207
PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL (Ad Experimentum) Jakarta, 31 Desember 2012 Jl. Kusuma No. 1 Kaveling DKI Kecamatan Kembangan, Kelurahan Meruya Selatan Jakarta Barat (11650)

Pedoman Rumah Tangga

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Pedoman Rumah Tangga

PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

(Ad Experimentum)

Jakarta, 31 Desember 2012

Jl. Kusuma No. 1 Kaveling DKI Kecamatan Kembangan, Kelurahan Meruya Selatan

Jakarta Barat (11650)

Page 2: Pedoman Rumah Tangga
Page 3: Pedoman Rumah Tangga

i

DAFTAR ISI BAB 1 - KETENTUAN UMUM .............................................5 Pasal 1 - Istilah BAB 2 - DASAR DAN PELAYAN ..........................................7 Pasal 2 - Dasar Pedoman Rumah Tangga Paroki Pasal 3 - Wilayah Pelayanan Paroki Pasal 4 - Tempat Kedudukan Pasal 5 - Nama Pelindung Pasal 6 - Logo Paroki Pasal 7 - Pokok Perhatian Paroki Pasal 8 - Panca Tugas Gereja BAB 3 - ORGANISASI DEWAN PAROKI ............................. 15 Pasal 9 - Paroki Pasal 10 - Umat Paroki Pasal 11 - Dewan Paroki Pasal 12 - Dewan Paroki Harian Pasal 13 - Dewan Paroki Inti Pasal 14 - Dewan Paroki Pleno Pasal 15 - Wilayah Pasal 16 - Lingkungan Pasal 17 - Seksi Pasal 18 - Bagian Pasal 19 - Kelompok Kategorial Pasal 20 - Komunitas Religius Pasal 21 - Organisasi dan Perkumpulan Katolik Pasal 22 - Pastor Paroki Pasal 23 - Reksa Pastoral

Page 4: Pedoman Rumah Tangga

ii

BAB 4 - STASI ................................................................. 27 Pasal 24 - Pengertian Stasi Pasal 25 - Pembentukan Stasi Pasal 26 - Dewan Pengurus Stasi Pasal 27 - Keuangan Stasi BAB 5 - TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN PAROKI HARIAN .................................... 31 Pasal 28 - Tugas dan Tanggung Jawab DPH Pasal 29 - Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Umum Pasal 30 - Tugas dan Tanggung Jawab Ketua Pasal 31 - Tugas dan Tanggung Jawab Wakil Ketua Pasal 32 - Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris 1 Pasal 33 - Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris 2 Pasal 34 - Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara 1 Pasal 35 - Tugas dan Tanggung Jawab Bendahara 2 Pasal 36 - Tugas dan Tanggung Jawab anggota BAB 6 - PENGURUS WILAYAH DAN LINGKUNGAN ............................................ 39 Pasal 37 - Susunan Pengurus Wilayah Pasal 38 - Tugas Pengurus Wilayah Pasal 39 - Susunan Pengurus Lingkungan Pasal 40 - Tugas Pengurus Lingkungan Pasal 41 - Tugas Sekretaris Lingkungan Pasal 42 - Tugas Bendahara Lingkungan Pasal 43 - Tugas Seksi yang ada di Lingkungan BAB 7 - SEKSI ................................................................ 49 Pasal 44 - Susunan Pengurus Seksi Pasal 45 - Tugas Pengurus Seksi Pasal 46 - Dana Seksi Pasal 47 - Bidang dan Nama Seksi

Page 5: Pedoman Rumah Tangga

iii

Pasal 48 - Pedoman Membentuk Kepengurusan Seksi Pasal 49 - Seksi Liturgi Pasal 50 - Seksi Katekese Pasal 51 - Seksi Kerasulan Kitab Suci Pasal 52 - Seksi Komunikasi Sosial Pasal 53 - Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) Pasal 54 - Seksi Pendidikan Pasal 55 - Seksi Kesehatan Pasal 56 - Seksi Panggilan Pasal 57 - Seksi Kerasulan Keluarga Pasal 58 - Seksi Kerasulan Awam Pasal 59 - Seksi Kerasulan Doa Pasal 60 - Seksi Prodiakon Pasal 61 - Seksi Lingkungan Hidup Pasal 62 - Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan

(HAK) Pasal 63 - Seksi Kepemudaan Pasal 64 - Seksi Lansia BAB 8 - BAGIAN DAN UNIT PELAYANAN ......................... 77 Pasal 65 - Pengurus Bagian Pasal 66 - Jenis Bagian Pasal 67 - Unit Kerja di luar Bagian BAB 9 - PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN MASA JABATAN KEPENGURUSAN DEWAN PAROKI ...................... 83 Pasal 68 - Kualifikasi Calon Pasal 69 - Jadwal Pemilihan Pasal 70 - Tata Cara Pemilihan Pasal 71 - Pengangkatan dan Pelantikan Pasal 72 - Masa Jabatan Pasal 73 - Berakhirnya Kepengurusan

Page 6: Pedoman Rumah Tangga

iv

BAB 10 - RENCANA KEGIATAN DEWAN PAROKI ................ 95 Pasal 74 - Cara dan Suasana Kerja Pasal 75 - Rencana Kegiatan Pasal 76 - Isi Rencana Kegiatan Pasal 77 - Penyusunan Rencana Kegiatan BAB 11 - RAPAT DAN PERTEMUAN................................... 99 Pasal 78 - Istilah Rapat dan Pertemuan Pasal 79 - Rapat Dewan Paroki Harian Pasal 80 - Rapat Dewan Paroki Inti Pasal 81 - Rapat Dewan Paroki Pleno Pasal 82 - Rapat Dewan Wilayah Pasal 83 - Rapat Dewan Lingkungan Pasal 84 - Rapat Seksi/Bagian/Kategorial Pasal 85 - Rapat Lain-lain Pasal 86 - Risalah dan Notulen Pasal 87 - Ketidakhadiran Pasal 88 - Kuorum Pasal 89 - Pengambilan Keputusan Pasal 90 - Batas Wewenang BAB 12 - LAPORAN ........................................................ 107 Pasal 91 - Laporan Dewan Paroki Harian Pasal 92 - Laporan Wilayah dan Lingkungan Pasal 93 - Laporan Seksi/Bagian/Kategorial Pasal 94 - Laporan Panitia BAB 13 - KEPANITIAN .................................................... 111 Pasal 95 - Pembentukan Panitia Pasal 96 - Jenis Panitia Pasal 97 - Masa Kerja Panitia

Page 7: Pedoman Rumah Tangga

v

Pasal 98 - Susunan Panitia Pasal 99 - Tugas Panitia Pasal 100 - Dana Panitia BAB 14 - TIM AHLI ......................................................... 115 Pasal 101 - Pengertian dan Pembentukan Pasal 102 - Masa Kerja Tim Ahli Pasal 103 - Tugas Tim Ahli BAB 15 - SEKRETARIAT PAROKI ...................................... 117 Pasal 104 - Koordinator dan Staf Pasal 105 - Tugas Sekretariat Paroki Pasal 106 - Surat Menyurat Pasal 107 - Pedoman Pengesahan Dokumen/Surat Pasal 108 - Arsip Paroki BAB 16 - KEUANGAN DAN HARTA BENDA PAROKI ............................................................ 121 Pasal 109 - Sumber Keuangan Paroki Pasal 110 - Kolekte Pasal 111 - Stipendium Pasal 112 - Iura Stolae Pasal 113 - Pengelolaan Keuangan Lingkungan Pasal 114 - Pengelolaan Keuangan Wilayah Pasal 115 - Pengelolaan Keuangan Paroki Pasal 116 - Tim Bendahara Pasal 117 - Rencana Anggaran Tahunan Pasal 118 - Pengeluaran Anggaran Pasal 119 - Daftar Inventaris

Page 8: Pedoman Rumah Tangga

vi

BAB 17 - PENGURUS GEREJA DAN DANA PAPA ............... 133 Pasal 120 - Nama, Akta Pendirian, Tugas dan Kedudukan Pasal 121 - Susunan Pengurus Pasal 122 - Kewenangan PGDP BAB 18 - KETENTUAN TAMBAHAN ................................. 137 Pasal 123 - Kebijakan dan Pedoman Pelayanan Pastoral Paroki Maria Kusuma Karmel BAB 19 - KETENTUAN PENUTUP ..................................... 147 Pasal 124 - Penutup LAMPIRAN ............................................................................. 142

Page 9: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 1

PERATURAN DEWAN PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

NO. 063/INT/DP.MKK-7/I/12

TENTANG

PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

Menimbang : 1. Bahwa dalam melanjutkan rencana

penyelamatan manusia, Allah telah mengutus Putra-Nya sendiri, Yesus Kristus untuk menjalankan tugas perutusan-Nya.

2. Melalui Yesus, Allah memanggil seluruh umat manusia menjadi umat-Nya, dan diberi tugas melanjutkan karya penyelamatan-Nya.

3. Bahwa tekad bersama umat untuk menjadikan Gereja di dalam Kristus bagaikan Sakramen, yaitu tanda dan sarana kesatuan umat manusia dengan Allah dan persatuan seluruh umat manusia, perlu diwujudkan secara konkrit dalam kehidupan sehari-hari.

4. Bahwa Pedoman Dasar Dewan Paroki dan Perubahan Anggaran Dasar PGDP KAJ tahun 2008 disusun sebagai pedoman bagi Dewan Paroki dalam melaksanakan tugas perutusannya, dan

Page 10: Pedoman Rumah Tangga

2 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

sebagai penunjang tekad tersebut di atas, perlu dilengkapi dengan Pedoman Rumah Tangga untuk masing-masing Paroki.

5. Bahwa perlu adanya pijakan, arah, dan petunjuk umum bagi Dewan Paroki dalam melaksanakan seluruh kegiatan pelayanan, serta untuk memberikan pengetahuan tentang tata organisasi kepada seluruh umat di Paroki Maria Kusuma Karmel.

6. Bahwa Paroki Maria Kusuma Karmel dengan jumlah umat yang semakin banyak dan bervariasi memerlukan suatu Pedoman Rumah Tangga Paroki, agar Dewan Paroki dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Mengingat : 1. Surat Keputusan Uskup Keuskupan

Agung Jakarta pada tanggal 14 Desember 1992 tentang penetapan berdirinya Paroki Maria Kusuma Karmel.

2. Pedoman Dasar Dewan Paroki dan Perubahan Anggaran Dasar PGDP Keuskupan Agung Jakarta tahun 2008.

3. Rancangan Keputusan Dewan Paroki Pleno no. IV/DPP/1998, tanggal 22 November 1998, tentang Peraturan Rumah Tangga Paroki Meruya.

Page 11: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 3

Memerhatikan : 1. Saran-saran dari berbagai kalangan baik di dalam maupun di luar Paroki Maria Kusuma Karmel.

2. Hasil keputusan rapat Dewan Paroki Harian pada hari Jumat, tanggal 12 Oktober 2012

Memutuskan : Menetapkan :

PERATURAN DEWAN PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

TENTANG

PEDOMAN RUMAH TANGGA PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL

Page 12: Pedoman Rumah Tangga

4 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 13: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 5

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1 I s t i l a h

Dalam Pedoman Rumah Tangga Paroki Maria Kusuma Karmel, yang dimaksud dengan :

1. GEREJA

Gereja adalah persekutuan umat Allah yang percaya kepada Kristus dan menerima pembaptisan. Melalui pembaptisan itu, seluruh umat Allah dipersatukan secara erat dengan Kristus menjadi anggota tubuh mistik Kristus dan kenisah Roh Kudus. Sebagai anggota tubuh mistik Kristus, seluruh umat Allah yang diperlengkapi dengan anugerah rahmat Roh Kudus, dengan caranya sendiri mengambil bagian dalam tritugas jabatan Kristus yaitu sebagai imam, nabi, dan raja (KHK 204), untuk meneruskan dan menghadirkan karya perutusan-Nya mewartakan kerajaan Allah. Dalam Kristus, Gereja juga merupakan sakramen, yakni tanda dan sarana persatuan mesra dengan Allah dan kesatuan seluruh umat manusia (LG 1).

Page 14: Pedoman Rumah Tangga

6 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

2. TATA PELAYANAN GEREJA Tugas pelayanan umat Allah yang dipercayakan Kristus kepada para Rasul dan murid-Nya, dilanjutkan oleh para Uskup. Uskup diangkat untuk mengepalai Gereja setempat yang disebut Keuskupan, dan tiap-tiap Uskup adalah asas dan dasar yang kelihatan dari persatuan Gereja setempat, yang terbentuk menurut Gereja universal (LG 23). Dalam melaksanakan tugasnya, Uskup dibantu para Imam dalam jemaat setempat yang disebut Paroki. Di bawah pimpinan Uskup, para Imam menguduskan dan membimbing umat Allah yang dipercayakan kepada mereka. Hidup dan karya seluruh umat membuat Gereja semesta itu kelihatan, dan merupakan pembangunan seluruh tubuh mistik Kristus. Kaum awam, sebagai anggota umat Allah dan anggota yang hidup dari tubuh Kristus, mengerahkan segala tenaga yang telah mereka terima dari kebaikan Pencipta dan dari rahmat Penebus untuk mengembangkan Gereja, dan meningkatkan terus-menerus kekudusannya. Kaum awam terutama dipanggil untuk menghadirkan Gereja di tengah masyarakat, khususnya dalam keadaan di mana gereja tidak dapat menjadi garam dunia, selain dengan perantaraan mereka (LG 33).

3. TANGGUNG JAWAB BERSAMA UMAT DALAM PAROKI Seluruh umat Allah bertanggung jawab mengemban tugas perutusan Kristus, yang diwujudkan melalui Keuskupan, Paroki, Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian, Kelompok Kategorial, termasuk Komunitas Religius dan Organisasi/Perkumpulan Katolik.

Page 15: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 7

BAB II

DASAR DAN PELAYANAN

Pasal 2 Dasar Pedoman Rumah Tangga Paroki

Pedoman Rumah Tangga Paroki Maria Kusuma Karmel didasarkan pada “Pedoman Dasar Dewan Paroki (PDDP) dan Perubahan Anggaran Dasar Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) Keuskupan Agung Jakarta tahun 2008”, dengan memerhatikan sifat Gereja Katolik yang mandiri, misioner, berdaya tahan, dan berdaya pikat, serta Visi Gereja Katolik di Keuskupan Agung Jakarta yaitu membangun dan mengembangkan Umat Allah yang: a. Semakin setia sebagai murid-murid Yesus dalam

menanggapi kabar gembira-Nya, dan b. Semakin setia sebagai saksi dan utusan-Nya di mana pun

mereka hidup dan bekerja.

Pasal 3 Wilayah Pelayanan Paroki

Paroki Maria Kusuma Karmel memiliki wilayah pelayanan di sebagian besar Kotamadya Jakarta Barat, sebagian kecil Jakarta Selatan, dan Tangerang.

Page 16: Pedoman Rumah Tangga

8 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 4 Tempat Kedudukan

Pusat Paroki Maria Kusuma Karmel berkedudukan di Jalan Kusuma Nomor 1, Kaveling DKI, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Kotamadya Jakarta Barat – 11650.

Pasal 5 Nama Pelindung

Nama Pelindung Paroki adalah MARIA KUSUMA KARMEL

Pasal 6 Logo Paroki

Page 17: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 9

Makna logo Paroki Maria Kusuma Karmel adalah sebagai berikut : 1. Bintang segi enam sebanyak 12 yang mengitari Sibori

melambangkan 12 rasul sebagai dasar iman dan teladan karya kerasulan Gereja.

2. Perisai dengan 3 bintang segi enam adalah lambang ‘Ordo Karmel’. Tiga buah bintang di dalam perisai melambangkan Bunda Maria, Nabi Elia, dan Nabi Elisa. Arsiran hitam berbentuk segitiga melambangkan ‘Gunung Karmel’.

3. Dua tangkai daun Zaitun sebagai lambang ‘Damai

Sejahtera’. 4. Mahkota dan Salib melambangkan ‘Kristus yang disalibkan

menjadi Raja atas hidup kita’. 5. Kitab Suci melambangkan 'Firman Allah' dan Sibori

melambangkan ‘Ekaristi’. 6. Sinar di samping kiri Sibori terdiri dari 7 garis yang

melambangkan ’7 Sakramen’ (baptis, krisma, ekaristi, rekonsiliasi, pengurapan orang sakit, tahbisan, dan pernikahan), sedang yang kanan melambangkan ‘7 karunia Roh Kudus' (hikmat, pengertian, keperkasaan, nasihat, pengenalan akan Allah, kesalehan, dan takut akan Allah). Sinar di atas mahkota sebanyak 9 garis melambangkan ‘buah-buah Roh Kudus’: “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, murah hati, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri” (Gal 5:22).

Page 18: Pedoman Rumah Tangga

10 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 7 Pokok Perhatian Paroki

Gereja harus lebih membuka diri kepada bimbingan Roh Kudus, serta meningkatkan iman, harapan, dan kasih dalam menghadirkan karya keselamatan Allah di dunia ini. Keterbukaan ini menuntut Paroki Maria Kusuma Karmel sebagai bagian dari Keuskupan Agung Jakarta untuk terus menerus berusaha memberdayakan Umat basis. Umat basis adalah persekutuan Umat yang relatif kecil, saling mengenal, tinggal berdekatan, memiliki kepentingan bersama, yang secara berkala mengadakan pertemuan. Mereka berdoa, membaca, dan mengadakan sharing Kitab Suci. Dengan terang Injil pula, mereka mengadakan sharing pengalaman keseharian, mencari solusi, dan mengadakan kegiatan nyata bersama-sama untuk anggota, masyarakat, dan lingkungan alam di sekitarnya. Dengan demikian yang dimaksud Umat basis itu meliputi teritorial (lingkungan) dan kategorial (aneka kelompok). Oleh karena itu, Paroki mempunyai semboyan “Tekad bulat mengembangkan Paroki (Tebu Mega Pro) yang berbasis Lingkungan dan Kategorial”, supaya Umat lebih berkualitas dan dengan dorongan serta tuntunan Roh Kudus mampu : 1. Semakin memperdalam imannya kepada Yesus Kristus

melalui Ekaristi dan Sakramen lainnya, Sabda Tuhan, ajaran Gereja, Tradisi Gereja Katolik, kegiatan doa/rohani, serta devosi.

2. Membangun persaudaraan sejati ke dalam (antarsesama Umat beriman), dan makin inklusif (dengan tetangga se-RT/RW), dengan kesediaan hadir pada peristiwa-peristiwa kehidupan (kelahiran, perkawinan, saat sakit, kematian, dan

Page 19: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 11

lain-lain), serta dengan kesadaran mendalam bahwa kita semua adalah saudara sebangsa-setanah air dan sesama ciptaan Tuhan.

3. Terlibat dalam pelayanan kasih di tengah masyarakat, khususnya dalam berbagai permasalahan sosial, seperti kemiskinan, kerusakan lingkungan hidup, serta intoleransi dalam hidup bersama.

Dalam usaha mewujudkan harapan tersebut di atas, Paroki dilandasi oleh spiritualitas Gembala Baik dan pelayanan yang murah hati. Paroki juga mendampingi dan memberikan perhatian kepada : 1. Kaum Miskin Dalam upaya mengembangkan semangat kepedulian

kepada sesama yaitu menyadari bahwa Tuhan menitipkan mereka yang miskin, menderita, dan lemah kepada kita, maka Paroki dapat melaksanakan pelayanan dalam bentuk : a. Seksi yang secara khusus memerhatikan yang miskin,

menderita, dan lemah. b. Yayasan dan/atau badan hukum yang didirikan guna

kepentingan tersebut.

2. Keluarga Keluarga sebagai kesatuan umat basis yang terkecil dan paling penting bagi masyarakat serta Gereja. Untuk mengembangkan nilai-nilai Kristiani dalam penghayatan hidup keluarga, dan membantu mengatasi kesulitan yang timbul dalam keluarga, maka dibentuklah Seksi Keluarga. Seksi ini dibantu oleh seorang atau kelompok yang mempunyai perhatian khusus kepada panggilan hidup berkeluarga.

Page 20: Pedoman Rumah Tangga

12 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

3. Anak-anak Penanaman nilai-nilai dasar hidup dan iman Kristiani harus dibina sejak usia dini, sehingga anak-anak mempunyai dasar yang baik dan dapat berkembang menjadi generasi yang diharapkan Gereja. Nilai-nilai itu dapat diberikan melalui pembinaan iman anak teritorial dan kategorial, serta kebiasaan-kebiasaan baik dalam keluarga seperti doa bersama, membaca Kitab Suci, saling menolong, sharing pengalaman kehidupan, teladan orang tua.

4. Orang Muda Katolik

Orang Muda Katolik (usia 13 tahun sampai dengan usia 35 tahun dan belum menikah) adalah masa depan dan harapan Gereja. Oleh karena itu, Gereja berusaha menciptakan lingkungan/suasana pendampingan terhadap masalah-masalah khas mereka, dan pembinaan agar mereka bangga pada iman mereka, merasa nyaman dalam kehidupan menggereja, memiliki semangat juang, idealisme, semangat berkorban, dan semangat melayani. Generasi muda diharapkan dapat berkembang menjadi orang yang mampu mengambil bagian dalam pengabdian kepada Gereja, Bangsa dan Negara.

5. Kerasulan Awam

Kaum awam yang telah dipersatukan dengan Kristus dan Gereja-Nya lewat baptisan dan krisma, harus terlibat/ berpartisipasi aktif dalam kehidupan menggereja dan bertanggung jawab sesuai dengan profesinya sebagai terang dan garam dunia, sehingga dapat menjadi sungguh Katolik dan sungguh warga negara.

Page 21: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 13

6. Dialog kehidupan Semua manusia tanpa kecuali diciptakan secitra dengan Allah, sehingga semua manusia sama di hadapan Allah. Tiap manusia mempunyai pribadi yang unik/berbeda. Keunikan/perbedaan ini tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menimbulkan perpecahan, permusuhan, ketidak-adilan, dan penderitaan. Hendaknya keunikan/perbedaan ini membuat manusia saling memperkaya dan saling menghormati, sehingga dapat tercipta persaudaraan sejati. Nilai yang menjadi pondasi dan pangkal terwujudnya hidup damai dan persaudaraan sejati yang harus senantiasa diusahakan adalah : 1. Hormat terhadap martabat manusia sejak dalam

kandungan. 2. Mengakui semua orang sama di hadapan Allah. 3. Kewenangan yang sah tidak boleh dimanfaatkan untuk

memperlakukan sesama dengan semena-mena. 4. Manusia harus senantiasa diperlakukan sebagai subjek

yang bermartabat. 5. Peduli pada penderitaan sesama tanpa memandang

suku, golongan, ras, dan agama.

Untuk mewujudkan nilai persaudaraan sejati tersebut, dibutuhkan : a. hati yang terbuka terhadap Roh Allah dan senantiasa

berusaha untuk memperbaiki diri serta membangun habitus baru,

b. kehendak baik dan terlibat mengadakan dialog dengan sesama di sekitar kita,

Page 22: Pedoman Rumah Tangga

14 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

c. pemberdayaan potensi umat/warga, sehingga mereka mau berusaha dan hidup mandiri,

d. usaha bakti sosial bersama, e. dan sebagainya.

Pasal 8 Panca Tugas Gereja

Karena rahmat baptis, seluruh Umat Allah mengambil bagian dalam tri-tugas jabatan Kristus sebagai imam, nabi, dan raja. Melalui tugas tersebut, Gereja berusaha mewujudkan dan melaksanakan karya Keselamatan Allah dengan Panca Tugas Gereja yaitu : a. Bidang Ibadat/Leiturgia b. Bidang Pewartaan/Kerygma c. Bidang Persekutuan/Koinonia d. Bidang Pelayanan/Diakonia e. Bidang Kesaksian/Martyria

Page 23: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 15

BAB III

ORGANISASI DEWAN PAROKI

Pasal 9 P a r o k i

1. Paroki adalah persekutuan Umat Katolik yang dibentuk

secara tetap dalam lingkup Keuskupan, dengan batas geografis yang ditentukan oleh Uskup dan reksa pastoralnya dipercayakan kepada Pastor bersama dengan dewannya.

2. Paroki Maria Kusuma Karmel ada dalam kegembalaan Keuskupan Agung Jakarta, dengan batas geografis :

Sebelah barat : Paroki St. Bernadet (Ciledug) Sebelah timur : Paroki Maria Bunda Karmel

(Tomang) dan Paroki St. Yohanes Penginjil (Blok B)

Sebelah utara : Paroki St. Thomas Rasul (Bojong) dan Paroki Matias Rasul (Kosambi)

Sebelah selatan : Paroki St. Matius Penginjil (Binta-ro)/Maria Ratu Rosari dan Paroki St. Bernadet (Ciledug)

3. Reksa pastoral Paroki diserahkan kepada Imam Karmelit sejak awal berdirinya yaitu pada tanggal 14 Desember 1992, dan pesta nama pelindung Paroki dirayakan pada tanggal 16 Juli.

Page 24: Pedoman Rumah Tangga

16 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 10 Umat Paroki

Umat Paroki Maria Kusuma Karmel adalah : 1. Semua Umat beriman Katolik yang berdomisili dalam

wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel. 2. Para katekumen (calon baptis) yang berdomisili dalam

wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel (KHK 204 s.d. 206). 3. Umat beriman Katolik yang tercatat dalam kartu keluarga

Paroki Maria Kusuma Karmel, tetapi yang bersangkutan berada di luar daerah/luar negeri karena pekerjaan atau pendidikan. Dalam keadaan seperti ini, yang bersangkutan harus melapor tiap tahun kepada Ketua Lingkungan guna kepentingan statistik Paroki.

Pasal 11 Dewan Paroki

1. Dewan Paroki merupakan suatu badan pastoral yang terdiri

dari Pastor Paroki bersama dengan wakil Umat yang memikirkan, merencanakan dan melaksanakan segala sesuatu untuk mewartakan Firman Allah, membagikan rahmat Allah, dan membimbing Umat demi menghayati serta mengamalkan imannya.

2. Dewan Paroki Maria Kusuma Karmel ditata dalam bentuk : a. Dewan Paroki Harian b. Dewan Paroki Inti c. Dewan Paroki Pleno

Page 25: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 17

Pasal 12 Dewan Paroki Harian

1. Dewan Paroki Harian disebut juga Pengurus Dewan Paroki. 2. Dewan Paroki Harian adalah Badan Pengurus Harian Paroki

yang bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan reksa pastoral Umat dalam batas wilayah Paroki.

3. Jabatan di dalam Dewan Paroki Harian, selain Ketua dipegang oleh awam.

4. Dewan Paroki Harian terdiri dari : a. Ketua Umum, yang secara ex officio dijabat oleh Pastor

Kepala, kecuali ditentukan lain oleh Uskup. b. Pastor Rekan adalah Pastor yang mendapat perutusan

dan tanggung jawab dari Uskup untuk ikut serta dalam penggembalaan Umat Paroki, di bawah kepemimpinan Pastor Kepala. Pastor Rekan secara ex officio termasuk Ketua Dewan Paroki.

c. Seorang Wakil Ketua. d. Sekretaris yang terdiri dari Sekretaris I dan II. e. Bendahara yang terdiri dari Bendahara I dan II. f. Beberapa orang anggota, yang jumlahnya disesuaikan

dengan kebutuhan.

Pasal 13 Dewan Paroki Inti

1. Dewan Paroki Inti adalah Dewan Paroki Harian dan para

Koordinator Wilayah.

Page 26: Pedoman Rumah Tangga

18 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

2. Dewan Paroki Inti bertugas mendukung, menambah wawasan dan memperkokoh Dewan Paroki Harian dalam memimpin Paroki.

3. Agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Umat, maka dalam forum ini para Koordinator Wilayah dapat membantu Dewan Paroki Harian dengan cara : a. Menyampaikan informasi/masukan mengenai kebutuh-

an Lingkungan-lingkungan. b. Memikirkan dan mengusahakan kerja sama pastoral

yang diperlukan dalam tingkat Wilayah. c. Membantu membuat perencanaan pastoral, dan

memastikan bahwa perencanaan tersebut berjalan baik di tingkat Lingkungan, dalam lingkup koordinasinya.

d. Menyosialisasikan dan mengimplementasikan segala kebijakan Dewan Paroki Harian kepada Pengurus Lingkungan.

Pasal 14 Dewan Paroki Pleno

1. Dewan Paroki Pleno adalah Dewan Paroki Harian,

Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, Kepala Bagian, Ketua/Koordinator Kategorial, juga termasuk Komunitas religius, Organisasi/Perkumpulan Katolik yang ada di Paroki.

2. Dewan Paroki Pleno bertugas: a. Melaksanakan reksa pastoral kepada seluruh Umat

Paroki.

Page 27: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 19

b. Berperan serta dalam perencanaan pastoral Paroki dan menjabarkannya dalam kegiatan yang lebih rinci di tingkat basis.

c. Memberi masukan mengenai kebutuhan konkrit Umat Paroki.

d. Ikut serta dalam mengusulkan nama calon Dewan Paroki Harian.

Pasal 15 W i l a y a h

1. Wilayah adalah persekutuan Umat beriman Katolik yang

terdiri dari beberapa lingkungan yang berdekatan secara teritorial. Wilayah juga menjadi tempat koordinasi pelayanan bersama antarlingkungan.

2. Wilayah terdiri dari 4 (empat) sampai dengan 10 (sepuluh)

Lingkungan yang berdekatan.

3. Pemekaran Wilayah didasarkan pada keputusan Dewan Paroki Harian, setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Lingkungan dan Wilayah yang bersangkutan.

4. Tiap wilayah dimoderatori seorang Pastor, dan didampingi

seorang anggota Dewan Paroki Harian.

Page 28: Pedoman Rumah Tangga

20 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 16 Lingkungan

1. Lingkungan adalah persekutuan Umat beriman Katolik yang

hidup berdekatan secara teritorial, dan merupakan bagian dari suatu Paroki. Lingkungan juga menjadi wadah pembinaan iman dan hidup menggereja.

2. Tiap lingkungan sebaiknya terdiri dari 20 (dua puluh) sampai 40 (empat puluh) keluarga.

3. Pemekaran Lingkungan didasarkan pada keputusan Dewan

Paroki Harian, setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan Lingkungan dan Wilayah yang bersangkutan.

4. Apabila terjadi pemekaran Lingkungan, maka harta

benda/saldo kas Lingkungan akan dibagi dengan tata cara sebagai berikut : a. Saldo kas Lingkungan akan dibagi sama rata antara

Lingkungan induk dan pemekaran, kecuali disepakati lain oleh pengurus Lingkungan induk dan pengurus Lingkungan pemekaran.

b. Untuk harta lain misalnya: peralatan ibadat, buku-buku, peralatan kor, dan lain-lain akan diatur pembagiannya sebagai berikut: (1) Untuk harta yang dibeli dengan uang dari kas

Lingkungan, akan diukur nilai nominalnya dan dibagi antara Lingkungan induk dan pemekaran.

(2) Untuk harta yang diperoleh dari sumbangan perorangan/kelompok dengan maksud khusus,

Page 29: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 21

maka akan diserahkan keputusannya sesuai dengan maksud si penyumbang.

(3) Apabila timbul ketidaksepakatan sebagai akibat dari pembagian ini, maka diadakan musyawarah.

(4) Apabila tidak ada kesepakatan dalam musya-warah, maka Dewan Paroki Harian dengan pertimbangan rasa keadilan dan kasih, akan memberikan keputusan yang bersifat final dan mengikat semua pihak.

Pasal 17 S e k s i

1. Seksi adalah badan yang dibentuk untuk melaksanakan dan

memperlancar tugas reksa pastoral Dewan Paroki, serta bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian.

2. Pendampingan Ketua Seksi diserahkan kepada Anggota Dewan Paroki Harian.

Pasal 18 Bagian

1. Bagian adalah perangkat pelayanan yang dibentuk untuk

melaksanakan dan memperlancar kegiatan pelayanan Paroki, dan bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian.

2. Pendampingan Kepala Bagian diserahkan kepada Sekretaris Dewan Paroki.

Page 30: Pedoman Rumah Tangga

22 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 19 Kelompok Kategorial

1. Kelompok Kategorial merupakan organisasi Umat/ pengelompokan Umat berdasarkan kategori tertentu (misalnya profesi, minat, dan bakat) yang turut mengambil bagian dalam Reksa Pastoral Paroki.

2. Kelompok Kategorial dibagi menjadi 2 (dua), yaitu: a. Kelompok Kategorial yang berinduk di Paroki

(1) Lingkup Seksi, contoh: Venantius, Kompas, Roses. (2) Lingkup Teritorial, contoh: OMK, Lansia.

b. Kelompok Kategorial yang mempunyai induk dan kegiatan di luar Paroki, sedangkan pendampingannya oleh Paroki. Contoh: (1) Marriage Encounter (ME) (2) Persekutuan Doa Karismatik Katolik (PDKK) (3) Legio Maria (LM) (4) Wanita Katolik Republik Indonesia (Wanita Katolik

RI)

Pasal 20

Komunitas Religius

1. Komunitas religius yang berdomisili di Paroki Maria Kusuma Karmel hendaknya mengambil bagian dalam karya kerasulan Paroki, dengan selalu memerhatikan perutusan dasar mereka yang sesuai dengan kharisma Tarekat, dan sesuai dengan kesepakatan antara Tarekat dengan Keuskupan.

Page 31: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 23

2. Peran serta mereka ditentukan dalam koordinasi dengan Dewan Paroki Harian melalui surat perjanjian.

3. Kehadiran mereka diwakili dalam Dewan Paroki Pleno. 4. Komunitas religius yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel

adalah : a. Komunitas Hermanas Carmelitas (H.Carm). b. Komunitas Putri Maria Yosef (PMY).

Pasal 21 Organisasi dan Perkumpulan Katolik

1. Organisasi dan Perkumpulan Katolik yang mempunyai

kepengurusan tingkat Paroki, seharusnya ikut berperan serta dalam kegiatan Paroki, dengan mengingat tujuan organisasi serta sesuai dengan anggaran dasar mereka.

2. Peran serta mereka ditentukan dalam koordinasi dengan Dewan Paroki Harian.

3. Kehadiran mereka diwakili dalam Dewan Paroki Pleno. 4. Contoh Organisasi dan Perkumpulan Katolik yang ada di

Paroki Maria Kusuma Karmel yaitu : a. Wanita Katolik Republik Indonesia (Wanita Katolik RI) b. Yayasan yang masuk dalam keanggotaan Majelis

Pendidikan Katolik (MPK) : 1) Yayasan Abdi Siswa 2) Yayasan Saint John 3) Yayasan Tunas Muda (dalam proses menjadi

keanggotaan MPK) Kehadiran mereka dalam Rapat Dewan Paroki Pleno berkoordinasi dengan Seksi Pendidikan (ditangani oleh Subseksi Pengelola dan Penghubung Pendidikan).

Page 32: Pedoman Rumah Tangga

24 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 22 Pastor Paroki

1. Pastor Paroki terdiri dari :

a. Pastor Kepala adalah Pastor yang mendapat penugasan dari Uskup untuk menjadi Ketua Umum Dewan Paroki, sekaligus gembala bagi Umat Paroki yang diserahkan dalam reksa pastoralnya. Ia menjalankan tugas mengajar, menguduskan dan memimpin Umat, dalam semangat kerja sama dengan Pastor Rekan dan Dewan Paroki. Ia mempertanggungjawabkan kepemimpinan-nya kepada Uskup.

b. Pastor Rekan adalah Pastor yang mendapat penugasan dari Uskup untuk menjadi rekan dari Pastor Kepala. Pastor Rekan aktif berperan bersama memimpin dan menggembalakan Umat, di bawah kepemimpinan Pastor Kepala. Dalam semangat persaudaraan dan tanggung jawab, ia wajib mengomunikasikan tugasnya kepada Pastor Kepala.

2. Dalam menjalankan tugasnya, Pastor Paroki berperan :

a. Bersama Dewan Paroki menjadi pengilham, penggerak dan pemersatu Umat.

b. Mewujudkan kolegialitas imamat dalam tugas penggembalaan Umat.

c. Mengembangkan hubungan persaudaraan dan kerja sama penuh hormat timbal balik, saling membantu dengan nasihat dan perbuatan sehingga mengilhami persekutuan seluruh Paroki.

Page 33: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 25

d. Lebih mengutamakan perutusan utamanya untuk melayani Umat Paroki daripada kegiatan tambahan di luar Paroki.

3. Tempat tinggal Pastor dan kewajiban residensi :

a. Pastor Paroki bertempat tinggal di Pastoran dekat gereja Paroki.

b. Pastor Paroki yang akan meninggalkan parokinya lebih dari 2 (dua) minggu, wajib meminta izin terlebih dahulu kepada Uskup dan memberitahukannya kepada Dewan Paroki Harian.

4. Pastor Paroki wajib ikut serta dalam rapat Dekenat. 5. Komunikasi para Pastor Paroki dengan Keuskupan dijalin

dengan kewajiban menghadiri Pertemuan Pastoral (TePas) dan pertemuan Para Pastor.

Pasal 23 Reksa Pastoral

1. Reksa Pastoral Teritorial :

a. adalah penggembalaan Umat berdasarkan batas teritori yang ada di Paroki, sesuai dengan peta pembagian Wilayah dan Lingkungan;

b. meliputi Umat dari berbagai latar belakang golongan dan kelompok bertemu, dan bertanggung jawab atas kehidupan Gereja di tempat tinggalnya, baik di Paroki, Wilayah maupun Lingkungan;

Page 34: Pedoman Rumah Tangga

26 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

c. dibuat agar Umat dalam lingkup Paroki, Wilayah dan Lingkungan makin terjamin dalam pelayanan Sakramen, persekutuan, pewartaan, dan pengabdian sosial.

2. Reksa Pastoral Kategorial :

a. adalah penggembalaan Umat untuk menanggapi kebutuhan khas dan nyata dari kelompok dan golongan Umat tertentu. Hal ini merupakan usaha menjawab tantangan penghayatan iman yang khas dalam aneka kelompok dan latar belakang mereka. Reksa pastoral kategorial ini lebih menitikberatkan kekhasan panggilan kelompok Umat beriman daripada tempat tinggal mereka;

b. mengajak kaum awam untuk menyadari tugas kerasulan dalam aneka profesi mereka, dan menyadari tanggung jawab sebagai anggota Gereja, masyarakat, dan bangsa;

c. untuk menanggapi kendala dan tantangan yang berasal dari profesi serta latar belakang mereka dalam terang iman secara khusus. Dengan demikian Umat dapat mengembangkan kerasulan mereka sebagai orang beriman Kristiani yang makin tangguh.

3. Keselarasan Reksa Pastoral Teritorial dan Kategorial Dewan Paroki mengembangkan kedua reksa pastoral

tersebut secara selaras. Keduanya diatur supaya tidak bertentangan, tetapi saling mengisi dan melengkapi. Kedua reksa pastoral ini juga menemukan basis penghayatan imannya dalam keluarga, dan dalam relasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitarnya.

Page 35: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 27

BAB IV

S T A S I

Pasal 24 Pengertian Stasi

1. Stasi adalah bagian dari Paroki yang karena situasi dan

pertimbangan yang khusus, misalnya jumlah Umat atau jarak dari pusat Paroki, maka memerlukan pengaturan khusus dalam reksa pastoralnya.

2. Stasi harus memiliki gedung gereja sendiri sebagai pusat kegiatan reksa pastoral.

3. Stasi setara dengan Wilayah, dan apabila karena pertimbangan yang matang dapat dipersiapkan menjadi Paroki dengan sebutan kuasi Paroki.

Pasal 25 Pembentukan Stasi

1. Pembentukan Stasi tidak selalu dimaksudkan sebagai

persiapan membentuk Paroki, tetapi terutama demi mengoptimalkan pelayanan pastoral.

2. Namun oleh alasan pastoral dan strategis, Stasi yang telah terbentuk bisa ditingkatkan menjadi kuasi Paroki, sebagai persiapan Paroki mandiri.

Page 36: Pedoman Rumah Tangga

28 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

3. Pembentukan Stasi diputuskan oleh Dewan Paroki Harian, setelah mendapatkan persetujuan dari Uskup.

4. Untuk menjalankan reksa pastoral dalam Stasi, Dewan Paroki Harian sebaiknya membentuk Dewan Pengurus Stasi.

Pasal 26 Dewan Pengurus Stasi

1. Dewan Pengurus Stasi merupakan suatu badan pastoral

yang terdiri dari wakil Umat yang dipilih untuk membantu Pastor Paroki dan Dewan Paroki dalam memikirkan, merencanakan, dan melaksanakan segala sesuatu yang perlu untuk mewartakan Firman Allah, membagikan rahmat Allah dan membimbing Umat supaya dapat menghayati imannya dengan baik.

2. Dewan Pengurus Stasi ditata sesuai dengan bentuk Organisasi Dewan Paroki dalam Bab III Pedoman Rumah Tangga ini.

3. Seksi dalam Dewan Pengurus Stasi dibentuk sesuai dengan kebutuhan Stasi sebagaimana diatur dalam Bab VII Pedoman Rumah Tangga ini.

4. Tata cara pemilihan, pengangkatan serta masa jabatan Dewan Pengurus Stasi sebagaimana diatur dalam Bab IX Pedoman Rumah Tangga ini.

5. Pencatatan administrasi Umat Stasi yaitu baptis, krisma, perkawinan, dan kematian masih disatukan dengan buku Paroki. Demikian pula laporan keuangan Stasi secara periodik dikonsolidasikan dalam laporan dan neraca Paroki.

Page 37: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 29

6. Pencatatan Kartu Keluarga juga masih disatukan dengan Paroki.

7. Dewan Pengurus Stasi mempertanggungjawabkan tugasnya kepada Dewan Paroki Harian.

Pasal 27 Keuangan Stasi

1. Pengelolaan keuangan Stasi dilaksanakan oleh Dewan

Pengurus Stasi. 2. Beban biaya untuk keperluan operasional Stasi sepenuhnya

menjadi tanggung jawab Stasi, setelah berkonsultasi dan disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

3. Beban biaya untuk keperluan di luar operasional yang tidak dapat dibiayai sendiri oleh Stasi akan mendapat bantuan dari Paroki, setelah anggaran penggunaan diteliti dan disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

Page 38: Pedoman Rumah Tangga

30 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 39: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 31

BAB V

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

DEWAN PAROKI HARIAN

Pasal 28 Tugas dan Tanggung jawab Dewan Paroki Harian

1. Dewan Paroki Harian bertugas :

a. Menjalankan kepemimpinan reksa pastoral Paroki. b. Melaksanakan segala sesuatu yang telah disepakati

bersama dalam rapat Dewan Paroki Harian. c. Menyelenggarakan pengelolaan Paroki sehari-hari.

Pelaksanaan tugas ini dilakukan bersama oleh Ketua Umum, Sekretaris, dan Bendahara yang disebut Dewan Inti Harian.

d. Membuat perencanaan Paroki, mengawasi pelaksana-annya dan melakukan evaluasi secara teratur.

e. Menyelenggarakan pertemuan Dewan Paroki Pleno, Dewan Paroki Inti, dan Dewan Paroki Harian dengan Seksi/Bagian/Kategorial.

f. Menggerakkan seluruh Pengurus Paroki supaya mengemban reksa pastoral sesuai arah pastoral dan rencana kegiatan Paroki.

g. Memoderatori/mendampingi Koordinator Wilayah, Ke-tua Seksi, Kepala Bagian, Ketua/Koordinator Kategorial, dan Ketua Panitia. Pendampingan ini tidak bermaksud untuk mengambil alih kegiatan dari mereka yang

Page 40: Pedoman Rumah Tangga

32 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

didampingi, tetapi untuk mengarahkan dan memper-lancar komunikasi dengan Dewan Paroki Harian, agar aktivitas pelayanan dapat berjalan dengan baik, sistematis, dan efektif.

2. Dewan Paroki Harian memberi pertanggungjawaban atas

pelaksanaan tugasnya kepada Uskup.

Pasal 29 Tugas dan Tanggung jawab Ketua Umum

1. Ketua Umum bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang

diselenggarakan oleh Dewan Paroki, serta berfungsi sebagai pengilham, penggerak, dan pemersatu Umat.

2. Tugas Ketua Umum Dewan Paroki antara lain :

a. Menjalankan kewenangan dari Keuskupan Agung Jakarta.

b. Menggembalakan reksa pastoral Paroki dan memimpin rapat Dewan Paroki, atau mendelegasikannya jika berhalangan.

c. Bersama Dewan Paroki menentukan arah pastoral dan membuat rencana kegiatan Paroki.

d. Mengawasi pelaksanaan dan tata pelayanan Sekretariat Paroki serta Sekretariat Dewan.

e. Mengarahkan, mengoordinasikan, dan mengawasi pelaksanaan reksa pastoral anggota Dewan Paroki, teritorial, bagian, seksi, kategorial, dan panitia.

f. Mengadakan kerja sama dengan Paroki lain dalam rangka pelaksanaan tugas Dewan Paroki.

Page 41: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 33

g. Membuat laporan kegiatan tahunan dan mempertang-gungjawabkannya kepada Uskup.

h. Mendelegasikan tugas sebagai Moderator kepada Ketua lainnya.

i. Mendelegasikan tugas pendampingan kepada anggota Dewan Paroki.

Pasal 30 Tugas dan Tanggung jawab Ketua

1. Membantu Ketua Umum dalam melaksanakan tugasnya. 2. Mewakili Ketua Umum dalam hal Ketua Umum berhalangan

melaksanakan tugasnya. 3. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu

kepada Ketua Umum.

Pasal 31 Tugas dan Tanggung jawab Wakil Ketua

1. Wakil Ketua bertanggung jawab mengorganisasikan,

mengoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan Dewan Paroki.

2. Tugas Wakil Ketua :

a. Bertindak mewakili Ketua apabila Ketua Umum dan Ketua berhalangan atau tidak berada di tempat.

b. Mendampingi kepanitiaan Paroki yang telah ditentukan dalam rapat Dewan Paroki Harian.

Page 42: Pedoman Rumah Tangga

34 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

c. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Ketua Umum/Ketua.

Pasal 32 Tugas dan Tanggung jawab Sekretaris I

1. Sekretaris I bertanggung jawab menggerakkan roda

organisasi yang ada di dalam Paroki melalui pelaksanaan tata administrasi, yang ditentukan oleh Keuskupan Agung Jakarta dan kebijakan Dewan Paroki Harian, serta pengarsipan semua dokumen kegiatan Paroki.

2. Tugas Sekretaris I :

a. Membantu Ketua dalam menyusun rencana kegiatan Paroki dan memantau pelaksanaannya.

b. Membuat surat dan mendistribusikannya. c. Membuat register surat. d. Mengoordinasi kegiatan administrasi Kesekretariatan

Paroki, agar dapat memberikan pelayanan yang baik dan lancar kepada Umat.

e. Menyimpan dokumen dan arsip yang dimiliki oleh Dewan Paroki dengan baik, teratur, aman dan mudah untuk ditemukan kembali bila diperlukan.

f. Menyediakan buku-buku Paroki yaitu permandian, perkawinan, kematian, stipendia, kartu keluarga, kronik, dan buku lain yang diperlukan, serta diisi dengan lengkap, tepat waktu dan akurat.

g. Menyediakan sertifikat dan formulir yang diperlukan untuk pelayanan reksa Pastoral Paroki.

h. Mengoordinasikan dan menyiapkan bahan pertemuan.

Page 43: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 35

i. Melaksanakan koordinasi penyusunan laporan kegiatan tahunan untuk dilaporkan kepada Keuskupan Agung Jakarta.

j. Mendampingi para Kepala Bagian yang telah ditentukan oleh Ketua Umum.

k. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Ketua Umum/Ketua/Wakil Ketua.

Pasal 33 Tugas dan Tanggung jawab Sekretaris II

1. Sekretaris II bertanggung jawab membantu pelaksanaan

tugas Sekretaris I.

2. Tugas Sekretaris II : a. Bekerja sama dengan Sekretaris I dalam melaksanakan

tugas kesekretariatan. b. Menyiapkan tempat dan keperluan lain untuk rapat. c. Menyiapkan presensi pada tiap rapat. d. Membuat catatan/notulen pada tiap rapat yang

diadakan, dan menyampaikannya kepada yang ber-kepentingan.

e. Mengelola Toko Buku Paroki, dan dapat mendelega-sikannya kepada Anggota Dewan lainnya.

f. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris I.

Page 44: Pedoman Rumah Tangga

36 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 34 Tugas dan Tanggung jawab Bendahara I

1. Bendahara I bertanggung jawab atas :

a. Pelaksanaan kebijakan keuangan Paroki yang diten-tukan oleh Keuskupan Agung Jakarta dan Dewan Paroki Harian.

b. Pelaksanaan tata administrasi keuangan Paroki sesuai dengan Pedoman Keuangan Paroki yang dikeluarkan oleh Keuskupan Agung Jakarta.

c. Pengarsipan semua dokumen keuangan, yang pelak-sanaannya dilakukan oleh kasir dan pegawai pem-bukuan.

2. Tugas Bendahara I :

a. Bersama Ketua Umum membuat kebijakan keuangan dalam rangka pengelolaan keuangan Paroki.

b. Menyusun anggaran rutin tahunan mengacu pada rencana kegiatan Dewan Paroki.

c. Mengatur mekanisme dan mengawasi penggunaan dana.

d. Melaksanakan tugas pengelolaan administrasi keuangan.

e. Menginformasikan situasi keuangan Paroki kepada Dewan Paroki Inti tiap triwulan dan tiap tahun.

f. Menyusun laporan keuangan Paroki dan melaporkan kepada Keuskupan Agung Jakarta tiap triwulan dan tahun.

g. Menginventarisasi harta benda Paroki dan meminta pengesahan kepada Ketua Umum dan Sekretaris I secara periodik (setahun sekali).

Page 45: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 37

h. Menyimpan serta mengurus harta benda dan kekayaan Paroki dengan baik dan aman. Bila dianggap perlu dapat mengasuransikannya terhadap bahaya yang dapat menimbulkan kerugian.

i. Menggunakan harta benda dan kekayaan Paroki sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Uskup Agung Jakarta.

j. Menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan sistem yang telah ditentukan oleh Keuskupan Agung Jakarta dalam “Pedoman Keuangan Paroki dalam KAJ”.

k. Memberikan saran kepada Ketua Umum/Ketua/Wakil Ketua.

Pasal 35 Tugas dan Tanggung jawab Bendahara II

1. Bendahara II bertanggung jawab membantu tugas

Bendahara I.

2. Tugas Bendahara II : a. Bekerja sama dengan Bendahara I dalam melaksanakan

tugas pengelolaan harta benda Paroki. b. Memeriksa semua bukti kas kecil serta bukti pen-

dukungnya yang diterima dari kasir. c. Memeriksa laporan kas dan bank, serta memper-

siapkannya untuk dibukukan, dalam koordinasi dengan kasir dan pegawai pembukuan.

d. Merencanakan, mengatur dan melaksanakan lalu lintas dana (cash flow) untuk keperluan kegiatan Paroki, sumbangan kepada pihak luar Paroki dan lain lain,

Page 46: Pedoman Rumah Tangga

38 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

setelah mendapat persetujuan dari Bendahara I dan Ketua Umum.

e. Menerima, memeriksa, dan merekapitulasi laporan keuangan dari Teritorial.

f. Memberikan saran dan pertimbangan yang dianggap perlu kepada Bendahara I.

Pasal 36 Tugas dan Tanggung jawab Anggota

1. Membantu Dewan Inti Harian dalam melaksanakan tugas. 2. Merintis kerja sama dan mendampingi Pengurus teritorial,

Kelompok Kategorial, dan Seksi yang ditugaskan oleh Ketua Umum, serta memantau kegiatannya.

3. Menghadiri rapat/pertemuan Dewan Paroki. 4. Memberikan saran kepada Dewan Paroki Harian.

Page 47: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 39

BAB VI

PENGURUS WILAYAH DAN LINGKUNGAN

Pasal 37 Susunan Pengurus Wilayah

1. Susunan Pengurus Wilayah dibentuk sesederhana mungkin.

Untuk menghindari tumpang-tindih tugas dengan Pengurus Lingkungan.

2. Pengurus Wilayah terdiri dari : a. Koordinator Wilayah yang diusulkan oleh Ketua-ketua

Lingkungan, dan dipilih oleh Pastor Paroki setelah mendengarkan rapat Dewan Paroki Harian.

Mengingat tugasnya koordinatif, maka dapat dicari kemungkinan bahwa jabatan Koordinator Wilayah dirangkap oleh salah seorang Ketua Lingkungan dalam Wilayah yang bersangkutan, secara tetap selama satu periode kepengurusan, atau secara bergilir dengan Ketua Lingkungan lain. Apabila hal ini masih menjadi kesulitan, tetap dimungkinkan bahwa Koordinator Wilayah dijabat oleh orang yang lain daripada Ketua Lingkungan.

b. Wakil Koordinator, bila diperlukan. c. Sekretaris

Page 48: Pedoman Rumah Tangga

40 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

d. Bendahara e. Beberapa anggota, bila diperlukan.

3. Koordinator Wilayah bertanggung jawab kepada Dewan

Paroki Harian.

Pasal 38 Tugas Pengurus Wilayah

1. Tugas Koordinator Wilayah :

a. Melakukan koordinasi seluruh Pengurus Lingkungan dalam Wilayahnya untuk melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dewan Paroki Harian, antara lain menjadi Ketua Panitia Paskah atau Natal.

b. Melakukan koordinasi pembuatan rencana kegiatan dan laporan kegiatan tahunan.

c. Melakukan koordinasi kegiatan antarlingkungan yang berada di Wilayahnya, khususnya yang tidak dapat dilakukan secara terpisah atau yang tidak dapat dilakukan sendiri oleh Lingkungan.

d. Melakukan koordinasi dengan Seksi yang ada di Paroki dalam kaitannya dengan kegiatan di Wilayah.

e. Melakukan koordinasi kelompok Kategorial Wilayah. f. Mewakili Lingkungan dan menyampaikan aspirasi dalam

rapat Dewan Paroki Inti. g. Mengadakan rapat Wilayah secara berkala untuk

memantau perkembangan Lingkungan, minimum 4 (empat) kali setahun.

h. Melakukan sosialisasi hasil Rapat Dewan Paroki Inti kepada Pengurus Lingkungan dalam rapat Wilayah.

Page 49: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 41

i. Memastikan bahwa rencana kegiatan Dewan Paroki terlaksana dengan baik di Lingkungan.

j. Mengusulkan dan membantu pemekaran Lingkungan yang dinilai terlalu besar dan telah siap untuk dimekarkan kepada Dewan Paroki Harian.

2. Tugas Sekretaris Wilayah :

a. Bersama Koordinator Wilayah membuat rencana kegiatan dan laporan perkembangan Lingkungan secara berkala kepada Dewan Paroki Harian, sesuai dengan formulir yang disiapkan oleh Dewan Paroki Harian.

b. Membantu Koordinator Wilayah membuat surat dan mendistribusikannya.

c. Membantu Koordinator Wilayah dalam menyiapkan rapat/pertemuan Wilayah.

d. Mencatat, membuat, dan mendistribusikan notulen rapat.

3. Tugas Bendahara Wilayah :

a. Mengelola harta benda Wilayah. b. Membuat laporan keuangan Wilayah kepada Bendahara

Dewan Paroki tiap triwulan dan rekapitulasi tiap tahun.

Pasal 39

Susunan Pengurus Lingkungan 1. Susunan Pengurus Lingkungan terdiri dari :

a. Ketua, diangkat oleh Dewan Paroki Harian dari antara calon-calon yang diusulkan melalui musyawarah Umat Lingkungan yang bersangkutan.

Page 50: Pedoman Rumah Tangga

42 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

b. Wakil Ketua, bila diperlukan. c. Sekretaris, dapat terdiri dari Sekretaris I dan II. d. Bendahara, dapat terdiri dari Bendahara I dan II. e. Seksi, jumlah Seksi di Lingkungan mengikuti Seksi di

Paroki. Bila karena suatu alasan yang tepat, jumlah tersebut tidak dapat dipenuhi, maka dapat disesuaikan dengan kebutuhan Lingkungan, namun minimum yang ada ialah Seksi Liturgi, Seksi Sosial, dan Seksi Keluarga.

2. Ketua Lingkungan bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian.

Pasal 40 Tugas Ketua Lingkungan

1. Melaksanakan keputusan rapat Dewan Paroki, dan

mendukung kegiatan Seksi-seksi Paroki. 2. Memimpin Lingkungan serta mengusahakan persaudaraan

dan kerja sama Umat di Lingkungan. 3. Mendorong Umat untuk lebih berperan dalam mengem-

bangkan pribadi dan Gereja, melalui kegiatan yang diselenggarakan oleh Paroki. Contoh : Kursus Kitab Suci, Seminar Hidup Baru dalam Roh, Kursus Evangelisasi Pribadi, Bina Iman Remaja, Bina Iman Anak, Ikut dalam kelompok doa.

4. Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan di Lingkungan.

5. Mengusahakan terjalinnya komunikasi demi terwujudnya semangat persaudaraan, dan pelayanan antarumat Lingkungan dan dengan masyarakat sekitarnya.

Page 51: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 43

6. Mendorong Umat Lingkungan untuk berperan aktif dalam kegiatan RT/RW/Kelurahan.

7. Mengikutsertakan Umat Lingkungan dalam peristiwa kehidupan warganya, seperti kelahiran, pembaptisan, pertunangan, pernikahan, sakit, dan kematian.

8. Bertanggung jawab untuk pembuatan rencana kegiatan dan laporan yang diminta oleh Dewan Paroki.

9. Menghadiri rapat/pertemuan Dewan Paroki Pleno dan rapat/pertemuan di Wilayah, serta menyosialisasikan hasil-nya kepada Umat Lingkungan.

10. Membuatkan surat pengantar bagi Umat yang membu-tuhkan pelayanan baptisan, pernikahan, masuk sekolah, dan sebagainya sejauh tercakup dalam wewenang Gereja Katolik.

11. Memberikan informasi tentang warganya yang hendak melangsungkan pernikahan, dan melaporkan kepada Pastor jika ada halangan untuk pernikahan tersebut.

12. Bila ada warga yang pernikahannya masih bermasalah (misalnya : nikah KUA, adat, dan di Gereja lain), supaya dikonsultasikan ke Pastor Moderator/Pastor Paroki.

13. Menampung dan menyalurkan aspirasi Umat Lingkungan kepada Koordinator Wilayah.

14. Bersama dengan seluruh Pengurus Lingkungan berusaha bersikap sebagai gembala baik dengan memerhatikan, menegur dan menyapa mereka yang tidak aktif di Lingkungan, sehingga mereka tetap menjadi bagian dari persaudaraan Lingkungan.

15. Bekerja sama dengan seluruh Umat Lingkungan untuk menemukan ungkapan/cara yang kreatif guna mengikut-sertakan semakin banyak Umat Lingkungan, khususnya mereka yang kurang aktif.

Page 52: Pedoman Rumah Tangga

44 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

16. Apabila Ketua berhalangan, tugas Ketua dilaksanakan oleh Wakil Ketua atau Pengurus Lingkungan lainnya.

Pasal 41 Tugas Sekretaris Lingkungan

1. Bersama Ketua Lingkungan membuat surat dan undangan

rapat/pertemuan. 2. Membantu Ketua Lingkungan menyiapkan rapat/pertemuan

dan membuat risalah/notulen rapat/pertemuan. 3. Melakukan pendataan Umat Lingkungan, pencatatan kartu

keluarga Katolik, dan melaksanakan tertib administasi dengan tujuan supaya Umat di Lingkungan semakin terlayani.

4. Bersama Ketua Lingkungan menyusun rencana kegiatan Lingkungan yang dilaporkan kepada Dewan Paroki Harian melalui Koordinator Wilayah.

5. Bekerja sama dengan Ketua Lingkungan dalam membuat laporan perkembangan Lingkungan termasuk jumlah kepala keluarga, jumlah jiwa, kegiatan yang ada di Lingkungan, dan lain-lain kepada Dewan Paroki Harian melalui Koordinator Wilayah tiap tahun.

6. Memberikan saran-saran, baik diminta maupun tidak kepada Ketua Lingkungan.

Pasal 42

Tugas Bendahara Lingkungan 1. Bersama Ketua Lingkungan membuat kebijakan keuangan

dalam rangka pengelolaan keuangan Lingkungan. 2. Mengatur dan mengawasi penggunaan dana Lingkungan.

Page 53: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 45

3. Membuat anggaran dan laporan keuangan Lingkungan, kemudian melaporkannya kepada Ketua Lingkungan dan Umat Lingkungan, juga sebagai informasi kepada Dewan Paroki Harian tiap triwulan (posisi keuangan pada akhir Maret, Juni, September, dan Desember).

4. Menginventarisasi harta benda Lingkungan dan meminta pengesahan kepada Ketua dan Sekretaris Lingkungan secara periodik yaitu setahun sekali.

5. Menerima dan menyalurkan dana yang sah untuk kegiatan Lingkungan ke dalam kas Lingkungan, dan dana dari Umat Lingkungan untuk Paroki kepada Bendahara Dewan Paroki.

6. Bersama dengan Ketua Lingkungan dan Ketua Seksi Sosial Lingkungan, menentukan sumbangan jika diperlukan.

7. Memberikan saran-saran, baik diminta maupun tidak kepada Ketua/Sekretaris.

Pasal 43 Tugas Seksi yang ada di Lingkungan

1. Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Liturgi :

a. Mengatur penyelenggaraan kegiatan Lingkungan, seperti: pertemuan, ibadat/doa bersama, pendalaman iman, atau Perayaan Ekaristi Lingkungan.

b. Meningkatkan keikutsertaan Umat Lingkungan dalam berbagai kegiatan liturgi dan katekese, seperti rekoleksi, doa rosario, pendalaman iman, doa bersama dalam keluarga di Lingkungan, peringatan arwah, pemberkatan rumah, dll.

c. Mengupayakan peningkatan dan pembinaan lektor, narator, paduan suara, dirigen, dan organis Lingkungan.

Page 54: Pedoman Rumah Tangga

46 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

d. Mengupayakan agar seluruh Umat bersama-sama dengan sadar dan aktif melaksanakan tugas pelayanan liturgi sesuai dengan jadwal dari Seksi Liturgi Paroki.

e. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Lingkungan.

2. Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Sosial : a. Mengajak Umat untuk memberikan waktu, perhatian dan

bantuan khusus kepada orang miskin, orang sakit, cacat fisik dan sosial, juga orang yang mengalami penderitaan dan ketidakadilan.

b. Mengusahakan bantuan bagi anak-anak yang mengalami kesulitan biaya sekolah.

c. Bekerja sama dengan Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi Paroki, untuk ikut memerhatikan keluarga-keluarga atau Umat di Lingkungannya yang menderita atau berkekurangan.

d. Memerhatikan orang-orang lanjut usia atau jompo supaya tidak kesepian dan terlantar.

e. Memerhatikan dan mengusahakan kebutuhan rohani mereka yang lanjut usia atau jompo dan sakit, sehingga dapat menerima komuni.

f. Memerhatikan orang sakit yang ada di Lingkungan, dan bila memerlukan pelayanan Sakramental melaporkannya kepada Pastor Moderator atau Pastor lainnya.

g. Bersama dengan Pengurus lain, membantu pengurusan jenazah dan pemakamannya bagi keluarga yang sedang mengalami musibah kematian.

h. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Lingkungan.

Page 55: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 47

3. Tugas dan Tanggung Jawab Seksi Keluarga : a. Bersama dengan Ketua Lingkungan membentuk Pamong

Lingkungan untuk menyapa dan mendampingi keluarga yang ada di Lingkungan.

b. Membantu Seksi Keluarga Paroki dalam perayaan Hari Ulang Tahun Perkawinan (HUP).

c. Mendata keluarga yang status perkawinannya belum sah menurut tata cara Gereja Katolik, dan bersama Ketua Lingkungan mendorong mereka untuk menyelesaikannya dengan Pastor Moderator.

d. Menfasilitasi keluarga di Lingkungan untuk mengikuti kegiatan yang mengembangkan hidup keluarga secara Katolik seperti family gathering, sharing keluarga muda, dll.

e. Memberikan prioritas dan perhatian khusus untuk pembinaan kaum muda, supaya sejak dini mereka dibina dalam nilai-nilai Iman Katolik.

f. Mendampingi dan mengoordinasikan kelompok kaum muda di Lingkungan.

g. Mendukung dan memfasilitasi kegiatan OMK di Lingkungan.

h. Menyiapkan kaum muda untuk menjadi kader Gereja. i. Memerhatikan anak-anak, agar sedapat mungkin berse-

kolah di sekolah Katolik. j. Mengusahakan agar anak-anak Katolik di sekolah negeri

atau swasta non Katolik memperoleh pelajaran agama Katolik.

k. Membuat laporan kegiatan kepada Ketua Lingkungan.

Page 56: Pedoman Rumah Tangga

48 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 57: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 49

BAB VII

S E K S I

Pasal 44 Susunan Pengurus Seksi

1. Susunan Pengurus Seksi terdiri dari :

a. Seorang Ketua b. Seorang Wakil Ketua c. Seorang Sekretaris d. Seorang Bendahara e. Beberapa orang Pengurus sesuai dengan kebutuhan.

2. Ketua Seksi dipilih dan diangkat oleh Dewan Paroki Harian. 3. Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Pengurus lainnya

dipilih dan diangkat oleh Ketua Seksi, setelah berkonsultasi dengan Pendamping dan Moderator Seksi.

4. Bidang dan Nama Seksi hendaknya selaras dengan Bidang dan Nama Komisi Keuskupan.

5. Jumlah Seksi akan disesuaikan dengan kebutuhan Pastoral Paroki.

Page 58: Pedoman Rumah Tangga

50 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 45 Tugas Pengurus Seksi

Tugas Pengurus Seksi secara umum : 1. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan fungsinya masing-

masing. 2. Membuat rencana kegiatan dan anggaran untuk Seksinya. 3. Dalam menjalankan kegiatannya, Pengurus Seksi harus

memerhatikan Pedoman dan Pengarahan Komisi Keuskupan yang terkait.

4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan dan mengevaluasi pelaksanaannya.

5. Membuat laporan kegiatan dan laporan keuangan sesuai dengan Pedoman Rumah Tangga Paroki.

6. Ketua Seksi bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian.

Pasal 46 Dana Seksi

1. Seksi tidak diperkenankan mempunyai Kas sendiri, kecuali

ditentukan oleh Dewan Paroki Harian. 2. Sumber pendanaan Kegiatan Seksi berasal dari :

a. Kas Paroki b. Sumbangan yang tidak mengikat

Page 59: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 51

Pasal 47 Bidang dan Nama Seksi

Bidang dan Nama Seksi diselaraskan dengan Bidang dan Nama Komisi Keuskupan Agung Jakarta, yaitu : 1. Bidang Ibadat (Leiturgia) :

Seksi Liturgi

2. Bidang Pewartaan (Kerygma) : a. Seksi Katekese b. Seksi Kerasulan Kitab Suci c. Seksi Komunikasi sosial (Komsos)

3. Bidang Pelayanan (Diakonia) :

a. Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE) b. Seksi Pendidikan c. Seksi Kesehatan d. Seksi Panggilan e. Seksi Keluarga f. Seksi Kerasulan Awam (Kerawam) g. Seksi Kerasulan Doa h. Seksi Prodiakon i. Seksi Lingkungan hidup

4. Bidang Persekutuan (Koinonia) :

a. Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK) b. Seksi Kepemudaan c. Seksi Lansia

Page 60: Pedoman Rumah Tangga

52 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 48 Pedoman Membentuk Pengurus Seksi

1. Tiap Seksi didampingi oleh seorang pendamping dari anggota

Dewan Paroki Harian, dan berada di bawah pembinaan seorang Pastor Moderator.

2. Pembinaan Seksi yang berkaitan dengan Liturgi, Kepanitiaan rutin yang berada di bawah Seksi, pihak luar Paroki, dan menyangkut kepentingan seluruh Umat Paroki seperti Seksi Liturgi, Katekese, KKS, Komsos, dan Prodiakon berada langsung di bawah Pastor Kepala Paroki (Ketua Umum Dewan Paroki).

3. Dalam menyusun Pengurus untuk melaksanakan tugas, Seksi hendaknya mengikuti arahan Dewan Paroki dan sesuai dengan Anggaran Dasar serta Pedoman Rumah Tangga Paroki. Contohnya : a. Untuk satuan fungsi yang berada langsung di bawah

Seksi, dan menangani/mengatur kegiatan lingkup Paroki hendaknya dinamakan Subseksi, seperti Subseksi yang berada di bawah Seksi Liturgi yaitu Subseksi Pasdior, Subseksi Pemazmur, dan seterusnya.

b. Untuk satuan fungsi yang berada di bawah Seksi dan melakukan koordinasi pembinaan dengan kelompok yang ada di lingkup Teritorial dan Kategorial, hendaknya dinamakan Urusan, seperti Urusan yang ada di bawah Seksi Kepemudaan yaitu Urusan Kategorial, Urusan Teritorial, Urusan Olahraga, dan seterusnya.

Page 61: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 53

c. Jika suatu saat dianggap perlu, maka Seksi dapat membentuk Subseksi dan Urusan sekaligus. Misalnya Seksi Kerasulan Keluarga membentuk Subseksi Pembinaan Pernikahan yang menangani kegiatan HUP di lingkup Paroki, dan Urusan Pembinaan Keluarga yang berkoordinasi dengan Lingkungan atau kelompok Kategorial.

d. Pemakaian istilah Bidang dalam Seksi hendaknya dihindari, karena istilah Bidang mengacu pada Bidang yang ada dalam Panca Tugas Gereja yaitu Bidang Ibadat, Bidang Pewartaan, Bidang Persekutuan, Bidang Pelayanan, dan Bidang Kesaksian.

e. Susunan Pengurus Seksi harus sesuai dengan Pedoman Rumah Tangga Paroki. Penambahan/pengurangan susunan Pengurus dalam Seksi harus seizin dan disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

4. Tiap Seksi yang mengadakan rapat, hendaknya membuat risalah/notulen rapat, dan menyerahkan copy risalah/notulen tersebut kepada Ketua Umum Dewan Paroki, sehingga kegiatannya diketahui dan terarsip di Sekretariat Paroki.

Pasal 49 Seksi Liturgi

1. Tugas Seksi Liturgi :

a. Mengupayakan agar seluruh Umat bersama-sama merayakan liturgi dengan sadar dan aktif, sesuai dengan peranan masing-masing sehingga penghayatan iman mereka makin berkembang. Sadar artinya tahu benar-

Page 62: Pedoman Rumah Tangga

54 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

benar arti dan makna dari apa yang diperbuat dalam ibadat. Aktif artinya ikut ambil bagian dalam doa dan nyanyian bersama.

b. Mengupayakan peningkatan pemahaman Umat tentang arti dan makna perayaan sakramen-sakramen, sakramentali, doa-doa, dan devosi-devosi.

c. Bertangung jawab atas ketertiban dan kerapian para petugas liturgi (termasuk imam, putra-putri altar, lektor, narator, pemazmur, dan paduan suara).

d. Menyusun jadwal petugas liturgi pada Perayaan Ekaristi hari Minggu dan hari besar Gerejawi lainnya.

2. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, Seksi ini dibantu

oleh : a. Subseksi Pasdior (Paduan suara, Dirigen, dan Organis) Bertanggung jawab terhadap pembinaan paduan suara,

dirigen, dan organis serta pembagian jadwal tugas masing-masing kelompok.

b. Subseksi Pemazmur Bertanggung jawab terhadap pembinaan para pemazmur

agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, serta mengatur pembagian dan jadwal tugas masing-masing petugas.

c. Subseksi Lektor dan Narator Bertanggung jawab terhadap pembinaan para lektor dan

narator agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, serta mengatur pembagian dan jadwal tugas masing-masing petugas.

Page 63: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 55

d. Subseksi Putra-putri Altar Bertanggung jawab terhadap pembinaan para Putra-putri

Altar agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, serta mengatur pembagian dan jadwal tugas masing-masing.

e. Subseksi Tata Tertib dan Kolektan Bertanggung jawab terhadap pengaturan tata tertib pada

Perayaan Ekaristi dan ibadat lainnya, serta mengatur jadwal dan pembagian tugas kolektan tiap Lingkungan.

f. Subseksi Dekorasi (Ornata) Bertanggung jawab menyediakan, mengatur, dan menata

bahan keperluan dekorasi (seperti bunga, penutup altar, gorden) di dalam gereja, khususnya untuk Perayaan Ekaristi atau upacara lainnya.

g. Subseksi Perlengkapan Liturgi Bekerja sama dengan koster untuk menyediakan dan

memelihara perlengkapan barang-barang suci, serta pakaian/busana yang digunakan dalam perayaan liturgi/Ekaristi.

Pasal 50 Seksi Katekese

1. Tugas Seksi Katekese :

a. Mengoordinasikan pengajaran, persiapan, dan pembina-an para calon baptis, calon penerima komuni pertama,

Page 64: Pedoman Rumah Tangga

56 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

calon penerima krisma, termasuk tenaga pengajar/ pembina.

b. Menyelenggarakan kegiatan pembinaan iman Umat dalam bidang katekese. Misalnya dalam masa Prapaskah, masa Adven.

c. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat membangkitkan minat Umat agar menjadi katekis/pembina.

d. Mengusahakan agar murid beragama Katolik yang bersekolah di sekolah non Katolik mendapatkan pelajaran agama Katolik yang teratur, sesuai dengan kurikulum yang sudah ditentukan oleh Keuskupan.

e. Melakukan pembinaan/pendampingan lanjut (mistagogi) bagi para baptisan baru dewasa.

2. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, Seksi ini dibantu

oleh: a. Subseksi Penerimaan Sakramen

Bertugas dan bertanggung jawab : 1) Untuk mendaftar, memersiapkan, dan membina

para calon, serta memersiapkan dan menyelengga-rakan acara penerimaan : Sakramen Baptis (balita dan dewasa) Komuni pertama Penguatan

2) Melakukan pembinaan/pendampingan lanjut (mista-gogi) bagi para baptisan baru dewasa.

b. Subseksi Bina Iman Anak (BIA) : Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengenal-

an, pembinaan, dan pengajaran iman Katolik kepada anak.

Page 65: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 57

c. Subseksi Bina Iman Remaja (BIR) : Bertanggung jawab untuk menyelenggarakan pengenal-

an, pembinaan, dan pengajaran iman Katolik kepada remaja.

d. Subseksi Pelajaran Agama di Sekolah non Katolik : Bertanggung jawab terhadap pelajaran agama Katolik

bagi murid beragama Katolik di sekolah negeri atau sekolah swasta non Katolik.

e. Subseksi Katekis : Bertugas mengumpulkan katekis Paroki untuk

mengadakan pembinaan dan rekoleksi bersama, guna meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka, serta menumbuhkembangkan minat Umat untuk men-jadi katekis yang baru.

Pasal 51 Seksi Kerasulan Kitab Suci

1. Tugas Seksi Kerasulan Kitab Suci :

a. Menyosialisasikan program dan informasi dari Komisi Kerasulan Kitab Suci KAJ.

b. Membimbing dan mendidik Umat untuk lebih mengenal, mendalami, dan mencintai Kitab Suci sebagai sumber iman.

c. Secara khusus, pada bulan Kitab Suci mengadakan berbagai kegiatan seputar Kitab Suci.

Page 66: Pedoman Rumah Tangga

58 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

d. Memotivasi agar tiap Umat/keluarga memiliki dan membaca Kitab Suci.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi ini dibantu oleh:

a. Subseksi Bina Anak bertanggung jawab untuk memberi pemahaman tentang

Kitab Suci kepada Anak, bekerja sama dengan Subseksi BIA (Seksi Katekese).

b. Subseksi Bina Remaja dan OMK bertanggung jawab untuk memberi pemahaman tentang

Kitab Suci kepada Remaja dan OMK, bekerja sama dengan Subseksi BIR (Seksi Katekese) dan Seksi Kepemudaan.

c. Subseksi Bina Dewasa meliputi kegiatan seperti : Kursus Evangelisasi Pribadi

(KEP), Pemandu, Kursus Alkitab Keuskupan Agung Jakarta (KAKAJ), Emaus Journey (EJ), Lectio Divina (LD).

Pasal 52 Seksi Komunikasi Sosial

1. Tugas Seksi Komunikasi Sosial :

a. Menyiarkan warta keselamatan kepada Umat. b. Mengusahakan agar warta keselamatan dapat dibaca,

didengar dan dilihat melalui alat-alat komunikasi sosial. c. Mengusahakan agar Umat, khususnya orang muda dapat

mempergunakan sarana komunikasi sosial demi perkembangan pribadinya sebagai orang beriman.

Page 67: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 59

d. Mengusahakan pelatihan-pelatihan bagi Umat khususnya orang muda, agar dapat mempergunakan alat-alat komunikasi sosial sebagai sarana untuk mewartakan kebenaran dan keadilan.

e. Membina kesadaran Umat untuk bersikap kritis dan bijak pada media massa.

f. Menyosialisasikan kegiatan Paroki.

2. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, Seksi ini dibantu oleh Subseksi yaitu : a. Subseksi Media Elektronik : Bertanggung jawab atas pemanfaatan media komunikasi

sosial seperti media cetak, radio, televisi, sinema, internet (website, email, face book, twitter), dan sebagainya guna menyiarkan warta keselamatan, serta mengupayakan terjadinya komunikasi dan kerja sama dengan paroki-paroki lain, kelompok-kelompok lain, atau Keuskupan.

b. Subseksi Dokumentasi : Bertanggung jawab atas peliputan acara-acara dan

peristiwa penting di Paroki, dengan menggunakan kamera foto atau video serta menyimpan dan memelihara hasilnya.

c. Subseksi Media Cetak : Bertanggung jawab atas penerbitan berita Paroki

(GEMA), majalah Paroki (BENTARA), dan terbitan lain sebagai sarana informasi mengenai kegiatan Paroki, sarana menambah wawasan dan pengetahuan Umat,

Page 68: Pedoman Rumah Tangga

60 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

serta sarana komunikasi pengalaman iman antarumat beriman.

d. Subseksi Perpustakaan :

Bertanggung jawab dalam penyelenggaraan, pengelo-laan, serta pengembangan perpustakaan Paroki.

Pasal 53 Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)

1. Fokus kegiatan Seksi Pengembangan Sosial Ekonomi (PSE)

adalah menggerakkan dan mewujudkan solidaritas sosial Umat Paroki untuk mengembangkan ekonomi Umat yang membutuhkan khususnya yang miskin dan terpinggirkan (pekerja pabrik, pekerja rumah tangga, dll), yang sakit, yang mengalami penderitaan, bencana alam, ketidakadilan, diskriminasi, dan cacat sosial lainnya.

2. Jenis dan sifat pelayanan Seksi PSE :

a. Jenis pelayanan yang diberikan sesuai dengan bidang kegiatan yang ditangani oleh masing-masing Subseksi.

b. Sifat dan sikap pelayanan adalah proaktif meliputi bantuan karitatif dan non karitatif.

3. Jumlah bantuan dan mekanisme permohonan :

a. Jumlah maksimum bantuan berupa uang ditentukan oleh kebijakan Dewan Paroki Harian, dengan memerhatikan masukan dari Seksi PSE, dan senantiasa ditinjau kembali sesuai dengan perkembangan ekonomi.

Page 69: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 61

b. Permohonan bantuan dari luar Paroki ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Paroki, dan apabila disetujui dan sesuai dengan kebijakan Seksi PSE, dapat ditindaklanjuti oleh Seksi PSE.

c. Permohonan bantuan dari Umat Paroki yang sesuai dengan kebijakan Seksi PSE, dapat langsung diproses oleh Seksi PSE melalui Subseksi terkait.

d. Mekanisme permohonan bantuan dan penyalurannya diatur lebih lanjut di dalam petunjuk pelaksanaan Seksi PSE, dengan prinsip harus dilakukan dengan cara yang sederhana, cepat, dan langsung pada sasaran.

4. Tugas Seksi PSE :

a. Mengajak Umat untuk memberikan waktu, perhatian, dan bantuan khusus kepada yang miskin dan terpinggirkan, orang sakit, orang yang mengalami penderitaan, ketidakadilan, diskriminasi, atau masalah-masalah sosial lainnya,

b. Memberi bantuan kepada keluarga yang sedang ditimpa musibah kematian.

5. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, Seksi ini dibantu

oleh Subseksi yaitu : a. Subseksi Sandang, Pangan, dan Papan :

(1) Mengajak Umat untuk memberi perhatian dan bantuan kepada mereka yang kurang mampu memenuhi kebutuhan pokok sandang, pangan, dan papan.

(2) Menyalurkan bantuan pemenuhan kebutuhan pokok tersebut kepada orang yang sungguh membutuhkan.

Page 70: Pedoman Rumah Tangga

62 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

b. Subseksi Pengembangan Usaha dan Pinjaman : (1) Memberikan bimbingan dan bantuan modal yang

diperlukan atas dasar pertimbangan rasional. (2) Mengerahkan tenaga-tenaga pembimbing yang

cukup handal dari Umat Paroki, untuk membantu mereka yang membutuhkan.

c. Subseksi Tenaga Kerja :

(1) Mendata orang yang membutuhkan pekerjaan. (2) Mengusahakan untuk memberikan/meningkatkan

keterampilan bagi mereka yang membutuhkan pekerjaan.

(3) Mencarikan lowongan kerja dan menyalurkan para pencari kerja tersebut.

d. Subseksi Pelayanan Hukum : Menghimpun tenaga-tenaga profesional dalam bidang

hukum, guna memberikan pelayanan/bantuan hukum yang dibutuhkan oleh Umat.

e. Subseksi Pelayanan Kematian :

Memberikan bantuan kepada keluarga yang sedang berduka, dalam bentuk : (1) Mencarikan tanah pemakaman (2) Penyediaan peti mati (3) Kendaraan jenazah (4) Pengelolaan administrasi, misalnya bekerja sama

dengan Yayasan terkait seperti Yayasan Santo Yusuf, Yayasan Elim.

Page 71: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 63

f. Subseksi Kunjungan Pendampingan : Kunjungan dilakukan terhadap keluarga yang mendapat bantuan dari Seksi PSE, Umat yang sudah lansia, dan yang sakit.

g. Subseksi Tanggap dan Darurat : Memberi perhatian dan bantuan kepada yang terkena

musibah/bencana alam, misalnya : kebakaran, banjir, dsb.

h. Subseksi HIV dan Narkoba : Mewujudkan kepedulian kepada mereka yang terkena

narkoba, HIV, dan AIDS.

Pasal 54 Seksi Pendidikan

1. Tugas Seksi Pendidikan :

a. Mengusahakan pendidikan formal demi melestarikan spiritualitas Katolik.

b. Mengusahakan pendidikan extrakurikuler untuk mem-perdalam pengetahuan bagi anak-anak yang kurang mampu.

c. Menghubungi pihak sekolah untuk memperoleh keringanan biaya pendidikan bagi Umat Paroki yang memerlukannya.

d. Mengajak Umat untuk memberi perhatian dan bantuan bagi anak-anak yang membutuhkan bantuan pendidikan, antara lain dengan cara menjadi orang tua asuh, memberikan bea siswa, dan sebagainya.

Page 72: Pedoman Rumah Tangga

64 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

e. Membantu mereka yang putus sekolah dan menganggur, untuk memperoleh keterampilan sebagai bekal mencari kerja/berwiraswasta.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi ini dibantu oleh

Subseksi yaitu : a. Subseksi Pengelola dan Penghubung Pendidikan

(1) Mengusahakan lembaga pendidikan yang berspi-ritualitas Katolik.

(2) Menjadi penghubung sekolah-sekolah Katolik yang ada di Wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel.

b. Subseksi Karitatif

(1) Membantu biaya sekolah anak-anak Katolik yang belum dibantu oleh GOTA, dan anak-anak yang non Katolik. Pendanaan bekerja sama dengan Seksi PSE.

(2) Mengusahakan pendidikan extrakurikuler.

c. GOTA (Gerakan Orang Tua Asuh) (1) Menghimpun dana dari Umat, kemudian mengelola

dan menyalurkannya untuk pendidikan anak-anak Paroki yang membutuhkan.

(2) Menghubungi pihak sekolah untuk memperoleh keringanan biaya pendidikan bagi Umat Paroki yang memerlukannya.

(3) Membantu biaya pendidikan anak-anak Katolik di luar Paroki yang membutuhkan. Pelaksanaan penyaluran dana ini harus didahului dengan surat perjanjian antarlembaga.

Page 73: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 65

Pasal 55 Seksi Kesehatan

1. Tugas Seksi Kesehatan :

a. Mengusahakan agar pelayanan kesehatan tersedia, terutama bagi Umat dan masyarakat yang tidak mampu.

b. Merekrut dokter dan paramedis khususnya yang berasal dari Paroki Maria Kusuma Karmel, untuk membantu di Poliklinik Paroki Maria Kusuma Karmel.

c. Mengusahakan agar Umat mendapatkan perawatan kesehatan dasar.

d. Mengusahakan bantuan/keringanan biaya pengobatan khususnya perawatan di Rumah Sakit bagi Umat yang tidak mampu.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi ini dibantu oleh

Subseksi yaitu : a. Subseksi Rawat Jalan

(1) Memberi pelayanan kesehatan dasar kepada Umat/masyarakat yang tidak mampu melalui Balai Pengobatan Kusuma (Poli Umum dan Poli Gigi).

(2) Membantu Umat/masyarakat dalam hal kesehatan dengan bekerja sama dengan lembaga terkait, antara lain dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Laboratorium, dsb.

b. Subseksi Rawat Inap Mengusahakan rawat inap bagi Umat/masyarakat yang

tidak mampu, dan bekerja sama dengan rumah sakit rujukan.

Page 74: Pedoman Rumah Tangga

66 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 56 Seksi Panggilan

1. Tugas Seksi Panggilan :

a. Menumbuhkan kesadaran/minat Umat terhadap pang-gilan khusus untuk menjadi imam, dan biarawan-biarawati.

b. Memberi informasi dan motivasi mengenai seluk-beluk pembinaan pelayanan rohani dan panggilan hidup religius yang ada di seluruh Indonesia.

c. Mendampingi dan membantu orang muda untuk menentukan pilihan panggilannya.

d. Membantu mengupayakan pembiayaan pendidikan bagi calon imam, dan biarawan-biarawati.

2. Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi ini dibantu oleh

Subseksi yaitu : a. Subseksi Bina Motivasi

(1) Menyelenggarakan minggu panggilan. (2) Mengadakan kegiatan rohani untuk menumbuhkan

panggilan bagi orang muda Katolik. (3) Mengajak/memperkenalkan Komunitas calon Imam

dan Religius bagi orang muda Katolik.

b. Subseksi Penghubung Komunitas Religius (1) Dalam rangka kegiatan di atas, membantu

menghubungi Komunitas Religius. (2) Menjadi penghubung bagi orang muda yang

membutuhkan informasi tentang Komunitas calon Imam dan Religius.

Page 75: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 67

Pasal 57 Seksi Kerasulan Keluarga

1. Tugas Seksi Kerasulan Keluarga :

a. Memersiapkan calon keluarga, dengan kursus persiapan pernikahan.

b. Memberi pembinaan kepada keluarga-keluarga agar dapat mewujudkan nilai-nilai Katolik.

c. Memberikan pendampingan kepada orang tua dari anak-anak baptis balita.

d. Mendampingi keluarga yang hidup dalam perkawinan campur.

e. Bekerja sama dengan Seksi terkait untuk mengusahakan cara-cara mempertemukan jodoh seiman, dan meng-hindari perkawinan campur.

f. Memberikan konsultasi keluarga sesuai dengan ruang lingkupnya.

g. Menyelenggarakan perayaan Hari Ulang Tahun Perkawinan (HUP) dalam Perayaan Ekaristi bagi pasangan suami istri (pasutri).

2. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, Seksi ini dibantu

oleh: a. Subseksi Konseling, yang menangani konsultasi

keluarga/Umat yang membutuhkan.

b. Subseksi Pembinaan Pernikahan, yang menangani : (1) Kegiatan HUP. (2) Persiapan calon keluarga. (3) Mendampingi dan membina kehidupan berke-

luarga secara Katolik.

Page 76: Pedoman Rumah Tangga

68 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

(4) Memberikan penjelasan ajaran Gereja Katolik tentang keluarga berencana, dan hormat terhadap kehidupan.

c. Urusan Pembinaan Keluarga, berkoordinasi dengan : (1) Kelompok Discovery (2) Kelompok Kategorial Marriage Encounter (ME) (3) Seksi Keluarga di Lingkungan untuk :

Menfasilitasi pendampingan terhadap keluarga kawin campur dan keluarga yang mengalami masalah.

Mengusahakan berbagai kegiatan, agar keluarga-keluarga makin mencerminkan nilai-nilai Katolik sehingga menjadi keluarga yang terberkati.

Mendampingi orang tua dari anak-anak baptis balita.

Pasal 58 Seksi Kerasulan Awam (Kerawam)

Tugas Seksi Kerasulan Awam : 1. Membekali kaum awam dengan semangat merasul

(spiritualitas awam) dalam bidang kerja mereka masing-masing.

2. Membentuk kelompok-kelompok kerasulan awam berda-sarkan minat, profesi, atau kesamaan latar belakang, agar pelaksanaan misi kerasulannya menjadi lebih efektif.

Page 77: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 69

Pasal 59 Seksi Kerasulan Doa

Tugas Seksi Kerasulan Doa : Menghimpun, mengoordinasi dan membina seluruh kelompok doa yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel, baik di tingkat teritorial maupun kategorial.

Pasal 60 Seksi Prodiakon

1. Kualifikasi calon prodiakon didasarkan atas :

a. Kualifikasi pokok : (1) Hidup Kristiani yang baik. (2) Telah dibaptis/diterima resmi dalam Gereja Katolik

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun. (3) Jika berkeluarga, hidup dalam perkawinan Katolik

yang sah. (4) Mempunyai kemampuan serta kesanggupan untuk

melayani. (5) Mempunyai komitmen yang kuat dalam pelayanan. (6) Mempunyai kemampuan menyediakan waktu

untuk melaksanakan tugasnya. (7) Telah berdomisili di Paroki Maria Kusuma Karmel

sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

b. Kualifikasi tambahan : (1) Berusia antara 40 – 65 tahun. (2) Sehat jasmani dan rohani.

Page 78: Pedoman Rumah Tangga

70 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

(3) Mempunyai pemahaman akan liturgi, Sakramen dan Kitab Suci dengan baik.

(4) Mempunyai sikap terbuka dan mau belajar untuk memperdalam bidang keimanan.

(5) Dukungan dari keluarga. 2. Pemilihan dan pengangkatan :

a. Prodiakon adalah awam yang dipilih dan diangkat untuk membantu Pastor dalam pelayanan, pengudusan, dan pewartaan khusus dalam lingkup Paroki.

b. Para calon prodiakon yang diusulkan oleh Lingkungan dan Wilayah wajib mengikuti seleksi melalui penataran dan pembinaan yang dilakukan, bekerja sama dengan Komisi Liturgi KAJ.

c. Para calon yang lulus seleksi diusulkan oleh Dewan Paroki Harian ke KAJ, dan diangkat dengan surat keputusan dari Bapak Uskup.

d. Prodiakon dilantik oleh Pastor Kepala/Pastor Moderator dalam Perayaan Ekaristi, setelah melalui proses pembinaan.

3. Tugas prodiakon :

a. Membagi komuni dalam Perayaan Ekaristi. b. Mengantarkan komuni kepada orang sakit dan lanjut

usia. c. Memimpin doa dan ibadat sabda. d. Memimpin ibadat arwah, dan penguburan/kremasi.

4. Lingkup pelayanan Prodiakon terbatas dalam Paroki Maria

Kusuma Karmel, untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun. Masa

Page 79: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 71

tugas ini dapat diperpanjang hanya untuk satu periode berikutnya.

5. Pembinaan prodiakon ada dalam tanggung jawab Pastor

Kepala Paroki (sebagai Moderator), bekerja sama dengan Seksi Liturgi dan Seksi lain yang terkait.

6. Koordinator Prodiakon :

a. Untuk memperlancar komunikasi dan pembinaan para Prodiakon, maka dipilih seorang Ketua dari antara Anggota Prodiakon.

b. Pemilihan koordinator dilakukan oleh para Anggota Prodiakon setelah berkonsultasi dengan Pastor Kepala Paroki.

c. Koordinator Prodiakon sekaligus akan menjadi Ketua Seksi Prodiakon.

d. Koordinator Prodiakon bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian, dan mewakili para Prodiakon dalam rapat Dewan Paroki Pleno.

Pasal 61 Seksi Lingkungan Hidup

Tugas Seksi Lingkungan hidup : 1. Menggerakkan Umat agar mempunyai kesadaran dan

tanggung jawab dalam melestarikan lingkungan hidup. 2. Menjaga Lingkungan hidup di sekitar Kompleks Gedung

Paroki, agar lebih ramah lingkungan.

Page 80: Pedoman Rumah Tangga

72 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 62 Seksi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (HAK)

1. Tugas Seksi HAK :

a. Menumbuhkan dan mengembangkan kerja sama dengan pemerintah dan organisasi-organisasi kemasyarakatan.

b. Membina hubungan serta menggalang kerja sama, guna meningkatkan kerukunan dengan saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang memeluk agama dan keyakinan yang lain.

2. Dalam melaksanakan tugas pelayanannya, Seksi ini dibantu

oleh : a. Subseksi Inter Umat Katolik

Bertugas memotivasi hidup beragama khususnya membangun dialog antarumat beragama.

b. Subseksi Antarumat Beragama Bertugas menfasilitasi dan melakukan dialog kehidupan, dialog karya, dialog teologis, dan dialog pengalaman iman antarumat beragama/aliran kepercayaan.

Pasal 63 Seksi Kepemudaan

1. Seksi Kepemudaan Paroki berfungsi sebagai pembina,

pendamping, dan fasilitator OMK yang ada di teritorial (Wilayah/Lingkungan) dan kategorial.

Page 81: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 73

2. Tugas Seksi Kepemudaan : Membina, mendampingi, dan mengoordinasikan kelompok-

kelompok OMK di teritorial dan kategorial, agar sejak dini mereka mempunyai kesadaran dan tanggung jawab yang terus bertumbuh menjadi pribadi yang beriman, tangguh, dan berprestasi, rela berperan serta dalam pengabdian kepada Gereja dan masyarakat.

3. Dalam menjalankan tugasnya, Seksi ini dibantu oleh :

a. Subseksi Pengembangan Kapasitas (1) Melakukan penelitian dan pengembangan OMK,

kemudian memublikasikan hasil penelitian tersebut dengan seizin ketua.

(2) Menyelenggarakan pelatihan, termasuk kaderisasi. (3) Mendampingi pengurus OMK teritorial dan

kategorial untuk pengembangan kapasitas OMK. (4) Menjadi pusat informasi mengenai data OMK.

b. Subseksi Kerohanian

(1) Menyelenggarakan kegiatan rohani untuk pengem-bangan dan pembinaan iman OMK. Contohnya : Retret, Rekoleksi, Pendalaman Iman, Seminar, Liturgi, Ziarah, Rosario, Kor, dsb.

(2) Membuat jadwal tugas liturgi bagi OMK teritorial dan Kategorial, apabila mendapat jadwal tugas dari Paroki.

Page 82: Pedoman Rumah Tangga

74 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

c. Subseksi Sosial Kemasyarakatan (1) Menyelenggarakan dan menggerakkan kegiatan

sosial OMK baik intern maupun ekstern Paroki. (2) Mendorong semangat OMK untuk berbagi kepada

sesama sebagaimana cara hidup gereja perdana. (3) Menjalin komunikasi, relasi, dan kerja sama OMK

lintas agama.

d. Subseksi Humas (1) Memberikan informasi seputar Seksi Kepemudaan

kepada semua pihak melalui media komunikasi yang ada.

(2) Bekerja sama dengan Seksi Komsos untuk membuat berbagai media komunikasi. Contohnya : web site, email, sms, dsb.

(3) Bekerja sama dengan Seksi terkait yang ada di Paroki dalam pengembangan relasi dan pelayanan antar OMK.

e. Urusan Kreativitas dan Seni

Mengoordinir kegiatan kesenian, misalnya vocal group, tari, drama/teater.

f. Urusan Olah Raga

Mengoordinasikan kegiatan olah raga OMK yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel.

g. Urusan Teritorial

(1) Membantu wakil ketua dalam mengoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan OMK teritorial.

Page 83: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 75

(2) Menjalin hubungan baik dengan pengurus Wilayah/ Lingkungan, pengurus OMK, OMK, dan orang tua dalam Wilayah/Lingkungan.

(3) Mengomunikasikan program kerja dari Seksi Kepemudaan kepada Wilayah/Lingkungan, begitu juga sebaliknya.

h. Urusan Kategorial

(1) Membantu wakil ketua dalam mengoordinasi semua kegiatan yang berhubungan dengan OMK kategorial.

(2) Menjalin hubungan baik dengan pengurus OMK, OMK, dan orang tua dalam bidang kategorial.

(3) Mengomunikasikan program kerja dari Seksi Kepemudaan kepada kelompok kategorial, begitu juga sebaliknya.

(4) Mendorong anggota kelompok kategorial untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan di Paroki/ Wilayah/Lingkungan.

4. Ketua Seksi dijabat oleh awam dengan prioritas sebagai

berikut : a. Orang Muda Katolik (OMK) b. Batasan usia dibawah 36 tahun c. Peduli kepada OMK

Page 84: Pedoman Rumah Tangga

76 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 64 Seksi Lansia

Tugas dan tanggung jawab Seksi Lansia : Mengembangkan kegiatan dan pelayanan bagi Umat yang sudah lanjut usia melalui paguyuban lansia Paroki, agar mereka tetap mandiri dan produktif dalam kehidupan sosial dan rohani sesuai dengan usianya.

Page 85: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 77

BAB VIII

BAGIAN DAN UNIT PELAYANAN

Pasal 65 Pengurus Bagian

1. Kepala Bagian dipilih dan diangkat oleh Dewan Paroki Harian. 2. Dalam menyusun Pengurus, selain berkonsultasi dengan

Pendamping Bagian, Kepala Bagian hendaknya juga mengikuti arahan Dewan Paroki, dan sesuai dengan Organigram Bagian yang terdapat dalam Pedoman Rumah Tangga ini. Pendamping Bagian adalah Sekretaris Dewan Paroki.

3. Tugas Pengurus Bagian secara umum : a. Membuat rencana kerja untuk bagiannya masing-masing. b. Melaksanakan kegiatan sehari-hari sesuai dengan

rencana kerja dalam bidang masing-masing, kemudian dievaluasi dan dipertanggungjawabkan kepada Dewan Paroki Harian.

c. Membuat laporan secara periodik triwulan dan tahunan atas pekerjaan dan harta benda Paroki kepada Dewan Paroki Harian.

4. Kepala Bagian bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian.

Page 86: Pedoman Rumah Tangga

78 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 66 Jenis Bagian

Bagian-bagian yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel : 1. Bagian Pemeliharaan dan Perawatan Kompleks Paroki

a. Bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat seluruh gedung, taman, dan peralatan yang berada dalam kompleks Paroki.

b. Bagian ini meliputi : (1) Pemeliharaan dan Perawatan Bertugas melaksanakan pemeliharaan, perawatan,

dan perbaikan gedung-gedung milik Paroki Maria Kusuma Karmel, termasuk sistim kelistrikan/ penerangan, plumbing (perpipaan), genset, AC, dll.

(2) Pertamanan Bertugas melaksanakan pemeliharaan taman di

dalam dan di luar gedung-gedung yang menjadi milik Paroki Maria Kusuma Karmel agar tetap hidup, indah dan rapi.

(3) Peralatan Elektronik Bertugas melaksanakan pemeliharaan : a) Sound System dan LCD Proyektor di dalam

Gereja Maria Kusuma Karmel agar tetap berfungsi dengan baik, sehingga memper-mudah Umat untuk mengikuti Perayaan Ekaristi.

b) Sound System yang ada di gedung-gedung yang menjadi milik Paroki Maria Kusuma Karmel, agar dapat berfungsi dengan baik.

Page 87: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 79

(4) Kebersihan Bertugas menjaga kebersihan Gereja, Kompleks Gereja, Sekretariat, Pastoran, Gedung Kusuma Karmel, dan Gedung Karya Pelayanan Sosial.

2. Bagian Pastoran

a. Membawahi Bagian Rumah Tangga Pastoran yang bertugas mengurus segala keperluan rumah tangga pastoran sesuai dengan kebutuhan nyata, sehingga para pastor hidup layak dan dapat melayani Umat dengan baik.

b. Bagian ini meliputi : (1) Juru masak dan kebersihan perlengkapan makan (2) Kebersihan dan Kerapian (3) Cuci pakaian

3. Bagian Pelayanan Gedung Paroki

a. Bertugas melayani Umat yang hendak menggunakan gedung, ruang, peralatan dan perlengkapan milik Paroki Maria Kusuma Karmel, serta melakukan pemantauan kondisi untuk menjamin apa yang akan dipinjam dalam keadaan layak pakai.

b. Bagian ini meliputi : (1) Tata guna pemakaian gedung (2) Tata guna Inventarisasi peralatan dan perlengkap-

an milik Paroki Maria Kusuma Karmel

Page 88: Pedoman Rumah Tangga

80 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

4. Bagian Umum Bagian ini meliputi : a. Personalia

Bertugas melaksanakan pembinaan dan pengawasan para karyawan purna waktu dan paruh waktu yang bekerja di Paroki Maria Kusuma Karmel, agar bekerja dengan baik dan disiplin sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.

b. Kurir / Supir

Bertugas : (1) Melayani kebutuhan transportasi para Romo

Paroki. (2) Merawat kendaraan Paroki. (3) Mengambil dan mengantar surat-surat/dokumen

Paroki.

c. Keamanan Bertugas : (1) Mengatur/mengurus segala keperluan sehari-hari

yang berkaitan dengan keamanan gereja, termasuk mengatur dan menjaga parkir kendaraan Umat di dalam kompleks gereja, khususnya jika ada Perayaan Ekaristi atau kegiatan di gereja.

(2) Bertanggung jawab terhadap pembinaan para satpam yang bekerja di gereja.

(3) Bertanggung jawab terhadap keamanan di sekitar kompleks gereja.

Page 89: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 81

d. Humas Bertugas membina hubungan serta menggalang kerja sama dengan masyarakat di sekitar kompleks gereja khususnya RT, RW, polisi, lembaga kemasyarakatan setempat, pemerintah daerah, dan sebagainya.

5. Bagian Tata Administrasi Dewan Paroki a. Bertugas membantu Sekretaris dalam berbagai hal

administrasi Dewan Paroki antara lain : menata arsip, koresponden, membuat berbagai laporan yang diperlukan Paroki, membuat Agenda Paroki, Pengumuman mimbar, Penerbitan Gema.

b. Bagian ini membawahi Sekretariat Paroki dan meliputi : (1) Pelaporan dan Pengarsipan (2) Perencanaan dan Koresponden

Pasal 67 Unit kerja di luar Bagian

Unit kerja di luar bagian yang berada langsung di bawah pendampingan Sekretaris Dewan Paroki : KOSTER

Bertugas : a. Menyiapkan segala keperluan liturgi baik yang di dalam

Gereja Maria Kusuma Karmel maupun Gedung Kusuma Karmel, juga yang diminta oleh Pastor.

b. Menyiapkan peralatan Misa yang akan dipinjam oleh Umat (prosedur peminjaman bekerja sama dengan Sekretariat Paroki).

Page 90: Pedoman Rumah Tangga

82 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

c. Menjaga kebersihan dan kerapian peralatan liturgi, pakaian liturgi, dan buku-buku yang ada di sakristi.

d. Menjaga kebersihan dan kerapian di dalam Sakristi dan Panti Imam.

Page 91: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 83

BAB IX

PEMILIHAN, PENGANGKATAN,

DAN MASA JABATAN KEPENGURUSAN DEWAN PAROKI

Pasal 68 Kualifikasi Calon

1. Kualifikasi pokok calon Dewan Paroki didasarkan atas :

a. Hidup Kristiani yang baik dan tetap setia kepada Gereja Katolik.

b. Telah dibaptis atau diterima resmi dalam Gereja Katolik sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun.

c. Jika berkeluarga, hidup dalam perkawinan Katolik yang sah.

d. Sanggup dan bersedia untuk bekerja sama dalam pelayanan.

e. Bersedia dan mempunyai komitmen yang kuat untuk melayani Gereja.

f. Bersedia menyediakan waktu guna melaksanakan tugasnya.

g. Minimal sudah berdomisili di Paroki Maria Kusuma Karmel selama 2 (dua) tahun.

h. Umur minimum 25 tahun dan maksimum 65 tahun pada saat pengangkatan.

Page 92: Pedoman Rumah Tangga

84 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

2. Kualifikasi tambahan calon Dewan Paroki : a. Tidak merangkap jabatan lain dalam Dewan Paroki. b. Mendapat dukungan dari keluarga. c. Aktif dalam Lingkungan/Kategorial, dan diterima oleh

Umat.

Pasal 69 Jadwal Pemilihan

1. Rapat Pengurus Wilayah dan Lingkungan harus dilakukan 7

(tujuh) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan, guna mendapatkan nama-nama calon untuk jabatan Pengurus Dewan Paroki, Koordinator Wilayah, dan Ketua Lingkungan.

2. Untuk proses verifikasi calon Pengurus Dewan Paroki, maka pengajuan nama-nama calon kepada Ketua Umum Dewan Paroki selambat-lambatnya dilakukan 6 (enam) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

3. Rapat pleno pemilihan calon Pengurus Dewan Paroki akan dilakukan 4 (empat) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

4. Penetapan calon Pengurus Dewan Paroki akan dilakukan dalam rapat Dewan Paroki Inti, setelah rapat pleno pemilihan calon Pengurus.

5. Untuk proses verifikasi calon Koordinator Wilayah, maka pengajuan nama-nama calon kepada Ketua Umum Dewan Paroki selambat-lambatnya dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

Page 93: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 85

6. Untuk proses verifikasi calon Ketua Lingkungan, maka pengajuan nama-nama calon kepada Romo Moderator dan Pendamping Wilayah selambat-lambatnya dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

7. Untuk proses verifikasi calon Ketua Seksi, maka pengajuan nama-nama calon kepada Romo Moderator dan Pendamping Seksi selambat-lambatnya dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

8. Untuk proses verifikasi calon Kepala Bagian, maka pengajuan nama-nama calon kepada Sekretaris Dewan Paroki selambat-lambatnya dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

9. Rekomendasi nama-nama calon Ketua Lingkungan, dan Ketua Seksi, yang telah menjalani proses verifikasi, diserahkan kepada Sekretaris Dewan Paroki selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

10. Musyawarah untuk penetapan Koordinator Wilayah dan Ketua Lingkungan oleh Dewan Paroki Inti dilakukan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan pelayanan.

11. Musyawarah untuk penetapan Ketua Seksi dan Kepala Bagian oleh Pengurus Dewan Paroki dilakukan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya masa jabatan.

Pasal 70 Tata Cara Pemilihan

1. Pengurus Dewan Paroki (Dewan Paroki Harian) :

a. Selain harus memenuhi ketentuan Pasal 68, calon Pengurus Dewan Paroki harus memiliki wawasan luas tentang perkembangan Gereja dalam masyarakat, serta

Page 94: Pedoman Rumah Tangga

86 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

memahami seluk beluk keadaan dan perkembangan Paroki secara keseluruhan.

b. Tiap Koordinator Wilayah dapat mengajukan secara tertulis minimum 3 (tiga) nama calon Pengurus Dewan Paroki untuk jabatan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan anggota, dengan menggunakan formulir permo-honan pengangkatan pengurus (Formulir 16).

c. Dewan Paroki Harian dapat mengajukan secara tertulis minimum 3 (tiga) nama calon Pengurus Dewan Paroki untuk jabatan Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan anggota, dengan menggunakan formulir permohonan pengangkatan pengurus (Formulir 16).

d. Tiap nama calon Pengurus Dewan Paroki yang diajukan, agar dilengkapi dengan data pribadi, menggunakan formulir data pribadi calon pengurus yang diisi dan ditandatangani oleh yang bersangkutan (Formulir 17).

e. Tiap nama calon Pengurus Dewan Paroki yang diusulkan oleh Koordinator Wilayah akan menjalani proses verifikasi, kemudian baru dipilih dalam rapat Dewan Paroki Pleno.

f. Setelah mendengar masukan dari Umat dan melakukan penilaian atas calon terpilih, maka hasil pemilihan tersebut akan dirapatkan kembali dalam rapat Dewan Paroki Inti.

g. Selanjutnya Pastor Kepala Paroki akan mengajukan calon Pengurus Dewan Paroki terpilih –disertai kartu identitas dan keterangan riwayat hidup– kepada Bapak Uskup untuk diangkat menjadi Pengurus Dewan Paroki.

h. Bapak Uskup memiliki hak prerogatif untuk tidak menyetujui calon yang diajukan oleh Pastor Kepala

Page 95: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 87

Paroki, dan mengangkat orang lain sebagai Pengurus Dewan Paroki.

2. Koordinator Wilayah :

a. Di samping harus memenuhi ketentuan dalam Pasal 68, calon Koordinator Wilayah adalah orang yang telah berpengalaman sekurang-kurangnya menjadi Pengurus Wilayah atau Lingkungan di Wilayah yang akan dilayani.

b. Pengurus Wilayah yang akan berakhir masa jabatannya beserta Ketua Lingkungan dalam Wilayah tersebut, hendaknya mengadakan rapat untuk memilih calon Koordinator Wilayah, sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang untuk diajukan kepada Sekretaris Dewan Paroki dengan menggunakan formulir permohonan pengangkatan pengurus (Formulir 16).

c. Tiap nama calon Koordinator Wilayah yang diajukan agar dilengkapi dengan data pribadi, dengan menggunakan formulir data pribadi calon pengurus yang diisi dan ditandatangani oleh yang bersangkutan (Formulir 17).

d. Ketua Dewan Paroki wajib melakukan verifikasi terhadap calon-calon yang diajukan.

e. Setelah mendengar masukan dari Umat, dan melakukan verifikasi serta penilaian atas calon-calon tersebut, maka Dewan Paroki Harian dapat memilih dan menetapkan calon Koordinator Wilayah.

3. Ketua Lingkungan :

a. Harus memenuhi ketentuan dalam Pasal 68. b. Pengurus Lingkungan yang akan berakhir masa

jabatannya mengadakan pertemuan Lingkungan untuk

Page 96: Pedoman Rumah Tangga

88 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

memilih maksimum 3 (tiga) orang calon Ketua Lingkungan.

c. Tiap nama calon tersebut diajukan kepada Romo Moderator dan Pendamping Wilayah melalui Koordinator Wilayah guna mendapatkan persetujuan, dengan menggunakan formulir permohonan pengangkatan pengurus (Formulir 16).

d. Tiap nama calon Ketua Lingkungan yang diajukan juga dilengkapi dengan data pribadi, menggunakan formulir data pribadi calon pengurus yang diisi dan ditandatangani oleh yang bersangkutan (Formulir 17).

e. Romo Moderator dan Pendamping Wilayah wajib melakukan verifikasi terhadap calon-calon yang diajukan, sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Paroki Harian.

f. Setelah menerima laporan dari Romo Moderator dan Pendamping Wilayah, serta mendengar masukan dari Umat, maka Dewan Paroki Harian dapat memilih dan menetapkan calon Ketua Lingkungan.

4. Ketua Seksi :

a. Selain harus memenuhi ketentuan dalam Pasal 68, calon Ketua Seksi adalah orang yang mau memahami dan mengerti kegiatan Seksi yang akan dilayaninya.

b. Pengurus Seksi yang akan berakhir masa jabatannya berhak mengajukan nama-nama calon Ketua Seksi yang telah disiapkan, untuk periode jabatan berikutnya kepada Romo Moderator dan Pendamping Seksi dengan menggunakan formulir permohonan pengangkatan pengurus (Formulir 16).

Page 97: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 89

c. Tiap nama calon Ketua Seksi yang diajukan dilengkapi dengan data pribadi, menggunakan formulir data pribadi calon pengurus yang diisi dan ditandatangani oleh yang bersangkutan (Formulir 17).

d. Romo Moderator dan Pendamping Seksi wajib melakukan verifikasi terhadap calon-calon yang diajukan, sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi kepada Dewan Paroki Harian.

e. Setelah menerima laporan dari Romo Moderator dan Pendamping Seksi, serta mendengar masukan dari Umat, maka Dewan Paroki Harian dapat memilih dan menetapkan calon Ketua Seksi.

f. Apabila diperlukan, dan atas persetujuan Dewan Paroki Harian, maka Ketua Seksi hendaknya membentuk Subseksi.

g. Jika memerlukan Subseksi, maka Ketua Seksi yang baru dan telah dilantik dapat mengajukan nama-nama calon Ketua Subseksi yang telah disiapkan kepada Moderator Seksi dan Pendamping untuk dimusyawarahkan.

h. Setelah ada kesepakatan dan persetujuan dari Moderator Seksi dan Pendamping, maka Ketua Seksi harus menyerahkan susunan Pengurus Seksi kepada Ketua Umum Dewan Paroki sebelum Pengurus tersebut diangkat oleh Moderator Seksi.

i. Jika sudah mendapat persetujuan dalam rapat Dewan Paroki Harian, maka Ketua Subseksi yang terpilih dari calon-calon yang diusulkan oleh Ketua Seksi, dapat diangkat oleh Moderator Seksi.

Page 98: Pedoman Rumah Tangga

90 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

5. Kepala Bagian : a. Selain harus memenuhi ketentuan dalam Pasal 68, calon

Kepala Bagian adalah orang yang mau memahami dan mengerti seluk-beluk Bagian yang akan ditanganinya.

b. Pengurus Bagian yang akan berakhir masa jabatannya berhak mengajukan nama-nama calon Kepala Bagian yang telah disiapkan, untuk periode jabatan berikutnya kepada Dewan Paroki Harian dengan menggunakan formulir permohonan pengangkatan pengurus (Formulir 16).

c. Tiap nama calon Kepala Bagian yang diajukan dilengkapi dengan data pribadi, menggunakan formulir data pribadi calon pengurus yang diisi dan ditandatangani oleh yang bersangkutan (Formulir 17).

d. Ketua Umum dan Sekretaris Dewan Paroki wajib melakukan verifikasi terhadap calon-calon yang diajukan, sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam rapat Dewan Paroki Harian.

e. Setelah mendengar masukan dari Umat, dan melakukan verifikasi serta penilaian atas calon-calon tersebut, maka Dewan Paroki Harian dapat memilih dan menetapkan calon Kepala Bagian.

f. Apabila diperlukan, dan atas persetujuan Dewan Paroki Harian, maka Kepala Bagian hendaknya membentuk Pengurus yang terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Sekretaris Dewan Paroki (Pendamping Bagian).

6. Ketua/Koordinator Kategorial : a. Tata cara pemilihan Ketua/Koordinator Kategorial

dilaksanakan sesuai dengan aturan dan tata cara yang ada pada masing-masing Kelompok Kategorial, dan

Page 99: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 91

sepengetahuan Moderator/Pendamping masing-masing Kategorial.

b. Hasil pemilihan disampaikan kepada Dewan Paroki Harian.

Pasal 71 Pengangkatan dan Pelantikan

1. Dewan Paroki Harian diangkat dengan surat keputusan oleh

Uskup Keuskupan Agung Jakarta, dan dilantik oleh Imam yang mewakili Bapak Uskup dalam suatu Perayaan Ekaristi yang dihadiri oleh umat.

2. Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, dan Kepala Bagian diangkat dan dilantik oleh Pastor Kepala Paroki/Ketua Umum Dewan Paroki dalam suatu Perayaan Ekaristi bersama umat.

Pasal 72 Masa Jabatan

1. Kepengurusan Dewan Paroki Harian, Wilayah, Lingkungan,

Seksi dan Bagian berlaku untuk satu periode masa jabatan pelayanan yaitu 3 (tiga) tahun.

2. Pengurus tidak boleh menduduki jabatannya lebih dari 2 (dua) periode berturut-turut, kecuali Pastor Kepala dan Pastor Rekan.

3. Selama belum ada pengangkatan Pengurus yang baru, Pengurus lama tetap menjalankan tugasnya.

Page 100: Pedoman Rumah Tangga

92 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

4. Apabila seorang anggota berhenti dari kepengurusan Dewan Paroki, maka penggantinya menjabat tugas hingga masa kepengurusan seluruh anggota berakhir.

Pasal 73 Berakhirnya Kepengurusan

1. Dewan Paroki Harian :

a. Kepengurusan seseorang dalam Dewan Paroki Harian berakhir apabila yang bersangkutan : (1) Meninggal dunia. (2) Mengundurkan diri, dan pengundurannya disetujui

oleh Bapak Uskup. (3) Pindah domisili secara tetap ke Wilayah/Paroki lain. (4) Telah menduduki jabatan selama 2 (dua) kali

berturut-turut. (5) Karena sesuatu hal, sehingga tidak dapat melan-

jutkan tugasnya. b. Apabila seorang Pengurus Dewan Paroki Harian hendak

mengundurkan diri, yang bersangkutan harus menyam-paikan permohonan secara tertulis kepada Ketua Umum Dewan Paroki selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

c. Selama belum ada pengangkatan Pengurus baru yang menggantikannya, pelaksanaan pengunduran diri Pengurus yang bersangkutan dapat ditunda oleh Dewan Paroki Harian.

d. Apabila terjadi kekosongan dalam kepengurusan yang bukan Ketua Umum atau Ketua, maka rapat Pengurus Dewan Paroki (Dewan Paroki Harian) akan mengajukan

Page 101: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 93

calon untuk mengisi kekosongan tersebut kepada Bapak Uskup. Bapak Uskup akan melakukan pengangkatan calon tersebut, dengan tidak mengurangi wewenang Bapak Uskup untuk mengangkat orang lain sebagai Pengurus pengganti.

2. Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, dan Kepala Bagian : a. Kepengurusan seseorang dalam Dewan Paroki Pleno

akan berakhir oleh karena salah satu sebab berikut ini : (1) Meninggal dunia. (2) Mengundurkan diri, dan pengundurannya disetujui

oleh Ketua Umum Dewan Paroki. (3) Pindah domisili secara tetap ke Wilayah/Paroki lain. (4) Telah menduduki jabatan selama 2 (dua) kali

berturut-turut. (5) Karena sesuatu hal, sehingga tidak dapat

melanjutkan tugasnya. b. Apabila seorang Pengurus Dewan Paroki Pleno hendak

mengundurkan diri, yang bersangkutan harus menyam-paikan permohonan secara tertulis kepada Ketua Umum Dewan Paroki selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

c. Selama belum ada pengangkatan Pengurus baru yang menggantikannya, pelaksanaan pengunduran diri Pengurus yang bersangkutan dapat ditunda oleh Dewan Paroki Harian.

d. Dewan Paroki Harian dapat memberhentikan Koordi-nator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, dan Kepala Bagian apabila yang bersangkutan dinilai : (1) Melalaikan kewajibannya.

Page 102: Pedoman Rumah Tangga

94 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

(2) Melakukan pelanggaran terhadap prinsip-prinsip Gereja dan iman Katolik.

(3) Karena satu dan lain alasan, dinilai tidak mampu lagi melanjutkan tugasnya.

e. Usulan memberhentikan Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, dan Kepala Bagian hendaknya diajukan secara tertulis kepada Ketua Umum Dewan Paroki. Pengajuan yang dilakukan oleh : (1) Moderator dan Pendamping untuk memberhentikan

Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, dan Kepala Bagian.

(2) Koordinator Wilayah untuk memberhentikan Ketua Lingkungan.

f. Ketua Seksi dapat membuat surat pengajuan untuk memberhentikan Pengurus Subseksi. Pengajuan surat usulan ditujukan kepada Moderator/Pendamping Seksi yang bersangkutan, dan salinan surat ditujukan kepada Ketua Umum Dewan Paroki.

g. Dewan Paroki Harian (Moderator/Pendamping) hendak-nya mendengarkan terlebih dahulu pembelaan dari Pengurus yang diusulkan untuk diberhentikan.

h. Keputusan rapat Dewan Paroki Harian mengenai hal-hal yang dimaksud dalam pasal ini adalah bersifat final, dan mengikat semua pihak serta tidak dapat diganggu gugat.

Page 103: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 95

BAB X

RENCANA KEGIATAN DEWAN PAROKI

Pasal 74 Cara dan Suasana Kerja

1. Dewan Paroki melaksanakan reksa pastoral dengan cara dan

suasana kerja yang diresapi semangat gembala baik, penuh kasih, persaudaraan, dan pelayanan sambil mengusahakan hal-hal yang makin mempersatukan Umat dan menum-buhkan kepemimpinan yang partisipatif.

2. Peraturan-peraturan yang dibuat tidak dimaksudkan untuk menciptakan birokrasi, tetapi untuk memupuk semangat ketertiban dan keteraturan dalam lembaga Gereja.

Pasal 75 Rencana Kegiatan

1. Rencana Reksa Pastoral Paroki dibuat dengan mengacu pada

arah dasar pastoral Keuskupan. 2. Rencana Pastoral Paroki dituangkan dalam Program kerja

jangka panjang, yang merupakan sasaran dan prioritas yang dituju dari pengembalaan Umat beriman di Paroki selama 15 (lima belas) tahun. Program kerja jangka panjang ini disebut juga Rancangan Induk Pengembangan Paroki (RIPP).

Page 104: Pedoman Rumah Tangga

96 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

3. Rancangan Induk Pengembangan Paroki dijabarkan lagi menjadi 5 (lima) tahap yang kemudian disebut periode, dan tiap periode terdiri dari 3 (tiga) tahun.

4. Rencana tahunan yang dibuat tiap tahun dengan tema tertentu merupakan penjabaran dari 1 (satu) periode di dalam RIPP, yang mengacu pada perencanaan pastoral yang telah ditentukan.

5. Perencanaan tiap periode hendaknya dilakukan di awal masa kepengurusan Dewan Paroki, dalam suatu rapat kerja yang melibatkan segenap Pengurus.

6. Rencana kegiatan tahunan sebaiknya dibuat dengan memperhatikan keadaan nyata dan kekhasan Paroki.

Pasal 76 Isi Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan disesuaikan dengan kalender liturgi, dan sekurang-kurangnya terdiri dari : 1. Tema yang dipilih untuk tahun yang bersangkutan. 2. Sasaran perencanaan pastoral. 3. Strategi pencapaian sasaran, jadwal waktu pelaksanaan, dan

anggaran kegiatan. 4. Rencana kegiatan Paroki, Wilayah, Lingkungan, Seksi,

Kategorial, dan Bagian. 5. Jadwal kunjungan Pastor Moderator/Pendamping kepada

Umat di lingkungan. 6. Jadwal kunjungan Dewan Paroki Harian kepada Pengurus

Wilayah/Pengurus Lingkungan. 7. Rencana dan jadwal kunjungan lembaga sosial atau Paroki

yang memohon penggalangan dana dari umat.

Page 105: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 97

8. Hal-hal lain yang dianggap penting dan perlu dimasukkan dalam rencana kegiatan.

Pasal 77 Penyusunan Rencana Kegiatan

1. Dewan Paroki Harian menyusun rencana kegiatan induk

tahunan sebagai referensi untuk rencana kegiatan Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian, dan Kategorial.

2. Rencana kegiatan Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian dan Kategorial disusun sesuai kebutuhan dengan mengacu pada rencana kegiatan induk tahunan Paroki.

3. Rencana kegiatan Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian dan Kategorial disusun dengan menggunakan Formulir Rencana Kegiatan, yang terdapat di dalam lampiran Pedoman Rumah Tangga ini (Formulir 12 dan 13). Apabila suatu saat ada perubahan dalam formulir tersebut, maka akan diperbaiki dengan Surat Keputusan Dewan Paroki Harian.

4. Rencana kegiatan Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian dan Kategorial sudah harus diserahkan ke Sekretariat Paroki paling lambat akhir bulan Oktober, sehingga dapat dimasukkan ke dalam rencana kegiatan tahunan Dewan Paroki.

5. Buku rencana kegiatan tahunan Dewan Paroki diselesaikan paling lambat bulan Desember untuk dilaksanakan mulai bulan Januari tahun berikutnya.

6. Penyusunan rencana anggaran disesuaikan dengan rencana kegiatan.

Page 106: Pedoman Rumah Tangga

98 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 107: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 99

BAB XI

RAPAT DAN PERTEMUAN

Pasal 78 Istilah Rapat dan Pertemuan

Perbedaan Rapat dan Pertemuan : Rapat sifatnya formal dan berkaitan dengan pengambilan

keputusan. Dalam rapat perlu dibuatkan risalah. Yang dapat disebut rapat antara lain : 1. Rapat Dewan Paroki Harian 2. Rapat Dewan Paroki Inti 3. Rapat Dewan Paroki Pleno untuk memilih Dewan Paroki

Harian yang baru. 4. Rapat Dewan Paroki Harian bersama dengan Seksi/

Bagian/Kategorial 5. Rapat Kepanitiaan

Pertemuan sifatnya lebih informal dan berkaitan dengan

sosialisasi reksa Pastoral dan persaudaraan. Jika dalam pertemuan ada pembicaraan yang perlu ditindaklanjuti, maka perlu dibuatkan risalah. Contoh : Pertemuan Dewan Paroki Pleno, Kunjungan Dewan Paroki Harian ke Wilayah-wilayah.

Page 108: Pedoman Rumah Tangga

100 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 79 Rapat Dewan Paroki Harian

1. Rapat Dewan Paroki Harian dipimpin oleh Pastor Kepala. Bila

Pastor Kepala berhalangan, maka dapat dipimpin oleh Pastor Rekan.

2. Rapat Dewan Paroki Harian secara rutin diadakan sebulan sekali pada tiap Jumat kedua dalam bulan.

3. Jika ada hal-hal yang mendesak, maka Dewan Paroki Harian dapat mengadakan rapat di luar rapat rutin.

4. Dalam rapat tersebut, dapat diundang Ketua-ketua Seksi atau pihak-pihak lain apabila diperlukan.

Pasal 80 Rapat Dewan Paroki Inti

1. Rapat Dewan Paroki Inti dipimpin oleh Pastor Kepala. Bila

Pastor Kepala berhalangan, maka dapat dipimpin oleh Pastor Rekan.

2. Rapat Dewan Paroki Inti dihadiri oleh Dewan Paroki Harian dan semua Koordinator Wilayah.

3. Rapat Dewan Paroki Inti diadakan minimum 4 (empat) bulan sekali.

4. Dalam rapat Dewan Paroki Inti dapat dibicarakan hal-hal yang membutuhkan koordinasi pastoral antarlingkungan dan dalam rangka kepanitiaan.

5. Dalam rapat tersebut, dapat diundang Ketua-ketua Seksi atau pihak-pihak lain apabila diperlukan.

Page 109: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 101

Pasal 81 Rapat Dewan Paroki Pleno

1. Rapat Dewan Paroki Pleno dihadiri oleh Dewan Paroki Harian,

Koordinator Wilayah, Ketua Lingkungan, Ketua Seksi, Ketua Kategorial, Kepala Bagian, Biarawan-Biarawati dan Organisasi atau Perkumpulan Katolik yang ada di Paroki.

2. Rapat Dewan Paroki Pleno diadakan minimum 2 (dua) bulan sekali.

3. Rapat tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan program kerja dan perkembangan Paroki kepada seluruh Umat, juga untuk mendapatkan laporan perkembangan Umat dari semua kelompok yang ada dalam Paroki.

4. Dalam rapat Dewan Paroki Pleno sebaiknya peserta juga mendapatkan pengarahan dan pembekalan yang sesuai dengan arah dasar pastoral Keuskupan dan reksa pastoral Paroki.

5. Dalam rapat Dewan Paroki Pleno juga dapat disampaikan laporan pertanggungjawaban dari berbagai panitia yang dibentuk dalam Paroki, misalnya Panitia Natal, Panitia Paskah, dan sebagainya.

Pasal 82 Rapat Wilayah

1. Rapat Wilayah dihadiri oleh Pengurus Wilayah dan Ketua

Lingkungan yang ada di dalam Wilayah tersebut. 2. Rapat Wilayah sedapat mungkin dilakukan setelah rapat

Dewan Paroki Inti, dan minimum 4 (empat) bulan sekali.

Page 110: Pedoman Rumah Tangga

102 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

3. Dalam rapat tersebut, Koordinator Wilayah diharapkan dapat menyampaikan dan menyosialisasikan hasil rapat Dewan Paroki Inti, dan menampung masalah-masalah atau hal-hal di Lingkungan yang perlu disampaikan dalam rapat Dewan Paroki Inti berikutnya.

4. Dalam rapat Wilayah, koordinator Wilayah juga dapat melakukan koordinasi Lingkungan sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 83 Rapat Lingkungan

1. Rapat Lingkungan dihadiri oleh Pengurus Lingkungan dan

Umat atau Kepala Keluarga yang ada di Lingkungan tersebut. 2. Rapat Lingkungan diadakan minimum sebulan sekali. 3. Jika dianggap perlu, maka pengurus Lingkungan diharapkan

untuk mengadakan rapat bersama Umat atau Kepala Keluarga setelah mengikuti rapat Dewan Paroki Pleno dan rapat Wilayah.

4. Dalam rapat tersebut di atas, Ketua Lingkungan diharapkan dapat meneruskan hasil rapat Dewan Paroki Pleno kepada seluruh Umat, dan menampung masalah-masalah yang dihadapi Umat atau hal-hal lain yang perlu disampaikan dalam rapat Wilayah atau rapat Dewan Paroki Pleno.

Pasal 84 Rapat Seksi/Bagian/Kategorial

Rapat Seksi/Bagian/Kategorial yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel diadakan minimum 2 (dua) bulan sekali.

Page 111: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 103

Pasal 85 Rapat lain-lain

1. Di luar rapat rutin sebagaimana diatur dalam pasal-pasal di

atas, maka rapat Dewan Paroki Harian, Dewan Paroki Inti, Dewan Paroki Pleno, Rapat Wilayah, Rapat Lingkungan, dan Rapat Seksi/Bagian/Kategorial dapat diadakan sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

2. Di luar rapat rutin perlu dibuat : a. Perencanaan program kerja tiap tahun. b. Pengawasan atas pelaksanaan program kerja. c. Evaluasi baik secara rutin maupun secara umum tiap

tahun dan di akhir masa penugasan.

Pasal 86 Risalah dan Notulen

1. Risalah adalah catatan penting mengenai keputusan/

kebijakan yang dibicarakan dalam rapat. 2. Notulen adalah ringkasan dari risalah yang hanya berisi hasil

akhir dari rapat untuk dilaksanakan dan direalisasikan. 3. Dalam tiap rapat sebaiknya dibuat risalah. 4. Risalah/Notulen harus ditandatangani oleh Notulis dan

Pemimpin rapat 5. Risalah/Notulen harus disimpan dalam arsip.

Page 112: Pedoman Rumah Tangga

104 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 87 Ketidakhadiran

1. Ketidakhadiran anggota pengurus dalam rapat, harus

diberitahukan sebelumnya kepada Pemimpin rapat. 2. Ketidakhadiran anggota Dewan Paroki Pleno dalam rapat

Dewan Paroki Pleno dapat diwakilkan kepada anggota pengurus jenjang terdekat di bawahnya, tanpa hak suara dalam pengambilan keputusan.

3. Ketidakhadiran yang bersifat mendadak dan tidak disam-paikan kepada Pemimpin rapat, harus dipertanggung-jawabkan dalam rapat berikutnya.

Pasal 88 K u o r u m

1. Rapat dianggap sah, jika dihadiri oleh sekurang-kurangnya

setengah dari jumlah anggota Pengurus yang hadir ditambah satu, dan dalam rapat tersebut harus hadir Ketua Umum dan Ketua. Jika Ketua Umum atau Ketua berhalangan, maka yang bersangkutan harus memberikan kuasa tertulis dengan batasan yang tegas kepada Ketua lain.

2. Apabila rapat tidak mencapai kuorum, maka selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender setelah rapat pertama dapat diselenggarakan rapat kedua dengan materi yang sama.

3. Jika rapat kedua tidak mencapai kuorum seperti yang ditentukan dalam ayat 1 pasal ini, maka rapat kedua tetap sah asal dihadiri oleh Ketua Umum, seorang Ketua (jika hadir), seorang Sekretaris dan seorang Bendahara.

Page 113: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 105

Pasal 89 Pengambilan Keputusan

1. Tiap keputusan diambil dengan semangat musyawarah untuk

mufakat. 2. Apabila dengan cara musyawarah tidak dicapai mufakat,

maka keputusan diambil dengan sah jika disetujui oleh lebih dari setengah jumlah yang hadir. Dalam jumlah suara yang setuju tersebut, harus terdapat suara Ketua Umum dan Ketua.

3. Apabila berkaitan dengan iman dan moral, jika musyawarah tidak mencapai mufakat maka keputusan diambil oleh Ketua Umum. Jika Ketua Umum tidak hadir dalam rapat, keputusan diambil oleh Ketua yang memimpin rapat. Keputusan diambil setelah melakukan konsultasi tertulis dengan dan mendapat persetujuan tertulis dari Bapak Uskup, atau orang yang ditunjuk olehnya.

4. Keputusan Pengurus dapat pula diambil oleh Ketua Umum tanpa menyelenggarakan rapat pengurus, dengan ketentuan semua Pengurus telah diberitahu secara tertulis tentang usul yang bersangkutan, dan seluruh Pengurus menyetujui usul tersebut dengan menandatangani persetujuan pada usul tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan rapat pengurus.

5. Dalam proses pengambilan keputusan, Ketua Umum dan Ketua bertanggung jawab penuh untuk menjaga dan menjunjung tinggi ajaran iman dan moral Gereja.

Page 114: Pedoman Rumah Tangga

106 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 90 Batas Wewenang

1. Dalam hal-hal prinsipial yang menyangkut penafsiran Kitab

Suci, ajaran iman, dan moral, pendapat Dewan Paroki mempunyai sifat konsultatif bagi para Pastor Paroki.

2. Keputusan Pastor Paroki, yang diambil bersama dengan atau tanpa Dewan Paroki bersifat mengikat. Akan tetapi, apabila keputusan itu dinilai bertentangan dengan hukum Gereja atau merugikan Gereja atau melanggar kesejahteraan umum, maka keputusan itu hendaknya ditinjau kembali, atau apabila tidak ada tindakan, maka Bapak Uskup dapat melakukan penangguhan atau pembatalan.

Page 115: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 107

BAB XII

L A P O R A N

Pasal 91 Laporan Dewan Paroki Harian

1. Pada akhir masa kepengurusan, Dewan Paroki Harian harus

mengadakan evaluasi atas perencanaan pastoral dan pelaksanaannya.

2. Dewan Paroki Harian wajib menyerahkan laporan-laporan sebagai berikut kepada Keuskupan Agung Jakarta : a. Laporan Keuangan triwulan, selambat-lambatnya 2 (dua)

bulan berikutnya. b. Laporan Keuangan tahunan, selambat-lambatnya pada

akhir bulan Maret berikutnya. c. Laporan Kegiatan tahunan, selambat-lambatnya 2 (dua)

bulan setelah akhir tahun kalender. d. Laporan data statistik umat, selambat-lambatnya 2 (dua)

bulan setelah akhir tahun kalender. e. Laporan inventaris lengkap dari harta benda Paroki serta

perubahannya, selambat-lambatnya 2 (dua) bulan setelah akhir tahun kalender.

Page 116: Pedoman Rumah Tangga

108 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 92 Laporan Wilayah dan Lingkungan

1. Koordinator Wilayah dan Ketua Lingkungan wajib menye-

rahkan laporan keuangan triwulan kepada Bendahara Paroki selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah berakhirnya periode triwulan.

2. Koordinator Wilayah dan Ketua Lingkungan wajib menyampaikan laporan kegiatan tahunan beserta realisasi anggaran, dan laporan data statistik umat kepada Dewan Paroki Harian, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah akhir tahun kalender (akhir bulan Januari).

3. Laporan kegiatan tahunan dibuat dengan mengisi formulir laporan kegiatan yang terlampir dalam Pedoman Rumah Tangga ini (Formulir 14). Apabila suatu saat ada perubahan dalam formulir tersebut, maka akan diperbaiki dengan Surat Keputusan dari Dewan Paroki Harian.

Pasal 93 Laporan Seksi/Bagian/Kategorial

1. Ketua Seksi/Bagian/Kategorial yang meminta dukungan dana

dari Dewan Paroki Harian wajib menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas kegiatan dan anggarannya kepada Bendahara Paroki, selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah kegiatannya selesai.

2. Jika Seksi/Bagian/Kategorial yang belum menyerahkan laporan pertanggungjawaban atas kegiatannya yang telah selesai dilaksanakan, maka Seksi/Bagian/Kategorial yang

Page 117: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 109

bersangkutan tidak dapat mengajukan proposal baru untuk meminta dukungan dana bagi kegiatan berikutnya.

3. Ketua Seksi/Bagian/Kategorial wajib membuat laporan kegiatan tahunan kepada Dewan Paroki Harian.

4. Laporan kegiatan tahunan dibuat dengan mengisi formulir laporan kegiatan yang terlampir dalam Pedoman Rumah Tangga ini (Formulir 15). Apabila suatu saat ada perubahan dalam formulir tersebut, maka akan diperbaiki dengan Surat Keputusan dari Dewan Paroki Harian.

5. Pada akhir masa kepengurusan, Ketua Seksi/Bagian/ Kategorial wajib mengadakan evaluasi dan membuat laporan untuk seluruh kegiatan dan anggaran yang dilakukannya selama periode kepengurusan.

Pasal 94 Laporan Panitia

1. Panitia yang dibentuk oleh Dewan Paroki Harian wajib

memberikan progress report selama melaksanakan tugasnya. 2. Panitia wajib memberikan laporan pertanggungjawaban

setelah selesai melaksanakan tugasnya. 3. Forum untuk memberikan laporan pelaksanaan tugas

tersebut, ditentukan oleh Dewan Paroki Harian.

Page 118: Pedoman Rumah Tangga

110 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 119: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 111

BAB XIII

K E P A N I T I A A N

Pasal 95 Pembentukan Panitia

1. Untuk melaksanakan suatu tugas khusus yang bersifat

sementara, Dewan Paroki Harian dapat membentuk Kepanitiaan.

2. Kepanitiaan yang dibentuk dapat bekerja sama dengan Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian, ataupun Kelompok Kategorial terkait yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel.

Pasal 96 Jenis Panitia

Berdasarkan kebutuhan pelaksanaan tugas pelayanan Gereja, maka jenis Panitia dapat dibagi menjadi : 1. Panitia yang dibentuk secara rutin dan ditugaskan kepada

Wilayah yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel secara bergiliran antara lain : a. Panitia Paskah b. Panitia Natal Pembinaan Panitia ini berada langsung di bawah Pastor Kepala Paroki, karena berkaitan dengan pihak luar Paroki, dan menyangkut kepentingan seluruh Umat Paroki.

Page 120: Pedoman Rumah Tangga

112 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

2. Panitia yang dibentuk untuk tugas khusus, dan ditugaskan kepada Seksi/Kategorial/Tim Ahli yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel, bersama Umat yang dianggap mempunyai kemampuan dalam bidang bersangkutan antara lain : a. Panitia Pesta Nama Pelindung Paroki b. Panitia Baptisan c. Panitia Krisma d. Panitia Pembangunan e. Panitia Renovasi f. Panitia Tahbisan g. Panitia Aksi Puasa Pembangunan atau APP h. dan sebagainya

Pasal 97 Masa Kerja Panitia

1. Panitia diangkat dan dibubarkan oleh Dewan Paroki Harian,

kecuali Panitia dengan tugas khusus yang berada di bawah Seksi, seperti Panitia Komuni pertama, Panitia Krisma, Panitia KEP, dan sebagainya.

2. Panitia bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian. 3. Untuk Panitia yang berada di bawah Seksi, selain bertanggung

jawab kepada Dewan Paroki Harian, juga bertanggung jawab kepada Seksinya.

4. Masa kerja Panitia berlaku hingga selesainya tugas yang diberikan, kecuali Panitia APP yang masa kerjanya ditentukan selama kurang lebih 3 (tiga) bulan.

Page 121: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 113

Pasal 98 Susunan Panitia

Susunan panitia terdiri dari : 1. Pelindung 2. Penanggungjawab 3. Penasehat 4. Moderator 5. Pendamping 6. Seorang Ketua 7. Seorang Wakil Ketua 8. Seorang Sekretaris, atau lebih jika diperlukan 9. Seorang Bendahara, atau lebih jika diperlukan 10. Beberapa orang Ketua Unit sesuai dengan tugas yang

diemban 11. Beberapa orang anggota sesuai dengan kebutuhan

Pasal 99 Tugas Panitia

1. Membuat rencana kegiatan dengan anggaran biaya

pelaksanaan kegiatan, untuk disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

2. Jika diperlukan hendaknya mempersiapkan buku panduan pelaksanaan kegiatan.

3. Melakukan publikasi dan sosialisasi jadwal kegiatan kepada Wilayah, Lingkungan, Seksi, Kelompok kategorial, dan seluruh Umat yang ada di Paroki Maria Kusuma Karmel.

Page 122: Pedoman Rumah Tangga

114 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

4. Melakukan pengawasan atas pengadaan barang dan jasa serta pengeluaran biaya, agar sesuai dengan anggaran yang telah disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

5. Melaksanakan dan memantau jalannya kegiatan agar sesuai dengan rencana kerja.

6. Melakukan evaluasi pasca kegiatan. 7. Membuat laporan pertanggungjawaban kegiatan dan laporan

keuangan Panitia kepada Dewan Paroki Harian. 8. Panitia harus menyerahkan daftar barang, baik yang

berbentuk peralatan atau bahan yang dibeli selama Panitia bekerja kepada Dewan Paroki Harian, untuk ditentukan pengurusan dan perawatan selanjutnya.

Pasal 100 Dana Panitia

Sumber dana Panitia : 1. Kas Paroki. 2. Sumbangan yang tidak mengikat.

Page 123: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 115

BAB XIV

TIM AHLI

Pasal 101 Pengertian, Pembentukan

dan Masa Kerja 1. Tim Ahli adalah sekelompok orang yang dikumpulkan Dewan

Paroki Harian untuk konsultasi dalam bidang yang sesuai dengan kompetensi mereka.

2. Apabila diperlukan, Dewan Paroki Harian dapat membentuk Tim Ahli secara sementara untuk menangani atau memberikan saran mengenai hal-hal tertentu, misalnya dalam hal sound system, hukum, dan sebagainya.

3. Masa Kerja Tim Ahli : a. Tim Ahli diangkat dan dibubarkan oleh Dewan Paroki

Harian. b. Tim Ahli bertanggung jawab kepada Dewan Paroki

Harian. c. Masa kerja Tim Ahli berlaku hingga selesainya tugas yang

diberikan.

Page 124: Pedoman Rumah Tangga

116 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 102 Susunan Tim Ahli

Susunan Tim Ahli terdiri dari: 1. Seorang Koordinator 2. Seorang Sekretaris 3. Beberapa orang anggota sesuai dengan kebutuhan.

Pasal 103 Tugas Tim Ahli

1. Merencanakan suatu proyek khusus yang dibutuhkan dalam

pengembangan pelayanan pastoral Paroki. 2. Melakukan evaluasi profesional atas proyek yang diusulkan

oleh Dewan Paroki Harian. 3. Memberikan saran dan masukan secara teknis kepada Dewan

Paroki Harian atas proyek yang sedang direncanakan. 4. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan proyek, agar

tidak menyimpang dari rencana yang telah disetujui oleh Dewan Paroki Harian.

5. Memberikan laporan secara berkala tentang perkembangan pelaksanaan proyek kepada Dewan Paroki Harian.

Page 125: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 117

BAB XV

S E K R E T A R I A T

Pasal 104 Koordinator dan Staf

1. Sekretariat dibentuk untuk membantu pelaksanaan tugas-

tugas kesekretariatan Paroki. 2. Sekretariat terdiri dari beberapa staf yang dikepalai oleh

Koordinator Sekretariat. 3. Staf Sekretariat adalah karyawan purna waktu atau paruh

waktu yang menerima gaji atau honor. 4. Staf Sekretariat direkrut oleh Pastor Kepala Paroki setelah

berkonsultasi dengan Kepala Bagian Umum dan Dewan Paroki Harian, atau melalui prosedur kepegawaian.

5. Koordinator Sekretariat bertanggung jawab kepada Dewan Paroki Harian, dan dalam tugas sehari-hari dikoordinasikan oleh Sekretaris Dewan Paroki.

Pasal 105 Tugas Sekretariat Paroki

Sekretariat Paroki mempunyai tugas sebagai berikut : 1. Memelihara, menyimpan dan mengisi dengan cermat, tepat

waktu dan akurat buku-buku Paroki yaitu buku permandian, komuni pertama, krisma, pernikahan, perminyakan (orang

Page 126: Pedoman Rumah Tangga

118 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

sakit), kematian, buku stipendia, kartu keluarga dan buku lainnya sesuai dengan Statuta Keuskupan Regio Jawa 1995 (pasal 35 ayat 2).

2. Menjaga kerahasiaan data-data Paroki. 3. Menerima dan mendistribusikan surat-surat masuk. 4. Menyiapkan dan mendistribusikan surat-surat keluar. 5. Mengambil dan mengirim surat-surat dari dan ke Keuskupan

Agung Jakarta. 6. Menerima dan melayani Umat yang membutuhkan

pelayanan administratif. 7. Mempersiapkan dan memperbanyak lembar panduan misa

dan warta Paroki. 8. Memasukkan data Umat antara lain Kartu Keluarga, baptisan,

komuni pertama, krisma, pernikahan, perminyakan (orang sakit), dan kematian ke dalam sistem komputer gereja.

9. Melaksanakan tugas penyusunan laporan yang diberikan oleh Sekretaris Dewan Paroki.

10. Melaksanakan tugas-tugas kesekretariatan lain yang diberikan oleh Dewan Paroki Harian.

Pasal 106 Surat Menyurat

1. Semua surat yang bersifat eksternal harus memakai kop surat

Paroki, dan dikeluarkan oleh Dewan Paroki Harian. 2. Semua surat eksternal dan internal dari Dewan Paroki Harian

yang bersifat umum, ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekretaris Dewan Paroki.

Page 127: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 119

3. Semua surat eksternal dan internal dari Dewan Paroki Harian yang berkaitan dengan masalah keuangan, ditandatangani oleh Ketua Umum dan Bendahara Dewan Paroki.

4. Semua surat yang berkaitan dengan harta benda Paroki ditandatangani oleh Ketua Umum, Sekretaris Dewan Paroki dan Bendahara Dewan Paroki.

5. Hal-hal lain mengenai tata cara surat menyurat yang menyangkut antara lain kop surat, cap, penomoran, dan lain lain ditentukan oleh Sekretaris Dewan Paroki setelah berkonsultasi dengan Dewan Paroki Harian. (Lihat Pedoman Sekretariat Paroki sebagai pejabaran dari tata administrasi Paroki).

Pasal 107 Pedoman Pengesahan

Dokumen/Surat

Tiap dokumen/surat Paroki dianggap sah apabila : 1. Tanggal pembuatan surat tertera di dalam dokumen/surat. 2. Ada nomer register yang dikelola oleh Pengurus yang

bersangkutan. 3. Surat dibuat dan ditandatangani oleh para Pengurus selaras

dengan Pedoman Sekretariat Paroki. Antara lain Ketua, Sekretaris, Bendahara, Pendamping dan Moderator/Pastor Paroki.

4. Dokumen/surat ditandatangani oleh Pengurus yang telah dilantik oleh Hirarki Gereja, dengan masa tugas yang belum berakhir.

5. Ada stempel/cap di sebelah kiri atas tanda tangan Pengurus yang telah dilantik oleh Hirarki Gereja (Stempel tidak boleh

Page 128: Pedoman Rumah Tangga

120 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

menutupi tanda tangan, hanya menyentuh sebagian kecil dari tanda tangan). Stempel yang dipakai adalah Stempel yang diberikan oleh Paroki, dan harus diserahterimakan jika terjadi pergantian Pengurus.

Pasal 108 Arsip Paroki

Seluruh arsip Paroki tidak dapat dihapuskan kecuali duplikatnya.

Page 129: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 121

BAB XVI

KEUANGAN DAN HARTA BENDA PAROKI

Pasal 109 Sumber Keuangan Paroki

1. Sumber Keuangan Paroki diperoleh dari :

a. Kolekte dalam Perayaan Ekaristi yang diselenggarakan oleh Paroki.

b. Stipendium. c. Iura Stolae. d. Sumbangan-sumbangan dari pribadi atau kelompok. e. Bunga bank/deposito. f. Sumber-sumber lain yang tidak mengikat atau dengan

cara-cara lain yang tidak bertentangan dengan ajaran moral Gereja.

2. Harta Benda Paroki diperoleh dari :

a. Pembelian. b. Sumbangan. c. Hibah, dan tidak bertentangan dengan peraturan Gereja.

Page 130: Pedoman Rumah Tangga

122 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 110 K o l e k t e

A. Kolekte adalah semua sumbangan yang dikumpulkan secara

sukarela di gereja/kapel/tempat lainnya dalam rangka Perayaan Ekaristi/Ibadat Sabda/pertemuan jemaat lainnya.

B. Pembagian kolekte menurut jenisnya : 1. Kolekte yang diedarkan dalam Perayaan Ekaristi hari

Sabtu dan Minggu di dalam Teritori Paroki, yaitu : a. Kolekte pertama dimanfaatkan untuk:

(1) Membiayai kegiatan Paroki, dengan pembagian 70% untuk operasional Gereja, 25% untuk Dana Papa dan 5% untuk Kepemudaan.

(2) Dari 70% operasional Gereja harus dibagi lagi untuk Dana Solidaritas Pastoral (besar/tarif DSP ditetapkan oleh KAJ) dan dana operasional Paroki Maria Kusuma Karmel. a) Dana Solidaritas Pastoral (DSP) ditransfer ke

KAJ, dan akan digunakan oleh KAJ untuk karya teritorial yaitu bantuan kepada paroki-paroki yang membutuhkan dan karya kategorial.

b) Dana operasional Paroki Maria Kusuma Karmel digunakan untuk membiayai kegiatan dan kebutuhan Paroki, antara lain: gaji karyawan, biaya telpon/listrik, kegiatan seksi, perawatan/ pemeliharaan gedung dan sebagainya.

Page 131: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 123

(3) Kolekte Khusus dan Kolekte Wajib ditransfer seluruhnya ke Keuskupan Agung Jakarta. Kolekte khusus ini tiap tahun akan ditetapkan oleh Ekonomat KAJ, yaitu : Kolekte Kerasulan Anak-anak dan Remaja

(minggu pertama bulan Januari) Kolekte Minggu Palma Kolekte Minggu Panggilan (minggu Paskah IV) Kolekte Tahta Suci (minggu terakhir bulan

Juni) Kolekte Minggu Kitab Suci (minggu pertama

bulan September) Kolekte Minggu Misi (minggu ke-3 bulan

Oktober).

b. Kolekte kedua dengan izin dari Keuskupan Agung Jakarta dimanfaatkan untuk: (1) Untuk keperluan KAJ yaitu pendidikan calon

imam pada minggu kedua tiap bulan, dan 1 (satu) kali kolekte untuk Minggu Komunikasi Sosial (minggu ke-7 Paskah)

(2) Untuk keperluan Paroki dengan izin KAJ, contoh untuk pembangunan sarana/prasarana gereja.

2. Kolekte yang diedarkan pada saat Perayaan Ekaristi di

luar hari Sabtu dan Minggu dalam Teritori Paroki harus diserahkan kepada Paroki. Apabila ada intensi khusus, kolekte tersebut dapat diminta oleh Wilayah/ Lingkungan/Komunitas/Kelompok yang menjadi penye-lenggara.

Page 132: Pedoman Rumah Tangga

124 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 111 S t i p e n d i u m

1. Stipendium adalah sumbangan yang diterima seorang Imam

dari Umat, berkaitan dengan intensi (ujud) dalam Perayaan Ekaristi.

2. Sifatnya suka rela. 3. Stipendium digunakan untuk kepentingan kehidupan

bersama para imam di pastoran.

Pasal 112 Iura Stolae

1. Iura Stolae adalah sumbangan yang diterima seorang Imam/

Diakon tertahbis karena pelayanan sakramental dan sakramentali lainnya, misalnya : pemberkatan rumah, pemberkatan kendaraan, perminyakan, dll.

2. Sifatnya suka rela. 3. Sumbangan ini digunakan untuk kepentingan kehidupan

bersama para Imam.

Pasal 113

Pengelolaan Keuangan Lingkungan

1. Untuk mendanai kegiatan Lingkungan, Ketua Lingkungan dapat mengadakan iuran bagi Umat Lingkungannya.

Page 133: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 125

2. Besar dan cara pengumpulan iuran ditetapkan oleh masing-masing Ketua Lingkungan, dengan memperhatikan kondisi Umat di Lingkungannya.

3. Bendahara Lingkungan harus membuat laporan keuangan Lingkungan ke Bendahara Paroki tiap triwulan, yaitu : Periode Januari – Maret, April – Juni, Juli – September, dan Oktober – Desember.

4. Laporan keuangan harus sudah diserahkan ke Bendahara Paroki paling lambat 1 (satu) bulan setelah akhir masing-masing periode.

5. Untuk kegiatan tertentu yang sifatnya tidak rutin, misalnya ziarah dan lain-lain, maka Ketua Lingkungan dapat mengadakan penarikan iuran. Setelah penyelenggaraan kegiatan tersebut selesai, Bendahara Lingkungan membuat laporan keuangan yang diedarkan kepada Umat Lingkungan.

Pasal 114 Pengelolaan keuangan Wilayah

1. Untuk mendanai kegiatan Wilayah, Koordinator Wilayah

dapat mengadakan iuran dari Ketua Lingkungan. 2. Bendahara Wilayah harus membuat laporan keuangan

Wilayah ke Bendahara Paroki tiap triwulan. 3. Penggalangan dana yang dilakukan baik oleh Koordinator

Wilayah maupun Ketua Lingkungan yang melibatkan Umat di luar Paroki Maria Kusuma Karmel, harus mendapat persetujuan tertulis dari Ketua Umum Dewan Paroki Maria Kusuma Karmel.

Page 134: Pedoman Rumah Tangga

126 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 115 Pengelolaan Keuangan Paroki

1. Pengelolaan keuangan Paroki harus dilakukan berdasarkan

Pedoman Keuangan Paroki yang diterbitkan oleh KAJ. 2. Pembayaran gaji kepada karyawan Gereja baik purna waktu

maupun paruh waktu akan disesuaikan dengan ketentuan golongan karyawan, dan penggajian yang diterbitkan oleh KAJ.

3. Pendanaan Seksi, Bagian, Kategorial dan Panitia : a. Untuk penyelenggaraan suatu kegiatan di tingkat Paroki,

maka Seksi, Bagian, Kategorial, ataupun Panitia dapat mengajukan anggaran ke Dewan Paroki.

b. Sumber dana untuk kegiatan tersebut di atas, juga dapat diperoleh dengan swadaya dari masing-masing Seksi, Bagian, Kategorial atau Panitia.

c. Apabila penggalangan dana swadaya tersebut dilakukan di tingkat Paroki dan/atau di luar Paroki, maka harus mendapat persetujuan tertulis dari Ketua Umum Dewan Paroki.

d. Atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, maka Seksi, Bagian, Kategorial atau Panitia harus membuat laporan kegiatan dan laporan keuangan yang dilampiri dengan kwitansi/invoice asli atas pengeluaran dana yang dilakukan.

e. Apabila terdapat kelebihan dana atas penyelenggaraan kegiatan tersebut, maka harus dikembalikan ke Dewan Paroki.

Page 135: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 127

Pasal 116 Tim Bendahara

1. Untuk membantu Bendahara, Dewan Paroki Harian dapat

mengangkat beberapa orang yaitu kasir dan pembukuan sebagai anggota tim bendahara.

2. K A S I R

a. Kasir adalah orang yang bertugas menerima, mengeluarkan, menyimpan uang, dan mencatatnya sesuai Tata Layan Keuangan Paroki yang telah ditetapkan.

b. Tugas kasir : (1) Melaksanakan dan menaati semua tugas sesuai

mekanisme yang ditetapkan dalam Tata Layan Keuangan Paroki yang telah disetujui DP/PGDP.

(2) Menerima setoran uang dan menghitungnya dengan teliti, berdasarkan bukti-bukti yang benar, seperti: hasil penghitungan kolekte, kartu persembahan, dan lain-lain.

(3) Menyimpan uang tunai, buku cek/giro, rekening koran, buku tabungan, dan sebagainya.

(4) Menyetorkan dan atau mengambil uang/cek/giro ke dan dari Bank.

(5) Membuat bukti kas dan atau bukti bank atas semua penerimaan dan pengeluaran uang sesuai dengan Tata Layan Keuangan Paroki, dengan melampirkan semua bukti pendukungnya.

(6) Mencatat semua penerimaan dan pengeluaran uang dalam buku kas atau buku bank.

Page 136: Pedoman Rumah Tangga

128 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

(7) Setiap kali mengajukan pengisian kembali (reimbursment) kas kecil, kasir membuat rekapitulasi pengeluaran kas kecil dengan melampirkan semua bukti pengeluaran.

(8) Menyerahkan semua bukti kas dan bukti bank serta copy buku kas dan buku bank kepada petugas pembukuan.

(9) Mengambil rekening koran dan dokumen bank lainnya untuk diserahkan kepada petugas pembukuan.

3. Petugas Pembukuan

a. Petugas pembukuan adalah orang yang melaksanakan proses akuntansi mulai dari penjurnalan sampai dengan penyusunan laporan keuangan.

b. Tugas Bagian Pembukuan : (1) Memeriksa semua bukti kas dan bukti bank beserta

bukti-bukti pendukungnya, serta buku Kas dan buku bank yang diterima dari Kasir.

(2) Melakukan penjurnalan sesuai dengan ketentuan Pedoman Keuangan Paroki KAJ ke dalam Program General Ledger.

(3) Mengarsipkan semua bukti Kas, bukti bank, dan bukti Memorial berikut bukti-bukti pendukungnya.

(4) Menyusun laporan keuangan Paroki. (5) Menyimpan bukti pemotongan pajak atas bunga

simpanan dana di bank dan dokumen-dokumen perpajakan lainnya.

(6) Melaksanakan tugas-tugas lainnya yang ditentukan oleh Bendahara Paroki.

Page 137: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 129

Pasal 117 Rencana Anggaran Tahunan

1. Semua kebutuhan untuk kegiatan Paroki, Seksi, Bagian,

Kategorial atau lain-lain harus direncanakan dalam anggaran tahunan, dan pengeluarannya haruslah sesuai dengan rencana anggaran yang telah disetujui.

2. Rencana anggaran tahunan ini dibicarakan dalam rapat kerja Dewan Paroki.

3. Dalam hal-hal penting dan bila dianggap perlu, maka penggunaan dana yang belum direncanakan pada rencana anggaran tahunan, dapat disahkan jika telah dikoordinasikan dengan Bendahara dan Ketua Umum Dewan Paroki.

Pasal 118 Pengeluaran Anggaran

1. Proses pengajuan pengeluaran anggaran :

a. Tiap Seksi/Bagian/Kategorial/Panitia dan sebagainya harus mengisi dan mengajukan proposal kegiatan (Formulir dapat diambil di kasir Paroki atau Sekretariat).

b. Proposal kegiatan tersebut harus ditandatangani oleh pembuat proposal (Seksi/Bagian/Kategorial/Panitia dan sebagainya) dengan sepengetahuan Pendamping dan Moderator.

c. Proposal kegiatan sudah harus diajukan paling lambat 4 (empat) minggu sebelum kegiatan berlangsung.

d. Dalam proposal tersebut harus dicantumkan nama, alamat, dan telpon/HP yang bisa dihubungi.

Page 138: Pedoman Rumah Tangga

130 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

e. Jika kegiatan dan jumlah dana tersebut disetujui dalam rapat Dewan Paroki Harian, maka proposal tersebut akan ditandatangani oleh Ketua umum/Ketua dan Bendahara Paroki.

2. Pengeluaran yang melampaui anggaran yang telah disetujui,

diatur sebagai berikut : a. Harus sepengetahuan Pendamping dan Moderator. b. Harus mendapat persetujuan dari Ketua Umum/Ketua

dan Bendahara. c. Jika anggaran melebihi Rp. 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) hendaknya mendapat persetujuan dalam rapat Dewan Paroki Harian, yang dihadiri oleh Ketua Umum/Ketua dan Bendahara Paroki.

3. Untuk pembiayaan keperluan insidental atau mendadak yang

tidak tercantum dalam Anggaran Tahunan dan tidak dapat direncanakan sebelumnya, maka diatur sebagai berikut : a. Harus mendapat persetujuan dari Ketua Umum/Ketua

dan Bendahara Paroki. b. Jika anggaran melebihi Rp. 50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) perlu mendapat persetujuan dalam rapat Dewan Paroki Harian, yang dihadiri oleh Ketua Umum/Ketua dan Bendahara Paroki.

Page 139: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 131

Pasal 119 Daftar Inventaris

1. Bendahara Paroki wajib membuat daftar inventaris atau

daftar Aktiva Tetap lengkap dari Harta Benda Paroki sekurang-kurangnya setahun sekali, yang disertai dengan nilai perolehan tentang harta benda tersebut, bila perlu dengan bantuan seorang ahli.

2. Tembusan daftar inventaris tersebut wajib diserahkan kepada Uskup Agung Jakarta.

3. Daftar inventaris tersebut ditandatangani oleh Ketua Umum, Sekretaris dan Bendahara Dewan Paroki.

4. Tiap perubahan dalam harta benda Paroki wajib dicatat dalam daftar tersebut.

Page 140: Pedoman Rumah Tangga

132 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 141: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 133

BAB XVII

PENGURUS GEREJA DAN DANA PAPA

Pasal 120 Nama, Akta pendirian, Tugas dan Kedudukan

1. Pengurus Gereja dan Dana Papa (PGDP) adalah bentuk badan

hukum dari Dewan Paroki Harian. Badan Hukum Gereja ini disebut PGDP Paroki Maria Kusuma Karmel.

2. PGDP Paroki Maria Kusuma Karmel mulai berdiri pada tanggal 14 Desember 1992, berdasarkan Surat Keputusan Pendirian dari Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta.

3. Perubahan Anggaran Dasarnya adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris no. 94, tertanggal 24 Agustus 2008.

4. PGDP Paroki Maria Kusuma Karmel berkedudukan di Jl. Kusuma no. 1, Kaveling DKI, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.

5. Tugas dan penjelasan mengenai PGDP adalah seperti tercantum dalam Perubahan Anggaran Dasar Pengurus Gereja dan Dana Papa Roma Katolik Keuskupan Agung Jakarta tahun 2008.

Page 142: Pedoman Rumah Tangga

134 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Pasal 121 Susunan Pengurus

1. Susunan pengurus PGDP adalah sebagai berikut :

a. Ketua Umum : Pastor Kepala b. Ketua : Pastor Rekan c. Wakil Ketua : Wakil Ketua Dewan Paroki d. Sekretaris I : Sekretaris I Dewan Paroki e. Sekretaris II : Sekretaris II Dewan Paroki f. Bendahara I : Bendahara I Dewan Paroki g. Bendahara II : Bendahara II Dewan Paroki h. Anggota : Anggota Dewan Paroki

2. Untuk menjamin kesatuan kebijakan dalam pengelolaan

Paroki, maka secara ex-officio seluruh Dewan Paroki Harian menjadi PGDP.

Pasal 122 Kewenangan PGDP

1. Secara khusus, Ketua Umum Dewan Paroki bersama-sama

dengan Sekretaris I dan Bendahara I selaku PGDP dapat mewakili Paroki Maria Kusuma Karmel, baik di dalam maupun di luar pengadilan, serta berhak menjalankan tindakan hukum atas nama Paroki Maria Kusuma Karmel.

2. Semua keperluan yang menyangkut pengurusan tanah,

bangunan, keuangan, dan harta benda Paroki hendaknya dilakukan atas nama PGDP Paroki Maria Kusuma Karmel, dan ditandatangani oleh Ketua dengan Sekretaris dan Bendahara.

Page 143: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 135

3. Batasan kewenangan seperti tersebut dalam ayat 1 dan 2 di atas, diatur sesuai dengan Perubahan Anggaran Dasar PGDP Roma Katolik Keuskupan Agung Jakarta tahun 2008 pasal 9.

Page 144: Pedoman Rumah Tangga

136 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 145: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 137

BAB XVIII

KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 123 Kebijakan dan Pedoman Pelayanan Pastoral

Paroki Maria Kusuma Karmel

1. Umat yang membutuhkan pelayanan Sakramen hendaknya sepengetahuan Ketua Lingkungan, kecuali Sakramen Perminyakan.

2. Formulir yang dibutuhkan untuk penerimaan/pelayanan

Sakramen dapat diperoleh di Sekretariat Paroki atau Ketua Lingkungan.

3. Pada peringatan arwah orang beriman (tanggal 2 November)

dilarang untuk melaksanakan Misa ritual yaitu Misa yang dirayakan dalam kaitan dengan Sakramen dan Sakramentali (PUMR 2000 no. 372).

4. Sakramen Baptis

a. Baptis Balita (1) Mengisi formulir baptis balita, yang dapat diambil

di Sekretariat Paroki atau Ketua Lingkungan. (2) Batas maksimun baptis balita adalah 5 (lima) tahun. (3) Orang tua dan wali baptis wajib mengikuti rekoleksi

yang diadakan seminggu sebelum baptisan.

Page 146: Pedoman Rumah Tangga

138 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

(4) Baptis balita dilaksanakan pada awal bulan di Gereja Maria Kusuma Karmel, kecuali ada pengumuman untuk pembatalan.

b. Baptis dewasa (1) Mengikuti pelajaran yang dilaksanakan oleh Pastor

Paroki atau Katekis Paroki Maria Kusuma Karmel, sesuai dengan jadwal masing-masing kelompok.

(2) Pelajaran dilaksanakan kurang lebih 1 (satu) tahun. Ada pengecualian untuk lansia.

(3) Baptis dewasa dilaksanakan 2 (dua) kali setahun di Gereja Maria Kusuma Karmel, yaitu menjelang Natal dan Paskah.

(4) Setelah baptisan, para baptisan baru masih perlu mendapat pendampingan/pendalaman iman (mistagogi).

5. Sakramen Ekaristi dan Ibadat Sabda

a. Penerimaan Komuni Pertama (1) Jadwal penerimaan Komuni Pertama setahun

sekali, ditentukan oleh Seksi Katekese Paroki Maria Kusuma Karmel bekerja sama dengan sekolah-sekolah Katolik yang ada di Wilayah Paroki Maria Kusuma Karmel.

(2) Batas minimum penerima Komuni Pertama adalah anak-anak kelas IV SD.

(3) Calon penerima Komuni Pertama wajib mengikuti pelajaran, rekoleksi, dan pengakuan dosa sebagai persiapan Komuni Pertama sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Page 147: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 139

(4) Anak cacat mental juga dapat menerima Komuni Pertama, asal ia mengerti bahwa itu tubuh Kristus.

b. Perayaan Ekaristi di Lingkungan.

Perayaan Ekaristi di lingkungan untuk ujud apa pun, tidak diperkenankan dilakukan pada hari Sabtu sore hingga Minggu sore (kecuali no. 9f pasal ini). Pada hari tersebut, Umat diajak untuk mengikuti Perayaan Ekaristi secara bersama di Paroki. Jadi Perayaan Ekaristi hendaknya dilakukan di hari lain, juga bila dipimpin oleh Pastor dari luar Paroki.

c. Perayaan Ekaristi yang dilayani oleh Pastor dari luar

Paroki. Perayaan Ekaristi untuk ujud apa pun yang dilakukan oleh Pastor tamu dari luar Paroki Maria Kusuma Karmel, hendaknya seizin dan sepengetahuan dari Pastor Paroki. Permohonan dapat dilakukan secara lisan atau tertulis oleh Ketua Lingkungan.

d. Umat yang membutuhkan pelayanan dari Pastor Paroki baik untuk Perayaan Ekaristi/Doa/Ibadat/kegiatan lain di Lingkungan atau Kelompok Kategorial yang dapat direncanakan, sebaiknya menyampaikannya kepada Pastor Paroki selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum bulan berjalan. Hal ini dibutuhkan Pastor untuk mengatur jadwal kunjungan dan reksa Pastoral hingga ke lingkungan-lingkungan.

Page 148: Pedoman Rumah Tangga

140 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

6. Sakramen Krisma a. Jadwal penerimaan Sakramen Krisma 2 (dua) tahun

sekali. Jadwal tersebut ditentukan setelah Sekretaris Paroki berkonsultasi dengan Sekretariat KAJ (disesuaikan dengan kunjungan Bapak Uskup).

b. Batas minimum penerima Sakramen Krisma adalah anak kelas 1 (satu) SMP.

c. Calon penerima Sakramen Krisma wajib mengikuti pelajaran, rekoleksi, dan pengakuan dosa sebagai persiapan penerimaan Sakramen Krisma, sesuai dengan jadwal yang akan ditentukan oleh Seksi Katekese Paroki Maria Kusuma Karmel.

7. Sakramen Pernikahan

a. Menghubungi Romo Paroki atau Romo Moderator Wilayah yang bersangkutan, untuk membicarakan persiapan pernikahan yang akan dilakukan. Misalnya tanggal pernikahan, jadwal penyelidikan kanonik, dan hal-hal yang perlu dipersiapkan secara khusus oleh kedua calon pengantin.

b. Menghubungi Sekretariat Paroki untuk pengurusan hal-hal yang bersifat administrasi. Misalnya untuk mengetahui prosedur pernikahan di Gereja Maria Kusuma Karmel, mengambil formulir surat keterangan pernikahan, formulir surat pengantar untuk kursus persiapan pernikahan, melengkapi surat-surat yang diperlukan, dan sebagainya.

Page 149: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 141

c. Aspek liturgis yang harus diperhatikan : (1) Masa Adven Pernikahan di masa ini harus bersifat sederhana,

terutama untuk dekorasi dan kor. Paroki tidak mengizinkan pernikahan pada minggu ke-3 dan ke-4 sampai dengan akhir tahun.

(2) Masa Prapaskah Karena pentingnya pertobatan dalam masa

prapaskah bagi seluruh Umat, maka pernikahan pada masa ini tidak diizinkan. Bila terpaksa, harus dengan sangat sederhana (tidak ada hiasan dan kor).

(3) Teks dan Lagu Upacara

a) Tata upacara pernikahan dan teks upacara harus diserahkan kepada Pastor Peneguh untuk dikoreksi, sebelum diperbanyak.

b) Lagu-lagu yang akan dipergunakan sebaiknya memerhatikan kaidah lagu liturgis, bukan lagu-lagu pop rohani.

(4) Persiapan rohani, yaitu pengakuan dosa sebelum

berlangsungnya upacara pernikahan, sangat dianjurkan bagi calon pengantin yang beragama Katolik.

(5) Upacara pernikahan dengan/tanpa Perayaan

Ekaristi a) Jika kedua calon pengantin Katolik,

pemberkatan dapat dilakukan di dalam

Page 150: Pedoman Rumah Tangga

142 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Perayaan Ekaristi, dan pernikahan tersebut merupakan sakramen.

b) Jika pernikahan tersebut adalah pernikahan campur beda Gereja, yang artinya pernikahan antara seorang yang dibaptis Katolik dengan seorang yang dibaptis Kristen non-Katolik, maka upacara pernikahan ini tidak dianjurkan dengan Perayaan Ekaristi, untuk menghormati pasangan yang tidak beragama Katolik. (Kalau pasangan yang Katolik memaksa dan tidak dapat diberi pengertian, maka dapat dilakukan dengan Perayaan Ekaristi jika pasangan yang non-Katolik benar-benar mengizinkan.)

c) Jika pernikahan tersebut adalah pernikahan campur beda agama, yang artinya pernikahan antara seorang yang dibaptis Katolik dengan seorang yang tidak dibaptis, maka pernikahan ini sangat tidak dianjurkan dengan Perayaan Ekaristi, demi menghormati pasangan yang tidak beragama Katolik.

8. Sakramen Perminyakan

a. Sakramen Perminyakan diberikan kepada orang sakit (gawat). Jika dapat sebaiknya si sakit masih sadar, supaya ada komunikasi dengan Imam yang memberi sakramen. Sakramen Perminyakan juga dapat diberikan kepada orang yang akan menjalani operasi besar/lansia yang sudah tidak berdaya.

b. Sakramen ini dapat diberikan lebih dari satu kali, jika si sakit sembuh dan kembali sakit lagi.

Page 151: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 143

c. Jika Ketua Lingkungan tidak tahu, hendaknya Keluarga dari Umat yang menerima Sakramen Perminyakan segera melapor, supaya dapat dicatat oleh Ketua Lingkungan. Pencatatan ini berguna untuk pembuatan statistik Paroki di akhir tahun.

d. Pencatatan juga dilakukan oleh Imam yang memberi Sakramen Perminyakan. Formulir yang telah diisi hendaknya dikembalikan ke Sekretariat Paroki.

9. Perayaan Ekaristi/Ibadat Arwah a. Bila ada yang meninggal, harap menghubungi Ketua

Lingkungan yang akan berkoordinasi dengan pihak-pihak yang terkait.

b. Ketua Lingkungan wajib membuat laporan kematian yang

diserahkan kepada Sekretariat Paroki. c. Perayaan Ekaristi di rumah duka (sebelum dimakamkan)

akan dilayani oleh Pastor Paroki sekali saja, sedangkan ibadat lainnya bisa dilayani oleh Prodiakon. Bila Pastor Paroki tidak bisa melayani, maka bisa mencari Pastor di luar Paroki.

d. Peringatan arwah untuk 7 (tujuh) hari sebaiknya

diintensikan dalam Perayaan Ekaristi di gereja. Apabila mungkin, maka hari ke-40 dan lainnya dapat dimintakan Misa ke Pastor Paroki.

Page 152: Pedoman Rumah Tangga

144 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

e. Bila Misa arwah di rumah duka jatuh pada hari Sabtu sore hingga Minggu sore, di mana kesulitan mencari Pastor Paroki yang bertugas, maka bisa mencari Pastor di luar Paroki.

f. Bila jenazah tidak disemayamkan di rumah duka tetapi di

rumah yang bersangkutan dan akan segera dimakamkan, maka Perayaan Ekaristi bisa dilaksanakan di rumah yang meninggal, meskipun pada hari Sabtu sore hingga Minggu sore (bila tidak mengalami kesulitan dengan jadwal Pastor Paroki, atau bisa juga dilakukan dengan ibadat Sabda oleh Prodiakon).

g. Misa requiem di gereja

(1) Meskipun gereja adalah milik Umat, tapi tidak semua jenazah dapat disemayamkan di gereja. Jenazah yang dapat dibawa ke dalam gereja untuk Misa requiem adalah Umat yang mengusahakan pembangunan gereja Maria Kusuma Karmel, Pengurus Dewan Paroki Pleno baik yang mantan maupun masih menjabat.

(2) Untuk Umat Katolik umumnya, hendaknya jenazah tidak dibawa ke dalam gereja, supaya gereja tidak terkesan rumah duka.

(3) Pada kasus-kasus tertentu, untuk Umat Katolik yang tidak mampu dan rumahnya tidak memungkinkan untuk menyemayamkan jenazah, maka dengan seizin keluarga, PSE Paroki Maria Kusuma Karmel akan membantu pengurusannya. Jenazah dapat disemayamkan di rumah duka sesuai dengan perjanjian antara PSE dengan pihak rumah

Page 153: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 145

duka, atau disemayamkan di lobby Gedung Kusuma Karmel tapi harus segera dimakamkan (hanya untuk doa dan Misa, tidak lebih dari sehari semalam).

Page 154: Pedoman Rumah Tangga

146 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 155: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 147

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 124 P e n u t u p

1. Hal-hal yang belum atau tidak cukup diatur dalam Pedoman

Rumah Tangga ini, dapat diatur dengan petunjuk pelaksanaan oleh masing-masing Wilayah, Lingkungan, Seksi, Bagian, atau Kelompok Kategorial sepanjang tidak bertentangan dengan isi dan jiwa dari Pedoman Rumah Tangga ini.

2. Petunjuk pelaksanaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1

(satu) di atas, hanya dapat berlaku efektif setelah disahkan oleh Ketua Umum Dewan Paroki.

3. Pedoman Rumah Tangga Paroki ini dibuat untuk melengkapi

Pedoman Dasar Dewan Paroki Keuskupan Agung Jakarta tahun 2008, dan untuk menumbuhkembangkan semangat ketertiban dan keteraturan agar pelayanan kepada Umat dapat terlaksana dengan baik, efisien, dan efektif.

4. Dalam penggunaan Pedoman Rumah Tangga ini, hendaknya

selalu dilandasi oleh semangat pelayanan dan persaudaraan. 5. Pedoman Rumah Tangga ini juga disusun sejelas mungkin

agar mudah dipahami, serta mengatur hal-hal yang lebih rinci

Page 156: Pedoman Rumah Tangga

148 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

dan lebih sesuai dengan keadaan Paroki Maria Kusuma Karmel, dalam menyelenggarakan pelayanan Gereja sebagai tanda dan sarana keselamatan Allah.

6. Dengan terbitnya Pedoman Rumah Tangga ini, diharapkan

Paroki Maria Kusuma Karmel dapat menjadi terang dan garam dunia, di tengah tantangan proses perkembangan dan perubahan sosial di dalam masyarakat, khususnya di wilayah pelayanan Paroki Maria Kusuma Karmel yang berbasis Lingkungan dan Kategorial.

7. Pedoman Rumah Tangga ini berlaku sejak mendapat

persetujuan Uskup Keuskupan Agung Jakarta, dan apabila terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali serta diperbaiki sebagaimana mestinya.

Page 157: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 149

DITETAPKAN : DI JAKARTA PADA TANGGAL : 31 Desember 2012

PGDP/PENGURUS DEWAN PAROKI MARIA KUSUMA KARMEL, Laurens Reges, Go Paschalis Ignatius Tumarno,O.Carm Sekretaris I Ketua Umum

DISAHKAN : DI JAKARTA PADA TANGGAL :

Mgr. Ignatius Suharyo, Pr USKUP AGUNG JAKARTA

Page 158: Pedoman Rumah Tangga

150 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 159: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 151

Page 160: Pedoman Rumah Tangga

152 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 161: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 153

Page 162: Pedoman Rumah Tangga

154 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 163: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 155

Page 164: Pedoman Rumah Tangga

156 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 165: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 157

Page 166: Pedoman Rumah Tangga

158 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 167: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 159

Page 168: Pedoman Rumah Tangga

160 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 169: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 161

Page 170: Pedoman Rumah Tangga

162 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 171: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 163

Page 172: Pedoman Rumah Tangga

164 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 173: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 165

Page 174: Pedoman Rumah Tangga

166 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 175: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 167

Page 176: Pedoman Rumah Tangga

168 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 177: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 169

Page 178: Pedoman Rumah Tangga

170 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 179: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 171

Page 180: Pedoman Rumah Tangga

172 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 181: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 173

Page 182: Pedoman Rumah Tangga

174 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 183: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 175

Page 184: Pedoman Rumah Tangga

176 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 185: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 177

Page 186: Pedoman Rumah Tangga

178 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 187: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 179

Page 188: Pedoman Rumah Tangga

180 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 189: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 181

Page 190: Pedoman Rumah Tangga

182 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 191: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 183

Page 192: Pedoman Rumah Tangga

184 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 193: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 185

Page 194: Pedoman Rumah Tangga

186 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 195: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 187

Page 196: Pedoman Rumah Tangga

188 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 197: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 189

Page 198: Pedoman Rumah Tangga

190 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 199: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 191

Page 200: Pedoman Rumah Tangga

192 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 201: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 193

Page 202: Pedoman Rumah Tangga

194 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 203: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 195

Page 204: Pedoman Rumah Tangga

196 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 205: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 197

Page 206: Pedoman Rumah Tangga

198 Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK

Page 207: Pedoman Rumah Tangga

Pedoman Rumah Tangga Paroki MKK 199