IGA 6_Industri Rumah Tangga

Embed Size (px)

Citation preview

Industri Rumah TanggaAda beberapa kegiatan industri rumah tangga yang dapat dilakukan sesuai dengan ketersediaan sumber daya alam lokal, misalnya: pembuatan keripik ubi, daur ulang kertas bekas untuk membuat tempat tissu, tempat pensil (untuk siswa sekolah), atau pembjuatan produk kerajinan (non kayu) dari hutan atau bahan dari laut. Di bawah ini ada beberapa yang dapat dilakukan, baik secara kelompok ataupun perorangan yang dapat memberikan nilai tambah bagi ekonomi keluarga. Sesuai dengan beberapa usulan dari komunitas masyarakat yang mendapatkan dana PNPM LMP, di bawah ini ada pengetahuan dasar untuk membuat keripik dari bahan dasar pisang dan ubi.

1. Keripik pisang (Musa spp)Buah-buahan merupakan bahan pangan sumber vitamin. Selain buahnya dimakan dalam kondisi segar, daunnya juga dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Contoh, daun pisang untuk makanan ternak, daun pepaya untuk melunakkan daging dan melancarkan air susu ibu (ASI), terutama daun pepaya jantan. Secara umum, kandungan gizi yang terdapat dalam setiap buah pisang matang adalah 99 kalori, protein 1,2 gram, lemak 0,2 gram, karbohidrat 25,8 mg, serat 0,7 gram, kalsium 8 mg, fosfor 28 mg, besi 0,5 mg, vitamin A 44 RE, vitamin B 0,08 mg, vitamin C 3 mg dan air 72 gram. Jadi bisa dibayangkan betapa besar manfaat yang bisa didapatkan dengan mengonsumsi pisang setiap harinya. 1|Page

Warna buah pisang cepat sekali berubah oleh pengaruh fisika, misalnya terkena sinar matahari, akibat pemotongan, serta pengaruh biologis (jamur) sehingga mudah menjadi busuk. Oleh karena itu pengolahan buah pisang untuk memperpanjang masa simpannya sangat penting. Buah dapat diolah menjadi berbagai bentuk minuman seperti anggur, sari buah dan sirup juga makanan lain seperti manisan, dodol, keripik, dan sale. Pisang dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : 1. Pisang yang dimakan dalam bentuk segar, misalnya: pisang ambon, raja sere, raja bulu, pisang susu, pisang seribu, dan pisang emas. 2. Pisang yang umumnya dimakan setelah diolah terlebih dahulu, misalnya: pisang kepok, nangka, raja siam, raja bandung, kapas, rotan, gajah, dan tanduk. Pisang banyak mengandung protein yang kadarnya lebih tinggi dari pada buah-buahan lain. Namun, buah pisang juga mudah membusuk. Untuk mencegah pembusukan dapat dilakukan pengawetan, misalnya dalam bentuk keripik, dodol, sale, anggur, dan lain-lain. Keripik pisang sudah sejak lama diproduksi masyarakat Indonesia. Hasil olahan keripik pisang mempunyai rasa yang berbeda-beda, yaitu: asin, manis, manis pedas, dan lain-lain. Pembuatan keripik pisang sangat sederhana dan tidak membutuhkan modal yang terlalu besar. Jenis pisang yang baik dibuat keripik adalah pisang ambon, pisang kapas, pisang tanduk, dan pisang kepok. Bahan yang dibutuhkan: 1 Pisang tua (mengkal atau setengah tua) 20 kg 2 Minyak goreng 1 kg 3 Garam secukupnya 2|Page

Alat yang diperlukan: 1 Baskom 2 Alas perajang (talenan) 3 Pisau 4 Ember plastik 5 Penggorengan (Wajan) 6 Lilin (untuk kantong plastik) 7 Tungku atau kompor 8 Tampah (nyiru) 9 Keranjang bambu 10 Kantong plasti k (sebagai pembungkus) Cara pembuatan: 1. Jemur pisang selama 5 atau 7 jam, lalu kupas; 2. Iris pisang tipis-tipis 1-2 mm menurut panjang pisang; 3. Siapkan minyak yang telah dibubuhi garam, kemudian panaskan. Goreng irisan pisang tersebut sedikit demi sedikit agar tidak melengket satu dengan yang lainnya. 4. Penggorengan dilakukan selama 5-7 menit tergantung jumlah minyak dan besar kecilnya api kompor; 5. Angkat keripik setelah berubah warna dari kuning menjadi kuning kecoklatan; 6. Saring minyak setelah lima (5) kali penggorengan, kemudian tambahkan minyak baru dan garam; 7. Masukkan ke dalam kantong plastik atau stoples setelah keripik pisang cukup dingin. Alur pembuatannya: 1. Pisang dijemur selama lebih kurang 5-7 jam. 2. Kemudian pisang dikupas dan diiris tipis (+ 1-2 mm) 3. Irisan pisang dapat digoreng (dengan minyak goreng). 3|Page

4. Setelah masak bisa ditabur garam atau gula, atau sesuai dengan selera. Misalnya untuk memberikan rasa pedas, dapat dilakukan saat pemberian gula halus. 5. Keripik pisang dapat dihidangkan atau bila akan dikemas, didinginkan lebih dahulu. 6. Selamat mencoba

4|Page

2. Keripik dari umbi-umbianSerealia dan umbi-umbian banyak tumbuh di Indonesia. Produksi serealia cukup tinggi, terutama beras sebagai bahan pangan pokok dan umbi-umbian. Seiring bertambahnya jumlah penduduk, kebutuhan akan serealia dan umbi-umbian sebagai sumber energi pun terus meningkat. Tanaman dengan kadar karbohidrat tinggi seperti halnya serealia dan umbi-umbian pada umumnya tahan terhadap suhu tinggi. Serealia dan umbi-umbian sering dihidangkan dalam bentuk segar, rebusan atau kukusan, tergantung dari selera. Usaha penganekaragaman pangan sangat penting artinya sebagai usaha untuk mengatasi masalah ketergantungan pada satu bahan pangan pokok saja. Misalnya dengan mengolah serealia dan umbi-umbian menjadi berbagai bentuk awetan yang mempunyai rasa khas dan tahan lama disimpan. Bentuk olahan tersebut dapat berupa tepung, gaplek, tapai, keripik dan lainya. Hal ini sesuai dengan program pemerintah, khususnya dalam mengatasi masalah kebutuhan bahan pangan non-beras.

Umbi-umbian dapat diolah menjadi berbagai macam makanan yang lezat dan bernilai ekonomis. Tentunya prospek pasar ini merupakan peluang usaha yang sangat baik bagi pengembangan industri kecil berskala rumah tangga, termasuk ubi-ubian. Tanaman ubi kayu, ubi jalar, talas, dan gadung untuk keripik. Keripik merupakan makanan ringan yang banyak beredar di pasaran. Makanan ini mudah pembuatannya dan dapat dikerjakan dengan menggunakan alat-alat sederhana di rumahtangga.

a.

Keripik ubi kayu (Manihot esculenta, Crautz.)

5|Page

Keripik ubi kayu yang bertekstur rasanya lebih renyah dari pada keripik sanjai. Namun, pembuatan keripik ini lebih rumit dibandingkan membuat keripik sanjai. Berbeda dengan keripik sanjai, semua jenis ubi kayu dapat dijadikan keripik renyah. Umbi diiris, kemudian direndam di dalam larutan kapur, kemudian direbus, dikeringkan dan terakhir digoreng. Tekstur keripik yang renyah diperoleh karena proses perebusan dan pengeringan. Keripik ini biasanya diberi bumbu garam dan bawang putih.

Bahan yang dibutuhkan: 1 Umbi ubi kayu secukupnya (sekitar 1 kg). 2 Kapur sirih 3 Garam. 4 Bawang putih 5 Gula secukupnya Peralatan yang digunakan: 1 Alat Pengiris. 2 Pisau dan talenan. 3 Baskom 4 Panci. 5 Wajan.. 6 Tungku kayu atau kompor. 7 Peniris. 8 Kantung plastik. 9 Sealer (alat untuk merekatkan plastiK) listrik. Cara pembuatan: 1. Umbi diiris tipis, kemudian segera direndam di dalam larutan kapur jenuh selama semalam (12-24 jam). Larutan kapur jenuh dibuat dengan melarutkan kapur sirih sedikit demi sedikit sambil melakukan pengadukan di dalam 100 liter air sampai ada sedikit dari kapur yang dapat larut. Perendaman akan mengurangi kandungan asam 6|Page

2.

3.

4.

5.

sianitrat (HCN) di dalam umbi sehingga permukaan irisan berwarna lebih putih dan teksturnya lebih lama. Setelah perendaman, irisan umbi dibilas dengan air bersih, kemudian ditiriskan. Sementara itu siapkan air mendidih yang telah dibumbui (setiap 1 liter air ditambah dengan garam 1 gram dan bawang putih 20 gram). Lalu masukkan irisan umbi ke dalam air mendidih ini. Setelah tiga menit, irisan umbi harus segera dikeluarkan dan ditiriskan. Irisan umbi dijemur atau dikeringkan dengan alat pengirng sampai kadar air di bawah 15%, tandanya adalah irisan akan berbunyi jika dipatahkan. Irisan umbi yang telah kering dapat disimpan sebelum digoreng, atau langsung digoreng. Dianjurkan irisan umbi digoreng di dalam minyak panas yang cukup banyak. Keripik yang telah digoreng ditiriskan sampai dingin, kemudian disimpan pada tempat yang tertutup rapat, atau dikemas di dalam kotak karton.

7|Page

b. Keripik Ubi JalarKandungan gizi ubi jalar Ubi jalar merupakan salah satu jenis makanan yang mampu menunjang program perbaikan gizi masyarakat. Nilai kalorinya cukup tinggi, yaitu 123 kalori/100 gram. Ubi jalar berkulit tipis dan berkadar air tinggi sehingga perlu penanganan secara seksama selama proses panen, pengangkutan serta penyimpanan sebelum dimanfaatkan. Apabila kulit yang tipis tersebut rusak, maka mikroorganisme (bakteri, jamur, dll) akan mudah masuk ke dalam umbi sehingga seluruh bagian umbi akan cepat rusak. Untuk memperpanjang masa simpan, ubi jalar dapat diolah menjadi keripik. Kandungan dalam ubi jalar Komponen (dalam %) Air Abu Pati Protein Gula 79,59 0,92 17,06 1,19 0,43 64,66 0,98 28,19 2,07 0,38

Jenis Ubi Merah Putih

Serat 5,24 2,38

Bahan yang dibutuhkan: 1. Ubi jalar 10 kg 2. Minyak goreng 1 kg 3. Garam dapur 120 gram 4. Natrium metabisulfit 1 ons 5. Air 10 liter Alat yang digunakan: 1. Pisau 2. Dandang 3. Ember 4. Tungku atau kompor 5. Tampah (nyiru) 8|Page

Cara pembuatan: 1. Pilihlah ubi jalar yang baru dipanen, lalu cuci. Kupas dan hilangkan bagian tunasnya; 2. Ubi jalar yang sudah dikupas harus cepat direndam dalam air untuk mencegah perubahanwarna; 3. Setelah direndam, iris tipis-tipis dengan ketebalan 1 ~ 2 mm; 4. Untuk memperbaiki warna keripik dan menghilangkan rasa getir, ubi jalar dapat direndam dalam 10 liter air yang diberi 1 ons natrium metabisulfit; 5. Cuci dan tiriskan kemudian kukus selama 5 menit setelah air mendidih; 6. Tiriskan setelah dikupas; 7. Letakkan pada tampah lalu jemur. Irisan harus sering dibalik sebelum kering untuk mencegah supaya tidak lengket; 8. Goreng irisan yang sudah kering. Irisan ubi yang dimasukkan jangan terlalu banyak dan api jangan terlalu besar; 9. Keripik yang sudah digoreng biarkan beberapa lama, kemudian kemas dalam kantong plastik, tutup rapat, dan simpan di tempat kering. 10. Catatan: Ada beberapa cara dalam pembuatan keripik ubi jalar yaitu setelah penggorengan ada yang dicampur dengan gula untuk menambah rasa manis. Ada juga yang mencampurnya dengan merica untuk membuat rasa keripik lebih hangat. Atau ada pula yang dicampur dengan bumbu dan cabai agar mempunyai rasa pedas.

9|Page