22
KEWIRAUSAHAAN PROSES, MODEL DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN IIM MALICHATUN 3215071835 PENDIDIKAN FISIKA REGULER 2007 JURUSAN FISIKA

PROSES KEWIRAUSAHAAN

  • Upload
    iimjs

  • View
    2.354

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROSES KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN

PROSES, MODEL DAN PELUANG

KEWIRAUSAHAAN

IIM MALICHATUN

3215071835

PENDIDIKAN FISIKA REGULER 2007

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2011

Page 2: PROSES KEWIRAUSAHAAN

PROSES KEWIRAUSAHAAN

1. Faktor-faktor Pemicu Kewirausahaan

David C. McClelland, mengemukakan bahwa kewirausahaan (entrepreneurship)

ditentukan

oleh:

• Motif berprestasi (achievement), orang yang berwirausaha dengan tujuan

prestasi dan dengan prestasi yang dicapai diharapkan prestasi yang di capai

diharapkan akan memeberikan kepuasan pada dirinya.

• Optimisme (optimism), seorang wirausaha selau harus optimis dapat mencapai

tujuan dan sasaran dengan tepat dan selalu memperbaharui tujuan dalam jangka

waktu tertentu.

• Sikap-sikap nilai (value attitudes), seorang wirausaha memiliki nilai

keperibadian yang luhur dan menjadi contoh bagi orag lain.

• Status kewirausahaan (entreprenuerial status) atau keberhasilan, seorang

wirausaha yang sukses akan dihargai lebih tinggi dalam kehidupan

bermasyarakat dan menciptakan peluang baru.

Ibnoe Soedjono dan Roopke, menyatakan bahwa proses kewirausahaan atau

tindakan kewirausahaan (entrepreneurial action) merupakan fungsi dari:

• Property Right (PR), seseorang akan berusaha bekerja keras sebaik-baiknya pada

usaha yang menjadi miliknya.

• Competency/ability (C), oang yang mempunyai kompetensi dalam mengerjakan

segala sesuatu menjadi lebih mudah dan mampu menyelesaikan segala

pekerjaan dengan hasil yang terbaik.

• Incentive (I), harapan memperoleh insentif yang lebih besar menjadi pendorong

perilaku sorang wirausaha untuk kbekerja keras dan penuh kedisiplinan.

• External Environment (E). lingkungan dapat menjadi pemicu berwirausaha,

seperti ketidak puasan dalam bekerja pada perusahaan orang lain, peluang

usaha terbuka lebar, PHK.

Kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku

kewirausahaan dalam mengkombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan

keberanian menghadapi resiko untuk memperoleh peluang.

Page 3: PROSES KEWIRAUSAHAAN

2. Model Proses Kewirausahaan

Kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi, yang dipicu oleh factor pribadi,

lingkungan dan sosiologi, diimplementasikan, dan akhirnya tumbuh dan

berkembang.seseorang yang berhasil dalam wirausaha adalah orang yang

dapatmenggabungkan nilai-nilai, pola sikap, dan perilaku dengan bekal pengetahuan,

pengalaman, dan keterampilan praktis (knowledge practice)

Model proses kewirauhaan menurut Carol Noore, dapat dilihat pada gambar berikut:

3. Ciri-ciri Tahap Permulaan dan Pertumbuhan Kewirausahaan

Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan pada usaha kecil

memiliki tiga ciri penting, yaitu:

• Tahap imitasi dan duplikasi,

• Tahap duplikasi dan pengembangan,

• Tahap menciptakan sendiri barang dan jasa baru yang berbeda.

Dilihat dari prosesnya, Zimerer, membagi tahap perkembangan kewirausahaan menjadi

dua, yaitu:

• Tahap awal (perintisan),

• Tahap pertumbuhan.

Page 4: PROSES KEWIRAUSAHAAN

4. Langkah Menuju Keberhasilan Wirausaha

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil hal yang harus dimiliki antara lain:

• Memiliki ide atau visi bisnis yang jelas.

• Kemauan dan keberanian untuk menghadapi resiko baik waktu maupun uang.

• Membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan, dan menjalankannya.

Agar usaha berhasil selain harus bekerja keras sesuai urgennya, wirausahawan

harus mampu mengembangkan hubunga baik dengan mitra usaha maupun dengan

semua pihak yang terkait dengan kepentingan perusahaan.

5. Faktor Penyebab Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha

Penyebab wirausaha berhasil ditentukan oleh:

Kemampuan dan kemauan, orang yang tidak memiliki kemampuan tetapi

banyak kemauan adan orang yang memiliki kemauan tetapitidak memiliki

kemampuan , keduanya tidak akan menjadi wirausaha sukses.

Tekad yang kuat dan kerja keras, orang yang tidak memiliki tekad yang kuat

tetapi mau bekerja keras dan orang yang suka bekerja keras tetapi memiliki

tekd yang kuat, keduannya tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil

Kesempatan dan peluang, mengenal peluang yag ad dan berusaha meraihny

ketika ada kesempatan.

Selainkeberhasilan, seorang wirausaha juga seslalu dibayangi oleh potensi

kegagalan yang akan memberikan lebih banyak pelajaran dibanding sekedar

kesuksesan. Penyebab wirausaha gagal dalam menjalankan usahanya:

• Tidak kompeten dalam manajerial

Page 5: PROSES KEWIRAUSAHAAN

• Kurang berpengalaman, baik itu kemampuan teknik, memvisualisasikan

usaha, mengkoordinasikan, mengelola sumber daya

• Kurang dapat mengendalikan keuangan

• Gagal dalam perencanaan

• Lokasi yang kurang memadai

• Kurangnya pengawasan peralatan

• Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha

• Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan.

Potensi yang membuat seseorang mundur dari kewirausahaan:

• Pendapatan yang tidak menentu, baik pada tahap awal maupun pertumbuhan,

dalam bisnis tidak ada jaminan untuk mendapatkan pendapatan yang

berkesinambungan. Kondisi yang tidak menentu membuat seseorang mundur

dalam beriwirausaha.

• Kerugian akibat hilangnya modal investasi, tingkat kegagalan bagi usaha baru

sangatlah tinggi. Bagi seorang wirausah sebaiknya kegagalan dipandang

sebagai pelajaran berharga.

• Perlu kerja keras dan waktu yang lama,

• Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun usahanya mantap

6. Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha

Keuntungan berwirausaha:

• Otonomi

• Tantangan awal dan perasaan motif berprestasi

• Kontrol finansial

Kerugian berwirausaha:

• Pengorbanan personal

• Beban tanggungjawab

• Kecilnya margin keuntungan dan kemungkinan gagal

Page 6: PROSES KEWIRAUSAHAAN

FUNGSI DAN MODEL KEWIRAUSAHAAN

1. Profil Wirausaha

Roopke, 1995, mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya,

yaitu:

• Kewirausahaan rutin

Wirausaha yang dalam melakukan kegiatan sehari-harinya cenderun

menekankan pada pemecahan masalah dan perbaikan standar prestasi

tradisional. Menghasilkan barang, pasar dan teknologi. Dibayar dalam bentuk

gaji.

• Kewirausahaan arbitrase

Wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan penemuan

(pengetahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan ini tidak perlu

melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi.

• Wirausaha inovatif

Wirausaha yang menghasilkan ide-ide dan kreasi baru yang berbeda.

Pengelompokkan kewirausahaan berdasarkan intensitas pekerjaan dan

status (Zimerer, 1996):

• Part time Entrepreneur

Wirausaha yang melakukan usahanya hanya sebagian waktu saja sebagai

hobi. Kegiatan bisnis biasanya hanya bersifat sampingan.

• Home-base New Ventures

Usaha yang dirintis dari rumah/tempat tinggalnya.

• Family Own Business

Usaha yang dilakukan/dimiliki oleh beberapa anggota keluarga secara

turun temurun.

• Copreneurs

Usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama sebagai

pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.

Page 7: PROSES KEWIRAUSAHAAN

2. Fungsi Makro dan Mikro Wirausaha

Fungsi Makro

Wirausaha berperan sebagai penggerak, pengendali, dan pemacu

perekonomian suatu bangsa. Hasil-hasil dari penemuan ilmiah, penelitian,

pengembangan ilmu pengetahuan, dan kreasi- kreasi baru dalam produk barang dan

jasa-jasa yang berskala global, hal ini merupakan dinamis wirausaha yang kreatif.

Bahkan wirausahalah yang berhasil menciptakan lapangan kerja dan mendorong

pertumbuhan ekonomi.

J.B Say berpendapat bahwa wirausahawan adalah orang yang menggeser

sumber-sumber ekonomi dari produktivitas terendah menjadi produktivitas

tertinggi, menurutnya wirausahawanlah yang menghasilkan perubahan. Perubahan

itu tidak dilakukan dengan mengerjakan sesuatu yang lebih baik tetapi dengan

melakukan sesuatu yang berbeda.

Secara kualitatif fungsi makro ini diperankan oleh usaha kecil. Berikut

adalah peranannya dalam perekonomian nasional:

1. Usaha kecil memperkokoh perekonomian nasional melalui fungsi pemasok,

fungsi produksi, fungsi penyalur, dan pemasar bagi hasil produk-produk industri

besar.

2. Usaha kecil dapat meningkatkan efisiensi ekonomi khususnya dalam

menyerap sumber daya yang ada.

3. Usaha kecil yang dipandang sebagai sarana pendistribusian pendapatan nasional,

alat pemerataan dalam berusaha dan pemerataan dalam pendapatan.

Fungsi Mikro

Peran wirausaha adalah penanggung resiko dan ketidakpastian,

mengkombinasikan sumber-sumber kedalam cara yang baru dan berbeda untuk

menciptakan nilai tambah dan usaha-usaha baru.

Menurut Marzuki Usman (1997), secara umum wirausaha adalah menciptakan

nilai barang dan jasa dipasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan

cara-cara baru yang berbeda untuk dapat bersaing. Nilai tambah tersebut diciptakan

melalui:

• Pengembangan teknologi baru

• Penemuan pengetahuan baru

Page 8: PROSES KEWIRAUSAHAAN

• Perbaikan produk dan jasa yang ada

• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menyediakan barang dan jasa

dengan jumlah yang lebih banyak dengan menggunakan sumber daya yang

lebih sedikit

Selain entrepreneur, istilah lain yang juga dikenal adalah konsep

intrapreneur dan benchmarking.

• Intrapreneur, ialah wirausaha yang menggunakan temuan orang lain pada

unit usahanya. Fungsinya adalah imitating technology dan duplicating product.

• Benchmarking adalah meniru dan mengembangkan produk baru

melalui pengembangan teknologi.

Wirausaha adalah perintis dan pengembang perusahaan yang berani

mengambil resiko dalam menghadapi ketidakpastian dengan cara mengelola

sumber daya manusia, material, dan keuangan untuk mencapai tingkat

keberhasilan tertentu yang diinginkan. Salah satu kunci keberhasilan adalah

memiliki tujuan dan visi untuk mencapainya (Steinhoff dan Burges, 1993).

3. Tantangan Kewirausahaan dalam Konteks Global

Negara-negara yang unggul dalam sumber dayanya akan

memenangkan persaingan, sebaliknya negara-negara yang tidak memiliki

keunggulan bersaing dalam sumber daya akan kalah dalam persaingan.

Negara-negara yang memiliki keunggulan bersaing adalah negara-negara

yang mampu memberdayakan sumber daya ekonominya dan memberdayakan

sumber daya manusianya secara nyata.

4. Tantangan Utama Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

Hanya sumber daya yang memiliki keunggulanlah yang dapat bertahan dalam

persaingan. Demikian juga pertumbuhan penduduk dunia yang cepat disertai

persaingan yang tinggi akan menimbulkan berbagai angkatan kerja yang

kompetitif dan akan menimbulkan pengangguran bagi sumber daya manusia

yang tidak memiliki keunggulan daya saing yang kuat.

Page 9: PROSES KEWIRAUSAHAAN

IDE DAN PELUANG KEWIRAUSAHAAN

1. Ide Kewirausahaan

Nilai suatu barang atau produk dapat diciptakan melalui:

• Inovasi

Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk,

proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan.

• Mengubah tantangan menjadi peluang

Menciptakan permintaan melalui penemuan baru (market driven).

Menurut Zimmerer, ide-ide yang berasal dari wirausaha dapat menciptakan

peluang untuk memenuhi kebutuhan pasar. Dalam mengevaluasi ide, wirausaha

perlu mengidentifikasi dan mengevaluasi semua resiko yang mungkin terjadi dengan

cara:

• Pengurangan resiko melalui strategi yang proaktif

• Penyebaran resiko pada aspek yang paling mungkin

• Pengelolaan resiko yang mendatangkan nilai atau manfaat

Ada tiga resiko yang perlu dievaluasi, yaitu:

Resiko pasar atau resiko persaingan, terjadi akibat adanya ketidakpastian pasar

Resiko Finansial, terjadi akibat rendahnya hasil penjualan dan tingginya biaya

Resiko teknik, terjadi akibat kegagalan teknik

Bagaimana ide dapat menjadi peluang, ada beberapa cara untuk melakukannya yaitu:

• Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang

lebih baik untuk dapat memenuhi kepuasan pelanggan

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru

• Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan

atau dimodifikasi cara melakukan suatu pekerjaan

2. Sumber-sumber Potensial Peluang

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara

terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Adapun

langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide dapat dilakukan dengan

cara Menciptakan produk baru dan berbeda, mengamati pintu peluang, analisis

produk dan proses produksi secara mendalam, menaksi biaya awal, dan

memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi.

Page 10: PROSES KEWIRAUSAHAAN

Menciptakan Produk Baru dan Berbeda

Produk dan jasa yang dibuat harus menciptakan nilai bagi pembeli,

untuk itu

wirausaha harus benar-benar mengenal perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur

pasar yang perlu diperhatikan:

• Permintaan terhadap barang/jasa yang dihasilkan

• Waktu penyerahan dan waktu permintaan barang/jasa

Kemampuan untuk memperoleh peluang, sangat bergantung pada

kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang meliputi aspek:

• Analisis demografi pasar

• Analisis serta tingkah laku pesaing

• Analisis keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat

dianggap dapat menciptakan peluang

Pintu Peluang

Wirausaha harus mengamati potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:

• Kemungkinan pesaing mengembangkan produk baru

• Pengalaman keberhasilan dalam mengembangkan produk baru

• Dukungan keuangan

• Keunggulan-keunggulan yang dimiliki pesaing di pasar

Kemampuan pesaing untuk mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi

dengan mengamati kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan

modal barunya. Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara (Zimmerer):

• Produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat

• Kerugian teknik harus rendah

• Bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya

• Pesaing tidak memiliki teknologi yang canggih

• Pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi

pasarnya

• Perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk

menghasilkan produk barunya

Page 11: PROSES KEWIRAUSAHAAN

Untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki

adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan

tersebut dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi

itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman.

Wirausahawan adalah seseorang yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu

dalam berkreasi dan berinovasi, ia memiliki kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda.

Kemampuan kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:

• Kemampuan dan kemauan untuk memulai usaha (start-up)

• Kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative)

• Kemampuan dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity)

• Kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko (risk bearing)

• Kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu sumber daya

Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

• Menghasilkan produk atau jasa baru

• Menghasilkan nilai tambah baru

• Merintis usaha baru

• Melakukan proses/teknik baru

• Mengembangkan organisasi baru

Page 12: PROSES KEWIRAUSAHAAN

SOAL

1. Jelaskan ciri-ciri tahap awal dan pertumbuhan kewirausahaan?

Jawaban:

2. Apakah beda fungsi penemu dan perancana dalam kewirausahaan?

Jawaban:

Fungsi penemu Fungsi perencana

Menemukan dan menciptakan produk

baru

Merancang perencanaan perusahaan

Menemukan dan menciptakan

teknologi baru

Merancang strategi perusahaan

Menemukan dan menciptakan ide baru Merancang ide-ide dalam perusahaan

Menemukan dan menciptakan

oragnisasi usaha baru

Merancang organisasi perusahaan

3. Hakikat kewirausahaan adalah kemampuan. Kompetensi apa yang harus dimiliki

oleh seorang wirausaha?

Jawaban:

Knowing your business, mengetahui usaha apa yang akan dilakakan.

Knowing the basic business management, mengetahui dasar-dasar

pengelolaan bisnis

Page 13: PROSES KEWIRAUSAHAAN

Satisfying customer by providing high quality product, member kepuasan

pada pelanggan dengan menyediakan barang yang bermutu

Knowing how to compete, mengetahui strategi cara bersaing.

Page 14: PROSES KEWIRAUSAHAAN

STUDY CASE

KASUS: STEVE OLYMPIC TEES LOMPATAN PERMULAAN SEBUAH BISNIS

1. LATAR BELAKANG

Tahun 1996 di adakan olimpiade musim panas di Atlnata. Para wirausaha

mulai membuat rencana besar untuk mengambil untung dari peristiwa

yang sangat besar ini. Steve dibesarkan dibagian uatara kota Georgia,

Dahlonega . Dahlonega adalah rumah bagi North Georgia College dan

State University. Nenek steve memiliki sebuah kediaman yang terletak

disepanjang jalan utama di Dahlonega dan berbatasan dengan kampus.

Awalny kediaman tersebut di sewakan kepada mahasiswa, tapi seiring

waktu tanah tersebut jarang disewakan. Steve tidak yakin, jenis usaha apa

yang diinginkan. Steve bekerja di sebuah bank besar sebagai manejer

pelatihan. Setelah tiga tahun bekerja, steve merasa bosen dengan

pekerjaanya. Dia menginginkan sebuah pekerjaan yang

memperboiehkannya untuk mengejar gaya hidup yang lebih sesuai

dengan tujuan hidupnya, waktu yang fleksibel, dan membiarkan dirinya

menjadi bos serta mengendalikan penghasilannya sendiri. Ketika ia

sedang makan di kedai, dia terinspirasi oleh mahasiswa yang berada

disekitarnya. Dia menemukan ide, bahwa dia akan membuka kios kaos.

2. INPUT

Sedikit konsumen yang datang ke kios

Sedikit pengunjung yang membeli kaos

Lokasi toko yang berada dalam areal yang sama dengan toko lain.

3. PROSES

Memasang iklan pada surat kabar mahasiswa dan petunjuk belanja

masyarakat

Meminta konsumennya untuk mempromosikan tokonya.

Menurunkan harga sebanyak 25%.

Membuat spanduk besar

4. HASIL/OUTPUT

Page 15: PROSES KEWIRAUSAHAAN

Penjualan makin bertambah sedikit

Tidak memasok persedian kaos tidak memutup biaya untuk

menggaji Brent dan fasilitas toko

5. FEEDBACK

Steve kurang berpengalaman dalam soal usaha kaos karena

selama ini dia bekerja sebagai banker

Lokasi yang kurang memadai, karena Waupun deket dengan

kampus tapi tidak berada satu areal dengan toko lain sehingga

tidak banyak yang tahu.

Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam usaha, steve tagu

untuk membelanjakan uangnya lebih banyak (tidak berani

mengambil resiko).

Perencanaan yang kurang, karena awalnya steve ragu untuk

memilih jenis usaha yang akan dipilih kemudian dia memilih

usaha membuka kios tanapa melakukan survey terlebih dahulu,

dia hanya mengikuti instingnya.

DAFTAR PUSTAKA

Page 16: PROSES KEWIRAUSAHAAN

Longenecker Justin G, Moore Carlos W, Petty J. William.

Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil, 11TH. Salemba empat, Jakarta.

Meredith Geoffrey G. et al ; Kewirausahaan : Teori dan Praktek, Cetakan 6,

LM PPM & Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta, 2000.

Suryana Dr, MSi ; Kewirausahaan : Pedoman Praktis, Kiat dan Proses

Menuju Sukses, Edisi revisi, Salemba empat, Jakarta, 2003.

Zimmerer Thomas W., Scarborough ; Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Bisnis Kecil, Second edition, Prenhalindo, Jakarta, 2005