28
BAB I PENDAHULUAN 1.1. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH 1. Mengetahui sejarah penamaan penyakit Diabetes. 2. Mengetahui beberapa obat kimia untuk penyakit Diabetes. 3. Mengetahui beberapa obat tradisional untuk penyakit Diabetes. 4. Mengetahui beberapa alternatif lain untuk membantu penyembuhan penyakit Diabetes. 1.2. LATAR BELAKANG Diabetes adalah jenis penyakit yang sampai saat ini masih belum dapat diatasi secara sempurna, hal teersebut menjadi penyebab dominan kematian manusia. Efek kurangnya suplai insulin dalam cairan darah menjadi masalah utama pada 1

Makalah Diabetes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Diabetes mellitus

Citation preview

Page 1: Makalah Diabetes

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH

1. Mengetahui sejarah penamaan penyakit Diabetes.

2. Mengetahui beberapa obat kimia untuk penyakit Diabetes.

3. Mengetahui beberapa obat tradisional untuk penyakit

Diabetes.

4. Mengetahui beberapa alternatif lain untuk membantu

penyembuhan penyakit Diabetes.

1.2. LATAR BELAKANG

Diabetes adalah jenis penyakit yang sampai saat ini masih belum

dapat diatasi secara sempurna, hal teersebut menjadi penyebab dominan

kematian manusia. Efek kurangnya suplai insulin dalam cairan darah

menjadi masalah utama pada penderita diabetes. Dalam kasus diabetes, sel

beta yang ada di pankreas sebagai generator insulin tidak dapat dipacu

untuk memproduksi insulin sesuai kebutuhan sehingga kelebihan

kandungan gula di dalam cairan darah menjadi tidak terkendali. Makalah

yang telah disusun ini membahas mulai dari sejarah penamaan penyakit

diabetes, obat antidiabetika, berbagai jenis obat antidiabetika beserta efek

sampingnya terhadap tubuh.

1

Page 2: Makalah Diabetes

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. SEJARAH PENAMAAN DIABETES

Diabetes. Istilah ini diciptakan oleh Aretaeus dari Kapadokia. Yang

berasal dari bahasa Yunani διαβαίνειν yang artinya “diabaínein”.

Diabaínein adalah gabungan dari kata “dia” yang artinya “di, terpisah” dan

“bainein” yang artinya “berjalan, berdiri” Jadi kata diabeinein berarti

"berjalan atau berdiri dengan kaki terbelah.” Maka, turunannya “diabetes”

berarti "suatu yang mengangkangi atau menyedot. Arti “menyedot”

digunakan diabetes sebagai sebutan untuk penyakit yang melibatkan

pembuangan urin berlebihan.

Pertama kali diabetes tercatat dalam bahasa Inggris dengan kata

diabete, yang ditulis dalam sebuah teks medis sekitar tahun 1425.

Kemudian pada tahun 1675 seseorang yang bernama Thomas Willis

menambahkan kata “mellitus” yang berasal dari bahasa Latin yang artinya

“madu”. Sebuah referensi untuk rasa manis dari urin. Rasanya memang

manis karena telah dibuktikan dari urin orang Yunani Kuno, Cina, Mesir,

India, dan Persia. Pada tahun 1776, Matius Dobson menegaskan bahwa rasa

manis tersebut disebabkan oleh karena kelebihan jenis gula dalam urin dan

darah penderita diabetes. Diabetes mellitus tampaknya telah menjadi

hukuman mati pada zaman era kuno saat itu. Hippocrates tidak berkomentar

tentang hal itu, ia malah merasa bahwa penyakit itu tidak dapat

disembuhkan. Aretaeus sendiri berusaha untuk mengobati penyakit tersebut

namun tidak bisa memberikan prognosis yang baik, ia berkomentar bahwa

“hidup (dengan diabetes) pendek, menjijikkan dan menyakitkan”.

2

Page 3: Makalah Diabetes

Sushruta (6 abad SM) mengidentifikasi diabetes dan

mengklasifikasikannya sebagai “Medhumeha”. Ia menguji diabetes pada

suku Indian kuno dengan mengamati apakah semut tertarik pada urin

seseorang dari mereka, yang dimaksud dengan Madhumeha ini adalah

penyakit kencing manis.

Korea, Cina, dan Jepang juga mengambil kata diabetes didasarkan

pada ideografi yang sama yaitu “penyakit kencing manis.” Di Persia pada

abad pertengahan, Ibnu Sina (980-1037) memberikan keterangan rinci

tentang diabetes mellitus yang disebut dengan “The Canon of Medicine”.

Keterangan rincinya menggambarkan tentang nafsu makan abnormal dan

runtuhnya fungsi seksual, dan ia juga mendokumentasikan rasa manis dari

urin diabetes. Seperti Aretaeus sebelumnya, Ibnu Sina mengakui diabetes

terbagi menjadi dua yaitu primer dan sekunder. Ia juga menjelaskan tentang

diabetes insipidus yang diobati dengan menggunakan campuran lupin,

trigonella (fenugreek), dan biji zedoary, yang menghasilkan cukup

pengurangan ekskresi gula. Ini adalah pengobatan yang masih diresepkan di

zaman modern. Ibnu Sina juga menjelaskan diabetes insipidus sangat sama

dengan diabetes mellitus untuk pertama kalinya. Meskipun

begitu,kemudian Johann Peter Frank (1745-1821) berhasil membedakan

antara diabetes melitus dengan diabetes insipidus.

Meskipun diabetes telah dikenal sejak jaman dahulu dengan

perawatan dan pengobatan yang baik, patogenesis diabetes yang telah

dikenal diberbagai daerah sejak abad pertengahan, hanya dipahami sebagai

eksperimental sejak sekitar tahun 1900. Penemuan peran pankreas pada

diabetes umumnya dianggap berasal dari Joseph von Mering dan Oskar

Minkowski, yang pada tahun 1889 menemukan bahwa anjing yang

pankreasnya telah dihilangkan, ditemukan tanda-tanda dan gejala diabetes

dan meninggal tak lama sesudah itu. Ini disebabkan oleh karena pankreas

pada anjing tersebut tidak lagi menghasilkan insulin.

3

Page 4: Makalah Diabetes

Pada tahun 1910 seseorang yang bernama Edward Albert Sharpey-

Schafer menyarankan bahwa orang yang terkena diabetes berarti

kekurangan jumlah kimia tunggal yang biasanya diproduksi oleh pankreas

dalam tubuhnya dan ia menyebutkan nama dari substansi ini adalah

“insulin”, yang berasal dari bahasa Latin yaitu “insula”.

Peran endokrin dari pankreas dalam metabolisme, memang terdapat

adanya insulin, tetapi tidak diperjelas sampai pada tahun 1921, ketika Sir

Frederick Banting dan Charles Hibah Herbert Terbaik mengulangi

pekerjaan Von Mering dan Minkowski dengan meneliti seekor anjing untuk

menunjukkan bahwa mereka bisa membalikkan diinduksi diabetes pada

anjing dengan memberikan sebuah ekstrak di pulau Langerhans pankreas

anjing sehat.

Banting, Best dan rekannya Collip memurnikan hormon insulin dari

pankreas sapi di University of Toronto. Hal ini menjadi ketersediaan

pengobatan yang efektif yang disebut dengan suntikan insulin, pasien

pertama yang disuntikan insulin ini dirawat pada tahun 1922. Banting dan

direktur laboratorium MacLeod pun menerima Hadiah Nobel dalam

Fisiologi obat pada tahun 1923, keduanya membagikan hadiah uang mereka

pada Collip yang membantu pekerjaan mereka. Banting dan Best

mempatenkan ketersediaan insulin ini tanpa biaya dan tidak mengendalikan

produksinya pada komersial. Produksi insulin dan terapi ini cepat menyebar

ke seluruh dunia, akibat dari keputusan ini. Oleh karena itu Banting

dihormati dengan Hari Diabetes Sedunia yang diselenggarakan tepat pada

hari ulang tahunnya tanggal 14 November.

Diabetes dibedakan menjadi 2 tipe yaitu diabetes tipe 1 dan tipe 2,

contohnya diabetes tipe 1 yang dijelaskan oleh Sir Harold Percival (Harry)

Himsworth yang diterbitkan pada Januari 1936, diabetes tipe 1 adalah

kesalahan reaksi autoimunitas yang menghancurkan sel beta pankreas.

4

Page 5: Makalah Diabetes

Diabetes tipe 2 merupakan tipe diabetes yang terjadi bukan

disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan

merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada

banyak gen termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan

sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin. Meskipun ada

ketersediaan dalam pengobatan, diabetes tetap menjadi penyebab utama

kematian.

2.2. OBAT KIMIA UNTUK DIABETES

Obat kimia memang tidak begitu relatif dalam mengatasi penyakit

diabetes. Masih banyak efek samping yang ditemukan ketika telah

mengonsumsi obat-obat kimia. Setidaknya untuk mengurangi rasa sakit,

meskipun masih memakai aturan pemakaian agar tidak menyebabkan

timbulnya penyakit lain akibat mengonsumsi obat-obat kimia. Dalam Bab

ini akan dibicarakan tentang bermacam-macam tablet oral untuk

menurunkan glukosa darah. Obat tablet ini disebut sebagai Oral Anti

Diabetes (OAD) atau Oral Hypoglycemic Agents (OHA). Hingga kini

dikenal ada lima macam OAD yang dipasarkan, tiap macam OAD

mempunyai susunan kimia yang berbeda dan cara menurunkan glukosa

yang berlainan. Ada yang merangsang pankreas untuk memproduksi insulin

lebih banyak, yang lain bekerja mengurangi resistensi terhadap insulin,

sedangkan yang lainnya menghambat penyerapan karbohidrat dari usus.

Pasien diabetes tipe 2, pada permulaan pengobatan biasanya memakai satu

jenis OAD, namun untuk lebih efektif menurunkan glukosa darah, kadang

diperlukan lebih dari satu macam OAD.

5

Page 6: Makalah Diabetes

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal ssebagai

penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit

kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai

akibat adanya gangguan system metabolism dalam tubuh, dimana organ

pancreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan

tubuh. Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pancreas

yang bertanggung jawab untuk mengontrol kadar gula dalam darah dan

insulin dibutuhkan untuk memproses karbohidrat, lemak, dan protein

menjadi energy yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi

menurunkan kadar gula dalam darah.

Tanda awal yang dapat diketahui bahwa seseorang menderita DM

atau kencing manis yaitu dilihat langsung dari efek peningkatan kadar gula

darah, dimana peningkatan kadar gula dalam darah mencapai nilai 160 –

180 mg/dL dan air seni (urin) penderita kencing manis yang mengandung

gula (glukosa), sehingga urin sering dikerubuti semut.

Penderita kencing manis umumnya menampakkan tanda dan gejala di

bawah ini meskipun tidak semua dialami oleh penderita :

1. Jumlah urin yang dikeluarkan lebih banyak (Polyuria).

2. Sering atau cepat merasa haus/dahaga (Polydipsia).

3. Lapar yang berlebihan atau makan banyak (Polyphagia).

4. Frekuensi urin meningkat/ kencing terus (Glycosuria).

5. Kehilangan berat badan yang tidak jelas sebabnya.

6. Kesemutan/mati rasa pada ujung syaraf ditelapak tangan dan kaki.

7. Cepat lelah dan lemah setiap waktu.

8. Mengalami rabun penglihatan secara tiba-tiba.

9. Apabila luka/tergores (korengan) lambat penyembuhannya.

10. Mudah trekena infeksi terutama pada kulit.

6

Page 7: Makalah Diabetes

Kondisi agar gula yang drastic menurun akan cepat menyebabkan

seseorang tidak sadarkan diri bahkan memasuki tahapan koma. Gejala

kencing manis dapat berkembang dengan cepat waktu ke waktu dalam

hitungan minggu atau bulan, terutama pada seorang anak yang menderita

penyakit diabetes mellitus tipe 1. Lain halnya pada penderita diabetes

mellitus tipe 2, umumnya mereka tidak mengalami berbagai gejala diatas.

Bahkan mereka mungkin tidak mengetahui telah menderita kemcing manis.

Tipe penyakit Diabetes Mellitus ada 2 jenis yaitu :

1. Diabetes Mellitus tipe 1

Diabetes Mellitus tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada

insulin dimana tubuh kekurangan hormon insulin, dikenal dengan istilah

Insulin Dipendent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan hilangnya

sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pancreas. Diabetes

tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-anak dan remaja. Sampai saat

ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat diobati denga pemberian terapi

insulin yang dilakukan secara terus menerus berkesinambungan. Riwayat

keluarga, diet dan factor lingkungan sangat mempengaruhi perawatan

penderita diabetes tipe 1. Pada penderita diabetes tipe 1 haruslah

diperhatikan pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya sebaiknya

menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak dan balita

yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrassi, sering muntah dan

mudah terserang berbagai penyakit.

2. Diabetes Mellitus tipe 2

Diabetes Mellitus tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh

tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah Non-

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).

7

Page 8: Makalah Diabetes

Hal ini dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam

produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas

(respon) sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan

meningkatnya kadar insulin di dalam darah. Ada beberapa teori yang

menutarakan sebab terjadinya resistensi terhadap insulin, diantaranya faktor

kegemukan (obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar

gula darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet,

penurunan berat badan, dan pemberian tablet belum maksimal respon

penanganan level gula dalam darah, maka obat suntik mulai

dipertimbangkan untuk diberikan.

Normalnya kadar gula dalam darah berkisar antara 70 – 150 mg/dL

{millimoles/liter (satuan unit United Kingdom)} atau 4 – 8 mmol/L

{milligrams/deciliter (satuan unit United State)}. Dimana 1 mmol/L = 18

mg/dL. Namun demikian, kadar gula tentu saja terjadi peningkatan setelah

makan dan mengalami penurunan diwaktu pagi hari bangunn tidur.

Seseorang dikatakan mengalami hypoglikemia adalah suatu kondisi dimana

seseorang mengalami penurunan nilai gula dalam darah dibawah normal.

Diagnosa diabetes dapat ditegakkan jika hasil pemeriksaan gula darah

puasa mencapi level 126 mg/dL atau bahkan lebih, dan pemeriksaan gula

darah 2 jam setelah puasa (minimal 8 jam) mencapai level 180 mg/dL.

Sedangkan pemeriksaan gula darah yang dilakukan secara random dapat

membantu diagnose diabetes jika nilai kadar gula darah mencapai level

antara 140 mg/dL dan 200 mg/dL, terlebih lagi bila diatas 200 mg/dL.

2.2.1. Sulfonilurea

Sulfonylurea adalah tablet OAD (Oral Anti Diabetes) yang paling

banyak dikenal dalam puluhan tahun terakhir ini. Sulfonylurea untuk

menurunkan glukosa darah, obat ini merangsang sel beta dari pankreas

untuk memproduksi lebih banyak insulin.

8

Page 9: Makalah Diabetes

Jadi syarat pemakaian obat ini adalah apabila pankreas masih baik untuk

membentuk insulin, obat ini hanya bisa dipakai pada diabetes tipe 2.

Kebanyakan pasien diabetes mengenal obat golongan sulfonylurea ini,

dengan nama Chlorpropamide dan Glibenclamide atau Glyburide.

Saat ini yang paling banyak dipakai adalah Glimepiride,

Glibenclamide, dan Glipizide. Pemberian obat sulfonylurea biasanya 15

sampai 30 menit sebelum makan. Glibenclamide adalah OAD (Oral Anti

Diabetes) yang cukup kuat menurunkan glukosa darah, pada dosis yang

tinggi dapat menyebabkan hipoglikemia (kekurangan glukosa darah). Obat

ini dipasaran dikenal dengan nama dagang Daonil atau Euglucon, masih

ada lagi buatan lokal, seperti Glimel, Renabetic, Prodiamel, atau yang

generik Glibenclamide buatan Indonesia.

Glimepiride diberikan satu kali sehari, yang ada di pasaran bisa 1

mg, 2 mg, 3 mg, atau 4 mg. Obat ini aman bagi penderita dengan

komplikasi ginjal, karena tidak mengganggu absorpsi maupun kerja obat.

Obat orisinal adalah Amaryl, yang buatan lokal antara lain Metrix, Gluvas,

Amadiab, atau Glamarol. Glipizide relatif lebih ringan dan lebih jarang

menimbulkan hipoglikemia (kekuranagn glukosa darah), tinggal dalam

peredaran darah hanya beberapa jam, kecuali yang tipe XL, beredar dalam

darah sampai 24 jam. Contoh yang orisinal adalah Minidiab, Glucotrol dan

Glucotrol XL ada dalam bentuk sediaan 5mg atau 10 mg.

Sulfonylurea bisa menyebabkan hipoglikemia (kekurangan glukosa

darah), terutama bila dipakai dalam 3 - 4 bulan pertama pengobatan akibat

perubahan diet dan pasien mulai sadar berolahraga serta minum obat.

Apabila ada gangguan fungsi ginjal atau hati, dosis perlu diperhatikan

karena lebih mudah timbul hipoglikemia. Namun secara umum obat ini

baik untuk menurunkan glukosa darah.

9

Page 10: Makalah Diabetes

Yang harus diperhatikan dari obat sulfonylurea ini adalah semua

usaha menurunkan glukosa darah diluar obat seperti olahraga lebih dari

biasanya, tidak makan atau makan terlalu sedikit, apabila dilakukan

bersamaan dengan minum sulfonylurea, mudah menyebabkan

hipoglikemia.

2.2.2. Biguanid

Obat Biguanid memperbaiki kerja insulin dalam tubuh dengan cara

mengurangi resistensi insulin. Pada diabetes tipe 2, terjadi pembentukan

glukosa oleh hati yang melebihi normal. Biguanid menghambat proses ini,

sehingga kebutuhan insulin untuk mengangkut glukosa dari darah masuk ke

sel berkurang, dan glukosa darah menjadi turun. Karena cara kerja yang

demikian, obat ini jarang sekali menyebabkan hipoglikemia. Satu-satunya

biguanid yang beredar di pasaran adalah Metformin, contohnya

Glucophage, masih ada lagi produk lokal misalnya Diabex, Glumin,

Glucotika, Formell, Eraphage, Gludepatic, dan Zumamet. Metformin pertama

digambarkan dalam literatur ilmiah pada tahun 1922, oleh Emil Werner dan James

Bell, sebagai produk dalam sintesis N-dimethylguanidine.

Pada tahun 1950 dokter Philippine terkemuka, Eusebio Y. Garcia,

metformin (dia menamakannya “Fluamine”) digunakan untuk mengobati

influenza. Ia mencatat bahwa obat “menurunkan gula darah untuk batas

minimum fisiologis” pada pasien yang dirawat dan tidak beracun.

Garcia juga dipercaya metformin memiliki tindakan bakteriostatik,

antivirus, antimalarial, antipiretik dan analgesik. Dalam serangkaian artikel

pada tahun 1954, Polandia farmakolog Janusz Supniewski mampu untuk

mengkonfirmasi sebagian besar dari efek ini, termasuk menurunkan gula

darah. Ia melakukannya namun, mengamati beberapa efek pada manusia.

10

Page 11: Makalah Diabetes

Sementara pelatihan di rumah sakit Pitié, diabetologist Perancis Jean Sterne

mempelajari sifat-sifat antihyperglycemic galegine, alkaloid terisolasi dari Galega

officinalis, yang berkaitan dalam struktur metformin dan telah melihat

penggunaan singkat sebagai antidiabetic sebelum synthalins dikembangkan.

Kemudian, ia bekerja di Laboratoires Aron di Paris, ia diminta oleh

Garcia laporan untuk investigasi gula darah yang menurunkan kegiatan

metformin dan beberapa Biguanid berdimensi. Sterne adalah orang yang

pertama mencoba metformin pada manusia untuk pengobatan diabetes. Ia

menciptakan nama “Glucophage” (glukosa eater) untuk obat dan

menerbitkan hasilnya pada tahun 1957. Metformin disetujui di Kanada pada

tahun 1972, tetapi tidak menerima persetujuan oleh US Food and Drug

Administration (FDA) untuk diabetes tipe 2 sampai tahun 1994. Diproduksi

di bawah lisensi oleh Bristol-Myers Squibb, Glucophage adalah merek

perumusan pertama metformin dipasarkan di Amerika Serikat, yang dimulai

pada tanggal 3 Maret 1995.

Formulasi generik sekarang tersedia di beberapa negara, dan

metformin diyakini telah menjadi anti-diabetes paling ditentukan di dunia.

Karena kontrol glukosa yang intensif dengan metformin muncul untuk

mengurangi risiko Endpoint yang berkaitan dengan diabetes pada pasien

diabetes kelebihan berat badan, dan berhubungan dengan berat badan

kurang dan lebih sedikit serangan hypoglycaemic daripada insulin dan

sulphonylureas.

Selama 10 tahun perawatan, kelompok metformin memperoleh

sekitar 1 kg, sama seperti kelompok nasihat diet, sementara kelompok

sulfonylureas memperoleh 3 kg, dan kelompok insulin, 6 kg. Seperti

metformin affords tingkat pengendalian gula darah insulin dan

sulfonylureas yang sama, tampaknya untuk mengurangi kematian terutama

melalui menurun serangan jantung, stroke dan komplikasi kardiovaskular

lainnya.

11

Page 12: Makalah Diabetes

Metformin memiliki resiko yang lebih rendah dari hipoglikemia dari

sulfonylureas, Metformin juga tidak dikaitkan dengan berat badan, dan

sopan mengurangi tingkat LDL dan trigliserida.

Obat ini biasanya diminum dua sampai tiga kali sehari sesudah

makan. Ada kemasan Glucophage XR yang bekerja 24 jam, diminum sekali

sehari yaitu Gliquidone, Gliclazide, Glipizide, dan Glimepiride. Biguanid

biasanya jarang memberikan efek samping. Tetapi pada beberapa orang

bisa timbul keluhan terutama pada saluran cerna, misalnya: Gangguan

pengecapan, nafsu makan menurun, mual, dan muntah. Obat untuk Diabetes

biasanya dapat menyebabkan kembung, nyeri perut, dan diare. Pada

beberapa penderita, dilaporkan bisa menimbulkan ruam atau bintik-bintik di

kulit. Efek samping tersebut biasanya timbul pada beberapa minggu

pertama penggunaan obat, yang akan berangsur berkurang. Untuk

menghindari efek samping ini, dianjurkan minum obat bersama atau

sesudah makan, dan dimulai dari dosis kecil yang kemudian dosis

ditingkatkan. Bila dikombinasikan dengan obat lain, misalnya sulfonylurea,

meglitinide, atau insulin, obat biguanid bisa menimbulkan hipoglikemia.

Yang Harus Diperhatikan adalah berhati-hati jangan minum alkohol,

bila alkohol dan biguanides diminum bersama, bisa terjadi penimbunan

obat dalam tubuh dan timbul lactic acidosis, keadaan ini bisa berbahaya,

dengan keluhan rasa capai, nyeri otot, sukar bernafas, nyeri perut, pusing,

mengantuk, sampai gangguan kesadaran.

Keluhan perut akibat obat biguanid bisa diatasi dengan obat

simetidin atau obat perut lain untuk mengatasi keluhan mual, muntah,

kembung, dan diare. Bila terjadi lactic acidosis (meskipun jarang), harus

menghentikan obat biguanid, dan dokter perlu memberi suntikan iv dye

(obat kontras yang biasanya digunakan untuk pemeriksaan radiologi).

12

Page 13: Makalah Diabetes

2.2.3. Alpha Glikosidase

Obat golongan ini bekerja di usus, menghambat enzim di saluran

cerna, sehingga pemecahan karbohidrat menjadi glukosa atau pencernaan

karbohidrat di usus menjadi berkurang. Hasil akhir dari pemakaian obat ini

adalah penyerapan glukosa ke darah menjadi lambat, dan glukosa darah

sesudah makan tidak cepat naik.Termasuk obat golongan ini kita kenal

dengan Acarbose dan Miglitol.

Acarbose ada di pasaran dengan nama Glucobay, dalam kemasan 50

mg dan 100 mg diminum bersamaan dengan makanan, ditujukan terutama

untuk mengatasi kenaikan glukosa darah sesudah makan. Efek samping

obat ini umumnya aman dan efektif namun ada efek samping yang kadang

mengganggu, yaitu perut kembung, terasa banyak gas sehingga banyak

mengeluarkan gas, bahkan diare. Keluhan ini biasanya timbul pada awal

pemakaian obat yang kemudian berangsur bisa berkurang. Bila diminum

bersama dengan suntikan insulin atau tablet sulfonylurea, kadang bisa

menyebabkan hipoglikemia.

Apabila efek samping ini terjadi, maka dianjurkan minum susu atau

suntik glukosa, karena makanan gula atau buah manis akan dihambat

penyerapannya oleh acarbose. Yang harus diperhatikan dalam

mengonsumsi obat ini adalah karena kerap timbul keluhan perut, maka

acarbose jangan diberikan pada keadaan Irritable bowel syndrome, radang

usus kronis, ulcerative colitis atau Crohn’s disease, gangguan penyerapan

usus yang kronis, dan chronic malabsorption disorder.

Dosis yang tinggi dari acarbose dapat menggangu fungsi hati, tetapi

bila dosis obat diturunkan atau dihentikan maka hati akan pulih (reversible).

2.2.4. Meglitinid

13

Page 14: Makalah Diabetes

Obat ini secara susunan kimiawi berbeda dengan sulfonylurea,

namun cara kerjanya sama. Obat ini menyebabkan pelepasan insulin dari

pankreas secara cepat dan dalam waktu singkat. Sehubungan dengan sifat

cepat dan singkat ini, maka obat ini harus diminum bersama dengan

makanan. Termasuk golongan obat ini adalah Repaglinide (Novonorm) dan

Nateglinide (Starlix).

Efek Samping Meskipun sama seperti sulfonylurea, efek samping

hipoglikemia boleh dikatakan jarang terjadi, hal ini disebabkan oleh efek

rangsangan pelepasan insulin hanya terjadi pada saat glukosa darah tinggi.

Yang Harus Diperhatikan Seperti halnya dengan sulfonylurea, hati-hati bila

minum alkohol atau efek interaksi dengan obat lain.

2.2.5. Tiazolidinedion

Obat ini baik bagi penderita diabetes tipe 2 dengan resistensi insulin,

karena bekerja dengan merangsang jaringan tubuh menjadi lebih sensitif

terhadap insulin, sehingga insulin bisa bekerja dengan lebih baik.Glukosa

darahpun akan lebih banyak diangkut masuk ke dalam sel, dan kadar

glukosa darah akan turun. Selain itu, obat tiazolidinedion juga menjaga hati

agar tidak banyak memproduksi glukosa. Efek menguntungkan lainnya

adalah obat ini bisa menurunkan trigliserida darah.

Yang termasuk kelompok obat ini adalah Pioglitazone (Actos) dan

Rosiglitazone (Avandia). Dulu ada Troglitazone (Rezulin), yang ditemukan

pada tahun 1997, namun beberapa tahun yang lalu telah ditarik dan dilarang

beredar, karena menimbulkan kerusakan hati. Beberapa efek samping

merugikan yang mungkin timbul adalah bengkak, berat badan naik, dan

rasa capai.

Efek serius yang jarang terjadi adalah gangguan hati, sehingga pada

14

Page 15: Makalah Diabetes

pemakaian pioglitazone atau rosiglitazone, perlu pemeriksaan faal hati

terutama pada tahun pertama pemakaian obat. Keluhan gangguan hati yang

mungkin terjadi adalah mual dan muntah, nyeri perut, rasa capai, nafsu

makan turun, warna urin kuning tua, warna kulit kuning. Yang harus

diperhatikan adalah obat ini baik sekali diserap bila diminum bersama

dengan makanan, dan tidak menyebabkan hipoglikemia. Akan tetapi bila

dikombinasikan dengan sulfonylurea atau insulin, kemungkinan dapat

menyebabkan hipoglikemia.

2.3. OBAT TRADISIONAL UNTUK DIABETES

Bukti yang lebih nyata tentang pengaruh belimbing wuluh (Averrhoa

bilimbi L.) terhadap penurunan kadar gula darah, maka dilakukan penelitian

terhadap efek penurunan kadar glukosa darah dari ekstrak etil asetat daun

belimbing wuluh. Etil asetat adalah senyawa yang berwujud cairan, tak

berwarna dengan bau khas. Penggunaan penyari etil asetat diharapkan agar

kandungan zat aktif pada daun belimbing wuluh yang bersifat semi polar

akan terbawa masuk kedalam ekstrak etil asetat, dengan demikian akan

diperoleh senyawa kimia yang bersifat semi polar yang mempunyai

aktivitas farmakologi sebagai antidiabetes.

Obat tradisonal yang lain adalah seekor daging bajing atau tupai

dikuliti, lalu dibelah menjadi empat potong. Daging tersebut direndam

dalam air asam gulungan (asam jawa) selama 1 jam. Lalu digoreng tanpa

garam. Pengobatan secara ini dapat dilakukan selama 1 bulan dan lihat

hasilnya. Labu parang bisa dimanfaatkan untuk mengobati penyakit

diabetes tipe 2. Labu parang mengandung senyawa saponin dan flavonoid,

yang keduanya berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah dan

memperbaiki sel beta pada pankreas untuk menghasilkan insulin kembali.

15

Page 16: Makalah Diabetes

2.4. ALTERNATIF UNTUK MENYEMBUHKAN DIABETES

Pengobatan diabetes secara menyeluruh mencakup diet yang benar,

olahraga yang teratur, kemudian dilanjutkan dengan obat-obatan yang

diminum, atau suntikan insulin. Pada diabetes tipe 1, mutlak memerlukan

suntikan insulin setiap hari; sedangkan pada diabetes tipe 2, kadang dengan

diet dan olahraga saja glukosa darah bisa menjadi normal, namun umumnya

perlu minum obat anti diabetes secara oral atau tablet, pada keadaan

tertentu diabetes tipe 2 memerlukan suntikan insulin, atau bahkan perlu

kombinasi suntikan insulin dan tablet. Di negara yang sudah maju, telah

dipikirkan upaya cangkok pankreas untuk mengganti pankreas yang sudah

rusak, hanya saja hasilnya sampai saat ini belum ada yang memuaskan.

Kemajuan teknologi dewasa ini telah menemukan banyak obat tablet

jenis baru dengan hasil yang cukup menggembirakan, demikian pula

bermacam-macam insulin baru telah dipasarkan. Sehingga disamping angka

kejadian diabetes yang terus meningkat, kemajuan dalam pengobatan

diabetes juga terus berpacu untuk mengantisipasinya.

16

Page 17: Makalah Diabetes

BAB III

KESIMPULAN

Diabetes atau yang disebut juga dengan kencing gula adalah

penyakit yang sangat ditakuti karena pengobatannya belum dilakukan

secara sempurna, sehingga banyak penderita penyakit diabetes rata-rata

meninggal dunia. Tetapi semuanya itu dapat diatasidengan pengobatan baru

seperti penyuntikan insulin ke dalam tubuh.

Insulin adalh hormon yang bertanggungjawab, terutama pada

metabolism glukosa. Insulin akan menaikan pengambilan glukosa ke dalam

sel, menaikan peguraian glukosa secara oksidatif, menaikan pembentukan

glikogen dalam hati dan otot serta menstimulasi pembentukan lemak dan

protein. Dalam sel, glukosa yang disimpan dalam hati dan otot sebagai

cadangan. Jika mekanisme kerja insulin terhadap glukosa tersebut

terganggu, maka kadar glukosa dalam darah akan meningkat.

Pengobatan lain untuk penyakit diabetes selain menyuntik hormon

insulin. Pengobatan penyakit diabetes secara kimia yaitu Sulfonilurea,

Biguanind, Alpha Glikosidase, Meglitinid, Tiazolidinedion. Sedangkan

pengobatan penyakit diabetes secara tradisional adalah belimbing wuluh

(Averrhoa bilimbi L.), daging bajing/tupai yang sudah direndam dengan

asam jawa, dan labu parang. Adapun alernatif lain pengobatan penyakit

diabetes yaitu dengan diet, berolahraga, dan mengurai konsumsi makanan

dengan kadar gula tinggi.

17