View
1.030
Download
1
Category
Preview:
Citation preview
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA
Pokok Bahasan : Perawatan pada ibu post partum
Sub Pokok Bahasan : Perawatan payudara, pijat oksitosin, dan teknik menyusui
Sasaran : Ibu post partum yang akan pulang
Waktu : 20 menit
Hari / Tanggal :
Tempat : Ruang Widya RST Ciremai
Penyuluh : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi
1. LATAR BELAKANG
Banyak ibu post partum yang kurang mengetahui tentang perawatan
payudara, pijat oksitosin untuk memperlancar ASI, dan teknik menyusui yang
baik dan benar. Untuk itu perlu diberikan pembelajaran tentang hal tersebut agar
pengetahuan ibu bertambah dan dapat hidup lebih sehat dan baik.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Agar ibu dapat memahami tentang cara melakukan perawatan payudara,
pijat oksitosin, dan teknik menyusui yang baik dan benar.
3. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
a. Ibu mengerti tentang cara perawatan payudara
b. Ibu mengerti tentang cara dan manfaat pijat oksitosin
4. METODE
- Ceramah dan tanya jawab
5. MEDIA
- Leaflet
1 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
6. ISI MATERI
a. Menjelaskan cara perawatan payudara
b. Menjelaskan cara dan manfaat pijat oksitosin
7. SUSUNAN ACARA
No KEGIATAN RESPON PESERTA WAKTU1. Pendahuluan
a. Menyam
paikan salam
b. Menjelas
kan Tujuan
c. Aperseps
i
- Membalas salam
- Memperhatikan
- Memberikan
respon
3 menit
2. Penyampaian materi
a. Menjelas
kan dan menguraikan materi
Menjelaskan cara
merawat payudara
Menjelaskan cara
dan manfaat pijat
oksitosin
b. Memberi
kan kesempatan bertanya
kepada peserta
c. Menjawa
b pertanyaan peserta
penyuluhan.
d. Mengeva
luasi dengan cara
memberikan pertanyaan
kepada peserta penyuluhan.
- Mendengarkan dan
memperhatikan
penyuluhan dengan
baik
- Menanyakan hal
yang belum jelas
- Memperhatikan
jawaban penyuluh
- Menjawab
pertanyaan
10 menit
2 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
3 Penutup
a. Menyim
pulkan hasil materi
b. Menutup
penyuluhan dengan mengucap
salam
- Mendengarkan dan
memperhatikan
penjelasan
- Menjawab salam
7 menit
8. SETING TEMPAT
Di ruang Widya perawatan ibu nifas
9. METODE EVALUASI
a. Formatif :
1). Antusiasme peserta dalam mengikuti penyuluhan
2). Keaktifan peserta dalam mengikuti penyuluhan
b. Sumatif :
1) Peserta mampu menjelaskan dan mempraktekkan cara perawatan
payudara 75%
2) Peserta mampu menjelaskan manfaat dan cara melakukan pijat
oksitosin 75 %
3) Peserta mampu menjelaskan dan mempraktekkan teknik menyusui 75%
3 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
LAMPIRAN MATERI
A. PERAWATAN PAYUDARA
Tujuan perawatan payudara antara lain :
- Membantu mengurangi pembengkakan payudara
- Memperlancar pengeluaran ASI
- Menjaga kebersihan payudara, terutama kebersihan puting susu agar terhindar
dari infeksi
- Mengetahui secara dini kelainan puting susu (datar) dan memperbaiki bentuk
puting susu sehingga bayi dapat menyusu dengan baik
- Mencegah bendungan ASI
Segeralah atasi keluhan yang muncul agar tidak semakin parah. Adapun
keluhan yang umum terjadi saat menyusui adalah :
1) Payudara bengkak atau keras
Hal ini biasanya ditimbulkan akibat produksi ASI yang berlebihan
tetapi belum dihisap oleh bayi atau akibat adanya sumbatan. Kompreslah
payudara dengan air hangat selama beberapa menit, setelah itu keluarkan
ASI sedikit secara manual lalu menyusui bayi.
2) Puting terasa perih
Bila hal ini terjadi, batasi setiap waktu menyusu selama 10 menit
atau hentikan kegiatan menyusui (minimal 24 jam) agar tidak terjadi infeksi.
Jaga payudara dalam kondisi kering, saat masih terluka gunakan pelindung
puting yang terbuat dari bahan karet lunak saat menyusui. Pastikan cara dan
posisi menyusui bayi sudah tepat , masukkan semua bagian puting sampai
areola ke dalam mulut bayi.
3) Air susu merembes
4 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
Adanya air susu yang merembes selain mengurangi keindahan
penampilan juga kurang baik bagi kesehatan ibu dan bayi. Payudara yang
lembab bisa menjadi media yang efektif bagi bakteri dan jamur sehingga
mudah menimbulkan iritasi dan infeksi. Untuk menghindarinya pilihlah
breast pad (bantalan dalam BH) dengan bahan yang halus dan berdaya serap
baik. Jangan lupa sering mengganti breast pad minimal 2 kali sehari.
Pemakaian BH tidak boleh terlalu ketat karena dapat menekan payudara dan
membuat tidak nyaman.
4) Puting tenggelam
Bagi ibu yang memiliki puting susu datar dianjurkan untuk
melakukan gerakan menarik puting susu secara manual dan dilakukan rutin
hingga puting susu menonjol.
B. Perawatan Payudara dengan Message ( Pijat Oksitosin )
1. Anjurkan ibu untuk duduk santai bersandar ke depan dan bertumpu pada
bantal
2. Membuka pakaian ibu bagian atas dan memasang handuk di pangkuan ibu
3. Memposisikan ibu dalam posisi membungkuk
4. Gunakan lotion atau baby oil untuk melakukan massage
5. Melakukan pemijatan dengan kedua ibu jari pada daerah punggung sejajar
dengan tulang belakang, pijatan pertama ke arah atas sampai leher, pijatan
kedua ke bawah sampai tulang koksigis, masing-masing pijatan dilakukan
20-30 kali
6. Menepuk-nepuk scapula selama 5 menit
7. Massage dari belakang sejajar dengan payudara selama 5 menit
8. Melakukan pemijatan ringan pada payudara yang mengalami bendungan
9. Melakukan kompres payudara dengan air hangat dan dingin secara
bergantian pada kedua payudara
10. Merangsang pengeluaran puting secara manual pada puting yang tidak
menonjol
11. Membersihkan dan mengeringkan payudara
5 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN
TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR
Pokok Bahasan : Teknik Menyusui yang benar
Sub Pokok Bahasan :
1. Pengertian Cara menyusui yang benar
2. Teknik menyusui yang benar
3. Posisi menyusui yang benar
4. Cara menyangga payudara
5. Cara menyendawakan bayi
6. Cara memasukkan puting ke mulut bayi
Hari/tgl :
Tempat : Di Ruang Perinatologi RST Ciremai
Waktu : 15 menit
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi di R. Widya RST Ciremai
Petugas : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi
A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)
Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan Ibu menyusui di
ruang Perinatologi mampu mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara
menyusui yang benar.
B. TIK(Tujuan Instruksional Khusus)
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan Ibu menyusui di
ruang widya mampu :
6 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
1. Menyebutkan kembali pengertian cara menyusui yang benar
2. Mendemontrasikan cara menyusui yang benar
3. Menjelaskan kembali Posisi menyusui yang benar
4. Mendemontrasikan cara menyangga payudara yang benar
5. Menjelaskan kembali cara menyendawakan bayi yang benar
6. Menjelaskan kembali cara memasukkan putting ke mulut bayi
C. Materi
1. Pengertian cara menyusui yang benar
2. Teknik menyusui yang benar
3. Posisi menyusui yang benar
4. Cara menyangga payudara
5. Cara menyendawakan bayi
6. Cara memasukkan putting ke mulut bayi yang benar
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leafleat
F. Kegiatan belajar mengajar
Waktu/
Tahap
Kegiatan Pemberi Materi Kegiatan Sasaran Media
Orientasi
(3 menit)
a) Mengucapkan
salam
b) Memperkenalkan
diri
c) Menyampaikan
tujuan
(TIU & TIK)
a) Menjawab
salam
b) Mendengarka
n
c) Mendengarka
n
7 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
d) Apersepsi
(Mengkaji
pengetahuan klien)
d) Menjawab
apa yang
diketahui
tentang cara
menyusui yang
benarKerja
(10 menit)
a) Menjelaskan tentang :
Pengertian cara
menyusui yang
benar
Teknik menyusui
yang benar
Posisi menyusui
yang benar
Cara menyangga
payudara yang
benar
Cara
menyendawakan
bayi
Cara memasukkan
putting ke mulut
bayi yang benar
b) Memberi kesempatan
bertanya
c) Menjawab pertanyaan
dari sasaran
d) Memberikan
reinforcement positif
a) Mendengarkan
b) Mengajukan
pertanyaan
c) Mendengarkan
d) Sasaran terlihat
senang
(tersenyum)
Leaf
leat
Flipchar
t
Terminasi
(2 menit) Mengevaluasi
penyuluhan
Menjawab
pertanyaan yang
8 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
Menyimpulkan
Kontrak waktu
berikutnya
Menutup dengan salam
diberikan
presentator
Mendengarkan
Memberi kontrak
waktu berikutnya
Menjawab
dengan salamG. Evaluasi
1. Prosedur
a) Coba jelaskan pengertian cara menyusui yang benar
b) Ulangi teknik menyusui yang benar
c) Ulangi bagaimana posisi menyusui yang benar
d) Ulangi cara menyangga payudara
e) Coba jelaskan cara menyendawakan bayi
f) Coba peragakan cara memasukkan putting ke mulut bayi yang benar
2. Kriteria
a) Struktur:
Menyiapkan SAP
Menyiapkan media
Menyiapkan tempat
Menyiapkan kontrak waktu dengan sasaran
b) Proses :
Sasaran memperhatikan saat diberi Pendkes
Sasaran mendengar , bertanya, menjawab dengan aktif
Sasaran mampu mengulangi materi
c) Hasil:
Penyuluhan dikatakan berhasil bila sasaran mampu menjawab
pertanyaan sebesar >80%
Penyuluhan dikatakan cukup berhasil bila sasaran mampu
menjawab pertanyaan sebesar 50-80%
9 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
Penyuluhan dikatakan kurang berhasil bila sasaran kurang mampu
menjawab pertanyaan
Materi SAP Cara Menyusui yang benar:
1. Pengertian cara menyusui yang benar
Merupakan cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu
dan bayi yang benar.
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Perinasia, 2000).
2. Cara Menyusui yang benar
a. Mencuci tangan dengan sabun sampai bersih
b. Kedua putting susu dibersihkan dengan kapas air hangat
c. Ibu dalam posisi yang nyaman
d. Bayi disusui secara bergantian dari susu sebelah kiri lalu ke sebelah
kanan
e. Setelah selesai menyusui, mulut dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan
kapas air hangat
f. Sebelum ditidurkan bayi disendawakan dulu supaya udara yang terhisap
bisa keluar
3. Posisi Menyusui yang Benar
a. Posisi Mendekap
Posisi yang sering digunakan pd minggu pertama
b. Posisi mendekap silang
Posisi ini digunakan pada masa awal menyusui ,Posisi ini menggunakan
penyanggah bantal yang diletakkan pada pangkuan ibu dan berfungsi untuk
menaikkan posisi badan bayi agar mencapai putting susu ibu
10 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
c. Posisi mencekeram atau sepak bola
Posisi ini sangat baik untutk ibu yang melahirkan seacra sesar, dengan
posisi ini bayi berada jauh dari luka operasi
d. Posisi tidur Menyamping
Posisi ini banyak digunakan ibu karena mereka lebih merasa nyaman
dengan berbaring saat menyusui di malam hari.Agar lebih nyaman anda
dapat meletakkan bantal penyanggah di bagian punggung, kaki, atau lutut.
4. Cara Menyangga Payudara
Sanggalah payudara kiri anda dengan keempat jari tangan kanan dan ibu jari di
atasnya. Menyanggah payudara akan memindahkan berat payudara ibu dari
dagu bayi sehingga bayi l;ebih dapat menyusui secara baik dan efektif.
5. Cara Menyendawakan bayi
Gendong bayi dalam keadaan tyegak, kemudian sandarkan bayi dipundak ibu
lalu tepuklah punggung bayi secara pelan- pelan agar udara yang terhisap bayi
bisa keluar
6. Cara memasukkan puting ke mulut bayi
a. Dekatkan atau tempelkan putting ibu ke bibir bawah bayi
b. Sentuh mulut bayi dengan putting sehingga mulut bayi membuka lebar
c. Kemudian secara pelan- pelan posisikan putting anda ke dalam mulut
bayi kearah langit- langit mulut.
d. Masukkan seluruh putting sampai ke areola (lingkat hitam sekitar
putting ) kedalam mulut bayi
e. Kemudian dekatkan bayi anda dengan posisi dagu menempel
f. Jika bayi anda sudah kenyang, lepaskan dengan cara meletakkan jari
anda ke mulut bayi secara perlahan.
11 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, dkk. 2004. Keperawatan Maternitas. Hal 460. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2001. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan Dan Petugas
Kesehatan Di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta
Mellyna, H. 2003. Perawatan Ibu Pasca Melahirkan. Hal 29. Jakarta : Puspa Swara
Hubertin, SP. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Hal 65. Jakarta : EGC
Siregar. 2004. Penelitian Pemberian ASI Eksklusif dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya
Varney, Helen et all. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
12 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
Verrals, S. 2003. Anatomi dan Fisiologi Terapan Dalam Kebidanan. Hal 8.
Jakarta : EGC
Chayatin, Nurul dkk. 2009. Salema media.
FKUI. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 2, Edisi 3. Media Auskulapius :
Jakarta.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN TALI PUSAT
Pokok Bahasan : Perawatan pada Bayi Baru Lahir
Sub Pokok Bahasan : Perawatan tali pusat
Sasaran : Ibu dan keluarga yang memiliki bayi baru lahir
Waktu : 20 menit
Hari / Tanggal :
Tempat :
Penyuluh : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi
A. Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah :
1. 2 baskom air DTT : - 1 untuk membasahi dan sabuni
- 1 untuk membilas
2. Handscoone
13 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
3. Kassa steril secukupnya
4. Kapas cebok dan kom
5. Larutan Alkohol 70 %
6. Lidi kapas
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Cuci tangan.
2.Dekatkan alat.
3.Siapkan 1set baju bayi yang telah tersusun rapi, Yaitu : celana, baju,
bedong yang sudah digelar.
4.Buka bedong bayi.
5.Lepas bungkus tali pusat.
6.Ceboki dengan kapas cebok 2-3 x dari atas ke bawah.
7.Pindahkan bayi kebaju dan bedong yang bersih.
8.Bersihkan tali pusat
- Pegang bagian ujung
- Basahi dengan waslap dari ujung melingkar ke batang
- Disabuni pada bagian batang
- Bersihkan sampai sabunnya hilang
- Terakhir usap dengan waslap bersih
- Tanpa dikeringkan.
9. Tutup tali pusat dengan kassa steril.
10. Pakaian popok.
11. Ujung atas popok dibawah tali pusat.
12. Talikan di pinggir.
Keuntungan : Tali pusatnya tidak lembab, jika pipis tidak ke tali pusat dulu,
tetapi ke bagian popok dulu.
13. Kalau pakai alcohol / betadin
14. Teori baru ( Tali pusat tidak di bungkus ).
14 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
MATERI PERAWATAN TALI PUSAT
A. Pengertian
Perawatan tali pusat adalah tindakan perawatan pada tali pusat bayi baru lahir
sejak dipotongnya tali pusat sampai tali pusat puput (mengering dan lepas),
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi dan
mempercepat penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat.
B. Tujuan
Tujuan merawat tali pusat adalah mencegah terjadinya infeksi dan tetanus pada
bayi baru lahir.
C. Alat dan Bahan
Air hangat
Kasa steril
Kapas yang streril
D. Cara Perawatan
1. Cuci tangan dengan sabun sampai bersih, keringkan dengan handuk
yang bersih.
2. Buka balutan pada tali pusat yang akan diganti dengan lembut dan
hati-hati dan buang ke tempat sampah. Bila lengket basahi dengan air
hangat.
3. Bersihkan tali pusat dan daerah sekitar tali pusat menggunakan
kapas yang dibasahi air hangat, lakukan dengan lembut dan hati-hati.
4. Keringkan tali pusat dan balut kembali menggunakan kasa steril
kering.
E. Waktu Perawatan Tali Pusat
1. Sehabis mandi pagi/.sore hari
2. Sewaktu-waktu bila balutan tali pusat basah oleh air kencing/kotoran bayi.
3. Lakukan sampai tali pusat kering/puput.
F. Tanda Tanda Infeksi Tali Pusat
1. Pangkal tali pusat atau sekitarnya berwarna merah/bengkak.
2. Keluar cairan yang berbau dan bernanah.
15 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
3. Ada darah yang keluar terus menerus.
4. Kejang.
5. Bayi mengalami demam.
G. Hal yang perlu diperhatikan
1. Jangan menggunakan plester dalam membalut tali pusat bayi, karena dapat
menimbulkan iritasi/luka/gatal-gatal pada daerah sekitar tali pusat (kulit
yang menjadi tempat penempelan plester)
2. Daerah tali pusat dan sekitarnya harus selalu dalam keadaan kering dan
bersih.
3. Bila pada tali pusat atau daerah sekitar tali pusat terdapat tanda-tanda infeksi
seperti warna kemerahan, ada nanah, bayi demam/rewel, segera hubungi
petugas kesehatan/bawa ke puskesmas.
16 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAWATAN LUKA POST SC
Pokok Bahasan : Operasi SC
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Luka Post SC
Hari/tgl :
Tempat : Di Ruang Widya RST Ciremai
Waktu : 15 menit
Sasaran : Ibu Post SC di R. Widya RST Ciremai
Petugas : Mahasiswa Kebidanan Poltekes Yapkesbi
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan tentang perawatan luka post SC diharap ibu
dapat lebih mengerti dan memahami cara merawat luka post operasi.
B. Tujuan Khusus
Setelah di berikan penyuluhan tentang perawatan luka post SC diharapkan ibu
dapat mengetahui cara merawat luka post SC setelah sampai di rumah:
C. Kegiatan
No Tahap Waktu Kegiatan penyaji Kegiatan Audience Media1
2
3
Pembukaan
Pelaksanaan
Penutup
...........
WIB
.........
WIB
..........
WIB
Memperkenalkan
diri
menjelaskan tujuan
Menjelaskan materi
melakukan Tanya
jawab
Mengevaluasi
kembali materi
Memperhatikan
penyaji
Memperhatikan
materi dari penyaji
Audience bertanya
tentang keluhannya
Audience mengerti
tentang cara
-leaflet
17 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
merawat luka post
SCD. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab
E. Evaluasi
1. Standar Persiapan : media,materi dan tempat telah dipersiapkan
2. Standar Proses : pelaksanaan berlangsung selama 20 menit
3. Standar hasil : ibu dan balita mengerti cara pencegahan diare dan
i. bagaimana cara darurat untuk mengatasinya
F. Pustaka
Beyer, Dudes (1997). The Clinical Practice Of Medical Surgical Nursing 2 nd :
Brown Co Biston.
G. Lampiran
1. Leaflet
2. Materi
MATERI
PERAWATAN LUKA POST OPERASI CAESAR (SC)
Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya, namun
jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena itu pastikan
Anda tidak salah dalam merawat luka operasi.
1. Setiap satu minggu kasa harus di buka
Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak
terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel
pada kasa sehingga sulit untuk kering. Maka mintalah kepada keluarga Anda
untuk membukanya selama satu minggu sekali.
2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar
tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang bisa
cepat menyebar ke seluruh bagian luka.
18 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
3. Jaga luka agar tak lembab
Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab akan
menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu dingin
dengan AC yang membuat ruangan lembab. Bisa jadi luka anda pun ikut
lembab. Hindari ruangan lembab, dan atur suhu AC Anda.
4. Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat
berkembangnya kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda
semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei
dan bantal harus selalu bersih dari debu.
5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan
dengan air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk
melindungi luka bekas operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak
sampai basah, karena bisa mempercepat pertumbuhan kuman.
6. Makan dan minum sesuai dengan kebutuhan
Hidup sehat dengan minum air putih. Atur minum Anda dengan 8-9 gelas
standar per hari. Anggapan salah jika anda minum air putih bikin luka sulit
mengering. Tidak demikian halnya, karena jika tubuh sehat luka akan cepat
mengering dan sembuh. Hindari makan makanan yang mengandung bahan
kimia dan pedas.
7. Makan makanan bergizi
Makanan bergizi terdapat pada sayuran hijau, lauk-pauk dan buah. Konsumsi
sayur hijau seperti bayam, sawi, kol dan sayur hijauh lainnya menjadi sumber
makanan bergizi. Untuk lauk pauk Anda bisa memilih daging, ayam, ikan, telur
dan sejenisnya.
Perawatan Luka Perineum pada Post Partum
Pengertian Perawatan Luka Perinium
Perawatan adalah proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia (biologis,
19 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
psikologis, sosial dan spiritual) dalam rentang sakit sampai dengan sehat
(Aziz, 2004). Perineum adalah daerah antara kedua belah paha yang dibatasi
oleh vulva dan anus (Danis, 2000). Post Partum adalah selang waktu antara
kelahiran placenta sampai dengan kembalinya organ genetik seperti pada
waktu sebelum hamil (Mochtar, 2002). Perawatan perineum adalah
pemenuhan kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi
vulva dan anus pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai
dengan kembalinya organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil.
Tujuan Perawatan Perineum
Tujuan perawatan perineum menurut Hamilton (2002), adalah mencegah
terjadinya infeksi sehubungan dengan penyembuhan jaringan.
Sedangkan menurut Moorhouse et. al. (2001), adalah pencegahan terjadinya
infeksi pada saluran reproduksi yang terjadi dalam 28 hari setelah kelahiran
anak atau aborsi.
Bentuk Luka Perineum
Bentuk luka perineum setelah melahirkan ada 2 macam yaitu :
1. Rupture
Rupture adalah luka pada perineum yang diakibatkan oleh rusaknya jaringan
secara alamiah karena proses desakan kepala janin atau bahu pada saat
proses persalinan. Bentuk rupture biasanya tidak teratur sehingga jaringan
yang robek sulit dilakukan penjahitan. (Hamilton, 2002).
2. Episotomi
Episiotomi adalah sebuah irisan bedah pada perineum untuk memperbesar
muara vagina yang dilakukan tepat sebelum keluarnya kepala bayi
(Eisenberg, A., 1996).
20 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
Episiotomi, suatu tindakan yang disengaja pada perineum dan vagina yang
sedang dalam keadaan meregang. Tindakan ini dilakukan jika perineum
diperkirakan akan robek teregang oleh kepala janin, harus dilakukan
infiltrasi perineum dengan anestasi lokal, kecuali bila pasien sudah diberi
anestasi epiderual. Insisi episiotomi dapat dilakukan di garis tengah atau
mediolateral. Insisi garis tengah mempunyai keuntungan karena tidak
banyak pembuluh darah besar dijumpai disini dan daerah ini lebih mudah
diperbaiki (Jones Derek, 2002).
Pada gambar berikut ini dijelaskan tipe episotomi dan rupture yang sering
dijumpai dalam proses persalinan yaitu :
1. Episiotomi medial
2. Episiotomi mediolateral
Sedangkan rupture meliputi
1. Tuberositas ischii
2. Arteri pudenda interna
3. Arteri rektalis inferior
Gambar 1. Tipe-Tipe Episiotomi
Lingkup Perawatan
Lingkup perawatan perineum ditujukan untuk pencegahan infeksi organ-
organ reproduksi yang disebabkan oleh masuknya mikroorganisme yang
masuk melalui vulva yang terbuka atau akibat dari perkembangbiakan
bakteri pada peralatan penampung lochea (pembalut) (Feerer, 2001).
Sedangkan menurut Hamilton (2002), lingkup perawatan perineum adalah
1. Mencegah kontaminasi dari rektum
2. Menangani dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
21 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
3. Bersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau.
Waktu Perawatan Menurut Feerer (2001), waktu perawatan perineum adalah
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas pembalut, setelah terbuka
maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang
tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu diperlukan
pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil kemungkinan besar
terjadi kontaminasi air seni padarektum akibatnya dapat memicu
pertumbuhan bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-sisa kotoran
disekitar anus, untuk mencegah terjadinya kontaminasi bakteri dari anus ke
perineum yang letaknya bersebelahan maka diperlukan proses pembersihan
anus dan perineum secara keseluruhan.
Penatalaksanaan
1. Persiapan
a. Ibu Pos Partum
Perawatan perineum sebaiknya dilakukan di kamar mandi dengan posisi ibu
jongkok jika ibu telah mampu atau berdiri dengan posisi kaki terbuka.
b. Alat dan bahan
Alat yang digunakan adalah botol, baskom dan gayung atau shower air
22 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
hangat dan handuk bersih. Sedangkan bahan yang digunakan adalah air
hangat, pembalut nifas baru dan antiseptik (Fereer, 2001).
2. Penatalaksanaan
Perawatan khusus perineal bagi wanita setelah melahirkan anak mengurangi
rasa ketidaknyamanan, kebersihan, mencegah infeksi, dan meningkatkan
penyembuhan dengan prosedur pelaksanaan menurut Hamilton (2002)
adalah sebagai berikut:
a. Mencuci tangannya
b. Mengisi botol plastik yang dimiliki dengan air hangat
c. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke
rectum dan letakkan pembalut tersebut ke dalam kantung plastik.
d. Berkemih dan BAB ke toilet
e. Semprotkan ke seluruh perineum dengan air
f. Keringkan perineum dengan menggunakan tissue dari depan ke belakang.
g. Pasang pembalut dari depan ke belakang.
h. Cuci kembali tangan
3. Evaluasi
Parameter yang digunakan dalam evaluasi hasil perawatan adalah:
a. Perineum tidak lembab
b. Posisi pembalut tepat
c. Ibu merasa nyaman
Faktor yang Mempengaruhi Perawatan Perineum
1. Gizi
Faktor gizi terutama protein akan sangat mempengaruhi terhadap proses
penyembuhan luka pada perineum karena penggantian jaringan sangat
membutuhkan protein.
23 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
2. Obat-obatan
a. Steroid : Dapat menyamarkan adanya infeksi dengan menggangu respon
inflamasi normal.
b. Antikoagulan : Dapat menyebabkan hemoragi.
c. Antibiotik spektrum luas / spesifik : Efektif bila diberikan segera sebelum
pembedahan untuk patolagi spesifik atau kontaminasi bakteri. Jika diberikan
setelah luka ditutup, tidak efektif karena koagulasi intrvaskular.
3. Keturunan
Sifat genetik seseorang akan mempengaruhi kemampuan dirinya dalam
penyembuhan luka. Salah satu sifat genetik yang mempengaruhi adalah
kemampuan dalam sekresi insulin dapat dihambat, sehingga menyebabkan
glukosa darah meningkat. Dapat terjadi penipisan protein-kalori.
4. Sarana prasarana
Kemampuan ibu dalam menyediakan sarana dan prasarana dalam perawatan
perineum akan sangat mempengaruhi penyembuhan perineum, misalnya
kemampuan ibu dalam menyediakan antiseptik.
5. Budaya dan Keyakinan
Budaya dan keyakinan akan mempengaruhi penyembuhan perineum,
misalnya kebiasaan tarak telur, ikan dan daging ayam, akan mempengaruhi
asupan gizi ibu yang akan sangat mempengaruhi penyembuhan luka.
Dampak Dari Perawatan Luka Perinium
Perawatan perineum yang dilakukan dengan baik dapat menghindarkan hal
berikut ini :
1. Infeksi
Kondisi perineum yang terkena lokia dan lembab akan sangat menunjang
perkembangbiakan bakteri yang dapat menyebabkan timbulnya infeksi pada
perineum.
24 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
2. Komplikasi
Munculnya infeksi pada perineum dapat merambat pada saluran kandung
kemih ataupun pada jalan lahir yang dapat berakibat pada munculnya
komplikasi infeksi kandung kemih maupun infeksi pada jalan lahir.
3. Kematian ibu post partum
Penanganan komplikasi yang lambat dapat menyebabkan terjadinya
kematian pada ibu post partum mengingat kondisi fisik ibu post partum
masih lemah (Suwiyoga, 2004).
25 | SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN
MAHASISWA PRAKTEKAN PKK 3 POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI2012
Perawatan Luka Perineum pada Post Partum
Recommended