surat perjanjen

Embed Size (px)

Citation preview

Sistematika dan Contoh Surat Perjanjian yang Efektif Surat perjanjian merupakan salah satu jenis surat resmi. Sebagai surat resmi, surat perjanjian dibuat dengan sistematika khusus sebagaimana surat resmi yang lainnya. Anda yang sudah bekerja sudah tidak asing lagi dengan surat perjanjian. Sebelum Anda menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan, Anda diharuskan untuk menandatangai surat perjanjian kerja. Surat perjanjian tidak hanya diperuntukkan para karyawan atau pegawai. Surat perjanjian juga dibutuhkan untuk berbagai keperluan, seperti sewa-menyewa, jual beli dan sebagainya. Surat perjanjian sangat penting artinya untuk kedua belah pihak yang saling bekerjasama. Hal ini disebabkan karena dalam surat perjanjian memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam mewujudkan kepentingan bersama. Surat Perjanjian Sistematika Penulisan Surat Perjanjian yang Baik Untuk membuat sebuah surat perjanjian tidaklah mudah. Ada seperangkat aturan yang harus dipatuhi. Salah satunya adalah sistematika penulisan surat perjanjian. Apakah sistematika penulisan surat perjanjian itu sama seperti surat-surat pada umumnya? Dari segi isi dan bentuknya, surat perjanjian berbeda dari surat resmi yang lainnya. Hal ini dikarenakan dalam surat perjanjian memuat seperangkat aturan yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak. Sebenarnya apa itu surat perjanjian? Surat perjanjian adalah sebuah naskah yang berisi suatu kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama yang mengikat antara pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan atau perbuatan hukum yang telah disepakati bersama. Jadi surat perjanjian itu sifatnya mengikat kedua pihak yang saling bekerjasama untuk sebuah tindakan dalam kurun waktu tertentu. Dilihat dari definisinya, berarti keberadaan surat perjanjian tidak bisa dianggap remeh, karena surat perjanjian memuat aturan yang jelas secara hukum. Secara umum, surat perjanjian dibuat lebih dari satu halaman, karena harus menyertakan beberapa poin perjanjian yang ditulis dalam bentuk pasal-pasal perjanjian. Jika demikian, sistematika surat perjanjian apakah juga lebih banyak dari sistematika surat resmi yang lainnya? Surat perjanjian secara keseluruhan terdiri atas tiga bagian isi surat, yaitu kepala surat, isi surat dan penutup atau bagian akhir surat. Untuk lebih jelasnya, berikut sistematika surat perjanjian: Kepala Surat. Di bagian kepala surat perjanjian ditulis Surat Perjanjian, yang ditempatkan di tengah lembar naskah surat. Lalu diikuti dengan mencantumkan nomor dan tahun, perihal, serta judul surat perjanjian. Isi Surat. Bagian isi surat perjanjian terdapat hari, tanggal, bulan dan tahun serta tempat pembuatan surat. Memuat nama, pangkat dan NIP (bagi PNS) pekerjaan dan alamat pihak-pihak yang terlibat dalam surat perjanjian. Poin yang membedakan dengan surat resmi lainnya adalah memuat permasalahanpermasalahan yang diperjanjikan, dirumuskan dalam bentuk uraian atau dibagi dalam pasal-pasal dan dikemukakan yang menyangkut hak dan kewajiban dari masing-masing pihak. Pasal-pasal yang dikemukakan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Penutup Surat. Di bagian penutup surat perjanjian terdiri dari pihak yang terkait dalam surat perjanjian, nama jabatan pihak-pihak yang membuat perjanjian, tanda tangan pihak-pihak yang membuat perjanjian, materai, nama jelas pihak-pihak penandatangan, pangkat dan NIP (bagi PNS), stempel jabatan atau instansi, serta saksi-saksi berikut nama jelas dan tanda tangan. Surat Perjanjian Contoh Surat Perjanjian

Jika Anda yang berstatus karyawan, Anda tak perlu lagi dipusingkan dengan bagaimana membuat surat perjanjian. Anda hanya tinggal mempelajari dan menandatangai saja. Namun, bagi Anda yang bertugas untuk merumuskan surat perjanjian kerja tersebut dan masih bingung apa yang harus Anda buat, Anda tak perlu khawatir. Jika Anda juga diharuskan membuat surat perjanjian jual beli tanah misalnya, Anda bisa melihat contoh surat perjanjian sebagai berikut: Contoh Surat Perjanjian Kerja Surat Perjanjian Kerja Yang bertanda tangan dibawah ini: 1. Nama : Alamat : Jabatan Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perusahaan ........... Yang berkedudukan di ....... Jenis Usaha .......... Selanjutnya dalam surat perjanjian ini disebut sebagai pihak pertama (pemilik usaha). 2. Nama : Jenis Kelamin : Tempat & Tgl Lahir : Umur : Agama : Pendidikan terakhir : Alamat : No.KTP : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri sendiri, selanjutnya disebut sebagai pihak kedua (karyawan). Kedua belah pihak sepakat untuk membuat perjanjian kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut. Pasal 1 Pihak pertama degan ini menyatakan menerima pihak kedua sebagai karyawan/pekerja perusahaan ..., yang terletak di ..., dalam bidang tugas ...., dan pihak kedua dengan ini menyatakan bersedia menjadi karyawan pihak pertama dalam bidang tugas .... Pasal 2 Masa percobaan ditetapkan selama 3 bulan dihitung sejak tanggal masuk diterima bekerja (perjanjian waktu tertentu tidak boleh disyaratkan dalam masa percobaan), yakni sejak tanggal .... . Upah diberikan secara (bulanan, harian, mingguan), besarnya upah pokok Rp .....,- dengan waktu kerja sehari ... jam, atau .... jam seminggu. :

Pasal 3 Tunjangan-tunjangan di luar upah adalah: Tunjangan makan Rp ......, Tunjangan transport Rp ......,Bonus Rp ......,Pasal 4 Apabila pemilik usaha atau karyawan mengakhiri perjanjian kerja untuk waktu tertentu sebelum waktunya berakhir, maka pihak yang mengakhiri perjanjian kerja tersebut wajib membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar sisa upah pekerja sampai waktu atau pekerjaan seharusnya selesai, kecuali apabila putusnya hubungan kerja karena alasan memaksa/kesalahan berat pekerja. Pasal 5 Pihak pertama dan kedua bersedia menaati isi peraturan perusahaan, dan pihak kedua akan patuh pada tata tertib perusahaan. Pasal 6 Hal-hal yang belum diatur dalam perjanjian kerja ini, berlaku ketentuan isi KKB dan/atau peraturan perusahaan (jika perusahaan belum memiliki KKB atau peraturan perusahaan, perjanjian kerja ini dibuat lebih rinci lagi dengan mengacu pada pedoman pembuatan peraturan perusahaan). Pasal 7 Segala perselisihan yang timbul akibat perjanjian kerja ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat,dan apabila tidak dapat diselesaikan para pihak akan menyelesaikannya melalui Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri .... Demikian Surat Perjanjian Kerja ini dibuat, setelah para pihak membaca dan memahami isinya kemudian dengan sukarela tanpa paksaan atau tekanan dari siapa pun bersama-sama menandatanganinya di atas kertas bermaterai yang berlaku. Dibuat di .............................. Tanggal ............................... Pihak Pertama Pihak Kedua

(Nama Jelas)

(Nama Jelas)

Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Alamat Kecamatan, Dalam hal

: : ini Pasir di Panjang Ciarsua sebut sebagai RT Pihak

Wawan 004/02 Kabupaten Pihak

Desa Pertama

Jogjogan Bogor (Penjual)

Saya Nama Alamat : Kelurahan Dalam

yang

bertanda

tangan Permai Blok kecamatan

di Yuda AD 10 Babelan Pihak

bawah RT. 008/014 Bekasi Kedua

ini

:

: Pondok Ungu Bahagia, hal ini

Kurniawan No. 15 Utara (Pembeli)

disebut

sebagai

Dengan ini saya sebagai Pihak Pertama (Penjual) telah menjual sebidang tanah saya dengan luas 240M2 kepada Pihak Kedua (Pembeli) dengan harga Rp. 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah). Demikianlah Bogor, Yang surat perjanjian 16 membuat ini saya buat, agar dapat digunakan seperlunya. 2008 pernyataan

November

Pihak

Kedua

(pembeli)

Pihak

Pertama

(penjual)

(Yuda

Kurniawan)

(Wawan)

Saksi-saksi H. Atik Mengetahui Mubarokah (..) (..) Mengetahui

Mengetahui

Kepala

Desa

Jogjogan

Ketua

RT

004

Ketua

RW

02

(.) () (.)