22
Kelas : XZ Kelas : XZ Kelompok IV : Kelompok IV : 1. Irti Nova Andraini 1. Irti Nova Andraini (201212501321) (201212501321) 2. Diar Riska Andraiani 2. Diar Riska Andraiani (201212501206) (201212501206) 3. Indah Anggraeni Saputri 3. Indah Anggraeni Saputri (201212501246) (201212501246) 4. Rama Rajesatya 4. Rama Rajesatya (201212501168) (201212501168)

Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Kelas : XZKelas : XZKelompok IV :Kelompok IV :1. Irti Nova Andraini1. Irti Nova Andraini(201212501321)(201212501321)2. Diar Riska Andraiani2. Diar Riska Andraiani(201212501206)(201212501206)3. Indah Anggraeni Saputri3. Indah Anggraeni Saputri(201212501246)(201212501246)4. Rama Rajesatya4. Rama Rajesatya(201212501168)(201212501168)

Page 2: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

LANDASAN TEORI, LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESISPENGAJUAN HIPOTESIS

Page 3: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis
Page 4: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

LANDASAN TEORI • Langkah kedua setelah merumuskan Langkah kedua setelah merumuskan

masalah adalah mencari teori-teori, konsep-masalah adalah mencari teori-teori, konsep-konsep, dan generalisasi hasil-hasil konsep, dan generalisasi hasil-hasil penelitian yang dapat dijadikan landasan penelitian yang dapat dijadikan landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian. teoritis untuk pelaksanaan penelitian.

• Adanya landasan teori merupakan ciri Adanya landasan teori merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan ciri ilmiah bahwa penelitian itu merupakan ciri ilmiah untuk mendapatkan data.untuk mendapatkan data.

BERISI SELURUH TEORI DAN PENDAPAT PARA AHLI YANG RELEVAN DENGAN VARIABEL YANG

DITELITI

Page 5: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

A. Pengertian Teori

Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan Teori adalah seperangkat konstruk (konsep), definisi dan proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara proposisi yang berfungsi untuk melihat fenomena secara sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sistematik, melalui spesifikasi hubungan antara variabel, sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan sehingga dapat berguna untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52)meramalkan fenomena. (Neumen dalam Sugiyono, 2010:52)

Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang Teori adalah generalisasi atau kumpulan generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena secara sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, secara sistematik. (Wiliam Wiersma dalam Sugiyono, 2010:52).2010:52).

Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori Sitirahayu Haditono, 1999 menyatakan bahwa suatu teori akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak akan memperoleh arti yang penting, bila ia lebih banyak dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala dapat melukiskan, menerangkan dan meramalkan gejala yang ada.yang ada.

Page 6: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Pengertian TeoriPengertian Teori

Mark 1963, dalam Sitirahayu Haditono (1999) Mark 1963, dalam Sitirahayu Haditono (1999) membedakan adanya tiga macam teori. membedakan adanya tiga macam teori.

1. Teori yang deduktif : memberi keterangan yang dimulai dari suatu perkiraan atau pikiran spekulatif tertentu ke arah data yang akan diterangkan.

2. Teori yang induktif : cara menerangkan adalah dari data ke arah teori.

3. Teori yang fungsional : di sini nampak suatu interaksi pengaruh antara data dan perkiraan teoritis yaitu data mempengaruhi pembentukan teori dan pembetukan teori kembali mempengaruhi data.

Page 7: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Pengertian TeoriPengertian Teori

Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah Berdasarkan tiga pandangan ini dapatlah disimpulkan bahwa teori dapat dipandang disimpulkan bahwa teori dapat dipandang sebagai berikutsebagai berikut. .

1. Teori menunjuk pada sekelompok hukum yang tersusun secara logis. Hukum-hukum ini biasanya sifat hubungan yang deduktif. Suatu hukum menunjukkan suatu hubungan antara variabel-variabel empiris yang bersifat ajeg dan dapat diramal sebelumnya.

2. Suatu teori juga dapat merupakan suatu rangkuman tertulis mengenai suatu kelompok hukum yang diperoleh secara empiris dalam suatu bidang tertentu.

3. Suatu teori juga dapat menunjuk pada suatu cara menerangkan yang menggeneralisasi.

Page 8: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Pengertian TeoriPengertian Teori Teori : alur logika atau penalaran yang merupakan Teori : alur logika atau penalaran yang merupakan

seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang seperangkat konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. disusun secara sistematis.

Fungsi teori : menjelaskan (explanation), Fungsi teori : menjelaskan (explanation), meramalkan (prediction) dan pengendalian meramalkan (prediction) dan pengendalian (control) suatu gejala.(control) suatu gejala.

Teori : seperangkat konsep, asumsi, dan Teori : seperangkat konsep, asumsi, dan generalisasi yang dapat digunakan untuk generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam mengungkapkan dan menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. berbagai organisasi.

Hoy & Miskel (2001) : 1) teori itu berkenaan Hoy & Miskel (2001) : 1) teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang logis, 2) berfungsi untuk mengungkapkan, logis, 2) berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan memprediksi perilaku yang menjelaskan dan memprediksi perilaku yang memiliki keteraturan 3) sebagai stimulan dan memiliki keteraturan 3) sebagai stimulan dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.panduan untuk mengembangkan pengetahuan.

Page 9: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

B. Tingkatan dan Fokus TeoriB. Tingkatan dan Fokus TeoriTingkatan teori : micro, meso dan

macro.

Micro level theory : small slice of time, space or a number of people. The concept are usually not very abstract.

Meso level theory : attempts to link macro and micro levels or to operate at an intermediate level.

Macro level theory : concerns the operation of larger aggregates such as social institutions, entire culture systems and whole societies. It uses more concepts that are abstract.

Page 10: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Tingkatan dan Fokus TeoriTingkatan dan Fokus TeoriFokus teori : teori substatif, teori formal dan middle

range theory.

Subtantive theory is developed for a specific area of social concern such as delinquent gangs, strikes, disforce or res relation.Formal theory is developed for a brand conceptual area in general theory, such as deviance, socialization or power.

Middle range theory are slightly more abstract than empirical generalization or specific hypotheses. Middle range theories can be formal or substantive. Middle range theory is principally used in sociology to guide empirical inquiry.

Teori yang digunakan untuk perumusan hipotesis yang akan diuji melalui pengumpulan data adalah teori subtantif karena teori ini lebih fokus berlaku untuk obyek yang akan diteliti.

Page 11: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

C. KEGUNAAN TEORI DALAM PENELITIAN

Dalam penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus sudah jelas karena teori di sini sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis dan sebagai referensi untuk menyusun instrumen penelitian.

Teori digunakan untuk memperjelas dan mempertajam ruang lingkup atau konstruk variabel yang akan diteliti, untuk merumuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian karena pada dasarnya hipotesis itu merupakan pernyataan yang bersifat prediktif, untuk mencandra dan membahas hasil penelitian sehingga selanjutnya digunakan untuk memberikan saran dalam upaya pemecahan masalah.

Page 12: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

D. DESKRIPSI TEORI

Deskripsi teori : uraian sistematis tentang Deskripsi teori : uraian sistematis tentang teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan variabel yang diteliti. dengan variabel yang diteliti.

Deskripsi teori berisi tentang penjelasan Deskripsi teori berisi tentang penjelasan terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui terhadap variabel-variabel yang diteliti melalui pendefinisian dan uraian yang lengkap dan pendefinisian dan uraian yang lengkap dan mendalam dari berbagai referensi sehingga mendalam dari berbagai referensi sehingga ruang lingkup, kedudukan dan prediksi ruang lingkup, kedudukan dan prediksi terhadap hubungan antar variabel yang akan terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.diteliti menjadi lebih jelas dan terarah.

Sumber bacaan yang baik harus memenuhi Sumber bacaan yang baik harus memenuhi tiga kriteria yaitu relevansi, kelengkapan dan tiga kriteria yaitu relevansi, kelengkapan dan kemutakhiran.kemutakhiran.

Page 13: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

E. KERANGKA BERFIKIR

Kerangka berfikir : model konseptual Kerangka berfikir : model konseptual tentang bagaimana teori tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.masalah yang penting.

Kerangka berfikir yang baik akan Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. antar variabel yang diteliti.

Page 14: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Kerangka BerpikirKerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan Kerangka berpikir merupakan penjelasan sementara terhadap gejala penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahanyang menjadi obyek permasalahan

Disusun berdasarkan tinjauan pustaka Disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil penelitian yang relevandan hasil penelitian yang relevan

Sebagai argumentasi dalam Sebagai argumentasi dalam merumuskan hipotesis. Harus analitis, merumuskan hipotesis. Harus analitis, sistematis dan menggunakan teori yg sistematis dan menggunakan teori yg relevan relevan

Page 15: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Kerangka BerpikirKerangka Berpikir Perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan Perlu dijelaskan hubungan antar variabel independen dan

dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dependen. Bila dalam penelitian ada variabel moderator dan intervening maka juga perlu dijelaskan mengapa dan intervening maka juga perlu dijelaskan mengapa variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian. variabel itu ikut dilibatkan dalam penelitian.

Penjelasan :Penjelasan : 1. 1. Menetapkan variabel yang ditelitiMenetapkan variabel yang diteliti..

2. 2. Membaca Buku dan Hasil PenelitianMembaca Buku dan Hasil Penelitian3. 3. Deskripsi Teori dan Hasil PenelitianDeskripsi Teori dan Hasil Penelitian44. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil. Analisis Kritis terhadap Teori dan Hasil PenelitianPenelitian

..

Page 16: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

Kerangka BerpikirKerangka Berpikir

5. 5. Analisis Komparatif terhadap Analisis Komparatif terhadap Teori dan hasil Teori dan hasil Penelitian.Penelitian.6.6. Sintesa Kesimpulan Sintesa Kesimpulan7.7. Kerangka BerpikirKerangka Berpikir8. 8. HipotesisHipotesis

Page 17: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

F. HIPOTESIS

Tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis.Penelitian yang bersifat eksploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan hipotesis.Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Page 18: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

HipotesisHipotesis Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah Penelitian yang merumuskan hipotesis adalah

penelitian yang menggunakan pendekatan penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.kuantitatif.

Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis Pada penelitian kualitatif tidak dirumuskan hipotesis tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis tetapi justru diharapkan dapat ditemukan hipotesis selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh selanjutnya hipotesis tersebut akan diuji oleh peneliti dengan menggunakan pendekatan peneliti dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.kuantitatif.

Hipotesis statistik ada jika penelitian menggunakan Hipotesis statistik ada jika penelitian menggunakan sampel dan jika penelitian tidak menggunakan sampel dan jika penelitian tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik.sampel maka tidak ada hipotesis statistik.

Hipotesis yang akan diuji dan merupakan jawaban Hipotesis yang akan diuji dan merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah dinamakan sementara terhadap rumusan masalah dinamakan hipotesis kerja/hipotesis alternatif dan sebagai hipotesis kerja/hipotesis alternatif dan sebagai lawannya adalah hipotesis nol. Hipotesis kerja lawannya adalah hipotesis nol. Hipotesis kerja disusun berdasarkan atas teori yang dipandang disusun berdasarkan atas teori yang dipandang handal sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena handal sedangkan hipotesis nol dirumuskan karena teori yang digunakan masih diragukan teori yang digunakan masih diragukan kehandalannyakehandalannya

Page 19: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

1. Bentuk-bentuk hipotesis :

HipotesisHipotesis

a) Hipotesis DeskriptifMerupakan jawaban sementara terhadap

masalah deskriptif yaitu berkenaan dengan variabel mandiri.

b) Hipotesis Komparatif Merupakan jawaban sementara terhadap

masalah komperatif.

c) Hipotesis sosiatifAdalah jawaban sementara terhadap

rumusan yang asosiatif, yaitu yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.

Page 20: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

2. Paradigma Penelitian, Rumusan Masalah dan Hipotesis

HipotesisHipotesis

Peneliti dapat menggunakan sebagai panduan untuk merumuskan masalah, dan hipotesis penelitiannya, yang selanjutnya dapat digunakan dalam pengumpulan data dan analisis.

Pada setiap paradigma penelitian minimal terdapat satu rumusan masalah penelitian yaitu masalah deskriptif.

Page 21: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis

3. Karakteristik Hipotesis yang Baik

a) dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih.

b) dinyatakan dalam kalimat yang jelas sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran

c) dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

HipotesisHipotesis

Page 22: Landasan Teori, Kerangka Berfikir, dan Pengajuan Hipotesis