32
Pertemuan ke 1 Modul 1 MEMBANGUN SIKAP WIRAUSAHA (ENTEPRENEURSHIP) A. PENDAHULUAN Rasullullah adalah seorang wirausaha yang sukses, beliau adalah seorang yang cerdas dalam menawarkan barang dagangannya, sifat jujur yang beliau miliki merupakan modal utama dalam meyakinkan pada pembeli, disamping itu sikap sopan, dan tegas dalam bisnisnya merupakan bukti ketangguhanya dalam berdagang. Padahal kunci keberhasilan dalam berwirausaha terletak pada bagaimana seorang mampu menghadirkan dan meyakinkan konsumen menjadi pembeli untuk memenuhi kebutuhannya dan pembeli / user tersebut merasa puas atas hasil yang diperolehnya. Proses menghadirkan barang atau jasa tidak mesti harus memproduksi barang , bisa juga dilakukan pembelian dari sumber lain , produsen lain, sedangkan proses untuk menyakinkan konsumen untuk bisa menjadi pelanggan, nasabah ataupun pembeli diperlukan kemampuan manajerial yang baik. Karena tingkat persaingan yang ketat maka kedua hal tersebut diatas dalam upayanya sangat melekat pada

Download Kewirausahaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Download Kewirausahaan

Pertemuan ke 1

Modul 1

MEMBANGUN SIKAP WIRAUSAHA (ENTEPRENEURSHIP)

A. PENDAHULUAN

Rasullullah adalah seorang wirausaha yang sukses, beliau

adalah seorang yang cerdas dalam menawarkan barang

dagangannya, sifat jujur yang beliau miliki merupakan modal utama

dalam meyakinkan pada pembeli, disamping itu sikap sopan, dan

tegas dalam bisnisnya merupakan bukti ketangguhanya dalam

berdagang.

Padahal kunci keberhasilan dalam berwirausaha terletak

pada bagaimana seorang mampu menghadirkan dan meyakinkan

konsumen menjadi pembeli untuk memenuhi kebutuhannya dan

pembeli / user tersebut merasa puas atas hasil yang diperolehnya.

Proses menghadirkan barang atau jasa tidak mesti harus

memproduksi barang , bisa juga dilakukan pembelian dari sumber

lain , produsen lain, sedangkan proses untuk menyakinkan

konsumen untuk bisa menjadi pelanggan, nasabah ataupun pembeli

diperlukan kemampuan manajerial yang baik.

Karena tingkat persaingan yang ketat maka kedua hal

tersebut diatas dalam upayanya sangat melekat pada diri maupun

kelompok pelaku usaha itu sendiri.Tolok ukurnya adalah apakah

yang diupayakan telah mencapai hasil yang yang maksimal atau

belum. Untuk itu para pelaku usaha dituntut untuk bisa memiliki

jiwa dan watak wirausahawan yang handal. Seperti apakah mereka

itu ?

Page 2: Download Kewirausahaan

B. WATAK PRIBADI WIRAUSAHA

CIRI WATAKPercaya diri

Berorientasi pada tugas dan hasil

Pengambilan resiko

Kepemimpinan

Keyakinan, ketidak tergantungan, individu-alitas, optimis

Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan ketabahan, tekad dan kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan inisiatif

Kemampuan mengambil resiko , suka pada tantangan

Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain

Keorisinilan

Berorientasi ke masa depan

Menanggapi saran-saran dan kritik, inovatif dan kreatif., flesibel.

Punya banyak sumber, serba bisa, mengetahui banyak pandangan ke depan. , prespektif

C. FALSAFAH WIRAUSAHA

Para wirausaha mengambil resiko kegagalan dengan jalan

menerima tanggung jawab atas tindakannya sendiri. beberapa

wirausaha berhasil setelah mengalami banyak kegagalan. Para

wirausaha mempercayai bahwa kegagalan adalah kunci dari

keberhasilan, dan dengan adanya kegagalan-kegagalan yang ada

akan lebih memacu seorang wirausaha untuk mencoba lagi sampai

berhasil.

Belajar dari pengalaman -pengalaman masa lalu yang akan

membantu dalam menyalurkan kegiatan -kegiatan untuk mencapai

hasil-hasil yang lebih positif dan keberhasilan perupakan buah dari

usaha -usaha yang tidak mengenal lelah.

Page 3: Download Kewirausahaan

D. PRIBADI WIRAUSAHA

Pengalaman wirausaha dimasa lampau biasanya luas dan

beragam serta menentukan situasi kehidupannya sekarang. Untuk

mencapai keberhasilan haruslah bersedia belajar dari pengalaman

dan berusaha dari waktu ke waktu, menggunakan cara baru untuk

meningkatkan produktivitas. Salah satu kunci utama bagi

keberhasilan adalah keterlibatan dalam pertumbuhan pribadi secara

terus menerus.

Pertemuan ke II dan III

MODUL 2

MEMBANGUN SIKAP POSITIF DI BISNIS

A. MENJADI WIRAUSAHA

Berwirausaha adalah suatu gaya hidup dan prinsip-prinsip

tertentu yang akan mempengaruhi strategi karir anda. Bersifat

flesibel dan imaginatif, mampu merencanakan, mengambil resiko,

mengambil keputusan-keputusan dan mengambil tindakan untuk

mencapai tujuan. Anda harus menyusun prioritas dalam sasaran-

sasaran karir, dan hasil-hasil yang diinginkan harus berkaitan

dengan tujuan-tujuan yang dapat diukur dan berarti, anda harus

menimbang sifat-sifat pribadi anda secara realistik.

Makna menjadi seorang wirausaha adalah bekerja untuk

meningkatkan tingkat hidup orang lain dan memperbaiki kehidupan

mereka serta melayani kebutuhan masyarakat.

Para wirausaha memilki kemampuan -kemampuan tertentu

yang dapat diterapkan pada sejumlah karier yang luas. Faktor-

Page 4: Download Kewirausahaan

faktor berikut dapat memabntu mengembangkan sikap-sikap

kewirausahaan dalam kareir :

1. Memiliki karier yang akan memberikan kemungkinan untuk

mewujudkan diri secara kreatif dan memungkinakan

pertumbuhan pribadi dan profesi.

2. Jika memulai karier , hendaknya mencontoh tindakan orang-

orang yang berhasil dalam bidang pekerjaan sama memusatkan

perhatian pada aspek-aspek khusus dari orang yang berhasil dan

mengembangkan sifat-sifat positif melalui praktek sehari-hari.

3. Mengetahui sebanyak mungkin tentang karier yang telah dipilih.

4. Berusaha meningkatkan diri , untuk menciptakan sumber-

perbaikan diri.

5. Menerima perubahan dan menggunakan perubahan untuk

memotivasi diri guna mencapai tujuan atau sasaran yang lebih

tinggi.

6. Mengorientasikan tindakan untuk mendapatkan keuntungan

dari peluang-peluang yang menghantarkan mereka sukses.

7. Mengerti tentang kekuatan dan kelemahan dari pribadi secara

baik

8. Membuat beberapa hal menjadi rutin agar mempunyai lebih

banyak waktu untuk berwirausaha dalam kegiatan sehari-hari.

9. Menerima tanggungjawab untuk mensukseskan suatu kegitan.

10. Mampu menggabungkan sifat-sifat pribadi dari para individu

yang bekerja dalam upaya mencapai hasil yang maksimal

11. Berani mengambil keputusan

12. Janganlah memboroskan waktu dengan menyesali kegagalan-

kegagalan di masa lampau

B. SIKAP MENTAL

Page 5: Download Kewirausahaan

Para wirausaha merupakan individu-individu yang matang yang

telah mengembangkan suatu cara menilai pengalaman-pengalaman

secara sehat.

Berikut saran-saran untuk membantu mengembangkan sikap

mental yang baik :

1. Tunjukan sikap mental yang positif terhadap suatu pekerjaan,

karena sikap tersebut akan ikut andil dalam menentukan suatu

keberhasilan.

2. Sediakan waktu beberapa saat setiap hari untuk merenungkan

pikiran yang akan memungkinkan terarah pada kegiatan-

kegiatan yang berarti.

3. Gunakan imajinasi anda untuk meluaskan pikiran dan cobalah

pikirkan yang besar-besar.

4. Tunjukkan rasa humor yang akan berpengaruh pada orang lain

dengan jalan menyebarkan optimisme dan suasana yang santai.

5. Pikiran harus terorganisasi dengan baik dan mampu

memfokuskan pada berbagai prolem/ persoalan.

Para wirausaha yang berhasil menikmati pekerjaan mereka dan

berdedikasi total terhadap apa yang mereka lakukan. Sikap mental

positif mereka mengubah pekerjaan menjadi pekerjaan yang

menggaiarahkan, menarik dan memberi kepuasan.

Faktor-faktor berikut ini berguna bagi wirausaha dalam

mengembangkan sikap mental yang positif :

1. Pusatkan perhatian dan gunakan pikiran secara produktif.

2. Pilihlah sasaran –sasaran positif di dalam suatu pekerjaan.

3. Bergaul dengan orang-orang yang berpikir dan bertindak secara

wirausaha.

4. Harus selalu awas terhadap peluang –peluang untuk

meningkatkan situasi baik dalam kehidupan pribadi maupun

dalam kehidupan masyarakat.

Page 6: Download Kewirausahaan

5. jangan takut meninggalkan ide, jika tidak menghasilkan hasil

yang benar.

6. Apabila lingkungan tidak memenuhi kebutuhan , maka ubahlah

lingkungan itu atau pindak lingkungan lain yang positif dan

memungkinkan tercapainya sasaran-sasaran yang patut

diinginkan.

7. Percayalah pada bakat-bakat yang ada di dalam diri kita.

8. Hilangkan beban mental dengan mengambil tindakan.

Denga demikian sikap mental positif akan memberikan sumbangan

yang besar dalam mencapai keberhasilan.

C. PENTINGNYA SIKAP POSITIF WIRAUSAHA DALAM BERBISNIS

Ada beberapa karakteristik yang harus dibangun dan dipertahankan

untuk bisa sukses yaitu :

1. Rasa tanggungjawab yang besar

2. Disiplin

3. Bersikap jujur

4. Memiliki kredibilitas tinggi

5. Menggunakan akal sehat

6. Memiliki energi dan stamina yang tinggi

7. Setia dan tabah dalam menghadapi segala situasi.

Supaya hasilnya bisa optimal dalam kehidupan bisnis maka perlu

memperhatikan :

1. jangan putus asa, bangkitkan sikap optimis

2. Perbanyak dan pelihara hubungan silaturahmi

3. Menuntu ilmu baik formal dan non formal,

4. Belajar pada orang sukses,

5. Adil dan jujur, kejujuran membawa kebaikan dansangat

dihormati serta dihargai.

6. Sabar tekun dan tabah. Sikap ini menimbulkan sikap kesiagaan

yang terus menerus .

Page 7: Download Kewirausahaan

7. Bekerja didunia orang lain seharusnya kita lebih bisa karena

melihat orang lain pernah melakukannya.

Page 8: Download Kewirausahaan

Pertemuan ke IV dan V

MODUL 3

BAGAIMANA WIRAUSAHA MEMBUKA PELUANG USAHA

A. Prinsip dasar membuka peluang usaha adalah :

1. Memiliki motivasi , tekad yang bulat dan kuat.

2. Cerdas dalam teknik pengambilan resiko

3. Percara diri

4. Memiliki wawasan luas

5. Memiliki naluri kuat

6. Tidak suka diatur oleh orang lain

7. Menerima pendapat orang lain.

B. Strategi membuka peluang usaha adalah :

1. Jangan ragu

2. Menhilangkan rasa pesimis

3. Bangikitkan sifat optimis

4. Berupaya menutup kelemahan perusahaan

5. Mau belajar pada pengalaman orang lain

6. Memiliki wawasan luas.

C. Identifikasi membuka peluang usaha

1. Apa saja yang bisa dijadikan usaha

2. Apa saja yang anda ketahui tentang usaha tersebut

3. Mana yang bisa anda lakukan

4. Mana yang paling mudah anda lakukan dan punya peluang

5. Mana yang paling mudah anda lakkan dan senangi serta memiliki

peluang besar ?

D. Tantangan wirausaha

Seorang wira usaha dituntut untuk bisa memenuhi kriteria sebagai

seorang wirausahawan, karena mereka secara manajerial dituntut

Page 9: Download Kewirausahaan

untuk bisa berusaha dan mensukseskan usahanya. Tantangan

tersbesar yang dihadapai oleh wirausahwan adalah kemampuan

dirinya menghadapai kehidupan masa depan yang penuh persaingan

dan keterbatasan -keterbatasan . Upaya yang bisa dilakukan adalah

mencari beberapa potensi yang ada dengan harapan dalam gerak

langkah usahanya bisa cepat berhasil. Dengan demikian diharapkan

anda bisa memenuhi kriteria tersebut dan dengan sendirinya sukes

akan diraihnya.

Pertemuan ke VI dan VII

MODUL 4

MOTIVASI BERPRESTASI

A. LANDASAN MOTIVASI BERPRESTASI

Di dalam kehidupan kewirausahawanan pengenalan terhadap diri sendiri, baik

yang menyangkut kekuatan maupun kelemahan dari seorang wirausahawan sangat

penting. Dengan mengenal akan gambaran dirinya, seorang wirausahawan dapat

mengerti secara persis potensi yang sebenarnya ada dan terkandung dalam diri seorang

wirausahawan akan memberikan dorongan yang kuat dalam mencapai tujuan usaha

yang telah ditetapkan.

Menganalisa dan berusaha memahami kekuatan dan kelemahan diri dan upaya

melakukan hal-hal yang perlu ditingkatkan merupakan modal dasar bagi seorang

wirausahawan. Mereka yang berhasil dalam usahanya sehingga mampu membesarkan

perusahaannya pasti memahami segala kekuatan dan kelemahan diri mereka.

Semakin yakin seseorang dapat mengorganisasikan berbagai kekuatan dan

kelemahan, maka semakin yakin bahwa dirinya dapat mewujudkan suatu prestasi.

Keyakinan dapat meraih prestasi mampu mengakal berbagai kemungkinan buruk yang

mengarahkan seseorang ke dalam jurang kegagalan. Pribadi seorang wirausahawan

yangmemiliki keyakinan mampu meraih prestasi optimal adalah pribadi wirausahawan

yang antara lain :

Page 10: Download Kewirausahaan

1. Perilakunya berorientasi pada tindakan serta memiliki motivasi yang tinggi dalam

mengambil resiko guna mencapai tujuan usaha yang telah ditetapkan.

2. Ia mampu mendayagunakan kekuatan-kekuatan yang ada padanya secara positif

dan secara konsisten berupaya mengurangi berbagai kelemahan yang ada.

3. Ia mempunya perilaku yang agresif dalam mengejar tujuan usahanya, dengan kata

lain perilakunya berorientasi pada tujuan dan hasil.

4. Mau belajar dari pengalaman dan menjalankan usahany dari waktu ke waktu.

5. Memupuk dan mengembangkan pribadinya secara terus-menerus.

Setiap wirausahawan yang menghendaki prestasi optimal harus membentuk dirinya

menurut gambaran yang diinginkannya. Gambaran kepribadian seorang

wirausahawan yang berprestasi tidak datang begitu saja, ia bukan anugrah tetapi lebih

merupakan keadaan perilaku yang terus –menerus berproses, dapat dipelajari dan

dikembangkan. Kebehasilan dan kegagalan merupakan serangkaian pengalaman dari

praktek bisnis yang harus dihadapi supaya seorang wirausahawan dapat mawas diri.

Mengungkapkan motivasi berprestasi pada diri seorang wirausahawan adalah hal

yang cukup sulit. Meskipun demikian motivasi berprestasi seorang wirausahawan itu

mencermikan cara berpikir dan berperilaku dalam rangka pencapaian aspirasi dan

aktualisasi diri. Untuk itu seorang wirausahawan harus mengembangkan cara berpikir

dan berperilaku positif.

Sikap positif seorang wirausahawan ditandai dengan hal-hal sebagai berikut :

1. Selalu menggunakan pikiran secara produktif.

2. Bergaul dengan orang yang berpikiran dan bertindak bisnis.

3. Fleksibel terhadap gagasan dan ide.

4. Dapat menyelesaikan konflik mental secepat mungkin.

5. Mampu mengambil keputusan dalam suasana stress.

6. Dapat mengubah lingkungan ke arah yang lebih positif.

Sejumlah aspek yang menyangkut sikap positif serang wirausahawan

sebagaimana disebutkan di atas dapat membantu mengembangkan prestasi diri

yang pada gilirannya akan sangat membantu wirausahawan dalam menjalankan

usahanya.

Page 11: Download Kewirausahaan

B. MENGENAL DIRI DENGAN PROGRAM PELATIHAN PENGEMBANGAN

MOTIVASI BERPRESTASI

Apabila suatu kegiatan usaha diartikan sebagai suatu aktivitas yang dilakukan

untuk mencapai tujuan tertentu, maka bekerja dan berusaha adalah sesuatu yang

lumrah dan wajar. Karena tidak ada seorangpun diatara kita yang sanggup mencapai

sesuatu tanpa usaha. Kini yang menjadi permasalahan adalah sejauh mana seseorang

sanggup menampilkan usaha kerja terbaik yang tercermin mprestasi kerja yang

optimal.

Untuk menjelaskan hal ini perlu melihat pada faktor yang mempengaruhi prestasi

dan kinerja seseorang. Ada dua persyaratan pokok yang harus dipenuhi oleh

seseorang apabila ingin berprestasi optimal,yaitu :

1. Kemampuan (Competence)

Kemampuan wirausahawan ini menyangkut kemampuan baik manajerial

maupun teknis produksi. Seorang wirausahawan dianggap berkemampuan secara

menejerial apabila ia mengkuasai bagaimana merencanakan, mengoragnisasikan,

mengkoordinasikan, melaksanakan serta mengendalikan bidang usaha yang

dijalaninya. Kemampuan ini dapat ditingkatkan melalui pendidikan, pelatihan,

dan pegalaman kerja.

Sedangkan kemampuan yang menyangkut teknis produksi adalah

kemampuan untuk menguasai cara, prosedur, maupun teknik pengerjaan suatu

produk baik barang maupun jasa. Wirausahawan yang memiliki kemampuan

teknis produksi lebih mudah menggerakkan sumber daya (resources) yang ada

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Kemauan (Willingness)

Seorang wirausahawan yang telah memiliki danmenguasai kemampuan

baik manajerial maupun teknis produksibisa tidak berarti bila ia tidak memiliki

“kemauan” untuk menjalankannya. Antara kemauan dan kemampuan haruslah

berinteraksi satu dengan yang lainnya, dan keduanya secara relstante akan

mendorong diri seorang wirausahawan mencapai tujuan tertentu yang telah

ditetapkan.

Page 12: Download Kewirausahaan

Kemauan berprestasi sering disebut juga sebagai motivasi dari kata dasar

“motive” yang diartikan sebagai dorongan yang ada pada diri seseorang untuk

bertingkah laku mencapai tujuan tertentu.

Untuk mengenal lebih dekat tentang pribadi dan berbagai motif yang

mempengaruhi prestasi kerja seseorang terutama seorang wirausahawan, baik kita

mencoba mengikuti program pelatihan pengembangan motivasi berprestasi yang

dikembangkan oleh David C. Mc. Clelland dari Harvard University Amerika.Metoda

yang digunakan adalah metoda belajar melalui pengalaman, artinya bila anda ingin

mendapatkan manfaat yang sebesar-besarnya dari pelatihan ini, anda harus berminat

besar untuk mengenal diri anda sendiri serta berkeinginan untuk mempelajari

bagaimana cara meningkatkan motive berprestasi. Tujuannya agar anda dapat

memeperbaiki dan memperoleh kepuasan yang lebih besar dari hasil pribadi anda

sendiri.

Pertemuan ke VIII

MODUL 5

KEMAMPUAN MEMIMPIN ( LEADERSHIP)

Seorang wirausahawan adalah Boss bagi perusahaannya. Seorang Boss yang

berhasil selalu melengkapi dirinya dengan kemampuan kepemimpinan. Memimpin

berarti memotivasi orang, atau dengan perkataan lain kemampuan untuk mengubah

potensi menjadi realitas.

Dalam perusahaan, aspek kepemimpinan merupakan aspek yang sangat penting

; dan cara seseorang memimpin dapat membawa perusahaan berhasil atau gagal.

Tujuan perusahaan tercapai atau tidak tercapai sangat bergantung dari kepemimpinan.

Seorang wirausahawan yang memiliki kemampuan kepemimpinan yang cakap, akan

membawa perusahaan mencapai setiap tujuan yang ditetapkan.

Page 13: Download Kewirausahaan

Secara singkat dapat dikemukakan bahwa kemampuan kepemimpi-nan

meliputi tiga aspek, yaitu :

a. Kemampuan konseptual (Conceptual skill)

b. Kemampuan hubungan kemanusiaan (Human skill) dan

c. Kemampuan teknis (Technical skill)

Pada tataran tertentu kemampuan dasar tersebut diperlukan dengan prosentase yang

kecil, namun pada tataran lain dengan prosentase yang tinggi, artinya tidak semua

skill ini dibutuhkan dalam proporsi yang sama untuk taraf kepemimpinan.

Menurut Robert L. Kats, dalam pelbagai taraf pemimpin terdapat

penekanan-penekanan terhadap skill tertentu, seperti terlihat pada gambar berikut

TARAF KEPEMIMPINAN SKILL DIBUTUHKAN

TOPConceptual

MIDDLE Human Skill

Skill

SUPERVISORY/LOWERTechnical

skill

Untuk usaha dengan skala kecil, dimana anda sebagai Boss dan sekaligus sebagai

karyawan, maka nda sebaiknya memiliki ketiga-tiga kemampuan tersebut.

Pertemuan ke IX

MODUL 6

TEKNIK PENGAMBILAN RESIKO

Dalam pelatihan Pengembangan Motovasi Berprestasi yang dikembangkan Mc

Clelland dan kawan-kawan seperti yang anda ikuti pada bagian terdahulu, anda harus

melempar kubus ke dalam keranjang dari jarak yang telah ditentukan. Pada

kesempatan tersebut anda sudah mengalami mengambil resiko terhadap pencapaian

goal.

Page 14: Download Kewirausahaan

Pada saat anda melempar kubus dari jarak yang dekat, semua kubus anda

masuk ke keranjang, anda berhasil karena tidak ada satupun kubus yang tidak masuk

keranjang. Tetapi jika anda sebagai seorang wirausahawan mengambil sikap

demikian, artinya tanpa resiko gagal maka anda tidak akan pernah mencapai prestasi

atau dengan kata lain anda tidak berhasil. Sebaliknya, jika anda melempar kubus dari

jarak yang terlalu jauh maka anda banyak mengalami kegagalan, karena anda

memiliki resiko terlalu berani dan ekstrim.

Dari dua peristiwa di atas, seakan-akan anda tidak memiliki standart prestasi

tertentu yang akan anda capai. Resiko ideal yang memakai standart prestasi adalah

resiko moderat, resiko yang memungkinkan anda mencapai hasil optimal dengan

prestasi di tangan.

Dihubungkan dengan kehidupan nyata anda sebagai seorang wirausahawan,

mengambil resiko bukan berarti pekerjaan grusa-grusu (Jw) yang tanpa pertimbangan

apapun. Mengambil resiko harus didasarkan atas pertimbangan yang rasional

terhadap tingkat keberhasilan atau kegagalan.

Sebelum mengambil resiko hendaknya masalah sudah terumuskan dengan

jelas, jangan mencoba-coba (trial) untuk masalah yang anda sendiri masih “blind”

karena akibatnya akan fatal. Usahakan dalam mengambil resiko, anda mengambil

resikoyang moderat, artinya tidak terlalu mudah tapi juga tidak terlalu sukar. Sebagai

misal ; Untuk meningkatkan volume produksi anda harus membeli mesin baru yang

harganya cukup mahal, sedangkan disisi lain anda belum menyiapkan pasar baru

untuk produksi anda tersebut. Untuk investasi mesin baru, anda mengambil resiko

yang cukup riskan, sebaiknya ditunda dulu sampai anda menyiapkan pasar dulu.

Page 15: Download Kewirausahaan

Pertemuan ke X

MODUL 7

TEKNIK PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Kemampuan membuat keputusan dan keberanian mengambil resiko adalah

salah satu unsur pokok dalam kewirausahaan. Seorang wirausahawan berarti pembuat

keputusan (decosion maker) dalam berbagai peristiwa yang menyangkut kehidupan

perusahaannya. Adakalanya wirausahawan dihadapkan pada permasalahan yang

harus dengan cepat, tepat dan cermat diatasi dan dicarikan pemecahannya, saat itulah

keputusan yang baik harus diambil.

Pada dasarnya keputusan pertama yang sangat penting dan strategis yang

dibuat wirausahawan adalah keputusan berusaha untuk mendapatkan penghasilan

dengan mendirikan dan mengelola serta mengembangkan perusahaan. Banyak orang

pintar dan kreatif yang mau bekerja keras, tetapi sedikit di antaranya yang berani dan

merasa yakin akan lebih berhasil dalam hidupnya dengan merintis dan mendirikan

perusahaan. Pada umumnya mereka lebih memilih kehidupan sebagai pegawai atau

karyawan, terutama karena resikonya lebih kecil dibanding kehidupan wirausahawan.

Pada hakekatnya, membuat keputusan adalah memilih alternatif pemecahan

masalah dan pada umumnya alternatif itu mempunyai keuntungan dan kerugian yang

berbeda-beda, selain itu juga mengandung ketidakpastian sehingga bagi kebanyakan

orang jelas sulit untuk memilihnya. Sebagai contoh ; penentuan bidang usaha yang

akan ditangani, apakah bidang produksi barang atau jasa ; penentuan lokasi usaha,

dilakukan di rumah atau harus menyewa tempat lain ; penentuan skala usaha dan

sumber permodalan ; penentuan sasaran pasa ; dan lain sebagainya, semuanya itu

membutuhkan pembuatan keputusan.

Masalah-masalah dalam usaha datang silih berganti, sehingga seorang

wirausahawan akan terus menerus terlibat dengan berbagai pengembilan keputusan.

Pada dasarnya pengembilan keputusan oleh seorang wirausaha didasarkan atas tiga

pendekatan, yaitu :

Page 16: Download Kewirausahaan

1. Pendekatan Rasional

Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah

pengambilan keputusan yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan

menganalisa berbagai fakta yang ada. Sebagai misal ; Karena permintaan

(order) atas produk meningkat, maka anda harus meningkatkan volume atau

kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah jumlah

karyawan atau melaksanakan lembur.

Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis.

Kebanyakan yang menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan

(pengusaha) yang memiliki Basic Akademisi. Mereka memang sudah

memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling tidak mereka

memiliki kerangka berfikir yang analisis. Sedangkan bagi kebanyakan

pengrajin atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang

cukup, lebih mengandalkan pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada

naluri atau instink.

2. Pendekatan Naluri/Instink

Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas

pengalaman-pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin

souvenir pernikahan akan membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan

‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada bulan tersebut orang banyak melangsungkan

acara pernikahan, dan sebagainya.

3. Pendekatan Kombinasi

Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan

dalam pengambilan keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional

maupun irasional. Cara kombinasi tersebut adalah cara yang lebih banyak

dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan terutama karena

cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian

dan kecepatan dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan

seorang wirausahawan, hal ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam

menangkap dan merebut peluang bisnis yang kadang datangnya tidak diduga.

Page 17: Download Kewirausahaan

Seperti telah disebutkan di muka, bahwa hakekat dari pembuatan keputusan

merupakan pemilihan alternatif dalam pemecahan masalah, untuk itu sebelum

keputusan dibuat sebaiknya :

1. Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbang-kan

tujuan yang hendak dicapai.

2. Mencari dan mengembangkan kemungkinan alternatif yang akan dipilih.

3. Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan.

4. Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan selanjutnya

menyiapkan langkah-langkah untuk melaksanakannya.

Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-

masing alternatif mengandung kelebihan-kelebihan dan kekurangan-

kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif mana yang akan diambil dan

dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada keteguhan

sikap dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan

kemantapan terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki,

terutama keteguhan dan kemantapan sikap dalam penentuan prioritas tujuan

yang akan dicapai.

Pertemuan ke XI

BAB VIII

MERENCANAKAN USAHA

Apabila usaha diberikan pengertian sebagai aktivitas yang berkesinambungan

dalam mengelola sumber daya untuk menghasilkan barang atau jasa yang kemudian

dijual untuk mendapatkan keuntungan, maka untuk mencapai pengertian tersebut

jelas dibutuhkan suatu perencanaan yang matang, cermat, teliti, bertahap serta

terukur. Aktivitas yang berkesinambungan dan pengelolaan sumber daya dalam usaha

pada prakteknya akan terjadi saling tumpang tindih kalau tidak melibatkan suatu

perencanaan.

Page 18: Download Kewirausahaan

Pengelolaan usaha ; baik berskala besar, menengah maupun kecil tidak pernah

terlepas dari suatu proses yang kita kenal dengan proses manajemen. Menurut para

ahli, proses manajemen yang paling sederhana harus meliputi : Perencanaan,

pengorganisasian, pelaksanaan dan pengarahan/pengendalian. Ada banyak pendapat

tentang hal ini, akan tetapi dari semua pendapat yang ada menempatkan perencanaan

sebagai prioritas yang pertama dan utama, karena berkaitan dengan pengambilan

keputusan terutama mengenai sasaran yang akan dicapai dan perumusan

kebijaksanaan dengan memperhatikan keadaan serta kesempatan dan hambatan yang

dihadapi.

Perencanaan diberikan pengertian sebagai proses pengambilan keputusan yang

merupakan dasar bagi kegiatan atau tindakan-tindakan yang akan datang, dan yang

akan dilakukan serta bagaimana melakukannya. Dalam menetapkan suatu

perencanaan menurut pengertian tersebut ditetapkan sasaran yang hendak dicapai.

Beberapa faktor yang diperlukan untuk mendukung perencanaan, yaitu :

1. Tujuan atau posisi usaha yang diinginkan pada waktu mendatang.

3. Adanya keyakinan, bahwa tujuan yang ditetapkan dapat dicapai.

4. Adanya keyakinan bahwa dapat mengarahkan atau mengor-ganisasikan tindakan-

tindakan di masa yang akan datang.

5. Adanya penilaian dan pengendalian secara terus menerus dan berkesinambungan

terhadap setiap kemajuan atau kemunduran tujuan.

Page 19: Download Kewirausahaan

Pertemuan ke XII

MODUL IX

MENJALANKAN SEBUAH USAHA

Salah satu keputusan penting bagi seorang calon wirausahawan adalah

keputusan untuk memulai usaha. Keputusan ini diambil setelah melihat dan

mempelajari berbagai fakta yang ada dan terjadi dalam kehidupan usaha. Berangkat

dari fakta bisnis dibuatlah rencana usaha dengan mengacu pada tingkat kelayakan

usaha yang akan dijalankan, kondisi idealnya demikian. Akan tetapi masyarakat kita

pada umumnya terkenal mudah latah, termasuk dalam usaha. Apabila ada seorang

yang sukses dalam usaha tertentu, rasanya tidak “afdol” kalau tidak ikut nimbrung

dalam usaha tersebut. Anehnya resiko usaha untung-untungan ini tidak

diperhitungkan secara matang, terkadang malah sudah disadari semenjak awal usaha.

Pada umumnya mereka bersemboyan ; “Biar rugi asalkan bersama-sama, dari pada

kalau pas untung tidak ikut menikmati, khan rugi besar ?”.

Memulai suatu usaha dengan konsep untung-untungan sangat berbahaya. Seperti

sudah disinggung di depan, bahwa memulai usaha yang sudah dengan perencanaan

dan studi yang matang saja masih sering ditemui kegagalan, apalagi kalau kita

untung-untungan karena latah. Namun demikian kita tidak bisa menyangkal bahwa

ada wirausahawan yang berhasil dari usaha yang untung-untungan, tetapi

prosentasenya sangatlah kecil. Hal ini sangat terkait erat dengan sikap mental

wirausahawan itu sendiri.

Dalam memulai suatu usaha baru, sebenarnya ada empat syarat yang harus

diperhatikan oleh seorang wirausahawan agar terhindar dari kesalahan yang

sebenarnya tidak perlu terjadi. Empat syarat itu biasa dikenal dengan sebutan “Empat

K”, yaitu :

1. KONDISI

Dalam memulai usaha, tidak ada perusahaan yang berhasil dengan kondisi

yang salah. Sebagai contoh : Sebuah perusahaan yang menjual peralatan listrik

yang mencoba menjual produknya di daerah yang belum terjangkau aliran

listrik, jelas yang terjadi adalah perusahaan itu gagal dalam penjualan.

Page 20: Download Kewirausahaan

2. KAPITAL

Pada saat mulai usaha dibutuhkan uang, uang itu disebut modal atau kapital.

Modal itu digunakan dari usaha masih dalam perencanaan sampai usaha benar-

benar dijalankan. Dari mana modal itu didapat ?

3. KAPASITAS

Seseorang yang melibatkan diri dalam dunia usaha, harus mampu mengelola

dan menjalankan usaha itu. Sering dikatakan perkembangan usaha kecil sangat

ditentukan oleh kapasitas orang yang mengelola dan menjalankannya. Seseorang

apabila kapasitasnya tidak memadai baik secara menejerial maupun mental,

dimungkinkan akan tidak berhasil dengan perkataan lain kegagalan

membayanginya.

4. KARAKTER

Karakter ini menyangkut watak atau pembawaan dari wirausaha itu sendiri.

Ternyata survey membuktikan bahwa memang ada hubungan antara karakter

pelaku usaha (wirausahawan) dengan pertumbuhan usahanya. Dalam hal ini,

watak/karakter pengusaha itu sangat berpengaruh terhadap usahanya. Karakter

pengusaha ini sebaiknya memungkinkan terselenggarakannya usaha ke arah

pertumbuhan dan perkembangan usaha.

Suasana kerja yang harmonis, nyaman dan bergairah tercipta tidak terlepas

dari perilaku pimpinan usaha. Karakter pengusaha akan tercermin dari suasana

kerja.

Apapun kemungkinan yang akan terjadi, namun yang terpenting adalah

anda mengambil keputusan untuk segera memulai usaha, bagaimanapun kondisi

anda. Kami memiliki saran untuk anda, yakni ; jangan lagi menunda-nunda

kesempatan, ambil sikap.

Page 21: Download Kewirausahaan

Pertemuan ke XIII dan XIV

MODUL XI

MEMPERTAHANKAN USAHA

Beberapa fakta menunjukkan bahwa sejumlah industri besar saat ini pada

mulanya juga perusahaan kecil. Banyak perusahaan kecil saat ini, tetapi mempunyai

potensi untuk menjadi besar di kemudian hari, akan tetapi pada saat yang sama

banyak juga perusahaan yang gagal, ambruk dan bangkrut sebelum sempat besar,

bahkan ada yang belum sempat menikmati hasilnya. Hanya perusahaan yang uletlah

yang bertahan. “Ulet” berarti memiliki kondisi yang sehat dan mampu berubah sesuai

tuntutan keadaan.

Menjalankan usaha tidak ada bedanya dengan mengendalikan sebuah mobil,

dimana ktia harus mengendalikan dengan benar supaya tidak terjadi kecelakaan.

Perusahaan demikian juga, tidak akan berjalan mulus secara otomatis, ia juga harus

dikendalikan. Perusahaan juga ibarat suatu pertempuran yang terus menerus. Dalam

hal ini, hanya bekerja keras saja tidak cukup untuk menang. Kita harus konsentrasi

untuk menemukan rumus atau kunci untuk keluar sebagai pemenang. Berikut ini akan

kami sampaikan beberapa kunci di dalam menjalankan usaha agar mampu keluar

sebagai pemenang, kunci itu adalah :

Kiat mempertahankan dan mengembangkan usaha ini antara lain :

1. Jangan “alergi” dengan Manajemen

2. Pertahankanlah motivasi berusaha

3. Mengembangkan etos (semangat) kerja

4. Jadikan diri anda sebagai orang yang bisa dipercaya

5. Ketahuilah penyebab kegagalan usaha anda

6. Milikilah falsafah hidup

7. Menciptakan jaringan kerja dan jaringan usaha

8. Berusaha untuk menjadi yang terdepan

9. Jangan berorientasi pada uang semata

10. Berikan waktu khusus untuk merenung

Page 22: Download Kewirausahaan

MODUL

KEWIRAUSAHAAN

Susilo Priyono STP.MM

SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH YOGYAKARTATAHUN 2004

Page 23: Download Kewirausahaan

Buku Rujukan :

1. Alex S. Nitisemito, 45 Wawasan Manajer, Grafiti, Jakarta, 1991.2. David Viscott, MD, Mengelola Bisnis, Penerbit Erlangga, Jakarta, 1991.3. DJ Schwartz, Berpikir dan Berjiwa Besar, Penerbit Gunung Jati, Jakarta, 1978, Alih

Bahasa Sumantri Martodipuro.4. Frank Bettger, Meretas Belenggu Kegagalan dan Meraih Sukses dalam Penjualan,

Penerbit Gramedia, Jakarta, 1991, Cetakan Keempat.5. George Gruenwald, Seri Pemasaran dan Promosi : Pengembangan Produk Baru, PT.

Elex Media Komputindo, Jakarta, 1992.6. Herbert N. Casson, Rahasia Kesuksesan, Penerbit Bahagia, Pekalongan Cetakan

Keempat, 1988, Penerjemah R. Soemakto.7. Marvin Small, 1001 Usaha Dapat Menjadi Kaya, Penerbit Aneka, Solo, 1995, Alih

Bahasa Drs. Maryono.8. Mark T.C. Tan, Kembali ke Dasar-Dasar Bisnis, Penerbit Bina Rupa Aksara, Jakarta,

1989, Alih Bahasa Budi.9. Materi CEFE, Pelatihan Kewirausahaan CEFE, Proyek PIKM Propinsi DIY Kanwil

Departemen Perindustrian Propinsi DIY, 5 Mei s/d 13 Juni 1995, Yogyakarta.10. MJ. Morris, Usaha Kecil yang Berhasil ; Bagaimana Mempersiapkannya, Penerbit

Arcan, Jakarta, 1993, Alih Bahasa Arum Gayatri.11. Mitsuyuki Masatsugu, Kiat Sukses Menjalankan Perusahaan, Penerbit Grafikatama

Jaya, Jakarta, Cetakan Kedua, 1991, Edisi Indonesia.12. Pat B. Alcorn, Sukses Mengelola Bisnis Keluarga, Penerbit Dahara Prize, Semarang,

1994.13. Priyono Susilo STP.MM , ddk 2004, Kiat Sukses Wirausaha, Penerbit Palem

Yogyakarta.14. Rohmadi Rusdi, Kiat Mengelola Usaha Baru, Penerbit Dahara Prize, Semarang, 1996. 15. Salim Siagian, Drs. MBA, Kewirausahaan Indonesia dengan Semangat 17-8-45,

Puslatkop dan PK Departemen Koperasi dan Pengembangan Usaha Kecil bekerjasama dengan PT. Kloang Klede Jaya Putra Timur, Jakarta, 1995.

16. The Liang Gie, Strategi Hidup Sukses, Penerbit Liberty bekerjasama dengan Lembaga Bina Prestasi dan Sukses, Yogyakarta, Cetakan Kedua, 1991.

17. Tyler Hicks, Sukses Merintis Bisnis dengan Modal Dengkul, Penerbit Abdi Tandur, Jakarta, Cetakan Ketiga, 1995, Alih Bahasa Drs. Suharsono.