Semarang dirintis pembangunannya semenjak tahun 2007
dengan ijin dari Bupati Semarang nomor 648/049761/2009 dan
diresmikan pada tahun 2010. Memiliki tempat 200 tempat tidur dengan 6
ruangan yaitu Topas, Opal, Emerald, safir,intan dan Diamond. Dimana
jumlah perawat ruangan sebanyak 65 orang.
Dengan demikian Rumah Sakit Ken Saras masih sangat baru sehingga
masih terus berbenah diri dalam berbagai aspek managemen Rumah
Sakit. Data pasien rawat inap di Rumah sakit ini terjadi peningkatan
setiap tahunnya, data terakhir tahun 2012 jumlah pasien rawat inap
sebanyak 3036 pasien dengan data tiap bulannya terdiri atas januari ;
206, Februari ; 162, Maret ; 211, April ; 196, Mei ; 255, Juni ; 239, Juli ;
268, Agustus ; 231, September ; 303, Oktober ; 310, November ; 394,
Desember ; 419, oleh karenanya sistem K3RS terus disempurnakan
untuk menunjang kesehatan dan keselamatan kerja baik bagi pasiennya
maupun karyawannya.
Namun dari pengamatan peneliti, selama bertugas di RS Kensaras
selama lebih dari 2 tahun semenjak saya mulai bekerja dari tahun 2010
sampai sekarang, ada tiga permasalahan a) pengetahuan, b) kesadaran
dan c) perilaku petugas kesehatan mengenai pengelolaan limbah medis
yang aman dan mengurangi resiko tertularnya suatu penyakit yang
didapatkan dari limbah medis Rumah Sakit Ken Saras tersebut masih
dibawah standar. Masih banyak perawat yang membuang limbah medis
pada tempat yang tidak sesuai, mencampur antara limbah medis dengan
limbah non medis. Bahkan masih ditemukan limbah benda tajam tidak di
buang pada tempat khusus benda tajam.
Oleh karena itu, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul thesis
Analisis Program Behavior Based Safety Pengaruhnya Terhadap
Pengetahuan , Sikap dan Praktek Medical Waste Management perawat
di Rumah Sakit Ken Saras Kabupaten Semarang.
Dari latar belakang diatas penulis merasa perlu melakukan penelitian tentang :
Analisis Program “ Behavior Based Safety “ Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan
Praktek “ Medical Waste Management” Perawat di Rumah Sakit Ken Saras
Kabupaten Semarang
2. Lama penelitian dan jumlah subjek penelitian : 2 minggu dan jumlah subjek
penelitian sebanyak 30 orang
3. Perlakuan terhadap subjek : melakukan pengisian kuisoner dan observasi
4. Kemungkinan risiko kesehatan : tidak ada
5. Penjelasan kompensasi bagi subjek : Barang souvenir seharga Rp.20.000 dan
door price seharga 500.000 bagi yang menerapkan program ini terbaik.
6. Penjelasan terjaminnya subjek : Nama dan Alamat hanya inisial saja dan
publikasi data hanya terfokus pada informasi responden tentang Analisis
Program Behavior Based Safety Pengaruhnya Terhadap Pengetahuan, Sikap
dan Praktek Medical Waste Management perawat di Rumah Sakit Ken Saras
Kabupaten Semarang. Responden tidak akan mendapat kerugian dalam
penelitian ini.
7. Pengobatan medis dan ganti rugi apabila diperlukan : Tidak ada
8. Nama jelas dan alamat penanggungjawab medis : Tidak ada
9. Partisipasi bersifat sukarela dan setiap saat subjek dapat mengundurkan diri : ya
10. Kesediaan dari subjek : ada
Kami berharap bapak/ibu bersedia menjadi responden penelitian ini.
Semarang, 9 April 2014
Peneliti
Arif Pandega Putera Nagara
25010311400125
FORMULIR INFORMED CONSENT
(KESEDIAAN MENGIKUTI PENELITIAN)
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ………………………………………………………………………
Umur : ………. Tahun
Jenis Kelamin : L / P
Alamat : ………………………………………………………………………
Setelah mendapat penjelasan, dengan ini saya menyatakan bersedia menjadi
responden penelitian yang berjudul :
Analisis Program “ Behavior Based Safety “ Terhadap Pengetahuan, Sikap, dan
Praktek “ Medical Waste Management” Perawat di Rumah Sakit Ken Saras
Kabupaten Semarang
Dengan ketentuan apabila ada hal-hal yang tidak berkenan pada saya, maka
saya berhak mengajukan pengunduran diri dari kegiatan penelitian ini.
Peneliti
Arif Pandega P.N25010311400125
Ungaran, 2014 Responden
-------------------------------------
CURICULUM VITAE
Nama Lengkap : Arif Pandega Putera Nagara
Tempat/Tanggal Lahir : Magelang, 21 Juni 1985
Agama : Islam
Alamat : Jl. Hos Cokroaminoto No 1 A Ungaran
50511 Kabupaten Semarang Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan:
- SD : SDN Bandarjo II-IV Ungaran/1991
- SMP : SMPN 3 Ungaran/1997
- SMU : SMUN 1 Ungaran/2000
- SI : Fakultas Kedokteran Universitas Islam
Sultan Agung Diponegoro/2003
Riwayat Pekerjaan :
Januari – Maret 2010 : Dokter klinik 24 jam di tangerang
April – Sept 2010 : Dokter Klinik Perusahaan PT ITCI HUTANI
MANUNGGAL di Balikpapan
Okt 2010-Des 2011 : Dokter RIG di International sos di wilayah
fakfak papua barat
Januari 2012-Juni 2012 : Dokter di PT Mutiara Medical Service RIG
Raniworo dan RIG Raisis di Balikpapan
Juli 2012 – Sekarang :Dokter di PT Balikpapan Bintang
Kalimantan di RIG Hakuryu 10 di
Balikpapan.
Recommended