Upload
budi-sanjaya-saragih
View
1.927
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
by KELOMPOK X BAHASA INDONESIA
PRESENTS
MEMPERSEMBAHAKAN
KELOMPOK X
OLEHKelompok 10 :
Bernat Fernando S (5103341001)Budi Sanjaya Saragih (5103341002)Dwi Surya Ningsih (5103341011)Eris Elfrida (5103341013)Putra P Nainggolan (5103341030)Kartika Sari Harefa (508142005 )
1. PENGERTIAN PARAGRAF
Paragraf adalah miniatur sebuah tulisan; kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas ketimbang kalimat.
Paragraf adalah satuan bahasa tulis yang terdiri atas beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan
ide yang tersusun secara lengkap, utuh, dan padu.
Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri sejumlah kalimat yang mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya.
Paragraf adalah rangkaian dari beberapa kalimat yang saling berhubungan dan terkait dalam satu kesatuan serta hanya
mempunyai satu pokok pikiran atau gagasan.
Tujuan Pembentukan Paragraf
1.Memudahkan pengertian dan pemahaman terhadap satu
tema
2.Memisahkan dan menegaskan perhentian secara wajar dan
normal
2. TUJUAN PEMBENTUKAN PARAGRAF
3. FUNGSI PARAGRAF
Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke dalam serangkaian kalimat
yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
Menandai peralihan (pergantian) gagasan baru bagi karangan yang terdiri atas beberapa paragraf, ganti paragraf
berarti ganti gagasan.
Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis, dan memudahkan pemahaman bagi pembaca.
Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang lebih kecil.
Memudahkan pengendalian variabel, terutama karangan yang terdiri atas beberapa variabel.
a.Ciri kalimat topik : 1.Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut 2.Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri 3.Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain 4.Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
4. SRTUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide
pokok alinea.Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
b.Ciri kalimat pendukung : 1.Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri 2.Arti kalimatnya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alinea 3.Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung
atau kalimat transisi 4.Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat topik
Di Indonesia plagiator tidak berat hukumannya, baik secara sosial dan hukum.
Secara social,seorang plagiator tetap dihormati dan dipertimbangkan pemecatannya dalam struktur akademik.
Hal ini terlihat pada sanksi seorang professor yang ketahuan plagiat dalam tulisannya di The Jakarta Post di Bandung,
beberapa waktu lalu. Di Negara maju seperti Amerika Serikat, ketika seseorang
memplagiasi, menyontek, menjiplak, menyalin tanpa menyebutkan nama sumbernya, atau bahkan menyalin
secara keseluruhan dapat berakibat fatal, yaitu pencopotan gelar dan pekerjaannya.
Contoh :
Macam- macam
paragraf 1.Eksposisi
2.Argumentasi 4. Persuasi
5. Narasi
3.Deskripsi
5. MACAM-MACAM PARAGRAF
1.Eksposisi
Berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi.
Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor
daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen.
Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.
Contoh:
Pengertian
2.Argumentasi
Bertujuan membuktikan kebenaran suatu pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta
konsep sebagai alasan/ bukti.
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
Contoh:
Pengertian
3.Deskripsi
Berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengar hal tersebut.
Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan,serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.
Contoh:
Pengertian
4. Persuasi
Karangan ini bertujuan mempengaruhi emosi pembaca agar berbuat sesuatu.
Dalam diri setiap penduduk bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.
Contoh:
Pengertian
5. Narasi
Karangan ini berisi rangkaian peristiwa yang susul-menyusul, sehingga membentuk alur cerita. Karangan jenis ini sebagian besar berdasarkan imajinasi.
Jam istirahat ,Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya
menengadah ke langit-langit perpustakaan, mengernyitkan kening,tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali,seakan
diruang perpustakaan hanya ada dia.
Contoh:
Pengertian
6. JENIS-JENIS PARAGRAF BERDASARKAN TUJUAN
1. Paragraf pembuka
2. Paragraf penghubung
3. Paragraf penutup
1. Paragraf pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Dalam karangan ilmiah, paragraf pembuka dapat berupa:•garis besar karangan dengan menonjolkan bagian yang dipandang penting;•pemaparan isi dan maksud judul karangan;•kutipan pendapat pakar pada bidang ilmu yang bersangkutan;• sitiran dari suatu pendapat;• pembatasan objek dan subjeknya;•pemaparan arti penting masalah yang akan dibicarakan;•gabungan dari beberapa cara di atas.
Contoh :Jacques Cousteau lahir pada tanggal 11 Juni 1910 di St. Andre de Cubzac, Prancis. Sejak usia 4-5 tahun, ia sudah jatuh cinta pada air. Cousteau pandai berenang dan menyelam gara-gar waktu berusia 10 tahun dikirim kesekolah musim panas di Danau harvey, AS. Oarng tuanya ketika itu tinggal di sana. Seorang gurunya agak sentimaen kepadanya. Boetz sering menghukumnya membersihkan dasar danau yang penuh ranting dan pohon kering. Kalau tidak dibersihkan, anak-anak yang terjun bisa celaka. Inilah asal mulanya ia semakin pandai berenang dan menyelam.
2. Paragraf penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka.
Ada beberapa pola penyusunan kalimat-kalimat yang menjadi sebuah paragraf isi yang dapat dijadikan pedoman, yaitu :
Pola Urutan Waktu1 Pola Runtutan Tingkat 2
Pola Urutan Apresiatif3 Pola Urutan Tempat 4
Pola Urutan Antikimaks 6Pola Urutan Klimaks5
Pola Urutan Tanya – Jawab 9
Pola Urutan Sebab – Akibat 8Pola Urutan Khusus Umum7
Pola Urutan Waktu
Dalam pola urutan waktu, penulis mengungkapkan gagasan-
gagasannya secara kronologis.
Maharani Puspita Sari tidak hanya berfikir. Ia lantas mendiskusikan dengan guru atau teman-temannya. Selanjutnya, ia pun mengadakan penelitian masalah
kondisi tanah di sekitar jalan tol. Akhirnya, remaja putri itu tercatat sebagai peserta lomba Karya Ilmu Pengetahuan Remaja 1982. dan siswa kelas II IPA
SMA Regina Pacis (Bogor) itu tercatat sebagai pemanang harapan.
Contoh :
Pola Runtutan Tingkat
Dalam pola urutan tingkat, penulis mengungkapkan gagasan mulai dari tingkat terendah sampai dengan yang tertinggi, dari kecil sampai dengan yang besar,
dan sebagainya.
Meskipun tingkat pembangunan suatu desa berbeda dari satu desa ke desa lainnya, dari satu negara ke negara lainnya, akan tetapi ada suatu persamaan umum yang dapat
diterima. Pertama, pembangunan diharapkan dapat memenuhi harapan semua penduduk ... kedua, pembangunan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan akan pendidikan, dan
pendapatan penduduk desa. Ketiga, dengan pembangunan desa diharapkan pendapatan penduduk dapat menjadi kekuatan penggerak utama di dalam berbagai bentuk yang
positif, ... keempat, pembangunan desa diharapkan pula dapat menjamin keselamatan atau jaminan dimasa mendatang. Kelima, pembangunan desa diharapkan membuka kesempatn
memajukan karir masing-masing warga desa.
Contoh :
Pola Urutan Apresiatif
Pada pola urutan apresiatif. Penulis
mengungkapkan gagasannya
berdasarkan, baik buruk,
Pernyataan bahwa business adalah unsur dari peternakan sering ditentang oleh banyak orang. Mereka bependapat bahwa dalam pertanian yang subsistence ataupun yang primitif beternak bukanlah suatu business tetapi, suatu cara hidup, suatu way of life. Pandangan ini
bukan sering dikemukakan dengan tandas oleh banyak pejabat yang bertanggung jawab atasa produksi pertanian. Mungkin benar bahwa fungsi farming is way of life, sebab
produksi dicampur aduk dengan konsumsi.sebab usaha pertaniannya dipaterikan dengan kepuasan hidup dalam masyarakat laninya. Tetapi haruslah disadari pula pula selama
tersangkut soal produksi, dan itulah business. Untuk menerangkan hal ini baiklah diteliti keadaan petani-peternak yang telah maju yang telah mengubah cara ‘primitif’ dengan cara
‘modern’. Petani-peternak terlibat dan makin lama makin terlibat dalam usaha jual dan beli. Menjual hasilnya yang berlebihan dan membeli alat-alat, serta bahan- bahan yang diperlukan untuk produksi. Bahkan dalam keadaan subsistence, petani yang maju tadi
berpikir seperti pengusaha, sebagai businessmen, dan selalu bertindak secara itu.
Contoh :
Pola Urutan Tempat
Dalam pola urutan tempat, penulis mengungkapkan gagasannya mulai dari suatu tempat ketempat lainnya, misalnya dari atas ke bawah, dari dalam ke luar, dari kiri ke kanan, dan sebagainya. Urutan demikian dapat
dikombinasikan dengan urutan berdasarkan tingkat pentingnya suatu tempat, dari tempat yang terpenting ke tempat yang penting sampai tempat yang kurang
penting.
Sebelum perahu bertolak ketengah laut, Suhardi disibukkan oleh tugas membenahi semua perlengkapan. Kalau tempat yang dituju sudah dicapai, dan jaring telah ditebarkan, anak
laki-laki sembilan tahun ini meloncat ke air bersama sepotong bambu sepanjang tiga meter sebagai pelampung. Dia harus mencebur ke air waktu malam hari sekali pun. Tugasnya
saat ini adalah membetulkan payang (jaring), atau menjaganya jangan tersangkut didalam air. Untuk itu, dia mengapung di laut selama satu setengah atau dua jam. Dan kembali ke
perahu berbarengan dengan naiknya jaring.
Contoh :
Pola Urutan Klimaks
Pola urutan klimaks ini hampir sama dengan pola urutan tingkat. Hanya saja, dalam pola urutan klimaks ini terkandung adanya intensitas yang semakin menaik, sedangkan dalam pola urutan
tingkat tidak begitu ditonjolkan jadi, dalam pola urutan klimaks, penulis mengungkapkan
gagasannya dengan urutan yang setiap kali semakin meningkat intensitasnya, dan berakhir pada gagasan
yang paling intens.
Dalam film terlihat seekor kera yang semula lincah akhirnya lumpuh, dan buta setelah dicekoki obat tidur, 6 butir setiap hari selama 2 minggu. Hadirin menarik nafas. Tetapi suasana menekan perasaan justru tambah menjadi-jadi setelah film berakhir, dan lampu
dinyalakan diruang Press Club.
Contoh :
Pola Urutan Antikimaks
Pola urutan antiklimaks ini merupakan kebalikan dari pola urutan klimaks.
Jadi, pola urutan antiklimaks ini berangkat dari suatu yang paling intens menuju ke yang intens sampai ke yang
kurang intens. Dalam cerita rekaan (novel, cerpen, drama), klimaks dan antiklimaks, dan setelah sampai pada puncaknya menuju
ke antiklimaksnya yang berupa penyelesaian.
Pola Urutan Khusus Umum
Dalam pola urutan khusus ke umum ini, penulis mula-mula mengungkapkankan gagasan-gagasan
suatu hal yang khusus, kemudian diungkapkan keumuman atau rampatan generalisasinya.
Manusia adalah makhluk yang sedikit empedunya, dan panjang umurnya. Kuda juga sedikit empedunya. Demikian juga keledai, dan binatang-binatang lainnya yang serupa
itu. Jadi, semua makhluk yang sedikit empedunya berumur panjang.
Contoh :
Pola Urutan Sebab – Akibat
Dalam pola urutan ini, penulis mengungkapkan gagasannya bertolak dari suatu akibat atau efek terdekat dari pernyataan itu.
Kalau kemarau tengah berlangsung, sinar matahari terasa menyengat di Pulau Kambing. Selama empat bulan semua tumbuh-tumbuhan di pulau itu merangas. Angin meniup daun-daunnya yang kering hingga rontok ke bumi. Dari kejauhan yang kelihatan hanya rumah penduduk. Pada saat itu, orang berpunya yang mampu membuat bak mandi dari semen mungkin masih menyimpan persediaan air hujan. Beberapa penduduk datang ke sana sebagai pembeli. Lima ratus empat puluh tiga sumur yang ada disana mengeluarkan air yang asinnya persis seperti air laut. Air itu tak dapat diminum, ataupun digunakan untuk menanak nasi.
Contoh :
Pola Urutan Tanya – Jawab
Dalam pola urutan tanya- jawab ini, penulis mula-mula mengemukakan gagasannya dalam bentuk pertanyaan, kemudian diikuti dengan jawaban
pertanyaan itu.
Apa saja yang penting untuk diperhatikan oleh seorang pemimpin diskusi agar diskusinya dapat mencapai sasaran? Sesorang pemimpin diskusi hendaknya tidak mendominasi
jalannya diskusi. Dia bertanggung jawab mengatur agar diskusi berjalan lancar menurut arah yang dikenhendakai pokok persoalan bersama, dan harus menstimulir anggota diskusi untuk berpartisipasi, serta menjuruskan kearah pemikiran. Dia pun harus mencegahadanya
monopoli pembicaraan oleh seorang peserta saja, dan kalau ada salah paham atau perbedaan pendapat harus mengusahakan penyelesaiannya. Pada akhir diskusi, pemimpin
diskusi harus membuat ringkasan, kesimpulan atau hasil diskusi.
Contoh :
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai
hal-hal yang dianggap penting.
3. Paragraf penutup
Contoh alinea penutup yang berupa kesimpulan :Media cetak tergolong tertua kehadirannya di Indonesia dibandingkan dengan jenis media lainya (radio, film, dan tv), seorang pembaca surat
biasanya adalah pendengar radio,dan penonton tv. Dengan demikian, media cetak mempunyai peranan yang yang khas dalam
penyampaian informasi. Bukan saja untuk menghidupkan tradisi menulis, dan minat baca
masyarakat, tetapi ia metupakan bagian terpenting dalam penciptaan suasana kemasyarakatan yang dinamis, dan harmonis dari keseluruhan sistem media
komunikasi modern, baik diaderah pedesaan, dan terlebih-lebih lagi di daerah perkotaan.
Kesatuan (kohesi )
1
7. SYARAT-SYARAT PEMBENTUKAN PARAGRAF
Kepaduan ( koherensi )
2 Perincian dan urutan fikiran (Keruntutan)
3
Sekurang-kurangnya ada tiga syarat paragraf yang baik. Ketiga syarat ini adalah kesatuan , Kepaduan, dan keruntunan.
Paragraf dapat dikatakan baik apabila ketiga ciri itu secara keseluruhan terdapat di dalamnya.
1) Kesatuan (kohesi )
Kesatuan dalam sebuah paragraf hanya akan terbentuk apabila informasi-informasi dalam paragraf itu tetap dikendalikan oleh
gagasan utama. Agar hal ini dapat dicapai, penulis harus senantiasa
mengevaluasi apakah kalimat-kalimat yang ditulisnya itu erat hubungannya, apakah kalimat-kalimat itu harus dihilangkan atau
disajikan secara khusus, misalnya menjadi sisipan dalam kalimat lain.
Paragraf yang baik haruslah memiliki satu gagasan utama. Artinya, dalam paragraf mungkin terdapat beberapa gagasan
tambahan, tetapi gagasan-gagasan itu harus terfokus pada satu gagasan
utama sebagai pengendali. Jika prinsip ini dipenuhi, paragraf itu telah memenuhi ciri kasatuan.
Paragraf dapat dikatakan baik tidak saja karena gagasan utamanya tunggal, tetapi juga karena kalimat-kalimat di dalam paragraf itu terjalin secara logis dan
gramatikal. Dengan demikian, kalimat-kalimat di dalam sebuah paragraf itu terpadu, berkaitan satu sama lain, untuk mendukung gagasan utama. Dengan kaitan
seperti itu, pembaca akan dapat mengikuti maksud penulis setapak demi setapak dengan perpindahan dari satu kalimat ke kalimat berikutnya secara enak tanpa ada lompatan-lompatan pikiran. Boleh jadi sebuah paragraf sudah memenuhi syarat kesatuan, tetapi belum dapat disebut sebagai paragraf yang baik apabila belum
memenuhi syarat kepaduan ini.
2) Kepaduan ( koherensi )
penambahan repetisi pronominal sinonimi totalitas-bagian
komparasi penekanan lokasi-anggota kontras
simpul contoh paralelisme waktu
Untuk membangun kepaduan paragraf, dapat digunakan :
Contoh :
1.
Penambahan
Terdapat konjungsi
penambahan.
Andi dan Anto bermain bulu tangkis. Sedangkan adiknya bermain lompat
tali, dan orang tua mereka membersihkan rumah, kegiatan seperti itu dilakukan ketika hari libur atau pada
saat mereka sedang tidak ada kegiatan. Selain itu, keluarga mereka
sangat harmonis dan bahagia.
Contoh :
Terdapat kata yang diulang-ulang
dalam sebuah paragraf.
Dinda, memang engkau yang membuat hidup menjadi indah Dinda, dan hanya Dinda lah
yang selalu aku sayangi. Dinda lah yang aku dambakan, Dindalah yang aku impikan,
dan Dinda lah yang selamanya di hatiku, yang akan aku jaga selalu. Dinda aku cinta
kamu. Dinda aku akan setia padamu. Dinda, engkaulah yang sempurna untuk diriku
selamanyaDinda.
2.
Repetisi
Contoh :
Terdapat kataganti untuk menyebutkan
sesuatu hal atau orang.
Aku adalah seorang mahasiswa IKI PGRI Semarang.
Di sanalah setiap hari aku menuntut ilmu.
Begitu pula Vita. Dia adalah teman baikku.
Kami selalu bersama
3.
Pronomina
Contoh :
Terdapat kata-kata yang berbeda, tetapi
memiliki satu makna/persamaan
makna.
Malam itu, Dina datang ke rumahku. Diamemintaku untuk menemaninya
pergi. Dia merengek-rengek dan mengiba padaku. Aku tidak tega melihatnya mengemis seperti itu.
Akhirnya aku menurutinya setelah dia memohon dengan berkaca-kaca.
4.
Sinonimi
Contoh :
Terdiri atas kalimat umum, kemudian diteruskan dengan
kalimat-kalimat khusus.
Paman membeli sebuah rumah baru. Rumah itu
terdiri dari 5 ruangan. Setiap ruangan terdapat perabot rumah
tangga. Setiap perabot rumah tangga terdiri dari: kursi, meja, dan
vas bunga.
5.
Totalitas-
bagian
Contoh :
Terdapat kata-kata yang
membandingkan antara sesuatu hal
dengan hal lain.
Ayahku membuat sebuah meja. Sama halnya dengan Pak Abdul,
Ayahpun harus bisa membuat sebuah meja yang bagus.
Meja pak Abdul sebentar lagi akan jadi. Mengapa kita tidak
membantu ayah membuat hal yang serupa?
6.
Komparasi
Contoh :
Terdapat kata-kata yang ditekankan dalam
kalimat untuk mendukung maksud yang ingin
disampaikan.
Andi adalah anak dari seorang saudagar kaya.Jelaslah semua keinginannya terpenuhi dengan
cepat.Sudah tentu hidupnya selalu terjamin.
7.
Penekanan
Contoh :
Terdapat suatu kelas/kelompok-
kelompok tertentu yang yang di dalamnya juga mempunyai beberapa
anggota atau jenis-jenis tertentu.
Suasana di jalan raya sangat ramai oleh alat transportasi.
Ada angkutan umum yang sedang menunggu penumpang sampai
penuh di pinggir jalan. Ada becak yang ngetem.
8.
Lokasi-anggota
Contoh :
Adanya pertentangan dari
sesuatu yang ada/kebalikan dari
sesuatu hal.
Dari mulai lahir Andi sudah cacat, tidak bisa berjalan seperti
orang lain pada umumnya. Dia seringdiejek dan dihina teman-
temannya.Tetapi dia memiliki bakat dalam menulis.
Dia selalu meraih juara satu ketika mengikuti lomba.
9.
Kontras
Contoh :
Adanya kata-kata yang mengacu kepada hasil dari sesuatu yang
telah disampaikan/dibahas
sebelumnya.
Berdasarkan objek yang kami teliti, ternyata anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya itu
dikarenakan tidak sanggup membayar biaya sekolah. Dan oleh karena itu dalam
mengatasi masalah ini perlu diadakan dana pendidikan gratis untuk anak-anak
yang tidak mampu untuk pendidikan mereka.
10.
Simpulan
Contoh :
Adanya pemberian sesuatu yang dapat
ditiru/sebagai panutan/pemisalan
dari berbagai macam hal.
11.
Contoh
Di Indonesia sekarang mendadak ramai dengan fenomena bermunculannya boyband-boyband remaja. Sebut saja: Sm*sh, Max5, Cool Colors, dan masih banyak lagi. Boyband-boyband tersebut begitu digandrungi oleh para remaja, terutama remaja putri. Kemunculan mereka seperti angin segar bagi perindustrian musik di negri ini yang memang sedang didominasi oleh band-band baru beraliran melayu,seperti: Wali, ST12, D’Bagindas, Kangen Band, dan band-band lainnya yang membuat jenuh para penikmat musik.
Contoh :
Adanya penggunaan
kesejajaran kata-kata yang hampir mirip.
12.
Paralelisme
Hari itu aku menerima sebuah surat dari dia. Perlahan aku membuka amplop berwarna putih itu.Ku ambil lipatan kertas yang terselip di
dalamnya. Dengan berdebar, aku membaca baris demi bariskalimat yang ditorehkan. Emosi tiba-tiba menyeruak memenuhi dadaku. Sesak. Panas. Dengan kalap aku menyobek kertas tersebut dan membuangnya kasar.
Air mataku seketika keluar. Nanar, ku tatap sobekan kertas yang berserakan di depanku. Aku bergeming.
Contoh :
Mengandung rentetan
waktu
13.
Waktu
Pagi ini begitu cerah. Dengan cepat aku mengambil handuk dan menuju kamar mandi untuk
mandi. Selesai mandi dan merapikan diri, aku menuju ke dapur. Setelah mengambil sarapan, aku berlari
menuju ruang keluarga. Aku menghabiskan sarapanku sembari menonton acara music kesukaanku di
televisi.Begitu acaranya selesai, aku disuruh ibu menyapu lantai rumah. Setelah menyapu, aku kembali menonton televisi. Yah begitulah kegiatanku jika hari
libur.
Urutan penyajian informasi dalam paragraf yang baik mengikurti tata urutan tertentu. Ada berapa model urutan
penyajian informasi dalam pargaraf dan tiap-tiap paragraf dan tiap-tiap model mempunyai kelebihan masing-masing.
Model-model urutan itu adalah urutan waktu, urutan tempat, urutan umum-khusus, urutan khusus-umum, urutan
pertanyaan-jawaban, dan urutan sebab-akibat. Masing-masing model urutan akan dibicarakan secara rinci
dalam bagian yang membicarakan jenis-jenis dan pengembangan paragraf.
Untuk menjelaskan keruntutan ini, pada bagian ini hanya dicontohkan dua keruntutat saja, yaitu keruntutan atas urutan
tempat dan keruntutan atas urutan waktu.
3) Perincian dan urutan fikiran (Keruntutan)
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH