Upload
niluh-komang-tri-andyani
View
72
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Penerapan Pola Hidup Sehat dengan Cara Mengonsumsi
Sayur dan Buah
untuk Mencegah Stroke
Karya tulis ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir semester
mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Oleh
Niluh Komang Tri Andyani
XI IPA 3/32
SMA Xaverius 1
Palembang
2011
Pernyataan Keaslian Karya
Saya menyatakan bahwa karya tulis ilmiah ini adalah asli buah pikiran
saya dan tidak mencantumkan pendapat orang lain kecuali yang dituliskan dalam
kutipan dan daftar pustaka.
Penulis,
( )
Niluh Komang Tri Andyani
1
Halaman Persembahan
Karya tulis ilmiah ini saya persembahkan kepada Ibu Katarina Retno
yang telah membimbing dan memberi pengarahan dalam pembuatan karya ilmiah
sebagai tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu saya persembahkan
karya tulis ilmiah ini secara spesial kepada kakek saya yang telah tiada, karena beliau
memberi inspirasi terhadap topik yang dibahas dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Kakek terkasih yang menjadi idola saya sejak kecil, saya persembahkan sepenuh hati
karya ilmiah ini untuk beliau di surga.
2
Motto
Semua orang memiliki cita-cita yang tertanam dalam pikiran dan hatinya.
Saya sendiri memiliki cita- cita serta tujuan hidup. Saya percaya apabila kita punya
tujuan dalam hidup, tujuan hidup itu yang akan membimbing kita menggapai cita-cita.
Mimpi menjadi nyata, bila kita tak pernah menyerah (Anonim). Ikutilah kata hatimu ke
mana kamu akan bergerak, bertindak, melangkah untuk mencapai satu tahap cita-
citamu. “Go confidently in the direction of your dreams. Live the life you’ve imagined”.
Raihlah impian dengan penuh keyakinan. Jalani hidup yang Anda bayangkan (Anonim).
3
Abstrak
Andyani, N.K. Tri. 2011. “Penerapan Pola Hidup Sehat dengan Cara Mengonsumsi Sayur dan Buah untuk Mencegah Stroke”. Palembang: SMA Xaverius 1 Palembang.
Penulis mempunyai kakek yang menderita stroke selama 6 tahun dan beliau telah meninggal pada tahun 2008. Penulis memiliki riwayat keluarga stroke, sehingga penulis memutuskan untuk membahas penyakit stroke. Penulis ingin membantu keluarga dan orang lain bahwa pentingnya menjaga kesehatan dengan cara memperbaiki gaya hidup. Penerapan pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi sayur dan buah untuk mencegah stroke adalah salah satu solusi yang efektif, murah dan dapat dilakukan oleh siapa saja dan di mana saja. Sayur dan buah memiliki manfaat yang baik terhadap kesehatan. Sayur dan buah yang mengandung vitamin C dan E yang bersifat antioksidan dapat menurunkan risiko terkena penyakit stroke. Selain itu sayur dan buah yang mengandung serat, potasium dapat menurunkan faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, obesitas, diabetes melitus dan penyakit jantung. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah deskriptif. Penulis melakukan Penelitian deskriptif untuk menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan apa adanya. Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen karena penulis berusaha untuk menggambarkan dan menjelaskan mengenai penerapan pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi sayur dan buah untuk mencegah stroke. Penulis mengumpulkan informasi dan merangkumnya dari berbagai sumber dan bacaan (buku dan artikel dari internet). Dari informasi yang sudah didapat bahwa sayur dan buah memiliki peranan penting dalam menurunkan faktor risiko terserangnya stroke. Keadaan ini membuktikan bahwa Stroke ternyata penyakit yang dapat diprediksi dan dicegah dengan mengontrol faktor-faktor risiko yang ada. Memang beberapa faktor risiko tidak dapat diubah, tetapi faktor risiko utama penyebab stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, kencing manis dan obesitas dapat dikendalikan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan cara mengonsumsi sayur dan buah dan menghindari makanan cepat saji/instan yang mengandung kadar garam tinggi, makanan berlemak, makanan mengandung protein dan kolesterol tinggi.
4
Abstract
Andyani, N.K. Tri. 2011. “"Implementation Patterns How to Eat Healthy Life with Vegetables and Fruit to Prevent Stroke." Palembang: SMA Xaverius 1 Palembang.
The author has a grandfather who suffered a stroke during the 6 years and he had died in 2008. The author has a family history of stroke, so I decided to discuss stroke. The author wants to help families and others that the importance of maintaining health by improving lifestyle. Application of a healthy lifestyle by eating fruits and vegetables to prevent stroke is one of the solutions that are effective, inexpensive and can be done by anyone and anywhere. Vegetables and fruits have a good benefit to health. Vegetables and fruits that contain vitamin C and E are antioxidants that may reduce the risk of stroke. In addition to vegetable and fruit containing fiber, potassium can reduce stroke risk factors such as high blood pressure, cholesterol, obesity, diabetes mellitus and heart disease. Types of research conducted by the author is descriptive. The author does a descriptive Research to describe and interpret objects according to what it is. Research is also often called noneksperimen because the author tried to describe and explain about the application of the pattern of a healthy lifestyle by eating vegetables and fruit to prevent stroke. Gather information and a resume writer from various sources and reading materials (books and articles from the internet). From the information already obtained that vegetables and fruits have an important role in lowering risk factors for stroke. This situation proves that the stroke was a disease that can be predicted and prevented by controlling risk factors that exist. Indeed some risk factors can not be modified, but the main cause of stroke risk factors such as high blood pressure, cholesterol, diabetes and obesity can be controlled by applying a pattern of healthy way of eating vegetables and fruit and avoid fast food/instant containing high levels of salt, fatty foods, foods containing protein and high cholesterol.
5
Kata Pengantar
Penulis haturkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
selesainya karya ilmiah mengenai pencegahan stroke dengan cara mengonsumsi sayur
dan buah. Karya ilmiah ini merupakan rangkuman dari berbagai buku dan berbagai
artikel yang bersumber dari internet. Karya ilmiah ini ditulis bertujuan utama untuk
memenuhi tugas akhir mata pelajaran Bahasa Indonesia, selain itu juga ditujukan bagi
para penderita stroke, keluarga penderita stroke, dan siapa saja yang peduli tentang
stroke.
Karya ilmiah ini dibuat pada bulan Maret tepatnya pada saat perayaan
Hari Raya Nyepi. Saat Merayakan Hari Raya Nyepi penulis mendapatkan ketenangan
dalam membuat karya ilmiah ini, bermunculan ide dalam pembuatan karya ilmiah ini.
Sama halnya bagi pasien stroke yang amat membutuhkan ketenangan dalam diri, hati
dan jiwanya. Hari yang diinginkan bagi pasien stroke, keluarga pasien stroke untuk
mendapatkan sesuatu yang menggembirakan yaitu kesembuhan pasien stroke. Sebuah
hari dengan sebuah pesan setiap hari “stroke dapat dicegah dan stroke dapat diobati”.
Fisik boleh lemah namun hati tetap kuat dan perlunya ada harapan untuk hidup lebih
baik. Rasa menyerah hanya memberi beban hati dan berat untuk menjalankan hidup di
dunia, selama ada denyutan jantung masih bisa melihat dunia. Itulah harapan yang
selalu ada bagi pasien stroke, keluarga pasien stroke, dan semua orang yang peduli
terhadap stroke.
Penulis mengungkapkan rasa terima kasih kepada guru Bahasa Indonesia
(Katarina Retno, S.Pd.,) yang telah berusaha memberi pengarahan dalam pembuatan
karya ilmiah, walaupun penulis masih belum mengerti sepenuhnya cara pembuatan
karya ilmiah yang baik dan benar dan keluarga tercinta yang telah membantu memberi
informasi mengenai penyakit yang diderita kakek. Terima kasih pula kepada teman-
teman Kelas XI IPA 3 yang banyak membantu penulis memberi informasi dan berbagi
pengetahuan tentang pembuatan karya ilmiah.
Karya ilmiah ini masih Jauh dari sempurna. Penulis mohonkan saran dan
kritik terhadap karya ilmiah ini. Adanya saran dan kritik yang membangun dapat
membantu penulis menjadi manusia yang lebih baik dalam hal menulis. Lao Tze
(seorang filsuf Tiongkok) mengungkapkan, “A Journey of 1.000 kilometers begins with
6
a small single step”. Perjalanan seribu kilometer dimulai dengan sebuah langkah kecil
dan sebagai penulis karya ilmiah ini telah mengambil langkah tersebut. Semoga usaha
dan kerja keras kecil ini bermanfaat bagi penderita stroke, keluarga penderita stroke,
dan semua orang yang peduli terhadap stroke.
13 Maret 2012
Penulis
7
Daftar Isi
Pernyataan Keaslian Karya ---------------------------------------------------------1
Halaman Persembahan ---------------------------------------------------------2
Motto ---------------------------------------------------------3
Abstrak ---------------------------------------------------------4
Absract ---------------------------------------------------------5
Kata Pengantar ---------------------------------------------------------6
Daftar Isi ---------------------------------------------------------8
Daftar Lampiran ---------------------------------------------------------9
Bab I Pembuka --------------------------------------------------------10
1.1 Latar Belakang --------------------------------------------------------10
1.2 Rumusan Masalah --------------------------------------------------------11
1.3 Tujuan --------------------------------------------------------11
1.4 Manfaat --------------------------------------------------------11
Bab II Kajian Pustaka --------------------------------------------------------12
2.1 Pengertian Stroke 12
2.2 Jenis-jenis Stroke 13
2.3 Penyebab Stroke 13
2.4 Gejala-gejala Stroke 18
2.5 Pengobatan Stroke 19
Bab III Metodologi Stroke --------------------------------------------------------20
3.1 Waktu Penelitian --------------------------------------------------------20
3.2 Jenis Penelitian --------------------------------------------------------20
3.3 Cara Pengumpulan Data --------------------------------------------------------20
Bab VI Hasil dan Pembahasan --------------------------------------------------------21
Bab V Penutup --------------------------------------------------------24
5.1 Simpulan 24
5.2 Saran 24
Daftar Pustaka --------------------------------------------------------25
Lampiran --------------------------------------------------------26
Tentang Penulis --------------------------------------------------------29
8
Daftar Lampiran
Gambar 1 ------------------------------------------------------- 26
Gambar 2 ------------------------------------------------------- 26
Gambar 3 ------------------------------------------------------- 27
Gambar 4 ------------------------------------------------------- 27
Gambar 5 ------------------------------------------------------- 28
Gambar 6 ------------------------------------------------------- 28
9
Bab 1
Pembukaan
1.1 Latar Belakang
Penulis memiliki riwayat keluarga stroke. Kakek penulis menderita
stroke selama 6 tahun dan beliau telah meninggal pada tahun 2008. Penulis ingin
membantu keluarga dan orang lain dengan membagi pengetahuan dan informasi
kesehatan pencegahan stroke. Stroke merupakan suatu penyakit yang dikategorikan
sebagai penyakit yang menakutkan bagi manusia. Stroke memang tidak langsung
menyebabkan kematian, tetapi pasti menurunkan kualitas hidup penderitanya.
Masyarakat sebenarnya memiliki pengetahuan yang lumayan tentang penyakit stroke.
Namun, mereka sering mengabaikan faktor risiko stroke. Penyebab penyakit stroke ada
yang tidak dapat dicegah, seperti faktor keturunan dan usia. Namun, ada juga faktor
risiko stroke yang dapat dicegah, seperti hipertensi, kolesterol, diabetes, obesitas
(kegemukan), merokok, dan minuman beralkohol.
Wang dikutip Rizaldy Pinzon (2010:43) mengungkapkan, “Kampanye
mewaspadai hipertensi, berhenti merokok, dan menurunkan berat badan pada
masyarakat terbukti menurunkan faktor risiko stroke.”
Faktor risiko stroke yang dapat dicegah penting untuk dikenali dengan
menerapkan pola hidup sehat, salah satunya mengonsumsi sayuran dan buah-buahan.
Sayuran dan buah-buahan baik untuk mencegah stroke karena mengandung serat yang
mampu menurunkan kolesterol (salah satu penyebab stroke). Beberapa penelitian
terdahulu membuktikan manfaat konsumsi antioksidan dan serat memperbaiki profil
lemak darah, menurunkan tekanan darah (hipertensi), dan mencegah komplikasi
kardiovaskuler. Howard mengungkapkan bahwa, menjalani hidup sehat dan pemenuhan
gizi seimbang dapat menjauhkan diri dari stroke (Pinzon, 2010:42).
Atas dasar itu, penulis menghadirkan sebuah karya ilmiah yang berusaha
menjabarkan cara pencegahan stroke dengan cara pola hidup sehat yaitu mengonsumsi
sayuran dan buah-buahan. Mulai dari sayuran hijau yang memiliki khasiat untuk
mencegah stroke dan buah–buahan yang mengandung vitamin C (antioksidan) yang
bermanfaat mencegah stroke.
10
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan karya ilmiah ini, rumusan masalah
dari karya ilmiah ini adalah Bagaimana cara penerapan pola hidup sehat dengan
mengonsumsi sayur dan buah untuk mencegah stroke?
1.3 Tujuan
1.3.1 Menambah wawasan dan informasi kesehatan untuk menerapkan pola
hidup sehat.
1.3.2 Mendapatkan pengetahuan tentang pencegahan penyakit stroke dengan
mengonsumsi sayur dan buah.
1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui secara jelas tentang penyakit stroke.
1.4.2 Dapat menambah pengetahuan tentang pencegahan stroke dengan cara
mengonsumsi sayur dan buah.
1.4.3 Dapat membantu memberikan informasi kesehatan kepada para pasien
stroke, keluarga pasien stroke dan semua orang yang peduli terhadap
stroke.
1.4.4 Dapat menjadi refleksi bagi semua orang yang peduli terhadap stroke yang
ingin melakukan pola hidup sehat dengan memilih dan mengonsumsi
sayur dan buah yang segar.
11
Bab 2
Kajian Pustaka
2.1 Pengertian Stroke
Stroke merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai di masyarakat
modern sekarang ini. Stroke berdampak buruk bagi penyandangnya, dan juga
keluarganya. Bukan hanya penderita yang dihadapkan pada suatu keadaaan yang sangat
menyiksa, tetapi juga keluarga dan orang terdekat. Beban yang dapat ditimbulkan dari
penderita stroke mencakup beberapa hal, mulai dari segi fisik, emosi, maupun
keuangan. Beban ekonomi akibat stroke juga sangatlah tinggi.
Stroke dalam bahasa Inggris berarti “pukulan”. Stroke adalah tanda-
tanda klinis mengenai gangguan fungsi serebral secara fokal ataupun global, yang
berkembang dengan cepat, dengan segala yang berlangsung selama 24 jam atau pun
lebih, atau mengarah ke kematian tanpa penyebab yang kelihatan, selain tanda-tanda
yang berkenaan dengan aliran darah di otak. Namun dalam bahasa yang lebih
sederhana, dapat dikatakan bahwa stroke didefinisikan sebagai defisit (gangguan) fungsi
saraf yang terjadi mendadak dan disebabkan oleh gangguan peradaran darah otak.
Susilo menyatakan bahwa, berdasarkan penelitian dari WHO stroke
memiliki tanda-tanda klinik yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal
(global) dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang
menyebabkan kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler
(Raya, http://nonnhy.blogspot.com/2010/10/stroke.html, 06 maret 2011).
Stroke terjadi akibat gangguan peredaran darah otak dapat berupa
tersumbatnya pembuluh darah otak atau pecahnya pembuluh darah di otak, dan akhirnya
bermanifestasi dalam beragam gejala (mulai dari kelumpuhan, bicara pelo, gangguan
menelan, berkurangnya kekuatan sebelah anggota tubuh (hemiparesis), gangguan rasa
di kulit wajah, lengan, atau tungkai dan sebagainya). Penyakit stroke termasuk penyakit
pembuluh darah otak (cerebrovaskuler) yang ditandai dengan kematian jaringan otak
(infark serebral) yang disebabkan berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.
Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa disebabkan adanya sumbatan,
penyempitan, atau pecahnya pembuluh darah sehingga mengakibatkan serangkaian
reaksi biokimia yang dapat merusak atau mematikan sel-sel otak.
12
Matinya jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang
dikendalikan oleh jaringan otak tersebut. Otak yang seharusnya mendapat pasokan
oksigen dan zat makanan menjadi terganggu. Kekurangan pasokan oksigen ke otak akan
memunculkan kematian sel saraf (neuron). Gangguan fungsi otak ini akan
memunculkan gejala stroke. Kadang- kadang stroke juga disebut sebagai CVA atau
cerebro-vaskuler accident.
2.2 Jenis – jenis Stroke
Michel dikutip Rizaldy Pinzon (2010:2) mengemukakan, “Secara
patologi ada dua macam stroke, yaitu stroke sumbatan (stroke iskemik) dan stroke
perdarahan.” Stroke sumbatan terjadi ketika pembuluh darah ke otak mengalami
sumbatan. Stroke perdarahan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang menuju ke
otak. Stroke sumbatan (stroke iskemik) dibagi menjadi dua, yaitu sumbatan akibat
thrombus dan sumbatan akibat emboli. Thrombus terjadi di dinding pembuluh darah
sebagai bagian dari proses pengerasan dinding pembuluh darah (atherosklerosis).
Emboli adalah jendalan darah yang berasal dari tempat lain (misalnya: jendalan darah
dari jantung), jenis stroke yang disebabkan tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan
darah.
Stroke perdarahan (stroke hemoragik) dibagi menjadi dua, yaitu stroke
perdarahan intraserebral (pada jaringan otak) dan stroke perdarahan subarachnoid (di
bawah jaringan pembungkus otak). EUSI dikutip Rizaldy Pinzon (2010:4)
mengemukakan, “Perdarahan intraserebral sekunder disebabkan oleh kelainan
pembuluh darah (aneurisma atau malformasi arteriovenosa), penggunaan obat anti
koagulan (obat pengencer darah), penyakit hati, dan penyakit sistem darah (misalnya
pada leukemia).”
2.3 Penyebab Stroke
Seseorang menderita stroke karena memiliki faktor risiko stroke. faktor
risiko stroke dibagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor
risiko yang dapat diubah. Faktor risiko stroke yang tidak dapat diubah adalah usia, jenis
kelamin, ras, riwayat keluarga, dan riwayat stroke sebelumnya.
13
Stroke dapat menyerang siapa saja tanpa pandang bulu. Siapapun dapat
terkena stroke. Stroke dapat menyerang kapan saja dan di mana saja. Stroke dapat
menyerang berbagai usia, laki-laki, perempuan, tanpa memandang status sosial
ekonomi.
Stroke dapat menyerang segala usia, walaupun memang kebanyakan
stroke menyerang manula diatas 60 tahun. Kejadian stroke pada anak-anak pun pernah
ditemukan, kemungkinan karena kelainan pembuluh darah bawaan sejak lahir ataupun
karena trauma. Tidak ada patokan mengenai usia berapa seseorang rawan terkena
stroke. Semakin tua usia seseorang akan semakin mudah terkena stroke. Sekarang ini,
dengan pola hidup tidak sehat di perkotaan, stroke bahkan dapat menyerang seseorang
yang berusia 30 tahun.
Auliya, (http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg142273.html, diakses pada 06 Maret 2011) mengemukakan,
Peluang kekambuhan stroke pada anak umumnya kecil sekali. Bahkan, jika stroke yang dialami anak tidak terlalu berat, ada kemungkinan anak akan kembali normal 100%. Di usia anak otak masih mengalami prosesplasisitas atau masih berkembang. Terutama di usia 3 tahun pertama sampai anak berusia 5 tahun. Selepas usia 5 tahun sampai usia 18 tahun, otaknya masih tetap berkembang meski relatif perlahan alias tidak sepesat dansebagus di 0-5 tahun (usia emas). Dengan kata lain, meski pernah stroke, masih ada harapan bagi anak untuk membaik dibandingkan bila stroke dialami di usia dewasa. Dengan catatan, penyebabnya tidak berat.
Para ahli kesehatan meyakini terdapat hubungan antara risiko stroke
dengan faktor keturunan, walupun secara tidak langsung. Pasien yang memiliki anggota
keluarga dengan riwayat stroke perlu mewaspadai faktor-faktor yang dapat
menyebabkan stroke, seperti hipertensi, hiperkolesterol dan kencing manis yang
umumnya menurun dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Hertzberg dikutip Rizaldy Pinzon (2010:6) mengemukakan, “Seseorang
dengan riwayat keluarga stroke lebih cenderung menderita diabetes dan hipertensi.”
Hal ini mendukung hipotesis bahwa peningkatan kejadian stroke pada keluarga
penyandang stroke adalah akibat yang diturunkannya faktor risiko stroke. Risiko stroke
meningkat pada seseorang dengan riwayat keluarga stroke.
14
Faktor risiko yang dapat diubah ini penting untuk dikenali. Penanganan
berbagai faktor risiko ini merupakan upaya untuk mencegah stroke. Faktor risiko stroke
yang utama adalah hipertensi, diabetes, merokok, dislipidemia (hiperkolesterol),
penyakit jantung, dan obesitas (kegemukan).
Castillo mengungkapkan bahwa, faktor risiko yang berhubungan dengan
perburukan kondisi pasien stroke adalah usia tua, menderita diabetes melitus, menderita
penyakit jantung koroner, penurunan kesadaran saat masuk RS, tekanan darah yang
sangat tinggi atau sangat rendah saat masuk RS, dan kenaikan suhu tubuh. Perburukan
kondisi dapat disebabkan oleh karena perluasan sumbatan/perdarahan, munculnya
edema otak, atau akibat infeksi (Pinzon, 2010:34).
Hipertensi
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang dapat menyebabkan
stroke iskemik maupun stroke hemoragik dan penyebab penyakit jantung koroner.
Hipertensi menyebabkan terjadinya kerusakan pada sel-sel endotel pembuluh darah
melalui mekanisme perusakan lipid di bawah otot polos. Karena itu, sangat penting
untuk mempertahankan tekanan darah dalam keadaan normal untuk menurunkan risiko
terjadinya stroke. Seseorang disebut mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya
lebih dari 140/90 mmHg atau lebih dari 135/85 mgHg pada individu yang mengalami
gagal jantung, insufisiensi ginjal, atau diabetes melitus. Rasa cemas, nyeri, dan takut
akibat stroke dapat juga meningkatkan tekanan darah. Keluarga berperan besar untuk
memberikan penghiburan dan semangat bagi pasien.
Perreu dan Bogusslavsky mengemukakan bahwa, hipertensi kronis dan
tidak terkendali akan memacu kekakuaan dinding pembuluh darah kecil yang dikenal
dengan mikroangiopati. Hipertensi pula memacu timbunan plak atherosklerotik pada
pembuluh darah besar. Timbunan plak akan menyempitkan lumen/diameter pembuluh
darah. Plak yang tidak stabil akan mudah pecah dan terlepas. Plak yang terlepas
meningkatkan risiko tersumbatnya pembuluh darah otak yang lebih kecil. Apabila hal
ini terjadi, dapat timbulnya gejala stroke (Pinzon, 2010 : 8).
EUSI mengemukakan bahwa, pada penderita hipertensi kronis telah
mengalami mekanisme kompensasi yang mengharuskan memiliki tekanan darah rata-
rata yang relatif lebih tinggi untuk mempertahankan aliran darah ke otak
(Pinzon, 2010:32).
15
Diabetes Melitus (DM)
Diabetes melitus (DM) dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah
dan mempercepat terjadinya arteriosklerosis pada arteri kecil termasuk pembuluh darah
otak. Peningkatan kadar gula darah berhubungan lurus dengan risiko stroke
(semakin tinggi kadar gula darah, semakin mudah orang terkena stroke). Jika seseorang
sudah pernah terkena stroke, sebaiknya pertahankan kadar gula darah dalam kisaran
normal untuk mencegah berulangnya stroke dan mencegah meluasnya kerusakan
jaringan otak.
Merokok
Olsen mengemukakan bahwa, Merokok bukan hanya merupakan faktor
risiko stroke, melainkan juga merupkan faktor risiko penyakit jantung koroner dan
penyakit –penyakit lainnya (Pinzon, 2010:9). Kebiasaan merokok erat hubungannya
dengan peningkatan risiko penyakit pembuluh darah (termasuk stroke). Merokok
memacu peningkatan kekentalan darah, pengerasan dinding pembuluh darah, dan
penimbunan plak di dinding darah.
Dislipidemia
Profil lemak seseorang ditentukan oleh kadar kolesterol darah, kolesterol
LDL, kolesterol HDL, trigliserida, dan Lp(a). Kolesterol dibentuk di dalam tubuh, yang
terdiri dari dua bagian utama yaitu kolesterol LDL dan kolesterol HDL. Kolesterol LDL
disebut sebagai “ kolesterol jahat”, yang membawa kolesterol dari hati ke sel. Jumlah
kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan kolesterol di dalam sel. Hal ini
akan memacu munculnya proses atherosklerosis (penegerasan dinding pembuluh darah
arteri). Proses atherosklerosis akan menimbulkan komplikasi pada organ target
(jantung, otak, dan ginjal). Proses tersebut pada otak akan menimbulkan risiko terkena
stroke.
Kolesterol HDL sering pula disebut dengan “kolesterol baik”, yang
membawa kolesterol dari sel ke hati. Kadar HDL yang rendah secara konsisten
dihubungkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Kadar
HDL yang rendah memacu munculnya proses atherogenik (pembentukan plak di
dinding pembuluh darah arteri).
16
Amarenco mengungkapkan bahwa, kolesterol darah yang tinggi
meningkatkan risiko stroke. Kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan kolesterol total
yang tinggi meningkatkan risiko stroke (Pinzon, 2010 : 11).
Penyakit Jantung
Penyakit jantung koroner, jantung rematik, dan orang yang melakukan
pemasangan katup jantung buatan akan meningkatkan risiko stroke. Stroke emboli
berupa gumpalan darah biasanya disebabkan kelainan ketiga jantung tersebut. Embolus
(stroke emboli) akan berjalan mengikuti peredaran darah hingga otak, dan menyumbat
di sana (karena ukuran diameter pembuluh darah di otak sangat kecil), sehingga
terjadilah stroke iskemik (non-hemoragik).
Obesitas
Kaitan antara obesitas atau kegemukan terhadap serangan stroke belum
diketahui secara pasti. Namun, secara epidemiologis, orang yang mengalami obesitas
cenderung menderita hipertensi, hiperkolesterol, dan diabetes melitus.
Oki dikutip Rizaldy Pinzon (2010:12) mengemukakan, “ Seseorang
dengan indeks masa tubuh ≥ 30 memiliki risiko stroke 2,46 kali dibanding yang
memiliki indeks massa tubuh < 30.”
Seseorang dengan berat badan berlebih memiliki risiko yang tinggi untuk
menderita stroke. Kegemukan sentral didefinisikan sebagai lingkar pinggang ≥ 102 cm
pada laki-laki atau ≥ 88 cm pada perempuan. Kegemukan sentral meningkatkan risiko
stroke melalui hipertensi, diabetes, dan dislipidemia.
Olsen dikutip Rizaldy Pinzon (2010:12) menyatakan, “ Beberapa
penelitian baru menghubungkan kegemukan (terutama kegemukan sentral) dengan
peningkatan risiko stroke.”
Faktor Gaya Hidup
Faktor gaya hidup dapat mempengaruhi terserangnya stroke. Gaya hidup
yang tidak sehat seperti mengkonsumsi makanan tinggi lemak dan tinggi kolesterol,
kurang aktivitas fisik, dan kurang olahraga, meningkatkan risiko terkena penyakit
stroke. Hal ini disebabkan, gaya hidup yang tidak sehat rentan terkena obesitas,
diabetes, arteriosklerosis, dan penyakit jantung. Penyakit tersebut merupakan salah satu
pemicu terjadinya stroke.
17
Menurut penelitian, salah satu faktor stroke yaitu kebiasaan mendengkur
dapat meningkatkan tekanan darah, menurunkan jumlah oksigen, sehingga memicu
terjadinya stroke. Stres juga bisa mengakibatkan hati memproduksi radikal bebas lebih
banyak dan mempengaruhi sistem imunitas tubuh secara umum sehingga menggangu
fungsi hormonal. Stres yang berujung pada depresi dapat menjadi salah satu faktor
terjadinya stroke. Stres dan depresi menyebabkan peningkatan tekanan darah yang
berarti juga meningkatkan risiko stroke. Selain itu, mengkonsumsi alkohol dan obat-
obatan (misalnya kokain dan amfetamin) juga bisa mempersempit pembuluh darah di
otak dan menyebabkan stroke.
2.4 Gejala-gejala Stroke
Gejala stroke yang muncul sangat bergantung pada bagian otak yang
terganggu. Otak manusia terdiri atas otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan
batang otak. Otak besar berkaitan dengan fungsi intelektual yang lebih tinggi, fungsi
bicara, serta integrasi sensori informasi dan kontrol gerakan halus. Otak besar terdiri
atas bagian besar yang disebut hemisfer, yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Fungsi
bagian tubuh sebelah kanan dikendalikan oleh hemisfer kiri dan fungsi tubuh sebelah
kiri oleh hemisfer kanan. Otak kecil berfungsi untuk koordinasi gerakan dan
keseimbangan. Stroke yang menyerang cerebellum (otak kecil) memberikan gejala
pusing berputar (vertigo). Sedangkan, fungsi batang otak untuk mengendalikan berbagai
macam fungsi, temasuk koordinasi gerakan mata; menjaga keseimbangan;
serta mengatur pernapasan dan tekanan darah.
Gejala awal stroke sering tidak diketahui oleh penderitanya. Stroke
sering muncul secara tiba-tiba, serta berlangsung cepat dan langsung menyebabkan
penderita tak sadar diri (koma). Karena itu sangat penting untuk mengenali gejala awal
terjadinya stroke. Berikut beberapa gejala awal terjadinya stroke.
1. Nyeri kepala disertai penurunan kesadaran, bahkan bisa mengalami
koma (perdarahan otak).
2. kelemahan atau kelumpuhan pada lengan, tungkai, atau salah satu sisi
tubuh.
3. Mendadak seluruh badan lemas dan terkulai tanpa hilang kesadaran
(drop attact) atau disertai hilang kesadaran sejenak (sinkop).
4. Gangguan penglihatan (mata kabur) pada satu atau dua mata.
18
5. Gangguan keseimbangan berupa vertigo dan sempoyongan (ataksia).
6. Rasa baal pada wajah atau anggota badan satu sisi atau dua sisi.
7. Kelemahan atau kelumpuhan wajah atau anggota badan satu sisi atau dua
sisi.
8. Kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan bicara, tiba-tiba sulit
berbicara atau menjadi tidak jelas berbicara atau pelo, atau tidak
memahami pembicaraan orang lain (afasia).
9. Gangguan daya ingat atau memori baru (amnesia).
10. Gangguan orientasi tempat, waktu, dan orang.
11. Gangguan menelan cairan atau makanan padat (disfagia).
2.4 Pengobatan Stroke
Stroke dapat diobati dengan konsep terapi stroke yang mutakhir.
Penderita stroke akan dapat diselamatkan dari kematian dan cacat apabila dilakukan
pengobatan yang cepat, tepat dan akurat pada waktu terjadi serangan, khususnya stroke
yang bukan pendarahan.
Penderita dalam waktu kurang dari 12 jam setelah serangan stroke,
penyembuhannya lebih baik dibandingkan dengan penderita yang datang dalam waktu
lebih dari 12 jam setelah serangan. Dibeberapa rumah sakit telah berdiri unit stroke
untuk memberikan pelayanan khusus yang berkualitas bagi penderita stroke dengan
melibatkan multi disipliner dari berbagai bidang kedokteran dan tenaga kesehatan dan
pemberian edukasi kepada pasien.
Lyer menyatakan bahwa, perawatan bagi pasien stroke di unit stroke
akan menurunkan risiko kematian dan kecacatan akibat stroke, sehingga pasien yang
dirawat di unit stroke lebih besar kemungkinanya untuk dapat mandiri
(Pinzon, 2010:36).
19
Bab 3
Metodologi Penelitian
3.1 Waktu Penelitian : Semester Genap Tahun Ajaran 2010-2011
3.2 Jenis Penelitian : Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis
menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif merupakan metode
penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasi objek sesuai dengan
apa adanya. Suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-
fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia.
Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan,
kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
Penelitian ini juga sering disebut noneksperimen (tidak ada uji hipotesis), karena pada
penelitian ini tidak melakukan kontrol dan manipulasi variabel penelitian. Penelitian
deskriptif pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara
sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.
3.3 Cara Pengumpulan Data : Karya tulis ilmiah ini dibuat oleh penulis dengan
cara mengumpulkan informasi dari berbagai sumber dan bacaan (buku dan internet).
Penulis merangkum dari berbagai buku dan berbagai macam artikel yang bersumber
dari internet mengenai pencegahan stroke dengan mengonsumsi sayur dan buah. Untuk
memperkuat dan mendukung informasi dari objek yang dibahas mengenai pencegahan
stroke dengan cara mengonsumsi sayur dan buah, penulis mencantumkan pendapat
orang lain yang ditulis dalam bentuk kutipan langsung dan tak langsung.
20
Bab 4
Hasil dan Pembahasan
Penerapan pola hidup sehat penting untuk dilakukan karena berpengaruh
terhadap kesehatan tubuh manusia. Apabila penerapan pola hidup sehat cenderung
diabaikan besar kemungkinan tubuh manusia mudah terserang suatu penyakit.
Menerapkan pola hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari tidaklah sulit untuk
menghindari berbagai penyakit yang menyerang tubuh manusia yang sewaktu-waktu
dapat terjadi. Jika pola makan buruk, beragam penyakit pun akan bermunculan,
sedangkan pola makan yang baik akan menjadikan tubuh bugar dan sehat.
Ada hubungan sejajar antara pola makan dan kesehatan. Adapun penyakit yang
menyerang tubuh sekaligus otak manusia yang dikarenakan mengabaikan pola hidup
sehat seperti pola makan dan aktivitas fisik, yaitu Penyakit stroke.
Penyakit stroke biasanya berhubungan dengan jenis makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi oleh manusia dalam kehidupan
sehari-hari memiliki peranan penting untuk mencegah stroke. Apabila salah dalam
memilih makanan yang tepat untuk dikonsumsi sehingga menyebabkan Kolesterol dan
tekanan darah tinggi yang dapat menghambat aliran darah, selanjutnya memicu stroke.
Hasil penelitian menyatakan bahwa orang yang mengasup lemak, khususnya lemak
jenuh hewani secara berlebihan (lemak dari produk olahan daging), lebih berisiko
terkena stroke, dibanding mereka yang mengasup menu sehat. Ini karena makanan
berlemak jenuh dapat menambah kadar kolesterol darah, lalu akan menyumbat
pembuluh arteri jantung dan menghambat aliran darah ke otak.
Salah satu penerapan pola hidup sehat dapat dilakukan dengan cara
mengonsumsi sayur dan buah. Mengonsumsi sayur dan buah adalah cara yang paling
sederhana, murah dan efektif untuk mencegah terserangnya penyakit stroke. Konsumsi
sayuran dan buah-buahan dengan beragam warna memberikan efek antioksidan yang
lebih maksimal. Seperti beta karoten yang berasal dari wortel, zat lycopene yang
terdapat pada tomat, stroberi, dan semangka. Zat-zat tersebut memiliki kandungan
antikanker dan antioksidan.
21
Sayuran yang mengandung antioksidan antara lain bawang bombai,
buncis, sawi hijau, wortel, brokoli, endive, seledri, cranberries, dan tomat.
Sayuran mengandung antioksidan yang dapat membantu mencegah pengendapan
kolesterol LDL pada dinding arteri. Dalam penelitian Nurse Health di Harvard
didapatkan, wanita yang mengasup betakaroten 15 mgr sehari, seperti 1 buah wortel,
berkurang risiko terkena stroke.
Sayuran berupa kentang, peach berwarna kuning, bayam, dan
cantaloupe juga tinggi kalium, yaitu mineral yang dapat menurunkan tekanan darah
tinggi (hipertensi). Kentang adalah sumber potasium yang baik, selain alpukat, kedela,
pisang, salmon dan tomat. Sayuran berupa kentang kaya akan potasium dan apabila
kentang dikonsumsi besar kemungkinan dapat menurunkan risiko stroke. Selain itu
sayuran hijau dan buah-buahan mengandung asam folat serta vitamin B6 dan B12
membantu mengurangi kadar homosistein yang secara normal terjadi dari asam amino.
Jika meningkatnya kadar homosistien dapat meningkatkan risiko penyakit stroke.
Buah-buahan bermanfaat menurunkan kadar kolesterol, mencegah
penggumpalan darah (antikoagulan) dan pengerasan pembuluh darah, serta menurunkan
tekanan darah yang dapat menjadi pemicu stroke. Vitamin dan mineral yang terdapat
dalam buah penting untuk membantu penyerapan zat gizi, serta melancarkan
metabolisme zat-zat didalam tubuh. Vitamin C dan E telah terbukti sebagai zat yang
bersifat antioksidan, sehingga kedua vitamin ini penting untuk mencegah stroke.
Buah-buahan yang mengandung vitamin C yang memiliki sifat
antioksidan bermanfaat untuk mengurangi risiko terjadinya kerusakan pembuluh darah
yang biasa terjadi beberapa jam setelah mengonsumsi makanan berkadar lemak tinggi.
Buah yang memiliki sifat antioksidan untuk mencegah stroke antara lain jeruk, pisang,
jambu biji, tomat, pir, belimbing, melon, avokad, anggur, dan apel.
K. Dutta-Roy, Ph.D mengatakan bahwa, di sekitar biji tomat terdapat
cairan licin atau jeli berwarna kuning mengandung senyawa atau bahan campuran yang
manjur untuk melawan stroke (http://www.indospiritual.com/artikel_tips-jitu-
mencegah-stroke.html, 25 Maret 2011).
Buah dan sayur mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan ini mampu
mengubah sel-sel tubuh menjadi pengaman untuk melawan radikal bebas penyebab
berbagai penyakit. Sejatinya, radikal bebas yang tidak terkontrol bisa menyebabkan
22
kerusakan sel-sel. Disinilah antioksidan dalam buah dan sayuran mengambil peranan,
seperti mencegah berkembangnya radikal bebas di dalam tubuh sekaligus memperbaiki
sel-sel tubuh yang rusak. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan manfaat
konsumsi antioksidan dan serat memperbaiki profil lemak darah, menurunkan tekanan
darah (hipertensi), dan mencegah komplikasi kardiovaskuler.
Prof. Adams mengemukakan bahwa, mengonsumsi lebih banyak sayur
dan buah (sumber betakaroten) setiap harinya sangat baik untuk mencegah stroke
(http://www.indospiritual.com/artikel_tips-mencegah-stroke.html, 25 Maret 2011).
Mengonsumsi sumber makanan yang mengandung antioksidan dalam
keadaan mentah merupakan cara yang baik agar tetap efektif manfaatnya. Namun,
mengonsumsi makanan mentah/segar dalam bentuk jus bisa menjadi solusi. Jus
menjadikan buah dan sayur lebih mudah dicerna dan meningkatkan cita rasa sehingga
lebih mudah diterima.
Mengonsumsi sayur dan buah mengandung antioksidan dalam bentuk jus
adalah cara terbaik untuk memperoleh berbagai antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh
dalam melawan berbagai penyakit. Vitamin, mineral, fitonutrien dan enzim dalam jus,
dibutuhkan untuk merawat organ-organ tubuh, jaringan yang melemah, memperbaiki
sistem kekebalan, meingkatkan daya tahan serta menjaga seluruh fungsi vital tubuh.
Contoh konkretnya pada jus buah dan jus sayuran. Jus buah memasok
lebih banyak vitamin sementara jus sayuran cenderung memasok lebih banyak mineral.
Meskipun secara umum masing-masing mengandung keduanya. Vitamin dan mineral,
merupakan elemen penting yang diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan. Dengan
pasokan vitamin dan mineral dari jus buah dan sayuran, dipastikan kesehatan dan
kebugaran tubuh akan tetap terjaga. Sehingga secara umum, jus dapat membantu
memperbaiki kualitas kesehatan kita.
Howard mengungkapkan bahwa, menjalani hidup sehat dan pemenuhan
gizi seimbang dapat menjauhkan diri dari stroke (Pinzon, 2010:42). Pada prinsipnya
stroke dapat dicegah. Pemahaman akan faktor risiko stroke dan pengendalian akan
faktor risiko stroke mutlak diperlukan. Mengonsumsi sayur dan buah adalah salah satu
cara pemenuhan gizi seimbang dan menerapkan pola hidup sehat untuk mencegah
penyebab stroke seperti hipertensi, kolesterol (LDL), dan obesitas.
23
Bab 5
Penutupan
5.1 Simpulan
Stroke ternyata penyakit yang dapat diprediksi dan dicegah dengan
mengontrol faktor-faktor risiko yang ada. Memang beberapa faktor risiko tidak dapat
diubah, tetapi faktor risiko utama penyebab stroke seperti tekanan darah tinggi,
kolesterol, kencing manis dan obesitas dapat dikendalikan dengan pola hidup sehat
dengan cara mengonsumsi sayur dan buah. Mengonsumsi sayur dan buah yang
mengandung antioksidan, serat dan potasium dapat menurunkan risiko terserangnya
stroke. Mengonsumsi sayur dan buah dalam bentuk jus merupakan cara yang baik untuk
menjaga keefektifan manfaatnya. Jus menjadikan buah dan sayur lebih mudah dicerna
dan meningkatkan cita rasa sehingga lebih mudah diterima. Menghindari untuk
mengonsumsi makanan berprotein tinggi, lemak dari produk olahan daging, khususnya
lemak jenuh hewani secara berlebihan, makanan yang mengandung kadar garam
(natrium) tinggi seperti makanan instan/cepat saji, dan makanan yang digoreng.
5.2 Saran
Pada era yang modern ini, angka kejadian stroke pun meningkat dengan
sangat pesat. Tuntutan untuk mendapat penghidupan yang layak sering kali disikapi
dengan gila kerja (workholic) dan stres yang tinggi. Pola hidup sehat pun sering
dilupakan. Mulailah memperbaiki gaya hidup dengan mengonsumsi lebih banyak sayur
dan buah yang mengandung antioksidan, serat, dan potasium daripada daging yang
mengandung lemak dan makanan cepat saji yang mengandung kadar garam (natrium)
tinggi. Mengendalikan faktor risiko penyebab stroke dapat mengurangi peluang terkena
penyakit tersebut, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
24
Daftar Pustaka
Redaksi Agromedia. 2009. Solusi Sehat Mengatasi Stroke. Jakarta: Agromedia Pustaka.
Pinzon, Rizaldy, dr.. 2010. Awas Stroke! : Pengertian, Gejala, Tindakan, Perawatan, dan Pencegahan. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET.
Sofwan, Rudianto, dr.. 2010. Stroke dan Rehabilitasi Pasca-Stroke. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Kirana, K.C. “Cegah Stroke Hindari Makan Daging Merah”. http://www.persit-kck.org/index.php?option=com. Diakses 06 Maret 2011.
Raya, N. A. 2010. “Stroke”. http://nonnhy.blogspot.com/2010/10/stroke.html. Diakses 06 Maret 2011.
Auliya, Ummu. 2006. “Stroke pada Balita”. http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg142273.html. Diunduh 06 Maret 2011.
INDOSPIRITUAL.COM. 2011. “Tips Jitu Mencegah Stroke”. http://www.indospiritual.com/artikel_tips-jitu-mencegah-stroke.html. Diakses 25 Maret 2011.
INDOSPIRITUAL.COM. 2011. “Tips Mencegah Stroke”.http://www.indospiritual.com/artikel_tips-mencegah-stroke.html. Diakses 25 Maret 2011.
25
Lampiran
(Sumber Gambar : http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?
IDNews=1446).
(Sumber Gambar: http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.majalah-
farmacia.com/images/articles/m/0911.70a.jpg).
26
Gambar 3. Piramida makanan sehat
(Sumber Gambar:
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://thesecretalert.files.wordpress.com/
2008/05/piramida.jpg).
Gambar 4. Sayuran dan buah-buahan yang dapat mencegah stroke.
(Sumber Gambar:
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.cegahstroke.com/images/Makanan
%2520Bergizi.jpg).
27
Gambar 5. Jenis-jenis Stroke
(Sumber Gambar:
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://jogjafisio.files.wordpress.com/2009/05/
tipe_stroke.jpg).
Gambar 6. Sumber makanan sayur dan buah yang mengandung vitamin C (antioksidan).
(Sumber Gambar: http://www.google.com/imgres?imgurl=http://4.bp.blogspot.com).
28
Tentang Penulis
Niluh Komang Tri Andyani lahir di Belitang Oku,
17 Juli 1994. Setamat dari SMPN 10 Palembang pada
tahun 2009, penulis memilih untuk melanjutkan
sekolah di SMA Xaverius 1 Palembang. Saat ini
penulis duduk di bangku kelas XI mengambil
jurusan IPA. Penulis menghabiskan waktunya untuk
belajar dan menari. Menari adalah kegemaran penulis selain bersekolah. Selain itu
penulis melewatkan hari-hari remaja berkumpul bersama keluarga dan teman-teman.
Kehidupan penulis di kelilingi oleh keluarga, sahabat dan teman-teman yang baik.
Penulis lebih mengutamakan hal-hal yang baik dan berguna bagi diri dan orang-orang
yang disayanginya. Keluarga adalah sesuatu yang amat berharga bagi penulis, karena
penulis mencintai keluarga terutama ayah dan ibu. Penulis lebih banyak menghabiskan
waktu di rumah bersama keluarga terutama kakak. Kakak adalah sosok yang selalu
berada di samping penulis baik saat susah maupun senang. Penulis hanya tinggal
bersama kakak di Kota Palembang untuk bersekolah, karena orang tua penulis tinggal di
Lubuk Linggau untuk bekerja. Walaupun penulis beserta kakak tinggal jauh dari orang
tua namun, orang tua penulis selalu berkomunikasi dengan penulis dan kakak melalui
telepon. Berkomunikasi dengan keluarga amatlah penting untuk menjalin hubungan
yang harmonis dengan keluarga terutama orang tua sehingga kepeduliaan, kasih sayang
dan perhatian orang tua selalu tercurah pada penulis dan kakak.
29