5
Wakaf dan Dalilnya dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits BY : Moh. Hari Rusli

Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Dalil Wakaf dan penjelasannya

Citation preview

Page 1: Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

Wakaf dan Dalilnya dalam Al-Qur’an dan Al-HaditsBY : Moh. Hari Rusli

Page 2: Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

Dalil Tentang WakafA. Menurut Al-QuranSecara umum tidak terdapat ayat al-Quran yang menerangkan konsep wakaf secara jelas. Oleh karena wakaf termasuk infaq fi sabilillah, maka dasar yang digunakan para ulama dalam menerangkan konsep wakaf ini didasarkan pada keumuman ayat-ayat al-Quran yang menjelaskan tentang infaq fi sabilillah. Di antara ayat-ayat tersebut antara lain:1. Q.S. al-Baqarah

(2): 267

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

Page 3: Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

2. Q.S. al-Baqarah (2): 261

“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir. Pada tiap-tiap bulir menghasilkan seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki, dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.”3. Q.S. Ali-Imron (3):

92

“Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Maka sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang kamu nafkahkan.”

Page 4: Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

B. Menurut HadisDi antara hadis yang menjadi dasar dan dalil wakaf adalah hadis yang menceritakan tentang kisah Umar bin al-Khaththab ketika memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk Nabi tentang tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan asal tanah dan menyedekahkan hasilnya.

ي-ا ال- ق- ف- ا يه- ف4 ه5 ت-أ9م4ر5 ي-س9 الن=ب4ي= أ-ت-ى ف- ي9ب-ر- ب4خ- ا Gض ر9أ- اب- ص-

أ- ط=اب4 ال9خ- ب9ن- ر- ع5م- أ-ن9ا م- ف- ن9ه5 م4 ن9د4ي ع4 -ن9ف-س- أ Xق-ط Gم-اال أ5ص4ب9 ل-م9 ي9ب-ر- ب4خ- ا Gض ر9

أ- ب9ت5 ص-أ- 4ن_ي إ الل=ه4 ول- س5 ر-

ر5 ع5م- ا ب4ه- د=ق- ت-ص- ف- ال- ق- ا ب4ه- د=ق9ت- ت-ص- و- ا ل-ه- ص9أ- ت- ب-س9 ح- ئ9ت- ش4 إ4ن9 ال- ق- ب4ه4 ر5 م5

ت-أ9ب-ى ر9 ال9ق5 و-ف4ي اء4 ر- ق- ال9ف5 ف4ي ا ب4ه- د=ق- ت-ص- و- ث5 ي5ور- و-ال- ي5وه-ب5 و-ال- ي5ب-اع5 ال- -ن=ه5 أ

ي9ف4 و-الض= ب4يل4 الس= اب9ن4 و- الل=ه4 ب4يل4 س- و-ف4ي اب4 ق- الر_ و-ف4ي

"Bahwa sahabat Umar ra, memperoleh sebidang tanah di Khaibar, kemudian Umar ra, menghadap Rasulullah SAW untuk meminta petunjuk, Umar berkata : "Hai Rasulullah SAW., saya mendapat sebidang tanah di Khaibar, saya belum mendapat harta sebaik itu, maka apakah yang engkau perintahkan kepadaku?" Rasulullah SAW. bersabda: "Bila engkau suka, kau tahan (pokoknya) tanah itu, dan engkau sedekahkan (hasilnya), tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan." Ibnu Umar berkata: "Umar menyedekahkannya (hasil pengelolaan tanah) kepada orang-rang fakir, kaum kerabat, hamba sahaya, sabilillah, Ibnu sabil dan tamu. Dan tidak dilarang bagi yang mengelola (nazhir) wakaf makan dari hasilnya dengan cara yang baik (sepantasnya) atau memberi makan orang lain dengan tidak bermaksud menumpuk harta" (HR Bukhari, Kitabusy Syurut, no. 2532).

Page 5: Wakaf Serta Dalilnya dalam Al-Qur'an dan Al-Hadits

Hadis lain yang menjelaskan wakaf adalah hadis yang diriwayatkankan oleh imam Muslim dari Abu Hurairah.

qة د-ق- ص- م4ن9 sإ4ال qث-ال-ث م4ن9 إ4ال= ل5ه5 ع-م- ع-ن9ه5 ط-ع- 4ن9ق- ا ان5 اإل4ن9س- م-ات- 4ذ-ا إل-ه5 ي-د9ع5و9 الح4 ص- qل-د و- و9

أ- ب4ه4، ع5 ي5ن9ت-ف- qل9م ع4 و9أ- ،qار4ي-ة ج-

“Apabila seorang manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali dari tiga sumber, yaitu sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan yang bisa diambil manfaatnya, dan anak soleh yang mendoakannya.”

Kemudian syariat wakaf yang telah dilakukan oleh Umar bin Khatab dususul oleh Abu Thalhah yang mewakafkan kebun kesayangannya, kebun "Bairaha". Selanjutnya disusul oleh sahabat Nabi SAW. lainnya, seperti Abu Bakar yang mewakafkan sebidang tanahnya di Mekkah yang diperuntukkan kepada anak keturunannya yang datang ke Mekkah. Utsman menyedekahkan hartanya di Khaibar. Ali bin Abi Thalib mewakafkan tanahnya yang subur. Mu'ads bin Jabal mewakafkan rumahnya, yang populer dengan sebutan "Dar Al-Anshar". Kemudian pelaksanaan wakaf disusul oleh Anas bin Malik, Abdullah bin Umar, Zubair bin Awwam dan Aisyah Isri Rasulullah SAW.Selain dasar dari al-Quran dan Hadis di atas, para ulama sepakat (ijma’) menerima wakaf sebagai satu amal jariah yang disyariatkan dalam Islam. Tidak ada orang yang dapat menafikan dan menolak amalan wakaf dalam Islam karena wakaf telah menjadi amalan yang senantiasa dijalankan dan diamalkan oleh para sahabat Nabi dan kaum Muslimim sejak masa awal Islam hingga sekarang.