View
271
Download
5
Category
Preview:
Citation preview
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMASARAN
ACARA I
PEMILIHAN PRODUK & PENENTUAN SEGMENTASI, TARGETING DAN POSITIONING (STP)
Disusun Oleh :
Nama : Riska Dian Nur L
NIM : 11/311902/TP/09980
Kelompok : A2
Hari/ Tangal : Rabu, 24 April 2013
Waktu (Jam) : 13.00-15.15 WIB
Tempat : Laboratorium MSI
Co.Ass : Ema Mudita Handayani
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTAIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya kebutuhan konsumen yang diimbangi dengan
menungkatnya permintaan akan produk yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh konsumen menuntut marketer harus menyediakan apa yang
diinginkan konsumen tersebut agar kepuasan konsumen dapat tercapai.
Kebutuhan dan dan keinginan konsumen yang semakin bervariasi berpengaruh
terhadap berkembangnya strategi pemasaran yang dilakukan saat ini.
Kemampuan dan keinginan bersaing dengan competitor dapat dilakukan salah
satunya dengan upaya pemasaran yang baik.
Saat ini konsep pemasaran tidak hanya mencakup kebutuhan dan
keinginan saja, tetapi juga mencakup pengharapan konsumen. Hal tersebut
berkaitan dengan semakin banyaknya informasi yang diterima oleh konsumen
sehingga menimbulkan tuntutan yang lebih tinggi akan pemenuhan kebutuhan,
keinginan dan harapan itu sendiri. Oleh karena itu, konsumen perlu
mendapatkan perhatian yang lebih khusus karena konsumen merupakan pasar
bagi produk yang dihasilkan olah perusahaan. Upaya tersebut dapat didukung
dengan parameter atribut produk dan atribut pelayanan. Atribut produk
mencakup 4P (Product, Place, Price, Promotion) sedangkan atribut pelayanan
meliputi 3P (Process, People, Physical evidence).
Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen dipenuhi dengan
penentuan produk yang akan dipasarkan. Produk tersebut harus dapat
menjamin kepuasan konsumen. Dalam pemasaran terdapat unsur pemasaran
yang penting untuk diperhatikan, yaitu adalah penentuan Segmentation,
Positioning, dan Targeting (STP). Dengan melakukan STP maka marketer
akan lebih mudah berkonsentrasi terhadap pemasaran yang dilakukannya.
Mengingat pentingnya menentukan pilihan produk dan penentuan STP dalam
pemasaran maka dalam praktikum kali ini akan dibahas mengenai hal tersebut.
B. Tujuan Praktikum
1. Praktikan dapat memahami bahwa pemilihan produk dari suatu usaha yang
berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya kebutuhan
konsumen terhadap barang dan jasa tertentu.
2. Praktikan memahami bahwa penentuan STP pada suatu produk yang
berbeda dari penawaran oleh pelaku pasar lainnya.
3. Praktikan memahami bahwa identifikasi atribut produk penting dalam
memilih suatu produk dan penentuan STP.
4. Praktikan dapat memahami bahwa penggunaan statistik deskriptif sebagai
salah satu alat pengambilan keputusan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran adalah kegiatan manusia yang ditujukan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran. Jadi kegiatan pemasaran
adalah kegiatan yang salingberhubungan dalam suatu sistem. Pemasaran itu
sendiri bekerja dengan pasar untuk mewujudkan pertukaran potensial dengan
maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen (Mowen and Michael,
2002).
Pemasaran memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan
dengan konsumen dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan adanya
keinginan konsumen yang dilanjutkan dengan mengembangkan suatu produk
(Product) yang memuaskan kebutuhan konsumen dan menawarkan produk
tersebut dengan harga (Price) tertentu serta mendistribusikannya agar tersedia di
tempat-tempat (Place) yang menjadi pasar bai produk bersangkutan. Untuk itu
perlu dilaksanakan program promosi (Promotion) atau komunikasi guna
menciptakan kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk bersangkutan.
Proses ini disebut dengan marketing mix atau bauran pemasaran yang terdiri atas
elemen-elemen yaitu : Product, Price, Place, dan Promotion (Morissan, 2007).
Empat elemen pokok dalam bauran pemasaran adalah sebagai berikut
(Kotler, 2007) :
1. Produk (Product), adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan
dan pengembangan produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan
mengubah produk atau jasa yang ada dengan menambah dan mengambil
tindakan yang lain yang mempengaruhi bermacam-macam produk atau
jasa.
2. Harga (Price), adalah suatu sistem manajemen perusahaan yang akan
menentukan harga dasar yang tepat bagi produk atau jasa yang harus
menentukan strategi yang menyangkut potongan harga, pembayaran
ongkos angkut dan berbagai variabel yang bersangkutan.
3. Promosi (Promotion), adalah ssuatu unsur yang digunakan untuk
memberitahukan dan membujuk pasar tentang produk atau jasa yang baru
pada perusahaan, hak dengan iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan
maupun dengan peblisitas.
4. Distribusi (Distribution)
a. Memilih dan mengelola saluran perdagangan di mana yang dipakai
menyalurkan produk atau jasa dapat mencapai sasaran.
b. Mengembangkan sistem distribusi untuk pengiriman dan penenganan
produk secara fisik.
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang
bersifat homogen (Kotler, 2007). Pada dasarnya segmentasi pasar adalah suatu
strategi yang didasarkan pada falsafah manajemen pemasaran yang orientasinya
adalah konsumen. Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran
dapat dilakukan lebih terarah dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat
digunakan secara lebih efektif dan efisien dalam rangka memberikan kepuasan
bagi konsumen. Selain itu, dengan melakukan segmentasi pasar, suatu perusahaan
akan lebih mudah melayani berbagai kebutuhan dan keinginan pasar tersebut
(Anonim, 2012).
Penetapan pasar sasaran (targeting) adalah memilih satu atau beberapa
segmen pasar yang paling potensial untuk ditawarkan produk perusahaan. Jenis-
jenis targeting sebagai berikut (Kotler, 2007):
1. Single segment concentration, yaitu perusahaan menawarkan satu
produk untuk satu segmen pasar.
2. selective specialization, yaitu perusaan yang menawarkan produk yang
berbeda-beda untuk setiap segmen pasar.
3. Product specialization, yaitu perusahaan menawarkan satu produk
untuk semua segmen pasar.
4. Market specialization, yaitu perusahaan menawarkan semua jenis
produk ke satu segmen pasar.
5. Full market coverage, yaitu perusahaan menawarkan semua jenis
produk ke semua segmen pasar.
Menurut Aaker dan Shansby (1982) strategi positioning dibedakan menjadi
enam, yaitu :
1. Positioning berdasarkan atribut dan manfaat produk, yaitu menetapkan
merek yang berbedadari pesaing pada karakteristik atau manfaat yang
ditawarkan. Dengan kata lain, strategi positioning ini mengasosiasikan
produk dengan suatu atribut, fitur produk, dan fitur konsumen.
Contohnya, Volvo menekan pada kenyamanan dan daya tahan, dengan
menunjukkan iklan tes kecelakaan dan menampilkan data statistik
mengenai umur daya tahan penggunaan Volvo.
2. Positioning berdasarkan harga/kualitas, yaitu menggunakan
karakteristik harga/kualitas untuk memposisikan merek. Salah satu
cara perusahaan mengunakan strategi positioning ini adalah dengan
menggunakan iklan yang merefleksikan bahwa mereknya memiliki
image yang berkualitas tinggi. Selain itu, oerusahaan juga dapat fokus
pada kualitas atau nilai yang ditawarkan oleh merek pada harga yang
sangat kompetitif. Contohnya notebook Toshiba dipromosikan melalui
iklan TV sehingga image terhadap notebook Toshiba adalah notebook
yang berkualitas tinggi.
3. Positioning berdasarkan penggunaan dan aplikasi, yaitu dengan
mengkomunikasikan image atau posisi tertentu dari merek, dengan
mengasosiasikan terhadap penggunaan atau aplikasi tertantu.
Contohnya margarin Simas diposisikan sebagai margarin untuk
memasak, bukan untuk roti.
4. Positioning berdasarkan kelas produk, yaitu produk diposisikan dengan
kelas produknya. Contohnya Aqua memiliki positioning air mineral.
Namun, sering kali persaingan produk datang dari kelas produk yang
berbeda dan perusahaan menetapkan positioning produknya
berdasarkan produk lain di luar kelas produknya. Contoh ya
perusahaan CD musik harus bersaing dengan perusahaan MP3 player.
5. Positioning berdasarkan pengguna produk, yaitu menetapkan posisi
suatu produk dengan mengasosiasikannya terhadap kelas pengguna
atau kelompok tertentu. Contohnya susu Dancow diposisikan sebagai
susu untuk Balita.
6. Positioning berdasarkan pesaing. Pesaing mungkin menjadi penting
untuk dijadikan dasar strategi positioning terhadap produk dan jasa
perusahaan. Pendekatan ini mirip dengan positioning kelas produk,
tetapi pendekatan ini melibatkan pesaing pada kategori produk yang
sama. Contohnya iklan Burger King mengkomunikasikan bahwa
McDonald memiliki beef yang sedikit dan rasanya tidak seenak
Burger King karena produk McD tidak dipanggang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Lebih menarik mana antara service dan product?
a. Jasa
i. Waralaba service itu langka.
ii. Marketing identik dengan pelayanan.
iii. Mobilitas yang tinggi ingin dilayani lebih cepat.
iv. Kepuasan pelanggan dibidang “service” di blow up.
v. NOW!! Service lebih utama dari produk.
vi. Penasaran bagaimana strategi pemasaran service.
vii. Pengalaman service yang usianya lebih lama lebih terpercaya.
viii. Butuh skill komunikasi yang lebih.
ix. Lebih menantang, karenapengukuran service tidak dapat diukur
secara kualitatif.
x. Lebih mahal
xi. Kepercayaan menjadi lebih utama.
b. Barang
i. Ada bukti fisik.
ii. Lebih mudah dibadingkan antara produk satu dengan yang lain.
iii. Inovasi lebih banyak.
iv. SDM mudah dicari.
Kesimpulan : Dalam industri jasa atau produk, menurut kelompok kami
industri jasa paling manarik untuk dibahas lebih lanjut.
2. Apa saja jenis industri jasa dan apa saja alasan untu memilih industri
tersebut?
a. Laundry
i. Butuh instant.
ii. Banyak anak kost.
iii. Lingkup UGM banyak mahasiswa.
iv. Mahasiswa malas mencuci karena sibuk
v. Cuaca tidak menentu.
vi. Mencuci lebih bersih.
b. Catering
i. Malas masak padahal harus makan teratur.
ii. Tiap kost jarang ada dapur dan peralatan masak
iii. Malas ke warung.
c. Karaoke
i. Hiburan.
ii. Tempat nongkrong ynag asyik bagi anak muda.
iii. Musim x-factor.
iv. Test vocal.
v. Voucher.
d. Foto copy
i. Malas menulis.
ii. Banyak tugas.
iii. Pasar luas.
e. Salon
i. Butuh relaksasi.
ii. Kebutuhan perempuan untuk tampil cantik.
Kesimpulan : Dari beberapa jenis industri jasa, laundry memiliki alasan
yang kuat untuk dipilih sebagai pelayanan yang paling dibutuhkan serta
sesuai dengan tingkat kebutuhan maupun keinginan konsumen.
3. Apa saja industri laundry yang ada dan alasannya?
a. Melia
i. Brand image bagus.
ii. Susah dijangku karena tempatnya banya di mall.
iii. Harganya mahal.
iv. Target untuk menengah ke atas.
v. Lokasi untuk daerah perkosanan tidak ada.
b. Concepto
i. Lokasi strategis, karena berada di pusat kos-kosan UGM.
ii. Parfume tidak tahan lama.
iii. Memakai go green bag.
iv. Pelayannya ganteng banget, tapi kurang ramah.
c. Simply fresh
i. Ada pelayanan delivery.
ii. Parfume tahan lama dan diracik sendiri.
iii. Brand image bagus.
iv. Outlet tersebar di berbagai lokasi.
v. Memiliki sistem waralaba.
vi. Ada sistem garansi.
vii. Menyediakan voucher,
viii. Memiliki software laundry yang tersistimasi.
ix. Sistem informasi manajemen yang baik.
x. Menggunakan detergen ramah lingkungan
xi. Pelayanannya ramah.
d. Upakarya
i. Terlalu ramai.
ii. Hasil laundry bersih.
Kesimpulan : Simply fresh memiliki banyak keunggulan dibanding dengan
produk jasa pencucian yang lain.
4. Tabel pemilihan produk berdasarkan brainstorming.
Tabel 1. Pemilihan Produk
NO PEMILIHAN HASIL
1 Produk Service
2 Alasan terpilih
produk
Strategis, delivery order, drive thru, brand
sudah bagus, outlet tersebar luas, menjadi
franchise, pertama, ada garansi, detergen ramah
lingkungan, dan parfum yang tahan lama,
melihat label pakaian untuk membedakan
perlakuan.
3 Atribut produk Product : Pakaian bersih, wangi tahan lama,
rapi.
Price : Rp 4.500,-/kg (reguler), Rp
9.000,-/kg(4jam jadi), untuk
kalangan menengah atas tergolong
murah.
Promotion : Sponsor event-event lewat media
cetak, media sosial, aktif
mengikuti event, promosi dari
mulut ke mulut.
Process : memakai detergen ramah
lingkungan, memperhatikan label
baju, memakai setrika boiler
sehingga aman untuk baju
sablonan.
4 Atribut layanan Place : Stategis, mudah ditemukan.
People : Karyawan ramah, cepat, teliti,
bertanggung jawab.
Physical avidence : ada kartu garansi,
voucher komunitas, membercard,
penggunaan softwar, ada drive
thru dan delivery order.
5 Segmentasi Untuk menengah ke atas.
6 Targeting Mahasiswa, rumah tangga, pekerja.
7 Positioning
product
Membangun citra laundry yang cepat, bersih,
rapi (CBR).
B. Pembahasan
Praktikum acara I “Pemilihan Produk dan Penentuan Segmentasi, Targeting,
dan Positioning (STP)” bertujuan untuk memahami bahwa pemilihan produk dari
suatu usaha yang berorientasi pada konsep pemasaran berawal dari adanya
kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa tertentu, memahami bahwa
penentuan STP pada suatu produk yang berbeda dari penawaran oleh pelaku pasar
lainnya, memahami bahwa identifikasi atribut produk penting dalam memilih
suatu produk dan penentuan STP serta dapat memahami bahwa penggunaan
statistik deskriptif sebagai salah satu alat pengambilan keputusan.
Hasil brainstorming kelompok A2 memilih Simply fresh Laundry and Wet
Laundry dengan lokasi Jl. Monjali no.251, Yogyakarta, (0274) 6411 333 serta
email info@simplyfresh laundry .com . Jenis usahanya bergerak dalam bidang jasa
pencucian. Pemilik Simply fresh Laundry and Wet Laundry, pal Agung Nugroho
Susanto memiliki 232 outlet yang telah tersebar di Indonesia dengan jumlah
karyawan 5 orang untuk setiap outletnya. Prestasi yang pernah diraih Simply fresh
Laundry and Wet Laundry adalah most promosing entrepreneur award, Indonesia
franchise award 2010, Museum Rekor Dunia Indonesia, Asia Pasific
entrepreneur award 2010, dan lain sebagainya. Simply fresh Laundry and Wet
Laundry ini memiliki visi dengan memberikan kemudahan hidup melalui
pelayanan laundry yang menjadi pilihan pertama bagi seluruh keluarga di dunia.
Selain itu, Simply fresh Laundry and Wet Laundry juga memiliki misi untuk
memberikan jasa laundry yang profesional dengan pelayanan yang penuh
perhatian, tulus, ramah dan orientasi pada kepuasan, kebutuhan, kesempurnaan
dan hubungan erat sepanjang masa.
Pemasaran merupakan aspek yang penting dalam suatu industri. Pemasaran
dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan konsumen dan pencapaian tujuan
perusahaan. Pada dasarnya pemasaran berbeda dengan penjualan. Penjualan
merupakan aktivitas dalam penyampaian produk yang telah ada kepada
konsumen. Akan tetapi pemasaran memiliki pemahaman yang berbeda.
Pemasaran lebih mengarah pada aktivitas dalam mengidantifikasi kebutuhan
maupun keinginan pasar, kemudian mengimplementasikannya dalam pembuatan
produk, kemudian menyampaikan produk tersebut kepada konsumen. Sehingga
kegiatan pemasaran lebih menekan pada tercapainya kepuasa konsumen kaena
produk yang dihasilkan disesuaikan dengan apa yang diharapkan oleh konsumen.
Proses pemasaran tentunya lebih kompleks dibandingkan dengan penjualan.
Proses pemasaran meliputi analisa peluang pasar, merancang program pemasaran,
dan mengorganisir, melaksanakan, serta mengawasi usaha pemasaran yang
dilakukan. Konsep yang ada dalam pemasaran meliputi kebutuhan, keinginan,
permintaan, nilai, petukatan, transaksi, hubungan, jaringan, pasar, marketer, dan
calon pembeli. Alur yang terjadi dalam pemasaran meliputi konsep-konsep
tersebut yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Kebutuhan, keinginan, dan permintaan.
Produk.
Nilai biaya dan kepuasan.
Penukaran dan transaksi.
Hubungan dan jaringan.
Pasar.
Pemasar dan calon pembeli.
Penjelasan dari skema alur pemasaran diatas adalah pada mulanya muncul
kebutuhan, keinginan, dan permindaat dari konsumen. Kebutuhan merupakan
tuntutan dasar manusia. Kebutuhan harus dipenuhi untuk menjamin
keberlangsungan hidup manusia. Kebutuhan dapat mengarah menjadi suatu
keinginan, dimana keinginan lebih cenderung dibentuk melalui lingkungan sekitar
konsumen. Sedangkan permintaan muncul dari adanya keinginan dan hal tersebut
didorong oleh kemampuan untuk membeli. Ketika konsep tersebut mendorong
dalam pembuatan produk untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan
konsumen. Produk tersebut dapat berupa barang ataupun jasa yang disesuaikan
dengan permintaan yang ada, produk yang diberikan kepada konsumen tersebut
memiliki nilai adalah sebuah parameter dimana suatu produk dapat memenuhi
permintaan konsumen.
Nilai suatu produk berkaitan dengan kombinasi mutu barang, harga dan jasa.
Hal tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Nilai akan meningkat apabila
mutu dan pelayanan ynag diberikan meningkat dan akan menurun jika harganya
meningkat. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio banyaknya yang diperoleh
konsumen dengan banyaknya respon yang diberikan oleh kosumen. Dalam
memperoleh produk, konsumen mengeluarkan biaya tertentu yang sesuai dengan
nilai produk tersebut. Nilai dan biaya atas suatu produk dapat menentukan tingkat
kepuasan yang diterima oleh konsumen.
Dalam pemasaran, terjadi pertukaran sebagai upaya memperoleh produk.
Pertukaran merupakan sebuah proses memperoleh produk dengan menukarnya
dengan sesuatu sebagai imbalannya. Dalam pertukaran terjadi proses penciptaan
nilai. Pertukaran tersebut dilakukan oleh beberapa pihak dengan menggunakan
kesepakatan tertentu. Apabila telah tercapai kesepakatan antara kedua belah pihak
tersebut maka terjadi transaksi. Dalam transaksi, terjadi hubungan antara pihak-
pihak yang terlibat. Hubungan yang baik akan menjamin kelancaran dalam
transaksi tersebut. Hubungan yang terjalin tersebut akan membentuk suatu
jaringan yang melibatkan komponen-komponen yang ada dan terlibat dalam
pemasaran. Jaringan tersebut membangun hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan satu sama lain dan semakin lama akan semakin berkembang.
Transaksi yang terjadi dalam pemasaran dilakukan di dalam pasar. Komponen
yang terdapat dalam pasar adalah pelanggan yang memiliki kebutuhan dan
permintaan tertentu akan suatu produk dan melakukan pertukaran untuk
memperoleh produk demi mencapai kepuasannya. Dalam pasar, aktivitas
pemasaran tentunya dilakukan oleh marketer dan calon pembeli. Marketer atau
pemasar adalah seseorang yang menawarkan produk kepada calon pembeli,
sedangkan calon pembeli adalah orang yang akan membeli produk yang
ditawarkan oleh pemasar dan selanjutnya akan menjadi pembeli apabila
persetujuan transaksi telah tercapai diantara keduanya. Interaksi antara keduanya
dilakukan sebagai proses akhir dalam pemasaran untuk mencapai tujuan dari
kedua belah pihak tersebut.
Variabel dari pemasaran yang cukup penting dan yang mempengaruhi
kepuasan konsumen adalah produk, karena produk merupakan unsur utama dalam
pemasaran yang mempengaruhi variabel-variabel lain. Produk merupakan titik
pengkal yang menentukan keberhasilan maupun kegagalan pemasaran secara
kesuluruhan, karena produk merupakan sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dan mempengaruhi kepuasan
konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk,
melainkan satu paket kepuasan yang di dapat dari pembelian dan penggunaan
produk. Produk dapat mencakup benda fisik, jasa, tempat, organisasi maupun ide.
Produk memilihi tingkat kategori untuk meningkatkan penjualan, tingkat kategori
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Produk konsumsi, yaitu produk yang bisa dibeli oleh konsumen pemakai
terakhir.
2. Produk industri, yaitu produk yang digunakan untuk keperluan operasional
industri.
3. Produk jasa, yaitu produk intangible.
Terdapat 3 aspek produk yang perlu diperhatikan agar memudahkan dalam
mempelajari strategi produk. Adapun 3 aspek tersebut adalah :
1. Produk Inti (Core Products)
Yaitu produk yang merupakan manfaat inti yang ditampilkan oleh suatu
produk kepada konsumen dalam memenuhi kebutuhan serta keinginannya.
2. Produk yang Diperluas (Augmented Products)
Produk yang diperluas mencakup berbagai tambahan manfaat yang dapat
dinikmati oleh konsumen dari produk inti yang dibelinya.
3. Produk Formal (Formal Product)
Produk formal adalah produk yang merupakan penampilan atau
perwujudan dari produk inti maupun perluasan produknya. Produk formal
inilah yang lebih dikenal oleh kebanyakan pembeli sebagai daya tarik yang
tampak langsung dimata konsumen.
Segmentasi dapat didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi kelompok
atau kumpulan pelanggan potensial pada tingkat nasional maupun subnasional
yang kiranya memiliki persamaan tingkah laku dalam membeli. Setelah para
pemasar, mengidentifikasi segmen, langkah berikutnya adalah menetapkan target,
artinya mengevaluasi segmen dan memfokuskan usaha pemasar pada suatu negara
atau kelompok orang yang mempunyai respons potensial yang signifikan. Atau
dengan kata lain perusahaan harus mampu mengidentifikasi konsumen mana yang
dibidiknya dengan cara yang paling efektif dan paling efisien. Akhirnya
perusahaan sebagai target dengan menetapkan posisi terbaik bagi produk yang
ditawarkannya. Menetapkan posisi berarti menemukan cara menanamkan produk
dalam ingatan pembeli potensial di pasar target dengan merancang bauran
pemasaran yang tepat.
Terdapat tiga elemen dalam strategi pemasaran yaitu segmentation, targeting
dan positioning. Dalam praktikum ini juga dilakukan brainstorming mengenai
strategi STP kemudian dibandingkan dengan teori yang ada dan dikaitkan dengan
kondisi pada produk jasa pencucian.
1. Segmentation
Berdasarkan literatur yang ada, segmentasi pada dasarnya adalah suatu
strategi untuk memahami struktur pasar. Segmentasi pasar didefinisikan
sebagai suatu proses untuk membagi pasar menjadi kelompok-kelompok
konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok konsumen dapat
dipilih sebagai target pasar untuk dicapai perusahaan dengan strategi
marketing mix. Segmentasi pasar dapat membantu membuat produk yang
sprsifik dan memenuhi kebutuhan sebagian pasar yang menjadi targetnya.
Pada produk jasa pencucian “Simply fresh Laundry and Wet Laundry”,
segmentasi pasarnya didefinisikan untuk kalangan menengah keatas.
Kalangan menengah keatas yang dimaksud adalah dapat mencakup
golongan ekonomi yang lebih cenderung pada orang dengan gaya hidup
tinggi. Dari aspek umur, produk ini ditujukan bagi kalangan remaja hingga
dewasa yang dapat menikmati produk ini.
2. Targeting
Targeting adalah upaya memilih satu atau lebih segmen pasar untuk
dimasuki atau cara untuk mengoptimalkan suatu pasar. Dalam penentuan
target pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas
dan fleksibilitas. Targeting untuk produk jasa pencucian “Simply fresh
Laundry and Wet Laundry” adalah kalangan remaja dan dewasa jika
didefinisikan adalah bagi mahasiswa, rumah tangga dan pekerja. Targeting
yang dituju tersebut disesuaikan dengan pemilihan lokasi dari Simply fresh
Laundry and Wet Laundry yaitu yang berada di sekitar wilayag kampus
serta perumahan. Dengan pemilihan lokasi yang tepat, maka diharapkan
targeting yang ditujukan dapat tercapai.
3. Positioning
Konsep mengenai brainstorming merupakan suatu usaha yang dilakukan
dalam mendesain produk-produk mereka sehingga dapat menciptakan
kesan dan image tersendiri dalam pikiran konsumennya sesuai dengan
yang diharapkan. Positioning yang berusaha diciptakan pada produk jasa
pencucian “Simply fresh Laundry and Wet Laundry” adalah sebagai
produk jasa pencucian yang melayani dengan cepat, bersih dan rapi. Hal
tersebut berusaha dibangun dengan menghasilkan produk yang inovatif
dibanding dengan pesaing yang ada, yaitu dengan menawarkan bebagai
macam variasi pelayan terkait pelayanan pencucian yang disesuaikan
dengan keinginan dan kebutuhan kosumen. Selain itu pelayan yang sesuai
dengan positioning akan membuat produk “Simply fresh Laundry and Wet
Laundry“ menjadi pilihan yang tepat bagi konsumen. Penciptaan citra
sebagai produk yang dimiliki memiliki keunggulan yang lebih banyak
dibandingkan dengan produk pesaing . keunggulan tersebut tentunya
disesuaikan dengan target yang dituju, yaitu kalangan mahasiswa, rumah
tangga dan pekerja. Pemberian harga yang bervariasi dirasa telah sesuai
dengan kalangan tersebut dan mampu menciptakan image sebagai produk
yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Positioning
yang diciptakan tersebut diharapkan mampu menjadi nilai tambah produk
yang mampu bersaing dengan kompetitornya.
“Simply fresh Laundry and Wet Laundry” memilik berbaia macam varian
produk jasa yang dihasilkan yaitu :
1. Layanan cuci kiloan
Layanan ini dilakukan berdasarkan permintaan konsumen yang ingin
mencuci dalam jumlah kiloan serta konsumen dapat memilih aroma
parfume yang akan digunakan. Parfume yang digunakan diracik
sendiri sehingga aroma yang dihasilkan mampu bertahan selama
seminggu. Proses pengerjaan layanan kiloan ini kurang lebih 2-3 hari
dengan proses pencucian yang disesuaikan dengan label pakaian,
pemeberian kode pakaian berdasarkan nomor nota pelanggan,
pengecekan dilakukan sebanyak 5 kali, detergen yang digunakan
ramah lingkungan serta pengeringan dilakukan dengan steril dryer.
Harga untuk setiap kilonya adalah Rp 4.500,00.
2. Satuan
Produk jasa pencucian satuan ini ditujukuan untuk barang-barang yang
membutuhkan penanganan khusus pada saat proses pencucian.
Contohnya boneka, sepatu, gaun pengantin dan sebagainya. Proses ini
tidak langsung atau bahkan tidak dilakukan menggunakan mesin cuci,
namun digunakan proses pencucian secara manual. Hal ini untuk
menjaga kualitas pelayanan, sehingga pelanggan merasa puas atas
pelayanan yang diberikan. Harga untuk setiap produknya dikenakan
tarif yang berbeda-beda. Perbedaan ini berdasarkan jenis barang yang
akan dicuci, tingkat kesulitan pengerjaan dan ukuran barang.
3. Delivery order
Paket delivery order ini memiliki beberapa syarat tertentu, yaitu
pencucian minimal 5kg, lokasi yang masih 1km dari outlet Simply
fresh Laundry and Wet Laundry tidak dikenai biaya tambahan. Namun
apabila lokasinya lebih dari 1 km dari outlet Simply fresh Laundry and
Wet Laundry maka pelanggan dikenakan biaya tambahan disesuaikan
jaraknya.
4. Cuci kilat 4 jam
Layanan cuci kilat 4 jam dilakukan berdasarkan permintaan konsumen
yang ingin mencuci dalam jumlah kiloan dengan waktu yang cepat
serta konsumen dapat memilih aroma parfume yang akan digunakan.
Parfume yang digunakan diracik sendiri sehingga aroma yang
dihasilkan mampu bertahan selama seminggu. Proses pengerjaan
layanan kiloan ini dengan proses pencucian yang disesuaikan dengan
label pakaian, pemeberian kode pakaian berdasarkan nomor nota
pelanggan, pengecekan dilakukan sebanyak 5 kali, detergen yang
digunakan ramah lingkungan serta pengeringan dilakukan dengan
steril dryer. Harga untuk setiap kilonya adalah Rp 9.000,00, lebih
mahal bisa dibandingkan dengan paket cuci kiloan. Namun harga ini
sudah sebanding dengan layanan pencucian yang dilakukan hanya
selama 4 jam saja. Kualitas yang dihasilkan sama dengan produk yang
cuci kiloan, sehingga konsumen tidak ragu untuk membayar dua kali
lipat lebih mahal dengan kualitas produk yang stabil serta pelayanan
yang cepat, bersih dan rapi.
Produk dalam dibagi menjadi 2 bagian yaitu barang dan jasa. Setiap
barang maupun jasa masing-masing memiliki alasan yang kuat untuk dipilih.
Berdasarkan brainstorming yang telah dilakukan, kelompok A2 memilih jasa
sebagai produk yang akan kami bahas.
Produk jasa pencucian dipilih karena saat ini banyak konsumen yang
menuntut segala sesuatunya berlangsung secara instant, banyak anak kos yang
malasa mencuci karena sibuk, cuaca yang tidak menentu, menginginkan hasil
cucian yang lebih bersih serta lingkup UGM terdapat banyak mahasiswa.
Dari berbagai usaha laundry yang ada di Yogyakarta, kelompok kami
memilih Simply fresh Laundry and Wet Laundry sebagai industri yang akan kami
kunjungi. Hal ini berdasarkan brainstorming yang kami lakukan, dengan
mempertimbankan banyak alasan untu memilih Simply fresh Laundry and Wet
Laundry diantaranya, ada pelayanan delivery, parfume tahan lama dan diracik
sendiri, brand image bagus, outlet tersebar di berbagai lokasi, memiliki sistem
waralaba, ada sistem garansi,menyediakan voucher, memiliki software laundry
yang tersistimasi, sistem informasi manajemen yang baik, menggunakan detergen
ramah lingkungan dan pelayanannya ramah.
Dalam pemasaran terdapat elemen yang dipadukan yang terwujud dalam
bauran komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran pemasaran (marketing mix).
Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau elemen
yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam pembuatan
strategi komunikasi pemasaran, yaitu 7P (4P ditambah 3P), 4P merupakan bauran
atribut produk yang meliputi Product, Place, Price dan Promotion. Sedangkan 3P
adalah atribut pelayanan yang meliputi Process, People dan Physical evidence.
Ketujuh variabel yang ada pada marketing mix saling berhubungan, sehingga
harus ada koordinasi yang baik untuk menghasilkan konsep pemasaran yang tepat.
Pada praktikum kali ini dilakukan brainstorming mengenai marketing mix
tersebut. hasil dari brainstorming tersebut selanjutnya dikaitkan dengan teori yang
ada. Berikut adalah hasil brainstorming yang telah dilakukan.
Atribut produk yang akan dijelaskan adalah :
1. Product
Product merupakan suatu benda yang dapat memberikan manfaat,
memenuhi kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan kosumen. Product
yang dimaksud pada “Simply fresh Laundry and Wet Laundry” adalah
produk tersebut merupakan jasa pencusian yang menghasilkan produk
pakaian yang bersih, wangi yang tahan lama serta rapi karena produk
semacam itu masih jarang ditemuai di tempat-tempat lain. Selain itu
produk tersebut memiliki variasi paket pencucian yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan dari konsumen.
2. Price
Price adalah sejumlah uang yang harus dibayar konsumen untuk
mendapatkan sebuah produk atau jasa atau dapat juga diartikan sebagai
nilai tukar untuk memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang
dibutuhkan. Harga merupakan salah satu variabel merketing mix yang
bersifat fleksibel, terkadang bisa stabil dalam beberapa waktu dengan
harga tertentu namun juga bisa tiba-tiba meningkat atau turun tajam
disesuaikan dengan kondisi permintaan pasar. Price yang melekat pada
“Simply fresh Laundry and Wet Laundry” adalah harga yang cocok dan
terjangkau untuk kalangan mahasiswa, rumah tangga dan pekerja, yaitu Rp
4.500,00 perkilogram untuk layanan cuci reguler sedangkan untuk layanan
4 jam jadi Rp 9.000,00 perkilogram. Harga tersebut dinilai ekonomis
dengan spesifikasi produk yang ditawarkan. Apabila dibandinkan dengan
produk sejenis yang ada di lokasi lain, Simply fresh Laundry and Wet
Laundry sangat mampu bersaing karena di tempat lain ditawarkan dengan
pelayanan yang tidak maksimal.
3. Promotion
Promotion merupakan kegiatan untuk memperkenalkan suatu produk
(barang atau jasa) pada pasar sasaran, untuk membangun presepsi
pelanggan mengenai produk yang ditawarkan. Konsep promosi yang
biasanya digunakan antara lain advertising, public relation, sales
promotion, personal selling serta direct marketing. Promotion yang
dilakukan untuk produk Simply fresh Laundry and Wet Laundry melalui
media cetak, media sosial, menjadi sponsor pada event-event tertentu, aktif
mengikuti/membuat event (berbagi kado untuk semua, jumat peduli) serta
membuat undian-undian “fresh and fun” dimana setiap member diberi 2
kupon. Selain itu promosi service ini lebih mengadalkan The Power of
Mouth.
4. Process
Process adalah serangkaian tindakan yang diperlukan untuk memberikan
produk (barang atau jasa) denan pelayanan terbaik kepada konsumen.
Suatu proses bisa berisi tentang metode taua prosedur yang diberlakukan
untuk memperoleh produk yang dibutuhkan konsumen. Proses pelayanan
yang cepatdan mudah akan memberikan nilai lebih konsumen terhadap
produk tersebut. Process yang dilakukan dalam pelayanan di Simply fresh
Laundry and Wet Laundry cepat dalam menanggapi kosumen , sehingga
konsumen tidak perlu menunggu selesainya pengerjaan dalam jangka
waktu yang lama. Proses yang ada meliputi pemakaian detergen yang
ramah lingkungan, setiap pakaian yang akan dicuci diperhatikan label
pakaiannya, menggunakan setrika boiler sehingga aman untuk pakaian
yang memiliki sablon, serta pewangi yang diracik sendiri yang mampu
bertahan selama 1 minggu.
Atribut pelayanan yang akan dianalisis meliputi 3P adalah :
1. Place
Place merupakan kegiatan bisnis untuk membuat produk (barang atau
jasa) yang ditawarkan lebih mudah terjangkau oleh konsumen dan dapat
tersedia pada sasaran pasar yang tepat. Tempat atau lokasi yang strategis
akan menjadi salah satu keuntungan bagi perusahaan karena mudah
terjangkau oleh konsumen. Place dalam produk yang dipilih adalah lokasi
yang strategis dan mudah dijangkau oleh konsumen. Hal tersebut
didukung dengan keberadaan lokasi yang dekat dengan kampus,
perkantoran maupun perumahan yang sebagian besar dari populasinya
membutuhkan jasa tersebut.
2. People
People adalah semua orang yang terlibat dalam kegiatan memproduksi
prosuk serta memberikan pelayanan produk kepada konsumen. Orang
yang memproduksidan memasarkan produk mempengaruhi penilaian
dimata konsumen. Kebutuhan konsumen terhadap karyawan berkinerja
tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal. People pada produk
jasa pencucian di Simply fresh Laundry and Wet Laundry adalah karyawan
yang ramah, cepat, teliti serta bertanggung jawab.
3. Physical avidence
Physical avidence merupakan perangkat-perangkat yang dibutuhkan untuk
mendukung penampilan suatu produk, sehingga memperlihatkan secara
langsung pprodung (barang atau jasa) yang diberikan kepada konsumen.
Physical avidence yang terlihat pada jasa pencucian Simply fresh Laundry
and Wet Laundry adalah kartu garansi, voucher serta pengemas yang
ramah lingkungan (berbahan kertas). Akan tetapi pengemasan yang
dilakukan dengan menggunakan kertas ini dinilai kurang efisien, sehingga
disarankan untuk menggunakan green bag yang dapat digunakan berulang
kali tanpa merusak lingkungan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kebutuhan konsumen yang beragam dalam hal jasa terutama dalam
jasa pencucian membuat munculnya Simply fresh Laundry and Wet
Laundry yang mempu melayani sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan konsumen.
2. STP produk Simply fresh Laundry and Wet Laundry adalah :
a. Segmentasi : Untuk menengah keatas dan remaja hingga dewasa.
b. Targeting : Mahasiswa, rumah tangga dan pekerja.
c. Positioning : Membangun citra laundry yang cepat, bersih dan
rapi (CBR)/
3. Atribut produk yang melekat pada produk Simply fresh Laundry and
Wet Laundry adalah :
a. Product : Pakaian bersih, wangi yang tahan lama dan rapi.
b. Price : Rp 4.500,00 perkilogram (rguler) dan Rp 9.000
perkilogram (4jam jadi) , untuk kalangan menengah keatas
tergolong murah.
c. Promotion : Sponsor pada event-event tertentu, melalui media
cetak, media sosial, akti mengikuti beberapa event, promosi dari
mulut ke mulut.
d. Process : memakai detergen ramah lingkungan,
memperhatikan label pakaian, mamakai setrika boiler sehingga
amana untuk pakaian yang disablon.
4. Atribut produk yang melekat pada produk Simply fresh Laundry and
Wet Laundry adalah :
a. Place : Strategis, mudah dijangkau.
b. People : karyawan ramah, cepat, teliti dan bertanggung
jawab.
c. Physical avidence : adanya kartu garansi, voucher komunitas,
membercard, penggunaan software adanya drive thru, dan delivery
order.
B. Saran
Sebaiknya sebelum brainstorming harus ada penjelasan mengenai
topik bahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Aaker, D.A. And Shansby, J. 1982. Positioning Your Product. Business Horizons.
Harvard.
Anonim. 2013. Strategi Pemasaran. Dalam http://repository.usu.ac.id/bitstream/
123456789/22707/4/Chapter%2011.pdf. Diakses pada 28 April 2013
pukul 1932 WIB.
Kotler, Philip. 2007. Marketin Management. Pearson Prentica hall. New York.
Morissan. 2007. Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Ramdina
Prakarsa.
Mowen, J.C and Michael, Minor. 2002. Perilaku Konsumen, Jilid Kedua. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Recommended