7
FILSAFAT ILMU Disusun Oleh : Ady Setiawan (111714043) Do sen : DR. Erny Roesminingsih, M.Si Universitas Negeri Surabaya Fakultas Ilmu Pendidikan Prodi Manajemen Pendidikan Tahun 2011

Tugas Kerangka berfikir

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Tugas Kerangka berfikir

FILSAFAT ILMU

Disusun Oleh:

Ady Setiawan (111714043)

Do sen :

DR. Erny Roesminingsih, M.Si

Universitas Negeri Surabaya

Fakultas Ilmu Pendidikan

Prodi Manajemen Pendidikan

Tahun 2011

Page 2: Tugas Kerangka berfikir

BAGAN

Deduksi

Keherensi

Koresponden Induksi

Pencemaran Sungai Kapuas

1. Ilmu budaya guna melestarikan kebudayaan untuk kecintaan sungai

2. Ilmu social untuk pengaturan pemerintah dan pengsosialisasian pada masyarakat

3. Ilmu pengetahuan alam untuk mengatasi masalah secara ilmiah

Sebab:- Hilangnya kesadaran

masyarakat- Pelabuhan- Minimnya peraturan

pemerintah, dan- Pendatang

Solusi:- Sosialisasi,- Peraturan pemerintah

yang jelas dan tegas,- Lembaga pengawas

pelestarian sungai.

Hipotesis:1. Sosialisasi yang baik

akan menumbuhkan kecintaan warga,

2. Jika seluruh solusi terlaksana, maka sungai Kapuas akan tetap terjaga kenaturalannya.

DitolakDiterimaPengujian Hipotesis

Page 3: Tugas Kerangka berfikir

KETERANGAN BAGAN

Sebuah permasalahan yang timbul dalam masyarakat, hendaknya ditarik dahulu pokok permasalahan hingga dapat disusunlah suatu perumusan masalah. Kali ini, kami mengangkat pencemaran sungai Kapuas sebagai suatu masalah. Dari permasalahan yang muncul ini kemudian diangkatlah suatu perumusan masalah mengenai pencemaran ekosistem air di sungai tersebut. Setelah itu, disusunlah sebuah kerangka permasalahan yang terdiri dari penyebab dan solusi dari masalah yang dihadapi. Penyusunan ini sangatlah memiliki hubungan atau koherensi yang kuat antara penyusunan kerangka dengan khasanah keilmuan yang digunakan untuk menyelesaikan permasalah yang muncul. Dalam kasus ini kami menggunakan metode deduksi yang berangkat dari permasalah yang bersifat umum (tentang pencemaran ekositem air) menuju penilaian permasalahan yang bersifat khusus (pencemaran sungai Kapuas di Kalbar) untuk menganalisa penyebab dan solusi yang bisa digagaskan.

Dari kerangka masalah tersebutlah baru kemudian dapat dilahirkan suatu hipótesis (dugaan sementara) mengenai apa yang akan terjadi jika selluruh solusi telah dilaksanakan perfect, apakah akan mampu mengembalikan kemurnian sungai, atau sebaliknya akan memunculkan permasalah baru yang merugikan manusia dan alam sekitar khususnya.

DESKRIPSI BAGAN

Rumusan Masalah

Tercemarnya air sungai Kapuas sangatlah berdampak negatif pada lingkungan sekitarnya, tidak hanya masyarakat yang bermukim dan menggunakan air sungai dalam pemenuhan kebutuhan hidup, melainkan juga berimbas pada rusaknya keseimbangan alam dengan hewan-hewan hutan yang berada disekitar sungai tersebut.

Penyusunan Kerangka

Penyebab:

Terdapat bebarapa faktor penyebab utama dalam kasus ini, diantaranya:

1. Hilangnya kesadaran masyarakat sekitar dalam menjaga kebersihan dan natural sungai

Dalam hal ini, penulis lebih mendominankan pada masyarakat kota Pontianak khususnya, yang kesehariannya tidak bisa lepas dari ketergantungan sungai Kapuas. Tanpa mengesampingkan seluruh elemen masyarakat yang tinggal di pesisir sungai mulai kota Pontianak hingga kabupaten Sintang, bahkan provinsi Kalimantan Tengah sekalipun. Karena disadari ataukah tidak, terlalu banyak jumlah masyarakat yang

Page 4: Tugas Kerangka berfikir

dengan tanpa merasa bersalah memnbuang sampah (plastik/tumbuhan) di aliran sungai.

2. Pelabuhan

Adanya pelabuhan kota Pontianak, kota Singkawang, Kota Sintang dan kota-kota lain di Kalimantan Barat yang berada di Sungai Kapuas ini, dinilai sebagai salah satu penyebab terjadinya pencemaran sampah. Karena kilangan minyak dan bahan bakar yang keluar dari kapal dapat meracuni sistem kemurnian air sungai.

3. Peraturan pemerintah; pelestarian keasrian sungai kapuas

Sebab lain dari pencemaran ini adalah minimnya peraturan pemerintah, baik daerah maupun Kabupaten dalam mengatasi permasalah yang semakin mengkhawatirkan ini. Ditakutkan bahwa kemurnian sungai Kapuas yang terkenal mendunia ini akan segera sirna dan tentunya akan berefek pula pada hutan-hutan yang dilewatinya, sehingga dapat menghilangkan asumsi manusia tentang pulau Kalimantan sabagai paru-paru dunia.

4. Pendatang

Kehadiaran pendatang ke wilayah Kalimantan Barat secara keseluruhan, juga dinilai menjadi salah sumber penyebab permasalahan ini. Sekalipun hanya singgah sejenak di pelabuhan Kota Pontianak. Kehadiran mereka seringkali tidak berlandaskan nilai-nilai luhur masyarakat Pontianak yang senantiasa menjunjung tinggi kemurnian sungai, sehingga membuat mereka bertindak seenaknya karena mengklaim dirinya tidak merasa memiliki atas sungai Kapuas ini.

Solusi:

1. Penanaman kecintaan lingkungan pada masyarakat

Hal ini dapat dilakukan melalui proses sosialisasi pada seluruh elemen masyarakat untuk secara bersama-sama saling mengeratkan persatuan dalam menjaga ekosistem air sungai Kapuas. Karena sungai Kapuas bukanlah milik pemerintah saja, namun juga sebagai aset bagi seluruh warga Kalbar, sehingga perlu disadarkan akan jiwa memiliki atas setiap individu. Didukung dengan pemimpin-pemimpin yang siap berda di garda terdepan dalam menuntaskan permasalahan ini.

2. Peraturan pemerintah yang mampu menjamin pelestarian sungai

Perda dinilai sangat penting, karena hal ini akan mampu menyetir perilkaku peduli lingkungan masyarakat. Tentunya ditentukan pula dengan tingkat pengawasan dan pengevaluasian serta penegakan sanksi yang dilakukan pihak pemerintahan.

3. Lembaga penyelamatan kelestarian sungai Kapuas

Page 5: Tugas Kerangka berfikir

Solusi terakhir yang kami tawarkan yakni dibentuknya suatu laskar penyelamatan ekosistem sungai. Yang memang konsentrasi pada pengembalian dan pelestarian sungai Kapuas ini. Semacam klub yang dibentuk dibawah lindungan resmi pemerintah sehingga dapat memudahkan dalam mendapatkan biaya akomodasi pelestarian sungai, juga dapat bertindak lues dan berhak untuk mengambil tindakan pada pelanggar peraturan sungai.

Khasanah Pengetahuan Ilmiah

Beberapa ilmu yang dapat mengatasi permasalahan ini antara lain:

1. Ilmu budaya

Penulis sengaja meletakkan ilmu budaya pada posisi pertama dalam penyelesaian masalah ini. Karena pada hakekatnya, kebudayaanlah yang sebenarnya mampu menahkodai perilaku masyarakat. Jika dalam budaya mereka sejak zaman dahulu dalam menjaga kemurnian tinggi hingga sekarang, maka dapat dipastikan bahwa setiap masyarakat akan selalu berpegang teguh pada budaya baik yang ditinggalkan sesepuhnya

2. Ilmu sosial

Ilmu ini berjasa dalam hal ini kaitannya dengan pengsosialisasian pemerintah pada masyarakat dan pengamalan masyarakat dengan segala peraturan, baik peraturan perundang-undangan maupun peraturan adat.

3. Ilmu pengetahuan alam

Setelah ilmu yang bersifat rohani, tidak tampak dan tanpa dipelajari secara detail, maka kemudian dibutuhkan keilmuan rasional. Dalam hal ini ilmu pengetahuan alam, yang mana diaharapkan mampu mendiaknosa kekurangan dan mampu memberikan solusi tepat sesuai ilmu pengetahuan alam untuk mewujudkan suasana sungai Kapuas yang asri tanpa pencemanaran.

Hipotesis

1. Setelah diadakan sosialisasi yang baik, masyarakat akan lebih memiliki rasa memiliki dalam menjaga kelestarian ekosistem sungai. Baik masyarakat pendatang dan terlebih bagi masyarakat pribumi. Dengan didukung oleh peraturan pemerintah setempat yang tegas, jelas dan berkonsekuensi bagi pelaksananya.

2. Jika seluruh solusi telah terlaksana dengan baik, maka dapat disinyalir bahwa kelestarian sungai Kapuas akan tetap terjaga. Tanpa merusak sistem perekonomian masyarakat Kalimantan barat atau mengganggu sistem transportasi air yang berada di dalamnya.

Page 6: Tugas Kerangka berfikir