25
Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Banjar sebagai salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang letaknya di wilayah perbatasan antara Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan kota transit, kota perdagangan dan kota jasa yang memiliki potensi pertanian yang memadai. Luas Kota Banjar 13.197,23 ha terdiri dari 4 kecamatan 25 desa dengan potensi lahan kolam air tenang 209 ha dengan jumlah kolam sebanyak 2.525 buah, satu unit Balai Benih Ikan serta memiliki beberapa perairan umum dan sumber air yang memadai. Potensi sumberdaya perikanan di Kota Banjar yang perlu di kembangkan , salah satunya adalah lele dumbo ( Clarias bratacus). Hal ini disebabkan karena jenis komoditi tersebut mempunyai nilai ekonomis dan mempunyai keunggulan yang kompetitif, diantaranya harga jual relatif stabil dan pemeliharaannya relatif sederhana. Lele dumbo mempunyai pasar yang cukup baik mengingat semakin bertambahnya masyarakat yang menggemari jenis ikan ini ( pecel lele dan olahan lainnya) yang dapat meningkatkan pangsa lele dumbo. Terkait dengan hal tersebut permintaan lele dumbo akhir- akhir ini semakin meningkat terutama untuk ukuran konsumsi. Akan

Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

BAB IPENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang

Kota Banjar sebagai salah satu kota di Propinsi Jawa Barat yang letaknya di wilayah perbatasan antara

Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan kota transit, kota perdagangan dan kota jasa yang memiliki

potensi pertanian yang memadai. Luas Kota Banjar 13.197,23 ha terdiri dari 4 kecamatan 25 desa dengan

potensi lahan kolam air tenang 209 ha dengan jumlah kolam sebanyak 2.525 buah, satu unit Balai Benih

Ikan serta memiliki beberapa perairan umum dan sumber air yang memadai.

Potensi sumberdaya perikanan di Kota Banjar yang perlu di kembangkan , salah satunya adalah lele

dumbo ( Clarias bratacus). Hal ini disebabkan karena jenis komoditi tersebut mempunyai nilai ekonomis

dan mempunyai keunggulan yang kompetitif, diantaranya harga jual relatif stabil dan pemeliharaannya

relatif sederhana.

Lele dumbo mempunyai pasar yang cukup baik mengingat semakin bertambahnya masyarakat yang

menggemari jenis ikan ini ( pecel lele dan olahan lainnya) yang dapat meningkatkan pangsa lele dumbo.

Terkait dengan hal tersebut permintaan lele dumbo akhir-akhir ini semakin meningkat terutama untuk

ukuran konsumsi. Akan tetapi peningkatan permintaan pasar ini tidak diikuti dengan penambahan produksi

khususnya di Kota Banjar. Hal ini terkait antara lain dengan luas areal, teknologi budidaya, kesediaan

modal, sarana produksi, benih unggul dan jumlah petani yang membudidayakan komoditas ini.

Berdasarkan hal tersebut diatas untuk lebih mengembangkan budidaya ini maka diperlukan upaya secara

menyeluruh untuk meningkatkan produksi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani

dan membuka lapangan kerja bagi tenaga kerja produktif di pedesaan.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan pengembangan lele dumbo ini, antara lain :

Page 2: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

       1.            Mengembagkan potensi budiddaya lele dumbo yang telah ada dari metoda konvensional / tradisional

menjadi budidaya yang intensif, sehingga dapat memenuhi permintaan pasar baik lokal, nasional dan

internasional.

       2.            Menjadikan Kota Banjar sebagai icon produsen lele dumbo yang tangguh dan menjadi pusat stok lele

dumbo nasional.

       3.            Pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budidaya lele dumbo. Dalam jangka panjang,

diharapkan mampu menimbulkan multiplier effect yang diindikasikan dengan berkembangnya kegiatan

usaha, seperti industri pengolahan lele dumbo yang menjadi penyokong industri pengolahan nasional.

Page 3: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

BAB IIKEADAAN UMUM

KELOMPOK LELE BODAS

2.1. Organisasi Project

Nama Organisasi : Kelompok Lele Bodas

Bentuk Usaha : Budidaya Lele dumbo

Alamat Sekretariat : Wilayah Pangadegan Rt.06 Rw.18 Kel. Hegarsari Kec. Pataruman Kota Banjar Jawa Barat.

: Wilayah Pangadegan Rt.06 Rw.18 Kel. Hegarsari Kec. Pataruman Kota Banjar Jawa Barat.

2.2. Pelaksana Project

Ketua : Jaja

Sekretaris : Tatang

Bendahara : Hadiman

Seksi – Seksi :

- Produksi : Edo S

- Sarana Produksi : Yoyo

- Pemasaran : Cece

Anggota :

1.       Ahud M.

2.       Darso

3.       Ahri

4.       Sapri

5.       Usup

6.       Mumu

7.       Juju

8.       Tisna

9.       Yadi

10.   M. Rizal

11.   Taryana

2.3. Sasaran Kegiatan Pengembangan Lele dumbo

Page 4: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Sasaran pengembangan lele dumbo ini adalah para petani lele dumbo tradisional. Dengan program ini

petani dapat meningkatkan produksinya dengan perubahan system dari tradisional menjadi system intensif.

Dengan bertambahnya produksi akan memberikan kontribusi terhadap pasokan lele dumbo di pasaran.

2.4. Pembinaan Pengembangan Lele dumbo

Pembinaan penegambangan lele dumbo ini dilaksanakan bekerjasama dengan dinas pertanian dan pihak

lainnya, antara lain :

Penasehat Program : Kepala Dinas Pertanian Kota Banjar

Pembinaan : Dinas Pertanian

Dinas Perindag.

2.5. Mekanisme Pelaksanaan Usaha

Pengembangan lele dumbo ini , jika dikelola dengan baik diprediksikan cukup menjanjikan sebagai suatu

usaha yang menguntungkan secara finansial dan memberikan manfaat sosial ekonomi berupa perluasan

kesempatan berusaha bagi masyarakat di pedesaan. Sehubungan hal tersebut Kelompok Lele Bodas akan

merintis usaha tersebut dan menghimpun para petani lele dumbo dalam suatu kelompok dengan nama

“Kelompok Usaha Lele dumbo”.

Kegiatan usaha dikembangkan dengan pola kerjasama antara petani sebagai plasma dan Kelompok Lele

Bodas sebagai inti. Dalam operasional inti lebih berperan dalam memberikan bimbingan pengelolaan

usaha dan pemasaran hasil produksi.

Guna pengembangan usaha, selain melaksanakan program kerjasama inti – plasma, akan dikembangkan

hubungan kerjasa dengan penyalur sarana produksi, pelaku bisnis tataniaga lele dumbo dan dinas /

instansi terkait.

2.6. Sistem Kerjasama

Usaha ini dilaksanakan oleh petani pembudidaya lele dumbo dengan mendapat bantuan modal produksi.

Modal ini diharapkan dapat bergulir kepada petani lainnya yang besarnya sesuai dengan yang diperoleh.

Page 5: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Kerjasama antara inti dengan plasma pada dasarnya adalah forum kerjasama dan pengalokasian manfaat

maupun resiko. Plasma dapat memanfaatkan sumberdaya modal, manajemen dan teknologi yang dimiliki

inti, sedangkan inti dapat meningkatkan produktivitas sumberdaya lahan dan tenaga kerja yang dimiliki

plasma untuk kepentingan dan keuntungan bersama.

Page 6: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

BAB IIIRENCANA KEGIATAN

3.1. Lokasi

Pengembangan budidaya lele dumbo ini akan dilaksanakan di Kota Banjar dengan maksud lebih

mengintensifkan usaha ini. Untuk memenuhi permintaan pasar yang ada dengan ukuran ikan sesuai

dengan permintaan. Lokasi pengembangan di Wilayah Pangadegan Kel. Hegarsari Kec. Pataruman Kota

Banjar Jawa Barat.

Untuk memenuhi persyaratan lokasi budidaya, masih memerlukan penataan dan pengembangan sesuai

persyaratan teknis agar dapat mendukung system yang akan diterapkan.

3.2. Rencana Pengembangan Usaha

Kegiatan Persiapan dan supervisi ini meliputi :

1.       Perbaikan Kolam dan pembuatan kolam

2.       Pengadaan Induk dan benih lele dumbo

3.       pengadaan pakan

4.       pengadaan alat perikanan

5.       pengadaan pupuk dan obat-obatan.

Kegiatan Produksi :Kegiatan Budidaya ikan lele Dumbo dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Usaha Pembenihan Ikan Lele Dumbo akan berlangsung selama 2 bulan ( satu siklus produksi),

diharapkan dalam waktu tersebut ikan dapat dipanen dalam ukuran benih ( 6 – 7 cm /ekor) yang

siap dibesarkan di kolam pembesaran .

Page 7: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

2. Usaha Pembesaran Ikan Lele Dumbo akan berlangsung selama 3 bulan, diharapkan dalam waktu

tersebut ikan dapat dipanen dalam ukuran konsumsi yang dibutuhkan pasar.

3. Kegiatan Pasca Panen dan Pemasaran :

Penanganan pascapanen sangat menentukan harga pasar karena dalam penanganan ini kondisi ikan tetap

segar sampai ke konsumen. Untuk itulah penanganannya harus dilakukan secara hati-hati sesuai dengan

aturan teknis pasca panen yang standar.

Untuk saat ini pemasarannya untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan kota-kota besar.

Page 8: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

BAB IVANALISIS USAHA BUDIDAYA IKAN LELE DUMBO

4.1 Analisis Usaha Pembenihan Lele DumboAsumsi usaha pembenihan Lele dumbo untuk satu periode per lokasi petani. Direcanakan 10 unit untuk

usaha pembenihan. Dibawah ini akan diuraikan usaha pembenihan untuk satu unit pembenihan, sehingga

untuk anggaran untuk 10 lokasi, dikalikan 10.

Induk yang dipijahkan sebanyak dua pasang induk (@ 1,5 kg/ekor) atau seberat 6 kg. Harga Rp

30.000/kg. Induk lele digunakan sebanyak 10 kali pemijahan

Tempat pemijahan dan pemeliharaan larva/ benih milik sendiri, ukuran bakpemijahan 2 x 3 x 0,8

m, sedangkan ukuran bak pemeliharaan 3 x 4 x 0,8 m sebanyak 3 buah

Lama pemeliharaan 2 bulan

Harga 1 botol ovavrim 10 ml Rp. 250.000,00

Pakan cacing sutera, pakan hipofit, dan pakan FF999

Hasil panen sebanyak 50.000 (ukuran 5-6 cm/ekor)

Harga jual benih Rp. 80,-

Adapun perhitungan biaya usaha, pendapatan serta keuntungan, dan analisis kelayakan usaha adalah

sebagai berikut :

4.1.1. Biaya InvestasiBiaya investasi adalah jumlah modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha. Biaya ini digunakan untuk

pengadaan peralatan proses produksi dan sarana penunjang.

Adapun rincian biaya investasi usaha pembenihan lele dumbo sebagai berikut :

Page 9: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Keterangan Jumlah (Rp)

       1 bak semen untuk pembenihan (ukuran 2 x 3 x 0,8 m)

       3 bak terpal plastic untuk pemeliharaan larva/ benih (ukuran 3 x 4 x 0,8 m)

@ Rp 150.000,00

       2 seser/ serokan halus @ Rp. 6000,00

       3 ember sortiran (diameter lubang 2-3 cm, 3-4 cm, dan 5-7 cm) @ Rp.

20.000,00

       2 ember plastic (diameter 40-50 cm) @ Rp.15.000,00

       Pompa air

       Blower 60 watt

       5 m selang plastic untuk penyiponan

       24 kakaban (ukuran 1 m x 0,4 m) @ Rp 4000,00

600.000,00

450.000,00

12.000,00

60.000,00

30.000,00

250.000,00

400.000,00

30.000,00

96.000,00

Total 1.928.000,00

4.1.2. Biaya ProduksiBiaya produksi adalah modal harus dikeluarkan untuk memproduksi benih lele dumbo.

Adapun rincian biaya produksi untuk pemebenihan dalam satu periode (2 bulan) sebagai berikut :

Keterangan Jumlah (Rp)

       Dua pasang induk (6 kg x Rp 30.000,00) 10 kali pemijahan

       Ovaprim (hormon perangsang)

       Spuit jarum suntik 2 buah

       Kakaban

       Upah tenaga kerja

       Sewa wadah hatchery/ pembenihan dan pendederan selama 2 bulan

       Cacing sutera ( Tubifex sp.) 80 gelas

       Pakan Hiprofit /581 ( 2 sak )

       Pakan FF999 ( 3 sak )

       Garam dapur (15 kg)

18.000,00

200.000,00

6.000,00

20.000,00

300.000,00

200.000,00

320.000,00

200.000,00

270.000,00

15.000,00

60.000,00

Page 10: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

       Listrik selama 2 bulan

Total 1.609.000,00

4.1.3. Pendapatan dan KeuntunganPenjualan Benih lele dumbo : 50.000 ekor x Rp.80,00 = Rp. 4.000.000,00

Keuntungan yang diperoleh : Rp. 4.000.000,00 – Rp. 1.609.000,00

= Rp. 2.391.000,00

Dengan demikian keuntungan yang diperoleh petani selama 2 bulan Rp 2.391.000,00 atau dalam 1 tahun

akan memperoleh Rp 14.346.000,00.

4.1.4. Analisis Kelayakan UsahaIndikator yang digunakan :

a.       BEP (Break even poin) yaitu untuk mengetahui batas nilai produksi atau voume produksi suatu usaha

mencapai titik impas, yaitu tidak untung tidak rugi. Usaha layakjika nilai BEP lebih besar dari jumlah unit

yang sedang di produksi. Sementara itu, nilai BEP harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.

BEP Produksi = total biaya produksi : harga jual per ekor

= Rp. 1.609.000,00 : Rp.80 /ekor

= 20.112,5 ekor

Berdasarkan perhitungan BEP produksi, semua biaya tertutupi jika terjual benih lele minimal sebanyak

20.112,5 ekor.

BEP Harga = total biaya produksi : total produksi benih

= Rp. 1.609.000,00 : 50.000 ekor

= Rp. 32,18 / ekor

Berdasarkan perhitungan BEP Harga, jika harga jual benih lele mencapai 32,18/ ekor tidak mendapat

keuntungan maupun kerugian (impas)

Revenue cost ratio ( R/C ratio)

Page 11: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

R/C ratio yaitu analisis yang digunakan untuk melihat pendapatan relative suatu usaha dalam 1 tahun

terhadap biaya yang dipakai. Suatu usaha dikatakan layak jika R/C lebih besar dari 1, semakin tinggi

nilainya tingkat keuntungan usaha semakin tinggi.

R/C ratio = Total pendapatan : total biaya produksi

= Rp. 4.000.000,00 : 1.609.000,00

= 2,48

Artinya setiap penambahan biaya sebesar Rp 1.000,00 akan memperoleh Rp 2.480,00. Dengan demikian

usaha ini layak diusahakan.

Payback Periode

Bertujuan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi yang telah ditanamkan.

Payback Periode = total investasi x 1 tahun : keuntungan 1 tahun

= Rp 1.928.000,00 : Rp 14.346.000,00

= 0,13 tahun

Hasil analisis menggambarkan bahwa seluruh modal investasi usaha akan kembali dalam waktu 0,13

tahun atau sekitar 1,6 bulan.

4.2 Analisis Usaha Pembesaran Lele Dumbo Secara IntensifAsumsi usaha pembesaran Lele dumbo untuk satu periode per lokasi petani. Direcanakan 10 lokasi untuk

usaha pembesaran. Dibawah ini akan diuraikan usaha pembesaran untuk satu lokasi pembenihan,

sehingga untuk anggaran untuk 10 lokasi, dikalikan 10.

Ukuran kolam 3 x 5 m persegi

Lama pemeliharaan 3 bulan

Padat tebar 5.250 ekor

Harga benih Rp 80,00/ ekor

Harga pakan 1 sak Rp 159.000,00 berat 30 kg

Hasil panen sebanyak 450 kg ukuran 8-12 ekor/kg

Harga jual ikan konsumsi Rp. 8.000,00

Page 12: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Adapun perhitungan biaya usaha, pendapatan serta keuntungan, dan analisis kelayakan usaha adalah

sebagai berikut :

4.2.1. Biaya InvestasiBiaya investasi adalah jumlah modal yang dikeluarkan untuk memulai usaha. Biaya ini digunakan untuk

pengadaan peralatan proses produksi dan sarana penunjang.

Adapun rincian biaya investasi sebagai berikut :

Keterangan Jumlah (Rp)

a.       Pembuatan kolam       Kolam terpal plastic (5mx3m) terpal ukuran 8m x 6m

b.      Peralatan

Diesel air

Paralon

Selang plastic 25 m (untuk disel)

Kawat kasa

4 ember plastic @ Rp 15.000,00

2 buah seser/serok besar @ Rp 20.000

1 buah jaring/ waring/ hapa

350.000,00

1.500.000,00

60.000,00

30.000,00

5.000,00

60.000,00

40.000,00

250.000,00

Total 2.295.000,00

4.1.2. Biaya ProduksiBiaya produksi adalah modal harus dikeluarkan untuk memproduksi benih lele dumbo.

Adapun rincian biaya produksi untuk pemebesaran dalam satu periode (2 bulan) sebagai berikut :

Keterangan Jumlah (Rp)

a.       Benih ukuran 5-6 cm sebanyak 5.250 ekor 420.000,00

Page 13: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

b.       Pakan 450 kg (15 sak)

c.       Pupuk kandang (1 karung)

d.       Kapur

e.       Obat-obatan (antistres dan vitamin)

       Garam dapur 15 kg

g.       Bensin 12 liter

2.385.000,00

5.000,00

6.000,00

30.000,00

15.000,00

60.0000,00

Total 2.921.000,00

4.1.3. Pendapatan dan KeuntunganPenjualan Ikan lele dumbo : 450 kg x Rp. 8000,00 = Rp. 3.600.000,00

Keuntungan yang diperoleh : Rp. 3.600.000,00 – Rp. 2.921.000,00

= Rp. 679.000,00

Dengan demikian keuntungan yang diperoleh petani selama 3 bulan Rp. 679.000,00 atau dalam 1 tahun

akan memperoleh Rp 2.716.000,00

4.1.4. Analisis Kelayakan UsahaIndikator yang digunakan :

b.       BEP (Break even poin) yaitu untuk mengetahui batas nilai produksi atau voume produksi suatu usaha

mencapai titik impas, yaitu tidak untung tidak rugi. Usaha layakjika nilai BEP lebih besar dari jumlah unit

yang sedang di produksi. Sementara itu, nilai BEP harus lebih rendah daripada harga yang berlaku saat ini.

BEP Produksi = total biaya produksi : harga jual per kg

= Rp. 2.921.000,00 : Rp.8000/ kg

= 365.125 kg

Berdasarkan perhitungan BEP produksi, semua biaya tertutupi jika terjual ikan lele minimal sebanyak

365.125 kg

BEP Harga = total biaya produksi : total produksi lele

= Rp. 2.921.000,00 : 450 g

= Rp. 6.491, 00

Page 14: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Berdasarkan perhitungan BEP Harga, jika harga jual lele mencapai Rp 6.491,00/kg tidak mendapat

keuntungan maupun kerugian (impas)

Revenue cost ratio ( R/C ratio)

R/C ratio yaitu analisis yang digunakan untuk melihat pendapatan relative suatu usaha dalam 1 tahun

terhadap biaya yang dipakai. Suatu usaha dikatakan layak jika R/C lebih besar dari 1, semakin tinggi

nilainya tingkat keuntungan usaha semakin tinggi.

R/C ratio = Total pendapatan : total biaya produksi

= Rp. Rp. 3.600.000,00 : Rp. 2.921.000,00

= 1,2

Artinya setiap penambahan biaya sebesar Rp 1.000,00 akan memperoleh Rp 1.200,00. Dengan demikian

usaha ini layak diusahakan.

Payback Periode

Bertujuan untuk mengetahui tingkat pengembalian investasi yang telah ditanamkan.

Payback Periode = total investasi x 1 tahun : keuntungan 1 tahun

= Rp 2.295.000,00 : Rp 2.716.000,00

= 0,84 tahun

Hasil analisis menggambarkan bahwa seluruh modal investasi usaha akan kembali dalam waktu 0,84

tahun atau sekitar 10 bulan.

Untuk menambah keuntungan seorang pembudidaya lele minimal mempunyai lebih dari 5 kolam terpal.

Page 15: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

BAB VANGGARAN BIAYA BUDIDAYA LELE DUMBO

5.1. Pembenihan Lele DumboAnggaran yang dibutuhkan untuk 10 unit usaha pembenihan dalam satu periode yaitu :

Biaya investasi per unit Rp 1.928.000,00 untuk 1 unit Rp. 1.928.000,00

Biaya Produksi per unit Rp 1.609.000,00 untuk1 unit Rp. 1.609.000,00

Total anggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit pembenihan yaitu (Biaya investasi + Biaya Produksi) :

Rp 3.537.000,00 ( tIga juta lima ratus tiga puluh tujuh ribu rupiah)

5.2. Pembesaran Lele DumboAnggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit usaha pembesaran dalam satu periode yaitu :

Biaya investasi per unit Rp 750.000,00 untuk 1 unit Rp. 750.000,00

Page 16: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Biaya Produksi per unit Rp 763.000,00 untuk 1 unit Rp.763.000,00

Total anggaran yang dibutuhkan untuk 1 unit pembenihan yaitu (Biaya investasi + Biaya Produksi) :

Rp 1.463.000 ( satu juta empat ratus enam puluh tiga ribu rupiah)

5.2. Total Anggaran untuk Pembenihan dan Pembesaran Lele Dumbo

Usaha pembenihan Rp 3.537.000,00 Usaha Pembesaran Rp 1.463.000,00

Jumlah Rp 5.000.000,00( lima juta rupiah )

BAB VIPENUTUP

Usaha Pengembangan lele dumbo yang berorietasi kepada ekonomi kerakyatan merupakan salah satu

solusi mengatasi permasalahan ekonomi dan sosial di negara kita. Melalui usaha ini diharapkan

mempunyai manfaat ganda , berupa penyediaan lapangan kerja / kesempatan berusaha di daerah

pedesaan, peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.

Berdasarkan hasil analisis kelayakan usaha baik pebenihan maupun pembesaran ikan lele dumbo sangat

menguntungkan. Selain itu, usaha tersebut tidak memerlukan lahan yang luas serta kebutuhan akan air

baik kualitas maupun kuantitasnya tidak sebanyak seperti ikan jenis lainya, sehingga budidaya ini dapat

memanfaatkan lahan pekarangan baik di pedesaan maupun perkotaan.

Page 17: Contoh Proposal Budidaya Lele Sangkuriang

Demikian rencana pengembangan lele dumbo di Kota Banjar, semoga proposal dapat menjadi

pertimbangan dan pada akhirnya terealisasi. Semoga Allah SWT meridhoi kita semua.

Banjar,20 Mei 2010

Kelompok Usaha Lele Bodas

Kota Banjar

Ketua

Jaja

Sekretaris

Tatang