16
Perbandingan Hasil Belajar Sub Kompetensi Menguasai Gambar Teknik Elektronika Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Alat Peraga Microsoft PowerPoint 2000 Dengan Siswa Yang Diajar Menggunakan Alat Peraga Wallchart Di Kelas I Program Keahlian Teknik Elektronika Industri SMKN 39 Jakarta. Richy Maryadi (5215083387) Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Reguler Rahmat Sudrajat (521506) Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika Reguler Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika antara siswa yang diajar menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dengan siswa yang diajar menggunakan alat peraga wallchart di kelas I Program Keahlian Elektronika Industri SMK Negeri 39 Jakarta tahun ajaran 2005/2006 semester genap. Dalam kurikulum SMK edisi 2004 program keahlian teknik elektronika industri terdapat kompetensi mengoperasikan peralatan industri berbasis peralatan elektronik. Kompetensi tersebut memiliki lima sub kompetensi, diantarnya menguasai gambar teknik elektronika. Menguasai gambar teknik elektronika merupakan salah satu sub kompetensi yang diajarkan pada siswa SMK tingkat satu program keahlian teknik elektronika industri. Pada sub kompetensi ini terdapat kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika 1

Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

Perbandingan Hasil Belajar Sub Kompetensi Menguasai Gambar Teknik Elektronika Antara Siswa Yang Diajar Menggunakan Alat Peraga Microsoft PowerPoint 2000 Dengan

Siswa Yang Diajar Menggunakan Alat Peraga Wallchart Di Kelas I Program Keahlian Teknik Elektronika Industri SMKN 39 Jakarta.

Richy Maryadi (5215083387)Mahasiswa Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Reguler

Rahmat Sudrajat (521506)Alumni Universitas Negeri Jakarta Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika

Reguler

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai perbedaan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika antara siswa yang diajar menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dengan siswa yang diajar menggunakan alat peraga wallchart di kelas I Program Keahlian Elektronika Industri SMK Negeri 39 Jakarta tahun ajaran 2005/2006 semester genap.

Dalam kurikulum SMK edisi 2004 program keahlian teknik elektronika industri terdapat kompetensi mengoperasikan peralatan industri berbasis peralatan elektronik. Kompetensi tersebut memiliki lima sub kompetensi, diantarnya menguasai gambar teknik elektronika.Menguasai gambar teknik elektronika merupakan salah satu sub kompetensi yang diajarkan pada siswa SMK tingkat satu program keahlian teknik elektronika industri. Pada sub kompetensi ini terdapat kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika. Pada kriteria kinerja ini siswa akan mendapatkan pengetahuan dasar dalam mengenal dan mengingat nama dan simbol komponen-komponen elektronika sebelum ketingkat yang lebih jauh seperti

pemahaman komponen tersebut dalam suatu rangkaian elektronika.Dalam sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika pada kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika tampaknya perlu perubahan dalam penyajian materi. Selain siswa dituntut berpikir cerdas, penyajian materi ini cenderung tidak menarik. Hal ini karena guru sebagian besar masih menggunakan metode ceramah dan latihan. Pengaruh hal tersebut terhadap siswa menyebabkan nilai blok ini turun.Pada dasarnya sub kompetensi ini banyak yang menyukai, tetapi siswa kesulitan ketika menterjemahkan simbol ke dalam komponen, sementara fungsi, simbol dan komponen hanya berupa hafalan bukan mengerti. Biasanya guru menjelaskan langkah demi langkah disertai dengan

1

Page 2: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

gambar. Pada umumnya siswa akan merasa kesulitan ketika harus menuangkannya ke dalam gambar. Contoh kesalahan yang sering terjadi adalah kurang cermatnya siswa ketika menentukan simbol dalam komponen. Berdasarkan uraian diatas, maka untuk meningkatkan daya ingat siswa dalam hal penyampaian materi perlu ada perubahan, guru dapat menyajikan materi pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran berupa alat peraga. Sehingga siswa akan mendapat suasana dan pengalaman yang baru dalam belajar. Oleh karena itu, bagi seorang guru memilih alat peraga yang tepat

merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan hasil belajar siswa demi tercapainya tujuan pendidikan. Dengan demikian dalam penelitian ini akan diteliti apakah ada perbedaan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika antara siswa yang diajar menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dengan siswa yang diajar menggunakan alat peraga wallchart pada kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronik

KERANGKA TEORIBelajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui interaksi dengan lingkungan. Hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal siswa. Diantaranya metode mengajar guru dan lingkungan yang kondusif. Sudah menjadi tugas guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Siswa mendapatkan pengetahuan yang merupakan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika.Alat peraga dapat membantu siswa dalam memahami konsep gambar. Pada kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika, umumnya siswa mengalami kesulitan dalam menerjemahkan bahasa verbal ke dalam gambar, sementara yang akan digambar itu adalah simbol. Guru dapat membimbing siswa dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dan wallchart. Setelah siswa paham apa yang telah dijelaskan oleh guru, siswa dapat membuat

gambar, simbol beserta fungsi komponen dengan mengacu pada alat peraga. Dengan menggunakan alat peraga wallchart guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan mudah kepada siswa. Karena dengan wallchart materi pelajaran yang berupa konsep abstrak akan lebih konkrit diterima oleh siswa. Sedangkan dengan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan cara persentasi. Jika dilihat dari kedua alat peraga tersebut maka dapat diyakini bahwa alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 lebih unggul dari pada wallchart, sebab gambar yang ditampilkan oleh Microsoft PowerPoint 2000 lebih menarik daripada gambar pada wallchart.Dari uraian tersebut di atas diduga ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dengan siswa yang diajar dengan mengunakan alat peraga wallchart pada kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika

2

Page 3: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

SUB KOMPETENSI MENGUASAI GAMBAR TEKNIK ELEKTRONIKA

Substansi atau materi yang diajarkan di SMK disajikan dalam bentuk berbagai kompetensi yang dinilai penting dan perlu bagi peserta didik dalam menjalani kehidupan sesuai dengan zamannya. Kompetensi dimaksud meliputi kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi manusia Indonesia yang cerdas dan pekerja yang kompeten, sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi.

Untuk mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan oleh industri/dunia usaha/asosiasi profesi, substansi diklat dikemas dalam berbagai mata diklat yang dikelompokkan dan diorganisasikan menjadi program normatif, adaptif, dan produktif.

Program produktif adalah kelompok mata diklat yang berfungsi membekali peserta didik agar memiliki kompetensi kerja sesuai standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Dalam hal SKKNI belum ada, maka digunakan standar kompetensi yang disepakati oleh forum yang dianggap mewakili dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif bersifat melayani permintaan pasar kerja, karena itu lebih banyak ditentukan oleh dunia usaha/industri atau asosiasi profesi. Program produktif diajarkan secara spesifik sesuai dengan kebutuhan tiap program keahlian

Pada program keahlian teknik elektronika industri tahapan atau tata urutan kompetensi yang dilatihkan pada peserta

didik dalam kurun waktu 3 tahun terdiri dari enam kompetensi yang masing-masing kompetensinya dibagi atas beberapa sub kompetensi.

Diagram di bawah ini menunjukan tahapan atau tata urutan kompetensi yang dilatihkan pada peserta didik dalam kurun waktu 3 tahun dan kemungkinan multiexit-entry yang dapat diterapkan.

Gambar 2. Diagram Tahapan atau Tata Urutan Kompetensi yang Dilatihkan Pada Peserta Didik dalam Kurun Waktu 3 Tahun.

Keterangan :

A. Mengoperasikan peralatan industri berbasis peralatan elektronik

B. Merawat peralatan industri berbasis peralatan elektronik

C. Menginstalasi peralatan kontrol proses berbasis peralatan elektronik

D. Menerapkan peralatan kontrol proses berbasis peralatan elektronik

E. Trouble shooting peralatan kontrol proses berbasis peralatan elektronik Memperbaiki peralatan kontrol proses berbasis peralatan elektronik.

Sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika merupakan bagian dari kompetensi mengoperasikan peralatan industri berbasis peralatan elektronik. Pada kompetensi ini terdiri dari 480 jam

3

Page 4: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

pembelajaran yang terbagi atas lima sub kompetensi. Salah satu sub kompetensinya yaitu menguasai gambar teknik elektronika.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika adalah salah satu mata diklat pada program keahlian teknik elektronika industri yang dalam hal ini mengupayakan peserta didik untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan dalam hal penyampaian ide dan gagasan keteknikannya dibidang elektronika dalam bentuk bahasa yang universal sehingga individu lain mengerti akan ide dan gagasan tersebut.

ALAT PERAGA

Alat peraga adalah alat bantu yang dapat dilihat dan diraba. Dalam media pendidikan alat peraga sangat membatu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Sehingga alat peraga menjadi salah satu faktor pendukung yang cukup signifikan dalam pencapaian hasil belajar siswa.

Dalam belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika, alat peraga sangat membantu siswa karena dapat dilihat langsung sehingga persepsi tentang sebuah konsep akan lebih mudah diserap oleh siswa dan lebih tahan lama melekat dalam benaknya. Hal tersebut telah dikatakan oleh Hermana, bahwa alat peraga adalah alat bantu atau pelengkap yang dipergunakan untuk membantu dalam memperlancar, memperjelas penyampaian konsep, ide, pengertian atau materi pelajaran di dalam atau di luar kelas.

a. Microsoft PowerPoint 2000Microsoft PowerPoint 2000 adalah program grafis yang dirancang untuk digunakan bersama Microsoft Windows 95 atau 98, Windows NT Workstation 3.51, atau Windows NT 4.0. PowerPoint 2000 khusus untuk menghasilkan persentsi bisnis secara efektif. Banyak program grafis yang dapat membantu kita membuat gambar, tetapi PowerPoint membantu kita membuat teks dan gambar serta warna dan bentuk secara bersamaan dalam upaya menyajikan pesan yang efektif.

Microsoft PowerPoint 2000 adalah program aplikasi presentasi yang merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office. Keuntungan terbesar dari program ini adalah tidak perlunya pembelian piranti lunak karena sudah berada di dalam Microsoft Office. Jadi pada waktu penginstalan program Microsoft Office dengan sendirinya program ini akan terinstal. Sehingga waktu dan tenaga lebih efisiensi untuk belajar Microsoft PowerPoint 2000.

Keuntungan lain dari program ini adalah sederhananya tampilan ikon-ikon. Ikon-ikon pembuatan presentasi kurang lebih sama dengan ikon-ikon Microsoft Word yang sudah dikenal oleh kebanyakan pemakai komputer. Pemakai tidak harus mempelajari bahasa pemrograman. Dengan ikon yang dikenal dan pengoprasian tanpa bahasa program maka hambatan lain dari pembelajaran Microsoft PowerPoint 2000 dapat dikurangi yaitu hambatan pengetahuan teknis dan teori. Pengajar atau ahli bahasa dapat membuat sebuah program

4

Page 5: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

pembelajaran bahasa tanpa harus belajar bahasa komputer terlebih dahulu.

Meskipun program aplikasi ini sebenarnya merupakan program untuk membuat presentasi namun fasilitas yang ada dapat dipergunakan untuk membuat program pembelajaran. Program yang dihasilkanpun akan cukup menarik. Sehingga, jika program ini kita gunakan dalam media pembelajaran maka siswa yang belajar dengan menggunakan media ini akan lebih termotivasi untuk belajar.

Microsoft PowerPoint 2000 dapat digunakan instruktur (guru) sebagai alat peraga untuk menyampaikan materi kepada peserta didik (siswa). Selain bernilai praktis, ekonomis dan ilmiah, Microsoft PowerPoint 2000 juga sangat rasional dan fungsional untuk menyampaikan meteri pelajaran kepada siswa, sehingga sangat cocok untuk dijadikan alat peraga dalam media pembelajaran.

Microsoft PowerPoint 2000 akan lebih efektif jika digunakan sebagai alat peraga dalam mata diklat sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika. Sebab, dalam mata diklat tersebut sebagian besar materi yang harus disampaikan kepada siswa berupa gambar. siswa akan lebih termotivasi jika materi gambar yang disampaikan memiliki bentuk dan warna yang menarik. Hal itu dapat tercapai jika alat peraga yang digunakan adalah Microsoft PowerPoint 2000.

Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa Microsoft PowerPoint 2000 merupakan salah satu alat peraga yang dapat digunakan dalam belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika.

b. WallchartWallchart adalah bahan cetak, biasanya berupa bagan siklus/proses atau  grafik yang bermakna menunjukkan posisi tertentu. Wallchart salah satu alat peraga yang sering digunakan dalam media pembelajaran. Dengan menggunakan alat peraga wallchart guru dapat menyampaikan materi pelajaran dengan mudah kepada siswa. Karena dengan wallchart materi pelajaran yang berupa konsep abstrak akan lebih konkrit diterima oleh siswa.

Wallchart merupakan komponen utama dalam mengembangkan kerangka proses alur berpikir, dan mampu mendisplaykan secara jelas konsep abstrak dalam belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika dan lebih memperjelas dalam proses penyampaian informasi tentang penjelasan materi. Sehingga diharapkan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika akan meningkat terutama pada kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika.

Bagi seorang instruktur atau guru sebenarnya tidak sulit untuk membuat sebuah alat peraga wallchart hanya dengan sedikit keuletan dan kreatifitas guru dapat membuat alat peraga tersebut. Walaupun demikian dalam penyampaiannya guru harus memperhatikan apakah materi yang hendak disampaikan melalui wallchart tersebut telah tercapai atau belum tujuannya sehingga tidak menghilangkan fungsi wallchart.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa wallchart merupakan salah satu alat peraga

5

Page 6: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

yang dapat digunakan dalam belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika.

HASIL BELAJAR SUB KOMPETENSI MENGUASAI GAMBAR TEKNIK

ELEKTRONIKA

Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku yang diperoleh siswa setelah mengalami proses pembelajaran yang diukur berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Jadi hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika adalah perubahan tingkah laku atau perubahan kemampuan yang berkaitan dengan kecakapan, kebiasan dan keterampilan yang terjadi pada siswa setelah melakukan suatu kegiatan belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika dalam suatu waktu tertentu.

METODOLOGI PENELITIANPenelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 39 Jakarta pada kelas I Program Keahlian Teknik Elektronika Industri semester II tahun ajaran 2005/2006. Jadwal dan waktu sesuai dengan kurikulum untuk kriteria kinerja identifikasi dan prosedur gambar teknik elektronika berdasarkan pada standar gambar teknik listrik dan teknik elektronika.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode experiment. Penelitian dilakukan terhadap kelompok-kelompok yang homogen, terdiri atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dan kelompok

kedua adalah kelompok yang diajar dengan mengunakan alat peraga wallchart.

HASIL PENELITIANBerdasarkan hasil perhitungan di atas diperoleh rata-rata nilai hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika pada kelas eksperimen I adalah sebesar 7,38 dan rata-rata hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika pada kelas eksperimen II sebesar 6,57. Hasil tersebut menunjukan bahwa kecenderungan nilai yang diperoleh siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 lebih tinggi dari pada nilai yang diperoleh siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Wallchart.

Dari tabel uji Liliefors untuk hasil belajar siswa kelas eksperimen I didapat L0 maks sebesar 0,768, dan untuk hasil belajar siswa kelas eksperimen II L0 maks sebesar 0,1056,

sedangkan Ltabel=0 , 1591pada taraf

signifikan = 0,05, dan n=31 . Dengan demikian dari kedua kelas diperoleh L0 maks < Ltabel, maka H0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berdistribusi normal.

Dari hasil penelitian analisis statistik terhadap nilai baku diperoleh variansi hasil belajar siswa kelas eksperimen I sebesar 0,627. Sedangkan pada hasil belajar siswa kelas eksperimen II diperoleh variansi sebesar 0,693. dengan demikian diperoleh

harga Fhitung=1,105 dan F tabel untuk taraf signifikan = 0,05 dan jumlah siswa setiap

kelas adalah 31 orang diperoleh F tabel

sebesar 0,482 dan 2,07. Karena Fhitung=

6

Page 7: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

1,105 berada diantara 0,482 dan 2,07, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas berasal dari populasi yang homogen.

Pada analisis hipotesis dengan uji-t didapat simpangan baku kedua kelas sebesar 0,812

sehingga didapat harga thitung sebesar 3,932.

Besar t tabel pada = 0,05 dan dk = 60 didapat nilai 1,671. Dengan demikian

thitung>t tabel , maka H0 ditolak dan H1

diterima.

PEMBAHASAN HASIL PENELITIANBerdasarkan hasil penelitian analisis

statistik diperoleh harga rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 sebesar 7,38 dan harga rata-rata siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Wallchart sebesar 6,57. Perbedaan harga tersebut sebesar 0,81. Dari hasil rata-rata ini sudah terlihat adanya perbedaan, hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 lebih unggul dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Wallchart.

Hasil penelitian uji hipotesis menggunakan uji kesamaan dua rata-rata satu pihak dengan uji-t dan diperoleh harga

thitung sebesar 3,932 dan t tabel pada = 0,05 dan dk = 60 sebesar 1,671, sehingga harga

thitung>t tabel , maka H0 ditolak dan H1

diterima. Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan

menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Wallchart.

KESIMPULANBerdasarkan hasil analisis data dan pegujian hipotesis penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Terdapat perbedaan antara hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dengan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar menggunakan alat peraga Wallchart.Hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 lebih tinggi dari pada hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Wallchart.

IMPLIKASIBerdasarkan kesimpulan diatas,

penggunaan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 terhadap siswa kelas I SMKN 39 Jakarta pada saat proses pembelajaran berlangsung, dapat meningkatkan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika. Penggunaan alat peraga ini dapat lebih memotivasi siswa untuk mengikuti materi pelajaran dan dapat meningkatkan efektifitas suasana belajar siswa. Dengan memberikan gambar dan warna yang lebih variatif pada alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 akan

7

Page 8: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

lebih memotivasi siswa untuk mengoptimalkan hasil belajar mereka.

Dalam proses belajar mengajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000, para siswa menjadi lebih tertarik terhadap pembelajaran sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika karena selain mendapat situasi belajar yang berbeda siswa juga lebih mudah memahami materi pelajaran yang sedang disampaikan.

Hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 lebih tinggi dari pada hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika siswa yang diajar dengan menggunakan alat peraga Wallchart.

SARANSesuai dengan hasil yang diperoleh dari penelitian, maka dapat disarankan sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dalam proses belajar mengajar di kelas, agar dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Guru seharusnya melakukan kontrol yang cukup ketat pada saat siswa melakukan kegiatan belajar.

3. Siswa hendaknya lebih aktif bertanya kepada guru ketika ada materi yang kurang dipahaminya.

4. Pihak sekolah hendaknya memberikan fasilitas dan keleluasaan lebih terhadap guru dan siswa agar proses belajar mengajar di kelas berjalan dengan baik.

Sesuai dengan yang telah disampaikan sebelumnya, penggunaan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 dapat meningkatkan hasil belajar sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika.

Dengan demikian untuk mengetahui lebih jauh tentang efektifitas penggunaan alat peraga Microsoft PowerPoint 2000 pada sub kompetensi menguasai gambar teknik elektronika memerlukan penelitian lebih lanjut sehingga dapat digeneralisasikan lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

A. Surjadi, Membuat Siswa Aktif Belajar, Bandung: Mandar Maju, 1989.

A. Tabrani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remadja Karya, 1989.

Ah. Hermana, Alat Peraga dan Komunikasi Pendidikan, Bandung: Medal Agung, 1984.

Aji W. Pahmi, Gambar Teknik Elektro dan Elektronika, Bandung: Armico Bandung, 2001.

Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, Jakarta: Rineka Cipta, 1997.

Amir Hamzah Sulaeman, Media Audio Visual, Jakarta: Gramedia, 1985.

8

Page 9: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

Atwi S. Suparman, “Pengaruh Strategi Instruction, Intelegensi Siswa dan Jumlah Jam Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Matematika, suatu eksperimen di SLTPN 194”, Disertasi yang tidak diterbitkan, FBS Ikip Jakarta, 1982.

Azhar Arsyad, media pembelajaran, (Cetakan ke-6) Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Depdiknas, Kurikulum SMK Edisi 2004 Bagian I Progran Keahlian Teknik Elektronika Industri, Jakarta: Sekjen Depdiknas, 2004.

E. Kosworo, Dinamika Informasi dalam Era Globalisasi, Bandung: Remaja Rodakarya, 1998.

Endang Sri Rejeki, Meningkatkan Minat Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Team Games Tournament, Pelangi Pendidikan, Vol 4 (1) 2001.

Faithe Wempen, Belajar Sendiri dalam 10 Menit “Microsoft PowerPoint 2000”, Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

Ign Masidjo, Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah, Jakarta: Kanisius, 1995.

Nana Sudjana, Penilaian Proses Hasil Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remadja Rosda Karya, 1990.Ngalim Purwanto, Prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Wijaya, 1982.

Oemar Hamalik, Media Pedidikan, Bandung: Alumni, 1986.

Oemar Malik, Metode belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar, Bandung: Tarsito, 1983.

Ratna Willis Dahar, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1989.

Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon Guru, Jakarta: Rajwali, 1988.

Slameto, Belajar dan Faktor–faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Bumi Aksara, 1998.

Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 1992.

Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2003.

, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 1996.

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986.

Wasty Sumanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya, 1980.

, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1998.

www.google.com/mediapembelajaran/Bab I/pedoman bahan ajar/

Yusufhadi Miarso, Teknologi Komunikasi Pendidikan, Jakarta: CV Rajawali, 1984

9

Page 10: Tugas Jurnal Bahasa Indonesia

10