Click here to load reader
View
1.004
Download
299
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Teknologi bioflockIkan lelePoliteknik Negeri SriwijayaPKMK 2015
i
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG PADA LAHAN SEMPIT
DENGAN MEMANFAATKAN TEKNOLOGI BIOFLOCK
BIDANG KEGIATAN :
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh:
Muhammad Marco Sayputra 061440410801 2014
M. Anjas Abdul Kholik 061440410796 2014
M. Rifqi Prakasa 061440410797 2014
Medio Destian 061440410799 2014
Wahyudi 061340341615 2013
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015
ii
PENGESAHAN USULAN PKM KEWIRAUSAHAAN
1. Judul Kegiatan
: Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Pada Lahan
Sempit
2. Bidang Kegiatan : PKMK - Pertanian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Muhammad Marco Sayputra
b. NIM : 061440410801
c. Program Studi : Teknik Energi
d. Perguruan Tinggi : Politeknik Negeri Sriwijaya
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Perum Bukit Sejahtera Blok CE no 9 RT 11 RW 04
Kec
Gandus, telp. 0711441363, hp. 082306329072
f. Alamat email : [email protected]
4.
Anggota Pelaksana
Kegiatan/Penulis : 4 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir KA RIDWAN MT
b. NIDN : 0025026002
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl.KI.KMS UMAR NO 125 RT 08 RW 04 19 ILIR
6. Biaya Kegiatan Total
Palembang, telp. 0711319912, hp. 08153575693
a. Dikti : Rp 12.200.000,00
b. Sumber lain (sebutkan...) : Rp 0,00; Sumber lain:
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan.
Palembang, 10 - 10 - 2015
iii
DAFTAR ISI
1. Halaman Sampul ............................................................................ i
2. Halaman Pengesahan ....................................................................... ii
3. Daftar Isi ......................................................................................... iii
4. Ringkasan ....................................................................................... iv
5. Bab 1 Pendahuluan .......................................................................... 1
6. Bab 2 Gambaran Umum Rencana Usaha ......................................... 3
7. Bab 3 Metode Pelaksanaan................................................................4
3.1 Bahan Baku ............................................................................... 4
3.2 Proses Pembudidayaan .............................................................. 4
3.3 Tempat Pembudidayaan ............................................................. 5
3.4 Sistem Pembudidayaan .............................................................. 5
3.5 Struktur Organisasi .................................................................... 6
3.6 Pasar dan Strategi pemasaran ..................................................... 7
8. Bab 4 Biaya dan Jadwal Kegiatan
4.1 Anggaran Biaya ......................................................................... 8
4.2 Jadwal Kegiatan ........................................................................ 8
9. Lampiran-lampiran
Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing ......... 9
Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan ...................................... 16
Lampiran 3 Sususnan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian
Tugas .............................................................................18
Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Kegiatan .................................. 19
iv
RINGKASAN
Pada dasarnya metode budidaya ikan lele sangkuriang dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti kolam tanah, kolam semen, jeramba, ataupun kolam
terpal. Dan setiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Namun untuk beternak ikan lele kendala utama ialah membutuhkan lahan
yang besar dan sumber air yang berlimpah. Namun dengan teknologi bioflock
lahan bukanlah alasan untuk memulai, karena hanya dengan kolam terpal buatan
sudah bisa melakukan budidaya ternak lele dengan jumlah lele yang besar. Selain
itu dari segi estetika, kolam terpal juga lebih rapi dan enak dipandang. Jika kita
ingin membudidayakan ikan lele secara berkelanjutan dengan lahan yang terbatas,
maka teknologi bioflock adalah sebuah pilihan yang sangat baik sebagai
solusinya, karena dengan teknologi bioflock pakan ikan akan lebih efisien,
pertumbuhan ikan lele akan rampag, kecepatan pertumbuhan ikan lebih optimal,
Padat tebar per meter kubik yang lebih tinggi kisaran 500 benih-1000 benih/m3,
ikan sehat dan gesit serta mengurangi penyakit pada ikan. Hal tersebutlah yang
menjadi pertimbangan kami untuk menerapkan sistem tersebut.
Ikan lele sangkuriang merupakan jenis ikan yang memiliki beberapa
keistimewaan dan banyak diminati orang, diantaranya adalah budidaya ikan lele
sangkuriang tergolong mudah. Selain tidak memerlukan air dalam jumlah banyak,
ikan lele sangkuriang juga relatif tahan terhadap penyakit. Dengan kondisi air
buruk pun ikan lele sangkuriang mampu bertahan hidup dan berkembang baik, dengan demikian solusi pemeliharaan ikan lele sangkuriang menggunakan
teknologi bioflock bila diaplikasikan dengan tepat akan mengakibatkan minimnya
pergantian air atau bahkan tidak ada pergantian air dalam sistem budidaya
sehingga teknologi ini ramah lingkungan. Prinsip kerja teknologi bioflock ialah
menggunakan prebiotik yang mengandung bakteri mengubah senyawa organik
dan anorganik yang mengandung senyawa kabon (C), hidrogen (H), Oksigen (O),
Nitrogen (N) dan sedikit unsur fosfor (P) menjadi gumpalan berupa bioflock
dengan menggunakan bakteri Bacillus cereus, Bacillus subtilis, Escheria
intermedia, Flavobacterium dan lainnya yang akan membentuk flock yang
mensintesis biopolimer poli hidroksi alkanoat sebagai ikatan bioflock. Pakan yang
digunakan pun menjadi lebih sedikit ketimbang sistem konvensional lain.
Analisis budidaya ikan lele sangkuriang dapat dilakukan dalam berbagai
model untuk konsumsi dan pembibitan. Budidaya ikan lele sangkuriang
merupakan upaya memelihara ikan lele sangkuriang sampai ukuran layak
konsumsi. Biasanya berat ikan lele yang diminati adalah 8 ekor dengan berat 1
kilogram.
Tujuan dari dibentuknya usaha pembudidayaan ikan lele sangkuriang ini
diharapkan agar dapat meningkatkan kerjasama anggota kelompok dalam rangka
pengelolaan dan pengembangan usaha yang dilakukan, meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan para anggota kelompok sehingga mampu membantu
meringankan beban orang tua dalam hal pembiayaan kuliah, untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dalam bidang pembudidayaan ikan lele sangkuriang, dan untuk
menumbuhkan jiwa wirausaha dalam diri kami agar nantinya mampu bersaing
secara global dalam bidang wirausaha.
1
BAB 1 PENDAHULUAN
Peluang usaha ternak lele sampai saat ini sebetulnya sangat menjanjikan.
Kebutuhan dan konsumsi masyarakat untuk jenis ikan ini sangatlah besar. Hal ini
membuat potensi bisnis ternak lele sangat prospektif. Berdasarkan data Food and
Agriculture Organization of the United Nations (FAO). Pada tahun 2012,
penyediaan lapangan kerja pada sektor perikanan tumbuh lebih tinggi dari
pertumbuhan penduduk dunia yaitu sekitar 60 juta penduduk bekerja pada sektor
perikanan, 90% diantaranya adalah nelayan/pembudidaya skala kecil dan sekitar
15% adalah pekerja perempuan. Di bidang pasca panen seperti pengolahan,
pekerja berjenis kelamin perempuan mencapai lebih dari 90% dari total pekerja.
Perikanan masih menjadi komoditas yang paling banyak diperdagangkan dengan
nilai mencapai 130 juta dollar pada tahun 2012 dan tercatat meningkat di 2013.
Indeks harga ikan (FAO) mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2013.
Perdagangan ikan dan produk perikanan sangat penting bagi negara-negara
berkembang, pada beberapa kasus nilai perdagangannya mencapai separuh dari
komoditas yang diperdagangkan. Pada tahun 2012, total eskpor perikanan negara-
negara berkembang lebih dari 60% berdasarkan volume (berat hidup).
Pada dasarnya metode budidaya ikan lele sangkuriang dapat dilakukan
dengan berbagai cara seperti kolam tanah, kolam semen, jeramba, ataupun kolam
terpal. Dan setiap sistem tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Namun untuk beternak ikan lele kendala utama ialah membutuhkan lahan
yang besar dan sumber air yang berlimpah.
Teknologi bioflock adalah teknologi yang memanfaatkan hasil
metabolisme ikan atau udang yang mengandung nitrogen untuk diubah menjadi
protein yang dapat dimanfaatkan oleh ikan atau udang, sehingga ikan atau udang
tersebut memperoleh protein tambahan dari bioflock disamping pakan yang
diberikan. Akumulasi dari limbah nitrogen (NH4, NO2) akan dicegah oleh
bioflock dengan cara menjaga C/N Rasio tetap tinggi dan mendorong penyerapan
ammonium oleh mikroba. Hasil dari proses tersebut maka akan membentuk suatu
komunitas mikro (bakteri, protozoa, detritus (dead body cell), jamur dan
zooplankton) juga partikel serat organik yang kaya akan selulosa, partikel
anorganik. Sistem kerja dari bioflock adalah mengubah senyawa organik dan
anorganik yang mengandung senyawa kabon (C), hidrogen (H), Oksigen (O),
Nitrogen (N) dan sedikit unsur fosfor (P) menjadi gumpalan berupa bioflock
dengan menggunakan bakteri pembentuk flock yang mensintesis b