View
330
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
www.bnisyariah.co.id
Laporan Tahunan
A Decade of Dedication 2010Annual Report
Satu Dekade Berdedikasi
Laporan Tahunan2010Annual Report
KANTOR PUSAT BNI SYARIAH Jl. Jend Sudirman Kav. 1 Lt. 22Jakarta 10220Telp. : (021) 572 8773Fax. : (021) 251 1153
www.bnisyariah.co.id
A D
ecade of Dedication Satu D
ekade BerdedikasiLaporan Tahunan 2010 Annual Report
PT Bank BNI Syariah
KINeRJA 2010 2010 Performance Ikhtisar Keuangan Financial Highlights for the Year Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010
PROFIL PeRUSAHAAN Company Profile Visi dan Misi Vision and Mission Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief History of BNI Syariah Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas Syariah The Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board
Struktur Organisasi Organizational Structure Kode etik Code of Conduct LAPORAN MANAJeMeN Reports from Management Laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners Laporan Direksi Report of the Board of Directors Laporan Dewan Pengawas Syariah Report of the Syariah Supervisory Board
ANALISIS DAN PeMBAHASAN MANAJeMeN Management Discussion and Analysis Tinjauan Operasional Operational Review Tinjauan Keuangan Financial Review Prospek Bisnis dan Rencana Jangka Panjang Business Prospect and Long-Term PlanningT Manajemen Risiko Risk Management Teknologi Informasi Information Technology
PeNgeMBANgAN SUMBeR DAYA MANUSIA Human Resources Development
Profil Sumber Daya Manusia Human Resources’ ProfilePelatihan & PengembanganTraining & DevelopmentSistem RemunerasiRemuneration System
20.
22.
26.
27.
28.
29.
33.
37.
43.
46.
60.
68.
56.
62.
70.
65.
72.
10.
12.
Daftar IsiTable of Content
19.
31.
45.
67.
09.
2010 Annual Report BNI Syariah
76.
78.
113.
TATA KelolA PeRuSAhAANCorporate Governance
Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate GovernancePelaksanaan Tata Kelola PerusahaanImplementation of Good Corporate Governance
- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris- Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi- Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors- Kelengkapan dan PelaksanaanTugas Komite- Completeness and Implementation of Task Committees- Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah - Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board- Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana
dan Penyaluran Dana Serta Pelayanan Jasa- Sharia implementation in Fund Raising, Distribution of Fund and Disbursement
Services- Penanganan Benturan Kepentingan- handling Conflict of Interest- Penerapan Fungsi Kepatuhan- Implementation of the Compliance Function- Penerapan Fungsi Audit Intern- Implementation of Internal Audit Function- Penerapan Fungsi Audit ekstern- Implementation of external Audit Function- Batas Maksimum Penyaluran Dana - Financing limit- Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan- Transparency of Financial and Non Financial Condition
hasil Penilaian Self Assessment Self Assessment Results
TANGGuNG JAwAB SoSIAl PeRuSAhAAN Corporate Social Responsibility
INFoRMASI PeRuSAhAANCorporate Information
Produk dan layanan Kamiour Products and Services
Testimoni Pelanggan Customers’ Testimonials Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profile Profil Direksi Board of Directors’ Profile Profil Dewan Pengawas Syariah Syariah Supervisory Board’s Profile
Pejabat SeniorSenior executivesJaringan Kantoroffice Networks
lAPoRAN KeuANGANFinancial Statements
122.
132.
140.
130.
136.
142.
148.
121.
75.
153.
115.
2
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
‘Satu Dekade Berdedikasi’‘A Decade of Dedication’
PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) didirikan pada tanggal 19
Juni 2010 sebagai anak perusahaan dari PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk (BNI). Sebelum beroperasi sebagai
Bank umum Syariah (BuS) yang berdiri secara independen,
BNI Syariah telah beroperasi sebagai unit bisnis BNI selama
10 tahun dengan menawarkan berbagai produk perbankan
syariah.
BNI Syariah saat ini melayani nasabah melalui 59 kantor
cabang di seluruh Indonesia yang didukung oleh jaringan
dan teknologi BNI berupa layanan cabang, ATM, internet
banking, dan call center. lebih dari 750 cabang BNI sebagai
Delivery Channel Perbankan Syariah terhubung melalui
jaringan teknologi canggih di seluruh nusantara.
Dalam kesempatan ini kami ingin menyampaikan laporan
Tahunan 2010 yang merupakan laporan tahunan pertama
kami sebagai entitas independen kepada seluruh mitra
bisnis, pejabat Pemerintah Indonesia, media dan masyarakat
luas mengenai kegiatan, operasi dan hasil yang dicapai oleh
Bank.
Kami mengangkat tema “Satu Dekade Berdedikasi” sebagai
wujud ekspresi langsung dari doa dan aspirasi kami untuk
kemajuan dan kesejahteraan BNI Syariah sebagai lembaga
keuangan yang bertanggung jawab kepada Tuhan
Yang Maha esa, para pemegang saham, para pemangku
kepentingan, masyarakat, dan Pemerintah Indonesia.
PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) was established on June 19,
2010 as a subsidiary of PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk (BNI). Before operating as an independent Sharia Bank,
BNI Syariah has operated as a business unit of BNI for over
10 years offering a full range of Islamic-friendly banking
products to customers.
BNI Syariah today serves its customer base through
59 branch offices across Indonesia, supported by BNI
network and technology such as branch services, ATMs,
internet banking and call center. More than 750 BNI
Syariah Bank Delivery Channel are connected through
advanced-technology networks throughout the Indonesian
archipelago.
For this 2010 Annual Report, our first as an independent
entity, we respectfully convey to all business partners,
Government of Indonesia officials, media and the public at
large the Bank’s activities, operations and results.
we have settled upon the theme ‘A Decade of Dedication’ the
intent of which is to directly express our most sincere prayers
and aspirations for the advancement and prosperity of BNI
Syariah, as a financial institution responsible to Almighty
God, the shareholders, all stakeholders, society and the
Government of Indonesia.
3
2010 Annual Report BNI Syariah
Tanggung Jawab Laporan Keuangan 2010 Responsibility for the 2010 Financial Report
laporan Tahunan 2010 ini dipersiapkan oleh PT Bank BNI
Syariah termasuk laporan keuangan tahunan, laporan
tata kelola perusahaan, dan informasi lain yang terkait di
dalamnya. Seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris
PT Bank BNI Syariah masing-masing membubuhkan tanda
tangan di bawah ini sebagai bentuk pertanggungjawaban
atas kebenaran isi laporan Tahunan 2010.
This 2010 Annual Report, including the annual financial
statements, good corporate governance report and other
information related to the contents thereof, is prepared by
PT Bank BNI Syariah. All members of the Board of Directors
and Board of Commissioners of PT Bank BNI Syariah have
affixed their respective signatures hereunder as a form of
responsibility for the content of the Annual Report 2010.
Achjar IljasKomisaris utama (Independen)
President Commissioner (Independent)
RizqullahDirektur utama
President Director
Sofyan Syafri HarahapKomisaris Independen
Independent Commissioner
Bambang WidjanarkoDirektur Bisnis
Business Director
Acep Riana JayaprawiraKomisaris
Commissioner
Imam Teguh SaptonoDirektur Kepatuhan dan PenunjangRisk, legal and Compliance Director
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Direksi Board of Directors
4
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Amanah
5
2010 Annual Report BNI Syariah
6
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Jamaah
7
2010 Annual Report BNI Syariah
8
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
9
2010 Annual Report BNI Syariah
09
Kinerja 2010
Alhamdulillah, dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah spin off (19 Juni 2010-Desember 2010), BNI Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target laba sebesar Rp7,181 miliar. laba bersih tersebut antara lain dicapai karena BNI Syariah berhasil mengelola dengan tepat antara dana pihak ketiga dan aktiva produktif.
Alhamdulillah, within 6 (six) months after the spin-off (June 19, 2010-December 2010), BNI Syariah managed to record a nett profit of Rp36, 5 billion from the target Rp7,181 billion. It was achieved because BNI Syariah successfully managed third party funds and earning assets appropriately.
2010 Performance
10
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Aktiva
Aktiva Produktif
Investasi
Pembiayaan yang diberikan
Dana Pihak Ketiga
Giro
Tabungan
Deposito
5,306,564
5,016,285
1,857,705
3,134,532
4,253,227
438,128
1,661,503
2,153,596
6,394,924
6,017,251
2,419,918
3,558,485
5,162,728
538,690
1,980,627
2,643,411
4,799,247
4,666,382
1,360,957
3,265,445
4,173,245
416,975
1,613,981
2,142,289
4,017,502
3,844,828
697,617
3,132,553
3,041,984
358,139
1,202,191
1,481,654
2,546,844
2,427,118
622,404
1,800,996
1,799,247
210,548
833,492
755,207
1,598,921
1,514,889
379,066
1,132,559
1,124,363
221,752
513,362
389,249
Des 2006 Des 2007 Des 2008 Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Assets
Earning Assets
Investments
Financing
Third Party Funds
Current Accounts
Savings
Time Deposits
NeracaBalance Sheet
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Des 2006 Des 2007 Des 2008
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Pendapatan Margin & Bagi Hasil
Beban Bagi Hasil
Pendapatan Margin & Bagi Hasil Bersih
Pendapatan Usaha Lainnya
Pendapatan Operasional
Beban Operasional
Laba sebelum Pajak
Laba bersih
142,924
44,244
98,680
16,307
114,987
88,605
15,217
15,217
180,781
69,741
111,040
22,155
133,195
101,965
19,237
19,237
336,576
141,715
194,861
40,316
235,177
119,341
34,439
34,439
450,260
231,269
218,991
87,427
306,418
114,160
-186,509
-186,509
39,283
16,203
23,080
2,884
25,964
7,100
-53,156
-53,156
417,661
140,106
277,555
30,252
307,807
165,085
36,734
36,512
Margin Revenue & Revenue Sharing
Profit Sharing Expenses
Nett Margin Revenue & Revenue Sharing
Other Operating Income
Operating Income
Operating Expenses
Earnings before tax
Nett Profit
laba RugiProfit loss
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
Juni 2010* Des 2010**Des 2009
11
2010 Annual Report BNI Syariah
Rasio-rasioRatios
Rasio Kecukupan Modal
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif
Gross Non Performing Financing
Nett Non Performing Financing
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Cost to Income Ratio (CIR)
Nett Core Operational Margin (NCOM)
Financing to Deposits Ratio (FDR)
25.46%
2.36%
12.43%
9.40%
1.10%
5.10%
91.50%
79.70%
6.40%
100.73%
20.91%
1.54%
6.07%
3.79%
0.80%
6.40%
90.40%
78.10%
4.50%
100.10%
9.40%
1.73%
2.59%
0.57%
0.90%
11.30%
90.70%
51.60%
5.00%
102.98%
28.80%
2.62%
2.35%
0.39%
-3.60%
-18.60%
135.10%
47.90%
5.60%
78.25%
28.80%
2.15%
4.17%
2.55%
-12.02%
-63.72%
304.60%
24.39%
6.11%
73.70%
27.68%
2.02%
3.59%
1.95%
0.61%
3.65%
88.05%
55.79%
5.07%
68.92%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Provision to Earning Assets
Gross NPF
Nett NPF
ROA
ROE
Operational Efficiency Ratio (OER)
CIR
NCOM
FDR
Des 2006 Des 2007 Des 2008 Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
12
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010Achievements and Significant Events in 2010
June 18 Soft Launching BNI Syariah
Soft launching BNI Syariah, dihadiri oleh Direktur utama BNI
Gatot M. Suwondo dan Direktur Direktorat Perbankan Syariah
Bank Indonesia Dr. Mulya e. Siregar. Setelah beroperasi
selama 10 tahun sebagai unit usaha Syariah, BNI Syariah
resmi beroperasi dengan status baru sebagai Bank umum
Syariah mulai 19 Juni 2010.
BNI Syariah soft launching, attended by the President
Director of BNI Gatot M. Suwondo and Director of Islamic
Banking Directorate of Bank Indonesia Dr. Mulya e. Siregar.
After operating for 10 years as Syariah Business unit,
BNI Syariah officially operates with a new status as an
independent legal entity starting from June 19, 2010.
August 6Kerjasama Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik
BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan
PT Arindo Pratama dalam rangka penerimaan pembayaran
tagihan listrik pelanggan PlN untuk wilayah luar pulau Jawa.
BNI Syariah signed an agreement with PT Arindo Pratama
on reception of electric billing payment for PlN customers
outside Java.
August 6-8 Halal Expo
BNI Syariah turut berpartisipasi dalam acara Indonesia halal
expo di Balai Kartini tanggal 6 - 8 Agustus 2010. Pada hari
terakhir BNI Syariah memberikan santunan kepada kaum
dhuafa yang disampaikan oleh Direktur utama BNI Syariah,
Rizqullah. Kegiatan ini terselenggara berkat kerjasama
dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Dengan
semangat Amanah dan Jamaah, BNI Syariah terus berusaha
untuk membantu kaum Dhuafa dengan bekerjasama
dengan institusi terpercaya seperti BAZNAS.
BNI Syariah participates in Indonesia halal expo at Balai
Kartini on 6 to 8 August 2010. on the last day BNI Syariah
provided assistence for the Dhuafa delivered by the President
Director of BNI Syariah, Rizqullah. This event was held in
cooperation with BAZNAS. In the spirit of Amanah and
Jamaah, BNI Syariah keeps trying to help the Dhuafa by
cooperating with a trusted institution such as BAZNAS.
June 10 - July 11 Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2010
BNI Syariah bergabung bersama BNI mengikuti PRJ 2010 di
Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.
BNI Syariah joined with BNI participates in PRJ 2010 at the
Arena PRJ Kemayoran, Jakarta.
July 29 - August 1 Indonesia International Motor Show
BNI Syariah mengikuti Indonesia International Motor Show
dengan bergabung di bawah iB Pavillion Bank Indonesia.
BNI Syariah participates in the Indonesia International Motor
Show under iB Pavilion Bank Indonesia.
13
2010 Annual Report BNI Syariah
September 3 Bazar Sembako Murah Ramadhan
Bazar Sembako Murah Ramadhan diselenggarakan
bekerjasama dengan unit Pengelola Zakat (uPZ) BNI Syariah.
Sembako murah tersebut khusus dijual kepada para kaum
dhuafa yang mempunyai keterbatasan ekonomi untuk
membeli kebutuhan pokok mereka.
Ramadhan Cheap Sembako Bazaar was held in collaboration
with Zakat Management unit of BNI Syariah. The cheap
sembako were specifically sold to the Dhuafa who have
financial limitations to purchase their basic needs.
September 21Mahkamah Agung RI
Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BNI Syariah
dengan Mahkamah Agung RI mengenai penggunaan produk
dan jasa BNI Syariah.
The signing of agreement between BNI Syariah and
Mahkamah Agung RI about the use of BNI Syariah’s products
and services
September 29 World Zakat Forum
BNI Syariah menandatangani kerjasama dengan institusi
zakat pada konferensi internasional tentang zakat yang
diselenggarakan oleh Forum organisasi Zakat, Indonesia
Magnificent Zakat dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
BNI Syariah signed an agreement with zakat institutions
within an international conference on charity organized by
Forum organisasi Zakat, Indonesia Magnificent Zakat and
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).
October 1Kerjasama Pembiayaan Kepemilikan Rumah
BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Karya Bangun Mandiri untuk pembiayaan pemilikan
rumah Pesona Telaga Cibinong.
BNI Syariah signed an agreement with PT Karya Bangun
Mandiri for home ownership financing of Pesona Telaga
Cibinong.
14
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
October 12 Halal Bihalal dengan Media
BNI Syariah mengadakan acara halal Bihalal dengan
pemimpin media ternama di Jakarta dalam rangka
mempererat silaturahim dengan para pemimpin media.
BNI Syariah held a ceremony of halal Bihalal, along with the
heads of prominent media in Jakarta in order to strengthen
friendship with the leaders of the media.
October 25Kerjasama Kemenpera
BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan
Kementerian Perumahan Rakyat Republik Indonesia tentang
penyaluran bantuan pembiayaan perumahan dalam bentuk
fasilitas subsidi perumahan melalui kredit atau pembiayaan
pemilikan rumah.
BNI Syariah signed an agrement with the ministry of Public
housing of the Republic of Indonesia, in terms of the
subsidized mortgage disbursement through house financing.
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010
October 23-31 REI Expo
BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavilion Bank Indonesia
berpartisipasi dalam pameran properti ReI expo di Jakarta.
BNI Syariah participates in ReI expo, joined under iB Pavilion,
Bank Indonesia, Jakarta.
October 4 ICSA 2010
BNI Syariah meraih penghargaan Indonesian Customer
Satisfaction Award 2010 dari Majalah SwA dan Frontier
Consulting Group dengan predikat Terbaik dalam Memenuhi
Kepuasan Pelanggan untuk kategori Tabungan Syariah.
BNI Syariah received the Indonesian Customer Satisfaction
Award 2010 from SwA Magazine and Frontier Consulting
Group as The Best in Achieving Total Customer Satisfaction
for Sharia Savings Account category.
October 2 Penandatanganan MoU dengan STEI SEBI
BNI Syariah melakukan penandatanganan Mou dengan
Sekolah Tinggi ekonomi Islam SeBI. Penandatanganan Mou
ini dilakukan oleh Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam
Teguh Saptono dengan Ketua STeI SeBI Sigit Pramono.
Melalui penandatanganan Mou ini, kedua belah pihak akan
meningkatkan kerjasama di bidang SDM.
BNI Syariah signed Mou with STeI SeBI. The signing of the
Mou was undertaken by the Risk, legal and Compliance
Director, Imam Teguh Saptono with the Chairman of STeI SeBI
Sigit Pramono. Through the signing of this Mou, both sides
will enhance cooperation in the area of human resources.
15
2010 Annual Report BNI Syariah
November 3Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah
BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Ciputra Resident untuk pembiayaan pemilikan rumah
Perumahan Citra Raya.
BNI Syariah signed an agreement with PT Ciputra Resident for
home ownership financing of Citra Raya Residence.
November 5-6 Lokakarya Wartawan Perbankan Syariah
BNI Syariah mengadakan kegiatan lokakarya wartawan
Perbankan Syariah selama 2 hari di Ciawi – Bogor, Jawa Barat.
BNI Syariah held a workshop for Sharia Banking Journalists for
2 days in Ciawi - Bogor, west Java
November 3-7 Indocomtech
BNI Syariah bergabung di bawah iB Pavillion Bank
Indonesia mengikuti Indocomtech yang merupakan
pameran komputer terbesar di Indonesia. Target pasar
pada pameran ini adalah masyarakat pengguna kartu
pembiayaan.
BNI Syariah joined the iB Pavillion Bank Indonesia in
Indonesia’s largest computer exhibition, Indocomtech.
The target market at the exhibition was credit cards users.
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010
October 23-31 BNI Gelegar Expo
BNI Syariah mengikuti BNI Gelegar expo di Pondok Indah Mall
I dan II.
BNI Syariah joined BNI Gelegar expo in Pondok Indah Mall I
and II.
October 31 Family Gathering
Family Gathering BNI Syariah se-Jabodetabek. Pada
kesempatan ini juga diberikan bantuan melalui Dompet
Dhuafa & BAZNAS untuk korban bencana Merapi, Mentawai,
dan wasior.
The Family Gathering of BNI Syariah for the Jabodetabek area.
In this occasion, Dompet Dhuafa & BAZNAS also distributed
assistance for disaster victims in Merapi, Mentawai and
wasior.
16
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
December 1 Property Expo
BNI Syariah berpartisipasi dalam Property expo, Bandung.
BNI Syariah participated in the Property expo, Bandung.
December 20Kerjasama Pembiayaan Pemilikan Rumah
BNI Syariah menandatangani perjanjian kerjasama dengan
PT Subentra land untuk pembiayaan pemilikan rumah
Perumahan Cibubur Villa 3.
BNI Syariah signed an agreement with PT Subentra land for
the home ownership financing of Cibubur Villa 3 Residence.
December 21 IMZ Award 2010
BNI Syariah meraih IMZ Award 2010 dari Indonesia
Magnificence Zakat sebagai Bank Syariah Terbaik dalam
Keunggulan layanan Zakat.
BNI Syariah won IMZ Award 2010 from Indonesia
Magnificence Zakat as the Best Sharia Banking in Zakat
Service excellence.
November 8 Penandatanganan Kerjasama dengan UIN SUSKA
BNI Syariah menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan
universitas Islam Negeri Sultan Syarief Kasim Pekanbaru
dalam hal pembayaran dana pendidikan mahasiswa baru
melalui Student Payment Centre.
BNI Syariah signed an agreement with universitas Islam
Negeri Sultan Syarief Kasim, Pekanbaru, for freshmen fee
payment, through the Student Payment Centre.
November 12-13 Franchise and License Expo Indonesia (FLEI)
BNI Syariah mengikuti Franchise and license expo Indonesia
yang berlangsung di Jakarta Convention Center.
BNI Syariah joined Indonesia Franchise and license expo held
at the Jakarta Convention Center.
November 24Peserta Lelang SBSN
BNI Syariah ditunjuk oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia sebagai peserta lelang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN)
BNI Syariah was appointed by the Minister of Finance of the
Republic of Indonesia to participate in the auction of Surat
Berharga Syariah Negara (SBSN)
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010
17
2010 Annual Report BNI Syariah
December 28Peresmian Kantor Cabang Jakarta Barat
BNI Syariah meresmikan Kantor Cabang Jakarta Barat yang
merupakan kantor cabang ke-28 sehingga saat ini BNI
Syariah memiliki total 59 Kantor Cabang dan Kantor Cabang
Pembantu Syariah. Peresmian ini dilakukan oleh walikota
Jakarta Barat, Drs. h. Burhanuddin, MM, didampingi oleh
Direktur Kepatuhan dan Penunjang, Imam Teguh Saptono.
BNI Syariah inaugurated a branch office in west Jakarta which
is the 28th, currently having a total of 59 BNI Syariah Branch
offices. The event was inaugurated by the mayor of west
Jakarta, Drs. h. Burhanuddin, MM, accompanied by Risk, legal
and Compliance Director, Imam Teguh Saptono.
December 28 Kerjasama Penerimaan dan Pembayaran BPIH
BNI Syariah yang diwakili oleh Direktur Bisnis, Bambang
widjanarko dan Kementrian Agama Republik Indonesia telah
menandatangani perjanjian kerjasama tentang Penerimaan
dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji.
BNI Syariah, represented by the Director of Business,
Bambang widjanarko, signed an agreement on Penerimaan
dan Pembayaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji.
Penghargaan dan Peristiwa Penting 2010 Achievements and Significant events in 2010
18
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
19
2010 Annual Report BNI Syariah
Profil PerusahaanCompany Profile
Sebagai lembaga keuangan yang mencoba untuk membentuk dan membangun hubungan baik dengan berbagai lapisan masyarakat Indonesia, BNI Syariah bangga bila upayanya dalam membantu perkembangan dan pemberdayaan masyarakat menjadikan BNI Syariah sebagai bank pilihan masyarakat.
As a high-profile institution that strives to establish and build positive relationships with every Indonesians, BNI Syariah is proud when its efforts to support the community improvement and development makes it’s becoming the sharia bank of choice.
20
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Visi dan MisiVision and Mission
Visi BNI Syariah adalah “Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja”
The Vision of BNI Syariah is to become the people’s choice in Sharia Banking, which is provenly leading in service and performance.
Misi BNI Syariah • Memberikankontribusipositifkepadamasyarakat
dan peduli pada kelestarian lingkungan.• Memberikansolusibagimasyarakatuntuk
kebutuhan jasa perbankan syariah.• Memberikannilaiinvestasiyangoptimalbagi
investor.• Menciptakanwahanaterbaiksebagaitempat
kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
• Menjadiacuantatakelolaperusahaanyangamanah.
The mission of BNI Syariah is• Tomakeameaningfulcontributiontosociety,whilesupporting
environmental sustainability.• Toprovidesolutionsforthebenefitofthecommunity,throughthe
medium of Sharia banking.• Todeliveroptimuminvestmentvaluetoallinvestors• Tocreatea‘placeofpride’forworkingandachievingbestperformances
for the staff, as the embodiment of worship.• Toserveasastandardofatrustwortycorporategovernance.
21
2010 Annual Report BNI Syariah
Tata Nilai dan Budaya Kerja BNI Syariah
Dalam menjalankan kewajibannya yang berpedoman
pada dasar hukum Syariah yaitu Al Quran dan hadits,
seluruh insan BNI Syariah juga memiliki tata nilai yang
menjadi panduan dalam setiap perilakunya. Tata nilai
ini dirumuskan dalam budaya kerja BNI Syariah yaitu
Amanah dan Jamaah.
Amanah adalah salah satu sifat wajib Rasulullah SAw
yang secara harfiah berarti “dapat dipercaya”. Dalam
budaya kerja BNI Syariah, amanah didefinisikan sebagai
“Menjalankan tugas dan kewajiban dengan penuh
tanggung jawab untuk memperoleh hasil yang
optimal”.
Nilai Amanah ini tercermin dalam perilaku utama insan
BNI Syariah:
• Profesionaldalammenjalankantugas
• Memegangteguhkomitmendanbertanggung
jawab
• Jujur,adil,dandapatdipercaya
• Menjaditeladanyangbaikbagilingkungan
Jamaah adalah perilaku kebersamaan umat Islam
dalam menjalankan segala sesuatu yang sifatnya
ibadah dengan mengutamakan kebersamaan dalam
satu naungan kepemimpinan. Dalam budaya kerja
BNI Syariah, Jamaah didefinisikan sebagai “Bersinergi
dalam menjalankan tugas dan kewajiban”. Budaya ini
dijabarkan dalam perilaku utama:
• Bekerjasamasecararasionaldansistematis
• Salingmengingatkandengansantun
• Bekerjasamadalamkepemimpinanyangefektif
BNI Syariah Corporate Culture
As BNI Syariah people carry sharia principles, which
refer to Al Quran and hadith, BNI Syariah has a set of
values which gives conduct to its action. The values are
formulated in the work culture of BNI Syariah: Amanah
and Jamaah.
Amanah is one of the Prophet’s behaviors, which
literally means “trustworthiness”. In the corporate culture
of BNI Syariah, Amanah refers to “Responsibly doing the
duties to obtain optimum results”
The Amanah value is reflected in the core behavior of
BNI Syariah people:
• Professionalinperformingduties
• Upholdingstrongcommitmentandresponsibility
• Honest,fair,andtrustworthy
• Arolemodelforthesociety
Jamaah is based on the concept of collectivity in Islam
in doing worship by prioritizing togetherness and the
importance of collective work under one supervision.
In this corporate culture, Jamaah refers to “A synergy in
implementing duties and responsibilities”. This culture is
performed in the core behavior:
• Cooperatesystematicallyandrationaly
• Humblyremindingeachother
• Workingtogetherunderaneffectiveleadership
22
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sejarah Singkat BNI SyariahA Brief History of BNI Syariah
Pada tahun 2003 dilakukan penyusunan corporate plan BNI Syariah yang di dalamnya termasuk rencana independensi pada tahun 2009-2010. Proses independensi BNI Syariah diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang diberikan oleh BNI kepada uuS BNI pada tahun 2005. Pada Tahun 2009, BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank umum Syariah, sehingga terbentuk PT Bank BNI Syariah yang efektif beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010.
in 2003 a corporate plan was arranged including the plan for BNI Syariah establishment as an independent entity in 2009-2010. In 2005, the process of independence was strengthened by special autonomy policy issued by BNI for uuS BNI. In 2009, uuS BNI formulated Implementation Team for establishment of Sharia Bank, therefore PT Bank BNI Syariah was established and effectivelly operated since June 19, 2010.
23
2010 Annual Report BNI Syariah
1. Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan
ketangguhan sistem perbankan syariah. Prinsip syariah
dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan
maslahat mampu menjawab kebutuhan masyarakat
terhadap sistem perbankan yang lebih adil.
Pada tahun 1999 dibentuk Tim Proyek Cabang Syariah
dengan tujuan untuk mempersiapkan pengelolaan
bisnis perbankan syariah BNI yang beroperasi pada
tanggal 29 April 2000 sebagai unit usaha Syariah (uuS)
BNI. Pada awal berdirinya, uuS BNI terdiri atas 5 kantor
cabang yakni di Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara,
dan Banjarmasin. Pada tahun 2002, BNI Syariah mulai
menghasilkan laba dan pada tahun 2003 dilakukan
penyusunan corporate plan yang di dalamnya termasuk
rencana independensi BNI Syariah pada tahun 2009-
2010. Pada tahun 2005 proses independensi BNI Syariah
diperkuat dengan kebijakan otonomi khusus yang
diberikan oleh BNI kepada uuS BNI. Pada Tahun 2009,
BNI membentuk Tim Implementasi Pembentukan Bank
umum Syariah. Selanjutnya uuS BNI terus berkembang
hingga pada pertengahan tahun 2010 telah memiliki 27
kantor cabang dan 31 Kantor cabang pembantu.
Di samping itu, uuS BNI senantiasa mendapatkan
dukungan teknologi informasi dan penggunaan jaringan
saluran distribusi yang meliputi kantor cabang BNI,
jaringan ATM BNI, ATM link serta ATM Bersama, 24 jam
layanan BNI Call dan juga internet banking.
2. Pemisahan (Spin Off) Unit Usaha Syariah BNI Proses spin off dilakukan dengan beberapa tahapan,
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang
berlaku termasuk ketentuan Bank Indonesia.
Bank Indonesia memberikan persetujuan prinsip untuk
pendirian BNI Syariah, dengan surat nomor 12/2/
DPG/DPbS tanggal 8 Februari 2010 perihal Izin Prinsip
Pendirian PT Bank BNI Syariah.
Pada tanggal 22 Maret 2010 telah ditandatangani Akta
Nomor 159, Akta Pemisahan unit usaha Syariah PT Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk ke dalam PT Bank BNI
Syariah dan Akta Nomor 160, Akta Pendirian PT Bank
BNI Syariah, yang keduanya dibuat di hadapan Aulia
Taufani, sebagai penganti dari Sutjipto, Notaris di Jakarta.
Selanjutnya Akta pendirian tersebut telah memperoleh
pengesahaan melalui Keputusan Menteri hukum dan
hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor Ahu-15574.
Ah.01.01, Tanggal 25 Maret 2010.
Izin usaha diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal
21 Mei 2010, melalui Keputusan Gubernur Bank Indonesia
Nomor 12/41/KeP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin
usaha PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya BNI Syariah efektif
beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010.
1. The establishment of Syariah Business Unit of BNI The strike of the 1997 financial crisis has proven the
resilience of Islamic banking system. The Islamic banking
principles with 3 (three) pillars, which are fair, transparent
and shared benefit are able to answer people’s needs of a
more equitable banking system.
In 1999 Syariah Branch Project Team was formed to
prepare the management of sharia banking business
of BNI which has been operated as Sharia Business
unit (uuS) since April 29, 2000. In the beginning of its
establishment, uuS BNI has 5 branch offices namely in
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara, and Banjarmasin.
In 2002, uuS BNI started to result on revenues, and in
2003 a corporate plan was arranged including the plan
for BNI Syariah independence in 2009-2010. In 2005, the
process of independence was strengthened by special
autonomy policy issued by BNI for uuS BNI. In 2009, uuS
BNI formulated Implementation Team for establishment
of Sharia Bank. Further, uuS BNI kept growing until in the
middle of 2010, it already has 27 regional offices and 31
branch offices.
In addition, uuS BNI was supported by information
technology and the use of distribution channel networks
including BNI branch offices, BNI ATM, ATM link as well
as ATM Bersama, 24 hours BNI Call service and internet
banking.
2. Spin Off Process of Sharia Business Unit of BNI The spin off process was conducted in several stages
in accordance with regulations applied including
regulations from Bank Indonesia.
Bank Indonesia has agreed on the establishment of BNI
Syariah with decree number 12/2/DPG/DPbS dated
February 8, 2010 about Principle establishment license of
PT Bank BNI Syariah.
on March 22, 2010, Decree number 159, Spin off Decree
of Sharia Business unit of PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk to be PT Bank BNI Syariah and Decree
number 160, establishment Decree of PT Bank BNI Syariah
Tbk, made before Aulia Taufani, as substitute of Stutjipto,
Notary in Jakarta. The Decrees was legalize by Decree of
Ministry of legal and human Right number Ahu-155574.
Ah.01.01, dated March 25, 2010.
Business licenses issued by Bank Indonesia on May
21, 2010, through the Governor of Bank Indonesia
Decree number 12/41/kep.gbi/2010 on the Granting of
Business license to PT Bank BNI Syariah. Next BNI Syariah
effectively operates on June 19, 2010.
24
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Terdapat 2 (dua) hal pendorong bagi BNI untuk
melakukan spin off uuS BNI pada tahun 2010 tersebut,
yakni sebagai berikut:
a. Aspek eksternal Pertimbangan utama dari aspek eksternal adalah
regulasi, pertumbuhan bisnis, dan kesadaran
konsumen yang kian meningkat.
Regulasi untuk industri Perbankan Syariah kian
kondusif dengan dikeluarkannya undang-undang
Nomor 21 Tahun 2008 tanggal 16 Juli 2008 tentang
Perbankan Syariah, undang-undang nomor 19 Tahun
2008 tanggal 7 Mei 2008 mengenai Surat Berharga
Syariah Negara, Peraturan Bank Indonesia Nomor
11/10/2009 tentang unit usaha Syariah, Peraturan
Bank Indonesia nomor 11/3/2009 tentang Bank
umum Syariah dan penyempurnaan ketentuan
pajak termasuk pengenaan pajak pertambahan nilai
(PPN) terhadap produk yang berdasarkan prinsip jual
beli. hal tersebut merupakan langkah strategis bagi
perkembangan industri perbankan syariah di masa
depan.
Di sisi pertumbuhan industri, dalam 5 (lima) tahun
terakhir perbankan syariah menunjukkan angka
pertumbuhan yang sangat signifikan di mana total
pembiayaan, dana dan aset bertumbuh sebesar 34%
per tahun (CAGR 2004-2008). hal ini jauh melampaui
pertumbuhan angka perbankan konvensional
sebesar 19% dan 25% masing-masing untuk dana
dan kredit pada periode yang sama. Namun demikian
jika dibandingkan dengan potensi pasar yang ada,
maka peluang pengembangan syariah masih sangat
terbuka luas.
Aspek eksternal berikutnya adalah dari sisi kesadaran
konsumen yang kian meningkat. Dari hasil survey
yang dilakukan di tahun 2000–2001 di beberapa
propinsi di Jawa dan Sumatera bahwa nasabah masih
meragukan kemurnian prinsip syariah terhadap
bank syariah yang dioperasikan secara Dual Banking
System (uuS). untuk menghindari keragu-raguan dan
persepsi masyarakat tersebut, maka ke depannya
pengelolaan usaha syariah oleh uuS seyogyanya
dikonversi menjadi Bank umum Syariah.
b. Aspek Internal Dari aspek internal uuS BNI, sebagaimana telah
ditetapkan dalam Corporate Plan tahun 2003 bahwa
status uuS bersifat sementara, maka secara bertahap
telah dilakukan persiapan untuk proses pemisahan.
oleh karenanya dalam pengembangan bisnisnya uuS
BNI telah memiliki infrastruktur dalam bentuk sistem,
prosedur dan mekanisme pengambilan keputusan
yang independen.
Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief history of BNI Syariah
There are 2 (two) things that drive BNI to do spin off uuS
BNI in 2010, they are:
a. External Aspects The main consideration of the external aspect is the
regulation, business growth, and increasing consumer
awareness.
Regulations for Islamic Banking industry increasingly
conducive to the issuance of Islamic Banking Act
number 21 of 2008 dated July 16, 2008, law number
19 of 2008 dated May 7, 2008 regarding the State
Sharia Securities, Bank Indonesia Regulation number
11/10/2009 regarding Syariah Business unit, Bank
Indonesia Regulation number 3/11/2009 regarding
Islamic Banks and improvement tax provisions
including the imposition of value added tax (VAT) on
products based on the principle of buying and selling.
This is a strategic step for the development of Islamic
banking industry in the future.
In regard to industrial growth, within 5 (five) years
of Islamic banking showed a very significant growth
rates where the total financing, funds and assets
grew by 34% per annum (CAGR 2004-2008). This far
exceeded the growth rate of conventional banking by
19% and 25% respectively for the funds and credits
in the same period. however, when compared with
the existing market potential, then the chances of
developing sharia is still wide open.
The next is the external aspect of the increasing
consumer awareness. From the results of a survey
conducted in 2000-2001 in several provinces in Java
and Sumatera that customers still doubt about the
purity of Islamic principles of sharia banks operated
in Dual Banking System (uuS). For the avoidance of
doubt and public perception, the future of business
management by Islamic Sharia should be converted
to independent Islamic Banks.
b. Internal Aspects From the internal aspect uuS BNI, as stipulated in
the Corporate Plan in 2003 that the status of uuS is
temporary, it has gradually made the preparation
for the spin off process. Therefore, in developing
its business uuS BNI has had the infrastructure in
the form of independent systems, procedures and
decision-making mechanisms.
25
2010 Annual Report BNI Syariah
Di sisi lain uuS BNI juga telah memiliki sumber daya
dalam bentuk jaringan, dukungan teknologi informasi,
serta sumber daya manusia yang memadai dan
kompeten sehingga mampu menjadi sebuah entitas
bisnis yang independen.
Selain itu terdapat alasan yang lebih spesifik untuk
dilakukannya spin off, yakni:
• Memanfaatkankeunggulansebagaisalahsatu
yang pertama dalam industri perbankan syariah.
• Menciptakanprofildipasaruntukmenjaring
investor potensial baik domestik maupun global.
• Mengelolausahayanglebihbersifatindependen
dan strategis.
• Semakinmudahberkompetisi,kianulet,dan
fleksibel dalam mengambil keputusan-keputusan
bisnis ke depannya.
• Pemisahan(spinoff )akanmendorongberjalannya
praktik-praktik terbaik (market best practice)
dan tata kelola perusahaan yang baik dalam
pengelolaan bisnis BNI Syariah sehingga pada
gilirannya akan menciptakan efisiensi dan
produktifitas bisnis yang lebih baik.
Dari aspek strategis dengan dilakukannya spin off
diharapkan akan memberi sejumlah manfaat bagi
seluruh pemangku kepentingan, antara lain sebagai
berikut:
• Akselerasipengembanganusahasyariahyang
lebih mudah
• Meningkatkankualitaskepercayaandancitra
• Meningkatkanproduktifitasdanefisiensi
• Meningkatkanstrukturpermodalan
• Memberikanmanfaatbagipemegangsaham
• Mendukungrencanapercepatanpertumbuhan
perbankan syariah
• Mempertajamkompetensiinsanperbankan
syariah
Sejarah Singkat BNI Syariah A Brief history of BNI Syariah
on the other hand uuS BNI also have resources in the
form of network, information technology support, as
well as competent human resources so as to become
an independent business entity.
In addition there is a more specific reason to do the
spin off, namely:
• ToutilizethefirstmoveradvantagesintheIslamic
banking industry.
• Tocreateaprofileinthemarkettoattract
potential investors, both domestic and global.
• Tomanageamoreindependentandstrategic
business.
• Theeasieritistocompete;moreresilientand
flexible it is in making business decisions in the
future.
• Spinoffwillencouragebestpractices(marketbest
practice) and good corporate governance in BNI
Syariah business management so that in turn will
create efficiency and better business productivity.
From the strategic aspect by doing the spin off
is expected to give a number of benefits for all
stakeholders, including the following:
• Acceleratinganeasierdevelopmentofsharia
business
• Improvingthequalityoftrustandimage
• Increasingproductivityandefficiency
• Improvecapitalstructure
• Providingbenefitstoshareholders
• Supportingtheplanforgrowthaccelerationof
Islamic banking
• SharpeninghumancompetenceinIslamic
banking
26
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Komposisi Pemegang SahamShareholders’ Composition
Komposisi pemegang saham BNI Syariah per 31 Desember
2010 adalah sebagai berikut:
*) Catatan: Nilai Nominal per Saham adalah Rp1.000.000 (satu juta Rupiah)
*) Note: Nominal Value per Sheet is Rp1,000,000 (one million Rupiahs)
The composition of BNI Syariah’s Shareholders per December
31, 2010 is as follows:
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT BNI Life Insurance
Jumlah
1
2
1.000.000
1.000
1.001.000
99,9
0,1
100
Rp 1.000.000.000.000,00
Rp 1.000.000.000,00
Rp 1.001.000.000.000,00
Pemegang Saham Saham (lembar) %Nilai Nominal (Rupiah)NoShareholders Shares (sheet) Nominal Value *
Total
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT BNI life Insurance
99,9%
0,1%
27
2010 Annual Report BNI Syariah
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas
Syariah BNI Syariah per 31 Desember 2010 adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris utama (Independen):
Achjar Iljas
Komisaris Independen :
Sofyan Syafri harahap
Komisaris:
Acep Riana Jayaprawira
Direksi
Direktur utama:
Rizqullah
Direktur Bisnis:
Bambang widjanarko
Direktur Kepatuhan dan Penunjang:
Imam Teguh Saptono
Dewan Pengawas Syariah
Ketua:
K.h. Ma’ruf Amin
Anggota:
hasanudin
The composition of the the Board of Commissioners, Board
of Directors and the Sharia Supervisory Board on December
31, 2010 are as follows:
Board of Commissioners
President Commissioner (Independent):
Achjar Iljas
Independent Commissioner:
Sofyan Syafri harahap
Commissioner:
Acep Riana Jayaprawira
Board of Directors
President Directors:
Rizqullah
Director of Business:
Bambang widjanarko
Director of Risk, legal and Compliance:
Imam Teguh Saptono
Sharia Supervisory Board
Chairman:
K.h. Ma’ruf Amin
Member:
hasanudin
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, dan Dewan Pengawas SyariahThe Composition of Board of Commissioners, Board of Directors and Sharia Supervisory Board
28
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Struktur Organisasi Organizational Structure
Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris nomor
KoM/01 tanggal 13 Agustus 2010 dan Surat Keputusan
Direksi nomor KP/DIR/26/R tanggal 25 Agustus 2010, maka
struktur organisasi BNI Syariah adalah sebagai berikut:
Catatan : Komite di bawah Dewan Komisaris dan Direksi
A. Komite di bawah Dewan Komisaris :
- Komite Audit
- Komite Remunerasi & Nominasi
- Komite Pemantau Risiko
B. Komite di bawah Direksi :
- Komite SDM
- Komite Modal, Investasi & Teknologi
- Komite Kebijakan & Risiko
- Komite AlMA
Note: Committees under Board of Commisioners and Board of Directors
A. Committees under Board of Commissioners :
- Audit Committee
- Remuneration & Nomination Committee
- Risk Monitoring Committee
B. Committees under Board of Directors:
- human Resources Committee
- Capital, invesment and Technology Committee
- Risk and Policy Committee
- AlMA Committee
Based on letter of approval from the Board of Commisioner
number KoM/01 dated August 31, 2010 and Decree of the
Board of Directors KP/DIR/26/R dated August 25, 2010, the
organizational structure of BNI Syariah is as follows:
DEWAN KOMISARISBoard of
Commisioners
DIREKTUR UTAMA
President Director
Executive Vice President
Divisi Keuangan & Operasional
Finance & Operational
Division
Divisi Audit Internal
Internal Audit Division
Divisi Produk & Prosedur
PembiayaanFinancing Product
& Procedure Division
Divisi Manajemen Risiko
Risk Management Division
Divisi Perencanaan &
Kinerja StrategisStrategic Planning
& Performance Division
Divisi Risiko Pembiayaan
Financing Risk Division
Divisi Sumber Daya Manusia
Human Resources Division
Divisi KomersialCommercial
Division
Unit Pembiayaan Khusus
Special Financing Unit
Divisi Hukum, Kepatuhan &
KesekretariatanLegal, Compliance
& Secretary Division
Divisi Komunikasi & Umum
Communication & General Affairs
Division
Divisi Jaringan & Layanan Cabang
Network & Branch Services Division
Divisi Kartu Pembiayaan
Card Financing Division
Divisi TeknologiTechnology
Division
Kantor Cabang Syariah
Sharia Branch Offices
Divisi Tresuri, Dana &
InternasionalTreasury, Funding
& International Division
DIREKTUR BISNIS
Business Director
DIREKTUR KEPATUHAN DAN PENUNJANG
Risk, Legal and Compliance Director
DEWAN PENGAWAS SyARIAH
Sharia Supervisory Board
29
2010 Annual Report BNI Syariah
Kode EtikEthical Principles
BNI Syariah telah menetapkan kode etik sebagai pedoman
untuk setiap insan BNI Syariah. Segenap insan BNI Syariah,
baik frontliner, back office, pejabat senior, Direksi, Dewan
Komisaris, maupun Dewan Pengawas Syariah, diharuskan
untuk mematuhi kode etik yang telah ditetapkan.
Kode etik menguraikan secara singkat perilaku yang dapat
diterima dan menetapkan standar yang dibutuhkan untuk
segenap insan BNI Syariah. Kode etik merupakan salah
satu aspek dalam rangka peningkatan praktik tata kelola
perusahaan yang baik, untuk hari ini dan di masa depan.
Setiap insan BNI Syariah berkomitmen penuh untuk
mematuhi prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang berlaku
sebagaimana yang terkandung dalam kode etik BNI Syariah,
baik di dalam melaksanakan tugas di BNI Syariah maupun
dalam kehidupan pribadi dan perannya dalam masyarakat.
Kode Etik BNI Syariah
1. Menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,
secara kaffah dan istiqomah
2. Menjalankan kegiatan usaha yang dapat memberikan
kemaslahatan (maslahah) dan berlaku universal
3. Melakukan pencatatan data dan penyusunan laporan BNI
Syariah dengan baik dan benar.
4. Tidak melakukan penyalahgunaan jabatan
5. Menghindari benturan kepentingan
6. Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau
memberi imbalan dan cinderamata (Risywah)
7. Menjaga nama baik BNI Syariah
8. Menjaga kerahasiaan Bank
9. Tidak menggunakan corporate identity di luar
kepentingan dinas
10. Meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
11. Menjadi panutan bagi lingkungan
12. Bersikap adil
13. Memberikan informasi yang benar sesuai dengan
ketentuan
14. Menjaga hubungan baik (ukhuwah) antar insan BNI
Syariah
15. Menjadi Pembicara untuk kepentingan BNI Syariah
16. Tidak ikut serta dalam kegiatan partai politik
17. Menjaga keamanan kerja dan kebersihan lingkungan
kerja
18. Menjaga dan menggunakan aset BNI Syariah dengan
benar dan penuh tanggung jawab
19. Mempunyai komitmen terhadap lingkungan dan
kepedulian sosial
BNI Syariah has determined ethical principles to guide its
people. All the people of BNI Syariah ranging from frontliner,
back office, senior management, Board of Directors, Board of
Commissioners, to Sharia Supervisory Board are expected to
obey the ethical principles conducted.
ethical principles outline acceptable behavior and set
standards that are needed for all people in BNI Syariah.
ethical principles are one aspect in enhancing the practice of
good corporate governance, for today and in the future.
everyone in BNI Syariah is fully committed to comply with
the principles and values that are applied as in the ethical
principles of BNI Syariah, either in carrying out tasks in BNI
Syariah and in personal life and his/her role in society.
Ethical Principles of BNI Syariah
1. operation of our business firmly based on the principles
of sharia: kaffah and istiqomah
2. Running our business activities in order to provide full
maslahah universal benefits
3. Record all data and prepare all reports for BNI Syariah
properly
4. Do not abuse your position
5. Avoid conflicts of interest
6. Refuse to accept bribes, gifts or other rewards (Risywah)
7. Defend the good name and reputation of BNI Syariah
8. Maintain the confidentiality of Bank data
9. Do not use corporate identity outside of official interests
10. enhance and improve competencies
11. Become a role model
12. Be fair
13. Disclose information properly based on regulation
14. Maintain healthy human relations (ukhuwah) within BNI
Syariah
15. Speak correctly in your duties in the name of BNI Syariah
16. Refrain from participating in activities of political parties
17. Maintain a safe, hygienic and environmentally-friendly
workplace
18. Maintain and apply Bank assets correctly and responsibly
19. Demonstrate your commitment to environmental and
social concerns
30
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
31
2010 Annual Report BNI Syariah
Direksi BNI Syariah merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengelolaan BNI Syariah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melakukan pengelolaan tersebut, Direksi BNI Syariah senantiasa mendapatkan masukan dan nasihat dari Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah agar mampu menjadikan BNI Syariah sebagai bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
BNI Syariah’s Directors are company’s organ which fully responsible for the management of BNI Syariah in accordance with the provisions of the Articles of Association and other regulations. In performing such management, the Board of Directors of BNI Syariah constantly getting feedback and advice from the Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board in order to establish BNI Syariah as Sharia Bank of people’s choice, which is leading in service and performance.
Laporan ManajemenReports from Management
32
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan, sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
The Board of Commissioners sincerely welcome the achievement of performance during 2010 and encourage the Board of Directors and staffs to make these achievements as the foundation for a better performance in the future, in line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic bank of people’s choice in service and performance.
Achjar Iljas Komisaris utama (Independen) President Commisioner (Independent)
33
2010 Annual Report BNI Syariah
Laporan Dewan KomisarisReport of the Board of Commissioners
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SwT atas segala
nikmat, rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya
kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga terlimpah
kepada Nabi Muhammad SAw beserta keluarga, kerabat dan
pengikutnya.
Atas perkenan Allah SwT jua lah pada bulan Juni 2010 BNI
Syariah berhasil membuka lembaran baru meningkat dari
sebuah unit usaha Syariah (uuS) PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk menjadi sebuah Bank umum Syariah (BuS)
yang berdiri sendiri, yaitu PT Bank BNI Syariah. Alhamdulillah,
proses transisi dari uuS menjadi BuS berjalan dengan lancar,
baik yang berkaitan struktur organisasi, mekanisme kerja,
sumber daya manusia maupun yang berkaitan dengan aspek
bisnis dan kinerja perusahaan.
Berkat ridha Allah SwT dan atas dukungan yang solid dari
para pemangku kepentingan khususnya para nasabah,
otoritas, pemegang saham, Direksi, dan segenap pegawai,
berbagai program dan target yang termuat dalam dalam
Rencana Bisnis Bank (RBB) pada umumnya dapat dicapai
dengan baik.
Total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun 2010
masing-masingnya mencapai Rp6,4 triliun dan Rp5,163
triliun, atau tumbuh sebesar 33% dan 23% dibandingkan
dengan total aset dan dana pihak ketiga pada akhir tahun
2009. Sebagai entitas yang berkeinginan untuk berpartisipasi
aktif dalam menggerakkan ekonomi riil, pada tahun 2010
BNI Syariah telah menyalurkan Rp3,6 triliun pembiayaan
kepada masyarakat. Sementara itu, kualitas aktiva produktif
juga berhasil ditingkatkan, atau 100% dari target. NPF bruto
dan netto per akhir 2010 masing-masing tercatat sebesar
3,59% dan1,95%, secara umum lebih baik dibandingkan
dengan target dalam RBB masing-masing sebesar 3,48%
dan 2,84%. Dalam perspektif hasil usaha, BNI Syariah berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar, di atas target
yang ditetapkan dalam RBB.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Praise and gratitude to the God Almighty for all the favors,
gifts and graces that had been delegated to us, let us pray for
blessings and greetings to the Prophet Muhammad and the
family, relatives and followers.
with the permission of Allah SwT, on June 2010 BNI
Syariah succeeded in opening new phase of life from a
Sharia Business unit (uuS) of PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk become a Sharia Commercial Bank (BuS),
an independent entity named PT Bank BNI Syariah.
Alhamdulillah, the transition process from uuS to BuS ran
smoothly, ranging from the organizational structure, the
working mechanism, human resources, to all aspects related
to business and performance of the Company.
Thanks to the blessings of Allah SwT and the solid support
from the stakeholders especially customers, authority,
shareholders, the Board of Directors and all employees, the
various programs and target contained in the Bank Business
Plan (RBB) can be achieved very well.
Total assets and third party funds at the end of 2010
respectively reached Rp6.4 trillion and Rp5.163 trillion, an
increase of 33% and 23% compared to total assets and third
party funds at the end of 2009. As an entity that wishes to
actively participate in the real economy dynamic, in 2010 BNI
Syariah has distributed Rp3.6 billion of financing to public.
Meanwhile, asset quality was also successfully increased as of
100% of the target. Gross and net NPF at the end of 2010 was
respectively recorded at 3.59% dan 1.95%, exceed the target
in the RBB which was respectively 3.48% and 2.84%. In the
perspective of the business, BNI Syariah booked net income
of Rp36.5 billion, more than the target set in the RBB
34
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Dewan Komisaris menyambut baik pencapaian kinerja yang
baik selama tahun 2010 dan meminta kepada Direksi dan
seluruh jajarannya untuk menjadikan pencapaian tersebut
sebagai landasan untuk peningkatan kinerja ke depan,
sejalan dengan visi BNI Syariah untuk menjadi bank syariah
pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
Dalam RBB 2011-2013 telah ditetapkan target-target yang
lebih menantang yang memungkinan BNI Syariah untuk
memberikan kontribusi dan kemanfaatan yang lebih besar
bagi masyarakat serta dapat memberikan layanan yang lebih
berkualitas dan bersahabat kepada masyarakat luas. Dalam
tiga tahun ke depan total aset, DPK dan pembiayaan BNI
Syariah diharapkan mencapai masing-masingnya sebesar
Rp18 triliun, Rp15 triliun dan Rp12 triliun. Pada waktu yang
sama NPF bruto dan netto masing-masingnya dapat ditekan
menjadi 1,34% dan 0,78%.
Ke depan, Dewan Komisaris berpandangan perlu terus
dilakukan beberapa hal penting, diantaranya sebagai berikut:
Pertama, pelaksanaan RBB dengan target-target dimaksud
memerlukan komitmen yang kuat dari seluruh jajaran
manajemen dan pegawai BNI Syariah dan dengan
senantiasa mencermati perkembangan eksternal seperti
perkembangan ekonomi global, ekonomi nasional serta
perkembangan industri perbankan syariah di dalam negeri.
Fokus bisnis dalam jangka pendek dan menengah di segmen
ritel konsumer perlu dilaksanakan dengan sistematis dan
konsisten, antara lain dengan memperkuat dan memperluas
jaringan dan layanan kantor cabang, termasuk kantor cabang
pembantu serta dengan mempersiapkan sumber daya
manusia yang sesuai dengan kebutuhan.
Kedua, kualitas aktiva produktif perlu terus ditingkatkan,
khususnya dengan mengambil langkah-langkah yang
komprehensif dan tegas untuk menekan NPF, melalui
langkah-langkah penyelesaian, restrukturisasi serta dengan
melakukan ekspansi pembiayaan secara sehat baik di
kantor pusat maupun di kantor cabang. Sementara itu,
penghimpunan DPK, perlu terus ditingkatkan khususnya
melalui perluasan customer base, inovasi produk serta
pemasaran.
Ketiga, seiring dengan visi BNI Syariah dalam memberikan
pelayanan yang prima, peningkatan mutu layanan kepada
nasabah perlu terus ditingkatkan. layanan yang baik dan
tulus tidak saja akan menunjang kinerja bisnis tetapi lebih
dari itu hal tersebut merupakan amal perbuatan yang terpuji
dan sangat dianjurkan. Namun demikian, peningkatan
layanan tersebut agar dilakukan dengan tetap berpegang
pada prinsip kehati-hatian. Sejalan dengan itu, perlu terus
The Board of Commissioners sincerely welcome the
achievement of performance during 2010 and encourage
the Board of Directors and staffs to make these achievements
as the foundation for a better performance in the future, in
line with the vision of BNI Syariah to be an excellent Islamic
bank of people’s choice in service and performance. In RBB
2011-2013, it has been determined the more challenging
targets, which allow BNI Syariah to give wider contribution
and benefits for public as well as to provide more qualified
and friendly services to the community. In the next three
years the total assets, deposits and financing of BNI Syariah
are expected to achieve Rp18 trillion, Rp15 trillion and Rp12
trillion respectively. At the same time, gross and nett NPF
each of which can be reduced to 1.34% and 0.78%.
Ahead, the Board of Commissioners believe that it is
necessary to do some important things, such as:
First, the implementation of RBB along with the targets
requires a strong commitment from the management
and the employees of BNI Syariah, and concerns to the
external developments both global and national economic
development as well as the development of Islamic
banking industry in the country. Short-term and mid-term
business focus in the retail-consumer segments needs
to be implemented consistently and systematically by
strengthening and expanding network and regional office
services, including branch offices as well as preparing the
human resources as needed.
Second, the quality of productive assets needs to be
improved continuously by taking comprehensive and
firm steps to suppress the NPF, through the steps of
completion, restructuring and expanding healthy financing
both in headquarters and in branch offices. whilst, fund
raising from the third parties (DPK) needs to be improved
especially through the expansion of customer base, product
innovations and marketing.
Third, as the new vision of BNI Syariah to provide excellent
services, the quality of services needs to be enhanced.
Good and sincere services not only support business
performance but they are also praiseworthy deeds, which
are highly recommended. however, the increase services
should comply with prudence principles. In addition, the
competency and integrity of human resources especially
concerning to the importance of morality and akhlakul
laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
35
2010 Annual Report BNI Syariah
ditingkatkan kompetensi dan integritas sumber daya
manusia khususnya dengan menekankan pentingnya moral
dan akhlak yang baik (akhlakul karimah). Selain itu, perlu
terus diupayakan perubahan pola pikir dan budaya kerja uuS
menjadi sebuah BuS yang bertanggung jawab sepenuhnya
atas kemajuan BNI Syariah di masa depan.
Keempat, agar BNI Syariah beserta segenap elemen selalu
menjaga ketaatan terhadap kaidah-kaidah syariah (sharia
compliance), tidak saja yang menyangkut proses bisnis
dan produk bank syariah, tetapi juga yang menyangkut
perbuatan dan perilaku yang jujur dan amanah. Dalam hal
ini, penerapan prinsip zero fraud adalah sebuah keniscayaan
yang tak bisa ditawar. Penerapan prinsip syariah dalam
perbuatan sehari-hari ini akan sangat membantu efektivitas
pengendalian intern (internal control), manajemen risiko (risk
management) maupun pelaksanaan tata kelola perusahaan
yang baik (good corporate governance) di BNI Syariah.
Akhirnya, dengan selalu mengharapkan petunjuk dan
hidayah dari Allah SwT dan dengan dukungan dari segenap
pemangku kepentingan, Dewan Komisaris mengharapkan
agar BNI Syariah dapat memberikan sumbangan dan
manfaat yang lebih besar kepada masyarakat, bangsa, dan
negara tercinta. Amin ya rabbal ‘alamin.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
karimah needs to be improved. Besides it is also important
to change mindset and working culture from uuS to BuS
and to be fully responsible for the progress of BNI Syariah in
future.
Fourth, it is expected that BNI Syariah along with all elements
to always comply with sharia principles not only related
to business processes and products of Islamic banks, but
also involves honesty and trustworthiness. In this case, the
implementation of zero fraud principles is a non-negotiable
necessity. The implementation of sharia principles in daily
activities will help the effectiveness of internal control,
risk management as well as the implementation of good
corporate governance in BNI Syariah.
Finally, we always hope for the lead and guidance from Allah
SwT and support from all shareholders in order to make BNI
Syariah able to give wider contributions and benefits to the
community and beloved nation. Amin ya rabbal ‘alamin.
wabillahi taufik wal hidayah
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
laporan Dewan Komisaris Report of the Board of Commissioners
Achjar IljasKomisaris utama (Independen)
President Commisioner (Independent)
36
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Rizqullah Direktur utamaPresident Director
Tugas utama yang diamanahkan kepada Manajemen meliputi upaya-upaya untuk meningkatkan penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran dana yang diprioritaskan pada segmen ritel dan konsumer serta melakukan investasi pada aset-aset yang menghasilkan margin optimal, menjaga kualitas aktiva produktif sehingga menghasilkan profitabilitas yang baik, memaksimalkan recovery rate serta memastikan proses transisi berjalan lancar. Alhamdulillah seluruh tugas tersebut dapat kami tunaikan dengan baik.
The main tasks mandated by the Management include efforts to increase low-cost funding, distribution of funds that are prioritized in the retail and consumer segment and to invest in assets that produce optimal margin, maintaining asset quality resulting in better profitability, maximize the recovery rate and to ensure the transition goes smoothly. Alhamdulillah all these tasks can all be accomplished very well.
37
2010 Annual Report BNI Syariah
Laporan Direksi Report of the Board of Directors
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Suatu kehormatan bagi kami dapat menyampaikan laporan
Tahunan BNI Syariah Tahun Buku 2010 beserta laporan
Keuangan Tahun Buku 2010, yang merupakan laporan
Tahunan pertama bagi BNI Syariah sejak operasional pada 19
Juni 2010 yang lalu. laporan ini antara lain memuat Neraca
dan Perhitungan laba Rugi beserta penjelasannya yang telah
diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja. Meskipun wujudnya laporan Tahunan, namun isinya
merupakan refleksi kinerja BNI Syariah selama enam bulan
saja sejak BNI Syariah didirikan.
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, berdasarkan
laporannya nomor RPC-906/PSS/2011 tanggal 21 Februari
2011, berpendapat bahwa “laporan Keuangan telah disajikan
secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
tanggal 31 Desember 2010, hasil usaha, serta arus kas untuk
tahun yang berakhir di tanggal tersebut, sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”. laporan
Keuangan tersebut telah kami publikasikan melalui harian
RePuBlIKA pada hari Rabu tanggal 20 April 2011.
Selama periode tahun 2010, tugas utama yang diamanahkan
kepada Manajemen sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam Keputusan Para Pemegang Saham sebagai pengganti
Rapat umum Pemegang Saham luar Biasa tanggal 19
Juni 2010 meliputi upaya-upaya untuk meningkatkan
penghimpunan dana murah, melakukan penyaluran dana
yang diprioritaskan pada segmen ritel dan konsumer serta
melakukan investasi pada aset-aset yang menghasilkan
marjin optimal, menjaga kualitas aktiva produktif sehingga
menghasilkan profitabilitas yang baik, memaksimalkan
recovery rate serta memastikan proses transisi berjalan lancar.
Alhamdulillah seluruh tugas tersebut dapat kami tunaikan
dengan baik.
Dari sisi penghimpunan dana selama tahun 2010, kami telah
melakukan hal-hal yang diperlukan guna menyesuaikan
infrastruktur sebagai Bank umum Syariah yang independen,
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
It is an honor for us to present the Annual Report 2010 and
the BNI Syariah Financial Report 2010, which is the first
annual report for BNI Syariah after operating on June 19,
2010. The report consists of the Balance Sheets and Profit
and loss Measures along with an explanation that has
been audited by Public Accountants office, Purwantono,
Suherman & Surja. Although it is in the form of annual report,
but it is a reflection of BNI Syariah performance during the six
months since the spin off.
Public Accountants, Purwantono, Suherman & Surja, based
on their report number RPC-906/PSS/2011 dated February
21, 2011, argued that the “Financial Statements were
presented fairly, in all material respects, the financial position
at 31 December 2010, results of operations, as well as cash
flows for the year ended on that date, in accordance with
accounting principles generally accepted in Indonesia.”
The financial statements have been published through
RePuBlIKA newspaper on wednesday April 20, 2011.
During the period of 2010, the main tasks mandated by
the Management as determined in the Decree of the
Shareholders as a substitute of extraordinary General
Meeting of Shareholders on June 19, 2010 include efforts
to increase low-cost funding, distribution of funds that
are prioritized in the retail and consumer segment and to
invest in assets that produce optimal margin, maintaining
asset quality resulting in better profitability, maximize the
recovery rate and to ensure the transition goes smoothly.
Alhamdulillah all these tasks can be accomplished very well.
In terms of fund raising during 2010, we have done
some necessary actions to adjust the infrastructure as an
independent Sharia Banks, for example, changing the office
38
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
misalnya merubah office channeling menjadi kerjasama
keagenan, memproses status Bank Devisa dan status peserta
kliring/RTGS serta menjadi bank penerima setoran haji. Selain
itu kerjasama dengan berbagai institusi Pemerintah maupun
Swasta di tingkat pusat maupun cabang juga dilakukan
secara agresif, misalnya dalam hal penerimaan pembayaran
tagihan PlN, penerimaan setoran pendidikan ataupun
penyediaan fasilitas cash management bagi korporasi. Pada
tahun 2010, kami juga menerbitkan produk Tabungan iB
Bisnis hasanah untuk menjawab kebutuhan nasabah yang
aktif bertransaksi bisnis. hasilnya adalah penghimpunan
Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp5,163 triliun pada
Desember 2010 dengan komposisi CASA 48,8%.
Sedangkan dari sisi penyaluran dana, kami menetapkan
prioritas pada segmen ritel konsumer, dengan menerbitkan
produk Griya iB hasanah, Talangan haji iB hasanah, Gadai
emas iB hasanah dan iB hasanah Card sebagai produk
unggulan. upaya untuk meningkatkan penyaluran dana
juga dilakukan dengan memperbaiki proses bisnis konsumer
dengan implementasi system electronic Financing
origination (eFo), memperbaiki kualitas dan kuantitas
Consumer Sales Team, memperbanyak kerjasama dengan
pengembang serta meningkatkan kualitas analisa petugas
pembiayaan. Outstanding pembiayaan pada bulan Desember
2010 adalah Rp3,6 triliun dengan kolektibiliti 98,05% (nett),
termasuk didalamnya adalah pembiayaan Griya iB hasanah
dengan outstanding per Desember 2010 adalah Rp1,7 triliun.
Selain produk-produk pembiayaan tersebut, kami juga
memiliki produk iB hasanah Card dengan berbagai
keunggulan. Namun berbeda dengan kartu kredit
konvensional pada umumnya, iB hasanah Card dipasarkan
dengan positioning “memberikan kemudahan dan
kenyamanan bertransaksi”, yang dilengkapi dengan program
belanja bijak, ibadah umroh dan business opportunity untuk
berwirausaha. iB hasanah Card mendapatkan penghargaan
dari Rekor Bisnis Indonesia sebagai kartu kredit pertama yang
menginspirasi untuk berwirausaha.
upaya-upaya untuk menjaga kualitas proses bisnis juga terus
dilakukan antara lain dengan memberikan pelatihan Branch
Financing Management (BFM) untuk petugas pembiayaan
yang baru dan memberikan penyegaran mengenai
permasalahan pembiayaan kepada unsur Pimpinan Cabang.
Selain itu juga telah dilakukan beberapa review terhadap
kebijakan pembiayaan, tarif, limit, dan kewenangan. upaya
untuk mengoptimalkan recovery rate dilakukan dengan
membentuk unit khusus di kantor pusat dan cabang untuk
menangani pembiayaan bermasalah dan pembiayaan yang
telah dihapus buku.
Dalam upaya mendukung masa transisi, maka prioritas
yang dilakukan adalah pada bidang teknologi informasi
dan Sumber Daya Manusia (SDM). Pada bidang SDM selama
channelling into cooperation agency, to process the status of
foreign exchange banks and clearing participant status/RTGS
and to be the recipient bank for hajj deposit. Besides working
with various government and private institutions at central
and branch was also conducted aggressively. For example,
in terms of revenue bills payment of PlN, deposit receipt
of education or the provision of facilities for corporate cash
management. In 2010, we also publishes iB Bisnis hasanah
Savings products to meet customers’ demands who are
actively doing business transaction. The result is a Third Party
Fundraising (DPK) reached Rp5.163 trillion in December 2010
with a composition of CASA 48.8%.
In terms of fund disbursements, we prioritized the
consumer retail segment, by issuing products such as
Griya iB hasanah, Talangan haji iB hasanah, Gadai emas iB
hasanah dan iB hasanah Card as our superior products. our
efforts to improve the distribution of funds were also done
by improving the consumer business processes with the
implementation of electronic Financing origination (eFo)
System, improving the quality and quantity of the Consumer
Sales Team, increasing cooperation with developers
and improving the quality of analysis of finance officer.
outstanding financing in December 2010 was Rp3.6 trillion
by collectability 98.05% (nett), which includes financing Griya
iB hasanah with outstanding as of December, 2010 is Rp1.7
trillion.
In addition to these financing products, we also have iB
hasanah Card with many advantages. unlike conventional
credit cards in general, iB hasanah Card is marketed by
positioning “to provide an easy and convenient transactions,”
which comes with wise spending program, umroh and
business opportunity for entrepreneurship. iB hasanah Card
received an award from the Indonesian Business Records as
the first credit card to inspire entrepreneurship.
The efforts to maintain the quality of business processes
continue to be conducted for example by providing Branch
Financing Management (BFM) training for new finance
officers and provide knowledge on financing issues to the
elements of Branch Manager. It also has conducted several
reviews of the financing policy, tariffs, limits, and authority.
The efforts to optimize the recovery rate are demonstrated
by forming a special unit at headquarters and branches to
handle financing problems and financing that have been
written off.
In an effort to support the transition period, then the priority
is carried out in the field of information technology and
human resources (hR). In the field of hR during 2010,
laporan Direksi Report of the Board of Directors
39
2010 Annual Report BNI Syariah
tahun 2010, sebanyak 139 (seratus tiga puluh sembilan)
pegawai baru telah direkrut, yang terdiri atas 119 (seratus
sembilan belas) pegawai baru dan 20 (dua puluh) orang
profesional atau tenaga berpengalaman, sedangkan
jumlah pegawai yang pensiun 3 (tiga) orang dan yang
mengundurkan diri 7 (tujuh) orang sehingga total pegawai
BNI Syariah mencapai 888 (delapan ratus delapan puluh
delapan) orang.
Pada bidang teknologi informasi, berdasarkan keputusan
Rapat umum Pemegang Saham sebagai pengganti Rapat
umum Pemegang Saham luar Biasa tanggal 19 Juni 2010,
BNI Syariah menggunakan Information Technology Platform
BNI, yang dikenal dengan IT sharing. Pada saat spin off, Core
Banking System telah dikembangkan sehingga transaksi
antara BNI dengan BNI Syariah dapat dilakukan melalui
settlement antar bank dengan sarana rekening vostro dan
nostro.
Kemudian, dalam rangka membangun image perusahaan
telah dibangun corporate website dan email BNI Syariah
dengan alamat www.bnisyariah.co.id. Di masa mendatang
teknologi informasi akan terus dikembangkan sehingga
dapat menjadi salah satu katalis kemajuan bisnis BNI Syariah.
Selanjutnya, sebagai Bank umum Syariah yang baru, kami
senantiasa melakukan penyempurnaan kebijakan-kebijakan
di segala bidang termasuk kebijakan manajemen risiko dan
kepatuhan, sehingga pelaksanaan kegiatan usaha berjalan
lancar dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Dalam mengembangkan manajemen risiko, kami
berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia nomor 11/25/
PBI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia
nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko
Bagi Bank umum serta dokumen-dokumen dari Basel
Committee on Banking Supervision, serta best practices dari
perbankan internasional.
Dari hasil penilaian profil risiko per Desember 2010, inherent
risk BNI Syariah memperoleh predikat rendah dengan tingkat
pengendalian risiko kuat, sehingga risiko komposit BNI
Syariah berada pada posisi rendah dibandingkan dengan
profil risiko September 2010, profil risiko Desember 2010
menunjukan tren risiko yang meningkat. Kondisi ini telah
menjadi perhatian dan konsentrasi manajemen BNI Syariah
dalam mengelola risiko agar tetap terkendali.
Alhamdulillah, hal-hal tersebut di atas mendukung
pencapaian profitabilitas dan kesehatan keuangan BNI
Syariah, dimana dalam kurun waktu 6 (enam) bulan setelah
spin off (19 Juni 2010-Desember 2010), kami berhasil
membukukan laba bersih sebesar Rp36,5 miliar dari target
a total of 139 (one hundred thirty nine) new employees
were recruited, consisting of 119 (one hundred nineteen)
new employees and 20 (twenty) professional or experienced
personnel, while the number of employees who retired are
3 (three) and who resigned are 7 (seven) people so that the
total employees of BNI Syariah reach 888 (eight hundred
eighty eight) people.
In term of information technology, based on the decision
of the General Meeting of Shareholders in subtitution of
extraordinary General Meeting of Shareholders on June 19,
2010, BNI Syariah uses Information Technology (IT) Platform
of BNI, known for its IT sharing. At the time of the spin-off,
the Core Banking System has been developed so that the
transactions between BNI and BNI Syariah can be done
through inter-bank settlement by means of a vostro and
nostro accounts.
Then, in order to build the image of the Company,
a corporate website has been built including email with
the address www.bnisyariah.co.id BNI Syariah. In the future
information technology will continue to be developed so
as to become one of the catalysts business progress of BNI
Syariah.
Furthermore, as the new Islamic Bank, we constantly
improve our policies in all areas including risk management
and compliance policies, so that the execution of business
activities run smoothly with due regard to applicable
regulations.
In developing the risk management, we are guided by Bank
Indonesia Regulation number 11/25/PBI/2009 concerning
Amendment to Bank Indonesia Regulation number 5/8/
PBI/2003 on Implementation of Risk Management for
Commercial Banks and the documents from the Basel
Committee on Banking Supervision, and the best practices of
international banking.
From the results of assessment of the risk profile per
December 2010, the inherent risk of BNI Syariah was in
low predicate with a strong level of risk control, so that the
composite risk BNI Syariah be in a low position compared
to the risk profile of September 2010, the risk profile in
December 2010 showed a trend of increasing risk. This
situation has been the attention and concentration of BNI
Syariah management in managing risk.
Alhamdulillah, the above descriptions support the
achievement of profitability and financial health of BNI
Syariah, which within 6 (six) months after the spin-off (June
19, 2010-December 2010), we managed to record a nett
profit of Rp36.5 billion from the target Rp7.181 billion. Nett
laporan Direksi Report of the Board of Directors
40
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
laba sebesar Rp7,181 miliar. laba bersih tersebut antara
lain dicapai karena BNI Syariah berhasil mengelola dengan
tepat antara dana pihak ketiga dan aktiva produktif.
hal ini pencapaian tersendiri mengingat BNI Syariah
masih mencatatkan kerugian yang cukup signifikan saat
dilakukannya spin off.
Atas pencapaian kinerja tahun 2010 tersebut, BNI Syariah
menerima 3 (tiga) penghargaan dari pihak eksternal, yaitu:
1. Rekor Bisnis dari Yayasan Tera dan harian Seputar
Indonesia sebagai Kartu Kredit Pertama yang
MenginspirasiBerwirausaha(iBHasanahCard);
2. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010
dari Majalah SwA dan Frontier Consulting Group sebagai
The Best in Achieving Total Customer Satisfaction untuk
kategoriShariaSavingsAccount;
3. IMZ Award 2010 dari Indonesia Magnificence Zakat
sebagai Best Sharia Banking in Zakat Service excellence.
Perkenankan kami menyampaikan rasa terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada segenap pemangku
kepentingan yang telah mendukung pencapaian tersebut,
terutama dukungan para nasabah dan mitra usaha, serta
komitmen yang tinggi dari segenap pegawai untuk merajut
masa depan BNI Syariah yang lebih baik dimasa mendatang.
Prestasi ini memacu kami untuk senantiasa meningkatkan
kapabilitas bisnis dengan tetap mematuhi peraturan
perundang-undangan yang berlaku serta prinsip-prinsip
Good Corporate Governance (GCG). Terkait hal ini, BNI Syariah
telah melakukan self assesment terhadap penerapan GCG
tahun 2010. hasil self assesment pelaksanaan GCG tahun 2010
memperoleh nilai komposit sebesar 1.625 (satu poin enam
dua lima) dengan kategori “BAIK” dan telah disampaikan
kepada Bank Indonesia. hasil dari self assesment tersebut
akan menjadi prioritas bagi upaya penyempurnaan secara
berkesinambungan di kemudian hari.
Dalam konteks perkembangan jangka panjang, kami akan
melakukan beragam perbaikan struktural. Khususnya
seperti sentralisasi pembiayaan konsumer, pengembangan
trade finance dan remittance, pengelolaan call center, dan
peningkatan kapabilitas dan kompetensi pembiayaan.
Kami menatap masa mendatang dengan optimis melalui
penyusunan Rencana Bisnis Bank 5 (lima) tahun. Dalam
peningkatan profitabilitas, kami akan lebih memperkuat
lini bisnis strategis yaitu: kartu pembiayaan, pembiayaan
perumahan, trade finance, transaksional dan bisnis
pembiayaan komersial. untuk mendukung pencapaian
tersebut, beberapa bidang penting akan disempurnakan
seperti:budayakerjaAmanahdanJamaah;peningkatan
kompetensisertajumlahpegawai;pengembanganJaringan
income was achieved because BNI Syariah successfully
managed third party funds and earning assets appropriately.
This is a distinctive achievement considering BNI Syariah still
recorded a significant loss when doing a spin off.
From the achievement in 2010 performance, BNI Syariah
received 3 (three) awards from external parties they are:
1. Business Records from Yayasan Tera and harian
Seputar Indonesia as the First Credit Card Inspiring
Entrepreneurship(iBHasanahCard);
2. Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010
from SwA Magazine and Frontier Consulting Group as the
Best in Achieving Total Customer Satisfaction for Sharia
categorySavingsAccount;
3. IMZ Award 2010 from Indonesia Magnificence Zakat as
Best Sharia Banking in Zakat Service excellence.
Allow us to express our thanks and appreciation to all
stakeholders who have supported these achievements,
especially the support of our customers and business
partners, and high commitment from all staff members to
knit the better future of BNI Syariah.
This achievement encourages us to continuously improve
our business capabilities to remain in compliance
with regulations and the principles of Good Corporate
Governance (GCG). Related to this, BNI Syariah has conducted
self assessment of the implementation of GCG in 2010. The
result of self assessment GCG in 2010 obtained a composite
score of 1.625 (one point six two five) with the category of
“GooD” and has been submitted to Bank Indonesia. The
result of the self assessment will be a priority for continuous
improvement efforts in the future.
In the context of long-term development, we will perform
a variety of structural improvements. especially like the
centralization of consumer financing, development of
trade finance and remittance, call center management, and
financing capabilities and competencies enhancement.
we look at the future with optimism through the preparation
of the Business Plan 5 (five) years. The increase in profitability,
we will further strengthen the strategic business lines
namely: financing card, house finance, trade finance,
transactional and commercial finance business. To support
these achievements, some important areas will be improved,
suchas:AmanahandJamaahworkculture;improvingthe
competence and number of employees, development of
branchnetworksandservices,launchingnewproducts;
laporan Direksi Report of the Board of Directors
41
2010 Annual Report BNI Syariah
danlayanancabang;Peluncuranprodukbaru;independensi
sistemteknologiinformasi;sertapenguatanbrand awareness,
image dan reputasi BNI Syariah.
Demikianlah laporan kami mengenai kinerja tahun buku
2010 dan Rencana BNI Syariah pada tahun 2011. Semoga
ke depan BNI Syariah akan terus mampu memberikan
yang terbaik sesuai kaidah kepada segenap pemangku
kepentingan, Insya Allah.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
theindependenceofinformationtechnologysystems;and
strengthening brand awareness, image and reputation of BNI
Syariah.
These are our reports about the performance of fiscal year
2010 and the Plan of BNI Syariah in 2011. hopefully in the
future, BNI Syariah will continue to serve the best service
based on the sharia principles to all stakeholders, Insya Allah.
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
RizqullahDirektur utama
President Director
laporan Direksi Report of the Board of Directors
42
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
K.H. Ma’ruf Amin HasanudinKetua Chairman
Anggota Member
Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2010 melalui uji petik di Kantor Pusat dan beberapa kantor cabang BNI Syariah, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara global keseluruhan operasional BNI Syariah telah memenuhi ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MuI dan opini DPS.
under the supervision of DPS during the years 2010 through sampling at the head office and multiple branches of BNI Syariah, we hereby declare that generally the overall operational of BNI Syariah is in compliance with Islamic Sharia based on Fatwa DSN-MuI and DPS opinions.
43
2010 Annual Report BNI Syariah
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SwT Yang Maha Mencukupi. Shalawat
dan Salam semoga senantiasa melimpah atas Rasul-Nya
Muhammad SAw. Mudah-mudahan taufiq dan hidayah Allah
SwT tercurah bagi kita semua.
Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah telah
menjalankan fungsi dan tugasnya dalam melakukan
pengawasan–yang meliputi juga pemberian opini atas
penerbitan produk baru dalam rangka memastikan bahwa
operasional bank secara keseluruhan, khususnya dalam hal
penghimpunan dana pihak ketiga, penyaluran pembiayaan
dan pemberian layanan jasa-jasa bank lainnya, sejalan
dengan ketentuan syariah berdasarkan Fatwa Dewan Syariah
Nasional–Majelis ulama Indonesia (DSN-MuI) dan ketentuan
syariah lainnya.
Berdasarkan hasil pengawasan DPS selama tahun 2010
melalui uji petik di Kantor Pusat dan beberapa kantor cabang
BNI Syariah, dengan ini DPS menyatakan bahwa secara
global keseluruhan operasional BNI Syariah telah memenuhi
ketentuan syariah berdasarkan Fatwa DSN-MuI dan opini
DPS.
Namun demikian, penyempurnaan pelaksanaan operasional
Bank harus senantiasa dilakukan untuk menuju bank syariah
pilihan masyarakat yang unggul dalam layanan dan kinerja.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Praise be to Allah SwT. Shalawat and greetings are hopefully
always delegated on his Messenger, Muhammad SAw.
hopefully the guidance of Allah SwT shed for us all.
Sharia Supervisory Board (DPS) BNI Syariah has performed
functions and duties of supervision, which includes the
provision of opinions on the issuance of new products
in order to ensure that the bank’s operations as a whole,
particularly in the case of third party funding, distribution of
financing and provision of other bank services, which are in
line with the provisions of Sharia principles based on fatwa
of the National Islamic Council - ulama Indonesia (DSN-MuI)
and other provisions of sharia.
under the supervision of DPS during the years 2010 through
sampling at the head office and multiple branches of
BNI Syariah, we hereby declare that generally the overall
operational of BNI Syariah is in compliance with Islamic
Sharia based on Fatwa DSN-MuI and DPS opinions.
however, the improvement of the implementation of the
Bank operations should always be conducted to move
forward to be an Islamic bank of people’s choice, which is
excellent in services and performance.
Laporan Dewan Pengawas SyariahReport of the Syariah Supervisory Board
K.H. Ma’ruf AminKetua
Chairman
44
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
45
2010 Annual Report BNI Syariah
Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis
Tahun 2010 menjadi tantangan bagi Manajemen dan segenap pegawai BNI Syariah dalam mencapai visi, misi dan Rencana Bisnis Bank ke depan untuk memberikan hasil optimal kepada seluruh pemangku kepentingan BNI Syariah.
2010 became a year of challenge for the management and all employees of BNI Syariah in achieving the vision, mission and business plan ahead to provide optimal results to all stakeholders of BNI Syariah.
46
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tinjauan OperasionalOperational Review
Tahun 2010 merupakan tahun yang penting dan bersejarah
bagi BNI Syariah karena di tahun ini BNI Syariah berdiri
sebagai entitas tersendiri menjadi Bank umum Syariah (BuS)
yang beroperasi sejak tanggal 19 Juni 2010. oleh karena
itu tahun 2010 menjadi tantangan bagi Manajemen dan
segenap pegawai BNI Syariah dalam mencapai visi, misi
dan Rencana Bisnis Bank ke depan untuk memberikan hasil
optimal kepada seluruh pemangku kepentingan BNI Syariah.
Pada saat akhir operasi uuS BNI total aset per Desember
2009 sebesar Rp4,799 triliun. Pada saat spin off, aset yang
dibukukan per 18 Juni 2010 sebesar Rp5,322 triliun.
Selanjutnya, pada awal operasional BNI Syariah yaitu per akhir
Juni 2010, total aset tercatat sebesar Rp5,307 triliun. Pada
akhir Desember 2010 BNI Syariah berhasil membukukan aset
sebesar Rp6,395 triliun.
Sepanjang tahun 2010 tercatat pertumbuhan bisnis yang
menggembirakan, Dana Pihak Ketiga (DPK) per Desember
2010 mencapai Rp5,163 triliun dibandingkan dengan
posisi Desember 2009 sebesar Rp4,173 triliun. Sementara
pembiayaan per Desember 2010 sebesar Rp3,558 triliun
dibandingkan dengan posisi Desember 2009 sebesar
Rp3,265 triliun.
hasil yang dicapai tersebut didukung oleh strategi bisnis
yang tepat, penyempurnaan proses bisnis, dan peningkatan
kualitas sumber daya manusia, serta didukung dengan
berbagai usaha penyempurnaan secara terus-menerus
dalam bidang kepatuhan atas tata kelola perusahaan, sistem
manajemen risiko, sistem audit internal, organisasi, teknologi,
dan pengembangan jaringan.
Sesuai kebijakan Bank Indonesia, nasabah bank syariah juga
dapat dilayani di outlet kantor cabang BNI yang dikenal
dengan istilah Kerjasama Keagenan - Delivery Channel atau
yang dulu dikenal sebagai Syariah Channeling outlet (SCo).
Sampai saat ini telah tercatat sebanyak 28 kantor cabang, 31
kantor cabang pembantu, 1 kantor kas dan lebih dari 750
cabang BNI sebagai Delivery Channel Perbankan Syariah.
2010 represents an important and historic year for BNI
Syariah due to its stand alone as an independent entity
to be an Islamic Bank (BuS), which has operated since
June 19, 2010. Therefore, in 2010 is as a challenge for the
management and all employees of BNI Syariah in achieving
the vision, mission and business plan ahead to provide
optimal results to all stakeholders of BNI Syariah.
At the end of the operation uuS BNI total assets as of
December 2009 amounted to Rp4.799 trillion. At the time
of the spin-off, the assets recorded as of June 18, 2010
amounting to Rp5.322 trillion. Furthermore, at the beginning
of operations of BNI Syariah as the end of June 2010, total
assets stood at Rp5.307 trillion. At the end of December 2010
BNI Syariah booked assets Rp6.395 trillion.
Throughout the year 2010 an exciting business growth
was recorded, the Third Party Funds (DPK) as of December
2010 reached Rp5.163 trillion, compared to December 2009
of Rp4.173 trillion. while financing as of December 2010
amounted to Rp3.558 trillion, compared to December 2009
of Rp3.265 trillion.
The results are supported by appropriate business strategy,
business process improvement, improving the quality
of human resources, and supported by various business
improvement continuously in the field of compliance on
corporate governance, risk management systems, internal
audit systems, organizations, technology, and network
development.
At the discretion of Bank Indonesia, the customers can
also be served at the outlet branches of BNI known as the
Cooperation Agency - Delivery Channel or formerly known
as Sharia Channeling outlet (SCo). until recently had been
listed as many as 28 branches, 31 sub-branches, 1 cash office
and more than 750 branches as Sharia Banking Delivery
Channel.
47
2010 Annual Report BNI Syariah
Kantor Cabang
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas
Delivery Channel Cabang BNI
28
31
1
787
26
31
0
700
Jaringan 20102009Networks
Branch Office
Sub Branch Office
Cash Office
BNI Branch Delivery Channels
BNI Syariah juga menyediakan layanan Phone Banking bagi nasabahnya melalui fasilitas BNI Call 500046 atau 68888 melalui ponsel. layanan ini dapat diakses selama 24 jam dari seluruh Indonesia.
BNI Syariah also provided Phone Banking sevice to support its customer through BNI Call 500046 or 68888 from cellular phone. This service can be access 24 hours from all over Indonesia.
48
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tinjauan operasional operational Review
Sebagai perusahaan yang menjalankan fungsi intermediasi
antara nasabah yang menyimpan atau menginvestasikan
dananya dan nasabah yang menerima pembiayaan serta
melayani transaksi jasa perbankan sesuai kaidah syariah,
secara garis besar lini bisnis strategis BNI Syariah terdiri dari:
1. Pendanaan
Pada tahun 2010, telah dilakukan berbagai inisiatif untuk
meningkatkan dana pihak ketiga. Setelah spin off, BNI
Syariah melakukan perubahan nama produk tabungan
menggunakan kata hasanah. Sebagai contoh, tabungan
BNI iB Plus berubah nama menjadi Tabungan iB hasanah.
Selain itu, pada tahun 2010 diluncurkan produk baru untuk
memfasilitasi nasabah yang aktif bertransaksi bisnis, yaitu
Tabungan iB Bisnis hasanah. Tabungan iB Bisnis hasanah
adalah tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah yang
bergerak dalam dunia bisnis usaha, dimana detail mutasi
setiap transaksi sangat diperlukan. Kelebihan tabungan
iB Bisnis hasanah ini dilengkapi dengan deskripsi dan
keterangan transaksi yang jelas.
Bisnis penghimpunan dana BNI Syariah tahun 2010
tumbuh berkat strategi pemasaran produk unggulan serta
pengembangan jaringan. Produk unggulan penghimpunan
dana adalah Tabungan iB hasanah dan Tabungan iB Bisnis
hasanah. Produk Tabungan iB hasanah memiliki keunggulan
kompetitif yaitu bagi hasil yang bersaing dengan produk
sejenis bank syariah lainnya, mendapatkan BNI Syariah
Card yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit.
Selain itu dilengkapi dengan fasilitas e-banking terlengkap
dan coverage area layanan yang luas. Strategi utama untuk
memasarkannya adalah dengan cara member get member
melalui program “Silaturahmi Mendulang Rezeki”, program
“TabunganKu iB Masuk Sekolah” serta pemberian hadiah
langsung untuk setiap pembukaan rekening. Selain itu untuk
lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, BNI Syariah
juga membuka gerai pada acara-acara pameran baik skala
nasional maupun lokal.
Keunggulan kompetitif produk BNI iB Bisnis di samping bagi
hasil yang bersaing, mendapatkan BNI Syariah Card Gold
yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Kartu Debit, fasilitas
e-banking terlengkap serta coverage area layanan yang luas,
juga fasilitas executive lounge di Bandara. Strategi utama
pemasaran produk ini adalah melalui pemberian hadiah
langsung pada waktu pembukaan rekening serta program
promosi “Cahaya Rezeki Belanja Bulanan”.
As a company that runs the function of intermediary
between customers who save or invest funds and customers
that receive financing and service transactions according to
the rules of Islamic banking services, the general strategic
business lines of BNI Syariah consists of:
1. Funding
In 2010, we have conducted various initiatives to enhance
third-party funds. After the spin off, BNI Syariah made
changes to savings product names using the word hasanah.
For example, BNI iB Plus savings changed its name to iB
hasanah Savings. In addition, in 2010 the Bank launched
new products to facilitate customers who actively transact
business, namely iB Business hasanah Savings. IB Business
hasanah Savings is intended for customers who engaged
in the world of business, in which mutation detail for each
transaction is needed. The advantage of savings iB Business
hasanah Savings is equipped with a clear description of
transactions.
BNI Syariah fund-raising business in 2010 grew thanks
to an excellent product marketing strategy and network
development. The featured products for fund-raising are
iB hasanah Savings and iB Business hasanah Savings. iB
hasanah Savings products have a competitive advantage,
namely the competitive profit sharing compared to other
similar sharia products, BNI Syariah Card that functions as
an ATM card and Debit Card. Also equipped with the most
complete e-banking facilities and services and a wide
coverage area. The main strategy to market is by a member
get member through the “Silaturahmi Mendulang Rezeki”,
the program “TabunganKu iB Masuk Sekolah” and direct
prize to each of the account. In addition, to get closer to the
community, BNI Syariah also opened outlets in exhibition
events both national and local scale.
The competitive advantages of BNI iB Business are not only
for its competitive profit sharing, BNI Syariah Gold Card that
serves as an ATM card and Debit Card, complete e-banking
facility and extensive service area coverage, but also
executive lounges facilities in airports. The main strategy of
marketing these products is through direct prize at the time
of account opening and promotion program “Cahaya Rezeki
Belanja Bulanan”.
49
2010 Annual Report BNI Syariah
Tinjauan operasional operational Review
Strategi pendukung lainnya guna meningkatkan
penghimpunan dana adalah pengembangan jaringan. untuk
tahun 2010 pengembangan jaringan dilakukan dengan
melakukan penambahan 2 (dua) kantor cabang yaitu Kantor
Cabang Batam (Februari 2010) dan Jakarta Barat (Desember
2010) serta Kantor Kas universitas Islam Sultan Agung.
optimalisasi kerjasama keagenan dengan BNI sebagai induk
menjadi inisiatif lainnya yang sangat strategis.
Bagi para nasabah, BNI Syariah telah berhasil
mengimplementasikan program loyalitas untuk
mempertahankan nasabah yang berpotensi. upaya untuk
menjaring nasabah baru juga telah dilaksanakan, antara
lain melalui inisiatif penjualan proaktif di cabang-cabang
serta penyelenggaraan kegiatan penjualan melalui
kerjasama dengan pihak ketiga. hal ini didukung dengan
pengembangan kapasitas sumber daya manusia sebagai
bagian yang terintegrasi dari strategi tersebut.
Total DPK yang berhasil dihimpun BNI Syariah per Desember
2010 sebesar Rp5,163 triliun, selama 6 bulan meningkat
sebesar Rp910 miliar dari Rp4,253 triliun pada bulan Juni
2010.
Komposisi realisasi DPK tahun 2010 terdiri dari Rp538,7 miliar
Giro wadiah (10,4%), Rp105,9 miliar Tabungan wadiah (2,0%),
Rp1,874 triliun Tabungan Mudharabah (36,3%), dan Rp2,643
triliun Deposito Mudharabah (51,2%).
Total akun meningkat 48% dari sebanyak 357.000 akun di
tahun 2009 menjadi lebih dari 530.000 akun di akhir 2010,
yang terdiri atas Giro lebih dari 4.400 akun, Tabungan lebih
dari 508.000 akun dan Deposito lebih dari 17.000 akun.
other supporting strategies to improve funding are network
development. For the year 2010 network development of
was conducted by addition of 2 (two) branch namely Batam
Branch (February 2010) and west Jakarta (December 2010)
and the Cash office of universitas Islam Sultan Agung. The
optimization of agency cooperation with BNI as a parent
became other initiatives that were very strategic.
For our customers, BNI Syariah has successfully implemented
loyalty programs to maintain potential customer. The efforts
to attract new customers have also been implemented,
including proactive sales initiatives in the branches and
organizing sales activities through cooperation with third
parties. This is supported by human resource capacity
development as an integrated part of the strategy.
BNI Syariah have collected the Third Party Fund as of
December 2010 amounted to Rp5.163 trillion, for 6 months
increased by Rp910 billion from Rp4.253 trillion in June 2010.
The composition of Third Party Fund realization in 2010
consisted of Rp538.7 billion wadiah current account
(10.4%), Rp105.9 billion wadiah savings (2.0%), Rp1.874
trillion Mudharabah savings (36.3%), and Rp2.643 trillion
Mudharabah Deposit (51.2%).
Total accounts increased 48% from 357,000 accounts in 2009
to more than 530,000 accounts at the end of 2010, which
consists of more than 4,400 current accounts, more than
508,000 savings accounts and more than 17,000 deposit
accounts.
Dana Pihak KetigaThird Party Fund
Giro
Tabungan
Deposito
Jumlah
416,975
1,613,981
2,142,289
4,173,245
438,128
1,661,503
2,153,596
4,253,227
538,690
1,980,627
2,643,411
5,162,728
Current Accounts
Savings
Time Deposits
Total
Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
50
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
2. Pembiayaan
Segmentasi pembiayaan BNI Syariah dibagi menjadi
komersial, ritel produktif, ritel konsumtif, dan kartu
pembiayaan. Strategi penyaluran dana tahun 2010 yaitu
difokuskan pada bisnis ritel konsumer. Guna menunjang
strategi tersebut maka ditetapkan beberapa produk
unggulan yaitu Griya iB hasanah, Gadai emas iB hasanah,
iB hasanah Card, Talangan haji iB hasanah, dan wirausaha
iB hasanah. Keunggulan kompetitif oleh masing-masing
produk adalah proses aplikasi yang cepat, persyaratan yang
mudah, dan pricing yang bersaing.
Strategi utama yang digunakan produk Griya iB hasanah
adalah pengembangan sistem angsuran suka-suka,
optimalisasi sales team, memperluas kerjasama dengan
pengembang, penggunaan sistem electronic Financing
origination (eFo).
Strategi utama produk Gadai emas iB hasanah adalah biaya
penyimpanan yang bersaing dan kerjasama dengan toko-
toko emas.
Strategi utama produk iB hasanah Card, yaitu pemasaran
pada nasabah Premium, penataan sales team corporate, dan
independensi proses persetujuan.
a. Giro
Total dana BNI Syariah yang berasal dari Giro sampai
dengan Desember 2010 sebesar Rp538,7 miliar
meningkat sebesar Rp100 miliar selama 6 bulan sejak Juni
2010. Giro tersebut terdiri dari Giro wadiah Rupiah dan
Valas. Pertumbuhan jumlah Giro dapat dijadikan sebagai
indikator peningkatan aktivitas bisnis nasabah.
b. Tabungan
Total dana yang berasal dari tabungan sampai dengan
Desember 2010 sebesar Rp1,980 triliun meningkat cukup
signifikan dari bulan Juni 2010. Perolehan penghimpunan
dana dari Tabungan tersebut terdiri dari Tabungan iB
hasanah, Tabungan iB Prima hasanah, Tabungan iB Bisnis
hasanah, TabunganKu iB, Tabungan iB ThI hasanah dan
Tabungan iB Tapenas hasanah.
c. Deposito
Total dana yang berasal dari deposito sampai dengan
Desember 2010 sebesar Rp2,643 triliun meningkat
hampir Rp500 miliar dibandingkan posisi Juni 2010.
Perolehan penghimpunan dana tersebut berasal dari
Deposito Rupiah dan Valas. Pertumbuhan Deposito
didukung oleh loyalitas dan meningkatnya kepercayaan
nasabah kepada BNI Syariah.
a. Current Accounts
Total funds from BNI Syariah Current Accounts until
December 2010 amounted to Rp538.7 billion, an increase
of Rp100 billion during the 6 months since June 2010. It
consists of wadiah Rupiah and Foreign exchange current
accounts. Demand growth can be used as an indicator of
increased business activities of customers.
b. Savings
Total funds derived from savings until December 2010
amounted to Rp1.980 trillion, increased significantly from
June 2010. obtaining funding from the consisting of iB
hasanah Savings, iB Prima hasanah Savings, iB Business
hasanah Savings, TabunganKu iB, iB ThI hasanah Savings
and iB Tapenas hasanah Savings.
c. Deposit
Total funds derived from deposits until December
2010 amounted to Rp2.643 trillion, increased by almost
Rp500 billion compared to the position in June 2010.
The funding comes from deposits in Rupiah and Foreign
exchange. Deposit growth is supported by the loyalty
and increasing customer confidence to BNI Syariah.
2. Financing
BNI Syariah financing is divided into commercial, retail
productive, consumer retail, and financing card. Fund
distribution strategy in 2010 focused on the Retail-Consumer
business. To support this strategy some excellent products
was established namely Griya iB hasanah, Gadai emas
iB hasanah, iB hasanah Card, Talangan haji iB hasanah
and wirausaha iB hasanah. The competitive advantage
of each product is the application process is fast, simple
requirements, and competitive pricing.
The main strategies Griya iB hasanah product used is the
preferable installment system development, optimizing the
sales team, expand cooperation with developers, the use of
an electronic Financing origination (eFo).
The main strategy of Gadai emas iB hasanah products are
competitive cost and cooperative storage with gold shops.
The main strategy of iB hasanah Card products is marketing
on the Premium clients, structuring corporate sales team,
and the independence of the approval process.
Tinjauan operasional operational Review
51
2010 Annual Report BNI Syariah
Berdasarkan akad atau skim pembiayaannya, pembiayaan
BNI Syariah sampai dengan Desember 2010 didominasi
oleh pembiayaan dengan skim murabahah, yaitu sebesar
71,75% dari total pembiayaan, atau sebesar Rp2,553 triliun.
Selanjutnya pembiayaan dengan skim musyarakah sebesar
Rp624,8 miliar atau dengan porsi 17,56%. Sedangkan
pembiayaan dengan skim mudharabah sebesar Rp87,3 miliar
atau dengan porsi 2,45%.
Berdasarkan sektor usahanya, pembiayaan BNI Syariah per
Desember 2010 disalurkan kepada sektor-sektor potensial
dan prospektif seperti jasa dunia usaha sebesar 9,63%,
konstruksi 7,43% dan perdagangan 6,84%. Pembiayaan sektor
lain-lain terdiri dari sektor perumahan, kendaraan, alat-alat
rumah tangga dan lainnya. Porsi terbesar terdapat pada
subsektor perumahan yaitu sebesar 79,45% dari total sektor
lain-lain.
Based on the contract or funding schemes, BNI Syariah
financing until December 2010 was dominated by
murabaha financing scheme, which represents 71.75% of
total financing, or Rp2.553 trillion. Furthermore Musharaka
financing scheme for Rp624.8 billion or 17.56% portion.
while financing the scheme amounted to Rp87.3 billion
mudharabah, with a portion of 2.45%.
Based on the business sector, financing as of December 2010
BNI Syariah was distributed to potential and prospective
business sectors such as services at 9.63%, construction
7.43% and 6.84% of trade. other financing sectors were the
housing sectors, vehicles, tools and other household. The
biggest portion contained in the housing sub-sector that is
equal to 79.45% of total other sectors
Strategi utama produk Talangan haji iB hasanah adalah
kerjasama dengan Kelompok Bimbingan Ibadah haji dan Biro
Perjalanan haji.
Pembiayaan BNI Syariah selama tahun 2010 untuk semua
segmen usaha mencapai Rp3,558 triliun, dimana pada tahun
2009 sebesar Rp3,265 triliun. Mengalami peningkatan yang
cukup signifikan sebesar hampir Rp425 miliar dibandingkan
posisi Juni 2010 saat dilaksanakannya spin off. Pembiayaan
didominasi oleh segmen ritel konsumtif sebesar Rp2,163
triliun (60,81%) dari seluruh pembiayaan. hal ini sesuai
dengan Rencana Bisnis Bank untuk merealisasikan visi dan
melaksanakan misi BNI Syariah dengan fokus kegiatan bisnis
untuk jangka pendek dan jangka menengah adalah ritel
konsumer.
Tinjauan operasional operational Review
The main strategy of Talangan haji iB hasanah product is
cooperation with the hajj Guidance Group and hajj Travel
Agents.
BNI Syariah financing during the year 2010 for all business
segments achieved Rp3.558 trillion, which in 2009 amounted
to Rp3.265 trillion, experienced a significant increase of
almost Rp425 billion compared to the position in June 2010
at the time of spin off. Financing is dominated by retail
consumer segment amounted to Rp2.163 trillion (60.81%)
of all loans. This is in accordance with Bank’s Business Plan to
implement the vision and mission of BNI Syariah with a focus
on business activities for short and medium term, which is
the retail-consumer.
Murabahah
Mudharabah
Musyarakah
Lainnya
2,553,092
87,327
624,820
293,249
2,323,349
93,921
492,374
224,888
2,473,721
84,7413
516,844
190,167Others
Pembiayaan Berdasarkan Skim Pembiayaan Financing Based on Financing Scheme
Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
52
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
a. Pembiayaan Komersial
untuk mendukung pertumbuhan pembiayaan bank
syariah, BNI Syariah membantu nasabah komersial
(menengah) dalam menyalurkan pembiayaan baik untuk
investasi maupun modal kerja dengan pembiayaan lebih
dari Rp10 miliar. Total pembiayaan komersial yang telah
disalurkan kepada nasabah sampai dengan Desember
2010 sekitar Rp672,2 milliar, meningkat sebesar Rp166
miliar dibandingkan saat dilaksanakannya spin off bulan
Juni 2010. Porsi pembiayaan komersial adalah sebesar
18,89% dari total pembiayaan BNI Syariah. Sedangkan
sektor usaha yang dibiayai mencakup sektor prospektif
dan sedang berkembang seperti pertambangan,
konstruksi dan sektor pengangkutan, pergudangan dan
komunikasi.
Dalam memberikan pembiayaan kepada nasabah
komersial, BNI Syariah berusaha selektif memilih
sektor usaha dan meningkatkan prinsip prudential
banking. Selain itu BNI Syariah juga berusaha menjaga
pembiayaan yang telah berjalan dengan melakukan
komunikasi secara aktif dan berkesinambungan serta
melakukan kunjungan secara intensif untuk mengetahui
permasalahan yang dihadapi. hal ini semata-mata agar
dapat meminimalisasikan risiko dan permasalahan yang
mungkin timbul.
BNI Syariah bekerjasama dengan bank-bank syariah
lainnya seperti BSM dan Bank Muamalat dalam rangka
pembiayaan sindikasi kepada beberapa perusahaan
untuk sektor komunikasi, jasa, perdagangan, dan sektor
transportasi udara. Total pembiayaan sindikasi per
Desember 2010 sebesar Rp92,8 miliar
b. Pembiayaan Ritel Produktif
Pembiayaan ritel produktif BNI Syariah terdiri
dari wirausaha iB hasanah dan Branch Financing
Management (BFM). wirausaha iB hasanah adalah fasilitas
pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal
kerja dan investasi) dan disalurkan kepada pengusaha
yang baru merintis usahanya. Penyaluran pembiayaan
wirausaha iB hasanah didominasi oleh sektor
perdagangan. BFM adalah pembiayaan yang ditujukan
untuk usaha (produktif ) nasabah yang sepenuhnya
dikelola oleh cabang dengan pembiayaan sampai
dengan sebesar Rp10 miliar.
Penyaluran produk wirausaha iB hasanah mengalami
peningkatan sebesar 31,9% atau sebesar Rp75,438 miliar
menjadi Rp311,534 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar
Rp236,096 miliar.
Produk ini memiliki keunggulan yaitu syarat pengajuan
yang sederhana dan proses yang cepat.
a. Commercial Financing
To support the growth of sharia bank financing, BNI
Syariah helps commercial customers (medium) in
the channeling of funding both for investment and
working capital to finance more than Rp10 billion. Total
commercial financing that has been distributed to
customers until December 2010 approximately Rp672,2
billion, an increase of Rp166 billion compared to the
current implementation of spin off in June 2010. The
portion of commercial financing amounted to 18.89%
of the total financing of BNI Syariah. while the business
sector financed include prospective and emerging
sectors such as mining, construction and transportation,
warehousing and communications.
In providing financing to commercial customers, BNI
Syariah was trying to selectively choose the business
sector and improving prudential banking principles. In
addition, BNI Syariah also tried to keep the financing
that has been run by an active and continuous
communication and conduct an intensive visit to
discover the issues faced. It is solely to minimize the risks
and problems that may arise.
BNI Syariah cooperated with other sharia banks such as
BSM and Bank Muamalat in term of syndicated financing
to several companies for the communications sector,
services, trade and air transport sectors. The total of
syndicated financing as of December 2010 amounting to
Rp92.8 billion
b. Retail Financing Productive
BNI Syariah productive retail financing consists
of wirausaha iB hasanah and Branch Financing
Management (BFM). wirausaha iB hasanah is a productive
financing facility aimed at meeting the financing needs of
productive enterprises (working capital and investment)
and distribute it to businessmen who pioneer a new
business. The distribution of wirausaha iB hasanah is
dominated by the trade sector. BFM is aimed at financing
businesses (productive) customers a fully managed by a
branch with financing up to Rp10 billion.
The distribution of wirausaha iB hasanah products
increased by 31.9% or by Rp75.438 billion to Rp311.534
billion from the position in June 2010 amounted to
Rp236, 376 billion.
The advantages of this product are the filing requirement
is simple and quick process.
Tinjauan operasional operational Review
53
2010 Annual Report BNI Syariah
Total pembiayaan ritel produktif per Desember 2010
sebesar Rp722,4 miliar atau memiliki porsi 20,3% dari
total pembiayaan BNI Syariah. Pembiayaan wirausaha iB
hasanah dan BFM ini diproses di segenap kantor cabang
BNI Syariah. Sedangkan untuk pembiayaan BFM posisi
Desember 2010 sebesar Rp410,9 miliar.
c. Pembiayaan Ritel Konsumtif
Pembiayaan Ritel Konsumtif BNI Syariah terdiri dari Griya
iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, Talangan haji iB
hasanah, iB hasanah Card dan lainnya (termasuk Qard).
Total pembiayaan ritel konsumtif tahun 2010 sebesar
Rp2,163 triliun memiliki porsi 60,81% dibandingkan total
pembiayaan, meningkat sebesar Rp259,2 miliar dalam
6 bulan sejak spin off. Posisi Desember 2009 sebesar
Rp1,851 triliun. Griya iB hasanah mendominasi komposisi
pembiayaan ritel konsumtif dengan persentase sebesar
76,55% dari total pembiayaan ritel konsumtif atau
sebesar Rp1,656 triliun. hal ini seiring dengan adanya
peningkatan permintaan rumah baik sebagai kebutuhan
tempat tinggal maupun untuk investasi.
Perkembangan pembiayaan ritel konsumtif ini dipengaruhi
beberapa faktor antara lain tingginya permintaan konsumen
yang didorong oleh meningkatnya daya beli dan kecepatan
proses serta besaran angsuran yang relatif terjangkau.
i. Griya iB hasanah
untuk lebih meningkatkan ekspansi pembiayaan
ritel konsumtif, BNI Syariah telah mengembangkan
sistem otomasi untuk proses pembiayaan ritel
konsumtif sehingga dapat lebih mempersingkat proses
pembiayaan. Selain itu dilakukan kerja sama dengan
pengembang antara lain PT Ciputra Residence (Ciputra
Group), PT Sinar Puspa Persada (Intiland Group), PT Karya
Bangun Mandiri dan masih banyak yang lainnya untuk
memenuhi kebutuhan rumah bagi para nasabah dengan
dengan berbagai pilihan tipe, harga, dan lokasi. Selain
itu BNI Syariah juga menjalin kerjasama dengan agen
properti dalam meningkatkan pemasaran produk Griya
iB hasanah. Posisi Desember 2010, pembiayaan Griya
iB hasanah sebesar Rp1,656 triliun atau sebesar 76,55%
dari total pembiayaan ritel konsumtif. Pembiayaan Griya
iB hasanah telah meningkat lebih dari Rp200 miliar
dibandingkan posisi Juni 2010 sebesar Rp1,448 triliun.
Sedangkan pada tahun 2009 total portofolio pembiayaan
Griya iB hasanah sebesar Rp1,394 triliun.
ii. Gadai emas iB hasanah
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BNI Syariah
memberikan layanan gadai emas atau disebut juga
pembiayaan rahn. Gadai emas iB hasanah dapat dilayani
di seluruh kantor cabang BNI Syariah. Sampai dengan
Desember 2010 total pembiayaan Gadai emas iB hasanah
sebesar Rp44,9 miliar, meningkat Rp12 miliar selama
6 bulan dari posisi Juni 2010 sebesar Rp32,9 miliar. Per
Desember 2009 portofolio Gadai emas iB hasanah
sebesar Rp20,2 miliar.
Tinjauan operasional operational Review
Total productive retail financing as of December 2010
amounted to Rp722.4 billion, or has its share of 20.3% of
the total financing of BNI Syariah. wirausaha iB hasanah
and BFM were processed in all branches of BNI Syariah.
As for financing BFM of December 2010 amounted to
Rp410.9 billion.
c. Consumer Retail Financing
BNI Syariah Consumer Retail Financing consists of Griya
iB hasanah, Gadai emas iB hasanah, Talangan haji iB
hasanah, iB hasanah Card and others (includes Qard).
Total consumer retail financing in 2010 amounted to
Rp2.163 trillion has its share of 60.81% compared to total
financing, an increase of Rp259.2 billion in 6 months since
the spin off. As of December 2009 amounted to Rp1.851
trillion. Griya iB hasanah dominated the composition of
consumer retail financing with percentage of 76.55% of
total consumer retail financing or Rp1.656 trillion. This is
in line with the increase in housing demand as both a
residence requirement or for investment.
The development of consumer retail financing was
influenced by several factors including strong demand fueled
by increasing consumer purchasing ability and the process
speed as well as a relatively affordable installment scale.
i. Griya iB hasanah
To further enhance the expansion of retail consumer
financing, BNI Syariah has developed automated
systems for retail consumer financing process so as to
further shorten the process of financing. Cooperation
with developers, such as PT Ciputra Residence (Ciputra
Group), PT Sinar Puspa Persada (Intiland Group), PT Karya
Bangun Mandiri and many others was also conducted to
meet the housing needs for our customers with a wide
selection of types, prices and locations. In addition, BNI
Syariah also formed a partnership with real estate agents
in improving the marketing of Griya iB hasanah. As of
December 2010, financing Griya iB hasanah was Rp1.656
trillion or 76.55% of total consumer retail financing. Griya
iB hasanah financing has increased more than Rp200
billion compared to the position in June 2010 amounted
to Rp1.448 trillion. whereas in 2009 the total financing
portfolio Griya iB hasanah Rp1.394 trillion.
ii. Gadai emas iB hasanah
To meet the needs of the community, BNI Syariah provide
gold mortgage financing called rahn. Gadai emas iB
hasanah can be served in all branches of BNI Syariah.
until December 2010 the total financing of the Gadai
emas iB hasanah was Rp44.9 billion, an increase of Rp12
billion for 6 months from the position in June 2010
amounted to Rp32.9 billion. As of December 2009 the
portfolio of Gadai emas iB hasanah was Rp20.2 billion.
54
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah akan mengembangkan outlet-outlet di
beberapa lokasi dan memberikan layanan Gadai emas
iB hasanah pada kantor cabang pembantu syariah yang
jumlahnya akan terus bertambah. untuk selanjutnya BNI
Syariah berusaha menyempurnakan produk Gadai emas
iB hasanah melalui penyempurnaan fitur, pelayanan,
sistem, dan prosedur serta program promosi dan
sosialisasi.
iii. Talangan haji iB hasanah
Bagi nasabah BNI Syariah yang sudah memiliki Tabungan
iB ThI hasanah dapat mengajukan fasilitas pembiayaan
Talangan haji iB hasanah. Pembiayaan tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan biaya setoran
awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji (BPIh) yang
ditentukan oleh Departemen Agama, agar mendapatkan
nomor seat porsi haji pada pendaftaran ke SISKohAT.
Total pembiayaan Talangan haji iB hasanah sampai
dengan Desember 2010 sebesar Rp59,3 miliar meningkat
sebesar Rp22,8 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp36,5
miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp25 miliar.
iv. iB hasanah Card
Produk iB hasanah Card adalah kartu pembiayaan
syariah yang dapat digunakan seperti kartu kredit. iB
hasanah Card merupakan kartu pembiayaan terbesar di
Indonesia saat ini dan menjadi produk unggulan bagi BNI
Syariah. iB hasanah Card sangat diminati nasabah karena
memiliki keunikan kesesuaian dengan syariah, biaya yang
transparan, dan didukung dengan jaringan transaksi yang
luas.
Guna memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu,
saat ini iB hasanah Card bekerjasama dengan Jaringan
MasterCard International, yang Insya Allah Pemegang
Kartu tidak perlu ragu lagi untuk menggunakan iB
hasanah Card di seluruh merchant yang memasang logo
MasterCard International, baik di dalam negeri maupun di
luar negeri.
Tahun 2010 BNI Syariah juga meluncurkan tambahan
fasilitas untuk melengkapi fitur dari iB hasanah Card, yaitu
Smart Transfer Ziswaf. untuk mengoptimalkan produk
fitur baru ini, BNI Syariah bekerjasama dengan beberapa
lembaga penyelenggara zakat, infaq, sedekah dan wakaf
uang.
Pencapaian Kinerja
Dalam usia yang masih relatif muda, jika dibandingkan
dengan para pelaku di industri yang sama, iB hasanah
Card terus melakukan inovasi, baik dalam bentuk
program, fitur maupun pricing, yang tujuannya tidak lain
untuk memberikan loyalitas, kepuasan dan kenyamanan
bagi Pemegang Kartu dalam menggunakan dan
bertransaksi untuk kebutuhan sehari-hari.
Tinjauan operasional operational Review
BNI Syariah will develop outlets in many locations and
provide Gadai emas iB hasanah services on Sharia Branch
office which numbers will continue to grow. Further,
BNI Syariah tries to improve Gadai emas iB hasanah
product by improving the features, services, systems and
procedures and promotional programs and socialization.
iii. Talangan haji iB hasanah
For BNI Syariah customers who already have a iB ThI
hasanah Savings may file a Talangan haji iB hasanah
financing facility. The financing can be used to meet the
needs of the initial deposit fee hajj operation Costs (BPIh)
determined by the Ministry of Religious Affairs, in order
to get a seat number on the registration portion of the
pilgrimage to SISKohAT. Total Talangan haji iB hasanah
financing until December 2010 amounted to Rp59.3
billion, an increase of Rp22.8 billion from the position in
June 2010 amounted to Rp36.5 billion. As of December
2009 amounted to Rp25 billion.
iv. iB hasanah Card
iB hasanah Card is a card of sharia financing that can
be used like a credit card. iB hasanah Card is the largest
financing card in Indonesia today and become a superior
product for BNI Syariah. iB hasanah Card is in great
demand because it has a unique customer compliance
with sharia, the cost is transparent and supported by an
extensive network transactions.
In order to give comfort to the Cardholders, the current iB
hasanah Card Network is in cooperation with MasterCard
International, which Insya Allah, the Cardholder should
not hesitate anymore to use iB hasanah Card at all
merchants who put up the logo MasterCard International,
both domestically and abroad.
In 2010 BNI Syariah also launched additional facilities to
complement the features of the iB hasanah Card, the
Smart Transfer Ziswaf. To optimize the new features of
this product, BNI Syariah is in cooperation with several
institutions of zakat, infaq, sedekah and wakaf.
Performance Achievements
In a relatively young age, when compared with the
others in the same industry, iB hasanah Card continues to
innovate, whether in the form of programs, features and
pricing, whose purpose is to give loyalty, satisfaction and
comfort to the Cardholders in use and transactions for
their daily needs.
55
2010 Annual Report BNI Syariah
Pada posisi per Desember 2010, jumlah Pemegang Kartu
telah mencapai 25.609 orang, meningkat signifikan
dibandingkan posisi Desember 2009 sebesar 11.242
orang. Beberapa strategi program, baik yang bersifat ad
hoc maupun long term, terus dilakukan dalam upaya
pencapaian target jumlah Pemegang Kartu 50.000 orang
sampai dengan akhir Desember 2011.
Pada bulan Mei 2010, iB hasanah Card mendapatkan
penghargaan sebagai kartu kredit pertama yang
menginspirasi ber-wirausaha. Penghargaan dari Rekor
Bisnis (ReBi) ini merupakan hasil kerjasama antara harian
Seputar Indonesia dengan TeRA Foundation yang
bertujuan untuk memacu prestasi para pelaku usaha di
tanah air. Penghargaan ini diperoleh karena ReBi melihat
iB hasanah Card merupakan satu-satunya produk Kartu
Pembiayaan yang dapat memberikan solusi terhadap
kebutuhan masyarakat atau pemegang kartu, khususnya
bagi mereka yang ingin memulai atau memiliki usaha.
Bekerjasama dengan lebih dari 20 pemilik Business
opportunity dan Franchise, Pemegang Kartu iB hasanah
Card sudah dapat memilih jenis usaha apa yang ingin
mereka miliki. Tidak hanya itu, pembelian atas hak usaha
tersebut dapat dilakukan dengan cara cicilan 0% selama
12 bulan, tanpa dikenakan biaya.
Dari sisi outstanding sampai dengan Desember 2010,
telah berhasil mencapai Rp81,1 miliar, meningkat dari
posisi Desember 2009 sebesar Rp25,5 miliar. outstanding
tersebut merupakan kontribusi dari berbagai jenis
transaksi, misalnya department store, supermarket, fitur
serta dari program Paket umroh Ramadhan 1432 h.
Kondisi ini menunjukan semakin tingginya kepercayaan
nasabah untuk menggunakan iB hasanah Card.
v. lainnya
Pembiayaan ritel konsumtif selain yang disebutkan di
atas, dimasukkan dalam pembiayaan lainnya yang terdiri
dari pembiayaan kendaraan, pembiayaan fleksi dan
multiguna dengan jumlah outstanding per Desember
2010 sebesar Rp507,5 miliar meningkat Rp51,4 miliar dari
posisi Juni 2010 sebesar Rp456 miliar. Pada Desember
2009 pembiayaan lainnya sebesar Rp457 miliar.
3. Jasa (Fee Based Income)
Dalam rangka memberikan kemudahan kepada nasabahnya,
BNI Syariah juga melayani transaksi jasa-jasa sehingga dapat
menyumbang fee based income yang berasal dari biaya
administrasi, biaya transaksi valas/derivatif dan lainnya.
Selama 6 bulan sampai dengan Desember 2010, fee based
income telah mencapai Rp24,42 miliar.
Tinjauan operasional operational Review
In the position as of December 2010, the number of the
Cardholders has reached 25,609 people, a significant
increase compared to the December 2009 of 11,242
people. Several program strategies, either ad hoc or long
term, are continued to be conducted in order to achieve
the target number of 50,000 people Cardholders until the
end of December 2011.
In May 2010, iB hasanah Card was awarded as the first
Credit Card Inspiring entrepreneurship. The award
from Business Record (ReBi) is the result of cooperation
between Seputar Indonesia daily with TeRA Foundation
which aims to accelerate achievement of business actors
in the homeland. This award was obtained since ReBi saw
iB hasanah Card is the only card product that can provide
financing solutions to the needs of the community or
the Cardholders, especially for those who want to start
or have a business. working with more than 20 owners
and Franchise Business opportunity, the Cardholders of iB
hasanah had to choose what kind of business they want
to have. In addition to this, the purchase of operating
rights can be made in installments 0% for 12 months, free
of charge.
From the outstanding until December 2010 managed
to reach Rp81.1 billion, an increase from the position in
December 2009 amounted to Rp25.5 billion. outstanding
is the contribution of various types of transactions, such
as department stores, supermarkets, and the program
of Paket umroh Ramadhan 1432 h. This shows the
increasing customer confidence to use iB hasanah Card.
v. others
Beside the consumer retail financing mentioned above
are included in other financings consisting of vehicles
financing, flexion and multipurpose financing with the
amount of outstanding as of December 2010 amounted
to Rp507.5 billion increase of Rp51.4 billion from the
position in June 2010 amounted to Rp456 billion. In
December 2009 other financings amounted to Rp457
billion.
3. Services (Fee-Based Income)
In order to provide convenience to its customers, BNI
Syariah also serves transaction services so as to contribute
to fee based income derived from administration fees,
transaction costs of foreign exchange/derivatives and
others. over 6 months up to December 2010, fee based
income has reached Rp24.42 billion.
56
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
a. Aktiva Produktif
Total aktiva produktif per 31 Desember 2010 mencapai
Rp6,017 triliun, meningkat 19,96% atau sebesar Rp1,001
triliun dari posisi Juni 2010 sebesar Rp5,016 triliun. Posisi
Desember 2009 sebesar Rp4,666 triliun. Aktiva produktif
tersebut terdiri dari pembiayaan, surat berharga, SBIS/
FASBI, penempatan pada bank lain dan rekening
administratif.
Pembiayaan yang diberikan merupakan komponen
terbesar aktiva produktif yang mencapai Rp3,558
triliun atau 59,13% dari total aktiva produktif. Fungsi
intermediasi cukup berjalan baik sebagaimana tampak
pada rasio FDR yang mencapai hampir 68,92% per
Desember 2010 dan akan terus ditingkatkan pada masa
mendatang sesuai dengan FDR ideal.
1. Neraca
Total aktiva pada Desember 2010 sebesar Rp6,395
triliun,meningkat sebesar Rp1,088 triliun dari posisi Juni
2010 sebesar Rp5,307 triliun. Posisi Desember 2009 sebesar
Rp4,799 triliun. Peningkatan aktiva tersebut salah satunya
didukung oleh pertumbuhan DPK pada tahun 2010 sebesar
21,38%.
a. earning Assets
Total assets as of December 31, 2010 reached Rp6.017
trillion, an increase of 19.96%, or Rp1.001 trillion from
the position in June 2010 amounting to Rp 5.016 trillion.
As of December 2009 amounted to Rp4.666 trillion.
earning assets consist of financing, securities, SBIS/
FASBI, placements with other banks and administrative
accounts.
Provided financing is the largest component of
productive assets which reached Rp3.558 trillion or
59.13% of total earning assets. Intermediation functions
worked well enough as it appeared on the FDR ratio
which reached almost 68.92% as of December 2010 and
will continue to be improved in the future in accordance
with FDR ideal.
1. Balance
Total assets as of December 2010 amounted to Rp6.395
trillion, an increase of Rp1,088 trillion from the position in
June 2010 amounting to Rp5.307 trillion. As of December
2009 amounted to Rp4.799 trillion. The increasing asset is
supported by growth in third party fund in 2010 amounted
to 21.38%.
Tinjauan KeuanganFinancial Review
Pertumbuhan NeracaBalance Sheet Growth
Aktiva
Aktiva Produktif
Investasi
Pembiayaan yang diberikan
Dana Pihak Ketiga
Giro
Tabungan
Deposito
5,306,564
5,016,285
1,857,705
3,134,532
4,253,227
438,128
1,661,503
2,153,596
6,394,924
6,017,251
2,419,918
3,558,485
5,162,728
538,690
1,980,627
2,643,411
4,799,247
4,666,382
1,360,957
3,265,445
4,173,245
416,975
1,613,981
2,142,289
Assets
Earning Assets
Investments
Financing
Third Party Funds
Current Accounts
Savings
Time Deposits
Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
57
2010 Annual Report BNI Syariah
Aktiva Produktifearning Assets
Pembiayaan
Surat Berharga
SBISI/FASBIS
Penempatan pada Bank Lain
Rekening Administratif
Total Aktiva Produktif
3,558,485
1,250,355
885,000
284,563
38,848
6,017,251
3,134,532
1,415,413
215,000
227,292
24,048
5,016,285
3,265,445
441,167
350,000
569,790
39,980
4,666,382
FInancing
Marketable Securities
SBIS/FASBIS
Placement with Other Banks
Administrative Accounts
Total Productive Assets
Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
b. ekuitas
ekuitas BNI Syariah per Desember 2010 sebesar Rp1,051
triliun meningkat sebesar Rp103,6 miliar dari posisi Juni 2010
sebesar Rp947,8 miliar. hal tersebut diperoleh dari adanya
peningkatan laba BNI Syariah.
c. Modal Saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp1.001.000
juta, dengan perincian :
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk:
Rp1.000.000 juta (99,9%)
- PT BNI life Insurance:
Rp1.000 juta (0,1 %)
2. Realisasi Laba Rugia. Pendapatan operasional
Total pendapatan operasional yang terdiri dari pendapatan
margin dan bagi hasil, penempatan dan investasi dan fee
based income pada Desember 2010 sebesar Rp447,9 miliar,
meningkat sebesar Rp405,7 miliar dari posisi Juni 2010
sebesar Rp42,2 miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp537,7
miliar.
Sementara itu pendapatan operasional tahun 2010 terdiri
dari:
- Marjin dan bagi hasil : Rp394,2 miliar
- Penempatan dan investasi : Rp23,4 miliar
- Fee based income : Rp30,3 miliar
b. Beban usaha
Total beban usaha yang berasal dari beban bagi hasil terdiri
dari beban bonus nasabah Simpanan wadiah, beban bagi
hasil nasabah tabungan dan deposito. Pada Desember 2010
total beban bagi hasil sebesar Rp140,1 miliar, meningkat
sebesar Rp123,9 miliar dari posisi Juni 2010 sebesar Rp16,2
miliar. Posisi Desember 2009 sebesar Rp231,3 miliar.
b. equity
BNI Syariah equity as of December 2010 amounted to
Rp1,051 trillion, an increase of Rp103,6 billion from the
position in June 2010 amounted to Rp947,8 billion. This is
obtained from an increase in BNI Syariah profit.
c. Share Capital
Issued and fully paid for Rp1.001.000 million, with the details:
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk:
Rp1,000,000 million (99.9%)
- PT BNI life Insurance:
Rp1,000 million (0.1%)
2. Actual Profit Lossa. operating Income
Total operating income consists of earnings margin &
revenue sharing, placement and investment and fee based
income in December 2010 amounted to Rp447.9 billion,
an increase of Rp405.7 billion from the position in June
2010 amounted to Rp42.2 billion. As of December 2009
amounted to Rp537.7 billion.
Meanwhile, operating income in 2010 consisted of:
- Margin & profit sharing: Rp394.2 billion
- Placement & Investment: Rp23.4 billion
- Fee based income: Rp30.3 billion
b. operating expenses
Total operating expenses arising from the expenses of
revenue sharing consists of expenses of bonuses from
wadiah deposits customers, revenue sharing expense
savings and deposit customers. In December 2010 the
total of revenue sharing was Rp140.1 billion, an increase of
Rp123.9 billion from the position in June 2010 amounted to
Rp16.2 billion. As of December 2009 amounted to Rp231,3
billion.
58
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
c. laba Bersih
BNI Syariah pada Desember 2010 mampu membukukan
laba bersih (laba setelah pajak) sebesar Rp36,5 miliar,
meningkat sebesar Rp89,7 miliar dari posisi Juni 2010 rugi
sebesar Rp53,2 miliar. Posisi Desember 2009 rugi sebesar
Rp186,5 miliar.
c. Nett Profit
BNI Syariah in December 2010 recorded net profit (profit
after tax) amounted to Rp36.5 billion, an increase of Rp89.7
billion from the position in June 2010 loss amounted to
Rp53.2 billion. Position in December 2009 loss amounted to
Rp186.5 billion.
Rasio Keuangan utamaKey Financial Ratio
Tinjauan Keuangan Financial Review
3. Rasio Keuangan
a. Rasio Kecukupan Modal (CAR)
Per Desember 2010 CAR BNI Syariah sebesar 27,68%,
menurun sebesar 1,12% dari posisi Juni 2010 sebesar
28,80%. Posisi Desember 2009 CAR BNI Syariah sebesar
28,80%.
b. Non Performing Financing (Gross)
Per Desember 2010 Non Performing Financing (Gross)
BNI Syariah mencapai 3,59%, menurun sebesar 0,58%
dari posisi Juni 2010 sebesar 4,17%. Posisi Desember
2009 sebesar 2,35%. Kedepannya BNI Syariah berusaha
meningkatkan kualitas pembiayaan sehingga dapat
menekan rasio Non Performing Financing.
c. Return on Assets (RoA) dan Return on equity (Roe)
Rasio RoA sebesar 0,61% di tahun 2010, mengalami
peningkatan sebesar 12,63% dibandingkan posisi Juni
2010 sebesar -12,02%. Posisi RoA per Desember 2009
adalah sebesar -3,60%. Demikian juga dengan Roe yang
3. Financial Ratios
a. Capital Adequacy Ratio (CAR)
As of December 2010 CAR BNI Syariah reached at 27.68%,
decreased by 1.12% from the position in June 2010
amounted to 28.80%. December 2009 Position CAR of
28.80% BNI Syariah.
b. Non-Performing Financing (Gross)
As of December 2010 Non-Performing Financing
(Gross) BNI Syariah reached 3.59%, down by 0.58% from
the position in June 2010 amounted to 3.40%. As of
December 2009 of 2.35%. In the future BNI Syariah will
improve the quality of financing so as to suppress the
ratio of Non Performing Financing.
c. Return on Assets (RoA) and Return on equity (Roe)
ROAratioamountedto0.61%in2010;anincreaseof
12.63% compared to the position in June 2010 amounted
to -12.02%. RoA position as of December 2009 amounted
to -3.60%. Similarly, Roe increased significantly from
Des 2009 Juni 2010* Des 2010**
UraianDescription
Sebelum spin offBefore spin off
Sesudah spin offAfter spin off
Rasio Kecukupan Modal
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif terhadap Aktiva Produktif
Gross Non Performing Financing
Nett Non Performing Financing
Return on Assets (ROA)
Return on Equity (ROE)
Beban Operational terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
Cost to Income Ratio (CIR)
Nett Core Operational Margin (NCOM)
Financing to Deposits Ratio (FDR)
28.80%
2.62%
2.35%
0.39%
-3.60%
-18.60%
135.10%
47.90%
5.60%
78.25%
28.80%
2.15%
4.17%
2.55%
-12.02%
-63.72%
304.60%
24.39%
6.11%
73.70%
27.68%
2.02%
3.59%
1.95%
0.61%
3.65%
88.05%
55.79%
5.07%
68.92%
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Provision to Earning Assets
Gross NPF
Nett NPF
ROA
ROE
Operational Efficiency Ratio (OER)
CIR
NCOM
FDR
* Periode 19 Juni - 30 Juni Period of June 19 - June 30 ** Periode 19 Juni - 31 Desember Period of June 19 - December 31
59
2010 Annual Report BNI Syariah
Tinjauan Keuangan Financial Review
laporan Distribusi Bagi hasil per 31 Desember 2010Profit loss Distribution Report as of Desember 31, 2010 Porsi Pemilik Dana
Giro Wadiah
a.Bank
b.Non Bank
-Rupiah
-Valas
Tabungan Mudharabah
a.Bank
b.Non Bank
Deposito Mudharabahs
a.Bank Bank - 1 Bulan 1 month- 3 Bulan 3 months- 6 Bulan 6 months- 12 Bulan 12 months
b.Non Bank non Bank1. Rupiah Rupiahs
- 1 Bulan 1 month- 3 Bulan 3 months- 6 Bulan 6 months- 12 Bulan 12 months
2. Valas Foreign Currency- 1 Bulan 1 month- 3 Bulan 3 months- 6 Bulan 6 months- 12 Bulan 12 months
JumlahTotal
14,622
573,828
25,702
-
1,717,259
- - - -
1,353,854 203,983 125,579 747,768
6,553 1,341 5,887 3,310
4,779,686
122
5,145
55
-
14,937
- - - -
12,248 1,829 1,123 6,752
16 4
14 9
42,254
-
-
-
-
30%
- - - -
64%66%68%70%
15%15%15%15%
12
515
5
-
4,481
- - - -
7,839 1,207 764
4,727
2 1 2 1
19,556
1.00%
1.08%
0.25%
-
3.13%
6.95%7.10%7.30%7.59%
0.44%0.60%0.43%0.48%
Jenis Penghimpunan Saldo Rata-rataTypes of Fund Accumulation
Fund Owner’s Portion
Average Balance
Pendapatan yang Harus Dibagi Hasil
Income which should be shared
Jumlah Bonus dan Bagi Hasil
Amount of Bonuses and Revenue Sharing
Indikasi Rate of Return
Indicated Rate of Return
NisbahRatios
Wadiah Current Account
a. Bank
b. Non Bank
- Rupiahs
- Foreign Currency
Mudharabah Savings
a. Bank
b. Non Bank
Mudharabah Time Deposits
Dalam jutaan RupiahIn million Rupiahs
meningkat secara signifikan dari -63,72% di Juni 2010
menjadi 3,65% pada tahun 2010. Posisi Desember 2009
Roe sebesar -18,60%.
d. Beban operational terhadap Pendapatan operasional
(BoPo)
BoPo pada tahun 2010 sebesar 88,05%, menurun sebesar
216,55% dari posisi Juni 2010 sebesar 304,60%. Posisi
Desember 2009 sebesar 135,10%.
e. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR per 31 Desember 2010 sebesar 68,92%, mengalami
penurunan sebesar 4,78% dibandingkan posisi Juni 2010
sebesar 73,70%. Posisi FDR per Desember 2009 sebesar
78,25%.
4. Realisasi dan Metode Perhitungan Bagi HasilRealisasi dan metode perhitungan bagi hasil dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut:
-63.72% in June 2010 to 3.65% in 2010. Position in
December 2009 Roe of -18.60%.
d. operational efficiency Ratio (BoPo)
BoPo in 2010 amounted to 88.05%, decreased by
216.55% from the position in June 2010 amounted to
304.60%. As of December 2009 amounted to 135.10%.
e. Financing to Deposit Ratio (FDR)
FDR as of December 31, 2010 amounted to 68.92%,
decreased by 4.78% compared to the position in June
2010 amounted to 73.70%. FDR position as of December
2009 amounted to 78.25%.
4. Realization and Profit Sharing Calculation MethodRealization and profit sharing calculation methods can be
seen in the table as follows:
60
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
1. Prospek Bisnis 2011
Perbankan syariah Indonesia selama tahun 2010 terus
menunjukkan perkembangan yang positif yang tercermin
dari pertumbuhan bisnis di atas rata-rata industri perbankan
nasional. hal ini didorong oleh beberapa faktor antara lain
seperti pertumbuhan ekonomi dalam negeri yang tinggi,
regulasi perpajakan yang lebih kondusif, pendirian bank-bank
syariah baru, dan meningkatnya pemahaman masyarakat
tentang ekonomi dan perbankan syariah. Faktor pendorong
lain adalah implementasi atas penetapan arah kebijakan Bank
Indonesia pada tahun 2010 yang secara spesifik diarahkan
untuk meningkatkan peran dan fungsi intermediasi
perbankan syariah terhadap perekonomian secara nasional
dan peningkatan ketahanan sistem perbankan.
Semakin berkembangnya perbankan syariah juga tidak
lepas dari kerja keras industri perbankan syariah sendiri yang
terus berupaya melakukan edukasi kepada masyarakat dan
terus melakukan inovasi produk dan peningkatan jaringan
guna memudahkan akses masyarakat terhadap pemenuhan
kebutuhannya.
Dengan proyeksi kondisi perekonomian Indonesia tahun
2011 yang lebih baik, di mana diperkirakan akan tumbuh
pada kisaran 6,2%-6,5%, maka diharapkan perkembangan
perbankan syariah akan lebih baik lagi dibandingkan tahun
2010.
Dalam rangka merealisasikan visi dan melaksanakan misi
BNI Syariah, maka manajemen memutuskan bahwa fokus
kegiatan bisnis pada tahun 2011 masih mempertahankan
fokus ritel konsumer. Pertimbangan faktor eksternal dan
asumsi kondisi ekonomi dalam pemilihan fokus bisnis
ini adalah pasar dalam negeri yang masih cukup besar,
pertumbuhan pembiayaan konsumer yang konsisten
meningkat dan tingkat NPF konsumer yang cenderung
rendah.
Pertimbangan faktor internal dalam pemilihan fokus bisnis
ini adalah kapabilitas internal BNI Syariah yang lebih siap
mengelola pembiayaan ritel konsumer dibandingkan
dengan pembiayaan produktif.
1. 2011 Business Outlook
During 2010, Indonesia Sharia Banking continued to show
positive development reflected in business growth above the
average national banking industry. This was driven by several
factors, such as high economic growth in the country, which
is more conducive taxation regulations, the establishment
of new Islamic banks, and increasing public understanding
about economics and Islamic banking. Another driving factor
is the implementation of setting the policy direction of Bank
Indonesia in 2010 which are specifically directed to enhance
the role and function of Islamic banking intermediation
to the national economy and increased resilience of the
banking system.
The continued development of Islamic banking cannot be
separated from the hard work of its own Islamic banking
industry that strives to educate the public and continues to
make product innovations and increases network to facilitate
public access to meet their needs.
with projections of the better Indonesian economy in
2011, which is expected to grow at around 6.2% -6.5%, the
expected growth of Islamic banking would be a lot better
than in 2010.
In order to realize its vision and mission of BNI Syariah,
the management decided to focus on business activity
in 2011 still in maintaining the focus of retail-consumer.
Consideration of external factors and assumptions of
economic conditions in the selection of the focus of this
business is the domestic market which is still quite large,
consistent growth in consumer lending increased and the
level of consumers NPF which tend to be low.
Consideration of internal factors in the selection of this
business focus is the internal capabilities of BNI Syariah
more prepared to manage the retail consumer financing as
compared to financing productive.
Prospek Bisnis dan Rencana Jangka PanjangBusiness Prospect and Long-Term Planning
61
2010 Annual Report BNI Syariah
2. Strategi 2011
langkah-langkah strategis yang akan dilakukan pada
tahun 2011 untuk mendukung pencapaian visi dan misi
perusahaan serta target tahun 2011 adalah sebagai berikut:
1. Internalisasi budaya kerja amanah dan jamaah sehingga
larut menjadi perilaku.
2. Strategi penghimpunan dana dilakukan melalui
pengembangan bisnis (akuisisi & retensi) melalui
kerjasamapihakketigadanunitbisnisBNI;
pengembangan dan pelaksanaan program-program
seperti loyalty,hadiah,promo,danlainsebagainya;
pembentukan sales team Kantor Cabang Syariah dan
Delivery Channel;pengembanganfiturproduk;dan
marketing communication.
3. Peningkatan fee based income antara lain melalui
pengembangan remittance & trade finance,
pengembangan produk iB hasanah Card dan fitur-fitur
produk lainnya.
4. Strategi pengembangan pembiayaan melalui
pengembangan outlet micro banking sebagai bagian dari
organisasikantorcabang;pengembangankerjasama
denganinstitusibisnis;implementasiEFOdiKantor
CabangSyariahyangbaru;pengembanganoutlet
rahn;pengembanganprodukdanfiturproduk;club
dealdenganindukperusahaan;sindikasidenganbank
umumsyariahlainnya;sertaoptimalisasikapabilitasSDM
pembiayaan.
5. Strategi peningkatan kualitas pembiayaan dilakukan
melalui peningkatan kualitas advis pembiayaan,
peningkatan monitoring pembiayaan, optimalisasi
unit Collection & Remedial, dan pelatihan Collection &
Recovery.
2. 2011Strategy
The strategic steps to be undertaken in 2011 to support the
achievement of corporate vision and mission as well as the
target year 2011 is as follows:
1. Internalization of Amanah and Jamaah work culture.
2. Conducting Funding strategy through business
development (acquisition & retention) through third-
partycooperationandBNIbusinessunits;development
and implementation of programs such as loyalty, gift,
promo,etc.;establishmentofKCSandSCOteams,
developmentofproductfeatures;andmarketing
communication.
3. Increasing fee-based income through the development
of remittance and trade finance, product development of
iB hasanah Card and other product features.
4. Financing development strategy through the
development of micro banking outlets as part of the
organization’sbranchoffices;thedevelopmentof
cooperationwithbusinessentities;implementation
ofEFOinthenewShariaBranchOffice;rahnoutlet
development, product and product features
development;clubdealwiththemothercompany;
syndicatedwithothercommercialshariabanks;and
optimization of financing human resources capabilities.
5. The strategy for improving the quality of the financing
is conducted through improving the quality of financial
advice, increased financing monitoring, optimization
& remedial collection units, and collection & recovery
training.
62
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Pengelolaan risiko di BNI Syariah mencakup seluruh lingkup
aktivitas usaha BNI Syariah berdasarkan kebutuhan akan
keseimbangan antara fungsi usaha dengan pengelolaan
risikonya. BNI Syariah berusaha membangun kerangka
sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal
yang terpadu dan komprehensif yang diarahkan untuk
memberikan informasi dini kepada BNI Syariah tentang
adanya potensi risiko dan selanjutnya mengambil langkah-
langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko.
Penerapan manajemen risiko BNI Syariah mengacu pada
regulasi nasional maupun internasional yaitu Peraturan Bank
Indonesia (PBI) tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi
Bank umum, serta dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh
Basel Committee on Banking Supervision (BCBS).
Struktur Manajemen Risiko Secara organisasi, Direktur yang bertanggungjawab
dalam pengelolaan risiko adalah Direktur Kepatuhan
dan Penunjang, membawahi Satuan Kerja Manajemen
Risiko yakni Divisi Manajemen Risiko. Divisi Manajemen
Risiko bertindak independen terhadap Divisi/unit yang
menjalankan fungsi bisnis/operasional maupun fungsi audit
serta tidak mengambil keputusan operasional.
untuk membantu pelaksanaan proses dan sistem
manajemen risiko, BNI Syariah juga telah membentuk
Komite-komite di bawah Direksi serta Komite di bawah
Dewan Komisaris. Komite di bawah Direksi terdiri dari
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Komite Assets liabilities
Management (KAlMA), Komite Modal, Investasi dan
Teknologi (KMIT) serta Komite Sumber Daya Manusia (KSDM).
Komite di bawah Dewan Komisaris terdiri dari Komite Audit,
Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau
Risiko.
Kebijakan Manajemen RisikoPengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi dalam hal
manajemen risiko antara lain dituangkan dalam beberapa
kebijakan yaitu Kebijakan umum Manajemen Risiko,
Kebijakan Pembiayaan Bank, dan Kebijakan Aktiva Produktif
Pasar uang dan Pasar Modal.
Dalam menjamin kelangsungan operasional, BNI Syariah
menerapkan Business Continuity Plan (BCP) dan Crisis
Management Protocol (CMP) yang telah diatur dalam
Kebijakan umum Manajemen Risiko.
Risk Management covers the entire scope of BNI Syariah
business activities based on the need to balance between
business functions and risk management. BNI Syariah is
trying to build an integrated and comprehensive framework
of risk management systems and internal control structure
that is directed to provide early information to the Bank
about the potential risks and then take appropriate steps to
minimize the impact of risk.
BNI Syariah implementation of risk management refers to
the national and international regulation of Bank Indonesia
Regulation (PBI) on the Application of Risk Management for
Commercial Banks, as well as documents issued by the Basel
Committee on Banking Supervision (BCBS).
Risk Management Structureorganizationally, the Director responsible for risk
management is the Compliance and Supporting Director,
overseeing Risk Management unit called Risk Management
Division. Risk Management Division acts independently
of the division/unit which performs business functions/
operations as well as audit functions and take no actions on
operational decisions.
To assist in the implementation process and risk
management systems, BNI Syariah also has established
Committees under the Board of Directors and the
Committees under the Board of Commissioners. The
committee under the Board of Directors consists of Risk and
Policy Committee (KKR), Assets and liabilities Management
Committee (KAlMA), Committee on Capital, Investment
and Technology (KMIT) and human Resources Committee
(KSDM). Committee under the Board of Commissioners
consists of the Audit Committee, Remuneration and
Nomination Committee and Risk Monitoring Committee.
Risk Management PolicyAn active supervision of the Board of Commissioners and
Directors in risk management is mentioned in some of
the policies of the Public Policy Risk Management, Bank
Financing Policy, and Policy earning Assets Money Market
and Capital Market.
In order to guarantee the continuity of operations of the
Bank, BNI Syariah implements a Business Continuity Plan
(BCP) and Crisis Management Protocol (CMP) which has been
stipulated in the Public Policy Risk Management.
Manajemen RisikoRisk Management
63
2010 Annual Report BNI Syariah
Penerapan Manajemen Risiko Bank Indonesia mewajibkan penerapan manajemen risiko
paling kurang untuk 4 (empat) jenis risiko yaitu risiko
pembiayaan, risiko pasar, risiko operasional dan risiko
likuiditas. BNI Syariah selain menerapkan manajemen risiko
atas 4 (empat) risiko tersebut juga menerapkannya untuk
4 (empat) jenis risiko yang lain yaitu risiko hukum, risiko
reputasi, risiko kepatuhan dan risiko strategis.
untuk menciptakan kondisi yang selaras dengan arah
strategi dan kebijakan bank serta bisnis bank yang sehat,
BNI Syariah telah menerapkan standar sertifikasi terhadap
seluruh Standar operasi Perusahaan (SoP). Standar sertifikasi
dilakukan bertujuan agar setiap SoP yang ada memiliki
kecukupan aspek pengelolaan risiko serta kepatuhan
terhadap ketentuan internal maupun eksternal.
Terkait dengan ketentuan Bank Indonesia tentang kewajiban
sertifikasi manajemen risiko bagi Pejabat Bank pada Agustus
2011, telah dilakukan percepatan proses sertifikasi terhadap
pegawai-pegawai yang wajib memiliki sertifikasi baik untuk
Dewan Komisaris dan Direksi maupun Pejabat di bawahnya.
Jumlah Pejabat yang wajib memiliki sertifikasi manajemen
risiko sebanyak 176 orang dengan jumlah level sertifikasi
yang wajib dilakukan sebanyak 332 level sertifikasi. Sampai
dengan 31 Desember 2010 BNI Syariah telah menyelesaikan
100 level sertifikasi dari level 1 sampai level 4 atau sebesar
30,12% dari keseluruhan kewajiban level sertifikasi yang wajib
dilakukan. Keseluruhan kewajiban sertifikasi ini direncanakan
dapat dipenuhi pada tahun 2011.
Asesmen Risiko Produk dan Aktivitas Baru Sesuai yang dipersyaratkan Bank Indonesia, BNI Syariah telah
melakukan asesmen risiko dan pelaporan ke Bank Indonesia
terhadap produk dan aktivitas baru atau produk dan aktivitas
yang wajib dimintakan izin ulang kepada Bank Indonesia.
Pada tahun 2010 BNI Syariah telah melakukan 3 (tiga)
asesmen risiko dan melaporkannya kepada Bank Indonesia.
Profil Risiko BNI SyariahSesuai pedoman yang dikeluarkan Bank Indonesia, BNI
Syariah berkewajiban melakukan asesmen risiko dengan
menyusun dan melaporkan profil risiko setiap triwulanan
kepada Bank Indonesia. Penilaian profil risiko ditentukan
dengan mengkombinasikan hasil penilaian risiko yang
melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dengan
kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system).
Selama tahun 2010 telah dilakukan 3 (tiga) kali pelaporan
profil risiko yaitu pada bulan Juni (sesaat setelah BNI Syariah
spin off ), September, dan Desember.
Implementation of Risk Management Bank Indonesia requires the application of risk management
at least for 4 (four) types of risks namely financing risks,
market risks, operational risks and liquidity risks. BNI Syariah
in addition to implementing risk management on the 4 (four)
risks also applies to 4 (four) other types of risks namely legal
risks, reputation risks, compliance and strategic risks.
To create the conditions in line with bank policy direction
and strategy as well as a healthy bank business, BNI Syariah
has applied certification standards to all Standard operating
Companies (SoP). The certification standard is intended
for each SoP as sufficient aspects of risk management and
internal and external compliance.
Related to Bank Indonesia regulation on the obligation of
risk management certification for Bank officer in August
2011, it has been accelerating the process of certification
of employees who are required to have a good certification
to the Board of Commissioners and Directors and officers
overseen. The number of officials who are required to have
risk management certification is 176 people with a number
of certification levels that must be conducted for 332 levels
of certification. As of December 31, 2010 BNI Syariah has
completed 100-level certification from level 1 to level 4 or
equivalent 30.12% of the total liability of certification levels
that must be done. The entire obligation of certification is
planned to be met by 2011.
Risk Assessment of New Products and Activities As required by Bank Indonesia, BNI Syariah has conducted
risk assessments and reporting to Bank Indonesia on new
products and activities or products and activities that must
be re-requested permission to Bank Indonesia. In 2010 BNI
Syariah has conducted three (3) the risk assessment and
report to Bank Indonesia.
Risk Profile of BNI SyariahAccording to the guidelines issued by Bank Indonesia,
BNI Syariah is obliged to conduct an assessment of risk by
setting and quarterly report the risk profile to Bank Indonesia.
Assessment of the risk profile is determined by combining
the results of risk inherent in the functional activity (inherent
risk) to the adequacy of risk control system (risk control
system).
During the year 2010 has made 3 (three) times reports in risk
profile in June (shortly after BNI Syariah spin off ), September,
and December.
64
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Profil Risiko BNI SyariahBNI Syariah Risk Profile
Penilaian Profil Risiko BNI Syariah Posisi Desember 2010Evaluation of BNI Syariah Risk Profile on December 2010
Pembiayaan
Portofolio Pembiayaan: 83, 08%
Portofolio Tresuri & International:16,96%
Pasar
Likuiditas
Operasional
Hukum
Reputasi
Strategik
Kepatuhan
Predikat Risiko Bank Secara Keseluruhan
60,54
54,66
89,35
70,96
79,84
87,50
90,00
65,25
74,50
87,06
80,00
85,47
75,61
88,38
78,91
82,88
79,17
78,92
22,50%
12,50%
15,00%
15,00%
10,00%
10,00%
7,50%
7,50%
100%
22,50%
12,50%
15,00%
15,00%
10,00%
10,00%
7,50%
7,50%
100%
13,62
8,87
11,98
13,13
9,00
6,53
5,59
6,53
75,23
18,00
10,68
11,34
13,26
7,89
8,29
5,94
5,92
81,32
Sedang
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Rendah
Rendah
Rendah
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Kuat
Sedang ke Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang ke Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Jenis RisikoType of Risk
Skor Bobot Skor x Bobot Tingkat Risiko
Risiko Inheren/ MelekatInherent Risk
Skor Bobot Skor x Bobot Pengendalian
Sistem Pengendalian RisikoRisk Control System
RisikoKompositComposit Risk
Financing
Financing Portfolio
Treasury & International Portfolio
Market
Liquidity
Operational
Law
Reputation
Strategic
Compliance
Overall Bank Risk Predicate
Tingkat Risiko Tahun 2010Risk level in 2010
Tingkat Risiko Rendah Rendah Rendah
DesemberSeptemberJuni
Risk Level Low Low Low
Predikat risiko inheren mencerminkan potensi timbulnya
risiko pada bank, yang terdiri dari predikat rendah (low),
moderat (moderate) dan tinggi (high). Predikat kecukupan
pengendalian risiko (risk control system) terdiri dari predikat
lemah (weak), dapat diandalkan (acceptable) dan kuat
(strong). Kombinasi dari penilaian risiko inheren dan sistem
pengendalian risiko menghasilkan predikat risiko komposit
menjadi tiga predikat yaitu rendah (low), moderat (moderate)
dan tinggi (high).
Dari hasil penilaian profil risiko Desember 2010, inherent risk
BNI Syariah memperoleh predikat ReNDAh dengan tingkat
pengendalian risiko KuAT, sehingga risiko komposit BNI
Syariah berada pada posisi ReNDAh.
Dalam upaya mendapatkan profil risiko yang lebih akurat,
pada tahun 2011 direncanakan akan dilakukan review
terhadap seluruh parameter yang digunakan dalam
pengukuran profil risiko.
Inherent risk predicate reflects potential risks in the bank,
which consists of low, moderate and high predicates.
Adequacy predicates of risk control (risk control system)
consist of weak, acceptable and strong predicates. The
combination of inherent risk assessment and risk control
systems produce a composite risk predicate into three
predicates namely low, moderate and high.
From the results of the risk profile assessment in December
2010, BNI Syariah inherent risk obtained the level of low
predicate with STRoNG risk control, so the risk of BNI Syariah
composites are low.
To obtain a more accurate risk profile, in 2011 BNI Syariah
plans to conduct a review of all the parameters used in
measuring the risk profile.
Manajemen Risiko Risk Management
65
2010 Annual Report BNI Syariah
Pemanfaatan teknologi informasi dewasa ini merupakan
hal yang sangat penting untuk mendukung proses bisnis,
operasional dan layanan sebuah perusahaan. Sebelum
spin off, BNI Syariah sebagai Strategic Business unit
memanfaatkan teknologi informasi BNI yang telah dikenal
keandalan dan jangkauannya yang luas di seluruh nusantara.
Penyelarasan strategi teknologi informasi dengan strategi
bisnis menjadi pertimbangan utama sehingga penyusunan
Information Technology Strategic Plan (ITSP) disusun untuk
menciptakan sinergi dan fokus dalam pengembangan
teknologi informasi bagi layanan dan kepuasan nasabah BNI.
Sebagaimana best practice dalam tataran manajemen risiko,
maka BNI Syariah pada bulan Juni 2010 membentuk Komite
Modal, lnvestasi dan Teknologi (KMIT).
Komite telah menetapkan strategi teknologi informasi
BNI Syariah. Atas pertimbangan untuk mempertahankan
tingkat layanan yang memuaskan bagi nasabah dan fokus
perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar, maka
BNI Syariah dalam kurun waktu dua tahun masih tetap
mempergunakan teknologi informasi yang sama dengan
induk perusahaan melalui model share service. Pemanfaatan
teknologi informasi dengan cara ini disepakati bersama
antara BNI Syariah dengan BNI dalam Technical Service
Agreement.
Dengan share service tersebut maka Kantor Cabang dan
outlet BNI yang menjadi Delivery Channel BNI Syariah masih
tetap dapat melayani transaksi perbankan syariah. Nasabah
juga tetap dapat memanfaatkan electronic channel seperti
layanan ATM, Internet Banking dan SMS Banking untuk
memenuhi kebutuhan transaksinya.
Secara bertahap teknologi informasi BNI Syariah akan
dibangun sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan menuju
teknologi informasi yang independen dan sepenuhnya
mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
Guna mendukung Business Continuity Plan (BCP) dan
Disaster Recovery Plan (DRP), maka BNI Syariah telah
menyiapkan Disaster Recovery Center yang berpusat di
Purwakarta bersama-sama dengan induk Perusahaan.
Apabila terjadi permasalahan pada server induk, maka secara
otomatis server cadangan yang ada akan segera berfungsi.
Setiap aktivitas pada server induk akan di-back up secara
otomatis dan real time pada server cadangan, serta back up
harian ke dalam media penyimpan data.
Today, the utilization of Information Technology (IT) is very
important to support business processes, operations and
services of a company. Before the spin off, BNI Syariah, as a
Strategic Business unit BNI, utilized information technology
that has been known for reliability and extensive coverage
throughout the country.
Aligning IT strategy with business strategy is the main
consideration so that the preparation of Information
Technology Strategic Plan (ITSP) is able to create synergy
and focus in the development of information technology for
services and customer satisfaction of BNI.
As best practice in risk management level, then BNI Syariah
in June 2010 established the Capital, Investment and
Technology Committee (KMIT).
The Committee has adopted a strategy of information
technology for BNI Syariah. Based on the consideration to
maintain a satisfactory level of services for our customers and
the company’s focus in increasing market share, then BNI
Syariah in the past two years still uses the same information
technology with the mother company through shared
services model. The use of information technology in this
manner is agreed between the BNI Syariah and BNI IN the
Technical Service Agreement.
with the share service, branches and outlets, which became
Delivery Channel BNI of BNI Syariah, can still serve the Islamic
banking transactions. Customers also continue to take
advantage of electronic service channels like ATMs, Internet
Banking and SMS Banking to fulfill the transaction.
Gradually BNI Syariah information technology will be
built in accordance with company business goals toward
independent information technology and fully supports the
improvement of company performance.
To support the Business Continuity Plan (BCP) and Disaster
Recovery Plan (DRP), then BNI Syariah has prepared a Disaster
Recovery Center, based in Purwakarta, together with the
mother company. If there are problems at the mother’s
server, then automatically the back-up server will soon
work. Any activity on the mother’s server will be backed up
automatically and in real time on the back-up server, and
back-up daily in the data storage media.
Teknologi Informasi Information Technology
66
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
67
2010 Annual Report BNI Syariah
Pengembangan Sumber Daya ManusiaHuman Resources Development
Pertumbuhan industri perbankan syariah yang pesat membawa konsekuensi adanya kebutuhan yang besar akan sumber daya manusia yang kompeten dalam bisnis perbankan syariah baik dari sisi kuantitas maupun kualitas. Dalam menyikapi kondisi tersebut BNI Syariah telah memiliki strategi dan menempatkan pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu kunci sukses memenangkan persaingan.
The rapid growth of sharia banking industry brings consequence to the major need of competent human resources in sharia banking business in terms of quantity and quality. In addressing these conditions, BNI Syariah has already had a strategy and put human resources development as one key success to win the competition.
68
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Profil Sumber Daya Manusia Human Resources’ Profile
Sebagai sebuah perusahaan yang baru berdiri dalam industri
perbankan syariah yang baru tumbuh, peran sumber daya
manusia menjadi salah satu faktor kunci sukses. Salah satu
misi BNI Syariah ingin menjadikan Perusahaan sebagai
wahana terbaik untuk bekerja dan beribadah bagi segenap
pegawai.
BNI Syariah sebagai bank yang sedang berkembang
menghadapi persaingan yang ketat baik dalam industri
perbankan syariah sendiri maupun dengan industri
perbankan secara umum. Pertumbuhan industri perbankan
syariah yang pesat membawa konsekuensi adanya
kebutuhan yang besar akan sumber daya manusia yang
kompeten dalam bisnis perbankan syariah baik dari sisi
kuantitas maupun kualitas. Dalam menyikapi kondisi tersebut
BNI Syariah telah memiliki strategi dan menempatkan
pengembangan sumber daya manusia sebagai salah satu
kunci sukses memenangkan persaingan.
Secara organisatoris, BNI Syariah telah memiliki Komite
Remunerasi dan Nominasi serta Komite Sumber Daya
Manusia yang mengatur kebijakan dan strategi sumber daya
manusia dalam berbagai tingkat.
Perencanaan Sumber Daya Manusia
Perencanaan Sumber Daya Manusia didasarkan dari Rencana
Bisnis Bank 2010-2012. Perencanaan tersebut merupakan
sinkronisasi dari strategi bisnis dalam 3 tahun ke depan.
Pada tahun 2010, jumlah pegawai BNI Syariah diproyeksikan
mencapai 900 orang dan terealisasi sejumlah 888 orang. BNI
Syariah juga telah menetapkan standar kompetensi yang
wajib dipenuhi bagi unsur pimpinan.
Rekrutmen dan Seleksi
BNI Syariah memberikan peluang seluas-luasnya bagi lulusan
lembaga pendidikan terbaik yang ingin mengembangkan
perbankan syariah sebagai pilihan karir. BNI Syariah telah
menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan
terbaik sebagai sumber calon talenta di BNI Syariah. Selain
itu, BNI Syariah juga memberi peluang bagi profesional untuk
mengembangkan karir.
As a newly established company in the growing Islamic
banking industry, the role of human resources is one of the
key success factors. one mission of BNI Syariah is to make the
best of the Company as a friendly environment for work and
worship for all staff members.
BNI Syariah as a growing bank is facing competition either
in the sharia banking industry itself or with banking industry
in general. The rapid growth of banking industry brings
consequence to the major need of competent human
resources in Islamic banking business in terms of quantity
and quality. In addressing these conditions, BNI Syariah
has already had a strategy and put human resources
development as one key success to win the competition.
organizationally, BNI Syariah has had a Remuneration and
Nomination Committee and human Resources Committee
that set policy and strategy of human resources in various
levels.
Human Resource Planning
human Resources Planning is based on the Bank’s Business
Plan 2010-2012. The planning is synchronized with the
business strategy within the next 3 years.
In 2010, the number of employees of BNI Syariah is projected
to reach 900 people and recovered some 888 people. BNI
Syariah has also set a standard of competence that must be
fulfilled for the elements of leadership.
Recruitment and Selection
BNI Syariah provides the widest opportunities for graduates
from the best educational institutions that wish to develop
Islamic banking as a career choice. BNI Syariah has formed a
partnership with the best educational institutions as a source
of potential talent in BNI Syariah. In addition, BNI Syariah also
provides opportunities for professionals to develop their
careers.
69
2010 Annual Report BNI Syariah
Komposisi pegawai berdasarkan usiaComposition of employees based on age
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
Jumlah
226
190
202
133
111
26
-
-
888
52
155
197
115
140
12
18
7
696
Usia 20102009Age
Total
Pada tahun 2010 sejak spin off, BNI Syariah mulai melakukan
banyak rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Selama tahun 2010 jumlah pegawai telah mencapai 888
orang dengan komposisi pegawai di kantor pusat sebanyak
185 pegawai dan di kantor cabang sebanyak 703 pegawai.
Pada tahun 2010 jumlah pegawai di kantor pusat meningkat
60,3% dan di Kantor Cabang sebanyak 21,2%. Pada tahun-
tahun mendatang kebutuhan pegawai akan semakin banyak
seiring dengan pertumbuhan bisnis.
In the year 2010 since the spin off, BNI Syariah started doing
a lot of recruitment to meet the needs of the organization.
During the year 2010 the number of employees has reached
888 people with the composition of 185 employees at
headquarters and 703 employees at the branch office. In
2010 the number of employees at headquarters increased
60.3% and at branch offices as of 21.2%. In the years ahead
the demand of employees will be more in line with business
growth.
70
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Pelatihan & PengembanganTraining and Employees Development
BNI Syariah juga memberi peluang bagi pegawai untuk melanjutkan pendidikan formal dengan program beasiswa bekerja sama dengan lembaga pendidikan berkualitas. Selain itu, BNI Syariah juga secara pro aktif mengirim pegawai untuk mengikuti pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar negeri.
BNI Syariah also provides opportunities for employees to continue their formal education with a scholarship program in cooperation with qualified educational institutions. In addition, BNI Syariah also proactively sends employees to attend training courses both local and abroad.
71
2010 Annual Report BNI Syariah
Sebagai organisasi yang berbasis kompetensi maka
pengembangan dan pelatihan pegawai BNI Syariah ditujukan
untuk meningkatkan soft competence yang sesuai dan
kompetensi teknis yang dibutuhkan oleh pengembangan
bisnis.
BNI Syariah juga memberi peluang bagi pegawai untuk
melanjutkan pendidikan formal dengan program beasiswa
bekerja sama dengan lembaga pendidikan berkualitas. Selain
itu, BNI Syariah juga secara pro aktif mengirim pegawai untuk
mengikuti pelatihan-pelatihan baik di dalam maupun di luar
negeri.
Penilaian Kinerja
BNI Syariah telah memiliki sistem penilaian pegawai
yang sejalan dengan penilaian kinerja perusahaan dan
kinerja unit. Sistem penilaian telah dirancang agar mampu
mengidentifikasi pegawai yang berprestasi dan merupakan
talenta bagi perusahaan.
Sistem Nominasi dan Mutasi
Pada tahun 2010, BNI Syariah berupaya untuk
mengembangkan Talent Management yang akan menjamin
keberlangsungan bisnis perusahaan dengan sumber daya
manusia yang berkualitas. Nominasi dan Mutasi pegawai
mempertimbangkan kompetensi dan kinerja pegawai serta
kebutuhan pengembangan organisasi.
As a competency-based organization, the development and
training of employees of BNI Syariah are intended to increase
soft competence and technical competencies required by
business development.
BNI Syariah also provides opportunities for employees to
continue their formal education with a scholarship program
in cooperation with qualified educational institutions. In
addition, BNI Syariah also proactively sends employees to
attend training courses both local and abroad.
Performance Assessment
BNI Syariah has had a system of employees’ appraisal in
line with the assessment of the Company’s performance
and units. Scoring system has been designed to be able
to identify employees who excel and are talented for the
company.
Nomination and Mutation System
In 2010, BNI Syariah seeks to develop a Talent Management
that will ensure the sustainability of the Company with
quality human resources. Nomination and Mutation of
employees measure competence, performance and
organizational development needs.
72
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sejalan dengan misi perusahaan, manajemen memiliki
komitmen untuk selalu memberi perhatian yang besar agar
standar remunerasi BNI Syariah memiliki posisi yang baik di
pasar.
Sistem remunerasi yang diterapkan adalah clean wages
dengan asas pay for performance dan pay for position.
Remunerasi terdiri dari gaji dan berbagai fasilitas yang
ditujukan untuk merangsang kinerja unggul pegawai. Sistem
remunerasi diarahkan agar memperbesar porsi variable pay
dibandingkan dengan fixed pay.
In line with the Company mission, management is
committed to always put an eye on the standard of
remuneration to make BNI Syariah have a good position in
the market.
The remuneration system applied is clean wages with
pay-per-performance and pay for position basis. The
remuneration consists of salary and other facilities aimed at
stimulating excellent performance of the employees. The
remuneration system is directed to enlarge the portion of
variable pay than fixed pay.
Sistem RemunerasiRemuneration System
Komposisi Pegawai berdasarkan JabatanComposition of employees based on position
1
21
106
316
444
-
888
4
16
82
229
357
8
696
Jabatan 20102009Position
EVP
AVP
Manajer
Asisten Manajer
Asisten
PGD
Jumlah
EVP
AVP
Manager
Assistant Manager
Assistant
PGD
Total
Komposisi Pegawai berdasarkan Jenjang PendidikanComposition of employees based on educational level
117
633
138
-
888
97
458
137
4
696
Jenjang Pendidikan 20102009Educational Level
S2
S1
D3
SMA
Jumlah
Post Graduate
Undergraduate
Diploma
Senior High
Total
73
2010 Annual Report BNI Syariah
Komposisi pegawai berdasarkan jenis kelaminComposition of employees based on sex
laki-laki Male
Perempuan Female
410 orang
478 orang
2010
laki-laki Male
Perempuan Female
316 orang
380 orang
2009
74
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
75
2010 Annual Report BNI Syariah
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Dalam kegiatan usahanya, BNI Syariah senantiasa mempedomani peraturan perundang-undangan yang berlaku terkait dengan Good Corporate Governance (GCG). BNI Syariah telah melakukan self-assesment terhadap penerapan GCG tahun 2010. Kelemahan yang ditemukan sebagai hasil dari self-assesment tersebut akan menjadi prioritas bagi upaya penyempurnaan secara berkesinambungan.
In its business, BNI Syariah always complies with the regulations applied relating to the GCG principles. BNI Syariah has conducted a self-assessment to the implementation of GCG in 2010. The weaknesses found in the self-assessment become the priority for BNI Syariah to continuously improve.
76
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance
BNI Syariah dalam melakukan kegiatan usaha berkomitmen untuk menerapkan Good Corporate Governance dengan menerapkan 2 (dua) prinsip yaitu prinsip spiritual berlandaskan pada sifat nabi (shidik, fathonah, amanah dan tabligh) dan prinsip dasar tata kelola perusahaan yang baik yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibillity), profesional (professional), dan kewajaran (fairness).
In conducting its day-to-day business, BNI Syariah is committed to implementing Good Corporate Governance through applying four spiritual principles, handed down by the Prophet: Shidik, Fathonah, Amanah and Tabligh and basic principles of good corporate governance, which are transparency, accountability, responsibility and fairness.
77
2010 Annual Report BNI Syariah
Penerapan secara konsisten dan berkelanjutan terhadap
prinsip spiritual dan prinsip dasar tata kelola yang baik
diharapkan dapat memperkuat posisi daya saing BNI Syariah,
memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber
daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada
gilirannya akan mencapai bisnis yang berkesinambungan
dan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
untuk mendukung hal tersebut seluruh jajaran Dewan
Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah beserta
segenap pegawai BNI Syariah berkomitmen penuh untuk
melaksanakan Good Corporate Governance di seluruh
tingkatan dan jenjang organisasi sebagaimana telah
diwujudkan dalam Pedoman Pelaksanaan Good Corporate
Governance yang telah dituangkan dalam surat keputuan
bersama Dewan Komisaris dan Direksi nomor KP/DIR/397–
KP/10/DK/2010 tanggal 21 Desember 2010, sebagai
pedoman operasional BNI Syariah.
Sesuai Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/PBI/2009
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance pada Bank
umum Syariah dan Surat edaran Bank Indonesia nomor
12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank umum Syariah dan
unit usaha Syariah, BNI Syariah dalam melaksanakan
kegiatan usahanya telah mewujudkan Good Corporate
Governance dalam :
1. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris
2. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi
3. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite-Komite
4. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan
Pengawas Syariah
5. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan
penghimpunan dana dan penyaluran dana serta
pelayanan jasa
6. Penanganan benturan kepentingan
7. Penerapan fungsi kepatuhan
8. Penerapan fungsi audit intern
9. Penerapan fungsi audit ekstern
10. Batas maksimum penyaluran dana, dan
11. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan
Through consistent and sustainable implementation of
the four above principles the competitive position of
BNI Syariah will strengthen, maximizing corporate value,
managing resources and dealing with risks more efficiently
and effectively, which in turn will ensure a sustainable
business and strengthen the confidence of shareholders and
stakeholders.
In support of this credo, the entire Board of Commissioners,
Board of Directors, Sharia Supervisory Board and
all employees of BNI Syariah are fully dedicated to
implementing Good Corporate Governance at all levels of
the organization, as embodied in the Guidelines for Good
Corporate Governance as stated in the Directive from the
Board of Commissioners and Directors Number KP/DIR/397 -
KP/10/DK/2010, dated December 21, 2010, as the operational
guidelines of BNI Syariah.
In accordance with Bank Indonesia No. PBI. Corporat 11/33/
PBI/2009 on the Implementation of Good Governance in
Islamic Banks and Bank Indonesia Circular letter No. 12/13/
DPbs April 30, 2010 concerning the Implementation of
Good Corporate Governance for Islamic Banks and Sharia
Division, BNI Syariah in carrying out its business activity has
manifested as follows in Good Corporate Governance:
1. Implementation of duties and responsibilities of the
Board of Commissioners
2. Implementation of duties and responsibilities of the
Board of Directors
3. Completion and implementation of Committee tasks
4. Implementation of duties and responsibilities of the
Sharia Supervisory Board
5. Implementation of Sharia in the activities of fund
collection and disbursement of funds and services
6. handling conflicts of interest
7. Implementation of the compliance function
8. Implementation of the internal audit function
9. Implementation of the external audit function
10. The maximum distribution limit of funds, and
11. Transparency of financials and non-financials
78
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Dewan Komisaris
Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang
Saham Sebagai Pengganti Rapat umum Pemegang Saham
luar Biasa (RuPS sirkuler) tanggal 19 Juni 2010, Dewan
Komisaris BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang yaitu:
• AchjarIljas,KomisarisUtama(Independen)
• SofyanSyafriHarahap,Komisaris
• AcepRianaJayaprawira,KomisarisIndependen
Keseluruhan anggota Dewan Komisaris ini sebelumnya
telah lulus uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia
sebagaimana surat nomor 12/2/DpG/ DPbS tanggal 8
Februari 2010 dan surat nomor 12/7/GBI/DPbS tanggal 7 Mei
2010.
Seluruh anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia
dan bebas dari pengaruh pemegang saham pengendali,
dengan masa jabatan sampai dengan RuPS kelima setelah
tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris
Dewan Komisaris bertugas sebagai organ perusahaan
yang bertanggungjawab secara kolektif dalam melakukan
pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta
memastikan bahwa Perusahaan melaksanakan GCG.
Dewan Komisaris memantau dan melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kebijakan strategis BNI Syariah serta
tidak terlibat dalam pengambilan keputusan kegiatan
operasional BNI Syariah, kecuali dalam hal penyediaan dana
kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam
Anggaran Dasar dan atau peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam rangka fungsi pengawasan.
Board of Commissioners
Based on the establishment decree and the shareholders’
deed as a substitute of extraordinary General Meeting of
Shareholders (circular eGMS) on June 19, 2010, there are
3 (three) members of the Board of Commissioners of BNI
Syariah
• AchjarIljas,PresidentCommissioner(Independent)
• SofyanSyafriHarahap,Commissioner
• AcepRianaJayaprawira,IndependentCommissioner
All members of the Board of Commissioners has passed
Fit and Proper Test from Bank Indonesia as stated in letter
number 12/2/DpG/ and letter no 12/7/GBI/DPbS on May 7,
2010.
All Members of the Board of Commissioners are domiciled
in Indonesia, and each Commissioner is free of any influence
from controlling shareholders, with a term of office until the
AGM to five after years of appointment, unless otherwise
specified.
Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners works as the organ in charge
of the Company, collectively responsible for supervising and
providing advice to the Board of Directors and for ensuring
that the Company implements GCG.
The Board of Commissioners monitors and evaluates the
implementation of strategic policy of BNI Syariah and is
not involved in decision-making operations of BNI Syariah,
except in the case of loans granted to related parties and
other matters set forth in the Articles of Association and /
or legislation which applies in the context of its supervisory
function.
Pelaksanaan Tata Kelola PerusahaanImplementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Implementation of Good Corporate Governance
79
2010 Annual Report BNI Syariah
Dewan Komisaris meminta Direksi untuk menindaklanjuti
temuan audit dan rekomendasi dari satuan kerja audit
internal, audit eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia,
dan Dewan Pengawas Syariah.
Dewan Komisaris memberitahukan kepada Bank Indonesia
paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukan
pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang
keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan
keadaan yang dapat membahayakan kelangsungan usaha
BNI Syariah.
Dalam rangka pelaksanaan tugasnya Dewan Komisaris telah
memiliki pedoman dan tata tertib kerja termasuk waktu kerja
dan rapat sebagaimana tercantum dalam Pedoman Tata
Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris serta menyediakan
waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya secara optimal.
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite
Remunerasi dan Nominasi. Pengangkatan anggota Komite
telah dilakukan Direksi berdasarkan keputusan rapat Dewan
Komisaris.
Dewan Komisaris secara proaktif telah melaksanakan
pengawasan atas terselenggaranya GCG dalam setiap
kegiatan usaha pada seluruh jenjang tingkatan organisasi.
Pengawasan dilakukan secara langsung maupun tidak
langsung termasuk dengan memantau tindak lanjut yang
telah direkomendasikan Dewan Komisaris kepada Direksi.
Rapat Dewan Komisaris
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 11/33/
PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance
pada Bank umum Syariah dan unit usaha Syariah, sejak
operasional BNI Syariah sampai dengan Desember 2010,
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi telah terselenggara
21 (dua puluh satu) kali, sedangkan rapat internal Dewan
Komisaris sendiri terselenggara 15 (lima belas) kali.
Dewan Komisaris BNI Syariah menyelenggarakan rapat
setiap minggu, pada hari Selasa. Seluruh keputusan
rapat tersebut telah dituangkan dalam risalah rapat dan
didokumentasikan dengan baik serta disampaikan oleh
Dewan Komisaris kepada Direksi sebagai rekomendasi.
The Board of Commissioners has asked the Board of Directors
to follow up on audit findings and recommendations of the
internal audit unit, external audit, the results of supervision of
Bank Indonesia and the Sharia Supervisory Board.
The Board of Commissioners is to inform Bank Indonesia
no later than 7 (seven) working days after any violations
of legislation found in finance and banking, when the
circumstances or estimates indicate that it can endanger the
survival of BNI Syariah.
In the framework of the implementation of duties of the
Board of Commissioners, where guidelines and work
procedures already apply, including working and meeting
times as stated in the Board Manual, providing sufficient time
to carry out its duties and responsibilities optimally.
To support the effective performance of its duties and
responsibilities, the Board of Commissioners has established
an Audit Committee, a Risk Committee and a Remuneration
& Nomination Committee. Appointment of members of the
Committees has been conducted based on the decision of
the Board of Commissioners meeting.
The Board of Commissioners has proactively implemented
supervision of the implementation of GCG in business
activities and at all levels of the organization. Supervision
is carried out directly or indirectly, including by follow-up
monitoring, which has been recommended to the Board of
Directors of the Board of Commissioners.
Board of Commissioners Meetings
Bank Indonesia Regulation No. 11/33/PBI/2009 on the
Implementation of Good Corporate Governance on Islamic
Banks and Islamic Business units has set about organizing
meetings of the Board of Commissioners at least once in
twomonths;thesemeetingscanbeeitherinternalmeetings
of the Board of Commissioners or Board of Commissioners
Meetings with the Board of Directors.
BNI Syariah Board of Commissioners holds meetings on
Tuesdays of each week. All these resolutions have been set
forth in the Minutes of Meetings and properly documented
and submitted by the Board of Commissioners to the Board
of Directors as a recommendation.
80
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Transparansi Dewan Komisaris
Seluruh anggota Dewan Komisaris telah mengungkapkan
kepemilikan saham yang mencapai 5% (lima persen)
atau lebih, baik pada BNI Syariah sendiri maupun pada
perusahaan lain yang berkedudukan di dalam dan luar negeri
serta mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan
keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota
Dewan Komisaris, Pemegang saham pengendali dan/atau
dengan anggota Direksi.
Seluruh Dewan Komisaris bertempat tinggal di Indonesia,
sehingga mempermudah koordinasi antara Direksi dengan
Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris mempunyai kompetensi dan reputasi
keuangan yang memadai. Dewan Komisaris tidak mengambil
dan/atau menerima keuntungan pribadi dari BNI Syariah
selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan dalam
Rapat umum Pemegang Saham.
Transparency of the Board of Commissioners
The Board of Commissioners has declared no ownership
reaching 5% (five percent) or more in BNI Syariah. The
Board of Commissioners has asserted that it has no family
relationship to the second degree with fellow members of
theBoardofCommissionersandDirectors;
All Board of Commissioners reside in Indonesia, making
coordination between the Board of Directors by the Board of
Commissioners easier.
The Board of Commissioners has both competence and
an adequate financial reputation. Members of the Board of
Commissioners do not receive and / or receiving personal
benefits from BNI Syariah other than remuneration and other
facilities set forth in the General Meeting of Shareholders.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Daftar Rapat Internal Dewan Komisarislist of Internal Meetings of the Board of Commissioners
Achjar Iljas
Sofyan Syafri Harahap
Acep Riana Jayaprawira
In Annual Number of Meetings
15
11
15
15
Dewan Komisaris KehadiranBoard of Commissioners Attendance
Number of Total Meetings
Daftar Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi list of Meetings of the Board of Commissioners with the Board of Directors
Achjar Iljas
Acep Riana Jayaprawira
Sofyan Syafri Harahap
Number of Total Meetings
19
21
13
21
Dewan Komisaris KehadiranBoard of Commissioners Attendance
Number of Total Meetings
81
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Data Remunerasi dan Manfaat Dewan Komisaris adalah: Remuneration and Benefits Data of the Board of Commissioners are:
Remunerasi
Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah)
A. yang dapat dimiliki
B. yang tidak dapat dimiliki
Total
3
3
454
0
29
483
Tipe Remunerasi dan FasilitasJumlah diterima dalam 1 tahun *
Jumlah Dewan Komisaris Dalam jutaan RupiahType of Remuneration and Benefits
amount received in 1 year *)
Number of Board of Commissioners In millions Rupiah
Remuneration
Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)
A. which could be owned
B. that cannot be owned
Total
*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010
*) The calculation since June 19, 2010
Direksi
Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para
Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat umum
Pemegang Saham luar Biasa tanggal 19 Juni 2010, Direksi
BNI Syariah berjumlah 3 (tiga) orang, yaitu:
•Rizqullah,DirekturUtama
•BambangWidjanarko,DirekturBisnis
•ImamTeguhSaptono,DirekturKepatuhandanPenunjang
Seluruh anggota Direksi telah lulus uji Kepatutan dan
Kelayakan sebagaimana surat Bank Indonesia nomor 12/2/
DpG/DPbS tanggal 8 Agustus 2010.
Jumlah anggota Direksi sebanyak 3 (tiga) orang telah sesuai
dengan ketentuan yang berlaku dan salah satunya diangkat
sebagai Direktur Kepatuhan yang tidak membawahi kegiatan
operasional dan bertugas memastikan bahwa BNI Syariah
mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Masa jabatan Direksi sampai dengan RuPS kelima setelah
tahun pengangkatan, kecuali apabila ditentukan lain dalam
RuPS.
Directors
Based on the establishment decree and eGMS deed on June
19, 2010, the Board of Directors of BNI Syariah consists 3
(three) members, they are:
•Rizqullah,PresidentDirector
•BambangWidjanarko,BusinessDirector
•ImamTeguhSaptono,ComplianceandSupportingDirector
All members of the Board of Directors has passed Fit and
Proper Test as stated in Bank Indonesia letter number 12/2/
DpG/DPbS on August 8, 2010.
At least 3 (three) members of the Board of Directors have met
theconditionsassetbyBNISyariah;onewasappointedas
Director of Compliance not in charge of operations and in
charge of ensuring that the BNI Syariah comply with all laws
and regulations.
The term of office of Directors is five years, calculated from
the date of appointment, or until the AGM, except when
otherwise provided in the GMS.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Implementation of Duties and Responsibilities of the Board of Directors
82
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi
senantiasa berpedoman pada Anggaran Dasar dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Tugas dan tanggung
jawab Direksi tercantum dalam Anggaran Dasar antara lain:
• MengelolaBNISyariahberdasarkanprinsipkehati-hatian
dan Prinsip Syariah
• MengelolaBNISyariahsesuaikewenangandantanggung
jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Melaksanakanprinsip-prinsipGCGdalamsetiapkegiatan
usaha BNI Syariah pada seluruh tingkatan atau jenjang
organisasi.
• Menindaklanjutitemuanauditdanrekomendasidari
satuan kerja audit internal, auditor eksternal, hasil
pengawasan Bank Indonesia, Dewan Pengawas Syariah
dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.
• MembentukSatuanKerjaAuditInternal,SatuanKerja
Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko dan
Satuan Kerja Kepatuhan.
• Menyediakandatadaninformasiyangakurat,relevan,
dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
• Memilikikejelasantugasdantanggungjawabsesuai
bidangnya, dan memiliki pedoman dan tata tertib kerja
yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi.
• SetiapkeputusanDireksitelahbersifatmengikatdan
menjadi tanggung jawab seluruh anggota Direksi.
• Setiapkebijakandankeputusanstrategistelah
diputuskan melalui rapat Direksi.
• Direksidapatmengendalikansumberdayayangdimiliki
oleh perusahaan secara efektif dan efisien.
• Direksitelahmemperhatikankepentinganyangwajardari
pemangku kepentingan.
• Direksitelahmemberikankuasakhususkepada
divisi/satuan/unit yang dibentuk untuk mendukung
pelaksanaan tugasnya atau kepada pegawai BNI Syariah
untuk melaksanakan tugas tertentu, namun tanggung
jawab tetap berada pada Direksi.
untuk mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan
tanggung jawabnya, Direksi telah membentuk Komite antara
lain Komite Modal, Investasi dan Teknologi, Komite Assets
liabilities Management, Komite Sumber Daya Manusia dan
Komite Kebijakan Risiko.
Rapat Direksi
Direksi telah menetapkan kebijakan dan keputusan strategis
melalui mekanisme rapat Direksi, yang telah diatur dalam
Pedoman Tata Tertib Kerja Direksi dan Dewan Komisaris,
dilaksanakan setiap hari Rabu, atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
Duties and Responsibilities of the Board of Directors
In carrying out its duties and responsibilities, the Board of
Directors always adheres to the Articles of Association, and
relevant regulations. Their duties and responsibilities include:
• ManagementofBNISyariahbasedontheprincipleof
prudence and Sharia
• ManagementofBNISyariahwithappropriateauthority
and responsibilities as stipulated in applicable statutes
and regulations.
• ImplementationofGCGprinciplesineachbusiness
activity at the Bank at all levels of the organization.
• Follow-uponauditfindingsandrecommendationsof
the internal audit unit of the Bank, external auditors, the
results of supervision of Bank Indonesia and / or other
supervisory authorities.
• EstablishmentofInternalAudit,RiskManagementand
Risk Management Committees and a Compliance unit.
• Providedataandinformationthatisaccurate,relevant
and timely to the Board of Commissioners.
• Havingclearrolesandresponsibilitiesaccordingto
each area of competence, and has guidelines and code
of conduct that binds every member of the Board of
Directors.
• EverydecisionisbindingandtheBoardofDirectors
has the responsibility of all members of the Board of
Directors.
• Eachpolicyandstrategicdecisionhasbeendecidedbya
meeting of the Board of Directors.
• Directorscancontroltheresourcesofthecompany
effectively and efficiently.
• TheBoardofDirectorsisresponsivetotheinterestsof
stakeholders.
• BoardofDirectorshasdelegatedspecialpowerstothe
divisions/units established to support the execution of
their duties or to employees of the Bank to carry out
certain tasks, but the ultimate responsibility remains with
the Board of Directors.
To support effective execution of their duties and
responsibilities, the Board of Directors has established
Committees include the Capital Committee, Investment and
Technology Committee, Asset and liability Management
Committee, human Resources and Risk Policy Committee.
Board of Directors Meeting
The Board of Directors has established a policy and strategic
decisions through the mechanism of Directors’ meetings, as
stipulated in the Board Manual, held every wednesday, or at
any time if necessary.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
83
2010 Annual Report BNI Syariah
Implementasi Rapat Internal DireksiImplementation of the Internal Board of Directors Meeting
Number of Total Meetings
Rizqullah
Bambang Widjanarko
Imam Teguh Saptono
Number of Total Meetings
27
26
29
29
Direksi KehadiranBoard of Directors Attendance
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Implementasi Rapat Direksi dengan Dewan KomisarisImplementation of Board of Directors meeting along with Board of Commissioners
Rizqullah
Bambang Widjanarko
Imam Teguh Saptono
Number of Total Meetings
13
18
21
21
Direksi KehadiranBoard of Directors Attendance
Number of Total Meetings
hasil rapat Direksi telah dituangkan dalam risalah rapat
Direksi dan didokumentasikan dengan baik. Keputusan rapat
Direksi disampaikan kepada masing-masing divisi/satuan/
unit untuk ditindaklanjuti dan diimplementasikan.
Transparansi Direksi
Seluruh anggota Direksi telah mengungkapkan kepemilikan
saham yang mencapai 5% (lima persen) atau lebih, baik
pada BNI Syariah sendiri maupun pada perusahaan
lain yang berkedudukan di dalam dan luar negeri serta
mengungkapkan hubungan keuangan dan hubungan
keluarga sampai derajat kedua dengan sesama anggota
Direksi, Pemegang saham pengendali dan/atau dengan
anggota Dewan Komisaris.
Anggota Direksi tidak mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang ditetapkan oleh RuPS.
The results of the Board of Directors meetings have been set
forth in the minutes of meetings of Directors and properly
documented. Decisions of Board of Directors meeting are
submitted to each division/unit to be followed up and
implemented.
Directors Transparency
All members of the Board of Directors have declared their
holdings in and ownership of companies that amount to 5%
(five percent) or more, both in BNI Syariah itself as well as in
other companies incorporated domestically and overseas, as
well as disclosing any financial or family ties to the second
degree with fellow members of the Board of Directors,
controlling shareholders and / or members of the Board of
Commissioners.
Members of the Board of Directors did not take and / or
receive personal gain from the bank other than remuneration
and other facilities established by the GMS.
84
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Remunerasi dan Fasilitas Direksi Remuneration and Directors Facilities
Remunerasi
Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah)
A. yang dapat dimiliki
B. yang tidak dapat dimiliki
Total
3
3
761
55
13
829
Tipe Remunerasi dan FasilitasJumlah diterima dalam 1 tahun *
Jumlah Direksi Dalam jutaan RupiahType of Remuneration and Benefits
amount received in 1 year *)
Number of Board of Directors In millions Rupiah
Remuneration
Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)
A. which could be owned
B. that cannot be owned
Total
*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010
*) The calculation since June 19, 2010
Komite di bawah Dewan Komisaris
Dalam rangka kelancaran tugas Dewan Komisaris, telah
dibentuk 3 (tiga) komite, yaitu:
a. Komite Pemantau Risiko
b. Komite Remunerasi & Nominasi
c. Komite Audit
a. Komite Pemantau Risiko (KPR)
Komite Pemantau Risiko bertugas membantu Dewan
Komisaris dalam melakukan evaluasi kesesuaian antara
kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya serta
melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas
Komite Kebijakan dan Risiko yang berada di bawah Direksi.
Sesuai dengan fungsi tersebut Komite Pemantau Risiko
memiliki tugas sebagai berikut:
• Mengevaluasikebijakandanstrategimanajemenrisiko
yang disusun oleh manajemen setiap tahun
• Mengevaluasikesesuaianantarakebijakanmanajemen
risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut
• MengevaluasipelaksanaantugasKomiteManajemen
Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Committees under the Board of Commissioners
In order to smooth the tasks of the Board of Commissioners,
has created 3 (three) committees, namely:
a. Risk Monitoring Committee
b. Remuneration & Nomination Committee
c. Audit Committee
Risk Monitoring Committee
The Risk Monitoring Committee assists the Board of
Commissioners in evaluating the suitability of its risk
management policy with its implementation and monitoring
and evaluation of the risk management committee duties.
In accordance with its functions the Risk Management
Committee has the following tasks:
• Evaluateriskmanagementpoliciesandstrategieswhich
have been prepared by management every year
• Evaluatetheappropriatenessofriskmanagementpolicy
with the implementation of the policy
• EvaluatetheperformanceofdutiesofRiskManagement
Committee and Risk Management unit
Kelengkapan Dan Pelaksanaan Tugas Komite Completeness And Implementation Task Committees
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
85
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
• MengevaluasilangkahyangdiambilolehDireksidalam
rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia dan
peraturan perundang-undangan lain yang berlaku dalam
rangka pelaksanaan prinsip kehati-hatian, khususnya
yang berkaitan dengan manajemen risiko dan kepatuhan
• MengevaluasihasilpemantauanDireksiterhadap
kegiatan usaha BNI Syariah agar tidak menyimpang dari
ketentuan yang berlaku
• MengevaluasihasilpemantauanataskepatuhanBNI
Syariah terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang
dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia
• MengevaluasipermohonanatauusulanDireksiyang
berkaitan dengan transaksi atau kegiatan usaha yang
melampaui batas kewenangan Direksi untuk dapat
digunakan oleh Dewan Komisaris sebagai dasar
pengambilan keputusan
• MengevaluasikepatuhanterhadapketentuaninternalBNI
Syariah berdasarkan, namun tidak terbatas pada, laporan
pemeriksaan Divisi Audit Internal dan Direktur Kepatuhan
• Melakukantugas-tugaslainyangdimintaolehDewan
Komisaris.
Komposisi Komite Pemantau Risiko The composition of Risk Monitoring Committee
Acep Riana Jayaprawira
Achjar Iljas
Ibrahim Husain
NamaName
Bidang Keahlian Expertise
Rangkap JabatanMultiple Position
RepresentasiRepresentation
Manajemen Risiko
Perbankan
Manajemen Risiko
Komisaris Independen
Komisaris Utama
Pihak Independen
Anggota KomiteRemunerasi dan Nominasi
Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
-
Risk Management
Banking
Risk Management
Independent Commissioner
President Commissioner
Independent Party
Member of the Remuneration and Nomination Committee
Chairman of the Remuneration and Nomination Committee
-
Rangkap jabatan pada Komite Pemantau Risiko telah
memperhatikan kompetensi, kriteria independensi,
kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko merupakan
pihak independen dan anggotanya tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau
hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
BNI Syariah yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Dual positions on the Risk Monitoring Committee have been
considering the competence, criteria of independence,
confidentiality, codes of conduct and performance of duties
and responsibilities. All members of the Risk Committee
are independent and their members do not have financial,
management, share ownership and / or family relationships
with the Board of Commissioners, Directors and / or
controlling shareholders or any relationships with the Bank
that could affect its ability to act independently.
• EvaluatethestepstakenbytheDirectorsinorderto
comply with Bank Indonesia and other legislation
applicable in the context of implementing the principle
of prudence, especially with regard to risk management
and compliance
• EvaluatetheresultsofmonitoringoftheBoardof
Directors of the Bank’s business activities so as not to
deviate from the provisions in force
• Evaluatetheresultsofmonitoringofcompliancewithall
agreements and commitments made by the Directors to
Bank Indonesia
• EvaluatetherequestorsuggestionofDirectorsrelatingto
transactions or business activities beyond the authority
of the Board of Directors to be used by the Board of
Commissioners as a basis for decision making
• EvaluatecompliancewithinternalregulationsBNISyariah
based, but not limited to, inspection reports of the
Internal Audit Division and Director of Compliance
• PerformothertasksrequestedbytheBoardof
Commissioners.
86
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Risiko
Selama tahun 2010 Komite Pemantau Risiko telah
melaksanakan tugasnya antara lain sebagai berikut:
• Menyusunprogramkerjatahunan.
• MelaksanakanrapatinternalataurapatbersamaDewan
Komisaris atau manajemen.
• Mengevaluasikebijakandanstrategimanajemenrisiko
yang disusun oleh manajemen.
• Mengevaluasilaporan-laporaninternalberkaladari
Direksi, Divisi Manajemen Risiko, Divisi hukum, Kepatuhan
dan Kesekretariatan, hasil pemeriksaan Bank Indonesia.
hasil dari evaluasi laporan-laporan tersebut digunakan
sebagai alat pemantau kinerja manajemen dan jika
dianggap perlu, sebagai dasar rekomendasi kepada
Dewan Komisaris mengenai langkah-langkah yang perlu
dilakukan Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.
• Melakukankajiandandiskusimengenaihal-halyang
berkaitan dengan rencana kerja Komite Pemantau Risiko
dan mengevaluasi kinerja Komite di tahun 2010.
• Mengevaluasiproseskebijakanpenyaluranpembiayaan.
• Mengevaluasiprosesmanajemenrisikooperasional,
antara lain aktivitas operasional cabang, penanganan
pegawai yang terlibat kasus, fraud dan transaksi yang
mencurigakan, serta operasional sistem teknologi.
• Membuatrekomendasidanmemberikanmasukan
kepada Dewan Komisaris antara lain yang berkaitan
dengankebijakandanprosedurpembiayaan;organisasi
manajemen risiko BNI Syariah dalam menerapkan Four
eyes Principle dalam proses persetujuan pembiayaan.
• Membuatrekomendasidanmemberikanmasukan
kepada Dewan Komisaris atas action plan Direksi
berkaitan dengan penyelesaian pelampauan Batas
Maksimum Penyaluran Dana.
• Mengevaluasidanmemberikanrekomendasipada
Dewan Komisaris terkait tugas utama Dewan Komisaris,
pemetaan tugas dan tanggung jawab Komite-Komite di
bawah Dewan Komisaris.
• MengevaluasistrukturdanisiRencanaKerjadan
Anggaran Perusahaan serta Rencana Bisnis BNI Syariah.
• MemberikanmasukankepadaDewanKomisarisatas
penerapan Business Risk Review.
b. Komite Remunerasi dan Nominasi (KRN)
Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan
terhadap BNI Syariah, khususnya untuk memastikan bahwa
sistem/kebijakan remunerasi dan nominasi BNI Syariah
telah disusun dan dilaksanakan berdasarkan azas keadilan
dan transparansi serta patuh kepada peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Tasks of the Risk Monitoring Committee
During 2010, Risk Monitoring Committee has implemented
their duties and responsibilities as follows:
• Developanannualworkprogram.
• CarryoutinternalmeetingsormeetingswiththeBOCor
management.
• Evaluateriskmanagementpoliciesandstrategies,which
have been prepared by management.
• EvaluateperiodicinternalreportsoftheDirectors,Risk
Management Division, legal Division and Secretariat, the
results of Bank Indonesia. The results of the evaluation
reports are used as a monitoring management
performance tool and, if deemed necessary, as the basis
for recommendations to the Board of Commissioners
regarding the steps that need to be taken for the Board of
Commissioners in their duties.
• Conductstudiesanddiscussionsonmattersrelatingto
the Risk oversight Committee work plan and evaluation
of the performance of the Committee in 2010.
• Evaluatethedistributionoffinancingthepolicyprocess.
• Evaluationofoperationalriskmanagementprocesses,
including operational activities of branches, employees
involved handling of fraud cases, cases of fraud
and suspicious transactions, the implementation of
technology systems.
• MakerecommendationsandadvisestotheBoardof
Commissioners, among others, relating to financing of
policiesandprocedures;riskmanagementorganization
of BNI Syariah in applying the ‘Four eyes Principle’ in the
process of financing approval.
• MakerecommendationsandadvisetotheBoardof
Commissioners on their action plan to resolve the
Directors relating to Disbursement limit.
• EvaluateandproviderecommendationstotheBoard
of Commissioners on the main task of the Board of
Commissioners, the mapping of tasks and responsibilities
of the Committees under the Board of Commissioners.
• EvaluatethestructureandcontentoftheWorkPlanand
Corporate Budget and Business Plan BNI Syariah.
• ProvidinginputtotheBoardofCommissionersforthe
implementation of the Business Risk Review.
b. Remuneration & Nomination Committee
The Remuneration & Nomination Committee assists the
Board of Commissioners in terms of Remuneration and
Nomination policy based on fairness and transparency
principles, and complies with regulations.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Ibrahim HusainAnggota Komite Pemantau Risiko Member of Risk Monitoring Committee
87
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Tugas komite terkait dengan kebijakan remunerasi adalah
sebagai berikut:
• Mengevaluasikebijakanremunerasi
• Mengevaluasikesesuaianantarakebijakanremunerasi
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat eksekutif dan
pegawai secara keseluruhan.
Tugas komite terkait kebijakan nominasi adalah:
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau
penggantian anggota Dewan Komisaris, Direksi dan
Dewan Pengawas Syariah
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Dewan Pengawas Syariah, memberikan rekomendasi
kepada Dewan Komisaris mengenai calon pihak
independen yang akan menjadi anggota Komite.
Tanggung Jawab dan Lingkup Tugas Komite
Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah
melakukan evaluasi serta menyusun dan memberikan
rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai sistem/
kebijakan remunerasi dan nominasi bagi Dewan Komisaris,
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat eksekutif dan
Pegawai BNI Syariah secara menyeluruh.
Ruang lingkup tugas Komite Remunerasi dan Nominasi
berdasarkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
antara lain:
• Mengevaluasisistem/kebijakanremunerasibagiDewan
Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat
Senior dan pegawai secara keseluruhan.
• Mengevaluasikesesuaianantarakebijakanremunerasi
dengan pelaksanaan kebijakan tersebut.
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris,
Direksi, Dewan Pengawas Syariah, Pejabat Senior dan
pegawai secara keseluruhan.
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau
penggantian Dewan Komisaris, Direksi dan Dewan
Pengawas Syariah.
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Dewan Pengawas Syariah.
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai calon pihak independen yang akan menjadi
anggota Komite Audit dan anggota Komite Pemantau Risiko.
• MelaksanakantugaslainnyayangdiberikanolehDewan
Komisaris.
Regarding Committee Duties related to the remuneration
policy, the Committee shall:
• Evaluateremunerationpolicy
• Evaluatethematchbetweentheremunerationpolicy
with policy implementation
• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners
on remuneration policy for the Board of Commissioners,
Directors, Sharia Supervisory Board, executive officers and
employees as a whole.
Policy-related Nomination Committee tasks are to:
• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners
concerning the system and election procedures and / or
replacement of members of the Board of Commissioners,
Directors and Syariah Supervisory Board
• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners
on prospective members of the Board of Commissioners,
Directorsand/ortheShariaSupervisoryBoard;provide
recommendations to the Board of Commissioners on
independent candidates who will become members of
the Committee.
Responsibilities and Scope of Duties of the Committee
The responsibilities of Remuneration and Nomination
Committee are to give recommendations to the Board of
Commissioners about remuneration and nomination system/
policy for the Board of Directors, the Board of Commissioners,
Sharia Supervisory Board, Senior executives and employees
of BNI Syariah as a whole.
Scopes of duties of the Remuneration and Nomination
Committee are based on Remuneration and Nomination
Committee Charter, including:
• Makeevaluationtothesystem/policyofremuneration
for the Board of Commissioners, the Board of Directors
and Sharia Supervisory Board, Senior executives, and all
employees as a whole.
• Makeanadjustmentbetweenthepolicyandthe
implementation of the remuneration system.
• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners
about remuneration policy for the Board of
Commissioners, the Board of Directors and Sharia
Supervisory Board, Senior executives, and all employees
as a whole.
• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners
about selection procedures and/or replacement of the
Board of Commissioners, the Board of Directors and
Sharia Supervisory Board.
• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners
about the candidates for the members of the Board
of Commissioners, the Board of Directors and Sharia
Supervisory Board.
• GiverecommendationstotheBoardofCommissioners
about independent parties to be Audit Committee and
members of Risk Monitoring Committee.
• UndertakeothertasksrequestedoftheBoardof
Commissioners.
88
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Komposisi Komite Remunerasi dan Nominasi Composition of Remuneration and Nomination
Sofyan Syafri Harahap
Achjar Iljas
Acep Riana Jayaprawira
Bambang Sutrisno
Idayu Nilawati
NamaName
Bidang Keahlian Expertise
Rangkap JabatanMultiple Position
RepresentasiRepresentation
Akuntansi
Perbankan
Manajemen Risiko
HR Manajemen
HR Manajemen
Komisaris Independen
Komisaris Utama
Komisaris Independen
Pemimpin Divisi SDM
Pihak Independen
Ketua Komite Audit
Anggota Komite Pemantau Risikodan Anggota Komite Remunerasi
dan Nominasi
Ketua Komite Pemantau Risiko
-
-
Accounting
Banking
Risk Management
HR Management
HR Management
Independent Commissioner
President Commissioner
Independent Commissioner
Head of HR Division
Independent Party
Chairman of Audit Committee
Member of Risk Monitoring Committeeand Member of Remuneration
and Nomination Committee
Chairman of Risk Monitoring Committee
Pihak Independen yang menjadi anggota Komite
Remunerasi dan Nominasi tidak memiliki hubungan
keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau
hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/
atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan
BNI Syariah yang dapat mempengaruhi kemampuannya
untuk bertindak independen.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Selama periode sejak operasional BNI Syariah, Komite
Remunerasi dan Nominasi telah melakukan hal-hal sebagai
berikut:
• MenyusunPiagam,PedomandanTataTertibserta
Program Kerja Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Tahun 2010
• MengevaluasiRemunerasiDireksidanDewanKomisaris.
• MenyusunSistemNominasiDireksidanDewanKomisaris
• Melakukanreviewsistemremunerasipegawaisecara
keseluruhan.
• MemberikanrekomendasikepadaDewanKomisaris
mengenai calon pihak-pihak independen bukan anggota
Dewan Komisaris yang akan diangkat oleh Dewan
Komisaris menjadi anggota Komite Pemantau Risiko dan
Komite Audit.
Independent Parties who are members of the Remuneration
and Nomination Committee have no financial, management,
shareholding, and/or family relationship with the Board of
Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or
the relationship with BNI Syariah, which may affect its ability
to act independently.
Implementation Roles and Responsibilities
During the period since the operation BNI Syariah,
Remuneration and Nomination Committee has conducted
duties as follows:
• ArrangeKRNCharter,GuidelinesandKRNProcedureson
work and KRN work Program Year 2010
• ReviewonRemunerationoftheBoardofDirectorsand
the Board of Commissioners.
• DevelopNominationSystemfortheBoardofDirectors
and the Board of Commissioners
• Conductareviewofremunerationsystemforemployees
as a whole.
• ProviderecommendationstotheBoardofCommissioners
on prospective independent parties who are not
members of the Board of Commissioners who shall
be appointed by the Board of Commissioners to be
members of the Risk oversight Committee and Audit
Committee.
Idayu NilawatiAnggota Komite Remunerasi dan Nominasi Member Remuneration and Nomination
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
89
2010 Annual Report BNI Syariah
Komposisi Komite Audit Composition of the Audit Committee
Sofyan Syafri Harahap
Achjar Iljas
Alexander Zulkarnaen
NamaName
Bidang Keahlian Expertise
Rangkap JabatanMultiple Position
RepresentasiRepresentation
Akuntansi
Perbankan
Akunting dan Keuangan
Komisaris Independen
Komisaris Utama
Pihak Independen
Ketua KomiteRenumerasi dan Nominasi
Ketua Komite Risiko
-
Accounting
Banking
Accounting and Finance
Independent Commissioner
President Commissioner
Independent Party
Chairman of the Remuneration and Nomination Committee
Chairman of Risk Committee
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Komite Audit secara kolektif mempunyai kompetensi
dan pengalaman dalam bidang akuntansi keuangan, dan
perbankan syariah.
Rangkap jabatan telah memperhatikan kompetensi, kriteria
independensi, kerahasiaan, kode etik dan pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab. Seluruh anggota Komite Audit
merupakan pihak independen dan anggotanya tidak
memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan
saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan
Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali
atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi
kemampuannya untuk bertindak independen.
Komite Audit bertugas sekurang-kurangnya melakukan
evaluasi atas pelaksanaan audit internal dalam rangka menilai
kecukupan pengendalian internal termasuk kecukupan
proses pelaporan keuangan, dan melakukan koordinasi
dengan Kantor Akuntan Publik dalam rangka efektivitas
pelaksanaan audit ekstern.
Dalam rangka melaksanakan tugasnya, Komite Audit paling
kurang melakukan hal-hal sebagai berikut:
• Mengevaluasipelaksanaantugasyangdilaksanakan
oleh fungsi audit internal, pelaksanaan tindak lanjut oleh
Direksi atas hasil temuan audit dan/atau rekomendasi
dari hasil pengawasan Bank Indonesia, auditor intern,
Dewan Pengawas Syariah, dan/atau auditor ekstern, guna
memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
• Memberikanrekomendasimengenaipenunjukan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada
Dewan Komisaris.
Audit Committee members collectively have competence
and experience in the field of accounting, finance and sharia
banking.
Dual positions have been accounted for in terms of
competence, criteria of independence, confidentiality, code
of conduct and performance of duties and responsibilities.
All members of the Audit Committee are independent and
its members do not have financial, management, share
ownership and/or family relationships with the Board of
Commissioners, Directors and/or controlling shareholders or
any relationship with the Bank that could affect its ability to
act independently.
The Audit Committee of at least evaluate the implementation
of internal audit in order to assess the adequacy of internal
controls including the adequacy of the financial reporting
process, and to coordinate with the Public Accountant in the
effectiveness of external audit.
In order to perform its duties, the Audit Committee at least
do the following things:
• Evaluatetheperformanceofdutiesundertakenbythe
internal audit function, the follow up by the Board of
Directors on audit findings and / or recommendations
of the monitoring results of Bank Indonesia, internal
auditors, the Sharia Supervisory Board, and / or external
auditors, to provide recommendations to the Board
Commissioners.
• Providerecommendationsontheappointmentof
Certified Public Accountants and Public Accountants
Board of Commissioners.
Alexander ZulkarnaenAnggota Komite AuditMember Audit Committee
c. Komite Audit
Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perusahaan yang
baik, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit.
c. Audit Committee
In order to implement good corporate governance, the
Board of Commissioners have established Audit Committee.
90
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sofyan Syafri Harahap
Achjar Iljas
Alexander Zulkarnaen
Number of Total Meetings
6
6
6
6
Komite Audit KehadiranAudit Committe Attendance
Number of Total Meetings
Jika dipandang perlu rapat juga dihadiri oleh Dewan
Komisaris, Direksi, Pemimpin Divisi, Pemimpin Satuan
Pengawasan Intern, dan wakil dari auditor ekstern.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Komite Audit selama tahun 2010 telah melaksanakan tugas
sesuai Piagam Komite Audit sebagai berikut:
• Melakukanpenelaahanatasinformasikeuanganyang
akan diterbitkan seperti laporan keuangan, proyeksi
dan informasi keuangan lainnya dengan secara aktif
melakukan diskusi dengan akuntan publik dan dengan
manajemen berkenaan dengan laporan keuangan yang
diaudit tahun 2010, hal mana sesuai dengan Standar
Audit Seksi 380 (PSA No.48) perihal komunikasi dengan
Komite Audit.
• Mengevaluasiefektivitaspelaksanaanauditdari
auditor ekstern termasuk menelaah independensi dan
objektivitas auditor ekstern serta menelaah kecukupan
pemeriksaan yang dilakukannya untuk memastikan
semua risiko yang penting telah dipertimbangkan.
• MelakukanpenelaahanatasketaatanBNISyariah
terhadap perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan BNI Syariah, antara lain
menelaah laporan Kepatuhan, yang disampaikan dalam
bentuk laporan Pelaksanaan Tugas Direktur Kepatuhan.
• Melakukanpenelaahanterhadapkompensasiyang
diberikan kepada Direksi dan Dewan Komisaris,
dengan hasil bahwa tidak terdapat pelanggaran dalam
pelaksanaan pemberian kompensasi kepada Direksi dan
Dewan Komisaris.
If deemed necessary a meeting also attended by the Board
of Commissioners, Directors, Division head, Internal Control
unit leader, and representatives from external auditors.
Implementation Roles and Responsibilities
Audit Committee during the year 2010 has been carrying out
duties according to the Audit Committee Charter as follows:
• Reviewthefinancialinformationtobepublishedsuch
as financial reports, projections and other financial
information by actively conduct discussions with external
auditors and with management regarding the audited
financial statements for 2010, on which in accordance
with Auditing Standards Section 380 (PSA No. 48)
regarding communications with the Audit Committee.
• Evaluatetheeffectivenessofauditoftheexternalauditor,
including reviewing the independence and objectivity of
the external auditor and review the adequacy of the audit
done to ensure all significant risks have been considered.
• ReviewthecomplianceoftheBNISyariahagainst
other legislation relating to the activities of BNI Syariah,
including review the Compliance Report, which is
delivered in the form of Task execution Report of Director
of Compliance.
• Conductareviewofthecompensationgiventothe
Board of Directors and Board of Commissioners, with the
result that there are no violations in the implementation
of the compensation to Directors and Board of
Commissioners.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Dewan Komisaris telah menetapkan Piagam Komite Audit
(Audit Committee Charter) sebagai panduan bagi Komite
Audit dan anggotanya dalam melaksanakan tugas. Piagam
Komite Audit telah dituangkan dalam Keputusan Dewan
Komisaris nomor KeP/07/DK/2010 tanggal 5 oktober 2010.
Komite Audit mengadakan rapat secara berkala. Menurut
Piagam Komite Audit, rapat dilakukan sedikitnya 1 bulan
sekali. Sejak operasional BNI Syariah, telah dilakukan 6 kali
rapat Komite Audit. Jumlah kehadiran masing-masing
anggota Komite adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners has designated Audit Committee
Charter (Charter of the Audit Committee) as a guide for
the Audit Committee and its members in carrying out their
duties. Audit Committee Charter has been outlined in the
Board of Commissioners of the number KeP/07/DK/2010
october 5, 2010.
The Audit Committee meets periodically. According to the
Charter of the Audit Committee, the meeting place at least
once a month. Since the operation BNI Syariah, have been 6
meetings of the Audit Committee. Total attendance of each
member of the Committee are as follows:
91
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
• Melakukanpemantauandanevaluasiatasperencanaan
dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak
lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan proses
pelaporan keuangan, dengan melakukan pemantauan
dan evaluasi terhadap :
(i) Pelaksanaan tugas Divisi Audit Internal
(ii) Kesesuaian pelaksanaan audit oleh kantor akuntan
publik dengan standar yang berlaku
(iii) Kesesuaian laporan keuangan dengan standar yang
berlaku
(iv) Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil
temuan Divisi Audit Internal, akuntan publik, Dewan
Pengawas Syariah dan hasil pengawasan Bank
Indonesia
• Memberikanrekomendasimengenaipenunjukkan
Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada
Dewan Komisaris.
• MelakukanpenelaahandanmelaporkankepadaDewan
Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan
perseroan.
• MenelaahLaporanPelaksanaanGCGPerseroan.
• MelakukanreviewLaporanKeuanganPublikasidan
laporan Tahunan tahun 2010.
• TurutmelakukanpembahasanhasilauditDivisiAudit
Internal sesuai kebutuhan.
• MelaksanakantugaslainyangdiberikanolehKomisaris,
antara lain memberikan pengarahan pada Business Risk
Review.
Komite di bawah Direksi
Dalam rangka kelancaran tugas Direksi, telah dibentuk 4
(empat) komite, yaitu:
1. Komite Sumber Daya Manusia
2. Komite Modal, Investasi dan Teknologi
3. Komite Kebijakan dan Risiko
4. Komite Assets, liabilities Management
1. Komite Sumber Daya Manusia (KSDM)
Komite Sumber Daya Manusia merupakan komite permanen
di BNI Syariah yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin
Divisi Sumber Daya Manusia, Pemimpin Divisi Audit Internal,
Pemimpin Divisi Jaringan dan layanan, Pemimpin Divisi
Perencanaan dan Kinerja Strategis dan Pemimpin Divisi
Komunikasi dan umum.
Committee under the Board of Directors
In order to smooth the task of Directors, BNI Syariah has
established 4 (four) committees, namely:
1. human Resources Committee
2. Capital, Investment and Technology Committee
3. Risk and Policy Committee
4. Management Assets, liabilities Committee
1. Human Resources Committee (KSDM)
human Resources Committee is a permanent committee
in BNI Syariah consisting of Board of Directors members,
head of human Resources Division, head of Internal Audit
Division, head of Network and Services Division, head of
Strategic Planning and Performance Division and head of
Communications and General Division.
• Conductmonitoringandevaluationforplanningand
executing audits and monitoring of follow-up results of
the audit in order to assess the adequacy of the financial
reporting process, by monitoring and evaluation of:
(i) Implementation of Internal Control unit
(ii) Audit compliance by public accountant with the
applied standards
(iii) Compliance with financial reporting standards
(iv) Implementation of a follow-up by the Board on
the findings of the Internal Audit Division, a public
accountant, Sharia Supervisory Board and the
supervision of Bank Indonesia
• ProviderecommendationsonthedesignationofCertified
Public Accountants and Public Accounting Firm to the
Board of Commissioners.
• ReviewandreporttotheBoardofCommissionerson
complaints relating to the Company.
• ReviewtheGCGImplementationReport.
• ReviewofFinancialStatementsandAnnualReport2010.
• DiscusstheauditresultsoftheInternalAuditDivisionas
needed.
• UndertakeothertasksgivenbytheCommissioner,such
as provide guidance on the business review.
Arief Adhi SanjayaStaf Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Staff
92
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Dalam menjalankan tugasnya, KSDM memiliki kewenangan
tertinggi dalam:
1. Memutuskan penyempurnaan kebijakan dan sistem
manajemen SDM yang meliputi 6 (enam) elemen kunci
pengelolaan SDM, sebagai berikut:
a. PerencanaanSDM;
b. RekrutmendanSeleksi;
c. PelatihandanPengembanganPegawai;
d. PenilaianPrestasidanPotensiPegawai;
e. ManajemenJalurKarir;dan
f. PengelolaanSistemPenggajiandanlmbalan;
2. Memutus persetujuan atas usulan perencanaan SDM,
baik usulan program rekrutmen dan seleksi, maupun
program pelatihan dan pengembangan pegawai.
3. Mengevaluasi dan memutus persetujuan pelaksanaan
program mutasi/rotasi/promosi untuk posisi-posisi
jabatan strategis dan atau tenaga pimpinan BNI Syariah.
4. Memutus kebijakan dan rumusan mengenai budaya kerja
BNI Syariah yang bersifat strategis.
5. Memutuskan hukuman dalam rangka penegakan disiplin.
6. Memutuskan kebijakan, standar dan pengelolaan kualitas
layanan.
untuk mencapai misi komite dalam menetapkan kebijakan,
sistem dan prosedur manajemen SDM serta layanan yang
berkualitas dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan
usaha dalam rangka menunjang pencapaian visi dan misi BNI
Syariah secara optimal, KSDM memiliki tugas dan tanggung
jawab dalam 4 (empat) bidang sebagai berikut:
1. PengelolaanStafKunci;
Pengelolaan staf kunci antara lain dilakukan dengan
memastikan dilakukannya evaluasi kinerja terhadap
staf-staf kunci di BNI Syariah seperti pemimpin divisi/unit,
pemimpin cabang, manajer dan jabatan lainnya serta
pegawai-pegawai yang termasuk dalam kategori talent/
think tank.
2. Formulasikebijakandanpengelolaandisiplin;
Tugas ini dilakukan antara lain dengan cara memastikan
bahwa reward dan punishment telah dibuat dan
dilaksanakan dengan baik, telah terlaksananya
implementasi budaya kerja sesuai dengan corporate
culture yang islami dan sebagainya.
3. Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya
manusia;
Formulasi kebijakan dan pengelolaan sumber daya
manusia antara lain dilakukan dengan me-review
Manpower Plan jangka pendek maupun jangka
panjang, serta memutuskan kebijakan terbaik dalam
penyelesaian kekurangan maupun kelebihan pegawai,
me-review Training Master Plan dan memprioritaskan
implementasinya, mereview dan menyetujui mutasi,
rotasi, promosi, demosi dan sebagainya.
4. Formulasi kebijakan dan pengelolaan layanan.
Tugas ini dilakukan dengan me-review dan menetapkan
standar layanan serta Memantau dan menetapkan
keputusan strategis terkait dengan peningkatan kualitas
layanan.
In performing its duties, KSDM has the highest authority in:
1. Deciding improvement policy and human resources
management system that includes 6 (six), key elements of
human resources management, as follows:
a. HRplanning;
b. RecruitmentandSelection;
c. EmployeesTrainingandDevelopment;
d. AssessmentofAchievementsandPotentialEmployees;
e. CareerPathManagement;and
f. ManagementofPayrollSystemandRewards;
2. Breaking the approval of the proposed human resources
planning, whether the proposed program of recruitment
and selection, as well as employees training and
development programs.
3. evaluating and deciding on approval of the mutation/
rotation/promotions program to strategic positions and/
or labor leaders of BNI Syariah.
4. Breaking the formulation of policies and strategical work
culture of BNI Syariah.
5. Deciding the punishment in order to enforce discipline.
6. Deciding policies, standards and quality management
services.
To achieve the mission of the committee in establishing
policies, systems and procedures for human resources
management and service quality and adaptive to the
development of the business environment in order to
support achievement of the vision and mission of BNI Syariah
optimally, KSDM have the duties and responsibilities within 4
(four) areas as follows:
1. KeyStaffManagement;
Management of key staff is conducted by ensuring the
performance evaluation of key staff in BNI Syariah as the
leader of the division/unit, branch leaders, managers and
other positions as well as employees who are included in
the category of talent/think tank.
2. Policyformulationandmanagementdiscipline;
This task is done for example by ensuring that the reward
and punishment have been made and implemented,
corporate work culture has been implemented in
accordance with the Islamic culture and so forth.
3. Policyformulationandmanagementofhumanresources;
Policy formulation and management of human resources
among others, by reviewing the short and long term
Manpower Plan, and decide the best policies in the
completion of deficiency or excess employees, review
the Training Master Plan and prioritize implementation,
review and approve the transfer, rotation, promotion,
demotion and forth.
4. Policy formulation and management services.
This task is done by reviewing and setting service
standards and monitor and by settng the strategic
decisions related to improving the quality of service.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
93
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dilaksanakan KSDM tahun 2010, meliputi:
a. Menetapkan jenjang jabatan seluruh unit organisasi BNI
Syariah
b. Memutuskan rotasi, mutasi dan promosi tenaga
pimpinan
c. Memutuskan hukuman jabatan
2. Komite Modal, Investasi dan Teknologi (KMIT)
Komite Modal, Investasi dan Teknologi merupakan komite
permanen di BNI Syariah yang beranggotakan seluruh
Direksi, Pemimpin Divisi Keuangan dan operasional,
Pemimpin Divisi Jaringan dan layanan, Pemimpin Divisi
Perencanaan dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi
Teknologi, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional,
Pemimpin Divisi Komunikasi dan umum, Pemimpin Divisi
Produk dan Prosedur Pembiayaan dan Pemimpin Divisi Kartu
Pembiayaan.
Dalam melaksanakan tugasnya, KMIT memiliki kewenangan
sebagai berikut:
1. Mengevaluasi pencapaian target pendapatan dan biaya
(opex dan Capex) serta rencana kerja unit-unit di BNI
Syariah.
2. Memberikan rekomendasi keputusan strategis dalam
hal penyempurnaan kebijakan dan sistem manajemen
penganggaran BNI Syariah, perubahan target pendapatan
dan biaya (opex dan Capex) dan langkah-langkah
strategis dalam rangka pencapaian kinerja.
3. Merumuskan, menetapkan kebijakan dan strategi
pengembangan teknologi informasi BNI Syariah.
untuk mengoptimalkan kualitas pengelolaan anggaran dan
rencana kerja serta memastikan sistem informasi BNI Syariah
mampu memenuhi kebutuhan internal maupun eksternal
BNI Syariah, maka KMIT memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Melakukan review pencapaian target pendapatan
dan biaya (opex dan Capex), penyempurnaan
dan pengembangan kualitas kebijakan dan sistem
manajemen peranggaran BNI Syariah yang efisien, efektif
dan adaptif terhadap perkembangan lingkungan usaha.
2. Merekomendasikan keputusan strategis terutama dalam
hal perubahan target maupun Opex/Capex yang tidak/
belum diakomodasi dalam Rencana Bisnis Bank/Business
Plan Bank.
3. Mengevaluasi pencapaian pendapatan dan biaya BNI
Syariah secara keseluruhan sesuai Rencana Bisnis Bank/
Business Plan Bank.
4. Mengevaluasi pencapaian eksekusi rencana kerja unit,
termasuk realisasi anggaran.
5. Merekomendasikan langkah-langkah strategis dalam
rangka pencapaian kinerja sesuai Rencana Bisnis Bank/
Business Plan Bank.
The duties and responsibilities that have been implemented
by KSDM in 2010, include:
a. Define the hierarchy of all organizational units of BNI
Syariah
b. Deciding rotation, transfer and promotion of leadership
c. Decide punishment positions
2. Capital, Investment and Technology (KMIT) Committee
Capital, Investment and Technology Committee is a
permanent committee in BNI Syariah consisting members
of the Board of Directors, head of Finance and operations
Division, head of Network and Services Division, head
of Strategic Planning and Performance Division, head
of Technology Division, head of Treasury, Fund and
International Division, head of Communications and General
Division, head of Products and Financing Procedures
Division, and head of Financing Card Division
In performing its duties, KMIT have authority as follows:
1. evaluate the achievement of target revenue and
expenses (opex and Capex) and work plan units in BNI
Syariah.
2. Provide recommendations of strategic decisions in terms
of improving policy and budgetary management systems
of BNI Syariah, change the target revenue and expenses
(opex and Capex) and strategic steps in the achievement
of the performance.
3. Formulate and establish policies and strategies for
developing information technology BNI Syariah.
To optimize the quality of the management of budgets and
work plans and to ensure BNI Syariah information system is
capable of meeting the needs of internal and external of BNI
Syariah, then KMIT have duties and responsibilities as follows:
1. Review the achievement of target revenue and expenses
(opex and Capex), improvement and development of
quality policies and budget management systems of
BNI Syariah an efficient, effective and adaptive to the
development of the business environment.
2. Recommend the strategic decisions, especially in terms of
changes in target and opex/Capex which has/not been
accommodated in the Business Plan.
3. evaluate the achievement of income and expenses in
accordance with BNI Syariah overall Business Plan.
4. evaluate achievement of work plan execution units,
including the realization of the budget.
5. Recommend the strategic steps in the achievement of
performance against Business Plan.
94
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
6. Mengendalikan proses perubahan anggaran baik dalam
bentuk redistribusi maupun realokasi terutama terhadap
hal-hal yang menyangkut perubahan target dan strategi
dalam rangka pencapaian kinerja.
7. Memastikan pengembangan sistem, pemeliharaan,
prosedur standar operasional teknologi searah/konsisten
dengan strategi bisnis (pengembangan master plan lT,
updated master plan lT, penentuan standar service level).
8. Melakukan review dan diskusi atas permasalahan
dukungan lT di segenap unit bisnis dengan bertindak
sebagai penengah atas permasalahan yang terjadi
antar unit dan Service level Agreement yang belum
terselesaikan.
9. Memastikan proses pengembangan/perubahan lT
telah terkoordinasi dengan baik dan sesuai dengan user
requirement (memonitor jadwal implementasi proyek dan
pengembangan MIS)
10. Memastikan review dan persetujuan proyek lT yang
berdampak besar terhadap alokasi keuangan BNI Syariah.
11. Mengantisipasi pelampauan/pelanggaran risiko teknologi
dan penyimpangan pencapaian sasaran dengan
menetapkan, menyesuaikan kebijakan dan strategi
pengembangan teknologi.
12. Melakukan review atas rencana pengembangan jaringan
cabang yang berdampak pada kebutuhan biaya investasi.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dilaksanakan KMIT tahun 2010, meliputi:
a. Memutuskan rencana kerja dan anggaran perusahaan
tahun 2010
b. Memutuskan IT Strategic Plan
c. Memutuskan proyek-proyek prioritas selama tahun 2010
3. Komite Kebijakan dan Risiko (KKR)
Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan risiko
BNI Syariah secara keseluruhan, BNI Syariah membentuk
Komite Kebijakan dan Risiko, yang beranggotakan seluruh
Direksi, eVP, Pemimpin Divisi Manajemen Risiko, Pemimpin
Divisi Audit Internal, Pemimpin Divisi Perencanaan dan
Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur
Pembiayaan, Pemimpin unit Pembiayaan Khusus, Pemimpin
Divisi Kartu Pembiayaan, Pemimpin Divisi hukum, Kepatuhan
dan Kesekretariatan, Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan
Internasional, Pemimpin Divisi Risiko Pembiayaan, Pemimpin
Divisi Jaringan dan layanan, Shariah Financing Approval dan
Pemimpin Divisi Komunikasi dan umum.
Dalam melaksanakan tugasnya, KKR memiliki kewenangan
sebagai berikut:
1. Menetapkan kebijakan dan pengelolaan manajemen
risiko diseluruh unit organisasi.
2. Menetapkan kebijakan dan pengelolaan risiko
pembiayaan untuk menciptakan kualitas portfolio
Pembiayaan yang sehat dan profitable.
6. Control the process of budget changes either in the
form of redistribution or reallocation, especially on
matters relating to changes in target and strategy in the
achievement of the performance.
7. ensure system development, maintenance, standard
operating procedures for technology direction/consistent
with business strategy (master plan development of
IT, updated master plan IT, the determination of the
standard service level).
8. Review and discuss problems in the IT support in all
business units by acting as a mediator for problems that
occur between the unit and service level agreements that
have not been resolved.
9. ensuring process development and IT changes that has
been coordinated in accordance with user requirements
(monitor project implementation schedule and
development MIS)
10. ensure review and approval of IT projects affecting the
financial allocations of BNI Syariah.
11. Anticipate overrun/violations and irregularities
technologyriskbysettingatarget;adjustpoliciesand
strategies for technology development.
12. Review the branch network development plan that
impact on investment cost.
The duties and responsibilities that have been implemented
KMIT in 2010, include:
a. Decided on a work plan and budget of the Company in
2010
b. Decided IT Strategic Plan
c. Decided on priority projects during the year 2010
3. Risk and Policy Committee (KKR)
In order to improve the quality of risk management as a
whole, BNI Syariah established Risk and Policy Committee,
which consists of all Directors, eVP, head of Risk Management
Division, head of Internal Audit Division, head of Strategic
Planning and Performance Division, head of Product
and Procedure Financing Division, Special Finance unit,
Financing Card Division, legal Division, Compliance and
Secretariat, head of Treasury Division, Fund and International
Division, head of Risk Financing Division, Network and
Services Division, Shariah Financing Approval and head of
Communication and General Division.
In performing its duties, KKR has the authority as follows:
1. establish policy and risk management across
organizational units.
2. establish risk management policies and funding to create
a quality portfolio of a healthy and profitable financing.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
95
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
untuk mencapai misi dalam menetapkan tingkat risiko
dan memformulasikan kebijakan serta parameternya
maupun meningkatkan kualitas dan profitabilitas portfolio
pembiayaan, KKR memiliki tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi seluruh jenis risiko yang berasal dari
segenap kegiatan usaha unit-unit BNI Syariah.
2. Menetapkan kebijakan dan strategi risk metrics dan
indikator-indikator manajemen risiko yang digunakan.
3. Membangun mekanisme manajemen risiko di setiap
jenis risiko, termasuk akuntabilitas (accountability) dan
pertanggungjawaban (responsibility) setiap unit.
4. Menetapkan kebijakan dan strategi sebagai langkah
antisipasi apabila ditemukan pelampauan, pelanggaran
maupun deviasi dari limit yang sudah ditetapkan.
5. Menetapkan overall exposure limit di tingkat perusahaan
(bank wide).
6. Menetapkan sistem alokasi aktiva berisiko (risk asset) dan
modal ke setiap unit bisnis.
7. Mengevaluasi dan menyetujui usulan kebijakan, sistem
manajemen dan prosedur pembiayaan yang telah ada
maupun yang baru.
8. Menetapkan dan menyetujui persetujuan khusus
(exception) terhadap kebijakan dan prosedur yang dapat
diberikan kepada nasabah dengan tetap menjaga kualitas
pembiayaan.
9. Memperbaiki kebijakan dan prosedur pembiayaan
atas dasar laporan dari Divisi Manajemen Risiko dan
memberikan arahan khususnya yang berkenaan dengan
ketaatan terhadap kebijakan dan prosedur pembiayaan
yang berlaku.
10. Menetapkan portfolio/exposure/sectoral limit untuk
masing-masing industri.
11. Menyampaikan laporan tertulis secara berkala kepada
Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris,
mengenai hasil pengawasan atas penerapan dan
pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan Bank.
12. Memberikan saran langkah-langkah perbaikan kepada
Direksi dengan tembusan kepada Dewan Komisaris
mengenai hal-hal yang terkait dengan hasil pengawasan
atas penerapan dan pelaksanaan Kebijakan Pembiayaan
Bank.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dilaksanakan KKR tahun 2010, meliputi:
a. Menetapkan limit dan kewenangan pengadaan dan
kewenangan memutus pembiayaan BNI Syariah
b. Menetapkan kebijakan produk dan prosedur pembiayaan
c. Melakukan evaluasi asesmen profil risiko
To achieve the mission in determining the level of risk and
formulate policies and parameters as well as improve the
quality and profitability of financing portfolio, the KKR has the
duties and responsibilities as follows:
1. Identify all types of risk that comes from all business
activities in BNI Syariah units.
2. establish policies and strategies on risk metrics and risk
management indicators.
3. Build a risk management mechanism in each type of risk,
including accountability and responsibility of each unit.
4. establish policies and strategies as a precaution if found
to overrun, violation or deviation from a predefined limit.
5. overall exposure limit Setting at the enterprise level
(bank wide).
6. Define asset allocation system at risk (risk assets) and
capital to each business unit.
7. evaluate and approve the proposed policy, management
systems and procedures for financing existing and new.
8. establish and approve special approval (exception) to the
policies and procedures that can be given to borrowers/
customers while maintaining the quality of financing.
9. Improve policies and procedures for financing on the
basis of reports from the Division of Risk Management
and provide direction especially with respect to
adherence to policies and procedures applicable
financing.
10. establish portfolio/exposure/sectoral limits for each
industry.
11. Submit a written report periodically to the Board of
Directors with copies to the Board of Commissioners,
regarding the supervision of the implementation and
execution of Bank Financing Policy.
12. Advise remedial measures to the Directors with copies
to the Board of Commissioners on matters related to the
supervision of the implementation and execution of Bank
Financing Policy.
The duties and responsibilities that have been conducted
crusades in 2010, include:
a. Set limits and authority for procurement and financing
authority to decide BNI Syariah
b. established products policies and financing procedures
c. evaluated the risk profile assessment
96
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
4. Assets Liabilities Management Committee (KALMA)
To anticipate the risks faced by BNI Syariah in maintaining
and managing financial assets and liabilities of the bank,
then BNI Syariah formed Asset liabilities Management
Committee consisting of all Directors, head of Treasury, Fund
and International Division, head of Finance and operations
Division, head of Strategic Planning and Performance
Division, head of Network and Services Division, head
of Product and Financing Procedure Division, head of
Commercial Division, head of Financing Cards Division and
head of Risk Management Division.
In performing its duties, KAlMA has the authority to establish
policies and management of assets and liabilities, which
include:
1. liquidity Management
2. PositionManagement(GapManagement);
3. ForeignExchangeManagement;
4. earning & lnvestment Management.
To maximize the quality and profitability of assets and
liabilities management within the framework of an
acceptable commercial risk as well as the proprietary
investment portfolio according to the authority, KAlMA has
the duties and responsibilities as follows:
1. Set goals and objectives of the Asset liabilities
Management (KAlMA) of BNI Syariah and formulate
policies and strategies needed.
2. Provide asset and liability management guidance of BNI
Syariah.
3. establish and maintain appropriate number of liquid
tools as needed in liquidity and the provision of Bank
Indonesia.
4. Maintain the balance of the use of funds by source of
funds.
5. establish policies placement either through money
market funds and capital markets.
6. Analyze the balance sheet structure and assess all risks
arising from exposure owned by BNI Syariah in the form
of credit risk, market risk and liquidity risk.
7. evaluate progress and prospects of economic indicators
and analyze their impact on the position of deposits and
loans, foreign currency positions, profit sharing, foreign
currency exchange rates and profitability of BNI Syariah.
8. Calculate the estimated expenses for the results and
determine the profit-sharing demand deposits, savings
and time deposits.
9. Set the price of internal funds transfer (FTP).
The duties and responsibilities that have been implemented
Kalma in 2010, include:
a. Decided pricing and product ratio of BNI Syariah
b. Set a limit cash.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
4. Komite Aset Liabilities Management (KALMA)
untuk mengantisipasi risiko yang dihadapi BNI Syariah dalam
menjaga serta mengelola aktiva dan kewajiban keuangan
bank, maka BNI Syariah membentuk Komite Aset liabilities
Management yang beranggotakan seluruh Direksi, Pemimpin
Divisi Tresuri, Dana dan Internasional, Pemimpin Divisi
Keuangan dan operasional, Pemimpin Divisi Perencanaan
dan Kinerja Strategis, Pemimpin Divisi Jaringan dan layanan,
Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan, Pemimpin Divisi
Komersial, Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan dan Pemimpin
Divisi Manajemen Risiko.
Dalam melaksanakan tugasnya, KAlMA memiliki
kewenangan untuk menetapkan kebijakan dan pengelolaan
kekayaan dan kewajiban, yang meliputi:
1. ManajemenLikuiditas(LiquidityManagement);
2. ManajemenPosisi(GapManagement);
3. ManajemenNilaiTukar(ForeignExchangeManagement);
4. Manajemen Pendapatan dan lnvestasi (earning &
lnvestment Management).
untuk memaksimalkan kualitas dan profitabilitas pengelolaan
aset dan liabilities dalam kerangka risiko komersial yang
acceptable serta proprietary investment portfolio sesuai
kewenangan, KAlMA memiliki tugas dan tanggung jawab
utama sebagai berikut:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran Komite Asset liabilities
Management (KAlMA) BNI Syariah serta merumuskan
kebijakan dan strategi yang diperlukan.
2. Memberikan petunjuk pengelolaan aset dan kewajiban
BNI Syariah.
3. Menetapkan dan menjaga jumlah alat likuid sesuai
kebutuhan likuiditas dan ketentuan Bank lndonesia.
4. Menjaga keseimbangan penggunaan dana dengan
sumber dana.
5. Menetapkan kebijakan penempatan dana baik melalui
money market maupun capital market.
6. Menganalisis struktur neraca dan mengkaji semua risiko
yang muncul dari exposure yang dimiliki oleh BNI Syariah
berupa risiko kredit, risiko pasar dan risiko likuiditas.
7. Mengevaluasi perkembangan dan prospek indikator-
indikator ekonomi dan menganalisis dampaknya
terhadap posisi simpanan dan pinjaman, posisi valuta
asing, revenue sharing, nilai tukar valuta asing dan
profitabilitas BNI Syariah.
8. Menghitung perkiraan beban bagi hasil dan menetapkan
revenue sharing giro, tabungan dan deposito.
9. Menetapkan internal funds transfer price (FTP).
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah
dilaksanakan KAlMA tahun 2010, meliputi:
a. Memutuskan pricing dan nisbah produk-produk BNI
Syariah
b. Menetapkan limit pagu kas
97
2010 Annual Report BNI Syariah
Dewan Pengawas Syariah (DPS)
DPS BNI Syariah berjumlah 2 (dua) orang yang terdiri dari
1 (satu) orang Ketua dan 1 (satu) orang anggota. Formasi
DPS BNI Syariah telah memenuhi syarat minimum jumlah
keanggotaan yang ditetapkan dalam PBI Nomor 11/3/
PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009, yaitu minimal 2 (dua)
orang dan maksimal 50% dari jumlah Direksi.
Sesuai dengan Akta Pendirian dan Keputusan Para Pemegang
Saham Sebagai Pengganti Rapat umum Pemegang Saham
luar Biasa (RuPS sirkuler) tanggal 19 Juni 2010, anggota DPS
BNI Syariah adalah sebagai berikut:
• K.H.Ma’rufAmin,Ketua
• Hasanudin,anggota.
Seluruh anggota DPS BNI Syariah, sebelum diangkat telah
mendapat Rekomendasi dan Penetapan dari DSN-MuI
nomor u-260/DSN-MuI/VII/2009 tanggal 30 Juli 2009 dan
lulus uji Kepatutan dan Kelayakan dari Bank Indonesia
sebagaimana surat nomor 12/2/DpG/DPbS tanggal 8
Februari 2010.
Seluruh anggota DPS memiliki integritas, kompetensi dan
reputasi yang memadai dalam rangka melakukan tugasnya
mengawasi dan memastikan operasional BNI Syariah
senantiasa sesuai dengan ketentuan Syariah berdasarkan
Fatwa DSN-MuI dan ketentuan Syariah lainnya.
Sharia Supervisory Board (DPS)
DPS BNI Syariah numbers 2 (two) consisting of 1 (one)
Chairman and 1 (one) member. DPS BNI Syariah meets
the minimum requirements of membership as set out in BI
Regulation No. 11/3/PBI/2009 dated 29 January 2009, i.e. at
least 2 (two) people and a maximum of 50% of the total BoD.
In accordance with the deed and decision of GMS on June
19, 2010, members of BNI Syariah DPS are as follows:
• K.H.Ma’rufAmin,Chairman
• Hasanudin,Member.
All members of the DPS BNI Syariah, before being appointed
has received recommendations and Determination of the
DSN-MuI number u-260/DSN-MuI/VII/2009 July 30, 2009 and
passed fit and proper test of the Bank of Indonesia as a letter
12/2/DpG number / DPbS February 8, 2010.
All members of the DPS have the integrity, competence
and reputation in order to perform their duties, adequately
supervise and ensure the operational BNI Syariah consistent
with the provisions of Sharia based on Fatwa DSN-MuI and
other Sharia provisions.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah (DPS) Implementation of Duties and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board (DPS)
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Susunan DPS BNI Syariah sebagai berikut:DPS The composition of BNI Syariah as follows:
K.H. Ma’ruf Amin
Hasanudin
Ketua
Anggota Chairman
Members
NamaName
JabatanPosition
DPS term of office in accordance with article 16 paragraph 1
of the Articles of Association of BNI Syariah, is set for 5 (five)
yearsandexpiresafteraperiodofoffice;themembermaybe
reappointed.
Masa jabatan DPS sampai dengan RuPS kelima setelah tahun
pengangkatan, dan setelah periode jabatan berakhir dapat
diangkat kembali.
98
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tugas dan Tanggung Jawab DPS
DPS mempunyai tugas untuk senantiasa mengawasi kegiatan
usaha BNI Syariah agar sesuai dengan prinsip syariah.
Tugas dan tanggungjawab DPS telah dimuat dalam
Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance yang
telah dituangkan dalam surat keputusan bersama Dewan
Komisaris dan Direksi Nomor KP/DIR/397 – KP/10/DK/2010
tanggal 21 Desember 2010.
untuk kelancaran tugasnya, DPS dibantu oleh seorang
staf yang mempunyai kompetensi di bidang syariah yang
bertugas sebagai penghubung dan mengadministrasikan
serta mendokumentasikan segala sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan DPS.
Selama periode tahun 2010, DPS telah melaksanakan
tugasnya, antara lain sebaagi berikut:
• Memberikanopinitentangkesesuaiansyariahterhadap
operasional BNI Syariah
• Me-review pelaksanaan penyaluran pembiayaan,
penghimpunan dana dan jasa lainnya
• Memberikanpendapatterhadapprodukbaruantaralain
Tabungan iB Bisnis hasanah
• Memberikanpendapat,saranterhadapskimpembiayaan
maupun penghimpunan dana melalui diskusi secara
berkala.
• Me-review kebijakan penyaluran pembiayaan.
• MenyampaikanhasiltemuanDPSkepadaDireksi,Dewan
Komisaris dan Bank Indonesia serta Dewan Syariah
Nasional
hasil review DPS periode semester 2 (dua) 2010, telah
disampaikan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan kepada
Bank Indonesia pada tanggal 24 Februari 2011.
Rapat DPS
Sejak operasional BNI Syariah, DPS telah mengadakan rapat
sebanyak 22 (dua puluh dua) kali, termasuk di dalamnya
disertai kehadiran Direksi dan Dewan Komisaris. Secara
umum rapat diadakan dalam rangka memberikan opini
terhadap operasional BNI Syariah.
hasil Rapat atau diskusi DPS telah dituangkan dalam risalah
rapat, selanjutnya menjadi rekomendasi dan opini syariah
yang dipedomani dalam operasional BNI Syariah di samping
Fatwa DSN-MuI, Peraturan Bank Indonesia dan ketentuan
perundang-undangan lainnya.
b. Duties and Responsibilities DPS
DPS has the duty of maintaining the Bank’s business activities
in line with Islamic principles.
Duties and responsibilities of the DPS has been disclosed
in the Implementation of Good Corporate Governance
Guidelines that have been set forth in the joint decree Board
Number KP/DIR/397 - KP/10/DK/2010 December 21, 2010.
The DPS is assisted by one staff member competent in the
field of sharia he will serve as a liaison and administer and
document everything related to the activities of the DPS.
During 2010, DPS has implemented their duties, as follows:
• GivingopiniononthesyariahsuitabilityofBNISyariah
operatonal
• Reviewingtheimplementationofthedistributionof
financing, fund raising and other services
• DeliveringopinionsonnewproductssuchasiBBusiness
• Givingopinions&adviceongoodschemesoffinancing
and funding through regular discussions
• Reviewingthedistributionoffinancingpolicy.
• DeliveringthefindingsoftheDPStotheBoardof
Directors, Board of Commissioners and the Bank
Indonesia and the National Sharia Board
The DPS review for semester 2 (two) 2010: DPS has been
submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners
and to Bank Indonesia on February 24, 2011.
DPS Meeting
DPS BNI Syariah held meetings 22 (twenty two) times,
including jointly with the presence of the Board of Directors
and Board of Commissioners. In general, meetings were held
in order to give an opinion on the operations of BNI Syariah.
Results of DPS meetings or discussions have been written
down in the minutes of meetings, recommendations and
opinions hereinafter are to be followed in operation of BNI
Syariah beside Fatwa DSN-MuI, PBI and other statutory
provisions.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
99
2010 Annual Report BNI Syariah
Pelaksanaan Rapat DPS DPS Implementation Meeting
K.H. Ma’ruf Amin
Hasanudin
Number of Total Meetings
4
22
22
DPS KehadiranDPS Attendance
Number of Total Meetings
Transparansi DPS
Seluruh anggota Dewan Pengawas Syariah telah
mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota DPS
pada lembaga keuangan syariah lain.
Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/33/PBI/2009,
DPS diperbolehkan rangkap jabatan di Bank Syariah maupun
lembaga non bank maksimal 4 (empat) lembaga, dalam
hal ini khusus untuk ketua DPS BNI Syariah K.h. Ma’ruf Amin
merangkap jabatan lebih dari 4 (empat) lembaga.
Anggota DPS tidak memanfaatkan BNI Syariah untuk
kepentingan pribadi, keluarga dan/atau pihak lain yang
mengurangi aset dan mengurangi keuntungan BNI Syariah.
Anggota DPS tidak mengambil dan/atau menerima
keuntungan pribadi dari BNI Syariah selain remunerasi dan
fasilitas lainnya yang telah ditetapkan oleh Direksi.
DPS Transparency
All members of the Sharia Supervisory Board have revealed
their dual position as a board member of other Islamic
financial institutions.
In the PBI Number 11/33/PBI/2009, DPS allowed dual
positions in Islamic Banking and non-banking institutions of
up to 4 institutions, in this case specifically for the Chairman
of DPS BNI Syariah, Kh Ma’ruf Amin served concurrently
with more than four institutions. Sharia Supervisory Board
Members have not taken advantage of the Bank for personal,
family and / or other parties to reduce the assets or reduce
profits of the Bank.
Sharia Supervisory Board Member has not taken and/
or received personal gain from the Bank other than
remuneration and other facilities established by the GMS.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Renumerasi dan Fasilitas Dewan Pengawas Syariah Remuneration and Sharia Supervisory Board Facilities
Remunerasi
Fasilitas lainnya (dinilai dalam ekivalen Rupiah)
A. yang dapat dimiliki
B. yang tidak dapat dimiliki
Total
2
2
111
0
0
111
Tipe Remunerasi dan FasilitasJumlah diterima dalam 1 tahun *
Jumlah Dalam jutaan RupiahType of Remuneration and Benefits
amount received in 1 year *)
Number of People In millions Rupiah
Remuneration
Other facilities (assessed in equivalent Rupiahs)
A. which could be owned
B. that cannot be owned
Total
*) Perhitungan sejak tanggal 19 Juni 2010
*) The calculation since June 19, 2010
100
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah memiliki komitmen untuk menjalankan
kegiatan operasional perbankan sesuai ketentuan syariah
sebagaimana yang diatur dalam Fatwa DSN MuI.
Produk baru yang diterbitkan oleh BNI Syariah baik terkait
pembiayaan, penghimpunan dana maupun pelayanan jasa,
senantiasa mempedomani Fatwa DSN MuI.
Produk baru yang akan diterbitkan, terlebih dahulu
dimintakan opini DPS terhadap kesesuaian syariah atas skim
maupun prosedur terkait dengan produk baru, selanjutnya
dimintakan izin pelaksanannya pada Bank Indonesia.
Demikian pula halnya ketika terjadi pengembangan produk,
maka terlebih dahulu dimintakan pendapat DPS agar tidak
terjadi pelanggaran syariah dalam pelaksanaannya.
DPS secara berkala melakukan review terhadap produk
dan kegiatan operasional BNI Syariah, untuk memastikan
pemenuhan prinsip syariah dan selanjutnya hasil review
tersebut disampaikan pada Direksi, Dewan Komisaris dan
Bank Indonesia.
BNI Syariah has a commitment to conduct banking
operations in accordance with sharia principles as stipulated
in DSN MuI Fatwa.
New products issued by BNI Syariah, both related to
financing, fund raising and service provision, refer to the DSN
MuI fatwa.
New products to be issued, an opinion of the
appropriateness of sharia top DPS scheme and procedures
related to new products is first requested, then permission
of its implementation is requested from Bank Indonesia.
Similarly, when there is product development, the opinion
of the DPS is sought in advance to avoid abuses in the
implementation of sharia.
DPS periodically conducts reviews of products and
operations of BNI Syariah, to ensure compliance with Islamic
principles and the subsequent results of the review are
submitted to the Board of Directors, Board of Commissioners
and Bank Indonesia.
Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa Sharia Implementation in Fund Raising and Disbursement Activities and also Services
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
101
2010 Annual Report BNI Syariah
Penanganan Benturan Kepentingan Handling Conflicts of Interest
Sebagai langkah preventif dalam penanganan benturan
kepentingan BNI Syariah telah mempunyai aturan mengenai
hal tersebut dalam Kode etik Insan BNI Syariah, yaitu pada
butir 5 dan 6, sebagai berikut:
Butir 5: Menghindari benturan kepentingan, dengan tidak
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Melakukan transaksi, kontrak maupun investasi dengan
mitra kerja, nasabah atau rekanan yang mempunyai
keterkaitan bisnis dengan BNI Syariah baik secara
langsung maupun tidak langsung yang bertujuan untuk
memberi keuntungan bagi insan BNI Syariah dan atau
merugikan kepentingan BNI Syariah dan atau dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan terkait dengan
jabatannya.
b. Memberikan kontrak atau pekerjaan atau informasi yang
terkait dengan kontrak kepada pihak lain tanpa melalui
prosedur yang berlaku di BNI Syariah.
c. Mengambil keuntungan dengan menggunakan aset
BNI Syariah, jabatan dan informasi yang seharusnya
merupakan keuntungan BNI Syariah.
d. Bertindak selaku perantara bagi pihak lain untuk
mendapatkan pekerjaan, proyek atau fasilitas dari BNI
Syariah yang merugikan bila merangkap jabatan sebagai:
• PengurusFungsionarisPartaiPolitik;
• PejabatUmummeliputiNotaris/PPAT;
• PejabatEksekutifmeliputiKepalaDaerah,KepalaDesa;
• PejabatLegistatifmeliputiDPD,DPRatauDPRD;
• PejabatYudikatifmeliputiHakimAdHoc;
• Pejabatpadajabatanlainyangmensyaratkantidak
adanya rangkap jabatan.
• PengurusOrganisasiMasabekerjauntukkepentingan
mitra kerja atau nasabah yang akan atau sedang
melakukan kontrak dengan BNI Syariah antara lain
sebagai konsultan kecuali mendapat penugasan dari
BNI Syariah
• Memegangjabatanpadalembaga-lembagaatau
institusi lain dalam bentuk apapun yang dapat
mempengaruhi tugas dan kewajibannya di BNI
Syariah kecuali telah mendapat persetujuan dari
Direksi.
As a preventive step in the handling of conflicts of interest,
BNI Syariah already has rules in the ethic Code of BNI Syariah:
Item 5: Avoiding conflicts of interest, by avoiding things as follows:
a. Transactions, or investment contracts with partners,
customers or partners who have a business relationship
with BNI Syariah, either directly or indirectly in order to
provide benefits for insan BNI Syariah and BNI Syariah or
are detrimental to the interests and / or can influence
decisions related to tenure.
b. Providing contracts or a job or information related to the
contract to another party without going through the
procedures in force in BNI Syariah.
c. Taking advantage of the assets of BNI Syariah, titles and
information that would be advantageous to BNI Syariah.
d. Acting as intermediaries for other parties to secure a job,
project or facility from BNI Syariah “concurrent position” as:
• ExecutivePoliticalpartyfunctionaries;
• PublicOfficialsincludeNotary/PPAT;
• RegionalChiefExecutiveOfficersincluding,Headof
theVillage;
• LegislativeofficialsincludingCouncil,theParliament
ortheParliament;
• JudiciaryofficialscoveringAdHocpositions;
• Officialsatotherpositionsthatrequirenodouble
post.
• TheOrganizationCommitteeworksfortheinterests
of partners or customers who will or are carrying
out contracts with BNI Syariah, among others, as a
consultant, unless on assignment with BNI Syariah
• Holdingpositionsininstitutionsorotherinstitutions
of any kind in a manner than can affect their duties
and obligations in BNI Syariah, unless approved by the
Board of Directors.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
102
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Butir 6: Tidak melakukan penyuapan atau menerima dan/atau
memberi imbalan dan cinderamata (Risywah), dengan tidak
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Menerima imbalan secara langsung maupun tidak
langsung dalam bentuk apapun dari pihak manapun
yangterkaitdengantugasdantanggungjawab;
b. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun
dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan
pribadi,golonganataupihaklain;
c. Memberikan, menjanjikan atau menawarkan secara
langsung atau tidak langsung hadiah dalam bentuk
apapun kepada pegawai negeri atau penyelenggara
negara secara pribadi dengan tujuan agar instasi tersebut
melakukantransaksidenganBNISyariah;
d. Memberikan hadiah, perjamuan atau fasilitas lain
(misalnya tiket, penginapan dan sebagainya) kepada
mitra kerja, rekan kerja, dan nasabah diluar kebijakan
yang ditetapkan BNI Syariah.
Adapun pengecualian atas larangan pada butir 6 Kode etik
Insan BNI Syariah adalah sebagai berikut:
• Penerimaanataupemberianbarang-barangpromosi
seperti agenda, kalender maupun trofi dengan
mencantumkanlogoBNISyariah;
• Penerimaanjamuandan/atauentertainment dari mitra
kerja dan nasabah jika acara tersebut terkait dengan
bisnis BNI Syariah serta dihadiri oleh mitra kerja dan
nasabahdenganbiayayangwajar;
• Sepanjangdiperbolehkanatautidakdilarangoleh
ketentuan yang mengatur mengenai tindak pidana
korupsi.
Selama periode Juni sampai dengan Desember 2010 tidak
terdapat transaksi benturan kepentingan di BNI Syariah.
Item 6: No bribery, and accepting and/or giving rewards and
souvenirs (Risywah) from anyone at BNI Syariah, is prohibited:
a. Receiving benefits directly or indirectly, in any form from
anypartyrelatedtotheirdutiesandresponsibilities;
b. Imposing unauthorized levis in any form in performing
theirdutiesforpersonal,grouporpartybenefit;
c. Give, promise or offer directly or indirectly any gift in any
form to civil servants or state officials privately with the
aim that these would facilitate conducting transactions
withBNISyariah;
d. Giving gifts, banquets or other facilities (such as tickets,
lodging, etc.) to partners, colleagues, and customers
outside the established policies of BNI Syariah.
The exceptions to the prohibition in paragraph 6 of the
ethical Principles of Insan BNI Syariah is as follows:
• Receiptordeliveryofpromotionalitemssuchasagendas,
calendarsandtrophiesincludingthelogoofBNISyariah;
• Receptionofentertainmentand/orentertainmentfrom
business partners and customers if the event associated
with BNI Syariah business and attended by partners and
customersatareasonablecost;
• Aslongasallowedornotprohibitedbythoseprovisions
subject to the criminal laws governing corruption.
During the period from June until December 2010 there was
no conflict of interest in BNI Syariah.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
103
2010 Annual Report BNI Syariah
unit kepatuhan yang terdapat pada Divisi hukum, Kepatuhan
dan Kesekretariatan dibentuk sebagai bagian dari strategi
GCG BNI Syariah, sekaligus memenuhi ketentuan Peraturan
Bank Indonesia.
Fungsi pokok unit Kepatuhan adalah untuk memastikan
kepatuhan pada setiap unit terhadap kebijakan dan prosedur
perusahaan;memastikanpelaksanaanaktivitasusahayang
wajar;memastikankepatuhankegiatanoperasionaldisetiap
divisi/unit/kantor cabang melalui Quality Assurance (QA) di
bawah supervisi Divisi Audit Internal, serta penerapan prinsip
Anti Pencucian uang dan Terorisme sebagai bagian dari
upaya BNI Syariah dalam mengantisipasi pencucian uang.
Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, unit Kepatuhan
telah melakukan uji kepatuhan atas setiap rancangan
kebijakan, sistem dan prosedur melalui proses validasi
serta melakukan uji kepatuhan atas setiap persetujuan
pembiayaan serta pengadaan barang dan jasa yang menjadi
kewenangan Direksi. Terhadap persetujuan pembiayaan
serta pengadaan barang dan jasa di bawah nominal tertentu,
uji kepatuhan dilaksanakan oleh unit yang bersangkutan
dengan menggunakan checklist yang dikembangkan oleh
unit Kepatuhan.
Sealin itu, unit Kepatuhan juga menyampaikan informasi
terkait peraturan baru yang berkaitan dengan kegiatan usaha
BNI Syariah kepada divisi/unit terkait.
unit Kepatuhan juga bertanggung jawab atas penerapan
Anti Pencucian uang dan Pendanaan Terorisme, yang
saat ini melalui sistem iCoNS mengidentifikasi transaksi
keuangan mencurigakan, mendeteksi transaksi keuangan
tunai dalam jumlah tertentu, serta sebuah alert system
untuk mengidentifikasi calon nasabah yang dianggap
mempunyai risiko tinggi, calon nasabah yang berasal dari
negara yang tergolong sebagai negara berisiko tinggi, serta
mengidentifikasi bisnis berisiko tinggi yang kemungkinan
digunakan dalam aktivitas pencucian uang maupun
pembiayaan teroris.
untuk meningkatkan tingkat pemahaman atas penerapan
anti pencucian uang dan pendanaan terorisme, maka
dilakukan pelatihan terhadap pegawai mengenai Anti
Pencucian uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme,
yang saat ini diutamakan untuk pegawai baru.
Compliance functions contained in the legal Division and
Secretariat were established as part of BNI Syariah GCG
strategy, as well as complying with Bank Indonesia.
The compliance principal function is to ensure compliance
byeveryunitwiththeCompany’spoliciesandprocedures;
ensuring proper execution of business activities, ensuring
compliance with operational activities in each division / unit
/ branch office through the Quality Assurance (QA) under the
supervision of the Special Audit Division, and the application
of the Anti-Money laundering and Terrorism principle as
part of an effort to BNI Syariah in anticipation of money
laundering.
In carrying out its responsibilities, the Compliance unit of the
legal Division and Secretariat has conducted tests on each
draft policy compliance, systems and procedures through a
validation process and tested compliance with the approval
of each financing and procurement of goods and services
through the authority of the Board of Directors. Against
the approval of financing and procurement of goods and
services under certain nominal conditions, the compliance
test is conducted by the units concerned with using the
checklist developed by the Compliance unit of the legal
Division and Secretariat.
Relevant information of new regulations relating to the
business activities of BNI Syariah to the Division/unit
concerned is available.
The compliance function is also responsible for the
implementation of Anti Money laundering and Financing
of Terrorism, which currently through the iCoNS system
identifies suspicious financial transactions, cash financial
transactions to detect a certain amount, and an alert system
to identify potential customers who are considered high
risk, prospective customers coming from countries that are
categorized as high risk countries, and identifying high-risk
business that may be used in money laundering activities
and terrorist financing.
To increase the level of understanding of the application
of anti-money laundering and terrorism financing, the
compliance unit of the legal Division and Secretariat, in
collaboration with the human Resources Division provides
training to employees regarding the Anti Money laundering
and Terrorism Financing Prevention, which are currently
prescribed for new employees.
Penerapan Fungsi Kepatuhan Implementation of the Compliance Function
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
104
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Dalam rangka memantau kepatuhan BNI Syariah, Direktur
Kepatuhan dan Penunjuang telah menyampaikan laporan
Kepatuhan setiap bulan kepada Direktur utama dengan
tembusan kepada Dewan Komisaris dan Divisi Audit Internal,
serta laporan semesteran tentang tugas dan tanggung jawab
Direktur Kepatuhan dan Penunjang yang untuk pertama
kalinya disampaikan pada bulan Januari 2011 kepada Bank
Indonesia.
Dalam laporan Kepatuhan semester 2 (dua) yang
disampaikan kepada Bank Indonesia, tercermin bahwa BNI
Syariah selama periode Juni sampai dengan Desember 2010
memenuhi ketentuan pemenuhan GwM Rupiah rata-rata di
atas 5% (lima persen), GwM valas rata-rata di atas 1% (satu
persen), CAR di atas 8 % (delapan persen), Posisi Devisa Netto
(NoP) di bawah 20% (dua puluh persen), NPF netto di bawah
5% (lima persen).
In order to monitor compliance with BNI Syariah, the
Compliance and Supporting Director has submitted
compliance reports every month to the President Director,
with copies to the Board of Commissioners and the Division
of Internal Audit, as well as a semi-annual report on the
role and responsibilities of the Compliance and Supporting
Director for the first time submitted to the Bank Indonesia in
January 2011.
In Compliance Report semester 2 (two) delivered to Bank
Indonesia, BNI Syariah reflected that during the period of
June to December 2010 compliance with the provisions of
the GwM Rupiah averaged above 5%, the average foreign
exchange reserves were over 1% (one percent), CAR above
8% (eight percent), net open position (NoP) below 20%
(twenty percent), NPF net below 5% (five percent).
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia nomor 1/6/
PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan
Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank umum, BNI
Syariah telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern (SKAI)
yang disebut Divisi Audit Internal (DAI).
Pemimpin DAI bertanggung jawab langsung kepada Direktur
utama dan memiliki jalur komunikasi langsung dengan
Dewan Komisaris. Divisi Audit Internal dalam menjalankan
fungsinya sesuai dengan Piagam Audit yang ditetapkan
Direksi dan Dewan Komisaris. Piagam Audit (Internal Audit
Charter) telah menjadi pedoman dasar yang mengatur
tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab,
serta metode kerja dan pelaporan DAI dalam menjalankan
tugasnya mewujudkan sistem pengawasan intern BNI
Syariah. Piagam Audit Internal terbit pada tanggal 10 Agustus
2010 dengan kerangka garis besar yang mencakup :
a. Visi dan Misi DAI
b. Tujuan dan Ruang lingkup Kegiatan DAI
c. Struktur dan Kedudukan DAI
d. Tugas dan Tanggung Jawab DAI
e. wewenang DAI
f. Kode etik
g. Pelaporan dan Dokumentasi
h. Perlindungan hukum
In accordance with Bank Indonesia Regulation.1/6/
PBI/1999 dated 20 September 1999 on the Assignment of a
Compliance Director and the Application of Internal Audit
Function Standards for a Commercial Bank, BNI Syariah has
established Internal Audit Group (IAG), which is called the
Internal Audit Division (DAI), formed since the early formation
of BNI Syariah.
DAI leaders are directly responsible to the Managing Director
and have a direct line of communications with the Board of
Commissioners. DAI carries out its functions in accordance
with the Audit Charter which established the Board of
Directors and Board of Commissioners. The Audit Charter
(Internal Audit Charter) has become the basic guideline
governing the status, authority and responsibility, and
working methods and reporting of DAI in carrying out its
duties to realize the internal control system of BNI Syariah.
Internal Audit Charter was published on August 10, 2010
with a skeleton outline includes:
a. Vision and Mission DAI
b. objectives and Scope of Activities DAI
c. Structure and Position of DAI
d. Duties and Responsibilities DAI
e. DAI Authority
f. Code of Conduct
g. Reporting and Documentation
h. legal Protection
Penerapan Fungsi Audit Intern Implementation of Internal Audit Function
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
105
2010 Annual Report BNI Syariah
Sesuai dengan Piagam Audit tersebut, fungsi dan tugas DAI
sebagai berikut :
• MenyusunRencanaAuditdanKonsultasiperiodik
• MelaksanakankegiatanAuditdanKonsultasisesuai
dengan Rencana Audit dan Konsultasi
• MelaporkanrealisasiRencanaAuditdanKonsultasi
Tahunan setiap semester kepada Direktur utama dan
Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur
yang membawahi Kepatuhan
• Membuatlaporanhasilauditdanmenyampaikanlaporan
tersebut kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris
dengan tembusan kepada Direktur yang membawahi
Kepatuhan.
• Menyampaikanlaporanhasilaudityangterkaitdengan
pemenuhan Prinsip Syariah kepada Dewan Pengawas
Syariah.
• MemberikanjasakonsultasikepadapihakinternBNI
Syariah untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan
terhadap internal control, governance process dan risk
management.
• Melakukanauditinvestigasidan/atauauditforensik
apabila diperlukan atau jika terjadi dugaan kecurangan
dan penyalahgunaan wewenang.
• Melaksanakanpemantauantindaklanjutauditdan
melaporkan kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris
setiap triwulan.
• Melaporkansegerasetiaptemuanaudityang
diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha
bank kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris.
• MenyiapkanLaporanPelaksanaandanPokok-pokokHasil
Audit dan menyampaikan kepada Bank Indonesia melalui
Direksi.
• MengajukanAnggaranTahunanuntuktahunyang
berikutnya dan melaporkan realisasinya kepada Direktur
utama dan Dewan Komisaris setiap semester dengan
tembusan kepada Direktur yang membawahi Kepatuhan.
• Menyusunkebijakandanprosedurtertulissebagai
pedoman bagi Auditor Intern dalam melaksanakan
tugasnya.
• Menyusunprogramuntukmengevaluasidanpenjaminan
mutu kegiatan audit yang dilakukan.
• Melaksanakanpendidikansecaraberkelanjutanbagi
segenap Auditor sesuai dengan kompetensi yang
dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas auditor.
• BekerjasamadenganKomiteAuditdalammelaksanakan
fungsi audit internal dan pelaksanaan audit eksternal.
Dalam menjalankan tugasnya DAI menjunjung tinggi kode
etik profesi yaitu :
1. Memiliki Integritas
a. Jujur, bertanggung jawab dan bekerja secara
profesional sesuai dengan kompetensi
b. Tidak melakukan tindakan yang dapat merusak
kredibilitas DAI dan profesi internal audit.
c. Mendukung tujuan BNI Syariah dan DAI
In accordance with the Charter of the Audit, DAI functions
and duties as follows:
• DeveloptheAuditPlanandperiodicconsultations
• Conductingauditsandconsultationinaccordancewith
the Audit Plan and Consultation
• ReporttherealizationoftheAuditPlanandAnnual
Consultation of each semester to the Managing Director
and Board of Commissioners with a copy to the Director
in charge of Compliance
• MakeanauditreportandsubmitthereporttotheCEO
and Board of Commissioners with a copy to the Director
in charge of Compliance.
• Deliveringtheauditreportrelatingtocompliancewith
Sharia principles to the Sharia Supervisory Board.
• ProvideinternalconsultingservicestotheBNISyariah
Bank to add value and improve the internal control,
governance and risk management process.
• Conductinganauditinvestigationand/orforensicaudit
if necessary or if there is alleged fraud and abuse of
authority.
• Implementmonitoringandfollow-upauditreporttothe
Ceo and the Board of Commissioners of each quarter.
• Reportimmediatelyanyauditfindingsareexpectedto
disrupt the survival of a bank to the President Director
and Board of Commissioners.
• PreparingreportsandthePrinciplesofImplementation
of Audit Results and submitted to Bank Indonesia by the
Board of Directors.
• SubmittheAnnualBudgetfornextyearandreport
its realization to the President Director and Board of
Commissioners of each semester, with copies to the
Director in charge of Compliance.
• Developwrittenpoliciesandproceduresasguidelinesfor
Internal Auditors in performing their duties.
• Developprogramstoevaluateandauditquality
assurance activities are carried out.
• CarryouteducationonanongoingbasisforallAuditors
in accordance with the competencies needed to improve
the quality of auditors.
• CollaboratewiththeAuditCommitteeincarryingoutthe
internal audit function and external audit.
In carrying out its duties DAI with a highly professional code
of ethics, namely:
1. hold to Integrity
a. honest, responsible and professional work in
accordance with the competencies
b. Take no action that could damage the credibility of
the DAI and the internal audit profession.
c. Support the objectives of BNI Syariah and DAI
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
106
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Penerapan Fungsi Audit Ekstern Implementation of External Audit Function
Berdasarkan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai
Pengganti Rapat umum Pemegang Saham luar Biasa
tanggal 19 Juni 2010 telah ditunjuk Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman dan Surja (a member firm of ernst
& Young Global limited) sebagai auditor independen
untuk melaksanakan audit atas laporan keuangan BNI
Syariah tahun buku 2010. Kantor Akuntan Publik tersebut
merupakan KAP yang telah terdaftar di Bank Indonesia.
Based on the GMS circular dated 19 June 2010 has been
designated CPA firm Purwantono, Suherman and Surya
(a member firm of ernst & Young Global limited) as
an independent auditor conducts an audit of financial
statements of BNI Syariah fiscal year 2010, the firm is a firm
that has been registered with Bank Indonesia.
2. Bersifat Independen dan objektif
a. Tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat
menimbulkan konflik kepentingan
b. Tidak menerima apapun yang berdampak terhadap
professional judgment
c. Mengungkapkan semua fakta yang diketahui dan
membuat pengungkapan sesuai dengan ketentuan
3. Menjaga Kerahasian
a. Menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh dalam
pelaksanaan tugas
b. Tidak menggunakan informasi untuk kepentingan
siapapun dan/atau dengan cara apapun yang akan
bertentangan dengan hukum dan/atau ketentuan
organisasi
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
2. Independent and objective nature
a. Not engage in activities that could create conflicts of
interest
b. Not receiving any influence on professional
judgments
c. Disclose all known facts and make disclosures in
accordance with the provisions of
3. Maintain Confidentiality
a. Maintain confidentiality of information obtained in
performance of duties
b. Do not use the information for the benefit of anyone
and/or in any way that would be contrary to law and/
or organizational requirements
107
2010 Annual Report BNI Syariah
Batas Maksimum Penyaluran Dana Financing Limit
BNI Syariah telah memiliki kebijakan dan prosedur untuk
menjaga penerapan prinsip kehati-hatian dalam rangka
penyediaan dana dengan mengacu pada Batas Maksimum
Penyediaan Dana yang diatur dalam Kebijakan Pembiayaan
Bank (KPB) yang akan di-review setiap tahun sekali.
Penyediaan dana kepada pihak terkait wajib mendapat
persetujuan Dewan Komisaris. Keputusan penyediaan
dana kepada pihak terkait diputuskan secara independen
tanpa intervensi pihak manapun dan mengedepankan
kelayakan calon nasabah sebagai pihak terkait. Penyediaan
dana kepada Pihak terkait tersebut selalu berdasarkan
kemampuan permodalan BNI Syariah dan mengacu pada
Peraturan Bank Indonesia nomor 7/13/PBI/2005 tentang
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Syariah serta
memperhatikan diversifikasi portofolio.
Terhadap pihak terkait yang telah menerima penyaluran
dana telah dilakukan pendataan dan didokumentasikan
dalam daftar rincian pihak terkait yang selalu dilakukan
review secara berkala. Kegiatan penatausahaan tersebut juga
terkait dengan tertib administrasi agar pelaporan berkala
kepada Bank Indonesia berupa laporan Bulanan Bank umum
Syariah (lBBuS) dan laporan Daftar Rincian Pihak Terkait
setiap semester terlaksana tepat waktu.
Pelaporan Batas Maksimum Pemberian Dana (BMPD) kepada
Bank Indonesia, sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank
Indonesia nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum
Pemberian Kredit (BMPK) telah disampaikan pada Bank
Indonesia pada Januari 2011.
Selama periode berjalan Juni sampai dengan Desember
2010, BNI Syariah belum pernah melanggar ketentuan BMPK.
BNI Syariah has policies and procedures to safeguard the
application of the precautionary principle in the provision
of funds by reference to limit Provision of Funds set forth
in Bank Financing Policy (KPB), which will be reviewed once
every year.
Provision of funds to related parties must obtain the approval
of the Board of Commissioners, the decision of the provision
of funds to related parties decided independently without
intervention of any party and forward the feasibility of
prospective customers as stakeholders. Provision of funds
to related parties are always based on the ability of capital
of the Bank Indonesia Regulation No.. 7/13/PBI/2005
concerning the Minimum Capital Islamic Bank as well as
attention to portfolio diversification.
To related parties which have been receiving the funds
and have performed data collection and documented in a
detailed list its periodic reviews. Administration activities are
also associated with the orderly administration for regular
reporting to Bank Indonesia in the form of Monthly Reports
of Islamic Banks (lBBuS) and Consolidated list of Related
Parties The details of each semester done on time.
Reporting of legal lending limits (BMPK) to Bank Indonesia,
as provided for in Regulation No.7/3/PBI/2005 on legal
lending limits (BMPK) was submitted to Bank Indonesia in
January 2011.
During the period June to December 2010, BNI Syariah has
not once violated the provisions of the BMPK.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Pihak Terkait 27 1,227
Penyediaan DanaJumlah
Nasabah Dalam jutaan RupiahProvision of Funds
Total
Customer In millions Rupiah
Related Party
108
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Transparancy on Financial and Non Financial Conditions
BNI Syariah sebagai lembaga keuangan syariah yang
mengemban kepercayaan masyarakat, terus berupaya
memberikan informasi yang relevan dan akurat tentang
kondisi keuangan dan non keuangan kepada para pemangku
kepentingan.
Selama periode Juni sampai dengan Desember 2010,
transparansi kondisi keuangan dan non keuangan telah
diwujudkan dengan bentuk kegiatan sebagai berikut :
a. Transparansi Kondisi keuangan :
1. BNI Syariah telah menyampaikan laporan keuangan
secara tepat waktu.
2. Mengumumkan laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan bulan Juni 2010 dan September 2010
pada surat kabar Investor Daily tanggal 28-29
Agustus dan 27-28 November 2010.
3. Menyampaikan laporan Consolidated Financial
Statement (CFS) kepada Bank Indonesia dan
selanjutnya dimuat dalam homepage Bank Indonesia.
b. Transparansi non keuangan :
1. Produk :
BNI Syariah telah melaksanakan transparansi
informasi produk melalui media cetak seperti leaflet/
brosur/spanduk promosi dan media elektronik seperti
iklan di stasiun TV, Radio dan Internet, dan dalam
waktu dekat akan didukung dengan kemudahan
akses website BNI Syariah.
Penggunaan data pribadi nasabah untuk kegiatan
usaha terlebih dahulu mendapat persetujuan dari
nasabah dan memenuhi tata cara ketentuan yang
berlaku.
2. Pengaduan Nasabah dan Mediasi Perbankan
Pengaduan Nasabah pada BNI Syariah dapat
dilakukan melalui kantor cabang/kantor pusat
dan website, yang dikelola oleh Divisi Jaringan dan
layanan, sedangkan mediasi perbankan ditangani
oleh Divisi hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan.
Setiap pengaduan Nasabah akan ditangani sesegera
mungkin dan ditangani dengan baik sesuai tata
cara dan prosedur mengenai pengaduan nasabah.
Prosedur Pengaduan Nasabah dan mediasi perbankan
akan dituangkan secara tertulis.
3. Pelaporan internal
Pelaporan internal telah berjalan cukup baik,
otomatisasi terhadap pelaporan internal sedang
disiapkan secara bertahap, dengan menggunakan
sumber daya manusia dan Information Technology
Security System yang memadai.
BNI Syariah as an Islamic financial institution which carries
out public confidence, continues to provide relevant and
accurate information about financials and non financial
conditions to the parties that have interests with BNI Syariah
(stakeholders).
During the period from June to December 2010, the
transparency of financial and non financial condition has
been realized with the form of activities as follows:
a. Transparency of Financial Condition:
1. BNI Syariah has submitted financial statements in a
timely manner.
2. Announces Quarterly Published Financial Statements
for June 2010 and September 2010 in the Investor
Daily newspaper, reported on August 28 to 29 and 27
to 28 November 2010.
3. File a Report Consolidated Financial Statement (CFS)
at Bank Indonesia and subsequently published in the
homepage of BI.
b. Transparency of Non-Financials:
1. Product:
BNI Syariah implements transparency of product
information through print media such as leaflets/
brochures/promotional banners and electronic media
such as advertising on TV stations, radio and the Internet,
in the near future supported by easy access to the
website of BNI Syariah.
use of Personal Customer Data for business activities
requires prior approval from the customer and meets
applicable ordinance provisions.
2. Customer Complaints and Mediation Banking
Customer Complaint on BNI Syariah can be done through
a branch office / head office and website, which is
managed by the Network and Services Division, while the
banking mediation is handled by the legal Division and
Secretariat. Any Customer complaints will be handled
as soon as possible and handled properly according
to the ordinances and procedures regarding customer
complaints. Customer Complaints Procedure and banking
mediation will be set forth in writing.
3. Internal Reporting
Internalreportinghasbeenprogressingsatisfactorily;
automation of internal reporting is being prepared in
stages, using human resources and properly-secured IT
systems.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
109
2010 Annual Report BNI Syariah
Telah Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap)
Dalam proses persidangan
Jumlah
5
3
8
-
-
-
Permasalahan HukumLegal Case
JumlahTotal
PerdataCivil
PidanaCriminal
A judgment handed down (permanent legal force)
In the process of trial
Total
4. Pelaporan GCG
BNI Syariah sebagai Bank umum Syariah baru
pertama kali akan melaporkan GCG pada tahun
2011.
5. Penyimpangan Internal (Internal Fraud)
Selama BNI Syariah beroperasi sejak bulan Juni
sampai dengan Desember 2010, tidak terdapat
peristiwa penyimpangan/kecurangan baik yang
dilakukan oleh Dewan komisaris, Direksi, pegawai
tetap, dan/atau pegawai tidak tetap (honorer dan
outsourcing) yang mempengaruhi kondisi keuangan
BNI Syariah secara signifikan sebagaimana diatur
dalam Surat edaran Bank Indonesia nomor 12/13/
DPbS tanggal 30 April 2010.
4. GCG Reporting
As a new Islamic Bank, BNI Syariah will report its GCG for
the first time in 2011.
5. Internal deviation (Internal Fraud)
From June to December 2010, there were no irregular
events / fraud, whether committed by the Board of
Commissioners, Directors, employees, and/or temporary
employees (contract and outsourcing) that might affect
BNI Syariah’s financial condition as stipulated in SeBI
Number 12/13/DPbS April 30, 2010.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
110
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
6. Pendapatan Non halal dan Penggunaannya
BNI Syariah dalam operasionalnya selama periode Juni
sampai dengan Desember 2010 telah memperoleh
pendapatan non halal yang berasal dari late charge
dan denda dari pengguna iB hasanah Card, atas
perolehan pendapatan non halal ini tidak dibuku
sebagai pendapatan, namun langsung disalurkan
pada unit Pengelola Zakat (uPZ) Bank BNI Syariah,
yang digunakan untuk kepentingan sosial.
7. Penyaluran Dana untuk Kegiatan Sosial
Sesuai dengan misi BNI Syariah berkomitmen
untuk selalu memberikan kontribusi positif kepada
masyarakat dan peduli pada kelestarian lingkungan,
maka selama periode Juni sampai dengan
Desember 2010 BNI Syariah telah melakukan
kegiatan sosial berikut :
6. Revenue and utilization of Non halal
In its operation during the period from June to
December 2010 BNI Syariah has obtained non-halal
income derived from late charges and penalties from
users of the hasanah Card. Any non-halal revenue
is not booked as a revenue but directly channelled
to the Zakat Management unit (uPZ ) of BNI Syariah,
where it is used for social purposes.
7. Distribution of Funds for Social work
In accordance with the mission of BNI Syariah to
be committed to providing a positive contribution
to society and care about the environment, then
during the period from June until December 2010
BNI Syariah has been carrying out social activities as
follows:
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
Jumlah Fraud
Telah Diselesaikan
Dalam Proses Penyelesaian di Internal Bank
Belum diupayakan penyelesaiannya
Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Internal Fraud dalam 1 tahunInternal Fraud in 1 year
Komisaris & DireksiBOC & BOD
Pegawai TetapFixed Employee
Pegawai Tdk TetapContract Employee
Jumlah Kasus yang dilakukan olehNumber of cases conducted by
Th.Sblnyayear Before
Th.Sblnyayear Before
Th.Sblnyayear Before
Th.brjlnyear After
Th.brjlnyear After
Th.brjlnyear After
Total Fraud
Has Completed
In the Settlement Process in Internal Bank A
Not yet attempted solution
Have been followed up through the legal process
111
2010 Annual Report BNI Syariah
Pemberian bantuan berupa buku-buku kepada anak-anak dhuafa di BekasiPemberian bantuan berupa buku-buku kepada anak-anak dhuafa di Bekasi
Bazar Ramadhan, pelaksanaan bazar sembako murah dengan sistem subsidi dari BNI Syariah yang ditujukan kepada para dhuafa dengan harga per paket Rp 20 ribu (subsidi Rp 30 ribu). Pemberian santunan kepada kaum dhuafa senilai Rp100 juta yang disalurkan melalui 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.bazar sembako murah dengan sistem subsidi dari BNI Syariah yang ditujukan kepada para dhuafa dengan harga per paket Rp 20 ribu (subsidi Rp 30 ribu). Pemberian santunan kepada kaum dhuafa senilai Rp100 juta yang disalurkan melalui 27 kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.
Sekolah Tunas Mulia Bantar Gebang BekasiSekolah Tunas Mulia Bantar Gebang Bekasi
Kaum dhuafa di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah (KCS) se-IndonesiaKaum dhuafa di seluruh Kantor Cabang BNI Syariah (KCS) se-Indonesia
Jumlah buku +/- 17.000 buah
270 juta
1
2
NoNo
Nama KegiatanActivity
Pihak PenerimaRecipients
Jumlah Dana (Rp)Amount (Rp)
Pemberian santuan pada acara Halal Expo di Balai Kartini, JakartaPemberian santuan pada acara Halal Expo di Balai Kartini, Jakarta
Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi di yogyakarta bekerjasama dengan UPZ dan Kantor Cabang Syariah yogya, bantuan korban bencana Mentawai yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Padang, dan korban bencana Wasior yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Makassar (termasuk biaya publikasi) yang diberikan pada acara Family Gathering BNI Syariah tanggal 31 Oktober 2010.Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi di yogyakarta bekerjasama dengan UPZ dan Kantor Cabang Syariah yogya, bantuan korban bencana Mentawai yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Padang, dan korban bencana Wasior yang disalurkan melalui Kantor Cabang Syariah Makassar (termasuk biaya publikasi) yang diberikan pada acara Family Gathering BNI Syariah tanggal 31 Oktober 2010.
Pemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi bekerjasama dengan UPZ. Bantuan diserahkan melalui Kantor Cabang Syariah yogyaPemberian sumbangan korban bencana alam Gunung Merapi bekerjasama dengan UPZ. Bantuan diserahkan melalui Kantor Cabang Syariah yogya
Kaum dhuafaKaum dhuafa
Korban bencana alam Gunung Merapi yogya, Mentawai dan WasiorKorban bencana alam Gunung Merapi yogya, Mentawai dan Wasior
Korban Bencana Alam Gunung Merapi yogyaKorban Bencana Alam Gunung Merapi yogya
5,5 juta
64 juta
25 juta
3
4
5
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
112
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sedangkan rasio gaji tertinggi dan gaji terendah di
BNI Syariah secara keseluruhan dapat diungkapkan
sebagai berikut :
The ratio of the highest salaries to the lowest salary in
BNI Syariah as a whole can be expressed as follows:
Keterangan :
• Gajiyangdimaksudyangditerimaperbulan.
• PegawaiadalahpegawaitetapBNISyariah.
Description:
• Salaryisearnedpermonth.
• EmployeelevelsrangefrompermanentemployeesofBNISyariahtoseniorBankexecutives.
8. Tingkat Kisaran Remunerasi dan Rasio Gaji
Kebijakan renumerasi dan fasilitas Dewan Komisaris,
Direksi dan DPS, berdasarkan perbandingan dan
pengelompokkan tingkat penghasilan adalah sebagai
berikut :
8. level Range of Remuneration and Salary Ratio
Remuneration policies and facilities of the Board of
Commissioners, Directors and DPS, based on the
comparison and grouping of income levels are as
follows:
*) Perhitungan sejak 19 Juni 2010
*) The calculation since June 19, 2010
Di atas Rp2 miliar
Di atas Rp1 miliar s/d Rp2 miliar
Di atas Rp. 500 Juta s/d Rp1 miliar
Rp. 500 Juta ke bawah
0
0
0
3
0
0
0
3
0
0
0
2
Jumlah Remunerasi per orang dalam 1 tahun *)Total Remunerationper person in 1 year *)
Jumlah Dewan Komisaris
Number of BOC
Jumlah DPS
Number of Sharia Supervisory Board
Jumlah Direksi
Number of BOD
Above Rp2 Billion
Above Rp1 billion to Rp2 Billion
Above Rp500 million to Rp1 Billion
Rp500 million to under
Rasio gaji pegawai yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji anggota Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai tertinggi
Rasio gaji Direksi tertinggi dan pegawai terendah
1
2
3
4
5
16.26
1.11
1.09
1.71
27.87
NoNo
KeteranganDescription
RasioRatio
Ratio of salaries of the highest and lowest
Ratio of salary of the highest and lowest BOD
Ratio of salary of the highest and lowest Commissioner
Ratio of the highest salaries of Directors and employees of the highest
The ratio of the highest salaries of Directors and employees of the lowest
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Implementation of Good Corporate Governance
113
2010 Annual Report BNI Syariah
Gambaran Umum Pelaksanaan GCG BNI Syariah
Berdasarkan kertas kerja Self Assessment dan Ringkasan
Perhitungan Nilai Komposit Self Assesment, dapat
disimpulkan pelaksanaan GCG pada BNI Syariah telah
dilaksanakan dengan baik, sebagaimana pelaksanaan
masing-masing faktor sebagai berikut :
a. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Komisaris mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau
sangat sesuai.
b. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
mendapatkan nilai peringkat 2 (dua) atau sesuai.
c. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite
mendapatkan nilai peringkat 1 (satu) atau sangat sesuai.
d. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan
Pengawas Syariah (DPS) mendapatkan nilai peringkat 1
(satu) atau sangat sesuai.
e. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam Kegiatan
Penghimpunan Dana dan Penyaluran Dana serta
Pelayanan Jasa BNI Syariah mendapatkan nilai peringkat 2
atau sesuai.
f. Penanganan Benturan Kepentingan mendapatkan nilai
peringkat 2 (dua) atau sesuai.
g. Penerapan Fungsi Kepatuhan mendapatkan nilai
peringkat 2 atau sesuai.
h. Penerapan Fungsi Audit Intern mendapatkan nilai
peringkat 2 (dua) atau sesuai.
k. Transparansi Kondisi BNI Syariah, laporan Good Corporate
Governance dan laporan Internal mendapat penilaian
dengan predikat 2 (dua) atau sesuai.
Nilai Komposit Dan Predikat Nilai
Berdasarkan self assessment terhadap 11 aspek pelaksanaan
GCG, setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai komposit
pada angka 1,625 (satu koma enam dua lima), dengan nilai
angka tersebut sesuai ketentuan yang ditetapkan Bank
Indonesia dikategorikan tergolong BAIK.
Overview of the Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at BNI Syariah
Based on the Self Assessment and Summary of Self
Assessment Composite Score Calculation working paper, it
can be concluded BNI Syariah GCG has been successfully
executed, as the implementation of each factor is as follows:
a. Implementation Roles and Responsibilities of the Board
of Commissioners each gets a value rating of 1 (one) or as
appropriate.
b. Implementation of Duties and Responsibilities of
Directors is awarded a total score of 2 (two) or as
appropriate.
c. Completion and Implementation of Committee Tasks
scored a rating of 1 (one) or very appropriate.
d. Implementation Roles and Responsibilities of the Sharia
Supervisory Board (DPS) based on the description above
is the ranking of 1 (one) or very appropriate.
e. Sharia Implementation in Activities of Deposits and Funds
Distribution Services and BNI Syariah based on the above
description: there are at rank 2 or appropriate.
f. handling Conflicts of Interest of Interest is 2 (two) or is
available.
g. Implementation of the Compliance Function based
on the description above: they are at rank 2 or as
appropriate.
h. Implementation of Internal Audit Function
Implementation of Internal Audit Function is 1 (one) or
very appropriate.
k. Transparency of BNI Syariah, Report Good Corporate
Governance and Internal Reports rating with the notation
2 (two) or appropriate.
Composite Value And Predicate Value
Based on self-assessment of 11 aspects of the GCG
implementation of the above, after the calculation of
composite values obtained on 1625 figures, with the value of
that number according to the provisions stipulated by Bank
Indonesia classified in a GooD Category.
Hasil Penilaian Self Assessment Self Assessment Results
114
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
115
2010 Annual Report BNI Syariah
Tanggung Jawab Sosial PerusahaanCorporate Social Responsibility
BNI Syariah secara tegas berkomitmen untuk menempatkan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari operasional kegiatan usaha. Sepanjang tahun 2010, kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan BNI Syariah lebih banyak diwujudkan melalui aktivitas penyantunan, charity, dan kegiatan-kegiatan yang diwarnai oleh semangat beramal. hal ini ditujukan kepada masyarakat tidak mampu ataupun korban bencana alam.
BNI Syariah is strongly committed to prioritizing corporate social responsibility as a part of business operations. During 2010, CSR activities were implemented by giving helps, charity and other social activities. This is intended for less fortunate people or disaster victims.
116
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sebagai entitas yang sudah independen, BNI Syariah
berupaya untuk menyisihkan laba Perusahaan untuk kegiatan
sosial bersama-sama dengan dana ziswaf (zakat, infak,
shadaqah, dan wakaf) yang dikumpulkan oleh unit Pengelola
Zakat BNI Syariah. BNI Syariah telah menyalurkan dana dalam
bentuk bantuan tunai maupun non-tunai untuk masyarakat
di sekitar kantor-kantor BNI Syariah, korban letusan Gunung
Merapi, tsunami di Mentawai, dan gempa di wasior.
Bagi lembaga keuangan syariah, kepedulian sosial sangat
penting karena prinsip dasar Islam menekankan kasih sayang
dan perhatian bagi mereka yang kurang beruntung.
BNI Syariah memandang bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan adalah suatu tugas dan tanggung jawab yang
luas yang di dalamnya termasuk kegiatan penyaluran zakat,
infak, shadaqah, dan wakaf dan yang dikumpulkan dari
pegawai BNI Syariah yang dermawan.
Kebijakan tanggung jawab sosial perusahaan BNI Syariah
pada tahun 2010 meliputi bidang-bidang berikut:
• Pengembanganmasyarakat
• Pemeliharaanmitrabisnis
• PengembanganPendidikan
• Perbaikankesehatan
• Dukunganuntukseni&budaya
• Keberlanjutanlingkungan,manajemen&pelestarian
As an independent entity, BNI Syariah uses both the
Company’s profit and ziswaf fund (zakat, infak and shadaqah
and wakaf ) collected by Zakat Management unit of BNI
Syariah. BNI Syariah have distributed helps in the form of cash
or non-cash for the victims of Mount Merapi erution, tsunami
in Mentawai, and earthquake in wasior.
For a Syariah-based financial institution this is particularly
important, as basic tenets of Islam emphasize compassion
and caring for the less fortunate.
BNI Syariah believes that corporate social responsibility is a
duty in which the distribution of ziswaf and collected from
generous BNI Syariah employees are included.
The CSR policy of BNI Syariah in 2010 includes some fields of
the following:
• Communitydevelopment
• Nurturingbusinesspartners
• Educationaldevelopment
• Healthimprovement
• Supportforart&culture
• Environmentalsustainability,management&preservation
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
117
2010 Annual Report BNI Syariah
Sebagai sebuah perusahaan yang berdasarkan kepada
prinsip Syariah, tanggung jawab sosial perusahaan di BNI
Syariah dipandang sebagai aspek penting dari keseluruhan
sikap BNI Syariah kepada masyarakat luas.
BNI Syariah secara tegas berkomitmen untuk menempatkan
tanggung jawab sosial perusahaan sebagai bagian dari
operasional kegiatan usaha.
Beberapa program tanggung jawab sosial perusahaan yang
telah dilaksanakan antara lain pemberdayaan ekonomi
masyarakat miskin yang bertujuan untuk meningkatkan
standar hidup dari mustahik (penerima zakat), sehingga
mereka dapat hidup sebagai muzakki (pembayar zakat).
Sebagai contoh, kegiatan pemberian bantuan dalam bentuk
17.000 buku yang dibagikan kepada anak-anak yatim di
Sekolah Bantar Gebang Bekasi.
Kami juga mengadakan Bazar Ramadhan, yaitu bazar
makanan pokok dengan subsidi murah bagi kaum dhuafa
di mana sembako dengan harga normal Rp50.000 dijual
dengan harga Rp20.000 per paket. Bazar berlangsung di 27
kantor cabang BNI Syariah di seluruh wilayah Indonesia.
BNI Syariah juga memberikan santunan kepada masyarakat
kurang mampu dalam acara halal expo di Balai Kartini,
Jakarta.
As a Sharia-based company, corporate social responsibility in
BNI Syariah is viewed as an important aspect of BNI Syariah
overall attitude to public at large.
BNI Syariah is strongly committed to put CSR as a part of
operational business activities.
Some of the implemented CSR program are economic
empowerment of impoverished communities aims at raising
the living standard of the mustahik (recipient of zakat), so
that they may live as a blessed muzaki (donor) existence. As
an example, consider the provision of assistance in the form
of 17,000 books distributed to orphan children in Bekasi
Bantar Gebang Schools.
we also conducted a Ramadan Bazaar, a staple food bazaar
with subsidized price for Dhuafa people where the staple
foods normaly priced at Rp50.000 were sold for only
Rp20.000 per package. This bazaar was held at 27 BNI Syariah
branches in Indonesia.
BNI Syariah also gave charity for less fortunate people in halal
expo di Balai Kartini, Jakarta.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
118
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
BNI Syariah juga menanamkan nilai-nilai kepedulian sosial
kepada pegawai di mana pada tahun 2010 telah dihimpun
dana sosial dari segenap pegawai untuk disalurkan bersama
dengan dana perusahaan, terutama untuk bantuan darurat
pada saat terjadi bencana alam. BNI Syariah menanamkan
kepada seluruh pegawainya mengenai nilai-nilai untuk
memahami dan mempersiapkan dirinya untuk turut aktif
dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan.
Manajemen BNI Syariah terus mencari cara untuk
memberikan kontribusi yang bermakna kepada masyarakat
pada umumnya - terutama ketika bencana alam melanda.
Pada saat-saat yang dibutuhkan, seperti setelah gempa bumi
dan tsunami Mentawai baru-baru ini di Sumatera Barat, dan
letusan gunung Merapi di Jawa Tengah, BNI Syariah berperan
dalam memberikan bantuan dengan menggandeng
lembaga Swadaya Masyarakat.
Korban letusan Gunung Merapi diberi bantuan yang
disalurkan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Yogyakarta.
Mereka yang menderita karena tsunami Mentawai menerima
bantuan melalui Kantor Cabang BNI Syariah Padang, dan
korban bencana wasior menerima bantuan melalui Kantor
Cabang BNI Syariah Makassar.
Pasca bencana, BNI Syariah berusaha untuk menghidupkan
kembali ekonomi mikro daerah yang terkena dampak
bencana, melalui kegiatan praktis seperti peternakan domba
yang dapat dijual pada saat dibutuhkan.
BNI Syariah also instills social solidarity values to employees.
In 2010 social funds have been collected from all staff
members to be distributed along with the Company funds,
mainly for emergency aid in times of natural disasters.
BNI Syariah instills to all employees about the values to
understand and prepare themselves to participate actively
in implementing corporate social responsibility. The
management of BNI Syariah is constantly investigating
ways to meaningfully contribute to the community at
large – particularly when natural disasters strike. In such a
time of need, such as the aftermath of the recent Mentawai
earthquake and Tsunami in west Sumatra, and the Mount
Merapi eruption in Central Java, BNI Syariah extends
emergency support, both in supplies for victims and cash
donations, through established NGos.
The victims of the Mount Merapi eruption were assisted
with donations channeled through BNI Syariah Yogya. Those
afflicted by the Mentawai tsunami received funds from BNI
Syariah Padang, and wasior disaster victims received funds
through BNI Syariah Makassar.
Post-disaster, BNI Syariah strived to find ways to revive the
micro-economies of affected areas, through such practical
activities as breeding sheep to sell when needed.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
119
2010 Annual Report BNI Syariah
Demikian pula, program pengentasan daerah kumuh secara
bertahap dilakukan untuk meningkatkan standar hidup
masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan melalui bantuan
bergulir agar perekonomian masyarakat berjalan baik.
BNI Syariah bermaksud untuk melanjutkan pendanaan
sosial untuk pendidikan, kesehatan, bantuan bencana, dan
kegiatan yang bermanfaat lainnya, memberikan bantuan
berupa beasiswa kepada para mahasiswa, fasilitas sosial
dan tujuan pendidikan sejenis. BNI Syariah juga pemberian
bantuan pendidikan kepada anak-anak pegawai dasar, dalam
bentuk beasiswa untuk siswa SMP dan SMA.
Semoga Allah SwT memberikan kemudahan dan
kelapangan pada kegiatan usaha BNI Syariah sehingga kami
bisa berkontribusi lebih banyak lagi pada aktivitas sosial.
Similarly, slum eradication programs emphasize gradual
improvement in the standard of living of citizens trapped in
poverty through rotating assistance to make the economy of
the community run well.
BNI Syariah intends to continue funding for worthwhile
educational, health, disaster relief and other socially
beneficial activities, making university students of
contributions to cover scholarships, social facilities and
similar educational goals. BNI Syariah also gives donations for
education of children of basic level employees in the form of
scholarships for high school students.
May Allah SwT give us blessings in every business activity
of BNI Syariah so as to make us able to contribute more and
more in social activities.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
120
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
121
2010 Annual Report BNI Syariah
Informasi PerusahaanCorporate Info
BNI Syariah menyediakan rangkaian produk dan layanan yang lengkap dan didukung dengan jaringan distribusi yang luas serta dukungan sumber daya manusia yang beintregitas tinggi.
BNI Syariah provides a complete series of products and services supported by a wide coverage distribution network and an highly-integrated human resources.
122
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Produk dan Layanan kamiOur Products & Services
BNI Syariah memiliki berbagai jenis produk dan jasa yang relatif lengkap untuk memenuhi kebutuhan individu, usaha kecil, dan institusi. Produk dan jasa yang tersedia untuk individu, usaha kecil maupun institusi meliputi produk pembiayaan, produk investasi, produk simpanan, dan jasa-jasa perbankan. Keseluruhan produk tersebut dapat digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan etnis maupun agama.
BNI Syariah has relatively complete, various types of products and services to meet the needs of individuals, small businesses, and institutions. The products and services available for individuals, small businesses and institutions include financing products, investment products, deposit products and banking services. The entire products can be used by all levels of society regardless of ethnics or religions.
123
2010 Annual Report BNI Syariah
Produk Individu Individual Products
iB Hasanah Card, merupakan Kartu Pembiayaan yang
berfungsi seperti kartu kredit berdasarkan prinsip syaraiah
sebagaimana diatur dalam fatwa Dewan Syaraiah Nasional
(DSN) nomor 54/DSN-MuI/IX/2006 tentang Syariah Card.
Griya iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan yang
diberikan kepada individu untuk membeli, membangun,
merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan, apartemen
dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling serta rumah
indent, yang besarnya disesuaikan dengan kebutuhan
pembiayaan dan kemampuan membayar kembali masing-
masing calon nasabah.
Gadai Emas iB Hasanah atau disebut juga pembiayaan rahn
merupakan penyerahan hak penguasaan secara fisik atas
barang berharga berupa emas (lantakan dan atau perhiasan
beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada bank sebagai
agunan atas pembiayaan yang diterima.
Talangan Haji iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
konsumtif yang ditujukan kepada nasabah untuk memenuhi
kebutuhan setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah haji
(BPIh) yang ditentukan oleh Departemen Agama, untuk
mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan
akad ijarah. Talangan haji iB hasanah dapat diberikan kepada
nasabah yang sudah memiliki Tabungan iB ThI hasanah.
Tabungan iB THI HasanahTabungan iB haji hasanah didesain untuk membantu
individu dalam merencanakan pemenuhan Biaya
Penyelengaraan Ibadah haji.
Tabungan iB HasanahTabungan iB hasanah hadir untuk memenuhi kebutuhan
Anda dalam mengelola dana serta melakukan transaksi
sehari-hari. Tabungan iB hasanah dilengkapi dengan kartu
ATM yang berfungsi juga sebagai kartu debit yang dapat
dipergunakan untuk bertransaksi pada merchant berlogo
MasterCard di seluruh dunia. Selain itu, Tabungan iB hasanah
juga dapat diakses melalui internet banking, SMS banking, dan
phone banking. Tabungan iB hasanah dapat dibuka, tarik, dan
setor di seluruh cabang BNI.
Tabungan iB Prima HasanahTabungan iB Prima hasanah adalah produk turunan dari
Tabungan iB hasanah yang ditujukan untuk individu yang
menginginkan layanan lebih dan diberikan fasilitas executive
lounge di bandara kota-kota besar di Indonesia.
iB Hasanah Card, a Financing Card that functions like credit
card based on the principle sharia as stipulated in the Fatwa
of Sharia National Council (DSN) nomor 54/DSN-MuI/IX/2006
about Sharia Card.
Griya iB Hasanah, consumer-oriented financing for
purchasing, building or renovating homes (including shops,
apartments, shophouses and the like), as well as land
purchases with or without houses on them. The amount of
the financing depends on the needs and ability to repay of
each candidate.
Gadai Emas iB Hasanah is a rahn (“pawn”) financing
scheme, also known as “physical mastery conveyance”
over gold items (bullion, jewelry, etc.), which the customer
deposits with the Bank as collateral for financing received.
Talangan Haji iB Hasanah refers to consumer financing
that will cover the down payment for the hajj (Islamic
Pilgrimage), as determined by the Department of Religion, to
be granted a portion of the transportation costs through an
Ijarah contract. Talangan haji iB hasanah can be handed over
Tabungan iB ThI hasanah holder.
iB THI Hasanah Savings
iB ThI hasanah Savings is designed to assist individuals in
planning for the fulfillment of hajj travel costs.
iB Hasanah SavingsA product designed to meet daily needs in managing
funds and completing transactions. iB hasanah Savings is
equipped with ATM card functioning as debit card that can
be used for transaction at merchants with MasterCard logo
all over the world. In addition, Tabungan iB hasanah can be
accessed through internet banking, SMS banking and phone
banking. It can be opened, withdrawn, and deposited in all
BNI branches.
iB Prima Hasanah SavingsiB Prima hasanah Savings is a derivative of iB hasanah
Savings, for those requiring a broader array of services.
executive lounge is provided in airports in major cities of
Indonesia.
124
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Tabungan iB Tapenas HasanahTabungan iB Tapenas hasanah adalah tabungan
perencanaan dalam mata uang Rupiah yang digunakan
untuk mewujudkan rencana masa depan, misalnya untuk
dana pendidikan, umroh, pernikahan, dan liburan.
Multiguna iB Hasanah, merupakan fasilitas pembiayaan
konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk
membeli barang kebutuhan konsumtif dengan agunan
berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai material) dan
atau aset tetap yang ditujukan untuk kalangan profesional
dan pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran
kembali dari penghasilan tetap dan tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta
tidak termasuk kategori yang diharamkan dalam syariah
Islam.
Selain produk-produk individu tersebut di atas, BNI
Syariah juga menyediakan produk pembiayaan kendaraan
bermotor, produk pembiayaan multijasa, pembiayaan
untuk pendidikan, kiriman uang, kliring, RTGS, remittance,
TabunganKu iB, dan Deposito iB hasanah.
iB Tapenas Hasanah SavingsiB Tapenas hasanah is a deposited savings denominated in
Rupiah used to support your future plan, such as education
fund, umroh, wedding, and recreation.
Multiguna iB Hasanah, hire purchase of consumer goods
with the collateral being the goods being purchased (to
an approximate value) and/or fixed assets intended for
professionals and active employees with a fixed source of
income, in a manner which does not violate the tenets of
Islamic Sharia.
In addition to the products for individuals above, BNI Syariah
provides vehicles financing products, multi-services financing
products, financing for education, clearing, RTGS, remittance,
TabunganKu iB, and Deposito iB hasanah.
Produk dan layanan kami our Products & Services
125
2010 Annual Report BNI Syariah
Tabungan iB Bisnis HasanahTabungan iB Bisnis hasanah adalah produk yang
ditujukan untuk usaha kecil atau usaha perorangan
yang menginginkan catatan mutasi rekening yang lebih
detail dalam buku tabungan. Tabungan iB Bisnis hasanah
dilengkapi dengan kartu ATM yang berfungsi juga sebagai
kartu debit yang dapat dipergunakan untuk bertransaksi
pada merchant berlogo MasterCard di seluruh dunia. Selain
itu, Tabungan iB Bisnis hasanah juga dapat diakses melalui
internet banking, SMS banking, dan phone banking. Tabungan
iB Bisnis hasanah dapat dibuka, tarik, dan setor di seluruh
cabang BNI. Tabungan ini dilengkapi dengan fasilitas
executive lounge.
Giro iB Hasanah adalah rekening giro yang dilengkapi
dengan fasilitas cek/bilyet giro untuk menunjang bisnis
usaha kecil atau usaha perorangan. Giro iB hasanah
dapat diandalkan karena mempunyai banyak fasilitas dan
keunggulan.
Wirausaha iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
produktif yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan
investasi) yang tidak bertentangan dengan syariah dan
ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Tunas Usaha iB Hasanah adalah pembiayaan modal kerja
dan atau investasi yang diberikan untuk usaha produktif
yang feasible namun belum bankable dengan prinsip syariah
dalam rangka mendukung pelaksanaan Instruksi Presiden
nomor 6 tahun 2007.
CCF iB Hasanah, merupakan pembiayaan yang dijamin
dengan cash, yaitu dijamin dengan simpanan/investasi
dalam bentuk deposito, giro, dan tabungan yang diterbitkan
BNI Syariah.
Linkage Program iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
dimana BNI Syariah sebagai pemilik dana menyalurkan
pembiayaan dengan pola executing kepada lembaga
Keuangan Syariah (lKS) seperti BMT, BPRS, KJKS, dan lainnya
untuk disalurkan kepada end user (pengusaha mikro, kecil,
dan menengah syariah). Kerjasama dengan lKS dapat
dilakukan secara langsung ataupun melalui lembaga
pendamping.
iB Bisnis Hasanah SavingsiB Business hasanah Savings is a product for those who has
small businesses or individual businesses wishing to list a
more detail account mutation into saving book. iB Bisnis
hasanah Savings is equipped with ATM card functioning as
debit card that can be used for transaction at merchants with
MasterCard logo all over the world. In addition, Tabungan
iB hasanah can be accessed through internet banking, SMS
banking and phone banking. It can be opened, withdrawn,
and deposited in all BNI branches. This savings is equipped
with executive lounge facilities.
Giro iB Hasanah is equipped with check/giro facilities in
supporting small businesses or individual businesses. Giro iB
hasanah is reliable due to its many facilities and advantages.
Wirausaha iB Hasanah entrepreneurial financing facility to
meet the needs of productive enterprises, as working capital
and investment, in a way that does not violate the tenets of
Islamic Sharia.
CCF iB Hasanah, financing secured by cash deposited with
BNI Syariah, in a way that does not violate the tenets of
Islamic Sharia.
Business Tunas iB Hasanah is financing for working capital
or investment, which is lent to plan businesses in order to
support the implementation of Presidential Instruction No.
6 of 2007.
Linkage Program iB Hasanah is a facility through which BNI
Syariah, as the owner, works to channel funds by executing
it to lembaga Keuangan Syariah (lKS) Islamic financial
institutions (BMT, SRB, KJKS etc.) to be forwarded to the end-
user (SMe-Islamic). Cooperation with the BlM can be either
direct or through a partner institution.
Produk Usaha Kecil Small Business Products
Produk dan layanan kami our Products & Services
126
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Kopkar/Kopeg iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan
mudharabah produktif di mana BNI Syariah sebagai pemilik
dana menyalurkan pembiayaan dengan pola executing
kepada Koperasi Karyawan (Kopkar)/Koperasi Pegawai
(kopeg) untuk disalurkan secara prinsip syariah kepada end
user/karyawan.
Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang
digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun
investasi) kepada pengusaha kecil berdasarkan prinsip-
prinsip pembiayaan syariah.
Selain produk-produk usaha kecil tersebut di atas, BNI Syariah
juga menyediakan produk Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK,
kiriman uang, kliring, RTGS, dan Deposito iB hasanah.
Kopkar/Kopeg iB Hasanah offers financing facilities
through which BNI Syariah is the owner, to employee
cooperatives (KopKar / Kopeg) to be distributed within
Islamic principles to end users (employees).
Usaha Kecil iB Hasanah is sharia finance used for
productive purposes (working capital or investment) to small
businessmen based on principles of Islamic financing.
In addition to the above products, BNI Syariah provides other
products, such as Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, remittance,
clearing, RTGS, and Deposito iB hasanah.
Produk dan layanan kami our Products & Services
127
2010 Annual Report BNI Syariah
Usaha Besar iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang
digunakan untuk tujuan produktif (modal kerja maupun
investasi) kepada pengusaha berbadan hukum yang berada
pada skala menengah dan besar dalam mata uang Rupiah
maupun valas.
Sindikasi iB Hasanah adalah pembiayaan yang diberikan
oleh BNI Syariah bersama dengan perbankan lainnya untuk
membiayai suatu proyek/usaha yang berskala sangat
besar dengan syarat-syarat dan ketentuan yang sama,
menggunakan dokumen yang sama dan diadministrasikan
oleh Agen yang sama pula.
Multifinance iB Hasanah adalah penyaluran pembiayaan
langsung dengan pola executing, kepada multifinance untuk
usahanya di bidang perusahaan pembiayaan sesuai dengan
prinsip syariah.
Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah,
merupakan pola kerjasama pemasaran dengan dealer
dilatarbelakangi oleh adanya potensi pembiayaan kendaraan
bermotor secara kolektif yang melibatkan end user dalam
jumlah yang cukup banyak.
Fleksi iB Hasanah, adalah kerjasama dengan perusahaan/
lembaga/instansi dalam rangka pembiayaan kepada
pegawainya. Dalam kerjasama ini perusahaan melakukan
pendebetan gaji untuk kepentingan angsuran pegawai.
Cash Management, adalah jasa pengelolaan seluruh
rekening seperti corporate internet banking yang dapat
digunakan oleh perusahaan/lembaga/instansi. Produk ini
dilengkapi dengan fasilitas virtual account.
Payment Center, adalah kerjasama BNI Syariah dengan
perusahaan dalam hal jasa penerimaan pembayaran untuk
kepentingan perusahaan. Jasa ini dapat digunakan untuk
penerimaan pembayaran uang kuliah, tagihan listrik dan
sebagainya.
Payroll Gaji, adalah layanan pembayaran gaji yang dilakukan
oleh BNI Syariah atas dasar perintah dari perusahan/instansi
pembayar gaji untuk mendebet rekeningnya dan mengkredit
rekening karyawannya.
Selain produk-produk institusi tersebut di atas, BNI Syariah
juga menyediakan pembiayaan onshore, pembiayaan anjak
utang dan anjak piutang, pembiayaan ekspor, l/C impor,
Garansi Bank, SKBDN, SKB-DK, kiriman uang, kliring, RTGS, dan
Deposito iB hasanah.
Usaha Besar iB Hasanah is Islamic financing used as
working capital or investment to entrepreneurs handling
medium and large businesses, in Rupiah or forex.
Sindikasi iB Hasanah is finance provided by two or
more financial institutions to fund a project, with shared
and identical terms and conditions, based on identical
documents and administered by the same agent.
Multifinance iB Hasanah channels direct financing through
a pattern to Multifinance to use for financing of companies in
accordance with Shariah principles.
Pembiayaan Kerjasama dengan Dealer iB Hasanah
operates through a dealer pattern of marketing cooperation,
with the potential of collective financing of motor vehicles
involving end user in large numbers.
Fleksi iB Hasanah, which covers consumer finance
for employees of a company or institution. within this
cooperation, the Company. In this partnership the company
debits the employees’ payment for the installment purposes.
Cash Management, is the entire account management
services such as corporate Internet banking used by
companies/institutions/agencies. This product is equipped
with virtual accounts.
Payment Center, a joint venture between BNI Syariah with
companies in terms of payment acceptance services. This
service can be used for tuition payment receipts, utility bills
and so forth.
Payroll Gaji, is payroll services performed by BNI Syariah on
the basis of orders from paymaster companies/institutions to
debit their accounts and credit their employees’ accounts.
Besides the products mentioned above, BNI Syariah also
provide onshore financing, debt factoring financing and
factoring, export finance, import l/C, Garansi Bank, SKBDN,
SKB-DK, remittances, clearing, RTGS, and Deposito iB
hasanah.
Produk InstitusiInstitution Products
Produk dan layanan kami our Products & Services
128
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
iB Hasanah Card iB Hasanah Card
Bisnis kartu kredit di Indonesia mengalami perkembangan
yang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah
kartu yang beredar saat ini telah mencapai lebih dari 10
juta kartu yang diterbitkan oleh 21 bank dan lembaga
pembiayaan. Berbagai macam penawaran yang menarik, dari
sisi joint promo maupun fitur.
Penerbitan iB hasanah Card didasarkan pada fatwa Dewan
Syariah Nasional (DSN) No.54/DSN-MuI/X/2006 mengenai
Syariah Card dan surat persetujuan dari Bank Indonesia
No.10/337/DPbs tangal 11-03-2008.
Sesuai dengan fatwa diatas, Syariah Card didefinisikan
sebagai kartu yang berfungsi seperti Kartu Kredit yang
hubungan hukum antara para pihak berdasarkan prinsip
syariah sebagaimana diatur dalam fatwa.
The credit card business in Indonesia has experienced
rapid growth in recent years, with the number of cards in
circulation reaching more than 10 million, issued by 21 banks
and financial institutions. They compete for existing and
potential business with various attractive offers, in terms of
joint promotions, discount activities and other features.
The issuance of the iB hasanah Card is based on a National
Shariah Council (DSN) No.54/DSN-MuI/X/2006 fatwa
concerning Sharia Cards and a letter of approval from Bank
Indonesia No.10/337/DPbs, dated 11-03-2008.
In accordance with Sharia fatwa No.54/DSN-MuI/X/2006 the
DSN Card is defined as a card that serves as a Credit Card
where the legal relationship established between the parties
is based on sharia principles, as stipulated in the fatwa.
Produk dan layanan kami our Products & Services
129
2010 Annual Report BNI Syariah
Kafalah
Qard
Ijarah
BNI Syariah adalah penjamin bagi pemegang kartu iB
hasanah Card terhadap merchant atas semua kewajiban
bayar yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu
dengan merchant dan atau penarikan uang tunai di Bank
lain.
BNI syariah adalah pemberi pinjaman kepada pemegang
iB hasanah Card atas seluruh transaksi penarikan tunai
dengan menggunakan iB hasanah Card dan transaksi
pinjaman dana.
BNI Syariah adalah penyedia jasa sistem pembayaran
dan pelayanan terhadap pemegang kartu. Atas ijarah ini,
pemegang kartu dikenakan fee (ujrah).
BNI Syariah is the guarantor for the cardholders of iB
hasanah Card to the merchants of all obligations to pay
that arising from transactions between the cardholder and
merchant and/or cash withdrawals at other banks.
BNI Syariah is the lender to cardholders of iB hasanah Card
on all cash withdrawal transaction using hasanah iB Card
and loan transaction.
BNI Syariah is the provider for payment system and service
to the cardholders. For this Ijarah, the cardholders are
obligated to pay fee (ujrah).
Akad iB hasanah Card Fatwa DSN No 54/DSN-MuI/X/2006 Akad iB hasanah Card Fatwa DSN No 54/DSN-MuI/X/2006
“hasanah” berarti:
• Kebajikan/kebaikan
• Keamanan
• Kesehatanjasmani
• Cukupharta
• Keluargasakinah
• Ungguldalampersaingan
Penghargaan yang telah diraih oleh iB hasanah Card:
• PeloporKartuKreditPertamayanghanyabisa
bertransaksi di Gerai halal (versi Majalah Properti & Bank,
tahun 2009)
• SebagaiKartuKreditPertamayangMenginspirasi
Berwirausaha (versi Rekor Bisnis, Mei 2010)
Keunggulan iB hasanah Card dibandingkan produk kartu
kredit yang lain:
• SesuaiSyariah
Berdasarkan Fatwa Dewan Syariah Nasional MuI,
iB hasanah Card telah menggunakan akad yang
sesuai dengan Fatwa MuI. hal ini Insya Allah akan
memberikan kenyamanan kepada Pemegang Kartu
dalam menggunakan iB hasanah Card untuk kebutuhan
transaksi sehari-hari sesuai dengan Syariah.
• Adil,TransparandanKompetitif
Pembebanan biaya yang diterapkan di iB hasanah Card
tidak menggunakan sistem perhitungan bunga. Sistem
perhitungan biayanya bersifat fix, sehingga diharapkan
akan lebih adil, transparan dan kompetitif.
• TidakdapatdigunakanditempatyangNonHalal
Fitur lain yang dimiliki oleh iB hasanah Card, bahwa
produk ini tidak dapat digunakan di tempat-tempat yang
tidak sesuai dengan Syariah, misalnya tempat perjudian,
toko minuman keras dan tempat hiburan malam.
“hasanah” means:
• Virtue/goodness
• Security
• Healthagency
• Sufficientproperty
• SakinahFamily
• Excellingincompetition
Awards that have been achieved by iB hasanah Card:
• FirstcreditcardthatcanonlytransactinGeraiHalal
(Property & Bank magazine version, 2009)
• Forfirstcreditcardinspiringentrepreneurship(Business
Record version, May 2010)
iB hasanah Card differs from other credit card products in
terms of:
• UnderSharia
Based on fatwa of the National Islamic Council of MuI,
iB hasanah Card has used an appropriate agreement
with MuI Fatwa. Insha Allah this will give comfort to the
Cardholder in using iB hasanah Card to the needs of daily
transactions in accordance with Sharia.
• Fair,TransparentandCompetitive
Imposition of fees applied in iB hasanah cards does not
use interest calculation system. The cost calculation
system is fixed, expected to be more fair, transparent and
competitive.
• CannotbeusedNon-Halalplaces
Another feature owned by iB hasanah Card is that the
card cannot be used in places that are not in accordance
with Sharia, such as gambling places, liquor shops and
night life.
Produk dan layanan kami our Products & Services
130
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Testimoni PelangganCustomers’ Testimonials
“Sejak saya mengambil pembiayaan empat tahun yang lalu dengan BNI Syariah, Alhamdulillah Grup bisnis kami telah berkembang dengan pesat.
Di mata kami, BNI Syariah tidak hanya menyediakan dukungan finansial tetapi juga menjadi mitra bisnis yang saling menguntungkan.
Terima kasih dan sukses untuk BNI Syariah.”
“ BNI Syariah adalah Bank Syariah yang tanggap dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan perusahaan kami.
Sebagai perusahaan pembiayaan yang membiayai barang-barang modal untuk keperluan usaha dan produktif, BNI Syariah telah menyediakan fasilitas pembiayaan Musyarakah yang kami butuhkan untuk mendukung usaha kami”
“Since I received financing from BNI Syariah four years ago, Alhamdulillah our business group has grown rapidly.
In our vantage point, BNI Syariah not only provides financial support but has also become a mutually beneficial business partner.
Thank you and success to BNI Syariah.”
“BNI Syariah is a sharia bank that has a quick response to meet our needs in financing our company.
As a financing company providing finance for business and productive needs, we have acquired Musyarakah financing facilities from BNI Syariah that we need to support our business.”
Bintang JuliarsoPT Moga InternationalPT Moga International
Rizano LoekmanPresiden Direktur, PT Capitalinc FinancePresident Director, PT Capitalinc Finance
131
2010 Annual Report BNI Syariah
“Saya tertarik untuk menggunakan layanan perbankan Syariah karena memberikan nilai tambah, melalui sistem bagi hasil yang cukup menarik, kompetitif dan menguntungkan.
layanan yang diberikan membuat saya merasa nyaman dan saya percaya dengan pengaturan keuangan BNI Syariah. Keunikannya telah mendorong saya untuk tetap setia kepada BNI Syariah.”
“Dari pengalaman kami dengan BNI Syariah sejauh ini, Alhamdulillah kami merasa nyaman, karena BNI Syariah telah memberikan banyak bimbingan kepada kami khususnya dalam hal pengetahuan keuangan.
Kami berharap semuanya akan sesuai dengan syariah, tidak hanya ibadah kami tetapi juga gaya hidup kami dan keuangan. Kami percaya bahwa ketika hidup kita semua didasarkan pada syariah akhirnya akan baik. “
“My preference to use Islamic banking services was that it provides added value, through a revenue-sharing system that is interesting, competitive and profitable.
The level of services makes me comfortable and I trust the financial arrangements of BNI Syariah. Its uniqueness has encouraged me to remain loyal to BNI Syariah.”
”From our experience with BNI Syariah thus far, Alhamdulillah we feel comfortable, because BNI have been guided us, specifically in terms of financial knowledge.
In the future we hope everything will be according to sharia, not only our worship but also our lifestyle and finances. we believe that when our lives are all based on sharia it must ultimately be good.”
Masahiro NabetaniDirektur, PT Keiai wisma IndonesiaDirector, PT Keiai wisma Indonesia
Heri WidodoDirektur, Satrio Bongkar JagatDirector, Satrio Bongkar Jagat
132
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners’ Profiles
Achjar IljasKomisaris utama (Independen)President Commissioner (Independent)
Sofyan Syafri HarahapKomisaris IndependenIndependent Commissioner
Acep Riana JayaprawiraKomisarisCommissioner
133
2010 Annual Report BNI Syariah
Achjar Iljas lahir di Maninjau, Sumatera Barat tahun 1948. Beliau memperoleh gelar Sarjana ekonomi dari universitas Indonesia dan
Master of Arts in economics dari Duke university, Durham, North Carolina, Amerika Serikat serta gelar Magister hukum dari universitas
Padjadjaran, Bandung. Beliau memulai karir di BNI Cabang Kramat tahun 1967 dan kemudian bergabung dengan Citibank Jakarta
tahun 1974. Tahun 1975 beliau bergabung dengan Bank Indonesia sebagai staf dan terakhir menjabat sebagai Deputi Gubernur yang
membidangi riset dan kebijakan moneter, statistik moneter, hukum, kredit serta luar negeri hingga tahun 2002. Selama 27 tahun
bertugas di Bank Indonesia beliau antara lain pernah bertugas sebagai staf perencanaan kredit, pemeriksa kredit, cabang Palembang
dan Pekanbaru serta pengembangan usaha kecil. Beliau juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Neraca Pembayaran, Direktur
Statistik Moneter dan Direktur Riset ekonomi dan Kebijakan Moneter serta pernah ditugaskan sebagai Asisten Direktur eksekutif
IMF (1986-1990). Secara ex-officio, beliau pernah menjabat sebagai Alternate Governor world Bank, Board of Directors SeACeN dan
executive Committee APRACA. Setelah mengabdi di Bank Indonesia, beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Independen
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan BNP Paribas Indonesia. Beliau aktif mengajar di lPPI dan beberapa perguruan tinggi di
Indonesia dan juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Majelis ekonomi PP Muhammadiyah, Ketua Majelis ekonomi &
Kewirausahaan PP Muhammadiyah, Penasihat IAeI (Ikatan Ahli ekonomi Islam), ASBISINDo (Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia) dan
ABSINDo (Asosiasi BMT Indonesia). Beliau menjabat sebagai Komisaris utama (Independen) BNI Syariah sejak Juni 2010.
Achjar Iljas was born in Maninjau, west Sumatra in 1948. he earned his Bachelor’s Degree in economics from universitas Indonesia,
Master of Arts in economics from Duke university, Durham, North Carolina, u.S. and Master Degree in law from Padjajaran
university, Bandung. he started his career at Kramat Branch of BNI in 1967, and then joined with Citibank Jakarta in 1974. In 1975
he worked in Bank Indonesia as a staff and served as Governor Deputy in research and monetary policy, monetary statistics,
law, credit, and foreign affairs until 2002. For 27 years working for Bank Indonesia, he had served as credit planning staff, credit
inspector, Palembang and Pekanbaru branches, as well as small business development. he also had served as head Division
of Payments of Balance, Director of Monetary Statistics, Director of economic Research and Monetary Policy, and assigned as
executive Director Assistant of IMF (1986-1990). In terms of ex-officio, he had served as
Alternate Governor world Bank, Board of Directors SeACeN and executive Committee APRACA. After dedicating himself in Bank
Indonesia, he had served as Independent Commissioner of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk and BNP Paribas Indonesia.
he is actively teaching at lPPI and some high educational institutions in Indonesia and had served as Chairman for Dewan Pakar
Majelis ekonomi PP Muhammadiyah, Chairman for Majelis ekonomi & Kewirausahaan PP Muhammadiyah, IAeI Advisor (Association
of expertise in Islamic economy), ASBISINDo (Association of Islamic Banking of Indonesia) and ABSINDo (Association of BMT
Indonesia). he has served as President Commissioner (Independent) of BNI Syariah since June 2010.
Achjar Iljas Komisaris utama (Independen)President Commisioner (Independent)
134
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Sofyan Syafri harahap lahir di Sipangko, Tapanuli Selatan, Sumatera utara tahun 1956. Beliau
memperoleh gelar Sarjana dari universitas Sumatera utara dan gelar Master dari universitas
Illinois, Chicago. Gelar Doktor diperoleh beliau dari universitas Adelaide, Australia, dengan
topik disertasi “Pengawasan Bank Indonesia terhadap Bank Komersial”. Beliau memulai karirnya
di Bank Duta di Medan (1984-1985), dan kemudian bekerja pada beberapa perusahaan
akuntansi yang berbeda di Medan sampai dengan tahun 1992. Beliau adalah Sekretaris
Perusahaan dan Controller pada Bank Muamalat (1991-1992). Beliau menjabat pada sebuah
komite untuk pengembangan perbankan Syariah di Bank Indonesia (2005-2007), Komisaris
Independen di Bank Syariah Mandiri (2002-2007), dan juga mengajar di universitas Trisakti
dalam bidang Islamic economic and Finance (2004 - sekarang). Beliau menjadi Dosen Tamu
di INCeIF, Bank Negara Malaysia (2006 - sekarang) dan external examiner di university of
Malaysia, Kuala lumpur (2006 - sekarang), la Trobe university, Australia, dan sebagainya. Beliau
menjabat sebagai Komisaris Independen BNI Syariah sejak Juni 2010.
Sofyan Syafri harahap was born in Sipangko, South Tapanuli, North Sumatra in 1956. he
earned his Bachelor’s Degree from universitas Sumatera utara, Master’s Degree from the
university of Illinois in Chicago. his Doctor’s Degree was earned from university of Adelaide,
Australia, with dissertation topic, “Bank Indonesia’s Supervisory on Commercial Banks”. he
started his career at Bank Duta in Medan (1984-1985), and then worked with several different
accounting firms in Medan, until 1992. he was a Corporate Secretary and Controller at Bank
Muamalat Indonesia (1991-1992). he served as a committee to develop Syariah banking in
Bank Indonesia (2005-2007), Independent Commissioner at Bank Syariah Mandiri (2002-2007),
and has also taught at universitas Trisakti, in Islamic economics and Finance (2004-present).
he has been a Visiting Faculty Member at INCeIF, Bank Negara Malaysia (2006-present) and
an external examiner at the university of Malaysia, Kuala lumpur (2006-present). la Trobe
university, Australia, etc. he has served as Independent Commissioner of BNI Syariah since
June 2010.
Sofyan Syafri Harahap Komisaris IndependenIndependent Commissioner
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
135
2010 Annual Report BNI Syariah
Acep Riana Jayaprawira lahir di Medan, Sumatera utara tahun 1963. Beliau memperoleh gelar
Insinyur dari Institut Teknologi Bandung, gelar Magister Sains dari universitas Indonesia, dan
gelar Doktor dari Institut Pertanian Bogor dengan disertasi “Perancangan Model Portfolio
Risiko Korporasi Agroindustri Kelapa Sawit”. Beliau memulai karir di bidang manufaktur
sebagai Junior engineer pada PT Industri Altindo di Bandung, engineer di Corporate Banking
Group PT Bank Duta (1989-1994), sebagai Kepala Kantor Pusat operasional dan Kepala Divisi
Pembiayaan di Bank Muamalat Indonesia Tbk (1994 - 1999), serta beberapa posisi lain di
perusahaan tersebut. Tahun 1999-2005 bergabung dengan PT Permodalan Nasional Madani
(Persero) sebagai Kepala Divisi Kredit Program dan Direktur Administrasi dan Treasury PT
PNM Venture Capital. Beliau juga pada tahun 2005-2007 pernah menjabat sebagai Direktur
Perencanaan, Pengembangan dan Informasi dan Direktur umum & Sumber Daya Manusia di
PT Jamsostek (Persero). Sebagai Direktur utama PT Score Consulting Indonesia (2008 - 2010),
Komisaris Independen PT Persada Ventura Syariah (2008 - 2010). Saat ini beliau menjabat
sebagai Komisaris BNI Syariah sejak bulan Juni 2010. Beliau menjadi dosen di School of
Business & Management ITB dan Teknik Industri universitas Trisakti.
Acep Riana Jayaprawira was born in Medan, North Sumatra in 1963. he earned his Bachelor’s
Degree in engineering from Institut Teknologi Bandung, Master’s Degree in sains from
universitas Indonesia and Doctorate from Institut Pertanian Bogor with the dissertation
“Design of Corporate Risk Portfolio Models of oil Palm Agroindustry”. he began his career as
a Junior engineer at PT Industri Altindo in Bandung, engineer in Corporate Banking Group
PT Bank Duta (1989-1994), as Chief operating of head office and Chief of Finance Division
at Bank Muamalat Indonesia Tbk (1994-1999), and held other positions in the institution. In
1999-2005 he joined PT Permodalan Nasional Madani (Persero) as head of the Credit Program
Division and Director of Administration and Treasury of PT PNM Venture Capital. In 2005-2007
he also served as Director of Planning, Development and Information and Director of General
Affairs and human Resource of PT Jamsostek (Persero). he served as President Director of PT
Score Consulting Indonesia (2008-2010), Independent Commissioner at PT Persada Ventura
Syariah (2008-2010). Currently serves as Commissioner of BNI Syariah since June 2010. he
becomes a lecturer at the School of Business & Management ITB and Industrial engineering
university of Trisakti.
Acep Riana JayaprawiraKomisarisCommissioner
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
136
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Profil DireksiBoard of Directors’ Profiles
RizqullahDirektur utamaPresident Director
Bambang WidjanarkoDirektur BisnisBusiness Director
Imam Teguh SaptonoDirektur Kepatuhan dan PenunjangRisk, legal and Compliance Director
137
2010 Annual Report BNI Syariah
Rizqullah lahir di Serang, Jawa Barat tahun 1957. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari
universitas Islam Indonesia dan gelar Master dari Baldwin wallace College, ohio. Beliau
memulai karir di BNI Cabang wonogiri, Jawa Tengah tahun 1980. Beliau pernah menjabat
sebagai Counterpart Konsultan Booz, Allen and hamilton, BNI (1986-1987) dan tahun-tahun
berikutnya bekerja sebagai Correspondent Manager di Divisi Internasional BNI, kemudian di
jabatan yang sama di hong Kong. Beliau juga pernah menjabat sebagai Pemimpin Cabang
di Padang dan Medan pada pertengahan tahun 90an sebelum ditugaskan sebagai General
Manager BNI Cabang london. Beliau pernah menjabat sebagai Pemimpin wilayah Jawa
Timur (2000-2002), dan kemudian menjabat sebagai Pemimpin Divisi unit usaha Syariah BNI
(2002-2005). Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Sarana Multigriya Finansial
(Persero) (2005-2007). Beliau juga sebagai dosen pascasarjana di universitas Trisakti sejak tahun
2006. Beliau menjabat sebagai Project Manager Tim Implementasi Pembentukan Bank umum
Syariah di BNI, dan selanjutnya beliau menjabat sebagai Direktur utama BNI Syariah sejak Juni
2010.
Rizqullah was born in Serang, west Java in 1957. he earned his Bachelor’s Degree from
universitas Islam Indonesia and Master’s Degree from Baldwin wallace College, ohio. he
began his career at the wonogiri, Central Java Branch of BNI in 1980. he was a counterpart
consultant Booz, Allen and hamilton, BNI (1986-1987) and in subsequent years worked as
Correspondent Manager at the International Division of BNI, then at a similar post in hong
Kong. Rizqullah held the position as Branch Manager in Padang and Medan in the mid-90s
before being assigned to the BNI london office, as General Manager. he was Regional head
for BNI in east Java (2000-2002), and then took over the BNI Syariah unit (2002-2005). he has
also been a Director of PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (2005-2007). he has been a
lecturer at universitas Trisakti since 2006. he served as Project Manager of Implementation of
Sharia Bank establishment Team in BNI, and now he has served as President Director of BNI
Syariah since June 2010.
RizqullahDirektur utamaPresident Director
138
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Bambang widjanarko lahir di Jakarta tahun 1954. Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
dari universitas Trisakti dan gelar Master dari Institut Manajemen Prasetya Mulya dan Asian
Institute Manajemen, Manila. Beliau memulai karir di BNI sejak tahun 1979. Beliau menjabat
sebagai Pemimpin wilayah Padang dan Surabaya (1998-2003) sebelum beliau ditugaskan
sebagai Direktur Keuangan di PT Asuransi Tri Pakarta (2003-2004). Beliau kembali ke BNI
sebagai Pemimpin wilayah BNI di Jakarta (2004-2007), kemudian menjabat sebagai Pemimpin
Divisi Dana & Jasa Institusi (2007-2008) dan Pemimpin Divisi Kepatuhan (2008-2009) sebelum
bergabung dengan Tim Implementasi Pembentukan Bank umum Syariah tahun 2009. Beliau
menjabat sebagai Direktur Bisnis BNI Syariah sejak Juni 2010.
Bambang was born in Jakarta in 1954. he earned his Bachelor’s Degree in Accounting from
universitas Trisakti and Master’s Degree from Institut Manajemen Prasetya Mulya and the
Asian Institute of Management, Manila. he began his career at BNI since 1979. he had served
as Regional head in Padang and Surabaya (1998-2003) before he was assigned as Finance
Director at PT Asuransi Tri Pakarta (2003-2004). he then came back to BNI as Regional head
of BNI in Jakarta, then served as the head of Division of Fund & Institution Services and head
Division of BNI’s Compliance before joining the team at the Syariah unit in 2009. he has served
as Business Director of BNI Syariah since June 2010.
Bambang Widjanarko Direktur BisnisBusiness Director
Profil Direksi Board of Directors’ Profiles
139
2010 Annual Report BNI Syariah
Imam Teguh Saptono lahir di Jakarta tahun 1969. Beliau memperoleh gelar Sarjana, Master,
dan Doktor dari Institut Pertanian Bogor. Beliau memulai karir sebagai Management Instructor
Trainee di PT Garuda Indonesia. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun 1996 di Divisi
Perencanaan Strategis. Beliau pernah menjabat sebagai Senior Asisten Manajer hubungan
Investor dan Riset Pasar Modal di BNI (1996-1998), melanjutkan karir sebagai head of Investor
Relations di Bank Permata (2003-2005), Vice President of Corporate Secretary Bank Permata
(2005-2007). Beliau kembali bergabung dengan BNI sebagai wakil Koordinator Pertumbuhan
Non-organik sejak 2007 sebelum bergabung dengan Tim Implementasi Pembentukan
Bank umum Syariah tahun 2009. Beliau juga aktif mengajar di MM – IPB, lMKA, Me –Trisakti
dan sejumlah institusi pelatihan lainnya. Beliau menjabat sebagai Direktur Kepatuhan dan
Penunjang BNI Syariah sejak Juni 2010.
Imam Teguh Saptono was born in Jakarta in 1969. he earned his Bachelor’s, Master’s, and
Doctor’s Degree from Institut Pertanian Bogor. he began his career as a Management
Instructor Trainee at PT Garuda Indonesia. he joined BNI in 1996 in the Strategic Planning
Section. he was a Senior Assistant Manager for the Investor Relations and Stock Market
Research at BNI (1996-1998), then continued as head of Investor Relations and Vice President
Corporate Secretary at Bank Permata (2003-2007). he came back to BNI as Vice Coordinator
of Non-organic Growth at BNI since 2007 before joining the team for Sharia Banking
Implementation in 2009. he actively gives lecture at MM – IPB, lMKA, Me – universitas Trisakti
and numbers of other training institutions. he has served as Risk, legal and Compliance
Director of BNI Syariah since June 2010.
Imam Teguh SaptonoDirekturKepatuhan & PenunjangRisk, legal and Compliance Director
Profil Direksi Board of Directors’ Profiles
140
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Profil Dewan Pengawas SyariahSharia Supervisory Board – Profiles
K.h. Ma’ruf Amin lahir di Tangerang tahun 1943. Beliau menyelesaikan pendidikan di berbagai pesantren di Jombang dan Banten.
Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas ushuluddin universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Sejak tahun 1964 beliau aktif di
kepengurusan PB Nu, terakhir beliau menjabat sebagai Rois Syuriah PB Nu sejak 2004 hingga saat ini.
Beliau mengawali karir dengan mengajar di beberapa sekolah di daerah Jakarta utara (1966-1970), dan pernah menjadi dosen
Fakultas Tarbiyah universitas Nahdatul ulama Jakarta utara (1968-1971). Beliau juga pernah menjabat sebagai anggota DPRD
DKI Jakarta (1971-1982). Sejak tahun 1990 beliau aktif di MuI Pusat sebagai anggota pleno hingga kemudian mendapat amanah
untuk menjabat sebagai Ketua MuI Pusat (2005 – sekarang). Beliau pernah menjabat sebagai anggota MPR (1997- 2004). Beliau
juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan syariah. Beliau juga mendapat amanah
untuk menjadi Ketua harian Dewan Syariah Nasional (DSN) MuI (2003 - sekarang). Beliau menjadi anggota Badan Pertimbangan
Kesehatan dan Syara’ Departemen Kesehatan (2003 - sekarang). Sejak 2006 sampai dengan sekarang, beliau dipercaya menjadi
Ketua dari tim yang dibentuk oleh MuI yaitu Tim Penanggulangan Terorisme dan Tim Pengawalan Ruu Anti Pornografi dan
Pornoaksi. Beliau juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2007 - sekarang). Beliau menjabat sebagai Ketua Dewan
Pengawas Syariah BNI Syariah sejak Juni 2010.
K.h. Ma’ruf Amin was born in Tangerang. he completed his education at various pesantren (Islamic boarding school) in Jombang
and Banten. he earned his Bachelor’s Degree from Fakulty of ushuluddin, universitas Ibnu Chaldun, Jakarta. Since 1964 he was
active in the management of NT Nu, most recently serving as Rois Syria NT Nu, a post he has held since 2004.
HisearlycareerbeganwithteachingatseveralschoolsinNorthJakarta(1966-1970);hewasauniversitylecturerattheFacultyof
Tarbiyah, universitas Nahdatul ulama, North Jakarta (1968-1971). he was a member of the house of representative from DKI Jakarta
(1971-1982). Since 1990, he has been active in the head quarter of MuI as a member of the plenary and was given the mandate
to serve as Chairman of the MuI (2005-present). he was a member of the Assembly (1997- 2004). he is also serving as Sharia
Supervisory Board in several sharia financial institutions. he was given a mandate to become Chairman of the National Islamic
Council (DSN) MuI (2003-present), also serving as a member of the Advisory Board of health and Personality, Ministry of health
(2005 - present). Since 2006 until present, he is entrusted to be Chairman of the teams made by MuI, namely Terrorism Response
Team and the Bill Anti-Pornography and Porno-Action escort Team (2007-present). he is also a Member of the President’s Advisory
Council (2007- present). he has served as Chairman of Sharia Supervisory Board of BNI Syariah since June 2010.
K.H. Ma’ruf AminKetuaChairman
141
2010 Annual Report BNI Syariah
hasanudin lahir di Cirebon tahun 1961. Beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Syariah IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta.
Beliau memperoleh gelar Master Agama dan Doktor di bidang Pengkajian Islam (Konsentrasi Syariah) pada universitas yang sama.
Sejak tahun 1990 beliau sudah aktif mengajar sebagai dosen hukum Islam (fikih) di Fakultas Syariah IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta
dan sejak tahun 1992 di Fakultas Syari’ah Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. Beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Syari’ah
IIQ, Jakarta pada tahun 1993-1997 dan 1999-2002. Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Komisi Fatwa Majelis ulama Indonesia
(MuI) (1997 –sekarang). Beliau juga aktif di MuI sebagai wakil Sekretaris Badan Pelaksana harian Dewan Syariah Nasional (BPh-
DSN) MuI (1999 – sekarang). Beliau juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah di beberapa lembaga keuangan
syariah. Pada tahun 2006 beliau juga dipercaya menjadi anggota Komite Akuntansi Syariah (KAS)-IAI dan anggota Tim Kerja Tim
Penyusunan Peraturan tentang Penerapan Prinsip Syariah di Pasar Modal Bapepam-lK Departemen Keuangan. Sejak tahun 2006
hingga saat ini, beliau mendapat amanah sebagai Anggota Tim Ahli lP.PoM-MuI. Beliau menjabat sebagai anggota Dewan
Pengawas Syariah sejak Juni 2010.
hasanudin was born in Cirebon in 1961. he earned his Bachelor’s Degree from Faculty of Sharia IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta, he
earned his Master’s Degree in Religious education and Doctor’s Degree in the Islamic Studies Program (Syariah Concentration), at
the same university.
Since 1990 he has been active as a lecturer of Islamic law (fikih) at IAIN Syarif hidayatullah, Jakarta, and since 1992 at the Faculty of
Sharia, Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), Jakarta. he served as Dean of the Faculty of Shari’ah IIQ Jakarta from 1993-1997 & 1999-2002. he
is serving as Secretary of the Fatwa Commission of the Indonesian ulema Council (1997-present). he is also active in MuI as Vice
Secretary of the National Islamic Council (BPh-DSN) MuI (1999-present). he is also serving as member of Sharia Supervisory Board
in several Islamic financial institutions. In 2006, he was entrusted to be a Member of Sharia Accounting (KAS)-IAI Committee and a
Member of the Rules Preparation Team on the Implementation of Sharia in capital market regulation, Capital Markets Department
of Finance. Since 2006 until today he is given mandate to serve as a Member of the lP.PoM-MuI expert Team. he has served as a
Member of Sharia Supervisory Board since June 2010.
HasanudinAnggotaMember
142
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Pejabat SeniorSenior Executives
Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM. lahir pada tanggal 22 April 1955. Beliau memperoleh gelar
Sarjana dari universitas Brawijaya, Malang dan gelar Magister dari unKris. Beliau bergabung
dengan BNI pada tahun 1982 sebagai Dealer yang dilanjutkan dengan penugasan sebagai
Treasury Manager BNI Cabang london dan Singapore. Selanjutnya beliau ditunjuk sebagai
wakil Pemimpin Divisi Tresuri, Pemimpin wilayah Manado, Surabaya dan Jakarta. Kemudian
beliau dipromosikan sebagai Pemimpin Divisi wealth Management dan sejak 19 Juni 2010
menjabat sebagai executive Vice President Jaringan Distribusi BNI Syariah. Keahlian khusus
beliau adalah Treasury Management dan wealth Management.
Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM.was born on April 22, 1955. he holds a Bachelor’s Degree
from universitas Brawijaya, Malang and a Master’s Degree from unKris. he joined with BNI
in 1982 as a dealer, followed by assignment as Treasury Manager of BNI for london and
Singapore Branches. Subsequently he was appointed as Deputy leader of the Treasury
Division, Regional leader of Manado, Surabaya and Jakarta. later he was promoted as head
of wealth Management Division and since June 19, 2010 served as executive Vice President
for Distribution Network of BNI Syariah. his specialty is in Treasury Management and wealth
Management.
Moch. Mujib Mas’ud, Drs., MM executive Vice President executive Vice President
Bambang Sutrisno S.Psi., MM, lahir 17 Mei 1970. lulusan S1 Jurusan Psikologi dan S2
Management Accounting universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Karirnya dimulai dengan
menjadi hRD Staff dari PT united Tractor Jakarta tahun 1995, kemudian di BNI (1995-2010).
Berbagai posisi yang ditempati antara lain Analis Kredit, Task Force Tim Proyek Cabang Syariah,
Analis Tresuri, Manajer Pembiayaan Besar, Manajer Risiko Pembiayaan, Pengelola SDM,
Pemimpin Cabang Syariah Jakarta utara. Sejak 2010 bergabung dengan BNI Syariah sebagai
Pemimpin Divisi SDM.
Bambang Sutrisno S.Psi., MM. was born on May 17, 1970. he holds a Bachelor’s Degree in
Psychology and a Master’s Degree in Management Accounting, universitas Gajah Mada
university, Yogyakarta. his career began with the hRD Staff of PT united Tractors Jakarta in
1995, then in the BNI (1995-2010). he has occupied various positions, such as, Credit Analyst,
Task Force Sharia Branch Project Team, Treasury Analyst, large Financing Manager, Risk
Financing Manager, hR Manager, leader of North Jakarta Sharia Branch. Since 2010 he joined
BNI Syariah as head of human Resources Division.
Bambang Sutrisno S.Psi., MMPemimpin Divisi Sumber Daya Manusia head of human Resources Division
Iwa Kustiwa S.T., lahir 13 September 1970. lulusan S1 Teknik Sipil dari Institut Teknologi
Bandung. Karirnya dimulai sebagai konsultan (1994-1996). Kemudian, tahun 1996-2010
bergabung dengan BNI. Posisi yang ditempati antara lain sebagai Analis, Manajer, hingga
Pemimpin Kelompok di Bisnis Kartu BNI. Sejak 2010 bergabung dengan BNI Syariah sebagai
Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan.
Iwa Kustiwa S.T., was born on 13 September 1970. he holds a Bachelor’s Degree in Civil
engineering from Institut Teknologi Bandung. his career began as a consultant (1994-1996).
Then, in 1996-2010 joined at BNI. The positions occupied by, are as an Analyst, Manager, and as
Group leader for BNI Business Card. Since 2010 joined with BNI Syariah as head of Financing
Card Division.
Iwa Kustiwa S.T.Pemimpin Divisi Kartu Pembiayaan head of Card Financing Division
143
2010 Annual Report BNI Syariah
Agus hery Subagyo, Drs., MM., lahir tanggal 26 Agustus 1955. Mendapatkan gelar sarjana
dari universitas Brawijaya dan gelar magister dari IPB Bogor. Pada tahun 1980 bergabung
dengan BNI sebagai analis kredit dan Pemimpin Cabang Tasikmalaya dan Cabang Padang.
Bergabung di BNI Syariah sejak bulan oktober 2010, beliau memiliki keahlian khusus di
bidang pembiayaan dan manajemen risiko. Sebelumnya, beliau adalah wakil Pemimpin Divisi
Korporasi dan Manajemen Risiko di BNI. Saat ini menjabat sebagai Senior Financing Approval
(SFA).
Agus hery Subagyo, Drs., MM., born on August 26, 1955. he holds a Bachelor’s Degree from
universitas Brawijaya and Master’s Degree from IPB Bogor. Joined BNI at 1980 as Credit Analyst
and leader of Tasikmalaya and Padang Branch office. Joined with BNI Syariah since october
2010, he has special expertise in the field of financing and risk management. Previously,
he was Deputy head of Risk Management Division at BNI. Currently serves as the Senior
Financing Approval (SFA).Agus Hery Subagyo, Drs., MMSenior Financing ApprovalSenior Financing Approval
Zefri Ananta Se. AK, MP, CIA, lahir tanggal 24 Maret 1969. lulusan S1 Akuntansi FeuI dan S2
IPB. Memiliki kapabilitas sebagai Certified Internal Audit (CIA), beliau memulai karir di KAP
hTM sebagai auditor (1994-1996). Kemudian bergabung dengan BNI sebagai Internal Audit.
Berbagai posisi saat di BNI sebagai Auditor, Auditor Madya Pengembangan Sistem, Pemimpin
Kelompok Penunjang Satuan Pengawas Intern. Bergabung dengan BNI Syariah mulai bulan
Juni 2010 sebagai Pemimpin Divisi Audit Internal.
Zefri Ananta Se. AK, MP, CIA was born on March 24, 1969. he holds a Bachelor’s Degree in
Accounting FeuI and a Master’s Degree from IPB. his expertise is as a Certified Internal Audit
(CIA). his career began in KAP hTM as an auditor (1994-1996). Then he joined BNI as Internal
Audit. Various positions at BNI were as Auditor, Senior Auditor, MGR System Development,
leader of Internal Control unit Supporting Group. Joining BNI Syariah since June 2010 as head
of Internal Audit Division.Zefri Ananta SE. AK, MP, CIAPemimpin Divisi Audit Internal head of Internal Audit Division
wahyu Avianto S.T., MM, lahir tanggal 7 Juli 1972. Menyelesaikan S-1 di jurusan Teknik
Planologi ITB dan S-2 pada Program Magister Manajemen konsentrasi Keuangan di universitas
Indonesia. Beliau adalah Alumni Sespibank Angkatan 50 yang lulus Peringkat-1. Beliau
memulai karir di BNI pada tahun 1996 sebagai Analis umum, Analis Manajemen dan Pengelola
Manajemen Proyek. Pada tahun 2004 sebagai Manajer Pengembangan Produk dan Pemimpin
Kelompok Perencanaan dan Pengembangan Divisi usaha Syariah. Spesialisasi keahliannya
adalah Pengembangan organisasi, Rekayasa Proses Bisnis, Manajemen Proyek, Perencanaan
Strategis dan Transformasi. Sejak Juni 2010 beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi
Perencanaan dan Kinerja Strategis BNI Syariah.
wahyu Avianto S.T., MM, was born on July 7, 1972. he holds a Bachelor’s Degree in Plan
environment engineering, ITB and a Master’s Degree in Financial Management at universitas
Indonesia. he is Alumni of Sespibank Batch 50 passed with first rank. he started his career
at BNI in 1996 as Analyst and Project Management Manager. In 2004 as Manager of Product
Development and Planning and Development Group head of Sharia Business Division.
his expertise is in organizational Development, Business Process engineering, Project
Management, Strategic Planning and Transformation. Since June 2010 he became head of
Strategic Planning and Performance Division BNI Syariah.
Wahyu Avianto S.T., MMPemimpin Divisi Perencanaan dan Kinerja Strategis head of Strategic Planning and Performance Division
144
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Pejabat Senior Senior executives
Bayi Rohayati Sh, lahir 28 Juli 1968. Menyelesaikan S-1 di universitas Padjajaran, Bandung.
Perjalanan karirnya dimulai sebagai Ahli hukum (Yurist) di Divisi Korporasi, kemudian menjadi
Pengelola hukum dan Pengelola Administrasi Pembiayaan di Divisi usaha Syariah BNI.
Kekhususan beliau adalah di bidang hukum Pembiayaan dan Perikatan. Pada Juni 2010 beliau
menjabat sebagai Pemimpin Divisi hukum Kepatuhan dan Kesekretariatan.
Baby Rohayati was born on July 28, 1968. She holds a Bachelor’s Degree from universitas
Padjadjaran, Bandung. She started her career as a legal expert (Jurist) in the Division of
Corporations, and became Manager of law and Finance Administration Manager at Syariah
Business unit of BNI. her expertise is in the field of law and Financing Commitments. In June
2010 she served as head of legal, Compliance and Secretary Division.
Bayi Rohayati S.H.Pemimpin Divisi hukum, Kepatuhan dan Kesekretariatan head of legal, Compliance and Secretary Division
Andrianto Daru Kurniawan, S.Si, MM, lahir tanggal 31 Maret 1970. Alumnus Sarjana (S1),
Jurusan Matematika, FMIPA, universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, dan Magister Aktuaria
universitas Indonesia. Berkarir di BNI sejak Januari 1995-Juni 2010 pada berbagai posisi antara
lain Asisten Manajer pada Divisi Tresuri, diperbantukan sebagai manajer Aktuaria pada PT
Asuransi BNI Jiwasraya (sekarang PT BNI life Insurance), Manajer Pengembangan Kinerja,
dan terakhir sebagai Pemimpin Kelompok Penunjang Divisi usaha. Saat ini beliau menjabat
sebagai Pemimpin Divisi Manajemen Risiko. Keahlian khusus beliau adalah manajemen risiko,
aktuaria dan manajemen tresuri.
Andrianto Daru Kurniawan, S.Si, MM, was born on March 31, 1970. he holds a Bachelor’s
Degree in Department of Mathematics, Faculty of Mathematics & Natural Sciences, universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, and a Master’s Degree in Actuarial from university of Indonesia.
Starting in January 1995 to June 2010, he served in BNI in various positions such as Assistant
Manager Treasury Division, Actuarial Manager (conjunct at PT BNI life Insurance), Performance
Development Manager and leader of Business Support Division. Currently serves as head of
Risk Management Division. his special expertise are Risk Management, Actuarial and Trasury
Management.
Andrianto Daru Kurniawan, MMPemimpin Divisi Manajemen Risiko head of Risk Management Division
edwin Fitrianto, Ir., MM, lahir 28 Desember 1967. Alumnus Sarjana (S1), Manajemen
Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, dan Magister Manajemen (S2), Keuangan dan Perbankan,
Magister Manajemen, Fakultas ekonomi, universitas Airlangga Surabaya (1997). Karirnya
dimulai di BNI (1995-1998) dan menempati berbagai posisi antara lain Analis Kredit, Penyelia
Pemasaran, Pemimpin Bidang operasional Kantor Cabang Syariah Banjarmasin dan Pemimpin
Kantor Cabang Syariah Yogyakarta, Jakarta Selatan, dan Surabaya. Sejak Juni 2010 bergabung
dengan BNI Syariah dan saat ini sebagai Pemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan
edwin Fitrianto, Ir., MM, was born on December 28, 1967. he holds a Bachelor’s Degree in
Management of Forestry, Institut Pertanian Bogor, and a Master’s Degree in Management,
Banking and Finance, Faculty of economics, universitas Airlangga, Surabaya (1997). he began
his career at BNI (1995-1998) in various positions such as Credit Analyst, Marketing Supervisor,
oprational leader of Syariah Branch office Banjarmasin and leader of Syariah Branch office in
Yogyakarta, South Jakarta, and Surabaya. Since June 2010 he joined BNI Syariah and currently
as head of Financing Product and Procedure Division.
Edwin Fitrianto, Ir., MMPemimpin Divisi Produk dan Prosedur Pembiayaan head of Financing Product and Procedure Division
145
2010 Annual Report BNI Syariah
Pejabat Senior Senior executives
endang Rosawati, Ir., M.AG.eCoN, lahir 17 Desember 1965. Alumnus S1 dari Institut Pertanian
Bogor dan S2 university of Massey. Karirnya dimulai sebagai Analis Kredit di Customer Analysis
unit (CAu) BNI, Manajer Risiko Kredit di Divisi Manajemen Risiko BNI kemudian Pemimpin
Bidang operasional Cabang BNI Syariah Jakarta Selatan, Pemimpin Kantor Cabang BNI Syariah
Jakarta Timur, Pengelola Promosi dan Komunikasi di Divisi usaha Syariah. Semenjak 2010
menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komunikasi dan umum BNI Syariah.
endang Rosawati, Ir., M.AG.eCoN was born on December 17, 1965. She holds a Bachelor’s
Degree from Institut Pertanian Bogor and a Master’s Degree from university of Massey.
She began her career as a Credit Analyst in the Customer Analysis unit (CAu) BNI, Credit
Risk Manager in Risk Manajemen Division of BNI and then as head of operations of BNI
Syariah South Jakarta Branch, head of BNI Syariah east Jakarta Branch, Promotions and
Communications Manager at the Sharia Business unit. Since 2010 has served as head of
Communications and General Affairs Division of BNI Syariah.
Endang Rosawati, Ir., M.AG.ECONPemimpin Divisi Komunikasi dan umumhead of Communication and General Affairs Division
Joko Pramono, Drs., MM, lahir 23 Januari 1958. lulusan S1 Jurusan Accounting STIe Jakarta
dan S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor. Ia pernah menempati berbagai posisi di BNI antara
lain sebagai Asisten Sistem Akuntasi, Analis otomasi wholesale, Pengelola Sistem Teknologi,
Pemimpin Kelompok Pengelolaan Modul I, Pemimpin Kelompok Pengendalian Mutu,
Pemimpin Kelompok Conversion, Pemimpin Kelompok Switching Interchange. Pada Juni 2011
menjabat sebagai Pemimpin Divisi Teknologi di BNI Syariah.
Joko Pramono Drs., MM, was born on January 23, 1958. he holds a Bachelor’s Degree in
Accounting STIe and a Master’s Degree in Agribusiness Institut Pertanian Bogor. he has held
various positions at BNI, including as Accounting Systems Assistant, wholesale Automation
Analyst, Technology Systems Manager, Group leader of Module I Management , Quality
Control Group leader, Conversion Group leader, Switching Interchange Group leader. In June
2010 served as head of Technology Division at BNI Syariah.Joko Pramono, Drs., MMPemimpin Divisi Teknologi head of Technology Division
Jon Sujani Pasaribu, Drs, lahir 24 Juli 1966, adalah alumnus S1 ekonomi dan Studi
Pembangunan universitas Islam Sumatra utara. Sebelum bergabung ke BNI Syariah, beliau
mengembangkan karir di BNI sebagai Analis Kredit dan Pengelola Pemasaran. Kemudian
beliau menjabat sebagai Pemimpin Bidang operasional Cabang BNI Syariah Semarang, dan
Pemimpin Cabang Syariah Bumi Serpong Damai. Pada Juni 2010 menjabat sebagai Pemimpin
unit Pembiayaan Khusus. Keahlian beliau adalah dalam bidang restrukturisasi, penyelesaian,
dan penyelamatan pembiayaan.
Jon Sujani Pasaribu, Drs was born on July 24, 1966. he holds a Bachelor’s Degree in economics
and Development Studies from of universitas Islam Sumatra utara. Before joining at BNI
Syariah, he developed a career in BNI as a Credit Analyst and Marketing Manager. later he
served as operational head of Syariah Branch office Semarang and head of Syariah Branch
office Bumi Serpong Damai. In June 2010 served as head of Special Financing unit. his
expertise is in the field of restructuring, settlement and rescue financing.
Jon Sujani Pasaribu, DrsPemimpin Divisi unit Pembiayaan Khusus head of Special Financing unit
146
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
Moh. Toyib Se., MM. lahir, 10 Maret 1965. Alumnus S2 Agribisnis Institut Pertanian Bogor.
Dalam perkembangan karirnya, beliau pernah menempati berbagai posisi di BNI antara
lain sebagai Pengelola Pemasaran, Pengelola likuiditas VA, Pengelola Pembinaan Bisnis dan
operasional Cabang luar Negeri, dan Pemimpin Kelompok likuiditas Divisi Tresuri BNI. Sejak
Juni 2010, beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Tresuri, Dana dan Internasional BNI
Syariah.
Muhammad Yamin Yahya Ir., MM., lahir 5 September 1968. Alumnus S2 Agribisnis Institut
Pertanian Bogor. Karirnya dimulai di BNI sebagai Analis, Senior Card Product & Distribusi Divisi
Bisnis Kartu. Kemudian karirnya berlanjut menjadi General Manager Kantor Cabang Syariah
Yogyakarta, serta Pemimpin Kantor Cabang Syariah Makasar dan Pekanbaru. Sejak Juni 2010
beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Komersial BNI Syariah.
Moh. Toyib was born on March 10, 1965. he holds a Master’s Degree from Institut Pertanian
Bogor. In the development of his career, he has held various positions at BNI, including as
Marketing Manager, VA liquidity Management, Business Development and operations
Manager overseas Branches, and head of BNI Treasury liquidity Group. Since June 2010, he
serves as head of Treasury, Funding and International Division of BNI Syariah.
Muhammad Yamin Yahya Ir., MM., was born on September 5, 1968. he holds a Master’s Degree
in Agribusiness from Institut Pertanian Bogor. his career began as an analyst at BNI, Senior
Card Product & Distribution Card Business Division. Then his career continues to become
General Manager Syariah Branch office Yogyakarta, and leader of the Syariah Branch office
Makasar and Pekanbaru. Since June 2010 he serves as head of Commercial Division of BNI
Syariah.
Moh. Toyib SE., MM
Muhammad yamin yahya Ir., MM
Pemimpin Divisi Tresuri, Dana, dan Internasional head of Treasury, Funding and International Division
Tavip Budhy Prihanto, Drs. lahir, 12 oktober 1964. Alumnus S1 Manajemen universitas
Pembangunan Nasional (uPN) Veteran, Yogyakarta. Beliau bergabung dengan BNI pada tahun
1992. Beliau pernah menduduki beragam posisi saat di BNI, sebagai Analis Kredit, Pengelola
Perencanaan, Manager Kredit Analyst, MCo Pemasaran Bisnis Korporasi dan AVP unit Supervisi
Cabang Divisi usaha Syariah. Sejak Juni 2010, beliau menjabat sebagai Pemimpin Divisi Risiko
Pembiayaan BNI Syariah.
Budhy Prihanto Tavip was born on october 12, 1964. he holds a Bachelor’s Degree in
Management from universitas Pembangunan Nasional (uPN) Veteran, Yogyakarta. he joined
BNI on 1992. he has held various positions at the BNI, as a Credit Analyst, Planning Manager,
Credit Analyst Manager, MCo Corporate Business Marketing and AVP Supervision unit Sharia
Business unit Branch. Since June 2010, he served as head of Risk Financing Division of BNI
Syariah.Tavip Budhy Prihanto, DrsPemimpin Divisi Risiko Pembiayaan head of Risk Financing Division
Pemimpin Divisi Komersial head of Commercial Division
Pejabat Senior Senior executives
147
2010 Annual Report BNI Syariah
Yuwono Banukisworo, Drs., MM, lahir di Yogyakarta, 23 April 1958. Menyelesaikan S1 di
Fakultas ekonomi – universitas Gajah Mada dan S2 di Magister Manajemen Fakultas ekonomi
universitas Gajah Mada, dengan bidang keahlian manajemen keuangan. Sebelum bergabung
dengan BNI Syariah, berkarir di BNI sebagai Pemimpin Kelompok Pengadaan Teknologi,
Pemimpin Kelompok Private Banking Divisi Investasi & Jasa Keuangan, Pemimpin Cabang
Blitar, Pemimpin Cabang Jakarta Kota, serta wakil Pemimpin Bidang Bisnis, wakil Pemimpin
Divisi Bidang Penunjang pada Divisi usaha Syariah. Sejak spin off, beliau bergabung dengan
BNI Syariah sebagai Pemimpin Divisi Keuangan dan operasional.
Yuwono Banukisworo, Drs., MM was born in Yogyakarta on 23 April 1958. he holds a Bachelor’s
Degree in economics from universitas Gajah Mada university and a Master’s Degree in
Management from university of Gajah Mada, with areas of financial management expertise.
Before join BNI SYariah, he joined BNI in various position such as head of Technology
Purchasing Team, head of Private Banking, Invesment & Financial Service Division, leader
of Blitar Branch office, leader of Jakarta Kota Branch office, and also as Deputy of Business
Division, Deputy of Supporting Division on Sharia Business Division. After Spin off, he joined
BNI Syariah as head of Finance and operational Division.
yuwono Banukisworo, Drs., MMPemimpin Divisi Keuangan dan operasionalhead of Finance and operational Division
Pejabat Senior Senior executives
148
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
JAWA
BANDUNGPemimpin Cabang: Ida Triana widowati
Jl. Buah Batu No.157 C
Bandung
T: (022)-7314546, 7323142, 7323143
F: (022)-7323141
Cabang Pembantu Syariah Cianjur
Jl. Dr.Muwardi No.70 Cianjur
T: (0263)-273003
F: (0263)-273003
Cabang Pembantu Syariah Cigondewah
Taman Kopo Indah II Blok
Ruko B.1 No.18 Desa Rahayu
Kec.Margaasih Kab. Bandung
T: (022)-5425718, 5423497
F: (022)-5423031
Cabang Pembantu Syariah Dago
Jln. Ir. h. Djuanda No. 298 Kel. Dago
Kec. Coblong Kodya Bandung 40286
T: (022)-2517152
F: (022)-2504946
BEKASIPemimpin Cabang: Nurfi Majidi
Komp.Sentra Niaga
Jl. Jend.Ahmad Yani Blok A6
No.3-3A, Bekasi
T: (021)88962828 (hunting)
F: (021)88966464
BOGORPemimpin Cabang: Muhammad utsman
Jl. Pajajaran Raya No.27 A-B
Bogor
T: (0251)-337306, 337620, 337687, 337828, 349308
F: (0251)384968
Cabang Pembantu Syariah Tajur
Jl. Raya Tajur No.88 D Bogor
T: (0251)-392871
F: (0251)-353662
Jaringan KantorOffice Networks
BUMI SERPONG DAMAIPemimpin Cabang: Georgie Syaffei
Jl. Pahlawan Seribu ITC BSD
No.33A & 35 Tangerang
T: 53153155, 53153144, 53161601
F: 53161611
Cabang Pembantu Syariah Cimone
Jl. Merdeka No.21 D
Tangerang
Cabang Pembantu Syariah Pasar Serpong
Jl. Raya Puspitek Serpong
Tangerang
T: (021) 75881818, 75881819
F: (021) 75882020
CIREBONPemimpin Cabang: Supratignyo
Jl. Sisingamangaraja No.28
Cirebon
T: (0231)-246063, 246064, 246065, 246102, 246104
F: (0231)246105
JAKARTA BARATPemimpin Cabang: Achmad Djamiat Pitoyo
Ruko Meditarania
Jl. Meruya Raya No.1
Jakarta Barat
T: (021) 5866388, 5865715, 5865719
F: (021) 58901202
JAKARTA SELATANPemimpin Cabang: Supardi Najamudin
Komplek ITC Dutamas
Fatmawati Blok A1.2-3
Jl. R.S Fatmawati
Jakarta Selatan
T: (021)-72798266, 72798267, 72798268
F: (021)-72798733
Cabang Pembantu Syariah Jakarta Pusat
BNI JPu Jl. Jend.Sudirman
Kav.1 Jakarta 10220
T: (021)-5729751 ext.2359
F: (021)5729751
149
2010 Annual Report BNI Syariah
Cabang Pembantu Syariah uIN Syarif hidayatullah
Kampus uIN Syarief
hidayatullah, Jl. Ir. Juanda -Ciputat
T: (021)-74416484
F: (021)-74716485
Cabang Pembantu Syariah Depok
Jl. Margonda Raya No.222 e
Kemiri Muka, Beji, Depok 16423
T: (021)-77204489
F: (021)77205903
JAKARTA TIMURPemimpin Cabang: Dody Rukadi
Komplek Graha Mas Pemuda
Blok AB1 dan AB2
Jl. Pemuda, Rawamangun
Jakarta Timur
T: (021)-47882681-84
F: (021)47882685
Cabang Pembantu Syariah Kalimalang
Jl. Kalimalang Blok N No.12/h12
Jakarta Timur
T: (021)86607205, 86607206
F: (021)86610553
JAKARTA UTARAPemimpin Cabang: Ali Muafa
Jl. Boulevard Raya QA.I/1
Kelapa Gading Jakarta utara
T: 4500695, 4500694, 45841585
F: 4514121
Cabang Pembantu Syariah Koja
Ruko Kramat Jaya Permai blok
A No.8, Jl. Kramat Jaya, Koja
T: (021)-4368233
F: (021)-4369811
JEMBERPemimpin Cabang: M. Ibrahim Paturrusi
Jl. Ahmad Yani No.39
Jember
T: (0331)-489500,420018, 420061
F: (0331) 487617
KEDIRIPemimpin Cabang: A. Muhammad hatta
Ruko hayam wuruk Trade Centre
Blok A.5-6, Jl. hayam wuruk
Kediri
T: (0354)-680966, 680952, 680977, 672677
F: (0354) 672627
MALANGPemimpin Cabang: M.M.A Pitra Ardiati
Jl. Jaksa Agung Suprapto No.48
Malang 65111
T: (0341)-359129, 359130
F: (0341)-359128
Cabang Pembantu Syariah Pasuruan
Jl. Panglima Sudirman No.32A
Pasuruan
T: (0343)-415017
F: (0343)-415018
Cabang Pembantu Syariah Batu
Jl. Panglima Sudirman No.56
Batu, Malang.
T: (0341)-590145
F: (0341) 590146
PEKALONGANPemimpin Cabang: Adimar
Masjid Syuhada
Jl. Pemuda No.52-54
Pekalongan
T: (0285)-434918, 434919
F: (0285)-434920
Cabang Pembantu Syariah Tegal
Jl. Mayjen Sutoyo No.50
Tegal 52113
T: (0283)-340715
Fax:(0283)-340716
PRIMA JAKARTAPemimpin Cabang: Adjat Djatnika Basarah
Gedung wisma Kyoie Prince lt.2 & 5
Jl. Jend.Sudirman Kav.3
Jakarta Pusat
T: (021)-5723039, 5723105
F: (021)5724148
Cabang Pembantu Syariah Departemen Agama
Gedung Departemen Agama
Jl. lapangan Banteng Barat
No.3-4, Jakarta Pusat
T: (021)3518875, 3518902
F: (021) 3518902
Cabang Pembantu Syariah Mahkamah Agung
Gedung Mahkamah Agung
Jl. Medan Merdeka utara
No.9-13, Jakarta Pusat
T: (021)3840382
F: (021) 3448031
150
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
SEMARANGPemimpin Cabang: Ichwan Razoki lubis
Jl. Ahmad Yani 152
Semarang
T: (024)-8313247,8315027
F: (024)-8313217
Cabang Pembantu Syariah Jepara
Jl. Veteran No.37 Jepara
Jepara
T: (0291)-591532
F: (0291)-591532
Cabang Pembantu Syariah universitas Sultan Agung
(unissula)
Jl. Raya Kaligawe Km.04, Semarang
T: (024)6592916
F: (024)6592915
SURABAYAPemimpin Cabang: Imam hidayat Sunarto
Jl. Bukit Darmo Boulevard
No.8A - 8B, Surabaya
T: (031)-7328840, 7329870,
7327350
F: (031)-7385678
Cabang Pembantu Syariah Rajawali
Jl. Rajawali No.16, Surabaya
T: (031)3529328
F: (031)3529328
SURAKARTAPemimpin Cabang: Arief Mursidi
Jl. Slamet Riyadi No.318
Surakarta
T: (0271)-731014, 736674
F: (0271)736718
Cabang Pembantu Syariah Sragen
Komplek Atrium Plaza Blok F
Jl. Raya Sukowati No.302-304
Sragen
T: (0271)691999
F: (0271)694600
YOGYAKARTAPemimpin Cabang: Ahmad Rizini
Jl. Kusumanegara No.112
umbulharjo
Yogyakarta 55165
T: (0274)-417222, 417555, 450374
F: (0274)-417111
Cabang Pembantu Syariah Bulaksumur
Jl. Bulaksumur No.h-4
Yogyakarta
T: (0274)-557088
F: (0274)557088
Cabang Pembantu Syariah Godean
Jl. Godean Km.5 No.23
Yogyakarta
T: (0274)-551577
F: (0274)-551577
SUMATERA
BANDA ACEHPemimpin Cabang: Ahmad Yusuf widodo
Jl. Tgk. Daud Beureueh No.33
Banda Aceh
T: (0651)-32313, 32314, 32301, 32308, 32298
F: (0651)-32317
BATAMPemimpin Cabang: Nirwan Purnama
Kompleks Regency Park Blok II
No.15, Jl. Teuku umar, Pelita,
Batam
T: (0778)429054,429057,429058
F: (0778)429060
MEDANPemimpin Cabang: Darmayanti
Jl. Kapten Maulana lubis No.12
Medan 20112
T: (061)-4559520, 4559521
F: (061)-4522608
Cabang Pembantu Syariah Sisingamangaraja
Jl. Sisingamangaraja No.4D
Medan 20213
T: (061)-7320002
F: (061)-7320002
Cabang Pembantu Syariah Binjai
Pertokoan Maju Bersama Blok
A No.3, Jl. Sukarno-hatta Binjai Timur
T: (061)8830585
F: (061)8829976
PADANGPemimpin Cabang: utep Triatna
Jl. Pattimura No.10
Padang
T: (0751)-841818, 841819
F: (0751)-841808
Jaringan Kantor office Networks
151
2010 Annual Report BNI Syariah
Cabang Pembantu Syariah Bukittinggi
Jl. Perintis Kemerdekaan No.2 G
Bukittinggi
T: (0752)-628500
F: (0752)-628766
PALEMBANGPemimpin Cabang: Sunhaji
Jl. Jend.Sudirman No.67-68
Palembang (30126)
T: (0711)-315999, 310751
F: (0711)310752
Cabang Pembantu Syariah lubuk linggau
BNI lubuklinggau
Jl. Yos Sudarso No.288
lubuk linggau 31621
T: (0733)-323707
F: (0733)-323707
Cabang Pembantu Syariah Demang
Jl. Demang lebar Daun No.507
eF, Kota Palembang
T: (0711)-358120, 358123
F: (0711)358201
Cabang Pembantu Syariah Sungai Danau
Desa Sungai Danau, Kec.Satui
Kab. Kotabaru, Kalimantan Selatan
T: (0512)-61550, 2702568
F: (0512)-61550
PEKANBARUPemimpin Cabang: Sunandar
Jl. Jend.Sudirman No.484
Pekanbaru
(0761)-859819, 859697
T: 859698, 859694, 859695
F: (0761)-859697
TANJUNGKARANGPemimpin Cabang: Agam Ajatullah
Jl. Jend.Sudirman No.62
Tanjungkarang, lampung
T: (0721) 242430, 242528, 242517, 242394
F: (0721)242432
KALIMANTAN
BALIKPAPANPemimpin Cabang: wahsi Prasodjo
Jl. Jend Sudirman No.43 D-e,
Balikpapan
T: (0542)-731354, 732679, 737734
F: (0542)737733
BANJARMASINPemimpin Cabang: Dade Darmawan
Jl. Jend.Ahmad Yani KM.4, No.385
Banjarmasin
T: (0511)-3256746, 3256946, 3259146, 3259446
F: (0511)-3251346
Cabang Pembantu Syariah Banjarbaru
Jl. Ahmad Yani Km.35, Banjarbaru,
Banjarmasin
T: (0511) 4778176
F: (0511) 4778176
SULAWESI
MAKASSARPemimpin Cabang: heru Mulyadi Ramdhan
Jl. Andi Pangeran Pettarani
Komp.Ruko Business Center
Sardony No.1/2, Panakukkang
Makassar
T: (0411)-421188, 443558, 421388
F: (0411)-443890
Cabang Pembantu Syariah Gowa
Ruko Graha Satelit Blok B No.2
Jl. Sultan hasanudin Gowa
T: (0411)-881167
F: (0411)-881167
Cabang Pembantu Syariah Bulusaraung
Jl. Gunung Bulusaraung No.2-2A
Makassar
T: (0411)328665
F: (0411)328663
Jaringan Kantor office Networks
152
laporan Tahunan BNI Syariah 2010
153
2010 Annual Report BNI Syariah
Laporan Keuangan
Dengan laporan Auditor IndependenTahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember 2010
with Independent Auditor’s ReportYears endedDecember 31, 2010
Financial Report
halaman ini sengaja dikosongkan This page is intentionaly left blank
PT Bank BNI Syariah Laporan keuangan beserta laporan auditor independen periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010/ Financial statements with independent auditors’ report period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
The original financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN KEUANGAN
BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN PERIODE DARI 22 MARET 2010
(TANGGAL PENDIRIAN) SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2010
PT BANK BNI SYARIAH FINANCIAL STATEMENTS
WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT PERIOD FROM MARCH 22, 2010
(INCEPTION) THROUGH DECEMBER 31, 2010
Daftar Isi Halaman/ Page
Table of Contents
Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca ……………………………………………… 1-4 ………………………………………. Balance Sheet Laporan Laba Rugi ……………………………….. 5 ……………………………….. Statement of Income Laporan Perubahan Ekuitas ............................... 6 ….Statement of Changes in Stockholders’ Equity Laporan Arus Kas................................................ 7-8 ………………………… Statement of Cash Flows Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil………………………………………………….
9
Statement of Reconciliation of Income and …………………………………… Revenue Sharing
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat.. 10 …. Statement of Sources and Uses of Zakat Funds Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan……………………………………………
11
Statement of Sources and Uses of Qardhul Hasan ………………………………………………….. Funds
Catatan atas Laporan Keuangan………………… 12-79 ………...………Notes to the Financial Statements
***************************
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
1
PT BANK BNI SYARIAH NERACA
31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah) Catatan/ Notes 2010
ASET ASSETS
KAS 2a 39.193 CASH GIRO DAN PENEMPATAN PADA CURRENT ACCOUNTS AND BANK INDONESIA 2a,2d,4 1.247.846 PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN 2a,2b,2c CURRENT ACCOUNTS WITH 2e,5,38 OTHER BANK Pihak ketiga - Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 153.563 Related party
Jumlah giro pada bank lain 153.563 Total current accounts with other bank Penyisihan kerugian (1.536) Allowance for possible losses
Bersih 152.027 Net
PENEMPATAN PADA BANK LAIN 2a,2c,2f PLACEMENT WITH OTHER BANKS 6 Pihak ketiga 131.000 Third parties Penyisihan kerugian (1.310) Allowance for possible losses
Bersih 129.690 Net
INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA 2c,2g,7 INVESTMENT IN SECURITIES/ MARKETABLE SECURITIES termasuk selisih nilai perolehan Including unamortized dibanding nilai nominal difference of acquisition cost yang belum diamortisasi and nominal value sebesar Rp 22 of Rp22 Pihak ketiga Third parties Tersedia untuk dijual 805.333 Available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo 445.022 Held-to-maturity
Jumlah investasi pada efek/surat berharga 1.250.355 Total investment on securities Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses
Bersih 1.231.055 Net
PIUTANG MURABAHAH 2b,2c,2h MURABAHAH RECEIVABLES setelah dikurangi pendapatan 8,38 - net of deferred margin keuntungan yang ditangguhkan income of Rp1,826,680 sebesar Rp1.826.680 Pihak ketiga 2.552.913 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 179 Related parties
Jumlah piutang murabahah 2.553.092 Total murabahah receivables Penyisihan kerugian (58.751) Allowance for possible losses
Bersih 2.494.341 Net
PINJAMAN QARDH 2b,2c,2i FUNDS OF QARDH 9,38 Pihak ketiga 214.172 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 3.232 Related parties
Jumlah pinjaman qardh 217.404 Total funds of qardh Penyisihan kerugian (5.637) Allowance for possible losses
Bersih 211.767 Net
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
2
PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued)
December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes 2010
PEMBIAYAAN MUDHARABAH 2c,2j,10 MUDHARABAH FINANCING Pihak ketiga 87.327 Third parties Penyisihan kerugian (4.126) Allowance for possible losses
Bersih 83.201 Net
PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 2c,2j,11 MUSYARAKAH FINANCING Pihak ketiga 624.820 Third parties Penyisihan kerugian (30.254) Allowance for possible losses
Bersih 594.566 Net
ASET YANG DIPEROLEH 2k,12 ASSETS ACQUIRED FOR UNTUK IJARAH - BERSIH 75.842 IJARAH - NET ASET TETAP 2l,13 FIXED ASSETS Biaya perolehan 56.466 Acquisition cost Akumulasi penyusutan (32.819) Accumulated depreciation
Nilai Buku - Bersih 23.647 Book value - net
ASET PAJAK TANGGUHAN - BERSIH 2u,20 14.381 DEFERRED TAX ASSETS - NET ASET LAIN-LAIN 2b,2m,14,38 OTHER ASSETS Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 32.720 Related party Pihak ketiga 64.647 Third parties
Jumlah aset lain-lain 97.367 Total other assets
JUMLAH ASET 6.394.923 TOTAL ASSETS
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
3
PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued)
December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes 2010
KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH LIABILITIES, TEMPORARY SYIRKAH TEMPORER, DAN EKUITAS FUNDS, AND STOCKHOLDERS’ EQUITY
KEWAJIBAN LIABILITIES
KEWAJIBAN SEGERA 2n,15 OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Pihak ketiga 22.372 Third parties
BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 16 31.461 UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING SIMPANAN 2b,2o DEPOSITS Giro wadiah 17,38 Wadiah demand deposits Pihak ketiga 533.385 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 5.305 Related party
Jumlah giro wadiah 538.690 Total wadiah demand deposits
Tabungan wadiah 18 Wadiah saving deposits Pihak ketiga 105.934 Third parties
Jumlah simpanan 644.624 Total deposits SIMPANAN DARI BANK LAIN 2o,19 DEPOSITS FROM OTHER BANKS Pihak ketiga 12.325 Third parties HUTANG PAJAK 2u,20 24.450 TAXES PAYABLE ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN ESTIMATED LOSSES ON DAN KONTINJENSI 2c,35 484 COMMITMENTS AND CONTINGENCIES KEWAJIBAN LAIN-LAIN 2b,2s,2t OTHER LIABILITIES Pihak yang mempunyai hubungan 21,36,38 Istimewa 14.298 Related party Pihak ketiga 75.355 Third parties
Jumlah kewajiban lain-lain 89.653 Total other liabilities
JUMLAH KEWAJIBAN 825.369 TOTAL LIABILITIES
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
4
PT BANK BNI SYARIAH NERACA (lanjutan) 31 Desember 2010
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH BALANCE SHEET (continued)
December 31, 2010 (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes 2010
DANA SYIRKAH TEMPORER 2b,2p TEMPORARY SYIRKAH FUNDS Dana syirkah temporer dari bukan bank: Non-bank temporary syirkah funds: Tabungan mudharabah 22,38 Mudharabah saving deposits Pihak ketiga 1.873.317 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.376 Related parties
Jumlah tabungan mudharabah 1.874.693 Total mudharabah saving deposits
Deposito mudharabah 23,38 Mudharabah time deposits Pihak ketiga 2.626.271 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 17.140 Related parties
Jumlah deposito mudharabah 2.643.411 Total mudharabah time deposits
JUMLAH DANA SYIRKAH TEMPORER 4.518.104 TOTAL TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
EKUITAS STOCKHOLDERS’ EQUITY
MODAL SAHAM - nilai nominal CAPITAL STOCK - nominal value Rp1 per saham Rp1 per share Modal dasar - 4.004.000 saham Authorized - 4,004,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully-paid capital- penuh - 1.001.000 saham 24 1.001.000 1,001,000 shares
KEUNTUNGAN YANG BELUM DIREALISASI DARI UNREALIZED GAIN ON INVESTASI PADA EFEK/SURAT AVAILABLE-FOR-SALE BERHARGA YANG TERSEDIA UNTUK DIJUAL SECURITIES INVESTMENT SETELAH DIKURANGI PAJAK TANGGUHAN 2g 13.938 NET OF DEFERRED TAX SALDO LABA 36.512 RETAINED EARNINGS
EKUITAS - BERSIH 1.051.450 STOCKHOLDERS’ EQUITY - NET
TOTAL LIABILITIES, TEMPORARY JUMLAH KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH SYIRKAH FUNDS, AND TEMPORER, DAN EKUITAS 6.394.923 STOCKHOLDERS’ EQUITY
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
5
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN LABA RUGI
Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF INCOME
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 *)
(Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes 2010
PENDAPATAN PENGELOLAAN 2q,8,9,10 INCOME FROM FUND DANA OLEH BANK SEBAGAI 11,12 MANAGEMENT BY THE BANK MUDHARIB AS MUDHARIB Pendapatan dari jual beli 25 214.411 Income from sales and purchase Pendapatan bagi hasil 26 47.216 Income from revenue sharing Pendapatan dari sewa - bersih 27 1.263 Income from leasing - net Pendapatan usaha utama lainnya 28 154.771 Other main operating income
Jumlah pendapatan pengelolaan dana Total revenue from fund management oleh Bank sebagai mudharib 417.661 by the Bank as mudharib THIRD PARTIES’ SHARE ON HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL RETURN OF TEMPORARY DANA SYIRKAH TEMPORER 2r,29 (140.106) SYIRKAH FUNDS
HAK BAGI HASIL MILIK BANK 277.555 BANK’S SHARE IN PROFIT SHARING
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 2s,30 24.420 OTHER OPERATING INCOME BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES Gaji dan tunjangan 2t,31 (77.280) Salaries and benefits Umum dan administrasi 32 (64.746) General and administrative Beban bonus wadiah 2o (4.474) Wadiah bonus expense Lain-lain 2b, 38 (23.059) Others
Jumlah beban operasional lainnya (169.559) Total other operating expenses Beban penyisihan kerugian aset Provisions for possible losses on produktif 2c,33 (96.331) earning assets
LABA USAHA 36.085 INCOME FROM OPERATION PENDAPATAN NON-OPERATING INCOME - NET NON-OPERASIONAL - BERSIH 34 649
LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) INCOME BEFORE INCOME TAX PAJAK PENGHASILAN 36.734 BENEFIT (EXPENSE)
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2u,20 INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini (19.249) Current Tangguhan 19.027 Deferred
Jumlah beban pajak penghasilan - bersih (222) Total income tax expense - net LABA BERSIH 36.512 NET INCOME
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010 dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010
*) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010 and started its operation on June 19, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
6
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CHANGES IN
STOCKHOLDERS’ EQUITY Period from March 22, 2010 (inception)
through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)
Keuntungan yang Belum Direalisasi dari Investasi Pada Efek/ Surat Berharga Tersedia untuk Dijual Setelah Dikurangi Pajak Tangguhan/ Modal Saham Unrealized Ditempatkan dan Gain On Disetor Penuh/ Available-for-Sale Issued and Fully- Securities Ekuitas - Bersih/ Catatan/ Paid Capital Investment Net of Saldo Laba/ Stockholders’ Notes Stock Deferred Tax Retained Earnings Equity - Net
Balance as of Saldo 22 Maret 2010 - - - - March 22, 2010 Penerbitan saham 1a,3,24 1.001.000 - - 1.001.000 Shares issuance Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada Unrealized gain on efek/surat berharga available-for-sale tersedia untuk dijual - securities investment setelah dikurangi - net of pajak tangguhan 2g - 13.938 - 13.938 deferred tax Laba bersih untuk periode Net income for 22 Maret 2010 the period from sampai dengan March 22, 2010 through 31 Desember 2010 - - 36.512 36.512 December 31, 2010
Balance as of Saldo 31 Desember 2010 1.001.000 13.938 36.512 1.051.450 December 31, 2010
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010
dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010
and started its operation on June 19, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
7
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN ARUS KAS
Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CASH FLOW
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 *)
(Express in million of Rupiah) Catatan/ Notes 2010
CASH FLOWS FROM OPERATING ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES Penerimaan pendapatan pengelolaan dana 404.609 Receipt of income from fund management Pembayaran bagi hasil dana syirkah temporer (125.860) Payment of profit sharing for temporary syirkah funds Penerimaan pendapatan usaha lainnya 24.420 Receipt of other operating income Pembayaran beban usaha lainnya (73.646) Payment of other operating expense Penerimaan pendapatan non-operasional - bersih 656 Receipt of non-operational income - net
Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan Cash flows before changes in kewajiban operasi 230.179 operating assets and liabilities Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: Changes in operating asset and liabilities: Penurunan (kenaikan) aset operasi: Decrease (increase) in operating assets: Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia dan bank lain (1) and other bank Surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo 6.250 Held-to-maturity securities Surat – surat berharga tersedia untuk dijual 18.584 Available-for-sale securities Piutang murabahah (210.853) Murabahah receivable Aset yang diperoleh untuk ijarah (29.673) Aset acquired for ijarah Pembiayaan mudharabah (27.562) Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah (141.203) Musyarakah financing Pinjaman qardh (74.482) Funds of qardh Aset lain-lain (50.139) Other assets Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Increase (decrease) in operating liabilities: Kewajiban segera 2.327 Obligation due immediately Simpanan 136.050 Deposits Simpanan dari bank lain (3.147) Deposits from other Bank Hutang pajak (19.249) Taxes payable Kewajiban lain-lain 8.328 Other liabilities Dana syirkah temporer 22,23 797.610 Temporary syirkah funds
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Operating Operasi 643.019 Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES Penjualan dan pembelian obligasi Pemerintah: Sales and purchase of Government bonds Penjualan 663.598 Sales Pembelian (550.882) Purchases
Pembelian obligasi Pemerintah - bersih 112.716 Purchases of Government bonds - net Perolehan aset tetap 13 (4.054) Acquisition of fixed assets
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Net Cash Provided by Investing Investasi 108.662 Activities
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
8
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)
Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 *)
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF CASH FLOWS (continued)
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010 *)
(Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes 2010
KENAIKAN BERSIH KAS DAN NET INCREASE IN CASH AND SETARA KAS 751.681 CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL PERIODE 818.921 AT BEGINNING OF THE PERIOD
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR PERIODE 1.570.602 AT END OF THE PERIOD
Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari: end of the period consist of: Kas 39.193 Cash Giro dan penempatan pada Bank Indonesia 4 1.247.846 Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 5 153.563 Current accounts with other bank Penempatan pada bank lain 6 130.000 Placement with other banks
Jumlah 1.570.602 Total
PENGUNGKAPAN INFORMASI SUPLEMENTAL DISCLOSURES OF TAMBAHAN ARUS KAS CASH FLOWS INFORMATION Aktivitas yang tidak mempengaruhi Activities not affecting arus kas: cash flows: Aset bersih yang dialihkan dari UUS BNI Net assets transferred from UUS BNI sebagai setoran modal 3 1.000.000 as paid up capital Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga Unrealized gain on yang tersedia untuk dijual setelah available-for-sale securities dikurangi pajak tangguhan 13.938 investment net of deferred tax
*) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010
dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010
and started its operation on June 19, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
9
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN REKONSILIASI PENDAPATAN
DAN BAGI HASIL Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 *) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF RECONCILIATION
OF INCOME AND REVENUE SHARING Period from March 22, 2010 (inception)
through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Notes 2010
Pendapatan Usaha Utama (Akrual) 2a Main Operating Income (Accrual) Pendapatan dari jual beli 25 214.411 Income from sales and purchase Pendapatan bagi hasil 26 47.216 Income from revenue sharing Pendapatan dari sewa - bersih 27 1.263 Income from leasing - net Pendapatan usaha utama lainnya 28 154.771 Other main operating income
Jumlah 417.661 Total
Pengurang Deduction Pendapatan periode berjalan yang kas Current period income in which atau setara kasnya belum diterima: the cash and cash equivalents were not received: Pendapatan keuntungan murabahah 4.577 Murabahah margin income Hak bagi hasil Revenue sharing share Pembiayaan mudharabah - Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah 10 Musyarakah financing Pendapatan sewa 19.146 Lease income Pendapatan usaha utama lainnya 54.963 Other main operating income
Jumlah 78.696 Total
Penambah Addition Pendapatan periode sebelumnya yang Prior period income in which the cash kasnya diterima pada periode berjalan: were received during current period: Penerimaan pelunasan pendapatan Settlement receipt from murabahah keuntungan murabahah 209.833 margin receivables Penerimaan piutang bagi hasil: Receipt from revenue sharing: Pembiayaan mudharabah 6.976 Mudharabah financing Pembiayaan musyarakah 40.230 Musyarakah financing Penerimaan pendapatan sewa 8.731 Receipt of lease income Pendapatan usaha utama lainnya 99.584 Other main operating income
Jumlah 365.354 Total
Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil 704.319 Available income for revenue sharing Bagi hasil yang menjadi hak Bank Syariah 564.213 Sharia Bank’s share from revenue sharing
Bagi hasil yang menjadi hak pemilik dana 29 140.106 Fund owners’ share from revenue sharing
Dirinci atas: Details to: Hak pemilik dana atas bagi hasil yang Fund owners’ share on sudah didistribusikan 108.645 distributed revenue sharing Hak pemilik dana atas bagi hasil yang Fund owners’ share on belum didistribusikan 16 31.461 undistributed revenue sharing
140.106 *) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010
dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010
and started its operation on June 19, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
10
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN
DANA ZAKAT Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 *) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF SOURCES AND USES
OF ZAKAT FUNDS Period from March 22, 2010 (inception)
through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Note 2010
Source of Zakat Funds at Sumber Dana Zakat Pada Awal Periode 2a - Beginning of the Period Sumber Dana Zakat Source of Zakat Funds Zakat dari pihak luar bank 298 Zakat from non-bank parties
Jumlah 298 Total
Penggunaan Dana Zakat Uses of Zakat Funds Disalurkan melalui UPZ BAZNAS 298 Distributed through UPZ BAZNAS BNI Syariah BNI Syariah Disalurkan sendiri - Self-distributed
Jumlah 298 Total
Kenaikan Dana Zakat - Increase in Zakat Funds
Source of Zakat Funds Sumber Dana Zakat Pada Akhir Periode - at End of the Period *) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010
dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010
and started its operation on June 19, 2010
The original financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes form an integral part of these
financial statements.
11
PT BANK BNI SYARIAH LAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN
DANA KEBAJIKAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 *) (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH STATEMENT OF SOURCES AND USES
OF QARDHUL HASAN FUNDS Period from March 22, 2010 (inception)
through December 31, 2010 *) (Expressed in million of Rupiah)
Catatan/ Note 2010
Source of Qardhul Hasan Funds Sumber Dana Kebajikan Pada Awal Periode 2a - at Beginning of the Period Sumber Dana Kebajikan Source of Qardhul Hasan Funds Infaq dan shadaqah 15 Infaq and shadaqah Denda - Penalty Sumbangan/hibah - Donations/Grant Pendapatan non-halal - Non-halal income
Jumlah 15 Total
Penggunaan Dana Kebajikan Uses of Qardhul Hasan Funds Disalurkan melalui UPZ BAZNAS 15 Distributed through UPZ BAZNAS BNI Syariah BNI Syariah Sumbangan - Donation Biaya administrasi - Administration expense
Jumlah 15 Total
Kenaikan Sumber Dana Kebajikan - Increase in Qardhul Hasan Funds
Source of Qardhul Hasan Funds Sumber Dana Kebajikan Pada Akhir Periode - at End of the Period *) PT Bank BNI Syariah didirikan pada tanggal 22 Maret 2010
dan mulai beroperasi pada tanggal 19 Juni 2010 *) PT Bank BNI Syariah was established on March 22, 2010
and started its operation on June 19, 2010
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
12
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum a. Bank Establishment and General Information
PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” atau “Bank”) didirikan dengan Akta Pendirian No. 160 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-15574.AH.01.01.tahun 2010 tanggal 25 Maret 2010 dan telah diubah dengan Akta No. 226 tanggal 29 Juni 2010 yang laporannya telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-20149 tahun 2010 tanggal 6 Agustus 2010. Penyetoran modal sebagaimana tercantum dalam akta pendirian dilakukan oleh Pendiri dari hasil pemisahan (spin-off) yang efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.
PT Bank BNI Syariah (“BNI Syariah” or “the Bank”) was established based on Establishment Deed No. 160 dated March 22, 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H. as the substitute of Sutjipto S.H., notary in Jakarta. The establishment deed has been approved by the the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-15574.AH.01.01.year 2010 dated March 25, 2010 and was further amended by Deed No. 226 dated June 29, 2010, in which the report has been received and recorded by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.10-20149 year 2010 dated August 6, 2010. The capital contribution as stated on the establishment deed was conducted by the founders as a result of the spin-off on June 19, 2010.
Bank merupakan bank umum syariah hasil pemisahan Unit Usaha Syariah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“UUS BNI”) dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“Bank BNI”). Proses pendiriannya telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank BNI tanggal 5 Oktober 2009, yang diaktakan dengan Akta No. 37 dari Notaris Fathiah Helmi, S.H. Pemisahan dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah. Pendirian tersebut dilakukan dengan izin Bank Indonesia melalui dua tahap, yaitu persetujuan izin prinsip dan izin usaha. Pada tanggal 8 Februari 2010, Bank telah mendapatkan izin prinsip dari Bank Indonesia untuk melaksanakan pemisahan UUS BNI berdasarkan surat No. 12/2/DpG/Dpbs. Pemisahan UUS BNI dilakukan dengan Akta Pemisahan No. 159 tanggal 22 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Aulia Taufani, S.H., sebagai pengganti Sutjipto, S.H., Notaris di Jakarta.
The Bank is a commercial sharia bank created from of the spin-off of sharia business unit of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("UUS BNI") from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ("Bank BNI"). The establishment of the process has been approved at the Stockholders’ Extraordinary General Meeting of Bank BNI on October 5, 2009, and was notarized by notarial deed No.37 of Notary Fathiah Helmi, S.H. The spin-off was made with reference to Bank Indonesia Regulation No.11/10/PBI/2009 regarding Sharia Business Unit. The establishment has been approved by Bank Indonesia in two stages, the approval of the consent principle and the business license. On February 8, 2010, BNI Syariah has received its consent principle from Bank Indonesia to conduct the separation of UUS Bank BNI based on the letter No. 12/2/DpG/Dpbs. The spin-off of UUS Bank BNI was made under Spin-off Deed No. 159 dated March 22, 2010 and was notarized by Aulia Taufani, S.H., as the substitute of Sutjipto S.H., Notary in Jakarta.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
13
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
a. Pendirian Bank dan Informasi Umum (lanjutan)
a. Bank Establishment and General Information (continued)
Pada tanggal 21 Mei 2010, Bank memperoleh
izin usaha dari Bank Indonesia berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 12/41/KEP.GBI/2010 tentang Pemberian Izin Usaha PT Bank BNI Syariah. Selanjutnya pemisahan terjadi secara efektif pada tanggal 19 Juni 2010, yakni pertama kalinya Bank melakukan kegiatan usaha, sebagaimana yang dilaporkan kepada Bank Indonesia dengan surat No. Dir/1/03 tanggal 19 Juni 2010 perihal Laporan Pelaksanaan Pembukaan Bank Umum Syariah Hasil Pemisahan.
On May 21, 2010, Bank has received its business license from Bank Indonesia based on the Decision Letter No. 12/41/KEP.GBI/2010 of the Governor of Bank Indonesia regarding the approval of the business license of PT Bank BNI Syariah. Furthermore the spin-off became effective on June 19, 2010, and started its operational activity on the same day, as reported to Bank Indonesia through letter No. Dir/1/03 dated June 19, 2010 regarding the Report on the Implementation of the Opening of Commercial Sharia Bank Resulting from the Spin-Off.
Terkait dengan pemisahan (spin-off) UUS BNI,
pemberitahuan atas rancangan spin-off kepada karyawan, nasabah dan pihak ketiga telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal 12 Agustus 2009, sedangkan pemberitahuan atas rencana pengalihan hak dan kewajiban UUS BNI telah diumumkan di surat kabar nasional pada tanggal 15 Februari 2010.
In connection with the separation of UUS BNI, the announcement to employees, debtors and third parties regarding the spin-off was made through the national newspaper on August 12, 2009 while the announcement regarding the transfer of the rights and obligations of UUS Bank BNI has been made through the national newspaper on February 15, 2010.
Berdasarkan Pasal 3 Akta Pendirian Bank,
maksud dan tujuan Bank sebagai bank umum syariah hasil pemisahan yaitu menyelenggarakan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Based on Article 3 of the Deed of Establishment of the Bank, the aims and objectives of the Bank as a commercial sharia bank resulted from spin-off is to operate the business based on sharia principles in accordance with the prevailing laws.
Bank menjalankan kegiatan operasional
sebagai bank devisa dimulai pada tanggal 9 Juli 2010 berdasarkan Salinan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 12/5/KEP.DpG/2010 tertanggal 9 Juli 2010.
The Bank started its operational activities as a foreign exchange bank on July 9, 2010 based on the copy of the Decision Letter No.12/5/KEP.DpG/2010 of the Governor of Bank Indonesia dated July 9, 2010
Kantor pusat Bank berlokasi di Jl. Jend.
Sudirman Kav. 1, Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, Bank memiliki 28 (dua puluh delapan) Kantor Cabang Syariah (KCS) dan 31 (tiga puluh satu) Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) yang seluruhnya berlokasi di Indonesia.
The Bank head office is located in Jl. Jend. Sudirman Kav. 1, Jakarta. As of December 31, 2010, BNI Syariah has 28 (twenty eight) Sharia Branches (KCS) and 31 (thirty one) Sharia Sub-Branches (KCPS) which are all located around Indonesia.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
14
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan
b. Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Committees and Employees
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank
pada tanggal 31 Desember 2010, ditetapkan berdasarkan Akta Pendirian Bank adalah sebagai berikut:
The composition of Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2010, as stated based on the deed of the establishment of the Bank are as follows:
Dewan Komisaris/Board of Commissioners
Komisaris Utama Achjar Iljas President Commissioner Komisaris Independen Sofyan Syafri Harahap Independent Commissioner Komisaris Independen Acep Riana Jayaprawira Independent Commissioner
Direksi/Board of Directors
Direktur Utama Rizqullah President Director Direktur Bambang Widjanarko Director Direktur Kepatuhan dan Penunjang Imam Teguh Saptono Compliance and Support Director
Susunan Dewan Pengawas Syariah Bank
pada tanggal 31 Desember 2010 ditetapkan berdasarkan Akta Pendirian Bank adalah sebagai berikut:
The composition of the Sharia Supervisory Board as of December 31, 2010 is based on the deed of estabilshment of the Bank, are as follows:
Dewan Pengawas Syariah/Board of Sharia Supervisory
Ketua KH. Ma’ruf Amin Chairman Anggota Dr. Hasanuddin, M.Ag. Member
Susunan Komite Audit, Komite Pemantau
Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
The composition of Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Remuneration and Nomination Committee established by the Board of Commissioner are as follows:
Komite Audit/Audit Committee
Ketua Sofyan Syafri Harahap Chairman Anggota Achjar Iljas Member Anggota Acep Riana Jayaprawira Member Anggota Alexander Zulkarnain Member
Komite Pemantau Risiko/Risk Monitoring Committee
Ketua Acep Riana Jayaprawira Chairman Anggota Achjar Iljas Member Anggota Sofyan Syafri Harahap Member Anggota Ibrahim Husein Member
Komite Remunerasi dan Nominasi/Remuneration and Nomination Committee
Ketua Sofyan Syafri Harahap Chairman Anggota Achjar Iljas Member Anggota Acep Riana Jayaprawira Member Anggota Ida Ayu Nilawati Member
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
15
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Dewan Komisaris, Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan (lanjutan)
b. Board of Commissioners, Directors, Sharia Supervisory Committees and Employees (continued)
Jumlah karyawan tetap Bank pada tanggal
31 Desember 2010 adalah 833 (delapan ratus tiga puluh tiga) orang (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 the Bank has 833 (eight hundred thirty three) permanent employees (unaudited).
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Financial Statements Presentation
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), yaitu PSAK No. 101 tentang “Penyajian Laporan Keuangan Syariah”, PSAK No. 102 tentang “Akuntansi Murabahah”, PSAK No. 105 tentang “Akuntansi Mudharabah”, PSAK No. 106 tentang “Akuntansi Musyarakah”, PSAK No. 107 tentang “Akuntansi Ijarah”, yang menggantikan PSAK No. 59, “Akuntansi Perbankan Syariah” yang berkaitan dengan pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan untuk topik tersebut, Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI), prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan jika diperlukan, menggunakan praktik yang lazim berlaku dalam industri perbankan serta pedoman akuntansi dan pelaporan yang ditetapkan oleh otoritas perbankan Indonesia.
The financial statements have been prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standards (“PSAK”). The standards applied by the Bank are: PSAK No. 101, "Presentation of Sharia Financial Statements", PSAK No. 102, "Accounting for Murabahah", PSAK No. 105, "Accounting for Mudharabah”, PSAK No. 106, "Accounting for Musyarakah", and PSAK No. 107, "Accounting for Ijarah" which supersedes PSAK No. 59, "Accounting for Sharia Banking" which is related to recognition, measurement, presentation and disclosure of the respective topics and Indonesia Sharia Banking Accounting Guidelines (PAPSI). The Bank also applied generally accepted accounting principles issued by Indonesian Institute of Accountants (IAI), and where applicable, with the prevailing banking industry practice as well as accounting and reporting guidelines set by the Indonesia banking industry authorities.
Berdasarkan PSAK No. 101, laporan
keuangan bank syariah yang lengkap terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut:
Based on PSAK No. 101, a complete sharia bank financial statements consist of the following components:
(i) Neraca; (ii) Laporan laba rugi; (iii) Laporan perubahan ekuitas; (iv) Laporan arus kas; (v) Laporan perubahan dana investasi terikat; (vi) Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi
hasil; (vii) Laporan sumber dan penggunaan dana
zakat; (viii) Laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan; dan (ix) Catatan atas laporan keuangan.
(i) Balance sheets; (ii) Statement of income; (iii) Statement of cash flows; (iv) Statement of changes in stockholders’
equity; (v) Statement of changes in restricted
invesments; (vi) Statement of reconciliation of income
and revenue sharing; (vii) Statement of sources and uses of zakat
funds; (viii) Statement of sources and uses of
qardhul hasan funds; and (ix) Notes to the financial statements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Presentation
(continued)
Neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang mencerminkan kegiatan komersial Bank.
Balance sheet, statement of income, cash flows, and changes in stockholders’ equity are the financial statements reflecting commercial Bank activities.
Laporan keuangan disajikan berdasarkan nilai
historis, kecuali disebutkan lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut, dan disusun dengan dasar akrual.
Financial statements are presented based on the historical cost unless stated otherwise as described in the accounting policy for each account and prepared on an accrual basis.
Laporan arus kas disusun dengan
menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, kecuali untuk beberapa arus kas dalam aktivitas operasional dan pendanaan yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung. Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS) yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan dari tanggal akuisisi.
The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities, except for some cash flows in operating and financing activities which are prepared using the indirect method. For the presentation of cash flow statement, cash and cash equivalents consist of cash, current account with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and Bank Indonesia Sharia Deposit Facility (FASBIS) with maturities of 3 (three) months from the date of acquisition .
Laporan perubahan dana investasi terikat
merupakan laporan keuangan yang mencerminkan perubahan dalam investasi terikat yang dikelola oleh Bank untuk kemanfaatan pihak-pihak lain berdasarkan akad mudharabah atau agen investasi.
The statements of changes in restricted investments are the financial statements reflecting the changes in the restricted investments that are managed by the Bank for other parties-benefit based on mudharabah contract or investment agent.
Investasi terikat adalah investasi yang bersumber dari pemilik dana investasi terikat dan sejenisnya yang dikelola oleh Bank sebagai agen investasi berdasarkan akad mudharabah muqayyadah. Investasi terikat bukan merupakan aset maupun kewajiban Bank karena Bank tidak mempunyai hak untuk menggunakan atau mengeluarkan investasi tersebut serta Bank tidak memiliki kewajiban mengembalikan atau menanggung risiko investasi. Bank mendapatkan imbalan berupa fee atas penyaluran dana tersebut.
Restricted investments represent restricted investments from the fund owner and the similar which were managed by the Bank as an investment agent based on mudharabah muqayyadah contract. Restricted investments are neither Bank assets nor liabilities since the Bank is not entitled to use or disburse the investments and the Bank does not have an obligation to return or take the investment risk. The Bank receives fees based on the funds distributed.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010,
Bank belum melakukan pengelolaan dana investasi terikat sehingga tidak menyajikan laporan perubahan dana investasi terikat.
Up to December 31, 2010 the Bank did not managed any restricted investment fund therefore the Bank did not prepare the statement of restricted investment fund.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Presentation
(continued)
Laporan rekonsiliasi pendapatan dan bagi hasil merupakan rekonsiliasi antara pendapatan bank syariah yang menggunakan dasar akrual (accrual basis) dengan pendapatan yang dibagihasilkan kepada pemilik dana yang menggunakan dasar kas (cash basis).
The statement of reconciliation of income and revenue sharing represents reconciliation between income of sharia bank under accrual basis and income distributed to funds owner under cash basis.
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
dan dana kebajikan merupakan laporan keuangan yang mencerminkan peran Bank sebagai pemegang amanah dana kegiatan sosial yang dikelola secara terpisah.
The statement of sources and uses of zakat funds and qardhul hasan funds represents the financial statements reflecting the Bank’s role as the mandate holder of social activity funds which are separately managed.
Laporan sumber dan penggunaan dana zakat
merupakan laporan yang menunjukkan sumber penggunaan dana zakat dalam jangka waktu tertentu, serta dana zakat yang belum disalurkan pada tanggal tertentu.
The statement of sources and uses of zakat funds is the statement showing the source and uses of zakat funds for a period of time, and the undistributed zakat funds in a particular date.
Laporan sumber dan penggunaan dana
kebajikan merupakan laporan yang menunjukkan sumber dan penggunaan dana kebajikan dalam jangka waktu tertentu serta saldo dana kebajikan pada tanggal tertentu.
The statement of sources and uses of qardhul hasan funds is the statement showing the sources and uses of qardhul hasan funds for a period of time, and qardhul hasan funds balance in a particular date.
Bank tidak secara langsung menjalankan fungsi
pengelolaan dana zakat dan dana kebajikan. Dana yang terkumpul oleh Bank seluruhnya disalurkan kepada Unit Pelaksana Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank BNI Syariah yang dibentuk oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berdasarkan keputusan No. KEP.020/BP/E/BAZNAZ/VIII/2010 tanggal 31 Agustus 2010.
The Bank is not directly involved in the management of zakat and qardhul hasan funds. All funds collected by the Bank have been distributed to Unit Pelaksana Zakat (UPZ) BAZNAS PT Bank BNI Syariah, which was established by Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) based on the decision No. KEP.020/BP/E/BAZNAZ/VIII dated August 31, 2010.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam
laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam jutaan Rupiah.
The reporting currency used in the financial statements is Rupiah (Rp). The figures presented in the financial statements, unless otherwise stated, are rounded in millions of Rupiah.
Transaksi dalam Mata Uang Asing Transaction in Foreign Currency
Bank dan cabang-cabangnya menyelenggarakan
pembukuannya dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang selain Rupiah yang terjadi di sepanjang periode pelaporan dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan.
The Bank and its branches maintain their accounting records in Rupiah. The transactions in other currencies other than Rupiah that occurred during the reporting period were recorded at the rates prevailing at the time of the transaction.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
(lanjutan) a. Basis of Financial Statements Presentation
(continued)
Penjabaran Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang Asing
Translation of Assets and Liabilities Denominated in Foreign Currencies
Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban
moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into the currency exchange rate quoted by Reuters at 16.00 pm on that date. Gains or losses arising from translation of assets and liabilities denominated in foreign currencies are recorded in the current statement of income.
Pada tanggal 31 Desember 2010, kurs mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh):
As of December 31, 2010, foreign currency exchange rates against the Rupiah were as follows (in total):
2010
1 Dolar Amerika Serikat 9.010 United States Dollar 1 1 Pound Sterling Inggris 13.941 British Pound Sterling 1 1 Real Arab Saudi 2.403 Saudi Arabian Real 1 1 Euro Eropa 12.018 European Euro 1 1 Dolar Hong Kong 1.159 Hong Kong Dollar 1
b. Transaksi dengan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa b. Transactions with Related Parties
Jenis transaksi dan saldo yang signifikan
dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang dinyatakan di PSAK No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa", apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
The nature of significant transactions and balances of accounts with related parties as defined under PSAK No.7, “Related Party Disclosures”, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the financial statements.
Transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lain, dan institusi lain yang terkait dengan Pemerintah Republik Indonesia dan karyawan, kecuali dewan komisaris, direksi, dan karyawan kunci tidak diperhitungkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan PSAK No. 7 “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
Transactions between the Bank and the State Owned Enterprises/Regional government owned enterprises, and other institutions associated with the Government of the Republic of Indonesia and employees, except for the Board of Commissioners, Directors, and key employees are not considered as transactions with related parties under PSAK No. 7, "Related Party Disclosures".
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan
Aset Non-Produktif c. Allowance for Possible Losses on Earning
and Non-Earning Assets
Saldo aset produktif terdiri dari giro pada Bank Indonesia dan penempatan pada Bank Indonesia dalam bentuk Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah (FASBIS), giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, investasi pada efek/surat berharga, piutang murabahah, pinjaman qardh, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, aset yang diperoleh untuk ijarah, serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit, seperti garansi bank.
Earning assets consist of current account with Bank Indonesia, placements with Bank Indonesia in the form of Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS), current accounts with other bank, placements with other banks, investment in securities/marketable securities, murabahah receivables, funds of qardh, mudharabah financing, musyarakah financing, assets acquired for ijarah, and commitments and contingencies which carry credit risk, such as bank guarantee.
Komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit
antara lain terdiri dari, namun tidak terbatas pada penerbitan jaminan, letters of credit dan standby letters of credit.
Commitments and contingencies with credit risks, consist of, but not limited to the issuance of guarantees, letters of credit and standby letters of credit.
Aset non-produktif adalah aset selain aset
produktif yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain terdiri dari rekening antar kantor dan suspense accounts.
Non-earning assets are Bank’s assets other than the earning assets, which have a potential loss, among other in the form of inter-office accounts, and suspense accounts.
Rekening antar kantor adalah tagihan yang
timbul dari transaksi antar kantor yang belum diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
Inter-office accounts are claims arising from inter-office transactions that have not been completed within a specified period.
Suspense account adalah akun yang tujuan
pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat diklasifikasikan dalam akun yang seharusnya.
Suspense account are accounts that its recording purposes have not yet identified or not supported by adequate documentation therefore can not be classified in the appropriate account.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
(PBI), Bank mengklasifikasikan aset produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aset non-produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aset produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai “Lancar” dan “Dalam Perhatian Khusus”, sedangkan aset produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”. Kategori untuk aset non-produktif terdiri dari “Lancar”, “Kurang Lancar”, “Diragukan” dan “Macet”.
In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI), the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing earning assets are categorized as “Current” and “Special Mention”, while non-performing earning assets are categorized into three categories: “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”. Non-Earning assets are divided into “Current”, “Substandard”, “Doubtful”, and “Loss”.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan
Aset Non-Produktif (lanjutan) c. Allowance for Possible Losses on Earning
and Non-Earning Assets (continued)
Penilaian kualitas aset bank umum berdasarkan prinsip syariah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 yang mana dalam pasal-pasal tertentunya telah diubah dengan PBI No. 10/24/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008 dan PBI No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007 tentang “Penilaian Kualitas Aset Bank Umum Yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah”.
Assesment of assets quality of commercial banks under sharia principle is regulated by Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 8/21/PBI/2006 dated October 5, 2006 whereby certain articles are amended with PBI No. 10/24/PBI 2008 dated October 16, 2008 and PBI No. 9/9/PBI/2007 dated June 18, 2007 regarding “Assesment of the Quality of Commercial Bank Assets which Operates under Sharia Principles”.
Pedoman pembentukan penyisihan kerugian
aset produktif berdasarkan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut:
The guidelines in determining the allowance for possible losses on earning assets based on Bank Indonesia regulations are as follows:
a. Cadangan umum, sekurang-kurangnya
sebesar 1% dari aset produktif yang digolongkan lancar, tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia Syariah dan surat berharga yang diterbitkan pemerintah berdasarkan prinsip syariah, serta bagian aset produktif yang dijamin dengan jaminan pemerintah dan agunan tunai berupa giro, tabungan, deposito berjangka, setoran jaminan, dan/atau emas yang diblokir dan disertai dengan surat kuasa pencairan.
a. General reserve shall be no less than 1% of total earning assets classified as current, excluding Bank Indonesia Syariah Certificates and securities issued by the government based on sharia principles, and part of earning assets guaranteed by government and cash collateral in the form of demand deposits, saving deposits, time deposits, guarantee deposits, and/or gold which are pledged accompanied with the power of attorney to liquidate.
b. Cadangan khusus, sekurang-kurangnya sebesar:
b. Special reseve, shall be at least:
1). 5% dari aset produktif yang digolongkan Dalam Perhatian Khusus setelah dikurangi agunan; dan
2). 15% dari aset produktif yang digolongkan Kurang Lancar setelah dikurangi agunan; dan
3). 50% dari aset produktif yang digolongkan Diragukan setelah dikurangi agunan; dan
4). 100% dari aset produktif yang digolongkan Macet setelah dikurangi nilai agunan.
1). 5% of earning asset classified as special mention after deducting collateral value; and
2). 15% of earning asset classified as substandard after deducting collateral value; and
3). 50% of earning asset classified as doubtful after deducting collateral value; and
4). 100% of earning asset classified as loss after deducting collateral value.
c. Kewajiban untuk membentuk penyisihan kerugian aset produktif tidak berlaku bagi aset produktif untuk transaksi sewa dengan akad ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik. Bank wajib membentuk penyusutan/amortisasi terhadap aset ijarah dan ijarah muntahiyah bittamlik.
c. The obligation to provide allowance for possible losses on earning assets is not applicable to assets for lease with ijarah or ijarah muntahiyah bittamlik agreement. The Banks is required to establish depreciation/amortization for ijarah and ijarah muntahiyah bittamlik assets.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan
Aset Non-Produktif (lanjutan) c. Allowance for Possible Losses on Earning
and Non-Earning Assets (continued)
Surat-surat berharga dan penempatan pada bank lain kualitasnya ditetapkan menjadi 3 (tiga) golongan yaitu:
Securities and placements with other banks rating quality are determined for 3 (three) groups, namely:
a. Lancar, apabila: a. Current if:
1). Memiliki peringkat investasi atau lebih tinggi dari lembaga pemeringkat (rating agency) yang diakui oleh Bank Indonesia dan diterbitkan dalam waktu satu tahun terakhir;
2). Pembayaran bagi hasil/marjin/fee yang berkala atau kewajiban lain yang sejenis dilakukan dalam jumlah dan waktu yang tepat, sesuai dengan akad;
3). Belum jatuh tempo.
1). Having an investment rating or having a higher rating than the rating agency which is recognized by Bank Indonesia and was published in the past one year;
2). Payment for profit sharing/margins/ periodic fees or other similar obligations were made in the amount and the right time, in accordance with the contract;
3). Not yet mature.
b. Kurang Lancar, apabila: b. Substandard if 1). Memiliki peringkat investasi atau lebih
tinggi dari lembaga pemeringkat (rating agency) yang diakui oleh Bank Indonesia dan diterbitkan dalam waktu satu tahun terakhir;
2). Terdapat penundaan pembayaran bagi hasil/marjin/fee berkala atau kewajiban lain yang sejenis;
3). Belum jatuh tempo.
1). Having an investment rating or having a higher rating than the rating agency which is recognized by Bank Indonesia and published in the past one year.
2). There is a postponement on the payment of profit sharing/margins/ periodic fees or other similar obligations;
3). Not yet mature.
c. Macet, apabila surat berharga tidak memenuhi kriteria sebagaimana dimaksud di atas.
c. Loss, if the securities do not meet the criteria referred to above.
Penyisihan penghapusan aset untuk komitmen
dan kontinjensi yang dibentuk disajikan sebagai kewajiban di neraca pada akun Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi.
Allowance for losses on commitments and contingencies are recorded as a liability in the balance sheet under account Estimated Losses on Commitments and Contingencies.
Persentase penyisihan penghapusan aset di
atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan penghapusan aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi.
The above percentage are applied to earning assets after deducting the collateral value, in accordance with Bank Indonesia Regulation, except for earning assets categorized as current secured by non-cash collateral, where the rate is applied directly to the outstanding balance of earning assets, commitments and contingencies.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
c. Penyisihan Kerugian Aset Produktif dan
Aset Non-Produktif (lanjutan) c. Allowance for Possible Losses on Earning
and Non-Earning Assets (continued)
Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan penghapusan aset di atas tidak dapat dilakukan untuk aset non-produktif.
The use of collateral as deductible factor in computing the allowance for possible losses calculation is not applicable in the case of non-earning assets.
Bank dalam melakukan perhitungan
penyisihan penghapusan belum memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu 24 (dua puluh empat) bulan atau telah terjadi penurunan nilai agunan.
In computing the allowance for losses, the Bank does not consider all the existing collaterals because among other reasons the appraisal date of such assets had already exceeded the 24 (twenty four) month period or the collateral value is already impaired.
Saldo aset produktif yang memiliki kualitas
macet dihapusbukukan dengan penyisihan penghapusan asetnya pada saat manajemen berpendapat bahwa aset produktif sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aset produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan penghapusan aset produktif selama tahun berjalan. Jika penerimaan melebihi nilai pokok, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan margin.
The outstanding balances of earning assets classified as loss is written off against the respective allowance for losses when management believes that recovery is no longer possible. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to allowance for losses on earning assets during the year of recovery. If recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as margin income.
Penyisihan kerugian penghapusan untuk aset
non-produktif berdasarkan PBI No. 8/21/PBI/2006 adalah sebagai berikut:
Allowance for possible losses on non-earnings assets based on PBI No.8/21/PBI/2006 are as follows:
Persentase Penyisihan Kerugian/ Allowance for Possible Losses Klasifikasi Percentage Classification Agunan yang diambil alih dan Foreclosed assets and properti terbengkalai abandoned properties ≤ 1 tahun 1% ≤ 1 year > 1 - 3 tahun 15% > 1 - 3 years > 3 - 5 tahun 50% > 3 - 5 years > 5 tahun 100% > 5 years Rekening antar kantor dan Inter-office accounts and suspense account suspense accounts ≤ 180 hari 1% ≤ 180 days > 180 hari 100% > 180 days d. Penempatan pada Bank Indonesia d. Placements with Bank Indonesia
Penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan.
Placements with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Giro pada Bank Lain e. Current Accounts with Other Bank
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo
giro dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bonus yang diterima Bank dari bank umum syariah diakui sebagai pendapatan usaha lainnya. Penerimaan jasa giro dari bank umum konvensional (jika ada) tidak diakui sebagai pendapatan Bank dan digunakan untuk dana kebajikan (qardhul hasan).
Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses. Bonuses received from sharia commercial banks are recognized as other operating income. Interest income from conventional commercial banks (if any) are not recognized as the Bank’s income but are used as part of the qardhul hasan funds.
f. Penempatan pada Bank Lain f. Placements with Other Banks
Penempatan pada bank lain adalah penanaman dana Bank pada bank syariah lainnya dalam bentuk-bentuk penempatan berdasarkan prinsip syariah. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian.
Placements with other bank are placements of funds to other sharia banks in the form of placement based on sharia principles. Placements with other bank are stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses.
g. Investasi pada Efek/Surat Berharga g. Investment in Securities/Marketable
Securities
Surat Berharga Syariah adalah surat bukti investasi berdasarkan prinsip syariah yang lazim diperdagangkan di pasar uang syariah dan/atau pasar modal syariah antara lain obligasi syariah, sukuk dan surat berharga lainnya berdasarkan prinsip syariah.
Sharia Securities are proofs of investment based on sharia principles that are commonly traded in the sharia money market and/or sharia capital markets, including sharia bonds, sukuk and other securities following sharia principles.
Investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan berdasarkan tujuan manajemen pada saat pembelian efek-efek tersebut didasarkan atas klasifikasi sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” sebagai berikut:
Investment in securities/marketable securities are classified based on management intention at the date of purchase in accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006) on "Financial Instruments: Recognition and Measurement” as follows:
1) Dimiliki hingga jatuh tempo disajikan
sebesar biaya perolehan yang disesuaikan dengan premi dan/atau diskonto yang belum diamortisasi. Premi dan diskonto diamortisasi selama periode hingga jatuh tempo.
1) Held-to-maturity securities are stated at cost, adjusted by unamortized premium and/or discount. Premium and discount are amortized over the period until maturity.
1) Tersedia untuk dijual, yang dinyatakan
sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajar diakui dan disajikan sebagai komponen ekuitas. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dikreditkan atau dibebankan pada saat realisasi pada operasi tahun berjalan.
2) Available-for-sale securities are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value, net of tax, are recognized and presented as stockholders’ equity component. Such gains or losses are recognized in statements of income upon realization.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Investasi pada Efek/Surat Berharga
(lanjutan) g. Investment in Securities/Marketable
Securities (continued) 3) Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, yang dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi periode yang bersangkutan. Atas penjualan efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, perbedaan antara harga jual dengan harga perolehan diakui sebagai keuntungan atau kerugian penjualan pada periode dimana efek tersebut dijual.
3) Measured at fair value through profit and loss are stated at fair values. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair values are presented in current year statement of income. Upon sale of securities measured at fair value through profit and loss, the difference between the selling price and the purchase price is recognized as a gain or loss on sale in the period when the securities were sold.
Penyisihan kerugian wajib diakui sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia dan disajikan sebagai pengurang saldo investasi pada efek/surat-surat berharga.
Allowance for possible losses must be recognized in accordance with the guidelines of Bank Indonesia and are stated as a deduction of investment in securities/ marketable securities.
h. Piutang Murabahah h. Receivables Murabahah
Murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yakni saldo piutang dikurangi penyisihan kerugian. Keuntungan murabahah yang ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah.
Murabahah is sales transactions for goods revealing purchase price and margin agreed by both buyer and seller. Murabahah receivables are stated at net realizable value, that is the balance of the receivables less allowance for possible losses. Deferred murabahah margin is presented as a contra account of murabahah receivables.
i. Pinjaman Qardh i. Funds of Qardh
Pinjaman qardh adalah pinjam meminjam
dana tanpa imbalan yang diperjanjikan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Pinjaman qardh meliputi hawalah dan rahn.
Funds of qardh is borrowing fund without a contracted promised of benefits where the borrower is obligated to repay the principal all at once or in installment in certain periods. Funds of qardh consists of hawalah and rahn.
Hawalah merupakan akad pemindahan utang
piutang nasabah kepada Bank dan atas transaksi ini Bank mendapat ujrah (imbalan) dan diakui pada saat diterima.
Hawalah is a transfer of debt from the indebted party (customer) to the Bank and for this transaction the Bank obtained an ujrah (fee) and are recognized upon receipt.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Pinjaman Qardh (lanjutan) i. Funds of Qardh (continued)
Rahn merupakan transaksi menggadaikan
barang atau harta dari nasabah kepada Bank dengan uang sebagai gantinya. Barang atau harta yang digadaikan tersebut dinilai sesuai harga pasar dikurangi persentase tertentu dan sebagai imbalannya Bank mendapatkan ujrah (imbalan) dan diakui berdasarkan basis akrual.
Rahn is the pawn of goods or assets from customers to the Bank with the money as a subtitute. Goods or assets being pawned are valued in accordance with the market price less a certain percentage and in exchange for the Bank to obtain ujrah (benefits) and are recognized based on accrual basis.
Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui sebagai pendapatan pada saat terjadinya. Pinjaman qardh disajikan sebesar saldonya dikurangi penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian qardh berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo.
Fund of qardh is recognized at the amount lent at the transaction date. Any excess amount paid by the borrower in repaying a qardh is recognized as revenue upon realization.Fund of qardh is stated at its outstanding balance less allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses on qardh based on the review quality of the individual outstanding balances.
j. Pembiayaan j. Financing
Pembiayaan mudharabah adalah penanaman
dana dari pemilik dana (shahibul maal) kepada pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan menggunakan bagi laba (profit sharing) atau metode bagi hasil usaha (gross profit margin) antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya. Bank mengenakan bagi hasil berdasarkan metode bagi hasil usaha (gross profit margin).
Mudharabah financing is investment of funds from the owner of funds (shahibul maal) to the fund manager (mudharib) to conduct certain business activity, with profit sharing or net revenue sharing method between the two parties based on a mutually agreed predetermined ratio. The Bank uses profit sharing scheme based on gross profit margin method.
Pembiayaan mudharabah dinyatakan sebesar
saldo pembiayaan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang sebelum dimulainya usaha karena adanya kerusakan atau sebab lainnya tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pihak pengelola dana, maka rugi tersebut mengurangi saldo pembiayaan mudharabah dan diakui sebagai kerugian Bank. Apabila sebagian pembiayaan mudharabah hilang setelah dimulainya usaha tanpa adanya kelalaian atau kesalahan pengelola dana maka rugi tersebut diperhitungkan pada saat bagi hasil. Kerugian pembiayaan mudharabah akibat kelalaian atau kesalahan pengelola dana dibebankan pada pengelola dana dan tidak mengurangi pembiayaan mudharabah.
Mudharabah financing is stated at the outstanding balance, net of allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the financing quality as determined by a review of each account. In the event that a portion of the mudharabah financing is lost prior to the start of operations owing to damage or any other reasons without negligence or error on the part of the fund manager, the loss shall be deducted from mudharabah financing balance and shall be recognized as a loss by the Bank. If the financing is partly lost after the commencement of business without the negligence or fault, the fund manager at the time loss is taken into account for the result. Loss on mudharabah financing for reason related to negligence or error on the part of the fund manager shall be charged to the fund manager and shall not reduce the mudharabah financing balance.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
j. Pembiayaan (lanjutan) j. Financing (continued)
Pembiayaan musyarakah adalah akad
kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana. Dana tersebut meliputi kas atau aset non-kas yang diperkenankan oleh syariah.
Musyarakah financing is an agreement between two or more parties to a particular business, in which each party contributes funds provided that the profits are divided according to the agreement, while losses are based on the portion of fund contributions. The fund consists of cash or non-cash assets allowed by sharia.
Pembiayaan musyarakah dinyatakan sebesar
saldo pembiayaan dikurangi dengan saldo penyisihan kerugian. Bank menetapkan penyisihan kerugian sesuai dengan kualitas pembiayaan berdasarkan penelaahan atas masing-masing saldo pembiayaan.
Musyarakah financing is stated at their outstanding balances, net of allowance for possible losses. The Bank provides allowance for possible losses based on the financing quality as determined by a review of each account.
k. Aset yang Diperoleh untuk Ijarah k. Assets Acquired for Ijarah
Aset yang diperoleh untuk ijarah merupakan
aset yang menjadi objek transaksi sewa (ijarah) dan dicatat di neraca sebesar harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Aset dalam transaksi ijarah disusutkan sesuai dengan jangka waktu sewa.
Assets acquired for ijarah represent object of leased assets and are recorded in the balance sheets at the acquisition cost, net of accumulated depreciation. Assets in ijarah transaction are depreciated over the lease period.
Ijarah muntahiyah bittamlik adalah sewa
menyewa antara pemilik objek sewa dan penyewa untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang disewakan dengan opsi perpindahan hak milik objek sewa baik dengan jual beli atau pemberian (hibah) pada saat tertentu sesuai akad sewa.
Ijarah muntahiyah bittamlik is a lease transaction between the lessor and lessee to obtain fee from the object leased with the option of transferring the title through purchase or grant at certain time in accordance with the lease agreement.
Perpindahan hak milik objek sewa kepada
penyewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik dapat dilakukan dengan cara :
(i) hibah; (ii) penjualan sebelum akad berakhir
sebesar harga yang sebanding dengan sisa cicilan sewa;
(iii) penjualan pada akhir sewa dengan
pembayaran tertentu yang disepakati pada awal akad; dan
(iv) penjualan secara bertahap sebesar
harga tertentu yang disepakati dalam akad.
The transfer of title of the leased object to the lessee in ijarah muntahiyah bittamlik can be conducted through: (i) a grant; (ii) sale prior to the end of contract for an
amount equivalent to the remaining lease installment;
(iii) sale prior to the end of the contract at a
specified amount as agreed at the inception of the contract; and
(iv) installment sales at a specific price as
agreed in the contract.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
l. Aset Tetap l. Fixed Assets
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai (jika ada). Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan, (jika ada). Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses (if any). Acquisition cost includes the cost of replacing parts of fixed assets when the cost incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the fixed assets as a replacement, if the recognition criteria are fullfiled (if any). All other repairs and maintenance cost that do not meet the recognition criteria are recognized in the statements of income as incurred. At end of the period, residual value, usefull life, and depreciation method are reviewed and if appropriate with the condition, adjusted prospectively.
Semua aset tetap kecuali tanah, disusutkan
berdasarkan metode garis lurus selama umur manfaat aset tetap yang diestimasi sebagai berikut:
All fixed assets except land, are depreciated on a straight line basis over the estimated useful lives of the fixed assets which are estimated as follows:
Tahun/Years
Bangunan 15 Buildings Kendaraan bermotor dan perlengkapan kantor 5 Motor vehicles and office equipment
Perlengkapan kantor terdiri dari perabotan dan
perlengkapan, instalasi, perangkat lunak dan perangkat keras komputer, peralatan komunikasi dan peralatan kantor lainnya.
Office equipments consist of furniture and fixture, installation, computer software and hardware, communication and other office equipment.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan kedalam laporan laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.
The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the fixed assets (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the assets) is included in the statements of income in period when the assets is derecognized.
Sesuai PSAK No. 48 tentang “Penurunan Nilai Aktiva”, Bank menelaah apakah terdapat indikasi penurunan nilai aset pada tanggal neraca. Apabila terdapat indikasi penurunan nilai aset, Bank mengestimasi jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Kerugian penurunan nilai diakui sebagai beban pada laporan laba rugi.
According to PSAK No.48 on "Impairment of Assets", the Bank reviews whether there are indications of impairment on the balance sheet date. If there are any indications of impairment, the Bank estimates the recoverable amount of the asset. Impairment losses are charged to statements of income.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Aset Lain-lain m. Other Assets
Aset lain-lain antara lain terdiri dari tagihan
transaksi non-ATM kepada Bank BNI, biaya dibayar dimuka, piutang pendapatan bagi hasil, persediaan alat tulis kantor dan lain-lain.
Other assets consist of non-ATM transaction bills to Bank BNI, prepaid expenses, revenue sharing receivables, office stationeries and stamps and others.
Biaya-biaya yang dibayarkan dimuka kepada
pihak lain dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Prepayments to other parties are amortized over the useful life of each expense using the straight-line method.
n. Kewajiban Segera n. Obligations Due Immediately
Kewajiban segera merupakan kewajiban Bank kepada pihak lain yang sifatnya wajib segera dibayarkan sesuai perintah pemberi amanat perjanjian yang ditetapkan sebelumnya. Kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada pemberi amanat.
Obligations due immediately represent Bank’s obligations to other parties which should be settled immediately based on predetermined instructions by those having the authority. Obligations due immediately are stated at the amounts of Bank liabilities to the entruste.
o. Simpanan dari Nasabah dan Bank Lain o. Deposits from Customers and Other Banks
Simpanan merupakan titipan pihak lain berdasarkan prinsip wadiah yadh dhamanah dalam bentuk giro wadiah dan tabungan wadiah.
Deposits represent other parties deposits based on the wadiah yadh dhamanah principle in the form of wadiah demand deposit and wadiah saving deposit.
Giro wadiah merupakan giro wadiah yadh dhamanah yakni titipan dana pihak lain dimana pemilik dana mendapatkan bonus berdasarkan kebijakan BNI Syariah. Giro wadiah dicatat sebesar nilai titipan pemegang giro wadiah.
Wadiah demand deposit is a yadh dhamanah demand deposit which the funds owner will get a bonus based on BNI Syariah policy. Wadiah deposits are stated at the amount of wadiah demand deposit value.
Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak
lain yang hanya bisa ditarik sesuai dengan kondisi tertentu yang disepakati. Tabungan wadiah dinyatakan sebesar nilai simpanan pemegang tabungan di Bank.
Wadiah saving deposit is other party deposit fund that can only be withdrawn in accordance with certain agreed condition. Wadiah saving deposits are stated at the amount due to the depositors.
Simpanan dari bank lain adalah simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah.
Deposit from other banks are sharia deposit in the form of wadiah demand deposit.
p. Dana Syirkah Temporer p. Temporary Syirkah Funds
Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad mudharabah mutlaqah, yaitu pemilik dana (shahibul maal) memberikan kebebasan kepada pengelola dana (mudharib/Bank) dalam pengelolaan investasinya dengan keuntungan dibagikan sesuai kesepakatan. Dana syirkah temporer terdiri dari tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
Temporary syirkah funds represent investments from other parties conducted on the basis mudharabah mutlaqah contract in which the owners of the funds (shahibul maal) entrust to the fund manager (mudharib/Bank), the management of their investments while profit will be distributed based on the contract. Temporary syirkah funds consist of mudharabah savings deposits and mudharabah time deposits.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Dana Syirkah Temporer (lanjutan) p. Temporary Syirkah Funds (continued)
Tabungan mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik sesuai dengan persyaratan tertentu yang disepakati. Tabungan mudharabah dinyatakan sebesar saldo tabungan nasabah di Bank.
Mudharabah savings deposits represent investment which only can be withdrawn based on certain agreed terms. Mudharabah savings deposits are stated based on the customer’s savings deposit balance.
Deposito mudharabah merupakan investasi yang hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito mudharabah dengan Bank. Deposito mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank.
Mudharabah time deposits represent investment that can be withdrawn only at a certain point in time based on the agreement between the customer and the Bank. Mudharabah time deposits are stated at nominal amount as agreed by the savings deposit holder and the Bank.
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai kewajiban. Hal ini karena Bank tidak berkewajiban untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau wanprestasi ketika mengalami kerugian. Di sisi lain dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak mempunyai hak kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non-investasi (current and other non-investment accounts).
Temporary syirkah fund cannot be classified as liability. This was due to the Bank does not have any liability to return the fund to the owners, except for losses due to the Bank’s management negligence or misrepresentation. On the other hand, temporary syirkah fund also cannot be classified as stockholders’ equity, because of the existence of maturity period and the depositors do not have the same rights as the stockholders’ such as voting rights and the rights of realized gain from current assets and other non-investment accounts.
Pemilik dana syirkah temporer mendapatkan imbalan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang ditetapkan.
The owner of temporary syirkah funds receives a return from the profit sharing based on a predetermined ratio.
q. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib q. Revenue from Fund Management by The
Bank as Mudharib
Pendapatan pengelolaan dana oleh Bank sebagai mudharib terdiri atas pendapatan dari jual-beli transaksi murabahah, pendapatan bagi hasil dari mudharabah, musyarakah, pendapatan dari sewa (ijarah) dan pendapatan usaha utama lainnya.
Revenue from fund management by the Bank as mudharib consists of income from buy-sell murabahah transactions, profit sharing from mudharabah and musyarakah financing, income from lease (ijarah), and other main operating income.
Bank menetapkan kebijakan tingkat risiko
berdasarkan ketentuan internal. Bank melakukan penghentian amortisasi pendapatan ditangguhkan pada saat pembiayaan diklasifikasikan sebagai non-performing. Pendapatan Bank dari transaksi usaha yang diklasifikasikan sebagai non-performing dicatat sebagai pendapatan yang akan diterima non-lancar pada laporan komitmen dan kontinjensi.
The Bank prescribes the risk rate policies based on the internal regulation. The Bank terminates the amortization of deferred income at the time its financing is classified as non-performing. The Bank’s income from business transactions that are classified as non-performing is recorded as revenue to be received in the statement of commitments and contingencies.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank
sebagai Mudharib (lanjutan) q. Revenue from Fund Management by The
Bank as Mudharib (continued)
Pengakuan keuntungan transaksi murabahah dengan pembayaran tangguh atau angsuran menggunakan metode anuitas dan flat (proporsional). Pendapatan ijarah diakui selama masa akad menggunakan metode anuitas dan flat (proporsional).
Income recognition from murabahah transaction with deferred payment or installment is conducted with annuity and flat method (proportional). Income from ijarah is recognized over the period of contract with annuity and flat (proporsional) method.
Pendapatan bagi hasil mudharabah dan
musyarakah diakui dalam periode terjadinya hak bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.
Profit sharing revenue for mudharabah and musyarakah is recognized during the period of profit sharing in accordance with the agreed profit sharing ratio.
r. Hak Pihak Ketiga atas Bagi Hasil Dana
Syirkah Temporer r. Third Parties' Share on Returns of
Temporary Syirkah Funds
Hak nasabah atas bagi hasil dana syirkah temporer merupakan bagian bagi hasil milik nasabah yang didasarkan pada prinsip mudharabah atas hasil pengelolaan dana mereka oleh Bank. Pendapatan yang dibagikan adalah yang telah diterima (cash basis).
Third parties’ share on returns of temporary syirkah funds represents customer’s share on the income of Bank derived from the management of their funds by Bank under mudharabah principles. Income that will be distributed is the cash received (cash basis) from the share.
Pembagian hasil usaha dilakukan berdasarkan
prinsip bagi hasil usaha yaitu dari pendapatan bank yang diterima berupa laba kotor (gross profit margin).
The distribution of revenue is based on profit sharing scheme that is the bank’s gross profit margin.
Jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil atas
pembiayaan yang diberikan dan atas aset produktif lainnya akan dibagikan kepada nasabah penyimpan dana dan Bank dihitung secara proporsional sesuai dengan alokasi dana nasabah dan Bank yang dipakai dalam pembiayaan yang diberikan dan aset produktif lainnya yang disalurkan. Selanjutnya, jumlah pendapatan marjin dan bagi hasil yang tersedia untuk nasabah tersebut kemudian dibagihasilkan ke nasabah penabung dan deposan sebagai shahibul maal dan Bank sebagai mudharib sesuai porsi nisbah bagi hasil yang telah disepakati bersama sebelumnya. Pendapatan marjin dan bagi hasil dari pembiayaan dan aset produktif lainnya yang memakai dana Bank, seluruhnya menjadi milik Bank, termasuk pendapatan dari investasi bank berbasis imbalan.
Margin income and profit sharing on financing facilities and other earning assets for distribution to fund owners and the Bank are computed proportionally based on the allocation of funds from owners and the Bank, which are used in the financing facilities and other earning assets. The total available margin and profit sharing are distributed to customers and depositors as shahibul maal and to the Bank as mudharib in accordance with a predetermined profit sharing ratio. Customer demand deposits and savings deposits under wadiah contract can be granted as bonuses according to the Bank’s policy. Margin income and profit sharing from financing facilities and other earning assets using the Bank's funds are entirely recognized by the Bank, including income from Bank's fee-based investments.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
31
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
s. Pendapatan Provisi dan Komisi s. Fees and Commisions
Pendapatan provisi dan komisi jumlah tertentu yang berkaitan langsung dengan kredit yang diberikan/pembiayaan dan/atau mempunyai jangka waktu tertentu, ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktunya. Saldo provisi dan komisi sehubungan dengan pembiayaan yang diberikan yang diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat penyelesaian. Provisi dan komisi lainnya diluar yang dijelaskan di atas diakui pada saat transaksi dilakukan.
Significant fees and commissions directly related to lending activities or having specific time periods are deferred and amortized using the straight-line method over their respective periods. Unamortized fees and commissions on commitments settled prior to maturity are recognized as income at the date of settlement. Other fees and commissions other than mentioned above are recognized at the transaction date.
t. Kewajiban Imbalan Kerja t. Provision for Employee Benefits
Imbalan Kerja Jangka Pendek Short-Term Employee Benefits
Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek dihitung sebesar jumlah yang tidak didiskontokan.
Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, short term leave, bonuses and non monetary benefits are recognized over the service period. Short-term employee benefits are calculated at their undiscounted amounts.
Program Pensiun Iuran Pasti Defined Contribution Pension Plan
Iuran kepada dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti BNI Syariah dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari hutang iuran. Iuran terhutang dihitung berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan.
Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries of qualified employees under BNI Syariah’s defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts.
Program Imbalan Pasti dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
Defined Benefit Plans and Other Long-Term Employee Benefits
Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya seperti cuti panjang dan penghargaan dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai yang menjadi peserta program pensiun BNI Syariah. Imbalan kerja ditentukan berdasarkan peraturan BNI Syariah dan persyaratan minimum Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebih tinggi.
Post-employment benefits and other long-term employee benefits such as long service leave and awards are accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. The benefits are determined based on the BNI Syariah’s regulations and the minimum requirements of Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
32
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
t. Kewajiban Imbalan Kerja (lanjutan) t. Provision for Employee Benefits
(continued)
Program Imbalan Pasti dan Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya (lanjutan)
Defined Benefit Plans and Other Long-Term Employee Benefits (continued)
Imbalan pasca-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya secara aktuaria ditentukan berdasarkan metode Projected Unit Credit. Perkiraan kewajiban pada tanggal neraca merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal neraca, dikurangi nilai wajar aktiva program dan keuntungan aktuaria yang tidak diakui yang disesuaikan, biaya jasa masa lalu yang belum diakui, biaya pemutusan kontrak kerja dan keuntungan/kerugian kurtailmen.
The post-employment benefits and other long-term employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. The estimated liability at balance sheet date represents the present value of the defined benefits obligation at balance sheet date, less the fair value of plan assets, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, non-vested past service costs, termination costs and curtailment gain or loss.
Biaya imbalan pasca-kerja yang diakui selama periode berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas kewajiban, keuntungan dan kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program.
The post-employment benefits expense recognized during the current period consists of current service cost, interest on obligation, actuarial gains or losses and past service costs and reduced by employees’ contributions and expected return on plan assets.
Keuntungan dan kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan rata-rata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun BNI Syariah.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the value of the defined benefit obligation at the beginning of the period are amortized and recognized as an expense or gain over the average remaining employee service who entered the pension plan of BNI Syariah.
Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak.
Past service costs benefits are recognized as expense except for non vested past service costs, which are amortized and recognized as expense over the vesting period.
u. Pajak Penghasilan u. Income Tax
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is determined based on taxable income for the period calculated using the prevailing tax rates.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban untuk pelaporan keuangan dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan dengan metode kewajiban (liability method). Tarif pajak yang berlaku saat ini dipakai untuk menentukan pajak tangguhan.
All temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for the financial reporting with its tax base are recognized as deferred tax using the liability method. The prevailing tax rate is used to determine deferred tax.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
33
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
u. Pajak Penghasilan (lanjutan) u. Income Tax (continued)
Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasikan dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut. Manfaat pajak yang akan datang, seperti rugi pajak yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat tersebut dapat direalisasi. Pengaruh pajak untuk suatu tahun dialokasikan pada usaha tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable income will be available against which the assets can be utilized.
Future tax benefits, such as the carry-foward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable. The tax effects for the year are allocated to current operations, except for the tax effect from transactions, which are directly charged or credited to stockholders’ equity.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Deferred tax is measured using the prevailing tax rates or substantially have enacted at the balance sheet date. Deferred tax is charged or credited in the income statement, except for deferred tax charged or credited directly to stockholders’ equity.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed or objected against, the result of appeal and objection has been determined.
v. Informasi Segmen v. Segment Information
Bank menyajikan informasi pelaporan segmen
berdasarkan wilayah geografis operasi. Pendapatan dan beban untuk setiap wilayah geografis dicatat sesuai dengan pendapatan dan beban sebenarnya pada cabang-cabang pada segmen wilayah bersangkutan.
The Bank presented its segment of operation based on operating geographical region. Income and expense for each geographical region are recorded based on actual income and expense at the branches in related segment region.
w. Penggunaan Estimasi w. Use of Estimates
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi aset, kewajiban, komitmen dan kontinjensi yang dilaporkan. Karena adanya unsur ketidakpastian yang melekat dalam melakukan estimasi, dapat menyebabkan jumlah sesungguhnya yang dilaporkan pada periode yang akan datang berbeda dengan jumlah yang diestimasikan.
The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect the assets, liabilities, commitments and contingencies reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods might be based on amounts which differ from those estimates.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
34
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
x. Sumber dan Penggunaan Dana Zakat dan
Kebajikan x. Sources and Uses of Zakat and Qardhul
Hasan Funds
Sumber dan penggunaan dana zakat dan kebajikan, pengelolaannya diserahkan kepada UPZ BAZNAS BNI Syariah.
The management of sources and uses of zakat and qardhul hasan funds is delegated to UPZ BAZNAS BNI Syariah.
Denda/sanksi diberikan kepada nasabah yang mampu membayar, tetapi menunda-nunda pembayaran dengan disengaja dikenakan berupa denda sejumlah uang yang besarnya tidak ditentukan atas dasar kesepakatan dan tidak dibuat saat akad ditandatangani. Dana yang berasal dari denda/sanksi diperuntukkan untuk dana sosial/kebajikan.
Penalties/sanctions were charged to debtors who are able to pay, but deliberately delay payments, in the amount that are not agreed and not determined on the contract. The funds from penalties/sanctions will be used for charity funds/qardhul hasan funds.
3. PEMISAHAN USAHA (SPIN-OFF) 3. SEPARATION OF BUSINESS (SPIN-OFF)
Pemisahan usaha (spin-off) UUS BNI efektif dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010. Akibat dari pemisahan tersebut, terhitung sejak tanggal efektif pemisahan maka:
Separation of business (the spin-off) of UUS BNI effective was conducted on June 19, 2010. As a result of that separation, commencing on the effective date:
a. Semua aset dan kewajiban UUS BNI yang
dimiliki oleh Bank BNI pada tanggal efektif pemisahan usaha beralih karena hukum kepada dan menjadi hak/kepunyaan BNI Syariah, serta kewajiban/beban dari UUS BNI dan akan dijalankan oleh dan atas tanggungan BNI Syariah selaku perseroan yang menerima pemisahan.
a. All assets and liabilities of UUS BNI in possesion of Bank BNI at spin-off effective date due to law have been transferred and became the rights or ownership, and obligation or expenditures from UUS BNI and will be operated under BNI Syariah responsibility as the receiving entity.
b. Semua hak, piutang, wewenang dan kewajiban UUS BNI berdasarkan perjanjian, tindakan atau peristiwa apapun yang telah ada, dibuat, dilakukan atau terjadi pada atau sebelum tanggal efektif pemisahan usaha termasuk tetapi tidak terbatas pada yang tercatat dalam daftar aset dan kewajiban UUS BNI dengan pihak lain karena hukum beralih kepada dan akan dijalankan atau dilaksanakan oleh BNI Syariah atas keuntungan atau kerugian dan tanggungan BNI Syariah.
b. All of UUS BNI’s rights, claims, authorities, and obligations based on any agreements, actions or existing events made, performed, or happened on or before the effective date of the spin-off, including but not limited to the stated list of assets and liabilities of UUS BNI, and all legal relations between UUS BNI and other parties by operation of law have been transferred to and/or operated under the BNI Syariah benefit, loss, and responsibility.
c. Semua operasi, usaha, kegiatan, dan aktivitas
UUS BNI beralih karena hukum kepada dan akan diusahakan oleh BNI Syariah atas keuntungan, kerugian, dan tanggungan BNI Syariah.
c. All of UUS BNI’s operations, business, and office activities by operation of law have been transferred to and/or operated under the BNI Syariah’s benefit, loss, and responsibility.
d. Seluruh kantor cabang dan kantor cabang
pembantu UUS BNI sejak tanggal efektif menjadi kantor cabang dan kantor cabang pembantu BNI Syariah.
d. All branches and sub branches of UUS BNI since the effective date became branches and sub-branches of BNI Syariah.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
35
3. PEMISAHAN USAHA (SPIN-OFF) (lanjutan) 3. SEPARATION OF BUSINESS (SPIN-OFF) (continued)
Sesuai dengan ketentuan Surat Keputusan
Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 43/KMK.03/2008 tertanggal 13 Maret 2008, tentang “Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, atau Pemekaran Usaha”, pemisahan ini dilakukan berdasarkan nilai buku dari aset dan kewajiban UUS BNI.
Based on decision letter from Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 43/KMK.03/2008 dated March 13, 2008, regarding "The Use of Book Value on Transfer of Assets in the Merger, Consolidation, or Business Expansion", the separation is based on the book value of assets and liabilities of UUS BNI.
Berikut adalah rangkuman nilai buku bersih atas jumlah aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang diserahkan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai setoran modal kepada BNI Syariah:
Below is a summary of the net book value of total assets, liabilities and temporary syirkah fund transferred from PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk as a capital contribution to BNI Syariah:
19 Juni 2010/ June 19, 2010
Jumlah aset 5.322.954 Total assets Jumlah kewajiban 601.460 Total liabilities Jumlah dana syirkah temporer 3.721.494 Total temporary syirkah funds
Aset bersih yang dialihkan sebagai Net asset transferred as setoran modal a Contribution Capital of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk BNI Syariah (Catatan 24) 1.000.000 to BNI Syariah (Note 24)
4. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK
INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNT AND PLACEMENT WITH
BANK INDONESIA a. Berdasarkan Jenis: a. By Type: 2010
Giro pada Bank Indonesia 362.846 Current acount with Bank Indonesia Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Bank Indonesia Sharia Deposit Syariah (FASBIS) 885.000 Facilities (FASBIS)
1.247.846
b. Berdasarkan Jangka Waktu: b. By Time Period:
Seluruh penempatan pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 mempunyai jangka waktu kurang atau sama dengan (≤) 1 (satu) bulan.
All placements with Bank Indonesia as of December 31, 2010 have maturities of less than or equal to (≤) 1 (one) month.
c. Rata-rata tingkat bonus tahunan serta rasio
Giro Wajib Minimum (GWM) adalah sebagai berikut:
c. The average annual bonus rate, and Minimum Statutory Reserve Requirement (GWM) ratio are as follows:
2010
Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Bank Indonesia Sharia Deposit Facilities (FASBIS) 5,5% (FASBIS) Rasio Giro Wajib Minimum (GWM) (tidak diaudit) 7,42% Statutory Reserve (GWM) ratio (unaudited)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
36
4. GIRO DAN PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA (lanjutan)
4. CURRENT ACCOUNT AND PLACEMENT WITH BANK INDONESIA (continued)
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia
No. 6/21/PBI/2004 tanggal 3 Agustus 2004 tentang “Giro Wajib Minimum Dalam Rupiah dan Valuta Asing Bagi Bank Umum yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah” sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/23/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan terakhir berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 10/23/PBI/2008 tanggal 16 Oktober 2008, setiap Bank diwajibkan memelihara GWM dalam Rupiah dan valuta asing yang besarnya ditetapkan masing-masing sebesar 5% dan 1% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah dan valuta asing.
Based on Bank Indonesia Regulation No.6/21/PBI/2004 dated August 3, 2004 regarding “Minimum Statutory Reserve Requirements in Rupiah and Foreign Currencies of Commercial Banks under Sharia Principle” as amended, by Bank Indonesia Regulation No. 8/23/PBI/2006 dated October 5, 2006 and No. 12/23/PBI/2008 dated October 16, 2008, every bank are required to maintain Minimum Statutory Reserve Requirements (GWM) in Rupiah and foreign currencies equivalent to 5% and 1% of its third party funds denominated in Rupiah and foreign currencies, respectively.
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk
memenuhi persyaratan GWM dari Bank Indonesia. Balance of current accounts with Bank Indonesia is
provided to meet the Minimum Statutory Reserve Requirements (GWM) from Bank Indonesia.
Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia
tentang GWM per tanggal 31 Desember 2010. Bank has complied with the Bank Indonesia
regulation regarding the GWM as of December 31, 2010.
5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANK Giro pada bank lain terdiri dari: Current accounts with other bank consist of: 2010
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related Party
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Catatan 38) (Note 38) Rupiah 49.378 Rupiah Dolar Amerika Serikat 104.185 United States Dollar
Jumlah 153.563 Total Penyisihan kerugian (1.536) Allowance for possible losses
152.027
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh giro pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
As of December 31, 2010, all current accounts with other banks are classified as “Current”.
Perubahan penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
The movements of allowance for possible losses on current accounts with other bank are as follows:
2010
Saldo awal periode - Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) 1.537 Provision during the period (Note 33) Selisih kurs (1) Exchange rate difference
Saldo akhir periode 1.536 Balance at end of the period
Manajemen berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian giro pada bank lain yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah memadai dan telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
Management believes that the allowance for possible losses on current accounts with other bank at December 31, 2010 is adequate and in compliance with Bank Indonesia regulations.
Bank tidak memperoleh pendapatan jasa giro atas seluruh penempatan giro pada bank lain tersebut.
The Bank does not obtain revenue from all the current accounts with other banks.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
37
6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN 6. PLACEMENT WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan Jenis: a. By Type: 2010
Pihak ketiga Third parties Deposito mudharabah Mudharabah time deposits PT Bank Muamalat Indonesia Tbk 70.000 PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank BRISyariah 40.000 PT Bank BRISyariah PT Bank Tabungan Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk - Unit Usaha Syariah 20.000 (Persero) Tbk – Sharia Business Unit PT BPRS Harta Insan Karimah 500 PT BPRS Harta Insan Karimah PT BPRS PNM Al Masoem 500 PT BPRS PNM Al Masoem
Jumlah 131.000 Total Penyisihan kerugian (1.310) Allowance for possible losses
129.690
Tingkat bagi hasil per tahun untuk deposito mudharabah yang diterima Bank berkisar antara setara 6,75% sampai dengan 13,22%.
Annual profit sharing rate for mudharabah time deposits received by the Bank ranges from 6.75% to 13.22%.
b. Berdasarkan Jangka Waktu: b. By Time Period:
Rincian penempatan pada bank lain
berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:
Details of placements with other banks based on contractual time period are as follows:
2010
≤ 1 Bulan 50.000 ≤ 1 Month 1 Bulan 80.000 1 Month 6 Bulan 500 6 Months 12 Bulan 500 12 Months
131.000
c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Maturity: 2010
≤ 1 Bulan 130.000 ≤ 1 Month 1 - 3 Bulan - 1 - 3 Months 3 - 12 Bulan 1.000 3 - 12 Months
131.000
d. Berdasarkan Kolektibilitas: d. By Collectibility:
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh penempatan pada bank lain diklasifikasikan “Lancar”.
As of December 31, 2010 all placements with other banks are classified as current.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
38
6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN (lanjutan) 6. PLACEMENTS WITH OTHER BANK (continued)
e. Perubahan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
e. The movements of allowance for possible losses on placements with other bank are as follows:
2010
Saldo awal periode 1.360 Balance at beginning of the period Pembalikan penyisihan selama periode Reversal of allowance during of the period berjalan (Catatan 33) (50) (Note 33)
Saldo akhir periode 1.310 Balance at end of the period
Jumlah minimum penyisihan kerugian
penempatan pada bank lain yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The minimum allowance for possible losses on placements with other bank that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah
penyisihan kerugian penempatan pada bank lain yang dibentuk telah memadai.
Management believes that the allowance for possible losses on placements with other bank is adequate.
7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA 7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE
SECURITIES
a. Berdasarkan Tujuan: a. By Purpose:
2010
Tersedia untuk dijual (nilai wajar) Available-for-sale (fair value) Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) 163.459 Sharia Based Government Securities (SBSN) Sukuk Ritel Negara - SR 002 641.874 Government Sukuk Retail - SR002
Jumlah tersedia untuk dijual 805.333 Total available-for-sale Dimiliki hingga jatuh tempo (nilai perolehan) Sukuk Korporasi Held-to-maturity (acquisition cost) termasuk selisih nilai perolehan Corporate Sukuk including unamortized dibanding nilai nominal yang differences of acquisition cost and belum diamortisasi sebesar Rp22 nominal value of Rp22 as of pada tanggal 31 Desember 2010 445.022 December 31, 2010
Jumlah 1.250.355 Total Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses
1.231.055
b. Berdasarkan Kolektibilitas: b. By Collectibility:
Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh investasi pada efek/surat berharga diklasifikasikan sebagai berikut:
As of December 31, 2010, all investments on securities/marketable securities are classified as follows:
2010
Pokok/ Penyisihan/ Principal Allowance
Lancar 1.235.355 4.300 Current Macet 15.000 15.000 Loss
1.250.355 19.300
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
39
7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan)
7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)
c. Berdasarkan Penerbit: c. By Issuer: Pemerintah Republik Indonesia 805.333 Government of Republic of Indonesia Korporasi 430.022 Corporates Bank 15.000 Bank
Jumlah 1.250.355 Total Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses
1.231.055
d. Berdasarkan Peringkat: d. By Rating:
Peringkat/ Nilai Wajar/ Rating Fair Value Pemeringkat/
Rating Company 2010 2010
Tersedia untuk dijual Available-for-sale Surat Berharga Syariah Negara Sharia Based Goverment Securities (SBSN) *) - 163.459 (SBSN) *) Sukuk Ritel Negara - SR 002 *) Government Sukuk Retail - 641.874 - SR 002 *)
Jumlah tersedia untuk dijual 805.333 Total available-for-sale
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity
Sukuk Korporasi Corporate Sukuk Indosat III Pefindo idAA+(sy) 75.000 Indosat III Titan Petrokimia I Fitch A+(idn) 50.000 Titan Petrokimia I PLN III Seri A Pefindo idAA+(sy) 40.000 PLN III Seri A Indosat I Pefindo idAA+(sy) 30.000 Indosat I Indosat II Pefindo idAA+(sy) 30.000 Indosat II Pupuk Kaltim I Pefindo idAA(sy) 30.000 Pupuk Kaltim I Salim Ivomas Pratama I Pefindo idAA-(sy) 25.000 Salim Ivomas Pratama I Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes (MTN) PTPN III Syariah Pefindo idAA-(sy) 20.022 PTPN III Syariah Berlian Laju Tanker Pefindo idA-(sy) 20.000 Berlian Laju Tanker Mayora Indah I Pefindo idAA-(sy) 20.000 Mayora Indah I Mitra Adiperkasa I Pefindo idA+(sy) 20.000 Mitra Adiperkasa I Medium Term Notes (MTN) Medium Term Notes (MTN) Arpeni Pratama Ocean Line II Pefindo idD(sy) 15.000 Arpeni Pratama Ocean Line II Bank Muamalat Indonesia Fitch idA- 15.000 Bank Muamalat Indonesia PLN II Pefindo idAA+(sy) 14.000 PLN II Aneka Gas Industri I Fitch BBB 11.000 Aneka Gas Industri PLN III Seri B Pefindo idAA+(sy) 10.000 PLN III Seri B Matahari Putra Prima II Seri A Pefindo idA+(sy) 10.000 Matahari Putra Prima II Seri A Metrodata Electronics I Fitch idA3 5.000 Metrodata Electronics I Matahari Putra Prima II Seri B Pefindo idA+(sy) 5.000 Matahari Putra Prima II Seri B
Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 445.022 Total held-to-maturity
1.250.355 Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses
1.231.055
*) Tanpa peringkat *) Non-rated
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
40
7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan)
7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)
e. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian): e. By Period (based on agreement):
2010
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Kurang dari 1 tahun - Less than 1 year 1 - 5 tahun 360.022 1 - 5 years 5 - 10 tahun 85.000 5 - 10 years
445.022
Tersedia untuk dijual Available-for-sale Kurang dari 1 tahun - Less than 1 year 1 - 5 tahun 647.794 1 - 5 years 5 - 10 tahun 157.539 5 - 10 years
805.333
Jumlah investasi pada efek/ 1.250.355 Total investment in securities/ surat berharga marketable securities Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses
Bersih 1.231.055 Net
f. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: f. By Remaining Period to Maturity:
2010
Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Kurang dari 1 tahun 45.000 Less than 1 year 1 - 5 tahun 361.022 1 - 5 years 5 - 10 tahun 39.000 5 - 10 years
445.022
Tersedia untuk dijual Available-for-sale Kurang dari 1 tahun - Less than 1 year 1 - 5 tahun 647.794 1 - 5 years 5 - 10 tahun 157.539 5 - 10 years
805.333
Jumlah investasi pada efek/ 1.250.355 Total investment in securities/ surat berharga marketable securities Penyisihan kerugian (19.300) Allowance for possible losses
Bersih 1.231.055 Net
g. Perubahan penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga adalah sebagai berikut:
g. The changes of the allowance for possible losses on investment in securities are as follows:
2010
Saldo awal periode 19.463 Balance at beginning of the period Pembalikan penyisihan selama periode Reversal of allowance during the period (Note 33) berjalan (Catatan 33) (163)
Saldo akhir periode 19.300 Balance at the end of the period
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
41
7. INVESTASI PADA EFEK/SURAT BERHARGA (lanjutan)
7. INVESTMENT IN SECURITIES/MARKETABLE SECURITIES (continued)
g. Perubahan penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga adalah sebagai berikut: (lanjutan)
g. The changes of the allowance for possible losses on investment in securities are as follow: (continued)
Jumlah minimum penyisihan kerugian investasi
pada efek/surat berharga yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.
The amount of the minimum allowance for losses on securities/marketable securities that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation.
Manajemen berpendapat bahwa jumlah
penyisihan kerugian investasi pada efek/surat berharga yang dibentuk telah memadai.
Management believes that the allowance for possible losses of investment in securities/marketable securities is adequate.
h. Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan sebesar Rp13.938 dicatat pada ekuitas
h. Unrealized gain on available-for-sale securities investment net of deferred tax amounting to Rp13,938 are recorded in the stockholders’ equity.
8. PIUTANG MURABAHAH 8. MURABAHAH RECEIVABLES
a. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:
a. Based On Economic Sector and Collectibility
2010
Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah/ Current Mention Substandard Doubtful Loss Total Rupiah Rupiah Industri 31.016 4.005 59 - - 35.080 Manufacturing Perdagangan 113.807 15.201 4.397 2.400 - 135.805 Trading Jasa usaha 153.803 11.226 3.652 1.735 392 170.808 Business services Pengangkutan 47.212 13.536 - - - 60.748 Transportation Pertanian 26.413 790 1.525 1.091 2.665 32.484 Agriculture Konstruksi 18.079 70 937 - - 19.086 Construction Listrik, gas dan air 59 2.202 - - - 2.261 Electricity, gas, and water Pertambangan 79.491 - 611 - - 80.102 Mining Sosial/masyarakat 102.304 10.830 10.253 45 - 123.432 Social/public Lainnya 1.657.212 197.155 26.202 9.348 1.194 1.891.111 Others Jumlah 2.229.396 255.015 47.636 14.619 4.251 2.550.917 Total Dolar United States Amerika Serikat Dollar Pertambangan 2.175 - - - - 2.175 Mining Jumlah 2.231.571 255.015 47.636 14.619 4.251 2.553.092 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (22.316) (7.786) (21.851) (2.826) (3.972) (58.751) losses . 2.209.255 247.229 25.785 11.793 279 2.494.341
b. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):
b. By Period (based on agreement):
2010
Rupiah Rupiah ≤ 1 tahun 14.111 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 373.064 > 1 - 5 years > 5 tahun 2.163.742 > 5 years
2.550.917
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
42
8. PIUTANG MURABAHAH (lanjutan) 8. MURABAHAH RECEIVABLES (continued)
2010
Dolar Amerika Serikat United States Dollar > 1 - 5 tahun 2.175 > 1 - 5 years
Jumlah 2.553.092 Total Penyisihan kerugian (58.751) Allowance for possible losses
2.494.341
c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity:
2010
Rupiah Rupiah ≤ 1 bulan 2.312 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 5.209 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 52.976 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 904.638 > 1 - 5 years > 5 tahun 1.585.782 > 5 years
2.550.917 Dolar Amerika Serikat United States Dollar > 1 - 5 tahun 2.175 > 1 - 5 years
Jumlah 2.553.092 Total Penyisihan kerugian (58.751) Allowance for possible losses
2.494.341
d. Informasi Penting Lainnya: d. Other Significant Information:
1) Piutang murabahah kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman kepada karyawan kunci, yaitu sebesar Rp179 pada tanggal 31 Desember 2010.
1) Murabahah receivables to related parties represents loans to key employees, which amounted to Rp179 as of December 31, 2010.
2) Tingkat marjin keuntungan murabahah per tahun berkisar antara setara 13,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.
2) The equivalent annual profit margin rate of murabahah ranges from 13.00% to 17.00% in 2010.
3) Perubahan penyisihan kerugian piutang murabahah adalah sebagai berikut:
3) The movement of allowance for possible losses on murabahah receivables are as follows:
2010
Saldo awal periode 138.071 Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan (Catatan 33) 55.710 Provisions during the period (Note 33) Penerimaan kembali hapus buku 39.381 Recovery of written-off Penghapusbukuan selama periode berjalan (174.411) Written-off during the period
Saldo akhir periode 58.751 Balance at end of the period
Piutang murabahah yang telah
dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara ekstra-komtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas piutang murabahah yang telah dihapusbukukan tersebut.
Murabahah receivables which was written off by the Bank are recorded as extra - comtable in the administrative account. The Bank continues to pursue the collection of murabahah receivable that was previously written off.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
43
8. PIUTANG MURABAHAH (lanjutan) 8. MURABAHAH RECEIVABLES (continued)
d. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) d. Other Significant Information: (continued)
4) Jumlah minimum penyisihan kerugian piutang yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian piutang yang dibentuk telah memadai.
4) The minimum amount of allowance for possible losses on receivables that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses is adequate.
5) Piutang murabahah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.
5) Murabahah receivables are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.
6) Tabel jumlah piutang Non-Performing
Financing (NPF) terdiri dari piutang dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:
6) The table of total Non-Performing Financing (NPF) on receivables which consist of receivables classified as substandard, doubtful, and loss are as follows:
2010
NPF - Kotor 66.506 NPF - Gross Persentase 2,60% Percentage NPF - Bersih 37.858 NPF - Net Persentase 1,52% Percentange
9. PINJAMAN QARDH 9. FUNDS OF QARDH a. Berdasarkan Jenis dan Kolektibilitas: a. By Type and Collectibility
2010
Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar/ Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total Qardh 89.676 1.533 - 118 - 91.327 Qardh Rahn 44.055 771 - - 77 44.903 Rahn Kartu Hasanah 70.052 6.690 825 1.395 2.212 81.174 Hasanah card
Jumlah 203.783 8.994 825 1.513 2.289 217.404 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (2.037) (450) (123) (738) (2.289) (5.637) losses 201.746 8.544 702 775 - 211.767
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
44
9. PINJAMAN QARDH (lanjutan) 9. FUNDS OF QARDH (continued)
b. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:
b. By Economic Sector and Collectibility:
2010
Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total Perdagangan 38 - - - - 38 Trading Pertanian 128 - - - - 128 Agricultural Sosial/masyarakat 255 - - - - 255 Social/public Lainnya 203.362 8.994 825 1.513 2.289 216.983 Others Jumlah 203.783 8.994 825 1.513 2.289 217.404 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (2.037) (450) (123) (738) (2.289) (5.637) losses .
201.746 8.544 702 775 - 211.767
c. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai
perjanjian): c. By Period (based on agreement):
2010
≤ 1 tahun 126.208 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 2.126 > 1 - 5 years > 5 tahun 89.070 > 5 years
Jumlah 217.404 Total Penyisihan kerugian (5.637) Allowance for possible losses
211.767
d. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: d. By Remaining Period to Maturity:
2010
≤ 1 bulan 8.475 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 117.740 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 195 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 2.455 > 1 - 5 years > 5 tahun 88.539 > 5 years
Jumlah 217.404 Total Penyisihan kerugian (5.637) Allowance for possible losses
211.767
e. Informasi Penting Lainnya: e. Other Significant Information:
1) Pinjaman qardh kepada pihak yang
mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman kepada komisaris dan karyawan kunci, yaitu sebesar Rp3.232 pada tanggal 31 Desember 2010.
1) Funds of qardh to related parties represents loans to commissioners and key employees, which amounted to Rp3,232 as of December 31, 2010.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
45
9. PINJAMAN QARDH (lanjutan) 9. FUNDS OF QARDH (continued)
e. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) e. Other Significant Information: (continued)
2) Perubahan penyisihan kerugian pinjaman qardh adalah sebagai berikut:
2) The changes in the allowance for possible losses of funds of qardh are as follow:
2010
Saldo awal periode 2.742 Balance at the beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan Provisions during the period (Catatan 33) 3.120 (Note 33) Penghapusbukuan selama periode berjalan (225) Written off during the period
Saldo akhir periode 5.637 Balance at the end of the period
3) Jumlah minimum penyisihan kerugian
yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian pinjaman qardh yang dibentuk telah memadai.
3) The minimum amount of allowance for possible losses that should be provided as of December 31, 2010 is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for fund of qardh losses is adequate.
4) Tabel jumlah pinjaman qardh Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari pinjaman dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan dan macet adalah sebagai berikut:
4) The table of total Non Performing Funds of Qardh (NPF) consists of loans classified as substandard, doubtful and loss are as follows:
2010
NPF - Kotor 4.627 NPF - Gross Persentase 2,13% Percentage NPF - Bersih 1.477 NPF - Net Persentase 0,70% Percentage
10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH 10. MUDHARABAH FINANCING
a. Berdasarkan Sektor Ekonomi: a. By Economic Sector:
2010
Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Industri 3.583 - - - - 3.583 Manufacture Jasa usaha 36.017 - 1.386 - 7.730 45.133 Business services Pengangkutan 1.510 - - - - 1.510 Transportation Konstruksi 2.300 - - - - 2.300 Construction Perdagangan 18.461 750 - - - 19.211 Trading Pertanian 1.442 - - - - 1.442 Agriculture Sosial/masyarakat 7.909 - - - - 7.909 Social/society Lainnya 5.439 800 - - - 6.239 Others Jumlah 76.661 1.550 1.386 - 7.730 87.327 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (767) (21) (246) - (3.092) (4.126) losses
Bersih 75.894 1.529 1.140 - 4.638 83.201 Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
46
10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) 10. MUDHARABAH FINANCING (continued)
b. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):
b. By Period (based on agreement):
2010
≤ 1 tahun 6.922 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 62.872 > 1 - 5 years > 5 tahun 17.533 > 5 years
Jumlah 87.327 Total Penyisihan kerugian (4.126) Allowance for possible losses
83.201
c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity:
2010
≤ 1 bulan 3.158 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 5.624 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 16.265 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 54.250 > 1 - 5 years > 5 tahun 8.030 > 5 years
Jumlah 87.327 Total Penyisihan kerugian (4.126) Allowance for possible losses
83.201
d. Informasi Penting Lainnya: d. Other Significant Information:
1) Jenis pembiayaan mudharabah yang diberikan adalah modal kerja.
1) Type of mudharabah financing granted is working capital.
2) Tidak terdapat pembiayaan mudharabah yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010.
2) There is no mudharabah financing granted to related parties as of December 31, 2010.
3) Tingkat bagi hasil pembiayaan mudharabah yang diterima berkisar antara setara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.
3) The equivalent annual profit sharing rate on mudharabah financing ranges from 15.00% to 17.00% in 2010.
4) Perubahan penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah adalah sebagai berikut:
4) The movement of allowance for possible losses on mudharabah financing are as follows:
2010
Saldo awal periode 3.027 Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan Provisions during the period (Catatan 33) 5.822 (Note 33) Penerimaan kembali hapus buku 360 Recovery of written off Penghapusbukuan selama periode berjalan (5.083) Written-off during the period
Saldo akhir periode 4.126 Balance at the end of the period
Pembiayaan mudharabah yang telah
dihapusbukukan oleh Bank dicatat secara ekstra-komtabel di dalam rekening administratif. Bank terus melakukan usaha-usaha penagihan atas pembiayaan mudharabah yang telah dihapusbukukan tersebut.
Mudharabah financing that has been written off by the Bank are recorded as extra-comtable in the administrative accounts. The Bank continues to pursue collection of mudharabah financing that was previously written off.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
47
10. PEMBIAYAAN MUDHARABAH (lanjutan) 10. MUDHARABAH FINANCING (continued)
d. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) d. Other Significant Information: (continued)
5) Jumlah minimum penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa penyisihan kerugian pembiayaan mudharabah yang dibentuk telah memadai.
5) The minimum allowance for possible losses on mudharabah financing that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses on mudharabah financing is adequate.
6) Pembiayaan mudharabah dijamin dengan
agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.
6) Mudharabah financing are collateralized by registered mortgage or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.
7) Tabel jumlah pembiayaan mudharabah
Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari pembiayaan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:
7) The table of total Non-Performing Financing (NPF) on mudharabah financing which consist of financing classified as of substandard, doubtful and loss are as follows:
2010
NPF - Kotor 9.116 NPF - Gross Persentase 10,44% Percentage
NPF - Bersih 5.778 NPF - Net Persentase 6,94% Percentage
11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH 11. MUSYARAKAH FINANCING
a. Berdasarkan Sektor Ekonomi dan Kolektibilitas:
a. By Economic Sector and Collectibility:
2010
Dalam Perhatian Khusus/ Kurang Lancar/ Special Lancar Diragukan/ Macet/ Jumlah Current Mention Substandard Doubtful Loss Total
Rupiah Rupiah Industri 38.395 147 - - - 38.542 Manufacture Perdagangan 86.315 2.110 - - - 88.425 Trading Jasa usaha 117.022 3.221 513 - 6.000 126.756 Business services Pengangkutan 2.965 - - - - 2.965 Transportation Pertanian 11.991 - 150 - - 12.141 Agricultural Konstruksi 200.164 2.052 40.911 - - 243.127 Construction Pertambangan 79.754 - - - - 79.754 Mining Sosial/masyarakat 4.792 - - - - 4.792 Social /public Lainnya 10.451 - - - - 10.451 Others 551.849 7.530 41.574 - 6.000 606.953 Dolar United States Dollar Amerika Serikat Industri 4.181 - - - - 4.181 Manufacturing Pertambangan 13.686 - - - - 13.686 Mining 17.867 - - - - 17.867 Jumlah 569.716 7.530 41.574 - 6.000 624.820 Total Allowance for possible Penyisihan kerugian (5.697) (243) (21.914) - (2.400) (30.254) losses
Bersih 564.019 7.287 19.660 - 3.600 594.566 Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
48
11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) 11. MUSYARAKAH FINANCING (continued)
b. Berdasarkan Jangka Waktu (sesuai perjanjian):
b. By Period (based on agreement):
2010
Rupiah Rupiah ≤ 1 tahun 125.719 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 364.832 > 1 - 5 years > 5 tahun 116.402 > 5 years
606.953 Dolar Amerika Serikat United States Dollar ≤ 1 tahun 814 ≤ 1 year > 1 - 5 tahun 17.053 > 1 - 5 years
17.867
Jumlah 624.820 Total Penyisihan kerugian (30.254) Allowance of possible losses
594.566
c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity: 2010
Rupiah Rupiah ≤ 1 bulan 47.831 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 77.882 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 141.881 > 3 - 12 months > 1 - 5 tahun 336.585 > 1 - 5 years > 5 tahun 2.774 > 5 years
606.953 Dolar Amerika Serikat United States Dollar > 1 - 3 bulan 814 > 1 - 3 months > 1 - 5 tahun 17.053 > 1 - 5 years
17.867
Jumlah 624.820 Total Penyisihan kerugian (30.254) Allowance of possible losses
594.566
d. Informasi Penting Lainnya: d. Other Significant Information:
1) Tidak terdapat pembiayaan musyarakah
yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tanggal 31 Desember 2010.
1) There is no musyarakah financing granted to related parties as of December 31, 2010.
2) Tingkat bagi hasil pembiayaan
musyarakah berkisar antara setara 15,00% sampai dengan 17,00% pada tahun 2010.
2) The annual profit sharing rate of
musyarakah ranges from 15.00% to 17.00% in 2010.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
49
11. PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (lanjutan) 11. MUSYARAKAH FINANCING (continued)
d. Informasi Penting Lainnya: (lanjutan) d. Other Significant Information: (continued)
3) Perubahan penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah adalah sebagai berikut:
3) The movement of allowance for possible losses on musyarakah financing are as follows:
2010
Saldo awal periode 24.325 Balance at beginning of the period Penyisihan selama periode berjalan Provisions during the period (Catatan 33) 30.459 (Note 33) Penerimaan kembali hapus buku 5.389 Recovery of written-off Penghapusbukuan selama periode berjalan (29.917) Written-off during the period Selisih kurs (2) Exchange rate differences
Saldo akhir periode 30.254 Balance at the end of the period
4) Jumlah minimum penyisihan kerugian
pembiayaan musyarakah yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2010 telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Manajemen Bank berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian pembiayaan musyarakah yang dibentuk telah memadai.
4) The minimum allowance for possible losses on musyarakah financing that should be provided is in compliance with Bank Indonesia regulation. Management believes that the allowance for possible losses on musyarakah financing is adequate.
5) Pembiayaan musyarakah dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa memasang hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual, deposito mudharabah (Catatan 23) atau jaminan lain yang umumnya dapat diterima oleh Bank.
5) Musyarakah financing are collateralized by registered mortgages or power of attorney to mortgage and sell, mudharabah time deposits (Note 23) or by other guarantees acceptable to the Bank.
6) Tabel jumlah pembiayaan musyarakah Non-Performing Financing (NPF) terdiri dari pembiayaan dengan kolektibilitas kurang lancar, diragukan, dan macet adalah sebagai berikut:
6) The table of total Non-Performing Financing (NPF) on musyarakah financing which consist of financing classified as substandard, doubtful and loss are as follows:
2010
NPF - Kotor 47.574 NPF - Gross Persentase 7,61% Percentage NPF - Bersih 23.260 NPF - Net Persentase 3,91% Percentage
12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH 12. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH Rincian aset yang diperoleh untuk ijarah adalah
sebagai berikut: Details of assets acquired for ijarah are as follows:
2010
Ijarah multijasa 68.945 Ijarah multi service Ijarah muntahiyah bittamlik 50.000 Ijarah muntahiyah bittamlik
118.945 Akumulasi Penyusutan (43.103) Accumulated Depreciation
Bersih 75.842 Net
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
50
12. ASET YANG DIPEROLEH UNTUK IJARAH (lanjutan)
12. ASSETS ACQUIRED FOR IJARAH (continued)
Ijarah mutijasa sebagian besar terdiri dari pembiayaan ijarah untuk tujuan pendidikan, talangan haji, dan lain-lain. Ijarah muntahiyah bittamlik merupakan aset pesawat terbang.
Ijarah multi service mostly represents ijarah financing for educational purpose, hajj bridging loan, etc. Ijarah muntahiyah bittamlik consist of aeroplanes.
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia
No. 9/9/PBI/2007 pasal 39 ayat 3 dan 4, pembentukan penyisihan kerugian aset tidak berlaku untuk aset produktif dengan transaksi sewa berupa akad ijarah dan atau ijarah muntahiyah bittamlik.
Based on Bank Indonesia regulation No.9/9/PBI/2007 article 39 paragraph 3 and 4, the formation of allowance for possible loss of assets does not apply to earning assets with lease transactions under ijarah and or ijarah muntahiyah bittamlik contract.
Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba
rugi untuk periode berjalan adalah sebesar Rp26.614 (Catatan 27).
Depreciation charged to statements of income for the current period amounted to Rp26,614 (Note 27).
13. ASET TETAP 13. FIXED ASSETS Aset tetap terdiri dari: Fixed assets consist of:
2010 Transfer Aset Tetap dari UUS BNI/ Saldo Awal/ Fixed Assets Saldo Akhir/ Beginning Transferred Penambahan/ Pengurangan/ Ending Balance From UUS BNI Addition Deduction Balance Biaya Perolehan Acquisition Cost Tanah - 4.041 - - 4.041 Land Bangunan - 6.024 - - 6.024 Building Kendaraan bermotor dan Motor vehicles and perlengkapan kantor - 42.347 4.054 - 46.401 office equipment Jumlah Biaya Perolehan - 52.412 4.054 - 56.466 Total Acquisitions Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan - 1.611 234 - 1.845 Building Kendaraan bermotor dan Motor vehicles and perlengkapan kantor - 27.685 3.289 - 30.974 office equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan - 29.296 3.523 - 32.819 Total Accumulated Depreciation Nilai buku - bersih - 23.116 23.647 Book value - net
Bank telah mengasuransikan aset tetap (tidak
termasuk hak atas tanah) untuk menutup kemungkinan kerugian terhadap risiko kebakaran, pencurian, dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan yang menurut manajemen adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan sebesar Rp29.458.
Bank has insured its fixed assets (except for landrights) to cover possible losses against fire, theft, and other risks under blanket policies. The total insurance coverage amounting to Rp29,458 according to management is adequate to cover possible losses on fixed assets.
Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak
terdapat indikasi penurunan nilai atas aset tetap tersebut di atas.
Based on management review, there is no indication of impairment in the value of fixed assets.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
51
14. ASET LAIN-LAIN 14. OTHER ASSETS Aset lain-lain terdiri dari: Other assets consist of: 2010
Pihak ketiga Third parties Biaya dibayar dimuka 34.407 Prepaid expense Piutang pendapatan bagi hasil 19.611 Revenue sharing receivables Persediaan alat tulis kantor 1.604 Office supplies and stamps Lain-lain 9.025 Others
64.647 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party Tagihan transaksi non-ATM (Catatan 38) 32.720 Non-ATM transaction receivables (Note 38)
Jumlah 97.367 Total
15. KEWAJIBAN SEGERA 15. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY
Kewajiban segera terdiri dari: Obligations due immediately consist of: 2010
Simpanan sementara 21.910 Temporary deposit transaction Kiriman uang 450 Remittances Transaksi kliring 12 Clearing transaction
22.372
Simpanan sementara merupakan simpanan untuk membukukan transaksi-transaksi yang berasal dari produk dan jasa yang disediakan Bank yang belum dapat diproses lebih lanjut menunggu berlakunya kondisi (syarat dan ketentuan) untuk masing-masing produk dan jasa tersebut.
Temporary deposit is a deposit to record the transactions that come from products and services provided by the Bank that can not be processed further and waiting for enactment of the stipulations(terms and conditions) for each product and service.
16. BAGI HASIL YANG BELUM DIBAGIKAN 16. UNDISTRIBUTED REVENUE SHARING Akun ini merupakan bagi hasil yang belum
dibagikan oleh Bank kepada shahibul maal atas bagian keuntungan hasil usaha Bank yang telah disisihkan dari pengelolaan dana mudharabah.
This account represents the undistributed share of the customer (shahibul maal) on income generated by Bank from managing mudharabah funds.
Bagi hasil yang belum dibagikan Bank pada
tanggal 31 Desember 2010 adalah bagi hasil untuk deposito mudharabah sebesar Rp31.461.
Undistributed revenue sharing which has not shared by the Bank as of December 31, 2010 for mudharabah time deposits amounted to Rp31,461.
17. GIRO WADIAH 17. WADIAH DEMAND DEPOSITS 2010
Pihak ketiga 533.385 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 38) 5.305 Related party (Note 38)
538.690
Giro wadiah merupakan giro wadiah yad-dhamanah yaitu titipan dana pihak lain yang dapat diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank. Bonus untuk giro wadiah Rupiah periode 2010 berkisar antara 0% sampai dengan 3%.
Wadiah demand deposits represent wadiah yad-dhamanah in which depositors are entitled to receive bonuses in accordance with the Bank’s policy. Annual bonuses for Rupiah wadiah demand deposit for the period 2010 ranges from 0% to 3%.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
52
18. TABUNGAN WADIAH 18. WADIAH SAVINGS DEPOSITS
2010
Pihak ketiga 105.934 Third parties
Tabungan wadiah merupakan simpanan dana
dalam mata uang Rupiah yang dapat diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank.
Wadiah savings deposits represent deposits in Rupiah currency which are entitled to receive bonuses in accordance with the Bank’s policy.
19. SIMPANAN DARI BANK LAIN 19. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 2010
Pihak ketiga 12.325 Third parties
Simpanan dari bank lain yang ditempatkan pada
Bank merupakan simpanan giro wadiah. Deposits from other banks represents wadiah
demand deposits.
Bonus untuk giro wadiah Rupiah periode 2010 berkisar antara 0% sampai dengan 3%.
Annual bonuses for Rupiah wadiah demand deposits for the period 2010 ranges from 0% to 3%.
20. HUTANG PAJAK 20. TAXES PAYABLE
a. Hutang Pajak: a. Taxes Payable:
Pada tanggal 31 Desember 2010, rincian hutang pajak adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010, details of tax payable are as follows:
2010
Hutang pajak penghasilan Income tax payable Pasal 21 658 Article 21 Pasal 4 ayat 2 4.339 Article 4 (2) Pasal 22 1 Article 22 Pasal 23 78 Article 23 Pasal 26 125 Article 26 Pasal 29 19.249 Article 29
24.450
b. Beban Pajak Penghasilan Badan: b. Corporate Income Tax Expense:
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan seperti yang tercantum dalam laporan laba rugi dengan laba fiskal untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Reconciliation between income before income tax as stated in the statement of income with taxable income for the period ended December 31, 2010 are as follows:
2010
Laba sebelum pajak penghasilan sesuai Income before income tax based dengan laporan laba rugi 36.734 on the statement of income
Beda Tetap: Permanent differences: Kesejahteraan karyawan 554 Employee benefit Lain-lain 5.104 Others Beda Temporer: Temporary differences: Penyisihan kerugian atas: Allowance for possible losses on:
- Pembiayaan dan piutang 33.253 Financing and receivables - - Non-pembiayaan dan piutang 1.218 Non-financing and receivable -
Penyusutan aset tetap (1.638) Depreciation of fixed asset Kewajiban imbalan kerja 1.770 Estimated liabilities of employee benefit
Penghasilan kena pajak 76.995 Taxable income
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
53
20. HUTANG PAJAK (lanjutan) 20. TAXES PAYABLE (continued)
b. Beban Pajak Penghasilan Badan: (lanjutan) b. Corporate Income Tax Expense: (continued) 2010
Taksiran beban pajak penghasilan 19.249 Estimated income tax expense
Pajak dibayar dimuka - pasal 25 - Prepaid tax - article 25 Hutang pajak penghasilan Income taxes payable pasal 29 19.249 article 29
Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak
untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tersebut di atas digunakan sebagai dasar penyajian Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan tahun 2010.
The calculation of estimated taxable income for the period ended December 31, 2010 are used as basis of Annual Corporate Income Tax Return (SPT) for the year 2010.
c. Rekonsiliasi atas beban pajak penghasilan Bank
dengan perkalian laba akuntansi Bank sebelum manfaat/(beban) pajak penghasilan dan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
c. The reconciliation between the Bank’s income tax expense with the calculation of the accounting income before income tax benefit/(expense) and the prevailing tax rate is as follows:
2010
Laba sebelum manfaat/(beban) Income before income tax pajak penghasilan 36.734 benefit/(expense) Beban pajak penghasilan yang dihitung dari laba sebelum Income tax expense calculated from manfaat/(beban) pajak income before income tax penghasilan (9.183) benefit/(expense) Pengaruh pajak atas beda tetap (1.415) Effect of tax on permanent differences Koreksi pajak tangguhan atas pengalihan Deferred tax correction for the transfered aset dan kewajiban UUS BNI 10.376 of assets and liabilities from UUS BNI
Beban pajak - bersih (222) Tax expense - net
d. Pengaruh pajak atas beda temporer yang
signifikan antara pelaporan komersial dan pajak (dicatat pada akun aset pajak tangguhan) adalah sebagai berikut:
d. Tax effect on significant temporary differences between commercial reporting and tax reporting (recorded in deferred tax assets account) are as follows:
Penambahan dalam Periode Saldo Awal/ Berjalan/ Beginning Balance Addition during Saldo Akhir/ Current Period Ending Balance
Pajak tangguhan Deferred tax current periode berjalan: period: Kewajiban imbalan Estimated liabilities of kerja - 443 443 employee benefit Aset tetap - (409) (409) Fixed assets
Penyisihan kerugian Allowance for possible atas: losses on: Pembiayaan dan Financing and piutang - 8.313 8.313 receivables Non-pembiayaan - 304 304 Non - Financing dan piutang and receivables
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
54
20. HUTANG PAJAK (lanjutan) 20. TAXES PAYABLE (continued) Penambahan dalam Periode Saldo Akhir/ Saldo Awal/ Berjalan/ Ending Balance Beginning Balance Addition during Current Period
Koreksi pajak tangguhan Deferred tax correction atas pengalihan for the transferred aset dan kewajiban assets and liabilities UUS BNI: from UUS BNI: Keuntungan yang belum direalisasi dari investasi pada efek/surat berharga Unrealized gain of yang tersedia untuk available-for-sale dijual - (4.646)*) (4.646) securities investment Kewajiban imbalan Estimated liabilities of kerja - 6.684 6.684 employee benefit Aset tetap (107) (107) Fixed assets Penyisihan kerugian atas Allowance for possible non-pembiayaan dan losses on non- piutang financing and - 3.799 3.799 receivables
Aset pajak tangguhan Deferred tax - bersih - 14.381 14.381 assets - net *) dicatat pada ekuitas *) recorded in stockholders’ equity Manajemen Bank berpendapat bahwa aset pajak
tangguhan dapat terpulihkan seluruhnya di masa pajak yang akan datang.
The Bank’s management believes that deferred tax assets can be recovered in the future taxable years.
21. KEWAJIBAN LAIN-LAIN 21. OTHER LIABILITIES
Kewajiban lain-lain terdiri dari: Other liabilities consist of: 2010
Pihak ketiga Third parties Biaya yang masih harus dibayar 34.259 Accrued expenses Kewajiban imbalan kerja (Catatan 36) 28.505 Estimated liabilities of employee benefit (Note 36) Pendapatan diterima dimuka 5.529 Deferred income Setoran jaminan 4.533 Guarantee deposits Nota kredit dalam penyelesaian 2.083 Credit memo in process Lain-lain 446 Others
75.355 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related party Kewajiban transaksi ATM (Catatan 38) 14.298 ATM transaction liabilities (Note 38)
Jumlah 89.653 Total
22. TABUNGAN MUDHARABAH 22. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS
a. Berdasarkan Jenis Produk: a. By Product:
2010
Bukan Bank Non-Bank Tabungan iB Hasanah 1.642.372 iB Savings Hasanah Tabungan Haji iB Hasanah 92.564 iB Savings Hajj Hasanah Tabungan Prima iB Hasanah 33.939 iB Prima Savings Hasanah Tapma iB Hasanah 35.214 iB Tapma Hasanah
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
55
22. TABUNGAN MUDHARABAH (lanjutan) 22. MUDHARABAH SAVING DEPOSITS (continued)
a. Berdasarkan Jenis Produk: (lanjutan) a. By Product: (continued) Tapenas iB Hasanah 24.860 iB Tapenas Hasanah Tabungan iB Bisnis 44.436 iB Savings Business Tabungan iB Hasanah Classic 1.308 iB Savings Hasanah Classic
1.874.693
b. Berdasarkan Keterkaitan: b. By Relationship:
2010
Bukan Bank Non-Bank Pihak ketiga 1.873.317 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan Related parties (Note 38) istimewa (Catatan 38) 1.376
1.874.693
Tabungan mudharabah merupakan simpanan
dana pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
Mudharabah saving deposits represent deposits from third parties which are entitled to receive a share in the revenue derived by the Bank from the use of such funds based on a predetermined ratio.
Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk
tabungan mudharabah untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The average rate of ratio and profit sharing for mudharabah saving deposits for the period ended December 31, 2010, are as follows:
2010
Tingkat Bagi Hasil (%)/ Nisbah (%)/ Profit Sharing Ratio (%) Rate (%)
Tabungan mudharabah 34 : 66 3,56 Mudharabah saving deposits Tabungan haji mudharabah 25 : 75 2,64 Mudharabah hajj saving deposits
23. DEPOSITO MUDHARABAH 23. MUDHARABAH TIME DEPOSITS
a. Berdasarkan Keterkaitan: a. By Relationship:
2010
Bukan Bank Non-Bank Pihak ketiga 2.626.271 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan Related parties (Note 38) istimewa (Catatan 38) 17.140
2.643.411
b. Berdasarkan Jangka Waktu: b. By Period:
2010
1 bulan 1.471.784 1 month 3 bulan 197.032 3 months 6 bulan 129.595 6 months 12 bulan 845.000 12 months
2.643.411
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
56
23. DEPOSITO MUDHARABAH (lanjutan) 23. MUDHARABAH TIME DEPOSITS (continued)
c. Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo: c. By Remaining Period to Maturity: 2010
≤ 1 bulan 756.417 ≤ 1 month > 1 - 3 bulan 492.622 > 1 - 3 months > 3 - 12 bulan 1.347.305 > 3 - 12 months > 12 bulan 47.067 > 12 months
2.643.411
d. Pada tanggal 31 Desember 2010, deposito mudharabah yang dijadikan jaminan atas piutang dan pembiayaan yang diberikan oleh Bank masing-masing berjumlah Rp 25.099 dan Rp1.320.
d. As of December 31, 2010, mudharabah deposits that was used as collateral for Bank’s receivable and financing amounted to Rp25,099 and Rp1,320, respectively.
e. Deposito mudharabah merupakan investasi
pihak lain yang mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah yang ditetapkan dan disetujui sebelumnya.
e. Mudharabah time deposits represent other parties investment which are entitled to received a share in the income derived by the Banks from the use of such funds based on a predetermined ratio.
Nisbah dan tingkat bagi hasil rata-rata untuk
deposito mudharabah untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The average rate of ratio and profit sharing for mudharabah time deposits for the period ended December 31, 2010, are as follows:
2010
Tingkat Bagi Hasil (%)/ Nisbah (%)/ Profit Sharing Ratio (%) Rate (%)
1 Bulan 64 : 36 6,75 1 month 3 Bulan 66 : 34 6,96 3 months 6 Bulan 68 : 32 7,17 6 months 12 Bulan 70 : 30 7,39 12 months
24. MODAL SAHAM 24. CAPITAL STOCK Berdasarkan Akta Pendirian No. 160 yang dibuat
dihadapan Aulia Taufani, S.H., pengganti Notaris Sutjipto, S.H., tanggal 22 Maret 2010, modal dasar BNI Syariah adalah sebesar Rp4.004.000.000.000 (nilai penuh) yang terdiri atas 4.004.000 (nilai penuh) lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 (nilai penuh) per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh terdiri atas 1.001.000 (nilai penuh) lembar saham dengan rincian sebesar Rp1.000.000.000 (nilai penuh) merupakan setoran tunai PT BNI Life Insurance dan sebesar Rp1.000.000.000.000 (nilai penuh) dalam bentuk transfer aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang berasal dari UUS BNI. Tidak terdapat perbedaan antara nilai buku dan nilai wajar dan aset, kewajiban dan dana syirkah temporer yang ditransfer oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Based on the deed of establishment No. 160, dated March 22, 2010 of Notary Aulia Taufani, S.H, substitute of Notary Sutjipto, S.H., that BNI Syariah’s capital is amounted of Rp4,004,000,000,000 (full amount) consisting of 4,004,000 (full amount) shares with a nominal value of Rp1,000,000 (full amount) per share. Capital placed and fully paid consist of 1,001,000 (full amount) per share with the details of Rp1,000,000,000 (full amount) in the form of transfer of assets, liabilities, and temporary syirkah fund which were derived from UUS BNI. There is no difference between book value and fair value of assets, liabillites and fund temporary syirkah which was transferred by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
57
24. MODAL SAHAM (lanjutan) 24. CAPITAL STOCK (continued)
Susunan pemegang saham Bank pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s stockholders as of December 31, 2010 are as follows:
2010
Jumlah Saham Ditempatkan dan Persentase Jumlah Modal (Rp)/ Disetor Penuh/ Pemilikan/ Amount of Issued and fully Ownership Capital Pemegang Saham paid stock Percentage (Rp) Stockholders
PT Bank Negara Indonesia 1.000.000 99,9 % 1.000.000 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk PT BNI Life Insurance 1.000 0,1 % 1.000 PT BNI Life Insurance
1.001.000 100 1.001.000
25. PENDAPATAN DARI JUAL BELI 25. INCOME FROM SALES AND PURCHASE Pendapatan dari jual beli terdiri dari: Income from sales and purchases consists of: 2010
Pendapatan murabahah 214.411 Income from murabahah
26. PENDAPATAN BAGI HASIL 26. INCOME FROM REVENUE SHARING Pendapatan bagi hasil terdiri dari: Income from revenue sharing consists of: 2010
Pendapatan bagi hasil musyarakah 40.241 Musyarakah revenue sharing income Pendapatan bagi hasil mudharabah 6.975 Mudharabah revenue sharing income
47.216
27. PENDAPATAN DARI SEWA 27. INCOME FROM LEASING Pendapatan dari sewa terdiri dari: Income from leasing consists of:
2010
Pendapatan ijarah multijasa 21.746 Income from ijarah multiservice Pendapatan ijarah muntahiyah bittamlik 6.131 Income from ijarah muntahiyah bittamlik Beban penyusutan aset yang diperoleh Depreciation expense of assets untuk ijarah (Catatan 12) (26.614) acquired for ijarah (Note 12)
1.263
28. PENDAPATAN USAHA UTAMA LAINNYA 28. OTHER MAIN OPERATING INCOME Pendapatan usaha utama lainnya terdiri dari: Other main operating income consists of:
2010
Pendapatan bagi hasil investasi pada Profit sharing income from efek/surat berharga 118.539 investment in securities/marketable securities Pendapatan bagi hasil penempatan Profit sharing income from placements pada bank lain 23.413 with other bank Pendapatan lain-lain 12.819 Other income
154.771
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
58
29. HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DANA SYIRKAH TEMPORER
29. THIRD PARTIES’ SHARE ON RETURN OF TEMPORARY SYIRKAH FUNDS
Hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah
temporer terdiri atas: Third parties’ share on return of temporary syirkah
funds consist of: 2010
Deposito mudharabah 108.370 Mudharabah time deposits Tabungan mudharabah 31.736 Mudharabah saving deposits
140.106
30. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA 30. OTHER OPERATING INCOME Pendapatan operasional lainnya terdiri dari: Other operating income consist of: 2010
Provisi dan komisi 11.996 Fees and commissions Jasa administrasi 8.456 Administration fees Lain-lain 3.968 Others
24.420
31. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 31. SALARIES AND BENEFITS Beban gaji dan tunjangan terdiri dari: Salaries and benefits consist of: 2010
Gaji dan upah 39.036 Salaries and wages Tunjangan karyawan 35.499 Employee allowances Pendidikan dan pelatihan 2.745 Education and training
77.280
32. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 32. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Beban umum dan administrasi terdiri dari: General and administrative expenses consist of: 2010
Promosi 16.229 Promotion Sewa 13.960 Rent Outsourcing 9.598 Outsourcing Penyusutan aset tetap (Catatan 13) 3.523 Depreciation of fixed assets (Note 13) Pemeliharaan dan perbaikan 3.522 Service and maintenance Keperluan kantor 2.182 Office supplies Listrik, air, dan gas 2.181 Electricity, water and gas Komunikasi 1.884 Communication Perjalanan dinas 1.589 Business travel Honorarium tenaga ahli 915 Experts fees Transportasi 543 Transportation Asuransi 431 Insurance Lain-lain 8.189 Others
64.746
Lain-lain terdiri dari biaya pekerjaan dan pelayanan
kantor, dan beban operasional lainnya. Others consist of operating expenses, office
services and other operational expense.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
59
33. BEBAN PENYISIHAN KERUGIAN ASET PRODUKTIF
33. PROVISIONS FOR POSSIBLE LOSSES ON EARNING ASSETS
Beban penyisihan kerugian aset produktif terdiri
dari: Provision (reversal of allowance) for possible
losses on earning assets, consists of: 2010
Giro pada bank lain (Catatan 5) 1.537 Current account with other bank (Note 5) Penempatan pada bank lain (Catatan 6) (50) Placements with other banks (Note 6) Investasi pada efek/surat berharga (Catatan 7) (163) Investment in securities/marketable securities (Note 7) Piutang murabahah (Catatan 8) 55.710 Murabahah Receivables (Note 8) Pinjaman qardh (Catatan 9) 3.120 Funds of Qardh (Note 9) Pembiayaan mudharabah (Catatan 10) 5.822 Mudharabah Financing (Note 10) Pembiayaan musyarakah (Catatan 11) 30.459 Musyarakah FInancing (Note 11) Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Estimated losses on commitments and contingencies (Catatan 35) (104) (Note 35)
96.331
34. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - BERSIH 34. NON-OPERATING INCOME - NET 2010
Pendapatan non-operasional 1.275 Non-operating income Beban non-operasional (626) Non-operating expenses
Jumlah pendapatan non-operasional bersih 649 Total non-operating income - net
35. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN
KONTINJENSI 35. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
INFORMATIONS
a. Bank memiliki tagihan dan kewajiban komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:
a. The Bank has receivables and payables on commitments and contingencies as follows:
2010
Fasilitas pembiayaan kepada nasabah yang Unused financing facilities belum digunakan 172.897 Irrevocable letters of credit yang masih berjalan 25.892 Oustanding Irrevocable letters of credit
Kewajiban Komitmen 198.789 Commitments Payable
Pendapatan dalam penyelesaian 4.980 Income from non-performing receivables/financing Lainnya 37 Others
Tagihan Kontinjensi 5.017 Contingencies Receivable
Garansi yang diterbitkan dalam bentuk: Guarantees issued in the form of: Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Related parties Performance bonds (Catatan 38) 362 Performance bonds (Note 38) Pihak ketiga Third parties Performance bonds 7.903 Performance bonds Bid bonds 581 Bid bonds Garansi bank lainnya 4.110 Other Bank guarantees
Kewajiban kontinjensi 12.956 Contingencies Payable
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
60
35. INFORMASI MENGENAI KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
35. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES INFORMATIONS (continued)
b. Transaksi komitmen dan kontinjensi yang
mempunyai risiko kredit berdasarkan kolektibilitas adalah sebagai berikut:
b. Commitment and contingent transactions that have credit risk by collectibility were as follows:
2010
Lancar 38.127 Current Dalam perhatian khusus 61 Special Mention Kurang lancar 660 Substandard Jumlah 38.848 Total Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi (484) Estimated losses of commitment and contingencies
Bersih 38.364 Net
c. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi yang mempunyai risiko kredit adalah sebagai berikut:
c. Estimated losses of commitment and contingencies that have credit risk by collectibility were as follows:
2010
Letters of credit yang masih berjalan 259 Outstanding letters of credit
Garansi bank yang diterbitkan 225 Bank guarantees issued
Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 484 Estimated losses of commitment and contingencies
d. Perubahan estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut:
d. Changes in estimated losses on commitments and contingencies are as follows:
2010
Saldo awal periode 588 Balance at the beginning of the period Pembalikan selama periode berjalan Reversal during the period (Catatan 33) (104) (Note 33)
Saldo akhir periode 484 Balance at the end of the period
36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 36. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFIT
Bank telah mencatat kewajiban dan beban imbalan
pasca-kerja (post employment benefit) dan imbalan kerja jangka panjang lainnya berdasarkan perhitungan aktuaria yang dilakukan oleh PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), aktuaris independen, berdasarkan laporannya tertanggal 11 Februari 2011.
The Bank has recorded liabilities and expenses on post-employment benefits and other long term employee benefits based on actuarial calculation performed by PT Sentra Jasa Aktuaria (Biro Pusat Aktuaria), independent actuary based on its report dated February 11, 2011.
Perhitungan aktuaris tersebut menggunakan
metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
The actuarial calculations used “Projected Unit Credit” method with underlying assumptions are as follows:
2010
Tingkat diskonto per tahun 9% Annual discount rate Tingkat kenaikan gaji per tahun 9% Annual salary increasing rate Tabel mortalita TMI’99 Mortality table Usia pensiun 55 tahun / years Retirement age
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
61
36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 36. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFIT (continued)
a. Beban yang diakui dalam laporan laba rugi
adalah sebagai berikut: a. Expenses recognized in statements of income
are as follows: 2010
Biaya jasa kini 2.365 Current service cost Keuntungan aktuaria bersih yang diakui Net actuarial gains recognized in pada periode berjalan 266 the current period
Beban bersih yang diakui dalam laporan Net expense recognized in the statements laba rugi 2.631 of income
b. Kewajiban yang diestimasi atas imbalan kerja
terdiri dari: b. Estimated liabilities on employee benefit are,
consist of: 2010
Nilai kini kewajiban manfaat 28.919 Current employee benefit obligation Keuntungan aktuaria yang belum diakui (414) Unrecognized actuarial gains
Kewajiban yang diakui dalam neraca 28.505 Liabilities recognized in the balance sheet
c. Perubahan kewajiban diestimasi atas imbalan
kerja adalah sebagai berikut: c. The movement of estimated liabilities on
employee benefits are as follows: 2010
Kewajiban awal periode - Liabilities at the beginning of the period Beban bersih yang diakui dalam laporan Net expense recognized in statement laba rugi 2.631 of income Kewajiban imbalan kerja yang ditransfer Employee benefit liabilities which were dari UUS BNI 26.735 transferred from UUS BNI Pembayaran imbalan kerja selama Payment of employee benefits during periode berjalan (861) current period
Kewajiban bersih akhir periode 28.505 Net liabilities at end of the period
Sehubungan dengan pelaksanaan spin-off, maka karyawan dan peserta trainee UUS BNI yang telah menandatangani surat pernyataan menerima penawaran dan surat permohonan pindah hubungan kerja akan menjadi karyawan BNI Syariah dengan ketentuan semua fasilitas, manfaat, kebijakan/peraturan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan serta perhitungan masa kerja masing-masing karyawan yang bersangkutan akan tetap diperhitungkan dan dilanjutkan oleh BNI Syariah.
In connection with the implementation of the spin-off, the former UUS BNI employees and trainee participants who have signed a declaration accepting the offer and moving of work letter will become employees of BNI Syariah, provided all the facilities, benefits, policies/regulations related to employment and working time calculations each employee will still be calculated and continued by BNI Syariah.
Semenjak spin-off dari Bank BNI, program pensiun
karyawan BNI Syariah dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Sebelumnya program pensiun karyawan dibedakan menjadi dua kriteria. Untuk karyawan tetap yang dipekerjakan mulai tanggal 1 September 2005, program pensiun dikelola langsung oleh DPLK BNI dengan kontribusi iuran sebesar 11,5% dari gaji atas beban Bank dan 3,5% atas beban karyawan.
Since the spin-off from Bank BNI, BNI Syariah employee pension program is administered by the Pension Fund of PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (DPLK BNI). Previously, pension plans are divided into two criteria. For permanent employees which were hired starting September 1, 2005, the pension program is managed directly by DPLK BNI with contribution 11.5% of salary become the cost of the Bank and 3.5% burdened by the employees.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
62
36. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 36. ESTIMATED LIABILITIES ON EMPLOYEE BENEFIT (continued)
Untuk karyawan tetap yang dipekerjakan sebelum
tanggal 1 September 2005, program pensiun dikelola dengan dua cara, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti melalui Dana Pensiun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dan benefit tambahan program pensiun melalui DPLK BNI. Pada saat spin-off, program pensiun yang dikelola Dana Pensiun dialihkan ke DPLK BNI dan benefit tambahan program pensiun dihentikan. Besarnya iuran program pensiun selanjutnya disesuaikan dengan karyawan tetap yang dipekerjakan mulai tanggal 1 September 2005 yaitu 11,5% atas beban Bank dan 3,5% atas beban karyawan.
For employees hired before September 1, 2005, pension plans are managed in two ways, through the Defined Benefit Pension Fund conducted by PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pension Fund and additional pension benefits through DPLK BNI. At the time of the spin-off, pension funds which is managed by Dana Pensiun were transferred to the DPLK BNI and additional pension benefits terminated. The amount of pension contributions was further adjusted for the permanent employees who work from September 1, 2005 of 11.5% become the cost of the Bank and 3.5% burdened by the employees.
Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya Other Long Term Employee Benefit Kewajiban atas imbalan kerja jangka panjang
lainnya meliputi uang jasa, uang pisah, dan pesangon sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 dan kompensasi lainnya.
Liabilities for other long-term employee benefits consist of service pay, severance, and severance pay in accordance with the Labor Law No. 13/2003 and other compensation.
Karyawan tetap memiliki hak atas Program Pensiun
Iuran Pasti atau manfaat yang disediakan sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 mana yang lebih tinggi.
Permanent employees still have the right to contribution pension plans or benefits provided for under the Labor Law No. 13/2003, whichever is higher.
Jumlah pegawai BNI Syariah yang memiliki hak
atas imbalan kerja adalah 833 (delapan ratus tiga puluh tiga) orang pada tanggal 31 Desember 2010.
The number of employees of BNI Syariah who have the right to employee benefits are 833 (eight hundred thirty three) employees as of December 31, 2010.
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP
KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM 37. GOVERNMENT GUARANTEES ON
OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan
No. 179/KMK.017/2000 tanggal 26 Mei 2000, sebagaimana diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 84/KMK.06/2004 tanggal 27 Februari 2004 dan No. 189/KMK.06/2004 tanggal 8 April 2004, Pemerintah menjamin kewajiban tertentu dari Bank berdasarkan program penjaminan yang berlaku bagi bank umum. Jaminan Pemerintah ini berlaku sampai dengan tanggal 21 September 2005.
Based on Minister of Finance Decision No. 179/KMK.017/2000 dated May 26, 2000, as amended by Minister of Finance Decision No. 84/KMK.06/2004 dated February 27, 2004 and No. 189/KMK.06/2004 dated April 8, 2004, the Government guarantees certain liabilities from Bank based on prevailed guarantee program that is valid for commercial banks. This Government Guarantee is valid until September 21, 2005.
Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal
22 September 2004, efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Republik Indonesia No. 3 tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin kewajiban tertentu bank-bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku.
Based on Law No. 24, dated September 22, 2004, effective as of September 22, 2005, as amended by Government Regulation of the Republic of Indonesia for Substitute of Law No.3 dated October 13, 2008, the Government established Deposit Insurance Institution (LPS) to guarantee certain liabilities from commercial banks based on the prevailed guarantee program, in which the guaranteed amount may change if they meet certain specified criterias.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
63
37. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan)
37. GOVERNMENT GUARANTEES ON OBLIGATIONS OF COMMERCIAL BANKS (continued)
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 tentang “Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan”, maka pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp2.000.000.000 untuk per nasabah per bank. Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 10,00% pada tanggal 31 Desember 2010.
Based on the Government Regulation of the Republic Indonesia No. 66 year 2008, dated October 13, 2008, regarding “the Amount of Public Saving Guaranteed by the Indonesia Deposit Insurance Institution”, as of December 31, 2010, the amount of savings that are guaranteed by LPS are up to Rp2,000,000,000 for each customer for each bank. Savings are guaranteed only if the interest rate is same or under 10.00% as of December 31, 2010.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank adalah
peserta dari program penjaminan tersebut. As of December 31, 2010, the Bank is a participant
of the guarantee programs.
38. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
terdiri dari manajemen atau pegawai kunci Bank dan entitas yang secara langsung atau tidak langsung dimiliki oleh pemegang saham Bank.
Related parties consist of management or key employees of the Bank and entities which are directly or indirectly owned by the Bank’s stockholders.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
secara entitas dan/atau manajemen: Related parties to the entity and/or management
are: Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Sifat dari Hubungan Istimewa/ Related parties Nature of related parties
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk - Pemegang saham/stockholders - PT BNI Life Insurance - Pemegang saham/stockholders Dalam kegiatan perbankan, Bank melakukan
transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
In banking activities, the Bank has performed the following significant transactions with related parties:
2010
Aset Assets
Giro pada bank lain (Catatan 5) Current account with other bank (Note 5) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 153.563 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Piutang murabahah (Catatan 8) Murabahah receivables (Note 8) Karyawan kunci 179 Key employees Pinjaman qardh (Catatan 9) Fund of Qardh (Note 9) Karyawan kunci 3.082 Key employees Komisaris 150 Commisioners Aset lain - lain (Catatan 14) Other Assets (Note 14) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 32.720 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah aset dari pihak-pihak yang Total asset from related parties mempunyai hubungan istimewa 189.694
Persentase jumlah aset dari pihak-pihak Percentage of total asset from yang mempunyai hubungan istimewa related parties to total asset terhadap jumlah aset 2,97%
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
64
38. TRANSAKSI PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
38. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)
2010
Kewajiban Liabilities Giro wadiah (Catatan 17) Wadiah demand deposits (Note 17) PT BNI Life Insurance 5.305 PT BNI Life Insurance Kewajiban lain-lain (Catatan 21) Other liabilities (Note 21) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 14.298 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Jumlah kewajiban dari pihak-pihak Total liabilities from related parties yang mempunyai hubungan istimewa 19.603
Persentase jumlah kewajiban dari Percentage of total liabilities from related parties pihak-pihak yang mempunyai hubungan to total liabilities istimewa terhadap jumlah kewajiban 2,38%
Dana Syirkah Temporer Dana Syirkah Temporer
Tabungan mudharabah (Catatan 22) Mudharabah saving deposits (Note 22) Karyawan kunci 592 Key employees Komisaris 784 Commisioners
1.376 Deposito mudharabah (Catatan 23) Mudharabah time deposits (Note 23) PT BNI Life Insurance 14.940 PT BNI Life Insurance Komisaris 2.200 Commisioners
17.140 Jumlah dana syirkah temporer dari Total temporary pihak-pihak yang mempunyai syirkah funds from hubungan istimewa 18.516 related parties
Persentase jumlah dana syirkah Percentage of total related parties temporer dari pihak-pihak yang temporary syirkah funds mempunyai hubungan istimewa to total temporary terhadap jumlah dana syirkah temporer 0,41% syirkah funds Kewajiban kontinjensi Contingent payable Garansi bank (Catatan 35) Bank guarantee (Note 35) PT BNI Life Insurance 362 PT BNI Life Insurance
Persentase jumlah kewajiban kontinjensi Percentage of total contingent dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan liabilities to related parties istimewa terhadap jumlah kontinjensi 0,94% to total contingencies
Beban lain-lain Other Expense Beban penggunaan fasilitas Expense from utilization of facilities PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 11.550 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Persentase jumlah beban penggunaan fasilitas Percentage of total expense from utilization dari pihak - pihak yang mempunyai hubungan of facilities to related parties istimewa terhadap jumlah beban lain-lain 50,09% to total other expense 39. ANALISA JATUH TEMPO 39. MATURITY ANALYSIS
Jatuh tempo aset dan kewajiban pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Maturity of assets and liabilities as of December 31, 2010 based on the remaining period to maturity are as follows:
2010
1 bulan 3 bulan Lainnya Sampai sampai sampai Lebih yang tidak dengan dengan dengan dari memiliki 1 bulan/ 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ jatuh tempo/ Up to 1 month 3 months More Other that 1 month up to up to than have Jumlah/ Keterangan 3 months 1 year 1 year no maturities Total Descriptions
Aset Assets Kas 39.193 - - - - 39.193 Cash Penempatan pada Placements with Bank Indonesia 1.247.846 - - - - 1.247.846 Bank Indonesia
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
65
39. ANALISA JATUH TEMPO (lanjutan) 39. MATURITY ANALYSIS (continued)
2010
1 bulan 3 bulan Lainnya Sampai sampai sampai Lebih yang tidak dengan dengan dengan dari memiliki 1 bulan/ 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ jatuh tempo/ Up to 1 month 3 months More Other that 1 month up to up to than have Jumlah/ Keterangan 3 months 1 year 1 year no maturities Total Descriptions
Current accounts Giro pada bank lain 153.563 - - - - 153.563 with other banks Penyisihan kerugian - - - - (1.536) (1.536) Allowance for possible losses Penempatan pada bank lain 130.000 - 1.000 - - 131.000 Placements with other bank Penyisihan kerugian - - - - (1.310) (1.310) Allowance for possible losses Investasi pada Investment in securities/ efek/surat berharga - - 45.000 1.205.355 - 1.250.355 marketable securities Penyisihan kerugian - - - - (19.300) (19.300) Allowance for possible losses Piutang murabahah 2.312 5.209 52.976 2.492.595 - 2.553.092 Murabahah Receivable Penyisihan kerugian - - - - (58.751) (58.751) Allowance for possible losses Pinjaman qardh 8.475 117.740 195 90.994 - 217.404 Funds of Qardh Penyisihan kerugian - - - - (5.637) (5.637) Allowance for possible losses Pembiayaan mudharabah 3.158 5.624 16.265 62.280 - 87.327 Mudharabah financing Penyisihan kerugian - - - - (4.126) (4.126) Allowance for possible losses Pembiayaan musyarakah 47.831 78.696 141.881 356.412 - 624.820 Musyarakah financing Penyisihan kerugian - - - - (30.254) (30.254) Allowance for possible losses Aset yang diperoleh untuk ijarah - bersih - 774 18.263 56.805 - 75.842 Assets acquired for ijarah-net Aset tetap - bersih - - - - 23.647 23.647 Fixed assets-net Aset pajak tangguhan-bersih - - - - 14.381 14.381 Deferred tax asset-net Aset lain-lain 52.388 1.604 10.261 33.114 - 97.367 Other assets
Jumlah aset 1.684.766 209.647 285.841 4.297.555 (82.886) 6.394.923 Total assets
Kewajiban Liabilities Kewajiban segera 22.372 - - - - 22.372 Obligations due immediately Bagi hasil yang belum dibagikan 31.461 - - - - 31.461 Undistributed revenue sharing Simpanan 644.624 - - - - 644.624 Deposits Simpanan dari bank lain 12.325 - - - - 12.325 Deposits from other banks Hutang pajak 24.450 - - - - 24.450 Taxes payable Estimasi kerugian Estimated losses on komitmen dan commitments and kontinjensi - - - - 484 484 contingencies Kewajiban lain-lain 42.346 6.198 4.655 36.454 - 89.653 Other liabilities
Jumlah kewajiban 777.578 6.198 4.655 36.454 484 825.369 Total Liabilities
Dana Syirkah Temporer Temporary Syirkah Funds Tabungan mudharabah 1.874.693 - - - - 1.874.693 Mudharabah saving deposits Deposito mudharabah 756.417 492.622 1.347.305 47.067 - 2.643.411 Mudharabah time deposits
Jumlah dana Syirkah temporer 2.631.110 492.622 1.347.305 47.067 - 4.518.104 Total temporary syirkah funds
Perbedaan jatuh tempo (1.723.922) (289.173) (1.066.119) 4.214.034 (83.370) 1.051.450 Maturity gap
40. INFORMASI SEGMEN 40. SEGMENT INFORMATION Informasi segmen usaha Bank berdasarkan
wilayah geografis adalah sebagai berikut: Segment information of the Bank based on
geographical area, are as follows :
2010
Jabotabek/ Jawa/ Luar Jawa/ Jumlah/ Jabotabek Java Outside Java Total Aset produktif (gross) 3.721.775 1.316.346 979.130 6.017.251 Earning assets (gross) Jumlah aset 3.592.786 1.460.946 1.341.191 6.394.923 Total assets Simpanan dan simpanan Deposits from customer dari bank lain 279.088 168.751 209.110 656.949 and other banks Dana syirkah temporer 2.200.165 1.238.003 1.079.936 4.518.104 Temporary syirkah funds Ekuitas 1.051.450 - - 1.051.450 Stockholders’ equity Pendapatan pengelolaan dana Revenue from fund management oleh Bank sebagai mudharib 233.603 98.741 85.317 417.661 by the Bank as Mudharib Hak bagi hasil milik bank 157.832 64.762 54.961 277.555 Bank’s share in profit sharing Laba (rugi) bersih (31.040) 40.994 26.558 36.512 Net income (loss)
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
66
41. MANAJEMEN RISIKO 41. RISK MANAGEMENT Seiring dengan berhasilnya program spin-off dari
induknya yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, maka BNI Syariah dituntut melakukan tata kelola perusahaan yang lebih mandiri dari berbagai aspek. Salah satu aspek pengelolaan perbankan adalah terciptanya strategi pengelolaan risiko sebagai sebuah keharusan dalam pengelolaan lembaga keuangan.
Along with the success of the spin-off from its parent company, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, then BNI Syariah is charged with corporate governance that is more independent from various aspects. One of the aspects is the creation of the Bank’s risk management strategy as a necessity in the management of a financial institution.
Sebagai perusahaan yang telah berpisah dengan
induknya (spin-off), BNI Syariah telah berusaha untuk mempersiapkan diri dan melengkapi organisasi manajemen risiko dimulai sebelum spin-off dengan membentuk Tim Manajemen Risiko sebagai cikal bakal terbentuknya Divisi Manajemen Risiko. Pengelolaan risiko di BNI Syariah mencakup seluruh lingkup aktivitas usaha BNI Syariah.
As a company that has been separated from its parent (a spin-off), BNI Syariah has been trying to prepare and complement the organization's risk management which has started before the spin-off by forming a Risk Management Team as the seed of the formation of the Risk Management Division. Risk management in BNI Syariah covers all business activities of the bank.
Berdasarkan kebutuhan akan keseimbangan
antara fungsi usaha dengan pengelolaan risikonya, manajemen risiko diarahkan menjadi strategic partner dari unit bisnis yang ada untuk mengoptimalkan pendapatan dari operasional perusahaan.
Based on the need for balance between business functions and its risk management, risk management was directed to become strategic partner of the existing business units to optimize revenue of the bank’s operations.
Sistem pengelolaan manajemen risiko perbankan
syariah memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan perbankan konvensional. Namun demikian, secara umum masih memiliki banyak kesamaan sebagai lembaga/instansi yang bergerak di bidang keuangan. BNI Syariah berusaha membangun kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif yang diarahkan untuk memberikan informasi dini kepada Bank tentang adanya potensi risiko dan selanjutnya mengambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, kewenangan, limit-limit transaksi, ketentuan-ketentuan dan berbagai perangkat manajemen risiko lainnya yang berlaku di seluruh aktivitas usaha Bank.
Sharia banking risk management system has its own uniqueness when compared with conventional banking. However, in general sharia banking still have a lot of similarities as an institutions which engaged in the financial industry. BNI Syariah is trying to build a framework of risk management systems and internal control structure that is integrated and comprehensive that is aimed to provide early information to the Bank about the potential risks and then take appropriate steps to minimize the impact of these risks. This risk management framework was outlined in policies, procedures, authorities, transaction limits, regulations and various other risk management tools applicable to the Bank’s entire operations.
Penerapan manajemen risiko BNI Syariah tetap
mengacu dan menyelaraskan dengan regulasi nasional maupun internasional sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI), Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) dan regulasi lain di luar ketentuan Bank Indonesia (BI) yang berkaitan dengan manajemen risiko. Selain itu juga mengacu kepada regulasi internasional yang bersumber dari dokumen-dokumen yang diterbitkan oleh Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) serta dokumen-dokumen regulasi lain yang dijadikan acuan.
The implementation of BNI Syariah’s risk management still refers and aligns with national and international regulations as stipulated in Bank Indonesia Regulation (PBI), Circular Letter of Bank Indonesia (SEBI) and other rules outside of Bank Indonesia (BI) related to risk management. It also refers to the international regulations originating from the document issued by the Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) and other regulatory documents that are used as reference.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
67
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued) Beberapa strategi dan kebijakan yang telah diambil
dalam penerapan manajemen risiko di BNI Syariah antara lain sebagai berikut:
Some of the strategies and policies that have been taken in the implementation of risk management in BNI Syariah are as follows:
- Pembentukan Divisi Manajemen Risiko yang
berada langsung dibawah Direktur Kepatuhan dan Penunjang, sehingga memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas dan independen dalam kaitan pengelolaan manajemen risiko Bank.
- Establishment of the Risk Management
Division which is directly under the Compliance and Support Director so that it has clear duties and responsibilities and is independent in terms of Bank risk management.
- BNI Syariah juga membangun organisasi
manajemen risiko yang antara lain terdiri dari Komite Kebijakan dan Risiko (KKR), Satuan Kerja Manajemen Risiko di Divisi Manajemen Risiko, Komite Asset and Liabilities Manajemen (KALMA) yang melaksanakan fungsi pengendalian risiko bagi hasil, risiko nilai tukar, dan risiko likuiditas. Disamping itu BNI Syariah juga membentuk Komite Sumber Daya Manusia dan Komite Investasi, Modal dan Teknologi.
- BNI Syariah also developed a risk management organization, consisting of Risk Policy Committee (KKR), Risk Management Unit in the Division of Risk Management, Asset and Liability Management Committee (KALMA) which performs the function of revenue sharing control risk, foreign exchange risk, and liquidity risk. In addition, BNI Syariah also established the Human Resources Committee and Investment, Capital and Technology Committee.
Pada level komisaris juga telah dibentuk 3
komite terpisah meliputi Komite Audit, Komite Remunerasi dan Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.
At the commissioners level, there are also has three separate committees consisting of Audit Committee, Remuneration and Nomination Committee and Risk Oversight Committee.
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR)
merupakan komite yang memiliki kewenangan dan fungsi antara lain:
Komite Kebijakan dan Risiko (KKR) is a committee whose authority and functions include:
a. Penetapan kebijakan dan pengelolaan
manajemen risiko diseluruh unit organisasi.
a. Determination of policy and risk management across organizational units.
b. Penetapan kebijakan dan pengelolaan risiko pembiayaan untuk menciptakan kualitas portofolio pembiayaan yang sehat dan menguntungkan.
b. Determination of risk management policies and funding to create a healthy financing and profitable portfolio.
- Dalam pengembangan pengelolaan
manajemen risiko, saat ini BNI Syariah berusaha memperkuat infrastruktur penerapan manajemen risiko dengan menyusun arsitektur manajemen risiko BNI Syariah.
- In the development of risk management, now BNI Syariah is currently trying to strengthen the infrastructure of risk management by developing a risk management architecture of BNI Syariah.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
68
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)
- Meskipun menurut PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan atas PBI No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum pasal 4 butir (3) mewajibkan Bank Umum Syariah menerapkan Manajemen Risiko paling kurang untuk 4 (empat) jenis risiko, namun BNI Syariah menerapkan risiko untuk 8 (delapan) jenis risiko. Empat jenis risiko diluar yang diwajibkan oleh Bank Indonesia adalah penting bagi BNI Syariah yakni (i) risiko hukum untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari tuntutan hukum atau kelemahan perikatan seperti tidak terpenuhinya syarat kontrak; (ii) risiko reputasi untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Bank; (iii) risiko kepatuhan untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari Bank karena ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku; dan (iv) risiko strategis untuk mengurangi kemungkinan kerugian dari penetapan dan pelaksanaan strategi Bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan yang tidak tepat atau strategi yang kurang responsif terhadap perubahan eksternal. Disamping itu kebijakan untuk melakukan pengelolaan atas 8 (delapan) risiko dilakukan untuk menyelaraskan dengan laporan profil risiko yang juga dilakukan oleh Bank BNI selaku induk perusahaan.
Although according to PBI No.11/25/PBI/2009 concerning the amendment of PBI No.5/8/PBI/2003 regarding implementation of Risk Management for sharia commercial bank article 4 point (3) which requires commercial sharia bank to implement a Risk Management for at least 4 (four) types of risks, but BNI Syariah applied for 8 (eight) types of risks. The four types of risk beyond what is required by Bank Indonesia are important for BNI Syariah namely (i) the legal risk to reduce the risk of loss from lawsuits or weakness of the engagement such as unfulfillment of contract terms; (ii) reputational risk to reduce the risk of loss from negative publicity associated with the Bank's business activities; (iii) compliance risk to reduce the risk of losses from the bank due to incompliance with laws and regulations and other applicable provisions; and (iv) strategic risks to reduce potential losses from the establishment and implementation of inappropriate Bank strategy, inappropriate decisions or strategies that are less responsive to external changes. Besides that, the policy to take over the management of 8 (eight) risks, is to aligned with the risks profile report which is also made by the Bank BNI as the parent company.
- Alokasi modal dengan mengidentifikasi dan
menilai risiko Bank, menghitung dan mengintegrasikan seluruh risiko, mengembangkan strategi mitigasi dan menghitung alokasi modal untuk masing-masing jenis risiko, eksposur risiko dan kecukupan modal BNI Syariah secara keseluruhan. Alokasi modal dan penetapan limit risiko mengacu pada eksposur risiko dan korelasi antara risiko dan pendapatan (risk-return trade off) dan kinerja unit bisnis.
- The allocation of capital by identifying and assessing the Bank’s risk, calculate and integrate all the risks, develop mitigation strategies and calculate the allocation of capital for each type of risks, risk exposures and capital adequacy of BNI Syariah as a whole. Capital allocation and establishment of risk limits based on risk exposure and the correlation between risks and income (risk-return trade off) and business unit performance.
a. Risiko Pasar a. Market Risk Metode pengukuran menggunakan
metode pengukuran Standardized Approach (SA) dimana total beban modal dihitung dari penjumlahan seluruh beban modal setiap klasifikasi risiko.
The measurement method uses the Standardized Approach (SA) where the total capital charge is calculated from the amount of all capital costs of each classification of risk.
b. Risiko Kredit b. Credit risk Metode pengukuran menggunakan
metode pengukuran Standardized Approach (SA).
RWA (Ratio Weighted Asset) = bobot risiko x nilai nominal aset
Kebutuhan modal minimum = RWA x capital ratio
The measurement method uses the Standardized Approach (SA). RWA (Ratio Weighted Asset) = risk weight x nominal value of assets Minimum capital requirements = RWA x capital ratio.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
69
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko Operasional c. Operational Risk Metode pengukuran menggunakan
metode pengukuran Basic Indicator Approach (BIA). Indikator eksposur risiko pada BIA adalah total gross income Bank.
The measurement method uses the Basic Indicator Approach (BIA). The indicators of risk exposure to BIA is the total gross income of the Bank.
- Tersedianya Buku Pedoman Perusahaan
(BPP) mengenai kebijakan dan prosedur pengelolaan manajemen risiko serta kelengkapan organisasi yang berbasis risiko.
- Availability of the Standard Operational Procedure (BPP) which consist of policies and procedures for the management of risks and the risk based instruments of organization.
- Tersedianya beberapa kebijakan yang
berbasis manajemen risiko antara lain: - Availability of several policy which are based
on risk management among others:
a. Kebijakan Manajemen Risiko (KMR) b. Kebijakan Pembiayaan Bank (KPB) c. Kebijakan Umum Penempatan Surat
Berharga (KUPSB)
a. Risk Management Policy (KMR) b. Bank Financing Policy (KPB) c. General Policy Placement Securities
(KUPSB)
- Ditetapkan beberapa kebijakan terkait limit risiko yang disesuaikan juga dengan ketersediaan permodalan yang dimiliki Bank.
- Defined the policies related to limit of risk which is also adjusted with availability of capital owned by the Bank.
- Penerapan budaya sadar risiko sebagai
langkah penerapan manajemen risiko yang efektif dan efisien sehingga nilai-nilai dan persepsi manajemen dan pegawai terhadap risiko sama dan sekaligus menjadi perekat yang dapat mempersatukan seluruh sumber daya manusia untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan Bank.
- Implementation of risk awareness culture as an effective and efficient application of risk management so that the values and perceptions of management and employees concerning the risks are the same, in addition, as an element that can unite all human resources to achieve the stated objectives of the Bank.
Risiko Pembiayaan Financing Risk Tujuan pengelolaan risiko pembiayaan Bank selain
untuk memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditetapkan oleh peraturan Bank Indonesia, juga untuk mengelola risiko pembiayaan itu sendiri sehingga diharapkan kemungkinan kerugian dari tidak dibayarnya pembiayaan yang diberikan dan kontrak keuangan lainnya seminimal mungkin, baik pada tingkat individual maupun portofolio pembiayaan secara keseluruhan.
The objectives of managing the Bank’s financing risk instead of to meet the requirements set by Bank Indonesia regulation, and also to manage risk financing itself so that the possibility of losses from unpaid financing facilities and other financial contracts is at a minimum level, both on an individual and overall financing portfolio level.
Pengelolaan pembiayaan Bank diarahkan untuk
melakukan ekspansi pembiayaan dan mengelola kualitas setiap pembiayaan sejak saat diberikan sampai dengan dilunasi untuk mencegah pembiayaan tersebut menjadi non-performing (NPF). Pengelolaan pembiayaan yang efektif dapat meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan penggunaan modal yang dialokasikan untuk risiko pembiayaan.
The management of the Bank’s financing is directed for its expansions financing and managing the quality of its financing service since first granted until paid is to prevent it from becoming non-performing (NPF). Effective management of the fund can minimize losses and optimize the use of capital allocated to risk financing.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
70
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pembiayaan (lanjutan) Financing Risk (continued)
Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur pembiayaan tertulis yang dituangkan dalam Buku Pedoman Perusahaan (BPP) dan Keputusan Komite Kebijakan dan Risiko (KKR). Kebijakan-kebijakan tersebut memberikan pedoman secara lengkap dan terperinci atas kegiatan manajemen pembiayaan dari saat pengajuan pembiayaan, proses analisis, persetujuan, pemantauan, pendokumentasian, pengendalian, dan penyelamatan/restrukturisasi. Dalam rangka mendukung proses pemberian pembiayaan yang lebih hati-hati, BNI Syariah melakukan penelaahan dan penyempurnaan kebijakan pembiayaan secara periodik sesuai dengan perkembangan bisnis terkini.
The Bank’s has written financing policies and procedures referred to the Standards Operating Procedure (BPP) and Decision and Risk Policy Committee (KKR). This policy provides comprehensive and detailed guidance regarding the financing of management activities from the financing proposal, analysis process, approval, monitoring, documentation, control, and rescue / restructuring. In order to support the financing process more carefully, BNI Syariah conducts the review and improvement of financing policies periodically in accordance with current business developments.
Pengendalian risiko pembiayaan diterapkan pada tingkat pembiayaan perorangan dan tingkat portofolio. Pada tingkat transaksi diterapkan four-eyes principles, yaitu setiap keputusan pemberian pembiayaan melibatkan Unit Usaha dan Unit Risiko yang independen untuk menjamin objektivitas. Mekanisme persetujuan pembiayaan dilakukan dengan 2 (dua) model yaitu melalui sirkulasi dan melalui rapat Komite Pemutus Pembiayaan. Keputusan pemberian pembiayaan dilakukan oleh pemutus pembiayaan yang terdiri dari pejabat yang berwenang dari Unit Usaha dan Unit Risiko yang memiliki integritas, kemampuan dan kompetensi yang sesuai. Dengan demikian, proses pemberian pembiayaan menjadi lebih komprehensif dan hati-hati.
Financing risk control is applied at the individual level and the level of financing portfolio. At the transaction level it is applied to the four-eyes principle, meaning that every decision for financing granted should involve Business Unit and independent Unit Risk to ensure the objectivity of the mechanism of financing approval using 2 (two) models. It is through the circulation and through the Financing Decision Committee. The decision to grant a financing is conducted by financing decision makers which consist of authorized officials of the Business Unit and Risk Unit that has integrity, ability and competence. As such, the financing process becomes more comprehensive and prudent.
Pembiayaan yang bermasalah dikelola oleh Unit Pembiayaan Khusus agar penyelamatan/penyelesaian dapat dilakukan secara lebih baik dan memampukan unit usaha untuk dapat fokus pada pengelolaan nasabah lancar dan melakukan ekspansi pembiayaan.
Non-performing financing issues are managed by the Special Finance Unit so that rescue/settlement can be done better and allow business units to focus on managing current customers and expand the financing.
Pengembangan manajemen risiko pembiayaan dilakukan secara bertahap sesuai dengan pola waktu yang ditetapkan Bank Indonesia. Khusus untuk pengukuran risiko pembiayaan pada saat ini dilakukan dengan metodologi standardized approach. Sistem pengelolaan manajemen risiko pembiayaan Bank telah dibakukan dalam suatu Buku Pedoman Perusahaan (BPP).
The development of financing risk management is carried out gradually in accordance with the time set by Bank Indonesia. Spesific for the measurement of risk financing at this time is conducted through the standard methodology approach. The Bank financing risk management system has been formalized in the Standards Operating Procedure (BPP).
Risiko Pasar Market Price
BNI Syariah memfokuskan pengelolaan risiko pasar pada risiko pergerakan nilai tukar, risiko imbal hasil dan risiko pergerakan harga pada portfolio banking book. Sesuai karakteristik perbankan syariah, BNI Syariah tidak memiliki portfolio trading book karena Bank tidak diperkenankan untuk memiliki portofolio untuk tujuan diperdagangkan.
BNI Syariah is focusing the management of market risk on the risk of exchange rate movements, the risk of yield and volatility of price risk in the banking book portfolio. In line with the characteristics of sharia banking, BNI Syariah does not have a trading book portfolio because the Bank is not allowed to have a portfolio for trading purposes.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
71
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Pasar (lanjutan) Market Price (continued)
BNI Syariah mengembangkan kerangka kerja, metodologi dan kebijakan pengelolaan risiko pasar secara kesinambungan agar pengelolaan risiko dan kepentingan bisnis dapat berjalan selaras.
BNI Syariah develop a sustainability framework, methodology and policies for managing market risk in order to harmonize the risk management and business interests.
Saat ini BNI Syariah sedang mengembangkan
sasaran dan target manajemen risiko pasar sebagai berikut:
Currently, BNI Syariah’s is developing the management of market risk strategy as follows:
1. Mengembangkan sistem manajeman risiko pasar yang terintegrasi dengan manajemen treasuri untuk pengelolaan risiko nilai tukar, risiko imbal hasil, dan risiko harga.
1. Developing market risk management system that is integrated with treasury management to manage exchange rate risk, the risk of yield and price risk.
2. Untuk keperluan internal, BNI Syariah menggunakan metode value at risk dalam mengukur risiko pasar dan menetapkan limit risiko, sedangkan untuk menilai akurasi metodologi yang digunakan, dilakukan back testing secara periodik.
2. For internal purposes, BNI Syariah is using risk value method for measuring market risk and risk limits. BNI Syariah conducted back testing periodically to assess the accuracy of the methodology used,
3. Mengoptimalkan implementasi kebijakan market risk limit untuk aktivitas treasuri. Limit risiko pasar yang diimplementasikan adalah Value-at-Risk (VaR), Capital-at-Risk (CaR) dan Secondary Reserve (SR Ideal).
3. Optimizing the implementation of market risk limits for treasury activities. Market risk limits which were implemented are Value-at-Risk (VaR), Capital-at-Risk (CaR) and the Secondary Reserve (SR Ideal).
4. BNI Syariah telah melakukan perhitungan
beban risiko pasar menggunakan model standar sebagai komponen penghitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) yang disyaratkan oleh regulator.
4. BNI Syariah has calculated the load of market risk using the standard model as a component of the calculation of Capital Adequacy Ratio (CAR) as required by the regulator.
5. Mengembangkan dan menyempurnakan sistem pelaporan risiko pasar.
5. Develop and enhance the market risk reporting system.
Risiko Operasional Operational Risk Mempedomani Peraturan Bank Indonesia
No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan New Basel II Capital Accord yang memasukkan risiko operasional dalam perhitungan regulatory capital, BNI Syariah telah menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko operasional.
Following Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and the New Basel Capital Accord II, which is adding operational risk in the calculation of regulatory capital, BNI Syariah has applied the principles of operational risk management.
Dengan dukungan dari Bank BNI sebagai induk
perusahaan, BNI Syariah telah menggunakan sistem informasi manajemen atau PERISKOP (Perangkat Risiko Operasional) untuk mengelola risiko operasional di setiap unit kerja. Sistem ini mengintegrasikan unit-unit kerja di kantor pusat dan kantor-kantor cabang dengan unit manajemen risiko sehingga proses identifikasi, pengukuran serta pelaporan untuk risiko operasional menjadi lebih akurat dan cepat.
With support from Bank BNI as parent company, BNI Syariah uses management information systems or PERISKOP (Perangkat Risiko Operational) to manage operational risk in each work unit. This system integrates units at central offices and branch offices with the risk management unit so that the process of identification, measurement and reporting for operational risk become more accurate and faster.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
72
41. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 41. RISK MANAGEMENT (continued)
Risiko Operasional (lanjutan) Operational Risk (continued)
PERISKOP mempunyai beberapa modul seperti Self Assesment, Loss Event Data Base dan Action Plan, yang memungkinkan proses identifikasi risiko dilakukan sendiri oleh unit kerja, peristiwa kejadian di 8 (delapan) lini bisnis dan tindak lanjut untuk memitigasi risiko operasional lebih termonitor.
PERISKOP has several modules such as Self Assessment, Loss Event Data Base and Action Plan, which enables risk identification process carried out solely by the work unit, the incidence of events in the 8 (eight) lines of business and follow-up are monitored to reduce the operational risks.
Untuk mengantisipasi terhadap kejadian-kejadian yang dapat mengganggu operasional Bank, sebagai akibat faktor internal seperti gangguan pada sistem teknologi informasi dan faktor eksternal seperti bencana alam, kerusuhan, dan kebakaran, BNI Syariah mengembangkan Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan, dan Crisis Management Protocol.
To anticipate events that can disrupt the operations of the Bank, as a result of internal factors such as disturbances in information technology systems and external factors such as natural disasters, riots, and fires, BNI Syariah developed a Business Continuity Management, Disaster Recovery Plan and Crisis Management Protocol.
Kesiapan dalam penerapan manajemen risiko
operasional, di seluruh jenjang organisasi Bank akan mendorong pertumbuhan bisnis dan meningkatkan kinerja Bank sehingga menghasilkan nilai tambah bagi para stakeholder.
Readiness in the implementation of operational risk management, at all levels of organization in the Bank will encourage business growth and improve the performance of the Bank, thus to produce added value for its stakeholders.
42. INFORMASI PENTING LAINNYA 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION
a. Pada tanggal 31 Desember 2010, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dihitung berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/10/DPbS tanggal 7 Maret 2006. Rasio KPMM tersebut adalah sebagai berikut:
a. As of December 31, 2010, Minimum Required Capital Adequacy Ratio (CAR) provision of minimum capital (KPMM) of the Bank is calculated based on Bank Indonesia Circular Letter No. 8/10/DPbS March 7, 2006. CAR are as follows:
2010
Modal inti Core capital Modal disetor 1.001.000 Paid-in-capital Laba bersih periode berjalan 18.157 Net income in the current period
Jumlah modal inti 1.019.157 Total core capital
Modal pelengkap (maksimum 100% dari Supplementary capital (maximum 100% modal inti) over core capital) Cadangan umum penyisihan kerugian General reserves of allowance for aset produktif (maksimum possible losses of earning assets 1,25% dari ATMR) 38.315 (maximum 1.25% of ATMR)
Jumlah modal pelengkap 38.315 Total suplementary capital
Jumlah modal 1.057.472 Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Risk Weighted Assets (RWA) Risiko Kredit dan Risiko Pasar 3.820.048 for Credit Risk and Market Risk
Rasio KPMM Bank 27,68% Bank’s Capital Adequacy Ratio (CAR)
Rasio KPMM yang diwajibkan 8% Minimum CAR
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
73
42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
Pada tanggal 10 Juni 2005, Bank Indonesia
mengeluarkan Peraturan No. 7/13/PBI/2005 sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 8/7/PBI/2006 tentang ”Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Berdasarkan Prinsip Syariah”. Berdasarkan peraturan tersebut Bank Umum Syariah wajib menyediakan rasio KPMM sebesar 8%. Pada tanggal 31 Desember 2010, Bank telah memenuhi persyaratan KPMM.
As of June 10, 2005, Bank Indonesia issued Regulation No. 7/13/PBI/2005 as amended by Bank Indonesia regulation No. 8/7/PBI/2006 regarding “Minimum Required Capital Adequacy for Commercial Bank under Sharia Principle”. Under the regulation, Sharia Commercial Bank is required to provide CAR of at least 8%. The Bank has complied with CAR requirement as of December 31, 2010.
b. Pada tanggal 31 Desember 2010 rasio aset
produktif yang diklasifikasikan terhadap jumlah aset produktif adalah sebesar 2,71% (tidak diaudit).
b. As of December 31, 2010, the ratio of classified earning assets to total earning assets is 2.71% (unaudited).
c. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, yang selanjutnya diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Bank wajib mengelola dan memelihara Posisi Devisa Neto (PDN) setinggi-tingginya 20% dari modal Tier I dan Tier II. PDN secara keseluruhan adalah angka yang merupakan penjumlahan dari nilai absolut untuk jumlah dari selisih bersih aset dan kewajiban dalam neraca untuk setiap valuta asing ditambah dengan selisih bersih tagihan dan kewajiban baik yang merupakan komitmen maupun kontinjensi dalam rekening administratif untuk setiap valuta asing.
c. According to Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004, as amended by Bank Indonesia Regulation. 7/37/PBI/2005 date 30 September 2005, and further amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 July 1, 2010, the Bank is required to manage and maintain the Net Open Position (NOP) at the maximum 20% of capital Tier I and Tier II. Agregate NOP is a number that represents the sum of the absolute values for the amount of net foreign assets and liabilities on the balance sheet for each foreign currency plus the net difference between receivables and liabilities of both commitments and contingencies, which is the administrative account for each foreign currency.
Berikut adalah PDN pada tanggal
31 Desember 2010 per mata uang (dalam ekuivalen capital Rupiah) sesuai dengan peraturan Bank Indonesia:
The NOP as of December 31, 2010 per each currency (in Rupiah equivalent) in accordance with the Bank Indonesia Regulation:
31 Desember/December 31, 2010
Aset/ Kewajiban/ Posisi Devisa Neto/ Mata Uang Assets Liabilities Net Open Position Currencies
KESELURUHAN (NERACA AGGREGATE BALANCE SHEET AND DAN REKENING ADMINISTRATIF) ADMINISTRATIVE ACCOUNTS Dolar Amerika Serikat 123.397 59.035 64.362 United States Dollar Euro Eropa 204 - 204 European Euro Dolar Kanada 321 - 321 Canadian Dollar Dolar Australia 218 - 218 Australian Dollar Dolar Singapura 2.671 - 2.671 Singapore Dollar Franc Swiss 38 - 38 Switzerland Franc Poundsterling Inggris 24 - 24 British Poundsterling Dolar Hongkong 41 - 41 Hongkong Dollar Real Arab Saudi 222 - 222 Saudi Arabian Real
Jumlah 68.101 Total
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
74
42. INFORMASI PENTING LAINNYA (lanjutan) 42. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION (continued)
31 Desember/December 31, 2010
Aset/ Kewajiban/ Posisi Devisa Neto/ Mata Uang Assets Liabilities Net Open Position Currencies
NERACA BALANCE SHEET
Dolar Amerika Serikat 123.397 59.035 64.362 United States Dollar Euro Eropa 204 - 204 European Euro Dolar Kanada 321 - 321 Canadian Dollar Dolar Australia 218 - 218 Australian Dollar Dolar Singapura 2.671 - 2.671 Singapore Dollar Franc Swiss 38 - 38 Franc Swiss Poundsterling Inggris 24 - 24 British Poundsterling Dolar Hongkong 41 - 41 Hongkong Dollar Real Arab Saudi 222 - 222 Saudi Arabian Real
Jumlah 68.101 Total
Jumlah modal – 31 Desember 2010 1.057.472 Total Capital – December 31, 2010
Rasio PDN (Keseluruhan) 6,44% NOP Ratio (Aggregate) Rasio PDN (Neraca) 6,44% NOP Ratio (Balance Sheet)
Rasio PDN pada tanggal 31 Desember 2010 jika menggunakan modal per 30 November 2010 adalah sebagai berikut:
The NOP ratio as of December 31, 2010 if using the capital as of November 30, 2010 is as follows:
Jumlah modal - 30 November 2010 1.052.544 Total capital - November 30, 2010 Rasio PDN (Keseluruhan) 6,47% NOP Ratio (Aggregate) Rasio PDN (Neraca) 6,47% NOP Ratio (Balance Sheet))
d. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, tidak terdapat piutang, ijarah, pinjaman qardh dan pembiayaan yang melanggar/melampaui ketentuan BMPK.
d. Based on Legal Lending Limit (BMPK) submitted as of December 31, 2010 to Bank Indonesia no receivable, ijarah, funds of qardh and financing which breached or excedeed the Legal Lending Limit Regulation.
43. OPINI DEWAN PENGAWAS SYARIAH 43. OPINION OF THE SHARIA SUPERVISORY
BOARD Berdasarkan surat No. DPS BNISy/06 tanggal
18 Februari 2011, untuk periode dari 19 Juni 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Dewan Pengawas Syariah (DPS) BNI Syariah menyatakan bahwa secara umum aspek syariah dalam operasional PT Bank BNI Syariah sudah sesuai dengan prinsip dan nilai-nilai syariah.
Based on Letter No. DPS BNISy/06, February 18, 2011 for the period from June 19, 2010 to December 31, 2010, the Sharia Supervisory Board (DPS) of BNI Syariah expressed opinion that in general the sharia aspects in the operation of PT Bank BNI Syariah have complied with principles and sharia values.
44. STANDAR AKUNTANSI BARU 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS Berikut ini ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) dan relevan untuk Bank, yang belum berlaku efektif pada tanggal penyelesaian laporan keuangan:
The following summarizes the revised Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) which were issued by the Financial Accounting Standards Board (DSAK) and are relevant to the Bank, and not yet effective up to the date of completion of the financial statements:
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
75
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: Effective on January 1, 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan
Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
a. PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity’s financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus
Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.
b. PSAK No. 2 (Revised 2009), “Statements of Cash Flows”, requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period into operating, investing and financing activities.
c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), ”Laporan
Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
c. PSAK No. 3 (Revised 2010), ”Interim Financial Reporting”, prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
d. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
d. PSAK No. 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”, shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in Subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as an additional information.
e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”,
mensyaratkan pengungkapan informasi segmen untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
e. PSAK No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”, requires disclosure of segment information to enable the users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environment in which it operates.
f. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan
Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara tersendiri. Penerapan dini diperkenankan.
f. PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”, requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements. Early application is allowed.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
76
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on January 1, 2011: (continued)
g. PSAK No. 8 (Revisi 2010), ”Peristiwa Setelah Periode Laporan”, menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
g. PSAK No. 8 (Revised 2010), ”Events after the Reporting Period”, prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It provides that an entity shall not prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
.
h. PSAK No. 19 (Revisi 2010), “Aset Tidak Berwujud”, menentukan perlakuan akuntansi bagi aset tidak berwujud yang tidak diatur secara khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk mengakui aset tidak berwujud jika, dan hanya jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari aset tidak berwujud dan pengungkapan yang berhubungan.
h. PSAK No. 19 (Revised 2010), “Intangible Assets”, prescribes the accounting treatment for intangible assets that are not dealt with specifically in another PSAK. It requires the recognition of an intangible asset if, and only if, the specified criteria are met, and also specifies how to measure the carrying amount of intangible assets and related disclosures.
i. PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya.
i. PSAK No. 22 (Revised 2010), “Business Combinations”, applies to a transaction or other event that meets the definition of a business combination to improve the relevance, reliability and comparability of the information that a reporting entity provides in its financial statements about a business combination and its effects.
j. PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”,
mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
j. PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”, identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. It prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. It provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
k. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai
Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.
k. PSAK No. 48 (Revised 2009), “Impairment of Assets”, prescribes the procedures applied to ensure that assets are not recorded at more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
l. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran provisi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.
l. PSAK No. 57 (Revised 2009), “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets”, aims to regulate the recognition and measurement of provisions, contingent liabilities and contingent assets and to ensure that sufficient information is disclosed in the notes to financial statements to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
77
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 45. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada 1 Januari 2011: (lanjutan) Effective on January 1, 2011: (continued)
m. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) No. 14, “Aset Tidak Berwujud - Biaya Situs”, mensyaratkan bahwa situs web yang muncul dari pengembangan dan digunakan untuk akses internal maupun eksternal merupakan aset tidak berwujud yang dihasilkan secara internal, dan setiap pengeluaran internal atas pengembangan dan pengoperasian situs web akan dicatat sesuai dengan PSAK No. 19 (Revisi 2010).
m. Interpretation of Financial Accounting Standards (ISAK) No. 14, “Intangible Assets - Website Costs”, provides that the website that results from internal research and development, and may be internally or externally accessed represents intangible assets. The internal costs to produce and operate the website will be recorded in accordance with PSAK No. 19 (Revised 2010).
n. ISAK No. 10, “Program Loyalitas Pelanggan”,
menjelaskan mengenai perlakuan akuntansi oleh entitas yang memberikan poin penghargaan kepada pelanggannya.
n. ISAK No. 10, “Customers Loyalty Programs”, describes the accounting treatment for an entity that gives reward points to its customers.
o. ISAK No. 17, ”Laporan Keuangan Interim dan
Penurunan Nilai”, mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.
o. ISAK No. 17, ”Interim Financial Reporting and Impairment”, requires that an entity shall not reverse an impairment loss recognized in a previous interim period in respect of goodwill or an investment in either an equity instrument or a financial asset carried at cost.
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012: Effective on or after January 1, 2012:
a. PSAK No. 18 (Revisi 2010), “Akuntansi dan
Pelaporan Program Manfaat Purnakarya”, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
a. PSAK No. 18 (Revised 2010), “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans”, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”.
b. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”, mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
b. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits”, establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
c. PSAK No. 34 (Revisi 2010), “Akuntansi Kontrak Konstruksi”, mengatur perlakuan akuntansi pendapatan dan biaya yang berhubungan dengan kontrak konstruksi.
c. PSAK No. 34 (Revised 2010), “Accounting for Construction Contracts”, prescribes the accounting treatment of revenue and costs associated with construction contracts.
d. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
d. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Accounting for Income Taxes”, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
78
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued)
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: (lanjutan)
Effective on or after January 1, 2012: (continued)
e. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen
Keuangan: Penyajian”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
e. PSAK No. 50 (Revised 2010), “Financial Instruments: Presentation”, establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
f. PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”, mengatur pelaporan keuangan entitas yang melakukan transaksi pembayaran berbasis saham.
f. PSAK No. 53 (Revised 2010), “Share-based Payment”, specifies the financial reporting by an entity when it undertakes a share-based payment transaction.
g. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
g. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”, requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
h. PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, diterapkan untuk akuntansi, dan pengungkapan, atas hibah pemerintah dan pengungkapan atas bentuk lain bantuan pemerintah.
h. PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, applies in the accounting for, and in the disclosures of, government grants and in the disclosures of other forms of government assistance.
i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya”, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
i. ISAK No. 15, “PSAK No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction”, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
j. ISAK No. 18, “Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi”, menetapkan bantuan pemerintah kepada entitas yang memenuhi definisi hibah pemerintah dalam PSAK No. 61, “Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah”, bahkan jika tidak ada persyaratan yang secara spesifik terkait dengan aktivitas operasi entitas selain persyaratan untuk beroperasi pada daerah atau sektor industri tertentu.
j. ISAK No. 18, “Government Assistance-No Specific Relation to Operating Activities”, prescribes government grants to entities that meet the definition of government grants in PSAK No. 61, “Accounting for Government Grants and Disclosures of Government Assistance”, even if there are no conditions specifically relating to the operating activities of the entity other than the requirement to operate in certain regions or industry sectors.
The original financial statements included herein are in Indonesian language.
PT BANK BNI SYARIAH
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian)
sampai dengan 31 Desember 2010 (Disajikan dalam Jutaan Rupiah)
PT BANK BNI SYARIAH NOTES TO THE THE FINANCIAL STATEMENTS
Period from March 22, 2010 (inception) through December 31, 2010
(Expressed in million of Rupiah)
79
44. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 44. NEW ACCOUNTING STANDARDS (continued) Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012: (lanjutan) Effective on or after January 1, 2012:
(continued)
k. ISAK No. 20, “Pajak penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”, membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
k. ISAK No. 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”, prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders.
Bank sedang mengevaluasi dampak dari Standar
yang direvisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.
The Bank are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised Standards on their financial statements.
45. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 45. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Bank bertanggung jawab dalam
penyusunan laporan keuangan yang telah diselesaikan pada tanggal 21 Februari 2011.
The Bank’s management is responsible for the preparation of the financial statements that were completed on February 21, 2011.
Recommended