Upload
arilrii2089
View
34
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MANAJEMEN PEMASARAN
TUGASAKHIR SEMESTER
PENGANTAR EKONOMI
Disusun Oleh :
Nama : SYAFRINA ARIANTI
Npm : 43A87067080045
Jurusan : Komputerisasi Akutansi (KA)
Program : D3/KA/2A/Pagi
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
BANI SALEH
BEKASI
2008
KATA PENGANTAR
Dalam usaha meningkatkan kegunaan makalah ini kepada mahasiswa dan
meningkatkan pengajaran dalan perkuliahan para dosen,makalah pengantar ekonomi
telah saya rangkum menjadi yang sekarang ini dan judulnya manajemen pemasaran.
Dari segi materi yang diterangkan tidak terdapat pebedaan, kerana uraian yang dibuat
hanya sedikit saja yang diubah. Tanbahan yang paling penting adalah teks “Ringkasan “
dan arti “Konsep Penting” yang diberikan di bagian belakang dari setiap bab.
Semejak makalah ini dibuat untuk pertama kali mengalami beberapa
perkembangan yang menungkatkan kegunaan teory mikroekonomi sebagai pendekatan
untuk memahami perkembangan tersebut. Dalam dua dekata belakang ini ekonomi dunia
telah mengalami perkembangan .
Perlu ditekankan di sini bahwa walaupun saya telah berusaha memperbaiki uraian
dan penampilan makalah ini, keefektifannya untuk menambah pengetahuan para
mehasiswa sangat tergantung kepada kerja keras mereka. Sehubungan dengan hal ini,
saya ingin menyampaikan kepada mahasiswa atau mereka yang memiliki niat untuk
belajar ekonomi, mempelajari suatu ilmu harus di dasari dengan niat.
Pada dasarnya memasuki fakultas manajemen atau studi pembangunan,
mempelajari ekonomi, akuntansi memerlukan pengetahuan tentang kegiatan ekonomi.
Adapun dalam penyusunan tugas ini masih banyak terdapat kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang dimilki sehingga makalah
jauh dari sempurna, oleh kerana itu dengan tangan terbuka penulis mengharapakan saran
kritik yang membangun dari semuanya.
Besar harapan semoga apa yang penulis sajikan menambah khazanah keilmuan kita
khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya.amin
Bekasi, 5 juni 2009
Penulis
Syafrina Arianti
DAFTAR ISI
Kata Pengantar………………………………………………………………………..i
Daftar Isi……………………………………………………………………………..ii
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………..1
Bab II PENGERTIAN MENAJEMEN PEMASARAN …………………………...2
A. Pemasaran………………………………………………………………...2
B. Manajemen Pemasaran…………………………………………………...2
C. Konsep Pemasaran………………………………………………………..3
D. Segmentasi Pasar…………………………………………………………5
E. Karakteristik Jasa…………………………………………………………6
F. Prilaku ekonomi………………………………………………………..…7
G. Beberapa pendekatan dalam pemasaran………………………………….8
H. Pemasaran Internasional………………………………………………….9
I. Atenatif Saluran…………………………………………………………..10
Bab III SIFAT – SIFAT PEMASARN JASA PEMASARAN………………….....11
A. Sifat Khusus……………………………………………………………..11
B. Pembentukan citra……………………………………………………….12
IV FAKTOR - FAKTOR DALAM PENETAPAN HARGA……………………...13
Bab V RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN………………...…...15
A. Produk……………………………………………………………………15
B. Harga…………………………………………………………………......15
C Saham Distribusi…………………………………………………………..15
D. Promosi………………………………………………………………..….15
Bab VI PENUTUP………………………………………………………………….16
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Peningkatan hasil produksi mengakibatkan pula laba perusahaan, situasi
semacam ini terus berlangsung sampai terjadi depresi ekonomi yang melanda dunia pada
tahun 1930, pada waktu itu timbul pemikiran lain dari para produsen. Jika sebelumnya
mereka lebih mencurahkan perhatian untuk dapat memproduksi barang sebanyak –
banyaknya.
Para produsen berusaha untuk menemukan keinginan para selera konsumen dan
menyesuaikan hasil produksi mereka dengan keinginan dan selera konsumen.
Kebutuhan dasar dibentuk oleh budaya dan kepribadian individu menjadi
keinginan manusia, keinginan ini kalau didukung dengan daya beli menjadi permintaan.
Pemasarn mengarahkan permintaan ini dengan menciptakan produk dan jasa yang tepet.
Produk ini memuaskan kebutuhkan dan keinginan dengan menawarkan nilai kepada
pelanggan, persepsi pelanggan mengenai perbedaan antara manfaat dan menggunakan
produk tersebut dan berapa biaya untuk memperolehnya.
Bila menawarkan produk yang baik, produk akan menipkatan kepuasan
pelanggan, kepuassan pelanggan berkaitan erat dengan mutu. Mutu berarti bukan hanya
tanpa cacat, tetapi juga produk tersebut menawarkan kepuasan yang di cari pelanggan.
Banyak perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang mamilki focus yang
kuat pada pelanggan dan kebulatan komitmen pada pemasaran. Pemasaran adalah proses
social dan manajerial yang menjadi sarana bagi individualdan kelompok untuk
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat pertukaran produk serta nilai
dengan pihak lain. Yang menjadi dasar pemasaran adalah kebuhuhan manusia, yang
merupakan persyaratan dari perasaan kehilangan.
Pemasaran yang ekfektif dianggap sebagai suatu unsure penting bahwa kadang –
kadang sebagai unsure penenrubagi kenerhasilan operasi suatu perusahaan. Bersamaan
dengan pemahaman tentang pemasaran ,perlu pula dipahami arti pasar.
BAB II
PENNGERTIAN MANAJEMEN PEMASARAN
A. PEMASARAN
Pemasaran salah satu kegiatan dalam perekonomian yang membantu dalam
menciptakan nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan harga barang dan jasa.
Faktor penting dalam menciptakan nilai tersebut adalah produksi, pemasaran dan
konsumsi. Pemasaran menjadi penghubung antara kegiatan produksi dan konsumsi.
Banyak ahli yang telah memberikan definisi atas pemasaran ini. Definisi yang
diberikan sering berbeda antara ahli yang satu dengan ahli yang lain. Perbedaan ini
disebabkan karena adanya perbedaan para ahli tersebut dalam memandang dan meninjau
pemasaran.
Dalam kegiatan pemasaran ini, aktivitas pertukaran merupakan hal sentral.
Pertukaran merupakan kegiatan pemasaran dimana seseorang berusaha menawarkan
sejumlah barang atau jasa dengan sejumlah nilai keberbagai macam kelompok social
untuk memenuhi kebutuhannya. Pemasaran sebagai kegiatan manusia diarahkan untuk
memuaskan keinginan dan kebutuhan melalui proses pertukaran. Definisi yangpaling
sesuai dengan tujuan tersebut adalah :
Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial yang didalamnya individu
dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain
(Kotler, 1997).
Definisi pemasaran ini bersandar pada konsep inti yang meliputi kebutuhan (needs),
keinginan (wants), dan permintaan (demands). Manusia harus menemukan kebutuhannya
terlebih dahulu, sebelum ia memenuhinya. Usaha untuk memenuhi kebutuhan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengadakan suatu hubungan. Dengan demikian pemasaran
bia juga diartikan suatu usaha untuk memuaskan kebutuhan pembeli dan penjual
(Swasta, 1996).
B. MANAJEMEN PEMASARAN
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.
Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari
pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain
sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat
diartikan :Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan
pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler,
1997).
Definisi ini mengakui bahwa manajemen pemasaran adalah proses yang melibatkan
analisa, perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan
gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan menghasilkan kepuasan bagi
pihak-pihak yang terkait.
Manajemen pemasaran dapat diterapkan pada semua bidang usaha. Dalam
manajemen terdapat fungsi penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan
serta pengawasan. Tahap perencanan merupakan tahap yang menentukan terhadap
kelangsungan dan kesuksesan suatu organisasi pemasaran.
Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau
pada kemungkinan masa akan datang termasuk dalam pengembangan program,
kebijakan dan prosedur untuk mencapai tujuan pemasaran.
C. KONSEP PEMASARAN
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya harus efi menjalankan konsep
pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini
menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam perusahaan harus dikoordinasi dan
dikelola dengan cara yang labih baik. Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk
memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan
perusahaan yang berdasar pada konseop pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan perusahaan.
Secara definitive dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah falsafah bisnis
yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomis
dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan (Swasta, 1996). Dari definisi
tersebut,perusahaan memili konsekuensi seluruh kegiatan perusahaan harus diarahkan
untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan mampu memberikan kepuasan agar
mendapat laba dalm jangka panjang.
Organisasi perusahan yang menerapkan konsep pemasaran. Konsep pemasaran
juga menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih
efektif dari pada pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan
memuaskan kebutuhan pasar sasaran. Konsep pemasaran ini bersadar pada empat pilar
yaitu pasar sasaran kebutuhan pelanggan, pemasaran terpandu dan profitabilitas. Dewasa
ini konsep pemasaran mengalami perkembangan yang semakin maju sejaln dengan
majunya masyarakat dan teknologi.
Perusahaan tidak lagi berorientasi hanya pada pembeli saja, akan tetapi
berorientasi pada masyarakat atau manusia. Konsep yang demikianlah yang disebut
dengan konsep pemasaran masyarakat .
Selanjutnya akan dibahas tiga factor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep pemasaran :
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen ini, maka :
1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3. Menentukan produk dan program pemasarannya.
4. Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan menafsirkan
keinginan, sikap serta tingkah laku mereka
5.Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan
pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang menarik
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen, semua elemen
pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya pertentangan antara
perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara penyelesaian untuk mengatasi masalah
koordinasi dan integrasi ini dapat menggunakan satu orang yang mempunyai
tanggung jawab terhadap seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi
dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit atau laba.
Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang dengan kemampuan
yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan umum dari sebuah perusahaan.
Banyak perusahaan yang mempunyai tujuan lain disamping laba. Dengan
menggunakan konsep pemasaran ini, hubungan antara perusahaan dan konsumen
akan dapat diperbaiki yang pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan.
D . SEGMENTASI PASARS
Pasar terdiri atas pembeli dan pembeli berbeda dalam banyak hal. Pasar dapat
dibedakan atau disegmentasikan dalam berbagai cara. Pasar bisa diartikan sebagai orang-
orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk
membelanjakannya. Adapun istilah segmentasi pasar dapat didefinisikan sebagai
berikut : Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat
heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat
homogen (Swasta, 1996).
Segmentasi pasar ini merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen.
Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan penetapan sasaran dari
suatu perusahaan.
Segmen pasar ini dapat dibentuk dengan banyak cara. Dengan mengacu pada
demografi atau gaya hidup, segmentasi pasar dapat dilakukan. Ada beberapa pola
berbeda yang akan muncul dalam melakukan segmenatasi pasar ini, yaitu : preferesi
homogen, preferensi yang tersebar dan preferensi terkelompok Dengan menyatukan
program pemasaran yang ditujukan kepada segmen-segmen pasar yang dituju,
manajemen dapat melaksanakan pemasaran dengan lebih baik dan dapat menggunakan
sumberdaya pemasaran secara efisien.
Segmentasi pasar dapat membantu manajemen dalam hal menyalurkan uang dan
usaha ke pasar potensial yang paling menguntungkan, merencanakan produk yang dapat
memenuhi permintaan pasar, menentukan cara-cara promosi yang paling efektif, memilih
media advertensi, dan mengatur waktu yang sebaik-baiknya.
Dalam melakukan segmentasi pasar ini juga perlu suatu alasan yang cukup baik,
misalnya, adanya pasar yang bersifat dinamis dan adanya pasar untuk suatu produk
tertentu. Akan tetapi tidak semua segmentasi pasar yang dilakukan efektif. Dengan
demikian perlu suatu upaya agar segmentasi pasar yang dilakukan itu berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Ada beberapa hal yang mungkin perlu untuk diperhatikan dalam melakukan
segmentasi, diantaranya : dapat diukur, dalam jumlah besar, dapat diakses dengan
mudah, bisa dibedakan serta dapat diambil tindakan. Perusahaan yang mengidentifikasi
segmen pasarnya harus bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa
banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua factor penting yang mesti diperhatikan
dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu daya tarik segmen secara keseluruhan
dan sumberdaya perusahaan (Kotler, 1997).
Setelah evaluasi dilakukan, perusahaan kemudian mengambil keputusan seberapa
banyak segmen yang akan dilayani. Pada tahap evaluasi, ada berapa hal tambahan yang
dapat dijadikan pertimbangan untuk memilih segmen yaitu pilihan etika atas pasar
sasaran, interelasi dan segmen-super, rencana serangan segmen per segmen dan
kerjasama antarsegmen.
E. KARAKTERISTIK JASA
Definisi jasa belum digunakan secara luas oleh pemasar. Ini berkaitan dengan
sulitnya diketahui batasan-batasan yang jelas antara organisasi atau unit usaha yang
menjadi bagian dari penyaluran barang dengan organisasi yang yang menawarkan jasa.
Dengan demikian jasa, khususnya yang menyangkut jasa pertukaran dapat didefinisikan
sebagai : Jasa adalah barang yang tidak kentara (intangible product) yang dibeli dan
dijual di pasar melalui suatu transaksi pertukaran yang saling memuaskan (Swasta,
1996).
Unsur penting dalam pengertian tersebut adalah bahwa jasa merupakan suatu produk
yang tidak kentara, artinya barang yang dipertukarkan dengan uang adalah suatu yang
tidak berwujud. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa ditimbun atau ditumpuk
dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan. Penyaluran jasa kebanyakannya
langsung dari produsen ke konsumen.
Produk jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara
barang dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan
emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan,
mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan
keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.Untuk
pemasaran jasa ini diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana
dibandingkan dengan pemasaran barang.
F. PRILAKU EKONOMI
Perilaku konsumen memiliki kepentingan khusus bagi orang yang dengan berbagai
alasan berhasrat untuk mempengaruhi atau mengubah perilaku tersebut, termasuk orang
yang kepentingan utamanya adalah pemasaran. Tidak mengherankan jika studi tentang
perilaku konsumen ini memiliki akar utama dalam bidang ekonomi dan terlebih lagi
dalam pemasaran.
Dengan demikian, perilaku konsumen menurut Engel (1994) adalah sebagai
berikut :Perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses
keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Subyek ini dapat diancangi dari beberapa prespektif, yaitu : pengaruh konsumen,
menyeluruh dan antarbudaya. Penelitian terhadap motivasi dan perilaku konsumen
mendapat arti dalam masyarakat komtemporer di dunia. Ada pula perspektif yang lebih
menyeluruh dan memfokuskan pada upaya studi konsumsi untuk mengerti bagaimana
manusia berpikir dan berperilaku dalam kegiatan hidup.
Pemasar yang berusaha mempengaruhi perilaku konsumen terletak pada premis
konsumen adalah raja, motivasi dan perilaku konsumen dapat dimengerti melalui
penelitian, perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui kegiatan persuasive yang
menanggapi konsumen secara serius sebagai pihak yang berkuasa dan dengan maksud
tertentu serta pengaruh konsumen memiliki hasil yang menguntungkan secara social
asalkan pengamanan hokum, etika, dan moral berada pada tempatnya untuk mengekang
upaya manipulasi (Engel, 1994).
Beberapa sifat perusahaan yang perlu dipertimbangan di dalam proses pemilihan
saluran distribusi adalah :
Ukuran perusahan
Kekuatan financial
Kombinasi produk yang dihasilkan
Kebijakan pemasaran
Cara pengantukan yang baik akan mempengaruhi kelancaran arus barang dari
produsen ke konsumen. Pengangkutan mempunyai tugas yaitu :
o Barang harus diangkut ke tempat barang dibutuhkan. Untuk
menciptakan kefaedahan tempat (plece utility)
o Barang harus diangkut pada waktu barang dibutuhkan. Untuk
menciptan kefaedahan waktu (time utility)
G. BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PEMASARAN
Dalam pemasaran ada beberapa pendekatan :
1. Pendekatan Barang disebut analisis saluran distribusi. Dengan cara ini
pemasaran dipelajari dengan memahami saluran distribusi dari barang atau jenis
barang tertentu. Dengan cara ini dibahas pula segala persoalan yang berhubungan
dengan aktivitas pemasaran barang. Bila ingin membahas suatu barang maka
pendekatan ini merupakan cara terbaik.
2. Pendekatan Fungsi disebut melalui fungsi atau yang dilakukan oleh badan di
tangan konsumen.
3. Pendekatan Kelembagaan disebut pemasaran melalui peranan badan dan
lembaga yang terlibat dalam usaha menyalurkan barang dari produsen ke
konsumen.
4. Pendekatan Teory Ekonomi disebut pemasaran dengan bantuan teory ekonomi
dalam bentuk persaingan (monopoli,oligopoly,kekuatan permintaan dan penawaran
). Pendekatan ini sering digunakan sebagai pelengkap dari salah satu cara yang
telah dikemungkakan di atas dan sering digunakan bukan oleh perusahaan akan
tetapi oleh lembaga yang mengurus pemasaran secara makro.
5. Pendekatan Historis disebut pemasaran dengan menganalisis fungsi dan lembaga
pemasaran pada beberapa waktu yang berbeda.
6. Pendekatan Biaya disebut pendekatan pemasaran dengan menghubungkan
tindakan – tindakan yang diambil oleh namajemen pemasaran untuk mencapai
sasarannya. Semakani luas daerah pemasaran suatu barang, semakin besar biaya
pemasarn. Kurang lima puluh persen dari harga enceran barang yang dibayar
konsumen. Kondisi persaungan yang semakin ketat para produsen dan penjual
berusaha untuk menurunkan semua biaya dari barang dan jasa yang diprodusi atau
dijual termasuk biaya pemasarannya.
H. PEMASARAN INTERNASIONAL
Pada abad globalisasi sekarabg ini perusahaan tidak dapat hanya memusatkan
perhatian pada pasar domestic saja, betapapun besatnya pasar ini. Banyak industri yang
merupakan industri dunia dan perusahaan yang beroperasi secara global akan
mempunyai merek dengan biaya yang lebih rendah serta kepopuleran merek yang lebih
luas. Tindakan proteksi hanya mampu memperlibatkan masuknya produk – produk
unggul, cara bertahan terbaik adalah dengan menyebu pasar dunia.
Pemasaran global mengandung resiko besar kerena fluktuasi mata uang,
pemerintahan yang tidak stabil, hambatan kaum proteksionis, biaya adaptasi produk dan
kominikasi yang tinggi, serta beberapafaktor lainnya. Daur hidup produk internasional
memberiakn dukunagn terhadap gagasan bahwa keunggulan komparatif di banyak
industri akan berpindah dari Negara- Negara biaya tinggi ke Negara biaya rendah dan
kerenanya perusahaan tidak dapat sekedar bertahan dipasar domestic dan berharap dapat
mempertahankan pasar mereka. Dengan adanya keuntunagn maupun resiko dari
pemasaran internasional , perusahaan membutuhkan cara yang sistematis untuk
mengambil keputusan mengenai pemasaran internasional mereka.
Produsen mempunyai berbagai merek untuk barang-barang yang dihasilkan
meskipun kadang-kadang perbedaan antara masing-masing barang sedikt sekali. Ini
merupakan untuk mendapatkan paar yang lebih luas.
I. ALTENATI SALURAN
Altenatif saluran menyakut beberapa unsure :
- Tipe perentara disebut middlemen, perentara yang bersifat agen dan pedagang.
Perentara yang tidak memiliki barang-barang yang dipedagankan tetapi semata-
mata hanya bertindak sebagai penghubung antara pembeli denagn penjual.
- Jumlah perentara yang akan digunakan.
Jumlah perentara ditentukan oleh penyebaran pasar yang diinginkan produsen.
Ditijau dari jumlah perentara atau penyalur, dikenal 3 macam kebijakan penyalur :
distribusi intensif adalah distribusi melalui sebanyak mungkin pedagan
eceran.
Distribusi selektif adalah system pemilihan saluran distribusi dengan hanya
beberapa penyalur
Distribusi eksklusif adalah produsen sengaja membatasi jumlah perentara
yang menyalurkan hasil produksinya untuk menjadi penyalur tunggal
BAB III
SIFAT – SIFAT KHUSUS PEMASARAN JASA
A. SIFAT KHUSUS
Dalam pelaksanaan pemaaran jasa oleh pemasar, ada sifat khusus yang membedakan
pemasaran jasa dengan pemasaran barang. Sifat khusus tersebut menurut Alma (1992)
adalah sebagai berikut :
a. Menyesuaikan dengan selera konsumen :
Gejala ini ditandai dengan pasar pembeli yang lebih dominan dalam suasana
pasaran jasa. Kualitas jasa yang ditawarkan tidak dapat dipisahkan dari mutu
yang menyediakan jasa. Dalam industri dengan tingkat hubungan yang tinggi,
pengusaha harus memperhatikan hal-hal yang bersifat internal dengan cara
memelihara tenaga kerja dan mempekerjakan tenaga sebaik mungkin. Inilah yang
sering disebut dengan internal marketing, yaitu penerapan prinsip marketing
terhadap pegawai dalam perusahaan.
b. Keberhasilan pemasaran jasa dipengaruhi oleh jumlah pendapatan penduduk
Dalam kenyataan, makin maju suatu negara akan semakin banyak permintaan
akan jasa. Ini ada hubungannya dengan hirarki kebutuhan manusia, yaitu
kebutuhan akan jasa. Masyarakat yang belum banyak menggunakan jasa dapat
dikatakan bahwa pendapatan masyarakat tersebut belum merata.
c. Pada pemasaran jasa tidak ada pelaksanaan fungsi penyimpanan :
Tidak ada jasa yang dapat disimpan. Jasa diproduksi bersamaan waktunya dengan
mengkonsumsi jasa tersebut.
d. Mutu jasa dipengaruhi oleh benda berwujud sebagai pelengkapnya.:
Karena jasa adalah suatu produk yang tidak berwujud maka konsumen akan
memperhatikan benda berwujud yang memberikan pelayanan sebagai patokan
terhadap kualitas jasa yang ditawarkan.
e. Saluran distribusi dalam pemasaran jasa tidak terlalu penting :
Ini disebabkan dalam pemasaran jasa perantara tidak digunakan. Akan tetapi ada
type pemasaran tertentu yang menggunakan agen sebagai perantara.
B. PEMBENTUKAN CITRA
Konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi sesuatu bukan hanya
mengharapkan sekedar barang saja, akan tetapi ada sesuatu yang lain. Sesuatu yang lain
itu sesuai dengan citra yang terbentuk dalam dirinya. Suatu perusahaan berkepentingan
untuk memberikan informasi kepada publik agar dapat membentuk citra yang baik.Ada
pepatah yang mengatakan bahwa citra merupakan poin awal untuk sukses dalam
pemasaran.
Istilah citra atau image ini mulai popular pada tahun 1950-an dalam konteks
organisasi, perusahaan, nasional dan sebagainya. Citra tidak dapat dibuat seperti barang
dalam suatu pabrik, akan tetapi citra adalah kesan yang diperoleh sesuai dengan
pemahaman dan pengetahuan seseorang terhadap sesuatu.
Citra yang ada pada perusahaan terbentuk dari bagaimana perusahaan tersebut
melakukan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi
pelayanan. Suatu perusahaan harus mampu untuk melihat sendiri bagaimana citra yang
ditampilkan kepada masyarakat yang dilayani. Perusahaan juga harus bisa memberikan
suatu evaluasi apakah citra yang diberikan telah sesuai dengan yang diharapkan atau jika
perlu ditingkatkan lagi.
Jadi citra ini dibentuk berdasarkan impresi atau pengalaman yang dialami oleh
seseorang terhadap sesuatu, sehingga pada akhirnya membangun suatu sikap mental.
Sikap mental ini nantinya akan dipakai sebagai pertimbangan untuk mengambil
keputusan karena citra dianggap mewakili totalitas pengetahuan seseorang terhadap
sesuatu.
BAB IV
FAKTOR- FAKTOR YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN
DALAM PENETAPAN HARGA
Dalam menetapkan harga jual perlu dipertimbangakn beberapa hal,antara lain
adalah :
a. Harga pokokjual barang
b. Harga barang sejenis
c. Daya beli masyarakat
d. Jangka waktu perputaran modal
e. Pereturan – peraturan yang ada
Faktor – faktor tersebut ataumerupakan factor – factor obyektif artinya
pendapatan pribadi pengusaha atau pedagan tidak ikut berperan atau kalaupun ada hanya
kecil skali. Faktor – faktor obyektif ini kadang – kadang tidak cukup kuat untuk dipakai
dasar penentuan harga, sehingga ada faktor – faktor pertimbangan subyektif.
Setiap pengusaha atau produsen dapat menentukan atau memilih saluran
distribusi bersadarkan beberapa pertimbangan yaitu :
- target
- produk
- perentara
- pesaing
- perusahaan
Target pasar sangat mempengarui keputusan produsen dalam memilh saluran.
Bila target pasarnya secara geografis luas, para produsen cenderung untuk menggunakan
saluran panjang dengan banyak perentara di tiap tingkat saluran. Kecenderungan ini agak
berkurang jika pasarnya secara geografis lebih terpusat. Selanjutnya pembeli yang sering
(frekuensi pembelian tinggi) dalam jumlah yang kecil juga menimbulkan kecenderungan
menggunakan saluran panjang.
Dalam penetapan harga harus ada pertimbangan dalam rangka pemilihan saluran
yang akan ditawarkan:
- apakah barang tersebut mudah rusak
- berat dan volume barang
- nilai barang ditijau dari kebutuhan konsumen
- harga satuan barang
Tujuan dan cara pemasaran :
pasar barang komsumsi
jenis barang konsumsi tak terhitung jumlahnya, dalam pengolongan untuk
membedahakan pemilihan strategi pemasaran yang tenpat untuk suatu barang.
Pasar barang industri
Pasar barang industri terdiri dari individu atau lembaga maupun organisasi yang
membeli barang atau jasa untuk diproses lagi sampai menjadi produk akhir yang
kemudian dijual.
BAB V
RUANG LINGKUP MANAJEMEN PEMASARAN
Proses pemindahan barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen
tidak sederhana namaya. Jangkauan pemasaran sangat luas. Berbagai tahap kegiatan
harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke tangan konsumen. Ruang lingkup
yang luas itu, kemudian disederhanakan menjadi empat kegiatan utama yang lazim
disebut sebagai 4P dalam pemasaran atau bauran pemasaran (marketing mix).
Unsur – unsur 4P dalam pemasaran adalah :
1. Produk
Mencakup pemilihan barang atau jasa yang ditawarkan secara tepat. Pembeli
akan membeli hasil produksi, kalau merekamerasa cocok dengan hasil produksi
itu. Artinya bukan pembeli yang menyesuaikan diri dengan produk,tetapi justru
produk yang harus produk yang harus menyesuiankan diri dengan produk.
2. Harga
Mencakup penetapan harga jual barang yang sesuai dengan kualitas barang dan
dapat terjangkau konsumen. Bagi sebagai besar anggota masyarakat, harga masih
menduduki tempat terbatas dalm urutan pertimbangan,sebelum membeli suatu
barang atau jasa
3. Tempat
Cara pendistribusian barang atau jasa sehingga sampai ke tangan konsumen
4. Promosi
Mencakup pemilihan kebijakan promosi yang tepat dan sesuai denganbarang atau
jasa yang ditawarkan. Pada umumnya barang yang baru tidak langsung dikenal
oleh masyarakat dan barang lama sudah dilupakan masyarakat.
Bautan pemasaran 4p adalah kegiatan pemasarn yang terpadu dan saling
meninjau sati sama lain. Oleh karena itu kebersilan perusahan di bidang pemasarn di
dukung oleh kebersihan dalm memilih produk yang tepet, harga yang layak, saluran
distribusi yang baik dan promosi yangefektif. Dari sini dapat pula ditaruk hubungan
dengan kegiatan lain yaitu mulai dari kegiatan keuangan,sumberdaya manusia sampai
operarasi.
BAB VI
PENUTUP
Jadi PEMASARAN adalah proses sosial dan manajerial yang menjadi sarana
bagi indivual dan kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan
lewat pertukaran produk serta nilai dengan pihai lain.
Bisa pula pemasaran diartikan sebagai suatu proses pemindahan barang atau jasa
ke tangan konsumen atau bahwa pemasarn adalah semua kegiatan yang berhubungan
dengan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Bersamaan dengan pemahaman tentang pemasaran,perlu pula dipahami arti
pasar. Pasar adalah tempat penemuan antara penjual dan pembeli atau pasar daerah
/tempat/ wilayah/ area yang didalamnya terdapat kekuatan permintaan dan penawaran
yang sering bertemu untuk membentuk harga yang disebut pasar kongkret.
Pemasaran dipelajari dengan bantuan teory ekonomi,masalah yang dibahas yaitu
bentuk – bentuk persaingan, menghubungkan tindakan yang diambil oleh menejemen
pemasaran untuk mencapai sasarannya.
Produsen sengaja membatasi jumlah perentara yang menyalurkan hasil
produksinya untuk menjadi penyalur tunggal. Dalam memiliki penyalur produsen
mempunyai berbagai faktor.
Sasaran yang dituju oleh setiap produsen adalah barang atau jasa yang dihasilkan
atau ditawarkan laku di pasar. Untuk ini diperlukan kegiatan promosi karena produsen
tidak memiliki kekuatan memaksa kepada calon pembeli untuk membeli.
Promosi mencakup semua kegiatan yang ditinjau untuk memperkenalkan barang ,
produsen, dan tempat penjualan sekaligus merangsang timbulnya keinginan untuk
membeli.
DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono,J. Pengantar Perusahaan, PT Prenhallindo, Jakarta, 2002.
Hasan, Agus . Lembaga Sosial. PT prehalhando, Jakarta. 2002
Kother, Philip (1997). Manajemen Pemasaran. Jakarta. 1997
Buchari, Alma (2004) . Manajemen Pemasaran dan Pemasaran jasa, Penerbit CV
Alfabete, Bandung.