8
Teori Karl Marx Karl Marx dan Marxisme Karl Marx lahir di Trier, sebuah kota di Jerman, dekat perbatasan dengan Prancis di tahun 1818. lahir setelah perang Napoleon, dan setahun setelah David Ricardo meluncurkan bukunya “The Principles of Political Economy”. Dia merupakan pendiri Idiologi komunis yang sekaligus merupakan seorang teoritikus besar kapitalisme. Bukan hanya sekedar ekonom, namun juga seorang philosopis, sosiologis, dan seorang revolusionir. Merupakan seorang profesor dalam berbagai ide yang

Teori Karl Marx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Teori Karl Marx

Teori Karl Marx

Karl Marx dan Marxisme

Karl Marx lahir di Trier, sebuah kota di

Jerman, dekat perbatasan dengan Prancis di tahun

1818. lahir setelah perang Napoleon, dan setahun

setelah David Ricardo meluncurkan bukunya “The

Principles of Political Economy”. Dia merupakan

pendiri Idiologi komunis yang sekaligus merupakan

seorang teoritikus besar kapitalisme. Bukan hanya

sekedar ekonom, namun juga seorang philosopis,

sosiologis, dan seorang revolusionir. Merupakan

seorang profesor dalam berbagai ide yang Revolusioner, yang menginspirasi pemikir-

pemikir lainnya. Setelah menyelesaikan gelar Ph. D dalam filsafat pada tahun 1841 di

Bonn, Berlin, dan Jena. Maka dari sinilah karier Marx dimulai. Pemikiran Karl Marx

merupakan adopsi antara filsafat Hegel, French, dan tentunya pemikiran dari David

Ricardo (pemikir teori ekonom klasik). Analisa Karl Marx tentang kapitalisme

merupakan aplikasi dari teori yang dikembangkan oleh G.W.F Hegel.

Marxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia

menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum

proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-

jam dengan upah minimum sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum

kapitalis. Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh.

Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan pribadi"

dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk

mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme

diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx

kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Itulah dasar dari

Page 2: Teori Karl Marx

marxisme.

Teori Kelas

Dalam uraiannya, Marx menyebut dua kelas saja yang paling berpengaruh,

yaitu kaum kapitalis atau pemilik modal dan kaum buruh atau mereka yang hidup

dengan menjual tenaga kerja sendiri. Dalam sistem produksi kapitalis, dua kelas ini

saling berhadapan. Keduanya saling membutuhkan: buruh hanya dapat bekerja

apabila pemilik membuka tempat kerja baginya. Majikan hanya beruntung dari

pabrik dan mesin-mesin yang dimiliki apabila ada buruh yang mengerjakannya. Tetapi

saling ketergantungan ini tidak seimbang. Buruh tidak dapat hidup kalau ia tidak

bekerja. Ia tidak dapat bekerja kecuali diberi pekerjaan oleh seorang pemilik.

Sebaliknya, meskipun si pemilik tidak mempunyai pendapatan kalau pabriknya tidak

berjalan, tetapi ia masih bisa bertahan lama. Ia dapat hidup dari modal yang

dikumpulkannya selama pabriknya bekerja atau ia dapat menjual pabriknya. Oleh

karena kelas-kelas pekerja tergantung dari sarana agar dapat hidup, kelas-kelas

pekerja dapat dikontrol oleh kelas-kelas pemilik. Itu berarti bahwa para pemilik dapat

menghisap tenaga kerja para pekerja, jadi mereka hidup dari penghisapan tenaga

mereka yang harus bekerja. Kelas-kelas pemilik merupakan kelas-kelas atas dan

kelas-kelas pekerja merupakan kelas-kelas bawah dalam masyarakat. Kedua kelas ini

berada dalam suatu struktur sosial hirarkis, kaum borjuis melakukan eksploitasi

terhadap kaum proletar dalam proses produksi. Eksploitasi ini akan terus berjalan

selama kesadaran semu eksis (false consiousness) dalam diri proletar, yaitu berupa

rasa menyerah diri, menerima keadaan apa adanya tetap terjaga. Ketegangan

hubungan antara kaum proletar dan kaum borjuis mendorong terbentuknya gerakan

sosial besar, yaitu revolusi. Ketegangan tersebut terjadi jika kaum proletar telah sadar

akan eksploitasi kaum borjuis terhadap mereka.

Negara Kelas

Sebagaimana sudah disinggung di atas bahwa menurut Marx, semua sistem

Page 3: Teori Karl Marx

ekonomi sampai sekarang ditandai oleh adanya kelas-kelas bawah dan kelas-kelas

atas. Struktur kekuasaan dalam bidang ekonomi itu tercermin juga dalam bidang

politik. Salah satu pokok teori Karl Marx adalah bahwa negara secara hakiki

merupakan negara kelas, artinya negara dikuasai secara langsung atau tidak langsung

oleh kelas-kelas yang menguasai bidang ekonomi. Dengan kata lain, kalau kita

menerima bahwa individu-individu condong untuk mengidentifikasikan diri dengan

kepentingan-kepentingan kelas sosial mereka, dan bahwa kelas-kelas sosial condong

untuk selalu bertindak menurut kepentingan mereka sendiri, maka dapat ditarik

kesimpulan bersyarat bahwa apabila negara tidak dikuasai oleh seluruh masyarakat,

melainkan hanya oleh sebagiannya, misalnya satu kelas, entah kelas itu menguasai

bidang ekonomi atau tidak, maka Negara akan merupakan negara kelas. Negara akan

mengutamakan kepentingan kelas itu dan kepentingan sekutu-sekutunya, dan

menindas semua usaha kelas-kelas sosial lain yang mengancam monopoli itu. Ini

tidak berarti bahwa kesejahteraan kelas-kelas bawah sama sekali tidak diusahakan.

Tetapi usaha itu dibatasi oleh syarat bahwa kepentingan kelas yang berkuasa tidak

sampai tersentuh. Lebih dari itu, kelas yang berkuasa biasanya memakai

kekuasaannya untuk menikmati berbagai kemudahan. Jadi, negara pertama-tama

tidak bertindak demi kepentingan umum, melainkan demi kepentingan kelas-kelas

atas. Menurut Marx, negara kelas seperti yang disebutkannya di mana-mana mudah

ditemukan.