Upload
naninkgreeny
View
387
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
1
STRATEGI PEMASARAN
Agar setiap produk mempunyai nilai lebih tinggi maka harus terjadi
pertukaran. Untuk itu diperlukan strategi. Strategi pemasaran yang akan
dipelajari di sini adalah strategi peta produk yaitu melihat posisi produk dimata
pesaing. Strategi peta produk ada tiga yaitu produk baru, daur hidup produk, dan
strategi bersaing.
Dalam strategi bersaing harus dilihat dimana posisi produk kita, apakah
sebagai pemimpin pasar, penantang pasar, pengikut pasar, penggarap relung
pasar. Pada pembahasan berikut, akan dijelaskan tentang berbagai strategi
pemasaran yang meliputi strategi produk baru, daur hidup produk, dan strategi
bersaing.
1. STRATEGI PEMASARAN
Kapan kita menggunakan strategi, produk baru, daur hidup produk, dan
strategi bersaing. Untuk ini harus dilihat dulu dimana letak posisi produk
dalam peta produk. Contohnya adalah gudeg yang dibuat dari buah nangka
muda (rasa dan harga)
a. Produk Baru
Gambar 5-1
Strategi Produk Baru
Bila produk kita satu-satunya d ipasar, misalnya adalah menjual
gudeg di Singapura, maka dipakai strategi produk baru
Rasa
Harga
2
b. Daur Hidup Produk
Gambar 5-2
Strategi Daur Hidup Produk
Bila sudah ada produk sejenis dipasar, tapi tidak mengancam
posisi kita maka pakailah strategi daur hidup produk.
Contoh : menjual gudeg di Surabaya
c. Strategi Bersaing
Gambar 5-3
Strategi Bersaing
Bila ada pesaing yang mendekati dan mengancam posisi maka
kita gunakan strategi bersaing. Contohnya adalah menjual gudeg di
Yogyakarta.
Rasa
Harga
= Rumah Makan
= Rumah Makan Lain
Rasa
Harga
= Rumah Makan
= Rumah Makan Lain
3
2. PRODUK BARU DAN DAUR HIDUP PRODUK
Kapan kita membuat produk baru? Jawabannya adalah apabila penjualan
produk yang lama mulai menurun.
Pengertian produk baru ada 3 macam, yaitu :
Produk baru – konsumen baru,
Produk baru – konsumen lama, dan
Produk lama – konsumen baru.
Manakah yang mempunyai risiko tertinggi dari ketiga produk tersebut.
Sebenarnya ketiga-tiganya berisiko tinggi apaila tidak ada pluang. Oleh karena
itu seorang pemasar harus berusaha membuat produk yang bisa di jual dan
bukan membuat produk yang dapat dibuat.
Masalah strategi daur hidup produk mencakup pertanyaan kapan kita
menggunakan DHP sebagai strategi atau strategi akan menentukan DPH? Bila
digunakan DPH sebagai strategi, maka urutan-urutan pemikirannya adalah
sebagai berikut :
Bila produk berada pada tahap perkenalan, maka dipakai media promosi.
Bila produk berada pada produk tahap pertumbuhan, maka dipakai media
distribusi.
Bila produk berada pada produk tahap kedewasaan, maka dipakai media
strategi harga.
Bila produk berada pada produk tahap penurunan, maka dipakai media
diferensiasi produk.
Atau sebaliknya, strategi akan menentukan DHP?
Kita melakukan promosi, karena produk berada pada tahap pekenalan.
Kita melakukan distribusi, karena produk berada pada tahap sedang tumbuh.
Kita melakukan strategi harga, karena produk berada pada tahap
kedewasaan.
Kita melakukan modifikasi produk, karena produk beradaa pada tahap mulai
menurun.
Kapan kita lakukan kedua strategi itu? Harus dilihat dulu konsumennya
tahu atau tidak pada produk kita. Jika konsumen tidak tahu produk kita, maka
4
dikenalkan dengan menggunakan promosi (sebagai strategi). Jika konsumen
sudah tahhu produk kita, maka gunakan daur hidup produk.
3. STRATEGI BERSAING DI PASAR
Strategi ini cenderung digunakan untuk produk lama – konsumen lama.
Strategi bersaing ada 4 cara sebagai berikut :
Apakah kita sebagai pemimpin yang dominan dan kuat, sebagai
penantang, sebagai pengikut, atau sebagai ceruk/relung.
Strategi Pemimpin Pasar
Kebanyakan industri memiliki satu perusahaan yang dikenal sebagai
pemimpin pasar. Ia memiliki pangsa pasar terbesar dalam pasar produk yang
relevan. Keunggulannya dari perusahaan lainnya pada umumnya mencakup
perubahan harga, dan intensitas promosi. Kehidupan perusahaan kuat
sesungguhnya tidak mudah kecuali bila memang menikmati monopoli resmi.
Perusahaan harus terus menerus memperinggi kewaspadaannya karena
perusahaan lain yang selalu menantang kekuatannya atau mencoba
memanfaatkan kelemahannya.
Perusahaan yang dominan selalu ingin tetap menjadi nomor satu. Sikap
ini mendorongnya untuk mengambil beberapa tindakan, yaitu menemukan cara
untuk mengembangkan jumlah permintaan keseluruhan, perusahaan harus
menjaga tingkat pangsa pasar yang dikuasai dengan car bertahan maupun
menyerang.
Mengembangkan pasar keseluruhan. Bila pasar berkembang, biasanya
perusahaan dominan yang memperoleh manfaat banyak. Pada dasarnya
perusahaan yang memimpin akan mencari pemakai baru, kegunaan baru, dan
penggunaan lebih banyak atas produknya.
Pemakai baru. Setiap kelas-produk mempunyai peluang untuk menarik
pembeli yang belum mengenal produknya atau yang menolaknya karena
masalah harga atau kurangnya cirri tertentu pada produk.
Kegunan baru. Pasar bisa diperluas juga dengan jalan menemukan dan
mengenalkan kegunaan baru suatu produk.
5
Penggunaan lebih banyak. Strategi ketiga untuk mengembangkan pasar
adalah meyakinkan masyarakat konsumen agar menggunakan produk lebih
banyak pad setiap kesempatan.
Melindungi pangsa pasar. Apa yang dapat dilakukan suatu pemimpin pasar
untuk mempertahankan penguasaannya? Jawaban yang benar ialah bahwa
pemimpin psar harus melihat secara cermat wilayah mana yang penting
dipertahankan walaupun dengan mengorbankan biaya dan wilayah mana yang
perlu dikorbankan dengan menanggung risiko kecil. Pemimpin pasar tidak akan
mampu mempertahankan semua posisi dikeseluruhan pasar. Perusahaan harus
mengkonsentrasikan sumber daya ke daerah yang mendatangkan manfaat.
Dalam kenyataannya, terdapat enam strategi pertahanan militer yang dapat
digunakan oleh perusahaan:
Kedudukan bertahan. Sistem pertahanan yang paling mendasar adalah
membangun benteng yang kokoh dan sulit direbut disekitar daerahnya. Jelas
sangat bodoh apabila perusahaan dominan yang sedang diserang justru
menaruh sumber daya pada kubu-kubu pertahanan disekitar produk yang
sekarang.
Pertahanan sisi. Perusahaan yang merupakan pemimpin pasar seharusnya
tidak hanya menjaga daerah kekuasaannya, tetapi juga membangun
beberapa sayap atau pos-pos di luar daerahnya. Pertahanan sisi kurang ada
artinya jika dilakukan terlalu ringan hingga musuh dapat menindasnya
dengan jumlah armada penjualan yang sedikit sementara formasi utamanya
tetap tidak terganggu.
Pertahanan aktif mendahului. Manuver pertahanan yang lebih agresif ialah
benar-benar menyerang lawan sebelum diserangnya. Atau dapat juga
perusahaan melakukan kegiatan gerilya di pasar yaitu memukul satu pesaing
di sini, pesaing lin di tempat lain, dan seterusnya, serta membiarkan masing-
masing kehilangan keseimbangan.
Pertahanan serang balas. Perusahaan pemimpin pasar memiliki pilihan
strategis untuk menghadapi serangan frontal dengan maneuver balasan
untuk menyerang lambung lawan. Kadang-kadang pangsa pasar menyusut
dengan sangat cepat hingga memang diperlukan tindakan balasan langsung.
6
Pertahanan mobil. Pertahanan semacam ini dilakukan dengan jalan
memperluas daerah penjualan yang di masa depan bisa dimanfaatkan
sebagai pusat pertahanan maupun penyerangan. Strategi ini menciptakan
kekuatan strategis bagi perusahaan yang membuatnya mampu menangkal
serangan rutin serta melancarkan tindakan balasan.
Aksi penciutan. Pengunduran diri yang terencana bukan merupakan tindakan
menyerah pada pasar tetapi lebih bisa dikatakan sebagai melepaskan daerah
penjualan yang kurus dan mengatur kembali kekuatan bagi daerah yang
gemuk.
Strategi Penantang Pasar
Langkah awal yang harus dilakukan penantang pasar adalah menetapkan
sasaran strategis. Sasaran strategis dari kebanyakan penantang di pasar ialah
peningkatan pangsa pasar. Mereka menuju sasaran tersebut dengan harapan
bahwa hal itu akan menghasilkan kemampulabaan yang lebih tinggi. Pada
dasarnya, penyerang dapat memlilih untuk menyerang salah satu dari tiga jenis
perusahaan yaitu :
Perusahaan menyerang pemimpin pasar. Pilihan ini membawa risiko tinggi
tetapi dapat merupakan strategi yang akan banyak menghasilkan dan
menang bila si pemimpin sejati dan ternyata tidak memenuhi kebutuhan
pasar dengan sempurna.
Perusahaan menyerang perusahaan-perusahaan yang besarnya sama, yang
kurang berhasil, dan kekurangan dana. Baik kepuasan konsumen maupun
potensi perusahaan perlu diteliti dengan mendalam. Bahkan serangan frontal
bisa berhasil bila memang sumber daya perusahaan lain terbatas.
Perusahaan menyerang perusahaanperusahaan regional yang lebih kecil,
kurang berhasil, dan yang kekurangan dana. Beberapa perusahaan tumbuh
menjadi kuat tidak hanya dengan merebut konsumen dari pesaing namun
lebih-lebih dengan melahap perusahaan-perubahan kecil.
Memilih Strategi Penyerangan. Misalnya ada lawan yang menduduki daerah
pemasaran tertentu maka terdapat lima strategi penyerangan yang bisa
dilakukan oleh penantang pasar.
7
Serangna frontal. Penyerang dikatakan melakukan serangan frontal bila
mereka mengerahkan massa dan kekuatannya tepat berhadapan dengan
lawan. Agar bisa berhasil dalam serangan frontal penantang pasar
memerlukan kekuatan yang melebihi pasar.
Serangan sisi. Daerah yang akan diserang adalah daerah sayap dan
belakang yang sering lebih lemah. Serangan sisi memang merupakan
tindakan pemasaran yang cemerlang terutama bagi perusahaan penantang
yang kurang memiliki sumber daya sebesar yang dimiliki lawan. Ada dua
dimensi strategis yang bisa dibidik dalam serangan sisi yaitu geografis dan
segmen.
Serangan mengepung. Serangan mengepung akan berhasil sebagai suatu
strategi ofensif bila pihak penyerang memiliki sumber daya yang lebih besar
dibandingkan dengan yang dipunyai oleh lawan, dan bila pihak penyerang
yakin bahwa pengepungan akan sempurna serta cukup tepat untuk
mematahkan pertahanan lawan.
Serangan lintas. Serangan ini dilakukan dengan cara melintaskan lawan dan
menyerang pasar yang lebih lemah akan basis sumber daya dapat di perluas.
Ada tiga macam pendekatan yang diversifikasi ke produk-produk yang lebih
berkaitan, diversifikasi ke pasar geografis yang baru bagi produk yang ada,
jauh meloncat ke teknologi baru untuk menggantikan produk yang sudah ada.
Serangan gerilya. Perang gerilya dilancarkan dengan serangan kecil dan
terputus-putus pada berbagai wilayah lawan. Tujuannya adalah mengganggu
dan mengacau lawan dan akhirya memperoleh tempat berpijak yang tepat.
Pada umumnya, perang gerilya dilakukan oleh perusahaan yang lebih kecil
melawan perusahaan yang lebih besar.
Strategi Pengikut Pasar
Tidak semua perusahaan nomer dua berniat menantang perusahaan
pemimpin besar. Mereka lebih suka menawarkan hal-hal yang serupa biasanya
dengan meniru produk. Perusahaan pengikut menjalankan usaha tanpa strategi.
Memang harus ada strategi pertumbuhan perusahaan dan berusaha agar
upayanya tidak mengundang pembalasan dari perusahaan lain. Berikut ini ada
tiga strategi umum yang bisa dimanfaatkan yaitu :
8
Mengikuti dari dekat. Perusahaan pengikut berusaha menyamai perusahaan
pemimpin pada sebanyak mungkin segmen pasar dalam wilayah dan bauran
pemasarannya.
Mengikuti dari jauh. Perusahaan pengikut membuat beberapa diferensiasi
namun tetap mengikuti pemimpin pasar dalam hal pembaharuan pasar yang
pokok dan juga bauran pemasarannya.
Mengikuti secara selektif. Perusahaan mengikuti secara dekat beberapa hal
yang dilakukan pemimpin pasar namun pada hal-hal yang lain perusahaan
berjalan sendiri.
Strategi Mengarap Relung Pasar
Dalam hampir setiap industri, selalu terdapat perusahaan-perusahaan
kecil yang mengkhususkan diri pada sebagaian pasar dan menghindari bentrok
dengan perusahaan-perusahaan besar. Mereka menempati relung-relung pasar
yang mereka layani dengan efektif melalui spesialisasi yang cenderung
diabaikan perusahaan-perusahaan besar. Berikut ini beberapa jenis spesialisasi
yang dapat dipilih yaitu :
Spesialis pemakai akhir. Perusahaan mengkhususkan dalam memenuhi
kebutuhan konsumen akhir.
Spesialis tingkat vertikal. Perusahaan mengkhususkan pada beberapa lini
vertical pada siklus distribusi.
Spesialis ukuran pelanggan tertentu. Perusahaan mengkonsentrasikan pada
penjualan hanya pada konsumen berskala kecil, sedang, atau besar saja.
Melayani pelanggan khusus. Perusahaan membatasi penjualannya pada satu
atau sedikit konsumen produk.
Melayani daerah geogrfi tertentu. Perusahaan hanya menjual didaerah atau
wilayah tertentu.
Spesialis produk atau lini produk tertentu. Perusahaan hanya membuat satu
produk atau satu lini produk saja.
Spesialis produk dengan sifat khusus. Perusahaan membatasi diri untuk
memproduksi jenis produk tertentu.
Spesialis kerja pesanan. Perusahaan membuat produk khusus berdasar
pesanan.
9
CONTOH KASUS
STRATEGI PEMASARAN KOMPONEN MEBEL (PT OLIPO)
PROFIL
Industri mebel kayu Kalimantan mengalami perkembangan pesat.
Demikian pula ekspornya. Industri ini mengalami hambatan sesuai dengan
perkembangan perekonomian dunia dan kampanye anti kayu tropis dari para
pesaing di pasar dunia. Kasus yang menginformasikan manajemen bisnis
kemudian lingkungan mikro dan makro perusahaan dianalisis dengan melihat
SWOT. Selanjutnya dibuat analisis segment, penetapan pasar sasaran, dan
penempatan produk. Strategi pemasaran dibahas dengan menggunakan matrik
pangsa BC, matrik portofolio multifactor ADL, dan analisis posisi daur hidup
produk PLC. Simplan dan sasaran yang dikemukakan mencakup rencana dan
upaya pemasaran produk baru, intensifikasi lingkungan pasar produk yang sudah
ada, dan melakukan promosi didukung pengembangan distribusi yang lebih luas.
Untuk mendukungnya diperlukan system informasi pasar. Dalam bauran pasar,
diusahakan agar mempunyai cirri khusus tersendiri dengan system pelayanan
terkelola untuk merangsang minat beli para konsumen. Karena produk yang
dijual bersifat khusu maka perlu digencarkan kampanye penjualan perorangan.
LATAR BELAKANG PERUSAHAAN
PT Olipo Lumber adalah perusahaan yang bergerak dibidang usaha
pengolahan kayu (sawmill & woodworking industry) yang didirikan pada tahun
1977 dengan akta notaries dan dibentuk oleh kerja sama antara PT Olipo dari
Indonesia dengan Pamil, Ltd. Singapur. Perusahaan menempati kawasan cukup
strategis yaitu Kabupaten A propinsi K dengan luas areal 1.500 m2. Kawasan
tersebut cukup strategis Karena berada tepat di tepian sungai besar dan sangat
dekat dengan jalur pelayaran menuju pelabuhan laut Borneo melewati jalur
pelayaran sungai B. Di samping itu kawasan ini sangat dekat dengan sumber
bahan baku yaitu hutan produktif dari pemasok yang telah memiliki Hak
Penguasaan Hutan (HPH) yang berlokasi di pulau Borneo.
Produk yang dihasilkan oleh perusahaan adalah kayu gergajian dengan
kapasitas produksi sebesar 48.000 m3 per tahun dan komponen mebel dengan
10
kapasitis produksi sebesar 45.000 m3 per tahun. Selain itu perusahaan juga
memiliki fasilitas pengeringan dengan kapasitas 50.000 m3 per tahun.
Perusahaan ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1.525 orang tenaga
kerja. Yang terbanyak menyerap tenaga kerja adalah bagian produksi yaitu
sebanyak 1.400 orang. Selanjutnya 50 orang dibagian pemasaran, 50 orang
bagian personalia, dan 25 orang dibagian keuangan.
Peran perusahaan di lingkungan masyarakat sekitarnya cukup berarti
sebab perusahaan ini sedikit banyak telah membantu masyarakat
sekitarnyadalm penyediaan lapangan kerja. Hal ini sejalan dengan misi
peusahaan yaitu menyediakan lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan
sumber daya alam dan manusia. Demikian juga perannya di dalam menangani
lingkungan. Hal ini terlihat dengan adanya beberapa fasilitas pencegahan dan
pengontrol tingkat polusi yang dapat ditimbulkan dan selalu memperoleh
penilaian baik dari pemerintah di dalam mengatasi dan menangani masalah
lingkungan.
PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH MANAJEMEN
Sejak makin hangat isyu lingkungan hidup dan hutan tropis ebagai paru-
paru dunia dalam kaitan dengan efek rumah kaca pada decade 80-an, industry
perkayuan di Indonesia cukup terpojok terutama bagi mereka yang berorientasi
ekspor. Namun demikian isyu tersebut cukup ditanggapi secara bijak karena
mungkin hanya merupakan usaha merebut pangsa pasar. Hambatan-hambatan
yang dihadapi oleh para produsen kayu di Indonesia memang tidak akan terlepas
dari kondisi perekonomian makro dunia dan dalam negeri yang masih labil.
Apalagi jika berhadapan dengan persaingan antara produsen kayu sendiri
maupun dengan barang-barang pengganti seperti plastic, fiber glass, dan
lainnya.
PT Olipo Lumber sebagai salah satu perusahaan penghasil kayu olahan
di Indonesia sudah tentu tidak terlepas dari permasalahan umum dunia
perkayuan. Hal ini tercermin dengan besarnya jarak antara lokasi produksi dan
penjualan yang tidak seimbang. Yang merugikan perusahaan dan diperlukan
tindakan nyata untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Semakin menurunnya volume ekspor komponen mebel PT Olipo Lumber
sebagai akibat pemasaran produk komponen mebel yang selama ini tidak lebih
11
dari sekedar memenuhi permintaan khusus maka perusahaan bertekad untuk
lebih intensif menangani pasar domestic yang hanya sebesar 10 persen dari total
penjualan kompnen mebel mereka selama ini. Untuk itu digunakan strategi
pemasaran sementara secara hipotesis yaitu strategi penetrasi pasar.
Pengumpulan data yang diperlukan dilakukan langsung dari PT Olipo
Lumber untuk produk komponen mebel. Metode yang akan digunakan adalah
dengan melakukan analisis sebagai berikut.
Analisis lingkungan makro dan mikro atas perusahaan untuk melihat
kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan peluang produk komponen mebel.
Analisis segmentasi dan penetapan pasar sasaran serta penempatan produk.
Analisis kondisi pemasaran perusahaan dengan menggunakan matrik
pangsa pasar (BCG), matrik portofolio multifactor, dan analisis posisi daur
hidup produk (PLC).
ANALISIS DATA MANAJEMEN
Analisi lingkungan perusahaan meliputi lingkungan makro dan lingkungan mikro.
Lingkungan Makro Perusahaan
Lingkungan perusahaan meliputi lokasi yang secara umum dekat dengan
bahan baku dan kemudahan memperoleh tenaga kerja, fasilitas
pengangkutan relative mudah karena dekat dengan jalur pelayaran, dan
masyarakat disekitar yang cukup mendukung karena mampu menyerap
tenaga kerja local.
Pemodalan masih dikuasi modal asing dengan komposisi 70 pesen asing dan
30 persen dalam negeri.
Manajemen personalia yang meliputi penggunaan sumber daya manusia
sudah cukup optimal sesuai dengan keahlian yang dimiliki disertai dengan
system riset dan pengembangan yang kurang relevan.
Manajemen produksi cukup baik berkat penempatan tenaga kerja yang
sesuai dengan keahlian dan didukung oleh lokasi yang cukup strategis.
Manajemen produksi di perusahaan ini cukup baik.
Manajemen pemasaran perusahaan mengalami kelemahan system riset dan
informasi. Hal ini menyebabkan manajemen kurang relevan dengan kondisi
sekarang.
12
Pemsok cukup dekat lokasinya dengan perusahaan berupa sumber bahan
baku. Hal ini memudahkan untuk memperoleh bahan baku dari para
pemasok. Tetapi untuk pasokan energy, perusahaan ini terpaksa berusaha
sendiri memenuhi kebutuhannya.
Pelanggan terletak di luar negeri karena perusahaan selama ini berorientasi
ekspor. Hubungannya denga para pelanggan lebih ditentukan oleh pihak
importer di luar negeri. Sedangkan di dalm negeri perusahaan langsung
berhubungan dan sudah saling mengenal para pembeli/ langganan.
Para pesaing yang dihadapi di dalam negeri relative tidak begitu besar
pengaruhnya di antara para produsen kayu. Tetapi untuk barang-barang
subsitusi mereka cukup menantang keberadaannya.
Dari masyarakat umum yang erat kaitannya dengan perusahaan, antara lain
adalah lembaga-lembaga keuangan, media masa, pemerintah, kelompok
pembela kepentingan umum, masyarakat setempat, masyarakat pada
umumnya, dan masyarakat dalam perusahaan maka hanya masyarakat
pembela kepentingan umum yang sedikit banyak perlu mendapat perhatian
khusus. Semuanya boleh dikatakan mendukung keberadaan perusahaan.
Lingkungan Makro Perusahaan
Lingkungan kependudukan. Lima faktor yang mempengaruhi lingkungan
kependudukan adalah perubahan jumlah penduduk. Pergeseran umur
penduduk, distribusi pendapatan, dan tingkat pendidikan. Semua faktor
tersebut memberikan nilai positif.
Lingkungan Ekonomi. Tiga faktor utama yang harus dinilai dari lingkungan ini
yaiutu kecenderungan pertumbuhan pendapatan nyata, kesadaran
menabung untuk berjaga-jaga, dan perubahan pola konsumsi kearah
konsumerisme. Semua memberikan nilai positif.
Lingkungan Fisik. Empat faktor lingkungan fisik yaitu kemungkinan
kekurangan bahan baku di masa dating, kecenderungan peningkatan biaya
energy, kecenderungan kenaikan tingakat pencemaran, dan campur tangan
pemerintah yang kuat semuanya memberikan nilai positif.
Lingkungan Teknologi. Lima faktor lingkungan teknologi yang dapat
mempercepat revolusi teknologi adalah peluang pembaharuan yang tidak
terbatas, kecenderungan anggaran R&D yang meningkat, kecenderungan
13
konsentrasi penyempurnaan kecil dari produk lama dan bukan penemuan
produk baru, serta kecenderungan perubahan teknologi yang cepat. Semua
juga memberikan nilai positif.
Lingkungan Politik dan Hukum. Dua faktor lingkungan politik dan hokum yang
dapat mempengaruhi adalah kecenderungan perubahan dan penambahan
peraturan serta pertumbuhan kelompok pembela kepentingan umun. Untuk
lingkungan ini memang perlu perhatian khusus dan pennyesuaian.
Lingkungan Sosial Budaya. Tiga faktor lingkungan sosial-budaya yang dapat
mempengaruhi yaitu nilai budaya dengan pola bertahan kuat, kecenderungan
subbudaya masyarakat yang lebih mengutamakan sisi kepermanenan, dan
nilai budaya sekunder yang selau berubah-ubah. Semuanya juga
memberikan sisi positif.
Segmen Pasar dan Penempatan Produk
Sesuai dengan jenis produknya, segmentasi pasar produk komponen
mebel adlah pasar industry mebel. Hal ini dilakukan dengan tetap menjaga
kualitas dan harga bersaing untuk memberikan nilai lebih di mata para konsumen
sebagai penempatan produk bagi komoditi komponen mebel.
Kondisi Penasaran
Matrik Pangsa Pasar (BCG). Dari data yang diperoleh, posisi produk
komponen mebel PT Olipo Lumber di dalam persaingan merebut pasar masih
sangat lemah dari sisi pangsa pasar. Secara umum posisi produk tersebut dalam
matrik pangsa pasar berada pada posisi dog. Untuk memperbaiki kondisi yang
lemah tersebut maka pihak manajemen berusaha lebih meningkatkan
pertumbuhan dengan menaikkan jumlah penjualan di dalam negeri hingga
diharapkan posisinya naik ke tingkat lebih tinggi yaitu pada posisi question mark.
Gambar OL-4:
Matrik Pangsa Pasar dan Pertumbuhan Pasar
Pangsa Pasar
Rendah Tinggi
Tinggi
Rendah
Star
Cash Cow
Questio
Mark
Dog
Pertu
mbuhan
Pasar
14
Matrik portofolio multifactor. Berdasarkan kondisi umum lingkungan yang
mengelilingi perusahaan dari sisi mikro maupun makro maka posisi sementara
perusahaan berada di tengah-tengah persaingan dan daya tarik pasarnya berada
pada posisi menengah pula. Untuk memperbaiki kondisi yang demikian maka
perusahaan harus berupaya memperkuat posisi persaingan.
Gambar OL-5:
Matrik Posisi Persaingan/ Daya Tarik Pasar
Daur hidup produk (PLC). Posisi perusahaan pada matrik ini masih dalam
kondisi perkenalan dengan beberapa peluang yang memberikan harapan. Untuk
itu perusahaan harus sadar bahwa segala usaha untuk memperkuat posisi
persaingan dan pertumbuhan pasar bagi produk komponen mebel selama ini
akan mampu memberikan pertumbuhan bagi produk tersebut di dalam posisinya
pada daur hidup produk.
1 2 3
4 5 6
7 8 9
Posisi Persaingan
Tinggi
Sedang
Rendah
RendahSedang
Daya Tarik Pasar
15
Gambar OL-6:
Matrik Daur Hidup Produk/ Posisi Persaingan
SIMPULAN
Untuk memenuhi target penjualan mengisi kesenjangan besar antara
realisasi produksi dan penjualan komponen mebel, perusahaan dapat
mengembangkan rencana kegiatan pemasaran baru. Rencana gtersebut
diarahkan dalam rangka menciptakan dan memasuki peluang–peluang
pemasaran baru. Karena itu perusahaan harus melakukan pengadaan sekarang
dengan strategi penetrasi pasar dan dengan melakukan usaha promosi secara
gencar didukung oleh pengembangan system distribusi yang lebih luas.
Untuk mendukung rencana tersebut, perusahaan juga harus
mengembangkan system informasi pasar dan system riset yang lebih baik. Tidak
kalah pentingnya adalah bauran pemasaran produk. Produk tersebut mampu
bersaing disetai dengan system pelayanan pembelian yang harus dikelola untuk
merangsang minat beli para konsumen.
Akhirnya, perusahaan harus membuat keputusan mengenai bagaimana
kegiatan promosi yang menuju pada berbagai kegiatan yang dilakukan
1 2 3 4
5 6 7 8
9 10 11 12
13 14 15 16
17 18 19 20
Daur Hidup Produk Posisi Persaingan
Dominan
Kuat
Baik
Sedang
Lemah
Permulaan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan
16
perusahaan untuk mengkomunikasikan kebaikan produk dan membujuk para
pelanggan serta konsumen sasaran agar membeli produk tersebut dengan cara
penjualan perorangan.