100
PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc. Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc. Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc. Dr. Reh Bungana Beru Perangin-angin, SH., M.Hum

PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG SINABUNG

Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc.

Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc.

Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc.

Dr. Reh Bungana Beru Perangin-angin, SH., M.Hum

Page 2: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung

Penulis : Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc.Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc.Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc.Dr. Reh Bungana Beru Perangin-angin, SH., M.Hum

Penata Letak : Atik SustiwiDesainer Cover : Candra Coret

Diterbitkan oleh:Penerbit Elmatera (Anggota IKAPI)Jl. Waru 73 Kav 3 Sambilegi Baru Maguwoharjo YogyakartaTelp. 0274-4332287Email: [email protected]

Cetakan Pertama, Januari 2019Ukuran buku : 14,5 x 21 cm, vi + 94 hlmISBN : 978-602-5714-66-5

Hak Cipta pada Penulis, dilindungi Undang-Undang.

Page 3: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

iii

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga buku ini

selesai disusun. Buku ini merupakan bagian dari hasil penelitian yang dilakukan penulis dengan judul “Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunungapi Sinabung Berdasarkan Pendekatan Geomorfologi di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara”. Penelitian ini dilakukan selama 2 tahun yaitu pada tahun 2017 – 2018 dengan pendanaan dari Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan, Kemenristekdikti.

Buku ini membahas tentang upaya pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung. Buku ini pada bagian awal membahas tentang wilayah kepulauan Indonesia yang mempunyai banyak gunungapi dan perlunya upaya pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi. Selanjutnya isi buku ini mengenai identifikasi dan analisis karakteristik geomorfologi, karakteristik

KATA PENGANTAR

Page 4: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

iv ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

bencana erupsi, karakteristik sosial masyarakat menghadapi bencana erupsi, pemetaan bencana erupsi Gunungapi Sinabung, identifikasi jenis-jenis pengurangan risiko bencana yang sudah dilakukan terkait bencana erupsi Gunungapi Sinabung, serta model pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung. Buku ini disusun untuk kepentingan pembelajaran demi memenuhi kebutuhan mahasiswa, terutama untuk mempelajari pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung.

Penulis berharap semoga buku ini dapat membantu pembaca/mahasiswa dalam mempelajari pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung. Buku ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga lebih awas dan mengerti tentang erupsi gunungapi dan akibat yang ditimbulkannya. Selanjutnya, buku ini juga bisa memberi sumbangsih pemikiran bagi pihak-pihak yang terlibat dalam penanggulangan bencana agar kebijakan penanggulangan bencana yang dihasilkan dapat dilaksanakan secara optimal.

Penulis juga menyadari bahwa buku ini masih memiliki kekurangan, untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat berharga dan berguna untuk penyempurnaan buku ini agar lebih baik. Kritik dan saran dapat disampaikan secara tertulis ke email [email protected].

Medan, Desember 2018

Penulis

Page 5: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR iiiDAFTAR ISI v

BAB 1 PENDAHULUAN 1BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 7

2.1. Konsep Gunungapi 72.2. Konsep Pengurangan Risiko Bencana 102.3. Kajian Geomorfologi 112.4. Pemetaan Geomorfologi 122.5. Studi Pendahuluan 13

BAB 3 LETAK, BATAS DAN LUAS KAWASAN GUNUNGAPI SINABUNG

15

BAB 4 KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI GUNUNGAPI SINABUNG

21

BAB 5 KARAKTERISTIK BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

39

Page 6: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

vi ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

BAB 6 KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT DI KAWASAN GUNUNGAPI SINABUNG DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

47

6.1. Masyarakat Mengungsi dan Kehilangan Pemukiman serta Lahan Pertanian karena Erupsi Gunungapi Sinabung

48

6.2. Relokasi Pengungsi oleh Pemerintah 526.3. Masyarakat Korban Erupsi Gunungapi

Sinabung Tetap Beraktivitas di Zona Merah

59

6.4. Masyarakat Korban Erupsi Gunungapi Sinabung Merambah Hutan Negara

64

BAB 7 PEMETAAN BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

67

BAB 8 IDENTIFIKASI JENIS-JENIS PENGURANGAN RISIKO BENCANA YANG SUDAH DILAKUKAN TERKAIT BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

71

BAB 9 MODEL PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

81

BAB 10 PENUTUP 85

DAFTAR PUSTAKA 87BIOGRAFI PENULIS 91

Page 7: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

1

Gunungapi banyak terdapat di wilayah kepulauan Indonesia. Kepulaan Indonesia merupakan hasil tumbukan tiga lempeng

utama tektonik seperti yang disajikan pada Gambar 1.1., yaitu: (1) lempeng Eurasia, (2) lempeng Samudera Hindia-Australia, dan (3) lempeng Pasifik Barat (Verstappen, 2000). Minster dan Jordan (1978) dalam (Verstappen, 2000) menjelaskan bahwa lempeng Asia Tenggara bergerak 1 cm/tahun ke arah selatan – timur, lempeng Samudera Hindia-Australia bergerak 7 cm/tahun ke arah utara dan lempeng Pasifik Barat bergerak 9 cm/tahun ke arah barat. Lebih lanjut lempeng Samudera Hindia-Australia menunjam 6 – 7 cm/tahun di bawah pulau Sumatera dan Jawa yang merupakan bagian dari lempeng Eurasia (Tregoning et al., 1994; McCaffrey, 1996; Kato et al., 2007). Pertemuan lempeng ini menyebabkan adanya proses tektonik dan vulkanik sebagai zona subduksi. Akibatnya, tabrakan tiga lempeng tektonik utama menyebabkan terbentuknya gunungapi di wilayah kepulauan Indonesia. Selanjutnya aktif tidaknya aktivitas gunungapi

BAB 1PENDAHULUAN

Page 8: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

2 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

di wilayah kepulauan Indonesia dipengaruhi oleh intensitas pergerakan tiga lempeng tektonik utama tersebut.

Di Indonesia sampai saat ini terdapat 129 gunung berapi yang masih aktif dan 500 gunungapi yang tidak aktif. Gunungapi aktif yang ada di Indonesia merupakan 13 persen dari seluruh gunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus dan 15 gunung berapi kritis (Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana, 2006). Distribusi spasial gunungapi-gunungapi tersebut di wilayah Kepulauan Indonesia disajikan pada Gambar 1.2. Selain itu, Indonesia juga berada pada jalur sabuk gunungapi Pasifik/Cincin Api Pasifik (Pasific Ring of Fire) yang merupakan jalur rangkaian gunung api aktif di dunia yang setiap saat dapat

Gambar 1.1Kepulauan Indonesia merupakan hasil tumbukan

tiga lempeng utama tektonik

Sumber: Elnashai et al. (2006)

Page 9: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

3---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

meletus dan mengakibatkan datangnya bencana. Daerah ini juga sering mengalami gempabumi. Daerah ini berbentuk seperti tapal kuda dan mencakup wilayah sepanjang 40.000 km. Daerah ini juga sering disebut sebagai sabuk gempa Pasifik. Sekitar 90% dari gempa bumi yang terjadi dan 81% dari gempa bumi terbesar terjadi di sepanjang Cincin Api ini.

Erupsi gunungapi telah menjadi ancaman bencana alam serius di Indonesia. Erupsi gunungapi di Indonesia dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan kejadian. Salah satunya erupsi Gunungapi Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Erupsi Gunungapi Sinabung yang terjadi pada 29 Agustus 2010 merupakan awal mulai terlihatnya kembali aktivitas Gunungapi Sinabung setelah dari tahun 1600 tidak memperlihatkan adanya

Gambar 1.2Distribusi spasial gunungapi-gunungapi di wilayah Kepulauan Indonesia

Sumber: USGS

Page 10: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

4 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

aktivitas letusan. Tipe gunung api ini diubah dari tipe B menjadi gunungapi dengan tipe A. Peningkatan aktivitas yang terjadi mencapai klimaks setelah terjadi letusan secara eksplosif yang menyemburkan material-material gunungapi.

Erupsi Gunungapi Sinabung mulai terjadi lagi pada bulan September 2013 dengan intensitas yang semakin meningkat. Menurut Sumutprov (2013), status Gunungapi Sinabung dinaikkan dari level “Siaga” menjadi “Awas” pada tanggal 24 November 2013 pukul 10.00 WIB. Status Awas merupakan level tertinggi dari aktivitas gunung berapi karena telah dindikasi meningkatnya intensitas letusan. Status Awas tersebut berpotensi menyebabkan makin meluasnya lontaran material berukuran 3 – 4 cm yang jaraknya diperkirakan mampu mencapai 4 km. Pada tanggal 1 Februari 2014, Gunungapi Sinabung mengeluarkan awan panas yang bergerak ke arah tenggara. Awan panas tersebut menimbulkan korban jiwa sebanyak 16 orang yang sedang berada di Desa Sukameriah. Sedangkan awan panas pada tanggal 21 Mei 2016 telah menimbulkan korban jiwa sebanyak 9 orang yang sedang berada di Desa Gamber.

Masyarakat yang bermukim dalam radius 5 km dari kawah Gunung Sinabung diungsikan untuk menghindari ancaman erupsi mulai bulan September 2013. Menurut Kominfo Kabupaten Karo (2014), jumlah pengungsi per 23 Januari 2014 mencapai 9.045 kepala keluarga yang terdiri dari 28.715 jiwa. Pengungsi tersebut berasal dari 33 desa dari Kecamatan Payung, Simpang Empat, Namanteran, dan Tiganderket. Dampak dari bencana erupsi Gunungapi Sinabung tersebut sangat merugikan bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Gunungapi Sinabung maupun pemerintah.

Page 11: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

5---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Erupsi Gunungapi Sinabung merupakan suatu fenomena alam yang termasuk aspek lingkungan fisik. Pemahaman menyeluruh mengenai keterkaitan antara aspek lingkungan fisik dengan kehidupan manusia perlu menjadi perhatian. Erupsi Gunungapi Sinabung merupakan proses alami dan tidak akan menimbulkan bencana jika tidak mengganggu kehidupan manusia di sekitarnya. Namun faktanya, erupsi Gunungapi Sinabung sudah mengganggu aktivitas manusia yang bermukim disekitarnya sehingga menimbulkan kerugian bagi manusia. Kerugian ini dapat diminimalkan dengan upaya pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi. Mitigasi merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 angka 9 Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana dan Pasal 1 angka 6 Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaran Penanggulangan Bencana). Pemahaman pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi diperlukan dalam mempertimbangkan, melaksanakan, dan mengontrol suatu kegiatan yang langsung dilakukan di atas permukaan bumi. Pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi di suatu daerah harus berdasarkan karakteristik fisik lahan daerah tersebut.

Karakteristik fisik lahan dapat dikaji dengan pendekatan geomorfologi. Hal ini karena obyek kajian geomorfologi adalah karakteristik fisik lahan yang berupa bentuklahan sebagai penyusun permukaan bumi (Verstappen, 1983). Ada empat aspek yang dikaji dalam geomorfologi yaitu: morfologi, morfogenetik (proses), morfokronologi, dan morphoarrangement. Selanjutnya karakteristik sosial masyarakat juga perlu dikaji

Page 12: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

6 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

untuk menganalisis keterlibatan masyarakat terhadap upaya pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung.

Pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia saat ini masih sangat kurang pengetahuan kegunungapian. Selain itu, penelitian kegunungapian di Indonesia masih dirasa kurang padahal Indonesia mempunyai banyak gunungapi. Pengembangan ilmu pengetahuan yang terkait dengan pembahasan pada buku ini secara umum dapat dijabarkan bahwa pemahaman ilmu geomorfologi dapat diaplikasikan untuk pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi karena kejadian erupsi gunungapi merupakan suatu proses geomorfologi. Pengurangan risiko bencana erupsi gunungapi yang terkait dengan perencanaan permukiman harus memperhatikan kondisi geomorfologi agar tidak memberikan dampak yang lebih merugikan bagi manusia.

Data mengenai karakteristik geomorfologi sangat diperlukan untuk dapat mengelola potensi bencana alam di suatu wilayah. Hal ini dapat berguna untuk penyusunan rencana tata ruang agar sesuai dengan kondisi fisik lingkungan setempat, sehingga diharapkan dapat memberikan kontribusi optimal bagi peningkatan kondisi kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat.

Kajian pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara penting dilakukan karena Gunungapi Sinabung ini tahun 2010 dan 2013 – 2018 ini mengalami erupsi setelah 400 tahun tidak mengalami erupsi. Erupsi Gunungapi Sinabung masih terjadi sampai saat ini dan belum bisa dipastikan kapan akan berhenti. Dampak dari bencana erupsi Gunungapi Sinabung tersebut sangat besar. Dengan demikian untuk mengurangi dampak bencana erupsi tersebut perlu dilakukan upaya pengurangan risiko bencana.

Page 13: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

7

2.1. KONSEP GUNUNGAPIGunungapi merupakan bukit atau gunung yang mempunyai

lubang kepundan tempat keluarnya magma dan/atau gas vulkanik ke permukaan bumi (Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempabumi, dan Tsunami selanjutnya disebut dengan Permen ESDM Nomor: 15 Tahun 2011). Schieferdecker (1959) mendefinisikan gunungapi adalah sebuah tempat di permukaan bumi dimana bahan magma dari dalam bumi keluar atau sudah keluar pada masa lampau, biasanya membentuk suatu gunung, kurang lebih berbentuk kerucut yang mempunyai kawah di bagian puncaknya. Sementara itu Macdonald (1972) menyatakan bahwa gunung api adalah tempat atau bukaan dimana batuan kental pijar atau gas, umumnya keduanya, keluar dari dalam bumi ke permukaan, dan tumpukan bahan batuan di sekeliling lubang kemudian membentuk bukit

BAB 2KAJIAN PUSTAKA

Page 14: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

8 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

atau gunung. Dari dua definisi tersebut maka untuk dikatakan sebagai gunungapi harus ada magma yang berupa batuan pijar dan atau gas yang keluar ke permukaan bumi melalui bukaan (kawah). Hasil kegiatan berupa bahan padat yang teronggokkan di sekeliling lubang biasanya membentuk bukit atau gunung dan disebut sebagai batuan gunungapi.

Pemantauan gunungapi dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui tingkat aktivitas gunungapi sebagai dasar peringatan dini bencana gunungapi, dalam upaya meminimalkan jumlah korban jiwa dan kerugian harta benda. Pada saat memberikan peringatan dini bencana gunungapi, disampaikan pula tingkat aktivitas gunungapi menurut Permen ESDM Nomor: 15 Tahun 2011, sebagai berikut:a. Normal: Berdasarkan hasil pengamatan secara visual

dan/atau instrumental dapat teramati f1uktuasi, tetapi tidak memperlihatkan peningkatan kegiatan berdasarkan karakteristik masing-masing gunungapi. Ancaman bahaya berupa gas beracun dapat terjadi di pusat erupsi berdasarkan karakteristik masing-masing gunungapi.

b. Waspada: Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental mulai teramati atau terekam gejala peningkatan aktivitas gunungapi. Pada beberapa gunungapi dapat terjadi erupsi, tetapi hanya menimbulkan ancaman bahaya di sekitar pusat erupsi berdasarkan karakteristik masing-masing gunungapi.

c. Siaga: Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental teramati peningkatan kegiatan yang semakin nyata atau dapat berupa erupsi yang mengancam daerah sekitar pusat erupsi, tetapi tidak mengancam pemukiman di

Page 15: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

9---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

sekitar gunungapi berdasarkan karakteristik masing-masing gunungapi.

d. Awas: Berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan/atau instrumental teramati peningkatan kegiatan yang semakin nyata atau dapat berupa erupsi yang mengancam pemukiman di sekitar gunungapi berdasarkan karakteristik masing-masing gunungapi. Peringatan dini terhadap tingkat aktivitas gunungapi kepada masyarakat dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, disampaikan melalui pemerintah daerah sesuai dengan Prosedur Tetap yang ditetapkan oleh Kepala Badan Geologi.

Bahaya letusan gunungapi dapat berpengaruh secara langsung (primer) dan tidak langsung (sekunder) yang menjadi bencana bagi kehidupan manusia. Bahaya primer atau langsung oleh erupsi gunungapi terdiri dari: (1) aliran lava, merupakan aliran dari cairan lava yang pekat dan panas yang dapat merusak segala infrastruktur yang dilaluinya; (2) aliran piroklastik (awan panas), terjadi akibat runtuhnya tiang asap erupsi. Aliran piroklastik terdiri dari batuan pijar yang bershu tinggi dan cenderung mengalir melalui daerah rendah atau lembah-lembah sungai dengan kecepatan mencapai 150 – 250 km/jam; (3) jatuhan piroklastik, abu dan pasir vulkanik merupakan bahan material vulkanik yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan; (4) lahar letusan, terjadi pada gunungapi yang mempunyai danau kawah maka saat terjadi letusan dapat menumpahkan lumpur panas; dan (5) gas vulkanik beracun, dikeluarkan oleh gunung berapi aktif adalah carbon monoksida, carbon dioksida dan gas lain pada konsentrasi di atas ambang batas dapat membunuh makhluk hidup. Sedangkan bahaya tidak langsung atau bahaya sekunder

Page 16: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

10 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

dari erupsi gunungapi, yaitu lahar hujan, longsoran vulkanik, dan tsunami yang disebabkan oleh letusan gunungapi.

2.2. KONSEP PENGURANGAN RISIKO BENCANAMenurut Pasal 1 Angka 1 Undang-undang No. 24 Tahun

2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Sedangkan bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam (Pasal 1 Angka 2 Undang-undang No. 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana).

Mitigasi bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi dampak bencana baik secara fisik struktural melalui pembuatan bangunan-bangunan fisik maupun non fisik-struktural melalui perundang-undangan dan pelatihan. Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana, mitigasi didefinisikan sebagai: “Upaya yang ditujukan untuk mengurangi dampak dari bencana baik bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari keduanya dalam suatu negara atau masyarakat.”

Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu: (1) tersedia informasi dan peta kawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana; (2) sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana, karena bermukim di daerah rawan bencana; (3) mengetahui apa yang perlu

Page 17: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

11---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara penyelamatan diri jika bencana timbul, dan (4) pengaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman bencana (Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2006 tentang Pedoman Umum Mitigasi Bencana).

2.3. KAJIAN GEOMORFOLOGIGeomorfologi merupakan aspek paling penting yang terkait

dengan bahaya erupsi gunungapi. Informasi geomorfologi baik secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk penilaian kerawanan erupsi gunungapi. Erupsi gunungapi sebenarnya adalah salah satu jenis proses geomorfologi yang termasuk dalam proses vulkanik.

Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari bentuklahan yang terbentuk di permukaan bumi, baik di atas maupun di bawah permukaan air laut, yang menekankan pada proses pembentukan dan perkembangannya dalam konteks lingkungannya (Verstappen, 1983). Menurut Mangunsukardjo (1984), bentuklahan adalah kenampakan medan yang dibentuk oleh proses-proses alami, yang mempunyai komposisi tertentu dan julat karakteristik fisikal dan visual tertentu. Lebih lanjut Mangunsukardjo (1984) menjabarkan ada empat aspek geomorfologi, yaitu aspek morfologi, morfogenesa, morfokronologi dan aspek morfoasosiasi (morphoarrangement).

Bentanglahan yang kompleks di permukaan bumi ini dapat dikelompokkan ke dalam bentuk lahan-bentuk lahan yang lebih sederhana dengan memperhatikan persamaan sifat dan perwatakan yang ada dalam bentuk lahan tersebut. Menurut Verstappen (1983), bentanglahan yang kompleks di permukaan bumi dapat

Page 18: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

12 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

dibedakan menjadi 9 satuan bentukan asal bentuklahan, yaitu: (1) satuan bentulahan asal volkanis, (2) asal struktural, (3) asal proses denudasional, (4) asal proses fluvial, (5) asal proses marin, (6) asal proses angin, (7) asal proses pelarutan, (8) asal proses glasial, dan (9) asal proses kegiatan organisme (organik).

2.4. PEMETAAN GEOMORFOLOGI Peta geomorfologi merupakan peta yang menggambarkan

secara grafis dan teliti bentuklahan ke dalam bidang datar, yang mendasarkan pada aspek-aspek geomorfologi. Badan Standardisasi Nasional (BSN, 1999) mengungkapkan bahwa literatur dan peta mengenai geomorfologi Indonesia masih sedikit sekali. BSN (1999) juga mengungkapkan bahwa di Indonesia baru tersedia peta geomorfologi skala kecil, yaitu peta geomorfologi Pulau Jawa oleh Pannekoek (1946) dalam skala 1: 1.000.000. Kemudian Verstappen (1973), berhasil membuat peta geomorfologi pulau Sumatera dan pulau-pulau di sekitarnya dengan menggunakan cara penelitian memanfaatkan citra penginderaan jauh dalam skala 1: 2.500.000.

Penyusunan peta geomorfologi pada penelitian ini didasarkan pada Standar Nasional Indonesia (SNI 13-6185-1999, ICS 07.060) tentang Penyusunan Peta Geomorfologi yang ditetapkan oleh Badan Standardisasi Nasional (BSN). Peta geomorfologi didefinisikan sebagai peta yang menggambarkan bentuklahan, genesa beserta proses yang mempengaruhinya dalam berbagai skala (BSN, 1999). Aspek-aspek utama lahan disajikan dalam bentuk simbol huruf dan angka, warna, pola garis, dan hal itu bergantung pada tingkat kepentingan masing-masing aspek.

Page 19: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

13---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

2.5. STUDI PENDAHULUANStudi pendahuluan yang telah dilaksanakan adalah survei

pendahuluan, pengumpulan data sekunder, dan studi pustaka yang terkait dengan obyek penelitian serta studi pustaka dari hasil penelitian sebelumnya. Hasil survei pendahuluan pada bulan Desember 2013 dan Januari 2014 menunjukkan bahwa daerah yang mengalami kerusakan akibat erupsi Gunungapi Sinabung berada di lereng timur dan lereng tenggara.

Kerusakan akibat erupsi Gunungapi Sinabung meliputi kerusakan permukiman dan lahan pertanian. Menurut Kominfo Kabupaten Karo (2014), jumlah pengungsi per 23 Januari 2014 mencapai 9.045 kepala keluarga yang terdiri dari 28.715 jiwa. Pengungsi tersebut berasal dari 33 desa dari Kecamatan Payung, Simpang Empat, Namanteran, dan Tiganderket. Sedangkan menurut Dinas Pertanian Kabupaten Karo (2014), dampak kerusakan lahan pertanian per 20 Januari 2014 mencapai 12.399,16 Ha lahan menjadi puso dan kerugian mencapai sekitar 898 milyar rupiah, selengkapnya disajikan pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Dampak Kerusakan Lahan Pertanian

No. Jenis KomoditiLahan

Puso (Ha) Kerugian (Rp)

1. Tanaman Pangan 2.255,27 18.411.283.812,342. Holtikultura 6.863,58 747.420.612.552,00

a. Sayur 5.257,84 441.493.942.554,00

b. Buah 1.605,24 305.906.670.000,00

c. Tanaman Hias 0,50 20.000.000,00

Page 20: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

14 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

No. Jenis KomoditiLahan

Puso (Ha) Kerugian (Rp)

3. Perkebunan 3.280,32 133.061.290.175,00

Total 12.399,16 898.893.186.541,34

Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Karo per 20 Januari 2014

Masyarakat yang bermukim di Karo dan pemerintah daerah Kabupaten Karo tidak mempunyai pengalaman menghadapi bencana erupsi gunungapi karena Gunungapi Sinabung sudah lama tidak aktif sejak tahun 1600, dan baru aktif kembali tahun 2010, 2013, 2014, 2015, dan 2016. Aktivitasnya sampai saat ini belum berhenti dan tidak dapat diprediksikan kapan erupsi akan berakhir. Upaya-upaya pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung juga belum dilakukan oleh masyarakat maupun pemerintah secara optimal.

Berdasarkan hasil dari survei pendahuluan ini dapat diketahui bahwa dampak erupsi Gunungapi Sinabung sangat merugikan masyarakat di sekitarnya dan pemerintah daerah Kabupaten Karo. Dengan demikian untuk mengurangi dampak kerugian erupsi Gunungapi Sinabung di masa mendatang perlu dilakukan upaya pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung. Salah satu upaya pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung dapat dilakukan dengan pendekatan geomorfologi.

Page 21: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

15

Kawasan Gunungapi Sinabung ini secara administrasi termasuk di wilayah Kabupaten Karo Propinsi Sumatera

Utara. Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah di Propinsi Sumatera Utara yang berpotensi sebagai daerah pertanian dan pariwisata. Ibukota kabupaten adalah Kabanjahe yang berjarak 75 Km dari Kota Medan.

Secara administrasi Kabupaten Karo berbatasan dengan:Bagian Utara : Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli

SerdangBagian Selatan : Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir Bagian Barat : Kabupaten Aceh Tenggara/Propinsi NADBagian Timur : Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Deli

Serdang

Berdasarkan Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1: 50.000 Tahun 1982 pada lembar 0619-31 Berastagi, lembar 0619-22 Kabanjahe,

BAB 3LETAK, BATAS DAN LUAS KAWASAN

GUNUNGAPI SINABUNG

Page 22: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

16 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

lembar 0619-21 Laubaleng, lembar 0618-63 Seribudolok, lembar 0618-54 Tanjung Beringin, lembar 0619-23 Bohorok, dan lembar 0619-24 Namuukur, Kabupaten Karo secara astronomis terletak pada 97º52’ – 98º38’ BT dan 2º51’ – 3º20’ LU (koordinat geografi), serta terletak pada 375000 – 460000 mT dan 315000 – 370000 mU (koordinat UTM). Wilayah Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan mempunyai luas 2.127,25 Km2 atau 2,97% dari luas Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan dan 262 desa. Wilayah yang terluas adalah Kecamatan Mardingding yakni 267,11 Km2 (12,56% dari luas kabupaten) dan kecamatan dengan luas terkecil adalah Kecamatan Berastagi seluas 30,5 Km2 (1,43% dari luas kabupaten). Rincian selengkapnya

Gambar 3.1Agihan kecamatan-kecamatan di Kabupaten Karo

Page 23: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

17---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

disajikan pada Tabel 3.1. dan agihannya disajikan pada Gambar 3.1. Sedangkan Gambar 3.2. menunjukkan letak Kabupaten Karo pada citra satelit Landsat 7 ETM+ perekaman tahun 2003.

Lokasi Gunungapi Sinabung terletak pada koordinat Longitude 98,392° BT dan Latitude 3,17° L dengan tinggi puncak 2460 meter di atas permukaan laut. Daerah penelitian secara rinci berfokus pada Kawasan Sinabung yang termasuk wilayah Kecamatan Naman Teran, Simpang Empat, Payung, dan Tiganderket. Namun juga dapat meluas ke wilayah kecamatan lainnya seperti Kecamatan Berastagi, Kabanjahe, dan Merek. Hal ini karena dampak dan efek dari erupsi Sinabung tidak dapat dibatasi secara administrasi. Selain itu lokasi relokasi 3 desa yang termasuk zona merah Sinabung yaitu Desa Sukameriah, Bakerah,

Gambar 3.2Letak Kabupaten Karo pada citra satelit Landsat 7 ETM+ perekaman tahun 2003

Page 24: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

18 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

dan Simacem berlokasi di Desa Siosar Kecamatan Merek. Desa Sukanalu dan Sigarang-garang yang juga termasuk zona merah Sinabung juga direncanakan akan direlokasi ke Desa Siosar Kecamatan Merek.

Tabel 3.1. Luas Wilayah Menurut Kecamatan di Kabupaten Karo

No. Kecamatan

Banyaknya Desa/

KelurahanLuas (Km2)

Rasio terhadap

Total Luas Kabupaten

(%)

1 Mardingding 12 267,11 12,56

2 Lau Baleng 15 252,60 11,87

3 Tiga Binanga 19 160,38 7,54

4 Juhar 24 218,56 10,27

5 Munte 22 125,64 5,91

6 Kutabuluh 16 195,70 9,20

7 Payung 8 47,24 2,22

8 Tiganderket 17 86,76 4,08

9 Simpang Empat 17 93,48 4,39

10 Naman Teran 14 87,82 4,13

11 Merdeka 9 44,17 2,08

12 Kabanjahe 13 44,65 2,10

13 Berastagi 9 30,50 1,43

14 Tiga Panah 22 186,84 8,87

15 Dolat Rayat 7 32,25 1,52

Page 25: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

19---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

No. Kecamatan

Banyaknya Desa/

KelurahanLuas (Km2)

Rasio terhadap

Total Luas Kabupaten

(%)

16 Merek 19 125,51 5,90

17 Barusjahe 19 128,04 6,02

Jumlah 262 2.127,25 100,00

Sumber: Kabupaten Karo Dalam Angka Tahun 2009

Page 26: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

20 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Page 27: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

21

Karakteristik geomorfologi meliputi aspek-aspek geomorfologi yang terdiri dari morfologi, morfogenesis,

morfokronologi, dan morfoarransemen (Van Zuidam, 1985). Morfologi mendiskripsikan relief secara umum suatu daerah. Morfologi terdiri dari morfografi dan morfometri (Joyosuharto, 1986 dalam Sartohadi, 2001). Morfografi adalah aspek deskriptif dari karakteristik geomorfologi suatu daerah, seperti dataran, perbukitan, pegunungan, dan plato. Sedangkan, morfometri adalah aspek kuantitatif seperti kemiringan lereng dan ketinggian. Selanjutnya, aspek morfologi menjadi sangat penting diantara aspek-aspek geomorfologi lainnya karena manusia berkesan pada suatu bentuk tertentu pada permukaan bumi (Sartohadi, 2001).

Morfologi Kawasan Gunungapi Sinabung diinterpretasi berdasarkan digital elevation models (DEM) dari SRTM (Shuttle Radar Topographic Mapping Mission). SRTM sangat berguna untuk daerah yang luas (Bishop et al., 2012), seperti daerah Kawasan

BAB 4KARAKTERISTIK GEOMORFOLOGI

GUNUNGAPI SINABUNG

Page 28: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

22 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Sinabung di Kabupaten Karo. Elevasi Karo dari 250 m sampai 2451 m di atas permukaan air laut. Titik terendah berlokasi di daerah datar Kecamatan Mardingding. Sedangkan titik tertinggi berlokasi di Puncak Gunung Sinabung.

Morfologi daerah Karo dapat diklasifikasikan sebagai dataran, perbukitan, dan pegunungan. Daerah dataran berlokasi di bagian tengah Karo, yang berupa dataran tinggi. Daerah perbukitan dan pegunungan berlokasi di bagian barat, utara, timur, dan selatan Karo. Perbukitan dan pegunungan berlokasi di bagian timur terdiri dari Gunung Sibayak (2115 m), Deleng Singkut (1680 m), dan Deleng Barus (1905,2 m), DL. Takur-Takur (1523,8 m), DK. Kalinjohang (1680 m), DK. Tenaroh (1982 m), DG. Serdang (1546 m). Perbukitan dan pegunungan berlokasi di bagian selatan terdiri dari U. Ketaran (1592 m), U. Pintumerga (1109 m), DG. Babo (1022 m), DK. Silali (1847 m), DK. Sinarbolon (1500 m), DK. Sipiso-Piso (1947,3 m), DK. Sibutan (1716 m). Perbukitan dan pegunungan berlokasi di bagian utara terdiri dari DG. Uncim (1840 m), U. Ganyang (1782 m), U. Simacak (1905 m), DG. Lancuk (1611,7 m), DG. Sinabung (2451,1 m), U. Sarinala (1774 m), U. Murba (1895 m), U. Liang (1691,5 m), DG. Uraturat (1557 m), DG. Simole (1762 m), U. Maresi (1358 m). Sedangkan perbukitan dan pegunungan berlokasi di bagian barat terdiri dari DG. Temanggu (1383 m), G. Mbelik (1626,9 m), DK. Bengkeh (1530,2 m), DG. Gamber (978,1 m).

DG. Sinabung atau sekarang disebut sebagai Gunungapi Sinabung (2451,1 m) merupakan gunung yang berada di area Kabupaten Karo Bagian Utara. Morfologi Gunungapi Sinabung terbagi menjadi puncak, lereng atas, lereng tengah, lereng bawah, dan dataran lereng kaki gunungapi.

Page 29: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

23---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Proses pembentukan bentuklahan berkaitan dengan genesis atau morfogenesis. Genesis berasal dari kata Yunani yang berarti asal mula dan dalam istilah geomorfologi berkaitan dengan asal mula bentuklahan, dengan kata lain proses yang bertanggung jawab terhadap penciptaan bentuk (Gustavsson, 2005). Dengan demikian, morfogenesis adalah aspek geomorfologi yang berhubungan dengan asal dan perkembangan bentuklahan. Morfogenesis dapat dirinci lagi menjadi morfostruktur pasif, morfostruktur aktif, dan morfodinamik. Morfostruktur pasif berkaitan dengan lithologi, baik jenis batuan maupun strukturnya. Sedangkan morfostruktur aktif berkaitan dengan dinamika proses endogen yang terdiri dari kejadian-kejadian tektonik selama pembentukan suatu bentuklahan. Morfostruktur pasif yang terdapat di Kawasan Gunungapi Sinabung berupa vulkanik. Morfostruktur pasif dan aktif di Kawasan Gunungapi Sinabung disajikan dalam bentuk peta lithologi permukaan (surface lithological map).

Aspek lithologi permukaan merupakan aspek penting dari bentuklahan. Hal ini terkait dengan perkembangan bentuklahan dan proses geomorfologi yang bekerja pada suatu daerah. Peta lithologi permukaan Kawasan Gunungapi Sinabung dibuat berdasarkan interpretasi visual dari citra google erath, peta geologi lembar Medan dan Sidikalang, serta data lihologi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi. Lithologi permukaan Kawasan Gunungapi Sinabung selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1. dan Gambar 4.1.

Page 30: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

24 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Tabel 4.1. Litologi Batuan Gunungapi Sinabung

No Litologi Batuan Urutan Pada Peta1 Endapan Batugamping Pgp

2 Endapan Aliran Piroklastik Toba Ta

3 Aliran Piroklastik Sinabung 1 Sa 1

4 Aliran Lava Sinabung 1 SI 1

5 Aliran Lava Sinabung 2 SI 2

6 Endapan Lahar Sinabung SIh

7 Aliran Piroklastik Sinabung 2 Sa 2

8 Aliran Lava Sinabung 3 SI 3

9 Aliran Lava Sinabung 4 SI 4

10 Aliran Lava Sinabung 5 SI 5

11 Aliran Piroklastik Sinabung 3 Sa 3

12 Aliran Lava Sinabung 6 SI 6

13 Aliran Lava Sinabung 7 SI 7

14 Aliran Lava Sinabung 8 SI 8

15 Aliran Lava Sinabung 9 SI 9

16 Aliran Piroklastik Sinabung 4 Sa 4

17 Aliran Lava Sinabung 10 SI 10

18 Aliran Lava Sinabung 11 SI 11

19 Aliran Lava Sinabung 12 SI 12

20 Aliran Piroklastik Sinabung 5 Sa 4

21 Aliran Lava Sinabung 13 SI 13

22 Aliran Lava Sinabung 14 SI 14

23 Aliran Piroklastik Sinabung 6 Sa 6

24 Aliran Lava Sinabung 15 SI 15

25 Aliran Piroklastik Sinabung 7 Sa 7

Page 31: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

25---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

No Litologi Batuan Urutan Pada Peta26 Aliran Lava Sinabung 16 SI 16

27 Aliran Lava Sinabung 17 SI 17

28 Aliran Piroklastik Sinabung 8 Sa 8

29 Kubah Lava Snk

30 Endapan Aluvium Sal

Sumber: Badan Geologi, 2014 (http://www.vsi.esdm.go.id/)

Lithologi Permukaan Kawasan Gunungapi Sinabung terdiri atas 25 satuan batuan erupsi primer dari kawah pusat, dan 1 endapan batuan gunungapi sekunder. Endapan Pra Sinabung di daerah ini berupa Satuan endapan Batugamping dan Endapan Aliran Piroklastik Toba.

Menurut Badan Geologi (2014), satuan batuan kawasan Gunungapi Sinabung berumur lebih muda dan atau lebih tua, maka stratigrafi gunungapi daerah pemetaan berturut-turut dari tua ke muda, dapat dirinci sebagai berikut:

1. Endapan Batugamping (Pgp): satuan batuan ini tersebar di sebelah barat daerah pemetaan dengan yang dicirikan oleh warna abu terang-putih, keras, tekstur kasar, bentuk butir rounded, masif-paralellaminasi, permeabilitas sangat baik, terlihat cangkang fosil foraminifera, bagian atas endapan batugamping tertutupi oleh endapan jatuhan piroklastik Toba yang berupa batuapung. Menurut N.R. Cameron, dkk, batuan ini bisa disebandingkan dengan batugamping Formasi Batumilmil dengan umur Permian awal. Batuan ini tersingkap baik di daerah susuk dan sekitarnya.

Page 32: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

26 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 4.1Lithologi Permukaan Kawasan Gunungapi Sinabung

Page 33: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

27---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

2. Endapan Aliran Piroklastik Toba (Ta): satuan batuan ini terhampar luas mengelilingi produk vulkanik Sinabung. Endapan ini menindih secara tidak selaras batugamping Formasi Batumilmil. Secara megaskopis endapan ini mempunyai ciri warna putih-kuning-abu, masif sampe paralel laminasi, bentuk butir membundar, agak keras, sebagian terlaraskan, ukuran butir maksimal > 5 cm, pumice 85%, litik 5 % dengan ukuran butir maksimal 1 cm, diselingi oleh endapan abu.

3. Aliran Piroklastik Sinabung 1 (Sa 1): aliran piroklastik satuan ini terhampar luas disebelah baratdaya Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi satuan Batugamping (Pgp), dan Aliran Piroklastik Toba (Ta), Aliran Lava 1 (SI 1) dan Aliran Lava 2 (SI 2) serta ditutupi oleh satuan Lahar (S lh) juga aliran piroklastik 3 (Sa 3). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna abu-merah, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular-sub rounded, masif, komponen lithik andesitik 60% dengan bentuk komponen sub rounded-angular, debu vulkanik 30% dengan bentuk butir membundar.

4. Aliran Lava Sinabung 1 (SI 1): satuan batuan ini membentuk punggungan kasar yang mengarah ke barat. Secara megaskopik satuan batuan ini dicirikan oleh warna abu-abu, andesitik, sangat keras, holokristalin, afanitik, mengandung mineral olivine, piroksen, plagioklas, mineral bijih tertanam dalam masa dasar gelas vulkanik, dimensi singkapan 2 meter, permukaannya sebagian mengalami alterasi kuat. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan oleh sayatan bertekstur porphyritik, hipidiomorfik, holokristalin, intergranular, bentuk kristal subhedral-anhedral, granular, ukuran sedang kasar, vesikuler, komposisi mineral terdiri dari plagioklas,

Page 34: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

28 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

hornblende, piroksen, biotit dan mineral opak yang tertanam dalam masadasar mikrokristalin dan gelas.

5. Aliran Lava Sinabung 2 (SI 2): aliran lava Sinabung 2 terendapkan ke baratlaut dengan ketebalan singkapan 3 meter. Satuan ini membentuk morfologi yang kasar. Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu tua, keras, tekstur afanitik, holokristalin, amigdaloid pada bagian permukaannya, piroksen, plagioklas, olivine yang tertanam dalam masa dasar halus gelas vulkanik. Satuan ini ditutupi oleh Aliran Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3) dan Aliran Lava Sinabung 8 (SI 8).

6. Endapan Lahar Sinabung (Slh): endapan ini tersebar ke arah baratdaya dengan deskripsi megaskopis warna coklat, bentuk butir angular dengan ukuran maksimum 1.1 m, sorting buruk, terdapat beberapa material organik tidak terarangkan, pada bagian atas terdapat strktural paralel laminasi.

7. Aliran Piroklastik Sinabung 2 (Sa 2): aliran piroklastik satuan ini terhampar luas di sebelah baratdaya Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi satuan batugamping (Pgp), dan Aliran Piroklastik Toba (Ta), Aliran Lava 1 (SI 1) dan Aliran Lava 2 (SI 2) serta ditutupi oleh satuan Lahar (S lh) juga Aliran Piroklastik 3 (Sa 3). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna abu-merah, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular-sub membundar, masif, komponen litik andestik 60% dengan bentuk komponen sub rounded-angular, debu vulkanik 30% dengan bentuk butir rounded.

8. Aliran Lava Sinabung 3 (SI 3): aliran ini terendapkan kearah barat dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini membentuk morfologi yang kasar yang menutupi satuan Endapan Batugamping (Pgp) dan Aliran Lava Sinabung 1

Page 35: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

29---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

(SI 1). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu, keras, tekstur afanitik, holokristalin, piroksen, plagioklas, olivine yang tertanam dalam masa dasar halus gelas vulkanik. Satuan ini tersingkap baik di daerah Susuk bagian Barat.

9. Aliran Lava Sinabung 4 (SI 4): aliran ini terendapkan ke arah baratlaut dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Endapan Aliran Piroklastik Sinabung 2 (Sa 2) dan Aliran Endapan Piroklastik Toba (Ta). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu putih, keras, tekstur afanitik, hipokristalin, masif, piroksen, plagioklas, olivine, komponen basaltik yang tertanam dalam masa dasar halus gelas vulkanik, sedikit teralterasi secara profilit, kekar pada batuan ini terisi mineral kuarsa. Satuan ini tersingkap di daerah Kawar. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan oleh tekstur porfinitik, masa dasar afanitik, hipokristalin, hipidiomorf, anhedral-auhedral, vesikuler, komposisi fenokris terdiri dari plagioklas, piroksen, hornblende dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar yang hadir berupa mikrokristalin dan gelas mineral sekunder.

10. Aliran Lava Sinabung 5 (SI 5): Aliran Lava Sinabung 5 terendapkan ke arah utara dengan ketebalan singkapan 4 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi Satuan Aliran Lava Sinabung 4 (SI 4) dan ditutupi oleh Aliran Piroklastik Sinabung 4 (Sa 4) dan Aliran Lava Sinabung 9 (SI 9). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, hipokristalin, masif, sedikit piroksen, feldspar. Satuan ini tersingkap baik di daerah Sigarang-garang.

Page 36: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

30 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

11. Aliran Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3): satuan ini terhampar luas di sebelah selatan Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi Aliran Piroklastik Toba (Ta), Aliran Lava Sinabung 2 (SI 2), dan Aliran Piroklastik Sinabung 1 (Sa 1), serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6), Aliran Lava Sinabung 8 (SI 8) dan Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna abu-merah, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular-sub rounded, masif, komponen litik andesitik 70 % dengan bentuk komponen sub rounded-angular, debu vulkanik 20% dengan bentuk butir rounded.

12. Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6): satuan ini terendapkan ke arah selatan dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Piroklastik 3 (Sa 3) dan ditutupi oleh Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5) dan Aliran Lava Sinabung 7 (SI 7). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik-porfiritik, hipokristalin, masif, sedikit piroksen, plagioklas. Satuan ini tersingkap baik di daerah Mardinding. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan oleh sayatan bertekstur porifiritik, masa dasar afanitik, hiporistalin, inteergranular, bentuk kristal subhedral-anhedral, granular butir halus-sedang, ukuran 0.1-1.5 mm, vesikuler, komposisi fenokris terdiri dari plagioklas, piroksen, olivin, hornblende dan mineral opak, yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas.

13. Aliran Lava Sinabung 7 (SI 7): satuan ini terendapkan ke arah selatan dengan ketebalan singkapan 1.5 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi Satuan Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6) dan Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3)

Page 37: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

31---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 8 (SI 8). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu gelap, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, hipokristalin, masif, sedikit piroksen, plagioklas. Satuan ini tersingkap baik di daerah Mardinding.

14. Aliran Lava Sinabung 8 (SI 8): satuan ini terendapkan ke arah selatan dengan ketebalan singkapan 1 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 7 (SI 7), Aliran Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3) dan Aliran Lava Sinabung 2 (SI 2). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu gelap, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, vesicular, hipokristalin, masif, klorit, sedikit piroxen, plagioklas, terubah secara profilit. Satuan ini tersingkap baik di daerah Mardinding.

15. Aliran Lava Sinabung 9 (SI 9): aliran lava ini terendapkan ke arah utara dengan ketebalan singkapan 2.6 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 4 (SI 4), Aliran Lava Sinabung 5 (SI 5) dan Aliran Piroklastik Sinabung 2 (Sa 2). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu gelap, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, vesicular, hipokristaalin, masif, klorit, piroksen.

16. Aliran Piroklastik Sinabung 4 (Sa 4): satuan ini terhampar luas di sebelah utara Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi Aliran Piroklastik Toba (Ta) dan Aliran Lava Sinabung 5 (SI 5), serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 10 (SI 10) dan Aliran Lava Sinabung 11 (SI 11). Secara megaskopis, satuan ini mempunyai karakteristik warna abu-merah, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular-sub rounded, masif, komponen

Page 38: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

32 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

litik andesitik 80% dengan bentuk komponen sub rounded-angular, abu vullkanik 10% dengan bentuk butir rounded.

17. Aliran Lava Sinabung 10 (SI 10): satuan ini terendapkan ke arah timurlaut dengan ketebalan singkapan 3 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 5 (SI 5), dan Aliran Piroklastik Sinabung 4 (Sa 4). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan olehh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, vesicular, hipokristalin, masif, fenokris berupa basal, feldsfar, sedikit piroksen, andesitik. Satuan ini tersingkap baik di daerah Sigarang-garang menuju puncak.

18. Aliran Lava Sinabung 11 (SI 11): satuan ini terendapkan ke arah timurlaut dengan ketebalan singkapan 3 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 10 (SI 10) dan ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 12 (SI 12) juga Aliran Piroklastik Sinabung 6 (Sa 6). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, vesicular, hipokristalin, masif, fenokris berupa basal, feldsar, sedikit piroxen, andesitik, oksida besi. Satuan ini tersingkap baik di daerah Sigarang-garang menuju puncak.

19. Aliran Lava Sinabung 12 (SI 12): satuan ini terendapkan ke arah timur dnegan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 11 (SI 11) dan ditutupi oleh Aliran Piroklastik Sinabung 6 (Sa 6). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, vesicular, hipokristalin, masif, fenokris berupa basal, mengandung mineral kuarsa, feldsfar, sedikit

Page 39: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

33---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

piroksen, andesitik, oksida besi. Satuan ini tersingkap baik di daerah Sukanalu menuju puncak.

20. Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5): satuan ini terhampar luas di sebelah selatan Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi Aliran Piroklastik Toba (Ta), Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6), Aliran Lava Sinabung 7 (SI 7) dan Aliran Piroklastik Sinabung 3 (Sa 3), serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 10 (SI 10) dan Aliran Lava Sinabung 11 (SI 11). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna abu-abu, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular-sub rounded, masif, komponen litik andesitik 70% dengan bentuk komponen sub rounded-angular, debu vulkanik 10% dengan bentuk butir rounded. Charcoal vertikal pada lapisan endapan awan panas yang menandakan energi rendah ketika diendapkan. Pada bagian atasnya diselingi oleh endapan lahar.

21. Aliran Lava Sinabung 13 (SI 13): satuan ini terendapakan ke arah selatan dengan ketebalan singkapan 3 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 6 (SI 6) dan Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5) serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 14 (SI 14) juga oleh aliran Piroklastik Sinabung 8 (Sa 8). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, afanitik, vesicular, holokristalin, masif, feldsfar, piroksen, andesitik, oksida besi, bagian permukaan lava fragmental. Satuan ini tersingkap baik di daerah Sukameriah menuju puncak. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan oleh sayatan bertekstur porfiritik, hipidiomorfik, holokristalin, intergranular, bentuk kristal subhedral-anhedral, granular, ukuran sedang kasar, vesikuler, komposisi mineral terdiri dari plagioklas, hornblenda, piroksen,

Page 40: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

34 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

biotit dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas.

22. Aliran Lava Sinabung 14 (SI 14): aliran lava ini terendapkan ke arah selatan dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Lava Sinabung 13 (SI 13) dan Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5) serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 14 (SI 14) juga oleh Aliran Piroklastik Sinabung 8 (Sa 8). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, afanitik, amigdaloid, hipokristalin, masif, feldstar, dominan piroksen, andesitik, oksida besi. Satuan ini tersingkap baik di daerah Sukameriah menuju puncak.

23. Aliran Piroklastik 6 (Sa 6): satuan ini terendapkan di sebelah timur Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi Aliran Lava Sinabung 11 (SI 11) dan Aliran Lava Sinabung 12 (SI 12) serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 15 (SI 15). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna kuning kemerahan, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular, masif-paralel laminasi, komponen litik andesitik 70% dengan bentuk sub angular, abu vulkanik 30% dengan bentuk butir membundar.

24. Aliran Lava Sinabung 15 (SI 15): aliran lava ini terendapkan ke arah timur dengan ketebalan singkapan 2 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Pirokastik Sinabung 6 (Sa 6) serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 16 (SI 16) juga oleh Aliran Piroklastik Sinabung 7 (Sa 7). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, amigdaloid, holokristalin, intergranular, bentuk kristal subhedral-anhedral, granular, ukuruan sedang

Page 41: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

35---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

kasar, vesikuler, komposisi mineral terdiri dari plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas.

25. Aliran Piroklastik Sinabung 7 (Sa 7): satuan ini terendapkan di sebelah timur Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi Aliran Lava Sinabung 15 (SI 15), serta ditutupi oleh Aliran Lava Sinabung 16 (SI 16) dan Aliran Piroklastik Sinabung 8 (Sa 8). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna kuning kemerahan, tekstur sangat kasar, bentuk butir menyudut, masif-paralel laminasi, komponen litik andesitik 80% dengan bentuk komponen sub angular berukuran maksimal 60 cm, abu vulkanik 10% dengan bentuk butir membundar berukuran maksimal 0.2 cm, mengandung arang kayu.

26. Aliran Lava Sinabung 16 (SI 16): aliran lava ini terendapkan ke arah tenggara dengan ketebalan singkapan 3 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang menutupi satuan Aliran Piroklastik Sinabung 7 (Sa 7) dan Aliran Lava Sinabung 15 (SI 15). Secara megaskopis aliran lava ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, amigdaloid, holokristalin, sortasi buruk, masif, feldstar, dominan piroksen, andesitik dan oksida besi. Satuan ini tersingkap baik di daerah Bekerah menuju puncak.

27. Aliran Lava Sinabung 17 (SI 17): aliran lava ini merupakan satuan batuan lava termuda terendapkan ke arah tenggara dengan ketebalan singkapan 4 meter. Satuan ini membentuk morfologi kasar yang ditutupi Satuan Aliran Piroklastik Sinabung 8 (Sa 8). Secara megaskopis aliran lava andesit ini dicirikan oleh warna abu-abu kemerahan, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, amigdaloid, holokristalin masif,

Page 42: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

36 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

dominan feldsfar, piroksen, oksida besi, teralterasi intensif. Satuan ini tersingkap baik di daerah Bekerah menuju puncak. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan oleh tekstur porfiritik, hipidiomorfik, holokristalin, intergranular, telah mengalami alterasi tingkat sedang. Bentuk kristal subhedral-anhedral, granular, ukuran sedang kasar, vesikuler, komposisi mineral terdiri dari plagioklas, hornblende, piroksen, biotit dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas.

28. Aliran Piroklastik Sinabung 8 (Sa 8): satuan ini terendapkan di sebelah tenggara Gunungapi Sinabung. Satuan ini menutupi Aliran Piroklastik Sinabung 7 (Sa 7), Aliran Lava Sinabung13 (SI 13), Aliran Lava Sinabung 14 (SI 14), Aliran Lava Sinabung 17 (SI 17) dan Aliran Piroklastik Sinabung 5 (Sa 5). Secara megaskopis satuan ini mempunyai karakteristik warna abu kemerahan, tekstur sangat kasar, bentuk butir angular, masif-paralel laminasi, komponen litik andesitik 75% dengan bentuk komponen sub angular berukuran maksimal 70 cm, abu vulkanik 10% dengan bentuk butir membundar berukuran maksimal 0.3 cm, arang kayu. Fragmenn pada satuan batuan ini berupa batuan andestik dengan ciri megaskopis warna abu-abu, keras, pelapukan tinggi, tekstur afanitik, vesikuler, holokristalin, terlihat mineral kuarsa, feldsfar, dominan piroksen. Secara mikroskopis aliran lava ini dicirikan oleh tekstur porfiritik, hipidiomorfik, holokristalin, intergranular, bentuk kristal aliran lava ini dicirikan oleh tekstur subhedral-anhedral, granular, ukuran sedang kasar, vesikuler, komposisi mineral terdiri dari plagioklas, hornblende, piroksen dan mineral opak yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas. Pada kolom stratigrafi di daerah Berastepu,

Page 43: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

37---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

terdapat arang kayu yang telah dianalisis oleh Prof. Setsuya Nakada dari University of Tokyo yang menunjukkan bahwa umur satuan aliran piroklastik ini berada pada kisaran 800-900 A.D.

29. Kubah Lava Sinabung (Snk): satuan ini berkomposisi, andesit dengan tekstur purpiritik, holokristalin, intergranular, subhedral-anhedral, fenokris berupa piroksen, plagioklas, hornblenda yang tertanam dalam masa dasar mikrokristalin dan gelas.

30. Aluvium (Sal): Endapan aluvium tersebar disepanjang sungai yang mengitari Gunungapi Sinabung yang airnya bersumber dari Danau Kawar. Endapan ini terdiri dari bongkahan batuan piroklastik berupa bongkahan batu apung, bongkahan andesit, kerakal hingga pasir.

Morfodinamik berkaitan dengan dinamika eksogen. Morfodinamik Kawasan Sinabung disebabkan oleh air hujan, yaitu aliran lahar dingin dan sedimentasi yang disebabkan oleh air. Aliran lahar dingin mengalir sepanjang Sungai Lau Borus dan beberapa wilayah di Kecamatan Tiganderket. Sedimentasi terjadi di sepanjang sungai Lau Borus dan daerah yang terkena aliran lahar dingin yang berada di wilayah Kecamatan Tiganderket.

Morfokronologi mendiskripsikan umur absolut dan relatif dari bentuklahan dan proses yang terkait. Morfokronologi di daerah Kawasan Gunungapi Sinabung dianalisis dengan merujuk umur relatif bentuklahan dan proses yang terkait, contohnya bentuklahan yang berlokasi dekat dengan sungai juga lebih muda karena terkena proses aktif dari aliran sungai. Selain itu bentuklahan yang dekat dengan sumber erupsi lebih muda karena proses aktif dari erupsi Gunungapi Sinabung yang masih

Page 44: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

38 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

berlangsung. Morfokronologi juga mendiskripsikan genesis setiap bentuklahan.

Morfoarransemen mendeskripsikan aspek keruangan dan hubungan antar berbagai bentuklahan dan prosesnya. Daerah gunungapi seperti halnya Gunungapi Sinabung dapat dibagi menjadi puncak, lereng atas, lereng tengah, lereng bawah, dan dataran lereng kaki berdasarkan morfoarransemennya.

Page 45: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

39

Gunungapi adalah lubang kepundan atau rekahan dalam kerak bumi tempat keluarnya cairan magma atau gas atau

cairan lainnya ke permukaan bumi. Material yang dierupsikan ke permukaan bumi umumnya membentuk kerucut terpancung. Bentuk kerucut terpancung ini juga terbentuk di Gunungapi Sinabung seperti disajikan pada Gambar 5.1.

Gunungapi diklasifikasikan ke dalam dua sumber erupsi, yaitu (1) erupsi pusat, erupsi keluar melalui kawah utama; dan (2) erupsi samping, erupsi keluar dari lereng tubuhnya; (3) erupsi celah, erupsi yang muncul pada retakan/sesar dapat memanjang sampai beberapa kilometer; (4) erupsi eksentrik, erupsi samping tetapi magma yang keluar bukan dari kepundan pusat yang menyimpang ke samping melainkan langsung dari dapur magma melalui kepundan tersendiri. Sumber erupsi yang terjadi pada Gunungapi Sinabung adalah erupsi samping karena keluar dari lereng atas tubuhnya mengarah ke timur, tenggara, dan selatan.

BAB 5KARAKTERISTIK BENCANA ERUPSI

GUNUNGAPI SINABUNG

Page 46: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

40 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 5.1Gunungapi Sinabung yang berbentuk kerucut terpancung dilihat dari Desa Tiga

Pancur Kecamatan Simpang Empat (Sumber: Foto Lapangan Tahun 2017)

Gambar 5.2Salah satu kejadian erupsi Gunungapi Sinabung yang sumber erupsinya adalah

erupsi samping (Dongeng Geologi, 2010)

Page 47: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

41---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 5.2. merupakan salah satu kejadian erupsi Gunungapi Sinabung yang sumber erupsinya adalah erupsi samping.

Bahaya erupsi Gunungapi Sinabung dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu bahaya primer dan bahaya sekunder. Bahaya primer erupsi Gunungapi Sinabung terdiri dari awan panas, aliran lava, lontaran atau guguran batu pijar, dan hujan abu/debu vulkanik. Sedangkan bahaya sekunder erupsi Gunungapi Sinabung berupa aliran lahar.

Awan panas erupsi Gunungapi Sinabung telah menelan korban 16 orang di Desa Sukameriah pada tahun 2014 dan 9 orang di Desa Gamber pada tahun 2016. Gambaran awan panas Sinabung seperti disajikan pada Gambar 5.3.

Aliran lava hasil erupsi Sinabung bersifat kental. Hal ini dapat dilihat dari leleran lava yang berada di puncak Sinabung seperti

Gambar 5.3Awan panas erupsi Gunungapi Sinabung (Tigapilarnews, 2017)

Page 48: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

42 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

disajikan pada Gambar 5.4. dan juga pola hasil erupsi Gunungapi Sinabung yang sudah terjadi pada masa lalu berbentuk seperti kelopak bunga. Lontaran atau guguran batu pijar juga terjadi pada waktu erupsi Gunungapi Sinabung.

Hujan abu/debu vulkanik terjadi pada saat erupsi Gunungapi Sinabung. Arah hujan abu/debu vulkanik mengikuti arah angin. Daerah yang sering terkena abu/debu vulkanik adalah disisi timur, tenggara, dan selatan Gunungapi Sinabung. Jika erupsinya kecil, daerah Namanteran selalu terkena hujan abu/debu vulkanik. Jika erupsinya sedang, daerah Berastagi dan Kabanjahe terkena hujan abu/debu vulkanik. Namun jika erupsinya besar, hujan abu/debu vulkanik sampai ke Kota Medan. Gambaran wilayah yang terkena hujan abu/debu vulkanik Gunungapi Sinabung seperti disajikan pada Gambar 5.5. dan Gambar 5.6.

Gambar 5.4Leleran lava yang keluar dari puncak Sinabung

Page 49: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

43---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 5.5Lahan pertanian rusak terkena debu vulkanik erupsi Sinabung di daerah Gurukinayan

Gambar 5.6Permukiman rusak terkena debu vulkanik erupsi Sinabung di daerah Sigarang-

garang

Page 50: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

44 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 5.7Daerah Sukatendel Kecamatan Tiganderket yang terkena aliran lahar

Gambar 5.8Lahar dingin di sekitar Sungai Lau Borus

Page 51: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

45---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Bahaya sekunder erupsi Gunungapi Sinabung berupa aliran lahar. Aliran lahar ini terjadi jika terjadi hujan lebat di puncak. Daerah yang terkena aliran lahar adalah daerah sekitar aliran Sungai Lau Borus dan daerah Tiganderket. Gambaran daerah yang terkena aliran lahar seperti disajikan pada Gambar 5.7. dan Gambar 5.8.

Page 52: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

46 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Page 53: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

47

Kabupaten Karo merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara yang berada di ketinggian 600 sampai 1.400 meter

di atas permukaan laut. Di sebelah Utara Kabupaten Karo berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang. Di sebelah Selatan berbatasan dengan Kabuapten Dairi dan Kabupaten Toba Samosir. Di sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun.

Kabupaten Karo memiliki luas wilayah 2.127,25 Km² yang terdiri dari 174,22 km2 merupakan pemukiman penduduk dan 1.953,03 km2 lahan pertanian. Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan. Jumlah penduduk Kabupaten Karo sebanyak 393.544 Jiwa. Masyarakat yang dominan menetap di Kabupaten Karo adalah suku Karo dan beberapa suku pendatang lainnya. Mata pencaharian utama masyarakat Karo adalah pertanian sehingga Kabupaten Karo sangat terkenal dengan produk sayuran, bunga,

BAB 6KARAKTERISTIK SOSIAL MASYARAKAT DI KAWASAN GUNUNGAPI SINABUNG

DALAM MENGHADAPI BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

Page 54: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

48 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

dan buah-buahan. Hasil pertanian masyarakat Karo memenuhi kebutuhan produk pertanian Sumatera Utara.

Melimpahnya sayuran, bunga, dan buah-buahan di Kabupaten Karo menjadi salah satu kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten Karo sehingga sebagai rasa syukur setiap tahun diadakan Festival Bunga dan Buah yang merupakan Kegiatan Pesta Rakyat. Namun, kehidupan sosial, pendidikan, dan pertanian masyarakat Kabupaten Karo sangat terganggu sejak terjadinya erupsi Gunungapi Sinabung yang berlangsung sejak tanggal 27 Agustus 2010 hingga sekarang.

Pada awalnya Gunungapi Sinabung adalah Gunungapi strato tipe B atau sejarah letusannya tidak tercatat sejak tahun 1600-an. Bahkan dalam pendidikan IPS bagi siswa di Kabupaten Karo dikatakan bahwa Gunungapi Sinabung merupakan Gunung Mati, sehingga dianggap tidak akan pernah meletus. Dengan keyakinan bahwa Gunungapi Sinabung merupakan Gunung Mati dan tidak akan meletus maka masyarakat beramai-ramai membuka lahan pertanian dan bahkan pemukiman di lereng Gunungapi Sinabung.

6.1. MASYARAKAT MENGUNGSI DAN KEHILANGAN PEMUKIMAN SERTA LAHAN PERTANIAN KARENA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

Erupsi Gunungapi Sinabung yang terjadi tahun 2010 sangat mengejutkan bagi masyarakat dunia khususnya bagi masyarakat Kabupaten Karo. Selama 7 (tujuh) tahun terakhir erupsi Gunungapi Sinabung nyaris tidak pernah absen. Erupsi Gunungapi Sinabung selalu mengeluarkan awas panas dan abu vulkanik dalam jumlah banyak. BNPB mencatat ribuan warga

Page 55: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

49---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

di Kabupaten Karo mengalami dampak langsung abu vulkanik yang keluar dari erupsi Gunungapi Sinabung yang masih terus berlangsung. Dalam catatan BNPB ribuan warga dari Desa Perbaji, Desa Sukatendel, Desa Temberun, Desa Perteguhan, Desa Kuta Rakyat, Desa Simpang Empat, Desa Tiga Pancur, Desa Selandi, Desa Payung, dan Desa Kuta Gugung mengalami langsung dampak abu vulkanik (m.tempo.com, “Warga di Sekitar Sinabung Diminta Tak Masuki Zona Merah, 03 Agustus 2017).

Erupsi Gunungapi Sinabung yang berlangsung terus menerus menyebabkan masyarakat harus mengungsi. Pengungsi erupsi Gunungapi Sinabung menempati beberapa posko yaitu Posko Utama/Media Center, KNPI Kab. Karo, Paroki Kabanjahe,

Gambar 6.1Gambaran anak-anak di salah satu lokasi pengungsian yaitu di KNPI Kabanjahe

Page 56: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

50 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Jambur Sempakata, Klasis GBKP, GBKP Kota (Serbaguna), KWK Berastagi (Perempuan), Klasis Berastagi (laki-laki), Mesjid Istikar Berastagi, Masjid Agung, Sentrum (PPWG Kabanjahe), GBKP SIMP VI, Posko Pengamatan, Posko Relawan Nusantara, Kisel Telkomsel (karokab.go.id, diakses 01 September 2017). Gambaran anak-anak di salah satu lokasi pengungsian yaitu di KNPI seperti disajikan pada Gambar 6.1. Sedangkan Gambar 6.2. menyajikan lokasi pengungsian di daerah Tiganderket (jalan Tiganderket – Kutabuluh).

Selain harus mengungsi, ribuan warga masyarakat kehilangan lahan pertanian dan juga rumah tempat tinggal akibat erupsi Gunungapi Sinabung. Sebagian masyarakat lainnya yang tidak kehilangan lahan pertanian dan permukiman, tidak bisa bertani atau mengalami gagal panen baik disebabkan oleh abu vulkanik, awan panas, maupun lahar dingin yang mengaliri lahan pertanian

Gambar 6.2.aLokasi pengungsian di daerah Tiganderket (jalan Tiganderket – Kutabuluh)

Page 57: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

51---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 6.2.bLokasi pengungsian di daerah Tiganderket (jalan Tiganderket – Kutabuluh)

Gambar 6.3.aLahan pertanian untuk tanaman kopi yang mengalami kerusakan akibat awan

panas di Sibintun pada tahun 2018

Page 58: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

52 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

mereka. Gambar 6.3. menunjukkan contoh lahan pertanian untuk tanaman kopi yang mengalami kerusakan akibat awan panas di Sibintun pada tahun 2017.

6.2. RELOKASI PENGUNGSI OLEH PEMERINTAHPemerintah telah menyediakan relokasi bagi masyarakat

beberapa desa yang menjadi korban erupsi Gunungapi Sinabung. Relokasi tersebut direncanakan dalam tiga tahap, yaitu:1. Desa Relokasi Tahap I

a. Desa Suka Meriahb. Desa Bekerahc. Desa Simacem

Gambar 6.3.bLahan pertanian untuk tanaman kopi yang mengalami kerusakan akibat awan

panas di Sibintun pada tahun 2018

Page 59: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

53---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 6.4Lokasi relokasi dari Desa Sukameriah, Bakerah, dan Simacem menuju Siosar

Page 60: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

54 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Relokasi tahap I ditujukan bagi 2.053 KK seluas 250 hektar di Siosar. Penempatan relokasi korban erupsi Gunungapi Sinabung ke dalam satu area permukiman bertujuan agar aset desa, budaya, dan sosial politiknya tidak hilang (Kompas.com, ’’Usul BNPB Relokasi Pengungsi Sinabung ke Kawasan Hutan Dikritik,” 10 Februari 2017). Namun, masyarakat tidak bersedia direlokasi ke Siosar karena tidak tersedia lahan untuk bertani. Selain itu, lahan Siosar juga kurang baik untuk pertanian holtikultura. Gambar 6.4. menyajikan lokasi relokasi dari Desa Sukameriah, Bakerah, dan Simacem menuju Siosar. Sedangkan gambaran lokasi relokasi di Siosar disajikan pada Gambar 6.5.

Gambar 6.5.aGambaran permukiman pada lokasi relokasi di Siosar Kecamatan Merek

Page 61: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

55---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

2. Desa Relokasi Tahap II Mandiri a. Desa Gurukinayanb. Desa Berastepuc. Desa Gamberd. Desa Kuta Tonggal

Relokasi tahap II merupakan relokasi mandiri. Jumlah pengungsi yang direlokasi sebanyak 1.903 KK. Saat ini pemerintah sedang bekerja keras untuk menyelesaikan relokasi tahap II tersebut. Pemerintah pusat melalui BNPB serta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan melakukan pedampingan pada pemerintah Kabupaten Karo dalam membangun relokasi mandiri. Jumlah dana sebesar Rp 110 juta perkepala keluarga untuk relokasi. Dana tersebut disalurkan ketika warga secara

Gambar 6.5.bGambaran permukiman pada lokasi relokasi di Siosar Kecamatan Merek

Page 62: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

56 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 6.6Lokasi relokasi dari Desa Berastepu, Gamber, Guru Kinayan, dan Kuta Tonggal

menuju beberapa wilayah yang aman dari ancaman erupsi Gunungapi Sinabung

Page 63: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

57---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 6.7Lokasi relokasi dari Desa Mardinding, Sigarang-garang, dan Sukanalu menuju

daerah relokasi Siosar

Page 64: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

58 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

berkelompok telah mendapatkan lahan untuk tempat relokasi mereka. Satu kelompok, terdiri dari beberapa kepala keluarga yang akan mencari lahan untuk tempat relokasi mereka sendiri. Relokasi mandiri diserahkan pada masyarakat, pemerintah hanya mengawasi. Mereka yang menentukan lahan dan pemerintah memfasilitasasi infrastrukturnya. Masalah yang dihadapi dalam proses relokasi adalah sosialisasi (Republika.co.id, “Relokasi Pengungsi Sinabung Tahap 2 Ditargetkan Rampung Desember”, 31 Agustus 2017).

3. Desa Relokasi Tahap III a. Desa Sukanalub. Desa Sigarang-garangc. Desa Mardindingd. Dusun Lau kawar, Desa Kutagugung

Relokasi tahap III berjumlah 1.050 KK. Pemerintah kesulitan karena ketiadaan lahan. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah memberikan lahan area penggunaan lain seluas 6.300 hektar yang cukup untuk permukiman dan usaha tani. Namun, semua lahan tersebut sudah dikuasai pihak lain. Saat ini masih dalam proses pengurusan ijin. Sambil menunggu proses relokasi masyarakat ditempatkan di hunian sementara, mereka diberikan bantuan sewa rumah sebesar Rp. 3,6 juta per/KK/tahun dan sewa lahan pertanian sebesar Rp. 2 juta per/KK/tahun.

Relokasi tahap III ini akan memindahkan masyarakat dari Desa Sukanau, Desa Sigarang-garang, Desa Mardinding, dan Dusun Lau Kawar Desa Kutagugung ke wilayah relokasi Siosar. Gambar 6.7. menunjukkan lokasi relokasi dari Desa Mardinding, Sigarang-garang, dan Sukanalu menuju daerah relokasi Siosar.

Page 65: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

59---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

6.3. MASYARAKAT KORBAN ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG TETAP BERAKTIVITAS DI ZONA MERAH

Erupsi Gunungapi Sinabung pada tahun 2010 atau setelah 400 tahun lamanya tidak aktif memberikan dampak yang sangat luas bagi masyarakat Kabupaten Karo. Terdapat 4 (empat) isyarat terkait aktivitas Gunungapi, yakni normal, waspada, siaga, dan tingkat tertinggi, awas yang artinya letusan bisa terjadi sewaktu-waktu. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan zona merah berada dalam radius 3 km dari puncak dan dalam jarak 7 km untuk sektor Selatan-Tenggara, jarak 6 km untuk sektor Tenggara-Timur serta jarak 4 km untuk sektor Utara-Timur Gunungapi Sinabung (m.tempo.co.news, “Warga di Sekitar Sinabung Diminta Tak masuki Zona Merah” 03 Agustus 2017).

Zona merah merupakan kawasan yang berbahaya dan pemerintah melarang masyarakat beraktivitas di zona merah. Namun demikian, masyarakat tetap beraktivitas di kawasan zona merah. Ada beberapa alasan masyarakat masih beraktivitas di zona merah, diantaranya:1. Himpitan ekonomi karena bantuan yang diberikan pemerintah

hanya cukup untuk konsumsi sementara masyarakat memerlukan dana untuk menutupi kebutuhan lainnya seperti biaya pendidikan anak yang layak dan perlengkapannya.

2. Ingin mandiri dan bekerja seperti biasa sebelum terjadi bencana.

3. Masih terikat secara emosional dan budaya dengan tanah mereka dilahirkan sehingga tidak mudah mengarahkan

Page 66: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

60 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

mereka meninggalkan lokasi zona merah. Misalnya kuburan Nenek Moyangnya berada di daerah bencana.

4. Kebosanan dan ketidakpastian hidup bertahun-tahun di posko-posko pengungsian.

5. Makanan yang tersedia di posko-posko pengungsian sering kali tidak layak.

6. Tidak adanya kegiatan atau aktivitas yang dapat dikerjakan di posko-posko pengungsian.

7. Konflik dan masalah sosial yang terjadi di posko-posko pengungsian. Keterbatasan sarana dan pra sarana di posko-posko pengungsian telah membuat masyarakat di pengungsian menjadi sangat sensitif dan mudah terjadi pertengkaran baik secara verbal maupun fisik.

Gambar 6.8Aktivitas pertanian masyarakat di daerah zona merah

Page 67: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

61---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 6.9Aktivitas pertanian masyarakat di daerah zona merah

8. Daerah zona merah justeru tidak terkena dampak langsung dari erupsi Gunungapi Sinabung (misalnya Dusun Lau Kawar).

9. Kegagalan dalam manajemen kebencanaan Gunungapi Sinabung.

Dengan kondisi yang demikian, banyak pengungsi yang akhirnya memutuskan untuk kembali ke desa atau ke rumahnya meskipun pemerintah telah menetapkan bahwa desa mereka merupakan daerah zona merah. Bagi masyarakat tidak memiliki penghasilan dirasakan lebih menakutkan daripada erupsi

Page 68: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

62 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 6.10.aHutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan

pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu

Gambar 6.10.bHutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan

pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu

Page 69: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

63---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 6.10.cHutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan

pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu

Gunungapi Sinabung yang berlangsung terus menerus. Bahkan timbul ketidakpercayaan terhadap pemerintah dan para ahli dalam hal memprediksi terjadinya erupsi Gunungapi Sinabung. Hal tersebut disebabkan sering sekali prediksi pemerintah dan para ahli tentang erupsi Gunungapi Sinabung tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Apalagi erupsi Gunungapi Sinabung yang berlangsung terus-menerus telah menimbulkan rasa apatis bagi masyarakat di Kabupaten Karo khususnya di daerah yang terkena dampak langsung erupsi Gunungapi Sinabung. Gambar 6.8. dan Gambar 6.9. menunjukkan aktivitas masyarakat tetap mengolah lahan pertaniannya yang berada di zona merah.

Tindakan warga yang memasuki zona merah sangat berbahaya dan menimbulkan dampak negatif. Pada tahun 2014 terdapat 15 (limas belas) orang meninggal akibat aktivitas Gunungapi

Page 70: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

64 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Sinabung. Pada tahun 2016, 7 (tujuh) warga Desa Gamber yang berada dalam radius 5 km (zona merah) dari puncak Gunungapi Sinabung meninggal terkena awan panas saat sedang bertani. Namun demikian, saat ini masyarakat tidak lagi merasa takut dan merasa bahwa erupsi Gunungapi Sinabung merupakan hal yang biasa. Masyarakat juga tidak mempedulikan bahaya abu vulkanik erupsi Gunungapi Sinabung. Masyarakat tetap beraktivitas tanpa masker meskipun sedang terjadi hujan abu vulkanik. Demikian juga dalam lingkungan sekolah, beberapa sekolah tetap mengharuskan siswa untuk hadir di sekolah pada saat hujan abu vulkanik dan meminta siswanya membersihkan abu vulkanik di sekolah tanpa menggunakan masker.

6.4. MASYARAKAT KORBAN ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG MERAMBAH HUTAN NEGARA

Pemerintah terus berupaya melakukan penanganan dan relokasi terhadap korban erupsi Gunungapi Sinabung, namun sampai saat ini relokasi tersebut belum juga selesai. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya tempat relokasi. Selain itu, masyarakat korban erupsi Gunungapi Sinabung juga mengangggap pemerintah tidak memberikan solusi yang tepat atas masalah yang dihadapi oleh masyarakat korban erupsi Gunungapi Sinabung.

Keadaan tersebut menyebabkan masyarakat nekat beraktivitas di kawasan zona merah dan sebagian lainnya melakukan perambahan atas hutan negara yang dilakukan secara beramai-ramai. Sebagian masyarakat korban erupsi Gunungapi Sinabung yang berasal dari Desa Sigarang-garang dan Sukanalu membuka pemukiman dan lahan pertanian di kawasan Taman Hutan Rakyat

Page 71: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

65---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

(Tahura) Bukit Barisan dan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang berada di wilayah Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat. Saat ini diperkirakan 500-600 hektar kawasan hutan yang digarap dan masih terus berlangsung aktivitas pembalakan liar (Kompas.com, “KPHSU: Pengungsi Sinabung Sudah Merambah Hutan Negara” 16 Februari 2017). Meskipun para pengungsi telah mendirikan pemukiman dan membuka lahan pertanian di Tahura dan TNGL, namun pengungsi selalu was-was dan khawatir atas lahan yang sedang mereka usahai tersebut. Mereka khawatir dan was-was karena selalu beredar kabar bahwa pemerintah akan memaksa para pengungsi untuk meninggalkan pemukiman dan lahan yang telah mereka usahai di hutan negara tersebut. Gambar 6.10. menyajikan hutan negara yang telah dibuka menjadi lahan pertanian yang disertai dengan pendirian rumah oleh masyarakat Desa Sigarang-garang dan Desa Sukanalu.

Tindakan pengungsi yang menggarap TNGL sangat membahayakan karena merusak lingkungan yang dapat mengakibatkan banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, terganggunya siklus air (TNGL menyediakan suplai air bagi 4 juta masyarakat yang tinggal di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara), menurunkan kualitas oksigen. Selain itu, tindakan pengungsi tersebut melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tindakan pengungsi korban erupsi Gunungapi Sinabung yang menggarap hutan negara di kawasan TNGL dapat menimbulkan bahaya bagi manusia maupun makhluk lain serta dapat menimbulkan bencana. Sekitar 70% dari semua spesies hewan dan tumbuhan terestrial hidup di hutan dan hutan sangat penting dalam melestarikan spesies hewan dan tumbuhan tersebut (Owley, 2012). Selanjutnya, hutan merupakan reservoir yang

Page 72: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

66 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

paling signifikan dari karbon terestrial, mengandung sekitar 77 persen dari semua karbon yang tersimpan dalam vegetasi dan 39 persen di tanah. Dalam kapasitasnya sebagai reservoir air dan karbon, hutan menjaga keseimbangan iklim global, melindungi tanah dari degradasi dan mencegah penggurunan (Kunzmann, 2008). Dengan demikian, untuk mengurangi dan mencegah penggarapan hutan negara lebih lanjut maka diperlukan regulasi yang tepat dalam penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung yang menggarap hutan negara.

Sebenarnya bagi korban erupsi Gunungapi Sinabung, mereka tidak keberatan diminta meninggalkan pemukiman dan lahan yang tengah mereka usahai tersebut jika pemerintah mampu menyediakan tempat relokasi yang layak bagi mereka. Relokasi yang layak misalnya luas lahan tempat mereka akan direlokasi minimal sama dengan luas lahan pemukiman dan pertanian yang mereka miliki di desa asalnya sebelum erupsi Gunungapi Sinabung. Bahkan sebagian masyarakat bersedia direlokasi di luar provinsi Sumatera Utara. Namun demikian, sebagian masyarakat meminta untuk tetap direlokasi di Kabupaten Karo. Mereka tidak bersedia jika direlokasi di luar Kabupaten Karo. Menurut mereka tidak akan tersedia tempat yang memiliki tingkat kesuburan seperti yang dimiliki oleh Kabupaten Karo. Mereka sangat yakin hanya Kabupaten Karo yang memiliki tanah pertanian yang sangat subur sehingga bisa menghasilkan produk pertanian yang melimpah ruah.

Page 73: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

67

Bencana erupsi Gunungapi Sinabung merupakan peristiwa alam yang mengakibatkan dampak merugikan bagi masyarakat

yang hidup dan tinggal di sekitar Gunungapi Sinabung. Erupsi Gunungapi Sinabung sejak 29 Agustus 2010 dan erupsi yang terjadi sejak September 2013 sampai sekarang belum berakhir menyebabkan bencana yang merugikan masyarakat yang hidup dan tinggal di sekitar Gunungapi Sinabung. Masyarakat kehilangan tempat tinggal dan lahan pertanian sehingga kehidupan mereka terganggu sejak Gunungapi Sinabung erupsi. Masyarakat sebagian besar merupakan petani yang mengolah lahan di lereng kaki dan sekitar Gunungapi Sinabung

Bencana yang disebabkan oleh erupsi Gunungapi Sinabung dipetakan berdasarkan jenis penyebabnya. Penyebab bencana ini dari bahaya primer dan bahaya sekunder dari erupsi Gunungapi Sinabung. Bahaya primer erupsi Gunungapi Sinabung terdiri dari awan panas, aliran lava, lontaran atau guguran batu pijar,

BAB 7PEMETAAN BENCANA ERUPSI

GUNUNGAPI SINABUNG

Page 74: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

68 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 7.1. Kawasan rawan bencana erupsi Gunungapi Sinabung (Sumber: PVMBG, 2014 dan BNPB, 2014).

Page 75: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

69---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 7.2Agihan bencana yang disebabkan oleh Erupsi Gunungapi Sinabung

dan hujan abu/debu vulkanik. Sedangkan bahaya sekunder erupsi Gunungapi Sinabung berupa aliran lahar. 3 desa sudah tertimbun material piroklastik, yaitu Desa Sukameriah, Bakerah, dan Simacem. Ketiga desa ini sudah direlokasi di Siosar Kecamatan Merek. Awan panas erupsi Gunungapi Sinabung telah menelan korban 16 orang di Desa Sukameriah pada tahun 2014 dan 9 orang di Desa Gamber pada tahun 2016. Aliran lahar merusak permukiman dan lahan pertanian di daerah sepanjang sungai Lau Borus dan di daerah Tiganderket. Aliran lahar juga menyebabkan korban jiwa. Kawasan rawan bencana erupsi Gunungapi Sinabung dibagi menjadi 3, yaitu: Kawasan Rawan Bencana I, Kawasan Rawan Bencana II, dan Kawasan Rawan Bencana III (PVMBG, 2014 dan BNPB, 2014). Peta kawasan rawan bencana erupsi

Page 76: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

70 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gunungapi Sinabung disajikan pada Gambar 7.1. Sedangkan agihan bencana yang disebabkan oleh Erupsi Gunungapi Sinabung ini dapat disajikan pada Gambar 7.2.

Page 77: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

71

Jenis-jenis pengurangan risiko bencana yang sudah dilakukan terkait bencana erupsi Gunungapi Sinabung diidentifikasi

berdasarkan observasi di lapangan serta wawancara dengan masyarakat dan BPBD Kabupaten Karo. Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung pada penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu bentuk pengurangan risiko struktural (fisik) dan bentuk pengurangan risiko non struktural. Bentuk pengurangan risiko struktural yang tersebar di wilayah radius 3 km, 5 km, dan 7 km dari Puncak Sinabung berupa papan peringatan, portal, jalur evakuasi, hunian tetap, hunian sementara, pengungsian, pembangunan dam, penahan badan sungai, titik kumpul, dan titik kumpul sementara. Tabel 8.1. menyajikan bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural secara lengkap. Sedangkan agihan bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural disajikan

BAB 8IDENTIFIKASI JENIS-JENIS

PENGURANGAN RISIKO BENCANA YANG SUDAH DILAKUKAN TERKAIT

BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI SINABUNG

Page 78: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

72 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 8.1Agihan bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung

struktural pada radius 3 km, 5 km, dan 7 km dari Puncak Sinabung

Gambar 8.2Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di

jalan memasuki wilayah Tiganderket

Page 79: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

73---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 8.3Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di

lapangan

Gambar 8.4Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di

Desa Perbaji Kecamatan Tiganderket

Page 80: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

74 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Gambar 8.5Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di

jalan menuju wilayah Desa Mardinding

pada Gambar 8.1. Gambar 8.2. dan seterusnya menunjukkan gambaran bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di lapangan. Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural ini telah dibuat berdasarkan jenis bahaya yang ditimbulkan oleh erupsi Gunungapi Sinabung. Portal dibuat di jalan-jalan utama yang menuju daerah yang termasuk dalam zona merah. Portal ini berfungsi melarang masyarakat masuk ke daerah zona merah. Selain itu disetiap portal ada papan peringatan bahwa daerah itu masuk dalam zona merah erupsi Gunungapi Sinabung. Papan peringatan juga digunakan

Page 81: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

75---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

untuk menginformasikan bahwa daerah itu merupakan daerah aliran lahar dan daerah itu merupakan daerah luncuran awan panas.

Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung non struktural diakukan dengan penyuluhan dan sosialisasi tentang bahaya erupsi Gunungapi Sinabung. Kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini BNPB, BPBD, LSM dan juga lembaga swasta lainnya. Kegiatan ini intensif dulu dilakukan di lokasi pengungsian. Namun saat ini setelah erupsi hampir 8 tahun tidak berhenti dan masyarakat tidak ada lagi di pengungsian kegiatan ini sudah sangat jarang dilakukan.

Tabel 5.1. Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural pada radius 3 km, 5 km, dan 7 km dari Puncak Sinabung

No.LU (°)

BT (°)

Radius dari

Puncak Sinabung

(Km)

Bentuk Pengurangan

Risiko Strutural Nama Desa

1 3.19 98.41 3 Papan Peringatan Sigarang-garang

2 3.19 98.41 3 Papan Peringatan Sigarang-garang

3 3.20 98.40 3 Jalur Evakuasi Kuta Rakyat

4 3.20 98.41 3 Papan Peringatan Kuta Rakyat

5 3.20 98.41 3 Jalur Evakuasi Kuta Rakyat

6 3.13 98.37 5 Jalur Evakuasi Tiganderket

7 3.13 98.37 5 Papan Peringatan Tiganderket

8 3.13 98.37 5 Jalur Evakuasi Tiganderket

Page 82: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

76 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

No.LU (°)

BT (°)

Radius dari

Puncak Sinabung

(Km)

Bentuk Pengurangan

Risiko Strutural Nama Desa

9 3.13 98.37 5 Jalur Evakuasi Tiganderket

10 3.13 98.37 5 Papan Peringatan Tiganderket

11 3.13 98.37 5 Pembangunan Dam

Tiganderket

12 3.13 98.38 5 Papan Peringatan Tiganderket

13 3.12 98.39 5 Papan Peringatan Simpang Gurukinayan

14 3.12 98.40 5 Titik Kumpul Sementara

Gurukinayan

15 3.13 98.41 5 Portal Simpang Desa Berastepu

16 3.13 98.41 5 Papan Peringatan Simpang Desa Berastepu

17 3.14 98.42 5 Bangunan Semen Berastepu

18 3.14 98.43 5 Bangunan Semen Berastepu

19 3.13 98.37 5 Papan Peringatan Tiganderket

20 3.14 98.36 5 Papan Peringatan Lau Bekerah

21 3.15 98.36 5 Portal Lau Bekerah

22 3.15 98.35 5 Penahan Badan Sungai

Kutambaru

23 3.13 98.40 5 Papan Peringatan Gurukinayan

24 3.13 98.40 5 Papan Peringatan Gurukinayan

25 3.17 98.45 5 Papan Peringatan Kutatonggal

26 3.17 98.44 5 Papan Peringatan Kutatonggal

27 3.18 98.44 5 Papan Peringatan Sukatepu

Page 83: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

77---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

No.LU (°)

BT (°)

Radius dari

Puncak Sinabung

(Km)

Bentuk Pengurangan

Risiko Strutural Nama Desa

28 3.17 98.43 5 Papan Peringatan Kutatonggal

29 3.17 98.44 5 Portal Kutatonggal

30 3.18 98.43 5 Papan Peringatan Sukanalu

31 3.18 98.44 5 Titik Kumpul Sementara

Sukatepu

32 3.18 98.44 5 Papan Peringatan Sukatepu

33 3.19 98.44 5 Jalur Evakuasi Sukatepu

34 3.14 98.33 7 Pengungsian Jandi Meriah

35 3.14 98.33 7 Hunian Tetap Ndokum Siroga

36 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel

37 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel

38 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel

39 3.14 98.34 7 Papan Peringatan Sukatendel

40 3.12 98.38 7 Jalur Evakuasi Payung

41 3.12 98.38 7 Titik Kumpul Sementara

Payung

42 3.12 98.39 7 Jalur Evakuasi Payung

43 3.12 98.39 7 Papan Peringatan Payung

44 3.12 98.39 7 Portal Payung

45 3.12 98.39 7 Papan Peringatan Payung

46 3.12 98.42 7 Papan Peringatan Tiga Pancur

47 3.13 98.41 7 Papan Peringatan Simp. Sibintun

48 3.12 98.40 7 Hunian Sementara

Jandi Meriah

Page 84: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

78 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

No.LU (°)

BT (°)

Radius dari

Puncak Sinabung

(Km)

Bentuk Pengurangan

Risiko Strutural Nama Desa

49 3.14 98.45 7 Hunian Tetap Ndokum Siroga

50 3.15 98.45 7 Jalur Evakuasi Torong

51 3.14 98.44 7 Papan Peringatan Jeraya

52 3.14 98.44 7 Portal Jeraya

53 3.15 98.45 7 Papan Peringatan Perteguhen

54 3.15 98.45 7 Titik Kumpul Sementara

Perteguhen

55 3.17 98.45 7 Papan Peringatan Simp. Tiga Kicat

56 3.17 98.45 7 Jalur Evakuasi Sukandebi

57 3.17 98.45 7 Titik Kumpul Sukandebi

58 3.17 98.45 7 Titik Kumpul Sementara

Deram

59 3.18 98.45 7 Jalur Evakuasi Deram

60 3.18 98.45 7 Titik Kumpul Sementara

Deram

61 3.18 98.45 7 Jalur Evakuasi Deram

62 3.18 98.45 7 Jalur Evakusi Deram

63 3.14 98.46 7 Papan Peringatan Ndokum Siroga

Page 85: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

79---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gambar 8.6Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di

jalan yang termasuk kawasan rawan bencana

Gambar 8.7Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung struktural di

daerah Tiganderket

Page 86: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

80 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Page 87: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

81

Model pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung berupa model konseptual. Model ini dirumuskan

berdasarkan hasil observasi di lapangan, wawancara dan FGD dengan masyarakat, serta wawancara dengan staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karo. Model ini akan dirancang yang sesuai dengan karakteristik erupsi Gunungapi Sinabung dan karakteristik masyarakat di sekitar Gunungapi Sinabung. Model pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung yang sesuai menurut penulis adalah pemberian pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya erupsi Gunungapi Sinabung. Hal ini karena faktanya masyarakat sampai saat ini masih masuk ke daerah zona merah atau kawasan rawan bencana III.

Masyarakat tidak memperdulikan portal dan papan peringatan kalau sudah memasuki daerah zona merah. Masyarakat masuk dan bertani di lahan pertaniannya di daerah zona merah. Masyarakat

BAB 9MODEL PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNGAPI

SINABUNG

Page 88: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

82 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

masuk ke daerah zona merah karena faktor ekonomi. Lahan milik masyarakat di daerah zona merah yang masih dapat dimanfaatkan tetap diolah menjadi lahan pertanian untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Masyarakat ini juga berpendapat jika bantuan pemerintah untuk membeli lahan di daerah yang aman tidak mencukupi untuk kebutuhan hidup mereka. Ketakutan masyarakat terhadap erupsi Gunungapi Sinabung dikalahkan oleh faktor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat yang masuk dan beraktivitas mengolah lahan pertanian di daerah zona merah ini yang berisiko paling tinggi jika terjadi erupsi Gunungapi Sinabung. Edukasi dan sosialisasi mengenai pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung ini yang perlu diberikan kepada masyarakat yang tinggal di kawasan Gunungapi Sinabung. Jadi bentuk pengurangan risiko bencana non struktural yang harus dilakukan secara berkesinambungan, baik oleh pemerintah melalui BPBD dan pendidikan formal (sekolah) maupun sosialisasi dan penyuluhan oleh NGO dan swasta. Model konseptual pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung disajikan pada Gambar 9.1.

Page 89: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

83---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Gam

bar 5

.24

Mod

el k

onse

ptua

l pen

gura

ngan

risik

o be

ncan

a er

upsi

Gunu

ngap

i Sin

abun

g

Erup

siGu

nung

api

Sina

bung

Baha

yaPr

imer

Baha

yaSe

kund

er

Benc

ana

Dam

pak:

-Ko

rban

jiwa

-Ke

rusa

kan

laha

npe

rtan

ian

-Ke

hila

ngan

mat

ape

ncah

aria

an-

Keru

saka

npe

rmuk

iman

-Ke

rusa

kan

sara

nada

npr

asar

ana

Peng

uran

gan

Risi

koBe

ncan

aSt

rukt

ural

diKa

was

anGu

nung

api

Sina

bung

Peng

uran

gan

Risi

koBe

ncan

aN

onSt

rukt

ural

diKa

was

anGu

nung

api

Sina

bung

Suda

hCu

kup

Mem

adai

Perl

udi

laku

kan

seca

rabe

rkes

i-na

mbu

ngan

Page 90: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

84 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Page 91: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

85

Rangkuman dari pembahasan buku ini adalah:

1. Gunungapi Sinabung dapat dibagi menjadi puncak, lereng atas, lereng tengah, lereng bawah, dan dataran lereng kaki gunungapi berdasarkan karakteristik geomorfologinya.

2. Karakteristik bencana erupsi Gunungapi Sinabung disebabkan oleh awan panas, lontaran atau guguran batu pijar, dan hujan abu/debu vulkanik. Sedangkan bahaya sekunder erupsi Gunungapi Sinabung berupa aliran lahar.

3. Masyarakat yang tinggal di Kawasan Gunungapi Sinabung belum sepenuhnya siap menghadapi erupsi Gunungapi Sinabung.

4. Masalah pengungsi Gunungapi Sinabung masih belum terselesaikan. Kunci utama penyelesaian pengungsi Gunung Sinabung adalah penyediaan lahan untuk permukiman dan usaha tani relokasi.

BAB 10PENUTUP

Page 92: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

86 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

5. Bencana yang disebabkan oleh erupsi Gunungapi Sinabung dipetakan berdasarkan jenis penyebabnya, yaitu bahaya primer erupsi yang terdiri dari awan panas, aliran lava, lontaran atau guguran batu pijar, dan hujan abu/debu vulkanik, serta bahaya sekunder erupsi berupa aliran lahar.

6. Bentuk pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung pada penelitian ini terbagi menjadi 2 yaitu bentuk pengurangan risiko struktural (fisik) dan bentuk pengurangan risiko non struktural. Bentuk pengurangan risiko struktural yang tersebar di wilayah radius 3 km, 5 km, dan 7 km dari Puncak Sinabung berupa papan peringatan, portal, jalur evakuasi, hunian tetap, hunian sementara, pengungsian, pembangunan dam, penahan badan sungai, titik kumpul, dan titik kumpul sementara. Sedangkan bentuk pengurangan risiko non struktural berupa penyuluhan tentang bahaya erupsi Gunungapi Sinabung

7. Model pengurangan risiko bencana erupsi Gunungapi Sinabung yang sesuai menurut peneliti adalah pemberian pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya erupsi Gunungapi Sinabung.

Page 93: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

87

Badan Koordinasi Nasional Penanganan Bencana, 2006, Rencana Aksi Nasional Pengurangan Risiko Bencana 2006 – 2009, Republik Indonesia.

Badan Standardisasi Nasional, 1999, Penyusunan Peta Geomorfologi (SNI 13-6185-1999, ICS 07.060), www.bsn.go.id.

Dinas Pertanian Kabupaten Karo (2014), Dampak Kerusakan Lahan Pertanian per 20 Januari 2014.

Dongeng Geologi, 2010, https://geologi.co.id/2010/09/07/sinabung-dipicu-oleh-curah-hujan/sinabung22/, diakses 2 April 2018.

Elnashai, A.S., Kim, S.J., Yun, G.J., and Sidarta, D., 2006, The Yogyakarta Earthquake of 26 May, 2006, MAE Center Report, No. 07-02, University of Illionis at Urbana-Champaign, 57 pp.

DAFTAR PUSTAKA

Page 94: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

88 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Kato, T., Ito, T., Abidin, H. Z., and Agustan. 2007. Preliminary report on crustal deformation surveys and tsunami measurements caused by the July17, 2006 South off Java Island Earthquake and Tsunami, Indonesia. Earth Planets Space, 59, 1055–1059.

Kominfo Kabupaten Karo, 2014, Data Pengungsi Erupsi Gunungapi Sinabung Kabupaten Karo Tanggal 23 Januari 2014.

Kunzmann, K., August 1, 2008, “The Non-Legally Binding Instrument On Sustainable Management of All Types of Forests - Towards A Legal Regime For Sustainable Forest Management?”, 9 German L.J. 981, German Law Journal, pp. 981-1005.

McCaffrey, R., 1996, Asia Slip partitioning at convergent plate boundaries of SE, Geological Society, London, Special Publications 1996, No.106, pp.3-18.

Macdonald, G.A., 1972, Volcanoes, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 510h.

Mangunsukardjo, K., 1984, Inventarisasi Sumberdaya Lahan di Daerah Aliran Sungai Serayu dengan Tinjauan Secara Geomorfologi, Disertasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Owley, J., dan Tulowiecki, S.J., 2012, “Who Should Protect The Forest?: Conservation Easements In The Forest Legacy Program”, 33 Pub. Land & Resources L. Rev. 47, Public Land & Resources Law Review, pp. 47-93.

Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor: 15 Tahun 2011 tentang Pedoman Mitigasi Bencana Gunungapi, Gerakan Tanah, Gempabumi, dan Tsunami.

Page 95: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

89---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Peraturan Pemerintah No 21 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana.

Permendagri Nomor 33 tahun 2006, Pedoman Umum Mitigasi Bencana

Schieferdecker, A.A.G. (Ed.), 1959, Geological Nomenclature, Royal Geol. And Minings Soc. Of the Netherlands, J.Noorduijn en Zoon N.V., Gorinchem, 523h.

Sumutprov, 2013, Status Gunung Sinabung Naik Jadi “Awas” http://www.sumutprov.go.id/berita-sumatera-utara.php?id=604, diakses tanggal 28 November 2013 Jam 03.38 WIB.

Tigapilarnews, 2017, Gunung Sinabung Erupsi, Ribuan Penduduk Terkena Dampak Hujan Abu Vulkanik, tanggal 2 Agustus 2017, http://www.tigapilarnews.com/berita/2017/08/02/115389-Gunung-Sinabung-Erupsi-Ribuan-Penduduk-Terkena-Dampak-Hujan-Abu-Vulkanik, diakses 2 April 2018.

Tregoning, P., Brunner, F. K., Bock, Y., Puntodewo, S. S. O., McCaffrey, R., Genrich, J. F., Calais, E., Rais, J., and Subarya, C., 1994, First geodetic measurement of convergence across the Java Trench, Geophys. Res. Lett., 21(19), 2135–2138.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Verstappen, H.Th., 1983, Applied Geomorphology: Geomorphological Surveys for Environmental Developments, Elsevier, Amsterdam.

Verstappen, H.Th., 2000, Outline of the Geomorphology of Indonesia: A Case Study on Tropical Geomorphology of a Techtogene Region, ITC Publication, Number 79, Enschede.

Page 96: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

90 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Page 97: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

91

Dr. Dwi Wahyuni N u r w i h a s t u t i ,

S.Si., M.Sc. lahir di Sleman 24 September 1977 adalah staf pengajar pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (Unimed) sejak tahun 2003. Menamatkan pendidikan S1 pada Program Studi Geografi Fisik Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) pada

BIOGRAFI PENULIS

Page 98: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

92 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

tahun 2000. Melanjutkan pendidikan S2 pada tahun 2006 dan selesai pada tahun 2008 pada Program Studi Penginderaan Jauh Fakultas Geografi UGM. Setahun kemudian melanjutkan studi S3 pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2013 pada program doktor Ilmu Geografi Fakultas Geografi UGM. Pernah menulis di beberapa jurnal ilmiah, melakukan beberapa penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah.

Anik Juli Dwi Astuti, S.Si, M.Sc lahir di Sleman pada

tanggal 07 Juli 1983 adalah staf pengajar pada Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan. Menyelesaikan pendidikan strata satu (S1) pada Jurusan Geografi, Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tahun 2005. Tahun 2006 melanjutkan studi strata dua (S2)

pada Program Studi Ilmu Lingkungan pada universitas yang sama dan selesai pada tahun 2008. Aktif menulis penelitian yang berkaitan dengan sumber daya air dan lingkungan serta geomorfologi dan kebencanaan.

Page 99: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

93---Dr. Dwi Wahyuni Nurwihastuti, S.Si., M.Sc., dkk.---

Eni Yuniastuti, S.Pd., M.Sc lahir di Sleman 30 Juni 1987, mengajar di

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (UNIMED) sejak Tahun 2014. Menyelesaikan Pendidikan Diploma (D3) pada Jurusan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2008. Tingkat Pendidikan Sarjana (S1) pada Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah diseleseikan pada tahun 2011, dan langsung melanjutkan program Pendidikan Magister (S2) pada Jurusan Magister Perencanaan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) Universitas Gadjah Mada (UGM) Bulan Juli tahun 2013.

Pernah membantu dosen menjadi Asisten Praktikum di Program Diploma Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2008 sampai 2013. Pernah menulis di beberapa Jurnal Ilmiah, aktif dalam melakukan penelitian, dan juga aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah. Pernah menulis chapter Buku Seri Bunga Rampai Pengelolaan Lingkungan Zamrud Khatulistiwa penerbit Kanisus pada tahun 2013.

Page 100: PENGURANGAN RISIKO BENCANA ERUPSI GUNUNG ...digilib.unimed.ac.id/39638/1/TEXT.pdfgunung berapi aktif di dunia, 70 gunung di antaranya merupakan gunung berapi aktif yang rawan meletus

94 ---Pengurangan Risiko Bencana Erupsi Gunung Sinabung---

Dr. Reh Bungana Beru Perangin-angin, SH.,

M.Hum lahir di Langkat 15 Oktober 1980 adalah staf pengajar pada Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan (Unimed) sejak tahun 2008. Menyelesaikan Pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara (USU) pada tahun 2002. Setahun kemudian melanjutkan studi strata dua (S2) pada Program Magister Hukum Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selesai pada tahun 2005. Menyelesaikan Program Doktor Ilmu Hukum di Universitas Gadjah Mada (UGM) pada tahun 2014. Pernah menulis di beberapa jurnal ilmiah, melakukan beberapa penelitian, dan aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan ilmiah.