2
Zaman dah ulu kala, Pulau Jawa yan g olun banya k dae rah diuni dek ura ng. kob any aka n wilayahnya adalah hutan belantara yang diuni dek makhluk-makhluk goib dan binatang lia. Keadaan Pulau Jawa kotu itu miriang, keadaan itu mengkawatirkan kelangsungan makluk iduik yang mouninyo. Ndak bora bagian yang diuni dek sekelompok urang yang iduik secaro  bergerombolan dan suko bopindah-pindah gara-gara keganasan alam dan serangan musuah. Para penguni Pulau Jawa ko ndak monyadari kalau tanah yang inyo tempati itu sebonanyo miriang, sehingga ado kekhawatiran meluncurnyo dan tonggolam ko lauik selatan. Dek tau keadaan ko bontuiak itu para dewa di kayangan yang peduli jo kelangsungan iduik  para penghuni Pulau Jawa waktu itu. Para dewa di kayangan akhirnyo sepakat untuak membuek agar Pulau Jawa indak miriang, sampai para penghuninyo bisa berkembang biak dan semakin maju peradabannyo. Ketakutan yang inyo alami tento indak bisa diilak-an lai.  Ndak menusia sa yang takuik. api, para penguni lainnyo tomasuak binatang lari tunggang- langgang kotakuik-an. Para dewa kemudian borundiang baliak untuak monontuan pemborek yang ko inyo lotak-an di tongah pulau itu. !nyo momutuian untuak monggunoan "unung Jamurdwipa yang sangat terkenal bagi makhluk-makhluk goib dan sangek tinggi monjulang di dalam lauik selatan. Para de wa Komu dia n moagaia pe ngara han da n momi nt ak i#in para ponguni "unung Jamurd wipa sup ayo cop ek pin dah tompek , dek gun uan g yan g iny o tompek -an kin i ko dipin dah-an ko tonga h-ton gah pulau Jawa. $erdasarkan hasil pengu kuran yang lah inyo lakukan dulu, kironyo lokasinyo diuni oleh duo orang yang sodang bekerja di tengah hutan  belantara. Ko duo urang itu kironyo empu yang sodang membuat keris. Para dewa komudian mengutus Dewa Panyarikan dan $atara Naradha jo para pengawal untuak mombori tau ko kodua ur ang it u supayo copek pi ndah ko tempatn yo supay o bisa dilotak-an "unung Jamurdwipa. Para utusan dewa itu terpesona menengok keduo empu yang sodang mengorojaoan keris surang -surang tanpa bantuan alat apopu n. %mpu itu sodan g mencampua sado macam bahan logam dan jo tangan kosong inyo menggunoan tapak tangan dan jari-jari untuak menokok dan memilin campuran bubuak logam itu sampai menggumpa. Pekerjaan empu kotu itu tontu sa ndak bisa diborontian dek porolu konsentrasi tingkat tinggi untuak mengolah bijih logam itu. Para utusan pun menunggu dan sambil men engok bet apa tak jubnyo iny o tau caro membuek keris yang dilakuan dek para empu itu. "umpalan besi itu ditokok-tokok dan diuruik-uruik dek para empu itu hanya menggunoan tangannyo. "umpalan besi itu membara dan menyala-nyala namun tangan para empu itu tidak terbakar sedikitpun. Pekerjaan empu itu sebenarnya belum selesai namun karena ada utusan penting, maka pekerjaanya di hentikan seme nt ar a da n menemui utusan da ri ka yangan te rsebut . %mpu tersebut ke mu di an memperkenalkan diri. &ang satunya bernama 'pu Permadi sedangkan yang satunya lagi  bernama 'pu (ama. )etelah saling memperkenalkan diri dan sedikit basa-basi, akhirnya $a ta ra Na ra dha da n Dewa Panyarikan mengu ta ra ka n maksu d kedatanga nn ya $atara Nar adh a pun segera menyampai kan mak sud ked atangannya dan did uku ng ole h  pernyataan )ewa Panyarikan, yaitu menyarankan agar kedua empu itu segera pundah dari lokasi itu karena akan ditepatkan gunung besar yang akan digunakan untuk menyeimbangkan  pulau Jawa yang sedang miring. $atara Naradha menjelaskan hal ikhwal terjadinya gempa dan keadaan pulau Jawa yang sangat mengkawatirkan mengharapkan agar kedua orang itu mau mengerti dan menuruti kehendaknya tanpa ada halangan satupun. idak lupa Dewa Panyari kan pun menjel aska n pentin gny a pek erja an itu demi kelangsungan hid up par a  penghuni pulau Jawa.

Legenda Gunung Berapi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sd

Citation preview

7/17/2019 Legenda Gunung Berapi

http://slidepdf.com/reader/full/legenda-gunung-berapi 1/2

Zaman dahulu kala, Pulau Jawa yang olun banyak daerah diuni dek urang. kobanyakan

wilayahnya adalah hutan belantara yang diuni dek makhluk-makhluk goib dan binatang lia.

Keadaan Pulau Jawa kotu itu miriang, keadaan itu mengkawatirkan kelangsungan makluk 

iduik yang mouninyo. Ndak bora bagian yang diuni dek sekelompok urang yang iduik secaro

 bergerombolan dan suko bopindah-pindah gara-gara keganasan alam dan serangan musuah.

Para penguni Pulau Jawa ko ndak monyadari kalau tanah yang inyo tempati itu sebonanyomiriang, sehingga ado kekhawatiran meluncurnyo dan tonggolam ko lauik selatan.

Dek tau keadaan ko bontuiak itu para dewa di kayangan yang peduli jo kelangsungan iduik 

 para penghuni Pulau Jawa waktu itu. Para dewa di kayangan akhirnyo sepakat untuak 

membuek agar Pulau Jawa indak miriang, sampai para penghuninyo bisa berkembang biak 

dan semakin maju peradabannyo. Ketakutan yang inyo alami tento indak bisa diilak-an lai.

 Ndak menusia sa yang takuik. api, para penguni lainnyo tomasuak binatang lari tunggang-

langgang kotakuik-an.

Para dewa kemudian borundiang baliak untuak monontuan pemborek yang ko inyo lotak-an

di tongah pulau itu. !nyo momutuian untuak monggunoan "unung Jamurdwipa yang sangat

terkenal bagi makhluk-makhluk goib dan sangek tinggi monjulang di dalam lauik selatan.

Para dewa Komudian moagaia pengarahan dan momintak i#in para ponguni "unungJamurdwipa supayo copek pindah tompek, dek gunuang yang inyo tompek-an kini ko

dipindah-an ko tongah-tongah pulau Jawa. $erdasarkan hasil pengukuran yang lah inyo

lakukan dulu, kironyo lokasinyo diuni oleh duo orang yang sodang bekerja di tengah hutan

 belantara. Ko duo urang itu kironyo empu yang sodang membuat keris. Para dewa komudian

mengutus Dewa Panyarikan dan $atara Naradha jo para pengawal untuak mombori tau ko

kodua urang itu supayo copek pindah ko tempatnyo supayo bisa dilotak-an "unung

Jamurdwipa.

Para utusan dewa itu terpesona menengok keduo empu yang sodang mengorojaoan keris

surang-surang tanpa bantuan alat apopun. %mpu itu sodang mencampua sado macam bahan

logam dan jo tangan kosong inyo menggunoan tapak tangan dan jari-jari untuak menokok 

dan memilin campuran bubuak logam itu sampai menggumpa. Pekerjaan empu kotu itu tontu

sa ndak bisa diborontian dek porolu konsentrasi tingkat tinggi untuak mengolah bijih logam

itu. Para utusan pun menunggu dan sambil menengok betapa takjubnyo inyo tau caro

membuek keris yang dilakuan dek para empu itu. "umpalan besi itu ditokok-tokok dan

diuruik-uruik dek para empu itu hanya menggunoan tangannyo. "umpalan besi itu membara

dan menyala-nyala namun tangan para empu itu tidak terbakar sedikitpun. Pekerjaan empu

itu sebenarnya belum selesai namun karena ada utusan penting, maka pekerjaanya di hentikan

sementara dan menemui utusan dari kayangan tersebut. %mpu tersebut kemudian

memperkenalkan diri. &ang satunya bernama 'pu Permadi sedangkan yang satunya lagi

 bernama 'pu (ama. )etelah saling memperkenalkan diri dan sedikit basa-basi, akhirnya

$atara Naradha dan Dewa Panyarikan mengutarakan maksud kedatangannya$atara Naradha pun segera menyampaikan maksud kedatangannya dan didukung oleh

 pernyataan )ewa Panyarikan, yaitu menyarankan agar kedua empu itu segera pundah dari

lokasi itu karena akan ditepatkan gunung besar yang akan digunakan untuk menyeimbangkan

 pulau Jawa yang sedang miring. $atara Naradha menjelaskan hal ikhwal terjadinya gempa

dan keadaan pulau Jawa yang sangat mengkawatirkan mengharapkan agar kedua orang itu

mau mengerti dan menuruti kehendaknya tanpa ada halangan satupun. idak lupa Dewa

Panyarikan pun menjelaskan pentingnya pekerjaan itu demi kelangsungan hidup para

 penghuni pulau Jawa.

7/17/2019 Legenda Gunung Berapi

http://slidepdf.com/reader/full/legenda-gunung-berapi 2/2

'pu Permadi dan 'pu (ama tertegun dan saling berpandangan. Nampak dari gurat

wajahnya seperti tidak berkenan dengan kehendak para dewa. Ke dua empu itu mempunyai

kepentingan terkait dengan pekerjaannya yang belum selesai. Dan ternyata ke-dua empu itu

tidak berkenan bila harus berpindah tempat, sementara pekerjaan membuat kerisnya baru saja

dimulai dan harus diselesaikian dilokasi itu. Kedua empu itu berpendapat jika pembuatan

kerisnya tidak selesai dengan sempurna akan mendatangkan malapetaka bagi manusia, makaharus mereka meminta harus menunggu hingga pekerjaannya selesai.

Kedua utusan itupun berpendapat jika perkara ini adalah perkara yang bersi*at mendesak,

sehingga jikalau harus menggunakan pemaksaan pun akan dijalankannya. Kedua utusan itu

tak henti-hentinya menerangkan bahwa tugas yang diembannya adalah demi kelangsungan

hidup umat di pulau Jawa. Namun kedua empu itu juga kokoh pada pendiriannya, jika

 pengerjaan keris itu tidak sempurna juga akan mendatangkan mala petaka bagi manusia.

Kedua kubu itu pun terlibat adu mulut yang sangat menegangkan. Nampaknya suasananya

semakin menjadi tidak terkendali. Karena alasan yang sangat mendesak, maka kedua utusan

dewa pun menggunakan pemaksaan dengan mengerahkan seluruh bala tentara pengawalnya

untuk menyerang kedua empu itu. Kedua empu itu segera memasang kuda-kuda untuk 

menyambut serangan bala tentara kayangan itu. Nampaknya pertarungan itu tidaklahseimbang mengingat kesaktian dari kedua empu itu dalam waktu yang tdak lama semua bala

tentara itu berhasil dikalahkan.

Kini tinggal berempat mereka berhadap-hadapan dan terjadilah duel satu lawan satu.

Pertarungan sengit pun tak bisa dihindarkan. Pertarungan kali ini nampak seimbang, sehingga

 pertempurannya berlangsung lama dan wilayah sekitar pertempuran itu nampak berantakan,

 banyak batu-batu berhamburan dan hancur jadi debu, pohon-pohon besar bertumbangan dan

asap atau debu mengepul.

$atara "uru kemudian memberi titah kepada Dewa $ayu untuk memberikan pelajaran buat

'pu (ama dan 'pu Permadi. Dewa $ayu diperintah untuk segera memindahkan "unung

Jamurdwipa dengan meniupnya. $atara guru tidak peduli dengan keselamatan kedua empu

itu, karena telah menentang para dewa dan membahayakan keselamatan umat manusia.

$erangkatlah Dewa $ayu ke +aut )elatan. Dengan kesaktiannya, Dewa $ayu segera meniup

gunung itu. iupan Dewa $ayu yang bagaikan angin topan berhasil menerbangkan

Jamurdwipa hingga melayang-layang di angkasa dan kemudian jatuh tepat di perapian kedua

empu tersebut. Kedua empu yang berada di tempat itu pun ikut tertindih oleh "unung

Jamurdwipa hingga tewas seketika. Kemudian roh kedua empu tersebut tidak bisa diterima di

alam baka sehingga menjadi penunggu gunung itu.

'eskipun kedua empu sakti itu telah tewas tertimpa gunung, namun sisa-sisa kesaktiannyatidak padam. $ahan keris yang masih dalam proses pengerjaanya masih menyala dan tidak 

dapat dipadamkan kecuali oleh kedua orang empu yang sudah tewas tersebut dan terus

menerus membara dan karena tertimbun oleh gunung, lama kelamaan semakin membara dan

membesar. Karena bertambah besar baranya, maka tempatnya menjadi terbatas sedangkan

tekanannya menjadi meningkat. $ara api yang makin membesar itu menyembur ke atas

dengan membakar bebatuan dan tanah yang menimbunnya hingga meleleh. leh karena

tanah dan bebatuan yang meleleh tadi mnimbulkan lobang yang semakin hari semakin

 bertambah luas hingga sekarang menjadi kawah.