View
257
Download
0
Category
Preview:
Citation preview
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
1/12
TUGAS
Alat Musik Daerah
Jawa TengahJawa BaratJawa Timur
SulawesiSumatra Dll
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
Resensi Alat Musik Daerah : JawaTengah, Jawa Barat, JawaTimur, Sulawesi, dan Sumatradll
Disusun untuk memenuhi salah satu tugasmata pelajaran
Nama : Raditya Mukti Raharjo
No : 27Kelas : 8 DSekolah : SMP Negeri 5 Surakarta
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
2/12
Alat Musik Daerah : Jawa Tengah, Jawa Barat, JawaTimur, Sulawesi, dan Sumatra dll.
Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasaldari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa
Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut denganDegung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkatgamelan terdiri dari instrumen saron, demung,gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapainstrumen lainnya. Gamelan mempunyai nadapentatonis/pentatonic.
Talempong adalah seni musik tradisi dariMinangkabau/Sumatera Barat.
Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do,re, mi, fa, sol, la, ti, do)
Kolintang atau kulintang berasal dari daerahMinahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyaitangga nada diatonis/diatonic yang semuainstrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis.Bahan dasar untuk membuat kulintang adalahkayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukuldengan menggunakan stik.
Arumba (alunan rumpun bambu) berasal daridaerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yangterbuat dari bhan bambu yang di mainkan denganmelodis dan ritmis. Pada awalnya arumbamenggunakan tangga nada pentatonis namundalam perkembangannya menggunakan tangganada diatonis.
Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yangmembrannya berasal dari kulit hewan. Kendangatau gendang dapat dijumpai di banyak wilayahIndonesia. Di Jawa barat kendang mempunyaiperaanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa
Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendangselalu digunakan dalam permainan gamelan baikuntuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifaadalah alat musik sejenis kendang yang dapat di
jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebanaadalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari
yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musikyang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
3/12
jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.
Instrumen Musik Petik
Kecapi adalah alat musik petik yang berasal daridaerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalahsebuah kotak kayu yang diatasnya berjajardawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagairesonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapiadalah siter dari daerah Jawa tengah.
Sasando adalah alat musik petik berasal daridaerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini
terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senarsedangkan untuk resonasinya di buat darianyaman daun lontar yang mempunyai bentuksetengah bulatan.
Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yangbentuknya menyerupai gitar berasal dari daerahkalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu
yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah.Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupaisampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga daridaerah Sulawesi Selatan.
Instrumen Musik Gesek
Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesekadalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta
(kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayudan resonatornya ditutup dengan kulit tipis,mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyaitangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisionallainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab
adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
4/12
tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantanselatan.
Instrumen Musik Tiup
Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat daribambu. hampir semua daerah di indonesia dapatdijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiupdari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai disumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasaldari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara
40-100cm dengan garis tengah 2cm.
Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musiktiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagianuntuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisiyang menggunakan alat musik seperti ini adalahkesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur,Madura, Papua.
idiophone
Idiophone adalah alat music yang bunyinyabersumber dari alat music itu sendiri.
Contohnya : angklung, gong, calempongdll
Membranophone
Membranophone adalah alat music yang bunyinya bersumber dari kulit yangdiregangkan.Contohnya : gendang,rebbana,tifa,dll.
Aerophone
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
5/12
Aerophone adalah alat music yang bunyinya berasaldari getaran udara5. kordophone
Kordophone adalah alat music yang bunyinya berasaldari getaran dawai. Contohnya : gitar,kecapi,dll.
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
6/12
Alat Musik Angklung Khas Jawa Barat
Angklung merupakan sebuah alat musik tradisional terkenal yang dibuat
dari bambu dan merupakan alat musik asli Jawa Barat, Indonesia. Dulunya,
angklung memegang bagian penting dari aktivitas upacara tertentu, khususnya
pada musim panen. Suara angklung dipercaya akan mengundang perhatian
Dewi Sri (Nyi Sri Pohaci) yang akan membawa kesuburan terhadap tanaman
padi para petani dan akan memberikan kebahagian serta kesejahteraan bagi
umat manusia.
Anak-anak sedang memainkan angklung di Saung Udjo
Angklung yang tertua di dalam sejarah yang masih ada disebut
Angklung Gubrag dibuat di Jasinga, Bogor, Indonesia dan usianya telah
mencapai 400 tahun. Sekarang ini, beberapa angklung tersebut disimpan di
Museum Sri Baduga, Bandung, Indonesia.
Dengan berjalannya waktu, Angklung bukan hanya dikenal di seluruh Nusantara,
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
7/12
tetapi juga merambah ke berbagai negara di Asia. Pada akhir abad ke-20, Daeng
Soetigna menciptakan angklung yang didasarkan pada skala suara diatonik.
Angklung telah digunakan di dalam bisnis hiburan sejak alat musik ini
dapat dimainkan secara berpadu dengan berbagai macam alat musik lainnya.
Pada tahun 1966, Udjo Ngalagena, seorang siswa dari Tuan Daeng Soetigna
mengembangkan angklung berdasarkan skala suara alat musik Sunda, yaitu
salendro, pelog, dan madenda.
Macam-macam Angklung
1. Angklung Kanekes
Angklung di daerah Kanekes (kita sering menyebut mereka Badui)
digunakan terutama karena hubungannya dengan upacara padi, bukan semata-
mata untuk hiburan orang-orang. Angklung digunakan atau dibunyikan ketika
mereka menanam padi di huma (ladang). Angklung ditabuh ketika orang
Kanekes menanam padi; ada yang hanya dibunyikan bebas (dikurulungkeun),
terutama di Kajeroan (Tangtu, Badui Jero), dan ada yang dengan ritmis tertentu,
yaitu di Kaluaran (Baduy Luar). Meski demikian, angklung masih bisa
ditampilkan di luar ritus padi dan tetap memunyai aturan, misalnya hanya boleh
ditabuh hingga masa ngubaran pare (mengobati padi), sekitar tiga bulan dari
sejak ditanamnya padi. Setelah itu, selama enam bulan berikutnya semua
kesenian tidak boleh dimainkan, dan boleh dimainkan lagi pada musim
menanam padi berikutnya. Menutup angklung dilaksanakan dengan acara yang
disebut musungkeun angklung, yaitu nitipkeun (menitipkan, menyimpan)
angklung setelah dipakai.
Dalam sajian hiburan, angklung biasanya diadakan saat terang bulan
dan tidak hujan. Mereka memainkan angklung di buruan (halaman luas di
pedesaan) sambil menyanyikan bermacam-macam lagu, antara lain: "Lutung
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
8/12
Kasarung", "Yandu Bibi", "Yandu Sala", "Ceuk Arileu", "Oray-orayan",
"Dengdang", "Yari Gandang", "Oyong-oyong Bangkong", "Badan Kula",
"Kokoloyoran", "Ayun-ayunan", "Pileuleuyan", "Gandrung Manggu", "Rujak
Gadung", "Mulung Muncang", "Giler", "Ngaranggeong", "Aceukna", "Marengo",
"Salak Sadapur", "Rangda Ngendong", "Celementre", "Keupat Reundang",
"Papacangan", dan "Culadi Dengdang".
Para penabuh angklung sebanyak delapan orang dan tiga penabuh
bedug ukuran kecil membuat posisi berdiri sambil berjalan dalam formasi
lingkaran. Sementara itu yang lainnya ada yang ngalage (menari) dengan
gerakan tertentu yang telah baku tetapi sederhana. Semuanya dilakukan hanya
oleh laki-laki. Hal ini berbeda dengan masyarakat Badui Dalam, mereka dibatasi
oleh adat dengan berbagai aturan pamali (pantangan, tabu), tidak boleh
melakukan hal-hal kesenangan duniawi yang berlebihan. Kesenian semata-mata
dilakukan untuk keperluan ritual.
Dongdong, gunjing, engklok, indung leutik, torolok, dan roel. Roel yang
terdiri dari dua buah angklung dipegang oleh seorang. Nama-nama bedug dari
yang terpanjang adalah: bedug, talingtit, dan ketuk. Penggunaan instrumen
bedug terdapat perbedaan, yaitu di kampung-kampung Kaluaran mereka
memakai bedug sebanyak tiga buah. Di Kajeroan, kampung Cikeusik, hanya
menggunakan bedug dan talingtit, tanpa ketuk. Di Kajeroan, Kampung Cibeo,
hanya menggunakan bedug, tanpa talingtit dan ketuk.
Kanekes yang berhak membuat angklung adalah orang Kajeroan
(Tangtu, Badui Jero). Kajeroan terdiri dari tiga kampung, yaitu Cibeo,
Cikartawana, dan Cikeusik. Di ketiga kampung ini tidak semua orang bisa
membuatnya, hanya yang punya keturunan dan berhak saja yang
mengerjakannya di samping adanya syarat-syarat ritual. Pembuat angklung di
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
9/12
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
10/12
semuanya berjumlah enam orang. Lagu-lagu dogdog lojor di antaranya: "Bale
Agung", "Samping Hideung", "Oleng-oleng Papanganten", "Si Tunggul Kawung",
"Adulilang", dan "Adu-aduan". Lagu-lagu ini berupa vokal dengan ritmis dogdog
dan angklung cenderung tetap.
3. Angklung Gubrag
Angklung gubrag terdapat di Kampung Cipining, Kecamatan Cigudeg,
Bogor. Angklung ini telah berusia tua dan digunakan untuk menghormati dewi
padi dalam kegiatan melak pare (menanam padi), ngunjal pare (mengangkut
padi), dan ngadiukeun (menempatkan) ke leuit (lumbung). Dalam mitosnya
angklung gubrag mulai ada ketika suatu masa Kampung Cipining mengalami
musim paceklik.
4. Angklung Badeng
Badeng merupakan jenis kesenian yang menekankan segi musikal
dengan angklung sebagai alat musiknya yang utama. Badeng terdapat di Desa
Sanding, Kecamatan Malangbong, Garut. Dulu berfungsi sebagai hiburan untuk
kepentingan dakwah Islam. Diduga badeng telah digunakan masyarakat sejak
lama dari masa sebelum Islam untuk acara-acara yang berhubungan dengan
ritual penanaman padi. Sebagai seni untuk dakwah badeng dipercaya
berkembang sejak Islam menyebar di daerah ini sekitar abad ke-16 atau ke-17.
Pada masa itu penduduk Sanding, Arpaen, dan Nursaen belajar agama Islam ke
Kerajaan Demak. Setelah pulang dari Demak mereka berdakwah menyebarkan
agama Islam. Salah satu sarana penyebaran Islam yang digunakannya adalah
dengan kesenian badeng.
Angklung yang digunakan sebanyak sembilan buah, yaitu dua angklung
roel, satu angklung kecer, empat angklung indung dan angklung bapa, dua
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
11/12
angklung anak, dua buah dogdog, dua buah terbang atau gembyung, serta satu
kecrek. Teksnya menggunakan bahasa Sunda yang bercampur dengan bahasa
Arab. Dalam perkembangannya sekarang digunakan pula bahasa Indonesia. Isi
teks memuat nilai-nilai Islami dan nasihat-nasihat baik, serta menurut keperluan
acara. Dalam pertunjukannya selain disajikan lagu-lagu, disajikan pula atraksi
kesaktian, seperti mengiris tubuh dengan senjata tajam. Lagu-lagu badeng:
"Lailahaileloh", "Yati", "Kasreng", "Yautike", "Lilimbungan", dan "Solaloh".
5. Buncis
Buncis merupakan seni pertunjukan yang bersifat hiburan, di antaranya
terdapat di Baros (Arjasari, Bandung). Pada mulanya buncis digunakan pada
acara-acara pertanian yang berhubungan dengan padi. Tetapi pada masa
sekarang buncis digunakan sebagai seni hiburan. Hal ini berhubungan dengan
semakin berubahnya pandangan masyarakat yang mulai kurang mengindahkan
hal-hal berbau kepercayaan lama. Tahun 1940-an dapat dianggap sebagai
berakhirnya fungsi ritual buncis dalam penghormatan padi, karena sejak itu
buncis berubah menjadi pertunjukan hiburan. Sejalan dengan itu tempat-tempat
penyimpanan padi pun (leuit, lumbung) mulai menghilang dari rumah-rumah
penduduk, diganti dengan tempat-tempat karung yang lebih praktis, dan mudah
dibawa ke mana-mana. Padi pun sekarang banyak yang langsung dijual, tidak
disimpan di lumbung. Dengan demikian kesenian buncis yang tadinya digunakan
untuk acara-acara ngunjal (membawa padi) tidak diperlukan lagi.
Nama kesenian buncis berkaitan dengan sebuah teks lagu yang terkenal
di kalangan rakyat, yaitu "cis kacang buncis nyengcle ...". Teks tersebut terdapat
dalam kesenian buncis, sehingga kesenian ini dinamakan buncis.
Instrumen yang digunakan dalam kesenian buncis: dua angklung
indung, dua angklung ambrug, satu angklung panempas, dua angklung pancer,
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
8/3/2019 Alat Musik Daerah Jawa Tengah Jawa Barat Jawa Timur Sulawesi Dan Sumatra Dll
12/12
satu angklung enclok, tiga buah dogdog (satu talingtit, satu panembal, dan satu
badublag). Dalam perkembangannya kemudian ditambah dengan tarompet,
kecrek, dan goong. Angklung buncis berlaras salendro dengan lagu vokal bisa
berlaras madenda atau degung. Lagu-lagu buncis di antaranya: "Badud",
"Buncis", "Renggong", "Senggot", "Jalantir", "Jangjalik", "Ela-ela", "Mega
Beureum". Sekarang lagu-lagu buncis telah menggunakan pula lagu-lagu dari
gamelan, dengan penyanyi yang tadinya laki-laki pemain angklung, kini oleh
wanita khusus untuk menyanyi.
Dari beberapa jenis musik bambu di Jawa Barat (angklung) di atas,
adalah beberapa contoh saja tentang seni pertunjukan angklung, yakni:
angklung buncis (Priangan/Bandung), angklung badud (Priangan Timur/Ciamis),
angklung bungko (Indramayu), angklung gubrag (Bogor), angklung ciusul
(Banten), angklung dog dog lojor (Sukabumi), angklung badeng (Malangbong,
Garut), dan angklung padaeng yang identik dengan angklung nasional dengan
tangga nada diatonis, yang dikembangkan sejak tahun 1938. Angklung khas
Indonesia ini berasal dari pengembangan angklung Sunda. Angklung Sunda yang
bernada lima (salendro atau pelog) oleh Daeng Sutigna alias Si Etjle (1908
1984) diubah nadanya menjadi tangga nada Barat (solmisasi) sehingga dapat
memainkan berbagai lagu lainnya. Hasil pengembangannya kemudian diajarkan
ke siswa-siswa sekolah dan dimainkan secara orkestra besar.
Created By Heri Syaifudin, S.Kom / Endang Wuryaningsih, S.Pd, M.Pd
Recommended