30-32. Gangguan afektif depresi,manik dan lainnya.ppt

Preview:

Citation preview

GANGGUAN SUASANA PERASAAN / AFEKTIF

PENDAHULUANSuasana alam perasaan (mood) bervariasi yang

bisa normal, menurun, meningkat.Individu normal dapat mengontrol, individu

dengan gangguan alam perasaan kehilangan kontrol.

Mood meningkat menunjukkan : expansiveness, flight of ideas, penurunan tidur, peningkatan self esteem, ide-ide kebesaran.

Mood menurun menujukkan : kehilangan minat, perasaan bersalah, sulit konsentrasi, hilang nafsu makan, mempunyai ide kematian bahkan bunuh diri.

EPIDEMIOLOGI & ETIOLOGIPrevalensi gangguan ini berkisar antara 2 –

25%Etiologi : hingga saat ini belum diketahui

dengan pasti.

MANIFESTASI KLINIK

F30. Episode ManikDitandai dengan :Mood meningkat, expansive, irritable1. F30.0, Hipomania Peningkatan suasana perasaan ringan

yang menetap sekurang-kurangnya beberapa hari berturut-turut dan menonjol.

Sifat : Pergaulan sosial bersifat eforik, kadang-kadang mudah marah, terkesan sombong, perilaku tidak sopan dan mengesalkan.

1. F30.0, Hipomania Pedoman diagnostik : Perubahan mood dan

peningkatan aktifitas sekurangnya berlangsung beberapa hari berturut-turut.

Kriteria diagnositik : Setidaknya terdapat 3 dari tanda-tanda ini yaitu : peningkatan agitasi, peningkatan bicara, sulit konsentrasi, sulit tidur, peningkatan energi seksual, perilaku yang tidak bertanggung jawab, sosialisasi berlebihan.

2. F30.1, Mania tanpa gejala psikotik Mood : meninggi, bervariasi antara

keriangan sampai ekstasi yang tidak terkendali.

Energi meningkat : aktifitas berlebihan, bicara banyak dan cepat kebutuhan tidur berkurang.

Perhatian : mudah teralih. Harga diri : Meningkat, pemikiran serba

hebat, optimis dan bebas. Persepsi : mungkin terjadi gangguan.

2. F30.1, Mania tanpa gejala psikotik Pedoman diagnostik : Berlangsung

sekurangnya satu minggu, sukup berat sehingga mengganggu aktifitas.

Kriteria diagnostik : setidaknya terdapat 3 dari gejala ini, yaitu, peningkatan agitasi, peningkatan bicara, lompat gagasan, hilangnya batasan norma sosial, kebutuhan tidur menurun, self esteem meningkat, perubahan terhadap aktifitas, perilaku tidak bijaksana, peningkatan energi seksual.

3. F30.2, Mania dengan gejala psikotik Gambaran klinis lebih berat daripada

mania tanpa gejala psikotik. Kriteria diagnostik : episode yang

memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik, episode ini tidak memenuhi kriteria diagnostik skizofrenia, terdapat halusinasi dan delusi yang tidak sama seperti skizofrenia, episode ini tidak disebabkan penggunaan zat psikoaktif atau ggn mental organik.

4. F30.8, Episode manik lainnya5. F30.9, Episode manik YTT

F31. Gangguan Afektif Bipolar Ditandai dengan : episode berulang

sekurangnya 2, episode yang satu menunjukkan peningkatan mood dan pada waktu lainn menunjukkan penurunan mood.

Episode manik dimulai dengan tiba-tiba, berlangsung antara 2 minggu sampai 4-5 bulan.

Episode depresi rata-rata 6 bulan. Kedua episode sering kali didahului

stressor.

1. F31.0, Gangguan afektif bipolar, episode kini hipomanik

Pedoman diagnostik : harus memenuhi kriteria hipomania (F30.0), harus ada sekurangnya 1 episode afektif lain.

2. F31.1, Gangguan afektif bipolar, episode kini manik

Pedoman diagnostik : harus memenuhi kriteria mania tanpa gejala psikotik (F30.1), harus ada sekurangnya 1 episode afektif lain.

3. F31.2, Gangguan afektif bipolar, episode kini manik dengan

gejala psikotik Pedoman diagnostik : harus memenuhi kriteria

mania dengan gejala psikotik (F30.2), harus ada sekurangnya 1 episode afektif lain.

4. F31.3, Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi ringan

atau sedang Pedoman diagnostik : harus memenuhi kriteria

untuk episode depresif ringan (F32.0) atau sedang (F32.1), harus ada sekurangnya 1 episode afektif lain.

5. F31.4, Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat tanpa gejala psikotik

Pedoman diagnostik : harus memenuhi kriteria depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2), harus ada sekurangnya 1 episode afektif lain.

6. F31.5, Gangguan afektif bipolar, episode kini depresi berat dengan gejala psikotik

Pedoman diagnostik : harus memenuhi kriteria episode depresif berat dengan gejala psikotik (F32.3), harus ada sekurangnya 1 episode afektif lain.

7. F31.6, Gangguan afektif bipolar, episode kini campuran

Manifestasi klinis : pernah sekurangnya mengalami 1 episode afektif manik, hipomanik atau campuran dimasa lalu.

Pedoman diagnostik : mood depresif selama beberapa hari/minggu, gejala depresif dan gejala mania.

8. F31.7, Gangguan afektif bipolar, kini dalam remisi

Pedoman diagnostik : pernah mengalami sekurangnya 1 episode afektif lainnya.

9. F31.8, Gangguan afektif bipolar lainnya: 10. F31.9, Gangguan afektif bipolar YTT

F32. Episode Depresif Gejala depresif: konsentrasi berkurang,

harga diri berkurang, perasaan bersalah dan tidak berguna, pesimistis, bunuh diri, nafsu makan berkurang.

Gejala somatik: kehilangan minat, tidak bereaksi emosional terhadap lingkungan, bangun pagi lebih awal dari biasanya, depresi parah pada pagi hari, agitasi psikomotor yang nyata, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, penurunan libido yang mencolok.

1. F32.0,Episode depresif ringan Pedoman diagnostik: terdapat sekurangnya

2 dari, mood yang depresif, kehilangan minat, mudah lelah.

2. F32.00, Episode depresif sedang Pedoman diagnostik: sekurangnya 2 dari 3

gejala khas pada episode depresi ringan(F32.0) dan 3 dari gejala depresi lainnya, berlangsung sekurangnya 2 minggu, kesulitan nyata dalam kegiatan sosial.

3.F32.2,Episode depresif berat tanpa gejala psikotik

Pedoman diagnostik: terdapat sekurangnya 3 gejala khas depresi ringan dan sedang, berlangsung sekurangnya 2 minggu atau lebih, tidak mampu menjalankan kegiatan sosial.

4.F32.3, Episode depresif berat dengan gejala psikotik

Pedoman diagnostik: Memenuhi kriteria F32.2, isi waham ide tentang dosa atau malapetaka, halusinasi auditorik/olfaktorik,retardasi motorik berat, waham bisa serasi atau tidak serasi afek.

5. F32.8, Episode depresif lainnya6. F32.9, Episode depresit YTT

F33. Gangguan Depresif Berulang Episode berulang dari depresi tanpa

riwayat episode tersendiri. Awitan, keparahan, lamanya berlangsung

dan frekuensi episode depresi sangat bervariasi.

Lamanya berlangsung antara 3-12 bulan. Remisi sempurna antara episode. Tiap episode dicetuskan oleh stressor Wanita : Laki-laki ( 2 : 1)

1. F33.0, Gangguan depresi berulang, episode kini ringan

Pedoman diagnostik : memenuhi kriteria gangguan depresi berulang (F33-), sekurangnya 2 episode selama minimal 2 minggu

2. F33.1, Gangguan depresi berulang, episode kini sedang

Pedoman diagnostik :memenuhi kriteria gangguan depresi berulang (F33-), depresi sedang (F32.1), sekurangnya 2 episode selama minimal 2 minggu.

4. F33.3, Gangguan depresi berulang, episode kini berat dengan

gejala psikotik Pedoman diagnostik : memenuhi kriteria gangguan

depresi berulang (F33-), depresi berat dengan gejala psikotik (F32.3), sekurangnya 2 episode selama minimal 2 minggu

5. F33.4, Gangguan depresi berulang, episode kini remisi

Pedoman diagnostik :memenuhi kriteria gangguan depresi berulang (F33-), tidak sedang mengalami gangguan apapun dalam F30-F39, sekurangnya 2 episode selama minimal 2 minggu.

6. F33.8, Gangguan depresi berulang lainnya7. F33.9, Gangguan depresi berulang YTT

F34. Gangguan Suasana Perasaan / Afektif Menetap1. F34.0, Siklotimia

Ketidakstabilan menetap dari afek, meliputi banyak periode depresi ringan dan hipomania ringan, diantaranya tidak ada yg cukup parah atau cukup lama utk memenuhi kriteria bipolar atau ggn depresif berulang

2. F34.1, Distimia Afek depresif yg berlangsung sangat lama yg

tdk pernah atau jarang sekali cukup parah utk memenuhi kriteria ggn depresif berulang ringan atau sedang

F38, Gangguan Suasana Perasaan / Afektif Lainnya

F39, Gangguan Suasana Perasaan / Afektif YTT

Tata Laksana Gangguan Bipolar dan DepresiHarus memenuhi kriteria :1. Jaminan keamanan pasien2.Evaluasi diagnosis3.Rencana terapi jangka pendek dan panjang.

PerawatanIndikasi rawat inap :1.Prosedur diagnostik2.Resiko bunuh diri3.Kemunduran yang parah4.Geajala memburuk secara cepat5.Hilangnya sistem dukungan

Tata Laksana Gangguan Bipolar dan DepresiPerawatanIndikasi rawat jalan :1. Depresi ringan2. Tidak terganggu penilaian yang parah3. Tidak ada penurunan berat badan4. Tidak ada insomnia berat

Terapi Psikososial1. Terapi kognitif2. Terapi interpersonal3. Terapi perilaku4. Terapi berorientasi-psikoanalitik5. Terapi keluarga

Tata Laksana Gangguan Bipolar dan DepresiFarmakoterapi1. Depresi mayor : Gol. Trisiklik Gol. SSRI ( Sertraline, mitrazepine, dll) ECT2. Gangguan bipolar 1 : Lithium Anti Konvulsan (valproate, carbamazepin)3.Gangguan bipolar 2: Antidepresan (harus diberikan secara hati-

hati)

Tata Laksana Gangguan Distimik Terapi Psikososial1. Terapi kognitif2. Terapi perilaku3. Psikoterapi dinamik4. Terapi interpersonal5. Terapi keluarga dan terapi kelompok

• Farmakoterapi :1. Golongan SSRI2. Amfetamin

Tata Laksana Gangguan Siklotimik Terapi Psikososial1. Tujuan: meningkatkan kesadaran pasien

akan kondisinya2. Terapi keluarga dan terapi kelompok• Farmakoterapi :1. Antimanik (karbamazepin, valproat)2. Antidepresan• Pendidikan dan pencegahan: pencegahan

primer dapat dilakukan dalam keluarga, pencegahan sekunder dapat dikonsultasikan pada dokter yang merawat dengan mengikuti anjuran untuk konsumsi obat sesuai aturan.

TERIMA KASIH

Recommended